lamp_1 (sosiologi pedesaan)
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Lamp_1 (Sosiologi Pedesaan)
1/18
Lampiran 1
SOSIOLOGI PEDESAAN
A. Keluarga Sebagai Bagian dari Masyaraka
Konsep/ pengertian keluarga untuk kuliah ini diambil dari konsep sosiologi yang
merumuskan bahwa: keluarga adalah sekelompok orang yang dipersatukan oleh ikatan-
ikatan perkawinan darah atau adopsi, membentuk suatu rumah tangga yang berintegrasi
dan berkomunikasi satu sama lain dengan dan melalui peranan-peranannya sendiri.
Sebagai anggota keluarga individu mempertahankan kebudayaan masyarakat yang
berlaku umum atau menciptakan kebudayaan sendiri (Lawang obert !", #$%&: $'.
Keluarga )uga merupakan unit terkecil dan sekaligus bagian integral dari suatu
masyarakat yang mempunyai beberapa *ungsi sosial:
a. +ungsi seksual dan reprodukti*,
b. +ungsi ekonomi, dan
c. +ungsi edukati* dengan internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi (Lawang obert
!", #$%&: $&.
Konsep keluarga diatas akan lebih mudah )ika dilihat sebagai suatu sistem seperti:
a. danya sistem 0! ( Domestic Institution.
0! berasal dari masyarakat yang berlaku umum dan norma keluarga
yang bersi*at: intern, sebagai kaidah yang mengatur hubungan vertikalmaupun hori1ontal anggota keluarga baik keluar maupun kedalam. 2isertai
dengan sanksi-sanksi positi* dan negati* terhadap mereka yang patuh maupun
yang melanggar norma. 3enerapan sanksi-sanksi dalam keluarga ditentukan oleh
bentuk masyarakat (masyarakat mekanik dan organik.
b. danya sistem interaksi
Keluarga merupakan suatu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling
berkomunikasi satu sama lain, baik langsung maupun tak langsung atas dasar
identitas nyata yang kurang lebih bersi*at konstan.c. danya sistem 3ersonalia (personality
2alam sistem personalia tercakup anggota keluarga, baik keluarga inti maupun
keluarga luas (extended family. Secara hierarkhis setiap anggota keluarga
mempunyai kedudukan dan peranan yang berbeda-beda, sehingga sering ter)adi
role combination.
d. danya sistem 3erlengkapan
dalah bangunan *isik tempat tinggal, baik untuk keluarga inti maupun untuk
keluarga luas.
45
-
8/18/2019 Lamp_1 (Sosiologi Pedesaan)
2/18
da 4 (dua bentuk keluarga:
#. Keluarga bai! (nuclear family:
Suami 6 istri 6 anak-anak (kalau punya anak
4. Keluarga luas (extended family:
7erdiri dari lebih dari satu keluarga inti/ batih dan mempunyai keturunan yang sama.
2i 8ali )umlah dapur dalam keluarga dapat di)adikan patokan untuk melihat apakah
bentuk keluarga itu keluarga batih atau keluarga luas. 2i desa-desa pada umumnya lebih
banyak di)umpai bentuk keluarga luas yaitu Nger"b.
# 0rganisasi Sosial
0rganisasi sosial adalah suatu sistem sosial yang memiliki ciri-ciri:
a. 8ersi*at langgeng ( persistent .
b. !emiliki identitas kolekti* yang tegas.
c. !emiliki program kegiatan yang secara terus menerus diarahkan untuk
mencapai tu)uan.
d. !emiliki prosedur untuk menerima anggota baru dan mengeluarkan anggota
lama.
pakah keluarga dapat dimasukkan sebagai organisasi sosial9
7entunya tidak. Karena si*at-si*at tegas, terinci, )elas, dan berprosedur resmi sepertiterlihat dalam butir-butir di atas, mungkin tidak terdapat dalam keluarga. amun
keluarga memiliki mekanisme yang khas sehingga dapat dimasukkan sebagai
organisasi in*ormal.
pakah diantara ibu/bapak ada yang men)adi anggota suatu organisasi sosial9
8iasanya setiap anggota masyarakat ikut men)adi anggota suatu organisasi sosial.
pakah itu di desanya, tempat ker)a, tempat pemondokan, tempat kuliah atau sekolah,
dan lain sebagainya. al itu penting karena merupakan wahana untuk memudahkan
hidup manusia.
2i samping organisasi sosial )uga dikenal ada kelompok sosial. 0rganisasi
sosial adalah sistem sosial terdiri dari se)umlah orang yang berinteraksi satu sama lain
dan terlihat dalam suatu kegiatan bersama. Keluarga merupakan contoh kelompok
sosial yang permanen.
#$ Srukur S"sial dan Sisem Kekerabaan.
Struktur sosial adalah perumusan dari berbagai macam susunan hubungan antara
individu dalam masyarakat yang )uga merupakan perumusan )aringan interaksi
antara individu dalam masyarakat (;eria, #$%#:
-
8/18/2019 Lamp_1 (Sosiologi Pedesaan)
3/18
adanya keinginan manusia untuk berinteraksi (social-interaction system dengan
sesama manusia atas dasar pola-pola tertentu yang dilibu/bapaksi oleh prinsip
resiprokal.
>illian ?. ;oode, seorang sosiologi keluarga menegaskan bahwa keluarga
merupakan suatu unsur dalam struktur sosial (Lawang obert !", #$%&: %$.
ampak diantara anggota keluarga adanya susunan dan hubungan hirarkis antara
satu posisi dengan posisi yang lainnya atas prinsip timbal balik, didasarkan pada
aturan-aturan dan norma-norma tertentu. 2emikian pula sistem keanggotaan
dalam suatu organisasi sosial.
Sistem Kekerabatan.
Sistem kekerabatan merupakan seperangkat hubungan berdasarkan keturunan
dan perkawinan. 2alam sistem kekerabatan ini dapat dilihat seperangkat istilah
kekerabatan yang dihubungkan dengan seperangkat pola perilaku dan sikap
(Lawang obert !", #$%&: #'#. Setiap orang mempunyai seorang ayah dan
seorang ibu yang melahirkannya. 8agaimana kita memanggil kedua orang tua kita.
@ni merupakan istilah kekerabatan, demikian )uga perilaku kita terhadap mereka.
Setiap keluarga mempunyai pola tertentu yang berhubungan dengan adat istiadat
setempat.
2alam menentukan sistem kekerabatan masyarakat harus menentukan pusat acuan
seperti bagan berikut ini:
' '
' ' ' ' ' '
' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' '
2engan mempela)ari sistem kekerabatan akan lebih mudah menelusuri garis keturunan
anggota K anda. al ini secara genetik ada hubungannya dengan ke)adian sakit dan
*ungsi normal keluarga bersangkutan. 3engetahuan mengenai sistem kekerabatan )uga
penting artinya untuk dapat men)awab ow society is possible9
4&
-
8/18/2019 Lamp_1 (Sosiologi Pedesaan)
4/18
B. Persepsi Masyaraka di Bidang Kese!aan
3ersepsi adalah penghayatan seseorang tentang berbagai aspek yang ter)adi
dalam kehidupan . 3ersepsi seseorang di bidang kesehatan akan tercermin dari
pengetahuan, sikap dan perilakunya di bidang kesehatan (norma-norma individu.
2isamping itu persepsi masyarakat di bidang kesehatan akan dipengaruhi oleh berbagai
aspek sosial budaya (norma-norma budaya dan pengalamannya dalam perawatan suatu
ke)adian sakit.
Sesuai dengan tema kegiatan 33KK di semester @@ dan @@@, saudara akan mempela)ari
bagaimana model persepsi dimasyarakat di bidang kesehatan dapat di)elaskan melalui
kasus ke)adian sakit yang dapat di)umpai di Keluarga ngkat mahasiswa (eAplanatory
model. !odel ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Sosial 8udaya +aktor @nternal
Ke)adian sakit Keluhan sakit 3emberian 3roses Sumber
Label 3engambilan 3elayanan
Keputusan Kesehatan
+aktor BAternal
Skema #. !odel 3en)elasan hubungan ke)adian sakit dan proses pengambilan keputusan
2ari model tersebut dapat diikuti pen)elasan sebagi berikut:
Suatu ke)adian sakit secara subyekti* akan dapat diindenti*ikasikan melaui keluhan-
keluhan pasien atau keluarganya. Keluhan ini akan diberikan label sesuai dengan
norma-norma budaya dan pengalaman individu. Ke)adian sakit merupakan suatu
masalah yang dihadapi oleh seseorang ataupun keluarganya. !asalah ini pasti
diupayakan oleh keluarganya untuk dipecahkan. Karena masalah ini suatu ke)adian sakit
maka usaha untuk memecahkannya adalah usaha individu keluarga untuk mencari
pengobatan maka seseorang atau keluarganya melewaati suatu proses pengambilan
keputusan. Sumber pengobatan yang ada di masyarakat adalah ome emedies (obat
yang ada di rumah tangga yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan atau hewan, dukun
(pelayanan tradisional dan pelayanan modern (dokter, paramedis, 3uskesmas, umah
Sakit.
3roses pengambilan keputusan ini oleh *aktor internal (pengalaman, keras tidaknya
sakit, keikut sertaan keluarga dan obat, uang dan sarana lain yang dimiliki dan *aktor
4C
-
8/18/2019 Lamp_1 (Sosiologi Pedesaan)
5/18
eAternal ()arak ke sumber pelayanan, sikap petugas, waktu ke)adian. 8aca contoh kasus
pada materi bacaan ini.
2ibawah ini akan diberikan beberapa contoh kasus yang diambil dari ke)adian sakit
masyarakat )awa sebagai hasil studi etnogra*i. Semua contoh studi kasus mengenai
ke)adian sakit ini diambil dan diter)emahkan langsung dari laporan edera < tentang
perilaku masyarakat dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit pada bayi dan
anak (3urwanta @skandar, #$%# +K D;!.
2engan memahami studi kasus ini, diharapkan mahasiswa yang mengikuti 38L
semerter @-@@@ mampu mengungkapkan ke)adian sakit dan latar belakang
psikokulturalnya yang di)umpai di masyarakat khususnya dari keluarga binaannya.
3engetahuan ini akan dapat menambah penalaran mahasiswa tentang persepsi
masyarakat di bidang kesehatan sebagai hasil latihan peningkatan keterampilan
berkomunikasi dengan masyarakat.
Kasus I
Saman berumur 5& tahun. Selain menggarap tanah sawah yang dimilikinya, ia memiliki
peker)aan sambilan sebagai pedagang hasil bumi. 3endidikan terakhir yang dilaluinya
adalah tingkat S2 tamat. ?abatan Sosial yang dipangkunya adalah Ketua 7 dan
sekretaris Klompen. Ke)adian sakit yang diderita anak perempuannya, !arni adalah
sebagai berikutE
Setahun yang lalu, ketika !arni berumur dua tahun pernah mengalami sakit panas.!arni diobati oleh ibunya dengan bubuk bawang merah yang dicampur minyak kelapa.
3engobatan seperti ini pernah beberapa kali dilakukan dengan hasil yang baik. @bunya
menganggap sakit panas !arni kali ini lain dari biasanya. Kira-kira dua atau tiga hari
kemudian (in*orman tidak dapat menyatakan dengan pasti suhu badan !arni
bertambah tinggi dan mulai dengan tangis yang tiada henti-hentinya.
8aik Saman maupun istrinya merasa tidak tahan melihat penderitaan anaknya. !ereka
berangkat membawa !arni ke Klinik Swasta di Kecamatan Klapok. 2iharapkan !arni
akan segera sembuh dari sakitnya. 2i klinik tersebut !arni disuntik dan diberi obat,
walaupun demikian !arni belum )uga berhenti menangis. Saman men)adi khawatir
sebab sehari sesudah !arni diobati nampaknya tiada perbaikan. Dntuk mengatasi
kekhawatirannya, dia minta pertolongan kepada ikuh (dukun. 7idak lupa dibawanya
penetep sebesar p. 4'',- kembang telon dan kemenyan secukupnya. ?awaban yang
diberikan dukun ikuh adalah sebagai berikut: di timur reruntuhan tanah yang harus
dibuang, adakan selamatan berupa kelapa hi)au muda dengan minuman kembang arang-
arang dan anaknya dibedaki dengan pisang satroli yang menghadap ke timur. Saman
melaksanakan apa yang diberitahukan dukun ikuh. 2ia heran karena dukun ikuh
mengetahui bahwa di timur rumahnya ada reruntuhan tanah dan pisang satroli. 3adahal
4=
-
8/18/2019 Lamp_1 (Sosiologi Pedesaan)
6/18
ia sendiri tidak mengetahui bahwa di sebelah timur rumahnya ada tanah . Setelah
perintah dukun dilaksanakan !arni berhenti menangis dan suhu badannya kembali
normal.
2ari keterangan yang diberikan Saman diperoleh suatu pengertian bahwa untuk
mengatasi tekanan berupa sakit seseorang dapat menggunakan lebih dari satu cara,
sesuai dengan interprestasinya terhadap ge)ala-ge)ala perubahan badan dan tindakan
penderita pada tahap !arni mengalami kenaikan suhu badan, Saman dan istrinya tidak
cemas, sebab kenaikan suhu badan anak merupakan suatu hal yang biasa ter)adi. !ereka
merasa mampu untuk mengatasinya. Ketika cara yang ditempuh tidak berhasil,
dibawalah !arni ke Klinik Swasta. Keputusan ini didasarkan pada keberhasilan dokter
dari klinik tersebut menyembuhkan Ketopok yang diderita oleh Sarto (kakak !arni
beberapa bulan sebelumnya.
Keberhasilan tersebut merupakan pendapat Saman tentang penyakit demarimen (anak
menagis terus-menerus karena diganggu badan halus seperti yang diderita !arni. Se)ak
itu ia berpendapat bahwa anak menangis terus menerus bukan karena diganggu badan
halus, melainkan karena adanya penyakit yang masuk ke badan si anak. arapannya
tidak terlaksana, sehingga ia meminta pertolongan kepada ikuh, walaupun demikian
pertolongan dokter dianggap mempercepat kesembuhan anaknya. !arni kemungkinan
tidak diobatkan ke klinik tetapi langsung diobatkan ke dukun ikuh, bila pendapat
Saman tentang demarimen tidak berbuah. 3engadaian ini dipahami secara lebih )elas
dari kasus berikut ini.
Kasus II
7arso berumur 5& tahun. 3eker)aan pokoknya adalah Kapala S2 di 2esa 2erik, sedang
peker)aan sampingannya sebagai pen)ahit pakaian dan pengkridit alat rumah tangga. 2i
desanya ia men)abat sebagai ketua LS2 se)ak akhir tahun #$=%. 2ituturkannya beberapa
ke)adian sakit yang pernah diderita anaknya.
Seno adalah anaknya yang sulung. Seperti biasa Seno seharian bermain dengan anak
!arkam. 3ada suatu malam, mendadak Seno ngromat. enek Seno (kesepuhan segera
diminta untuk datang. Keputusan ini didasarkan pada pertimbangan bahwa ge)ala sakit
Seno tidak wa)ar, suhu badan tidak mengalami kenaikan tetapi ngromet. 7arso dan
istrinya yakin bahwa anaknya kebelisan karena !arkam memelihara belis untuk
keperluan mencari kekayaan. @a tidak ingin anaknya men)adi kurban seperti halnya
eko. Karena itu semalaman Seno ditunggui oleh neneknya sampai kembali normal
seperti sediakala. !enghindari terulangnya peristiwa seperti yang dialami Seno, 7arso
dan istrinya minta penangkal gangguan badan halus kepada seorang kawituwa yang
tinggal di 2esa !a)asem, 3urbolinggo.
4%
-
8/18/2019 Lamp_1 (Sosiologi Pedesaan)
7/18
7indakan 7arso dan istrinya memanggil orang tuanya karena mereka yakin bahwa Seno
kebelisan. Keyakinan ini didasarkan atas pengetahuan mereka tentang kebelisan dan
pengalaman buruk yang menimpa eko. 7arso paham bahwa kebelisan hanya dapat
disembuhkan oleh tenaga kedukunan antara lain kesepuhan. 3adahal keluarga 7arso
sering meminta pertolongan dokter, bahwa keempat anaknya dilahirkan di rumah sakit
dengan pertolongan bidan.
2engan demikian tidak dibawanya Seno ke dokter, karena 7arso berpendapat bahwa
dokter tidak mungkin menyembuhkan anaknya. 7arso mengatakan bahwa dukun dapat
)uga menyembuhkan sakit yang bersi*at gaib, seperti yang dialami oleh anaknya berikut
ini.
Kasus III
Sidar mengidap suatu penyakit >atuk !engik (na*as sesak dan berbunyi. 3enyakit
ini sebulan sekali kambuh dan keadaan Sidar betul-betul memprihatinkan. !enurut
keterangan dokter puskesmas dan klinik swasta, penyakit tersebut akan hilang tanpa
diobati setelah Sidar besar. Keterangan dari kedua dokter tersebut dinilai tidak
memuaskan, sehingga ditempuhnya cara yang lain yakni minta pertolongan kepada
dukun. 2ukun menyarankan agar Sidar setiap hari minum air kelapa hi)au yang
dicampur dengan sedikit garam. 3engobatan ini dapat membebaskan Sidar dari >atuk
mengik yang dideritanya.
Kasus yang dialami Sidar memperlihatkan bahwa setiap orang tua yang membawaanaknya ke dokter mengharapkan memberi obat dan bukan hanya keterangan.
3engobatan dokter yang dirasa kurang meyakinkan mendorong orang tua penderita
menggunakan kemungkinan lain. @stri 7arso berpendapat bahwa anaknya sembuh
karena pertolongan dukun. 3endapat ini tidak disetu)ui sepenuhnya oleh 7arso. @a ingat
keterangan dua orang dokter yang menyatakan bahwa anaknya akan sembuh tanpa
diobati. 3erbedaan pendapat antara 7arso dan istrinya memperlihatkan adanya
perbedaan interprestasi terhadap ke)adian, karena adanya perbedaan pengetahuan
kesehatan.
Kasus I%
Satu kasus lain yang mirip dengan Sidar di atas adalah kasus yang dituturkan Sanin
berikut ini:
nak tetangga Sanin yang berumur satu tahun pada suatu malam mendadak ngomet.
!enurut orang tuanya anak tersebut kebelisan, maka untuk penyembuhannya ia dibawa
ke dukun. 7ernyata pertolongan yang diberikan oleh dukun tidak menyembuhkan anak
tersebut. 2isarankan oleh Sanin agar anak tersebut dibawa ke dokter. 2okter tidak
4$
-
8/18/2019 Lamp_1 (Sosiologi Pedesaan)
8/18
-
8/18/2019 Lamp_1 (Sosiologi Pedesaan)
9/18
b >arga desa yang berpendidikan dan mempunyai kedudukan sosial cukup tinggi
cenderung tidak menggunakan cara penyembuhan yang berasal dari dukun.
c >arga desa pertama-tama cenderung untuk menggunakan cara penyembuhan yang
diketahuinya penggunaan home remedies. 8ila cara penyembuhan ini tidak berhasil,
mereka akan menempuh cara lain misalnya dengan meminta pertolongan kepada
dukun, dokter/ perawat/ atau kedua-duanya secara bersamaan.
2i kalangan masyarakat 8ali, konsep sehat-sakit masyarakat dihubungkan dengan 7@
@7 K yang artinya tiga kekuatan (pengaruh yang saling berhubungan. 7iga
kekuatan ini adalah: kekuasaan 7uhan dan supranatural yang lain, makro (alam phisik
dan lingkungan sosial dan microcosmos (*aktor psikologi individu. Keadaan sehat
pada diri seseorang akan ter)adi bila ketiganya mempunyai hubungan yang harmonis.
Keadaan sakit bila hubungan ini ter)adi sebaliknya. Kepercayaan ini dimani*estasikan
dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di 8ali, termasuk kepercayaan mereka di
bidang kesehatan.
Sebagai seorang calon medicus practicus yang mempunyai konsep hidup sehat sakit
berdasarkan mekanisme patophysiologis. al ini perlu dihayati agar dapat ter)adi
komunikasi dan saling pengertian antara dokter dan pasien yang mempunyai dampak
positi* pada proses penyembuhan.
!enelaah suatu ke)adian sakit dapat pula ditin)au dari *aktor resiko dan hubungannya
dengan lingkungan sosial. Fontoh berikut ini akan dapat men)elaskan model hubungan
lingkungan sosial dengan *aktor-*aktor resiko suatu ke)adian sakit di masyarakat(skema 4
Lingkungan +aktor +aktor 3enyakit
Sosial resiko resiko
perilaku biologi
7urisme------------------------3erilaku------------------2arah---------------------@2S
!edia seA
Girus @2S
Kelas-kelas 5#actor
?aringan 5#actor
3elayanan Kesehatan
Skema 4. ubungan lingkungan 5#actor dan 5#actor-*aktor resiko dengan suatu
penyakit/ ke)adian sakit di masyarakat.
5#
-
8/18/2019 Lamp_1 (Sosiologi Pedesaan)
10/18
&. Kebiasaan Masyaraka yang Sala! Dalam Penggunaan Oba
0bat adalah bahan kimia yang digunakan untuk membantu proses
penyembuhan, pencegahan maupun kepentingan diagnostik suatu penyakit. 8ahan
kimia tersebut umumnya telah diproses dengan sempurna sehingga e*ek buruk yang
dapat ditimbulkan benar-benar minimal apabila digunakan dengan tepat atau sesuai
dengan petun)uk. Kebanyakan masyarakat berpendapat bahwa obat adalah sesuatu
yang mu)arab dan selalu menimbulkan e*ek baik atau menyehatkan bila dikonsumsi.
0rang sakit di dalam masyarakat atau anggota keluarga dari orang sakit kebanyakan
berpendapat bahwa bila telah minum obat penderitaannya pasti akan dapat
disembuhkan oleh sebutir obat yang telah diminum, pada hal reaksi yang ditimbulkan
oleh obat terhadap tubuh merupakan hal yang sangat komplek. eaksi yang komplek
tersebut akan menimbulkan berbagai e*ek didalam tubuh sehingga hasil dari suatu
proses pengobatan merupakan hal yang sangat komplek. Sebutir obat yang diminum
dalam tubuh pasien akan menimbulkan berbagai akibat. Salah satu akibat yang
dharapkan adalah e*ek yang dapat menghilangkan keluhan/ ge)ala penyakit yang
disebut e'ek erapi. kibat lain adalah akibat yang tidak diharapkan yang disebut e'ek
samping. da berbagai *aktor yang dapat mnyebabkan ter)adinya e*ek yang tidak
dikehendaki bila seorang pasien menggunakan obat. 3aling tidak ada tiga hal yang
perlu dicermati yaitu: (1$ 'ak"r "ba) (#$ 'ak"r pemberi "ba) dan (*$ 'ak"r
pasien+keluarga pasien. 2alam tulisan ini akan di)elaskan berbagai prilaku darimasyarakat dalam menggunakan obat sehingga ter)adi e*ek buruk atau e*ek yang
merugikan baik merugikan pasien maupun masyarakat yang lain.
Oba Bagi Masyaraka.
!asyarakat awam berpendapat bahwa obat adalah tirta amerta sehingga
dianggap selalu menimbulkan e*ek baik. 0bat tak ubahnya pisau ta)am. 8ila digunakan
dengan benar akan menguntungkan. amun bila digunakan dengan tidak benar akan
dapat membunuh. 3isau tersebut penting, begitu )uga obat. Setiap obat memiliki aturan
pemakaian tersendiri sehingga dapat menguntungkan. Kebanyakan anggota masyarakat
mengabaikan aturan minum obat, baik disebabkan oleh karena tidak tahu atau
disebabkan oleh hal lain. !asyarakat berpendapat bahwa obat dapat menghilangkan
penyakit dengan cepat sehingga kebanyakan mereka cepat putus asa bila penyakitnya
tidak cepat sembuh, sehingga terlalu cepat menyalahkan obat tersebut. al inilah akan
menimbulkan penilaian yang negati* terhadap obat sehingga mereka tidak mentaati
aturan minum.
54
-
8/18/2019 Lamp_1 (Sosiologi Pedesaan)
11/18
Kesala!an Masyaraka Dalam menggunakan Oba.
da beberapa hal yang perlu diperhatikan agar obat yang dikomsumsi dapat
berman*aat, yaitu: @ndikasi, dosis obat, cara menggunakan, *rekwensi, lamanya/durasi.
Semua hal tersebut dapat diabaikan oleh masyarakat sehingga menimbulkan e*ek
negati*/merugikan.
a$ Kesala!an Indikasi
@ndikasi artinya tu)uan utama obat tersebut digunakan. 3emberian obat pada
penderita tentu bertu)uan meringankan penderitaan atau menyembuhkan suatu
penyakit. Dntuk mendapatkan tu)uan ini maka obat-obatan dapat digolongkan
men)adi 4 golongan besar yaitu obat symptomatis dan obat yang menghilangkan
penyebab. 0bat symptomatis artinya hanya dapat menghilangkan ge)ala suatu
penyakit misalnya analgesik, antipiretik (menghilangkan sakit dan menurunkan
demam. 0bat yang dapat menghilangkan penyebab penyakit adalah obat yang
sekaligus dapat melenyapkan etiologi dari penyakit misalnya golongan antibiotika
yang dapat membunuh kuman.
8iasanya dalam praktek seorang dokter akan memberikan obat tersebut secara
bersamaan / dikombinasi agar keluhan yang diderita cepat hilang sambil
melenyapkan etiologi dari penyakit. !isalnya penderita demam karena in*eksi
bakteri akan diberikan analgesik/antipiretik yang dikombinasi dengan antibiotika
tertentu, tergantung dari kuman penyebab penyakit tersebut, sehingga demam hilangdan bakteri )uga lenyap. !asalah yang sering ter)adi dalam masyarakat adalah
kebiasaan masyarakat atau penderita menyisakan obat-obat tersebut bila
penyakitnya telah dirasakan sembuh. 0bat sisa tersebut akan diminum atau
diberikan orang lain bila menderita keluhan yang sama dengan dirinya. al ini
merupakan sumber malapetaka bila demam yang diderita bukan oleh karena in*eksi.
0bat sebelumnya adalah kombinasi antibiotika dengan antipiretika. ntibiotik
dalam hal ini tidak memiliki indikasi yang tepat sehingga akan menyebabkan
kerugian baik bagi dirinya maupun bagi orang lain, sebab akan dapat menimbulkan
resistensi terhadap kuman sehingga antibiotika tersebut men)adi tidak berguna di
masa depan.
b$ Kesala!an D"sis.
2osis adalah takaran obat yang diberikan yang telah disesuaikan dengan
kebutuhan penderita. 8esarnya dosis ditentukan dengan berat badan atau umur
penderita. Dntuk anak-anak dosis obat sangat bervariasi sebab umur dan berat
badan pada anak sangat bervariasi. Kesalahan dosis dalam masyarakat )uga ter)adi
akibat adanya obat sisa seperti contoh diatas. !asyarakat atau orang tua akan
55
-
8/18/2019 Lamp_1 (Sosiologi Pedesaan)
12/18
berusaha memberikan obat sisa tersebut bila anak menderita keluhan yang sama.
Kesalahan disini adalah dosis yang tidak sesuai sebab ada kemungkinan berat badan
anak telah berubah sehingga obat yang diberikan men)adi dibawah dosis standar.
Kalau oabat tersebut golongan antibiotika akan tidak mampu membunuh kuman
secara tuntas sebab kadar obat dalam plasma dibawah kadar hambat minimal
sehingga akan ter)adi resistensi kuman. Sebaliknya bila anak yang sakit ternyata
memiliki berat badan lebih rendah akan ter)adi overdosis yang dapata
menyebabkan ter)adinya e*ek toksik yang kadang-kadang berakibat vatal.
,$ Kesala!an 'rek-ensi minum "ba.
Oba yang diminum dalam tubuh akan mengalami metabolisme yang
menyebabkan kadar obat dalam tubuh berkurang. Setiap obat memiliki kecepatan
metabolisme yang berbeda sehingga berkurangnya e*ek dari suatu obat pada tubuh
)uga berbeda-beda. 0bat tertentu cukup diminum hanya sekali sehari, sedangkan
obat lain mungkin 4 atau 5 kali sehari berdasarkan kecepatan metabolisme dari
masing-masing obat. 0bat yang cepat dipecah atau dimetabolisme memerlukan
*rekwensi pemberian lebih sering, begitu )uga sebaliknya. 2alam praktek seorang
dokter tdak )arang memberikan dua )enis obat dengan kecepatan metabolisme
yang berbeda sehingga harus diminum dalam *rekwensi yang berbeda.
!asalahnya ialah penderita kurang paham sehingga obat diminum bersamaan
dengan *rekwensi yang sama. 2alam hal ini akan ter)adi overdosis bagi obat yang pemecahannya lambat atau sebaliknya kurang dosis bila obat dipecah cepat dan
diminum dengan *rekwensi kurang.
d$ Kesala!an &ara penggunaan "ba.
Oba yang beredar memiliki berbagai bentuk sediaan sesuai dengan tu)uan dari
obat tersebut digunakan. 0bat yang ditu)ukan untuk menghilangkan keluhan
topikal pada kulit misalnya, akan dibuat/disediakan dalam bentuk salep. 8ila
ditu)ukan untuk menghilangkan keluhan sistemik tentu akan diberikan obat secara
oral baik dalam bentuk sirup,tablet atau kapsul. ;olongan antibiotika umumnya
berbentuk kapsul untuk orang dewasa atau sirup untuk anak-anak. !asyarakat telah
memahami bahwa antibiotika dapat membunuh kuman sehingga bila ter)adi luka
atai in*eksi pada kulit dapat diatasi dengan salep kulit yang mengandung
antibiotika. !asalahnya ialah bila merka tidak memiliki salep tetapi memiliki
kapsul maka kapsul tersebut akan dibuka dan titaburkan pada luka di kulit. al ini
sangat keliru sebab kapsul tersebut belum tentu antibiotika. 8ila antibiotika tidak
semuanya tepat digunakan secara topikal. ntibiotika yang digunakan topikal akan
5
-
8/18/2019 Lamp_1 (Sosiologi Pedesaan)
13/18
-
8/18/2019 Lamp_1 (Sosiologi Pedesaan)
14/18
D. Keluarga Sebagai 0ni Pengel"la Kese!aan
1$ Peran Keluarga di Bidang Kese!aan
8agi seorang yang sedang sakit, anggota keluarga adalah orang pertama yang
dimintai nasehat pertolongan secara *isik dan psikologis. al ini lebih penting lagi
untuk anak-anak yang masih sangat tergantung dengan orang tuanya. 3engertian akan
pengelolaan masalah kesehatan penting untuk para petugas kesehatan yang akan beker)a
di masyarakat. Kebi)aksanaan pilihan perawatan keluarga akan sangat berpengaruh
besar terhadap masalah kesehatan anggota keluarganya.
Sistem kekerabatan dan tata kehidupan keluarga bervariasi dari satu wilayah
dengan wilayah yang lainnya di @ndonesia dan dari satu suku dengan suku lainnya.
>alaupun demikian secara umum berlaku di @ndonesia, keluarga mempunyai pengaruh
penting bagi kesehatan anggotanya. Karena itu pengetahuan tentang keluarga sebagai
unit pengelola kesehatan amat berguna bagi petugas lapangan (community
practitioner H.
nda telah melaksanakan serangkaian pertemuan dengan anggota K dengan
tu)uan memahami struktur keluarga dalam masyarakat pedesaan 8ali. Kami berharap
anda telah mempunyai pola berpikir tentang bagaimana memakai beberapa prinsip
teknik komunikasi dan pengamatan pada situasi yang berbeda yang mungkin anda harusker)akan setelah anda kelak lulus sebagai dokter. 8anyak diantara anda tidak akan
beker)a di 8ali tetapi di daerah lain di @ndonesia dimana anda akan diharuskan bela)ar
tentang sistem kekerabatan keluarga dari suku lain. 2imanapun anda beker)a setelah
anda berhubungan dengan anggota keluarga dalam suatu program kesehatan baik di
3uskesmas maupun di dalam praktek anda. 0leh sebab itu di 38L akan di*okuskan pada
pengertian *ungsi keluarga sebagai unit pengelola kesehatan bagi anggotanya, dengan
memakai keluarga angkat sebagai *okus dari ker)a lapangan. 3rinsip-prinsip yang
dipela)ari tentang keluarga sebagai unit pengelola kesehatan hendaknya dapat
diterapkan dan dikembangkan dimanapun anda beker)a kelak.
Dntuk menun)ukkan betapa pentingnya pengertian tentang peran keluarga dalam
pemeliharaan kesehatan, kami mengutip tulisan seorang antropologik medis yang
terkenal, Ar!ur Kleinman yang mengadakan penelitian pada sistem pengobatan di
suatu kota modern di 7aiwan. asil penelitiannya, yang didasarkan atas pengamatan
)uga telah diterapkan pada beberapa daerah lainnya termasuk di @ndonesia. Keluarga
H
@stilah petugas lapangan dalam naskah ini ialah semua )enis petugas kesehatantermasuk dokter, perawat bidan, health educator, kader yang beker)a di tengah-tengah
masyarakat dsb.
5C
-
8/18/2019 Lamp_1 (Sosiologi Pedesaan)
15/18
yang menangani orang yang sakit di 7aiwan mencoba merawat si penderita dan
menangani masalah sosial yang terkait dengan penyakit dalam lingkungan keluarganya.
8erdasarkan prinsip pemeliharaan kesehatan modern (modern health care
persepsi keluarga mungkin akan membantu perawatan medis. 7etapi dari segi
pandangan yang lebih luas terhadap pemeliharaan kesehatan persepsi keluarga
merupakan bagian perawatan yang amat penting.
2i 7aiwan perawatan kebanyakan orang sakit ter)adi dalam batas lingkungan
keluarga, tetapi pada suatu waktu pemeliharaan mungkin diperlukan di luar lingkungan
keluarga. Semua keputusan tentang siapa yang dimintai pertolongan, kapan
berkonsultasi dan kapan untuk mengikutinya atau berganti ke petugas kesehatan yang
lain diputuskan dalam lingkungan keluarga atau )aringan sosial (sosial network yang
dekat. ?arang pasien pergi ke petugas kesehatan tanpa ditemani oleh anggota
keluarganya. nggota keluarga kadang-kadang berkonsultasi dengan dukun tanpa
hadirnya si pasien. 8ila ada penyakit yang para petugas kesehatan membicarakan
situasinya dengan anggota keluarga yang lainnya bukan dengan si pasien. 3asien
memang mengharapkan seperti itu. 7ernyata masyarakat 7aiwan memandang keluarga,
bukan petugas kesehatan atau si sakit, melainkan sebagai penanggung )awab utama
dalam pemeliharaan orang sakit (#$%'-4'''.
Kita dapat membagi topik pengelolaan kesehatan keluarga men)adi beberapa
bagian yang penting, yang akan kita pertimbangkan satu persatu. 7iap bagian meliputi
serangkaian pertanyaan terbuka sebagai pedoman anda pada waktu mengadakankun)ungan ke K.
4 Perilaku Keadian Saki ( Illness Behavior $
Sesuai dengan pengalaman yang telah anda dapatkan dalam kuliah dan ker)a
lapangan perilaku keadaan sakit adalah sesuatu yang sangat dipengaruhi oleh
lingkungan sosio-budaya setempat, dan )uga dapat bervariasi dari waktu ke waktu dan
pada setiap keluarga. !isalnya dalam beberapa daerah, orang yang sakit sering masih
diharapkan )uga untuk menger)akan peker)aan biasa sehari-hari. 3ada daerah lain
pasien yang tidak begitu sakitpun dibebaskan dari tugas sehari-hari. 3ada beberapa
tempat, orang menun)ukkan perhatian dan simpati yang besar terhadap si sakit. al
tersebut akan dipengaruhi oleh parah atau tidaknya penyakit seseorang. Lagipula sering
ada perbedaan dari perilaku seseorang yang sakit pada anak atau orang dewasa.
8eberapa pertanyaan umum yang dapat membantu anda menggali lebih banyak
tentang peranan keluarga dalam pengelolaan di bidang kesehatan adalah:
#. 8agaimana sikap anggota keluarga lain terhadap si sakit
5=
-
8/18/2019 Lamp_1 (Sosiologi Pedesaan)
16/18
4. 8agaimana posisi atau kedudukan si sakit dalam keluarga (misalnya umurnya, )enis
kelamin, *ungsi ekonomi, urutan kelahiran yang dapat mempengaruhi reaksi
anggota keluarga pada penyakitnya.
5. Siapa yang menentukkan bahwa orang itu sakit.
-
8/18/2019 Lamp_1 (Sosiologi Pedesaan)
17/18
3$ Pengambilan Kepuusan 2enang Masala! Kese!aan
Kalau petugas kesehatan masyarakat tidak mempunyai pengetahuan yang cukup
tentang pola pengambilan keputusan keluarga dalam kesehatan. !aka mereka mungkin
akan memberikan petun)uk nasehat dan anggota keluarga, secara salah.
!isalnya: tidak ada gunanya memberikan pendidikan kesehatan tentang gi1i anak-anak
kepada si ayah kalau ibunya yang berbelan)a ke pasar dan menyediakan makanan untuk
keluarganya. Kadang-kadang sulit untuk menentukan dimana letak pengaruh yang
sebenarnya di dalam keluarga. !isalnya pengambilan keputusan secara resmi mungkin
oleh si ayah sebagai kepala rumah tangga, tetapi dalam banyak daerah, keputusan yang
menyangkut kesehatan ibu dan anak mungkin diambil oleh ibu dalam rumah tangga itu.
0rang yang mengambil keputusan bisa berbeda, tergantung pada banyak *aktor.
8eberapa pertanyaan umum yang akan membantu anda memutuskan permasalahan ini
adalah :
Siapa yang mengambil keputusan yang berhubungan dengan kesehatan di dalam
keluarga9
a aruskah tindakan-tindakan pencegahan diambil untuk menghindari penyakit atau
kecelakaan9
b pakah yang harus dilakukan )ika anak bayi )atuh sakit9 pakah yang harus
diker)akan )ika seorang dewasa )atuh sakit9
c ?enis makanan apa yang dikonsumsi oleh keluarga9d Sumber-sumber penghasilan yang mana dipakai untuk memelihara kesehatan
keluarga9
e aruskah orang yang sakit menuruti nasehat seorang medis/ dukun (pro*esional
advice atau tidak9
4$ Sisem uukan
3engambilan keputusan oleh seseorang untuk mencari bantuan di luar
lingkungan keluarga tidak dilakukan begitu sa)a. Sementara petugas kesehatan sering
beranggapan bahwa mereka mempunyai pengobatan yang lebih e*ekti*. nggota
keluarga mungkin tidak selalu setu)u dengan anggaran ini. Seperti telah anda pela)ari
dari kuliah ker)a lapangan dan diskusi-diskusi selama ini ciri-ciri dari masalah
kesehatan yang dianggap penting oleh anggota keluarga akan mempengaruhi pemberian
diagnose atau pemberian nama pada penyakitnya. al ini akan kembali
mempengaruhi keputusan kepada siapa mereka akan mencari pertolongan di luar rumah.
5$
-
8/18/2019 Lamp_1 (Sosiologi Pedesaan)
18/18
Beberapa peranyaan umum pada "pik ini ermasuk5
a Kemana anggota keluarga mencari pertolongan di luar rumah9
b dakah ciri yang khas dari usaha mencari bantuan di luar rumah sehubungan )enis
ke)adian sakit dan pemberian istilah tentang sakitnya (illness label oleh anggota
keluarga9
c al apakah yang mempengaruhi diagnose/ siapa mendiagnose penyakit tersebut9
Kapan dan mengapa diagnosa tersebut dapat berubah9
d Siapa yang mengevaluasi keberhasilan atau tidaknya pro*esional treatment
(termasuk pengobatan modern maupun dukun9 Siapa yang menentukan macam
pengobatan/ nasehat lain yang akan dicari9
6$ Keerlibaan Keluarga Dalam Kunungan ke 7asilias Pelayanan Kese!aan.
3ara petugas yang beker)a pada *asilitas kesehatan umumnya menaruh perhatian
kepada si pasien. >alaupun demikian anggota keluarga sering menganggap dirinya
mempunyai hubungan yang lebih dekat dengan masalah pasien. !ereka enggan untuk
dipisahkan dari si sakit baik selama konsultasi (misalnya di klinik, ruang praktek dokter
umum, rumah sakit. 8iasanya anggota keluarga merasa bahwa si pasien memerlukan
simpati dan perhatian mereka pada setiap tahap pengobatan. 3andangan mereka tentang
apa yang ter)adi pada pasien di *asilitas pelayanan kesehatan mungkin mempengaruhi
proses penyembuhan si pasien se)alan dengan pengobatan yang dian)urkan.
(Bng: 7heir opinios about what is happening to the patient at the health *acility mayin*luence the patientIs willingness to comply with recommended treatments.
8eberapa pertanyaan umum yang ditanyakan tentang topik ini adalah:
a 3ada waktu seorang men)alani proses diagnose dan pengobatan diharapkan peran
apakah yang dimainkan oleh keluarga dalam proses ini9
b 8agaimana akibat dalam hal pengobatan di rumah sakit dari segi ekonomi sosial
dan psykologi untuk mereka yang biasa dirawat di rumah.
c Se)auh mana keterlibatan keluarga di dalam proses pengobatan anggota keluarganya
di rumah sakit9
-----------------------