lalayeye

16
Nama : Mulyani NPM : 12.401020.038 Tugas : Sosial dan Politik KONDISI SOSIAL POLITIK PEMILUKADA KOTA TARAKAN TAHUN 2013 Keadaan kota sekarang menjelang pemilihan walikota dan wakil walikota tarakan pada bulan april mendatang sangat di tanggapi serius oleh para kandidat-kandidat walikota dan wakil walikota tarakan. Pendekaatan-pendekatan mulai di gunakan, mulai dari pendekatan hubungan keluarga, hubungan teman, hubungan rekan kerja, Ras, suku dan Agama mulai digunakan. Dengan menyiapkan tim sukses yang baik dan sesuai prosedur di harapkan kemenangan dalam pemilihan walikota dan wakil walikota tarakan akan tercapai demi kebesaran kota tarakan kedepannya. Harapan dari masyarakat kota Tarakan tentunya menginginkan hal yang sama dalam proses pelaksanaannya dan aktualisasinya. Tapi terkadang hal itu tidak di rasakan oleh kebanyakan masyarakat lainnya. Apa yang dijanjikan oleh para kandidat-kandidat sepertinya sangat berbekas di pikiran kebanyakan orang-orang awam yang secara langsung tidak merasakan hasil dari pemilihan walikota dan wakil walikota tarakan saat terpilihnya salah satu kandidat sebagai walikota dan wakil walikota tarakan Sebagai masyarakat, saya pribadi dengan ini sangat miris sekali melihat keadaan yang seperti ini, dalam proses politisasi di sebuah daerah atau Negara, yang lebih di

Upload: iskandar

Post on 14-Sep-2015

11 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

kkkkkkkkkk

TRANSCRIPT

Nama: MulyaniNPM: 12.401020.038Tugas: Sosial dan Politik

KONDISI SOSIAL POLITIK PEMILUKADA KOTA TARAKAN TAHUN 2013

Keadaan kota sekarang menjelang pemilihan walikota dan wakil walikota tarakan pada bulan april mendatang sangat di tanggapi serius oleh para kandidat-kandidat walikota dan wakil walikota tarakan. Pendekaatan-pendekatan mulai di gunakan, mulai dari pendekatan hubungan keluarga, hubungan teman, hubungan rekan kerja, Ras, suku dan Agama mulai digunakan. Dengan menyiapkan tim sukses yang baik dan sesuai prosedur di harapkan kemenangan dalam pemilihan walikota dan wakil walikota tarakan akan tercapai demi kebesaran kota tarakan kedepannya. Harapan dari masyarakat kota Tarakan tentunya menginginkan hal yang sama dalam proses pelaksanaannya dan aktualisasinya. Tapi terkadang hal itu tidak di rasakan oleh kebanyakan masyarakat lainnya. Apa yang dijanjikan oleh para kandidat-kandidat sepertinya sangat berbekas di pikiran kebanyakan orang-orang awam yang secara langsung tidak merasakan hasil dari pemilihan walikota dan wakil walikota tarakan saat terpilihnya salah satu kandidat sebagai walikota dan wakil walikota tarakan

Sebagai masyarakat, saya pribadi dengan ini sangat miris sekali melihat keadaan yang seperti ini, dalam proses politisasi di sebuah daerah atau Negara, yang lebih di untungkan dari hasil politik ini adalah para tim sukses yang siap meraup keunutngan dari para kandidat sebagai hasil kerjan yang telah dilakukannya, tapi terkadang dalam prosesnya tim-tim sukses ini menyalahi aturanaturan dalam berpolitik, masyarakat kecil yang tidak mengerti menjadi orang-orang yang di bodohi dengan politik praktis yang kotor, menghalalkan segala cara demi sebuah kemenangan kandidatnya agar hasil yang di capai lebih maksimal.

Pencoblosan Pemilu Walikota Tarakan pada bulan april mendatang, di harapkan suasana Tarakan tetap aman, teduh dan kondusif. Keadaan seperti ini menandakan masyarakat Tarakan akan lebih sangat dewasa dalam menyikapi suatu proses politik. Jika kondisi seperti ini diciptakan di tarakan, obsesi Tarakan yang menginginkan masyarakatnya seperti masyarakat Singapore kecil bukan sesuatu yang sulit dicapai seperti apa yang di ingikan oleh Dr. Jusuf Sk tentunya masyaraka juga menginginkan hal yang seperti ini.

Kesadaran masyarakat betapa penting keamanan dan ketertiban diperlukan kearifan semua pihak. Tentu saja elit telah memperlihatkan sikap yang elegan menyikapi hasil dari pesta demokrasi rakyat. Kesepakatan siap menang dan siap kalah benar-benar diwujudkan dalam tindakan nyata. Dengan kata lain pilkada Kota Tarakan, dimenangkan oleh seluruh lapisan masyarakat.

KPU Kota Tarakan saat ini mempersiapkan dan memproses pelaksanaan pemilihan walikota dan wakil walikota tarakan, mulai pendaftaran Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Tarakan, Penetapan daftra pemilih tetap, proses kampanye sampai dari peningkatan keamanan kondisi social politik yang ada di masyarakat. Maka sejak ini KPU Kota Tarakan mulai disibukkan menyusun tahapan, program dan jadwal waktu serta regulasi pelaksanaan pemilihan walikota dan wakil walikota tarakan

Sebelum penentuan hari H KPU Tarakan terlebih dahulu menyerap aspirasi dan pertimbangan dari berbagai pihak seperti DPRD Kota, Pemerintah Kota, KPU Pusat, Depdagri dan juga tokoh masyarakat. Satu hal yang menjadi pertimbangan penting yang disampaikan stake holder adalah, agar tahapan pemilihan walikota dan wakil walikota Tarakan tidak mengganggu aktivitas masyarakat.

Pekerjaan rumit KPU Tarakan segera menghadang adalah penyusunan tahapan, program dan jadwal waktu. Setelah melihat kondisi saat ini, KPU Tarakan berhasil menetapkan keputusan Nomor 10 tahun 2008 yang menjadi acuan dalam pelaksanaan semua proses pemilihan walikota dan wakil walikota tarakan i. Dengan dasar pijakan keputusan tersebut, KPU Tarakan mulai melaksanakan setahap demi setahap proses pelaksanaan pemilihan walikota dan wakil walikota tarakan.

Pemerintah Kota Tarakan melalui Badan Kependudukan, Catatan Sipil dan KB menyerahkan Daftar Penduduk Potensi Pemilih Pemilu (DP-4) berjumlah 130.942 pemilih. Data ini merupakan data dasar yang dijadikan KPU dalam melakukan pemutakhiran data pemilih. KPU bergerak cepat, segera membentuk dan melantik PPK dan PPS se Kota Tarakan. Secara marathon PPK dan PPS diberikan bimbingan teknis dan rapat kerja. Kemudian PPK dan PPS berekerja keras melakukan pemutakhiran data pemilih. Bahkan untuk melancarkan tugasnya, PPS mengangkat Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) yang unsurnya berasal dari Ketua RT atau pengurus RT. Setelah dilakukan berbagaikan proses sesuai ketentuan yang berlaku seperti pemutakhiran, pengumuman daftar pemilih sementara (DPS), perbaikan pemilih tambahan, maka selanjutnya baru ditetapkan daftar pemilih tetap (DPT) yang berjumlah 130.509 pemilih.

Disisi lain KPU juga disibukkan dengan kegiatan sosialasi, Sesuai ketentuan semua tahapan pemilu harus disosialisasikan baik melalui media cetak, media elektronik, pemasangan spanduk, baliho dan juga melalui kegiatan tatap muka. Salah satu sasaran penting sosialisasi adalah pemilih pemula Beruntung Tarakan yang mempunyai media informasi relatif lengkap, memudahkan KPU dalam melakukan sosialisasi..Disamping itu kerja sama yang telah terbangun erat serta dukungan yang kuat dari media patut diberikan apresiasi.

Tahapan pencalonan merupakan suatu babak pemilihan walikota dan wakil walikota tarakan yang mempunyai determinasi tinggi. Di tambah lagi pada 28 April 2008 dengan disahkan UU Pemerintahan Daerah yaitu UU Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua UU Nomor 32 Tahun 2004, salah satu point penting adalah terbukanya kesempatan bagi calon perseorangan untuk maju dalam pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah. KPU Tarakan juga dengan serta merta mengharuskan merubah kembali tahapan, jadwal dan program yang telah disusun secara matang sebelumnya.

Mengacu kepada ketentuan yang diatur dalam pasal 59 ayat (1) UU No. 12 Tahun 2008, bagi Kabupaten Kota yang mempunyai penduduk sampai dengan 200.000 orang, bakal calon persorangan harus mendapat dukungan minimal 6,5 % dari jumlah pemilih.

Munculnya calon persorangan merupakan warna baru dari sitem demokrasi yang dianut bangsa ini. Pada mulanya jalur perseorangan cukup diminati oleh para kandidat. Tercatat tidak kurang dari delapan bakal pasangan calon perseorangan yang memberitahukan kepada KPU telah mengumpulkan KTP dan tanda tangan dari pendukungnya.

Sesuai dengan jadwal waktu, pengumuman dan pengambilan formulir pencalonan. Fase ini merupakan tahapan yang paling semarak Kantor KPU Tarakan menjadi sangat ramai dengan massa pendukung bakal pasangan calon. Pada saat pendaftaran bakal pasangan calon terlihat berbagai ekspresi yang ditunjukkan para pendukung. Ada yang diantar dengan diiringi dengan musik hadrah, reog, ada yang berjalan kaki dari posko bakal pasangan calon ke kantor KPU, ada yang menggunakan sepeda ontel. Pokoknya ramai dan meriah. KPU Tarakan merespon dengan sigap. Dalam upaya melayani semua bakal pasangan calon beserta pendukungnya dengan baik, KPU Tarakan memasang peralatan dan perlengkapan selama proses berlangsung demi ketentraman dan kenyamanan para pendaftar bakal calon pemilihan walikota dan wakil walikota tarakan beserta rombongan. Ini tidak lain dimaksudkan agar kelengkapan adminstrasi yang diserahkan bakal pasangan calon bisa dilihat secara transparan oleh semua para pendukung.

Proses pemeriksaan administrasi meliputi kegiatan seperti penelitian kelengkapan persyaratan, penyampaian hasil penelitian, perbaikan kelengkapan syarat pasangan calon, penelitian ulang hasil perbaikan dan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh bakal pasangan calon. Satu hal penting lainnya dalam pemenuhan berkas pasangan calon adalah berkaitan dengan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Tidak kurang 2 kali ketua dan anggota KPU Tarakan harus ke KPK di Jakarta untuk mendapatkan dokumen LHKNP masing-masing pasangan calon. Setelah semua berkas administarsi lengkap, barulah kemudian KPU Tarakan menetapkan pasangan calon. Dengan melihat kondisi saat ini, ada Sembilan bakal calon yang akan mendaftarkan diri, di antaranya adalah suhardjo dan Yancong, Sofian Raga dan Khaeruddin Arief Hidayat, Yusuf Ramlan dan Supaad, Ibrahim MAP dan Ince, Sabirin Sanyong dan Ujang, dll. Kedua bakal pasangan calon ini kemudian mendapat dukungan dari beberapa partai politik lainnya yang siap mendukung dan bekerja dalam menyukseskan pemilihan walikota dan wakil walikota tarakan Tahun 2014 sampai akhir dari proses ini di laksanakan

Pekerjaan lain yang memerlukan perhatian serius adalah penyediaan logistik pemilu, seperti surat suara, kartu pemilih, pengadaan formulir dan juknis serta alat kelengkapan di TPS. Semuanya harus melalui proses tender sesuai ketentuan yang berlaku. Panitia lelang dari Pemerintah Kota Tarakan dengan sigap melakukan semua proses administrasi pengadaan logistik. Pada kesempatan ini KPU Tarakan sangat mengharapakan Pemerintah Kota utnuk membantu dalam proses logistic seperti yang telah dilakukan pemerintah pada proses pemilihan walikota dan wakil walikota tarakan periode yang lalu khususnya kepada Panitia Lelang, semoga pengadaan logistik dapat berjalan dengan lancar.

Selain itu salah satu agenda penting yang dilaksanakan menjelang kampanye terlebih dahulu dibuat Kesepakatan Kampanye Damai, Siap Menang dan Siap Kalah. Acara yang dilangsungkan pada tanggal 22 September 2008 bertempat di Gedung Serbagunan Pemerintah Kota Tarakan juga dirangkai dengan penandatangan MOU Gakumdu dan Patroli Terpadu, serta diakhiri dengan acara buka puasa bersama dan sholat magrib berjamaah.

kampanye terbuka mulai ditabuh. Diawali dengan penyampaian visi missi pasangan calon di hadapan sidang paripurna DPRD Kota Tarakan. Keesokan harinya pasangan nomor urut 1 mengebrak. Lapangan Idec Kampung VI penuh sesak dengan massa pendukung. Berikutnya disusul nomor urut 2 dan 3 yang melaksanakan kampanye terbuka. Setelah jeda sehari tanggal 10 dan 17 januari 20014, sesuai kesepakatan Tim Kampanye pasangan calon yang tidak melaksanakan kampanye terbuka. Pasangan calon nomor urut 4 dan 5 melaksanakan kampanye pada tanggal 11 dan 12 Januari 20014.

Memasuki kampanye putaran kedua, masing-masing pasangan calon betul-betul unjuk kekuatan. Baik yang mengambil tempat di Lapangan Idec Kampung VI maupun yang melaksanakan di lokasi Juata, benar-benar dibanjiri lautan manusia. Teman-teman KPU yang akan memantau jalannya kampanye terjebak lebih dari setengah jam tidak bisa keluar dari kantor KPU. Benar-benar meriah dan luar biasa pesta demokrasi masyarakat Tarakan. Ditengah semaraknya kampanye, akuntan publik dari kantor akuntan Blasius Mangende, SE.Ak yang dipercaya mengaudit dana kampanye dengan sigap meminta laporan sumber peneriman dan penggunaan dana kampanye. Tidak jarang Bendahara Tim Kampanye pasangan calon dipanggil dan diminta penjelasannya. Tugas kantor akuntan publik, tentu tidak itu saja, tapi ikut mendapampingi setiap pengeluaran keuangan yang dilakukan KPU Tarakan agar tidak meyimpang dari ketentuan yang ada.

Pelaksanaan kampanye diakhiri dengan acara Debat Kandidat. Salah satu kegiatan kampanye yang paling seru dan ditunggu banyak orang. Dalam kegiatan ini KPU Tarakan menghadirkan 3 panelis yaitu Drs. H. Baharuddn Baraq, M.Ed mantan Sekretaris Daerah Kota Tarakan yang mengajukan pertanyaan kepada kandidat tentang manjemen pemerintahan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, kemudin DR. H.M. Yunus Abbas, M.Si pakar pendidikan dan akademisi dari Universitas Borneo mengeskplore kandidat dibidang kebijakan publik khususnya kebijakan dibidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia. Panelis lainnya seorang ekonom Tarakan yaitu Margiyono, SE, M.Si yang mendalami visi missi kandidat dalam aspek ekonomi. Debat kandidat yang belangsung selama 2 jam, dipandu secara apik oleh moderator Syafruddin, SH. M.Hum yang juga anggota KPU Kota Tarakan.

Pelaksanaan kegiatan kampanye secara keseluruhan berjalan tertib, aman dan lancar. Hal ini selain menandakan kesadaran masyarakat yang cukup baik, juga didukung aparat keamanan, satlantas, satpol PP, petugas dari Dishub yang telah menunjukkan kerja samanya yang membanggakan. Disamping itu perhatian Polres Tarakan cukup besar terhadap kesuksesan pilwali. Dengan menempatkan personilnya untuk melakukan pengamanan terbuka yaitu Pak Lukman dan Pak Slamet, serta 2 personil yang melakukan pengamanan tertutup di kantor KPU Tarakan. Keberadaan petugas tersebut sehari-hari telah menyatu, dan seperti bagian yang tidak terpisahkan dengan KPU Tarakan. Kami merasa sangat didukung dan juga memberikan ketenangan dalam melaksanakan seluruh proses tahapan Pilwali.

Hari terus berganti, tidak terasa hari H sudah semakin dekat. Memasuki masa tenang semua baliho, spanduk pasangan calon mulai diturunkan dan dibersihkan. Panwas Pilwali dengan seluruh jajarannya bekerja keras untuk menjaga masa tenang, benar-benar tidak terjadi sesuatu yang dapat dianggap pelanggaran pemilu. Tentu saja sebagai sebuah pesta besar yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, mungkin ada hal-hal kecil yang terjadi, ada yang tidak puas, selayaknyalah hal itu dapat dipahami.

Masa tenang bagi masyarakat, tentu saja hari-hari tersibuk bagi KPU. Distribusi dan pergeseran logistik Pemilu harus sampai ke TPS dan tidak boleh ada yang kurang sedikitpun. Ada 256 TPS yang harus didistribusikan logistik se Kota Tarakan termasuk TPS yang sulit di jangkau seperti Tanjung Pasir, Binalatung dan Pulau Sadau. Teman-teman bekerja hampir menjelang subuh. Subhanallah seijin-Nya lah teman-teman tetap sehat, fit dan segar-bugar.Tepat pukul 07.00 tanggal 23 Oktober 2008 diseluruh TPS mulai dilakukan pengumutan suara. Suasana Kota Tarakan yang diguyur hujan sejak malam hari tidak mengurangi animo masyarakat untuk datang ke TPS.

Saya yang mencoblos di TPS 3 Kampung Satu Skip yang kebetulan satu TPS dengan Bapak Walikota Tarakan, melihat masyarakat dengan tertib menggunakan hak pilihnya. Selesai mencoblos saya sempat memonitor beberapa TPS yang sedang melaksanakan pengumutan suara. Setelah kembali ke kantor sebagai tempat pusat koordinasi, menjelang siang saya bersama H.M. Yusuf Middu anggota KPU Tarakan masih memantau bebarapa TPS di Tarakan Timur. Pukul 13.00 siang pelaksanaan pemungutan suara ditutup. Setelah break untuk istirahat, sholat dan makan siang, proses penghitungan suara mulai digelar. Terlihat pendukung pasangan calon di TPS-TPS cukup bersemangat, bertepuk tangan ketika nama pasangan calonnya disebut oleh petugas KPPS.

Menjelang akhir perhitungan suasana mulai berubah. Dengan bantuan alat komunikasi, tim dan saksi pasangan calon mulai memberitahukan ke poskonya masing-masing. Malam hari masing-masing tim pasangan calon dengan formulir C.1 yang satu lembar memang diperuntukkan bagi saksi pasangan calon sudah terkumpul di posko masing-masing dan sudah dapat menghitung perolehan suara. Sementara KPU tetap bergeming. KPU mempersilakan proses penghitungan berjalan apa adanya sesuai ketentuan yang berlaku. Setelah selesai penghitungan di TPS melalu PPS masing-masing hasilnya diteruskan ke PPK untuk direkap dan ditetapkan sebagai perolehan suara masing-masing PPK.

Puncaknya adalah ketika pada tanggal 2 Nopember 2008 yang lalu KPU Kota Tarakan menggelar rapat pleno terbuka, kembali mengambil tempat di Kayan Ballroom Hotel Tarakan Plaza, dengan agenda Rekapitulasi Penghitungan Suara. Dari rekapitulasi tersebut masing pasangan calon memperoleh suara, H. Andi Lolo, B.Cm dan H.M. Zainal Arifin, ST,MT sebanyak 8.963 suara (11,63 %). Samson Djakaria dan Drs. H. Rahmad Majid Gani sebanyak 3.392 suara (4,40 %), pasangan calon H. Udin Hianggio dan Suhardjo mendapat 28.416 suara (36,88 %), pasangan calon Drs. Ibrahim, M.Ap dan Agus Wahono, S.Hut, MP dipilih oleh 16.335 pemilih ( 21,20 %) dan terakhir pasangan calon H. Anang Dachlan Djauhari, SE dan H. Jumain, S.Pi mendapatkan 19.934 suara (25,87 %) serta suara tidak sah sebanyak 2.492 suara.

Sesuai ketentuan pasal 107 ayat (2) UU Nomor 12 Tahun 2008 yang menyebutkan, pasangan calon kepalada daerah dan wakil kepala daerah yang memperoleh suara lebih dari 30 % (tiga puluh persen) dari jumlah suara sah, pasangan calon yang perolehan suaranya terbesar dinyatakan sebagai pasangan calon terpilih. Oleh karena pasangan H. Udin Hianggio dan Suhardjo memperoleh 36,88 %, maka KPU Kota Tarakan menetapkan H.Udin Hianggio dan Suhardjo sebagai Walikota Tarakan terpilih masa jabatan 2009-2014. Saya pribadi dan atas nama staf sekretariat KPU Kota Tarakan mengucapkan selamat kepada Walikota dan Wakil Walikota terpilih, sekaligus Well Come The New Mr. Major, and The New Singapore waiting all us. Selamat bekerja untuk Tarakan yang lebih baik dan NKRI tercinta.

Rencana Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tarakan untuk mengadakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Walikota Tarakan dan Gubernur Kaltim secara bersamaan pada 10 September 2013 mendapat dukungan dari Pemkot Tarakan.

Sekertaris Kota (Sekkot) Tarakan, Badrun mengungkapkan, dengan adanya rencana pilkada bersama, tidak akan mengurangi masa jabatan masing-masing kepala daerah terutama Walikota Tarakan yang masa jabatannya berakhir Maret 2014.

"Apabila Pilkada diadakan September 2013 sama sekali tidak ada persoalan bagi kita. Tentunya kita akan menyesuaikan tahapan yang telah disusun KPU. Sebab ini juga sama sekali tidak mengurangi masa jabatan Walikota Tarakan

Peningkatan Keamanan Jelang Pemilukada Kota Tarakan tahun 2014Jelang pemilihan pemilihan gubernur (Pilgub), pemilihan kepala daerah (PIlkada) dan pemilihan legislatif dalam waktu dekat ini, tingkat keamanan akan ditingkatkan. Aparat Kepolisian yang menjaga akan kerahkan personil lebih banyak lagi pada saat hari H berdasarkan jadwal tiga agenda tersebut diatas. Selain tiu pengawalan kotak suara, merupakan faktor penting yang tidak luput dari pengawasan pihak kepolisian.

Kapolres Tarakan Desman S Tarigan ungkapkan bahwa pihaknya akan berikan instruksi kepada setiap personil kepolisian untuk berikan pengamanan khusus, mulai dari saat pengecekan kertas suara hingga penyerahan kotak suara menuju provinsi. Bahkan Tarigan tegaskan untuk personil kepolisian siap untuk menjaga selama 24 jam.

Untuk pengamanan dalam pemilihan legislatif (PILEG) nanti, kami akan kerahkan personil untuk lebih memperketat pengamanan pilgub, pilkada, dan pileg yang akan datang

Tarigan tambahkan bahwa seluruh anggota kepolisian akan berifat netral dalam pemilihan. Hal ini merupakan himbauan dari Kapolda untuk bersifat netral, dalam artian mereka akan bersikap netral dan jujur, tidak akan melirik pada satu kandidat saja. Kata Tarigan pihaknya akan kerahkan ratusan personil yang bekerjasama dengan satuan Brimob maupun Polda.

Kita mendapatkan himbauan secara langsung dari Kapolda untuk bersifat netral dalam pemilihan nantinya, imbuhnya.

Desman harap tiga agenda besar tersebut bisa berjalan dengan lancar. Untuk masalah anggaran bagi pihak kepolisian dalam pengamanan nanti sudah diatur oleh pihak KPU. Untuk jumlah setiap personil yang akan ditugaskan ditekankan harus melihat medan tempat pemilhan nantinya.

Untuk saat ini setiap wilayah yang akan jadi tempat pemilihan sedang dievaluasi pihak Kepolisian agar bisa ditentukan berapa banyak jumlah personil yang akan ditempatkan diwilayah tersebut.

Kita akan terus berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait pengamanan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) nanti, jelas Kapolres Tarakan, Desman S Tarigan, usai acara penyerahan DP4 kepada KPU.

Kata Desman, lintas koordinasinya termasuk Panitia Pengawas, untuk Pemerintah khususnya pada saat ini penyerahan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) pada tahun ini, dan dari situ aparat keamanan akan mengkaji menjadi Daftar Pemilih Sementara (DPS) dan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan beberapa beberapa penekanan lainnya.

Disisi lain Desman jelaskan, hal yang menjadi perhatiannya, yakni terutama dalam hal penyelenggaraan. Kemudian ia tegaskan bahwa unsur Polri dan TNI akan bersikap netral, yang artinya semua anggota tidak ada yang memihak siapapun. Di sini Polri dan TNI bertugas mengawal demokrasi dengan sungguh - sungguh dan bisa dipertanggung jawabkan.

Kemudian berkaitan dengan DPT, pihaknya mewaspadai agar tidak terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang berkaitan dengan hal tersebut. Namun menurut data dan laporan, hingga sampai saat ini Polres Tarakan belum menemukan pelanggaran.

Artinya jangan sampai ada pemalsuan data, dan hal - hal yang berkaitan dengan data penduduk yang tidak betul akan kita teliti, tegasnya.

Saya yakin dalam proses ini sampai saat ini berjalan dengan baik. Pemerintah dalam hal ini,netral, tidak memihak manapun dan bertugas dengan baik, lanjutnya.

Ditambahkan Desman, dalam waktu dekat pihaknya akan menyusun rencana penanganan dan Polres Tarakan juga sudah mempersiapkan latihan pra-operasi dari penangganan data kotak suara sampai pengembalian, termasuk peran polisi dan sebagainya.

Hal seperti ini sudah sering dilakukan, tetapi untuk me-refresh kembali dan mem-floating personil diberbagai lokasi yang direncanakan, dalam hal ini akan melibatkan TNI dan unsur pengamanan lainnya.

Kami berharap kepada seluruh masyarakat, asas - asas pemilihan yaitu damai, jujur, adil, bisa kita lakukan supaya kota kita aman dan tidak ada hal yang tidak dinginkan, harapnya.

Kepada seluruh calon, baik dari Legislatif, maupun Ekskutif untuk pemilihan Walikota agar berkomitmen melakukan langkah - langkah sesuai dengan aturan, sehingga tidak terjadi gesekan yang merugikan kita semua, tegas Desman tutup pembicaraan dengan awak Tarakan News.