laktasi yang baik dan benar

15
TEKNIK MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). Pembentukan dan Persiapan ASI Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pada kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air, lemak serta berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara yang dirasakan tegang dan sakit. Bersamaan dengan membesarnya kehamilan, perkembangan dan persiapan untuk memberikan ASI makin tampak. Payudara makin besar, puting susu makin menonjol, pembuluh darah makin tampak, dan aerola mamae makin menghitam. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan : 1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk. 2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi. 3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi. Posisi dan perlekatan menyusui

Upload: lilis-muliawaty

Post on 11-Dec-2014

135 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas CSL

TRANSCRIPT

Page 1: LAKTASI YANG BAIK DAN BENAR

TEKNIK MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR

Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan

perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994).

Pembentukan dan Persiapan ASI

Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pada kehamilan,

payudara semakin padat karena retensi air, lemak serta berkembangnya kelenjar-kelenjar

payudara yang dirasakan tegang dan sakit. Bersamaan dengan membesarnya kehamilan,

perkembangan dan persiapan untuk memberikan ASI makin tampak. Payudara makin

besar, puting susu makin menonjol, pembuluh darah makin tampak, dan aerola mamae

makin menghitam.

Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan :

1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak

menumpuk.

2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan

bayi.

3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan

operasi.

Posisi dan perlekatan menyusui

Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang tergolong biasa

dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.

Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang tergolong biasa

dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.

Page 2: LAKTASI YANG BAIK DAN BENAR

Gambar 1. Posisi menyusui sambil berdiri yang benar (Perinasia, 1994)

Gambar 2. Posisi menyusui sambil duduk yang benar (Perinasia, 1994)

Page 3: LAKTASI YANG BAIK DAN BENAR

Gambar 3. Posisi menyusui sambil rebahan yang benar (Perinasia, 1994)

Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca operasi sesar.

Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan  posisi kaki diatas. Menyusui bayi kembar

dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila disusui bersamaan, dipayudara kiri

dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada ibu,

tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak tersedak.

Gambar 4. Posisi menyusui balita pada kondisi normal (Perinasia, 1994)

Page 4: LAKTASI YANG BAIK DAN BENAR

Gambar 5. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan (Perinasia,

2004)

Gambar 6. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di rumah (Perinasia, 2004)

Gambar 7. Posisi menyusui bayi bila ASI penuh (Perinasia, 2004)

Page 5: LAKTASI YANG BAIK DAN BENAR

Gambar 8. Posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan (Perinasia, 2004)

Posisi madona atau menggendong : bayi berbaring menghadap ibu, leher dan

punggung atas bayi diletakan pada lengan bawah lateral payudara. Ibu

menggunakan tangan lainnya untuk memegang payudara jika diperlukan

Posisi football atau mengepit : bayi berbaring atau punggung melingkar antara

lengan dan samping dada ibu. Lengan bawah dan tangan ibu menyangga bayi, dan

ia menggunakan tangan sebelahnya untuk memegang payudara jika diperlukan

Posisi berbaring miring : ibu dan bayi berbaring miring saling berhadapan. Posisi

ini merupakan posisi yang paling aman bagi ibu yang mengalami penyembuhan

dari proses persalinan melalui pembedahan

Posisi badan ibu dan badan bayi

Ibu harus duduk atau berbaring dengan santai

Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala

Putar seluruh badan bayi sehingga menghadap ke ibu

Rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara ibu

Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu

Dengan posisi ini maka telinga bayi akan berada dalam satu garis dengan leher

dan lengan bayi

Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat bayi dengan

lengan ibu bagian dalam

Page 6: LAKTASI YANG BAIK DAN BENAR

Langkah-langkah menyusui yang benar

Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting,

duduk dan berbaring dengan santai.

Gambar 9. Cara meletakan bayi (Perinasia, 2004)

Gambar 10. Cara memegang payudara (Perinasia, 2004)

Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan

hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu,

sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu,

menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.

Page 7: LAKTASI YANG BAIK DAN BENAR

Gambar 11. Cara merangsang mulut bayi (Perinasia, 2004)

Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak di

bawah puting susu.

Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu,

mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar.

Gambar 12. Perlekatan benar (Perinasia, 2004)

Page 8: LAKTASI YANG BAIK DAN BENAR

Gambar 13. Perlekatan salah (Perinasia, 2004)

Cara pengamatan teknik menyusui yang benar

Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi

lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau

bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah menyusui dengan benar maka akan

memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut :

1. Bayi tampak tenang.

2. Badan bayi menempel pada perut ibu.

3. Mulut bayi terbuka lebar.

4. Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.

5. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang

masuk.

6. Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.

7. Puting susu tidak terasa nyeri.

8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.

9. Kepala bayi agak menengadah.

Page 9: LAKTASI YANG BAIK DAN BENAR

Gambar 14. Teknik menyusui yang benar (Perinasia, 2004)

Lama dan frekuensi menyusui

Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi

dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan menentukan sendiri

kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena sebab lain

(kencing, kepanasan/kedinginan atau sekedar ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu

menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit

dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak

memiliki pola yang teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1

– 2 minggu kemudian.

Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat

berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui tanpa jadwal,

sesuai kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu yang bekerja

dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam hari. Bila sering disusukan pada

malam hari akan memicu produksi ASI.

Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka sebaiknya setiap kali

menyusui harus dengan kedua payudara. Pesankan kepada ibu agar berusaha menyusui

sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih baik. Setiap kali

menyusui, dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan. Selama masa menyusui

Page 10: LAKTASI YANG BAIK DAN BENAR

sebaiknya ibu menggunakan bra yang dapat menyangga payudara, tetapi tidak terlalu

ketat.

Posisi mulut bayi dan puting susu ibu

Keluarkan ASI sedikit oleskan pada puting susu dan areola

Pegang payudara dengan pegangan seperti membentuk huruf C  yaitu payudara

dipegang dengan ibu jari dibagian atas dan jari yang lain menopang dibawah atau

dengan pegangan seperti gunting (puting susu dan areola  dijepit oleh jari telunjuk

dan jari tengah seperti gunting) dibelakang areola

Sentuh pipi/bibir bayi untuk merangsang rooting refleks (refleks menghisap)

Tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar, dan lidah menjulur kebawah

Dengan cepat dekatkan bayi ke payudara ibu dengan menekan bahu belakang bayi

bukan belakang kepala

Posisikan puting susu diatas bibir atas bayi dan berhadap-hadapan dengan hidung

bay

Kemudian arahkan puting susu keatas menyusuri langit-langit mulut bayi

Usahakan sebagian besar areola masuk ke mulut bayi, sehingga puting susu

berada diantara pertemuan langit-langit yang keras (palatum durum) dan langit-

langit yang lunak (palatum molle)

Lidah bayi akan menekan dinding bawah payudara dengan gerakan memerah

sehingga ASI akan keluar

Setelah bayi menyusu atau menghisap payudara dengan baik, payudara tidak perlu

dipegang atau disangga lagi

Beberapa ibu sering meletakan jarinya pada payudara dengan hidung bayi dengan

maksud untuk memudahkan bayi bernafas. Hal ini tidak perlu karena hidung bayi

telah dijauhkan dari payudara dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu

Dianjurkan tangan ibu yang bebas untuk mengelus-elus  bayi

Tanda-tanda posisi bayi menyusu dengan baik

Tubuh bagian depan bayi menempel pada tubuh ibu

Dagu bayi menempel pada payudara ibu

Dada bayi menempel pada dada ibu yang berada didasar payudara (payudara

bagian bawah)

Page 11: LAKTASI YANG BAIK DAN BENAR

Telinga bayi berada dalam satu garis dengan leher dan lengan bayi

Mulut bayi terbuka lebar dengan bibir bawah yang terbuka

Hidung bayi mendekati kadang-kadang menyentuh payudara ibu

Mulut bayi mencakup sebanyak mungkin areola (tidak hanya puting saja),

sehingga sebagian besar areola tidak tampak

Lidah bayi menopang puting susu dan areola bagian bawah

Bibir bawah bayi melengkung keluar

Bayi menghisap kuat dan dalam secara perlahan dan kadang-kadang disertai

berhenti sesaat

Terkadang terdengar suara bayi menelan

Bayi puas dan tenang pada akhir menyusu

Puting susu tidak terasa sakit atau lecet

Menciptakan praktek menyusui yang baik

Posisi yang benar

Perlekatan harus benar

Tidak diberi botol atau empeng

Menghisap sesering mungkin meningkatkan produksi ASI

Perlihatkan cara menyusui yang efektif

Tanda-tanda posisi menyusu yang salah

Mulut tidak terbuka lebar, dagu tidak menempel pada payudara

Dada bayi tidak menempel pada dada ibu, sehingga leher bayi berputar

Sebagian besar daerah areola masih terlihat

Bayi menghisap sebentar-sebentar

Bayi tetap gelisah pada akhir menyusu

Kadang-kadang bayi minum berjam-jam

Puting susu ibu lecet dan sakit

Tanda-tanda ASI cukup/penatalaksanaan menyusui yang optimal

Bayi BAK setidaknya 6x dalam 24 jam dan warnanya jernih sampai kuning muda

Page 12: LAKTASI YANG BAIK DAN BENAR

BAB bayi berwarna kekuningan “berbiji” 2x atau lebih dalam sehari

Bayi relaks dan puas setelah minum, terbaik bila bayi melepaskan puting susu

sendiri. Bayi yang selalu tidur bukanlah pertanda baik

Bayi setidaknya menyusu 10-12 kali dalam 24 jam

Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap kali selesai menyusui

Berat badan bayi bertambah

Mengeluarkan ASI dengan tangan

Mengosongkan ASI dengan tangan merupakan cara mengeluarkan ASI yang paling baik,

paling dianjurkan, terlembut walaupun beberapa ibu mengalami kesukaran waktu

pertama-tama melakukannya. Dengan mempelajari cara yang benar dan latihan yang

sering, mengeluarkan ASI dengan tangan merupakan cara yang efektif, ekonomis dan

cepat. Caranya :

Cuci tangan sampai bersih

Pegang cangkir yang bersih untuk menampung ASI

Condongkan badan ke depan dan sangga payudara dengan tangan

Letakkan ibu jari pada batas atas areola mammae dan letakkan jari telunjuk pada

batas areola bagian bawah sehingga berhadapan

Tekan kedua jari ini kedalam kearah dinding dada tanpa menggeser letak kedua

jari tadi

Pijat daerah diantara kedua jari tadi kearah depan sehingga akan memeras dan

mengeluarkan ASI yang berada didalam sinus lactiferus

Ulangi gerakan tekan, pijat dan lepas beberapa kali

Setelah pancaran ASI berkurang pindahkan posisi ibu jari dan telunjuk tadi

dengan cara diputar pada sisi lain dari batas areola dengan kedua jari selalu

berhadapan

Lakukan hal yang sama pada setiap posisi sehingga ASI akan terperah dari semua

bagian payudara

Jangan menekan, memijat atau menarik puting susu karena ini tidak akan

mengeluarkan ASI dan akan menyebabkan rasa sakit