lajuri

19
PEMERIKSAAN HITUNG JUMLAH ERITROSIT Hari/tanggal : Rabu, 5 & 12 November 2014 Praktikum : VI dan VII I. TUJUAN a. Tujuan Instruksional Umum 1. Untuk mengetahui cara menghitung jumlah sel darah (eritrosit) dengan menggunakan kamar hitung. b. Tujuan Instruksional Khusus 1. Untuk dapat menghitung jumlah sel darah merah (eritrosit) dengan menggunakan kamar hitung 2. Untuk dapat mengetahui jumlah eritrosit pada sampel darah yang diperiksa II. METODE Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode kamar hitung. III. PRINSIP Darah yang diencerkan serta diwarnai dengan larutan hayem, lalu sel-sel darahyang dihitung dalam kamar hitung dibawah mikroskop dengan perbesaran objektif 40x. IV. DASAR TEORI A. Pengertian Eritrosit

Upload: rinarastuti

Post on 27-Sep-2015

222 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

use this

TRANSCRIPT

PEMERIKSAAN HITUNG JUMLAH ERITROSIT

Hari/tanggal : Rabu, 5 & 12 November 2014Praktikum : VI dan VII

I. TUJUANa. Tujuan Instruksional Umum1. Untuk mengetahui cara menghitung jumlah sel darah (eritrosit) dengan menggunakan kamar hitung.b. Tujuan Instruksional Khusus1. Untuk dapat menghitung jumlah sel darah merah (eritrosit) dengan menggunakan kamar hitung2. Untuk dapat mengetahui jumlah eritrosit pada sampel darah yang diperiksa

II. METODEMetode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode kamar hitung.

III. PRINSIPDarah yang diencerkan serta diwarnai dengan larutan hayem, lalu sel-sel darahyang dihitung dalam kamar hitung dibawah mikroskop dengan perbesaran objektif 40x.

IV. DASAR TEORIA. Pengertian EritrositSel darah merah atau yang juga disebut sebagai eritrosit berasal dari Bahasa Yunani, yaitu erythros berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel).Eritrosit merupakan bagian utama dari sel-sel darah.Setiap mm kubiknya darah pada seorang laki-laki dewasa mengandung kira-kira 5 juta sel darah merah dan pada seorang perempuan dewasa kira-kira 4 juta sel darah merah. Eritrosit mempunyai bentuk bikonkaf, seperti cakram dengan garis tengah 7,5 uM dan tidak berinti. Warna eritrosit kekuning-kuningan dan dapat berwarna merah karena dalam sitoplasmanya terdapat pigmen warna merah berupa hemoglobin.Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen.Hemoglobinakan mengambil oksigen dari paru-paru dan insang, dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler. Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi.Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf.Di dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus.Sel darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurkan.Eritrosit merupakan bagian utama dari sel-sel darah.Setiap mm kubiknya darah pada seorang laki-laki dewasa mengandung kira-kira 5 juta sel darah merah dan pada seorang perempuan dewasa kira-kira 4 juta sel darah merah.Eritrosit mempunyai bentuk bikonkaf, seperti cakram dengan garis tengah 7,5 uM dan tidak berinti. Warna eritrosit kekuning-kuningan dan dapat berwarna merah karena dalam sitoplasmanya terdapat pigmen warna merah berupa hemoglobin.Tiap-tiap sel darah merah mengandung 200 juta molekul hemoglobin.Hemoglobin (Hb) merupakan suatu protein yang mengandung senyawa besi hemin.Hemoglobin mempunyai fungsi mengikat oksigen di paru-paru dan mengedarkan ke seluruh jaringan tubuh.Jadi, dapat dikatakan bahwa di paruparu terjadi reaksi antara hemoglobin dengan oksigen.

B. Pengertian Hitung EritrositHitung eritrosit adalah jumlah eritrosit per milimeterkubik atau mikroliter dalah.Seperti hitung leukosit, untuk menghitung jumlah sel-sel eritrosit ada dua metode, yaitu manual dan elektronik (automatik). Metode manual hampir sama dengan hitung leukosit, yaitu menggunakan bilik hitung. Namun, hitung eritrosit lebih sukar daripada hitung leukosit.Prinsip hitung eritrosit manual adalah darah diencerkan dalam larutan isotonis untuk memudahkan menghitung eritrosit dan mencegah hemolisis.Masa hidup eritrosit hanya sekitar 120 hari atau 4 bulan, kemudian dirombak di dalam hati dan limpa.Sebagian hemoglobin diubah menjadi bilirubin dan biliverdin, yaitu pigmen biru yang memberi warna empedu.Zat besi hasil penguraian hemoglobin dikirim ke hati dan limpa, selanjutnya digunakan untuk membentuk eritrosit baru.Kira-kira setiap hari ada 200.000 eritrosit yang dibentuk dan dirombak.Jumlah ini kurang dari 1% dari jumlah eritrosit secara keseluruhan.Hitung eritrosit adalah jumlah eritrosit per milimeterkubik atau mikroliter dalah.Seperti hitung leukosit, untuk menghitung jumlah sel-sel eritrosit ada dua metode, yaitu manual dan elektronik (automatik). Metode manual hampir sama dengan hitung leukosit, yaitu menggunakan bilik hitung. Namun, hitung eritrosit lebih sukar daripada hitung leukosit.Prinsip hitung eritrosit manual adalah darah diencerkan dalam larutan isotonis untuk memudahkan menghitung eritrosit dan mencegah hemolisis. Larutan Pengencer yang digunakan adalah: Larutan Hayem : Natrium sulfat 2.5 g, Natrium klorid 0.5 g, Merkuri klorid 0.25 g, aquadest 100 ml. Pada keadaan hiperglobulinemia, larutan ini tidak dapat dipergunakan karena dapat menyebabkan precipitasi protein, rouleaux, aglutinasi. Larutan Gower : Natrium sulfat 12.5 g, Asam asetat glasial 33.3 ml, aquadest 200 ml. Larutan ini mencegah aglutinasi dan rouleaux. Natrium klorid 0.85 %Masa hidup eritrosit hanya sekitar 120 hari atau 4 bulan, kemudian dirombak di dalam hati dan limpa.Sebagian hemoglobin diubah menjadi bilirubin dan biliverdin, yaitu pigmen biru yang memberi warna empedu.Zat besi hasil penguraian hemoglobin dikirim ke hati dan limpa, selanjutnya digunakan untuk membentuk eritrosit baru.Kira-kira setiap hari ada 200.000 eritrosit yang dibentuk dan dirombak.Jumlah ini kurang dari 1% dari jumlah eritrosit secara keseluruhan.

C. Penurunan eritrositKehilangan darah (perdarahan), anemia, leukemia, infeksi kronis, mieloma multipel, cairan per intra vena berlebih, gagal ginjal kronis, kehamilan, hidrasi berlebihan.GEJALA ANEMIA :Adapun gejala-gejala dari anemia adalah:1.Lemah, lesu, pusing, mudah marah atau sulit konsentrasi.2.Pucat terutama pada gusi dan kelopak mata atau bawah kuku.3.Jantung berdebar nafas pendek.4.Sariawan mulut atau lidah, bilur-bilur atau pendarahan tidak biasa.5. Mati rasa atau kesemutan di daerah kaki.6. Mual dan diarePenyebabDifesiensi besi adalah penyebab anemia paling umum.Defesiensi besi dapat terjadidari pola makan sehari-hari yang rendah besi.Kurang protein, asam folat, vitamin B12 dari makanan sehari-hari juga memungkinkan terjadinya anemia, mengingat pentingnya unsure-unsur tersebut dalam pembentukan sel-sel darah merah. Anemia juga bisa disebabkan hal-hal lain seperti pendarahan kecil tetapi terus menerus (slow bleeding) seperti akibat wasir, tukak lambung, kanker lambung atau usus dan efek penggunaan aspirin atau obat-obat nonsteroidal anti inflamasi terus menerus, menstruasi berat, penyakit yang berhubungan dengan darah seperti leukemia dan infeksi (cacing, malaria). Pecandu alcohol, perokok, pasien dengan penyakit saluran pencernaan (gastritis, celiac disease atau crohns disease), vegetarian ekstrim, orang lanjut usia dan wanita hamil termasuk yang beresiko defisiensi besi, akibat gizi buruk atau kurang gizi atau penyerapan gizi kurng baik.Pengobatan untuk penderita anemiaMakanlah variasi makanan yang kaya besi, asam folat, dan B12 dari empat kelompok makanan wajib (protein, karbohidrat, lemak, sayuran dan buah) seperti polong-polongan kering dan kacang-kacangan, hati, daging, telur, ikan, kerang-kerangan, buah kering, sayuran hijau, kelompok buah sitrus.

Jika anda sering mengalami menstruasi berat, seger konsultasikan dengan dokter karena anda mempunyai risiko anemia.Bagi yang sedang hamil atau berencana untuk hamil, tanyakan pada dokter tentang perlu tidaknya mengkonsumsi suplemen besi.Segera pergi ke dokter jika anda melihat ada bercak darah pada fases atau urine anda. Mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C ( asam askorbat) seperti jeruk, tomat, mangga dan lain-lain, sebab asam askorbat dapat meningkatkan penyerapan zat besi. Pengobatan untuk penderita anemia defisiensi zat besi: 60 gram daun bayam merah direbus dengan air secukupnya. Selanjutnya ditambahkan satu kuning telur ayam kampung. Ramuan tersebut dapat dimakan. 100 gram kacang hijau + 10 butir angco direbus/ditim + 30 gram kismis, direbus hingga menjadi bubur cair, kemudian dimakan. 30 gram daun kacang panjang + 30 gram daun bayam duri + 25 gram lempuyang wangi, dicuci dan diblender dengan 100 cc air, disaring, airnya diminum. 30-50 buah buni yang matang + 20 buah murbei + 20 gram kunyit, diblender dengan menambahkan 100 cc air, tambahkan 1 sendok makan madu lalu dimakan.

D. Peningkatan eritrositPeningkatan eritrosit dapat meyebabkan polisitemia era, hemokonsentrasi/dehidrasi, hipertensi , penyakit kardiovaskuler.Salah satu penyakit akibat peningkatan eritrost adalah hipertensi, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak).Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut: sakit kepala kelelahan mual muntah sesak napas gelisah pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak.Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.a. KeturunanFaktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Jika seseorang memiliki orang-tua atau saudara yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.b. UsiaFaktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika Anda bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan melewati batas atas yang normal.c.GaramFaktor ini bisa Anda kendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.d.KolesterolFaktor ini bisa Anda kendalikan.Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda, dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat. Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin. Untuk tips mengendalikan kolesterol, silahkan lihat artikel berikut: kolesterol.e.Obesitas / KegemukanFaktor ini bisa Anda kendalikan.Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.f.StresFaktor ini bisa Anda kendalikan.Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga tekanan darah tinggi.g.RokokFaktor ini bisa Anda kendalikan.Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah menjadi tinggi.Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.h.KafeinFaktor ini bisa Anda kendalikan.Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.i.AlkoholFaktor ini bisa Anda kendalikan.Konsumsi alkohol secara berlebihan juga menyebabkan tekanan darah tinggi.j.Kurang OlahragaFaktor ini bisa Anda kendalikan.Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan darah dalam tubuh meningkat.Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan darah tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda menderita tekanan darah tinggi.

V. ALAT DAN BAHANa. Alat Hemacytometer dengan pipet thoma eritrosit Mikroskopb. Bahan Larutan hayem dengan komposisi: HgCl20,25 NaCl0,50 NaSO42,50 Aquadest 100 ml Darah dengan antikoagulan EDTA Tissue Aquadest

VI. CARA KERJA1. Disiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan2. Dipipet darah dengan pipet thoma eritrosit hingga skala 0,5 3. Dipipet larutan hayem hinggan skala 101 4. Dihomogenkan campuran tersebut dengan membentuk angka 85. Dibuang 3 sampai 4 tetes 6. Diletakkan objek glass pada kamar hitung kemudian larutan tadi diteteskan pada kamar hitung.7. Ditunggu 1 sampai 2 menit8. Diamati dibawah mikroskop pada kotak R

VII. NILAI RUJUKANJenis KelaminEritrosit ( x106 / l )

Laki-laki4,6 6,2

Perempuan4,2 5,4

VIII. HASIL PENGAMATANGambar kamar hitung untuk eritrosit

Perbesaran 10x untuk perhitungan eritrosit

Perbesaran 40x untuk perhitungan eritrosit

Identitas Pasien :Nama Pasien: BetaniaJenis Kelamin: PerempuanUmur: 18 TahunDari perhitingan di dapat hasil :Kotak pojok kiri atas = 179 selKotak pojok kanan atas= 181 selKotak bagian tengan = 132 selKotak pojok kiri bawah= 143 selKotak pojok kanan bawah = 134 selJumlah keseluruhan =769Jumlah eritosit/mm3 = 769x 10000 = 7,69 juta/mm3 darah

IX. PEMBAHASANSel darah merah atau eritrosit merupakan sel yang paling sederhana yang ada di dalam tubuh. Eritrosit merupakan sel terbanyak dalam tubuh darah dan sangat diperlukan dalam proses oksigenasi organ tubuh. Dengan mengetahui keadaan eritrosit dapat mengetahui juga keadaan organ tubuh seseorang.Cara menghitung eritrosit dapat dilakukan dengan cara manual ataupun dengan aalt khusus. Pada praktikum in, cara menghitung eritrosit dilakukan dengan cara manual yaitu dengan menggunakan hemocytometer. Haemocytometer adalah alat yang dipakai untuk menghitung jumlah sel darah yang terdiri dari kamar hitung, kaca penutupnya dan dua macam pipet.Alat alat yang digunakan pada saat praktikum Hitung Eritrosit adalah :1. Haemositometer, adalah alat yang dipakai untuk menghitung jumlah sel darah dan terdiri dari kamar hitung, kaca penutupnya dan dua macam pipet. Mutu kamar hitung serta pipet-pipet harus memenuhi syarat-syarat ketelitian. 2. Kamar Hitung, Kamar hitung yang sebaiknya dipakai ialah yang memakai garis bagi improved Neubauer. Luas seluruh bidang yang dibagi adalah 9 mm2 dan bidang ini dibagi menjadi Sembilan bidang besar yang luasnya masing-masing 1 mm2. Bidang besar dibagi lagi menjadi 16 bidang sedang yang luasnya masing-masing 1/4 x 1/4 mm2. Bidang besar yang letaknya di tengah-tengah berlainan pembaginya: ia dibagi menjadi 25 bidang dan tiap bidang itu dibagi lagi menjadi 16 bidang kecil. Dengan demikian jumlah bidang kecil itu seluruhnya 400 buah, masing-masing luasnya 1/20 x 1/20 mm2. Tinggi kamar hitung, yaitu jarak antara permukaan yang bergaris-garis dan kaca penutup yang berpasangan adalah 1/10 mm. Maka volume diatas tiap-tiap bidang menjadi sbb:1 bidang kecil = 1/20 x 1/20 x 1/10 =1/4000 mm31 bidang sedang = 1/4 x 1/4 x 1/10 =1/160 mm 31 bidang besar = 1x 1 x 1/10 = 1/10 mm3Seluruh bidang yang dibagi 3 x 3 x 1/10 = 9/10 mm3

Kamar hitung Neubeuer( jadi karena bukan Improved Neubeuer berbeda karena garis-garis dalam bidang besar ditengah-tengah berlainan. Cara menghitung jumlah eritrosit memakai kamar hitung Neubeuer sedikit berbeda, agak lebih sukar dari pemakaian Improved Neubeuer dan karena itu tidak dianjurkan.Ada pula kamar hitung yang garis-garisnya dalam seluruh bidang yang dibagi berlainan sekali dari Improved Neubeuer atau Neubeuer, yaitu yang bergaris bagi menurut Burker atau menurut Thoma.Untuk menghitung yang volumenya lebih besar, yaitu kamar hitung Fuchs Roshental.Ukuran seluruh bidang yang dibagi 4 x 4 mm, tingginya 2/10 mm, sedangkan garis baginya berlainan lagi.3. Kaca Penutup, Hendaknya memakai kaca penutup yang khusus diperuntukkan bagi kamar hitung. Kaca penutup itu lebih tebal dari yang biasa, sedangkan ia dibuat dengan sangat datar. Hanya dalam keadaan darurat kaca penutup biasa boleh dipakai. Kaca penutup untuk menghitung jumlah trombosit dengan tehnik fasekontrast lebih tipis daripada yang dipakai untuk mikroskop biasa. 4. Pipet, Pipet Thoma untuk mengencerkan leukosit (pipet leukosit) sama bentuknya dengan pipet eritrosit. Di dalam bola terdapat sebutir kaca putih. Pada batang kapiler juga terdapat garis-garis yang bertandakan 0,5 dan 1,0. Garis diatas bola diberi angka 11. Seperti juga pada pipet eritrosit, angka- angka pada pipet leukosit hanya menandakan derajat pengenceran yang terjadi, bukan volume mutlak. Jika lebih dulu diisap darah sampai garis tanda 11,maka darah dalam bola pipet diencerkan 20x. 5. Mikroskop, 6. Counter Tally

Bahan bahan yang digunakan pada saat praktikum Hitung Eritrosit adalah :1. Darah dengan antikoagulan EDTA2. Larutan Hayem, adalah larutan isotonis yang digunakan sebagai pengencer darah dalm perhitungan sel darah merah. Apabila sampel darah dicampur dengan larutan hayem maka sel darah putih akan hancur sehingga yang tertinggal hanya sel darah merah saja. Komposisi larutan hayem adalah 5 gr Na-Sulfat, 1 gr NaCl, 0,5 gr HgCl2 dan 100 mL aquadest.

Dalam praktikum ini hal pertama yang dilakukan adalah mengambil darah vena pasien yang ditempatkan dalam tabung berantikoagulan EDTA. Kemudia darah diambil dengan pipet pengencer Thoma hingga batas 0,5 dan diambil larutan Hayem hingga batas 101. Setelah itu pipet dioyangkan agar larutan homogeny dan sel-sel darah lain selain eritrosit lisis. Lalu dibuang 3-4 tetes pertama dan tetesan selanjutnya diteteskan pada Rule Area kamar hitung. Setelah itu diletakan dibawah mikroskop dan dihitung jumlah eritrositnya pada kotak EritrositPada praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut,Nama Pasien: BetaniaJenis Kelamin: PerempuanUmur: 18 TahunJumlah eritrosit: 7,69 juta sel/l darahDari hasil yang didapat tersebut setelah dibandingkan denga rujukan yaitu perempuan dewasa dengan jumlah eritrosit normal adalah 4,2-5,4 juta sel/ l darah menunjukan jumlah eritrosit dari pasien Betania melebihi dari nilai rujukan.Hal lain yang memperngaruhi hasil praktikum adalah : Jumlah darah dan larutan Hayem yang dihisap ke dalm pipet tidak tepat Terjadinya gelembung udara dalam pipet pada waktu menghisap darah atau pengencer Darah tidak homogeny Ada gelembungudara yang masuk pada waktu pengisian kamar hitung Menghitung sel yang menyinggung faris batas tidak benarJadi, untuk memastikan keadaan pasien dianjurkan pasien melakukan pemeriksaan lebih lanjut agar didapatkan hasil yang lebih akurat.

X. KESIMPULAN1. Pemeriksaan hitung jumlah eritrosit dapat dilakukan dengan cara manual dan otomatis. Secara manual pemeriksaan hirung jumlah eritrosit dengan menggunakan kamar hitung.2. Pemeriksaan hitung jumlah eritrosit dilakukan dengan memipet darah EDTA dengan pipet thoma sampai 0,5 kemudian dilanjutkan dengan memipet larutan hayem sampai 101. Setelah pipet thoma dikocok dan dirasa homogen dibuang 3-4 tetes kemudian diteteskan pada kamar hitung bagian pinggir. Dan diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x dan 40x.3. Hasil pemeriksaan hitung jumlah eritrosit atas nama Betania 18 tahun perempuan adalah 7,69 juta/ l darah. Kadar tersebut diatas batas normal pada perempuan yaitu 4,2-5,5 juta/l darah.

XI. DAFTAR PUSTAKAPangesti, Ira. 2012. Eritrosit. Jakarta : Penerbit UniMus.Komariah, Maria. 2009. Metabolisme Eritrosit. Bandung : Universitas PadjajaranMicho. 2013. Pemeriksaan Jumlah Eritrosit Metode Hayem. Online.https://ayamgorengmicho.wordpress.com/2013/06/26/pemeriksaan-jumlah-eritrosit-metode-hayem/ Diakses Pada Tanggal 9 Januari 2015Gandasoebrata.R. Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat. Jakarta. 1967Cinta. 2013. Pemeriksaan Hitung Jumlah Eritrosit .Online .http://kuliahanaliskesehatan.blogspot.com/2013/05/pemeriksaan-hitung-jumlah-eritrosit.html Diakses Pada Tanggal 9 Januari 2015DEPKES RI. 1989. Hematologi. Pusdikenes Depkes RI. JakartaSadikin, Mohamad H. 2001. Biokimia Darah .Jakarta : Widya Medika

Denpasar, 12 Januari 2015Praktikan,

Analis Kesehatan

LEMBAR PENGESAHAN

Mengetahui,

Pembimbing I

Rini Riowati, BscPembimbing II

I Ketut Adi Santika, A.Md. AK

Pembimbing III

Luh Putu Rinawati, A.Md.AKPembimbing IV

Ni Made Sri Dwijastuti, A.Md.AK