lactulosa powder

Upload: reza-rahmad

Post on 03-Feb-2018

263 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Lactulosa Powder

    1/21

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Kesehatan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Selama

    hidup-nya manusia kadang-kadang merasa kesehatannya menurun, tetapi

    di saat lain segar bugar. Kondisi badan sehat merupakan dambaan setiap

    manusia, baik dalam lingkup diri pribadi, keluarga, masyarakat, maupun

    dalam lingkup negara.

    Pada dasarnya setiap manusia menginginkan hidup sehat, namun

    kadang-kadang penyakit datang dan manusia tidak mampu menolaknya.

    Penyakit dapat disebabkan oleh berbagai hal, mungkin dari pola makan

    yang tidak teratur atau lingkungan yang kurang menjaga kebersihan,

    makanan yang kurang hieginis, dan sebab-sebab lainnya.

    Bidang farmasi berada dalam lingkup dunia kesehatan yang

    berkaitan erat dengan produk dan pelayanan produk untuk kesehatan.

    Dalam bidang industri farmasi, perkembangan teknologi farmasi sangatberperan aktif dalam peningkatan kualitas produksi obat-obatan. Hal ini

    banyak ditunjukan dengan banyaknya sediaan obat-obatan yang

    disesuaikan dengan karakteristik dari zat aktif obat, kondisi pasien dan

    penigkatan kualitas obat dengan meminimalkan efek samping obat tanpa

    harus mengurangi atau mengganggu dari efek farmakologis zat aktif obat

    (Anief, 2005).

    Sediaan farmasi terdapat beberapa macam sediaan terdiri dari

    sediaan padat, sediaan cair dan sediaan semi padat. Salah satu sediaan

    padat terdapat beberapa macam sediaan seperti tablet dan serbuk.

    Serbuk adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang

    diserbukan. Pada pembuatan serbuk kasar, terutama simplisia nabati,

    digerus lebih deahulu sampai derajat halus tertentu setelah itu dikeringkan

    pada suhu 50o C.

  • 7/21/2019 Lactulosa Powder

    2/21

    2

    Pulvis (serbuk) adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia

    yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau pemakaian luar.

    Karena mempunyai luas permukaan yang luas, serbuk lebih mudah

    terdispersi dan lebih larut daripada bentuk sediaan yang dipadatkan. Anak-

    anak dan orang dewasa yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah

    menggunakan obat dalam bentuk serbuk. Biasanya serbuk oral dapat

    dicampur dengan air minum.

    Serbuk oral dapat diserahkan dalam bentuk terbagi (pulveres) atau

    tidak terbagi (pulvis). Serbuk oral tidak terbagi terbatas pada obat yang

    relatif tidak poten seperti laksansia, antasida, makanan diet dan beberapa

    jenis analgetik tertentu, pasien dapat menakar secara aman dengan

    sendok teh atau penakar yang lain. Serbuk tidak terbagi lainnya adalah

    serbuk gigi dan serbuk tabur, keduanya untuk pemakaian luar.

    Oleh karena itu, pada praktikum kali ini kami membuat rancangan

    formula dalam sediaan serbuk untuk pemakaian oral yakni serbuk yang

    digunakan untuk mengatasi konstipasi/sembelit (Dyrwesillax Powder).

    I.2 Maksud Percobaan

    Adapun Maksud dari percobaan ini yaitu untuk merancang sediaan

    serbuk bagi untuk pengobatan oral

    I.3 Tujuan Percobaan

    Adapun Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk menentukan kadar

    dari lactulosa dan menentukan bahan tambahan yang cocok untuk

    merancang sediaan serbuk bagi.

  • 7/21/2019 Lactulosa Powder

    3/21

    3

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    II.1 Teori Umum

    II.1.1 Pengertian Serbuk

    Serbuk adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang

    diserbukkan, secara kimia fisika serbuk adalah partikel bahan padat

    yang mempunyai ukuran antara 10.000-0,1 mikrometer (Dirjen POM,

    23).

    Serbuk kasar atau granul adalah gumpalan-gumpalan dari

    partikel-partikel yang lebik kecil. Umunya berbentuk tidak merata dan

    menjadi seperti partikel tunggal yang lebih besar. Ukuran biasanya

    berkisar antara ayakan 4-12, walaupun demikian granula dari macam-

    macam ukuran lubang ayakan mungkin dapat dibuat tergantung pada

    tujuan pemakaiannya (Ansel, 212).

    Serbuk adalah bahan obat sebelum dibentuk tablet, pada

    umumnya berbentuk serbuk yang seragam, menyebabkan

    keseragaman pada bentuk tablet. Persyaratan serbuk yang baik adalah

    bentuk dan warna teratur, memiliki daya alir yang baik (free flowing),

    menunjukkan kekompakan mekanis yang memuaskan, tidak

    terlampau kering, dan hancur baik di dalam air (Voigt, 1984).

    Beberapa uji yang biasa digunakan untuk mengetahui kualitas fisik

    serbuk antara lain:

    1. Waktu alir serbuk dan sudut istirahat

    Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi massa tablet

    adalah pemeriksaan laju alirnya. Massa tablet dimasukkan sampai

    penuh ke dalam corong alat uji waktu alir dan diratakan. Waktu yang

    diperlukan seluruh massa untuk melalui corong dan berat massa

    tersebut dicatat. Laju alir dinyatakan sebagai jumlah gram massa

    tablet yang melalui corong perdetik. Adapun caranya adalah

    ditimbang 100g serbuk yang sudah terbentuk, kemudian dimasukkan

    kedalam corong dengan ukuran tertentu yang bagian bawahnya

  • 7/21/2019 Lactulosa Powder

    4/21

    4

    tertutup. Alat dijalankan, kemudian dicatat waktu yang diperlukan

    seluruh serbuk untuk melalui corong tersebut dengan menggunakan

    stopwatch.Waktu alir serbuk yang baik adalah jika waktu yang

    diperlukan kurang lebih atau sama dengan 10 detik untuk 100 gram

    serbuk. Dengan demikian kecepatan alir yang baik adalah lebih besar

    dari 100 gram/detik (Lachman, 1994).

    Kecepatan alir diperoleh dari waktu dalam detik yang

    diperlukan sejumlah tertentu serbuk untuk mengalir melewati corong.

    Sudut istirahat diperoleh dengan mengukur tinggi dan diameter

    tumpukan serbuk yang terbentuk.

    Keterangan :

    a = sudut istirahat

    h = tinggi tumpukan

    d = diameter tumpukan serbuk

    Bila sudut diam lebih kecil atau sama dengan 30 menunjukkan

    bahwa serbuk dapat mengalir bebas, bila sudut lebih besar atau sama

    dengan 40 biasanya daya mengalirnya kurang baik (Lachman, 1994).

    2. Kerapatan curah dan kerapatan mampat

    Kerapatan curah didapat dari sejumlah tertentu serbuk yang

    ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam gelas ukur lalu dicatat

    volumenya. Untuk mendapatkan kerapatan mampat, gelas ukur yang

    berisi serbuk tersebut diketukkan setinggi 2,5 cm dalam interval 2

    detik. Setiap 10 ketukan volume dicatat sampai volumenya tidak

    berubah (Lachman, 1994).

    Pengukuran lain dari sebuk yang bebas mengalir adalah

    kompresibilitas yang dihitung dari kerapatan serbuk, yaitu dengan

    memasukkan sejumlah tertentu serbuk kedalam gelas ukur. Volume

    awal dicatat, kemudian diketuk-ketuk sampai tidak terjadi

    pengurangan volume. Selanjutnya dihitung persen kompressibilitasnya

    (Lachman, 1994).

  • 7/21/2019 Lactulosa Powder

    5/21

    5

    Vo = Volume awal serbuk

    Vi = Volume serbuk setelah diketukkan

    Tabel Kompressibilitas dan daya alir (Lachman, 1994).

    3. Uji Susut Pengeringan (LOD)

    Sebanyak sepuluh gram massa cetak tablet (yang belum

    ditambahkan fasa luar) diletakkan pada alat pengukur susut

    pengeringan (Loss on Drying) / Moisture determination balance

    (Ohaus), dan dibiarkan hingga bobotnya tetap, susut pengeringan

    dihitung dengan menggunakan rumus (Lachman, 1994) :

    4. Distribusi Ukuran Partikel

    Ukuran partikel mempengaruhi salah satu. Metode yang umum

    dan dapat digunakan dengan cepat untuk menentukan ukuran partikel

    serbuk secara kolektif adalah menggunakan peralatan uji ayakan

    ( sieve analysis mesh ) (Voigt, 1984).

    Pengayakan merupakan suatu metode yang paling sederhana,

    tetapi relatif lama dari penentuan ukuran partikel adalah metode

    analisis ayakan. Di sini penentunya adalah pengukuran geometrik

    partikel. Sampel diayak melalui sebuah susunan menurut besarnya

    lubang ayakan penguji yang disusun ke atas. Bahan yang akan diayak

    dibawa pada ayakan teratas dengan lebar jala paling besar. Partikel,

    yang ukurannya lebih kecil daripada lebar jala yang dijumpai,

    berjatuhan melewatinya. Mereka membentuk bahan halus (lolos).

    Partikel yang tinggal kembali pada ayakan, membentuk bahan kasar.

    Setelah suatu waktu ayakan tertentu (pada penimbangan 40-150 g

    setelah kira-kira 9 menit) ditentukan melalui penimbangan, persentase

    mana dari jumlah yang telah ditimbang ditahan kembali pada setiap

    ayakan (Voigt, 1984).

  • 7/21/2019 Lactulosa Powder

    6/21

    6

    II.2 Rancangan Formula

    Tiap sachet serbuk 10 g mengandung:

    Lactulosa powder 7 g

    Natrium benzoate 0,1%

    Aspartame 0,1%

    Vanillin 0,01%

    Dekstrin add 10 g

    II.3 Alasan Penambahan

    II.3.1 Alasan formulasi

    Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang

    dihaluskan untuk pemakaian oral/dalam atau untuk pemakaian luar

    (Ilmu resep, hal; 39).

    Serbuk bagi adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih sama,

    dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan pengemas lain yang

    cocok (Ilmu resep, hal: 51)

    Lactulosa merupakan diakarida semisintetik yang tidak dipecah oleh

    awam usus halus, lactulosa tidak diabsorpsi karena tidak terdapat

    enzim yang tepat untuk menghidrolisanya. Dalam usus besar, zat ini

    diuraikan dengan cepat oleh bakteri, bakteri tertentu (lactobacillus)

    dan menghasilkan asam laktat dan asam asetat. Asam-asam organik

    ini menahan air berdasarkan proses osmosis dengan efek stimulasi

    peristaltik, sehingga tinja menjadi lemak dan defekasi distimulasi

    (farmakologi dan terapi, hal: 592).

    II.3.2 Alasan penambahan zat tambahan

    1. Natrium benzoate

    Sodium benzoate digunakan terutama sebagai pengawet

    antimikroba dalam kosmetik, makanan dan obat-obatan. Hal

    ini digunakan dalam konsentrasi dari 0,02-0.5% dalam produk

    parenteral dan 0,1-0,5% dalam kosmetik. Kegunaan natrium

    benzoate sebagai pengawet dibatasi oleh efektivitasnya

    (excipient, hal: 627).

  • 7/21/2019 Lactulosa Powder

    7/21

    7

    2.

    Aspartame

    Aspartame digunakan sebagai agen pemanis intens dalam

    minuman produk, produk makanan dan pemanis atas meja dan

    disediakn farmasi termasuk tablet (1-2) campuran bubuk dan

    persiapan vitamin hal ini meningkatkan sistem rasa dan dapat

    digunakan untuk menutupi beberapa karakteristik rasa tidak

    enak, perkiraan daya pemanis 180-200 kali sukrosa konsentrasi

    aspartame yaitu: sakarin, sakarin dapat memberikan rasa

    tambahan pahit (excipient, hal: 48).

    3.

    Dextrin

    Dextrin merupakan polimer destrosa digunakan sebagai

    pelarut. Hal ini juga sdigunakan sebagai tablet dan kapsul.

    Penghancur pengikat untuk tablet granulasi konsentrasi jika

    dibandingkan dengan laktosa, dextrin lebih cepat terdispersi,

    tidak kental, serta lebih stabil.

    4. Vanillin

    Vanillin banyak digunakan sebagai bumbu dalam obat-

    obatan, makanan minuman, dan produk permen yang

    menanamkan rasa khas dan bau vanili alami konsentrasi 0.01-

    0,02%.

    II.4 Uraian Bahan

    1. Lactulosa (British pharmacopoela, hal: 3401)s

    Nama resmi : Lactulosa

    Nama lain : 4-0-B-D-galactopyranosyl-D-fruetose

    RM/BM : C12H22O11/342,3

    Pemerian : Putih atau hampir putih, bubuk Kristal.

    Kelarutan : Bebas larut dalam air, sedikit larut dalam methanol,

    praktis tidak larut dalam toluene

    Stabilitas : Stabil pada suhu ruangan dengan kondisi yang

    tepat

    Incompatiblitas : Reaktif dengan agen oksidasi

  • 7/21/2019 Lactulosa Powder

    8/21

    8

    Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

    Kegunaan : Sebagai zat aktif

    DM : 10.20 g

    Konsentrasi : 7-10%

    2. Aspartam (Rowe, 2009:48)

    Nama resmi : Aspartam

    Nama lain : Metil ester

    RM/BM : C14H18O5/294,30

    Rumus struktur :

    Pemerian : Serbuk putih hampir tidak berbau, bubuk kristal

    dengan rasa yang sangat manis.

    Kelarutan : Larut dalam etanol (95%) P, larut dalam air

    Stabilitas : Aspartam stabil pada kondisi kering. Degradasi

    aspartam terjadi selama perlakuan panas.

    Hilangnya aspartam dapat diminimalisir dengan

    proses yang bersuhu tinggi untuk waktu yang

    sigkat

    Incompatibilitas : Aspartam inkompatibel dengan kalium fosfat dan

    juga dengan lubrikan magnesium stearat

    Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, ditempat yang kering

    Kegunaan : Sebagai zat pemanis

    Konsentrasi : 40 mg/ Kg BB

    3. Natrium benzoate (FI IV, hal 395; excipient hal 623)

    Nama resmi : Natrii benzoat

    Nama lain : Natrium benzoate, benzoic, and sodium salt, natril

    benzoat, sodium benzoic acid

    RM/BM : C7H3N2O2/144,11

  • 7/21/2019 Lactulosa Powder

    9/21

    9

    Pemerian : Butiran atau serbuk hablur, putih, tidak berbau

    atau hampir tidak berbau

    Kelarutan : Larut dalam 2 bagian air dan dalam 90 bagian

    etanol (95%)

    Stabilitas : Larutan yang mengandung air dapat disterilkan

    dengan menggunakan autoklaf dan filtrasi

    Incompatibilitas : Tidak sesuai senyawa kuartener, gelatin, besi,

    garam-garam kalsium dan garam dari logam berat,

    termasuk perak, tema dan aktivitas merkuri

    pengawet dapat dikurangi dengan interaksi dengan

    kaolin atau surfaktan non ionik

    Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

    Kegunaan : Sebagai Pengawet

    Konsentrasi : -

    4. Dekstrin (FI III, hal 204; excipient hal 220)

    Nama resmi : Dextronum 40

    Nama lain : Dextrin 40

    RM/BM : C6H10O5+H2O/162,1

    Pemerian : Serbuk amorf, warna putih, tidak berbau, dan tidak

    berasa, higroskopik.

    Kelarutan : Mudah larut dalam air panas, larut secara bertahap

    dalam air, praktis tidak larut dalam etanol dan

    dalam eter.

    Stabilitas : Karakteristik fisik dari dekstrin dapat sedikit

    berbeda tergantung metode pembuatan dan dalam

    molekul dekstrin.

    Incompatibilitas : Compatibel dengan oksidator kuat

    Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

    Kegunaan : Sebagai zat tambahan

    Konsentrasi : 0,02%

  • 7/21/2019 Lactulosa Powder

    10/21

    10

    5. Vanillin (FI III, hal 632; excipient hal 760)

    Nama resmi : Vanillinum

    Nama lain : 4-hidroxy-m-anisaldehida, p-hidroxy-m-methoxy

    benzoldehida.

    RM/BM : C8H8O3/152,15

    Pemerian : Putih atau krem, Kristal jarum atau bubuk dengan

    karakteristik vanili baud an rasa manis.

    Kelarutan : Sukar larut dalam air, larut dalam air panas, mudah

    larut dalam etanol (95%), dalam eter p, dan dalam

    larutan alkali, larutan dalam gliserol.

    Stabilitas : Vanillin mengoksidasi perlahan di udara lembab

    dan dipengaruhi oleh cahaya solusi vanillin dalam

    etanol terurai dengan cepat dalam cahaya untuk

    memberikan warna kuning.

    Incompatibilitas : Tidak compatible dengan aseton, membentuk

    senyawa berwarna cerah. Senyawa praktis tidak

    larut dalam etanol terbentuk dengan gliserin.

    Penyimpanan : Dalam wadah tertutup, terlindung dari cahaya

    ditempat sejuk dan dingin.

    Kegunaan : Sebagai zat tambahan

    Konsentrasi : 0,02%.

  • 7/21/2019 Lactulosa Powder

    11/21

    11

    BAB III

    METODE KERJA

    III.1 Alat yang digunakan

    1.

    Alu

    2. Ayakan OPN

    3.

    Corong

    4. Gelas ukur

    5. Kaca arloji

    6.

    Lap kasar

    7. Lumpang

    8. Neraca analitik

    9. Sendok tanduk

    10.Statif

    11.Sudip

    III.2 Bahan yang digunakan

    1.

    Alkohol 70%2. Aspartam 0,02 g

    3.

    Brosur

    4. Dekstrin 5,958 g

    5. Kemasan

    6.

    Kertas grafik

    7. Kertas perkamen

    8. Laktulosa 14 g

    9.

    Natrium benzoat 0,02 g

    10. Plastik obat

    11. Tisu

    12.

    Vanilin 0,002 g

  • 7/21/2019 Lactulosa Powder

    12/21

    12

    III.3 Perhitungan Bahan

    Laktulosa = 7 g x 2

    = 14 g

    Na-Benzoat = 0,01 x 2

    = 0,02 g

    Aspartam = 0,01 x 2

    = 0,02 g

    Vanilin = 0,001 x 2

    = 0,002 g

    Dekstrin = 20 g(14+0,02+0,02+0,002)

    = 5,958 g

    III.4 Perhitungan Dosis

    DM Laktulosa = 10-20 g

    Rumus Dilling (8-19 tahun)

    =

    =

    = 8 g

    Persentase sehari:

    =

    = 40% x 2

    = 80 %

    Jadi, untuk umur 14-19 tahun aturan pakainya 1-2 sachet sehari

    Rumus Cowling ( >19 tahun)

    =

    =

    = 17,5 g

  • 7/21/2019 Lactulosa Powder

    13/21

    13

    Persentase sehari:

    =

    = 87,5% x 2

    = 175 %

    Jadi, untuk umur 19 tahun ke atas aturan pakainya 1 sachet sehari

    III.5 Cara Kerja

    1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

    2. Dibersihkan alat yang digunakan dengan alkohol 70%

    3.

    Ditimbang laktulosa sebanyak 42 g, Na-Benzoat 0,06 g, aspartam 0,24 g,

    vanilin 0,012 g dan dekstrin 17,688 g

    4. Dimasukkan laktulosa 42 g, Na-Benzoat 0,06 g, aspartam 0,24 g, vanilin

    0,012 g dan dekstrin 17,688 g ke dalam lumpang dan digerus secara

    terpisah

    5. Dicampur semua bahan menggunakan metode triturasi

    6.

    Diayak serbuk yang telah dicampur menggunakan No. Mesh 60

    7.

    Dibagi serbuk dalam 6 sachet8. Dimasukkan dalam kemasan yang telah dilapisi aluminium foil

    9. Dimasukkan ke dalam kemasan yang telah berisi brosur dan etiket

  • 7/21/2019 Lactulosa Powder

    14/21

    14

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    IV.1 Hasil Pengamatan

    1. OPN 30 =

    = 53,321%

    OPN 60 =

    = 43,7455%

    OPN 120 =

    = 0,0051%

    2. BJ nyata, BJ mampat, porositas:

    1)BJ nyata =

    =

    = 0,4729 g/mL

    2)BJ mampat =

    =

    = 0,6255 g/mL

    3)Porositas =1 -

    =1-

    = 24,4%

    3. Uji Sudut Diam

    T =

    =

    = 0,7356

    = 36,33%

  • 7/21/2019 Lactulosa Powder

    15/21

    15

    IV.2 Pembahasan

    Pada praktikum serbuk kali ini, rancangan formula tiap sachet serbuk

    10 g mengandng laktulosa powder 7 g, natrium benzoat 0,1%, aspartam

    0,4%, vanilin 0,02% dan dekstrin sebagai pengisi dicukupkan sampai 10 g.

    Zat aktif dari formulasi dyrwesillax serbuk ini adalah laktulosa.

    Laktulosa merupakan disakarida semisintetik yang tidak dipecah oleh enzim

    usus dan tidak diabsorbsi di usus halus. Di dalam usus halus, laktulosa tidak

    resorpsi karena tidak terdapat enzim yang menghidrolisanya. Di dalam usus

    besar, zat ini diuraikan dengan cepat oleh bakteri-bakteri tertentu

    (lactobacillus). Dan menghasilkan asam laktat dan asam asetat. Asam-asam

    organik ini menahan air berdasarkan proses osmotik dengan efekstimulasi

    peristaltik, sehingga tinja menjadi lunak dan defekasi distimulasi (Gunawan,

    2007; Tjay, 2007).

    Menurut Formularium Nasional (1978), cara kerja dari pencampuran

    serbuk ini yaitu bahan obat dicampur satu per satu, sedikit demi sedikit dan

    dimulai dari bahan obat yang jumlahnya sedikit kemudian diayak dengan

    no.mesh 60 dan dicampur lagi.

    Metode yang digunakan yaitu triturasi dimana triturasi adalah cara

    mencampur bahan serbuk menggunakan mortar dan stamper (Ansel, 2011).

    Serbuk yang telah tercampur rata dan homogen dilakukan evaluasi

    granul. Evaluasi yang pertama adalah mengukur kehalusan serbuk dengan

    pengayak yang digunakan adalah pengayak OPN. Berdasarkan data yang

    diperoleh semakin kecil nomor OPN semakin banyak serbuk yang

    tertinggal. Dimana pada OPN 30 serbuk yang tertinggal adalah 53,321%,

    OPN 60 43,7455% dan OPN 120 yaitu 0,0051%. Hal ini sesuai dengan

    literatur yang menyatakan bahwa semakin kecil nomor OPN semakin

    banyak serbuk yang tertinggal, sehingga serbuk semakin halus.

    Evaluasi granul selanjutnya yakni uji BJ nyata, BJ mampat dan

    porositas. Data yang diperoleh adalah BJ nyata 0,4729 g/mL, BJ mapat

    0,6255 g/mL dan porositas adalah 24,4%.

  • 7/21/2019 Lactulosa Powder

    16/21

    16

    Uji evaluasi granul yang ketiga yaitu uji sudut diam, diperoleh data

    dari perbandingan antara tinggi serbuk dan diameter serbuk adalah 36,33.

    Berdasarkan data yang diperoleh dari ketiga evaluasi granul, serbuk

    dyrwesillax telah memenuhi persyaratan granul karena serbuk ini termasuk

    serbuk yang sangat halus. Porositas yang dimiliki serbuk ini yaitu 84,27%

    dimana porositas serbuk ini masih dalam range persyaratan porositas granul

    yaitu 10-90%.

    U ji i ji i i il i

    berarti daya alirnya baik, ji i li i

    Sedangkan untuk sudut diam dari serbuk ini yaitu 36,33 yang berarti daya

    alirnya baik.

  • 7/21/2019 Lactulosa Powder

    17/21

    17

    BAB V

    PENUTUP

    V.1 Kesimpulan

    Berdasarkan hasil percobaan maka dapat disimpulkan bahwa serbuk

    dyrwesillax telah memenuhi persyaratan serbuk. Karena serbuk ini termasuk

    dalam kategori serbuk sangat halus, dengan BJ nyata 0,4729 g/mL, BJ

    mampat 0,6255 g/mL, dan porositas 24,4% serta sudut diam 36,33.

    V.2 Saran

    Peningkatan mutu, kelengkapan alat dan bahan serta kualitas

    laboratorium perlu diperhatikan demi kelancaran praktikum kedepan.

  • 7/21/2019 Lactulosa Powder

    18/21

    18

    DAFTAR PUSTAKA

    Dirjen POM. 1978. Formularium Nasional Edisi Kedua. Jakarta: Depkes RI

    Gunawan, G. 2007. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Depkes RI

    Tjay, T.H. 2006. Obat-Obat penting. Jakarta: Elexmedia Komputindo

  • 7/21/2019 Lactulosa Powder

    19/21

    19

    LAMPIRAN

    1.

    Skema Kerja

    - Dimasukkan ke dalam lumpang

    - Digerus

    -Diayak dengan no.mesh 60

    - Dicampur lagi

    - Dievaluasi serbuk

    - Dibagi 2 sachet

    - Dimasukkan ke dalam kemasan

    - Dimasukkan ke dalam do beserta brosur

    2. Foto-Foto

    Laktulosa

    14 g

    Na-Benzoat

    0,02 g

    Aspartam

    0,02 g

    Vanilin

    0,002 g

    Dekstrin

    5,958 g

    Dyrwesiilax

    Kemasan Dyrwesillax

  • 7/21/2019 Lactulosa Powder

    20/21

    20

    3.

    Etiket

    DYRWESILLAX

    Laktulosa Powder

    Komposisi

    Tiap sachet 10 g mengandung:

    Laktulosa 7 g

    Zat tambahan q.s

    Indikasi

    U Untuk mengatasi konstipasi atau sembelit

    Aturan Pakai

    Untuk umur 15-23 tahun, 1-2 sachet sehariDiseduh dengan 250 mL air hangat

    Kontra Indikasi

    Tidak dianjurkan pada pasien yang menderita mual, muntah, spasme, kolik, dan

    gangguan perut lainnya

    Peringatan

    Tidak dianjurkan untuk anak-anak 14 tahun kebawah

    Efek Samping

    Berupa perut kembung dan banyak gas

    Penyimpanan

    Disimpan ditempat sejuk dan terlindung dari cahaya

    KemasanIsi dos @ 6 sachet

    Diproduksi oleh:

    PT. SAHABAT FARMA

    Gorontalo - Indonesia

  • 7/21/2019 Lactulosa Powder

    21/21

    21

    4.

    Brosur

    S DYRWESILLAX

    Laktulosa Powder

    Komposisi

    Tiap sachet 10 g mengandung:

    Laktulosa 7 g

    Zat tambahan q.s

    Indikasi

    U Untuk mengatasi konstipasi atau sembelit

    Farmakologi

    Laktulosa tidak diresorpsi diusus halus karena tidak terdapat enzim untuk

    menghidrolisisnya. Zat ini baru akan diuraikan dengan cepat diusus besar

    oleh bakteri-bakteri (lactobacillus) dan menghasilkan asam laktat dan

    asam asetat. Asam-asam ini menahan air berdasarkan proses osmosis

    dengan efek stimulasi peristaltik, sehingga tinja menjadi lunak dan

    defekasi distimulasi.

    Aturan Pakai

    Untuk umur 15-23 tahun, 1-2 sachet sehari

    Diseduh dengan 250 mL air hangat

    Kontra Indikasi

    Tidak dianjurkan pada pasien yang menderita mual, muntah, spasme,

    kolik, dan gangguan perut lainnya

    Peringatan

    Tidak dianjurkan untuk anak-anak 14 tahun kebawah

    Efek Samping

    Berupa perut kembung dan banyak gas

    Penyimpanan

    Disimpan ditempat sejuk dan terlindung dari cahaya

    Kemasan

    Isi dos @ 6 sachet

    Diproduksi oleh:

    PT. SAHABAT FARMA

    Gorontalo - Indonesia