la rutan

20
LARUTAN

Upload: chaya-nur-afni

Post on 28-Dec-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LARUTAN

Pengertian

• Farmakope Indonesia : Larutan adalah sediaan cair yang mengandung suatu bahan kimia terlarut, kecuali dinyatakan lain sebagai pelarut digunakan air suling.

• Leon Lachman : suatu zat dalam pelarut tertentu atau campuran dua atau lebih zat yang homogen membentuk larutan yang jernih

• Larutan terdiri dari zat terlarut (solute) dan pelarut (solvent). Larutan biasa diistilahkan solutio jika zat terlarutnya hanya satu, sedangkan jika zat terlarutnya lebih dari satu diistilahkan sebagai mixturae.

TIPE-TIPE LARUTAN

a. Berdasarkan kelarutan suatu zat, maka tipe larutan dapat dibagi atas :• Larutan encer, yaitu larutan yang jumlah zat terlarutnya

kecil• Larutan pekat, yaitu larutan yang jumlah zat terlarutnya

besar• Larutan jenuh, yaitu larutan yang mengandung jumlah

maksimum zat A yang dapat larut• Larutan lewat jenuh, yaitu larutan yang mengandung

jumlah zat A yang terlarut melebihi batas kelarutannya.

b. Pembagian larutan untuk pengobatan1. Berdasarkan tujuan penggunaan, yaitu :• Larutan steril, meliputi larutan untuk

pengobatan luka/ kulit terbuka, tetes mata, injeksi.

• Larutan antiseptik, mudah sekali dicemari mikroba yang telah resisten. Larutan antiseptik tidak boleh digunakan lebih dari 1 minggu setelah tutup dibuka.

• Larutan non-steril, meliputi larutan obat dalam (peroral).

2. Berdasarkan cara penggunaana. Penggunaannya melalui oral, meliputi, Elixir, sirup, pediatrik dropsb. Penggunaannya dalam mulut dan tenggorokan, meliputi :• Collutoria (obat cuci mulut), adalah larutan pekat dalam air yang

mengandung bahan obat deodoran, antiseptika, anastetika lokal atau astringensia, disimpan dalam botol kecil putih dan bermulut kecil.

• Gargarisma (obat kumur), adalah sediaan yang berupa larutan umumnya pekat dan bila digunakan diencerkan dulu. Digunakan sebagai pencegah atau pengobatan infeksi tenggorokan dan tujuan penggunaan gargarisma adalah agar obatnya dapat langsung mengenai selaput lendir yang ada ditenggorokan.

c. Penggunaan topikal lainnya ,meliputi :• Collyria (obat cuci mata), adalah sediaan berupa larutan steril, jernih,

bebas partikel asing, isotonis dan digunakan untuk mencuci mata, dapat ditambahkna larutan dapar dan pengawet.

• Linimen (larutan yang mengandung alkohol konsentrasi tinggi dan minyak)

3. Berdasarkan pelarutnya• Sediaan farmasi dengan pelarut air

Contohnya : aqua aromatika dan sirup• Sediaan farmasi dengan pelarut non air

Contohnya : spirit dan eliksir

Pelarut yang biasa digunakan adalah:a. Air untuk melarutkan bermacam-macam garam.b. Spiritus untuk melarutkan kamfer, iodine, mentolc. Gliserin untuk melarutkan tannin, zat samak,

boraks, fenold. Eter untuk melarutkan kamfer, fosfor, sublimate. Minyak untuk melarutkan kamfer, mentholf. Paraffin liquidum untuk melarutkan cera, cetasium,

minyak-minyak, kamfer, mentol, klorbutanolg. Kloroform untuk melarutkan minyak-minyak, lemak

Keuntungan

1. Merupakan campuran homogen2. Dosis dapat diubah-ubah dalam pembuatan3. Dapat diberikan dalam larutan encer, sedangkan

kapsul dan tablet sulit diencerkan4. Kerja awal obat lebih cepat karena obat cepat

diabsopsi5. Mudah diberi pemanis, bau-bauan dan warna, dan

hal ini cocok untuk pemberian oral pada anak-anak6. Untuk pemakaian luar, bentuk larutan mudah

digunakan

Kerugian1. Volume bentuk larutan lebih besar2. Ada obat yang tidak stabil dalam larutan3. Ada obat yang sukar ditutupi rasa dan

baunya dalam larutan

Komposisi Sediaan Larutan1. Bahan aktif2. Solute (zat terlarut)3. Solven (zat pelarut)

Contohnya: air: untuk macam-macam garam• Spiritus: untuk kamfer,iodium, menthol• Gliserin: untuk tannin, zat samak, borax, fenol• Eter: untuk kamfer, fosfor, sublimat• Minyak: untuk kamfer dan menthol• Paraffin Liquidum: untuk cera, cetasium, minyak minyak• Kamfer, menthol, chloro butanol• Eter minyak tanah: untuk minyak-minyak lemak

Bahan Tambahan• Pengawet anti jamur digunakan dalam preparat cairan

dan preparat setengah padat untuk mencegah pertumbuhan jamurContoh: asam benzoat, butyl paraben, etil paraben, propil paraben, natrium benzoat, natrium propionate

• Pengawet anti mikroba digunakan dalam preparat cair, dan preparat setengah padat untuk mencegah pertumbuhan mokroorganismeContoh: benzalkonium klorida, benzotanum, benzyl alcohol, setilpridium klorida, klorobutanol, fenol, fenil etil alcohol, fenil merkuri nitrat, timerosol.

Metode Pembuatan1. zat-zat yang mudah larut dilarutkan dalam botol2. zat-zat yang agak sukar larut dilarutkan dengan

pemanasan3. untuk zat-zat yang akan terbentuk hidrat maka air

dimasukkan dulu dalam erlenmeyer agar tidak terbentuk senyawa hidrat yang lebih lambat larutnya

4. untuk zat yang meleleh dalam air panas dan merupakan tetes besar dalam dasar erlenmeyer atau botol maka perlu dalam melarutkan digoyang atau dikocok untuk mempercepat larutnya zat tersebut

5. Zat-zat yang mudah terurai pada pemanasan tidak boleh dilarutkan dengan pemanasan atau dilarutkan secara dingin

6. Zat-zat yang mudah menguap bila dipanasi, dilarutkan dalam botol tertutup dan dipanaskan serendah-rendahnya sambil digoyangkan

7. Obat-obat keras harus dilarutkan tersendiri, untuk meyakini apakah sudah larut semua, dapat dilarutkan dalam tabung reaksi lalu dibilas

8. Perlu diperhatikan bahwa pemanasan hanya diperlukan untuk mempercepat larutnya suatu zat, tidak untuk menambah kelarutannya sebab bila keadaannya menjadi dingin maka akan terjadi endapan.

Istilah Kelarutan

Jumlah bagian pelarut yang diperlukan untuk melarutkan 1 bagian zat yaitu :• Sangat mudah larut = kurang dari 1• Mudah larut = 1 – 10• Larut = 10 – 30• Agak sukar larut = 30 – 100• Sukar larut = 100 – 1000• Sangat sukar larut = 1000 – 10.000• Praktis tidak larut = > 10.000

Interaksi pelarut dgn zat terlarut

• Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan :1. Polaritas

Kelarutan suatu zat memenuhi aturan “like dissolves like”

2. Co-solventperiatiwa kenaikan kelarutan suatu zat karena adanya penambahan pellarut lain atau modifikasi pelarutcth : luminal tidak larut dlm air, tetapi larut dalam campuran air-gliserin

3. Kelarutana. Larut dalam air

- semua garam klorida larut, kecuali : AgCl, PbCl2, Hg2Cl2- semua garam nitrat larut, kecuali nitrat base seperti bismuth subnitrat- semua garam sulfat larut, kecuali BaSO4, PbSO4, CaSO4

b. Tidak larut dalam air- semua garam karbonat tidak larut, kecuali K2CO3, Na2CO3, (NH4)CO3- Semua oksida dan hidroksida tidak larut, kecuali KOH, NaOH, NH4OH, BaO, Ba(OH)2- Semua garam fosfat tidak larut, kecuali K3PO4, Na3PO3, (NH4)PO4

4. Temperaturzat padat umumnya larut bila suhunya dinaikkan. Zat tersebut bersifat endoterm, karena pada proses kelarutannya membutuhkan panas.beberapa zat lainjstru tidak larut jika suhunya dinaikkan (bersifat eksoterm), karena pada kelarutannya menghasilkan panas

5. Salting outperistiwa adanya zat terlarut tertentu yang mempunyai kelarutan besar dibandingkan zat utama, akan menyebabkan penurunan kelarutan zat utama atau terbentuknya endapan karena adanya reaksi kimia.

6. Salting inperistiwa bertambahnya kelarutan dari suatu senyawa organik denganh penambahan suatu garam dalam larutannya.

7. Pembentukan kompleksPeristiwa terjadinya interaksi antara senyawa tak terlarut dengan zat yang larut dengan membentuk garam kompleks