kurikulum agung suryadi
TRANSCRIPT
IDENTITAS BUKU
Nama pengarang : Dr. Abduddin Nata Ma.
Judul Buku : Pendidikan dalam Persfektif Islam
Penerbit : Kencana Prenada Media Group
BAB I
Khualitas Pendidikan yang Islami
Dalam Islam tidak terdapat sistem yang baku melainkan hanya terdapat nilai-nilai maoral dan etis yang didalamnya dasar pendidikan islam yaitu kesatuan hidup, kesatuan ilmu, kesatuan iman dan rasio, kesatuan agama, kesatuan kepribadian dan kesatuan individu. Pendidikan yang islami adalah pendidikan yang mendasarkan konsepnya pada ajaran tauhid dengan dasar ini maka orientasi pendidikan islam diarahkan pada upaya mensucikan diri dan memberikan penerangan jiwa, sehingga setiap diri manusia mampu meningkatkan kemampuannya.
Refleksi
Pendidikan yang islami diperlukan untuk mengatasi berbagai masalah kemanusiaan yang dihadapi pada masyarakat modern saat ini dan dimasa mendatang upaya kita sebagai guru untuk memahami dan mengkaji ulang tentang masalah pendidikan karena sangat kompleks dan pencapaina tujuan.
BAB II Profesionalisme Guru
Sebagai pendidik profesionalisme guru bukan saja dituntut melaksanakan tugasnya secara profesional tetapi harus memiliki pengetahuan dan kemampuan berikut ciri-ciri guru profesional: Menguasai bidang ilmu yang kita ajarkan Memiliki kemampuan menyampaikan atau mengajarkan ilmuBerpegang teguh pada kode etik ditentukan pada akhlak
Keberhasilan pendidik sebagian besar ditentukan pada mutu profesionalisme guru-guru profesional bukan hanya guru yang mengajar tetapi mendidik. Untuk itu selain harus menguasai ilmu yang diajarkan, meningkatkan kemampuannya dari waktu ke waktu sesuai perkembangan. Mengajar adalah penciptaan sisitem lingkungan yang memungkinkan proses belajar diantara komponen-komponen yang sangat mempengaruhi tujuan intruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, dan peranan guru. Jika komponen tersebut dipersiapkan dengan sebaik-baiknya maka mutu pendidikan akan meningkatkan, Jika guru berkualitas baik maka pendidikan akan baik pula dan jika keduanya didukung oleh fasilitas dan didukung pemerintah maka akan tercapai
Refleksi Guru disamping menjadi pengajar juga sebagai pendidik, disamping membimbing guru juga dituntut menguasai sejumlah pengetahuan dan keterampilan dan membimbing siswa-siswanya mengembangkan potensi mereka, sehingga guru tidak hanya menjadi sumber informasi dapat pula menjadi motivator, inspirator, dinamistor dan fasilitator.
BAB III Organisasi dan Metodologi Pengajaran
• Dewasa ini banyak dijumpai organisasi islam dikalangan remaja, berbagai organisasi pengelola sarana keagamaan tersebut benar-benar dapat berperan efektif, perlu adanya upaya strategis yang dapat menghasilkan, organisasi tersebut adalah : a. Organisasi tersebut memiliki Visi, Misi dan
tujuan jelas b. Organisasi dipimpin oleh orang yang memiliki
visi, capability, loby, dan morality c. Organisasi tersebut memiliki sumber ekonomi yang dihasilkan berbagai usaha d. Organisasi tersebut harus bisa membaca peluang
e. Organisasi tersebut didukung oleh sarana dan prasarana yang baik.
• Prinsip dan Variasme Metedologi Pengajaran Penguasaan terhadap prinwsip dan pariasi metedologi pengajaran merupakan bagian keterampilan yang dikuasi oleh seorang guru, penguasaan terhadap ilmu secara prima menghasilkan seorang guru, meningkatkan pengetahuannya, dan teknik vareasi pengajaran yang dilakukan, seorang guru harus memiliki sifat kepribadian yaitu perhatian dan kesenangan pada subyek didik. Kecakapan merangasang subyek didik untuk belajar dan berfikir, simpati, kejujuran dan
keadilan, perhatian adil dalam tindakan.
Dalam metodologi pengajaran prinsip yang terpenting adalah : 1. Prinsip kesesuaian psikologi perkembangan jiwa anak 2. Prinsip kesesuaian bakat anak3. Prinsip kesesuaian bidang 4. ilmu
4. Prinsip Keseuaian lingkungan 5. Prinsip kesesuain tujuan dan cita-cita pendidikan 6. Tujuan kesesuaian sarana
7. Tujuan kesesuian kecerdasan
Refleksi Adanya organisasi pengelolaan sarana
keagamaan ditujukan untuk menjawab berbagai masalah mengenai kurangnya remaja akan kepedulian organisasi sehingga dapat terwujudnya cita-cita islam dalam berbagaia aspek sehingga apa yang dicita-citakan terwujud dan organisasi bisa dikatakan efektif.
BAB IV Pendidikan dan Moral Bangsa Gejala kemerosotan moral sudah mengkhawatirkan,
penipuan, penindasan, saling menjegal, dan saling merugikan, mengambil hak orang lain, hidup bergaya ornag Eropa, dimanakah fungsi dan peranan pendidikan agama dalam meningkatkan akhlak dan moralitas bengsa, adakah kesalahan dunia pendidikan dan cara memperbaiki kinerja khualitas pendidikan. Penyebab hal tersebut terjadi :
• Longgarnya pegangan terhadap agama • Kurang efektif pembinaan moral • Derasnya arus budaya materialistis • Kurangnya dukungan dari pemerintah
Disini pendidikan agama sangat dibutuhkan untuk memperkuat moral dari penerus bangsa. Bagaimana kita sebagai guru menghadapi hal tersebut berikut langkah strategis dalam upaya mengatasi hal tersebut : 1. Memantapkan –pelaksanaan pendidikan agama 2. Mengalihkan pengetahuan umum dan mengisi dengan pengetahuan agama 3. Melakukan pendekatan yang bersifat integrated dengan melibatkan disiplin ilmu 4. melibatkan seluruh guru5. Kerjasama semua pihak (Guru, orangtua, masyarakat)6. Menggunakan sarana teknologi modern
Refleksi
Pendidkan agama perlu ditingkatkan khualitasnya dengan melibatkan unsur kedua orangtua, sekolah, dan masyarakat serta mempergunakan berbagai cara yang efektif, pengajaran harus diikuti dengan pendidikan dengan cara menunjukan aspek pendidikan pada setiap ilmu yang diajarkan, berbagai situasi dan lingkungan harus dijauhkan dari hal-hal yang dapat merusak moral.
IDENTITAS PENULIS
Nama : Agung Suryadi
NIM : 20080211051
Kelas : 2B PE