kunyit
DESCRIPTION
Klasidikasi dan Morfologi KunyitTRANSCRIPT
KUNYIT
Nama tanaman
Nama latin : Curcuma domestic Val.; Curcuma longa Linn.
Nama lokal : turmeric (Inggris), kurkuma (Belanda), kunyit (Indonesia dan
Malaysia), kunir (Jawa), koneng (Sunda), konyet (Madura).
Kunyit mempunyai berbagai nama daerah yang berbeda-beda
diantaranya
a) Sumatra: Kakunye (Enggano), Kunyet (Adoh), Kuning (Gayo),
Kunyet (Alas), Hunik (Batak), Odil (Simalur), Undre, (Nias),
Kunyit (Lampung), Kunyit (Melayu)
b) Jawa: Kunyir (Sunda), Kunir (Jawa Tengah), Temo koneng
(Madura)
c) Kalimanta: Kunit (Banjar), Henda (Ngayu), Kunyit (Olon
Manyan), Cahang (Dayak Panyambung), Dio (Panihing),
Kalesiau (Kenya), Kunyit (Tidung)
d) Nusa Tenggara: Kunyit (Sasak), Huni (Bima), Kaungi (Sumba
Timur), Kunyi (Sumba Barat), Kewunyi (Sawu), Koneh, (Flores),
Kuma (Solor), Kumeh (Alor), Kunik (Roti), Hunik kunir (Timor)
e) Sulawesi: Uinida (Talaud), Kuni (Sangir), Alawaha (Gorontalo),
Kolalagu (Buol), Pagidon (Toli-toli), Kuni (Toraja), Kunyi
(Ujungpandang), Kunyi (Selayar), Unyi (Bugis), Kuni (Mandar).
f) Maluku: Kurlai (Leti), Lulu malai (Babar), Ulin (Tanimbar), Tun
(Kayi), Unin (Ceram), Kunin (Seram Timur), Unin, (Ambon),
Gurai (Halmanera), Garaci (Ternate)
g) Irian: Rame (Kapaur), Kandeifa (Nufor), Nikwai (Windesi),
Mingguai (Wandamen), Yaw (Arso).
Klasfikasi tanaman:
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Zingiberales
Suku : Zingiberaceae
Marga : Curcuma
Spesies : Curcuma longa Linn.
Deskripsi tanaman
Habitus : Semak, tinggi ± 70 cm
Batang : Semu, tegak, bulat, membentuk rimpang, hijau kekuningan
Daun : Tunggal, lanset memanjang, helai daun 3-8, ujung dan pangkal
runcing, tepi rata, panjang 20-40 cm, lebar 8-12,5 cm,
pertulangan menyirip, hijau pucat.
Bunga : Majemuk, berambut, bersisik, tangkai panjang 16-40 cm, mahkota
panjang ± 3 cm, lebar ± 1,5 cm, kuning, kelopak silindris,
bercangap tiga, tipis, ungu, pangkal daun pelindung pulih,
ungu.
Akar : Serabut, coklat muda
Bagian yang dimanfaatkan : rimpang
Khasiat :
Bagian yang sering dimanfaatkan sebagai obat adalah rimpang; untuk,
antikoagulan, antiedemik, menurunkan tekanan darah, obat malaria, obat cacing, obat
sakit perut, memperbanyak ASI, stimulan, mengobati keseleo, memar dan rematik.
Kurkuminoid pada kunyit berkhasiat sebagai antihepatotoksik (Kiso et al., 1983)
enthelmintik, antiedemik, analgesic. Selain itu kurkumin juga dapat berfungsi sebagai
antiinflamasi dan antioksidan (Masuda et al., 1993). Menurut Supriadi, kurkumin
juga berkhasiat mematikan kuman dan menghilangkan rasa kembung karena dinding
empedu dirangsang lebih giat untuk mengeluarkan cairan pemecah lemak. Minyak
atsiri pada kunyit dapat bermanfaat untuk mengurangi gerakan usus yang kuat
sehingga mampu mengobati diare. Selain itu, juga bisa digunakan untuk meredakan
batuk dan antikejang.
Umbi (rimpang) yang berumur lebih dari satu tahun dapat dipakai sebagai
obat, umbi (rimpang) kunyit berkhasiat untuk mendinginkan badan, membersihkan,
mempengaruhi bagian perut Khususnya pada lambung , merangsang, melepaskan
lebihan gas di usus, menghentikan pendarahan dan mencegah penggumpalan darah,
selain dari itu juga digunakan sebagai bahan dalam masakan.
Kunyit juga digunakan sebagai obat anti gatal, anti septik dan anti kejang serta
mengurangi pembengkakan selaput lendir mulut. Kunyit dikonsumsi dalam bentuk
perasan yang disebut filtrat, juga diminum sebagai ekstrak atau digunakan
sebagai salep untuk mengobati bengkak dan terkilir. Kunyit juga berkhasiat untuk
menyembuhkan hidung yang tersumbat, caranya dengan membakar kunyit dan
menghirupnya.
Fitokimia :
Curcumin (1,7-bis(4′ hidroksi-3 metoksifenil)-1,6 heptadien, 3,5-dion
merupakan komponen penting dari Curcuma longa Linn. yang memberikan warna
kuning yang khas. Curcumin termasuk golongan senyawa polifenol dengan struktur
kimia mirip asam ferulat yang banyak digunakan sebagai penguat rasa pada industri
makanan. Serbuk kering rhizome (turmerik) mengandung 3-5% Curcumin dan dua
senyawa derivatnya dalam jumlah yang kecil yaitu desmetoksi kurkumin dan
bisdesmetoksikurkumin, yang ketiganya sering disebut sebagai
kurkuminoid. Curcumin tidak larut dalam air tetapi larut dalam etanol atau
dimetilsulfoksida (DMSO). Degradasi Curcumin tergantung pada pH dan
berlangsung lebih cepat pada kondisi netral-basa
Curcumin dapat mengganggu siklus sel kanker paru A549 dan menekan
pertumbuhan sel. Efek penekanan tergantung pada konsentrasi. Efek tidak hanya
bergantung dari sitotoksik nonspesifik, tetapi juga dari induksi apoptosis.
id.wikipedia.org/wiki/Kunyit
ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=345