kunlap kel a1fix print 2
TRANSCRIPT
5/13/2018 Kunlap Kel A1FIX Print 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kunlap-kel-a1fix-print-2 1/20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemeriksaan laboratarium merupakan hal yang penting sebagai penunjang
diagnosa suatu penyakit, sehingga hasil yang didapat dari diagnosa menjadi lebih
akurat. Salah satu pemeriksaaan untung penunjang diagnosa itu adalah pemeriksaaan
darah dan urin. Pemeriksaan ini sangatlah penting dalam menunjang diagnosis,
mengetahui ada tidaknya suatu penyakit, jalannya penyakit tersebut, dan kelainan-
kelainan yang terjadi. Umumnya beratnya kelainan hasil test laboratorium dapat
mencerminkan beratnya penyakit dan mengikuti jalannya penyakit dapat dilakukan
pemeriksaan laboratoriums ecara rutin selama beberapa waktu. Selain itu dengan
pemeriksaan laboratorium ini juga dapat digunakan untuk mengetahui jalannya suatu
obat dan juga akibat buruk (toxic side effect ) dari pengobatan yang dapat diketahui
dengan melakukan beberapa test laboratorium yang bersifat menguji organ-organ
tertentu.Seorang dokter harus mengetahui test-test laboratorium apa yang akan diminta
oleh pemohon dan bagaimana menafsirkan hasil yang diterima dari laboratorium.
Oleh karena itu, sebagai calon dokter yang kompeten maka mahasiswa FK UNRAM
angkatan 2011 perlu untuk mengetahui pemeriksaan darah dan urin rutin tersebut
sehingga kunjungan lapangan ke Laboratorium Hepatika diperlukan untuk
menyaksikan secara langsung bagaimana pemeriksaan itu dilakukan, yang dalam hal
ini berupa pemeriksaan darah rutin dan pemeriksaan urin rutin.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari kunjungan lapangan ini adalah untuk mengetahui proses
pemeriksaan darah dan urin rutin.
1
5/13/2018 Kunlap Kel A1FIX Print 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kunlap-kel-a1fix-print-2 2/20
BAB II
METODOLOGI
A. Tujuan
Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan darah dan urin rutin serta
komposisinya
B. Waktu dan Tempat
Tempat : Laboratorium Hepatika
Jln. Bung Hatta No.34, Mataram
Waktu : Jumat, 6 Januari 2012
Pukul 13.30-14.30 WITA
C. Narasumber : Priyanti, AMd.AK
D. Probandus
1. Pemeriksaan urin : Agus Gowinda Amijaya2. Pemeriksaan darah : A. A. Gde Agung Adistaya
E. Proses Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Darah
a. Jumlah Komponen
Merupakan tes untuk mengetahui jumlah komponen sel-sel darah dan
mengetahui kelainan yang terjadi apabila jumlah sel berada diluar batas
normal.
2
5/13/2018 Kunlap Kel A1FIX Print 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kunlap-kel-a1fix-print-2 3/20
• Prinsip kerja
Sampel darah rutin yang diambil, dicampur dengan anti koagulan dalam
tabung dan dimasukan dalam mesin sysmex.
• Alat dan Bahan
1. Alat
-
Cell Counter ( Sysmex Kx-21 )
- Komputer & Printer (pembacaan hasil)
- Spuit
- Tabung reaksi
- Antikoagulan (K 3EDTA)
2. Bahan
- Sampel darah
• Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan :
• Mengambil sampel darah intravena pada fosa cubiti (3 cc)
• Sampel darah dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
pemeriksaan dicampur dengan antikoagulan K 3EDTA sampai
homogen
3
5/13/2018 Kunlap Kel A1FIX Print 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kunlap-kel-a1fix-print-2 4/20
2. Memasukkan sampel darah kedalam cell counter sebanyak 20 mikro
(μm3)
3. Menunggu perhitungan (sel darah, hematokrit) darah dengan cell
counter
4. Mencetak hasil pemeriksaan darah dari cell counter (hasil pemeriksaan
terlampir)
b. Laju Endap Darah
Merupakan tes untuk mengetahui kecepatan mengendap eritrosit selama satu jam.
• Prinsip kerja
Sampel darah rutin yang diambil, dicampur dengan anti koagulan dalam
tabung dan dimasukan dalam mesin sysmex.
• Alat dan Bahan
1. Alat :
- Pipet Western Green
- Rak Western Green
- Tabung Western Green
- Natrium Sitrat 3,8 %, 50 ml
- Timer (penanda waktu)
4
5/13/2018 Kunlap Kel A1FIX Print 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kunlap-kel-a1fix-print-2 5/20
2. Bahan :
- Darah 200 ml
• Cara Kerja
1. Mengambil sampel darah dari tabung sebanyak 200ml dengan pipet
western green
2. Memasukkan natrium sitrat 3,8% sebanyak 50 ml ke dalam tabung
3. Campurkan darah dan natrium sitrat, kemudian ambil campuran dengan
menggunakan pipet western green sampai batas 0
4. Letakkan pipet ke dalam rak western green
5. Miringkan rak 45˚ lalu tunggu sampai 7 menit
6. Amati endapan
2. Pemeriksaan Urin
a. Metode Deep Stick
Tes yang digunakan dengan memeriksa urin untuk mengetahui adanya
penyakit-penyakit tertentu ( kencing manis, liver, infeksi protozoa )
a. Prinsip kerja
Urin dicelupkan strip multiparameter yang terdiri dari parameter berat jenis, pH,
Leukosit, nitrit, protein, glukosa, keton, uroglionogen, bilirubin, Hb, dan eritrosit.
Cara ini disebut metode deep stick.
5
5/13/2018 Kunlap Kel A1FIX Print 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kunlap-kel-a1fix-print-2 6/20
b. Alat dan bahan
• Tabung reaksi
• Strip multiparameter (Urin strip)
• Indikator warna untuk urin strip
• Gelas objek
• Sampel urin
c. Cara Kerja
I. Penilaian dengan stripe multiparameter
a. Menyiapkan alat dan bahan
Menuang urin ( sampel urin ) ke dalam tabung reaksi sebanyak ±3/4
volum tabung.
b. Menyelupkan strip dari stripe multiparameter ke dalam tabung yang
berisi urin.
c. Segera mengangkat strip dari sampel urin dan melihat perubahan
warna yang terjadi pada stripe beberapa saat kemudian.
d. Menilai hasil pemeriksaan dengan membandingkan perubahan warna
pada stripe dengan warna srandar yang tercantum.
b. Metode Sentrifuge
6
5/13/2018 Kunlap Kel A1FIX Print 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kunlap-kel-a1fix-print-2 7/20
Untuk memisahkan antara cairan urin dan sedimen urin yang terdiri dari
epitel, kristal, eritrosit dan leukosit.
a. Prinsip Kerja : Urin dalam tabung bersama pembanding (air)
dimasukkan ke dalam sentrifuge.
b. Alat dan Bahan :
• Sampel urin
• Tabung penampung urin
• Mesin Sentrifuge
• Air sebagai pembanding
• Objek Glass dan Cover Glass
• Mikroskop
c. Cara Kerja :
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memasukkan sampel urine pada tabung reaksi
3. Memasukkan tabung reaksi berisi urin dan air pembanding ke alat
sentrifuge
4. Menyetrifuge urine dengan kecepatan 2500 rpm selama 5 menit
7
5/13/2018 Kunlap Kel A1FIX Print 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kunlap-kel-a1fix-print-2 8/20
5. Mengeluarkan tabung yang berisi sampel urine dari alat
sentrifuge, pada sampel telah terbentuk supernatant (bagian atas)
dan sedimen (yang mengendap pada dasar tabung)
6. Membuang bagian supernatant dan menuangkan bagian sedimen
ke gelas objek (menyiapkan preparat)
7. Preparat dilihat dengan mikroskop binokuler :
8. Melihat sel epitel dengan perbesaran 100x
9. Melihat sel leukosit dengan perbesaran 400x
10. Menilai preparat dengan menghitung jumlah sel-sel pada satu
lapang pandang
11. Mancatat hasil pengamatan
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. Darah
Darah adalah cairan yang terdapat pada hewan tingkat tinggi yang berfungsi
sebagai alat transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh dan
pertahanan tubuh dari serangan kuman. Selain sebagai ebagai alat transportasi serta
memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang
cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapatmengakibatkan kematian.
Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah) dan
45% sel-sel darah (darah padat). Jumlah darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar
sepertigabelas berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter. Darah terdiri dari
8
5/13/2018 Kunlap Kel A1FIX Print 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kunlap-kel-a1fix-print-2 9/20
plasma darah, dan komponen seluler darah yaitu eritrosit (sel darah merah), leukosit
(sel darah putih), dan trombosit (keeping darah).
General Properties Of Blood
Volume pada orang dewasa Perempuan 4-5 L: laki-laki 5-6 L
Volume/body weight 80-85ml/kg
Suhu rata-rata 38º
pH 7.35-7.45
Viskositas Keseluruhan darah 4.5-5.5: plasma 2.0
Osmolaritas 280-296 mOsm/L
Salinitas ( terutama Nacl) 0.9 %
Hematocrit Perempuan : 37%-48%
Laki-laki : 45%-52%
Hemoglobin Perempuan :12-16 g/dL
Laki-laki : 13-18 g/dL
Jumlah RBC Perempuan : 4.2-5,4 million/μL
Laki-laki : 4.6-6.2 million/μL
Jumlah platelet 130.000-360.000/μL
WBC total 5.000-10000/ μL
Fraksi rata-rata dari berat badan 8 %
PLASMA DARAH
Plasma darah yang jumlahya 55% dari total darah dalam tubuh merupakan
cairan homogen yang agak alkali yang berfungsi melarutkan zat-zat yang dibutuhkan
dan zat-zat sisa dari tubuh. Plasma tersusun atas air (91%) , protein (7%), dan larutan
lain (2%) seperti nutrien, enzim, garam anorganik, hormon, gas, dan zat sisa.
1. Air
Air berfungsi sebagai medium untuk mengangkut berbagai bahan dalam darah.
Selain itu, Karena air mampu menahan panas dengan kapasitas tinggi, plasma mampu
menyerap dan mendistribusikan panas yang dihasilkan metabolisme di dalam jaringan
9
5/13/2018 Kunlap Kel A1FIX Print 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kunlap-kel-a1fix-print-2 10/20
sementara suhu darah hanya mengalami sedikit perubahan. Energi panas yang tidak
diperlukan akan dikeluarkan.
2. Protein Plasma
Protein darah terdiri dari beberapa bagian yang yang besar yaitu albumin,
globulin, dan fibrin. dalam plasma darah komposisi protein tertinggi yaitu albumin
(58%), kemudian globulin (38%), dan fibrinogen (4%).
- Albumin
Albumin berfungsi sebagai pengatur tekanan osmotik dalam tubuh, pengatur
pH darah dan mengatur konsentrasi / kepekatan darah. banyak zat khusus yang
beredar dalam gabungan dengan albumin, dan menyediakan protein untuk
jaringan. Selain itu albumin berfungsi untuk mengikat berbagai macam ligand.
Ligand ini mencakup asam lemak bebas (FFA), kalsium, hormone steroidtertentu, nilirubin dan sebagian triptofan plasma. Disamping itu, albumin
memainkan peranan penting dalam trandportasi tembaga di dalam tubuh manusia.
Sejumlah obat termasuk sulfonamid, penisilin G, dikumarol dan aspirin terikat
dengan albumin; hal ini memiliki implikasi farnakologis yang penting.
Albumin merupakan protein utama dalam plasma manusia ( kurang lebih 3.4-
4.7 g/dL) dan menyusun sekitar 60 % dari total protein plasma. Sekitar 40% dari
albumin terdapat dalam plasma, dan 60% lainnya ditemukan dalam ruang
ekstraseluler. Hati menghasilkan kira-kira 12 gram albumin per hari yang
merupakan sekitar 25 % dari total sintesis protein yang disekresikan organ
tersebut. Albumin pada mulanya disintesis sebagai preprotein. Peptida sinyalnya
dilepaskan ketika preprotein melintas ke dalam sisterna reticulum kasar, dan
heksapeptida pada ujung terminal amino yang dihasilkan itu kemudian dipecah
10
5/13/2018 Kunlap Kel A1FIX Print 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kunlap-kel-a1fix-print-2 11/20
lebih lanjut di sepanjang lintasan sekretorik. Sintesis albumin dikurangi pada
sejumlah penyakit, khususnya pada penyakit hati. Plasma darah penderita
penyakit hati acapkali memperlihatkan penurunan rasio albumin terhadap
globulin ( rasio A:G menurun). Sintesis albumin mengalami penurunan yang
relative dini pada keadaan malnutrisi protein, sepertu kwashiorkor.
Albumin manusia yang matur terdiri atas satu rantai polipeptida yang tersusun
dari 585 asam amino dan mengandung 17 buah ikatan disulfida. Dengan
menggunakan enzim protease, albumin dapat dibagi jadi menjadi tiga domain
yang yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Albumin mempunyai
bentuk elips, yang berarti protein ini tidak akan banyak meningkatkan viskositas
plasma sebagaimana yang dilakukan oleh molekul memanjang seperti fibrinogen.
Karena masa molekulnya yang relatif rendah (kurang lebih 69 kDa) dan
konsentrasi yang tinggi, albumin diperkirakan bertanggung jawab atas 75-80%
tekanan osmotik pada plasma manusia. Hasil penelitian elektroforesis
memperlihatkan bahwa pada orang tertentu plasmanya kekurangan albumin.
Orang ini dikatakan menunjukkan analbuminemia.
Preparat albumin manusia digunakan dalam terapi untuk syok hemoragik danluka bakar. Akan tetapi, terapi ini masih ditinjau kembali karena beberapa
penelitian terakhir menunjukkan bahwa pemberian albumin dalam keadaan
tersebut dapat meningkatkan angka mortalitas.
- Globulin
Globulin merupakan protein plasma yang yang terdiri dari globulin alpha(α ),
beta(β ), dan globulin gamma(γ). Volume globulin 2-3 g/100ml darah. Globulin
Menyusun 38% dari protein plasma. Dalam keadaan normal ada 2 sampai 3 g
globulin dalam setiap 100 ml darah. Beberapa globulin seperti antibody dan
komplemen adalah bagian dari system imun, dimana juga berperan dalam
transport molekul. Globulin memiliki jauh lebih banyak macam susunan dari
11
5/13/2018 Kunlap Kel A1FIX Print 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kunlap-kel-a1fix-print-2 12/20
albumin dan sesungguhnya membentuk jumlah besar protein yang berbeda-beda.
Di bandingkan dengan albumin maka penyediaan tekanan osmotic oleh globulin
kurang penting, tetapi di bidang lain ia lebih penting, misalnya semua anti bodi
( zat penolak ) yang melindungi tubuh adalah globulin.
Globulin α terdiri dari protrombin, berperan dalam proses pembekuan darah;
haptoglobulin, berperan dalam transpor hemoglobin; seruloplasmin;
apolipoprotein, berperan dalam transport lipid; serta transcobalamin, sebagai
transpor cobalamin (vit. B12). Sedangkan globulin γ berperan sebagai antibodi
yang membantu dalam sistem imunitas tubuh.
- Fibrinogen
Fibrinogen adalah faktor kunci dalam proses pembekuan darah.
3. Elektrolit
Dalam plasma darah juga terdapat ion-ion elektrolit seperti K, Mg, Ca, Cl,
bikarbonat , fosfat dan seterusnya.
4. Nutrien
Sari-sari makanan (karbohidrat, protein, lemak), vitamin, dan bermacam-
macam mineral lain yang diserap darah pada proses pencernaan diedarkan oleh
darah ke seluruh tubuh.
5. Gas
Gas juga terdapat dalam darah seperti O2 yang merupakan gas yang
dibutuhkan oleh tubuh dalam proses metabolisme dan CO2 yang merupakan sisa
hasil metabolisme serta gas- gas lainnya seperti N2.
KOMPONEN SELULER DARAH
12
5/13/2018 Kunlap Kel A1FIX Print 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kunlap-kel-a1fix-print-2 13/20
Komponen seluler ini menempati 45% dari darah. Terdiri dari eritrosit (4,2-
6,2 juta/mm3), leukosit 5-9ribu/mm3), dan trombosit (250-400/mm3).
1. Eritrosit
Eritrosit merupakan sel darah yang membawa hemoglobin kedalam sirkulasi. Sel
ini berbentuk lempengan bionkaf dan dibentuk di sumsum tulang. Pada mamalia,
sel ini kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah. Pada manusia, sel
ini berada didalam sirkulasi selama lebih dari 120 hari. Rata-rata normal sel darah
merah adalah 5,4 juta pada pria dan 4,8 juta pada wanita. Setiap sel darah merah
manusia memiliki diameter 7,5µm dan tebal 2µm, serta setiap sel mengandung
tepat 29 pg hemoglobin. Dengan demikian didapatkan sekitar 3x1013 seldarah
merah 900 g hemoglobin didalam peredaran darah seorang pria dewasa.
2. Leukosit
Leukosit padakeadaan normal terdapat 4000-11000 sel setiap mikroliterdarah
manusia. Dari jumlah tersebut yang paling banyak adalah jenis granulosit(lekosit polimonuklear , PMN) . Sel granulosit muda memiliki inti berbentuk
sepatu kuda, yang akan berubah menjadi multilobuler dengan meningkatnya
umur sel. Sebagian besar sel tersebut mengandung granula netrofilik ( netrofil),
sedangkan sebagian kecil mengandung granula yang dapat diwarnai dengan zat
warna asam (eosinofil), dan sebagian lagi mengandung granula basofilik
(basofil). Dua jenis sel lain yang lazim ditemukan dalam darah tepi adalah
limfosit, yang memiliki inti bulat besar dan sitoplasma sedikit, serta monosit
yang mengandug banyak sitoplasma tidak bergranula dan mempunyai inti
berbentuk meneyerupai ginjal. Kerjasama sel tersebut menyebabkan tubuh
mempunyai sitem pertahanan yang kuat terhadap berbagai tumor dan infeksi
virus, bakteri dan parasit.
13
5/13/2018 Kunlap Kel A1FIX Print 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kunlap-kel-a1fix-print-2 14/20
3. Trombosit
Trombosit adalah jasad kecil bergranula dengan diameter 2-4µm. Jumlahnya
sekitar 300.000/µL darah dan pada keadaan normal mempunyai waktu paruh
sekitar 4 hari. Megakrosit, yaitu sel raksasa dalam sumsum tulang membentuk
trombosit dengan cara mengeluarkan sedikit sitoplasma kedalam sirkulasi.
Sekitar 60-75% trombosit yangtelah dilepas dari sumsum tulang berada didalam
peredaran darah, sedangkan sisanya sebagian besar terdapat didalam limpa.
B. Urin
Urin merupakan hasil metabolisme tubuh yang dikeluarkan melalui ginjal
yang berfungsi untuk menghilangkan sisa-sisa eskresi tubuh dan racun. Proses
terbentuknya urin dibagi menjadi filtrasi, reabsorpsi dan augmentasi yang akhirnya
terbentuk 1 ml urin per menit.
Penyaringan (filtrasi)
Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di kapiler
glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan
permeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses penyaringan. Selain
penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping
darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam
plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan
urea dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan. Hasil penyaringan di
glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino,
glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya.
14
5/13/2018 Kunlap Kel A1FIX Print 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kunlap-kel-a1fix-print-2 15/20
Penyerapan kembali (reabsorbsi)
Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di
tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi
penambahan zat-zat sisa dan urea. Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara.
Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui
peristiwa osmosis. Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.
Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke
darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada
filtrat dikeluarkan bersama urin.
Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat
yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa
metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea.
Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus
kontortus distal. Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal,
selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin
buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra. Komposisi urin yang dikeluarkan
melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisa substansi lain, misalnya pigmen
empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.
Secara umum dapat dikatakan bahwa pemeriksaan urin selain untuk
mengetahui kelainan ginjal dan salurannya juga bertujuan untuk mengetahui
kelainan-kelainan di berbagai organ tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas,
korteks adrenal, uterus dan lain-lain.
15
5/13/2018 Kunlap Kel A1FIX Print 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kunlap-kel-a1fix-print-2 16/20
BAB IV
HASIL
A. Hasil Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Darah
a. Hasil pemeriksaan terlampir.
b. Laju Pengendapan Darah : 18 mm/jam
2. Pemeriksaan Urin
Hasil Pengamatan:
I. Pada stripe multiparameter terdapat warna yang mengindikasi keterangan
tertentu:
1. Berat jenis : 1,025 kg/m3
2. pH : 5 (pH normal 5-9)
3.
leukosit : (-)
4. nitrit : (-)
5. protein : (-)
6. glukosa : (-)
7. keton : (-)
8. uroglinogen : (-)
9. bilirubin : (-)
10. eritrosit : (-)
11. Hb : (-)
16
5/13/2018 Kunlap Kel A1FIX Print 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kunlap-kel-a1fix-print-2 17/20
II. Evaluasi Mikroskop
1. Perbesaran total 100x: terdapat 2-5 sel epitel
2. Perbesaran total 400x: terdapat 0 leukosit
3. Pembesaran total 400x: terdapat 0 eritrosit
4. Tidak ditemukan kristal
BAB V
ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN
1. Pemeriksaan Darah
a. Jumlah Komponen Sel Darah
Berdasarkan dari hasil pemeriksaan sampel darah yang dilakukan dapat ditarik
kesimpulan bahwa jumlah komponen sel darah probandus berada pada rentan yang
normal (terlampir). Pada pemeriksaan mesin sysmex kx-21 hanya dapat menghitung
tiga jenis leukosit, yaitu neutrofil, limfosit dan monosit. Abnormalitas jumlah sel
darah, akan ditandai dengan warna biru untuk menunjukkan kekurangan jumlah dan
warna merah untuk menunjukkan kelebihan jumlah. Dalam pemeriksaan ini terdapat
kekurangan monosit tetapi tidak berpengaruh secara signifikan.
b. Laju Endapan Darah
Dari hasil pemeriksaan, didapatkan laju endapan darah sebesar 18 mm/jam.
Jumlah normal laju endap darah untuk wanita 0-10 mm/jam dan untuk laki-laki 0-12
mm/jam. Hal ini menunjukkan bahwa laju endap eritrosit abnormal.
2. Pemeriksaan Urin
a. Metode deep stick
17
5/13/2018 Kunlap Kel A1FIX Print 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kunlap-kel-a1fix-print-2 18/20
Dari hasil pemeriksaan semua indikator bernilai negatif, yang menunjukkan
bahwa urin probandus normal.
b. Metode Sentrifuge
Dari hasil pemeriksaan menunujukkan kadar sedimentasi berada pada rentang
normal, serta tidak ditemukannya kristal kalsium oksalat berbentuk amplop atau
dasi kupu-kupu, tripel fosfat yang berbentuk prisma dan asam urat yang
berbentuk kubus.
18
5/13/2018 Kunlap Kel A1FIX Print 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kunlap-kel-a1fix-print-2 19/20
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Hasil dari pemeriksaan darah Rutin (penghitungan sel-sel darah, hematokrit,
hemoglobin) dan pemeriksaan urin Rutin (berat jenis, pH, leukosit, nitrit, protein,
glukosa, keton, uroglinogen, bilirubin, ertrosit, Hemaglobin ) pada dua mahasiswa
yang menjadi probandus menunjukkan tak di temukan penyakit-penyakit tertentu
seperti kanker darah, diabetes melitus, infeksi bakteri tertentu, dan penyakit –
penyakit yang berkaitan lainnya.
19
5/13/2018 Kunlap Kel A1FIX Print 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kunlap-kel-a1fix-print-2 20/20
Daftar Pustaka
Price, S.A & Wilson, L.M. (2006). Patofisiologi : konsep klinis dasar proses – proses
penyakit. ,vol. 1, 6th edition. Jakarta: EGC.
Leesoon , leeson dan Paparo , ( 2000 ) . Buku Ajar Histologi . Vol.4 . Jakarta : EGC
Di Fiore , ( 2000 ) . Atlas Histologi Manusia . Penerbit EGC : Jakarta
Guyton , Arthur C , Hall, John E , ( 2008 ) . Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . Vol 11.
EGC : Jakarta
20