kunjung lapang pt charoen pokphand lampung

17
KUNJUNG LAPANG PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA FEED MILL LAMPUNG (Laporan Praktikum Industri Pakan) Oleh Kelompok I Erma Rustiyana (1214141025) Indah Listiana (1214141040) Muhammad Fadhil (1214141054) Okni Winda Artanti (1214141060) Rani Fatmaningsih (1214141067) Yeni Widiawati (1214141079)

Upload: yeni-widiawati

Post on 04-Dec-2015

466 views

Category:

Documents


57 download

DESCRIPTION

industri pakanUNIVERSITAS LAMPUNG

TRANSCRIPT

Page 1: Kunjung Lapang PT Charoen Pokphand Lampung

KUNJUNG LAPANG PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA FEED

MILL LAMPUNG

(Laporan Praktikum Industri Pakan)

Oleh

Kelompok I

Erma Rustiyana (1214141025)

Indah Listiana (1214141040)

Muhammad Fadhil (1214141054)

Okni Winda Artanti (1214141060)

Rani Fatmaningsih (1214141067)

Yeni Widiawati (1214141079)

JURUSAN PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2014

Page 2: Kunjung Lapang PT Charoen Pokphand Lampung

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya

tugas mata kuliah Industri Pakan dengan berjudul “Kunjungan Lapang PT.

Charoen Pokphand Indonesia Feedmill Lampung” dapat ditulis dan diselesaikan

dengan baik dan tepat pada waktunya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan maupun pelaksanaan

praktikum sehingga terselesaikannya tugas ini.

Laporan ini dibuat setelah penulis melakukan kunjungan ke PT. Charoen

Pokphand Indonesia Feedmill Lampung. Penulis menyadari bahwa dalam

penyusunan tugas ini masih banyak kekurangannya, dan jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu,penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dalam tujuan

menemukan refleksi untuk peningkatan mutu dari tugas serupa di masa

mendatang.

Bandar Lampung, Desember 2014

Penulis

1ii

Page 3: Kunjung Lapang PT Charoen Pokphand Lampung

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ii

DAFTAR ISI ...............................................................................................iii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................1

B. Tujuan .............................................................................................2

II. PEMBAHASAN ..................................................................................3

III. SIMPULAN .........................................................................................9

1

iii

Page 4: Kunjung Lapang PT Charoen Pokphand Lampung

2

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Industri pakan ternak merupakan bagian yang berperan penting pada sektor

peternakan. Keberhasilan sektor peternakan salah satunya ditentukan oleh

ketersediaan pakan ternak. Pakan ternak yang tersedia bukan hanya dari segi

kuantitas saja tetapi juga dari segi kualitas. Kualitas pakan akan menentukan

produktivitas ternak, sehingga produsen pakan ternak wajib menghasilkan dan

mempertahankan kualitas ransum yang sesuai dengan kebutuhan ternak. Produsen

harus menjamin bahwa ransum yang dihasilkan tidak membahayakan kesehatan

ternak dan manusia sebagai konsumen produk peternakan.

Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri pakan adalah PT. Charoen

Pokphand Indonesia. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembuatan pakan

ternak seperti pakan ayam, bebek, puyuh, dan babi. PT. Charoen Pokphan telah

mendistribusikan produknya di wilayah Lampung, Palembang, Bengkulu, Bangka

Belitung, dan Jambi.

Sebagai perusahaan yang telah berkembang serta produknya telah diakui

dibeberapa wilayah, tentu PT. Charoen Pokphan Indonesia selalu menghasilkan

serta mempertahankan kualitas pakan. Untuk menghasilkan pakan yang

berkualitas serta mempertahankan kualitas pakan, tentu tidak terlepas dari proses

pembuatan pakan serta peralatan yang digunakan dalam berproduksi . Oleh karena

itu, perlu dilakukannya kunjung lapang ke PT. Charoen Pokphan Indonesia untuk

menambah wawasan mengenai industri pakan.

11

Page 5: Kunjung Lapang PT Charoen Pokphand Lampung

2

B. Tujuan

Tujuan dari dilakukannya kunjung lapang di PT. Charoen Pokphan

Indonesia ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui sejarah perusahaan;

2. Mengetahui proses atau prosedur pembuatan pakan;

3. Mengetahui alat-alat yang digunakan dalam pembuatan pakan

1

Page 6: Kunjung Lapang PT Charoen Pokphand Lampung

2

II. PEMBAHASAN

A. Sejarah Perusahaan

Industri pakan saat ini mulai berkembang dengan seiring berkembangnya

peternakan unggas di Indonesia. Salah satu industri pakan yang memiliki

teknologi canggih yaitu PT. Charoen Pokphand Indonesia Feedmill. Industri ini

mulai masuk di Indonesia pada tahun 1971 dan merupakan anak perusahaan dari

CHAROEN POKPHAND OVERSEAS INVESTMENT CO. LTD.

HONGKONG. Industri ini telah memperoleh persetujuan perusahaan dari

presiden No. B-32/pres/1971, industri ini berpusat di Thailand.

Industri ini bergerak dibidang pakan ternak meliputi pakan ayam, bebek, puyuh,

dan babi. Sebagai akibat dari peningkatan konsumsi dan pertambahan jumlah

penduduk Indonesia, maka kebutuhan pakan ternak pun ikut meningkat. Respon

dari peningkatan tersebut, PT Charoen Pokphand Indonesia Feedmill memperluas

usaha serta wilayah pasar dengan mendirikan pabrik baru. Tahun 2012 pada bulan

Februari PT Charoen Pokphand resmi membuka perusahaan anak cabang di Km

15 Rejo Mulyo Kec.Tanjung Bintang Kab.Lampung Selatan. Luas area PT

Charoen Pokphand ± 6.7 Ha. Kapasitas produksi mencapai 50.000 ton/bulan.

Seperti perusahaan induk, perusahaan ini memproduksi pakan ternak meliputi

pakan ayam, bebek, puyuh, serta pakan babi. PT Charoen Pokphand Indonesia

Feedmill Lampung merupakan produsen pakan unggas terkemuka khususnya di

daerah Lampung. Perusahaan ini memiliki jaringan yang terkoneksi oleh internet

13

Page 7: Kunjung Lapang PT Charoen Pokphand Lampung

2

pada kantor pusat sehingga sistem kerja dapat terkontrol dari pusat, serta

perusahaan ini memiliki teknologi pengolahan pakan yang canggih di Lampung.

B. Penerimaan Bahan Baku

PT Charoen Pokphand Feedmill Lampung dalam penerimaan bahan baku

melakukan seleksi yang sangat ketat. Pada setiap step (alur pemeriksaan) bahan

baku akan diperiksa dengan teliti agar kualitasnya tetap unggul. Selain itu,

pemeriksaan kondisi fisik dilakukan untuk mengetahui kualitas bahan baku yang

diterima. Pengambilan sampel dilakukan pada setiap kantong bahan baku

sehingga tidak akan ada bahan baku yang mempunyai kualitas buruk diproses

dalam perusahaan ini. Apabila kualitas bahan baku ketika dilakukan pemeriksaan

tidak baik maka akan langsung dikeluarkan/ditolak. Namun, apabila kualitasnya

memenuhi syarat perusahaan maka akan dilakukan ke tahap pemeriksaan

selanjutnya dan akan diproses menjadi produk olahan. Pemeriksaan tidak hanya

dilakukan di awal namun dilakukan hingga tahap akhir dan selajutnya produk

diterima dan diproses. Proses penerimaan bahan baku dapat dilihat pada bagan di

bawah.

1

Page 8: Kunjung Lapang PT Charoen Pokphand Lampung

2

Bagan 1. Alur penerimaan bahan baku

Bentuk-bentuk pakan yang diproduksi oleh PT Charoen Pokphand Feedmiil

Lampung adalah:

1. Butiran (Crumble) untuk broiler pre starter, starter, dan layer pre starter.

2. Mash (tepung) untuk broiler dan layer

3. Complit mash untuk layer dan broiler

4. Pellet untuk broiler finisher

Selain pemeriksaan terhadap fisik bahan baku, pemeriksaan dokumen bahan

yang dikirim juga dilakukan. Agar diketahui kesesuaian dokumen terhada

bahan baku yang ada. Prosedur penerimaan bahan baku dilakukan untuk

menjamin bahan baku yang datang sesuai dengan spesifikasi kualitas kontrak

pembelian.

1 4

Page 9: Kunjung Lapang PT Charoen Pokphand Lampung

2

C. Proses Produksi

Proses produksi adalah proses pokok perusahaan penghasil produk pakan

ternak. Proses produksi merupakan faktor penting pada kualitas produk selain

bahan baku. Pentingnya proses produksi sehingga dilakukannya pengawasan

agar berjalan sesuai dengan prosedur yang benar.

Setelah bahan baku lolos seleksi maka bahan baku disimpan digudang dengan

cara yang benar agar kualitas bahan baku tetap terjaga. Selanjutnya

melakukan proses sebagai berikut:

1. Grinding (penggilingan)

Bahan baku yang dibeli oleh pabrik berasal dari berbagai sumber dan

tidak dalam keadaan mash (tepung). Untuk proses lebih lanjut agar bahan

baku dapat diproses, bahan baku harus dalam bentuk mash. Oleh karena

itu proses grinding dilakukan untuk mengubah bentuk butiran menjadi

mash. Proses grinding tersebut dimaksudkan agar semua bahan baku

dapat dengan mudah tercampur secara homogen dalam bentuk mash dan

agar pada proses pelleting nantinya bahan-bahan dapat merekat maksimal.

Semakin halus bahan-bahan yang digunakan maka semakin maksimal

pula pellet yang dihasilkan.

Jika terdapat bahan yang tidak dapat hancur dengan maksimal, maka

bahan tersebut tidak akan tersaring pada proses pengayakan. Bahan-bahan

tersebut masih dapat digunakan namun harus dihaluskan dengan mesin

hamer mill. Yaitu mesin pendukung bahan baku sehingga layak untuk

diproduksi. Hammer mill ini berupa pisau yang berputar dengan ukuran

(1500 rpm – 3000rpm).

Mesin khusus untuk menggiling kedelai pada industri ini yaitu mesin

hooder yang berfungsi mengubah kedelai menjadi soya.

15

Page 10: Kunjung Lapang PT Charoen Pokphand Lampung

2

Setelah bahan-bahan halus maka bahan-bahan tersebut ditampung dalam

tempat-tempat penampungan yang bernama bin yang berkapasitas 150

ton. Dari tempat penampungan ini, jika bahan akan diolah maka akan

diangkut oleh mesin intake ke tahap pengolahan selanjutnya.

2. Mixing

Setelah semua bahan baku digiling maka proses selanjutnya adalah

pencampuran bahan baku yang telah berbentuk mash. Pencampuran

menggunakan alat mixer horizontal double pedle. Pencampuran ini

bertujuan untuk menghasilkan produk yang mempunyai nilai nutrisi yang

homogen. Proses pencampuran yang baik akan menghasilkan produk

yang seragam pada waktu yang pendek dengan biaya, energi, dan tenaga

kerja yang minimum. Proses mixing berlangsung selama 1 menit 30 detik.

Setelah proses mixing dilakukan uji kerataan. Standar kerataan bahan

pada proses mixing 10%.

Setelah tahapan mixing selesai, maka bahan baku yang telah homogen

tersebut diangkut oleh intake menuju proses selanjutnya.

3. Pelleting

Setelah semua bahan baku tercampur merata selanjutnya dilakukan proses

pelleting. Pelleting memerlukan suhu 80 - 900C. Pada proses ini,

dilakukan penyemprotan gelatin melalui mesin harspray yang terletak

disebelah mesin pelleting. Kapasitas produksi mesin pelleting yaitu 15

ton/jam untuk mesin CPM 7022 SW (sebanyak 4 mesin) dan 10 ton/jam

untuk mesin CPM 3022 SW (1 mesin).

4. Cooling

Cooling merupakan proses pendinginan bahan pakan setelah dilakukan

pelleting. Pellet yang telah jadi didinginkan hingga suhunya turun

menjadi 340C. Setelah didinginkan pellet dibawa ke bin produk jadi

dengan alat pengangkut chain conveyor dan bucket elevator. Jika pakan

16

Page 11: Kunjung Lapang PT Charoen Pokphand Lampung

2

yang diinginkan dalam bentuk pellet maka pakan langsung di packing dan

jika pakan yang diinginkan dalam bentuk crumble maka pakan akan

berlanjut pada mesin crumbling.

5. Crumbling

Pada proses ini dilakukan pemotongan pellet sesuai dengan ukuran yang

diinginkan. Proses ini tidak membutuhkan waktu yang lama. Setelah

proses crumbling selesai bahan dibawa oleh chain conveyor dan bucket

elevator pada proses pengayakan. Proses pengayakan dilakukan untuk

memisahkan bentuk cramble dengan bentuk mash.

Berikut adalah tahapan produksi di PT Charoen Pokphand.

6. Pengayakan

Setelah proses crumbling selesai, maka proses selanjutnta yaitu

pengayakan. Tujuan dari pengayakan yaitu untuk mendapatkan pakan

1 7

Page 12: Kunjung Lapang PT Charoen Pokphand Lampung

2

yang sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Diameter dari ayakan yang

dipakai yaitu 2 mm.

7. Packing

Proses packing merupakan proses akhir dari tahap-tahap produksi. Drtelah

pakan telah terbentuk, baik dalam bentuk pellet, crumble, maupun mash

selanjutnya pakan jadi tersebut dikemas. Mesin packing yang digunakan

di PT. Charoen Pokphand yaitu packing chronos sebanyak 5 unit dengan

kapasitas 30 ton/jam.

8. Pengecekan

Tahapan dari pengecekan pakan ini yaitu:

a. Whole bags check,

b. Sewing check,

c. Scale packing check,

d. Quality control,

e. Microscopy check,

f. Nutrisi check.

1 8

Page 13: Kunjung Lapang PT Charoen Pokphand Lampung

2

III. SIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan,maka diperoleh kesimpulan

antara lain:

1. Sejarah produksi PT. Charoen Pokphand di Lampung yaitu pada tahun

2012 bulan Februari. Teletak di daerah Km 15 Rejo Mulyo Kec.Tanjung

Bintang Kab.Lampung Selatan;

2. Proses produksi bahan pakan di PT. Charoen Pokphand Indonesia

Feedmill diawali dengan penerimaan bahan baku yang dilakukan quality

control yang ketat, proses greending, mixing, pelleting, crumbling,

pengayakan, packing, serta pengecekan terakhir produk;dan

3. Adapun peralatan yang digunakan PT. Charoen Pokphand meliputi mesin

grinding berupa hammer mill, mixer, mesin pelleting, mesin crumble,

mesin jahit saat packing. Selain itu perusahaan ini menggunakan forklift

alat pengankut bags pakan.

1 9