pt charoen pokphand indonesia tbk. dan anak …

68
Laporan Keuangan Konsolidasi Beserta Laporan Auditor Independen Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

Laporan Keuangan Konsolidasi Beserta Laporan Auditor Independen Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

Page 2: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2007 DAN 2006

Daftar Isi

Halaman Laporan Auditor Independen Neraca Konsolidasi …..………......………...…………………………………………………………... 1-3 Laporan Laba Rugi Konsolidasi …......…..……………………………………………………….......... 4-5 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi .…………………………………………………….............. 6-7 Laporan Arus Kas Konsolidasi ……………….………………………………………………………..... 8-9 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ……..………………………………………………...... 10-65

**************************

Page 3: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

Laporan Auditor Independen Laporan No. RPC-8586 Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (“Perusahaan”) dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, serta hasil usaha dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2b dan 3 atas laporan keuangan konsolidasi, pada bulan Juni 2007, Perusahaan dan PT Charoen Pokphand Jaya Farm, Anak perusahaan, mengakuisisi PT Primafood International, PT Vista Grain, PT Satwa Utama Raya, PT Vista Agung Kencana, PT Istana Satwa Borneo dan PT Cipta Khatulistiwa Mandiri dari entitas sepengendali. Transaksi-transaksi tersebut dicatat dengan menggunakan metode seperti penyatuan kepemilikan sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Oleh karenanya, laporan keuangan konsolidasi tahun 2006 disajikan kembali seolah-olah akuisisi tersebut telah terjadi sejak awal tahun 2006. Purwantono, Sarwoko & Sandjaja Indrajuwana Komala Widjaja Izin Akuntan Publik No. 98.1.0511 25 Maret 2008

Page 4: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

1

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal Per Saham)

2006 (Disajikan kembali, Catatan 2007 Catatan 2b dan 3)

AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2n,4,23 132.685 145.581 Piutang 2d Usaha 5,10,13,14 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp4.241 pada tahun 2007 dan Rp4.812 pada tahun 2006 719.536 405.250 Pihak hubungan istimewa 2e,22 5.526 33.078 Lain-lain - pihak ketiga 12 28.407 74.570 Persediaan- setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan sebesar Rp5.726 pada tahun 2007 dan 2f,6,10, Rp2.598 pada tahun 2006 13,14 1.585.415 924.452 Ayam pembibit turunan - bersih 2g,6,7, 10,13,14 341.989 291.010 Biaya dibayar di muka dan uang muka 2h,8 285.612 61.101

Jumlah Aktiva Lancar 3.099.170 1.935.042

AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang pihak hubungan istimewa 2e,22 102.780 47.476 Aktiva pajak tangguhan - bersih 2q,12 37.001 24.922 Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp835.428 pada tahun 2007 dan 2e,2i,2j,9, Rp772.711 pada tahun 2006 10,13,14,22 1.402.267 1.047.104 Tagihan pajak 12 24.320 27.255 Lain-lain - bersih 2h,2i,2n, 23,24c 94.953 78.333

Jumlah Aktiva Tidak Lancar 1.661.321 1.225.090

JUMLAH AKTIVA 2o,25 4.760.491 3.160.132

Page 5: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

2

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal Per Saham)

2006 (Disajikan kembali, Catatan 2007 Catatan 2b dan 3)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek 2n,10,13,23 766.718 491.652 Hutang 2n,23 Usaha 11 Pihak ketiga 888.476 511.695 Pihak hubungan istimewa 2e,22 26.832 22.305 Lain-lain - pihak ketiga 102.086 48.575 Hutang pajak 12 64.157 57.811 Beban masih harus dibayar 2n,23 108.893 75.388 Bagian hutang jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank 13 31.836 12.000 Hutang sewa guna usaha 2e,2i,9,22 5.083 1.730 Hutang instrumen derivatif 2m,2n, 23,24c 24.331 - Hutang obligasi 2l,14 499.018 -

Jumlah Kewajiban Lancar 2o,25 2.517.430 1.221.156

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang pihak hubungan istimewa 2e,2n,22, 23,24a 94.216 131.385 Kewajiban pajak tangguhan - bersih 2q,12 2.025 4.159 Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank 2n,13,23 848.565 151.000 Hutang sewa guna usaha 2e,2i,9,22 9.426 2.389 Hutang instrumen derivatif 2m,24c - 2.469 Hutang obligasi 2l,14 - 497.055 Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan 2p,21 210.834 224.485

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 2o,25 1.165.066 1.012.942

Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan 2b,3 11.664 7.463

Page 6: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

3

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal Per Saham)

2006 (Disajikan kembali, Catatan 2007 Catatan 2b dan 3)

EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp50 per saham pada tahun 2007 dan Rp100 per saham pada tahun 2006 Modal dasar - 8.000.000.000 saham pada tahun 2007 dan 4.000.000.000 saham pada tahun 2006 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 3.284.561.408 saham pada tahun 2007 dan 1.407.669.175 saham pada tahun 2006 15 164.228 140.767 Tambahan modal disetor - agio saham 15 147.259 3.290 Selisih penilaian kembali aktiva tetap 2i,9i 68.491 68.491 Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak perusahaan 2b,2i,3,9i 41.980 53.174 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 2b,3,22 (15.006 ) (23.927) Proforma ekuitas yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 2b,3 - 140.438 Saldo laba 16 Telah ditentukan penggunaannya 6.000 5.000 Belum ditentukan penggunaannya 653.379 531.338

Jumlah Ekuitas 1.066.331 918.571

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 4.760.491 3.160.132

Page 7: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

4

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006

(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Laba Per Saham Dasar) 2006 (Disajikan kembali, Catatan 2007 Catatan 2b dan 3)

PENJUALAN BERSIH 2e,2k,2o, 17,22,25 8.679.504 6.661.836 BEBAN POKOK PENJUALAN 2e,2k,2p,18,22 7.477.099 5.525.559

LABA KOTOR 1.202.405 1.136.277

BEBAN USAHA 2k,2p,19 Penjualan 206.420 192.080 Umum dan administrasi 2e,22,24a 516.238 554.313

Jumlah Beban Usaha 722.658 746.393

LABA USAHA 2o,25 479.747 389.884

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 20 Penghasilan bunga 4.475 10.040 Beban keuangan 2e,22 (211.249 ) (154.582) Laba (rugi) selisih kurs dan beban swap - bersih 2m,2n,24c (26.677 ) 109.039 Beban pajak 12 (532 ) (59.221) Rupa-rupa - bersih 2i,2k,9b,22 44.834 21.605

Beban Lain-lain - Bersih (189.149 ) (73.119)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 290.598 316.765

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2q,12 Tahun berjalan (115.054 ) (77.214) Tangguhan 16.947 (44.239)

Beban Pajak Penghasilan - Bersih (98.107) (121.453)

LABA SEBELUM LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN PRA-AKUISISI 192.491 195.312 LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN PRA-AKUISISI 2b,3 - (4.107) BAGIAN MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 2b (4.105) (3.254)

LABA BERSIH SETELAH EFEK PENYESUAIAN PROFORMA 188.386 187.951

Page 8: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

5

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (lanjutan)

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006

(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Laba Per Saham Dasar) 2006 (Disajikan kembali, Catatan 2007 Catatan 2b dan 3)

EFEK PENYESUAIAN PROFORMA 2b,3 2.938 30.894

LABA BERSIH SEBELUM EFEK PENYESUAIAN PROFORMA 185.448 157.057

LABA PER SAHAM DASAR 2r,15,27 Setelah Efek Penyesuaian Proforma 61 65

Sebelum Efek Penyesuaian Proforma 60 54

Page 9: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 6

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah)

Proforma Ekuitas Yang Timbul Dari Saldo Laba Modal Saham - Tambahan Selisih Selisih Transaksi Selisih Nilai Transaksi Transaksi Ditempatkan dan Modal Disetor - Penilaian Kembali Perubahan Ekuitas Restrukturisasi Entitas Restrukturisasi Telah Ditentukan Belum Ditentukan Catatan Disetor Penuh Agio Saham Aktiva Tetap Anak Perusahaan Sepengendali Entitas Sepengendali Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Ekuitas

Saldo, 1 Januari 2006 (Dilaporkan sebelumnya) 140.767 3.290 68.491 53.174 (23.927) - 4.000 389.358 635.153 Proforma ekuitas yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 2b,3 - - - - - 109.544 - - 109.544

Saldo, 1 Januari 2006 (Disajikan kembali, Catatan 2b dan 3) 140.767 3.290 68.491 53.174 (23.927) 109.544 4.000 389.358 744.697 Penyesuaian proforma - laba bersih untuk periode sebelum akuisisi Anak perusahaan 2b,3 - - - - - 30.894 - - 30.894 Laba bersih setelah efek penyesuaian proforma - - - - - - - 187.951 187.951 Efek penyesuaian proforma 2b,3 - - - - - - - (30.894) (30.894) Pembentukan cadangan umum 16 - - - - - - 1.000 (1.000) - Pembagian dividen kas 16 - - - - - - - (14.077) (14.077)

Saldo, 31 Desember 2006 (Disajikan 140.767 3.290 68.491 53.174 (23.927) 140.438 5.000 531.338 918.571 kembali, Catatan 2b dan 3) Penerbitan saham baru dari Penawaran Umum Terbatas III setelah dikurangi biaya penerbitan saham 15 23.461 143.969 - - - - - - 167.430 Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak perusahaan yang diakuisisi 2b,3 - - - (11.194 ) - - - - (11.194) Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 2b,3 - - - - 8.921 - - - 8.921 Penyesuaian proforma - laba bersih untuk

periode sebelum akuisisi Anak perusahaan 2b,3 - - - - - 2.938 - - 2.938

Page 10: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 7

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI (lanjutan)

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah)

Proforma Ekuitas Yang Timbul Dari Saldo Laba Modal Saham - Tambahan Selisih Selisih Transaksi Selisih Nilai Transaksi Transaksi Ditempatkan dan Modal Disetor - Penilaian Kembali Perubahan Ekuitas Restrukturisasi Entitas Restrukturisasi Telah Ditentukan Belum Ditentukan Catatan Disetor Penuh Agio Saham Aktiva Tetap Anak Perusahaan Sepengendali Entitas Sepengendali Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Ekuitas

Pembalikan atas proforma ekuitas dan penyesuaian proforma yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 2b,3 - - - - - (143.376) - - (143.376) Pembentukan cadangan umum 16 - - - - - - 1.000 (1.000) - Pembagian dividen kas 16 - - - - - - - (62.407) (62.407) Laba bersih setelah efek penyesuaian proforma - - - - - - - 188.386 188.386 Penyesuaian proforma - laba bersih untuk periode sebelum akuisisi Anak perusahaan 2b,3 - - - - - - - (2.938) (2.938)

Saldo, 31 Desember 2007 164.228 147.259 68.491 41.980 (15.006) - 6.000 653.379 1.066.331

Page 11: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

8

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006

(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah) 2006 (Disajikan kembali, Catatan 2007 Catatan 2b dan 3)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan 8.398.008 6.639.377 Pembayaran kepada pemasok dan karyawan (8.596.242) (6.292.361)

Kas yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi (198.234) 347.016 Penerimaan dari (pembayaran untuk): Tagihan pajak penghasilan 12 56.850 66.307 Penghasilan bunga 4.475 10.367 Beban keuangan (200.784) (153.682) Pajak penghasilan (110.840) (88.946) Kegiatan operasional lainnya (91.652) (49.139)

Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (540.185 ) 131.923

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari hasil penjualan: Aktiva tetap 9b 63.708 5.193 Aktiva yang tidak digunakan dalam usaha - 223 Penarikan deposito yang dibatasi penggunaannya 12.976 30.468 Perolehan aktiva tetap (479.800) (142.622) Akuisisi Anak perusahaan setelah dikurangi kas dan bank Anak perusahaan pada tanggal akuisisi - bersih 2b,3 (148.821) (53.242)

Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi (551.937 ) (159.980)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari hutang bank jangka panjang 746.661 152.500 Penerimaan dari hutang bank jangka pendek 296.906 - Penerimaan bersih dari Penawaran Umum Terbatas III 167.431 - Pembayaran untuk: Dividen kas 16 (62.407) (14.077) Hutang bank jangka panjang (43.000) (26.786) Hutang bank jangka pendek (21.840) (41.610) Hutang sewa guna usaha (4.525) (1.566)

Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 1.079.226 68.461

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (12.896 ) 40.404 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 4 145.581 105.177

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 4 132.685 145.581

Page 12: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

9

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan)

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006

(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah) 2006 (Disajikan kembali, Catatan 2007 Catatan 2b dan 3)

AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Penambahan aktiva tetap melalui hutang sewa guna usaha 9,22 11.268 5.458

Page 13: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

10

1. U M U M

a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (Perusahaan) didirikan di Indonesia dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 berdasarkan Akta Notaris Drs. Gde Ngurah Rai, S.H., No. 6 tanggal 7 Januari 1972. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. YA-5/197/21 tanggal 8 Juni 1973 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 65, Tambahan No. 573 tanggal 14 Agustus 1973. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 23 tanggal 16 November 2007 mengenai perubahan status Perusahaan dari Penanaman Modal Asing menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri. Perubahan ini telah disetujui oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor C-05870 HT.01.04-TH.2007 tanggal 10 Desember 2007.

Ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi produksi dan perdagangan pakan ternak,

pakan udang, pakan ikan, peralatan peternakan dan pengolahan daging ayam serta penyertaan saham pada perusahaan lain.

Kantor pusat Perusahaan terletak di Jalan Ancol VIII No. 1, Jakarta dengan cabang-cabangnya di

Sidoarjo, Medan, Tangerang, Balaraja, Serang, Lampung, Denpasar, Surabaya dan Semarang. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1972.

b. Transaksi Permodalan Perusahaan

Sejak penawaran saham perdana, Perusahaan telah melakukan beberapa transaksi permodalan dengan rincian sebagai berikut:

Jumlah Saham

yang Beredar Tahun Keterangan Setelah Transaksi

1991 Penawaran umum perdana sebanyak 2.500.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000,00 (Rupiah penuh) per saham 52.500.000 1994 Konversi obligasi konversi Perusahaan sebesar Rp25,00 miliar menjadi 3.806.767 saham 56.306.767 1995 Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu 112.613.534 1997 Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000,00 (Rupiah penuh) menjadi Rp500,00 (Rupiah penuh) 225.227.068 1997 Penerbitan saham bonus, setiap pemegang 4 saham lama berhak untuk memperoleh 1 saham baru 281.533.835 2000 Perubahan nilai nominal saham dari Rp500,00 (Rupiah penuh) menjadi Rp100,00 (Rupiah penuh) 1.407.669.175 2007 Penawaran Umum Terbatas III dengan

Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu 1.642.280.704 2007 Perubahan nilai nominal saham dari Rp100,00

(Rupiah penuh) menjadi Rp50,00 (Rupiah penuh) 3.284.561.408

Page 14: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

11

1. U M U M (lanjutan)

b. Transaksi Permodalan Perusahaan (lanjutan)

Seluruh saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta).

c. Penawaran Obligasi

Pada tanggal 19 Juni 2003, Perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S-1458/PM/2003 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) atas Pernyataan Pendaftaran untuk melakukan penawaran umum obligasi dengan nama “Obligasi Charoen Pokphand Indonesia I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (Obligasi) dengan nilai nominal sebesar Rp500,00 miliar yang terdiri dari pecahan Rp50,00 juta. Obligasi tersebut diterbitkan pada tanggal 2 Juli 2003, mempunyai tingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun dan akan jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 2 Juli 2008. Seluruh Obligasi tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Surabaya) sejak tanggal 7 Juli 2003 (Catatan 14).

d. Karyawan, Direksi, Komisaris dan Komite Audit

Pada tanggal 31 Desember 2007, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan yang ditetapkan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan yang diaktakan oleh Fathiah Helmi, S.H., No. 58 tanggal 27 Juni 2007 adalah sebagai berikut:

Komisaris Direksi

Presiden Komisaris: - Eddy Susanto Zaoputra Presiden Direktur: - Franciscus Affandy Wakil Presiden Komisaris: - Benjamin Jiaravanon Wakil Presiden Direktur: - Tjiu Thomas Effendy - Jiacipto Jiaravanon - Vinai Rakphongphairoj - Jialipto Jiaravanon Direktur: - Peraphon Prayooravong Komisaris Independen: - Agussalim Nasution - Hery Tjusanto - Ping Perdana Kusuma - Jemmy - Eddy Dharmawan - Fiece Kosasih

Pada tanggal 31 Desember 2006, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan yang ditetapkan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan yang diaktakan oleh Fathiah Helmi, S.H., No. 16 tanggal 11 Mei 2006 adalah sebagai berikut:

Komisaris Direksi

Presiden Komisaris: - Sumet Jiaravanon Presiden Direktur: - Franciscus Affandy Wakil Presiden Komisaris: - Montri Jiaravanont Wakil Presiden Direktur: - Thirayut Phitya Isarakul - Dhanin Chearavanont - Vinai Rakphongphairoj Komisaris: - Eddy Susanto Zaoputra Direktur: - Peraphon Prayooravong - Benjamin Jiaravanon - Rusmin Ryadi - Jiacipto Jiaravanon - Hery Tjusanto - Jialipto Jiaravanon - Tjiu Thomas Effendy Komisaris Independen: - Agussalim Nasution - Chokchai Chintawongvanich

- Ping Perdana Kusuma - Rudy Dharma Kusuma

Page 15: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

12

1. U M U M (lanjutan)

d. Karyawan, Direksi, Komisaris dan Komite Audit (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2007, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut:

Ketua: - Agussalim Nasution Anggota: - Ping Perdana Kusuma

- Rudy Dharma Kusuma - Petrus Julius

Pada tanggal 31 Desember 2006, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua: - Agussalim Nasution Anggota: - Ping Perdana Kusuma

- Rudy Dharma Kusuma - Petrus Julius - Ariadhi Hendrajuwana

Pembentukan komite audit Perusahaan telah sesuai dengan peraturan BAPEPAM-LK No. IX.1.5. Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada direksi dan komisaris Perusahaan dan Anak

perusahaan adalah sebesar Rp52,62 miliar dan Rp52,16 miliar masing-masing pada tahun 2007 dan 2006.

Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai 7.095 dan 7.231 orang karyawan tetap masing-

masing pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (tidak diaudit). e. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan

Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan dengan pemilikan saham lebih dari 50% secara langsung dan tidak langsung, sebagai berikut:

Jumlah Aktiva Tempat Mulai Tahun Persentase Anak Perusahaan Kegiatan Pokok Kedudukan Beroperasi Pendirian Pemilikan 2007 2006

Pemilikan langsung PT Charoen Pokphand Jaya Farm (CPJF) Peternakan unggas Jakarta 1972 1972 99,99 919.703 751.183 PT Primafood International Perdagangan produk (Catatan 3) makanan olahan Jakarta 2000 2000 99,96 103.009 72.853 PT Vista Grain Produksi dan distribusi (Catatan 3) makanan ternak Lampung 1982 1980 99,92 60.421 42,216 PT Poly Packaging Industry (Catatan 3) Produksi kemasan plastik Tangerang 2003 2003 99,99 29.130 23.161 PT Feprotama Pertiwi Produksi dan distribusi (Catatan 3) bahan baku pakan Tangerang 1994 1992 99,32 15.500 10.584 Pemilikan tidak langsung melalui CPJF PT Centralavian Pertiwi (Catatan 3) Peternakan unggas Jakarta 1991 1991 100,00 167.075 139.885 PT Satwa Utama Raya (Catatan 3) Peternakan unggas Surabaya 1987 1980 99,98 93.253 90.449 PT Vista Agung Kencana (Catatan 3) Peternakan unggas Palembang 1986 1980 99,96 82.392 56.672 PT Istana Satwa Borneo (Catatan 3) Peternakan unggas Kalimantan 1989 1983 99,96 41.270 39.936 PT Cipta Khatulistiwa Mandiri (Catatan 3) Peternakan unggas Kalimantan 1989 1983 50,00 33.886 22.503

Page 16: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi ini telah disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang

berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK).

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan (historical cost),

kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value), instrumen derivatif yang dinyatakan sebesar nilai wajar dan aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali (revaluasi).

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis), kecuali

laporan arus kas konsolidasi. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method)

dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini adalah Rupiah.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan.

Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.

Bagian pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak perusahaan disajikan dalam “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan” dalam neraca konsolidasi. Transaksi perubahan ekuitas Anak perusahaan yang berasal dari penilaian kembali aktiva tetap dan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali disajikan sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” dalam kelompok ekuitas.

Akuisisi perusahaan yang dimiliki pihak ketiga dicatat sesuai dengan PSAK No. 22, “Akuntansi Penggabungan Usaha”. Berdasarkan standar ini, aktiva dan kewajiban entitas yang diakuisisi diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aktiva non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut dieliminasi.

Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi

2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan standar ini, transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali yang dilakukan dalam rangka reorganisasi perusahaan yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi demikian tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut dan harus dicatat sesuai dengan nilai buku dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). Dalam metode penyatuan kepemilikan, laporan keuangan dari perusahaan yang direstrukturisasi disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah bergabung sejak permulaan periode penyajian laporan keuangan.

Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku bersih Anak perusahaan yang diakuisisi yang

berasal dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada bagian kelompok Ekuitas.

Page 17: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

c. Setara Kas Deposito on call dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal

penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.

d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan tidak tertagihnya piutang tersebut pada akhir tahun yang bersangkutan.

e. Transaksi dengan Pihak-pihak Hubungan Istimewa

Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang dijelaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak hubungan istimewa telah diungkapkan

dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.

f. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the

lower of cost or net realizable value). Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi dengan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Penyisihan penurunan nilai persediaan, apabila ada, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun.

g. Ayam Pembibit Turunan Ayam pembibit turunan dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi deplesi. Biaya-

biaya yang terjadi selama masa pertumbuhan diakumulasikan dan dideplesi sejak dimulainya masa produksi. Deplesi dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun berdasarkan taksiran umur produktif ayam telah menghasilkan sejak awal masa produksi dengan memperhitungkan nilai sisa.

h. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan pada usaha sesuai dengan masa manfaatnya. Bagian jangka

panjang dari biaya dibayar di muka disajikan dalam “Aktiva Tidak Lancar - Lain-lain - bersih”.

i. Aktiva Tetap Pemilikan langsung Aktiva tetap dicatat sebesar biaya perolehan, kecuali untuk aktiva tetap tertentu yang telah dinilai

kembali sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan, kecuali untuk tanah yang tidak disusutkan, dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dengan memperhitungkan taksiran nilai sisa sebesar persentase tertentu dari nilai tercatat, kecuali untuk prasarana tanah yang tidak diperhitungkan nilai sisanya, berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva yang bersangkutan sebagai berikut:

Page 18: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

i. Aktiva Tetap (lanjutan) Tahun

Prasarana tanah, peralatan transportasi, peralatan kantor, instalasi air, peralatan peternakan dan peralatan laboratorium 5 Bangunan 20 Mesin dan peralatan 12

Beban perbaikan dan pemeliharaan yang tidak signifikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan izin atas tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Beban tangguhan disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak Lancar - Lain-lain - bersih”.

Sewa guna usaha Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital

lease) apabila memenuhi seluruh kriteria kapitalisasi. Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi disajikan dalam neraca konsolidasi sebagai bagian dari aktiva tetap sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aktiva tetap sewa guna usaha yang sama dengan aktiva yang diperoleh melalui pemilikan langsung.

Hutang sewa guna usaha dihitung berdasarkan nilai sekarang dari pembayaran sewa guna usaha. Aktiva dalam penyelesaian Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari

aktiva tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva dalam penyelesaian tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Aktiva tetap yang tidak digunakan dalam usaha Aktiva tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha dinyatakan sebesar nilai tercatat dan tidak

disusutkan. Aktiva ini disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak Lancar - Lain-lain - bersih”.

Page 19: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

j. Penurunan Nilai Aktiva Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan indikasi terjadinya

penurunan nilai aktiva termasuk aktiva yang tidak digunakan dalam usaha pada akhir tahun. Bila terdapat indikasi penurunan nilai aktiva, Perusahaan dan Anak perusahaan menentukan nilai terpulihkan (recoverable value) dari aktiva yang bersangkutan dan mencatat penurunan nilai aktiva sebagai kerugian pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Pendapatan

dari penjualan ayam afkir, karung bekas, bahan baku dan kotoran ayam dicatat sebesar hasil penjualan bersih dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan, dan disajikan sebagai Penghasilan Lain-lain. Beban diakui pada saat terjadinya.

l. Biaya Emisi Obligasi

Biaya emisi yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi disajikan sebagai pengurang dari

hasil penerimaan emisi obligasi. Biaya emisi obligasi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi yaitu 5 (lima) tahun.

m. Instrumen Derivatif

Setiap instrumen derivatif (termasuk derivatif melekat) dicatat sebagai aktiva atau kewajiban dalam neraca konsolidasi dan diakui sebesar nilai wajar masing-masing kontrak. Perubahan nilai wajar instrumen derivatif harus dibukukan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk lindung nilai tertentu yang memungkinkan laba atau rugi instrumen derivatif saling hapus dengan aktiva atau kewajiban yang dilindungi dalam laporan laba rugi konsolidasi. Setiap entitas diharuskan untuk melakukan dokumentasi, merancang dan menilai efektivitas atas transaksi yang diperlakukan sebagai akuntansi lindung nilai. Instrumen derivatif Perusahaan tidak dimaksudkan sebagai aktivitas lindung nilai untuk tujuan akuntansi.

n. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada

saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah terakhir untuk tahun yang bersangkutan. Laba atau rugi kurs yang terjadi, dikredit atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.

Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, kurs yang digunakan sebagai berikut (Rupiah penuh):

2007 2006

EUR1 13.822 11.858 AS$1 9.393 9.020

Page 20: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

o. Informasi Segmen

Perusahaan dan Anak perusahaan mengelompokkan segmen usaha (primer) menurut jenis produk yang dijual yaitu pakan, anak ayam usia sehari, ayam olahan, peralatan peternakan dan kemasan dan segmen geografis (sekunder) berdasarkan lokasi kegiatan usaha, yaitu Pulau Jawa, Pulau Sumatera, Pulau Bali dan pulau lainnya.

p. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan

Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui kewajiban diestimasi atas imbalan kerja sesuai

dengan Undang-undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang “Ketenagakerjaan” (UU No. 13/2003) sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) “Akuntansi Imbalan Kerja”. Berdasarkan UU No. 13/2003, Perusahaan dan Anak perusahaan diharuskan membayar imbalan kerja karyawan jika kondisi tertentu dalam UU No. 13/2003 tersebut terpenuhi.

Dalam PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya untuk penyediaan imbalan kerja berdasarkan

UU No. 13/2003 ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi bersih dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian aktuarial ini diakui selama perkiraan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul dari penerapan suatu program imbalan pasti atau perubahan-perubahan dalam hutang imbalan kerja program yang sudah ada diamortisasi sampai imbalan tersebut telah menjadi hak karyawan.

q. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi pajak yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aktiva direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca. Untuk Anak perusahaan yang dikonsolidasi, pencatatan aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan dalam jumlah bersih. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan, jika Perusahaan dan Anak perusahaan mengajukan keberatan.

r. Laba per Saham Dasar Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasi setelah dan sebelum

efek proforma tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang bersangkutan setelah mempertimbangkan efek retroaktif atas penerbitan saham melalui Penawaran Umum Terbatas III Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan perubahan nilai nominal saham tahun 2007 (Catatan 15 dan 27).

Page 21: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan untuk membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil aktual yang dilaporkan pada periode yang akan datang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.

t. Revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

Berikut ini adalah ringkasan revisi PSAK yang baru-baru ini dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (dahulu Ikatan Akuntan Indonesia):

• PSAK No. 13 (Revisi 2007), “Properti Investasi”, harus diterapkan dalam pengakuan,

pengukuran dan pengungkapan dari properti investasi. PSAK ini diterapkan, antara lain, untuk pengukuran hak atas properti investasi atas sewa yang dicatat sebagai sewa pembiayaan dalam laporan keuangan lessee dan untuk pengukuran properti investasi yang diserahkan kepada lessee yang dicatat sebagai sewa operasi dalam laporan keuangan lessor. PSAK ini memperbolehkan entitas untuk memilih antara model biaya atau model nilai wajar untuk diterapkan ke semua properti investasinya. PSAK No. 13 (Revisi 2007) menggantikan PSAK No. 13 (1994), “Akuntansi Untuk Investasi”, dan berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2008.

• PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aktiva Tetap”, mengatur perlakuan akuntansi aktiva tetap agar

pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas di aktiva tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. PSAK ini, antara lain, mengatur pengakuan aktiva, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan dan rugi penurunan nilai. Berdasarkan PSAK ini, suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasi untuk diterapkan terhadap aktiva tetapnya. PSAK No. 16 (Revisi 2007) menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain”, dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”, dan berlaku efektif untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2008.

• PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”, mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang

sesuai, baik bagi lessee maupun lessor dalam hubungannya dengan sewa. PSAK ini memberikan klasifikasi sewa berdasarkan kepada (a) sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan (b) substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya. PSAK No. 30 (Revisi 2007) menggantikan PSAK No. 30 (1990), “Akuntansi Sewa Guna Usaha”, dan efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2008.

• PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi

persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2009. Penerapan lebih dini dianjurkan.

Page 22: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) t. Revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) (lanjutan)

• PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2009. Penerapan lebih dini dianjurkan.

Perusahaan dan Anak perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasi.

3. TRANSAKSI AKUISISI DAN PENJUALAN

Tahun 2007

Dalam rangka reorganisasi bisnis agar sejalan dengan rencana kelompok usaha Charoen Pokphand

yang akan membagi dua kegiatan usaha utama yaitu agribisnis dan akuakultur agar dapat beroperasi lebih efisien, dalam tahun 2007, Perusahaan dan PT Charoen Pokphand Jaya Farm (CPJF) mengakuisisi beberapa perusahaan dari pihak entitas sepengendali. Reorganisasi tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan kegiatan operasi dari pihak-pihak yang melakukan transaksi secara signifikan.

a. Akuisisi PT Primafood International (PFI) dan PT Vista Grain (VG) oleh Perusahaan

Pada tanggal 27 Juni 2007, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham dengan pihak-pihak berikut:

• PT Pertiwi Indonesia (PI) untuk membeli 229.900 saham atau 99,96% kepemilikan PI di PFI dengan harga beli sebesar Rp23,41 miliar.

• PT Central Pertiwi (CP) untuk membeli 12.990.000 saham atau 99,92% kepemilikan CP di VG dengan harga beli sebesar Rp14,22 miliar.

b. Akuisisi PT Satwa Utama Raya (SUR), PT Istana Satwa Borneo (ISB), PT Vista Agung Kencana

(VAK) dan PT Cipta Khatulistiwa Mandiri (CKM) oleh CPJF. Pada tanggal 27 Juni 2007,CPJF telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham dengan PT Surya Hidup Satwa (SHS) untuk membeli:

• 45.490 saham atau 99,98% kepemilikan di SUR dengan harga beli sebesar Rp51,57 miliar. • 279.900 saham atau 99,96% kepemilikan di ISB dengan harga beli sebesar Rp26,35 miliar. • 224.900 saham atau 99,96% kepemilikan di VAK dengan harga beli sebesar Rp23,96 miliar. • 500 saham atau 50,00% kepemilikan di CKM dengan harga beli sebesar Rp9,32 miliar.

Akuisisi tersebut telah memperoleh persetujuan dari pemegang saham independen dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 27Juni 2007 dan diaktakan dengan akta notaris dari Fathiah Helmi, S.H. No 59 pada tanggal yang sama. Akuisisi ini dibiayai dari Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 234.611.529 saham atau sebesar Rp167,43 miliar di bulan Juni 2007 (Catatan 15).

Page 23: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

20

3. TRANSAKSI AKUISISI DAN PENJUALAN (lanjutan)

Perincian harga pengalihan saham dengan nilai buku bersih Anak perusahaan yang diakuisisi oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:

Nilai Buku Bersih proporsional Harga Pengalihan dengan pemilikan Selisih

PT Primafood International 23.406 25.276 (1.870 ) PT Vista Grain 14.224 21.275 (7.051 ) Jumlah 37.630 46.551 (8.921 )

Transaksi akuisisi tersebut dicatat dengan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interests) berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang ”Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Oleh karena itu, selisih antara harga pengalihan saham dengan nilai buku bersih Anak perusahaan yang diakuisisi dicatat dalam akun ”Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebagai bagian dari ekuitas. Laporan keuangan tahun 2006 telah disajikan kembali untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha seolah-olah transaksi restrukturisasi telah terjadi sejak awal tahun 2006. Bagian atas laba bersih perusahaan yang diakuisisi untuk periode sebelum akuisisi kepemilikan saham sebesar Rp12,07 miliar dan Rp8,85 miliar masing-masing untuk tahun 2007 dan 2006 disajikan pada akun ”Efek Penyesuaian Proforma” pada laporan laba rugi konsolidasi.

Sedangkan perincian harga pengalihan saham dengan nilai buku bersih Anak perusahaan yang

diakuisisi oleh CPJF, adalah sebagai berikut:

Nilai Buku Bersih proporsional Harga Pengalihan dengan pemilikan Selisih

PT Satwa Utama Raya 51.569 46.370 5.199 PT Istana Satwa Borneo 26.353 25.956 397 PT Vista Agung Kencana 23.963 19.396 4.567 PT Cipta Khatulistiwa Mandiri 9.316 8.285 1.031

Jumlah 111.201 100.007 11.194

Selisih harga pengalihan saham dengan nilai buku bersih yang terjadi di Anak perusahaan tersebut dicatat dalam akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” sebagai bagian dari ekuitas. Bagian atas rugi bersih perusahaan yang diakuisisi sebesar Rp9,13 miliar dan laba bersih perusahaan yang diakuisisi sebesar Rp22,05 miliar masing-masing untuk tahun 2007 dan 2006 untuk periode sebelum akuisisi kepemilikan saham disajikan pada akun “Efek Penyesuaian Proforma” pada laporan laba rugi konsolidasi.

Tahun 2006

a. Akuisisi dan Penjualan kepemilikan pada PT Centralavian Pertiwi (CAP)

Pada tanggal 1 Juni 2006, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham dengan:

- PT Prospek Karyatama (Prospek), pihak ketiga, untuk membeli 14.250 saham atau 95,00% kepemilikan Prospek di CAP dengan harga beli sebesar Rp28,50 miliar.

- PT Proskar Pertiwi (Proskar), pihak ketiga, untuk membeli 749 saham atau 4,99% kepemilikan Proskar di CAP dengan harga beli sebesar Rp1,50 miliar .

Page 24: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

21

3. TRANSAKSI AKUISISI DAN PENJUALAN (lanjutan)

a. Akuisisi PT Centralavian Pertiwi (CAP) (lanjutan)

Transaksi ini dicatat dengan metode pembelian, sesuai dengan PSAK No. 22, “Akuntansi Penggabungan Usaha”. Pada tanggal 1 Juni 2006, CPJF telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham dengan Proskar untuk membeli 1 saham atau 0,01% kepemilikan Proskar pada CAP dengan harga beli sebesar Rp2,00 juta. Rugi bersih CAP sejak tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan tanggal efektif pembelian di atas sebesar Rp832,00 juta disajikan sebagai bagian dari akun “Laba Bersih Anak Perusahaan Pra-Akuisisi” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2006. Selanjutnya, pada tanggal 1 November 2006, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham dengan CPJF untuk menjual 59.998 saham atau 99,99% kepemilikan Perusahaan di CAP dengan harga jual sebesar Rp75,00 miliar. Transaksi ini dicatat sesuai dengan PSAK No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.

b. Akuisisi PT Feprotama Pertiwi (Fepro) dan PT Poly Packaging Industry (Poly)

Pada tanggal 15 Desember 2006, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham dengan: - PT Multi Sarana Pakanindo (MSP), pihak ketiga, untuk membeli 145.999 saham atau 99,99%

kepemilikan MSP di Fepro dengan harga beli sebesar Rp15,04 miliar. - PT Prospek Karyatama (Prospek), pihak ketiga, untuk membeli 800.000 saham atau 50,00%

kepemilikan Prospek di Poly dengan harga beli sebesar Rp5,86 miliar. - Noble Bright Trading Limited (Noble), British Virgin Islands, pihak ketiga, untuk membeli

799.999 saham atau 49,99% kepemilikan Noble di Poly dengan harga beli sebesar Rp5,86 miliar.

Laba bersih Fepro dan Poly sejak tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan tanggal efektif pembelian di atas masing-masing sebesar Rp4,07 miliar dan Rp871,00 juta disajikan sebagai bagian dari akun “Laba Bersih Anak Perusahaan Pra-Akuisisi” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2006.

Transaksi akuisisi tersebut dicatat dengan metode pembelian sesuai dengan PSAK No. 22.

Tidak terdapat selisih lebih antara harga beli (biaya akuisisi) dengan nilai wajar aktiva bersih setelah alokasi secara proporsional ke dalam aktiva non-moneter dari Anak perusahaan yang diakuisisi di atas.

c. Penjualan PT Primafendo Pangan Makmur (PPM)

Pada tanggal 1 Desember 2006, PT Primafood International (PFI), Anak perusahaan menandatangani perjanjian jual beli saham dengan PT Central Pertiwi (CP), entitas sepengendali untuk menjual 5.500.000 lembar saham atau 69,62% kepemilikan PFI di PPM dengan harga Rp50,00 (Rupiah penuh) per saham atau sebesar Rp275,00 juta.

d. Akuisisi dan penjualan PT Pentastar Foodprima (Penta)

Pada tanggal 20 Februari 2006, PT Primafood International (PFI), Anak perusahaan

menandatangani perjanjian jual beli saham dengan PT Surya Hidup Satwa (SHS), entitas sepengendali untuk membeli 4.999.999 lembar saham atau 99,99% kepemilikan SHS di Penta dengan harga Rp110,00 (Rupiah penuh) per saham atau sebesar Rp550,00 juta. Untuk selanjutnya pada tanggal 1 Desember 2006, PFI menjual seluruh kepemilikan saham di Penta dengan harga Rp25,00 (Rupiah penuh) per saham atau sebesar Rp125,00 juta kepada CP.

Page 25: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

22

3. TRANSAKSI AKUISISI DAN PENJUALAN (lanjutan)

Laporan keuangan konsolidasi tahun 2006 telah disajikan kembali seolah-olah transaksi

restrukturisasi telah terjadi sejak awal tahun 2006. Pengaruh dari penyajian kembali pada laporan keuangan konsolidasi tahun 2006 adalah sebagai

berikut: Disajikan Dilaporkan Kembali Sebelumnya

Aktiva lancar 1.935.042 1.792.215 Aktiva tidak lancar 1.225.090 1.110.204 Jumlah aktiva 3.160.132 2.902.419 Kewajiban lancar 1.221.156 1.163.808 Kewajiban tidak lancar 1.012.942 960.478 Hak minoritas atas aktiva bersih Anak perusahaan 7.463 - Proforma ekuitas yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 140.438 - Jumlah ekuitas 918.571 778.133 Penjualan bersih 6.661.836 6.385.579 Laba kotor 1.136.277 978.470 Beban usaha 746.393 639.870 Beban lain-lain - bersih 73.119 69.608 Efek Penyesuaian proforma 30.894 - 4. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Kas 6.095 2.749 Bank Rupiah 53.519 118.422 Dolar Amerika Serikat (AS$1.150.145 pada tahun 2007 dan AS$2.379.873 pada tahun 2006) 10.803 21.466 Setara kas Rupiah 5.910 2.944 Dolar Amerika Serikat (AS$6.000.000) 56.358 -

Jumlah 132.685 145.581

Suku bunga tahunan setara kas adalah sebagai berikut: 2007 2006

Rupiah 2,25% - 6,25% 2,00% - 12,00% Dollar Amerika Serikat 2,75% -

Page 26: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

23

5. PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Pihak ketiga: PT Surya Unggas Mandiri 44.325 7.584 PT Cemerlang Unggas Lestari 28.145 - PT Surya Gemilang Pratama 22.236 26.576 PT Sinar Sarana Sentosa 19.393 - PT Multi Sarana Pakanindo 19.143 206 PT Semesta Mitra Sejahtera 18.489 - PT Mitra Sinar Jaya 17.470 - PT Aneka Satwa Perkasa 15.534 28.534 PT Tiara Tunggal Mandiri 14.092 - PT Citra Kalimantan Sejahtera 12.714 - PT Sumber Ternak Pratama 12.170 - PT Satwa Miramaraya 12.070 18.694 PT Fast Food Indonesia Tbk. 10.715 1.832 PT Gemilang Unggas Prima 10.244 - PT Sahabat Ternak Abadi 10.222 - PT Bintang Sejahtera Bersama 8.993 - Tohpati Poultry 7.857 4.707 PT Sarana Ternak Utama 7.470 - PT Karya Prospek Satwa 7.217 6.676 Kerjasama PS 7.058 3.132 PT Sumber Unggas Cemerlang 6.941 - Tiga Dara Farm 6.856 2.015 Hijau Farm 6.810 2.945 PT Indah Ternak Mandiri 6.457 - Wahidin 6.035 2.800 PT Satwa Karya Prima 6.014 105 PT Carrefour Indonesia 5.879 4.801 PT Sinar Ternak Sejahtera 5.534 - Rehobat 5.404 - PT Binapratama Satwa 4.648 9.543 PT Balikpapan Sejahtera Mandiri 4.507 13.131 PT Proskar Pertiwi 4.217 6.976 PT Inter Agro Prospek - 16.749 PT Fajar Makmur Utama - 10.617 PT Musiraya Unggasindo - 9.685 PT Sumber Mitra Satwa - 7.851 PT Karya Unggul Lestari - 7.249 PT Prospek Satwa Pratama - 6.123 PT Sinar Putra Bhakti - 7.664 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5,00 miliar) 348.918 203.867

Jumlah pihak ketiga 723.777 410.062 Penyisihan piutang ragu-ragu (4.241 ) (4.812)

Bersih 719.536 405.250

Pihak hubungan istimewa (Catatan 22) 5.526 33.078

Page 27: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

24

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) Analisa umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut: 2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Pihak ketiga: Kurang dari 31 hari 563.215 343.294 31 - 60 hari 73.730 42.237 61 - 90 hari 10.269 10.943 91 - 180 hari 8.850 3.222 Lebih dari 180 hari 67.713 10.366

Jumlah 723.777 410.062 Penyisihan piutang ragu-ragu (4.241 ) (4.812)

Bersih 719.536 405.250

Pihak hubungan istimewa: Kurang dari 31 hari 3.191 23.396 31 - 60 hari 1.099 51 61 - 90 hari 470 - 91 - 180 hari 766 2.083 Lebih dari 180 hari - 7.548

Jumlah 5.526 33.078

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Saldo pada awal tahun 4.812 3.323 Penyisihan tahun berjalan 302 1.691 Penghapusan/penerimaan kembali (873) (202)

Saldo pada akhir tahun 4.241 4.812

Seluruh saldo piutang usaha di atas dalam mata uang Rupiah. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun,

manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.

Pada tanggal 31 Desember 2007, piutang usaha milik Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu

sebesar Rp433,50 miliar digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank yang diperoleh Perusahaan dan CPJF dan untuk hutang obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan (Catatan 10, 13 dan 14).

Page 28: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

25

6. PERSEDIAAN Akun ini merupakan persediaan berdasarkan segmen usaha sebagai berikut: 2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Pakan 1.400.508 766.587 Anak ayam usia sehari 124.828 105.720 Ayam olahan 51.856 44.813 Peralatan peternakan 7.968 4.493 Kemasan plastik 5.981 5.437

Jumlah 1.591.141 927.050 Penyisihan penurunan nilai persediaan (5.726) (2.598)

Bersih 1.585.415 924.452

Pada tanggal 31 Desember 2007, persediaan (kecuali persediaan tertentu yang masih dalam perjalanan) dan ayam pembibit turunan (Catatan 7), telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan, bencana alam, kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp1.476,20 miliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.

Pada tanggal 31 Desember 2007, persediaan dan ayam pembibit turunan sebesar Rp1.193,85 miliar

digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank yang diperoleh Perusahaan dan CPJF dan untuk hutang obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan (Catatan 7, 10, 13 dan 14).

Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut:

2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Saldo pada awal tahun 2.598 - Penyisihan tahun berjalan - bersih 3.128 2.598

Saldo pada akhir tahun 5.726 2.598

Page 29: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

26

7. AYAM PEMBIBIT TURUNAN Ayam pembibit turunan terdiri dari: 2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Telah menghasilkan (masa produksi): Saldo awal 181.453 113.522 Reklasifikasi dari ayam belum menghasilkan 394.278 416.979 Pembelian ayam telah menghasilkan 210 - Akumulasi deplesi (279.958 ) (259.015) Ayam afkir (107.128 ) (90.033)

Saldo akhir 188.855 181.453 Eliminasi (6.307 ) (6.656)

Jumlah setelah eliminasi 182.548 174.797

Belum menghasilkan (masa pertumbuhan): Saldo awal 122.736 95.542 Kapitalisasi biaya selama tahun berjalan 439.646 444.173 Reklasifikasi ke ayam telah menghasilkan (394.278) (416.979)

Saldo akhir 168.104 122.736 Eliminasi (8.663 ) (6.523)

Jumlah setelah eliminasi 159.441 116.213

Jumlah 341.989 291.010

Eliminasi merupakan laba yang belum direalisasi atas penjualan pakan dan anak ayam usia sehari antara Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu yang telah dieliminasi untuk tujuan konsolidasi.

8. BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA Akun ini terdiri dari: 2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Uang muka untuk pembelian: Persediaan 191.590 3.144 Aktiva tetap 28.180 - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10,00 miliar) 65.842 57.957

Jumlah 285.612 61.101

Page 30: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

27

9. AKTIVA TETAP Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut: 2007

Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir

Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah 225.569 47.386 5.216 267.739 Prasarana tanah 47.851 5.015 1.365 51.501 Bangunan 524.182 122.932 6.504 640.610 Mesin dan peralatan 547.709 85.449 48.785 584.373 Peralatan transportasi 68.989 7.281 5.570 70.700 Peralatan kantor 121.500 9.763 2.291 128.972 Instalasi air 32.979 4.851 750 37.080 Peralatan peternakan 166.242 29.146 2.175 193.213 Peralatan laboratorium 5.980 932 532 6.380

Jumlah 1.741.001 312.755 73.188 1.980.568

Aktiva dalam Penyelesaian

Bangunan dan prasarana tanah 10.645 169.770 60.836 119.579 Mesin dan peralatan 60.210 133.390 76.047 117.553

Jumlah 70.855 303.160 136.883 237.132

Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin 3.807 8.176 - 11.983 Peralatan transportasi 4.152 1.034 2.059 3.127 Peralatan peternakan - 4.885 - 4.885

Jumlah 7.959 14.095 2.059 19.995

Jumlah Nilai Tercatat 1.819.815 630.010 212.130 2.237.695

Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Prasarana tanah 41.897 2.428 1.365 42.960 Bangunan 195.887 23.855 4.953 214.789 Mesin dan peralatan 273.719 36.369 28.605 281.483 Peralatan transportasi 48.072 7.809 4.459 51.422 Peralatan kantor 75.846 14.433 1.443 88.836 Instalasi air 21.123 3.344 559 23.908 Peralatan peternakan 111.490 17.120 1.940 126.670 Peralatan laboratorium 3.355 839 463 3.731

Jumlah 771.389 106.197 43.787 833.799

Aktiva Sewa Guna Usaha Peralatan transportasi 1.322 688 945 1.065 Peralatan peternakan - 564 - 564

Jumlah 1.322 1.252 945 1.629

Jumlah Akumulasi Penyusutan 772.711 107.449 44.732 835.428

Nilai Buku Bersih 1.047.104 1.402.267

Page 31: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

28

9. AKTIVA TETAP (lanjutan) 2006 (Disajikan kembali Catatan 2b dan 3)

Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir

Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah 181.100 44.534 65 225.569 Prasarana tanah 44.126 3.725 - 47.851 Bangunan 469.059 55.123 - 524.182 Mesin dan peralatan 488.487 62.669 3.447 547.709 Peralatan transportasi 62.935 8.732 2.678 68.989 Peralatan kantor 113.556 12.052 4.108 121.500 Instalasi air 25.452 7.530 3 32.979 Peralatan peternakan 138.448 28.254 460 166.242 Peralatan laboratorium 5.552 428 - 5.980

Jumlah 1.528.715 223.047 10.761 1.741.001

Aktiva dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana tanah 18.413 11.655 19.423 10.645 Mesin dan peralatan 29.135 68.724 37.649 60.210

Jumlah 47.548 80.379 57.072 70.855

Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin - 3.807 - 3.807 Peralatan transportasi 2.120 2.032 - 4.152

Jumlah 2.120 5.839 - 7.959

Jumlah Nilai Tercatat 1.578.383 309.265 67.833 1.819.815

Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Prasarana tanah 38.573 3.324 - 41.897 Bangunan 167.129 28.758 - 195.887 Mesin dan peralatan 238.276 36.663 1.220 273.719 Peralatan transportasi 39.425 10.567 1.920 48.072 Peralatan kantor 59.836 18.354 2.344 75.846 Instalasi air 15.415 5.711 3 21.123 Peralatan peternakan 91.353 20.264 127 111.490 Peralatan laboratorium 2.515 840 - 3.355

Jumlah 652.522 124.481 5.614 771.389

Aktiva Sewa Guna Usaha Peralatan transportasi 589 733 - 1.322

Jumlah Akumulasi Penyusutan 653.111 125.214 5.614 772.711

Nilai Buku Bersih 925.272 1.047.104

Page 32: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

29

9. AKTIVA TETAP (lanjutan)

(a) Pembebanan penyusutan adalah sebagai berikut:

2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Beban pokok penjualan dan ayam pembibit turunan belum menghasilkan 82.193 77.576 Beban umum dan administrasi (Catatan 19) 15.605 18.730 Beban penjualan (Catatan 19) 8.706 7.890

Jumlah 106.504 104.196

(b) Keuntungan dari penjualan dan penghapusan aktiva tetap adalah sebagai berikut: 2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Hasil penjualan bersih 63.708 5.193 Nilai buku 29.362 4.470

Laba atas penjualan dan rugi penghapusan aktiva tetap 34.346 723

Laba atas penjualan dan rugi penghapusan aktiva tetap disajikan pada akun “Rupa-rupa - bersih” sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain” (Catatan 20) dalam laporan laba rugi konsolidasi.

(c) Pada tanggal 31 Desember 2007, aktiva tetap, tidak termasuk tanah dan peralatan transportasi,

telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan, bencana alam, kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar AS$264,31 juta. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.

(d) Penambahan aktiva tetap: Pada tahun 2007, penambahan terdiri dari biaya pengadaan aktiva tetap sehubungan dengan

ekspansi dan modifikasi kapasitas produksi pakan, penambahan fasilitas penunjang pakan ternak seperti silo, gudang barang jadi dan bahan baku serta coal fire steam boiler system serta penambahan fasilitas peternakan.

Pada tahun 2006, penambahan terdiri dari:

• biaya perolehan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap Anak perusahaan yang baru diakuisisi pada tanggal akuisisi masing-masing sebesar Rp94,60 miliar dan Rp23,73 miliar (Catatan 3).

• pengadaan aktiva tetap sehubungan dengan laboratorium penelitian dan pengembangan bioteknologi, perbaikan, modifikasi dan otomatisasi fasilitas produksi pakan ternak dan fasilitas peternakan, penambahan kapasitas produksi pakan, penambahan fasilitas penunjang pakan ternak seperti silo, gudang barang jadi dan bahan baku serta coal fire steam boiler system.

Page 33: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

30

9. AKTIVA TETAP (lanjutan)

(e) Pada tahun 2007, Perusahaan membeli dari dan menjual kepada PT Central Proteinaprima Tbk. (CPP), pihak yang memiliki hubungan istimewa, aktiva tetap tertentu (Catatan 22).

(f) Pada tahun 2007, aktiva dalam penyelesaian merupakan biaya pengadaan mesin dan peralatan,

bangunan dan prasarana tanah sehubungan dengan ekspansi usaha Perusahaan dan Anak perusahaan. Dinilai dari sudut pandang keuangan, persentase penyelesaian rata-rata atas aktiva dalam penyelesaian adalah 55,18% pada tanggal 31 Desember 2007.

(g) Aktiva tetap dalam bentuk tanah dengan status Hak Guna Bangunan terletak di beberapa kota di

Indonesia dengan jumlah luas keseluruhan sekitar 8.187.724 m2. Hak atas tanah tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2008 sampai dengan tahun 2034, dan manajemen berkeyakinan bahwa hak tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.

(h) PT Actual Kencana Appraisal, perusahaan penilai independen, menilai aktiva tetap Perusahaan

dan Anak perusahaan berdasarkan laporannya tertanggal 14 Maret 2007 (Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu) dan 15 Maret 2007 (Anak perusahaan tertentu). Berdasarkan laporan tersebut dinyatakan bahwa aktiva tetap Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp2.024 miliar. Metode penilaian aktiva tetap yang digunakan oleh perusahaan penilai tersebut adalah Metode Biaya Pengganti Terdepresiasi (Depreciated Replacement Cost Method), kecuali tanah yang menggunakan Metode Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach).

Berdasarkan kondisi aktiva tetap dan penilaian tersebut, manajemen berkeyakinan bahwa tidak

terdapat indikasi adanya penurunan nilai aktiva tetap Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007.

(i) Perusahaan dan CPJF telah menilai kembali aktiva tetap tertentunya pada tanggal 31 Desember

1997 yang dilakukan oleh PT Aditya Appraisal Bhakti, penilai independen. Penilaian kembali dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 507/KMK.04/1996 tanggal 13 Agustus 1996, yang pelaksanaannya sesuai dengan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-30/PJ.42/1996 tanggal 14 Agustus 1996 dan No. SE-18/PJ.42/1997 tanggal 31 Desember 1997. Penilaian kembali aktiva tetap Perusahaan dan CPJF tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak masing-masing berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-07/WPJ.06/KP.0404/1998 tanggal 17 April 1998 dan No. KEP-001/WPJ.06/ KP.0604/1998 tanggal 13 Mei 1998. Jumlah bersih selisih penilaian kembali aktiva tetap Perusahaan dan CPJF masing-masing sebesar Rp68,49 miliar dan Rp52,84 miliar. Bagian Perusahaan atas selisih penilaian kembali aktiva tetap CPJF dicatat pada akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” pada neraca konsolidasi. Pada tahun 2003, akun ini bertambah sebesar Rp336,00 juta sehubungan dengan adanya penambahan kepemilikan saham pada PT Sumber Energindo Mandiri (SEM), Anak perusahaan, oleh CPJF. Sejak tanggal 3 Januari 2005, SEM menggabungkan diri ke dalam CPJF, dimana CPJF sebagai perusahaan penerus kegiatan (surviving company).

(j) Pada tanggal 31 Desember 2007, aktiva tetap milik Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu

dengan nilai buku sebesar Rp1.154 miliar digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank yang diperoleh Perusahaan dan CPJF dan untuk hutang obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan (Catatan 10, 13 dan 14).

Page 34: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

31

10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari: 2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Pinjaman revolving: Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. 270.000 244.000 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 130.000 130.000 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. 21.250 21.250 PT Bank Permata Tbk. - 15.000 Pinjaman impor: Dolar Amerika Serikat PT Bank Niaga Tbk. (AS$19.012.664 pada tahun 2007 dan AS$3.709.990 pada tahun 2006) 178.586 33.464 Citibank N.A. (AS$10.354.282) 97.258 - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (AS$7.412.322 pada tahun 2007 dan AS$3.958.895 pada tahun 2006) 69.624 35.709 Rupiah PT Bank Chinatrust Indonesia - 9.389 Kredit Modal Kerja: Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. - 2.840

Jumlah 766.718 491.652

PT Bank Central Asia Tbk.

• Perusahaan dan PT Charoen Pokphand Jaya Farm (CPJF) Pada tanggal 9 September 2002, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman

dengan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) untuk mendapatkan fasilitas pinjaman Time Revolving Loan (TRL) dengan jumlah maksimum Rp260,00 miliar, terdiri atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp200,00 miliar dan CPJF sebesar Rp60,00 miliar. Fasilitas pinjaman ini berjangka waktu 1 tahun.

Berdasarkan adendum kedua perjanjian pinjaman dengan BCA tertanggal 14 April 2003, sebagian

dari fasilitas TRL tersebut di atas, yaitu sebesar Rp20,00 miliar dialihkan menjadi fasilitas Kredit Rekening Koran (cerukan).

Berdasarkan surat dari BCA pada tanggal 1 Desember 2006, fasilitas TRL Perusahaan dengan

jumlah maksimum Rp180,00 miliar telah ditingkatkan menjadi Rp230,00 miliar. Fasilitas TRL dan cerukan di atas telah diperpanjang beberapa kali terakhir sampai dengan tanggal

12 November 2008.

Page 35: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

32

10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

PT Bank Central Asia Tbk. (lanjutan) • Perusahaan dan PT Charoen Pokphand Jaya Farm (CPJF) (lanjutan)

Fasilitas pinjaman tersebut di atas bersama dengan fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh Perusahaan dari bank yang sama dijamin dengan piutang, persediaan, ayam pembibit turunan dan aktiva tetap tertentu milik Perusahaan dan CPJF secara cross collateral (Catatan 5, 6, 7, 9 dan 13). Jaminan di atas juga digunakan untuk menjamin fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dan PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. berdasarkan Security Sharing Agreement No. 45 tertanggal 14 April 2003, yang dibuat dihadapan Notaris Doktor Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M. Disamping itu, Perusahaan juga menerbitkan jaminan perusahaan (corporate guarantee) untuk fasilitas pinjaman yang diperoleh CPJF dari BCA, PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dan PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. Perjanjian tersebut mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:

- Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 200% - Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100% - Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 200%.

Perjanjian tersebut juga memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan dan CPJF, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari BCA: - Menjamin hutang pihak lain atau menjaminkan aktiva, kecuali atas hutang CPJF dengan

maksimum penjaminan sebesar persentase kepemilikan Perusahaan dan jaminan yang telah diberikan kepada CPB

- Memperoleh fasilitas pinjaman baru dari pihak ketiga termasuk dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa kecuali untuk keperluan usaha dan tidak melanggar pembatasan rasio keuangan yang ditetapkan oleh bank

- Melakukan investasi di atas Rp50,00 miliar selama setahun (untuk Perusahaan dan CPJF) - Melakukan penggabungan usaha atau mengakuisisi seluruh atau sebagian besar aktiva atau

saham perusahaan lain kecuali merger antara Perusahaan dan CPJF dengan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa yang sahamnya 50,1% atau lebih dimiliki kelompok usaha Charoen Pokphand diharuskan mengirim pemberitahuan tertulis terlebih dahulu

- Mengumumkan atau membagikan dividen yang jumlahnya melebihi 40% dari laba bersih setelah pajak dan pos luar biasa.

Pada tahun 2006, Perusahaan dan CPJF telah melakukan investasi dalam jumlah yang melebihi batas maksimum yang ditetapkan dalam penjanjian pinjaman dengan BCA, PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dan PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. Investasi yang dilakukan terdiri dari pengeluaran barang modal dan transaksi akuisisi kepemilikan saham pada CAP, Fepro dan Poly (Catatan 3). Perusahaan dan CPJF berkeyakinan bahwa ini merupakan investasi strategis yang akan meningkatkan daya saing dan akan menghasilkan nilai tambah untuk Perusahaan dan CPJF. Pada tanggal 15 Maret 2007, manajemen Perusahaan dan CPJF mengirimkan penjelasan tertulis sekaligus meminta surat pembebasan (waiver) kepada para kreditur sehubungan dengan pelanggaran pembatasan tersebut di atas. Perusahaan dan CPJF telah memperoleh persetujuan atas pelanggaran pembatasan ini dari BCA pada tanggal 24 April 2007.

Page 36: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

33

10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

PT Bank Central Asia Tbk. (lanjutan) • Perusahaan dan PT Charoen Pokphand Jaya Farm (CPJF) (lanjutan)

Pada tahun 2007, Perusahaan dan CPJF telah melakukan investasi dalam jumlah yang melebihi

batas maksimum yang ditetapkan dalam penjanjian pinjaman dengan BCA dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. yaitu berupa pengeluaran barang modal. Perusahaan dan CPJF berkeyakinan bahwa ini merupakan investasi strategis yang akan meningkatkan daya saing dan akan menghasilkan nilai tambah untuk Perusahaan dan CPJF. Pada tanggal 24 Maret 2008, manajemen Perusahaan dan CPJF mengirimkan penjelasan tertulis sekaligus meminta surat pembebasan (waiver) dari para kreditur sehubungan dengan pelanggaran pembatasan tersebut di atas. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Perusahaan dan CPJF belum memperoleh jawaban tertulis dari para kreditur. Manajemen Perusahaan dan CPJF mengharapkan para kreditur akan menerbitkan surat pembebasan dan tidak meminta pelunasan segera atas seluruh saldo pinjaman. Oleh karenanya, saldo hutang bank pada tanggal 31 Desember 2007 disajikan sesuai dengan jadwal pembayaran yang dinyatakan dalam perjanjian pinjaman.

Pada tanggal 28 Mei 2007, Perusahaan dan CPJF telah mengirimkan penjelasan tertulis kepada

BCA sehubungan dengan transaksi akuisisi kepemilikan saham pada PFI, VG, CKM, ISB, SUR dan VAK (Catatan 3), pihak-pihak hubungan istimewa.

Sehubungan dengan pembelian pabrik pakan ternak yang berlokasi di jalan Raya Semarang Demak

(Catatan 22), Perusahaan telah mengirimkan penjelasan tertulis sekaligus meminta surat pembebasan (waiver) dari BCA yang telah diperoleh persetujuannya pada tanggal 22 Januari 2008.

• PT Centralavian Pertiwi (CAP)

Pada tanggal 29 Oktober 2001, CAP, Anak perusahaan dari CPJF menandatangani perjanjian

pinjaman cerukan (overdraft) dan Time Revolving Loan (TRL) dengan BCA, dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp1,00 miliar dan Rp4,00 miliar. Fasilitas ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik CAP. Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 25 Mei 2007.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Pada tanggal 6 September 2002, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan

PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Bank Danamon) untuk mendapatkan fasilitas pinjaman (Tranche B) masing-masing dengan jumlah maksimum Rp100,00 miliar dan Rp30,00 miliar. Fasilitas pinjaman ini berjangka waktu 1 tahun. Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai dengan tanggal 17 Juli 2008.

Pada tanggal 14 Juli 2006, Perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman impor dan fasilitas Letters of Credit (L/C) dengan jumlah maksimum sebesar AS$15.000.000, dan fasilitas transaksi mata uang asing dengan Pre-Settlement Exposure Foreign Exchange (PSE-FX) dan Settlement Risk (SR) masing-masing dengan jumlah maksimum AS$3.000.000 dan AS$10.000.000 dari Bank Danamon. Fasilitas pinjaman tersebut digunakan untuk pembelian bahan baku serta mesin dan peralatan. Fasilitas ini dapat digunakan sampai dengan 17 Juli 2008.

Page 37: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

34

10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (lanjutan)

Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama untuk fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk. dan PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. berdasarkan Security Sharing Agreement dan tambahan jaminan persediaan (Catatan 6). Perusahaan dan CPJF diwajibkan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: - Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 200% - Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100% - Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 150%.

Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Danamon sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: - Menjual, menyewakan, memindahkan atau mengalihkan sebagian atau seluruh pendapatan atau

kekayaan kecuali dalam rangka menjalankan usaha debitur sehari-hari - Mengumumkan atau membagikan dividen yang jumlahnya melebihi 40% dari laba bersih setelah

pajak dan pos luar biasa, kecuali ditentukan oleh peraturan yang berlaku - Melakukan penggabungan usaha (merger), konsolidasi, akuisisi, penyertaan modal atau

pengambilalihan saham perusahaan lain kecuali merger dengan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa yang sahamnya 50,1% atau lebih dimiliki oleh kelompok usaha Charoen Pokphand diharuskan mengirim pemberitahuan tertulis terlebih dahulu

- Menerbitkan obligasi atau surat berharga - Melakukan investasi dalam bisnis inti di atas Rp100,00 miliar dan di luar bisnis inti di atas Rp10,00

miliar, kecuali untuk mengakuisisi CPJF. Perusahaan dan CPJF telah memperoleh persetujuan tertulis dari Bank Danamon atas investasi yang

melebihi batas maksimal atas investasi yang dilakukan di tahun 2006 yang diterima pada tanggal 18 Juni 2007.

Pada tanggal 28 Mei 2007, Perusahaan dan CPJF telah mengirimkan penjelasan tertulis kepada Bank

Danamon sehubungan dengan transaksi akuisisi kepemilikan saham pada PFI, VG, CKM, ISB, SUR dan VAK (Catatan 3), pihak-pihak hubungan istimewa.

Sehubungan dengan investasi yang melebihi batas melebihi batas maksimum sebagaimana yang

ditetapkan di atas, pada tanggal 24 Maret 2008, manajemen Perusahaan dan CPJF mengirimkan penjelasan tertulis sekaligus meminta surat pembebasan (waiver) dari para kreditur sehubungan dengan pelanggaran pembatasan tersebut di atas. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Perusahaan dan CPJF belum memperoleh jawaban tertulis dari para kreditur. Manajemen Perusahaan dan CPJF mengharapkan para kreditur akan menerbitkan surat pembebasan dan tidak meminta pelunasan segera atas seluruh saldo pinjaman. Oleh karenanya, saldo hutang bank pada tanggal 31 Desember 2007 disajikan sesuai dengan jadwal pembayaran yang dinyatakan dalam perjanjian pinjaman.

PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. Pada tanggal 8 April 2003, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan

PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. (Bank Ekonomi) untuk mendapatkan fasilitas pinjaman revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp25,00 miliar, terdiri atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp18,75 miliar dan CPJF sebesar Rp6,25 miliar.

Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan jaminan untuk fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk. dan Bank Danamon berdasarkan Security Sharing Agreement.

Page 38: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

35

10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. (lanjutan)

Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: - Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 200% - Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100% - Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 150%.

Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Ekonomi sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: - Melakukan penggabungan usaha (merger), konsolidasi, akuisisi, penyertaan modal atau

pengambilalihan saham perusahaan lain kecuali merger dengan Grup Charoen Pokphand. Dalam hal ini, Perusahaan harus mengirim pemberitahuan tertulis terlebih dahulu

- Mengumumkan atau membagikan dividen yang jumlahnya melebihi 40% dari laba bersih setelah pajak dan pos luar biasa kecuali ditentukan oleh peraturan yang berlaku

- Menjamin hutang pihak lain kecuali jaminan untuk Anak perusahaan dengan maksimum penjaminan sebesar persentase kepemilikan Perusahaan

- Menjual, menyewakan, memindahkan atau mengalihkan sebagian atau seluruh pendapatan atau kekayaan kecuali dalam rangka menjalankan usaha debitur sehari-hari

- Melakukan investasi di luar bisnis inti di atas Rp10,00 miliar. Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai dengan tanggal 8 April 2008. Perusahaan dan CPJF telah memperoleh persetujuan tertulis atas investasi yang melebihi batas

maksimal di tahun 2006 pada tanggal 29 Maret 2007. Pada tanggal 28 Mei 2007, Perusahaan dan CPJF telah mengirimkan penjelasan tertulis kepada Bank

Ekonomi sehubungan dengan transaksi akuisisi kepemilikan saham pada PFI, VG, CKM, ISB, SUR dan VAK (Catatan 3), pihak-pihak hubungan istimewa.

PT Bank Permata Tbk.

• PT Primafood International (“PFI”), Anak perusahaan Pada tanggal 9 Juni 2004, PFI menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Bank Permata

Tbk. (Bank Permata) untuk mendapatkan fasilitas Revolving Loan (RL) dengan jumlah maksimum sebesar Rp25,00 miliar dan berjangka waktu satu tahun. Pada tanggal 28 Februari 2006, Bank Permata menyetujui untuk mengubah sebagian fasilitas kredit RL menjadi fasilitas Term Loan 1 (TL 1) sehingga maksimum kredit untuk fasilitas RL dan TL 1 menjadi masing-masing sebesar Rp11,00 miliar dan Rp9,00 miliar. Fasilitas RL jatuh tempo pada tanggal 4 Oktober 2006 dan telah diperpanjang sampai dengan 5 Desember 2007. Selanjutnya, pada tanggal 30 Maret 2007, Bank menyetujui untuk mengubah sebagian fasilitas pinjaman RL sebesar Rp6,00 miliar menjadi fasilitas TL 2 sehingga maksimum fasilitas RL menjadi Rp5,00 miliar dan dengan demikian keseluruhan fasilitas TL (TL 1 dan TL 2) menjadi Rp15,00 miliar.

Fasilitas TL 1 akan dibayar setiap enam bulan dalam enam kali angsuran sejak bulan April 2006

dengan jumlah masing-masing angsuran sebesar Rp1,00 miliar untuk tahun 2006, Rp1,50 miliar untuk tahun 2007 dan Rp2,00 miliar untuk tahun 2008. Fasilitas TL 2 akan dibayar dalam dua belas kali angsuran triwulanan sebesar Rp500,00 juta sejak bulan Juni 2007 sampai dengan Maret 2010 (Catatan 13). Fasilitas pinjaman RL dan TL dijamin dengan piutang dan tanah tertentu milik PFI. Pada bulan September 2007, PFI telah melunasi seluruh fasilitas pinjaman RL.

Page 39: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

36

10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

PT Bank Permata Tbk. (lanjutan)

• PT Vista Grain (“VG”), Anak perusahaan

Pada tanggal 29 Desember 2003, VG menandatangani perjanjian pinjaman dengan Bank Permata untuk memperoleh fasilitas pinjaman revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp10,00 miliar. Pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2007.

PT Bank Niaga Tbk.

Pada tanggal 7 April 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman impor dan Letters of Credit (L/C) dari PT Bank Niaga Tbk. (Bank Niaga) dengan jumlah maksimum sebesar AS$5.000.000 yang telah diubah pada tanggal 16 Oktober 2006 sehubungan dengan penambahan fasilitas bank garansi. Jumlah fasilitas pinjaman telah diubah beberapa kali, terakhir dengan perjanjian tanggal 22 Juni 2007, menjadi setingi-tingginya AS$22.000.000. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 12 November 2008. Fasilitas ini dijamin dengan piutang, persediaan dan aktiva tetap tertentu milik Perusahaan dan CPJF (Catatan 5, 6 dan 9). Perusahaan diwajibkan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: - Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 250% - Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 200%. - Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100%. Perjanjian tersebut juga memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari Bank Niaga: - Memberikan pinjaman kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain, kecuali dalam rangka

menjalankan kegiatan operasional Perusahaan - Mengadakan perubahan sifat dan kegiatan usaha - Melakukan konsolidasi, merger, likuidasi atau akuisisi di luar bisnis inti.

Citibank N.A., Jakarta

Pada tanggal 2 Januari 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman revolving dari Citibank N.A., Jakarta dengan jumlah maksimum AS$15.000.000. Fasilitas pinjaman ini dapat digunakan sampai dengan tanggal 2 Januari 2009.

PT Bank Chinatrust Indonesia

Pada tanggal 14 April 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman untuk pembelian bahan baku dari PT Bank Chinatrust Indonesia (Chinatrust) dengan jumlah maksimum sebesar AS$1.400.000 yang telah diubah pada tanggal 14 Februari 2007 menjadi AS$2.500.000. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan aktiva tetap tertentu milik CPJF dan telah diperpanjang sampai dengan 14 April 2008. Berdasarkan amandemen perpanjangan pinjaman tanggal 6 November 2007, kedua belah pihak setuju untuk menurunkan fasilitas pinjaman menjadi AS$2.000.000 dan melepaskan jaminan aktiva tetap. Saldo pinjaman Perusahaan telah dilunasi seluruhnya di bulan Maret 2007.

Page 40: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

37

10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

• PT Cipta Katulistiwa Mandiri (“CKM”), Anak perusahaan CPJF

Berdasarkan amandemen terakhir dari perjanjian kredit tanggal 13 Desember 2006, CKM memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) dengan jumlah maksimum sebesar Rp3,00 miliar dan berjangka waktu satu tahun. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan persediaan, ayam pembibit turunan dan aktiva tetap tertentu milik CKM. Pada bulan Agustus 2007, CKM telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.

• PT Satwa Utama Raya (“SUR”), Anak perusahaan CPJF

Berdasarkan amandemen terakhir dari perjanjian kredit tanggal 13 Desember 2006, SUR memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BRI dengan jumlah maksimum sebesar Rp3,00 miliar dan berjangka waktu satu tahun. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan aktiva tetap tertentu milik SUR. Pada bulan Agustus 2007, SUR telah melunasi seluruh pinjaman.

Suku bunga tahunan dari berbagai fasilitas pinjaman di atas adalah sebagai berikut:

2007 2006

Rupiah 10,50% - 15,00% 13,00% - 17,87% Dolar Amerika Serikat 7,72% - 8,74% 8,30% - 8,80% 11. HUTANG USAHA Akun ini terdiri atas hutang kepada: 2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Pihak ketiga: Pemasok luar negeri: Peter Cremer, Singapura 136.458 55.267 DSM Nutritional Product, Singapura 82.237 3.025 Cargill Corn Milling International, Amerika Serikat 63.337 - Cargill International Trading Pte. Ltd., Singapura 45.811 147.877 Toepfer International - Asia Pte. Ltd., Singapura 42.730 51.094 Degussa A.G., Jerman 27.348 20.183 PCS Sales (USA) Inc., Amerika Serikat 19.558 22.747 Gardner Smith Ltd., Selandia Baru 16.988 - CTG Rendered, Selandia Baru 16.788 - Bunge Agribusiness Singapore Pte. Ltd., Singapura 13.863 - Novus International Pte. Ltd., Singapura 10.975 4.854 Innoressources Pte. Ltd., Singapura 9.637 -

Page 41: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

38

11. HUTANG USAHA (lanjutan) 2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Pihak ketiga: (lanjutan) Pemasok luar negeri: (lanjutan) Cobb Vantress Ltd., Amerika Serikat 9.427 - Profaith Trading Ltd., Singapura 6.809 - Starcom Resources Pte. Ltd., Singapura 6.056 - Fornazor International Inc., Amerika Serikat 5.698 - Taminco N.V. 5.269 3.437 Agrotech Corporation Limited, Republik Mauritius - 29.717 Concordia Agritrading Pte. Ltd., Singapura - 6.405 The Cobb Breeding Ltd., Inggris - 5.169 Cobb Vantress Ltd., Inggris - 5.168 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5,00 miliar) 34.062 23.995

Jumlah pemasok luar negeri 553.051 378.938

Pemasok dalam negeri: Hariyanto 33.258 21.826 Irwan Sugianto 24.463 7.359 Hariyono Tan 18.974 - Kusnadi 15.750 - PT Agung Niaga Perkasa 12.302 13.397 Farid 11.741 2.507 PT FKS Multiagro 9.975 - PIR 9.822 26.699 Adjes 8.882 - PT Fugui Flour dan Grain Indonesia 8.858 - Putra Ulung Utama 7.711 1.332 Lahardja Suparline 5.544 - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5,00 miliar) 168.145 59.637

Jumlah pemasok dalam negeri 335.425 132.757

Jumlah pihak ketiga 888.476 511.695

Pihak hubungan istimewa (Catatan 22) 26.832 22.305

Hutang usaha tersebut di atas termasuk hutang usaha dalam mata uang Dolar Amerika Serikat sejumlah AS$59,40juta (setara dengan Rp557,94 miliar) dan AS$44,60 juta (setara dengan Rp402,29 miliar) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006. Pada tanggal 24 September 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian stock financing dengan Toepfer International - Asia Pte. Ltd., Singapura (Toepfer). Fasilitas yang diberikan adalah pembiayaan atas pembelian bahan baku dari Toepfer sebesar 85% dari nilai pembelian dengan jumlah maksimum sebesar AS$10,00 juta. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan bahan baku yang dibeli dengan fasilitas tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2006, Perusahaan telah mempergunakan fasilitas tersebut sebesar AS$3.931.295.

Page 42: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

39

12. HUTANG PAJAK Hutang pajak terdiri dari: 2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Pajak penghasilan Pasal 4 614 1.023 Pasal 21 26.458 19.405 Pasal 23 871 824 Pasal 26 9.368 13.309 Pasal 25 2.637 594 Pasal 29 16.387 11.875 Pajak pertambahan nilai 7.822 10.781

Jumlah 64.157 57.811

Pajak Penghasilan - Tahun Berjalan Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi

konsolidasi dan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:

2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi 290.598 316.765 Ditambah (dikurangi): Eliminasi transaksi dengan Anak perusahaan 5.010 6.678 Laba Anak perusahaan sebelum pajak penghasilan (5.911) (117.970)

Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan 289.697 205.473

Beda temporer: Laba penjualan aktiva tetap 10.994 543 Amortisasi: Biaya emisi obligasi 1.187 928 Beban tangguhan - hak atas tanah (160) (50) Sewa (32) (32) Sewa guna usaha - bersih 365 2.462 Penyusutan (7.102) (3.791) Penyisihan imbalan kerja karyawan - bersih (5.628) 26.258 Pembalikan penyisihan piutang ragu-ragu - bersih - (181)

Beda permanen: Hadiah dan sumbangan 10.634 5.862 Biaya bunga bukan objek pajak 5.867 1.111 Penghasilan yang pajaknya bersifat final: Bunga (4.037) (4.744) Sewa (63) (54)

Page 43: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

40

12. HUTANG PAJAK (lanjutan) Pajak Penghasilan - Tahun Berjalan (lanjutan) 2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Pajak dan denda - 57.147 Lain-lain 81 -

Penghasilan kena pajak Perusahaan 301.803 290.932

Akumulasi rugi pajak awal tahun - (110.044) Koreksi - 16.025

Akumulasi rugi pajak setelah koreksi - (94.019)

Penghasilan kena pajak 301.803 196.913

Perhitungan akumulasi rugi pajak sebagai berikut: 2006

2004 Perusahaan (151.749) Koreksi Kantor Pajak atas rugi pajak 35.484 Pembebanan tagihan Pajak Pertambahan Nilai (22.892)

Rugi pajak setelah koreksi (139.157)

2005 Perusahaan 41.705 Koreksi Kantor Pajak atas laba pajak 25.245 Pembebanan tagihan Pajak Pertambahan Nilai (21.812)

Penghasilan kena pajak setelah koreksi 45.138

Akumulasi rugi pajak setelah koreksi (94.019)

Penghasilan kena pajak Perusahaan sebelum akumulasi rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pajak. Penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 tersebut di atas akan dilaporkan di SPT tahun 2007.

Perhitungan pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Penghasilan kena pajak Perusahaan 301.803 196.913 Anak perusahaan 82.177 14.416

Jumlah 383.980 211.329

Pajak penghasilan - tahun berjalan Perusahaan 90.523 59.057 Anak perusahaan 24.531 18.157

Jumlah 115.054 77.214

Page 44: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

41

12. HUTANG PAJAK (lanjutan) Pajak Penghasilan - Tahun Berjalan (lanjutan) Perhitungan tagihan (hutang) pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Pajak penghasilan - tahun berjalan Perusahaan 90.523 59.057 Anak perusahaan 24.531 18.157

Jumlah 115.054 77.214

Pembayaran di muka pajak penghasilan Perusahaan 89.198 75.256 Anak perusahaan 12.378 6.328

Jumlah 101.576 81.584

Tagihan (hutang) pajak penghasilan Perusahaan (1.325) 16.199

Anak perusahaan Tagihan pajak penghasilan 2.909 46

Hutang pajak penghasilan (15.062) (11.875)

Tagihan pajak pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut: 2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan 24.320 21.980 Pajak pertambahan nilai - 5.275

Jumlah 24.320 27.255

Berdasarkan hasil pemeriksaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Dirjen BC) tanggal 22 Desember 2005, Perusahaan dikenakan tambahan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp10,55 miliar atas impor barang kena pajak yang tidak bersifat strategis untuk periode 1 Oktober 2000 sampai dengan 11 Agustus 2003 yang PPNnya belum dipungut pada saat impor. Namun demikian, pada tanggal 17 Januari 2006, Perusahaan telah mengajukan keberatan atas hasil pemeriksaan Dirjen BC tersebut di atas, karena manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa bahan baku tersebut merupakan bahan baku pakan ternak yang menurut peraturan pemerintah tertentu, dibebaskan dari pengenaan PPN. Selain itu, Perusahaan juga telah memperoleh putusan Pengadilan Pajak yang mengabulkan permohonan banding Perusahaan atas kasus serupa.

Page 45: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

42

12. HUTANG PAJAK (lanjutan)

Sebagai syarat untuk mengajukan keberatan atas hasil pemeriksaan Dirjen BC, pada tanggal 20 Januari 2006 Perusahaan telah menyerahkan jaminan berupa bank garansi senilai Rp10,55 miliar yang diterbitkan oleh PT Bank Niaga Tbk. untuk Dirjen BC. Pada tanggal 20 Maret 2006, Dirjen BC telah menerbitkan surat penolakan atas keberatan yang diajukan Perusahaan. Pada tanggal 24 Maret 2006, Dirjen BC telah menerima bagian dari bank garansi sebesar Rp5,27 miliar dan Perusahaan mencatat transaksi ini sebagai bagian dari akun “Tagihan Pajak”. Dan sisanya sebesar Rp5,27 miliar jatuh tempo pada tanggal 24 April 2007. Pada tanggal 19 April 2006, Perusahaan telah mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Pajak dan pada tanggal 25 April 2007, Pengadilan/Pajak mengabulkan permohonan banding Perusahaan. Dirjen BC telah mengembalikan tagihan pajak sebesar Rp5,27 miliar pada tanggal 26 November 2007. Pada tahun 2007, beberapa Anak perusahaan menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk pajak penghasilan tahun 2005, Pajak Pertambahan Nilai dan denda pajak dengan jumlah keseluruhan Rp1,24 miliar.

Berdasarkan beberapa surat dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang seluruhnya diterbitkan pada tanggal 7 Agustus 2006, tagihan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) masukan Perusahaan dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp58,69 miliar sehubungan dengan impor bahan baku pakan ternak pada tahun 2003, 2004 dan 2005 tidak dikabulkan oleh DJP karena DJP memperlakukan bahan baku impor tersebut sebagai obyek PPN. Dalam surat DJP tertanggal 26 Desember 2006, dinyatakan bahwa tagihan PPN yang tidak dikabulkan tersebut dapat dibebankan sebagai biaya pada perhitungan pajak penghasilan badan pada tahun-tahun fiskal yang bersangkutan. Perusahaan membebankan seluruh tagihan PPN tersebut pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2006 dan mengakui tagihan pajak penghasilan sebesar Rp4,20 miliar untuk tagihan PPN tahun 2003 dalam neraca konsolidasi tahun 2006. Namun demikian, Perusahaan tetap berkeyakinan bahwa bahan baku impor untuk pakan ternak tersebut di atas bukan merupakan obyek PPN berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia. Sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00007/406/05/092/06 pada tanggal 19 Desember 2006, tagihan pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun pajak 2005 sebesar Rp60,66 miliar telah disetujui oleh DJP dan rugi pajak untuk tahun 2005 telah dikoreksi sebesar Rp25,24 miliar. Pada tanggal 10 Januari 2007, tagihan pajak penghasilan yang diterima Perusahaan secara kas adalah sebesar Rp56,85 miliar, setelah memperhitungkan tambahan kewajiban perpajakan lainnya yang telah ditetapkan Kantor Pajak.

Sesuai dengan SKPLB No. 00022/406/04/092/06 pada tanggal 25 April 2006, tagihan pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun pajak 2004 sebesar Rp67,57 miliar telah disetujui oleh DJP dan rugi fiskal untuk tahun 2004 telah dikoreksi sebesar Rp35,48 miliar. Tagihan pajak penghasilan yang diterima Perusahaan secara kas adalah sebesar Rp66,31 miliar setelah memperhitungkan tambahan kewajiban perpajakan lainnya yang telah ditetapkan Kantor Pajak. Pada tahun 2006 dan 2005, Perusahaan menerima beberapa putusan Pengadilan Pajak yang menyetujui beberapa tagihan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp2,03 miliar, dimana pengembalian tersebut diterima pada tahun 2006. Pada tahun 2006, CAP, Anak perusahaan CPJF, memperoleh beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dari Direktorat Jenderal Pajak yang menetapkan kekurangan pembayaran pajak penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan denda pajak untuk tahun pajak 2004 yang seluruhnya berjumlah Rp2,10 miliar dan disajikan dalam akun “Rupa-rupa - bersih” sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain”. CAP telah membayar kekurangan pembayaran tersebut sejumlah Rp128,60 juta setelah dikompensasi dengan tagihan pajak.

Page 46: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

43

12. HUTANG PAJAK (lanjutan)

Pajak Penghasilan - Tangguhan 2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Pajak penghasilan - tangguhan (pengaruh perbedaan temporer pada tarif maksimum 30%) Perusahaan Laba penjualan aktiva tetap 3.298 163 Amortisasi: Biaya emisi obligasi 357 278 Beban tangguhan - hak atas tanah (48 ) (15) Sewa (10 ) (10) Sewa guna usaha - bersih 110 739 Penyusutan (2.131 ) (1.137) Penyisihan imbalan kerja karyawan - bersih (1.689 ) 7.877 Penyisihan piutang ragu-ragu - bersih - (54) Rugi fiskal - (33.013)

Jumlah (113 ) (25.172) Anak perusahaan 17.060 (19.067)

Manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan - bersih 16.947 (44.239)

Rekonsiliasi antara pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan dan pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:

2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi 290.598 316.765 Ditambah (dikurangi): Eliminasi transaksi dengan Anak perusahaan 5.010 6.678 Laba Anak perusahaan sebelum pajak penghasilan (5.911 ) (117.970)

Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan 289.697 205.473

Pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku (86.892 ) (61.624)

Pengaruh pajak atas beda permanen: Penghasilan yang pajaknya bersifat final: Bunga 1.211 1.423 Sewa 19 16

Page 47: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

44

12. HUTANG PAJAK (lanjutan) Pajak Penghasilan - Tangguhan (lanjutan) 2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Hadiah dan sumbangan (3.190 ) (1.759) Beban bunga bukan subjek pajak (1.760 ) (333) Rugi pajak yang dikoreksi Kantor Pajak - (4.808) Pajak dan denda - (17.144) Lain-lain (24 ) -

Pajak penghasilan - Perusahaan (90.636 ) (84.229) Pajak penghasilan - Anak perusahaan (7.471 ) (37.224)

Beban pajak penghasilan - bersih per laporan laba rugi konsolidasi (98.107 ) (121.453)

Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, aktiva dan kewajiban pajak tangguhan masing-masing adalah sebagai berikut:

2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Aktiva (kewajiban) pajak tangguhan - bersih Perusahaan Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan 40.326 45.167 Penyisihan piutang ragu-ragu 889 889 Biaya emisi obligasi 404 48 Aktiva tetap (31.252 ) (32.419) Sewa guna usaha (393 ) (503) Beban tangguhan - hak atas tanah (240 ) (192) Biaya dibayar di muka (10 ) -

9.724 12.990 Anak perusahaan - bersih

Aktiva pajak tangguhan 27.277 11.932 Kewajiban pajak tangguhan (2.025) (4.159)

Aktiva Pajak Tangguhan - bersih 37.001 24.922

Kewajiban Pajak Tangguhan - bersih (2.025) (4.159)

Manajemen berkeyakinan bahwa aktiva pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.

Page 48: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

45

13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG Akun ini terdiri dari: 2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Dolar Amerika Serikat: Pinjaman Sindikasi (AS$45.550.000) 427.851 - Rupiah: Pinjaman Sindikasi 310.050 - PT Bank Central Asia Tbk. 142.500 150.000 PT Bank Permata Tbk. - 13.000

Jumlah 880.401 163.000 Bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun (31.836 ) (12.000)

Bagian jangka panjang 848.565 151.000

Pinjaman Sindikasi Pada tanggal 21 Juni 2007, Perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman sindikasi dengan Citicorp

International Ltd., Hong Kong bertindak sebagai Agent dan PT Bank Rabobank International Indonesia bertindak selaku Security Agent, yang dipergunakan untuk keperluan modal kerja, pengeluaran barang modal dan membiayai pinjaman. Pinjaman ini dijamin dengan piutang, persediaan dan aktiva tetap tertentu milik Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu (Catatan 5, 6 dan 9). Jumlah maksimal fasilitas pinjaman sebesar AS$ 69.350.000 dan Rp500,85 miliar yang terbagi atas:

Jenis

Fasilitas Jumlah Fasilitas

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2007

Jatuh tempo

A1 AS$30.600.000 AS$18.942.857 Tahun 2012 A2 Rp310,00 miliar Rp191,91 miliar Tahun 2012 B1 AS$18.750.000 AS$11.607.143 Tahun 2010 B2 Rp190,85 miliar Rp118,14 miliar Tahun 2010 C AS$20.000.000 AS$15.000.000 Tahun 2010

Jumlah AS$45.550.000 Rp310,05 miliar

Fasilitas pinjaman A1 dan A2 akan dibayar dalam 15 kali angsuran triwulanan sedangkan fasilitas

pinjaman B1, B2 dan C akan dilunasi sekaligus pada saat jatuh temponya.

Perjanjian pinjaman mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: - Rasio hutang terhadap net worth tidak boleh melebihi 200% - Rasio hutang terhadap EBITDA tidak boleh melebihi 375% - Rasio EBITDA terhadap beban bunga minimal 200%.

Perjanjian tersebut memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan, antara lain untuk tidak

melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu: - Melakukan merger atau restrukturisasi usaha kecuali termasuk dalam kategori merger yang

diizinkan - Melakukan serangkaian transaksi untuk menjual atau mengalihkan aktiva kecuali termasuk dalam

kategori pengalihan aktiva yang diizinkan

Page 49: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

46

13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Pinjaman Sindikasi (lanjutan)

- Melakukan perubahan mendasar untuk bisnis Perusahaan maupun grup secara keseluruhan sejak tanggal perjanjian

- Mengumumkan atau membagikan dividen yang jumlahnya melebihi 40% dari laba usaha konsolidasi

PT Bank Central Asia Tbk.

Pada tanggal 1 Desember 2006, Perusahaan mendapatkan fasilitas tambahan dari perjanjian pinjaman

sebesar Rp150,00 miliar. Fasilitas pinjaman ini terhutang dalam 20 kali angsuran triwulanan dengan jumlah masing-masing angsuran sebesar Rp1,88 miliar untuk tahun pertama, Rp7,50 miliar untuk tahun kedua dan Rp9,38 miliar untuk tahun-tahun berikutnya. Pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman ini sama dengan pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka pendek yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 10).

PT Bank Permata Tbk.

Pinjaman ke Bank Permata ini merupakan pinjaman Term Loan (TL) yang diperoleh PT Primafood

International (“PFI”), Anak perusahaan, sebagai akibat dari perubahan sebagian fasilitas pinjaman Revolving Loan (RL). Pembatasan dan jaminan atas fasilitas ini sama dengan fasilitas RL dari bank yang sama (Catatan 10). PFI telah melunasi seluruh fasilitas TL pada bulan September 2007.

Suku bunga tahunan dari berbagai fasilitas pinjaman di atas adalah sebagai berikut:

2007 2006

Rupiah 11,00% - 15,00% 13,50% - 17,00% Dolar Amerika Serikat 8,10% - 8,40% - 14. HUTANG OBLIGASI Akun ini terdiri dari:

2007 2006

Hutang pokok 500.000 500.000 Biaya emisi obligasi, setelah dikurangi dengan amortisasi (982) (2.945)

Jumlah 499.018 497.055

Bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun (499.018) -

Bagian jangka panjang - 497.055

Pada tanggal 2 Juli 2003, Perusahaan menerbitkan obligasi dengan nama “Obligasi Charoen Pokphand Indonesia I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (Obligasi) dengan nilai nominal sebesar Rp500,00 miliar yang terdiri dari pecahan Rp50,00 juta dan akan jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 2 Juli 2008. Perusahaan dapat membeli kembali obligasi tersebut. Obligasi tersebut dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun yang akan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, dimulai pada tanggal 2 Oktober 2003 sampai dengan tanggal 2 Juli 2008. Seluruh obligasi tersebut telah didaftarkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Surabaya) efektif pada tanggal 7 Juli 2003.

Page 50: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

47

14. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)

Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dengan PT Bank Permata Tbk. selaku Wali Amanat, obligasi ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dan bangunan serta benda-benda yang ada diatasnya dan fidusia atas piutang usaha, persediaan, ayam pembibit turunan dan aktiva tetap tertentu dengan nilai penjaminan seluruhnya sebesar 75% dari nilai pokok obligasi yang terhutang (Catatan 5, 6, 7 dan 9).

Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, Perusahaan dan Anak perusahaan harus memperoleh

persetujuan tertulis dari Wali Amanat, antara lain untuk melakukan hal-hal berikut: - Melakukan penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan yang secara material akan

mempunyai akibat negatif terhadap kelangsungan usaha Perusahaan dan atau Anak perusahaan, kecuali penggabungan atau pengambilalihan tersebut untuk mendukung kegiatan usaha dengan ketentuan Perusahaan tetap menjadi surviving company

- Mengadakan perubahan bidang usaha yang berbeda dari usaha inti - Menjual, memindahkan/memberikan efek yang bersifat ekuitas Anak perusahaan yang

menyebabkan kepemilikan Perusahaan kurang dari 50% atas Anak perusahaan tersebut, kecuali dilakukan dengan harga pasar yang wajar

- Melakukan penjualan atau pengalihan dengan cara apapun aktiva Perusahaan dan Anak perusahaan dalam 1 transaksi atau gabungan selama jangka waktu obligasi yang besarnya melebihi 50% dari jumlah aktiva

- Mengumumkan atau membayar dividen tunai kepada pemegang saham yang melebihi 40% dari laba bersih Perusahaan per tahun

- Mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan kecuali pengurangan tersebut disebabkan oleh pembelian kembali saham Perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Perusahaan juga disyaratkan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:

- Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100% - Rasio hutang terhadap ekuitas tidak lebih dari 250% - Rasio EBITDA terhadap beban bunga yang disesuaikan minimal 200%.

Seperti yang dinyatakan dalam prospektus penawaran umum obligasi, hasil dari penawaran umum obligasi akan digunakan untuk hal-hal berikut ini:

1. Dua puluh lima persen (25%) akan digunakan untuk membeli mesin-mesin dan membangun

pabrik baru untuk meningkatkan kapasitas produksi pakan ternak Perusahaan 2. Dua puluh tujuh persen (27%) akan digunakan untuk melakukan setoran modal pada CPJF untuk

meningkatkan kapasitas produksi pembibitan anak ayam usia sehari komersial 3. Dua belas koma lima persen (12,5%) akan digunakan untuk membeli fasilitas pendukung dalam

rangka penerapan Enterprise Resources Planning 4. Tiga koma lima persen (3,5%) akan digunakan untuk membeli peralatan dan perlengkapan

laboratorium penelitian dan pengembangan bioteknologi 5. Tiga puluh dua persen (32%) akan digunakan untuk modal kerja. Seluruh dana hasil penerbitan obligasi telah digunakan oleh Perusahaan berdasarkan tujuannya diatas dan telah dilaporkan kepada BAPEPAM-LK dengan perincian sebagai berikut: 1. Peningkatan kapasitas produksi pabrik pakan ternak sebesar Rp124,93 miliar 2. Penyetoran modal pada CPJF sebesar Rp135,00 miliar 3. Pembelian fasilitas pendukung Enterprise Resource Planning sebesar Rp62,53 miliar 4. Pembelian peralatan dan perlengkapan laboratorium penelitian dan pengembangan bioteknologi

sebesar Rp17,54 miliar 5. Modal kerja sebesar Rp150,18 miliar.

Page 51: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

48

14. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)

Pada tahun 2007 dan 2006, Obligasi ini memperoleh peringkat kredit masing-masing idBBB+ (Triple B Plus; Stable Outlook) dan idBBB (Triple B; Stable Outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), agen pemeringkat kredit independen, dalam laporannya masing-masing No. 310/PEF-Dir/VI/2007 tanggal 5 Juni 2007 dan No. 236/PEF-Dir/VI/2006 tanggal 7 Juni 2006.

15. MODAL SAHAM Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai

berikut: 2007 Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah

PT Cipta Pertiwi 1.817.827.082 55,34 90.891 RBOC (Asia) Ltd., Singapura 454.389.000 13,83 22.720 UBS AG, Singapura 241.328.000 7,35 12.066 Publik (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) 771.017.326 23,48 38.551 Jumlah 3.284.561.408 100,00 164.228 2006 Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah

PT Surya Hidup Satwa 779.068.750 55,34 77.907 RBOC (Asia) Ltd., Singapura 200.038.000 14,21 20.004 UBS AG, Singapura 93.884.500 6,67 9.388 Publik (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) 334.677.925 23,78 33.468 Jumlah 1.407.669.175 100,00 140.767

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 25 April 2007 antara PT Surya Hidup Satwa (SHS) dan PT Cipta Pertiwi (CP), sebanyak 779.068.750 saham atau 55,34% kepemilikan Perusahaan oleh SHS dijual kepada CP dengan harga Rp525,00 (Rupiah penuh) per saham.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 27 Juni 2007 yang diaktakan dengan akta notaris dari Fathiah Helmi, S.H., No 59 pada tanggal yang sama, para pemegang saham setuju untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III Dengan Hak Memesan Terlebih Dahulu sejumlah 234.611.529 saham dengan harga Rp750,00(Rupiah penuh) per saham. Dana yang diperoleh sebesar Rp167,43 miliar dari penawaran umum terbatas ini digunakan oleh Perusahaan dan Anak perusahaan untuk melakukan akuisisi perusahaan (Catatan 3) dan pembelian aktiva tetap (Catatan 22). Penawaran Umum Terbatas III Dengan Hak Memesan Terlebih Dahulu ini telah memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam pada tanggal 26 Juni 2007 melalui surat No S-3146/ BL/2007 dan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) berdasarkan surat No.Peng-16/BEJ-DAG/HT/07-2007 tanggal 4 Juli 2007.

Page 52: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

49

15. MODAL SAHAM (lanjutan)

Selisih antara harga Penawaran Umum Terbatas III Dengan Hak Memesan Terlebih Dahulu yaitu Rp750,00 (Rupiah penuh) dengan nilai nominal Rp100,00 (Rupiah penuh) atas 234.611.529 saham setelah dikurangi biaya yang terjadi sebesar Rp143,97 miliar dicatat sebagai penambah tambahan modal disetor - agio saham.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 11 September 2007 yang diaktakan dengan akta notaris No. 15 dari Fathiah Helmi, S.H., pada tanggal yang sama, para pemegang saham setuju untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp100,00 (Rupiah penuh) menjadi Rp50,00 (Rupiah penuh). Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat pada tanggal 12 Mei 2006 antara PT Central Proteinaprima Tbk. (CPP) dan PT Surya Hidup Satwa (SHS), sebanyak 779.068.750 saham atau 55,34% kepemilikan Perusahaan oleh CPP dijual kepada SHS pada harga Rp400,00 (Rupiah penuh) per saham.

16. SALDO LABA

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 27 Juni 2007, yang risalah rapatnya diaktakan oleh Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 58 pada tanggal yang sama, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk: - Membagikan dividen kas sebesar Rp62,41 miliar atau Rp38,00 (Rupiah penuh) per saham atas

laba bersih tahun 2006, yang dibayarkan pada tanggal 14 Agustus 2007. - Mencadangkan sebagai cadangan umum sebesar Rp1,00 miliar dari laba bersih tahun 2006

sesuai dengan Undang-undang No. 1 tahun 1995, “Perseroan Terbatas”. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 11 Mei 2006, yang risalah rapatnya diaktakan oleh Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 16 pada tanggal yang sama, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk: - Membagikan dividen kas sebesar Rp14,08 miliar atau Rp10,00 (Rupiah penuh) per saham atas

laba bersih tahun 2005, yang dibayarkan pada tanggal 6 Juli 2006. - Mencadangkan sebagai cadangan umum sebesar Rp1,00 miliar dari laba bersih tahun 2005

sesuai dengan Undang-undang No. 1 tahun 1995, “Perseroan Terbatas”. 17. PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih berdasarkan segmen usaha adalah sebagai berikut: 2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Pakan 6.773.526 5.056.496 Anak ayam usia sehari 1.218.593 1.138.415 Ayam olahan 648.909 434.731 Peralatan peternakan 20.752 19.153 Kemasan plastik 17.724 13.041

Jumlah 8.679.504 6.661.836

Pada tahun 2007, tidak terdapat penjualan kepada pelanggan yang jumlahnya melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasi.

Page 53: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

50

18. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Bahan baku yang digunakan 6.030.877 4.429.661 Upah buruh langsung 31.400 52.300 Biaya pabrikasi dan deplesi 528.757 737.818

Jumlah biaya produksi 6.591.034 5.219.779 Saldo barang dalam proses Awal tahun 83.180 49.568 Awal tahun perusahaan yang diakuisisi - 1.898 Akhir tahun (86.520 ) (83.180)

Beban pokok produksi 6.587.694 5.188.065 Saldo barang jadi Awal tahun 83.239 71.118 Awal tahun perusahaan yang diakuisisi - 1.622 Pembelian 926.448 348.677 Akhir tahun (119.992 ) (83.239) Penghapusan persediaan (290 ) (684)

Beban pokok penjualan 7.477.099 5.525.559

Pada tahun 2007, tidak terdapat pembelian kepada pemasok yang jumlahnya melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasi.

19. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Penjualan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 21) 90.781 91.929 Pengangkutan 30.371 19.219 Promosi dan iklan 26.852 28.018 Perjalanan dinas dan transportasi 16.985 16.308 Penyusutan (Catatan 9a) 8.706 7.890 Sewa 7.907 5.567 Telepon, listrik dan air 5.764 5.340 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp4,00 miliar) 19.054 17.809

206.420 192.080

Page 54: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

51

19. BEBAN USAHA (lanjutan) 2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Umum dan administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 21) 275.564 316.780 Royalti (Catatan 24a) 94.264 81.955 Perjalanan dinas dan transportasi 39.491 42.415 Biaya profesional 19.741 21.568 Penyusutan (Catatan 9a) 15.605 18.730 Pajak dan retribusi 14.997 11.205 Telepon, listrik dan air 10.232 11.242 Sumbangan 9.420 4.884 Asuransi 7.878 10.450 Perbaikan dan pemeliharaan 6.570 6.585 Penelitian dan pengembangan 5.837 9.136 Perlengkapan kantor 4.682 5.411 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp3,00 miliar) 11.957 13.952

516.238 554.313

Jumlah 722.658 746.393

20. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Beban keuangan: Hutang bank (126.395 ) (75.843) Hutang obligasi (70.000 ) (70.000) Lain-lain (Catatan 22) (14.854 ) (8.739)

Jumlah (211.249) (154.582)

Laba (rugi) selisih kurs dan beban swap - bersih: Hutang bank 11.687 1.993 Instrumen derivatif (Catatan 24c) (2.538) 81.654 Hutang usaha dan hutang lain-lain (2.138) 25.909 Lain-lain (33.688) (517)

Jumlah (26.677 ) 109.039

Penghasilan bunga: Jasa giro 2.708 2.919 Deposito berjangka dan deposito on call 1.767 6.836 Lain-lain - 285

Jumlah 4.475 10.040

Page 55: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

52

20. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN (lanjutan) 2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Beban pajak (532) (59.221)

Rupa-rupa - bersih (Catatan 9b dan 22) 44.834 21.605

Beban lain-lain - bersih (189.149 ) (73.119)

Rupa-rupa - bersih merupakan pendapatan bersih atas penjualan ayam afkir, karung bekas, bahan

baku, kotoran ayam; laba atas penjualan aktiva tetap dan pendapatan sewa. 21. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN

Perusahaan dan Anak perusahaan menyediakan imbalan kerja untuk karyawannya yang mencapai usia pensiun pada usia 55 tahun berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13/2003”). Imbalan kerja tersebut tidak didanai.

Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 dicatat berdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris independen, berdasarkan laporannya tertanggal 12 Februari 2008 (Perusahaan dan Anak perusahaan), dan 28 Februari 2007 (Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu), 29 Januari 2007, 31 Januari 2007, 1 Februari 2007, 12 Februari 2007 dan 20 Februari 2007 (Anak perusahaan tertentu) dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Berikut adalah asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam laporan aktuaris independen tersebut:

2007 2006

Tingkat bunga 10,0% per tahun 10,5% per tahun Tingkat kenaikan gaji (upah) 10,0% per tahun 10% per tahun Usia pensiun 55 tahun 55 tahun Tingkat kematian tabel CSO-1980 tabel CSO-1980

Rincian beban imbalan kerja karyawan pada laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:

2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Biaya jasa kini 20.943 21.294 Biaya bunga 25.501 20.928 Amortisasi atas biaya jasa lalu yang belum diakui - yang belum menjadi hak 2.462 2.397 Amortisasi atas kerugian aktuarial 1.786 332

Beban imbalan kerja karyawan 50.692 44.951

Page 56: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

53

21. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

Rincian kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan pada neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:

2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Nilai kini kewajiban 306.116 310.813 Kewajiban atas karyawan yang dimutasi ke perusahaan lain (10.508) - Biaya jasa lalu yang belum diakui (27.682) (30.144) Rugi aktuarial yang belum diakui (57.092) (56.184)

Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan 210.834 224.485

Mutasi kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:

2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Saldo pada awal tahun 224.485 169.728 Saldo awal perusahaan yang diakuisisi - 10.522 Penyisihan tahun berjalan 50.692 44.951

275.177 225.201 Kewajiban atas karyawan yang dimutasi (9.110) 5.068 Pembayaran tahun berjalan (55.233) (5.784)

Saldo pada akhir tahun 210.834 224.485

Kewajiban atas karyawan yang dimutasi merupakan kewajiban imbalan kerja bersih atas beberapa

karyawan yang dimutasi dari atau ke perusahaan afiliasi yang tidak dikonsolidasi. 22. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA Berikut adalah saldo piutang dan hutang dengan pihak hubungan istimewa: Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Aktiva/Kewajiban Konsolidasi

2006 2006 (Disajikan kembali, (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3) 2007 Catatan 2b dan 3)

Piutang usaha (Catatan 5) PT Centralpertiwi Bahari 1.711 7.939 0,04 0,25 PT Windusejati Pertiwi 1.635 3.034 0,03 0,10 PT Central Agromina 447 1.129 0,01 0,04 PT Suryawindu Pertiwi 315 3.428 0,01 0,10 PT Andalas Windumurni 109 2.088 0,00 0,07 PT Central Pertiwi 92 12.841 0,00 0,41 PT Nusantara Unggasjaya - 1.253 - 0,04 PT Citrawindu Pertala - 1.108 - 0,04 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1,00 miliar) 1.217 258 0,03 0,00

Jumlah 5.526 33.078 0,12 1,05

Page 57: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

54

22. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Aktiva/Kewajiban Konsolidasi

2006 2006 (Disajikan kembali, (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3) 2007 Catatan 2b dan 3)

Piutang pihak hubungan istimewa PT Central Panganpertiwi 87.626 26.597 1,84 0,84 PT Central Agromina 6.881 3.597 0,14 0,11 PT Centralwindu Sejati 3.055 3.054 0,06 0,10 PT Centralpertiwi Bahari 2.773 - 0,06 - PT Central Pertiwi 2.378 - 0,05 - PT Central Proteinaprima Tbk. - 13.493 - 0,43 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1,00 miliar) 67 735 0,01 0,02

Jumlah 102.780 47.476 2,16 1,50 Hutang usaha (Catatan 11) PT SHS International 11.338 - 0,31 - PT Indovetraco Makmur Abadi 8.618 7.298 0,23 0,33 PT Surya Hidup Satwa 5.243 13.299 0,14 0,60 CP Intertrade Co. Ltd., Thailand 1.588 - 0,04 - PT Multi Sarana Indotani - 1.618 - 0,07 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1,00 miliar) 45 90 0,01 0,00

Jumlah 26.832 22.305 0,73 1,00 Hutang pihak hubungan istimewa PT Central Proteinaprima Tbk. 52.094 9.586 1,41 0,43 PT Central Agromina 20.817 10.799 0,57 0,48 Charoen Pokphand International Group of Companies Ltd., British Virgin Islands (Catatan 24a) 12.408 107.630 0,34 4,82 PT SHS International 6.860 - 0,19 - PT Surya Hidup Satwa 2.009 - 0,05 - PT Centralpertiwi Bahari - 3.264 - 0,15 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1,00 miliar) 28 106 0,00 0,00

Jumlah 94.216 131.385 2,56 5,88

Hutang sewa guna usaha PT Reksa Finance 14.509 4.024 0,39 0,18

Penambahan aktiva tetap

PT Central Proteinaprima Tbk. (Catatan 9e) 125.125 - 2,63 - PT Reksa Finance 14.095 5.839 0,29 0,18

Jumlah 139.220 5.839 2,92 0,18

Penjualan aktiva tetap (Catatan 9e) PT Central Proteinaprima Tbk. 58.587 - 1,23 -

Page 58: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

55

22. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

Berikut adalah transaksi Perusahaan dan Anak perusahaan dengan pihak-pihak hubungan istimewa dengan nilai transaksi di atas Rp1,00 miliar:

Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Penjualan Bersih Konsolidasi

2006 2006 (Disajikan kembali, (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3) 2007 Catatan 2b dan 3)

Penjualan bersih PT Central Proteinaprima Tbk. 377.391 125.443 4,35 1,88 PT Central Panganpertiwi 74.489 63.052 0,86 0,95 PT Central Agromina 65.291 44.526 0,75 0,67 PT Central Pertiwi 25.795 315.673 0,30 4,74 PT Suryawindu Pertiwi 8.087 2.169 0,09 0,03 PT Centralpertiwi Bahari 7.167 8.423 0,08 0,13 PT Windusejati Pertiwi 4.601 2.105 0,06 0,03 PT Citrawindu Pertala 3.580 1.591 0,04 0,02 PT Andalas Windumurni 2.021 1.594 0,02 0,02 PT Nusantara Unggasjaya - 132.936 - 2,00

Jumlah 568.422 697.512 6,55 10,47

Pembelian bahan baku dan bahan lain PT Central Proteinaprima Tbk. 585.806 26.501 6,75 0,40 PT Surya Hidup Satwa 57.593 80.282 0,66 1,20 PT Indovetraco Makmur Abadi 52.042 62.388 0,60 0,94 PT SHS International 37.178 - 0,43 - PT Central Agromina 30.056 84.667 0,35 1,27 PT Java Mitra Sejahtera 18.242 - 0,21 - PT Central Panganpertiwi 14.074 8.885 0,16 0,13 PT Multi Sarana Indotani 6.766 16.642 0,08 0,25 PT Centralpertiwi Bahari 5.016 3.254 0,06 0,05 CP Intertrade Co. Ltd., Thailand 1.587 - 0,01 - PT BISI International Tbk. - 1.060 - 0,02 PT Nusantara Unggasjaya - 114.689 - 1,72

Jumlah 808.360 398.368 9,31 5,98

Penjualan bahan baku PT Central Proteinaprima Tbk. 141.772 51.998 1,63 0,78 PT Centralpertiwi Bahari 44.510 33.830 0,51 0,51 PT Central Panganpertiwi 36.483 33.526 0,42 0,50 PT Central Pertiwi 3.428 - 0,04 - PT Dipasena Citra Darmaja 1.423 - 0,02 -

Jumlah 227.616 119.354 2,62 1,79

Penjualan telur PT Central Agromina 83.504 3.276 0,96 0,05

Beban bunga (Catatan 20) PT Reksa Finance 1.492 307 0,02 0,01 PT Central Agromina 1.400 2.300 0,02 0,03 PT Central Proteinaprima Tbk. 301 813 0,00 0,01

Jumlah 3.193 3.420 0,04 0,05

Beban royalti Charoen Pokphand International Group of Companies Ltd., British Virgin Islands (Catatan 24a) 94.264 81.955 1,09 1,23

Page 59: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

56

22. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

Pembelian dan penjualan aktiva tetap • Pada tanggal 24 Mei 2007, Perusahaan dan PT Central Proteinaprima Tbk. (CPP) mengadakan

perjanjian jual beli untuk membeli tanah yang berlokasi di Jalan Surabaya - Mojokerto Km 26 dan menjual tanah beserta bangunan yang berlokasi di Jalan Surabaya - Mojokerto Km 19 (Catatan 9e). Keuntungan yang timbul dari transaksi penjualan sebesar Rp8,63 miliar di catat dalam akun “Rupa-rupa - bersih” sebagai bagian dari penghasilan (beban) lain-lain (Catatan 20). Transaksi tersebut telah memperoleh persetujuan dari pemegang saham independen dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 27Juni 2007 dan diaktakan dengan akta notaris dari Fathiah Helmi, S.H. No 59 pada tanggal yang sama (Catatan 15).

• Pada tanggal 15 November 2007, Perusahaan dan CPP mengadakan perjanjian jual beli untuk membeli pabrik pakan ternak yang berlokasi di jalan Raya Semarang - Demak dan menjual pabrik pakan udang dan pakan ikan yang berlokasi di jalan Medan - Tanjung Morawa (Catatan 9e). Keuntungan yang timbul dari transaksi penjualan aktiva ini sebesar Rp23,38 miliar di catat dalam akun “Rupa-rupa - bersih” sebagai bagian dari penghasilan (beban) lain-lain (Catatan 20). Transaksi tersebut telah memperoleh persetujuan dari pemegang saham independen dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 18 Desember 2007 dan diaktakan dengan akta notaris dari Fathiah Helmi, S.H. No 36 pada tanggal yang sama.

Pinjaman yang dikenakan bunga

• Hutang kepada PT Central Proteinaprima Tbk. (CPP) Pada tanggal 31 Desember 2006, saldo hutang kepada CPP, merupakan pinjaman yang diperoleh PT Satwa Utama Raya (SUR) dan PT Istana Satwa Borneo (ISB) dengan pokok pinjaman masing-masing sebesar AS$875.000 dan AS$180.000 (setara dengan Rp9,50 miliar) dan bunga yang masih harus dibayar masing-masing sebesar AS$4.803 dan AS$2.885 (setara dengan Rp69,00 juta). Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 7,5% per tahun. Pada tanggal 4 Juni 2007, SUR dan ISB menerima surat pemberitahuan bahwa CPP telah mengalihkan seluruh hak tagih atas piutang SUR dan ISB kepada CAM.

• Hutang kepada PT Central Agromina (CAM)

Hutang kepada CAM merupakan pinjaman sementara PT Vista Agung Kencana dalam mata uang Rupiah. Saldo pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 terdiri atas pinjaman pokok sebesar Rp10,80 miliar dan bunga masih harus dibayar masing-masing sebesar Rp94,40 juta dan Rp118,00 juta. Pinjaman tersebut dikenakan bunga berkisar antara 12% sampai dengan 15% per tahun untuk tahun 2007 dan 15% sampai dengan 17% per tahun untuk tahun 2006.

Pada tanggal 31 Desember 2007, saldo hutang SUR dan ISB kepada CAM terdiri dari pokok pinjaman masing-masing sebesar AS$875.000 dan AS$180.000 (setara dengan Rp9,90 miliar) dan bunga masih harus dibayar masing-masing sebesar AS$4.803 dan AS$988 (setara dengan Rp54,30 juta). Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 7,5% per tahun pada tahun 2007.

Penambahan kepemilikan saham pada Anak perusahaan Pada tanggal 1 April 2003, Perusahaan mengadakan beberapa Perjanjian Jual Beli Saham dengan CPP untuk mengambil alih kepemilikan saham CPP pada CPJF dan PT Udangmas Intipertiwi dan dengan PT Satwa Utama Raya (SUR) untuk mengambil alih kepemilikan saham SUR pada PT Mega Kahyangan. Transaksi-transaksi di atas telah mendapat persetujuan dari pemegang saham minoritas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 9 Mei 2003 yang telah diaktakan dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 31 pada tanggal yang sama.

Page 60: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

57

22. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

Jumlah saham, persentase kepemilikan, harga beli dan nilai buku penyertaan pada Anak perusahaan adalah sebagai berikut:

Nilai buku Jumlah Saham % Harga beli aktiva bersih

PT Charoen Pokphand Jaya Farm 20.199.999 19,99 45.450 25.905 PT Mega Kahyangan 819.047 19,99 13.119 8.123 PT Udangmas Intipertiwi 403.669 19,99 1.286 1.900

59.855 35.928

Selisih antara harga pembelian saham dan nilai buku penyertaan pada Anak perusahaan sebesar Rp23,93 miliar dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas.

Sifat hubungan istimewa

Sifat hubungan Perusahaan dan Anak perusahaan dengan pihak-pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut: • PT Indovetraco Makmur Abadi, PT SHS International merupakan perusahaan di bawah

pengendalian PT Cipta Pertiwi, pemegang saham utama

• PT Citrawindu Pertala, PT Central Panganpertiwi, PT Suryawindu Pertiwi, PT Windusejati Pertiwi, PT Andalas Windumurni, PT Centralwindu Sejati, PT Centralpertiwi Bahari dan PT Dipasena Citra Darmaja merupakan perusahaan-perusahaan di bawah pengendalian PT Central Proteinaprima Tbk. (CPP), Anak perusahaan PT Surya Hidup Satwa, afiliasi

• PT Reksa Finance (dahulu PT Reksaarta Pertiwi), PT Central Agromina dan PT Surya Hidup Satwa di bawah pengendalian PT Central Pertiwi (CP), pemegang saham mayoritas PT Cipta Pertiwi.

• PT Nusantara Unggasjaya menggabungkan diri dengan CP pada tanggal 15 Desember 2006.

• PT Multi Sarana Indotani di bawah pengendalian PT BISI International Tbk. (dahulu PT Benihinti Suburintani), affiliasi.

• PT Java Mitra Sejahtera merupakan pihak terafiliasi dari PT BISI International Tbk.

• Charoen Pokphand International Group of Companies Ltd., British Virgin Islands dan CP Intertrade Co.Ltd., Thailand dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak terafiliasi dari manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan.

23. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2007, Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki aktiva dan kewajiban

moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

Setara dengan Mata Uang Asing Rupiah

Aktiva Kas dan setara kas AS$ 7.150.145 67.161 Aktiva lain-lain AS$ 6.414.318 60.250 Jumlah 127.411

Page 61: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

58

23. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) Setara dengan Mata Uang Asing Rupiah

Kewajiban Hutang bank jangka pendek AS$ 36.779.268 345.468 Hutang Usaha Pihak ketiga AS$ 59.399.709 557.941 Lain-lain - pihak ketiga AS$ 277.777 2.609 EUR 67.750 936 Beban masih harus dibayar AS$ 761.018 7.148 Hutang pihak hubungan istimewa AS$ 1.060.791 9.964 Hutang bank jangka panjang AS$ 45.550.000 427.851 Hutang instrumen derivatif AS$ 2.590.316 24.331 Jumlah 1.376.248

Kewajiban bersih 1.248.837

Jika kewajiban bersih dalam mata uang asing Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007 tersebut dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 25 Maret 2008, maka kewajiban moneter bersih akan mengalami penurunan sebesar Rp27.742 juta.

24. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN

Berikut adalah perjanjian, ikatan dan kontinjensi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2007: a. Perjanjian Lisensi

Pada tanggal 30 Desember 2005, Perusahaan dan CPJF mengadakan perjanjian lisensi dengan Charoen Pokphand International Group of Companies Ltd., British Virgin Islands (CPIGCL), pihak dengan hubungan istimewa, yang merupakan kelanjutan dari perjanjian lisensi tanggal 1 Januari 1990 termasuk seluruh perubahan-perubahannya. Perjanjian lisensi tersebut berjangka waktu 5 tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk 5 tahun berikutnya. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan dan CPJF diberi hak untuk menggunakan Intellectual Proprietary Rights (IPR) dan untuk memproduksi, memasarkan, mendistribusikan dan menjual produk-produk yang dihasilkan dari penggunaan IPR tersebut. Berdasarkan perjanjian lisensi, Perusahaan dan CPJF setuju untuk membayar royalti kepada CPIGCL dengan tarif tertentu dari penjualan bersih, yaitu sebesar 1% untuk pakan ternak, 3% untuk pakan udang, 2% untuk anak ayam usia sehari komersial dan anak ayam pembibit turunan serta 1% untuk produk pakan lainnya. Besarnya tarif royalti dapat ditinjau kembali dari waktu ke waktu dengan kenaikan tarif per tahun maksimum sebesar 1%.

Sehubungan dengan perjanjian lisensi tersebut, CPJF telah menerima surat pembebasan (waiver) dari CPIGCL untuk membebaskan CPJF dari pembayaran royalti untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006.

Page 62: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

59

24. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

a. Perjanjian Lisensi (lanjutan)

Pada tahun 2003, VG, CKM, ISB SUR dan VAK menandatangani perjanjian lisensi dengan CPIGCL dengan kondisi dan syarat yang sama dengan perjanjian lisensi di atas kecuali untuk beban royalti VG yang ditetapkan sebesar AS$1 juta pada tahun 2006 dan 2007. Pada tanggal 2 Juli 2007, sehubungan dengan akuisisi yang dilakukan CPJF, perjanjian-perjanjian lisensi tersebut telah diperbaharui kembali untuk disesuaikan dengan perjanjian lisensi antara CPJF dengan CPIGCL termasuk beban royalti kepada VG yang diubah menjadi sebesar 1% dari penjualan bersih produk pakan efektif tanggal 1 Juli 2007.

Pada tanggal 1 Juni 2006, CAP menandatangani perjanjian lisensi yang sejenis dengan CPIGCL.

Sehubungan dengan perjanjian lisensi tersebut, CAP telah menerima surat pembebasan (waiver) dari CPIGCL untuk membebaskan CAP dari pembayaran royalti untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2006.

Royalti yang dibebankan pada usaha berjumlah Rp94,26 miliar dan Rp81,96 miliar masing-masing

pada tahun 2007 dan 2006, disajikan dalam akun “Beban Umum dan Administrasi”. Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, hutang royalti masing-masing berjumlah Rp12,41 miliar dan Rp107,63 miliar disajikan dalam akun “Hutang Pihak Hubungan Istimewa” (Catatan 22).

b. Perjanjian Fasilitas Pinjaman

Natexis Banques Populaires, Singapura

Pada tanggal 12 Oktober 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas stock financing dari Natexis Banques Populaires, Singapura, dengan jumlah maksimum AS$10.000.000. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembelian bungkil kacang kedelai dan jagung dari pemasok. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan bungkil kacang kedelai dan jagung. Jumlah maksimum pembiayaan adalah sebesar 80% dari nilai pembelian persediaan. Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, tidak ada jumlah yang terhutang pada fasilitas ini.

PT Bank DBS Indonesia Pada tanggal 28 April 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas Letters of Credit (L/C), Trust Receipt dan stock financing dari PT Bank DBS Indonesia dengan jumlah maksimum AS$10.000.000. Fasilitas ini dapat digunakan sampai dengan tanggal 28 April 2008 dan dijamin dengan persediaan yang dibiayai dengan fasilitas pinjaman ini. Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, tidak ada jumlah yang terhutang pada fasilitas ini.

Raiffeisen Zentral Bank Osterreich (RZB-Austria), Singapura Pada 9 Juni 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman impor dan Letters of Credit (L/C)

dari Raiffeisen Zentralbank Osterreich (RZB-Austria) (RZO), Singapura, dengan jumlah maksimum sebesar AS$9.000.000 yang terdiri dari AS$8.000.000 untuk membiayai pembelian bungkil kacang kedelai dan jagung dan AS$1.000.000 untuk membiayai pembelian minyak ikan, pakan ikan, tepung gandum, sparepart dan barang lain-lain yang disetujui oleh RZO.

Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia persediaan yang diaktakan dengan Akta No. 31 tanggal

5 September 2006 oleh Notaris Aulia Taufani, S.H. Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, tidak ada jumlah yang terhutang pada fasilitas ini.

Page 63: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

60

24. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Instrumen Derivatif - Cross Currency Swap

Pada tanggal 27 Februari 2004, Perusahaan menandatangani kontrak instrumen derivatif dalam bentuk cross currency swap dengan Citibank N.A., Jakarta, dimana Perusahaan akan menerima pendapatan bunga sebesar 14% per tahun dari nominal Rp300,00 miliar dan membayar bunga sebesar 6,95% per tahun dari nominal AS$35.608.309. Penerimaan dan pembayaran bunga ini dilakukan secara triwulanan sejak tanggal 2 April 2004 dan akan jatuh tempo pada tanggal 2 Juli 2008. Pada tanggal jatuh tempo, Perusahaan akan menerima Rp300,00 miliar dan membayar AS$35.608.309 kepada Citibank N.A., Jakarta.

Nilai wajar bersih dihitung dengan menggunakan metode discounted cash flows. Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, nilai wajar bersih atas kontrak instrumen derivatif masing-masing sebesar Rp24,33 miliar dan Rp2,47 miliar disajikan sebagai akun “Hutang Instrumen Derivatif” pada neraca konsolidasi. Pada tanggal 29 Februari 2008, nilai wajar bersih atas kontrak tersebut sebesar Rp18,71 miliar.

Kontrak instrumen derivatif tersebut digunakan untuk lindung nilai atas beban keuangan hutang obligasi (Catatan 14). Dikarenakan kontrak instrumen derivatif Perusahaan tidak memenuhi syarat-syarat dokumentasi, tujuan dan pengungkapan sebagai lindung nilai yang efektif sesuai dengan PSAK No. 55 “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, maka perubahan nilai wajar atas kontrak pada tahun 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp21,86 miliar dan Rp62,94 miliar disajikan sebagai bagian dari akun “Laba (Rugi) Selisih Kurs dan Beban Swap - bersih”. Selain itu, Perusahaan mencatat pendapatan atas selisih penerimaan dan pembayaran bunga masing-masing sebesar Rp19,32 miliar dan Rp18,71 miliar pada tahun 2007 dan 2006 (Catatan 20).

Sehubungan dengan kontrak tersebut, Perusahaan diwajibkan untuk menempatkan deposito sebagai jaminan di Citibank N.A., Singapura, minimal sebesar AS$1.716.000 dan akan disesuaikan kemudian berdasarkan perhitungan yang ditetapkan dalam kontrak tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, deposito yang ditempatkan sebagai jaminan masing-masing sebesar AS$3.414.318 (setara dengan Rp32,07 miliar) dan AS$4.419.223 (setara dengan Rp39,86 miliar) disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak Lancar - Lain-lain - bersih”.

25. INFORMASI SEGMEN Perusahaan dan Anak perusahaan mengelompokkan pelaporan segmen berdasarkan segmen usaha

sebagai segmen primer dan segmen geografis sebagai segmen sekunder. Segmen usaha dibagi menurut jenis produk yaitu pakan, anak ayam usia sehari, ayam olahan, peralatan peternakan dan kemasan. Segmen geografis berdasarkan lokasi kegiatan usaha terdiri dari Pulau Jawa, Pulau Sumatera, Pulau Bali dan Pulau lainnya.

Page 64: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

61

25. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Informasi yang menyangkut segmen usaha Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut: Anak Ayam Peralatan 2007 Pakan * Usia Sehari Ayam Olahan Peternakan Kemasan Eliminasi Konsolidasi

Informasi Segmen Usaha (Primer) Penjualan segmen Penjualan eksternal 6.773.526 1.218.593 648.909 20.752 17.724 - 8.679.504 Penjualan antar segmen 1.248.226 - 346.847 15.056 51.081 (1.661.210) -

Jumlah penjualan segmen 8.021.752 1.218.593 995.756 35.808 68.805 (1.661.210) 8.679.504

Hasil segmen 531.138 (39.006) 62.770 1.301 1.280 - 557.483

Beban yang tidak dapat dialokasikan 77.736 Laba usaha 479.747

Aktiva segmen 3.723.682 1.114.496 316.081 31.149 29.145 (542.043) 4.672.510 Aktiva yang tidak dapat dialokasikan 87.981

Jumlah aktiva yang dikonsolidasi 4.760.491 Kewajiban segmen 1.072.614 674.128 120.787 3.485 13.434 (440.357) 1.444.091 Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan 2.238.405

Jumlah kewajiban yang dikonsolidasi 3.682.496 Pengeluaran barang modal 377.126 87.737 25.837 342 26 - 491.068 Penyusutan 39.514 52.475 13.314 725 359 117 106.504 Beban non-kas selain penyusutan Deplesi ayam pembibit turunan telah menghasilkan - 20.917 - - - - 20.917 Amortisasi biaya tangguhan - hak atas tanah 160 147 - - - - 307 Penurunan nilai persediaan - 3.083 - - 45 - 3.128

* Terdiri dari pakan ternak, pakan ikan, pakan udang dan pakan lainnya.

Page 65: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

62

25. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Anak Ayam Peralatan 2006 (Disajikan Kembali Catatan 2b dan 3) Pakan * Usia Sehari Ayam Olahan Peternakan Kemasan Eliminasi Konsolidasi

Informasi Segmen Usaha (Primer) Penjualan segmen Penjualan eksternal 5.056.496 1.138.415 434.731 19.153 13.041 - 6.661.836 Penjualan antar segmen 910.085 - 237.166 6.284 42.737 (1.196.272) -

Jumlah penjualan segmen 5.966.581 1.138.415 671.897 25.437 55.778 (1.196.272) 6.661.836

Hasil segmen 299.245 132.154 23.987 646 (1.384) - 454.648

Beban yang tidak dapat dialokasikan 64.764 Laba usaha 389.884

Aktiva segmen 2.146.090 1.001.333 235.200 22.244 23.161 (356.692) 3.071.336 Aktiva yang tidak dapat dialokasikan 88.796

Jumlah aktiva yang dikonsolidasi 3.160.132 Kewajiban segmen 724.271 522.258 106.200 2.452 8.212 (306.724) 1.056.669 Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan 1.177.429

Jumlah kewajiban yang dikonsolidasi 2.234.098 Pengeluaran barang modal 65.858 51.072 30.944 - 206 - 148.080 Penyusutan 40.278 51.450 11.348 764 356 - 104.196 Beban non-kas selain penyusutan Deplesi ayam pembibit turunan telah menghasilkan - 71.486 - - - - 71.486 Amortisasi biaya tangguhan - hak atas tanah 90 147 - - - - 237 Penurunan nilai persediaan - 2.482 116 - - - 2.598 Penyisihan piutang ragu-ragu - - 1.691 - - - 1.691 * terdiri dari pakan ternak, pakan ikan, pakan udang dan pakan lainnya.

Page 66: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

63

25. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

Hasil segmen merupakan penjualan yang dapat dialokasikan dikurangi beban pokok penjualan dan beban usaha yang dapat dialokasikan. Informasi yang menyangkut segmen geografis Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut:

2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Penjualan Eksternal Pulau Jawa 6.747.119 4.925.392 Pulau Sumatera 2.521.022 2.126.917 Pulau Bali 854.030 590.664 Pulau Lainnya 218.543 215.135

Jumlah 10.340.714 7.858.108 Eliminasi (1.661.210) (1.196.272)

Jumlah 8.679.504 6.661.836

2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Aktiva Segmen Pulau Jawa 4.155.849 2.685.050 Pulau Sumatera 809.966 656.131 Pulau Bali 167.502 81.371 Pulau Lainnya 169.217 94.272

Jumlah 5.302.534 3.516.824 Eliminasi (542.043) (356.692)

Jumlah 4.760.491 3.160.132

26. KONDISI EKONOMI

Kondisi ekonomi Indonesia masih dipengaruhi oleh ketidakpastian keadaan sosial dan politik di dalam negeri, walaupun secara makro telah terjadi perkembangan positif terhadap beberapa indikator ekonomi utama, seperti peningkatan kegiatan ekonomi, perbaikan likuiditas, penurunan suku bunga dan tingkat inflasi dan relatif stabilnya nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat, serta menguatnya indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta).

Wabah penyakit flu burung (Avian Influenza/AI) walaupun saat ini masih menyerang peternakan di

Indonesia, namun secara keseluruhan tidak berdampak terhadap kegiatan operasi Perusahaan dan Anak perusahaan, demikian juga dampaknya terhadap peternak komersil lainnya, karena secara umum pengetahuan tentang Bio Security dapat menanggulangi wabah AI tersebut. Akan tetapi meningkatnya harga komoditi jagung dan bungkil kacang kedelai yang merupakan bahan baku utama pakan ternak mempengaruhi operasi perusahaan dan Anak perusahaan dengan meningkatnya harga pokok produksi.

Page 67: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

64

26. KONDISI EKONOMI (lanjutan) Dalam menghadapi kondisi Perusahaan dan Anak perusahaan, manajemen telah dan akan

melakukan usaha sebagai berikut:

1. Perusahaan dan Anak perusahaan akan mengoptimalkan penggunaan kapasitas produksi secara efektif serta berusaha meningkatkan efisiensi biaya produksi diantaranya melalui pengurangan ketergantungan terhadap bahan baku impor dengan menggunakan bahan baku lokal dan bahan baku substitusi serta penggunaan energi alternatif;

2. Penerapan bio-security yang ketat terhadap fasilitas pembibitan DOC milik Anak perusahaan; 3. Mendirikan pusat-pusat distribusi untuk mendekatkan produk kepada konsumen; dan 4. Meningkatkan technical service kepada peternak.

Laporan keuangan konsolidasi terlampir mencakup dampak kondisi ekonomi, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan. Pemulihan kondisi ekonomi tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan-kebijakan lainnya yang telah dan akan ditempuh Pemerintah Indonesia, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan dan Anak perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan dari kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan dan Anak perusahaan.

27. LABA PER SAHAM DASAR

Rekonsiliasi antara jumlah lembar saham setelah efek dari Penawaran Umum Terbatas III dan pemecahan nilai nominal saham adalah sebagai berikut:

2006 (Disajikan kembali, 2007 Catatan 2b dan 3)

Laba bersih setelah efek penyesuaian proforma 188.386 187.951

Laba bersih sebelum efek penyesuain proforma 185.448 157.057

Jumlah rata-rata tertimbang saham, dilaporkan sebelumnya 1.407.669.175 1.407.669.175

Efek dari: Penawaran umum terbatas III (Catatan 15) 276.841.604 84.460.151 Pemecahan nilai nominal saham (Catatan 15) 1.407.669.175 1.407.669.175

1.684.510.779 1.492.129.326

Jumlah lembar saham, setelah disajikan kembali 3.092.179.954 2.899.798.501

Laba per saham dasar setelah efek penyesuaian proforma 61 65

Laba per saham dasar sebelum efek penyesuaian proforma 60 54

Page 68: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK …

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

65

28. PERATURAN PEMERINTAH BARU

Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 2007 (“PP 81/2007”) tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”. PP 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di bursa efek di Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat 6 bulan dalam jangka waktu 1 tahun pajak.

PP 81/2007 ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008. Pada tanggal 25 Maret 2008, petunjuk pelaksana atas peraturan pemerintah ini belum diterbitkan. Karenanya, dampak menurunnya tarif pajak tersebut belum tercakup dalam perhitungan jumlah pajak penghasilan Perusahaan pada tanggal neraca.

29. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

Pada tanggal 25 Januari 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas-fasilitas berikut dari PT Bank DBS Indonesia, yaitu: a. Import LC - Sight Facility dan TR dengan jumlah maksimum AS$30.000.000 b. Import LC - Usance Facility dengan jumlah maksimum AS$10.000.000 c. Fasilitas Bank Garansi dengan jumlah maksimum AS$5.000.000

Saldo untuk fasilitas-fasilitas tersebut di atas tidak boleh melebihi AS$30.000.000 setiap saat. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 25 Januari 2009.

30. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini yang diselesaikan pada tanggal 25 Maret 2008.