pt charoen pokphand indonesia tbk. dan anak perusahaan

56
Laporan Keuangan Konsolidasi Beserta Laporan Auditor Independen 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

Laporan Keuangan Konsolidasi Beserta Laporan Auditor Independen 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

Page 2: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2006

DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2005

Daftar Isi

Halaman Laporan Auditor Independen Neraca Konsolidasi …..………......………...…………………………………………………………...... 1-3 Laporan Laba Rugi Konsolidasi …......…..………………………………………………………............. 4 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi .……………………………………………………................. 5 Laporan Arus Kas Konsolidasi ……………….………………………………………………………........ 6-7 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ……..………………………………………………......... 8-53

**************************

Page 3: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

Laporan Auditor Independen Laporan No. RPC-6802 Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (“Perusahaan”) dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2006, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Laporan keuangan konsolidasi PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. dan Anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 diaudit oleh Prasetio, Sarwoko & Sandjaja yang dalam laporannya tertanggal 15 Maret 2006 menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan tersebut dengan paragraf penjelasan yang menyatakan bahwa pada tanggal 1 Januari 2005, Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan secara retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2004) untuk mengakui kewajiban diestimasi atas imbalan kerja yang tidak didanai sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan dampak kondisi ekonomi di Indonesia terhadap Perusahaan dan Anak perusahaan, serta tindakan yang telah dan akan ditempuh oleh manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan untuk menghadapi kondisi ekonomi tersebut. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi tahun 2006 yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2006, serta hasil usaha dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Catatan 26 atas laporan keuangan konsolidasi mengungkapkan dampak kondisi ekonomi di Indonesia terhadap Perusahaan dan Anak perusahaan, serta tindakan yang telah dan akan ditempuh oleh manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan untuk menghadapi kondisi ekonomi tersebut. Purwantono, Sarwoko & Sandjaja Indrajuwana Komala Widjaja Izin Akuntan Publik No. 98.1.0511 20 Maret 2007

Page 4: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

1

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005

(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal Per Saham) Catatan 2006 2005

AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2n,5,23 136.890 97.719 Piutang 2d Usaha 6,10,13,14,24b Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp3.121 pada tahun 2006 dan Rp3.306 pada tahun 2005 352.893 417.649 Pihak hubungan istimewa 2e,22 57.984 66.633 Lain-lain - pihak ketiga 12 73.921 11.298 Persediaan 2f,7,10,13, 14,24b 880.846 671.315 Ayam pembibit turunan - bersih 2g,7,8,10, 13,14,24b 233.035 148.961 Biaya dibayar di muka dan uang muka 2h 56.646 36.571

Jumlah Aktiva Lancar 1.792.215 1.450.146

AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang pihak hubungan istimewa 2e,22 67.680 19.157 Aktiva pajak tangguhan - bersih 2q,12 23.938 65.992 Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp658.317 pada tahun 2006 dan 2i,2j,9,10, Rp553.778 pada tahun 2005 13,14,24b 917.402 795.325 Tagihan pajak 12 26.717 189.041 Lain-lain - bersih 2h,2i,2n,23, 24b,24c 74.467 100.368

Jumlah Aktiva Tidak Lancar 1.110.204 1.169.883

JUMLAH AKTIVA 2o,25 2.902.419 2.620.029

Page 5: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

2

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)

31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005

(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal Per Saham)

Catatan 2006 2005

KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek 2n,10,13,23 473.812 511.422 Hutang 2n,23 Usaha 11 Pihak ketiga 509.116 431.772 Pihak hubungan istimewa 2e,22 20.019 56.721 Lain-lain - pihak ketiga 43.065 37.187 Hutang pajak 12 44.368 29.826 Beban masih harus dibayar 64.427 27.574 Bagian hutang jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank 13,24b 7.500 5.000 Hutang sewa guna usaha 2i,9,22 1.501 668

Jumlah Kewajiban Lancar 2o,25 1.163.808 1.100.170

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang pihak hubungan istimewa 2e,22,24a 112.079 170.818 Kewajiban pajak tangguhan - bersih 2q,12 208 - Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank 13,24b 142.500 - Hutang sewa guna usaha 2i,9,22 2.081 445 Hutang instrumen derivatif 2m,24c 2.469 65.408 Hutang obligasi 2l,14 497.055 495.092 Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan 2p,21 204.086 152.943

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 2o,25 960.478 884.706

Page 6: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

3

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)

31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005

(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal Per Saham)

Catatan 2006 2005

EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 4.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.407.669.175 saham 15 140.767 140.767 Tambahan modal disetor - agio saham 3.290 3.290 Selisih penilaian kembali aktiva tetap 2i,9h 68.491 68.491 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan 2b,2i,9h 53.174 53.174 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 2e,22 (23.927 ) (23.927) Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya 16 5.000 4.000 Belum ditentukan penggunaannya 531.338 389.358

Jumlah Ekuitas 778.133 635.153

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.902.419 2.620.029

Page 7: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

4

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005

(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Laba Per Saham Dasar) Catatan 2006 2005

PENJUALAN BERSIH 2e,2k,2o, 17,22,25 6.385.579 5.540.262 BEBAN POKOK PENJUALAN 2e,2k,18,22 5.407.109 4.706.624

LABA KOTOR 978.470 833.638

BEBAN USAHA 2e,2k,19,22 Penjualan 132.288 97.841 Umum dan administrasi 24a 507.582 451.070

Jumlah Beban Usaha 639.870 548.911

LABA USAHA 2o,25 338.600 284.727

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 20 Laba (rugi) selisih kurs dan beban swap - bersih 2m,2n,24c 107.345 (90.790) Penghasilan bunga 9.432 6.639 Beban keuangan (145.323) (129.655) Beban pajak 12 (59.221) (14.686) Rupa-rupa - bersih 2d,2i,2k, 9b,12,22 18.159 12.372

Beban Lain-lain - Bersih (69.608 ) (216.120)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 268.992 68.607

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2q,12 Tahun berjalan (63.364) - Tangguhan (44.464) (27.451)

Beban Pajak Penghasilan (107.828) (27.451)

LABA SEBELUM LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN PRA-AKUISISI 161.164 41.156 LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN PRA-AKUISISI 4 (4.107) -

LABA BERSIH 157.057 41.156 LABA PER SAHAM DASAR 2r 112 29

Page 8: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 5

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005

(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah) Saldo Laba Modal Saham - Tambahan Selisih Selisih Transaksi Selisih Nilai Transaksi Ditempatkan dan Modal Disetor - Penilaian Kembali Perubahan Ekuitas Restrukturisasi Entitas Telah Ditentukan Belum Ditentukan Catatan Disetor Penuh Agio Saham Aktiva Tetap Anak Perusahaan Sepengendali Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Ekuitas

Saldo, 1 Januari 2005 140.767 3.290 68.491 53.174 (23.927 ) 4.000 348.202 593.997 Laba bersih tahun berjalan - - - - - - 41.156 41.156

Saldo, 31 Desember 2005 140.767 3.290 68.491 53.174 (23.927) 4.000 389.358 635.153 Pembentukan cadangan umum 16 - - - - - 1.000 (1.000) - Dividen kas 16 - - - - - - (14.077) (14.077 ) Laba bersih tahun berjalan - - - - - - 157.057 157.057

Saldo, 31 Desember 2006 140.767 3.290 68.491 53.174 (23.927) 5.000 531.338 778.133

Page 9: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

6

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005

(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah) Catatan 2006 2005

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan 6.378.066 5.578.274 Pembayaran kepada pemasok dan karyawan (6.135.726) (5.175.431)

Kas yang diperoleh dari aktivitas operasi 242.340 402.843 Penerimaan dari (pembayaran untuk): Tagihan pajak penghasilan 12 66.307 53.729 Penghasilan bunga 9.759 6.494 Beban keuangan (144.790) (129.868) Pajak penghasilan (76.522) (60.661) Kegiatan operasional lainnya (1.006) 26.617

Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi 96.088 299.154

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari hasil penjualan: Aktiva tetap 9b 2.996 1.318 Aktiva yang tidak digunakan dalam usaha 223 - Penarikan (penempatan) deposito yang dibatasi penggunaannya 24b,24c 30.468 (62.560) Perolehan aktiva tetap (125.510) (43.220) Akuisisi Anak perusahaan setelah dikurangi kas dan bank Anak perusahaan pada tanggal akuisisi 4 (53.092) -

Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi (144.915 ) (104.462)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari hutang bank jangka panjang 150.000 - Penerimaan dari hutang bank jangka pendek - 100.000 Pembayaran untuk: Hutang bank jangka pendek (41.610) (70.459) Dividen kas 16 (14.077) - Hutang bank jangka panjang (5.000) (225.449) Hutang sewa guna usaha (1.315) (2.317)

Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan 87.998 (198.225)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 39.171 (3.533) KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 97.719 101.252

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 136.890 97.719

Page 10: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

7

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan)

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005

(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah) Catatan 2006 2005

AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Penambahan aktiva tetap melalui hutang sewa guna usaha 9 4.765 -

Page 11: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

8

1. U M U M

a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (Perusahaan) didirikan di Indonesia dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 berdasarkan Akta Notaris Drs. Gde Ngurah Rai, S.H., No. 6 tanggal 7 Januari 1972. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. YA-5/197/21 tanggal 8 Juni 1973 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 65, Tambahan No. 573 tanggal 14 Agustus 1973. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah dengan Akta Notaris Alfira Kencana, S.H. (pengganti Notaris Sutjipto, S.H.) No. 31 tanggal 9 Nopember 2000 mengenai perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp500,00 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp100,00 (Rupiah penuh) per saham. Perubahan ini telah disahkan pada Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor Pencatatan C-24711.HT.01.04.TH.2000 tanggal 29 Nopember 2000.

Ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi produksi dan perdagangan pakan ternak,

pakan udang, pakan ikan, peralatan peternakan dan pengolahan daging ayam serta penyertaan saham pada perusahaan lain.

Kantor pusat Perusahaan terletak di Jalan Ancol VIII No. 1, Jakarta dengan cabang-cabangnya di

Sidoarjo, Medan, Tangerang, Balaraja, Serang, Lampung, Denpasar dan Surabaya. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1972.

b. Transaksi Permodalan Perusahaan

Sejak penawaran saham perdana, Perusahaan telah melakukan beberapa transaksi permodalan dengan rincian sebagai berikut:

Jumlah Saham

yang Beredar Tahun Keterangan Setelah Transaksi

1991 Penawaran umum perdana sebanyak 2.500.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000,00 (Rupiah penuh) per saham 52.500.000 1994 Konversi obligasi konversi Perusahaan sebesar Rp25,00 miliar menjadi 3.806.767 saham 56.306.767 1995 Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu 112.613.534 1997 Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000,00 (Rupiah penuh) menjadi Rp500,00 (Rupiah penuh) 225.227.068 1997 Penerbitan saham bonus, setiap pemegang 4 saham lama berhak untuk memperoleh 1 saham baru 281.533.835 2000 Perubahan nilai nominal saham dari Rp500,00 (Rupiah penuh) menjadi Rp100,00 (Rupiah penuh) 1.407.669.175

Seluruh saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta.

Page 12: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

9

1. U M U M (lanjutan)

c. Penawaran Obligasi

Pada tanggal 19 Juni 2003, Perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S-1458/PM/2003 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) atas Pernyataan Pendaftaran untuk melakukan penawaran umum obligasi dengan nama “Obligasi Charoen Pokphand Indonesia I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (Obligasi) dengan nilai nominal sebesar Rp500,00 miliar yang terdiri dari pecahan Rp50,00 juta. Obligasi tersebut mempunyai tingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun. Pada tanggal 2 Juli 2003, Obligasi tersebut diterbitkan dan akan jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 2 Juli 2008. Seluruh Obligasi tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya sejak tanggal 7 Juli 2003 (Catatan 14).

d. Karyawan, Direksi dan Komisaris

Pada tanggal 31 Desember 2006, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan yang ditetapkan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan yang diaktakan oleh Fathiah Helmi, S.H., No. 16 tanggal 11 Mei 2006 adalah sebagai berikut:

Komisaris Direksi

Presiden Komisaris: - Sumet Jiaravanon Presiden Direktur: - Franciscus Affandy Wakil Presiden Komisaris: - Montri Jiaravanont Wakil Presiden Direktur: - Thirayut Phitya Isarakul - Dhanin Chearavanont - Vinai Rakphongphairoj Komisaris: - Eddy Susanto Zaoputra Direktur: - Peraphon Prayooravong - Benjamin Jiaravanon - Rusmin Ryadi - Jiacipto Jiaravanon - Hery Tjusanto - Jialipto Jiaravanon - T. Thomas Effendy Komisaris Independen: - Agussalim Nasution - Chokchai Chintawongvanich

- Ping Perdana Kusuma - Rudy Dharma Kusuma

Pada tanggal 31 Desember 2005, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan yang ditetapkan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan yang diaktakan oleh Fathiah Helmi, S.H., No. 45 tanggal 30 Mei 2005 adalah sebagai berikut:

Komisaris Direksi

Presiden Komisaris: - Sumet Jiaravanon Presiden Direktur: - Franciscus Affandy Wakil Presiden Komisaris: - Montri Jiaravanont Wakil Presiden Direktur: - Thirayut Phitya Isarakul - Dhanin Chearavanont - Vinai Rakphongphairoj Komisaris: - Eddy Susanto Zaoputra Direktur: - Peraphon Prayooravong - Benjamin Jiaravanon - Rusmin Ryadi - Jiacipto Jiaravanon - Hery Tjusanto - Jialipto Jiaravanon - T. Thomas Effendy Komisaris Independen: - R. Suroyo Bimantoro - Chokchai Chintawongvanich

- Budiman Elkana - Agustinus Soputan

Pada tanggal 31 Desember 2006, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua: - Agussalim Nasution Anggota: - Ping Perdana Kusuma

- Rudy Dharma Kusuma - Petrus Julius - Ariadhi Hendrajuwana

Page 13: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

10

1. U M U M (lanjutan)

d. Karyawan, Direksi dan Komisaris (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2005, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua: - Budiman Elkana Anggota: - Agustinus Soputan

- Agussalim Nasution - Ping Perdana Kusuma - Rudy Dharma Kusuma

Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada direksi dan komisaris Perusahaan dan

Anak perusahaan adalah sebesar Rp51,12 miliar dan Rp46,77 miliar masing-masing pada tahun 2006 dan 2005.

Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai 5.986 dan 5.345 orang karyawan tetap masing-

masing pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005. e. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan

Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan dengan pemilikan saham lebih dari 50% secara langsung dan tidak langsung, sebagai berikut:

Persentase Pemilikan Jumlah Aktiva Tempat Mulai Tahun

Anak Perusahaan Kegiatan Pokok Kedudukan Beroperasi Pendirian 2006 2005 2006 2005

Pemilikan langsung PT Charoen Pokphand Jaya Farm (CPJF) Peternakan unggas Jakarta 1972 1972 99,99 99,99 751.183 691.086 PT Poly Packaging Industry (Catatan 4) Produksi kemasan plastik Tangerang 2003 2003 99,99 - 23.161 - PT Feprotama Pertiwi Produksi dan distribusi (Catatan 4) bahan baku pakan Tangerang 1994 1992 99,99 - 10.584 - Pemilikan tidak langsung PT Centralavian Pertiwi (melalui CPJF) (Catatan 4) Peternakan unggas Jakarta 1991 1991 100,00 - 139.885 -

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi ini telah disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang

berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/BAPEPAM-LK (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal/BAPEPAM).

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan (historical cost),

kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value), instrumen derivatif yang dinyatakan sebesar nilai wajar dan aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali (revaluasi).

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis),

kecuali laporan arus kas konsolidasi. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method)

dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini adalah Rupiah.

Page 14: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan.

Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.

Transaksi perubahan ekuitas Anak perusahaan yang berasal dari penilaian kembali aktiva tetap dan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali disajikan sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” dalam kelompok Ekuitas.

Akuisisi perusahaan yang dimiliki pihak ketiga dicatat sesuai dengan PSAK No.22, “Akuntansi Penggabungan Usaha”. Berdasarkan standar ini, aktiva dan kewajiban entitas yang diakuisisi diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aktiva non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut dieliminasi.

c. Setara Kas Deposito on call dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak

tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.

d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan tidak tertagihnya piutang tersebut pada akhir tahun yang bersangkutan.

e. Transaksi dengan Pihak-pihak Hubungan Istimewa

Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang dijelaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak hubungan istimewa telah diungkapkan

dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. Transaksi restrukturisasi (termasuk penggabungan usaha) antara entitas sepengendali dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan standar ini, transaksi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan adanya perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aktiva, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, dan karenanya aktiva maupun kewajiban yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) harus dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interests). Selanjutnya, selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku penyertaan saham antara pihak-pihak yang berada di bawah pengendalian yang sama, tidak diakui sebagai laba atau rugi. Selisih tersebut disajikan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dalam kelompok Ekuitas.

Page 15: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

f. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih

(the lower of cost or net realizable value). Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi dengan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Penyisihan penurunan nilai persediaan, apabila ada, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun.

g. Ayam Pembibit Turunan Ayam pembibit turunan dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi deplesi. Biaya-

biaya yang terjadi selama masa pertumbuhan diakumulasikan dan dideplesi sejak dimulainya masa produksi. Deplesi dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun berdasarkan taksiran umur produktif ayam telah menghasilkan sejak awal masa produksi dengan memperhitungkan nilai sisa.

h. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan pada usaha sesuai dengan masa manfaatnya. Bagian jangka

panjang dari biaya dibayar di muka disajikan dalam “Aktiva Tidak Lancar - Lain-lain - bersih”.

i. Aktiva Tetap Pemilikan langsung Aktiva tetap dicatat sebesar biaya perolehan, kecuali untuk aktiva tetap tertentu yang telah dinilai

kembali sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan, kecuali untuk tanah yang tidak disusutkan, dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dengan memperhitungkan taksiran nilai sisa sebesar persentase tertentu dari nilai tercatat, kecuali untuk prasarana tanah yang tidak diperhitungkan nilai sisanya, berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva yang bersangkutan sebagai berikut:

Tahun

Prasarana tanah, peralatan transportasi, peralatan kantor, instalasi air, peralatan peternakan dan peralatan laboratorium 5 Bangunan 20 Mesin dan peralatan 12

Beban perbaikan dan pemeliharaan yang tidak signifikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan izin atas tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Beban tangguhan disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak Lancar - Lain-lain - bersih”.

Page 16: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

i. Aktiva Tetap (lanjutan) Sewa guna usaha Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital

lease) apabila memenuhi seluruh kriteria kapitalisasi. Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi disajikan dalam neraca konsolidasi sebagai bagian dari aktiva tetap sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aktiva tetap sewa guna usaha yang sama dengan aktiva yang diperoleh melalui pemilikan langsung yaitu 5 tahun.

Hutang sewa guna usaha dihitung berdasarkan nilai sekarang dari pembayaran sewa guna usaha. Aktiva dalam penyelesaian Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari

aktiva tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva dalam penyelesaian tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Aktiva tetap yang tidak digunakan dalam usaha Aktiva tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha dinyatakan sebesar nilai tercatat dan

tidak disusutkan. Aktiva ini disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak Lancar - Lain-lain - bersih”.

j. Penurunan Nilai Aktiva Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan indikasi terjadinya

penurunan nilai aktiva termasuk aktiva yang tidak digunakan dalam usaha pada akhir tahun. Bila terdapat indikasi penurunan nilai aktiva, Perusahaan dan Anak perusahaan menentukan nilai terpulihkan (recoverable value) dari aktiva yang bersangkutan dan mencatat penurunan nilai aktiva sebagai kerugian pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Pendapatan

dari penjualan ayam afkir, karung bekas, bahan baku dan kotoran ayam dicatat sebesar hasil penjualan bersih dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan, dan disajikan sebagai Penghasilan Lain-lain. Beban diakui pada saat terjadinya.

l. Biaya Emisi Obligasi

Biaya emisi yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi disajikan sebagai pengurang dari

hasil penerimaan emisi obligasi. Biaya emisi obligasi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi yaitu 5 (lima) tahun.

Page 17: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

m. Instrumen Derivatif

Setiap instrumen derivatif (termasuk derivatif melekat) dicatat sebagai aktiva atau kewajiban dalam neraca konsolidasi dan diakui sebesar nilai wajar masing-masing kontrak. Perubahan nilai wajar instrumen derivatif harus dibukukan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk lindung nilai tertentu yang memungkinkan laba atau rugi instrumen derivatif saling hapus dengan aktiva atau kewajiban yang dilindungi dalam laporan laba rugi konsolidasi. Setiap entitas diharuskan untuk melakukan dokumentasi, merancang dan menilai efektivitas atas transaksi yang diperlakukan sebagai akuntansi lindung nilai. Semua instrumen derivatif Perusahaan tidak dirancang sebagai aktivitas lindung nilai untuk tujuan akuntansi.

n. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada

saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dari transaksi dan penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, dikredit atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.

Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:

Rupiah Penuh

2006 2005

EUR1 11.858 11.660 $AS1 9.020 9.830

Kurs tersebut diatas dihitung berdasarkan kurs tengah jual beli mata uang asing dan/atau kurs transaksi yang dipublikasikan Bank Indonesia pada tanggal 29 Desember 2006 dan 30 Desember 2005.

o. Informasi Segmen

Perusahaan dan Anak perusahaan mengelompokkan segmen usaha (primer) menurut jenis produk yang dijual yaitu pakan, anak ayam usia sehari, ayam olahan, peralatan peternakan, dan kemasan. Pelaporan segmen geografis tidak dapat diaplikasikan untuk Perusahaan dan Anak perusahaan karena tidak diatur dalam kebijakan pelaporan manajemen untuk mempersiapkan informasi tersebut.

p. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan

Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui kewajiban diestimasi atas imbalan kerja sesuai

dengan Undang-undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang “Ketenagakerjaan” (UU No. 13/2003) sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) “Akuntansi Imbalan Kerja”. Berdasarkan UU No. 13/2003, Perusahaan dan Anak perusahaan diharuskan membayar imbalan kerja karyawan jika kondisi tertentu dalam UU No. 13/2003 tersebut terpenuhi.

Page 18: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

p. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan)

Dalam PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya untuk penyediaan imbalan kerja berdasarkan

UU No.13/2003 ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi bersih dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian aktuarial ini diakui selama perkiraan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul dari penerapan suatu program imbalan pasti atau perubahan-perubahan dalam hutang imbalan kerja program yang sudah ada diamortisasi sampai imbalan tersebut telah menjadi hak karyawan.

q. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aktiva direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca. Untuk Anak perusahaan yang dikonsolidasi, pencatatan aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan dalam jumlah bersih. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan, jika Perusahaan dan Anak perusahaan mengajukan keberatan.

r. Laba per Saham Dasar Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasi tahun berjalan dengan

jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar untuk tahun 2006 dan 2005 masing-masing berjumlah 1.407.669.175 saham (Catatan 15).

s. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen Perusahaan untuk membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil aktual yang dilaporkan pada periode yang akan datang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.

Page 19: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

16

3. TRANSAKSI PENGGABUNGAN USAHA a. Perusahaan, PT Mega Kahyangan dan PT Udangmas Intipertiwi

Perusahaan telah menandatangani akta penggabungan usaha No. 1 pada tanggal 3 Januari 2005 yang dibuat oleh Ichsan Chozie, S.H., dengan PT Mega Kahyangan (MK) dan PT Udangmas Intipertiwi (UMIP), perusahaan tidak beroperasi. Berdasarkan akta ini, MK dan UMIP menjadi perusahaan yang digabungkan (dissolving companies) sedangkan Perusahaan menjadi perusahaan penerus kegiatan (surviving company). Penggabungan usaha MK dan UMIP ke dalam Perusahaan telah disetujui pemegang saham Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 42 tanggal 25 Mei 2004. Penggabungan usaha tersebut juga telah mendapat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal pada tanggal 10 Mei 2004 dan persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal dengan Surat Persetujuan No. 904/III/PMA/2004 tanggal 15 September 2004. Pada saat penggabungan usaha, Perusahaan telah memiliki kepemilikan sebesar 100% pada MK dan UMIP. Ketiga pihak menyetujui penggabungan usaha dengan persyaratan dan kondisi sebagai berikut: 1. Seluruh kegiatan usaha MK dan UMIP termasuk cabang-cabangnya dialihkan ke

Perusahaan. 2. Seluruh hak, lisensi, fasilitas dan izin yang telah diberikan oleh pihak pemerintah yang

berwenang kepada MK dan UMIP beralih ke Perusahaan. 3. Sejak tanggal efektif (3 Januari 2005), seluruh aktiva dan kewajiban yang dimiliki oleh MK

dan UMIP dengan sendirinya beralih ke Perusahaan. Jumlah aktiva MK dan UMIP pada tanggal 31 Desember 2004 masing-masing sebesar Rp137,47 miliar dan Rp0,49 miliar dan jumlah kewajiban MK pada tanggal 31 Desember 2004 adalah sebesar Rp65,63 miliar.

4. Seluruh karyawan MK dan UMIP dialihkan ke Perusahaan termasuk imbalan dan masa kerja. 5. Tidak ada perubahan susunan pemegang saham, komisaris dan direksi di Perusahaan.

b. PT Sumber Energindo Mandiri dan PT Charoen Pokphand Jaya Farm

PT Sumber Energindo Mandiri (SEM), perusahaan tidak beroperasi dan Anak perusahaan CPJF, setuju dan sepakat untuk menggabungkan diri ke dalam CPJF, dimana CPJF sebagai perusahaan penerus kegiatan (surviving company) berdasarkan Akta Notaris Rachmad Umar, S.H. No. 1 tanggal 3 Januari 2005. Pengalihan aktiva SEM ke CPJF sebesar Rp0,58 miliar berlaku efektif pada saat ditandatanganinya akta tersebut.

Penggabungan usaha di atas dilakukan dalam rangka restrukturisasi grup dan dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, yaitu menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interests) dan penggabungan usaha antar entitas sepengendali seolah-olah telah terjadi sejak awal periode penyajian laporan keuangan.

4. TRANSAKSI AKUISISI DAN PENJUALAN

a. Akuisisi PT Centralavian Pertiwi (CAP)

Pada tanggal 1 Juni 2006, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham dengan: - PT Prospek Karyatama (Prospek), pihak ketiga, untuk membeli 14.250 saham atau 95,00%

kepemilikan Prospek pada CAP dengan harga beli sebesar Rp28.500 juta. - PT Proskar Pertiwi (Proskar), pihak ketiga, untuk membeli 749 saham atau 4,99%

kepemilikan Proskar pada CAP dengan harga beli sebesar Rp1.498 juta.

Page 20: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

17

4. TRANSAKSI AKUISISI DAN PENJUALAN (lanjutan)

a. Akuisisi PT Centralavian Pertiwi (CAP) (lanjutan)

Transaksi ini dicatat dengan metode pembelian, sesuai dengan PSAK No. 22, “Akuntansi Penggabungan Usaha”. Pada tanggal 1 Juni 2006, CPJF telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham dengan Proskar untuk membeli 1 saham atau 0,01% kepemilikan Proskar pada CAP dengan harga beli sebesar Rp2,00 juta. Rugi bersih CAP sejak tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan tanggal efektif pembelian di atas sebesar Rp832 juta disajikan sebagai bagian dari akun “Laba Bersih Anak Perusahaan Pra-Akuisisi” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2006. Selanjutnya, pada tanggal 1 Nopember 2006, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham dengan CPJF untuk menjual 59.998 saham atau 99,99% kepemilikan Perusahaan pada CAP dengan harga jual sebesar Rp74.998 juta. Transaksi ini dicatat sesuai dengan PSAK No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.

b. Akuisisi PT Feprotama Pertiwi (Fepro) dan PT Poly Packaging Industry (Poly)

Pada 15 Desember 2006, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham dengan: - PT Multi Sarana Pakanindo (MSP), pihak ketiga, untuk membeli 145.999 saham atau 99,99%

kepemilikan MSP pada Fepro dengan harga beli sebesar Rp15.038 juta. - PT Prospek Karyatama (Prospek), pihak ketiga, untuk membeli 800.000 saham atau 50,00%

kepemilikan Prospek pada Poly dengan harga beli sebesar Rp5.860 juta. - Noble Bright Trading Limited (Noble), British Virgin Islands, pihak ketiga, untuk membeli

799.999 saham atau 49,99% kepemilikan Noble pada Poly dengan harga beli sebesar Rp5.860 juta.

Laba bersih Fepro dan Poly sejak tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan tanggal efektif pembelian di atas masing-masing sebesar Rp4.068 juta dan Rp871 juta disajikan sebagai bagian dari akun “Laba Bersih Anak Perusahaan Pra-Akuisisi” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2006.

Transaksi akuisisi tersebut dicatat dengan metode pembelian sesuai dengan PSAK No. 22.

Tidak terdapat selisih lebih antara harga beli (biaya akuisisi) dengan nilai wajar aktiva bersih setelah alokasi secara proporsional ke dalam aktiva non-moneter dari Anak perusahaan yang diakuisisi di atas.

Page 21: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

18

5. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 2006 2005

Kas 1.558 1.240 Bank Rupiah 112.602 27.014 Dolar Amerika Serikat 21.336 4.465 Setara kas - Rupiah 1.394 65.000

Jumlah 136.890 97.719

Suku bunga tahunan setara kas adalah sebagai berikut: 2006 2005

Deposito on call 2,00% - 7,00% 4,75% - 6,00% Deposito berjangka 10,00% - 12,00% 5,50% - 10,00% 6. PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 2006 2005

Pihak ketiga: PT Aneka Satwa Perkasa 28.534 30.243 PT Surya Gemilang Pratama 25.992 30.032 PT Inter Agro Prospek 16.749 20.706 PT Satwa Miramaraya 15.072 19.645 PT Balikpapan Sejahtera Mandiri 10.660 10.811 PT Fajar Makmur Utama 10.372 10.908 PT Sumber Mitra Satwa 7.851 4.678 PT Binapratama Satwa 7.688 8.206 PT Surya Unggas Mandiri 7.584 - PT Karya Unggul Lestari 7.249 4.828 PT Proskar Pertiwi 6.961 14.955 PT Karya Prospek Satwa 6.676 15.321 PT Prospek Satwa Pratama 6.123 6.207 PT Sinar Putra Bhakti 4.331 25.684 PT Fast Food Indonesia Tbk. 1.832 5.560 PT Prospek Karyatama 1.093 37.806 PT Centralavian Pertiwi - 18.242 PT Aquafarm Nusantara - 7.744 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp5,00 miliar) 191.247 149.379

Jumlah pihak ketiga 356.014 420.955 Penyisihan piutang ragu-ragu (3.121 ) (3.306)

Bersih 352.893 417.649

Pihak hubungan istimewa (Catatan 22) 57.984 66.633

Page 22: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

19

6. PIUTANG USAHA (lanjutan) Analisa umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut: 2006 2005

Pihak ketiga: Kurang dari 31 hari 295.849 247.085 31 - 60 hari 37.598 62.981 61 - 90 hari 10.689 44.731 91 - 180 hari 2.590 32.493 Lebih dari 180 hari 9.288 33.665

Jumlah 356.014 420.955 Penyisihan piutang ragu-ragu (3.121) (3.306)

Bersih 352.893 417.649

Pihak hubungan istimewa (Catatan 22): Kurang dari 31 hari 36.320 34.207 31 - 60 hari 5.577 15.090 61 - 90 hari 1.919 14.257 91 - 180 hari 6.620 3.079 Lebih dari 180 hari 7.548 -

Jumlah 57.984 66.633

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2006 2005

Saldo pada awal tahun 3.306 3.231 Penyisihan tahun berjalan - 624 Penghapusan/penerimaan kembali (185) (549)

Saldo pada akhir tahun 3.121 3.306

Seluruh saldo piutang usaha di atas dalam mata uang Rupiah. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun,

manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.

Pada tanggal 31 Desember 2006, piutang usaha milik Perusahaan dan CPJF sebesar Rp296,00 miliar

digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank yang diperoleh Perusahaan dan CPJF dan untuk hutang obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan (Catatan 10, 13 dan 14).

Page 23: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

20

7. PERSEDIAAN Akun ini merupakan persediaan berdasarkan segmen usaha sebagai berikut: 2006 2005

Pakan 758.400 594.764 Anak ayam usia sehari 74.088 51.812 Ayam olahan 38.428 18.709 Peralatan peternakan 4.493 6.030 Kemasan plastik 5.437 -

Jumlah 880.846 671.315

Pada tanggal 31 Desember 2006, persediaan (kecuali persediaan tertentu yang masih dalam perjalanan) dan ayam pembibit turunan (Catatan 8), telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan, bencana alam, kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp1.076,13 miliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.

Pada tanggal 31 Desember 2006, persediaan dan ayam pembibit turunan sebesar Rp507,50 miliar

digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank yang diperoleh Perusahaan dan CPJF dan untuk hutang obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan (Catatan 8, 10, 13 dan 14).

Pada tanggal 31 Desember 2006, persediaan Perusahaan sebesar Rp43,59 miliar digunakan sebagai

jaminan untuk fasilitas stock financing yang diperoleh dari Toepfer International - Asia Pte. Ltd., Singapura (Catatan 11).

8. AYAM PEMBIBIT TURUNAN Ayam pembibit turunan terdiri dari: 2006 2005

Telah menghasilkan (masa produksi): Saldo awal 79.642 91.584 Reklasifikasi dari ayam belum menghasilkan 345.348 180.681 Akumulasi deplesi (213.613) (145.504) Ayam afkir (67.556) (47.119)

Saldo akhir 143.821 79.642 Eliminasi (4.977) (1.294)

Jumlah setelah eliminasi 138.844 78.348

Belum menghasilkan (masa pertumbuhan): Saldo awal 72.130 48.220 Kapitalisasi biaya selama tahun berjalan 372.178 204.591 Reklasifikasi ke ayam telah menghasilkan (345.348) (180.681)

Saldo akhir 98.960 72.130 Eliminasi (4.769 ) (1.517)

Jumlah setelah eliminasi 94.191 70.613

Jumlah 233.035 148.961

Page 24: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

21

8. AYAM PEMBIBIT TURUNAN (lanjutan)

Eliminasi merupakan laba yang belum direalisasi atas penjualan pakan dan anak ayam usia sehari antara Perusahaan, CPJF dan CAP yang telah dieliminasi untuk tujuan konsolidasi.

9. AKTIVA TETAP Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut: 2006

Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir

Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah 156.057 44.534 - 200.591 Prasarana tanah 38.480 2.950 - 41.430 Bangunan 393.413 53.719 - 447.132 Mesin dan peralatan 429.313 57.313 1.208 485.418 Peralatan transportasi 48.532 7.907 2.164 54.275 Peralatan kantor 102.983 10.886 3.660 110.209 Instalasi air 21.272 6.415 3 27.684 Peralatan peternakan 104.627 24.219 280 128.566 Peralatan laboratorium 5.366 426 - 5.792

Jumlah 1.300.043 208.369 7.315 1.501.097

Aktiva dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana tanah 18.297 26.424 22.753 21.968 Mesin dan peralatan 28.739 50.911 34.166 45.484

Jumlah 47.036 77.335 56.919 67.452

Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin - 3.807 - 3.807 Peralatan transportasi 2.024 1.339 - 3.363

Jumlah 2.024 5.146 - 7.170

Jumlah Nilai Tercatat 1.349.103 290.850 64.234 1.575.719

Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Prasarana tanah 34.102 2.929 - 37.031 Bangunan 136.904 25.406 - 162.310 Mesin dan peralatan 214.447 31.676 717 245.406 Peralatan transportasi 30.781 8.694 1.559 37.916 Peralatan kantor 54.164 16.855 2.162 68.857 Instalasi air 12.536 4.699 3 17.232 Peralatan peternakan 67.782 17.405 93 85.094 Peralatan laboratorium 2.477 797 - 3.274

Jumlah 553.193 108.461 4.534 657.120

Aktiva Sewa Guna Usaha Peralatan transportasi 585 612 - 1.197

Jumlah Akumulasi Penyusutan 553.778 109.073 4.534 658.317

Nilai Buku Bersih 795.325 917.402

Page 25: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

22

9. AKTIVA TETAP (lanjutan) 2005

Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir

Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah 154.396 1.661 - 156.057 Prasarana tanah 38.403 77 - 38.480 Bangunan 390.812 2.842 241 393.413 Mesin dan peralatan 389.934 40.403 1.024 429.313 Peralatan transportasi 47.657 3.053 2.178 48.532 Peralatan kantor 67.249 36.290 556 102.983 Instalasi air 20.239 1.046 13 21.272 Peralatan peternakan 99.311 5.375 59 104.627 Peralatan laboratorium 4.745 621 - 5.366

Jumlah 1.212.746 91.368 4.071 1.300.043

Aktiva dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana tanah 38.077 2.707 22.487 18.297 Mesin dan peralatan 40.725 13.002 24.988 28.739

Jumlah 78.802 15.709 47.475 47.036

Aktiva Sewa Guna Usaha Peralatan transportasi 2.024 - - 2.024 Peralatan kantor 18.533 - 18.533 -

Jumlah 20.557 - 18.533 2.024

Jumlah Nilai Tercatat 1.312.105 107.077 70.079 1.349.103

Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Prasarana tanah 31.974 2.128 - 34.102 Bangunan 120.309 16.694 99 136.904 Mesin dan peralatan 190.540 24.527 620 214.447 Peralatan transportasi 26.784 5.496 1.499 30.781 Peralatan kantor 32.560 21.947 343 54.164 Instalasi air 10.908 1.632 4 12.536 Peralatan peternakan 57.181 10.607 6 67.782 Peralatan laboratorium 1.546 931 - 2.477

Jumlah 471.802 83.962 2.571 553.193

Aktiva Sewa Guna Usaha Peralatan transportasi 231 354 - 585 Peralatan kantor 8.032 3.104 11.136 -

Jumlah 8.263 3.458 11.136 585

Jumlah Akumulasi Penyusutan 480.065 87.420 13.707 553.778

Nilai Buku Bersih 832.040 795.325

(a) Pembebanan penyusutan adalah sebagai berikut:

2006 2005

Beban pokok penjualan dan ayam pembibit turunan belum menghasilkan 66.343 56.677 Beban umum dan administrasi (Catatan 19) 17.893 15.955 Beban penjualan (Catatan 19) 4.001 3.562

Jumlah 88.237 76.194

Page 26: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

23

9. AKTIVA TETAP (lanjutan)

(b) Keuntungan dari penjualan aktiva tetap adalah sebagai berikut:

2006 2005

Hasil penjualan bersih 2.996 1.318 Nilai buku 2.380 944

Keuntungan 616 374

Keuntungan penjualan aktiva tetap disajikan pada akun “Rupa-rupa - bersih” sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain” (Catatan 20) dalam laporan laba rugi konsolidasi.

(c) Pada tanggal 31 Desember 2006, aktiva tetap, tidak termasuk tanah dan peralatan transportasi,

telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan, bencana alam, kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar $AS225,91 juta. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.

(d) Penambahan aktiva tetap pada tahun 2006 terdiri dari:

• biaya perolehan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap Anak perusahaan yang baru diakuisisi pada tanggal akuisisi masing-masing sebesar Rp94.603 juta dan Rp23.732 juta (Catatan 4).

• pengadaan aktiva tetap sehubungan dengan laboratorium penelitian dan pengembangan bioteknologi, perbaikan, modifikasi dan otomatisasi fasilitas produksi pakan ternak dan fasilitas peternakan, penambahan kapasitas produksi pakan, penambahan fasilitas penunjang pakan ternak seperti silo, gudang barang jadi dan bahan baku serta coal fire steam boiler system.

(e) Pada tahun 2006, aktiva dalam penyelesaian merupakan biaya pengadaan mesin dan peralatan,

bangunan dan prasarana tanah sehubungan dengan peningkatan efisiensi produksi pakan ternak yang berkelanjutan. Dinilai dari sudut pandang keuangan, persentase penyelesaian rata-rata atas aktiva dalam penyelesaian adalah 68,76% pada tanggal 31 Desember 2006.

(f) Aktiva tetap dalam bentuk tanah dengan status Hak Guna Bangunan terletak di beberapa kota di

Indonesia dengan jumlah luas keseluruhan sekitar 6.555.050 m2. Hak atas tanah tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2007 sampai dengan 2034, dan manajemen berkeyakinan bahwa hak tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.

(g) PT Actual Kencana Appraisal, perusahaan penilai independen, menilai aktiva tetap Perusahaan

dan Anak perusahaan berdasarkan laporannya tertanggal 10 Maret 2006 dan 4 September 2006. Berdasarkan laporan tersebut dinyatakan bahwa aktiva tetap Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2005 dan 14 Agustus 2006 sebesar Rp1.688,75 miliar. Metode penilaian aktiva tetap yang digunakan oleh perusahaan penilai tersebut adalah Metode Biaya Pengganti Terdepresiasi (Depreciated Replacement Cost Method), kecuali tanah yang menggunakan Metode Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach).

Berdasarkan kondisi aktiva tetap dan penilaian tersebut, manajemen berkeyakinan bahwa tidak

terdapat indikasi adanya penurunan nilai aktiva tetap Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006.

Page 27: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

24

9. AKTIVA TETAP (lanjutan)

(h) Perusahaan dan CPJF telah menilai kembali aktiva tetap tertentunya pada tanggal 31 Desember 1997 yang dilakukan oleh PT Aditya Appraisal Bhakti, penilai independen. Penilaian kembali dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 507/KMK.04/1996 tanggal 13 Agustus 1996, yang pelaksanaannya sesuai dengan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-30/PJ.42/1996 tanggal 14 Agustus 1996 dan No. SE-18/PJ.42/1997 tanggal 31 Desember 1997. Penilaian kembali aktiva tetap Perusahaan dan CPJF tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak masing-masing berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-07/WPJ.06/KP.0404/1998 tanggal 17 April 1998 dan No. KEP-001/WPJ.06/KP.0604/1998 tanggal 13 Mei 1998. Jumlah bersih selisih penilaian kembali aktiva tetap Perusahaan dan CPJF masing-masing sebesar Rp68,49 miliar dan Rp52,84 miliar. Bagian Perusahaan atas selisih penilaian kembali aktiva tetap CPJF dicatat pada akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” pada neraca konsolidasi. Pada tahun 2003, akun ini bertambah sebesar Rp336 juta sehubungan dengan adanya penambahan kepemilikan saham pada PT Sumber Energindo Mandiri, Anak perusahaan, oleh CPJF (Catatan 3).

(i) Pada tanggal 31 Desember 2006, aktiva tetap milik Perusahaan dan CPJF dengan nilai buku

Rp447,60 miliar digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank yang diperoleh Perusahaan dan CPJF, dan untuk hutang obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan (Catatan 10, 13 dan 14).

10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari: 2006 2005

Pinjaman revolving: Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. 244.000 240.000 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 130.000 130.000 PT Bank Ekonomi Raharja 21.250 21.250 Pinjaman impor: Rupiah PT Bank Chinatrust Indonesia 9.389 13.655 Dolar Amerika Serikat PT Bank Danamon Indonesia Tbk. ($AS3.958.895) 35.709 - PT Bank Niaga Tbk. ($AS3.709.990 pada tahun 2006 dan $AS2.425.503 pada tahun 2005) 33.464 23.843 Natexis Banques Populaires, Singapura ($AS8.410.386) - 82.674

Jumlah 473.812 511.422

Page 28: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

25

10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

PT Bank Central Asia Tbk.

Pada tanggal 9 September 2002, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) untuk mendapatkan fasilitas pinjaman Time Revolving Loan (TRL) dengan jumlah maksimum Rp260,00 miliar, terdiri atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp200,00 miliar dan CPJF sebesar Rp60,00 miliar. Fasilitas pinjaman ini berjangka waktu 1 tahun.

Berdasarkan adendum kedua perjanjian pinjaman dengan BCA tertanggal 14 April 2003, sebagian

dari fasilitas TRL tersebut di atas, yaitu sebesar Rp20,00 miliar dialihkan menjadi fasilitas Kredit Rekening Koran (cerukan).

Berdasarkan surat dari BCA pada tanggal 1 Desember 2006, fasilitas TRL Perusahaan dengan jumlah

maksimum Rp180,00 miliar telah ditingkatkan menjadi Rp230,00 miliar. Fasilitas TRL dan cerukan di atas telah diperpanjang sampai dengan tanggal 12 Nopember 2007.

Fasilitas pinjaman tersebut di atas dijamin dengan piutang, persediaan, ayam pembibit turunan dan aktiva tetap tertentu milik Perusahaan dan CPJF secara cross collateral (Catatan 6, 7, 8, 9 dan 13). Jaminan di atas juga digunakan untuk menjamin fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dan PT Bank Ekonomi Raharja berdasarkan Security Sharing Agreement No. 45 tertanggal 14 April 2003, yang dibuat dihadapan Notaris Doktor Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M. Disamping itu, Perusahaan juga menerbitkan jaminan perusahaan (corporate guarantee) untuk fasilitas pinjaman yang diperoleh CPJF dari BCA, PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dan PT Bank Ekonomi Raharja. Perjanjian tersebut mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: - Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 200% - Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100% - Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 200%. Perjanjian tersebut juga memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan dan CPJF, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari BCA: - Menjamin hutang pihak lain atau menjaminkan aktiva, kecuali atas hutang CPJF dengan

maksimum penjaminan sebesar persentase kepemilikan Perusahaan dan jaminan yang telah diberikan kepada CPB

- Memperoleh fasilitas pinjaman baru dari pihak ketiga termasuk dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa kecuali untuk keperluan usaha dan tidak melanggar pembatasan rasio keuangan yang ditetapkan oleh bank

- Melakukan investasi di atas Rp50,00 miliar selama setahun (untuk Perusahaan dan CPJF) - Melakukan penggabungan usaha atau mengakuisisi seluruh atau sebagian besar aktiva atau

saham perusahaan lain kecuali merger antara Perusahaan dan CPJF dengan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa yang sahamnya 50,1% atau lebih dimiliki kelompok usaha Charoen Pokphand

- Mengumumkan atau membagikan dividen yang jumlahnya melebihi 40% dari laba bersih setelah pajak dan pos luar biasa.

Page 29: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

26

10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

PT Bank Central Asia Tbk. (lanjutan)

Pada tahun 2006, Perusahaan dan CPJF telah melakukan investasi dalam jumlah yang melebihi

batas maksimum yang ditetapkan dalam penjanjian pinjaman dengan BCA, PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dan PT Bank Ekonomi Raharja. Investasi yang dilakukan terdiri dari pengeluaran barang modal dan transaksi akuisisi kepemilikan saham pada CAP, Fepro dan Poly (Catatan 4). Perusahaan dan CPJF berkeyakinan bahwa ini merupakan investasi strategis yang akan meningkatkan daya saing dan akan menghasilkan nilai tambah untuk Perusahaan dan CPJF. Pada tanggal 15 Maret 2007, manajemen Perusahaan dan CPJF mengirimkan penjelasan tertulis sekaligus meminta surat pembebasan (waiver) dari para kreditur sehubungan dengan pelanggaran pembatasan tersebut di atas. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Perusahaan dan CPJF belum memperoleh jawaban tertulis dari para kreditur. Manajemen Perusahaan dan CPJF mengharapkan para kreditur akan menerbitkan surat pembebasan dan tidak meminta pelunasan segera atas seluruh saldo pinjaman. Oleh karenanya, saldo hutang bank pada tanggal 31 Desember 2006 disajikan sesuai dengan jadwal pembayaran yang dinyatakan dalam perjanjian pinjaman.

Pada tanggal 29 Oktober 2001, PT Centralavian Pertiwi (CAP), Anak perusahaan dari CPJF

menandatangani perjanjian fasilitas cerukan (overdraft) dan Time Revolving Loan (TRL) dengan PT Bank Central Asia Tbk. dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp1,00 miliar dan Rp4,00 miliar. Fasilitas ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik CAP. Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan 12 Nopember 2007.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Pada tanggal 6 September 2002, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman kredit

dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Bank Danamon) untuk mendapatkan fasilitas pinjaman (Tranche B) masing-masing dengan jumlah maksimum Rp100,00 miliar dan Rp30,00 miliar. Fasilitas pinjaman ini berjangka waktu 1 tahun. Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 17 Mei 2007.

Pada tanggal 14 Juli 2006, Perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman impor dan fasilitas Letters of

Credit (L/C) dengan jumlah maksimum sebesar $AS15.000.000, dan fasilitas transaksi mata uang asing dengan Pre-Settlement Exposure Foreign Exchange (PSE-FX) dan Settlement Risk (SR) masing-masing dengan jumlah maksimum $AS3.000.000 dan $AS10.000.000 dari Bank Danamon. Fasilitas pinjaman tersebut digunakan untuk pembelian bahan baku serta mesin dan peralatan. Fasilitas ini dapat digunakan sampai dengan 17 Mei 2007. Fasilitas yang telah digunakan oleh Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar $AS3.958.895.

Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama untuk fasilitas pinjaman yang diperoleh dari BCA dan PT Bank Ekonomi Raharja berdasarkan Security Sharing Agreement dan tambahan jaminan persediaan (Catatan 7). Perusahaan dan CPJF diwajibkan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: - Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 200% - Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100% - Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 150%.

Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Danamon sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: - Menjual, menyewakan, memindahkan atau mengalihkan sebagian atau seluruh pendapatan atau

kekayaan kecuali dalam rangka menjalankan usaha debitur sehari-hari

Page 30: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

27

10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (lanjutan)

- Mengumumkan atau membagikan dividen yang jumlahnya melebihi 40% dari laba bersih setelah pajak dan pos luar biasa, kecuali ditentukan oleh peraturan yang berlaku

- Melakukan penggabungan usaha (merger), konsolidasi, akuisisi, penyertaan modal atau pengambilalihan saham perusahaan lain kecuali merger dengan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa yang sahamnya 50,1% atau lebih dimiliki oleh kelompok usaha Charoen Pokphand

- Menerbitkan obligasi atau surat berharga - Melakukan investasi dalam bisnis inti di atas Rp100,00 miliar dan di luar bisnis inti di atas

Rp10,00 miliar, kecuali untuk mengakuisisi CPJF. Perusahaan dan CPJF mengirimkan penjelasan tertulis sekaligus meminta surat pembebasan

(waiver) dari Bank Danamon sehubungan dengan investasi yang melebihi batas maksimal sebagaimana ditetapkan di atas.

PT Bank Ekonomi Raharja Pada tanggal 8 April 2003, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan

PT Bank Ekonomi Raharja (Bank Ekonomi) untuk mendapatkan fasilitas pinjaman revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp25,00 miliar, terdiri atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp18,75 miliar dan CPJF sebesar Rp6,25 miliar. Pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman ini sama dengan pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 13). Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 8 April 2007.

Perusahaan mengirimkan penjelasan tertulis sekaligus meminta surat pembebasan (waiver) dari Bank

Ekonomi sehubungan dengan transaksi akuisisi yang dilakukan Perusahaan pada tahun 2006 (Catatan 4 dan 13).

PT Bank Chinatrust Indonesia

Pada tanggal 14 April 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman untuk pembelian bahan baku dari PT Bank Chinatrust Indonesia (Chinatrust) dengan jumlah maksimum sebesar $AS1.400.000 yang telah diubah pada tanggal 14 Februari 2007 menjadi $AS2.500.000. Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan 14 April 2007 dan dijamin dengan aktiva tetap tertentu milik CPJF (Catatan 9). Fasilitas yang telah digunakan oleh Perusahaan masing-masing sebesar Rp9,39 miliar dan Rp13,65 miliar pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005. Perjanjian tersebut juga memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan dan CPJF, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari Chinatrust: - Menjual atau mengalihkan hak atau menyewakan kekayaan Perusahaan di atas $AS5.000.000 - Mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin terhadap pihak lain, kecuali terhadap Anak

perusahaan yang mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Perusahaan - Memperoleh pinjaman dalam bentuk apapun dari pihak lain untuk modal kerja maupun investasi

yang menyebabkan terlanggarnya debt to equity ratio (dua kali) - Melakukan merger atau akuisisi di luar bisnis inti atau menjual baik sebagian maupun seluruh

Perusahaan atau kekayaannya di atas $AS5.000.000 - Membayar dividen atau membayar kembali kepada para pemegang saham Perusahaan yang

menyebabkan terlanggarnya debt to equity ratio (dua kali) - Melakukan investasi pada perusahaan-perusahaan lain yang tidak berhubungan dengan bisnis inti

Perusahaan - Memberi izin kepada pihak ketiga untuk menempati bangunan yang dijaminkan kepada

Chinatrust.

Page 31: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

28

10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Niaga Tbk.

Pada tanggal 7 April 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman impor dan Letters of Credit (L/C) dari PT Bank Niaga Tbk. (Bank Niaga) dengan jumlah maksimum sebesar $AS5.000.000 yang telah diubah pada tanggal 16 Oktober 2006 sehubungan dengan penambahan fasilitas berupa fasilitas bank garansi dengan jumlah maksimum secara keseluruhan menjadi $AS10.000.000. Seluruh fasilitas ini diperpanjang sampai dengan 1 Oktober 2007 dan dijamin dengan piutang, persediaan dan aktiva tetap tertentu milik Perusahaan dan CPJF (Catatan 6, 7 dan 9). Fasilitas yang telah digunakan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar $AS3.709.990 dan $AS2.425.503. Perusahaan diwajibkan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: - Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 200% - Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 150%. Perjanjian tersebut juga memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari Bank Niaga: - Memberikan pinjaman kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain, kecuali dalam rangka

menjalankan kegiatan operasional Perusahaan - Mengadakan perubahan sifat dan kegiatan usaha - Melakukan konsolidasi, merger, likuidasi atau akuisisi di luar bisnis inti. Natexis Banques Populaires, Singapura Pada tanggal 25 Nopember 2005 dan 28 Mei 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas stock financing dari Natexis Banques Populaires, Singapura, dengan fasilitas maksimum $AS14.000.000. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembelian bungkil kacang kedelai dan jagung dari Bunge Agribusiness Singapore Pte. Ltd., Singapura. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan bungkil kacang kedelai dan jagung setara dengan 110% dari nilai pembiayaan (Catatan 7). Fasilitas yang telah digunakan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2005 adalah sebesar $AS8.410.386.

Suku bunga tahunan dari berbagai fasilitas pinjaman di atas adalah sebagai berikut: 2006 2005

Dolar Amerika Serikat - 4,85% - 7,58% Rupiah 13,00% - 17,87% 8,02% - 15,00%

Page 32: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

29

11. HUTANG USAHA Akun ini terdiri atas hutang kepada: 2006 2005

Pihak ketiga: Pemasok luar negeri: Cargill International Trading Pte. Ltd., Singapura 147.877 30.216 Peter Cremer, Singapura 55.267 - Toepfer International - Asia Pte. Ltd., Singapura (Catatan 7) 51.094 18.203 Agrotech Corporation Limited, Republik Mauritius 29.717 110.280 PCS Sales (USA) Inc., Amerika Serikat 22.747 - Degussa A.G., Jerman 20.183 23.940 Concordia Agritrading Pte. Ltd., Singapura 6.405 - The Cobb Breeding Ltd., Inggris 5.169 - Cobb Vantress Ltd., Inggris 5.168 - Novus International Pte. Ltd., Singapura 4.854 4.258 Bunge Agribusiness Singapore Pte. Ltd., Singapura - 23.451 Shenzhen Hongsenlin Industry and Commerce Co. Ltd., Cina - 12.770 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5,00 miliar) 28.122 61.072

Jumlah pemasok luar negeri 376.603 284.190

Pemasok dalam negeri: Hariyanto 21.826 8.206 PT Agung Niaga Perkasa 13.397 4.050 Irwan Sugianto 7.359 3.170 Toko Mutiara Sejati - 10.653 PT Centralavian Pertiwi - 9.454 PT Connel Bersaudara Chemindo - 7.595 PT Jaklin Komoditindo - 7.088 Adjes - 5.098 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5,00 miliar) 89.931 92.268

Jumlah pemasok dalam negeri 132.513 147.582

Jumlah pihak ketiga 509.116 431.772

Pihak hubungan istimewa (Catatan 22) 20.019 56.721

Saldo hutang usaha tersebut di atas timbul sehubungan dengan transaksi pembelian bahan baku. Hutang usaha tersebut di atas termasuk hutang usaha dalam mata uang Dolar Amerika Serikat sejumlah $AS44,34 juta (setara dengan Rp399,96 miliar) dan $AS32,41 juta (setara dengan Rp318,60 miliar) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005.

Pada tanggal 24 September 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian stock financing dengan Toepfer International - Asia Pte. Ltd., Singapura (Toepfer). Fasilitas yang diberikan adalah pembiayaan atas pembelian bahan baku dari Toepfer sebesar 85% dari nilai pembelian dengan jumlah maksimum sebesar $AS10,00 juta. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan bahan baku yang dibeli dengan fasilitas tersebut (Catatan 7). Pada tanggal 31 Desember 2006, Perusahaan telah mempergunakan fasilitas tersebut sebesar $AS3.931.295.

Page 33: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

30

12. HUTANG PAJAK Hutang pajak terdiri dari: 2006 2005

Pajak penghasilan Pasal 4 990 466 Pasal 21 18.027 6.194 Pasal 23 617 401 Pasal 26 12.022 14.041 Pasal 25 40 - Pasal 29 3.192 - Pajak pertambahan nilai 9.480 8.724

Jumlah 44.368 29.826

Pajak Penghasilan - Tahun Berjalan Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi

konsolidasi dan penghasilan kena pajak (rugi fiskal) untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

2006 2005

Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi 268.992 68.607 Dikurangi: laba Anak perusahaan sebelum pajak penghasilan 63.519 64.983

Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan 205.473 3.624

Beda temporer: Penyisihan imbalan kerja karyawan - bersih 26.258 26.082 Sewa guna usaha 2.462 1.057 Amortisasi: Biaya emisi obligasi 928 583 Sewa (32) (21) Beban tangguhan - hak atas tanah (50) (65) Penyisihan piutang ragu-ragu - bersih (181) 116 Laba penjualan aktiva tetap 543 132 Penyusutan (3.791) (9.445)

Beda permanen: Pajak dan denda 57.147 14.425 Hadiah dan sumbangan 5.862 6.612 Biaya bunga bukan objek pajak 1.111 - Penghasilan yang pajaknya bersifat final: Bunga (4.744) (1.317) Sewa (54) (78)

Penghasilan kena pajak Perusahaan 290.932 41.705

Akumulasi rugi fiskal awal tahun (110.044) (151.749) Koreksi 16.025 -

Akumulasi rugi fiskal setelah koreksi (94.019) (151.749)

Penghasilan kena pajak (akumulasi rugi fiskal) akhir tahun 196.913 (110.044)

Page 34: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

31

12. HUTANG PAJAK (lanjutan) Pajak Penghasilan - Tahun Berjalan (lanjutan) Perhitungan akumulasi rugi fiskal sebagai berikut: 2006

2004 Perusahaan (151.749) Koreksi Kantor Pajak atas rugi fiskal 35.484 Pembebanan tagihan pajak pertambahan nilai (22.892)

Setelah koreksi (139.157)

2005 Perusahaan 41.705 Koreksi Kantor Pajak atas laba fiskal 25.245 Pembebanan tagihan pajak pertambahan nilai (21.812)

Setelah koreksi 45.138

Akumulasi rugi fiskal setelah koreksi (94.019)

Rugi fiskal Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pajak. Penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 tersebut di atas akan dilaporkan di SPT tahun 2006.

Perhitungan pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2006 2005

Penghasilan kena pajak Perusahaan 196.913 41.705 Anak perusahaan 14.416 73.779

Jumlah 211.329 115.484

Pajak penghasilan - tahun berjalan Perusahaan 59.057 - Anak perusahaan 4.307 -

Jumlah 63.364 -

Page 35: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

32

12. HUTANG PAJAK (lanjutan)

Perhitungan tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

2006 2005

Pajak penghasilan - tahun berjalan Perusahaan 59.057 - Anak perusahaan 4.307 -

Jumlah 63.364 -

Pembayaran di muka pajak penghasilan Perusahaan 75.256 60.661 Anak perusahaan 1.161 -

Jumlah 76.417 60.661

Tagihan pajak penghasilan Perusahaan 16.199 60.661 Anak perusahaan 46 -

Jumlah 16.245 60.661

Tagihan pajak pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: 2006 2005

Perusahaan Kelebihan pembayaran pajak penghasilan 2006 16.199 - 2005 - 60.661 2004 - 67.661 2003 4.195 - Pajak pertambahan nilai 2006 5.275 - 2005 - 23.473 2004 - 22.891 2003 - 14.355 Anak perusahaan Kelebihan pembayaran pajak penghasilan 2006 46 - 2005 1.002 -

Jumlah 26.717 189.041

Page 36: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

33

12. HUTANG PAJAK (lanjutan)

Berdasarkan beberapa surat dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang seluruhnya diterbitkan pada tanggal 7 Agustus 2006, tagihan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) masukan Perusahaan dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp58,69 miliar sehubungan dengan impor bahan baku pakan ternak pada tahun 2003, 2004 dan 2005 tidak dikabulkan oleh DJP karena DJP memperlakukan bahan baku impor tersebut sebagai obyek PPN. Dalam surat DJP tertanggal 26 Desember 2006, dinyatakan bahwa tagihan PPN yang tidak dikabulkan tersebut dapat dibebankan sebagai biaya pada perhitungan pajak penghasilan badan pada tahun-tahun fiskal yang bersangkutan. Perusahaan membebankan seluruh tagihan PPN tersebut pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2006 dan mengakui tagihan pajak penghasilan sebesar Rp4,20 miliar untuk tagihan PPN tahun 2003 dalam neraca konsolidasi tahun 2006. Namun demikian, Perusahaan tetap berkeyakinan bahwa bahan baku impor untuk pakan ternak tersebut di atas bukan merupakan obyek PPN berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia. Sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No.00007/406/05/092/06 pada tanggal 19 Desember 2006, tagihan pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun pajak 2005 sebesar Rp60,66 miliar telah disetujui oleh DJP dan rugi fiskal untuk tahun 2005 telah dikoreksi sebesar Rp25,24 miliar. Pada tanggal 10 Januari 2007, tagihan pajak penghasilan yang diterima Perusahaan secara kas adalah sebesar Rp56,85 miliar, setelah memperhitungkan tambahan kewajiban perpajakan lainnya yang telah ditetapkan Kantor Pajak.

Sesuai dengan SKPLB No.00022/406/04/092/06 pada tanggal 25 April 2006, tagihan pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun pajak 2004 sebesar Rp67,57 miliar telah disetujui oleh DJP dan rugi fiskal untuk tahun 2004 telah dikoreksi sebesar Rp35,48 miliar. Tagihan pajak penghasilan yang diterima Perusahaan secara kas adalah sebesar Rp66,31 miliar setelah memperhitungkan tambahan kewajiban perpajakan lainnya yang telah ditetapkan Kantor Pajak. Sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan No. 00032/406/03/092/05 tanggal 7 Juni 2005, tagihan pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun pajak 2003 sebesar Rp56,68 miliar telah disetujui oleh DJP sebesar Rp46,15 miliar, selisih atas jumlah tersebut dibebankan pada usaha tahun 2005. Tagihan pajak penghasilan yang diterima Perusahaan secara kas adalah sebesar Rp44,69 miliar setelah memperhitungkan tambahan kewajiban perpajakan lainnya yang telah ditetapkan Kantor Pajak. Sesuai dengan SKPLB Pajak Penghasilan Badan No. 00037/406/03/058/05 tanggal 31 Januari 2005, tagihan pajak penghasilan Anak perusahaan tertentu untuk tahun pajak 2003 sejumlah Rp9,30 miliar telah disetujui oleh DJP. Tagihan pajak penghasilan yang diterima Anak perusahaan tertentu secara kas adalah sebesar Rp9,04 miliar setelah memperhitungkan tambahan kewajiban perpajakan lainnya yang telah ditetapkan Kantor Pajak. Pada tahun 2006 dan 2005, Perusahaan menerima beberapa putusan Pengadilan Pajak yang menyetujui beberapa tagihan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp2,03 miliar, dimana pengembalian tersebut diterima pada tahun 2006.

Page 37: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

34

12. HUTANG PAJAK (lanjutan)

Pajak Penghasilan - Tangguhan 2006 2005

Pajak penghasilan - tangguhan (pengaruh perbedaan waktu pada tarif maksimum 30%) Perusahaan Penyisihan imbalan kerja karyawan - bersih 7.877 7.825 Sewa guna usaha 739 317 Amortisasi: Biaya emisi obligasi 278 175 Sewa (10) (6) Beban tangguhan - hak atas tanah (15) (20) Penyisihan piutang ragu-ragu - bersih (54) 35 Laba penjualan aktiva tetap 163 40 Penyusutan (1.137) (2.834) Rugi fiskal (33.013) (12.512)

Jumlah (25.172) (6.980) Anak perusahaan (19.292) (20.471)

Pajak penghasilan tangguhan - bersih (44.464) (27.451)

Rekonsiliasi antara pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan dan pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

2006 2005

Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi 268.992 68.607 Dikurangi: laba Anak perusahaan sebelum pajak penghasilan 63.519 64.983

Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan 205.473 3.624

Pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku (61.624) (1.086) Pengaruh pajak atas beda permanen: Pajak dan denda (17.144) (4.328) Hadiah dan sumbangan (1.759) (1.984) Beban bunga bukan subjek pajak (333) - Penghasilan yang pajaknya bersifat final: Bunga 1.423 395 Sewa 16 23 Rugi pajak yang dikoreksi Kantor Pajak (4.808) -

Pajak penghasilan - Perusahaan (84.229) (6.980) Pajak penghasilan - Anak perusahaan (23.599) (20.471)

Beban pajak penghasilan - bersih per laporan laba rugi konsolidasi (107.828) (27.451)

Page 38: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

35

12. HUTANG PAJAK (lanjutan)

Pajak Penghasilan - Tangguhan (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, aktiva dan kewajiban pajak tangguhan masing-masing adalah sebagai berikut: 2006 2005

Aktiva (kewajiban) pajak tangguhan - bersih Perusahaan Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan 45.167 36.262 Rugi fiskal - 33.013 Penyisihan piutang ragu-ragu 889 943 Biaya dibayar di muka - 10 Aktiva tetap (32.419) (31.445) Sewa guna usaha (503) (1.242) Biaya emisi obligasi 48 (230) Beban tangguhan - hak atas tanah (192) (177)

12.990 37.134 Anak perusahaan - bersih Aktiva pajak tangguhan 10.948 28.858 Kewajiban pajak tangguhan (208) -

Aktiva Pajak Tangguhan - bersih 23.938 65.992

Kewajiban Pajak Tangguhan - bersih (208) -

Manajemen berkeyakinan bahwa aktiva pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.

13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG Akun ini terdiri dari: 2006 2005

Hutang Rupiah: PT Bank Central Asia Tbk. 150.000 - PT Bank Ekonomi Raharja - 5.000

Jumlah 150.000 5.000 Bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun (7.500) (5.000)

Bagian jangka panjang 142.500 -

Page 39: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

36

13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)

PT Bank Central Asia Tbk.

Pada tanggal 1 Desember 2006, Perusahaan mendapatkan fasilitas tambahan dari perjanjian

pinjaman sebesar Rp150,00 miliar. Fasilitas pinjaman ini terhutang dalam 20 kali angsuran triwulanan dengan jumlah masing-masing angsuran sebesar Rp1,88 miliar untuk tahun pertama, Rp7,50 miliar untuk tahun kedua dan Rp9,38 miliar untuk tahun-tahun berikutnya. Pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman ini sama dengan pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka pendek yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 10).

PT Bank Ekonomi Raharja

Pada tanggal 8 April 2003, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Bank Ekonomi Raharja (Bank Ekonomi) untuk mendapatkan fasilitas pinjaman dengan jumlah maksimum sebesar Rp25,00 miliar, terdiri atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp18,75 miliar dan CPJF sebesar Rp6,25 miliar. Fasilitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 3 tahun dengan masa tenggang (grace period) selama 6 bulan sejak perjanjian ditandatangani. Pinjaman ini terhutang dalam 10 kali angsuran triwulanan dengan jumlah masing-masing angsuran sebesar Rp2,50 miliar. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan jaminan untuk fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk. dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. berdasarkan Security Sharing Agreement. Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: - Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 200% - Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100% - Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 150%.

Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Ekonomi sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: - Melakukan penggabungan usaha (merger), konsolidasi, akuisisi, penyertaan modal atau

pengambilalihan saham perusahaan lain kecuali merger dengan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa

- Mengumumkan atau membagikan dividen yang jumlahnya melebihi 40% dari laba bersih setelah pajak dan pos luar biasa kecuali ditentukan oleh peraturan yang berlaku

- Memperoleh pinjaman baru dari bank/lembaga keuangan lain dan menerbitkan obligasi sehingga menyebabkan Perusahaan melanggar rasio keuangan tersebut di atas

- Menjual, menyewakan, memindahkan atau mengalihkan sebagian atau seluruh pendapatan atau kekayaan kecuali dalam rangka menjalankan usaha debitur sehari-hari

- Melakukan investasi di luar bisnis inti di atas Rp10,00 miliar. Pada tahun 2006, Perusahaan dan CPJF telah melunasi seluruh pinjaman.

Suku bunga tahunan dari berbagai fasilitas pinjaman di atas adalah sebagai berikut:

2006 2005

Dolar Amerika Serikat - 4,85% - 7,58% Rupiah 13,50% - 17,00% 8,02% - 15,00%

Page 40: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

37

14. HUTANG OBLIGASI Akun ini terdiri dari:

2006 2005

Hutang pokok 500.000 500.000 Biaya emisi obligasi, setelah dikurangi dengan amortisasi (2.945) (4.908)

Bersih 497.055 495.092

Pada tanggal 2 Juli 2003, Perusahaan menerbitkan obligasi dengan nama “Obligasi Charoen Pokphand Indonesia I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (Obligasi) dengan nilai nominal sebesar Rp500,00 miliar yang terdiri dari pecahan Rp50,00 juta dan akan jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 2 Juli 2008. Perusahaan dapat membeli kembali obligasi tersebut. Obligasi tersebut dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun yang akan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, dimulai pada tanggal 2 Oktober 2003 sampai dengan tanggal 2 Juli 2008. Seluruh obligasi tersebut telah didaftarkan di Bursa Efek Surabaya efektif pada tanggal 7 Juli 2003.

Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dengan PT Bank Permata Tbk. selaku Wali Amanat, Obligasi ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dan bangunan serta benda-benda yang ada diatasnya dan fidusia atas piutang usaha, persediaan, ayam pembibit turunan dan aktiva tetap tertentu dengan nilai penjaminan seluruhnya sebesar 75% dari nilai pokok obligasi yang terhutang (Catatan 6, 7, 8 dan 9).

Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, Perusahaan dan Anak perusahaan harus memperoleh

persetujuan tertulis dari Wali Amanat, antara lain untuk melakukan hal-hal berikut: - Melakukan penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan yang secara material akan

mempunyai akibat negatif terhadap kelangsungan usaha Perusahaan dan atau Anak perusahaan, kecuali penggabungan atau pengambilalihan tersebut untuk mendukung kegiatan usaha dengan ketentuan Perusahaan tetap menjadi surviving company

- Mengadakan perubahan bidang usaha yang berbeda dari usaha inti - Menjual, memindahkan/memberikan efek yang bersifat ekuitas anak perusahaan yang

menyebabkan kepemilikan Perusahaan kurang dari 50% atas Anak perusahaan tersebut, kecuali dilakukan dengan harga pasar yang wajar

- Melakukan penjualan atau pengalihan dengan cara apapun aktiva Perusahaan dan Anak perusahaan dalam 1 transaksi atau gabungan selama jangka waktu obligasi yang besarnya melebihi 50% dari jumlah aktiva

- Mengumumkan atau membayar dividen tunai kepada pemegang saham yang melebihi 40% dari laba bersih Perusahaan per tahun

- Mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan kecuali pengurangan tersebut disebabkan oleh pembelian kembali saham Perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Perusahaan juga disyaratkan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:

- Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100% - Rasio hutang terhadap ekuitas tidak lebih dari 250% - Rasio EBITDA terhadap beban bunga yang disesuaikan minimal 200%.

Page 41: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

38

14. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)

Seperti yang dinyatakan dalam prospektus penawaran umum obligasi, hasil dari penawaran umum obligasi akan digunakan untuk hal-hal berikut ini: 1. Dua puluh lima persen (25%) akan digunakan untuk membeli mesin-mesin dan membangun

pabrik baru untuk meningkatkan kapasitas produksi pakan ternak Perusahaan 2. Dua puluh tujuh persen (27%) akan digunakan untuk melakukan setoran modal pada CPJF untuk

meningkatkan kapasitas produksi pembibitan anak ayam usia sehari komersial 3. Dua belas koma lima persen (12,5%) akan digunakan untuk membeli fasilitas pendukung dalam

rangka penerapan Enterprise Resources Planning 4. Tiga koma lima persen (3,5%) akan digunakan untuk membeli peralatan dan perlengkapan

laboratorium penelitian dan pengembangan bioteknologi 5. Tiga puluh dua persen (32%) akan digunakan untuk modal kerja. Seluruh dana hasil penerbitan obligasi telah digunakan oleh Perusahaan berdasarkan tujuannya diatas dan telah dilaporkan kepada BAPEPAM dengan perincian sebagai berikut: 1. Peningkatan kapasitas produksi pabrik pakan ternak sebesar Rp124,93 miliar 2. Penyetoran modal pada CPJF sebesar Rp135,00 miliar 3. Pembelian fasilitas pendukung Enterprise Resource Planning sebesar Rp62,53 miliar 4. Pembelian peralatan dan perlengkapan laboratorium penelitian dan pengembangan bioteknologi

sebesar Rp17,54 miliar 5. Modal kerja sebesar Rp150,18 miliar. Pada tahun 2006 dan 2005, Obligasi ini memperoleh peringkat kredit masing-masing idBBB (Triple B; Stable Outlook) dan idBBB- (Triple B Minus; Stable Outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), agen pemeringkat kredit independen, dalam laporannya masing-masing dengan No. 236/PEF-Dir/VI/2006 tanggal 7 Juni 2006 dan No. 577/PEF-Dir/XII/2005 tanggal 27 Desember 2005.

15. MODAL SAHAM Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai

berikut: 2006 Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah

PT Surya Hidup Satwa 779.068.750 55,34 77.907 Royal Bank of Canada (Asia) Ltd. 200.038.000 14,21 20.004 UBS AG, Singapura 93.884.500 6,67 9.388 Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) 334.677.925 23,78 33.468 Jumlah 1.407.669.175 100,00 140.767

Page 42: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

39

15. MODAL SAHAM (lanjutan) 2005 Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah

PT Central Proteinaprima Tbk. 779.068.750 55,34 77.907 Royal Bank of Canada (Asia) Ltd. 339.307.500 24,10 33.931 Rusmin Ryadi (Direktur) 5.000.000 0,36 500 Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) 284.292.925 20,20 28.429 Jumlah 1.407.669.175 100,00 140.767 Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat pada tanggal 12 Mei 2006 antara PT Central

Proteinaprima Tbk. (CPP) dan PT Surya Hidup Satwa (SHS), sebanyak 779.068.750 saham atau 55,34% kepemilikan Perusahaan oleh CPP dijual kepada SHS pada harga Rp400,00 (Rupiah penuh) per saham.

16. SALDO LABA

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 11 Mei 2006, yang risalah rapatnya diaktakan oleh Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 16 pada tanggal yang sama, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk: - Membagikan dividen kas sebesar Rp14,08 miliar atau Rp10,00 (Rupiah penuh) per saham atas

laba bersih tahun 2005, yang dibayarkan pada tanggal 6 Juli 2006.

- Mencadangkan sebagai cadangan umum sebesar Rp1,00 miliar dari laba bersih tahun 2005 sesuai dengan Undang-undang No. 1 tahun 1995, “Perseroan Terbatas”.

17. PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih berdasarkan segmen usaha adalah sebagai berikut: 2006 2005

Pakan 5.115.198 4.572.058 Anak ayam usia sehari 883.432 713.655 Ayam olahan 348.421 238.215 Peralatan peternakan 20.613 16.334 Kemasan plastik 17.915 -

Jumlah 6.385.579 5.540.262

Pada tahun 2006, penjualan kepada pelanggan yang jumlahnya melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasi berasal dari penjualan kepada PT Vista Grain sebesar Rp1.152,78 miliar atau sebesar 18,06% dari penjualan bersih konsolidasi.

Page 43: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

40

18. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2006 2005

Bahan baku yang digunakan 4.648.561 4.095.917 Upah buruh langsung 53.431 39.685 Biaya pabrikasi dan deplesi 727.785 558.121

Jumlah biaya produksi 5.429.777 4.693.723 Saldo barang dalam proses Awal tahun 41.274 40.563 Awal tahun perusahaan yang diakuisisi 6.703 - Akhir tahun (68.372) (41.274)

Beban pokok produksi 5.409.382 4.693.012 Saldo barang jadi Awal tahun 62.956 66.940 Awal tahun perusahaan yang diakuisisi 1.622 - Pembelian 8.641 9.628 Akhir tahun (75.492) (62.956)

Beban pokok penjualan 5.407.109 4.706.624

Pembelian kepada pemasok yang jumlahnya melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasi adalah pembelian dari Cargill International Trading Pte. Ltd., Singapura, masing-masing sebesar Rp1.538,26 miliar dan Rp587,36 miliar pada tahun 2006 dan 2005 atau sebesar 24,10% dan 10,60% dari penjualan bersih konsolidasi.

19. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2006 2005

Penjualan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 21) 74.936 52.498 Pengangkutan 18.056 10.773 Perjalanan dinas dan transportasi 12.019 9.521 Promosi dan iklan 6.582 6.040 Penyusutan (Catatan 9a) 4.001 3.562 Lain-lain 16.694 15.447

132.288 97.841

Umum dan administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 21) 279.309 229.577 Royalti (Catatan 24a) 66.467 65.306 Perjalanan dinas dan transportasi 41.160 39.323 Honorarium tenaga ahli 18.991 14.315 Tunjangan makan dan transportasi 18.612 17.382 Penyusutan (Catatan 9a) 17.893 15.955

Page 44: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

41

19. BEBAN USAHA (lanjutan) 2006 2005

Umum dan administrasi (lanjutan) Pajak 10.396 9.830 Telepon, listrik dan air 10.337 9.898 Asuransi 8.678 9.155 Perbaikan dan pemeliharaan 6.041 6.545 Perlengkapan kantor 4.992 5.084 Hadiah dan sumbangan 4.848 4.989 Sewa 3.861 6.418 Pelatihan dan seminar 456 1.154 Lain-lain 15.541 16.139

507.582 451.070

Jumlah 639.870 548.911

20. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 2006 2005

Beban keuangan: Hutang obligasi (70.000) (70.000) Hutang bank (67.185) (58.925) Lain-lain (8.138) (730)

Jumlah (145.323) (129.655)

Laba (rugi) selisih kurs dan beban swap - bersih: Instrumen derivatif 81.654 (60.248) Hutang usaha dan hutang lain-lain 25.914 (25.216) Hutang bank - (4.549) Lain-lain (223) (777)

Jumlah 107.345 (90.790)

Penghasilan bunga: Deposito berjangka dan on call 6.568 4.789 Jasa giro 2.864 1.850

Jumlah 9.432 6.639

Beban pajak (59.221) (14.686)

Rupa-rupa - bersih 18.159 12.372

Beban lain-lain - bersih (69.608) (216.120)

Rupa-rupa - bersih merupakan pendapatan bersih atas penjualan ayam afkir, karung bekas, bahan

baku, kotoran ayam; penjualan aktiva tetap; pendapatan sewa; dan jasa penetasan telur.

Page 45: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

42

21. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN

Perusahaan dan Anak perusahaan menyediakan imbalan kerja untuk karyawannya yang mencapai usia pensiun pada usia 55 tahun berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13/2003”). Imbalan kerja tersebut tidak didanai.

Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 dicatat

berdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Eldridge Gunaprima Solution dan PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 28 Februari 2007 (Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu), 29 Januari 2007 dan 31 Januari 2007 (Anak perusahaan tertentu) dan 1 Februari 2006 (Perusahaan dan Anak perusahaan) dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Berikut adalah asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam laporan aktuaris independen tersebut:

2006 2005

Tingkat bunga 10,5% per tahun 13% per tahun Tingkat kenaikan gaji (upah) 10% per tahun 11% per tahun Usia pensiun 55 tahun 55 tahun Tingkat kematian tabel CSO-1980 tabel CSO-1980

Rincian beban imbalan kerja karyawan pada laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut: 2006 2005

Biaya jasa kini 18.489 12.406 Biaya bunga 19.330 22.904 Amortisasi atas biaya jasa lalu yang belum diakui - yang belum menjadi hak 2.361 2.297 Amortisasi atas kerugian aktuarial 360 1.246

Beban imbalan kerja karyawan 40.540 38.853

Rincian kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan pada neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:

2006 2005

Nilai kini kewajiban 286.363 202.976 Biaya jasa lalu yang belum diakui (29.031) (30.569) Rugi aktuarial yang belum diakui (53.246) (19.464)

Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan 204.086 152.943

Mutasi kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:

2006 2005

Saldo pada awal tahun 152.943 130.094 Saldo awal perusahaan yang diakuisisi 10.522 - Penyisihan tahun berjalan 40.540 38.853

204.005 168.947

Page 46: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

43

21. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 2006 2005

Kewajiban atas karyawan yang dimutasi 5.068 (10.114) Pembayaran tahun berjalan (4.987) (5.890)

Saldo pada akhir tahun 204.086 152.943

Kewajiban atas karyawan yang dimutasi merupakan kewajiban imbalan kerja atas beberapa karyawan

yang dimutasi dari atau ke perusahaan afiliasi yang tidak dikonsolidasi. 22. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA Berikut adalah saldo piutang dan hutang dengan pihak hubungan istimewa: Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Aktiva/Kewajiban Konsolidasi

2006 2005 2006 2005

Piutang usaha (Catatan 6) PT Primafood International 17.712 30.650 0,61 1,17 PT Vista Agung Kencana 10.532 5.602 0,36 0,21 PT Centralpertiwi Bahari 7.939 4.315 0,27 0,16 PT Satwa Utama Raya 7.447 - 0,26 - PT Suryawindu Pertiwi 3.428 1.269 0,12 0,05 PT Windusejati Pertiwi 3.034 - 0,11 - PT Andalas Windumurni 2.088 - 0,07 - PT Vista Grain 1.350 - 0,05 - PT Nusantara Unggasjaya 1.253 1.198 0,04 0,05 PT Central Agromina 1.129 387 0,04 0,01 PT Citrawindu Pertala 1.108 1.215 0,04 0,05 PT Cipta Khatulistiwa Mandiri 331 5.443 0,01 0,21 PT Central Panganpertiwi 63 5.952 0,00 0,23 PT Central Proteinaprima Tbk. - 9.148 - 0,35 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1,00 miliar) 570 1.454 0,02 0,05

Jumlah 57.984 66.633 2,00 2,54

Piutang pihak hubungan istimewa PT Central Panganpertiwi 26.597 668 0,92 0,03 PT Central Proteinaprima Tbk. 13.493 5.228 0,46 0,20 PT Vista Grain 11.338 1.892 0,39 0,07 PT Centralpertiwi Bahari 3.816 4.186 0,13 0,16 PT Central Agromina 3.666 6.392 0,13 0,24 PT Centralwindu Sejati 3.054 - 0,11 - PT Vista Agung Kencana 2.721 - 0,09 - PT Satwa Utama Raya 2.271 306 0,08 0,01 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1,00 miliar) 724 485 0,02 0,02

Jumlah 67.680 19.157 2,33 0,73

Page 47: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

44

22. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Aktiva/Kewajiban Konsolidasi

2006 2005 2006 2005

Hutang usaha (Catatan 11) PT Surya Hidup Satwa 12.048 37.513 0,57 1,89 PT Indovetraco Makmur Abadi 6.269 13.877 0,29 0,70 PT Multi Sarana Indotani 1.618 1.191 0,08 0,06 CPF Europe S.A., Belgia - 2.555 - 0,13 PT Satwa Utama Raya - 1.535 - 0,08 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1,00 miliar) 84 50 0,00 0,00

Jumlah 20.019 56.721 0,94 2,86 Hutang pihak hubungan istimewa Charoen Pokphand International Group of Companies Ltd., British Virgin Islands (Catatan 24a) 104.919 161.201 4,94 8,12 PT Centralpertiwi Bahari 7.080 7.080 0,33 0,36 PT Nusantara Unggasjaya - 1.353 - 0,07 PT Istana Satwa Borneo - 1.116 - 0,06 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1,00 miliar) 80 68 0,01 0,00

Jumlah 112.079 170.818 5,28 8,61

Hutang sewa guna usaha PT Reksa Finance 2.632 - 0,12 -

Berikut adalah transaksi Perusahaan dan Anak perusahaan dengan pihak-pihak hubungan istimewa dengan nilai transaksi di atas Rp1,00 miliar:

Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Penjualan Bersih Konsolidasi

2006 2005 2006 2005

Penjualan bersih PT Vista Grain 252.295 195.630 3,95 3,53 PT Primafood International 237.166 191.964 3,71 3,47 PT Nusantara Unggasjaya 132.936 124.261 2,08 2,24 PT Central Proteinaprima Tbk. 125.443 36.569 1,96 0,66 PT Satwa Utama Raya 64.514 55.636 1,01 1,01 PT Central Panganpertiwi 63.052 64.867 0,99 1,17 PT Central Agromina 44.526 33.320 0,70 0,60 PT Vista Agung Kencana 31.241 23.355 0,49 0,42 PT Istana Satwa Borneo 18.180 16.140 0,29 0,29 PT Cipta Khatulistiwa Mandiri 16.353 13.475 0,26 0,24 PT Centralpertiwi Bahari 8.423 115.420 0,13 2,08 PT Suryawindu Pertiwi 2.169 5.228 0,03 0,10 PT Windusejati Pertiwi 2.105 4.418 0,03 0,08 PT Andalas Windumurni 1.594 2.357 0,03 0,04 PT Citrawindu Pertala 1.591 5.790 0,03 0,11

Jumlah 1.001.588 888.430 15,69 16,04

Page 48: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

45

22. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Penjualan Bersih Konsolidasi

2006 2005 2006 2005

Pembelian bahan baku dan bahan lain PT Nusantara Unggasjaya 114.689 - 1,80 - PT Central Agromina 84.758 18.958 1,33 0,34 PT Surya Hidup Satwa 67.593 57.593 1,06 1,04 PT Indovetraco Makmur Abadi 52.250 39.473 0,82 0,71 PT Central Proteinaprima Tbk. 26.501 48.043 0,41 0,87 PT Satwa Utama Raya 24.676 21.484 0,39 0,39 PT Vista Agung Kencana 16.790 9.058 0,26 0,16 PT Multi Sarana Indotani 16.642 10.818 0,26 0,20 PT Central Panganpertiwi 8.885 18.938 0,14 0,34 PT Centralpertiwi Bahari 3.254 7.881 0,05 0,14 PT Cipta Khatulistiwa Mandiri 1.167 521 0,02 0,01 PT BISI International 1.060 - 0,01 - PT Istana Satwa Borneo 237 2.310 0,00 0,04 CPF Europe S.A., Belgia - 7.238 - 0,13

Jumlah 418.502 242.315 6,55 4,37

Penjualan bahan baku PT Vista Grain 131.593 89.032 2,06 1,61 PT Central Proteinaprima Tbk. 51.998 87.666 0,81 1,58 PT Centralpertiwi Bahari 33.830 8.722 0,53 0,16 PT Central Panganpertiwi 33.526 27.754 0,53 0,50

Jumlah 250.947 213.174 3,93 3,85

Penjualan telur PT Vista Agung Kencana 3.455 3.023 0,06 0,05 PT Central Agromina 3.218 57.171 0,05 1,03 PT Satwa Utama Raya 3.009 5.269 0,05 0,10 PT Istana Satwa Borneo 2.205 7.844 0,03 0,14 PT Cipta Khatulistiwa Mandiri - 3.034 - 0,06

Jumlah 11.887 76.341 0,19 1,38

Beban royalti Charoen Pokphand International Group of Companies Ltd., British Virgin Islands (Catatan 24a) 66.467 65.306 1,04 1,18 Beban penetasan PT Istana Satwa Borneo 3.935 1.466 0,06 0,03 PT Satwa Utama Raya 1.857 - 0,03 -

Jumlah 5.792 1.466 0,09 0,03

Pendapatan penetasan PT Satwa Utama Raya - 1.787 - 0,03

Penambahan kepemilikan saham pada Anak perusahaan Pada tanggal 1 April 2003, Perusahaan mengadakan beberapa Perjanjian Jual Beli Saham dengan CPP untuk mengambil alih kepemilikan saham CPP pada CPJF dan PT Udangmas Intipertiwi dan dengan PT Satwa Utama Raya (SUR) untuk mengambil alih kepemilikan saham SUR pada PT Mega Kahyangan. Transaksi-transaksi di atas telah mendapat persetujuan dari pemegang saham minoritas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 9 Mei 2003, dimana telah diaktakan dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 31 pada tanggal yang sama.

Page 49: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

46

22. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

Penambahan kepemilikan saham pada Anak perusahaan (lanjutan) Jumlah saham, persentase kepemilikan, harga beli dan nilai buku penyertaan pada Anak perusahaan adalah sebagai berikut:

Nilai buku Jumlah Saham % Harga beli aktiva bersih

PT Charoen Pokphand Jaya Farm 20.199.999 19,99 45.450 25.905 PT Mega Kahyangan 819.047 19,99 13.119 8.123 PT Udangmas Intipertiwi 403.669 19,99 1.286 1.900

59.855 35.928

Selisih antara harga pembelian saham dan nilai buku penyertaan pada Anak perusahaan sebesar Rp23,93 miliar dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas.

Sifat hubungan istimewa

Sifat hubungan Perusahaan dan Anak perusahaan dengan pihak-pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut: • PT Satwa Utama Raya, PT Istana Satwa Borneo, PT Vista Agung Kencana, PT Cipta Khatulistiwa

Mandiri dan PT Indovetraco Makmur Abadi merupakan perusahaan-perusahaan di bawah pengendalian PT Surya Hidup Satwa (SHS), pemegang saham mayoritas Perusahaan.

• PT Citrawindu Pertala, PT Central Panganpertiwi, PT Suryawindu Pertiwi, PT Windusejati Pertiwi, PT Andalas Windumurni, PT Centralwindu Sejati, PT Central Agromina dan PT Centralpertiwi Bahari merupakan perusahaan-perusahaan di bawah pengendalian PT Central Proteinaprima Tbk. (CPP), Anak perusahaan SHS.

• PT Reksa Finance (dahulu PT Reksaarta Pertiwi), PT Vista Grain dan PT Primafood International di bawah pengendalian PT Central Pertiwi (CP), pemegang saham mayoritas SHS.

• PT Nusantara Unggasjaya menggabungkan diri dengan CP pada tanggal 15 Desember 2006.

• PT Multi Sarana Indotani di bawah pengendalian PT BISI International (dahulu PT Benihinti Suburintani), Anak perusahaan CP.

• CPF Europe S.A., Belgia dan Charoen Pokphand International Group of Companies Ltd., British Virgin Islands dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak terafiliasi dari manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan.

23. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2006, Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki aktiva dan kewajiban

moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

Setara dengan Mata Uang Asing Rupiah

Aktiva Kas dan setara kas $AS 2.365.410 21.336 Aktiva lain-lain $AS 2.570.989 23.190 Jumlah 44.526

Page 50: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

47

23. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

Setara dengan Mata Uang Asing Rupiah

Kewajiban Hutang bank jangka pendek $AS 7.668.885 69.173 Hutang Usaha Pihak ketiga $AS 43.768.191 394.789 Pihak hubungan istimewa $AS 572.959 5.168 Lain-lain - pihak ketiga $AS 5.116 46 EUR 3.500 42 Jumlah 469.218

Kewajiban bersih 424.692

Jika kewajiban bersih dalam mata uang asing Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 tersebut dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 20 Maret 2007, maka kewajiban moneter bersih akan mengalami kenaikan sebesar Rp7,77 miliar.

24. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN

Berikut adalah perjanjian, ikatan dan kontinjensi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2006: a. Perjanjian Lisensi

Pada tanggal 30 Desember 2005, Perusahaan dan CPJF mengadakan perjanjian lisensi dengan Charoen Pokphand International Group of Companies Ltd., British Virgin Islands (CPIGCL), pihak dengan hubungan istimewa, yang merupakan kelanjutan dari perjanjian lisensi tanggal 1 Januari 1990 termasuk seluruh perubahan-perubahannya. Perjanjian lisensi tersebut berjangka waktu 5 tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk 5 tahun berikutnya. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan dan CPJF diberi hak untuk menggunakan Intellectual Proprietary Rights (IPR) dan untuk memproduksi, memasarkan, mendistribusikan dan menjual produk-produk yang dihasilkan dari penggunaan IPR tersebut. Berdasarkan perjanjian lisensi, Perusahaan dan CPJF setuju untuk membayar royalti kepada CPIGCL dengan tarif tertentu dari penjualan bersih, yaitu sebesar 1% untuk pakan ternak, 3% untuk pakan udang, 2% untuk anak ayam usia sehari komersial dan anak ayam pembibit turunan serta 1% untuk produk pakan lainnya. Besarnya tarif royalti dapat ditinjau kembali dari waktu ke waktu dengan kenaikan tarif per tahun maksimum sebesar 1%. Pada tanggal 1 Juni 2006, CAP menandatangani perjanjian lisensi yang sama dengan CPIGCL.

Pada tanggal 25 April 2006, para pihak terkait menandatangani adendum perjanjian lisensi, dimana CPIGCL setuju untuk tidak mengenakan royalti atas penjualan anak ayam usia sehari komersial sejak tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan tanggal 30 Juni 2006.

Royalti yang dibebankan pada usaha berjumlah Rp66,47 miliar dan Rp65,31 miliar masing-masing pada tahun 2006 dan 2005, disajikan dalam akun “Beban Umum dan Administrasi”. Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, hutang royalti masing-masing berjumlah Rp104,92 miliar dan Rp161,20 miliar disajikan dalam akun “Hutang Pihak Hubungan Istimewa” (Catatan 22). Pada tahun 2006 dan 2005, Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan pembayaran atas hutang royalti masing-masing sebesar Rp56,28 miliar dan Rp30,04 miliar.

Page 51: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

48

24. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Perjanjian Fasilitas Pinjaman

Natexis Banques Populaires, Singapura

Pada tanggal 12 Oktober 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas stock financing dari Natexis Banques Populaires, Singapura, dengan jumlah maksimum $AS10.000.000. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembelian bungkil kacang kedelai dan jagung dari pemasok. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan bungkil kacang kedelai dan jagung. Jumlah maksimum pembiayaan adalah sebesar 80% dari nilai pembelian persediaan. Pada tanggal 31 Desember 2006, tidak ada jumlah yang terhutang pada fasilitas ini (Catatan 10).

Citibank N.A., Jakarta

Pada tanggal 2 Januari 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman revolving dari Citibank N.A., Jakarta dengan jumlah maksimum $AS15.000.000. Fasilitas pinjaman ini dapat digunakan sampai dengan tanggal 2 Januari 2008. PT Bank DBS Indonesia Pada tanggal 28 April 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas Letters of Credit (L/C), Trust Receipt dan stock financing dari PT Bank DBS Indonesia dengan jumlah maksimum $AS10.000.000. Fasilitas ini dapat digunakan sampai dengan tanggal 28 April 2007 dan dijamin dengan persediaan yang dibiayai dengan fasilitas pinjaman ini. Pada tanggal 31 Desember 2006, tidak ada jumlah yang terhutang pada fasilitas ini.

Raiffeisen Zentral Bank Osterreich (RZB-Austria), Singapura Pada 9 Juni 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman impor dan Letters of Credit (L/C)

dari Raiffeisen Zentralbank Osterreich (RZB-Austria) (RZO), Singapura, dengan jumlah maksimum sebesar $AS9.000.000 yang terdiri dari $AS8.000.000 untuk membiayai pembelian bungkil kacang kedelai dan jagung dan $AS1.000.000 untuk membiayai pembelian minyak ikan, pakan ikan, tepung gandum, sparepart dan barang lain-lain yang disetujui oleh RZO.

Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia persediaan yang diaktakan dengan Akta No. 31

tanggal 5 September 2006 oleh Notaris Aulia Taufani, S.H. Pada tanggal 31 Desember 2006, tidak ada jumlah yang terhutang pada fasilitas ini.

c. Instrumen Derivatif

1. Kontrak Opsi Valuta Asing Pada bulan September dan Oktober 2005, Perusahaan menandatangani beberapa kontrak

opsi valuta asing berjangka senilai $AS80.000.000, dimana Perusahaan memiliki opsi untuk membeli Dolar Amerika Serikat dengan nilai tukar kontrak untuk setiap $AS1 berkisar antara Rp11.500 (Rupiah penuh) hingga Rp12.000 (Rupiah penuh) apabila nilai tukar pada saat jatuh tempo sama dengan atau diatas nilai tukar kontrak tersebut. Namun, Perusahaan tidak melaksanakan opsi tersebut dikarenakan nilai tukar Dolar Amerika Serikat pada saat jatuh tempo yaitu pada tanggal 26 Januari, 2 Februari dan 3 Februari 2006, dibawah nilai tukar kontrak. Premium yang dibayar atas kontrak-kontrak tersebut sebesar Rp24,45 miliar disajikan sebagai bagian dari “Laba (Rugi) Selisih Kurs dan Beban Swap - bersih” dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2005.

Page 52: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

49

24. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

c. Instrumen Derivatif (lanjutan)

2. Cross Currency Swap Pada tanggal 27 Februari 2004, Perusahaan menandatangani kontrak instrumen derivatif dalam bentuk cross currency swap dengan Citibank N.A., Jakarta, dimana Perusahaan akan menerima pendapatan bunga sebesar 14% per tahun dari nominal Rp300,00 miliar dan membayar bunga sebesar 6,95% per tahun dari nominal $AS35.608.309. Penerimaan dan pembayaran bunga ini dilakukan secara triwulanan sejak tanggal 2 April 2004 dan akan jatuh tempo pada tanggal 2 Juli 2008. Pada tanggal jatuh tempo, Perusahaan akan menerima Rp300,00 miliar dan membayar $AS35.608.309 kepada Citibank N.A., Jakarta. Nilai wajar bersih dihitung dengan menggunakan metode discounted cash flows. Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, nilai wajar bersih atas kontrak instrumen derivatif masing-masing sebesar Rp2,47 miliar dan Rp65,41 miliar disajikan sebagai akun “Hutang Instrumen Derivatif” pada neraca konsolidasi. Pada tanggal 28 Februari 2007, nilai wajar bersih atas kontrak tersebut sebesar Rp9,31 miliar. Kontrak instrumen derivatif tersebut digunakan untuk lindung nilai atas beban keuangan hutang obligasi (Catatan 14). Dikarenakan kontrak instrumen derivatif Perusahaan tidak memenuhi syarat-syarat dokumentasi, tujuan dan pengungkapan sebagai lindung nilai yang efektif sesuai dengan PSAK No.55 “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, maka perubahan nilai wajar atas kontrak pada tahun 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp62,94 miliar dan Rp53,14 miliar disajikan sebagai bagian dari akun “Laba (Rugi) Selisih Kurs dan Beban Swap - bersih”. Selain itu, Perusahaan mencatat pendapatan atas selisih penerimaan dan pembayaran bunga masing-masing sebesar Rp18,71 miliar dan Rp17,61 miliar pada tahun 2006 dan 2005.

Sehubungan dengan kontrak tersebut, Perusahaan diwajibkan untuk menempatkan deposito sebagai jaminan di Citibank N.A., Singapura, minimal sebesar $AS1.716.000 dan akan disesuaikan kemudian berdasarkan perhitungan yang ditetapkan dalam kontrak tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, deposito yang ditempatkan sebagai jaminan masing-masing sebesar $AS4.419.223 (setara dengan Rp39,86 miliar) dan $AS8.199.651 (setara dengan Rp80,60 miliar) disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak Lancar - Lain-lain - bersih”.

d. Hasil Pemeriksaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Berdasarkan hasil pemeriksaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Dirjen BC) tanggal

22 Desember 2005, Perusahaan dikenakan tambahan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp10,55 miliar atas impor barang kena pajak yang tidak bersifat strategis untuk periode 1 Oktober 2000 sampai dengan 11 Agustus 2003 yang PPNnya belum dipungut pada saat impor. Namun demikian, pada tanggal 17 Januari 2006, Perusahaan telah mengajukan keberatan atas hasil pemeriksaan Dirjen BC tersebut di atas, karena manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa bahan baku tersebut merupakan bahan baku pakan ternak yang menurut peraturan pemerintah tertentu, dibebaskan dari pengenaan PPN. Selain itu, Perusahaan juga telah memperoleh putusan Pengadilan Pajak yang mengabulkan permohonan banding Perusahaan atas kasus serupa (Catatan 12).

Page 53: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

50

24. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

d. Hasil Pemeriksaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (lanjutan) Sebagai syarat untuk mengajukan keberatan atas hasil pemeriksaan Dirjen BC, pada tanggal

20 Januari 2006 Perusahaan telah menyerahkan jaminan berupa bank garansi senilai Rp10,55 miliar yang diterbitkan oleh PT Bank Niaga Tbk. untuk Dirjen BC. Pada tanggal 20 Maret 2006, Dirjen BC telah menerbitkan surat penolakan atas keberatan yang diajukan Perusahaan. Pada tanggal 24 Maret 2006, sebesar Rp5,27 miliar telah dibayarkan kepada Dirjen BC dan Perusahaan mencatat transaksi ini sebagai bagian dari akun “Tagihan Pajak”. Dan sisanya sebesar Rp5,27 miliar akan jatuh tempo pada tanggal 24 April 2007. Pada tanggal 19 April 2006, Perusahaan telah mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Pajak dan sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan auditor, Pengadilan Pajak belum menerbitkan keputusan yang berkaitan dengan permohonan banding tersebut.

25. INFORMASI SEGMEN Perusahaan dan Anak perusahaan mengelompokkan segmen usaha (primer) menurut jenis produk

yang dijual yaitu pakan, anak ayam usia sehari, ayam olahan, peralatan peternakan dan kemasan.

Page 54: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

51

25. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Informasi yang menyangkut segmen usaha Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut: Anak Ayam Peralatan 2006 Pakan * Usia Sehari Ayam Olahan Peternakan Kemasan Eliminasi Konsolidasi

Informasi Segmen Usaha (Primer) Penjualan segmen Penjualan eksternal 5.115.198 883.432 348.421 20.613 17.915 - 6.385.579 Penjualan antar segmen 389.915 - - 4.824 37.863 (432.602) -

Jumlah penjualan segmen 5.505.113 883.432 348.421 25.437 55.778 (432.602) 6.385.579

Hasil segmen 327.103 67.239 7.673 1.419 (70) - 403.364

Beban yang tidak dapat dialokasikan 64.764 Laba usaha 338.600

Aktiva segmen 2.089.454 791.472 160.175 21.756 22.030 (300.577) 2.784.310 Aktiva yang tidak dapat dialokasikan 118.109

Jumlah aktiva yang dikonsolidasi 2.902.419 Kewajiban segmen 628.740 326.452 48.968 8.113 1.986 (215.808) 798.451 Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan 1.325.835

Jumlah kewajiban yang dikonsolidasi 2.124.286

Pengeluaran barang modal 64.264 37.515 27.069 - 206 - 129.054 Penyusutan 39.248 40.626 7.244 356 763 - 88.237 Beban non-kas selain penyusutan Deplesi ayam pembibit turunan telah menghasilkan - 213.613 - - - - 213.613 Amortisasi biaya sewa dibayar dimuka - 7.053 - - - - 7.053 Amortisasi biaya tangguhan - hak atas tanah 90 147 - - - - 237

Page 55: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

52

25. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Anak Ayam Peralatan 2005 Pakan * Usia Sehari Ayam Olahan Peternakan Eliminasi Konsolidasi

Informasi Segmen Usaha (Primer) Penjualan segmen Penjualan eksternal 4.572.058 713.655 238.215 16.334 - 5.540.262 Penjualan antar segmen 289.050 - - 1.960 (291.010) -

Jumlah penjualan segmen 4.861.108 713.655 238.215 18.294 (291.010) 5.540.262

Hasil segmen 273.103 71.118 1.548 2.277 - 348.046

Beban yang tidak dapat dialokasikan 63.319

Laba usaha 284.727 Aktiva segmen 1.629.890 661.888 128.632 24.537 (174.230) 2.270.717 Aktiva yang tidak dapat dialokasikan 349.312

Jumlah aktiva yang dikonsolidasi 2.620.029

Kewajiban segmen 582.739 315.842 22.221 1.613 (169.523) 752.892 Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan 1.231.984

Jumlah kewajiban yang dikonsolidasi 1.984.876 Pengeluaran barang modal 28.702 12.383 2.321 114 - 43.520 Penyusutan 27.332 33.264 6.993 822 - 68.411 Beban non-kas selain penyusutan Deplesi ayam pembibit turunan telah menghasilkan - 145.504 - - - 145.504 Amortisasi biaya sewa dibayar di muka - 2.552 - - - 2.552 Penyisihan piutang ragu-ragu 459 - - - - 459 Amortisasi biaya tangguhan - hak atas tanah 90 147 - - - 237 * terdiri dari pakan ternak, pakan ikan, pakan udang dan pakan lainnya.

Hasil segmen merupakan penjualan yang dapat dialokasikan dikurangi beban pokok penjualan dan beban usaha yang dapat dialokasikan.

26. KONDISI EKONOMI

Kondisi ekonomi Indonesia masih dipengaruhi oleh ketidakpastian keadaan sosial dan politik di dalam negeri, walaupun secara makro telah terjadi perkembangan positif terhadap beberapa indikator ekonomi utama, seperti peningkatan kegiatan ekonomi, perbaikan likuiditas, penurunan suku bunga dan tingkat inflasi dan relatif stabilnya nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat, serta menguatnya indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Jakarta.

Industri peternakan unggas mengalami gangguan dengan mewabahnya penyakit flu burung (Avian

Influenza/AI) pada beberapa daerah di Indonesia. Penyakit unggas ini telah menyebabkan kematian unggas yang cukup signifikan, sehingga banyak peternak unggas yang mengalami kerugian cukup besar dan beberapa diantaranya menghentikan operasinya. Disamping itu, tingkat konsumsi hasil peternakan unggas juga mengalami penurunan akibat adanya kekhawatiran konsumen atas dampak buruk yang dapat ditimbulkan jika mengkonsumsi hasil peternakan unggas tersebut.

Page 56: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

53

26. KONDISI EKONOMI (lanjutan) Kegiatan operasi Perusahaan dan Anak perusahaan sangat dipengaruhi oleh dampak dari penyakit

unggas ini. Operasi Perusahaan juga dipengaruhi oleh meningkatnya harga beli bahan baku utama yang sebagian besar merupakan bahan baku impor.

Dalam menghadapi kondisi Perusahaan dan Anak perusahaan, manajemen telah dan akan

melakukan usaha sebagai berikut:

1. Perusahaan dan Anak perusahaan akan mengoptimalkan penggunaan kapasitas produksi secara efektif serta berusaha meningkatkan efisiensi biaya produksi diantaranya melalui pengurangan ketergantungan terhadap bahan baku impor dengan menggunakan bahan baku lokal dan bahan baku substitusi serta penggunaan energi alternatif;

2. Penerapan bio-security yang ketat terhadap fasilitas pembibitan DOC milik Anak perusahaan; 3. Mendirikan pusat-pusat distribusi untuk mendekatkan produk kepada konsumen; dan 4. Meningkatkan technical service kepada peternak.

Laporan keuangan konsolidasi terlampir mencakup dampak kondisi ekonomi, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan. Pemulihan kondisi ekonomi tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan-kebijakan lainnya yang telah dan akan ditempuh Pemerintah Indonesia, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan dan Anak perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan dari kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan dan Anak perusahaan.

27. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini yang diselesaikan pada tanggal 20 Maret 2007.