kunci kebahagiaan : menerima

2
Artikel Kebahagiaan Kunci Kebehagiaan : Menerima Hal. 1 KUNCI KEBAHAGIAAN : MENERIMA Oleh : I S P A R M O * Lagi-lagi membicarakan kunci kebahagiaan , tidak bosan-bosan, mengapa ? Ya karena kebahagiaan itu tujuan dari setiap manusia hidup di dunia ini. Hanya saja banyak orang yang salah mengartikan arti bahagia sehingga cara mendapatkan bahagia pun menjadi salah. Banyak orang menganggap bahagia itu sama dengan senang atau kesenangan, misalnya, akan merasa bahagia jika sudah mempunyai uang Rp 1 milyar, merasa bahagia jika mempunyai istri cantik luar biasa, merasa bahagia jika mempunyai rumah besar dan kendaraan mewah. Padahal ini permisalan klasik yang sudah kita ketahui bersama yang berlaku tidak tetap bahkan berlaku sebaliknya. Sudah sering kita dengar berita, pejabat negara yang mempunyai harta yang sangat banyak, akhirnya masuk penjara karena hartanya didapat dari korupsi. Artis yang kaya, istrinya cantik, anak-anaknya lucu-lucu, masih melakukan perselingkuhan dengan wanita yang secara fisik lebih jelek dibanding istrinya sendiri. Kesalahan mengartikan bahagia menjadikan salah dalam mendapatkannya. Lalu harus diartikan apa bahagia itu, agar cara mendapatkannya dilakukan dengan benar. Bahagia itu adalah sebuah perasaan dihati yang bisa memunculkan senyum yang ikhlas. Mau tahu seperti apa bahagia itu ? Lihatlah anak-anak kecil yang sedang bermain, ketika mereka tersenyum itulah senyuman ikhlas, senyuman bahagia, senyuman yang mucul dari hati. Apapun yang mereka mainkan, bisa membuat mereka tersenyum bahagia. Mereka bermain air di sungai, bermain lumpur di sawah, anak-anak itu bisa tersenyum bahagia. Mereka pun bisa tersenyum saat bermain dengan mainan mahal, PS, mobile remote, dll. Anak-anak kecil tidak terpengaruh dengan murah atau mahalnya harga mainan tersebut, juga tidak terpengaruh dengan lokasi bermain, mau di sawah berlumpur, di rumah mewah rumah gubuk, mereka tetap bisa tersenyum. Begitulah seharusnya bahagia itu, tidak terpengaruh kondisi apapun, baik dalam kondisi kaya, miskin, sehat, sakit, bebas, terpenjara, seseorang bisa menemukan bahagia. Mengapa bisa demikian ? Jika dalam kondisi kaya, seseorang bisa bahagia itu wajar, kata orang pada umumnya. Tapi jika dalam kondisi miskin dan kekurangan, seseorang bisa bahagia, bagaimana mungkin ? Ya mungkin saja, buktinya anak-anak miskin dipedesaan, seperti contoh di atas, juga bisa tetap tersenyum bahagia saat mereka bermain lumpur di sawah. Lalu apa kuncinya sehingga bisa mendapat bahagia dalam kondisi apapun ? Sangat sederhana, yaitu mau MENERIMA. Menerima kondisi apapun yang diberikan Allah saat ini,

Upload: pembicara-internet-marketing-isparmo

Post on 24-Jan-2015

99 views

Category:

Spiritual


4 download

DESCRIPTION

Lagi-lagi membicarakan kunci kebahagiaan, tidak bosan-bosan, mengapa ? Ya karena kebahagiaan itu tujuan dari setiap manusia hidup di dunia ini. Hanya saja banyak orang yang salah mengartikan arti bahagia sehingga cara mendapatkan bahagia pun menjadi salah. Banyak orang menganggap bahagia itu sama dengan senang atau kesenangan.... baca selengkapnya di >> http://isparmo.web.id/2013/12/04/kunci-kebahagiaan-menerima/

TRANSCRIPT

Page 1: Kunci Kebahagiaan : Menerima

Artikel Kebahagiaan

Kunci Kebehagiaan : Menerima Hal. 1

KUNCI KEBAHAGIAAN : MENERIMA

Oleh : I S P A R M O*

Lagi-lagi membicarakan kunci kebahagiaan, tidak bosan-bosan, mengapa ? Ya karena kebahagiaan itu tujuan dari setiap manusia hidup di dunia ini. Hanya saja banyak orang yang salah mengartikan arti bahagia sehingga cara mendapatkan bahagia pun menjadi salah. Banyak orang menganggap bahagia itu sama dengan senang atau kesenangan, misalnya, akan merasa bahagia jika sudah mempunyai uang Rp 1 milyar, merasa bahagia jika mempunyai istri cantik luar biasa, merasa bahagia jika mempunyai rumah besar dan kendaraan mewah. Padahal ini permisalan klasik yang sudah kita ketahui bersama yang berlaku tidak tetap bahkan berlaku sebaliknya. Sudah sering kita dengar berita, pejabat negara yang mempunyai harta yang sangat banyak, akhirnya masuk penjara karena hartanya didapat dari korupsi. Artis yang kaya, istrinya cantik, anak-anaknya lucu-lucu, masih melakukan perselingkuhan dengan wanita yang secara fisik lebih jelek dibanding istrinya sendiri.

Kesalahan mengartikan bahagia menjadikan salah dalam mendapatkannya. Lalu harus diartikan apa bahagia itu, agar cara mendapatkannya dilakukan dengan benar. Bahagia itu adalah sebuah perasaan dihati yang bisa memunculkan senyum yang ikhlas. Mau tahu seperti apa bahagia itu ? Lihatlah anak-anak kecil yang sedang bermain, ketika mereka tersenyum itulah senyuman ikhlas, senyuman bahagia, senyuman yang mucul dari hati. Apapun yang mereka mainkan, bisa membuat mereka tersenyum bahagia. Mereka bermain air di sungai, bermain lumpur di sawah, anak-anak itu bisa tersenyum bahagia. Mereka pun bisa tersenyum saat bermain dengan mainan mahal, PS, mobile remote, dll. Anak-anak kecil tidak terpengaruh dengan murah atau mahalnya harga mainan tersebut, juga tidak terpengaruh dengan lokasi bermain, mau di sawah berlumpur, di rumah mewah rumah gubuk, mereka tetap bisa tersenyum. Begitulah seharusnya bahagia itu, tidak terpengaruh kondisi apapun, baik dalam kondisi kaya, miskin, sehat, sakit, bebas, terpenjara, seseorang bisa menemukan bahagia.

Mengapa bisa demikian ? Jika dalam kondisi kaya, seseorang bisa bahagia itu wajar, kata orang pada umumnya. Tapi jika dalam kondisi miskin dan kekurangan, seseorang bisa bahagia, bagaimana mungkin ? Ya mungkin saja, buktinya anak-anak miskin dipedesaan, seperti contoh di atas, juga bisa tetap tersenyum bahagia saat mereka bermain lumpur di sawah. Lalu apa kuncinya sehingga bisa mendapat bahagia dalam kondisi apapun ? Sangat sederhana, yaitu mau MENERIMA. Menerima kondisi apapun yang diberikan Allah saat ini,

Page 2: Kunci Kebahagiaan : Menerima

Artikel Kebahagiaan

Kunci Kebehagiaan : Menerima Hal. 2

itu kuncinya. Dengan menerima ini, kita berbaiksangka kepada Allah atas apa yang menimpa kita saat ini, baik dalam keadaan senang maupun susah.

Saat kita ditimpa kekurangan, sakit, susah, terimalah dulu kondisi itu, yakinlah bahwa Allah memberikan yang terbaik bagi hamba Nya, dan tidak akan mendzoliminya. Allah lebih mengetahui apa yang benar-benar dibutuhan hamba Nya dibandingkan kemauan hamba itu sendiri. Dengan menerima ini, kita akan plong dan tidak terbebani. Sebaliknya, jika kita menentang kondisi saat ini, maka yang terjadi adalah tekanan pikiran, stress, dendam dan berburuk sangka kepada Allah, merasa bahwa Allah tidak adil (padahal Allah itu MAHA ADIL).

Jika kita bisa menerima kondisi apapun yang terjadi, maka :

Pikirian kita akan plong dan tidak stress Tetap bisa tersenyum dengan ikhlas Dan bisa memikirkan dengan jernih tindakan baik apa yang seharusnya dilakukan

Coba kalau kita bersikap sebaliknya, menentang dan tidak mau menerima kondisi saat ini, maka kata yang pertama terucap adalah : WHY ME ? Mengapa hal ini terjadi kepada saya ? Kata Tuhan, WHY NOT ?

Maka selanjutnya stress lah yang terjadi, kita akan fokus kepada pertanyaan WHY ME. Dan hal ini bisa berlangsung berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Kondisi ini tentu akan mengganggu kondisi kejiwaan dan jauh dari bahagia, malah bisa berakhir dengan tragis, BUNUH DIRI.

Jadi, kalau mau BAHAGIA ya mau MENERIMA kondisi apapun yangn diberikan Allah kepada kita.

Choice is Yours. Semoga bermanfaat.

Catatan :

Artikel ini bisa di baca juga di >>

http://isparmo.web.id/2013/12/04/kunci-kebahagiaan-menerima/

* Penulis adalah Pembicara dan Trainer Internet Marketing dan SEO. Untuk informasi pelatihan cek di >> http://isparmo.web.id/info-pelatihan/