bab imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/modul... · dengan kata lain, realisasi perintah...

32

Upload: others

Post on 21-Jul-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa
Page 2: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

BAB I

MENUMBUHKAN MOTIVASI MENULIS

Bab 1 akan mengupas hal paling mendasar dalam dunia penulisan yakni menumbuhkan

motivasi menulis. Menumbuhkan motivasi menulis sengaja di tempatkan pada bagian

paling awal karena peranannya sangat vital dalam keberlanjutan menulis seseorang.

Seseorang akan dapat dan terus menulis jika dia memiliki motivasi (ruh) dalam

menulis. Tanpa sebuah motivasi, seseorang bahkan dapat dipastikan tidak akan dapat

menulis apa lagi terus menulis. Bab ini akan diawali dengan menelusuri “Perintah

Menulis”, lalu yakinlah bahwa semua orang punya bakat menulis. Bab ini akan di

akhiri dengan kiat bagaimana menjadi penulis produktif dan menjadi kaya dengan

menulis.

Perintah Menulis

Allah mengajarkan manusia untuk membaca dan menulis. Perintah ini secara

eksplisit dapat di simak dalam Q.S. 96:1-5 sebagai berikut:

Perintah membaca ini tidak hanya ditunjukan kepada pribadi Nabi Muhammad

SAW semata-mata, tetapi juga untuk umat manusia sepanjang sejarah kemanusiaan.

Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan

kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa saja yang ingin mengingikan sukses

di dunia, maka raihlah dengan ilmu. Siapa saja yang menginginkan sukses di akhirat,

maka raihlah dengan ilmu.dan siapa saja yang menginginkan sukses di dunia dan di

akhirat,maka raihlah keduanya dengan ilmu,” Demikian sabda rasulullah SAW.

Singkatnya, membaca dan menulis ibarat dua sisi mata uang. Satu dan lainnya

saling menunjang peran dan fungsi masing-masing. Jika ada pendapat orang yang

menyatakan bahwa membaca dan menulis membuang-buang waktu, hal itu merupakan

kekeliruan yang sangat besar. Membaca dan menulis adalah pekerjaan besar bagi orang-

orang berperadaban.

Pernyataan dari Gordon Smith, politikus inggris abad ke-18, menarik untuk disimak

(Romli, 2009):

“Membaca tanpa menulis, ibarat memiiki harta dibiarkan menumpuk tanpa

dimanfaatkan. Menulis tanpa membaca, ibarat mengeduk air dari sumber

kering. Tidak membaca dan juga tidak menulis, ibarat perang takberharta jatuh

kedalam sumur penuh air.”

Kesimpulannya, perintah membaca dan menulis dengan pena ini merupakan

perintah yang paling berharga yang diberikan kepada umat manusia sebab membaca

merupakan jalan yang akan mengantarkan manusia mencapai derajat kemanusiaan yang

sempurna.

Semua Orang Punya Bakat Menulis

Bagi seorang pemula, memulai untuk menulis merupakan hal yang sulit. Namun,

kalau menulis surat atau chatting dengan pacar, suami,istri, atau sahabat, mengapa bisa

kita lakukan dengan lancar bahkan hasilnya bisa sampai berlembar-lembar? Artinya

sebenarnya semua orang memiliki bakat menulis, hanya perlu berlatih dan

meningkatkan keterampilan menulis untuk berbagai kebutuhan.

Kegiatan menulis ibarat menciptakan suatu kebiasaan baru. Bagi anda tidak biasa

merokok, apabila anda tiap hari menghisap satu batang rokok, dapat dipastikan dalam

tempo satu bulan anda sudah menjadi perokok.

Page 3: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

Demikian juga menulis. Orang jawa bilang, “Witing bisa jalaran saka kulina.”

Artinya Anda aka bisa menulis apabila Anda sudah membiasakan diri (atau

memaksakan diri bagi pemula) untuk menulis. Disinilah letak pentingnya

menumbuhkan motivasi menulis yang tinggi.

Ada beberapa hal yang dapat memupuk motivas dalam menulis (Solihin, 2007):

Pertama, memosisikan bahwa menulis merupakan bagian dari ibadah. Dengan

memosisikan kegiatan menulis sebagai ibadah, ketika kegiatan menulis tersebut tidak

dijalankan, sama artinya tidak beribadah kepada Tuhan. Kedua, menulis adalah bagian

dari perjuangan. Perjuangan tidak selalu identik dengan mengangkat senjata. Menyadari

kegiatan menulis sebagai bagian dari oerjuangan akan memberikan tenaga tambahan

bagi Anda untuk menulis dan tetap menulis.

Menjadi Penulis Produktif

Di dalam otak kita belum terbentuk “sistem menulis”. Otak kita belum menjadi

writing oriented. Oleh karena itulah, kita harus melatih otak kita menjadi writing

oriented agar di dalamnya terbentuk sebuah “sistem menulis”. Cara yang dianjurkan

adalah: pertama, jadikan kegiatan menulis sebagai pilihan hidup, bukan hobi semata

yang dikerjakan hanya ketika ada mood, atau hanya ketika ada sisa waktu.

Dengan kata lain, jadikanlah kegiatan menulis menjadi bagian dari gaya hidup

Anda. Kedua, menumbuhkan kebiasaan menulis. Menurut Setiaji (2008a), kebiasaan

menulis bisa ditumbuhkan dengan cara:

• Pertama, membaca. Dengan semakin sering membaca juga dapat semakin

meningkatkan pengetahuan, menemukan inspirasi/ide menulis dan rasa

percaya diri untuk menulis.

• Kedua, berdiskusi dengan teman atau oang lain untuk mendapatkan masukan

atau kritik sehingga semakin terasah pula kemampuan berpikir dan

kesanggupan untuk memahami pendapat lain.

• Ketiga, mengikuti seminar, talk show atau workshop untuk menambah

wawasan menulis kita,

• keempat, mengamati peristiwa kejadian dan peristiwa yang terjadi dalam

kehidupan kita setiap harinya. Dengan sedikit fokus, konsentrasi, dan

merenung, semua yang kita alami atau lihat sendiri dapat didokumentasikan

dalam bentuk tulisan dengan cara yang pasti lebih mudah.

Keinginan yang kuat untuk menulis membutuhkan motivasi yang tinggi untuk

menulis (Wardhana dan Ardianto 2007). Motivasi dari dalam diri tersebut harus

dibangkitkan. Membangkitkan motivasi diri akan menjadi mudah apabila bisa dikaitkan

dengan kehidupan spiritual seseorang. Pertama, agama menngajarkan bahwa ilmu

pengetahuan yang bermanfaat harus disebarkan kepada orang lain karena hal tersebut

merupakan sebuah ibadah. Ilmu yang anda sebarkan kepada orang lain tersebut akan

menjadikan prang lain menjadi pandai sehingga anda akan mendapat pahala. Kedua,

menyembunyikan ilmu dengan tidak mengsjarkannya apalagi disertai dengan niat untuk

merahasiakannya adalah dosa. Sudah tentu kitatidak ingin menjadi orang malas menulis

sehingga ilmu yang kita punya tidak bermanfaat bagi orang lain. Ketiga, menyebarkan

ilmu yang bermanfaat dapat menjadi perwujudan rasa syukur atas ilmu yang telah

diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dengan bersyukur maka Tuhan akan menambah

nikmat bagi orang yang mau bersyukur tersebut.

Page 4: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

Bagi seseorang, untuk memulai menulis tentunya akan mengalami beberapa

hambatan. Hambatan yang dialami tiap orang untuk memulai menulis tersebut berbeda-

beda. Menurut Wardhana dan Ardianto (2007), ada dua penyebab utama yang menjadi

fakor penghambatan kegiatan menulis. Perama, faktor internal, yaitu faktor penghambat

yang berasal dari dalam diri sendiri. Kedua, faktor eksternal, yaitu faktor penghambat

yang berasal dari luar pribadi tiap-tiap individu.

Faktor internal yang pertama adalah seorang individu tersebut belum memiliki

kebiasaan membaca buku. Kebiasaan membaca akan berdampak pada kemajuan suatu

bangsa. Kebiasaan membaca buku seharusnya dimulai sejak usia dini, atau paling tidak

sejak duduk dibangku SMA. Kegiatan membaca buku mempunyai hubungan yang erat

dengan kemampuan menulis karya ilmiah.

Faktor ekaternal yang menghambat seseorang untuk menulis adalah: pertama,

sulitnya mendapat bahan acuan dan refrensi untuk menulis. Alasan ini tidak selalu benar

karena buku acuan dapat ditemukan diperpustakaan-perpustakaan di setiap Universitas

atau perpustakaan umum. Apalagi saat ini jaringan internet rata-rata sudah banyak

menjangkau tiap-tiap kota sehingga hal tersebut akan memudahkan untuk mencari

bahan refrensi untuk menulis. Semuanya ini kembali kepada kemauan yang kuat dari

masing-masing individu untuk mencari bahan acuan yang diperlukan.

Kedua, sulit mencari topik ataupun tema untuk bahan tulisan. Orang yang sulit

mendapakan tema biasanya adalah orang yang malas dan belum ada kemauan untuk

membaca. Kebiasaan membaca sangat penting artinya bagi kemudahan atau

menentukan topik atau tema bahan tulisan karena pada umumnya orang yang banyak

membaca akan lebih banayak memiliki gagasan yag dapat dituangkan menjadi suatu

tema penulisan.

Ketiga, kesulitan dalam menyusun kalimat baku. Membuat kalimat baku atau

kalimat efektif memiliki arti yang sangat penting karena dengan kalimat efektif,

penyampaian suatu gagasan atau opini secara tetulis akan lebih mudah dipahami.

Kalimat efektif cukup kalimat tunggal bukan kalimat kompleks. Upayakan satu kalimat

maksimum terdiri atas tujuh belas kata agar efektif.

Page 5: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

BAB II

MENGELOLA WAKTU ANDA UNTUK MENULIS

Bab ini secara gamblang akan menunjukkan cara-cara konkret mengelola waktu

sehingga dengan waktu yang tersedia, kita dapat melakukan berbagai hal, termasuk

menulis. Salah satu rahasia orang sukses adalah kemampuan mereka dalam mengelola

waktu. Orang sukses adalah orang yang disiplin dan cerdas dalam mengelola waktu.

Tujuan Kehadiran Waktu

Proses mengingat berkaitan dengan mas lampau menuntut introspeksi dan

kesadaran menyangkut semua hal yang telah terjadi sehingga mengantarkan manusia

untuk melakukan perbaikan dan peningkatan. Sementara itu, bersyukur dalam definisi

agama, adalah “menggunakan segala potensi yang dianugerahkan Tuhan sesuai dengan

tujuan penganugrahannya,” dan ini menuntut upaya dan kerja keras.

Mengisi Waktu

• Menghargai Waktu

Pada bagian sebelumnya telah kita bahas beberapa hal terkait engan waktu dan

mengertilah kita betapa beruntungnya apabila kita telah dapat menghargai waktu.

Menghargai waktu merupakan kuci rahasia keberhasilan orang-orang yang telah sukses.

Orang-orang sukses berhasil bukan karena faktor hoki atau keberuntungan. Memang

faktor hoki atau keberuntungan tidak bisa dilupakan begitu saja. “There is no such a

thing as a free lunch as afree lunch.” Ungkapan itu mungkin ditunjukan kepada orang-

orang sukses. Tidak ada yang gratis didunia ini. Orang-orang sukses telah membayar

keberhasilan mereka dengan menghargai waktu mereka. Mereka pintar dan disiplin

dalam mengelola waktu.

Jika kita telah sadar begitu penting dan bisa urgentnya menghargai waktu, lantas

pertanyaan berikutnya bagaimana cara kita menghargai waktu? Menghargai waktu

dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan mengisi waktu yang kita miliki

dengan kegiatan-kegiatan positif, yakini kegiatan-kegiatan yang tidak hanya bermanfaat

bagi diri kita, tetapi juga terhadap orang lain.

Iman dari segi bahasa bisa diartikan dengan pembenaran. Peringkat iman dn

kekuatannya berbeda-beda antara seseorang dengan lainnya, bahkan dapat berbeda

antara satu saat dengan saat lainnya pada diri seseorang. Upaya untuk

mempertahannkan dan meningkatkan iman merupakan hal yang amat ditekankan karena

iman inilah yang amat berpengaruh pada hal diterima atau tidaknya suatu amal oleh

Tuhan Yang Maha Esa.

• Kerja Keras, Kerja Cerdas, dan Kerja Ikhlas

Tidak dapat dipungkiri bahwa ketika kita menginginkan sesuatu, kita cenderung

berharap dengan doa ketimbangdengan jerih payah atau kerja kita sendiri. Yang benar

adalah adanya keseimbangan anatara doa dengan jerih payah atau kerja kita. Suatu doa

terkabul melalui sebab-sebab tertentu dan sebab-sebab tertentu itulah adalah wilayah

kerja atau usaha kita.

Doa tanpa usaha akan menumbuhkan rasa pesimis atau mustahil terkabulnya,

sementara kerja tanpa doa akan menjadi keragu-raguan, tidak pasti bahkan cenderung

bergantung pada keberuntungan. Ada tiga macampekerjaan yang bisa menunjang

terkabulnya doa (Suyadi, 2008): kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas.

Page 6: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

• Pertama, kerja keras adalah kerjanya anggota fisik atau badan. Orang

jawa menyebutnya peras keringat baning tulang. Kita bekerja untuk

mencapai keinginan kita, sedangkan Allah bekerja untuk memenuhi

keinginan kita. Pekerjaan Allah inilah yang disebut dengan mengabulkan

doa.

• Kedua, kerja cerdas adalah bekerja dengan menggunakan akal dan

biasanya pekerjaan ini didominasi oleh kaum intelektual dan

cendekiawan atau ilmuan. Meskipun kerja cerdas juga bisa dilakukan

oleh orang pada umumnya terutama dalam hal mengatur straregi bekerja.

Jadi, kerja keras harus diimbangi dengan kerja cerdas, yakni harus tahu

bagaimana suatu pekerjaan membuahkan hasil yang maksimal dalam

waktu yang relatif efektif. Demikian juga sebaliknya kerja cerdas

memerlukan kerja keras.

• Ketiga, kerja ikhlas adalah kerja hati. Mereka yang berkarakter kerja

keras dan kerja cerdas belum tentu mampu bekerja secara ikhlas. Ikhlas

adalah perbuatan yang dilakukan tanpa mengharapkan imbalan. Suatu

pekerjaan dikatakan ikhlas jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan

penuh strategi cerdas lainnya. Pekerjaan yang dilakukan dengan santai-

santai atau semaunya saja sama artinya dengan tidak mempunyai niat

kerja keras. Jika niat saja tidak punya, kerja ikhlas sudah pasti tidak

dapat dilakukan. Orang yang telah bekerja keras, cerdas, dan ihlas tidak

akan merasa rugi atau menyesal ketika mengalami kegagalan. Bahkan

orang yang telah mencapai keikhlasan dalam bekerja tidak akan pernah

putus asa, meskipun ditempa dengan berbagai kesulitan, rintangan dan

kegagalan.

Mengatur Waktu Menulis

• Waktu Luang

Coba renungkan menurut hati nurani anda yang terdalam. Sudah sesuaikah hasil

yang anda peroleh dengan pencapaian hail yang anda cita-citakan? Jika jawabannya

belum, saya berani jamin bahwa anda masih biasa menghabiskan waktu untuk hal-hal

yang kurang bermakna dan bermanfaat. Mungkin dua contoh ekstrem yang penulis

saksikan langsung dalam kehidupan sehari-harinya bisa membantu kita memahami dan

menyadari lebih jauh tentang makna tidak adanya waktu luang. Dua contoh ekstrem ini

adalah tentang kebiasaan dua karakter berbeda dalam menghabiskan 24 jamnya. Inilah

satu karakter ekstrem yang penulis jumpai dalam kehidupan sehari-hari dan tidak

menutup kemungkinan bahwa anda pun pernah atau barangkali sering menjumpai tipe

ekstrem ini. Tipe ekstrem lainnya adalah tipe pekerja keras. Mereka yang masuk dalam

kategori ini umum memang benar-benar padat dengan berbagai kegiatan penting.

• Komitmen Menulis

Mengetahui seberapa pentingnya menulis merupakan necessary condition (syarat

perlu) yang harus dilalui sebelum memutuskan judul tulisan yang akan anda buat. Telah

terpenuhinya syarat perlu dan syarat cukup saja tidak cukup. Ada beberapa hal yang

harus dilakukan agar keterampilan, karakter, dan produktivitas menulis meningkat

(Rahmawan, 2009; Jonru, 2009), yaitu:

Page 7: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

• Pertama, sediakan waktu khusus untuk menulis menjadi syarat utama

dapat-tidaknya Anda menghasilkan sebuah karya tulis. Demikian

pentingnya, jika perlu, Anda kurangi satu jam anda untuk menulis ketika

kegiatan-kegiatan lainnya tidak dapat diubah. Kalau Anda menganggap

bahwa kegiatan menullis itu penting, Anda harus punya komitmen untuk

menyediakan waktu khusus bagi kegiatan menulis.

• Kedua, disiplin dalam mengelola waktu. Mengetahui pentingnya menulis

dan menyediakan waktu khusus untuk menulis serta telah ditetapkannya

program-program tidak akan ada artinya lagi jika tidak disiplin

melaksanakannya. Kegiatan apapun harus ditinggalkan ketika

pelaksanaannya berbarengan dengan rencana program yang telah kita

tetapkan sebelumnya. “Tiada prestasi tanpa disiplin.” Siapa lagi yang

dapat memaksa kita untuk sukses, selain diri kita sendiri?

• Ketiga, menghargai waktu dan tidak menunda-menunda. Selesaikanlah

pekerjaan tepat pada waktunya. Menunda menyelesaikan pekerjaan

karena berfikir masih ada hari esok hanya akan menambah masalah.

Adanya hari esok akan diiringi oleh adanya hari esok berikutnya.

Berhentilah berpikir demikian. Mulailah menerapkan kebiasaan: Jangan

tunda sampai besok apa yang bisa anda selesaikan hari ini.

• Keempat, kenali aktivitas harian. Buatlah jadwal kegiatan harian anda.

Pembuatan jadwal kegiatan harian tersebut memungkinkan kita

mengetahui waktu sibuk dan kosong. Banyak orang tidak menyadari

bahwa ada begitu banyak waktu luang yang sebenarnya dimiliki hanya

karena tidak melakukan langkah sepele ini.

• Kelima, mengerti prioritas. Qardhawi (2009) mengungkapkan urutan

amal yang terpenting diantara yang penting: sangat penting dan sangat

mendesak, tidak penting dan sangat mendesak, sanagta penting dan tidak

mendesak, tidak penting dan tidak mendesak. Sangat penting dan sangat

mendesak ditempatkan pada urutan pertama sehingga yang pertama

dikerjakan. Sementara itu, tidak penting dan tidak mendesak ditempatkan

pada urutan terkhir dan hanya dikerjakan ketika pekerjaa-pekerjaan

lainnya telah selesai dokerjakan.

• Keenam, gunakan waktu perjalanan. Tanpa kita sadari banyak waktu

yang dapat kita manfaaatkan ketika dalam perjalanan. Terlebih lagi bagi

Anda yang punya segudang kegiatan diluar kota. Gunakanlah waktu

untuk menulis saat berada dimobil ditengah kemacetan kota atau ketika

dalam perjalanan naik pesawat minimal satu jam.

• Ketujuh, berani tegas untuk berkata tanda “Tidak” untuk kegiatan-

kegiatan yang bertentangan dengan pemanfaatan waktu secara baik.

Hindari kegiatan-kegiata yang tidak perlu. Seperti bergosip,

membicarakan hal-hal yang tidak jelas arahnya, dan lain sebagainya.

• Kedelapan, tanamkan tekat untuk menjadi penuls sukses. Caranya adalah

mengubah mind set (pola pikir).

Delapan tips penting diatas akan sangat membantu meningkatkan keterampilan,

kualitas dan produktifitas kita dalam menghasilkan karya-karya tulisan, salah satu pihak

yang benar-benar telah merasakan manfaat tersebut adalah kita sendiri. Hal yang perlu

kita sadari juga bahwa menulis merupakan suatu keterampilan. Semakin sering menulis,

maka biasanya semakin cepat kita menyelesaikan suatu tulisan.

Page 8: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

BAB III

JENIS TULISAN

Hasil kegiatan menulis adalah suatu tulisan atau karya tulis. Tulisan terdirri dari

bentuk dan isi. Bentuk adalah paparan, uraian, penyampaian gagasan melalui susunan

kata dan kalimat. Isi adalah gagasan, pendapat, keinginan, usul, saran, yang kita

kemukakan lewat tulisan tadi. Dilihat dari bentuk dan isinya, tulisan terdiri atas dua

jenis (Romli, 2008), yakni:

• Pertama, fiksi (fiction), yaitu tulisan berdasarkan imajinasi, khayalan, namun

tetap berpijak kepada gagasan nyata. Tulisin fiksi disampaikan dalam rangkaian

kata dan kalimat yang penuh “bunga” gaya bahasa, metafora, personifikasi,

hiperbola, bombatisme, dan sebagainya yang dikategorikan bahasa “sastra”.

• Kedua, nonfiksi (non-fiction), yaitu tulisan berdasarkan data dan fakta. Tulisan

disampaikan dalam bahasa lugas, tidak menggunakan gaya bahasa sastra,

walaupun mungkin ada sebagian yang menampilkan kesan “sastra”, terutama

pada tulisan berbentuk esai. Tulisan yang termasuk tulisan nonfiksi adalah

reportase, esai, artikel opini, kolom.

Bab ini akan memfokuskan pada tulisan nonfiksi, terutama reportase, esai,

artikel opini dan kolom. Subbab berikutnya akan menjelaskan arti dan contoh dari

masing-masing tulisan nonfiksi atau artikel.

1. Reportase

Reportase adalah laporan lengkap ataupun interpretatif berupa pemberitaan

penyelidikan (investigative reporting) sebagai hasil dari pengkajian fakta-fakta lengkap

dengan latar belakang dan kecenrungan yang mungkin terjadi di masa mendatang

(Taufik, 20070. Reportase mencakup kegiatan meliput, mrengumpulkan kemudian

menuliskannya dalam dalam bentuk berita (produk) jadi.

Untuk reportase perlu juga kita memperhatikan kelayakan sebuah berita.

Mulyadi (2003) menunjukkan adanya tujuh kriteria kelayakan berita, yaitu sebagai

berikut

1. Penting, Pengesahan RUU Sisdiknas bersifat penting karena menyangkut

kepentingan rakyat banyak yang menjadi pembaca media bersangkutan.

2. Baru terjadi, bukan peristiwa lama. Peristiwa yang telah terjadi pada

sepuluh tahun yang lalu jelas tidak bisa jadi berita

3. Unik, bukan sesuatu yang biasa. Seorang mahasiswa yang kuliah tiap hari

adalah peristiwa biasa. Akan tetapi, jika mahasiswa berkelahi dengan dosen

di dalam ruang kuliah, itu luar biasa.

4. Asas keterkenalan. Kalau mobil Anda ditabrak mobil lain, hal itu tidak

pantas jadi berita. Namun, kalau mobil yanf ditumpangi Sri Sultan ditabrak

mobil lain. Itu jadi berita dunia.

5. Asas kedekatan. Asas kedekatan ini bisa diukur secara geografis maupun

kedekatan emosional. Banjir di Cina yang telah menghanyutkan ratusan

orang masih kalah nilai beritanya dibandingkan banjir yang melanda Jakarta

karena lebih dekat dengan kita.

6. Magnitude (dampak suatu peristiwa). Demonstrasi yang dilakukan oleh

sepuluh ribu mahasiswa tentu lebih besar dampaknya dibanding demonstrasi

oleh seratus mahasiswa.

Page 9: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

7. Tren, Sesuatu bisa menjadi verita ketika menjadi kecendrungan yang nekuas

di masyarakat, Misalnya, sekarang orang mudah marah dan membunuh

pelaku kejahatan kecil (pencuri, pencopet) dengan cara dibakar hidup-hidup.

2. Esai

Esai adalah sebuah komposisi prosa singkat yang mengeskpresikan opini penulis

tentang subjek tertentu. Esai dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: (a) pendahuluan

yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subjek bahasan dan

pengantar tentang subjek; (b) tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang

subjek yang; dan (c) konklusi yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan

kembali ide pokok, ringkasan tubuh esai, atau menambahkan beberapa obsservasi

tenang subjek. Ada beberapa pendapat mengenai ukuran esai, yaitum bebas, sedang, dan

dapat dibaca sambil duduk. Mengenai penalaran, penalaran esai dapat dibagi menjadi

dua model: pertama, model penalaran vertikal, yaitu memutuskan perhatian dan

mengesampingkan sesuatu yang tidak relevan, dan yang kedua adalah model penalaran

lateral, yaitu membukakan perhatian dan menerima semua kemungkinan dan pengaruh

(dunia esai, 2099).

Menurut catatan sejarah, esai mulai dikenal pada tahun 1500-an dimana seorang

filsuf Prancis, Montaigne, menulis sebuah buku yang mencatumkan beberapa anegdot

dan observasinya. Dalam esai terlihat keinginan, sikap terhadap soal yang dibicarakan,

kadang-kadang terhadap kehidupan seluruhnya. Esai tdapat dibedakan menjadi

(Duniaesai, 2009) sebagai berikut:

• Esai deskriptif. Esai deskriptif bertujuan menciptakan kesan tentang

seseorang, tempat, atau benda, bentuk esai ini mencakp rincian nyata

untuk membawa pembaca pada visualisasi sebuah objek. Rincian

disajikan dalam urutan tertentu misalnya kiri ke kanan, atau atas ke

bawah, dekat ke jauh, dan sebagainya. Pola penyajiannya mencerminkan

urutan rincian yang dirasakan melalui penginderaan.

• Esai Ekspositori: esai ini menjelaskan subjek ke pembaca. Biasanya

dilengkapi dengan penjelasan tentang proses, membandingkan dua hal,

identifikasi hubungan sebab akibat, menjelaskan dengan contoh,

membagi dan mengklasifikasikan, atau mendefinisikan. Urutan

penjelasannya sangat bervariasi, tergantung dari tipe esai ekspositori

yang dibuat. Esia ekspositori akan menyajikan urutan yang bersifat

kronologis (berdasarkan waktu); esai yang membandingkan akan

menjelaskan dengan contoh-contoh; esai perbandingan atau klasifikasi

akan menggunakan urutan kepentingan (terpenting sampai yang tak

penting, atau sebaliknya); esai sebab akibat munkin mengidentifikasi

suatu sebab dan meramalkan akibat, atau sebaliknya, mulai dengan

akibat dan mencari sebabnya.

• Esai Naratif: menggambarkan suatu ide dengan cara bertutur, kejadian

yang diceritakan biasanya disajikan sesauai urutan waktu. Esai persuasif

berusaha mengubah perilaku pembaca atau motivasi pembaca untuk ikut

serta dalam sautu aksi atau tindakan. Esai ini dapat menyatakan suatu

emosi atau tampak semosional. Rincian pendukung biasanya disajikan

berdasarkan urutan kepentingannya.

Page 10: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

3. Artikel Opini

Artikel opini adalah tulisan lepas yang berisi opini seseorang mengupas tuntas

suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan atau kontroversi dengan tujuan untuk

memberitahu ( informatif, memengaruhi dan meyakinkan atau juga bisa menghibur bagi

pembacanya (bersifat recreative). Artikel opini berbeda dengan berita. Berita

berlandaksan pada fakta, sefangkan opini merupakan hasil ide, gagasan, dan pendapat

penulis ( sagia, 2018).

4. Kolom

Kolom sering kita jumpai di koran, atau majalah, atau medai masa lainnya

seperti blog dan internet, kolom adalah sebuah rubrik khusus di media masa cetak yang

berisikan karangna atau tulisan pendek, yang berisikan pendapat subjektif penulisnya

tentang suatu masalah (Samsul, 2003). Si kolom sebenarnya bisa dikatakan mirip

dengan artikel opini dan esai, hanya saja tulisaanya jauh lebih pendek. Menurut hakim

(2008), panjangnya sebuah kolom mungkin hanya separuh artikel opini atau esai yang

dimuat di surat kabar atau majalah hanya saja kalau kita cermati gaya penulisannya

kolom biasanya khas dan berbeda dengan artikel dan esai.tuliasn kolom tidak

mempunyai struktur tertenu, misalnya ada pendahuluan atau lead, isi atau tubuh tulisan,

dan penutup. Kolom langsung berisi tubuh tulisan, yakni berupa pengungkapan pokok

bahasan dan pendapat penulisnya tentang masalah tersebut. Judulnya pun biasanya

dingkat saja, bahkan, dapat hanya satu kata saja (Komaidi 2007).

5. Tajuk Rencana

Tajuk rencana merupakan artikel utama dalam surat kabar yang berisi

pandangan atau pendapat redaksi terhadap periwtiwa atau isu yang sedang hangat

dibicarakan pada saat surat kabar itu diterbitkan. Dalam tajuk rencana biasanya

diungkapkan adanya masalah aktual, penegasan pentingnya masalah, opini redaksi

tentang masalah tersebut, kritik, dan saran atas permasalahan, dan harapan redaksi akan

peran serta pembaca (Ari Wibowo, 2009). Tajuk rencana akan sering disebut editorial

adalah opini berisi pendapat atau sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan

terhadap persoalan aktual, fenomenal, atau kontroversial yang berkembang di

masyarakat (Pujanarko, 2008).

Ciri-ciri tajuk rencana biasanya berisi: pertama, opini redaksi tentang peristiwa

yang sedang hangat dibicarakan, baik itu aspek sosial, politik, ekonomi, kebudayaan,

hukum, pemerintahan, atau olahraga bahkan intertainment, tergantung jenis liputan

medianya. Kedua, ulasan tentang suatu masalah yang dimuat. Ketiga, topik yang ditulis

dalam tajuk rencananya berskala nasional maupun internasional. Keempat, tertuang

pikiran sunjektif redaksi, yang terkait erat dengan kebijakan media yang bersangkutan.

Kelima, ditulis secara berkala atau tergantung dari jenis terbitan medianya bisa harian

(Daily),atau mingguan (weekly), atau 2 mingguan (big weekly) dan bulanan (monthly).

Karena tajuk rencana merupakan opini sebuah media, biasanya tidak dicantumkan nama

penulisnya, seperti halnya penulis berita atau features. Idealnya takjuk rencana adalah

pekerjaan dan hasil pemikiran kolektif dari segenap awak media. Jadi sebelum proses

penulisan tajuk rencana, terlebih dahulu diadakan rapat redaksi yang dihadiri oleh

pemimpin redaksi atau redaktur pelaksana, serta segenap jajaran redaktur yang

berkompeten, untuk menentukan sikap bersama terhadap suatu permasalahan krusial

yang sedang berkembang dalam masyarakat atau kebijakan pemerintah.

Page 11: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

6. Resensi Buku (Book Review)

Resensi buku acap kali kita temukan dalam berbagai medai cetak. Menulis

resensi sebenarnya mudah. Namun, sebelum resensi, semestinya seseorang harus

memahami dasar-dasar menulis resensi seperti yang dianjurkan oleh Samsul (2003),

yaitu: pertama, memahami atau menangkap tujuan (maksud) pengarang yang

dibuatnya.berhasil atau tidaknya kita menangkap tujuan dari sang penulis akan

menentukan bagus atau tidaknya resensi kita. Kedua, memiliki tujuab dalam membuat

resensi buku. Seperti dasar menulis artikel pada umunya, sebuah tulisan harus

didasarkan pada sebuah tujuan.

Begitu juga dengan resensi. Tujuan itu bisa berupa mengajak orang-orang untuk

ikut membaca buku itu, ataupun bisa sebagai kritik dan masukan bagi sang penulis.

Ketiga, harus mengenal atau mengetahui selera dan tingakat pemahaman dan dari para

pembaca. Sebuah resensi buku Daskapitalnya Karlmax tidak akan sesuai untuk pembaca

koran lokal. Keempat, mempunyai pengetahuan dan menguasai berbagai disiplin ilmu

pengetahuan sebagai tolak ukur ketika mengemukanan keunggulan dan kelemahan

buku. Menguasai berbagai pengetahuan akan mempermudah kita menulis resensi yang

memadai sesuai dengan kategori buku tersebut. Kelima, jadila pengamat buku sekaligus

kolektor buku. Bagus atau tidaknya sebuah buku akan relatif bagi tiap orang.

Page 12: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

BAB IV

MENCARI INSPIRASI DAN MEMILIH TOPIK

Bab ini secara khusus akan menyajikan berbagai macam sumber inspirasi yang dapat

menjadi penggerak hati dan mengawali aktifitas menulis.

Bagi pemula, problem pertama yang muncul ketika mau menulis adalah mencari sumber

inspirasi. Penulis sejati adalah penulis yang ketika tidak ada gagasan, ia terus mencari

dan menggali sumber inspirasi yang ada, sedangkan orang-orang yang termasuk penulis

pemula akan menyerah, berdiam diri, dan lari dari kenyataan yang ia hadapi dan

mengurungkan niat untuk menulis saat inspirasi tak kunjung ada (Majdi, 2009).

Sumber Inspirasi

Penulis harus aktif mencari inspirasi karena inspirasi bukanlah sebuah wahyu

yang diturunkan oleh Tuhan kepada Nabi dan Rassul yang datang begitu saja. Inspirasi

adalah sesuatu yang datang dengan niat dan usaha kita, walau terkadang datang dengan

sendirinya alias dengan keberuntungan, namun anda pun tahu bahwa kita tidak

seberuntung itu. Inspirasi dalam bahasa arab disebut Ilham. Seorang yang berprofesi

penulis tidak lagi menulis berdasarkan inspirasi kebetulan. Tidak hanya kebutuhan

mengalami sendiri atau kebetulan mengamati lingkungan sekitarnya. Namun, bentuk

tulisannya benar-benar terlahir dari inspirasi yang dicari. Mereka betul-betul mendalami

topik dan menjiwai topik sehingga tulisannya, mereka melibatkan imajinasi dan emosi

penuh.dengan kata lain, inspirasi ada dimana-mana. Dunia di sekeliling kita adalah

“Samudera” inspirasi yang terus bertambah jumlahnya seiring dengan berjalannya

waktu. Setiap hari selalu ada yang baru. Betapa melimpahnya inspirasi itu disekitar kita.

Keseharian kita sesungguhnya bertaburan imajinasi: Film, Berita, Buku, Musik, Gempa,

Bom Meletus, Mode Pakaian, Koran, Majalah, TV, terlalu banyak untuk disebutkan.

Berikut akan diuraikan beberapa sumber inspirasi yang dapat kita gali lebih jauh.

Al-Qur’an

Salah satu alasan yang diungkapkan orang-orang atas ketidakmampuannya

menulis adalah tidak adanya inspirasi alias kehilangan ide. Hal tersebut wajar karena hal

itulah yang membedakan antara penulis sejati dengan penulis pemula. Masalahnya,

dimanakah kita bisa menemukan sumber inspirasi itu? Sumber pertama inspirasi adalah

Al-Qur’an.

Habiburrahman El Shirazy juga mendapat inspirasi tulisannya dari surah Az-

Zukhruf ayat 67 dan surah Yusuf, dan juga didalamnya terdapat kisah cinta yang

universal dan sangat indah. Tidak hanya itu, ayat Al-Qur’an lainnya seperti surah Ar-

Rahman juga telah mengilhami beberapa tulisannya. Al-Qur’an juga memang sumber

inspirasi terbesar bagi karya-karya novelis yang akrab disapa Kang Abik tersebut.

Hasil Dari Membaca

Setelah membaca, langkah bijaknya adalah mencatat ide dan pemikiran tokoh

tersebut agar tidak lupa, seperti kata pepatah “The palest ink is better than the best

memory” (Tinta yang kabur sekalipun akan lebih baik daripada memori yang tajam).

Page 13: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

Dalam menulis artikel, ide dan pemikiran orang lain memang bukan yang utama.

Sifatnya hanyalah mendukung argumentasi kita. Nah, mau tak mau kecintaan membaca

ini seantiasa menjadi sebuah kebiasaan yang perlu selalu dipupuk dan dilakukan dengan

rutin layaknya orang makan tigal kali dalam sehari.

Beberapa Tips Menggali Inspirasi

Kita pasti bisa sebab kita semua telah diperlengkapi dengan indera ciptaan Allah

yang sangat canggih untuk menangkapnya. Jadi, apapun aktifitas keseharian atau

kegiatan favorit kita, jangan biarkan inspirasi berlalu begitu saja tanpa arti. Jangan

biarkan film yang kita tonton, musik yang kita nikmati, buku yang kita temui, lewat dan

sirna tanpa kita sempat menangkap inspirasi yang bertebaran merenungkan apa yang

anda alami atau anda saksikan dalam keseharian anda. Tangkaplah inspirasi itu, lalu

catat dalam sebaris atau dua baris kalimat agar tidak hilang begitu saja.

Menurut Setiaji (2008 B), setidaknya ada 10 cara menemukan inspirasi dalam

menulis:

1) Pertama melakukan Blog Walking.

Blog walking dilakukan dengan cara mengunjungi blog-blog yang

menarik diinternet. Pada blog-blog tersebut biasanya yang terdapat artikel-

artikel si penulis blog. Dari blog tersebut kita dapat mengambil sebuah sudut

pandang lain dari sebuah gagasan atau opini terhadap seuatu hal, kemudian

menuliskannya pada tulisan kita.

2) Kedua, majalah.

Banyak sekali ide sangat menarik didalam majalah. Dalam majalah, ulasan suatu

topik yang dengan bahasa jurnalisme yang baik sehingga enak untuk dibaca.

3) Ketiga, film.

Ini termasuk cara yang mudah dan tidak membosankan. Dari film kita bisa

mendapat gagasan tentang topik yang akan kita tulis. Setelah melihat sebuah

film, kita bisa menulis resensi film tersebut dan bahkan mengkritiknya.

4) Keempat, peristiwa.

Dimanapun kita berada pasti tak bisa lepas dari peristiw atau –kejadian-kejadian

yang terjadi di sekeliling kita. Dari peristiwa yang kita lihat atau bahkan kita

alami sendiri kita pilah-pilah peristiwa yang kita-kira menarik untuk kita jadikan

tema tulisan.

5) Kelima, teman.

Sebenarnya teman bisa dijadikan sumber inspirasi yang menarik. Coba

perhatikan dari sekian banyak teman kita, pastinya ada beberapa yang memiliki

kebiasaan sehari-hari yang unik.

6) Keenam, seni.

Baik seni lukis atau lainnya, seni merupakan salah satu sumber inspirasi yang

kaya makna. Seperti misalnya kalau kita melihat sebuah karya seni yang unik

dan mudah, dari situ kita dapat menulis yang berisi penggambaran maksud

goresan lukisan itu atau menulis resensi tentang aliran seni dari seniman yang

membuatnya.

Page 14: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

7) Ketujuh, tamasya atau berkunjung ke suatu tempat.

Saat ide menulis tidak kunjung juga muncul, berwisata ke tempat yang bagus

dan menarik dapat menjadi sebuah inspirasi bagi kita. Mengenai apa dan

bagaimana tempat wisata tersebut, mengapa tempat itu layak dikunjungi, sejarah

tempat tersebut, mengapa meskipun objek itu indah turis yang datang relatif

minimal. Semua merupakan bahan yang menarik untuk dapat ditulis.

8) Kedelapan, ibadah.

Bahkan hal-hal yang menyangkut ibadahpun bisa dijadikan tema sebuah tulisan,

bagaimana perasaan, harapan, dan syukur kita pada saat melakukan ibadah. Saat

beribadah biasanya justru kita mendapatkan inspirasi yang tulus.

9) Kesembilan, jalan-jalan.

Cobalah sejenak berjalan-jalan bila perasaan kita sudah suntuk atau jenuh dan

inspirasi untuk menulis tidak juga munul. Dengan berjalan-jalan sejenak untuk

melihat sekeliling, diharapkan kita akan melihat sebuah keadaan realitas dijalan-

jalan.

10) Kesepuluh, kumpul bareng.

Nah, ini yang paling mudah. Istilah gaulnya “Nongkrong”. Kita cukup jadi

pendengar yang baik. Biarkan teman-teman kita berbicara satu sama lain atau

simak, dan dengarkan dengan santai, kemudian diskusikan pendapat mereka

dengan pendapat kita. Cara ini sangat manjur untuk memunculkan tema tulisan

karena kita dapat melihat banyak sudut pandang dari sebuah masalah.

Page 15: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

BAB 5

MEMBUAT GBHN (GARIS BESAR HALUAN NULIS)

Bab ini secara khusus akan mengenalkan pembaca tentang bagaimana menyusun

GBHN, memilih judul yang menarik bagi pembaca, mulai menulis dari pendahuluan

(Lead), tubuh artikel, hingga penutup.

Untuk pemula biasanya diperlukan menulis outline atau GBHN mengenai apa yang mau

kita tulis. GBHN diibaratkan seperti rutemap atau peta jalan, yang menentukan kita

menuju tujuan dan tidak tersesat. GBHN akan sangat membantu dalam membuat tulisan

kita menjadi sistematis. Sistematika akan memudahkan pembaca memahami ide-ide

yang kita tulis.

GBHN

Dalam membuat suatu artikel, masalah GBHN harus diperhatikan. GBHN ini

adalah pola urutan seluruh karya tulis yang akan kita buat. Tujuan GBHN adalah

membuat hasil karya tulis yang kita hasilkan tersaji dengan rapih, ramping, enak

dipandang, dan enak dibaca. GBHN pada dasarnya terdiri atas 4 bagian (Iqbal, 2009).

Keempat bagian itu meliputi: (satu) judul atau wajah yang mencerminkan tema; (dua)

lead (sapaan atau pendahuluan) yang memancing minat dan gairah; (tiga) tubuh yang

ramping dan dinamis; (empat) penutup yang bergaya pamit.

Judul Yang Mencerminkan Tema atau Isi

Selain harus mencerminkan isi, judul yang dianalogikan sebagai wajah mesti

mampu menarik perhatian bakal konsumen atau pembaca sebab siapapun yang akan

membaca pasti akan membaca judu lebih dulu. Intinya adalah kita harus mampu

mengiklankan naskah ketika lewat judul itu. Oleh karena itu, berfikirlah tiga kali lebih

keras dari sebelumnya saat bener-benar memilih dan menentukan judul bagi artikel kita.

Untuk menciptakan judul yang saleable (laku jual), carilah dari seluruh isi

tulisan kita itu beberapa keyword atau kunci, lalu kalian rancanglah sedikit tiga ide

judul, untuk dipilih salah satu yang paling jelas mencerminkan isi sekaligus paling

“Laku”. Pada dasarnya judul memang harus dibuat sependek-pendeknya (dalam arti

ringkas), namun tetap harus jelas maknanya. Akan tetapi sebaliknya, judul yang terlalu

pendek juga tidak akan mampu mencerminkan tema atau sinopsis isinya.

Kiat Menulis Lead

Lead, yang diterjemahkan menjadi “pendahuluan”, memegang peran yang

penting dalam penulisan artikel karena lead berada pada bagian (alinea) awal karya tulis

kita. Karena posisinya yang berada di awal, lead berfungsi menyapa para pembaca.

Tergugah setidaknya minat pembaca tergantung pada kualitas sapaan bagian

pendahuluan ini. Itulah wajah atau daerah paling depan yang akan membuat pembaca

tertarik membaca dan mulai berusaha memahami maksud artikel kita.

Kapan sebaiknya menulis lead? Apakah saat awal menulis? Terkait dengan

pertanyaan-pertanyaan tersebut, penulis memiliki beberapa saran. Lupakan dulu teori

lead yang sudah anda pelajari saat menulis. Ketika kadang menulis teruskan saja. Hal

yang terpenting pada tahapan ini adalah sebuah gagasan dan fakta yang akan diungkap

sudah tersampaikan. Ketika sudah selesai menulis, barulah kita memikirkan lead.

Apabila sudah ketemu, ambilah bagian atau paragraf tersebut.

Page 16: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

Jadikan paragraf tersebut sebagai lead. Tentu saja kalimat pada paragraf lead ini

adalah hasil poles ulang dari paragraf menarik yang telah kita temukan tadi. Jangan

pernah hanya meng-copy paste.

Contoh penulisan dan gaya lead dalam artikel opini dalam media masa dapat

dilihat pada artikel yang ditulis penulis berikut ini:

• Dalam artikel di harian investor daily tertanggal 18 Mei 2009 yang

berjudul “visi capres: Change We Can Believe In:”

• Dalam kolom majalah Gatra tanggal 31 Januari-6 Februari 2018 yang

berjudul “Antisipasi Resesi dan Gejolak Ekonomi Global:”

• Dalam artikel di harian seputar Indonesia tertanggal 18 Februari 2009

yang berjudul “Akselerasi Infrastruktur:”

• Dalam artikel di harian bisnis Indonesia tertanggal 21 Oktober 2008 yang

berjudul “7 Tantangan UKM Ditengah Krisis Global:”

Tubuh yang Ramping dan Penuh Aksesoris

Tubuh yang ramping dan penuh aksesoris, dalam karya tertulis, terletak setelah

bagian lead atau pendahuluan. Karena hal paling menarik sudah ditulis dalam

pendahuluan, tubuh tulisan sebenarnya hanya kebagian sisa-sisa perihal yang kurang

menarik. Kalmat-kalimat yang membentuk sebuah alinea paragraf harus merupakan satu

kesatuan. Kalimat pertama menegaskan “apa” yang akan diceritakan. Wujudnya berupa

gagasan, gambaran, atau definisi. Kalimat kedua menjelaskan pengertian yang tersirat

dalam kalimat pertama tadi. Upayakan kehadiran kalimat ketiga dapat memberikan A

Clearer Picture (gambaran yang jelas) bagi pembaca terhadap hal yang dituturkan itu.

Kalimat belakangan berfungsi menjelaskan kalimat sebelumnya. Supaya tulisan berasa

lebih ringan, sebaiknya juga dibatasi jangan sampai terlalu panjang melebihi empat

bagian. Memang boleh saja terdiri atas 1 bab yang amat panjang, tetapi tulisan semacam

itu pasti melelahkan pembaca. Usaha yang menggugah minat baca yang sudah berhasil

dilakukan oleh alinea pendahuluan sebelumnya jadi sia-sia karena tubuh tulisan terlalu

melelahkan. Disamping itu, tiap bagian dari tubuh tulisan itu sendiri sebaiknya dibatasi.

Jangan sampai terlalu panjang. Sebuah tulisan akan mengesankan kalau dapat tamat

dibaca dalam waktu 15 menit. Waktu singkat ini tidak dapat melelahkan pikiran untuk

menyerap informasi.

Penutup yang Bergaya Menggugah

Meskipun suatu artikel harus ditutup dengan artikel, lebih enak rasanya kalau

tidak dikatakan terus terang dengan judul “penutup,” melainkan berupa alinea baru yang

bergaya pamit dan berasa sebagai alinea akhir. Atau bisa juga pertanyaan yang bersifat

kontemplatif. Kata akhirnya memberi kesan pamit, asal diikuti dengan nada yang

menurun sehingga kata tersebut pun perlu dipertimbangkan menutup suatu tulisan.

Untuk dapat memahami sub-bahasa ini, beberapa contoh penutup terkait dengan 5 judul

artikel sebelumnya dipaparkan dibawah ini.

• Dalam artikel di harian kedaulatan rakyat tertanggal 12 Mei 2008

yang berjudul “Ayat-ayat Krisis UKM:”

Inilah saatnya berlomba-lomba membantu UKM DIY. Rencana

kenaikan harga BBM dalam waktu dekat ini dapat semakin memukul

bisnis UKM. Ayat-ayat krisis ‘UKM ini perlu segera dicari

solusinya.’

Page 17: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

• Dalam artikel di harian investor daily tertanggal 18 Mei 2009 yang

berjudul “Visi Capres: Change We Can Believe In:”

Maslahnya, apa kita akan memilih “sopir baru” ataukah “sopir lama”

bagi negara ini?

Pemilulah yang akan menentukan jawabannya. Inilah saatnya para

capres menjabarkan visi dan grand Strategy yang menunjukkan akan

dibawa kemana Indonesia dalam 5 tahun mendatang. Baik jalan

yang neo-liberal, ekonomi kerakyatan, maupun state capitalism, hal

yang penting adalah rute map yang bakal ditempuh harus jelas.

• Dalam kolom majalah gatra tertangga 31 Januari-6 Februari yang

berjudul “Antisipasi Resesi dan Gejolak Ekonomi Global:”

Koordinasi lintas sektor dan daerah amat dibutuhkan karena pola

perencanaan Indonesia bersifat sektoral dan melibatkan 485

kabupaten atau kota serta 33 propinsi. Apalagi akan diadakan di 15

propinsi dan 85 kabupaten atau kota pada tahun ini. Ibarat lagu, lagu

yang dimainkan berbagai macam. Ada keroncong, rock, jazz,

gamelam dan dangdut, dengan pemain dan penonton yang berbeda

karakter dan perilaku.

• Dalam artikel di harian seputar Indonesi tertanggal 18 Februari 2009

yang berjudul “Akselerasi Infrastruktur:”

Dalam hal ini, pendekatan dalam wilayah dinilai mampu memenuhi

berbagai tuntutan kompabilitas tersebut. Pembangunan infrastruktur

berbasis ruang perlu diprioritaskan untuk kawasan perbatasna,

daerah terisolasi, daerah konfil, daerah bencana, dan daerah rawan

bencana.

• Dalam artike di harian bisnis Indonesia tertanggal 21 Oktober 2008

yang berjudul “7 Tantangan UKM Ditengah Krisis Global:”

Saatnya mencari dan menemukan upaya koordinasi dari para

pengusaha dan pemerintah untuk membuat kebijakan proindustri dan

mencari alternatif tujuan ekspor untuk menghindari terupuruknya

ekonomi Indonesia.

Page 18: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

BAB VI

MENULIS ARTIKEL OPINI

Tips Menulis Artikel Opini

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, artikel di defenisikan sebagai karya

tulis lengkap, misal laporan berita atau esai dalam majalah, surat kabar dan sebagainya (

Departemen Pendidikan Nasional, 2009 ).

Artikel opini biasanya diterbitkan oleh koran atau majalah. Karena tempatnya

terbatas, artikel pada umumnya tidak terlalu panjang, hanya sekitar 4-6 halam kuarto

spasi ganda.

Artikel untuk konsumsi sebuah jurnal (ilmiah) biasanya disajikan secara lebih

rinci, berkisar antara 15-30 halaman kuarto spasi ganda.

Artikel opini adalah sebuah tulisan yang menekankan pada pendapat seorang penulis

atas suatu data, fakta, dan kejadian berdasarkan analisis subjektif penulis sendiri.

Artikel opini ini biasa dimuat di media massa seperti koran. Artikel opini ini

biasanya ditulis dengan gaya ilmiah populer karena tulisan ini ditujukkan bagi pembaca

umum dari majalah/koran karena ditujukan bagi pembaca umum dari majalah/koran.

Menurut iqbal ( 2009 ), proses menulis yang disarankan bagi kalangan penulis

pemula adalah free writting dan re-writting. Dengan teknik free writting berarti kita

menulis secara bebas, tanpa memedulikan bagus atau tidaknya tulisan yang sedang

digarap. Apalagi dalam kondisi tertentu , misalnya marah atau gembira atau dalam

pengaruh tekanan tertentu biasanya kita akan menulis dengan teknik free writting.

Cara lain adalah menulis dengan re-writting atau menulis ulang. Ini sangat

cocok dan mudah bagi pemula. Hal yang kita lakukan adalah mengumpulkan bahan-

bahan (refrensi atau hasil wawancara) lalu menulis ulang kembali bahan tersebut

dengan tentu saja memakai gaya bahasa sendiri. Sebut saja hasilnya sebagai naskah-

ramuan.

Pengembangaan Paragraf dan Merangkai Kalimat

Lalu bagaimana membuat artikel itu enak dibaca? Jawabannya ialah pengembangan

paragraf dan keterkaitan antar kalimatnya. Para calon penulis harus mengerti apa yang

disebut dengan pengembangan paragraf.

Saat kita menulis paragraf, pikirkanlah calon pembaca yang dituju. Hal-hal yang

dirasa cukup sulit dipahami diletakkan dalam paragraf pendek, sedangkan hal-hal yang

mudah dipahami diletakkan dalam paragraf yang panjang.

Dalam setiap paragraf terdapat sebuah kalimat topik yang didukung oleh kalimat-

kalimat pendukung. Kalimat – kalimat pendukung ini menyajikan penjelasan terhadap

kalimat topik tersebut. Kalimat topik merupakan kalimat inti dalam suatu paragraf.

Kalimat topik biasanya diletakkan pada awal paragraf atau bisa juga pada akhir

paragraf.

Ada 3 strategi utama dalam mengurutkan informasi dalam sebuah paragraf (

Alwasilah & Alwasilah, 2007).

• Pertama, natural order, yaitu cara penyampaian informasi yang ditentukan sifat

alamiah materi yang disajikan, seperti berdasarkan ruang: kiri ke kanan, bawah

ke atas, utara ke selatan dsb; atau kronologis: dari masa lalu ke saat ini, dari hari

ke tahun dan sebagainya.

Page 19: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

• Kedua logical order, yaitu penyajian sebuah paragraf yang ditentukan oleh

logika si penulis misalnya dengan mengikuti logika pro-kontra, sebab-akibat,

umum ke khusus, khusus ke umum, perbandingan dan klasifikasi.

• Ketiga psychological order, yaitu cara penyajian oleh penulis dengan sangat

berpihak pada psikologi pembaca atau untuk menyenangkan pembaca.

Penyampaian informasi secara verbal benar – benar harus dijelaskan lewat kalimat,

konsep dan pemahaman yang harus dijelaskan secara gambalang agar pembaca benar-

benar memahami artikel kita.

Sementara itu penyampaian secara numerik adalah penyampaian informasi

dengan cara menunjukkan angka-angka dalam bentuk tabel, bukan kata-kata.

Penyampaian

informasi secara visual harus dijelaskan secara rinci, misalnya tata letak panggung

dalam sebuah konser pertunjukkan.

Salah satu kriteria artikel yang baik adalah adanya koherensi atau keterpaduan

gagasan. Koherensi terjadi bila dalam tubuh artikel kita terdapat paragraf yang saling

terkait dengan satu sama lain.

Cara mengembangkan paragraf agar tetap menjaga koherensi adalah dengan

menggunakan kata atau frase transisi, yaitu kata atau frase yang menghubungkan ide

dan rincian dalam paragraf.

Berikut adalah kata kata transisi yang lazim di pakai :

• Kualifikasi : sementara itu, daripada itu

• Ilustrasi dan Eksplanasi : misalnya, contoh, jadi

• Komparasi : seperti halnya, sebagai bandingan, demikian

pula, demikian halnya

• Kontras : akan tetapi, tetapi, namun, bila, kendati demikian

• Konsekuensi : jadi, akibatnya, sehingga, maka dari itu, itulah

sebabnya

• Konsesi : namun demikian, asalkan, dengan catatan

• Amplifikasi : lebih dari itu, lebih jauh lagi, juga, selain dari itu,

memang, sudah barang tentu

• Ringkasan atau penyimpulan : akhirnya, kesimpulannya, dengan demikian,

pokoknya, jadi, masalahnya, sebagai simpulan

Langkah Awal Menulis

Untuk mengawali menulis artikel opini, beberapa langkah berikut ini dapat diakukan

( Hermanvarella, 2009).

• Pertama, menggali ide. Ketika menemukan ide, cobalah analisis masalah (tema)

tersebut. Lakukan riset data. Diskusikan dengan banyak orang sehingga analisis

kita terhadap tema tersebut menjadi sebuah analisis kritis dan tajam dengan

problem solving yang brilian.

• Kedua, membuat kerangka tulisan secara rinci. Pastikan kerangka tulisan kita

berstruktur pembukaan, isi, dan penutup. Strutktur yang demikian

memungkinkan hasil tulisan kita mudah dipahami oleh calon pembaca.

• Ketiga, kumpulkan data dan refrensi (buku, majalah, koran, hasil penelitian, dan

lain sebagainya).

Page 20: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

• Keempat, mulailah menulis.

• Terakhir adalah editing. Editing diperlukan untuk mengethui apakah tulisan kita

sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan layak-tidaklah tulisan kita

untuk dimuat di media massa

Gaya Penulisan Artikel Opini

• Eksposisi adalah tulisan yang tujuan utamanya adalah mengklarifikasi,

menjelaskan, mendidik atau mengevaluasi sebuah persoalan. Eksposisi

mengandalkan strategi pengembangan paragraf seperti dengan memberikan

contoh, proses, sebab-akibat, klasifikasi, definisi, analisis, komparasi dan

kontras.

• Deskripsi lebih memberi gambaran verbal terhadap sesuatu yang akan ditulis,

baik itu manusia, objek, penampilan, pemandangan atau kejadian. Cara

penulisan ini menggambarkan sesuatu objek atau kejadian sedemikian rupa

sehingga pembaca dibuat seolah-olah melihat sendiri, mengalami dan merasakan

apa yang terjadi sebagaimana dipersepsikan oleh pancaindra.

• Narasi berasal dari kata to narrate, yang berarti bercerita. Cerita adalah

rangkaian peristiwa atau kejadian secara kronologis, baik fakta maupun rekaan

atau fiksi. Walaupun kebanyakan berupa nonfiksi (novel, cerpen, cerbung)

narasi bisa berisi fakta. Contoh narasi yang berbentuk fakta adalah biografi,

otobiografi, atau kisah pengalaman.

• Argumentasi adalah sebuah karangan yang membuktikan kebenaran atau

ketidakbenaran sebuah pernyataan. Tulisan argumen secara tradisional terbagi

dua kategori yaitu induktif dan deduktif.

Page 21: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

BAB VII

MENULIS KOLOM

Kiat Menulis Kolom

Berikut ini kiat menulis kolom yang bisa dijadikan pedoman bagi penulis pemula

(Yeoh, 2009)

• Tunjukkan pendirian yang teguh dalam tulisan anda. Tulislah apa yang benar-

benar anda percaya. Berikan argumen pada tulisan kolom anda. Jangan pernah

berada dalam daerah “abu-abu”

• Pertahankan fokus tulisan. Buatlah tulisan kolom anda fokus pada satu masalah.

Fokus pada satu masalah akan memberikan impresi yang kuat pada tulisan anda.

• Pahami pandangan yang berlawanan. Dengan memahami pandangan yang

berlawanan, kita dapat mengantisipasi penolakan terhadap tulisan kita. Hal itu

akan memberikan kekuatan pada argumentasi Anda.

• Mengaculah pada fakta. Sebaik apa pun argumen anda, seberapa pun logikanya,

tidak akan memberikat “robot” jika tidak disertai fakta-fakta yang mendukung.

• Gunakan analogi. Anologi berguna untuk menyerdahanakan penjelasan yang

rumit sekalipun. Menggunakan anologi sesuai kehidupan sehari-hari akan

mempermudah pemahaman pembaca.

• Kritis. Orang-orang suka mengikuti kolom yang berani memberikan kritik

terhadap kehidupan sehari-hari. Sedikit kontroversi mungkin dapat membuat

tulisan anda menarik asal tidak berlebihan.

• Lakukan reportase. Menulis sebuah kolom dibutuhkan reportase sehingga tulisan

yang kita buat membumi dan dekat dengan pembaca.

• Buat tulisan personal dan sesuai dengan selera/masalah lokal setempat. Buatlah

tulisan sesuai dengan keadaan lokal dan kaitkan dengan cerita seseorang ( diri

sendiri atau orang lain) sehingga memberikan kedekatan pada pembaca. Tulisan

akan terasa lebih riil, lebih relevan, dan selalu diingat.

Tujukan hasrat pada tulisan anda. Pada umumnya pembaca kurang tertarik

membaca tulisan yang kurang bergairah. Untuk itu, seorang kolumnis harus menulis

dengan gaya tulisan agresif, bahkan menuju ke arogan. Pembaca ingin

• merasa “diisi kembali” dengan membaca kolom. Tulisan yang tampak tidak

bergairah bagi si penulis juga akan tampak sama bagi pembaca.

• Berikan solusi. Jangan hanya mencuatkan sebuah wacana. Dalam tulisan kolom

seharusnya ada solusi untuk itu. Pembaca pada umumnya membaca kolom

karena ingin menemukan pencerahan dan jawaban.

Contoh Kolom Emha Ainun Najib

Menurut isi yang terkandung di dalamnya, kolom karya Emha Ainun Najib

dapat digolongkan dalam jenis tulisan deskripsi. Deskripsi adalah gambaran verbal

ihwal manusia, objek, penampilan, pemandangan atau kejadian (Alwasilah&Alwasilah,

2007). Komponen-komponen dalam jenis tulisan deskripsi terdiri dari: bagian

pendahuluan, pencitraal visual, pencitraan auditoris, dan lain-lain. Dengan gaya

deskriptif ini, penulis menggambarkan sesuatu sedemikian rupa sehingga pembaca

dibuat mampu (seolah merasakan, melihat, mendengar atau mengalami) sebagaimana

dipersepsi oleh pancaindra.

Page 22: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

Contoh Kolom Mohamad Sobari

Berbeda dengan Embha Aiunun Najib yang jenis tulisan kolomnya terkategori

ke dalan jenis deskripsi, tulisan-tulisan kolom dari Mohamad Sobari berjenis narasi

Religius-kontemplatif. Narasi bersalah dari kata to narrate ‘bercerita’. Cerita adalah

rangakaian peristiwa atau kejadian kronologis, baik fakta maupun rekaan atau fiksi (

Alwasilah&Alwasilah, 2007). Sebagaimana jenis tulisan deskripsi yang dapat

digabungkan dengan narasi, jenis tulisan ini pun sering kali digabungkan dengan

deskripsi yang berfungsi sebagai eksposisi atau persuasi.

Contoh Kolom Umar Kayam

Tulisan kolom Umar Kayam juga berjenis narasi. Dalam penulisan kolom-

kolomnya, Umar Kayam menggunakan beberapa teknik (Siregar & HT, 2005) yaitu:

pertama, kata kata Jawa dapat memberikan “rasa Jawa” kepada bahasa Indonesia lewat

“terjemahan irama,” terutama dengan memasukan kata/suara Jawa yang tidak

mempunyai arti yang jelas tetapi menjadi bumbu ucapan dalam bahasa Jawa dan sangat

mempengaruhi iramanya seperti kok, lho, wong, rak, mbok, jan. Kedua

terjemahan “suara” Jawa juga dapat disampaikan lewat kosa kata Jawa yang kaya

untuk suara dan efek seperti gemelagar, cak-cek-cus, nyas-nyis,nyus, nyet-nyet-

nyet, cempreng, jreng, cengkelang, mak grobyak, dsb. Ketiga pelafalan Jawa dalam

ucapan bahasa Indonesia juga dapat disampaikan lewat ejaan seperti semangkin,

umpama, ngantor, ndang-ndut, mBandung, dsb.

Contoh Kolom Mudrajad Kuncoro

Disamping jenis tulisan deskripsi dan narasi seperti telah disinggung di atas,

sebenernya masih terdapat dua jenis tulisan lagi, yakni eksposisi dan argumentasi.

Tulisan-tulisan kolom yang penulis tulis kebanyakan berjenis argumentasi. Argumentasi

adalah karangan yang membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran suatu pernyataan

(statement). Teks argumen terbagi dua kategori yakni induktif dan deduktif. Tulisan

argumentasi mungkin jenis tulisan yang paling sulit dilakukan karena melibatkan semua

jenis lainnya. Subyek yang dibicarakan merentang dari persoalan yang ringan-ringan

sampai persoalan hidup mati.

Page 23: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

BAB VIII

MENULIS RESENSI BUKU

Untuk menulis resensi buku, langkah pertama yang harus dilakukan adalah

membaca buku tersebut. Simak baik-baik kata pengantar penulis yang umumnya

menjelaskan secara singkat maksud atau latar belakang penulisan buku itu, target

pembaca, komentar para tokoh yang biasanya dimuat di halaman belakang cover buku,

daftar isi, baru kemudia baca buku itu.

Sebagai ilustrasi akan ditampilkan resensi berdasarkan buku yang ditulis oleh

penulis yang berjudul Buku Ekonomika Industri Indonesia: Menuju Negara Industri

Baru 2030? Sinopsis, komentar para tokoh, dan resensi tentang buku ini akan

dipaparkan di bawah ini.

Buku Ekonomika Industri Indonesia: Menuju Negara Industri Baru 2030

Buku ilmu ekonomi karya guru besar UGM ini mencoba membedah

industrialisasi dalam perpektif ekonomi industri, sekaligus memotret bagaimana

dinamika perkembangan industri Indonesia sejak era Presiden Soekarno hingga Susilo

Bambang Yudhoyono. Buku ini pun menggunakan perspektif SCP dan kluster.

Industriliasasi dianggap sebagai strategi sekaligus obat bagi banyak negara.

Sebagai strategi, industrialisasi dianggap suatu proses linier, yang harus dilalui dengan

sejumlah tahapan yang saling berkaitan dan berurutan dalam transformasi struktur

ekonomi di banyak negara. Sebagai “obat”, ia dipandang ampuh dalam mengatasi

masalah keterbelakangan, kemiskinan, ketimpangan, dan pengangguran.

Secara garis besar buku ini terdiri atas 5 bagian yang dituangkan dalam 17 bab.

• Bagian I mengkaji ulang paradigma industrialisasi yang terdiri atas Bab 1-3.

Bab 1 yang menyoroti konstelasi industri dalam perubahan lingkungan global,

pengaruh perdagangan dunia, pergeseran geografis produksi industri dan

globalisasi produksi telah membawa perubahan teknologi dan proses kerja dari

industri tradisional, produksi massal hinga pascafordisme.

Bab 2 mencoba mengkaji ulang strategi industrilisasi dengan bercermin pada

pengalaman industrialisasi Brasil dan Korea Selatan. Studi komparatif pada dua

negara industri ini dilakukan dengan menggunakan perspektif Teori Neo-

Liberalis dan Strukturalis.

Bab 3 akan menulusuri paradigma baru yang muncul dalam analisis ekonomika

industri yaitu mengkombinasikan pendekatan ilmu ekonomi dan geografi atau

disebut geografi ekonomi.

• Bagian II berisi tinjauan atas transformasi dan strategi industri Indonesia dari

masa ke masa, sejak era Presiden Soekarno hingga SBY.

Bab 4 menulusuri fase pembangunan industri Indonesia , sejak era Presiden

Soekarno hingga SBY-JK. Dilanjutkan dengan diskusi tentang struktur dan

konsentrasi industri.

Bab 5 memfokuskan pada pergeseran strategi industrialisasi di Indonesia, dari s

trategi “melihat ke dalam” hingga “melihat ke luar”

• Bagian III secara khusus membedah berbagai kasus industri di Indonesia dengan

paradigma struktur, perilaku, kinerja (SCP) serta kluster industri.

Bab 6 memberikan pengantar teoritis tentang apa dan mengapa SCP demikian

populer digunakan dalam analisis ekonomika industri, bagaimana hubungan

Page 24: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

Struktur-Perilaku-Kinerja, melakukan analisis struktur kekuatan persaingan dan

analisis kluster industri.

Bab 7 menyajikan kasus industri rokok Indonesia, yang diharapkan dapat

memberikan gambaran mengenai peta persaingan, dominasi empat pemain

utama, kinerja industri dan lokasi kluster utama industri yang padat karya ini.

Bab 8 membedah bagaimana struktur, kinerja dan kluster industri elektronika,

yang merupakan industri masa depan Indonesia karena berbasis padat teknologi

dan tenaga kerja terampil.

Bab 9 secara khusus mengkaji pola keterkaitan antara sektor pertanian dan

industri, analisis kinerja agroindustri dengan menggunakan data input-output.

Bab 10 akan menjawab pertanyaan berikut: (1) Bagaimanakah struktur pasar

Industri Tekstil dan Produk tekstil (TPT) di Indonesia pada tahun 1996 dan

2001? (2) Bagaimanakah kinerja Industri TPT si indonesia pada tahun 1996 dan

2001 dilihat dari nilai produktivitasnya? (3) Dimanakah lokasi utama kluster

Industri TPT di Indonesia pada tahun 1996 dan 2001? (4) Faktor-faktor apakah

yang mempengaruhi nilai produktivitas rata-rata masing-masing perusahaan

dalam industri TPT pada tahun 1996 dan 2001?

• Bagian IV dalam buku ini akan membahas pola spesial industri dan perusahaan.

Bab 11 menitikberatkan pada seberapa jauh kesenjangan geografis distribusi

kegiatan industri manufaktur di Indonesia. Apakah deregulasi perdagangan

mendorong penyebaran (dispersion) ataukah meningkatkan konsentrasi spasial

industri manufaktur di Indonesia selama periode 1996-2001?

Bab 12 mengidentifikasi pola lokasi pusat-pusat perbelanjaan dengan

mengambil kasus di kota Surabaya. Bab ini tidak hanya menunjukkan lokasi

nilai tanah yang ada di dalam masing-masing kelurahan di Kota Surabaya,

namun juga meneliti seberapa jauh pengaruh jarak ke pusat perbelanjaan,

kepadatan penduduk, dan kepadatan tiap jenis bangunan terhadap nilai tanah di

kota Surabaya.

Bab 13 akan menyajikan hasil studi ekowisata di Provinsi Bali. Bab ini akan

menjawab pertanyaan berikut: (1) Di manakah lokasi utama objek wisata di

Provinsi Bali? (2) Apakah objek wisata di Provinsi Bali dapat diklasifikasikan

ke dalam ekowisata dan nonekowisata dengan sejumlah variabel? (3)

Bagaimanakah daya saing objek ekowisata di Pulau Dewata ini?

Bab 14 titik berat analisis adalah menghubungkan kedua literatur tersebut dan

menyelidiki ada tidaknya industrial district di Indonesia, khusus nya di Jawa.

• Bagian V adalah penutup, yang mencoba mencari skenario terbaik grand

strategy menuju negara industri 2030.

Bab 15 menguraikan profil, masalah, dan strategi pemberdayaan usaha kecil,

yang perlu mendapat porsi khusus dalam pembahasan kebijakan industri

Indonesia. Fakta menunjukkan bahwa sektor manufaktur yang modern hidup

berdampingan dengan sektor pertanian yang tradisional dan kurang produktif.

Dualisme dalam sektor manufaktur juga terjadi antara industri kecil dan rumah

tangga yang berdampingan dengan industri menengah dan besar.

Bab 16 membahas bahwa fenomena deindustrialisasi bagi suatu negara lebih

merupakan masalah daripada sesuatu yang diharapkan. Perlu dicermati benarkah

deindustrialisasi terjadi di Indonesia khususnya di beberapa sektor kunci dan

daerah tertentu?

Page 25: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

Buku ini ditutup dengan usulan formulasi grand strategy Industri Indonesia

2030. Tiadanya GBHN dan LOI (Letter of Intent) menurut pemerintah untuk

menjelaskan arah kebijakan industri yang akan ditempuh. Kita perlu belajar dari

kebijakan industri negara lain yang telah sukses melakukan industrialisasi.

Buku ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi para industriawan, mentri, dan

pelaku bisnis, namun juga bagi para dosen, birokrat daerah, mahasiswa, pengambil

kebijakan di tingkat nasional dan daerah, anggota DPR(D), investor, peneliti, politisi,

dan praktisi lainnya yang berminat mengembangkan industri Indonesia.

Komentar Para Tokoh Tentang Buku Yang Diresensi

Tidak banyak ahli ekonomi yang bersedia melakukan kajian tentang

industrialisasi di Indonesia, apalagi jika ditinjau dalam perspektif visi 2030. Buku karya

Prof. Mudrajat termasuk langka dan saya membacanya dengan penuh minat. Pikiran

saya lebih tercerahkan oleh wawasan yang dikembangkan dalam buku ini. Saya

anjurkan jangan berhenti membacanya hingga kalimat terakhir.

Rahmat Gobel, Presiden Komisaris Panasonic Gobel Indonesia dan

Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Industri, Teknologi dan Kelautan

Page 26: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

BAB IX

PERLUNYA PENGEDITAN

Apa yang dimaksud dengan Editing?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), editing (mengedit) adalah: (1)

mempersiapkan naskah yang siap cetak atau siap terbit (dengan memperhatikan

terutama segi ejaan, diksi dan struktur kalimat), makna ini sering diterjemahkan menjadi

menyunting; (2) merencanakan dan mengarahkan penerbitan (surat kabar, majalah); dan

(3) menyusun (film, pita rekaman) dengan memotong dan memadukan kembali. Orang

yang melakukan pengeditan (mengedit) dipanggir dengan sebutan editor.

Secara umum proses editing ada 2 cara ( Jugaguru, 2006 ), yaitu :

• Redaksional

Menurut cara ini, editor memeriksa setiap kata dan kalimat agar logis,

mudah dipahami, dan tidak rancu (memiliki ejaan yang benar, mempunyai

arti dan enak dibaca). Proses editing ini mencakup kegiatan-kegiatan seperti

memperbaiki kesalahan ejaan (tanda baca, tata bahasa, angka, nama, alamat

dsb).

• Substansial

Yakni editor memperhatikan data dan fakta agar tetap akurat dan benar.

Kegiatan-kegiatan yang dicakup dalam proses pengedit jenis ini adalah :

▪ Memperbaiki kesalahan-kesalahan faktual

▪ Menghindari kontradiksi dan mengedit berita untuk diperbaiki

▪ Menghindari unsur-unsur seperti penghinaan, ambiguitas dan tulisan

yang memuakkan (bad taste)

▪ Melengkapi tulisan dengan bahan-bahan tipografi, misal anak

judul/subjudul

▪ Menulis judul yang menarik

▪ Memberikan penjelasan tambahan untuk gambar/tabel, dan

▪ Menelaah kembali hasil tulisan yang telah dicetak karena tidak

menutup kemungkinan masih terdapat kesalahan redaksional dn

substansial.

Isi atau Substansi Tulisan

Pada tahap awal penyusunan suatu naskah, penulis tidak perlu pusing

memikirkan ejaan, tata bahasa, salah ketik maupun lay out-nya. Pada tahap ini,

penyuntingan awal sebaiknya difokskan pada isi naskah. Hal tersebut perlu dilakukan

karena dimungkinkan masih terdapat pemikiran yang tercecer atau ada uraian yang

kurang relevan ketika menulis suatu naskah. Lebih lanjut, pada tahap ini perlu

kecermatan tersendiri dalam memahami isi, meskipun naskah itu merupakan tulisan

sendiri.

Koherensi

Hal-hal yang harus diperhatikan pada tahap penyuntingan isi ini adalah

hubungan antarkalimat dan antarparagraf. Inilah yang dimaksud dengan koherensi

(coherence), yaitu bagaimana menyusun ide anda sedemikian rupa sehingga

membuatnya sangat mudah dimengerti oleh para pembaca ( Murray & Hughes,

2008:45-6 ). Penulis yang baik umumnya mengumpulkan idenya secara urut seperti

rantai, yang saling terkait satu sama lain.

Page 27: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

Menyusun Kalimat

Dalam menyampaikan gagasan lewat artikel, menyusun kalimat yang efektif dan

mudah dipahami merupakan keharusan. Menurut KBBI 2009, kalimat adalah: (1)

kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan; (2) perkataan;

(3) ling satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final

dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa. Semua definisi tersebut

mengarah kepada pengertian bahwa kalimat adalah kumpulan kata yang disusun

menurut kaidah tertentu. Dikatakan menurut kaidah tertentu karena tiap kata yang

menyusun suatu kalimat memiliki jabatan atau fungtor kalimat. Terdapat 5 fungtor,

yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (K), dan pelengkap (Pel).

Subjek (S)

Subjek adalah pokok atau inti pikiran atau sesuatu yang berdiri sendiri dan

tentangnya dijelaskan oleh yang lain. Ciri subjek antara lain:

▪ Berjenis kata benda atau yang dibendakan

▪ Menjadi inti/pokok pikiran

▪ Dijelaskan oleh bagian lainnya

▪ Menjadi jawaban dari pertanyaan siapa atau apa;

▪ Poin d merupakan ciri yang paling mudah untuk mengetahui apakah sebuah kata

berfungtor subjek atau tidak.

Aposisi subjek adalah keterangan subjek, sebagai bagian dari subjek dan dapat

berfungsi menggantikan subjek jika subjek tersebut ditiadakan.

Predikat (P)

Predikat adalah bagian kalimat yang menjelaskan tentang sifat atau perbuatan. Ciri

predikat yakni :

▪ Bertugas menjelaskan subjek

▪ Berjenis kata kerja, kata benda, kata sifat, kata depan, kata bilangan, dan kata

ganti

▪ Menjadi jawaban atas pertanyaan mengapa atau bagaimana

Hal yang perlu diperhatikan terkait dengan fungtor predikat adalah predikat tidaklah

sama dengan kata kerja.

Objek (O)

Objek adalah kata yang dalam kalimat normal terletak setelah kata kerja aktif

transitif. Ciri objek adalah :

▪ Berwujud nominal atau klausa

▪ Menjadi subjek bila dipasifkan

▪ Langsung berada dibelakang kata kerja aktif transitif;

▪ Tidak dapat didahului oleh preposisi (kata depan)

▪ Menjadi jawaban dari pertanyaan “Apa”

Keterangan (K)

Berdasarkan penggolongan kata secara struktural penggolongan kata secara modern,

fungtor keterangan masuk dalam kategori kata tugas. Selain kata keterangan, yang

masuk dalam kategori tersebut adalah kata depan depan dalam tata bahasa tradisional.

Terdapat beberapa ragam kata keterangan yakni sebagai berikut:

Page 28: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

▪ Keterangan waktu. Contoh: sekarang, nanti, kemarin, tadi, lusa dan sebagainya

▪ Keterangan mutu. Contoh: Ia membaca keras-keras

▪ Keterangan tempat. Contoh: di, ke, dari dan sebagainya

▪ Keterangan jumlah. Contoh: Ia makan tiga kali sehari.

▪ Keterangan modalitas. Contoh: memang, pasti, sebenarnya, semoga, dan lain-

lain.

▪ Keterangan alat (instrumental). Contoh: ia memotong ikan dengan pisau

▪ Keterangan aspek. Contoh: akan, mulai, sedang/tengah, biasanya, sering, dan

sebagainya.

▪ Keterangan syarat. Contoh: jika, jiakalau, kalau dan bila.

▪ Keterangan perlawanan. Contoh: meskipun, biarpun, dan lain-lain.

▪ Keterangan sebab. Contoh: Ia tidak naik karena malas.

▪ Keterangan akibat. Contoh: hingga, dan akhirnya.

▪ Keterangan tujuan. Contoh: agar, dan supaya.

▪ Keterangan perbandingan. Contoh: seperti, dan bagaikan.

▪ Keterangan pewatas. Contoh: kecuali, dan hanya.

Pelengkap (Pel)

Sebagaimana objek, pelengkap (komplemen) juga terletak setelah kata kerja.

Hanya bedanya kata kerja yang mendahului fungtor ini adalah kata kerja intransitif.

Persamaan inilah yang sering mengacaukan objek pelengkap, yang hanya akan terjadi

jika kita tidak begitu bisa membedakan antara kata kerja transitif dengan kata kerja

intransitif.

Ciri ciri pelengkap adalah :

• Dapat berwujud nominal, verbal, atau klausa

• Langsung berada di belakang kata kerja intransitif

• Dapat didahului oleh preposisi dan

• Tidak dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif

Sistematikan Penulisan

Bentuk-bentuk tulisan yang beragam berdampak pada sistematika penulisan

yang beragam pula. Sebagai contoh, menulis resensi untuk media cetak bebeda dengan

menulis artikel ilmiah atau menulis berita.

Dalam membuat suatu artikel, masalah kerangka tulisan harus diperhatikan.

Kerangka tulisan ini adalah pola urutan dari seluruh karya tulis yang akan kita buat.

Tujuan kerangka tulisan adalah membuat hasil karya tulis yang kita hasilkan tersaji

dengan rapi, ramping, enak dipandang dan enak dibaca. Kerangka tulisan terdiri atas 4

bagian (1) judul/wajah yang mencerminkan tema, (2) lead sapaan/pendahuluan yang

memancing minat dan gairah, (3) tubuh yang ramping dan dinamis, (4) penutup yang

bergaya pamit.

Perangkat Kebahasaan

Perangkat kebahasaan disiapkan untuk mempermudah penulisan karya tulis apa

pun agar lebih efektif. Perangkat kebahasaan meliputi pemakaian huruf, huruf kapital

dan huruf miring, singkatan dan akronim, penulisan kata, penulisan huruf serapan dan

pemakaian tanda baca.

Page 29: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

Penghurufan

Berbeda dengan penggunaaan huruf Jepang, huruf Cina, huruf Jawa atau huruf

Arab, penulisan dalam bahasa Indonesia mengenal adanya huruf tegak atau huruf

Romawi, huruf miring (italic), huruf besar (capital), huruf kecil dan huruf Yunani.

Huruf Kapital, Miring dan Tebal

Huruf kapital biasanya digunakan untuk menulis kata-kata tertentu, terutama (1)

awal kalimat; (2) setiap awal kata dalam juduk buku atau terbitan berkala, kecuali kata-

kata depan seperti dan, yang, untuk, di, ke dan dari yang tidak terletak pada awal

kalimat; (3) nama bangsa, bahasa, agama, orang, hari, bulan, tarikh, peristiwa, sejarah,

lembaga, jabatan, gelar dan pangkat yang diikuti nama orang atau tempat; (4) setiap

unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada judul buku dan nama bangsa seperti

Undang- Undang Dasar 1945, Garis-Garis Besar Haluan Negara, Perserikatan Bangsa-

Bangsa; (5) nama-nama geografi seperti sungai, kota, provinsi, negara atau pulau.

Huruf italic atau miring seperti pada tulisan tangan dan sering disebut dengan

huruf kursif. Huruf miring digunakan dalam penulisan: (1) kata dan ungkapan asing; (2)

tetapan dan unsur yang tidak diketahui dalam rumus matematis; (3) nama kapal, satelit,

dll; (4) kata atau istilah yang baru diperkenalkan untuk diskusi khusus; (5) kata atau

frasa yang diberi penekanan; (6) judul buku atau terbitan berkala yang disebutkan dalam

teks dan dalam daftar pustaka; (7) tiruan bunyi seperti kalimat “ Dari sarang burung iu

terdengar kicau burung tujupulu, tujupulu”; (8) nama ilmiah, marga, jenis, anak jenis,

varietas dan forma makhluk seperti tectona grandis, salaca zalazza var ambooinense

dan lainnya.

Aturan Pemenggalan Contoh

1. Pemenggalan kata pada kata dasar

dilakukan sebagai berikut.

a. Jika ditengah kata ada vokal

yang berurutan, pemenggalan

kata itu dilakukan di antara

kedua huruf vokal tersebut.

Huruf diftong ai, au dan oi

tidak pernah diceraikan

sehingga pemenggalan kata

tidak dilakukan di antara kedua

huruf itu.

Ma-in, sa-at, bu-ah

Au-la bukan a-u-la

Sau-da-ra bukan sa-u-da-ra

Am-boi bukan am-bo-i

b. Jika di tengah kata ada huruf

konsonan, termasuk gabungan

huruf konsonan, di antara dua

buah huruf vokal, pemenggalan

dilakukan sebelum huruf

konsonan.

Ba-pak, ba-rang, su-lit, la-wan, de-ngan,

ke-nyang, mu-ta-khir

2. Imbuhan akhiran dan imbuhan

awalan, termasuk awalan yang

mengalami perubahan bentuk serta

partikel yang biasanya biasanya

ditulis serangkai dengan kata

Makan-an, me-rasa-kan, mem-bantu,

pergi-lah

Page 30: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

dasarnya, dapat dipenggal pada

pergantian baris.

Singkatan dan Akronim

Singkatan Akronim

a. Singkatan nama orang, nama gelar,

sapaan, jabatan atau pangkat

diikuti dengan tanda titik.

Misalnya:

A.S Kramawijaya Muh. Yamin

Sukanto S.A. Bpk: bapak

S.E. sarjana ekonomi

a. akronim nama diri yang berupa

gabungan huruf awal dari deret kata ditulis

seluruhnya dengan huruf kapital.

Misalnya: SIM (surat izin mengemudi)

b. Singkatan nama resmi lembaga

pemerintah dan ketatanegaraan,

badan atau organisasi, serta nama

dokumentasi resmi yang terdiri

atas huruf awal kata ditulis dengan

huruf kapital dan tidak diikuti

dengan tanda titik. Misalnya:

GBHN (Garis-Garis Besar Haluan

Negara

Akronim nama diri yang berupa gabungan

suku kata atau gabungan huruf dan suku

kata dari deret kata ditulis dengan huruf

awal huruf kapital.

Misalnya:

Akabri ( Akademi Angkatan Bersenjata

Republik Indonesia )

Tanda Baca

Dalam penyuntingan suatu karya tulis, kiranya perlu diperhatikan pula tentang

penggunaan tanda baca. Tanda baca sangat membantu pembaca dalam memahami

naskah. Penggunaan tanda baca yang tepat akan mengurangi kesalahpahaman pembaca.

Tanda Titik

Aturan Penggunaan Contoh

1. Tanda titik di pakai pada akhir

kalimat yang bukan pertanyaan

atau seruan.

Dia menanyakan siapa yang akan datang.

Hari ini tanggal 6 April 1973.

2. Tanda titik di pakai dibelakang

angka atau huruf dalam suatu

bagan, ikhtisar, atau daftar.

1. Patokan umum

1.1 Isi karangan

1.2 Ilustrasi

1.2.1 Gambar tangan

1.2.2 Tabel grafik

3. Tanda titik dipakai untuk

memisahkan angka jam, menit dan

detik yang menunjukkan waktu.

Pukul 1.35.20 ( pukul 1 lewat 35 menit 20

detik )

4. Tanda titik dipakai untuk

memisahkan angka jam, menit dan

detik yang menunjukkan jangka

waktu

1.35.20 jam ( 1 jam, 35 menit, 20 detik )

Page 31: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

BAB X

MENINGKATKAN PELUANG DIMUAT

Menghubungi Media Massa

• Cara Mengirim Artikel

Untuk mengirim tulisan Anda kepada media massa, anda dapat mengirimnya

melalui email, faksimile ataupun pos. Jika anda baru saja akan memulai untuk

mengirim tulisan anda, penulis sarankan untuk mengirim melalui pos atau jika

kantor media massa itu cukup dekat, anda bahkan bisa mengantarnya sendiri ke

kantor tersebut.

• Menunggu “Lampu Hijau” dari Redaksi

Setelah tulisan dikirim, kita tinggal menunggu lampu hijau dari redaksi apakah

memuat tulisan kita atau tidak.

Media Alamat Email Fax

Harian Nasional Kompas Jl.Palmerah Selatam

26-28 Jakarta Pusat

10270

[email protected]

[email protected]

(021) 5466085

Seputar Indonesia Menara Kebon Sirih

Lt. 22, Jl Kebon Sirih

Raya No 17-19 Jakarta

10340

redaksi@seputar-

indonesia.com

(021) 3929758

(021) 3927721

Majalah SWA Jl. Taman Tanah

Abang III/23 Jakarta

Pusat 10160

[email protected],id

[email protected]

(021) 3457338

Tempo Gedung Tempo Jl.

Proklamasi No 72

Jakarta 10320

[email protected]

(021) 3916154

Media Daerah Sumatra Waspada

(Medan)

Jl. Letjen

Suprapto/Brigjen

Katamso No 1 Medan,

Sumatra Utara 20151

[email protected]

[email protected]

(061) 510025

(061) 4510025

Media Daerah Jawa Pikiran Rakyat Jl.Soekarno Hatta 147

Bandung 40223

redaksi@pikiran-

rakyat.com

berita@pikiran-

rakyat.com

info@pikiran-

rakyat.com

(022) 631004

Page 32: BAB Imisterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/MODUL... · Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. ‘”Siapa

Jangan putus asa apabila artikel Anda ditolak redaksi. Anda dapa

menyempurnakannya, kemudian mengirimkannya ke media lain. Akan tetapi ingat,

jangan mengirim ke media lain sebelum ada pernyataan resmi (tertulis) dari redaksi

bahwa mereka menolak artikel kita.

Pertimbangan Redaktur

1. Nama Penulis

Redaksi pada umunya akan cepat memilih penulis yang sudah terkenal

ketimbang penulis baru.

Intinya, jangan ragu untuk mengirim tulisan dengan adanya pertimbangan

seperti ini. Keep fighting! Karena siapa tahu anda akan menjadi penulis besar

kemudian hari.

2. Tulisan Sesuai dengan Bidang Penulis

Redaksi akan senang menerima tulisan dari seseorang dari bidangnya.

3. Bahasa Ilmiah Populer

Karena koran dan majalah dibaca oleh khalayak umum, tulisan yang menggunakan

bahasa ilmiah populer akan menjadi pilihan redaksi.

Tak Kenal Maka Tak Dimuat

Peribahasa “tak kenal maka tak sayang” juga berlaku dalam hubungan antara

penulis dengan media. Jika kita tidak dikenal siapa dan bagaimana karakter sebuah

media, kita tidak akan tahu tulisan seperti apa yang diinginkan media tersebut.

Biodata Penulis

Jangan lupa mengirimkan biodata singkat anda ketika mengirim tulisan kepada

media. Biodata anda merupakan hal yang penting dan merupakan salah satu

pertimbangan bagi redaksi untuk memutuskan tulisan anda pada medianya atau tidak.

Bonus dari Menulis

Apakah tulisan yang dimuat ada honornya? Tentu saja ada. Jadi, jangan lupa

mencantumkan nomor rekening bank anda dalam biodata yang anda kirim.

Hal yang Dilarang

Sebagai catatan penting, jangan pernah mengirim satu tulisan dengan substansi

yang sama pada dua koran nasional atau dua koran yang satu daerah dalam waktu

bersamaan karena kalau ada sama sama dimuat di kedua koran, kita akan mendapat

sanksi, yaitu tidak dimuatnya lagi tulisan kita tidak akan dimuat lagi di kedua koran

tersebut.

Hal lain yang sangat tidak boleh anda lakukan adalah mengirimkannya karya

yang mengandung unsur plagiarisme.plagiat dapat diaanggap sebagai tindak pidana

karena mencuri hak cipta orang lain.