bab iii analisis komposisi a. liturgi pembuka · a. liturgi pembuka 1. lagu pembuka berupa...

73
16 BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude 31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan sukat 4/4 dan tempo maestoso. Prelude ini merupakan kumpulan beberapa motif dari melodi- melodi yang menjadi tema utama dalam setiap lagu dan merupakan satu kesatuan utuh. Penjelasan motif akan dibahas sesuai dengan lagu yang dimaksud. Motif yang digunakan dalam PreludeRequiem adalah motif dari lagu “Rex Tremendae Maiestatis”yang dicuplik sepanjang 6 birama. Pada motif ini, instrumen trumpet menjadi cantus firmus. Penulisan dengan menggunakan trumpet untuk memunculkan kesan heroik seperti layaknya seorang raja yang maha segalanya. Berikut motifnya : Notasi 3.1 Motif berikutnya adalah motif aria solo tenor yang berjudul “Hostias et preces tibi, Domine”yang dicuplik sepanjang 8 birama. Terdapat transisi dari tangga nada G mayor menuju tangga nada B minor sepanjang 2 birama.Pada bagian ini, melodi dimainkan oleh violin untuk memunculkan efek yang romantis dan menggambarkan kekudusan Tuhan yang menenangkan. Motifnya adalah : 31 Prelude adalah musik pembuka dalam sebuah komposisi tertentu. Fungsi dari pembuka ini mengawali dan memberikan rangkuman melodi-melodi yang akan didengar dalam karya komposisi secara menyeluruh. Dalam opera disebut overture.

Upload: others

Post on 03-Nov-2020

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

16 

 

BAB III

Analisis Komposisi

A. Liturgi Pembuka

1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu

ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan sukat 4/4 dan tempo

maestoso. Prelude ini merupakan kumpulan beberapa motif dari melodi-

melodi yang menjadi tema utama dalam setiap lagu dan merupakan satu

kesatuan utuh. Penjelasan motif akan dibahas sesuai dengan lagu yang

dimaksud. Motif yang digunakan dalam PreludeRequiem adalah motif

dari lagu “Rex Tremendae Maiestatis”yang dicuplik sepanjang 6 birama.

Pada motif ini, instrumen trumpet menjadi cantus firmus. Penulisan

dengan menggunakan trumpet untuk memunculkan kesan heroik seperti

layaknya seorang raja yang maha segalanya. Berikut motifnya :

Notasi 3.1

Motif berikutnya adalah motif aria solo tenor yang berjudul

“Hostias et preces tibi, Domine”yang dicuplik sepanjang 8 birama.

Terdapat transisi dari tangga nada G mayor menuju tangga nada B

minor sepanjang 2 birama.Pada bagian ini, melodi dimainkan oleh

violin untuk memunculkan efek yang romantis dan menggambarkan

kekudusan Tuhan yang menenangkan. Motifnya adalah :

                                                            31Prelude adalah musik pembuka dalam sebuah komposisi tertentu. Fungsi dari pembuka

ini mengawali dan memberikan rangkuman melodi-melodi yang akan didengar dalam karya komposisi secara menyeluruh. Dalam opera disebut overture.

Page 2: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

17 

 

Notasi 3.2

Motif berikutnya adalah aria tenor yang berjudul

“Lacrimosa”yang dicuplik sepanjang 24 birama dalam tempo lambat.

Melodi dimainkan oleh instrumen clarinet yang memiliki warna suara

yang sendu dan memilki jangkauan nada yang luas, cocok untuk

mengekspresikan penggambaran melodi dalam kata air mata.

Notasi 3.3

Motif selanjutnya adalah dari aria mezzo soprano yang berjudul

“Recordare, Iesu pie” yang dicuplik sepanjang 8 birama. Melodi pada

bagian ini dimainkan oleh instrumen violin dimana karakter suara

violin cocok untuk menggambarkan suasana syahdu dalam dialog

antara Tuhan yang welas asih dan seorang hamba yang memohon agar

diingat pada hari terakhir. Berikut motifnya :

Page 3: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

18 

 

Notasi 3.4

Motif lagu “Recordare, Iesu pie” ditulis dalam tangga nada A mayor

dan bersukat ¾. Memiliki karakter yang romantis dengan lompatan-

lompatan nada jarak 7 yang syahdu dan terdapat perubahan tempo dari

adagio menjadi andante. Terdapat transisi berupa nada-nada broken

chord yang dipecah secara triol 1/8 sepanjang 5 birama. Berawal dari

akor C#-F#m-Bm7-Cm6-F-F7 dan bermuara ke Bb sebagai intro yang

disambung dari lagu pembuka “Requiemaeternam”.

2. “Requiem aeternam” merupakan lagu pembuka setelah prelude. Syair

adalah sebagai berikut :

Latin Indonesia

Requiem æternam dona eis,

Domine,

Istirahat abadi berikanlah

kepadanya, o Tuhan

et lux perpetua luceat eis.

dan cahaya kekal pancarkanlah

atasnya.

Te decet hymnus Deus, in Sion,

BagiMu ya Allah lagu pujian di

Sion,

et tibi reddetur votum in

Ierusalem.

dan kepadaMulah orang

memenuhi nazar di Yerusalem.

Page 4: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

m

c

b

u

b

m

d

p

m

te

in

te

d

Exaudi or

ad te omn

Requiem

Domine,

et lux per

Disusun

menggambar

campur SAT

berupa polifo

utama :

Motif ini

bersahutan d

mengalir, lem

datang melay

perayaan ek

mengajak um

erlebih untu

nstrumen ge

enang dan

dimunculkan

rationem me

nis caro ven

æternam

rpetua lucea

dalam tang

rkan kesan

TB dengan ir

foni imitasi

i dinyanyika

dengan Alt

mbut dan m

yat ke rumah

karisti mend

mat merefle

uk orang y

esek mendo

tekstur rin

n dengan pen

19

eam;

iet.

dona eis,

at eis.

gga nada B

damai dan

ringan orkes

sekuens pad

Notasi

an pertama k

o, Tenor d

meditatif. Me

h duka atau

doakan arwa

eksikan kera

yang sudah

obel melodi

ngan yang

nambahan in

Sudilah m

kepadaMu

datang.

Istirahat

kepadanya

dan cahay

atasnya.

b mayor de

syahdu. La

dan berben

da tiap suar

i 3.5

kali oleh sua

dan Bas. K

enggambarka

misa pembe

ah, lagu in

ahiman Kris

h meninggal

koor untuk

sederhana.

nstrumen org

mendengarkan

ulah semu

abadi

a, o Tuhan

ya kekal pa

engan sukat

agu ditulis u

ntuk A-B-A’

ra vokal den

ara Soprano,

Karakteristik

an suasana o

erkatan jenaz

ni dimaksud

tus terhadap

l. Dalam b

k menciptaka

. Kesan sa

gan.

n doaku

ua orang

berikanlah

ancarkanlah

t ¾ untuk

untuk koor

. Bagian A

ngan motif

, kemudian

k lagu ini

orang yang

zah. Dalam

dkan untuk

p manusia,

bagian ini,

an suasana

akral kuat

Page 5: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

 

M

D

a

m

b

P

E

s

S

u

                       32 Sua

Motif berikut

Disusun den

agar Tuhan

meninggal. P

bentuk perm

Pengulangan

E, kemudian

sekuens terse

Seharusnya a

untuk meng

                       ara SATB bern

t adalah

gan gaya ho

memancark

Pengulangan

mohonan ya

n ini diberi p

n F# untuk

ebut :

akor terakhi

ggambarkan

             nyanyi secara s

20

Notasi

omofon32 un

kan sinar

n syair et lu

ang amat s

perlakuan sek

memberi ke

Notasi

ir frase ini m

harapan ak

erempak.

i 3.6

ntuk mengga

abadi untuk

ux perpetua

angat didam

kuens naik d

esan superla

i 3.7

mendarat di

kan sinar a

ambarkan pe

k arwah ya

a tiga kali m

mbakan ole

dari nada D,

atif. Berikut

i C minor, a

abadi yang

ermohonan

ang sudah

merupakan

eh pendoa.

, kemudian

perlakuan

akan tetapi

terpenuhi

Page 6: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

 

n

m

te

fr

ti

b

b

d

S

g

p

in

p

u

s

m

b

d

                       33 Ter34 Me

naik atau turun

menjadi C m

erpenuhi.

Terdapat

frase ini. Ke

inggi pada

bahwa disan

berupa kano

dengan motif

Motif ter

Soprano, dan

gesek denga

penyanyi le

nstrumen ya

polifoni menj

untuk kemud

sebagai berik

Bagian te

melukiskan b

berakhir dan

diyakini sepe

                       rci di Piccardielodi utama pad

n.

mayor33 ada

penambaha

esan megah

isntrumen-

na muncul c

on34 sepanja

f sebagai ber

rsebut kemu

n berakhir p

an mendobe

ebih mudah

ang digunak

njadi lebih se

dian berlanj

kut :

ersebut menj

bahwa perjal

n menuju ke

erti surga.

             e; akor minor, nda suara pertam

21

lah C mayo

an instrumen

dan tekstur

-instrumen

cahaya berka

ang 8 biram

rikut :

Notasi

udian dilanj

ada suara B

el nada-nad

h dalam m

kan adalah se

ederhana. Te

jut pada fra

Notasi

jadi lebih ru

lanan panjan

e kota suci

nada jarak ketima ditirukan ol

or, menggam

n tiup kayu

r cerah terlu

tersebut un

at yang men

ma, dimulai

i 3.8

jutkan oleh

as. Iringan b

da pada vo

menyanyikan

eksi gesek u

erdapat trans

ase unisono

i 3.9

umit instrum

ng peziaraha

Yerusalem

ganya diubah meh suara beriku

mbarkan har

dan tiup lo

ukis dengan

ntuk mengg

nyinari jiwa

dengan su

suara Sopr

bagian ini ad

okal. Tujua

nnya. Pada

untuk memb

sisi sepanjan

SATB den

entasi orkes

an hidup ma

sebagai tem

menjadi mayorutnya. Bisa ber

rapan yang

ogam pada

nada-nada

gambarkan

a.Bagian B

uara Tenor

rano, Alto,

dalah seksi

annya agar

frase ini

buat tekstur

ng 1 birama

ngan motif

nya karena

anusia telah

mpat yang

r. rupa sekuens

Page 7: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

e

m

D

m

p

m

k

T

a

k

u

n

m

p

s

Motif ber

ex audiorat

menyangatka

D mayor da

menjadi lebi

perlakuan s

mendominas

kegigihan ya

Tuhan. Terks

adalah

Pada fras

kesan frase p

umat manusi

nada D men

menuju C/E

perlakuan ho

segalanya. Te

rikut berupa

tionem me

an kesan sud

an sekuens

h tinggi, be

sekuens na

i bagian mel

ang manusia

stur berubah

se ad te terda

pada Tuhanl

ia. Digambar

nuju G pad

. Pada frase

omofon unt

erkstur menj

22

frase homof

am sebany

dilah menden

melodi pad

egitu juga de

aik.Seksi t

lodi soprano

kerjakan ha

h menjadi he

Notasi

apat hal yan

lah, dimana

rkan dengan

da suara Sop

e ini semua

tuk memun

jadi tegas da

fon SATB d

yak dua k

ngarkan doa

da akor G

engan nada

tiup logam

o. Hal ini un

anya semata-

eroik dan ma

3.10

ng istimewa u

Tuhan seba

n lompatan m

prano. Tran

a intrumen o

culkan soso

an berwibaw

dengan ulang

kali. Hal

aku. Ditulis d

mayor. Ako

yang menin

m terutama

ntuk melukis

-mata untuk

ajestik. Bagi

untuk mengg

agai sumber

melodi secara

nsisi akor d

orkes dan k

ok Tuhan y

wa. Berikut g

gan kalimat

ini untuk

dalam akor

or berubah

nggi diberi

a trumpet

skan bahwa

kemuliaan

an tersebut

gambarkan

kehidupan

a tegas dari

dari Fm6-5

koor diberi

yang maha

rafiknya :

Page 8: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

23 

 

Notasi 3.11

Pada birama 48 terdapat transisi sukat 4/4 menjadi ¾ dengan

perlambatan tempo dari allegro menjadi andante. Kesan istirahat abadi

dimunculkan kembali tetapi dengan variasi iringan berupa broken

chord triol nada 1/8. Fungsi nada triol 1/8 pada bagian A’ ini adalah

untuk memberikan kesan doa yang damai, suasana meditatif dan

kedamaian yang syahdu. Musik terus mengalir dan seolah-olah

berputar melayang menuju tempat peristirahatan yang paling damai.

Berikut motif triol tersebut dan terdapat pada instrumen harpa yang

memiliki karakter suara yang lembut, manis dan bernuansa surgawi.

Notasi 3. 12

Pengulangan melodi vokal koor pada bagian A’ sama persis

dengan bagian A. Perbedaannya terletak pada iringan yang

menggunakan triol pada bagian A’ dan pada birama 75 dengan

perubahan akor menjadi akor Ab mayor kemudian dilanjutkan dengan

Page 9: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

24 

 

melodi yang ditahan dan bergerak melangkah menjadi seperti sebuah

rajutan antara suara Sopran dengan suara Tenor.

Notasi 3.13

Pada birama 80 harpa muncul dengan triol nada 1/8 yang bergerak

naik 2 oktav kemudian turun 5 oktav. Melodi harpa menggambarkan

jiwa yang melayang meninggalkan raganya terbang menuju surga dan

beristirahat dalam damai abadi, raga nya bersemayam didalam bumi.

Notasi 3.14

3. Kyrie eleison

Berikut adalah terjemahan syair kyrie eleison :

Latin Indonesia

Kyrie eleison Tuhan kasihanilah (kami)

Christe eleison Kristus kasihanilah (kami)

Kyrie eleison Tuhan kasihanilah (kami)

Tekstur lagu ini mengacu pada kesederhanaan konsep syair yang

intinya memohon pengampunan Tuhan atas dosa manusia baik yang

sudah meninggal ataupun yang masih hidup. Ditulis dalam tangga nada

Page 10: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

25 

 

C mayor dengan sukat 4/4 dan tempo andante. Pengolahan

komposisinya sangat sederhana pada bagian awal, dimulai dengan

suara solo tenor yang mengawali seruan tobat tersebut. Berikut melodi

utama nya :

Notasi 3.15

Terdapat repetisi pada solo baritone pada birama 11. Nuansa

iringan menjadi tonalitas Bb mayor, dengan transisi di awal lagu

berupa perpindahan akor Dm7-G-F7/A dan bermuara ke Bb dengan

munculnya melodi pada solo baritone. Muncul variasi melodi pada

birama 15 pada solo soprano dan tenor, sementara solo mezzo soprano

dan solo baritone mengisi dengan melodi yang bergerak dinamis untuk

mengimbangi nada 1/16 pada solo soprano dan solo tenor.

Notasi 3.16

Pada birama 17 dan 18 terdapat transisi berupa frase modulasi dari

Bb minor menuju Bb mayor. Modulasi ini menggunakan kadens V-I

(akor F mayor menuju Bb mayor) dan muncul cantus firmus pada solo

mezzo soprano. Berikut transisinya :

Page 11: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

26 

 

Notasi 3.16

Birama 19 solo mezzo soprano muncul dengan menyanyikan melodi

utama, sama seperti melodi solo tenor tetapi dalam tangga nada

berbeda.

Terdapat duet solo sopran dan solo mezzo soprano pada birama 23

dan 24. Duet ini mengingatkan pada Flower Duette opera Lakme karya

Leo Delibes. Berikut cuplikannya :

Notasi 3.17

Pada birama 24 dan 25 terdapat transisi modulasi dari Bb mayor

menuju C mayor. Terdapat akor yang unik yaitu akor F/G dan

langsung mendarat pada akor C. Pada bagian ini solis diberi perlakuan

nada panjang untuk mengekspresikan penyesalan yang berlebihan,

akan tetapi diikuti dengan rasa syukur karena Allah baik. Koor

mendapat peran dengan muncul untuk memberikan kesan ulangan

Page 12: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

27 

 

syair kyrie eleison bagian pertama yang dimunculkan kembali pada

bagian terakhir. Berikut cuplikannya :

Notasi 3.18

Bagian coda terdapat pergerakan melodi solis-solis secara unisono.

Solo soprano, mezzo soprano dan tenor berada pada oktav atas,

sedangkan solo baritone berada pada oktav bawah. Uniosno terjadi

selama satu birama kemudian pecah suara dalam akor Am/F#. Berikut

cuplikannya :

Page 13: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

28 

 

Notasi 3.19

Bagian penutupnya diberi pergerakan kadens V-I berupa akor G ke

C mayor. Frase ini memberikan kesan kedamaian hati karena Allah

berbelas kasih mengampuni. Motifnya adalah :

Page 14: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

29 

 

Notasi 3.20

B. Liturgi Sabda

1. Absolve Domine

Lagu berikut adalah Absolve Domine. Berikut terjemahannya :

Latin Indonesia

Absolve, Domine, animas omnium

fidelium defunctorum ab omni

vinculo delictorum et gratia tua

illis succurrente mereantur

evadere iudicium ultionis, et lucis

æternae beatitudine perfrui.

Ampunilah, ya Tuhan, jiwa-jiwa

semua orang beriman yang telah

meninggal dari semua belenggu

dosa-dosa mereka dan dengan

bantuan rahmatMu kepada

mereka semoga mereka layak

terhindar dari penghakiman, dan

menikmati berkat cahaya abadi.

Syair ini disusun dalam fromat koor dengan iringan orkes.

Menggunakan tangga nada C mayor, bersukat 4/4 dengan tempo

Page 15: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

30 

 

Andante. Terdapat intro sepanjang 3 birama. Melodi utama motif awal

terdapat pada suara soprano sebagai berikut :

Notasi 3. 21

Motif melodi pada sopran menggambarkan permohonan agar

Tuhan mengampuni dosa jiwa-jiwa orang yang sudah meninggal.

Penggunaan pergerakan akor dari C menuju D7/C untuk melukiskan

permohonan yang penuh harapan baik. Pergerakan berikutnya adalah

dari akor Fm-5/C menuju C untuk melukiskan permohonan yang

penuh harapan baik dan memunculkan rasa mengeluh dengan akor

Fm-5/C.

Pada birama 13 terdapat pergantian tangga nada dari C mayor

menjadi Bb mayor dengan tempo Adagio. Bagian ini berupa frase

homofon dengan nada triol 1/8 dan mengimitasi konsep Gregorian

yang mengalir. Perbedaan konsep Gregorian dengan frase ini adalah

bahwa Gregorian tidak menggunakan garis birama, seangkan frase ini

menggunakan garis birama. Persamaannya adalah serupa dalam

pembawaan untuk bernyanyi secara legato. Frase ini menggambarkan

syair et gratia tua illis succurrente mereantur evadere iudicium

ultionis,( dan dengan bantuan rahmatMu kepada mereka semoga

mereka layak terhindar dari penghakiman,) yang intinya

Page 16: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

31 

 

berpengharapan bahwa dengan rahmat Allah akan terhindar dari

penghakiman yang mengerikan. Tekstur tenang, mengalir dan

memiliki melodi pada soprano yang ekspresif. Berikut frase tersebut :

Notasi 3.22

Pada syair et lucis æternae beatitudine perfrui (dan menikmati

berkat cahaya abadi.), terdapat lompatan oktav pada soprano untuk

menggambarkan bahwa berkat cahaya abadi tiba-tiba muncul dari

bawah dan membelah langit. Berikut adalah frasenya :

Notasi 3.23

Pada tiga birama terakhir terdapat pergerakan akor F menuju Bb

mayor. Menujukkan bahwa cahaya telah datang dan terang seketika.

2. Dies Irae

Berikut adalah syair lagu Dies Irae :

Latin Indonesia

Page 17: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

32 

 

Dies irae, dies illa,

Solvet saeclum in favilla:

Teste David cum Sibylla.

Hari ini, hari kemurkaan,

Akan memusnahkan dunia ke

dalam abu:

Seperti dinubuatkan oleh Daud

dan Sybil

Quantus tremor est futurus,

Quando iudex est venturus,

Cuncta stircte discussurus!

Akan ada kegentaran yang hebat

Ketika sang Hakim akan datang

Mengadili seadil-adilnya.

Tuba, mirum spargens sonum

Per sepulcra regionum,

Coget omnes ante thronum.

Bunyi sangkakala menebarkan

suara yang menakutkan

Ke semua makam di seluruh

negeri

Memanggil semua ke hadapan

singgasana.

Mors stupebit, et natura,

Cum resurget creatura,

Iudicanti responsura.

Kematian dan alam semesta akan

tertegun

Saat umat manusia bangkit

kembali

Untuk menanggapi panggilan

sang Hakim.

Dies Irae disusun dalam tangga nada E minor dengan sukat 2/4 dan

tempo Allegro. Lagu ini disusun untuk format koor dan orkes.

Menggambarkan kengerian pada penghujung hari kiamat dimana Allah

berperan sebagai hakim yang siap mengadili semua orang. Terdapat

intro sepanjang 4 birama dengan motif triol nada 1/8 untuk

menggambarkan bumi yang berguncang yang siap membangunkan

semua orang. Berikut motifnya :

Page 18: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

33 

 

Notasi 3. 24

Motif pertama berupa unisono tenor dan bas sepanjang 11 birama.

Berikut motif pertamanya :

Notasi 3.25

Pada bagian ini menggunakan nada 1/16 untuk

mempertegas kesan memaksa membangunkan orang di penghujung

hari kiamat. Terdapat lompatan nada berjarak 6 (nada E ke Cis)

menggambarkan kesan mendadak tak beraturan (memaksa).

Kedatangan Tuhan sang hakim yang mendadak dan tidak ada yang

tahu, membuat melodi ini menjadi seperti tergesa-gesa dan

memaksa semua untuk bangun. Frase berikut merupakan ulangan

melodi tenor danbas yang dinyanyikan oleh soprano dan alto.

Motif berikutnya untuk menggambarkan syair quantus

tremor est futurus,( akan ada kegentaran yang hebat), dilukiskan

dengan triol nada 1/8. Bumi berguncang dengan dengan hebat,

memaksa semua orang untuk bangkit menuju penghakiman

terakhir. Terstur harmoni frase ini adalah gelap karena

menggunakan nada rendah yang bergerak naik dan bernuansa

minor. Menggunakan akor E minor dan bergerak menuju akor B

dengan melodi pada sopran yang bergerak seolah-olah seperti

sedang terburu-buru karena bumi berguncang dengan hebatnya.

Page 19: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

34 

 

Notasi 3.26

Kemudian diberi perlakuan sekuens yang semula bernuansa E

minor berubah menjadi B minor. Akor berubah menjadi B minor dan

berujung pada B mayor sebagai transisi menuju frase berikutnya.

Notasi 3.27

Pada kalimat quando iudex est venturus,(ketika sang Hakim akan

datang) suasana menjadi tenang dengan perlakuan melodi secara unisono.

Hal ini dimaksudkan bahwa disana terdapat suasana agung tetapi ngeri

karena Tuhan datang sebagai hakim. Semua tertunduk mengakui

Page 20: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

35 

 

kebesaran Tuhan dengan penuh sesal. Melodi juga bergerak turun untuk

menggambarkan suasana tersebut. Berikut motifnya :

Notasi 3.28

Unisono menggambarkan tekstur kompak, bahwa semua orang

serentak dalam keadaan takjub sekaligus takut dan merunduk. Pergerakan

nadanya adalah B-A-G#.

Pada syair cuncta stircte discussurus! (mengadili seadil-adilnya!)

suasana berubah menjadi kalut. Diekspresikan dengan nada-nada tinggi

pada sopran dengan nada 1/16 untuk memunculkan detak jantung yang

berdegup karena sangat kaget. Lompatan nada sopran yang paling ekstrim

adalah nada B yang ditahan sepanjang dua birama untuk mengekspresikan

jeritan dan ketakutan yang luar biasa. Berikut frase tersebut :

Page 21: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

36 

 

Notasi 3.29

Akhir dari frase ini adalah nada ¼ yang tegas dengan aksen untuk

menggambarkan bahwa situasi tersebut bukan rekayasa melainkan

sungguhan. Ditutup dengan extro yang menggambarkan suasana yang

masih berguncang dengan dominasi suara trumpet dan violin pada nada-

nada tinggi. Berikut adalah cuplikannya :

Notasi 3. 30

Page 22: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

37 

 

Syair berikut adalah “Tuba, mirum spargens sonum per sepulcra

regionum,” (Bunyi sangkakala menebarkan suara yang menakutkan).

Bunyi sangkakala diwakilkan oleh suara trumpet dan trombone yang

diberi perlakuan nada 1/16 untuk menggambarkan suasana sangkakala

penghujung hari yang agung dan misterius. Terdapat intro sepanjang dua

birama dengan instrumen timpani dan brass. Sukat berubah menjadi 4/4

dengan tempo Maestoso. Tekstur harmoninya adalah gelap, tajam dan

misterius. Berikut cuplikannya :

Notasi 3.31

Frase berikutnya adalah unisono koor sepanjang satu birama

kemudian terdapat harmonisasi pada birama berikutnya. Tekstur pada

bagian ini adalah gelap mendadak terang karena terdapat lompatan nada E

secara oktav. Berikut cuplikannya:

Notasi 3.32

Page 23: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

38 

 

Pada syair per sepulcra regionum terdapat nada panjang pada

soprano dan alto untuk melukiskan bahwa suara sangkakala memenuhi

seluruh wilayah bumi. Tekstur harmoni masih menggunakan nuansa E

minor untuk menggambarkan kengerian.

Terdapat perubahan tempo menjadi Allegro dan sukat 2/4. Syair

dari frase ini adalah coget omnes ante thronum (memanggil semua ke

hadapan singgasana). Untuk mengekspresikan syair tersebut digunakan

sekuens dari motif berikut :

Notasi 3.33

Maksud dari sekuens adalah bahwa orang yang mendengar bunyi

sangkakala akan bangkit dan berdiri untuk menjawab panggilan

penghakiman. Muncul secara bergantian pada suara soprano, bas, alto

tenor. Berikut sekuens tersebut :

Notasi 3.34

Tesktur harmoni menjadi polifoni untuk menggambarkan banyak

orang yang mendengar sangkakala dan berdiri menanggapinya. Bagian ini

hanya diiringi oleh seksi gesek untuk menggambarkan bahwa orang

berbondong-bondong bangkit menghadap Tuhan.

Page 24: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

39 

 

Syair berikutnya adalah Mors stupebit, et natura (Kematian dan

alam semesta akan tertegun) digambarkan dengan pergerakan tangga nada

triol berharga 1/8 untuk mengekspresikan betapa mengagumkannya ketika

dunia dipenuhi oleh jutaan orang yang bangkit dengan serempak

menghadap sang hakim. Tempo berubah menjadi Adagio untuk

mengekspresikan pergerakan naik tangga nada yang romantis. Tekstur

harmoni berubah menjadi nuansa E mayor. Berikut cuplikannya :

Notasi 3.35

Terdapat pedal point pada suara bas dengan bertahan pada nada E,

sementara suara sopran bergerak naik pada nada E, F#, G#, A, B, C#, D#

seperti nuansa tangga nada E mayor. Terdapat pengulangan motif dengan

sedikit variasi pada birama terakhir tersebut.

Syair cum resurget creatura (saat umat manusia bangkit kembali)

disusun dengan gaya polifoni dan menggambarkan manusia yang bangkit

berjuta-juta jumlahnya. Motif dari frase ini dimulai pada suara alto, yaitu :

Notasi 3.36

Page 25: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

40 

 

Kemudian diulang bersahutan dengan perlakuan sekuens naik dan

turun pada suara soprano, tenor dan bas sepanjang 9 birama. Pada birama

10 terdapat suspensi nada pada suara soprano dan berakhir pada akor A

mayor yang menggambarkan bahwa semua sudah siap untuk menerima

penghakiman. Berikut frase tersebut:

Notasi 3.37

Bagian penutup lagu ini berupa frase homofon dengan syair

Iudicanti responsura (Untuk menanggapi panggilan sang Hakim) disusun

dengan gaya homofon yang legato. Terdapat pergerakan akor D-Dm7/F-B-

B7/A-Em/G-Am/F#-B-E-Am/E-E. Pada dua birama terakhir terdapat

kadens amin yang dibuat minor, pergerakan dari akor IV menuju I (Am

menuju E mayor). Tekstur harmoni tersebut menggambarkan bahwa

semua sudah siap untuk diadili oleh Allah sang hakim.

3. Liber Scriptus Profetur

Latin Indonesia

Liber scriptus profetur,

In quo totum continetur,

Unde mundus iudicetur.

iudex ergo cum sedebit,

Quidquid latet, apparebit:

Nil inultum remanebit.

Kitab yang tertulis akan diajukan,

Yang memuat segalanya,

Yang dengannya dunia akan

dihakimi.

Saat sang Hakim menghampiri

tahtanya,

Page 26: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

41 

 

Quid sum mister tunc dicturus?

Quem patronum rogaturus,

Cum vix iustus sit securus?

Semua yang tersembunyi, akan

ditampakkan

Tak ada satupun yang tak

dibalaskan.

Apa yang dapat aku katakan,

orang yang malang ini?

Kepada pelindung yang mana aku

berpaling?

Ketika orang yang benarpun

hampir tak terselamatkan?

Merupakan resitatif solo tenor dengan syair Liber scriptus profetur

(Kitab yang tertulis akan diajukan) sepanjang 11 birama. Ditulis dalam

tangga nada Eb mayor dengan sukat 4/4 dan tempo Andante. Gaya

komposisi yang sederhana melukiskan isi syair. Terdapat lompatan nada

jarak 7 pada melodi solo tenor dalam syair “unde” yang menambah

syahdu resitatif.

Notasi 3.38

Resitatif ditutup dengan kadens V-I dalam akor G-Cm,

memberikan kesan yang tegas bahwa semua yang tersembunyi akan

ditampakkan.

Bagian berikutnya adalah aria solo tenor dalam tangga nada Cm,

bersukat ¾ dan bertempo Andante. Terdapat intro sepanjang 4 birama

dengan motif utama berikut dan menjadi motif pada solo tenor.

Page 27: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

42 

 

Notasi 3.39

Terdapat transisi berupa modulasi langsung pada birama 28 dengan

kadens V-I (akor G ke C mayor). Nuansa pada bagian ini menjadi mayor karena

berisi harapan bahwa apa yang akan dilakukan oleh seorang manusia hina dan

berdosa menjadi semakin berpengharapan diberikan pengampunan. Pada birama

36 terdapat modulasi langsung dari C mayor menuju C minor dengan kadens V-I

(akor G mayor menuju C minor). Nada pada solo tenor sengaja dimunculkan

nada As untuk melukiskan kepada siapa manusia akan berlindung ketika

menghadapi ketakutan. Berikut melodi tenor dan modulasinya :

Notasi 3.40

Pada bagian ending(birama 46) terdapat resolusi solotenor yang

bergerak naik menuju nada final. Tekstur harmoni pada bagian terakhir sengaja

dibiarkan kosong jarak ketiga dari akor yang digunakan. Hal ini bertujuan

untuk melukiskan pertanyaan yang belum terjawab. Berikut cuplikannya:

Page 28: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

43 

 

Notasi 3.41

4. Rex Tremendae

Lagu ini disusun untuk format koor dengan iringan orkes dalam

tangga nada G mayor dengan sukat 4/4 dan tempo Maestoso.

Terjemahan syairnya adalah :

Latin Indonesia

Rex tremendae maiestatis,

Qui salvandos salvas gratis,

Salva me, fons pietatis.

Ya Raja maha mulia yang

menggentarkan

Engkau menyelamatkan mereka

yang layak diselamatkan

Selamatkan aku, ya Sumber

belaskasihan

Terdapat intro sepanjang 2 birama dengan gaya heroik dan

menggunakan semua instrumen yang sudah dipilih untuk memperkuat

kesan majestik seorang raja. Berikut intronya :

Page 29: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

44 

 

Notasi 3.42

Motif pertama pada koor, suara sopran mendominasi dengan

menyanyikan nada G tinggi, memberikan kesan bahwa Tuhanlah

sang penguasa alam semesta. Tajam dan tegas dengan notasi

berharga 1/16 memperkuat kesan gagah. Terjadi repetisi ritmis

dengan nada sopran yang diberi sekuens naik menjadi nada A untuk

kesan superlatif. Tekstur harmoni diberi perlakuan gaya homofon

untuk kesan tebal. Berikut adalah bagiannya :

Notasi 3.43

Page 30: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

45 

 

Motif berikut adalah penggambaran dari syair qui salvandos

salvas gratis yang artinya Engkau(Allah) menyelamatkan mereka

yang layak diselamatkan.

Notasi 3.44

Melodi ini menceritakan tentang pengharapan bahwa Allah

menyelamatkan semua orang yang percaya kepadaNya. Diberi

perlakuan sekuens turun sebanyak tiga kali. Yang pertama dalam

nuansa akor E minor, yang kedua bernuansa akor Bb mayor, dan yang

ketiga bernuansa akor C# mayor.

Bagian penutup berupa kanon dua suara antara suara sopran dan

alto melawan tenor dan bas sepanjang dua birama, kemudian ditutup

dengan frase homofon untuk memberikan kesan bahwa Allah sumber

belaskasih dunia. Dinamika dari frase ini adalah lembut, sebagai

penggambaran hati Allah yang selembut kasih pengampunan. Berikut

adalah frase yang dimaksud:

Notasi 3. 45

Page 31: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

46 

 

5. Recordare, Iesu pie

Ditulis untuk solo mezzo soprano dalam tangga nada A mayor,

sukat ¾ untuk menunjukkan kesan bahwa Allah adalah sosok yang

penuh kasih, dan tempo Andante. Berikut adalah terjemahan

syairnya :

Latin Indonesia

Recordare, Iesu pie,

Quod sum causa tuae viae:

Ne me perdas illa die.

Quarens me, sedisti lassus:

Redemisti Crucem passus:

Tantus labor non sit cassus.

Ingatlah aku, ya Yesus yang lembut

hati

Bahwa akulah alasanMu lahir ke

dunia

Janganlah membuang aku pada hari

itu.

Demi mencari aku, Engkau

berlelah-lelah

Engkau menyelamatkan aku dengan

memanggul salib

Penderitaan itu tak akan sia-sia.

Terdapat intro sepanjang delapan birama untuk mengawali

lagu ini. Intro berupa rangkaian broken chord yang disusun secara

arpeggio naik dan turun. Berikut empat birama motif intro :

Notasi 3. 46

Page 32: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

47 

 

Motif dari solo mezzo soprano adalah sebagai berikut :

Notasi 3.47

Lompatan arpeggio pada birama pertama melodi solo,

menggambarkan permohonan pada Yesus untuk mengingat manusia.

Terdapat lompatan keatas nada berjarak tujuh dari nada D menuju

nada C# menggambarkan Yesus yang yang manis dan diikuti

serangkaian nada bergerak turun menuju nada C#. Pesan yang ingin

disampaikan melalui penulisan melodi pada lagu ini adalah bahwa

Yesus adalah sesosok yang lembut hati, selalu mengasihi setiap

manusia, walaupun mereka berbuat dosa sebanyak apapun.

Pada melodi solo mezzo soprano di birama 51 dan 52 terdapat

nada D#, E#, dan F#. Hal ini dituliskan untuk menggambarkan

bahwa Yesus rela mati disalib dengan perlakuan nada 1/16 dan

fermata pada nada F#. Superlatif untuk jeritan manusia yang melihat

Yesus dan tidak dapat berbuat apa-apa untuk menyelamatkanNya.

Berikut frase tersebut :

Notasi 3.48

Page 33: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

48 

 

Bagian penutup aria ini menggambarkan kepasrahan bahwa

pengorbananNya dengan mati di kayu salib tidak akan sia-sia.

Semua akan menjadi indah dan terselamatkan. Tekstur harmoni

ditulis dengan sangat sederhana. Solis mezzo soprano menyanyikan

nada tinggi (E) yang panjang untuk menandakan bahwa penyelamat

yang tidak sia-sia itu akan terjadi sepanjang jaman. Berikut motifnya

:

Notasi 3.49

6. Iuste iudex ultionis

Disusun untuk solo baritone dalam tangga nada Eb mayor

dengan sukat 4/4 dan tempo Maestoso. Tekstur dari lagu ini gagah,

disesuaikan dengan karakter suara solis baritone dan syair lagu.

Berikut syair lagunya:

Latin Indonesia

Iuste iudex ultionis,

Donum fac remissionis

Ante diem rationis

Ingemisco, tamquam reus:

Culpa rubet vultus meus:

Supplicanti parce Deus.

O Hakim pembalas yang adil,

Anugerahkanlah rahmat

pengampunan

Sebelum hari pembalasan

Aku mengaduh seperti orang yang

bersalah :

Page 34: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

49 

 

Qui Mariam absolvisti,

Et latronem exaudisti,

Mihi quoque spem dedisti.

Wajahku tersipu-sipu karena

bersalah :

Sayangkanlah hambaMu yang

memohon ini, ya Allah.

Engkau yang mengampuni Maria

(Magdalena),

Dan mendengarkan permohonan

sang penyamun,

Juga memberikanku harapan.

Terdapat intro sepanjang satu birama, menggunakan instrumen

brass dengan perlakuan nada 1/16 dengan gagah. Melukiskan Tuhan

dalam sosok hakim yang adil dan gagah. Berikut motif intro :

Notasi 3.50

Motif tersebut terinspirasi oleh aria bass dalam oratorio The

Messiah karya G.F. Haendel yang berjudul “Thus, Said The Lord”.

Terdapat pola intro yang mirip, hanya saja intro aria oratorio

Haendel bernuansa minor.

Terdapat lompatan turun lima nada pada melodi baritone

birama lima menuju enam dari nada Eb menuju A. Hal ini

dimaksudkan untuk melukiskan permohonan: anugerahkanlah

(donum) rahmat pengampunan. Disusun dengan perpindahan akor

Eb menuju F7/Eb memberikan tekstur hubungan antara anak dengan

Bapa yang romantis, syahdu, akrab.

Page 35: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

50 

 

Pada birama 11 terjadi modulasi dari Eb mayor menuju Eb

minor untuk melukiskan orang yang mengaduh karena bersalah.

Dengan melodi triol nada 1/8 untuk menggambarkan orang

menangis terisak dan iringan nada 1/32 untuk memberi kesan

superlatif dari isakan tangisan tadi. Berikut cuplikannya :

Notasi 3.51

Pada syair Supplicanti parce Deus, birama 18 terdapat nada C

pada melodi baritone dengan iringan akor Csus4/G pada dua ketuk

pertama kemudian melangkah ke akor C pada ketukan ketiga. Frase

ini adalah transisi modulasi secara langsung menuju tangga nada F

mayor. Berikut cuplikannya:

Notasi 3.52

Pada modulasi ke F mayor, nuansa berubah menjadi cerah,

penuh harapan seperti Yesus mengampuni Maria Magdalena35.

                                                            35 Wanita yang dianggap seorang pelacur pada masa Yesus. 

Page 36: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

51 

 

Kegembiraan dan rasa syukur muncul setelah ada rasa haru ketika

diampuni. Digambarkan dengan akor F mayor bergerak menuju

G7/F kemudian dilanjutkan ke C/E dan bermuara ke F lagi. Pada

birama 27 terjadi modulasi ke tangga nada G mayor sebagai bentuk

superlatif dari frase sebelumnya. Pada birama 34 terdapat nada tinggi

untuk solo baritone (nada E) diberi fermata untuk melukiskan seperti

seorang penyamun yang bertobat dan ingin diselamatkan,

memberikan kesan klimaks, bebas dan terlepas pertobatannya.

Berikut frase tersebut :

Notasi 3.53

Sebagai lawan klimaks, diberikan frase antiklimaks untuk

menyangatkan perbedaan antara pertobatan yang menggebu-gebu

dan pertobatan yang pasrah sumarah. Berikut motif yang paling

akhir tersebut :

Notasi 3.54

Page 37: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

52 

 

Pada birama yang paling akhir, seharusnya bermuara menuju akor

E minor. Pada kenyataannya terdapat akor E mayor yang melukiskan

pertobatan yang pasrah sumarah memberikan harapan baru untuk

penyamun yang bertobat dan diselamatkan.

7. Preces meae non sunt dignae

Merupakan recitative accompagnato36 untuk solo mezzo soprano.

Recitative accompagnato biasanya lebih melodius daripada recitative

secco37Ditulis dalam tangga nada A minor, dengan sukat 4/4 dan

tempo Allegro. Pemilihan tempo allegro untuk menggambarkan

perasaan yang tergetar, kalut dan putus asa. Berikut syairnya :

Latin Indonesia

Preces meae non sunt dignae:

Sed tu bonus fac benigne,

Ne perenni cremer igne.

Inter oves locum praesta,

Et ab haedis me sequestra,

Statuens in parte dextra.

Doa-doaku tak berarti apa-apa

Tapi Engkau, yang Maha baik,

tunjukkanlah belas kasihan

Agar aku jangan terbakar dalam

nyala api abadi.

Satukanlah aku dalam kawanan

domba

Pisahkanlah dari kawanan

kambing

Dudukkanlah aku di sebelah

kananMu.

Terdapat intro sepanjang dua birama untuk menghantarkan solo

mezzo soprano menyanyikan nada tinggi pertamanya (nada E).

Meratapi bahwa doanya tidak berharga dan memberi penegasan kuat

terhadap kalimat preces meae, non sunt dignae (doaku sungguh tidak

berharga). Berikut cuplikannya :                                                             

36 Deklamasi lagu yang diiringi. 37 Secco artinya kering. Dimaksudkan untuk resitatif tanpa iringan, atau dengan iringan

basso continuo saja. Kebanyakan terjadi dalam opera. 

Page 38: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

53 

 

Notasi 3.55

Pada birama tujuh dilanjutkan dengan interlude berupa pedal point

sepanjang empat birama, kemudian terdapat akor FM7 dan A minor untuk

menghantar solo mezzo soprano melagukan melodinya. Berikut interlude

tersebut :

Notasi 3.56

Dalam kalimat Sed tu bonus fac benigne , untaian melodi vokal

menggambarkan bahwa Tuhan lah yang membuat semua doa menjadi bagus

dan sempurna. Digambarkan dalam nuansa A minor untuk menunjukkan

bahwa manusia tidak berarti apa-apa tanpa campur tangan Tuhan. Melodi

tersebut diberi perlakuan sekuens naik untuk kesan superlatif.

Terdapat motif yang menggambarkan permohonan agar manusia

jangan terbakar oleh api yang membara dalam kalimat Ne perenni cremer

igne. Berikut motifnya :

Page 39: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

54 

 

Notasi 3.57

Lompatan turun nada E menuju F menggambarkan ketakutan dan

kepasrahan manusia agar tidak terbakar oleh api membara. Diberi

perlakuan sekuens naik untuk kesan superlatif. Nada 1/8 pada bas

menggambarkan detak jantung manusia yang merasa ketakutan.

Pada frase penutup, terdapat nada E dalam melodi vokal. Hal ini

dimaksudkan untuk menggambarkan keyakinan bahwa manusia akan

ditempatkan disebelah kanan Tuhan. Tekstur harmoni pada bagian ini

adalah lunak dan cerah. Pemilihan akor C mayor dan D#minor-5

memberikan karakter yang ajaib sementara mezzo soprano menahan nada

E sepanjang delapan hitungan. Berikut motif yang dimaksud :

Notasi 3.58

8. Confutatis maledictis

Merupakan recitative accompagnato dan aria untuk soprano.

Ditulis dalam tangga nada A minor, sukat 4/4 dan tempo Allegro.

Berikut syairnya :

Page 40: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

55 

 

Latin Indonesia

Confutatis maledictis,

Flammis acribus addictis:

Voca me cum benedictis.

Oro supplex et acclinis,

Cor contritum quasi cinis:

Gere curam mei finis.

Ketika para jahat dikutuk,

diserahkan ke dalam nyala api

yang hebat:

Satukanlah aku dengan para

terberkati,

Aku berdoa memohon dan

bertelut,

Dengan hati yang hancur seperti

abu:

Perhatikanlah kesudahanku.

Pada birama awal terdapat intro untuk menggambarkan kutukan

terhadap orang-orang yang jahat. Digambarkan dengan nada ¼ ber

aksen dan nada kedua berharga 1/16 untuk memunculkan imajinasi

orang yang terkena sesuatu yang dilempar. Berikut motifnya :

Notasi 3.59

Motif berikut adalah melodi dari soprano yang menceritakan

tentang ketika para jahat dikutuk :

Notasi 3.60

Page 41: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

56 

 

Disana terdapat pergerakan nada E, F#, G, A, dan C untuk

melukiskan bahwa para jahat dikutuk. Pembawaan bagian ini secara

parlando38dan emosi magis untuk kesan superlatif motif intro. Bagian

berikut adalah resolusi dari recitative pada birama 10 dengan motif

sebagai berikut :

Notasi 3.61

Syair voca me cum benedictis adalah sebuah permohonan

agar dipersatukan dengan para kudus. Tekstur harmoni menjadi

lunak dan terang. Terdapat perpindahan nuansa minor dari birama

10, 11, dan 12 menjadi mayor pada birama 13. Pergerakan nada

pada melodi soprano menggambarkan permohonan yang

membumbung meninggi perlahan sampai menuju tempat dimana

para kudus berada disana. Melodi ini dinyanyikan dengan

dinamika lembut dan manis.

Bagian berikutnya adalah aria soprano. Ditulis dalam

tangga nada C minor, sukat ¾ dan tempo Andante mengikuti tempo

frase akhir dari recitative. Terdapat intro sepanjang empat birama,

berikut intronya :

                                                            38 Gaya bernyanyi seperti berbicara. Istilah lain mengatakan declamatore.

Page 42: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

57 

 

Notasi 3.62

Motif melodi awal dari soprano menggambarkan orang

yang berdoa sambil berlutut, tetapi berdoa tidak dalam keadaan

khusuk. Berdoa dalam keaadan menengadah dan menantang langit,

menunjukkan bahwa dirinya berada dalam kemarahan. Pertemuan

antara kemarahan dalam doa dan penyesalan. Berikut motifnya :

Notasi 3.63

Nada bas ditulis dengan harga 1/8, menggambarkan situasi

hati yang berdegup karena marah dan kecewa dan penyesalah.

Semua bercampur aduk menjadi satu, dituangkan dalam kombinasi

antara melodi soprano, nada bas dan harmoni bernuansa minor.

Terdapat modulasi langsung pada birama 26 menuju 27,

yang semula dalam tangga nada C minor menjadi E minor. Akor

Page 43: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

58 

 

yang digunakan untuk menjadi jembatan modulasi adalah D mayor,

langsung berubah menjadi E minor. Berikut perubahan tersebut :

Notasi 3.64

Terdapat interlude yang sama dengan intro aria dari birama 44 sampai

47. Pada bagian ini tangga nada kembali menjadi C minor. Melodi pada

soprano mengalami sedikit variasi dari single note menjadi :

Notasi 3.65

Inti dari penggambarannya masih sama dengan bagian awal lagu.

Pada bagian penutup terdapat lompatan naik nada oktav pada melodi

sopran dari nada E menuju E. Hal ini menggambarkan keputusasaan yang

amat sangat dan ingin diperhatikan. Semacam jeritan agar diperhatikan

oleh seiktar, dalam hal ini adalah perhatian dari Tuhan. Berikut frasenya :

Page 44: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

59 

 

Notasi 3.66

9. Lacrimosa

Merupakan aria untuk solo tenor, disusun dalam tangga nada B

minor dengan sukat 4/4 dan tempo Adagio. Penggunaan tangga nada B

minor bertujuan untuk membantu melukiskan suasana berduka yang

teramat dalam, seperti J.S. Bach yang menggunakan tangga nada untuk

menyusun Misa B minor. Syair adalah sebagai berikut :

Latin Indonesia

Lacrimosa dies illa,

Qua resurget ex favilla

Iudicandus homo reus:

Huic ergo parce Deus.

Pie Iesu Domine,

Dona eis requiem,

Amen.

Pada hari yang dideru air mata,

Ketika dari abu akan bangkit

Orang yang bersalah untuk

dihakimi:

Karenanya sayangkanlah dia ya

Allah.

Tuhan Yesus yang penuh

belaskasihan,

Berilah dia istirahat. Amin.

Terdapat intro sepanjang lima birama, dengan tekstur tipis karena

menggunakan instrumentasi orkes hanya seksi gesek dan organ pada tiga

birama awal, kemudian muncul trombone, timpani, flute, oboe dan

Page 45: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

60 

 

clarinet. Motif solo tenor pada birama enam menggambarkan tetesan air

mata orang yang sedang berduka. Dimulai dari nada F# kemudian turun E,

D, C#, B, A#, G, F#, E. Motif ini diulang secara sekuens turun untuk

menunjukkan bahwa air mata yang mengalir menetes di pipi tidak hanya

sekali. Berikut cuplikanya :

Notasi 3.67

Terdapat imitasi secara kanon pada suara tenor dan clarinet, hal ini

untuk menggambarkan yang menangis bukan hanya satu orang saja, tetapi

suara orang lain digambarkan dalam instrumen clarinet.

Pada birama 25 terdapat perubahan tangga nada dari Bm menjadi B

mayor, dijembatani oleh akor F# mayor sebagai kadens V nya B mayor.

Nuansa pada frase ini menjadi romantis, menggambarkan sosok Tuhan yang

maha welasasih walaupun manusia berdosa berat. Pola iringan berubah

menyerupai waltz39 untuk menggambarkan bahwa Tuhan adalah sosok yang

menyenangkan. Berikut cuplikannya :

                                                            39 Musik dansa dari Jerman, memiliki sukat 3/4 dan dinamis.

Page 46: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

61 

 

Notasi 3.68

Melodi pada solo tenor juga menggunakan nada triol 1/8 untuk

mengekspresikan perasaan yang menyenangkan. Dinamika juga

menggunakan dolce seperti Tuhan yang manis dan lembut hati.

C. Liturgi Ekaristi

1. Domine Iesu Christe

Disusun untuk koor dalam tangga nada C mayor, sukat ¾ dan tempo

Andante. Syair lagu ini adalah :

Domine Iesu Christe, Rex

gloriae,

Tuhan Yesus Kristus, Raja

mulia

Libera animas omnium fidelium

defunctorum

Selamatkanlah arwah kaum

beriman

De poenis inferni et de

profundo lacu.

Dari hukuman api neraka dan

dari jurang yang dalam.

Libera eas de ore leonis, Bebaskanlah mereka dari mulut

singa

Ne absorbeat eas Tartarus Bebaskanlah dari Tartarus

Ne cadant in obsurum; Agar jangan mereka ditelan

neraka gelap

Sed signifer sanctus Michael Semoga sang pembawa panji,

Page 47: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

62 

 

St. Mikael

Repraesentet eas in lucem

sanctam,

Memimpin mereka ke dalam

cahaya suci

Quam olim Abrahae promisti et

semini eius.

Seperti pernah Kaujanjikan

kepada Abraham dan semua

keturunannya.

Terdapat intro sepanjang delapan birama. Disusun dengan gaya elegan

untuk mengekspresikan kekudusan Tuhan dengan melodi pada

sopranoyang sederhana. Berikut motif tersebut :

Notasi 3.69

Penggambaran Yesus yang mahakudus dengan nada G, A, B, C, D

yang bergerak naik memberikan efek yang syahdu dimana pergerakan

crescendo memunculkan kesan tersebut. Tidak diberikan nada 1/16

karena akan membuat kesan mahakudus menjadi terlalu heroik.

Mahakudus disini diasumsikan dengan hal yang sakral, tenang, tidak

heroik.

Pada birama 25 terdapat frase unisono untuk menggambarkan

permohonan yang serempak memohon hal yang sama yaitu memohon

Page 48: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

63 

 

agar arwah-arwah terbebas dari hukuman api neraka dan jurang yang

dalam. Berikut frasenya :

Notasi 3.70

Terdapat frase yang menggambarkan mulut singa yang menganga,

dengan memberikan perlakuan harmonisasi empat suara pada koor.

Melodi pada sopran bergerak melangkah naik dan melompat dari nada A

menuju nada F. Bagian mulut singa yang mengaga ada pada syair de ore

leonis. Berikut cuplikannya:

Page 49: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

64 

 

Notasi 3.71

Terdapat pula frase yang menggunakan unisono lagi sebagai

lukisan dari syair ne absorbeat eas Tartarus (bebaskanlah dari

Tartarus40). Frase ini juga menggambarkan bahwa sebuah permohonan

dilakukan serempak agar terhindar dari Tartarus. Berikut frase tersebut :

                                                            40 Penjaga neraka berbentuk singa dengan sayap rajawali. Satu versi lagi mengatakan

bahwa Tartarus adalah monster berkepala tiga, berbadan singa dan bersayap rajawali.

Page 50: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

65 

 

Notasi 3.72

Tekstur melodi menjadi gelap karena menggunakan nada-nada

rendah untuk semua suara. Dinamika menjadi lembut, seperti

mengekspresikan perasaan penuh harap dan pasrah agar terhindar dari

Tartarus yang mengerikan. Diberikan akor yang sangat sederhana yaitu A

minor berkgerak menuju E minor/G kemudian menuju F dan bermuara

pada C/E dengan nada tangan kiri pada instrumen organ bergerak

melangkah memberikan efek suspensi yang berjalan untuk kesan legato,

permohonan yang tidak ada habisnya.

Pada bagian akhir, terdapat lompatan nada soprano secara oktav,

dari nada G melompat naik ke G lagi. Hal ini untuk melukiskan bahwa

janji Tuhan terhadap keturunan Abraham adalah nyata dan selamanya.

Lompatan oktav memberikan efek jangkauan yang luas untuk masing-

masing generasi keturunan Abraham. Nada panjang pada koor juga

memberikan efek bahwa frase panjang mengambarkan kontinuitas janji

Tuhan terhadap keturunan Abraham, lama dan abadi. Pola iringan dengan

dinamika sforzato memberikan penegasan bahwa janji tersebut adalah

nyata dan tegas dan tidak terbantahkan. Pada birama yang paling akhir

Page 51: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

66 

 

terdapat fermata pada iringan, hal ini memberikan kesan superlatif

terhadap janji Tuhan yang berkesinambungan. Berikut frase tersebut :

Notasi 3.73

2. Hostias

Ditulis untuk solo tenor dalam tangga nada G mayor, sukat 4/4 dan

tempo Andante. Pemilihan tangga nada G mayor adalah untuk

menggambarkan suasana senang yang syahdu. Berikut adalah syairnya

:

Hostias et preces tibi, Domine,

Laudis offerimus;

O Tuhan, dalam pujian kami

persembahkan;

tu suscipe pro animabus illis,

quarum hodie memoriam

facimus.

Terimalah persembahan ini demi

jiwa-jiwa mereka yang kami

kenangkan hari ini:

Fac eas, Domine, de morte

transire ad vitam.

Ya Tuhan, pulihkankah mereka

dari kematian kepada kehidupan

Quam olim Abrahae promisisti

et semini eius.

Seperti pernah Kaujanjikan

kepada Abraham dan semua

Page 52: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

67 

 

keturunannya.

Motif utama adalah melodi berikut yang muncul dalam intro, cantus

firmus41 vokal dan interlude, yaitu :

Notasi 3.74

Pada birama 24 terdapat interlude dengan pola yang sama dengan

intro. Dilanjutkan dengan bridge42 berupa melodi vokal yang bercerita

tentang memohon demi jiwa-jiwa yang dikenangkan ini. Terdapat

lompatan naik tujuh nada pada melodi tenor dari nada B menuju A. Hal

ini untuk menggambarkan keinginan yang meluap-luap bahwa

permohonan doa untuk mengenang orang yang sudah meninggal tersebut

sangat sungguh-sungguh. Berikut frase yang dimaksud :

Notasi 3.75

Pada bagian berikut menggambarkan bahwa terdapat permohonan

agar yang meninggal diberikan kehidupan setelah meninggal. Kehidupan

disini mempunyai arti kehidupan abadi di surga. Diberi perlakuan akor

Cm6/Eb untuk memberikan kesan syahdu dan haru terhadap permohonan

tersebut. Melodi pada tenor bergerak melangkah naik dari nada G, A, B,

C, D, E, F#, G dan bermuara di nada A. Hal ini menggambarkan bahwa                                                             

41Melodi lagu pokok dalam sebuah komposisi. 42Jembatan, selingan lagu. 

Page 53: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

68 

 

permohonan tersebut terus melayang seperti asap meniti tangga-tangga

hingga mencapai surga. Motif tersebut adalah :

Notasi 3.76

Pada birama 39 terdapat penutup dari melodi solo tenor yang

menggambarkan bahwa Tuhan akan menjanjikan hal yang baik terhadap

keturunan Abraham. Pada birama 41 tenor menahan nada D dengan

panjang delapan ketuk untuk memberikan kesan waktu yang panjang dan

lama. Berikut frase tersebut :

Notasi 3.77

Ekstro pada aria ini juga mengambil motif dari intro dan interlude.

Tekstur keseluruhan lagu adalah ringan dan terang dengan harmonisasi

yang sederhana. Diolah dengan nada-nada yang tinggi pada instrumen

violin. Gaya legato dan ekspresidolcissimo juga memberikan kesan

kedamaian bagi jiwa yang sudah meninggal.

Page 54: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

69 

 

3. Sanctus

Sanctus merupakan salah satu lagu ordinarium dalam misa. Dalam

komposisi ini penulis menulis sanctus dengan gaya yang megah dan

gegap gempita untuk mengambrakan sosok Tuhan yang kudus dan

mahakuasa. Ditulis untuk koor, duet solo soprano dan solo mezzo

soprano dengan iringan orkes. Tanda tempo adalah Allegro dan sukat

¾. Berikut adalah syair dari sanctus :

Latin Indonesia

Sanctus, Sanctus, Sanctus,

Dominus Deus Sabaoth;

Kudus, kudus, kuduslah Tuhan;

Pleni sunt caeli et terra gloria

tua.

Surga dan bumi penuh

kemuliaanMu.

Hosanna in excelsis. Terpujilah Engkau disurga

Benedictus qui venit in nomine

Domini.

Diberkatilah yang datang dalam

nama Tuhan.

Hosanna in excelsis. Terpujilah Engkau disurga.

Lagu ini tanpa intro, langsung menuju bagian yang megah dan

heroik. Disusun dalam tangga nada C mayor untuk melukiskan kesan

yang padat dan membahana. Terdiri dari akor C, F dan C mayor

dengan aksen tegas pada tiap ketukan pertama. Berikut bagian yang

dimaksud :

Page 55: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

70 

 

Notasi 3.78

Terdapat sekuens polifoni pada birama sembilan, berikut cuplikannya :

Notasi 3.79

Pada frase hosana in excelsis terdapat repetisi sekuens dari nuansa G

mayor menjadi A mayor, hal ini untuk menggambarkan situasi Tuhan

yang dipuji di dalam surga. Surga identik dengan tempat yang tinggi,

Page 56: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

71 

 

diimplementasikan dengan nada-nada tinggi pada soprano. Berikut

cuplikannya :

Notasi 3.80

Bagian tersebut diberi akor-akor yang tegas, pergerakan kadens V ke

I dan VI ke II. Kesan superlatif sangat menonjol pada bagian ini dengan

dominasi nada soprano yang mencuat tinggi dengan volume keras.

Bagian berikut adalah duet soprano dan mezzo soprano, ditulis

dalam tempo Andante untuk memberi kontras antara gegap gempita

dengan khusyuk dan tafakur. Terdapat intro untuk menghantarkan

kekhusyukan tersebut, berikut intro dan melodi soprano :

Notasi 3.81

Page 57: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

72 

 

Pada birama 57 terdapat perpindahan tempo dari Andante menjadi

Allegro dan kemudian koor masuk dengan heroik untuk memunculkan

kesan gegap gempita. Bagian koor mengulang motif yang sama pada

kalimat hosana in excelsis. Berikut motif perpindahannya :

Notasi 3.82

Pada lagu sanctus, bras mendominasi untuk memperkuat kesan

heroik dan memunculkan warna majestik. String menggunakan nada yang

tinggi untuk memberikan gambaran surga yang penuh dengan malaikat

yang memuliakan Tuhan. Pada penutup lagu, terdapat nada C tinggi dalam

melodi solo soprano. Hal ini bertujuan untuk menggambarkan bahwa

Page 58: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

73 

 

pujian sampai masuk ke surga yang tinggi, dengan tanda fermata yang

memberi kesan tidak akan pernah habis. Berikut motif tersebut :

Notasi 3.82

4. Agnus Dei

Merupakan salah satu lagu ordinarium misa, dilagukan saat setelah

pemecahan hosti. Lagu ini ditulis dalam tangga nada C minor, dengan

sukat 2/4 dan tempo Andante. Disusun untuk koor dan iringan orkes.

Berikut syairnya :

Latin Indonesia

Agnus Dei, qui tollis peccata

mundi, dona eis requiem.

Anak Domba Allah, yang

menghapus dosa dunia, berilah

dia istirahat.

Page 59: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

74 

 

Agnus Dei, qui tollis peccata

mundi, dona eis requiem.

Anak Domba Allah, yang

menghapus dosa dunia, berilah

dia istirahat.

Agnus Dei, qui tollis peccata

mundi, dona eis requiem

sempiternam

Anak Domba Allah, yang

menghapus dosa dunia, berilah

dia istirahat, yang abadi.

Dibagi menjadi tiga bagian bait dengan rincian sebagai berikut.

Bagian I ditulis dalam tangga nada C minor, sukat 2/4 dan tempo

Andante. Terdapat intro sepanjang lima birama, disusun dengan nada

panjang yang diberi perlakuan suspensi dan nada 1/8 pada bas yang

diberi perlakuan sinkopasi. Hal ini bertujuan untuk menciptakan

suasana magis dalam menghadirkan misteri Allah yang menjelma

menjadi manusia dan mengurbankan diriNya untuk penebusan di salib.

Dinamika frase ini dimulai dengan lembut, kemudian mengeras (dalam

pembawaannya) dan akhirnya melodi vokal masuk. Berikut bagian

intro :

Notasi 3.83

Terdapat melodi tenor dan bas secara unisono, diolah menyerupai

melodi Gregorian. Prinsip pada frase ini adalah legato dan magis.

Tekstur harmoni menjadi sedikit gelap karena menggunakan nada

rendah. Berikut melodi frase tersebut :

Page 60: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

75 

 

Notasi 3.84

Pada frase berikutnya disebut bagian II, melodi tenor dan bas

diulang oleh soprano dan alto, berkesan seperti nuansa D minor.

Terdapat harmonisasi pada melodi sopran dengan alto, kemudian

variasi berupa sahutan pada tenor dan bas. Berikut frase yang

dimaksud :

Notasi 3.85

Bagian berikutnya disebut bagian III, merupakan bagian klimaks.

Melodi pada soprano berubah meninggi dan berapi-api, melukiskan

permohonan pengampunan pada Tuhan yang dramatis. Tekstur

Page 61: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

76 

 

harmoni menjadi terang karena menggunakan nada tinggi. Terdapat

cantus firmus pada soprano dan instrumen orkes (organ, trumpet, flute,

dan violin 1) untuk membantu efek suara yang tajam dan klimaks.

Berikut frase yang dimaksud :

Page 62: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

77 

 

Notasi 3.86

Page 63: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

78 

 

Bagian coda terdapat lompatan dari klimaks pada nada tinggi yang

tiba-tiba menjadi rendah dengan pemberian kadens IVm-I yang

melukiskan bahwa arwah sudah bersemayam dengan tenang. Birama

terakhir diberi perlakuan terci di Piccardie43 melambangkan bahwa

akhir hidup akan menjadi bahagia, masuk surga.

5. Lux Aeterna

Ditulis untuk solo soprano dan koor dengan iringan orkes dalam

tangga nada C mayor dengan sukat 4/4 dan tempo Andante. Berikut

syairnya :

Latin Indonesia

Lux aeterna luceat eis, Domine, Semoga cahaya kekal

menyinarinya, ya Tuhan

Cum sanctis tuis in aeternum, Selamanya bersama para kudusMu

Quia pius es. Karena berbelaskasihlah Engkau.

Requiem aeternam dona eis,

Domine;

Istirahat kekal anugerahkanlah

kepadanya, ya Tuhan;

Et lux perpetua luceat eis; Dan semoga cahaya kekal

menyinarinya,

Cum Sanctis tuis in aeternum, Selamanya bersama para

kudusMu,

Quia pius es. Karena berbelaskasihlah Engkau.

Terdapat intro sepanjang empat birama, yaitu :

Notasi 3.87

                                                            43Dalam akor minor, Piccardie mengubah nada jarak ketiga menjadi mayor dan istilah ini

menjadi populer.

Page 64: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

79 

 

Penggambaran Domine dengan nada G tinggi untuk melukiskan bahwa

Tuhan adalah maha tinggi dengan tekstur harmoni yang ringan dan

akor yang sederhana. Berikut motif tersebut :

Notasi 3.88

Terdapat sekuens dari melodi soprano yang berubah menjadi minor

untuk kesan kontras yang dramatis. Berikut bagian tersebut :

Notasi 3.89

Pada birama 21 terdapat transisi menuju tangga nada Bb mayor.

Pada birama 22 motif lagu Requiem aeternam diawal komposisi

dimunculkan kembali sebagai tema utama dalam keseluruhan

komposisi ini. Ditulis dalam tangga nada Bb mayor dengan perubahan

sukat ¾ dan tekstur harmoni polifoni44. Memberi kesn orang melayat

yang datang dan pergi bergantian, memberikan penghormatan terakhir

dan doa agar damai jiwa almarhum. Berikut motif tersebut :

                                                            44 Banyak suara, tidak serempak.

Page 65: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

80 

 

Notasi 3.90

Pada birama 45 dan 46 terdapat transisi sebagai jembatan solo

soprano. Bagian ini menggambarkan bahwa sinar kasih Tuhan tidak

berhenti, diekspresikan oleh pergerakan kadens V-I pada kata eis

dengan perlakuan terci di Piccardie.Solo soprano mengambil alih

dengan panjatan permohonan agar arwah ditempatkan bersama dengan

para kudus di surga. Pemberian nada tinggi memberikan tekstur yang

ringan melayang, seperti hendak terbang ke surga dimana tempat para

kudus bersemayam. Pemilihan akor yang sederhana juga memberikan

kesan damai, berikut cuplikannya :

Notasi 3.91

Page 66: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

81 

 

Pada birama 67 terdapat nada Bb tinggi yang dinyanyikan solis

soprano sebagai gambaran bahwa arwah benar-benar sudah mencapai

surga yang tinggi. Berikut frase yang dimaksud :

Notasi 3.92

6. Libera Me, Domine

Ditulis untuk koor dengan iringan orkes dalam tangga nada C mayor

dengan sukat ¾ dan tempo Allegretto. Syair dari lagu ini adalah :

Latin Indonesia

Libera me, Domine, de morte

aeterna, in die illa tremenda:

Lepaskanlah aku, ya Tuhan, dari

kematian kekal pada hari yang

menakutkan itu

Quando coeli movendi sunt et

terra dum veneris iudicare

saeculum per ignem.

Ketika langit dan bumi

berguncang dan Engkau akan

datang untuk menghakimi dunia

dengan api.

Tremens factus sum ego, et timeo,

dum discussio venerit, atque

Aku dibungkam oleh ketakutan

dan gemetar

Page 67: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

82 

 

ventura ira. Sampai penghakiman datang dan

kemurkaan tiba

Quando coeli movendi sunt et

terra.

Ketika langit dan bumi

berguncang.

Dies illa, dies irae, calmitatis et

miseriae, die magna et amara

valde.

Hari ini hari kemurkaan, bencana,

dan penderitaan, hari kegetiran

yang amat sangat

Dum veneris iudicare saeculum

per ignem.

Ketika Engkau akan datang untuk

mengadili dunia dengan api

Requiem aeternam dona eis,

Domine: et lux perpetua luceat

eis.

Berikanlah istirahat kekal

kepadanya, ya Tuhan: dan semoga

cahaya kekal menyinarinya.

Terdapat intro sepanjang empat birama dengan pengolahan

arpeggio untuk memunculkan kesan pengharapan yang senang.

Berikut motif tersebut :

Notasi 3. 93

Melodi suara soprano menggambarkan bahwa Tuhan berada

ditempat yang tinggi dilambangkan dengan pergerakan naik nada E, F,

G, A, B, C, D, dan E. Pendengar seperti dibawa meniti tangga agar

sampai kedalam surga dimana Tuhan tinggal disana. Berikut motif

soprano tersebut :

Page 68: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

83 

 

Notasi 3.94

Pada birama 13 terdapat frase unisono koor, dengan perlakuan

melodi yang bergerak turun kebawah untuk menggambarkan syair Quando

coeli movendi sunt et terra dum veneris iudicare saeculum per ignem

(Ketika langit dan bumi berguncang dan Engkau akan datang untuk

menghakimi dunia dengan api). Beriku lintasan nada yang dimaksud :

Notasi 3.95

Page 69: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

84 

 

Kata terra dilambangkan dengan notasi E, D, C# memberikan

kesan bahwa ada tangga dari surga yang turun ke bumi. Terdapat nada

tinggi pada suara alto dan bas. Dalam musik kontemporer, range suara

alto dan bas kadang meluas dan dapat mencapai wilayah sopran ataupun

tenor. Pun pada jaman Romantik, suara alto dan bas juga sudah

mengalami perluasan range suara yang lebar, guna kebutuhan opera yang

dramatis. Dapat dijumpai dalam lagu Di Quella Pira opera Il Trovatore.

Pada birama 31 terdapat kesan tonalitas berubah menjadi D minor,

dengan pengulangan melodi yang sama dengan birama 13 tadi, masih

dengan unisono. Berikut bagian tersebut :

Notasi 3.96

Frase tersebut untuk memunculkan efek superlatif bahwa surga

sudah bergerak sampai turun ke bumi. Suara soprano dan tenor juga

menyanyikan nada rendah yang tidak biasa. Produksi suara akan tidak

maksimal untuk soprano dan tenor, akan tetapi dapat ditangani oleh suara

alto dan bas yang empunya nada rendah dengan bagus.

Pada birama 43 sampai 47 terdapat transisi berupa frase dengan

kalimat Dum veneris iudicare saeculum per ignem (Ketika Engkau akan

datang untuk mengadili dunia dengan api). Motif melodi menggunakan

Page 70: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

85 

 

lompatan-lompatan jarak ½, 2, 3 untuk menggambarkan bahwa Tuhan

sudah datang dengan langkah kecil untuk menghampiri dan mengadili

manusia. Berikut frase tersebut :

Notasi 3.96

Pada birama 46 terdapat instrumen harpa dengan nada triol 1/8

untuk menunjukkan bahwa transisi tersebut menjadi nyata dan dilanjutkan

dengan permohonan berikan istirahat yang abadi bagi jiwa orang yang

sudah meninggal. Konteks sekarang berubah meluas, bukan saja

kedamaian bagi jiwa yang meninggal, akan tetapi bagi jiwa kita yang

masih hidup di dunia. Motif melodi masih bersifat polifoni dengan tekstur

yang melayang, mengulang lagu pada awal komposisi ini. Berikut

motifnya :

Page 71: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

86 

 

Notasi 3.97

Transisi ditulis dalam akor E, E7/D, C, dan G mayor. Kali ini tangga

nada motif requiem aeternam tidak berada pada Bb mayor, melainkan pada C

mayor. Hal ini digunakan untuk menggambarkan bahwa situasi kedamaian

juga dibutuhkan oleh manusia yang masih hidup.

D. Liturgi Penutup

1. In Paradisum

Merupakan lagu untuk solo soprano dan koor dengan iringan orkestra,

ditulis dalam tangga nada F mayor, sukat 2/4 dan tempo Andante.

Berikut syair dari lagu ini :

Latin Indonesia

In paradisum deducant te Angeli: Semoga para malaikat

memimpinmu ke surga;

In tuo adventu suscipiant te

Martyres, et perducant te in

civitatem sanctam Ierusalem.

Semoga para martir menyambut

kedatanganmu dan memimpinmu

menuju kota suci Yerusalem.

Chorus Angelorum te suscipiat,

Et cum Lazaro quondam paupere

aeternam habeas requiem.

Semoga paduan suara malaikat

menyambutmu dan Lazarus,

Semoga kamu memiliki istirahat

Page 72: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

87 

 

abadi.

Tekstur lagu ini adalah ringan, meditatif dengan harpa yang diberi

nada 1/16, mengalir dan berdoa. Harmonisasi sangat sederhana sekali,

hanya untuk memberi jawaban dari pernyataan solo soprano.

Komposisi ini sebagai lagu penutup, diharapkan dapat mampu

menghantarkan jiwa kedalam surga. Berikut motif dialog sahut-

menyahut antara solo soprano dan koor :

Notasi 3.98

Sangat sederhana sekali, untuk penggambaran bahwa paduan suara

menyambutmu di surga dengan nyanyian yang sangat indah dan

menyentuh. Arpeggio pada harpa membantu menciptakan efek terbang

dan diawang-awang dengan damai.

Pada bagian penutup terdapat dialog antara solo soprano dengan

koor yang bernyanyi unisono, sebagai berikut :

Page 73: BAB III Analisis Komposisi A. Liturgi Pembuka · A. Liturgi Pembuka 1. Lagu pembuka berupa prelude31 yang berjudul Prelude Requiem. Lagu ini disusun dalam tangga nada G mayor dengan

88 

 

Notasi 3.99

Dialog tersebut menggambarkan bahwa sudah saatnya manusia

beristirahat dengan tenang selamanya di surga yang bahagia. Tekstur

musik ringan, lunak, dan cerah.