deskripsi penyajian kitab ende-enden dalam liturgi ... · pdf filebiasa dinyanyikan pada...

90
DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI KEBAKTIAN GEREJA BATAK KARO PROTESTAN JALAN JAMIN GINTING KM.7 PADANG BULAN MEDAN SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H ATMAN JEREMIAH NIM: 070707011 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2014

Upload: lamdan

Post on 05-Feb-2018

324 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI

KEBAKTIAN GEREJA BATAK KARO PROTESTAN JALAN JAMIN

GINTING KM.7 PADANG BULAN MEDAN

SKRIPSI SARJANA

DIKERJAKAN

O

L

E

H

ATMAN JEREMIAH

NIM: 070707011

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI

MEDAN

2014

Page 2: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

ii

DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI

KEBAKTIAN GEREJA BATAK KARO PROTESTAN JALAN JAMIN

GINTING KM.7 PADANG BULAN MEDAN

SKRIPSI SARJANA

DIKERJAKAN

O

L

E

H

ATMAN JEREMIAH

NIM: 070707011

Pembimbing I,

Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D.

NIP 196512211991031001

Pembimbing II,

Drs. Bebas Sembiring, M.Si.

195703131002031001

Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya USU Medan,

untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Sarjana Seni dalam

bidang ilmu Etnomusikologi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI

MEDAN

2014

Page 3: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

iii

PENGESAHAN

DITERIMA OLEH:

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi

salah satu syarat Ujian Sarjana Seni dalam bidang disiplin Etnomusikologi pada

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Medan

Pada Tanggal :

Hari :

Fakultas Ilmu Budaya USU,

Dekan,

Dr. Syahron Lubis, M.A.

NIP 195110131976031001

Panitia Ujian: Tanda Tangan

1. Drs. Muhammad Takari, M.A., Ph.D

2. Dra. Heristina Dewi, M.Pd.

3. .

4.

5.

Page 4: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas

rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul Deskripsi Penyajian Kitab Ende-enden dalam Liturgi Kebaktian

Gereja Batak Karo Protestan Jalan Jamin Ginting Km. 7 Padangbulan

Medan.

Tugas akhir berupa skripsi sarjana ini dikerjakan demi memenuhi salah

satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Seni (S.Sn) dari Departeman

Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara Medan.

Dalam hal ini penulis menyadari bahwa tugas akhir yang dikerjakan ini bukanlah

tujuan akhir dari belajar karena belajar adalah sesuatu yang tidak terbatas.

Dalam hal ini, Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak

Drs. M. Takari, M.Hum., Ph.D. sebagai Ketua Departemen Etnomusikologi

sekaligus dosen pembimbing I. Kemudian terima kasih kepada Ibu Dra. Heristina

Dewi, M.Pd. selaku Sekretaris Departemen Etnomusikologi, yang telah banyak

membantu urusan akademik penulis selama ini. Begitu juga kepada Bapak Drs.

Bebas Sembiring, M.Si. selaku dosen pembimbing II. Kedua dosen pembimbing

yang baik dan luar biasa ini telah memberikan penulis berbagai saran serta

semangat untuk menyelesaikan proses penulisan dan penyelesaian skripsi

sarajana ini. Kemudian, terima kasih juga kepada semua dosen di Departemen

Etnomusikologi FIB USU yang turut membantu lancarnya proses perkuliahan

dan penyelesaian skripsi ini: Prof. Mauly Purba, M.A., Ph.D., Drs. Kumalo

Tarigan, M.A., Drs. Prikuten Tarigan, M.Si., Arifni Netrirosa, SST, M.A.; Drs.

Irwansyah Harahap, M.A.; Dra. Rithaony, M.A.; Dra. Frida Deliana Harahap,

Page 5: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

v

M.Si.; begitu juga Ibu Adruy Wiyani Ridwan, S.S. sebagai pegawai Departemen

Etnomusikologi FIB USU yang telah banyak memberikan bantuan urusan

akademik penulis, dan seluruh sivitas akademika Etnomusikologi yang tidak

mungkin disebutkan satu per satu.

Ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada orang-orang terdekat saya

yaitu orangtua saya Ayahanda Ngidang Barus dan Ibunda Praten beru Ginting

yang selalu memberikan semangat serta doa. Selanjutnya penulis mengucapkan

terima kasih kepada seluruh teman-teman seperjuangan angakatan 2007 yang

sudah penulis anggap keluarga selama proses perkuliahan. Terima kasih telah

menjadi saudara dan keluarga buat penulis.

Penulis menyadari skripsi ini belum dapat dikatakan sempurna, oleh sebab

itu penulis mengaharapkan sekali masukan-masukan dan saran-saran yang sifatnya

membangun dan memotivasi, sehingga mengarah kepada kemajuan ilmu

pengetahuan khususnya di bidang ilmu etnomusikologi.

Medan, 2014

Atman Jeremiah NIM: 070707011

Page 6: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

vi

ABSTRAKSI

Melalui skripsi ini, penulis akan mendeskripsikan penyajian Kitab Ende-

enden dalam liturgi kebaktian Gereja Batak Karo Kristen Protestan Jalan Jamin

Ginting Kilometer 7 Padangbulan Medan, dengan fokus perhatian pada salah satu

liturgi Minggu.

Metode yang digunakan adalah metode penelitian lapangan, dengan

pendekatan metode kualitatif, dan pengamatan terlibat. Teori yang digunakan

adalah teori tradisi lisan dan pewarisan budaya, dalam perspektif etnomuskologi.

Hasil yang diperoleh adalah, dalam penyajian Kitab Ende-enden adalah

bersumber dari nyanyian rakyat Karo, teksnya digubah sesuai dengan ideologi

Gereja batak Karo Protestan dan menggunakan bahasa Karo. Tangga-tangga

nadanya ada yang minor dan ada pula yang mayor. Kitab ini digunakan pada semua

liturgi kebaktian pada Gereja Batak Karo Protestan. Tujuan utama penggunaan

kitab ini adalah menggali dan menyerap budaya tradisi Karo dalam konteks upacara

dan ajaran gereja Protestan di wilayah budaya Karo, dan persebaran jemaatnya.

Kata kunci: ende-enden, liturgi, tradisi lisan, budaya Karo

Page 7: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Musik merupakan hal yang tidak asing bagi kita. Setiap orang pasti

memiliki pengalaman dalam bermusik karena musik mampu menjangkau semua

kalangan masyarakat dengan berbagai peranannya. Musik memiliki berbagai

peranan dalam masyarakat, seperti sebagai sarana upacara ritual adat maupun

keagamaan, pengiring tari, sarana hiburan, sarana komunikasi, dan sarana

penerangan sosial dan budaya. Berbagai peranan musik ini menjadikan musik

tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat, bahkan musik menjadi sangat

penting jika dikaitkan dengan kehidupan manusia secara umum.

Musik adalah salah satu media ungkapan perasaan manusia yang

diwujudkan dalam nada-nada dan ritme yang tersusun rapi dan teratur dengan

berbagai unsur-unsur yang membangun musik itu sendiri sehingga menjadi indah

dan berseni. Musik tersusun atas beberapa unsur penting seperti irama, melodi,

dan harmoni. Selanjutnya dalam mengkombinasikan ketiga unsur tersebut terdapat

berbagai aturan dan langkah-langkah sehingga tercipta musik yang harmonis dan

indah.

Salah satu bagian dalam musik yang tidak dapat dipisahkan dari musik

yaitu lagu. Lagu merupakan gubahan seni nada atau suara dalam urutan,

kombinasi, dan hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik) untuk

menghasilkan gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan

Page 8: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

2

(mengandung irama). Lagu dapat dinyanyikan secara solo, berdua (duet), bertiga

(trio), berempat (kwartet) atau dalam beramai-ramai (koor). Masyarakat dalam

kehidupan sehari-hari sering bernyanyi melantunkan lagu-lagu sambil

mengerjakan aktivitas lain. Hal ini dilakukan untuk sekedar menghibur diri sendiri

atau merileksasi pikiran dengan melantunkan lagu-lagu tersebut. Namun lebih dari

pada itu lagu memang sudah menjadi konsumsi masyarakat, selain hanya sebagai

hiburan seseorang menyanyikan sebuah lagu juga menggambarkan suasana hati

seperti senang atau sedih, atau menyanyikan lagu untuk ritual upacara adat,

hingga lagu untuk pujian seperti lagu-lagu dalam beribadah.

Lagu tidak bisa dipisahkan dalam sebuah ritual ibadah. Setiap agama

dalam ibadahnya pasti memiliki lagu-lagu untuk menghantarkan pujian dan

penyembahannya. Salah satu kegiatan yang sering menggunakan lagu yakni

dalam tata ibadah di gereja, dimana setiap gereja di seluruh dunia pasti

menggunakan lagu-lagu dalam tata ibadahnya. Lagu dalam sebuah ibadah di

gereja adalah hal yang sangat penting karena memiliki esensi yang khusus, yakni

sebagai “roh” dari pada tata ibadah bagi seluruh gereja di dunia. Salah satu lagu

yang difungsikan dalam gereja yang akan dibahas penulis dalam skripsi ini adalah

lagu pada Gereja Batak Karo Protestan (GBKP).

Gereja Batak Karo Protestan merupakan salah satu gereja etnis yang

berkembang di Indonesia dan didominasi oleh jemaat yang beretnis Karo,

walaupun ada beberapa jemaat yang tidak beretnis Karo. Seperti uraian

sebelumnya lagu merupakan hal yang penting dalam suatu ibadah yang digunakan

jemaat, begitu juga dengan jemaat GBKP. Penulis merupakan salah satu anggota

Page 9: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

3

jemaat di GBKP Km. 7 Jalan Jamin Ginting Padangbulan medan. Di dalam

kebaktian, jemaat biasa menyayikan kidung jemaat selama kebaktian berlangsung.

Di GBKP, ada beberapa kidung nyanyian yang digunakan, salah satu kidung

nyanyian adalah yang dikumpulkan dalam satu buku yang sering disebut Kitab

Ende-Enden (KEE).

Kitab Ende-Enden merupakan buku kidung pujian dengan mengumpulkan

lagu-lagu nyanyian yang diadaptasi dari musik barat dan mengubah syairnya

menjadi bahasa Karo. Lagu-lagu yang ada pada KEE juga terdapat pada beberapa

gereja lain, salah satunya adalah gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP)

yang didominasi oleh jemaat bersuku Batak Toba. Terdapat banyak kesamaan

lagu yang dinyanyikan, perbedaannya biasa hanya terletak pada bahasa yang biasa

diubah dalam bahasa daerah masing-masing. Lagu-lagu dalam KEE merupakan

adaptasi dari Kidung Jemaat, sehingga melodi yang digunakan banyak mengikuti

sistem melodi musik barat. Terdapat 212 judul lagu dalam Kitab Ende-Enden

(KEE), dan telah disepakati untuk digunakan dalam tata ibadah jemaat di seluruh

Gereja Batak Karo Protestan yang tersebar di Indonesia.

Seiring perkembangan dan pertumbuhan Gereja Batak Karo Protestan,

maka dibentuklah sebuah panitia yaitu Panitia Penambahan Ende-enden GBKP

periode 1994-1999 sebagai upaya untuk menambah dan memperkaya lagu-lagu

pujian dalam ibadah. Selanjudnya kepanitiaan ini diubah menjadi Badan

Pengembangan Ibadah Musik Gereja (BPIMG) GBKP periode 2000-2005. Jemaat

GBKP yang memiliki bakat dan pengetahuan tentang musik diberi kesempatan

untuk mencipta lagu dan kemudian diseleksi dan dususun oleh Badan

Page 10: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

4

Pengembangan Musik Gereja. Pada tahun 1994-1999 Panitia Penambahan Ende-

Enden GBKP telah menerbitkan 50 judul lagu pujian dan pada tahun 2000-2005

menyusul Badan Pengembangan Musik Gereja menerbitkan lagu penambahan

sebanyak 80 judul lagu pujian.

Kemudian pada Sidang Sinode GBKP tahun 2005 di Retreat Center GBKP

Sukamakmur, Moderamen GBKP sebagai badan tertinggi dalam GBKP

menyatukan semua lagu-lagu tersebut ke dalam satu buku yang diberi nama

Penambahen Ende-enden (PEE). Pada tahun 2006 Penambahen Ende-Enden

Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) resmi diterbitkan dan disosialisasikan untuk

digunakan dalam tata ibadah jemaat Gereja GBKP. Kitab Penambahan Ende-

Enden berisi 130 lagu, dimana dari 130 lagu terdapat 102 lagu asli ciptaan jemaat

GBKP dan 28 judul lagu merupakan adaptasi dari berbagai sumber seperti Kidung

Jemaat.

Penulis sebagai seorang permata GBKP, melihat pentingnya lagu-lagu

KEE dan PEE dalam liturgi-liturgi gereja. Yang dimaksud dengan liturgi adalah

ibadah, baik berbentuk seremonial maupun praksis. Ibadah yang sejati tidak

terbatas pada perayaan di Gereja melalui selebrasi, melainkan terwujud di dalam

sikap hidup orang percaya di dunia sehari-hari melalui aksi. Aksi ibadah meliputi

pelayanan, tindakan, tingkah laku, hidup keagamaan, spiritualitas, praksis hidup,

cara berpikir, pola pikir dan sebagainya. Paulus menegaskan pengertian ibadah

yang sejati ialah mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, yang

kudus, dan yang berkenan kepada Allah (Roma 12:1). Menurut Paulus, inti ibadah

Kristen adalah mempersembahkan hidup kepada Tuhan. Tanpa dasar ini, ibadah

Page 11: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

5

dalam bentuk apa pun tidak bernilai. Ibadah menjadi hambar jika ia terbatas hanya

pada perayaan.

Dalam perayaan liturgi GBKP pasti selalu ada unsur nyanyian, bahkan

dalam tiap perayaan-perayaan kegiatan gereja selalu ada unsur nyanyian. Pada tata

ibadah GBKP terdapat banyak jenis liturgi, beberapa liturgi yang umum dilakukan

yaitu Liturgi Kebaktian Minggu Advent, Liturgi Kebaktian Wari Natal (Hari

Natal), Liturgi Kebaktian Nutup Tahun (Tutup Tahun), Liturgi Kebaktian Tahun

Baru, Liturgi Kebaktian Wari Paskah (Hari Paskah), dan liturgi-liturgi lainnya.

Melalui konven GBKP telah disusun beberapa model liturgi kebaktian hari

minggu dan perayaan hari besar gereja, dalam bahasa Karo telah disahkan

pemakaiannya melalui sidang BPL Sinode tahun 1999. Sedangkan dalam bahasa

Indonesia, liturgi GBKP disahkan pemakaiannya pada tahun 2003 setelah

disempurnakan oleh tim penyempurnaan liturgi GBKP. Walaupun sangat beragam

model liturgi yang dibuat, namun semuanya tetap mengacu kepada liturgi yang

sudah ada sebelumnya (kitab liturgi tahun 1986 dan 1993). Seorang pertua di

jemaat GBKP Tanjung Priok periode 2004-2009 yang bernama Nuah P.Tarigan

menuliskan beberapa buku dalam milis GBKP dengan topik Ibadah Liturgi

GBKP.

Penulis melihat dalam liturgi GBKP selalu ada lagu yang dinyanyikan

jemaat dalam melaksanakan unsur-unsur liturgi. Beberapa unsur liturgi meliputi

votum, salam, introitus, kebaktian, persembahan, pengakuan iman dan berkat.

Lagu yang dinyanyikan bukan asal menyanyikan lagu dari KEE atau PEE,

melainkan menyesuaikan isi syair lagu dari KEE atau PEE dengan liturgi yang

Page 12: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

6

akan dilaksanakan jemaat GBKP. Sebagai contoh, lagu yang dinyanyikan dalam

melaksanakan Liturgi Kebaktian Hari Natal berbeda dengan lagu yang

dinyanyikan pada saat melaksanakan Liturgi Kebaktian Hari Paskah. Lagu yang

biasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan

kelahiran Yesus, contoh lagu yang dipakai adalah: 114-116; 123; 130-139; 178;

193. Sedangkan pada liturgi Paskah lagu yang dinyanyikan biasa berisi tentang

kebangkitan Yesus, contoh lagu yang biasa dipakai yaitu: KEE 120; 121; 125;

141-144; 166; 167; 207.

Menurut informasi dari ibu R. Sembiring yang juga merupakan dirijen

koor di Gereja GBKP Km.7, dahulu yang mengajarkan lagu-lagu dalam Kitab

Ende-Enden kepada jemaat adalah Pendeta dan Pertua. Pendeta bertugas untuk

mensosialisasikan nyanyian kepada jemaat, proses pengajaran lagu-lagu tersebut

yaitu dengan cara menyanyikan lagu tersebut dan kemudian diikuti oleh jemaat,

pengajaran tersebut biasa dilakukan setelah kebaktian minggu selesai. Pendeta

menyanyikan lagu dan kemudian jemaat meniru menyanyikannya, dan terus-

menerus diulangi hingga jemaat tidak lagi keliru menyanyikannya.

Kemudian pada masa-masa selanjutnya, menurut ibu R.Sembiring lagu-

lagu dari Kitab Ende-Enden diajarkan oleh pertua dengan berbekal pengalaman

yang diperoleh dari pendeta. Pada saat itu proses pengajaran juga telah dibantu

oleh song leader sebagai pemimpin lagu dan juga telah diiringi oleh alat musik

Organ. Song leader berperan membantu jemaat sebagai pengatur tempo dengan

menggunakan gerakan-gerakan tangan dengan dibantu oleh iringan dari alat musik

Organ. Untuk memeriahkan perayaan liturgi, Gereja Batak Karo Prostestan pada

Page 13: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

7

masa sekarang ini sudah menggunakan alat musik Keyboard sebagai pengganti

Organ.

Mengingat pentingnya nyanyian dalam liturgi gereja dan banyaknya

liturgi-liturgi dalam Gereja Barak karo Protestan, penulis tertarik untuk

mendeskripsikan lagu-lagu dalam Kitab Ende-Enden dan jenis-jenis liturgi yang

ada dalam Gereja Batak Karo Protestan. Oleh karena itu penulis ingin

menguraikannya dalam bentuk karya ilmiah dengan judul DESKRIPSI

PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI KEBAKTIAN

GEREJA BATAK KARO PROTESTAN JALAN JAMIN GINTING KM. 7

PADANG BULAN MEDAN.

1.2 Pokok Permaslaahn

Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas terdapat beberapa

pemasalahan yang muncul. Dalam skripsi ini ada beberapa pokok permasalahan

yang akan dibahas, yaitu:

(1) Bagaimana proses penyajian Kitab Ende-Enden dalam liturgi kebaktian di

GBKP jalan Jamin Ginting Km. 7 Medan?

(2) Lagu apa saja yang dipakai dalam suatu liturgi kebaktian?

(3) Bagaimana deskripsi liturgi-liturgi yang ada dalam GBKP Km.7?

Page 14: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

8

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berikut beberapan tujuan dilakukannya penelitian ini:

(1) Untuk mengetahui proses penyajian Kitab Ende-Enden dalam litugi kebaktian

di GBKP jalan Jamin Ginting Km.7 Medan.

(2) Untuk mengetahui lagu-lagu yang cocok untuk digunakan dalam tiap-tiap

liturgi kebaktian.

(3) Untuk mengetahui jenis, fungsi dan guna dari tiap-tiap jenis liturgi kebaktian

GBKP Km.7.

Selain memiliki tujuan, setiap penelitian pasti memiliki manfaat. Berikut

beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini:

(1) Menambah wawasan peneliti dan menjadi tempat pengaplikasian studi

Etnomusikologi yang selama ini saya pelajari. Yang telah saya pelajari dalam

kajian ilmu etnomusikologi diterapkan dalam bentuk tulisan karya ilmiah.

(2) Sebagai bahan informasi untuk melihat fungsi lagu dalam suatu upacara.

(3) Sebagai bahan informasi untuk melihat jenis-jenis liturgi kebaktian dalam

Gereja Batak Karo Protestan.

(4) Sebagai bahan infomasi penggunaan dan fungsi liturgi dalam gereja GBKP.

(5) Sebagai bahan untuk menambah referensi acuan bagi peneliti-peneliti lainnya.

Page 15: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

9

1.4 Konsep dan Teori

1.4.1 Konsep

Menurut Melly G. Tan (dalam Koenjaraningrat 1990:21), konsep

merupakan defenisi dari apa yang kita amati, konsep menentukan variabel-

variabel mana yang kita inginkan untuk menentukan hubungan empiris. Oleh

karena itu, penulis akan menguraikan beberapa konsep yang berhubungan dengan

tulisan ini.

Deskripsi menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1985:34) adalah

menggambarkan apa adanya. Asal kata deskriptif, dari bahasa inggris descriptive,

yang berarti bersifat menyatakan ssesuatu dengan memberikan gambaran melalui

kata-kata atau tulisan. Seeger (1958:184) menyebutkan, penyampaian objek

dengan menerangkan terhadap pembaca secara tulisan maupun lisan dengan

sedetail-detailnya. Dengan demikian deskripsi yang penulis maksudkan adalah

menyampaikan dengan menggambarkan melalui tulisan secara jelas mengenai

Kitab Ende-Enden dan liturgi-liturgi kebaktian yang ada pada Gereja Batak Karo

Protestan Km.7 Padang Bulan Medan.

Nyanyian jemaat adalah suatu ungkapan pengagungan, penyembahan,

pengudusan, pengharapan, pengakuan, penyesalan, penyerahan diri, doa serta

keyakinan kepada Tuhan. Nyanyian-nyanyian dalam tata ibadah merupakan

respon atau jawaban jemaat yang berisi ucapan syukur, permohonan, pengharapan

serta pengakuan, dsb. Dalam tulisan ini yang akan dibahas adalah nyanyian dalam

Gereja GBKP Km.7 yakni Kitab Ende-enden.

Page 16: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

10

Ende-enden, berasal dari kata ende, dalam bahasa Karo artinya adalah lagu

dan nyanyian. Ende-enden adalah bentuk jamak dari kata ende. Kata kerja dari

ende adalah rende, yang artinya menyanyi/ bernyanyi. Jadi ende-ende dapat

disimpulkan sebagai kumpulan lagu-lagu.

Kata “liturgi” berasal dari bahasa Yunani leitourgia, terbentuk dari akar

kata ergon yang berarti karya, dan leitos, yang merupakan kata sifat untuk kata

benda laos yang berarti bangsa. Kata laos dan ergon diambil dari kehidupan

masyarakat Yunani kuno sebagai kerja nyata rakyat kepada bangsa atau negara.

Secara praktis hal ini berupa membayar pajak, membela Negara dari ancaman

musuh atau wajib militer. Namun leitourgia juga digunakan untuk menunjuk

pelayan rumah tangga dan pegawai pemerintah semisal menarik pajak. Sehingga

dapat disimpulkan pengertian liturgi yang mengacu pada tulisan ini yaitu aturan

yang mengatur berlangsungnya pertemuan yang luar biasa, yaitu Tuhan bertemu

dengan umat dan umat bertemu dengan Tuhan dengan dimensi Tuhan berbicara

kepada umat yang ditandai dengan adanya bacaan Alkitab.

Istilah Gereja berasal dari bahasa Portugis yaitu igreya yang berarti

kawanan domba yang dikumpulkan oleh gembala. Igreya merupakan bentuk

terjemahan dari bahasa Yunani, kyriake, sebutan untuk mereka yang percaya

dalam iman yang sungguh kepada Yesus Juruselamat. Jadi kesimpulannya Gereja

adalah suatu persekutuan atau perkumpulan orang-orang beriman kepada Yesus

Kristus dalam Karya Roh Kudus. Gereja Batak Karo Protestan diartikan sebagi

persekutuan atau perkumpulan masyarakat etnis Karo yang beriman kepada Yesus

Kristus.

Page 17: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

11

Penggunaan istilah jemaat umum digunakan di kalangan gereja. Jemaat

adalah orang yang melaksanakan ibadah/ kebaktian. Kebaktian merupakan istilah

dari kegiatan memuji/ penyembahan kepada Tuhan yang dilaksanakan oleh umat

kristiani.

Permata adalah singkatan dari persadaan man anak gerejanta, artinya

persatuan untuk anak gereja kita. Yang dimaksud ‘anak gereja kita’ adalah kaum

pemuda pemudi GBKP yamh sudah disidi. Belajar sidi adalah suatu tahap dimana

anak-anak remaja yang sedang beranjak dewasa disiapkan oleh gereja sebagai

anggota jemaat yang dianggap sudah dewasa dalam hal kehidupan rohaninya.

Runggun adalah istilah bahasa karo dari majelis gereja. Majelis gereja adalah

persekutuan anggota jemaat yang terpanggil untuk menjalankan fungsi pelayanan

gereja yang berhubungan dengan kerohanian dan jemaat serta pelayanan

pemberitaan injil.

1.4.2 Teori

Teori adalah serangkaian bagiaan yang saling berhubungan yang

menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan

menentukan hubungan antar variabel. Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda

pada bidang pengetahuan. Secara umum, teori dapat didefinisikan sebagai analisis

hubungan antara fakta satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta.

Menurut Kerlinger (1973), teori adalah sebuah set konsep atau construct yang

berhubungan satu dengan yang lainnya, suatu set dari proporsi yang mengandung

suatu pandangan sistematis dari fenomena (Moh. Nazir 1988:21). Oleh karena itu

Page 18: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

12

penulis menggunakan beberapa teori untuk membahas pokok permasalahan yang

ada.

Untuk melihat proses pewarisan tradisi secara lisan (oral tradition), penulis

menggunakan teori-teori yang dikemukakan oleh Curt Sachs (1948:378) dan

Bruni Nettl (1973:3). Tradisi lisan (oral) menyatakan bahwa suatu kebudayaan

atau tradisi diwariskan secara turun temurun dengan cara lisan dari mulut ke

mulut. Oral sendiri berkaitan dengan suara. Hal ini bisa dilihat dari suatu

kebudayaan atau nyanyian dipelajari dengan cara mendengarkan lalu menirukan

apa yang didengar. Begitu seterusnya dari satu orang ke orang lain atau

sekelompok orang dari satu generasi ke generasi yang lain.

Hubungan teori ini dengan permasalahan yang dibahas pada tulisan ini

adalah dalam menyanyikan nyanyian jemaat, jemaat diajarkan secara lisan (oral),

yaitu dengan meniru apa yang didengar kemudian dinyanyikan. Penggunaan buku

dalam bernyanyi digunakan hanya untuk formalitas saja untuk membaca teks

nyanyian.

Bruno Nettl menyatakan ada 4 (empat) tipe bagaimana kelangsungan dari

sebuah nyanyian atau musik apabila nyanyian atau musik tersebut diwariskan.

Teori yang dikemukakan Bruno Nettl tersebut yaitu Four Kinds of History.

Berikut keempat tipe yang berlangsung yang dikemukakan oleh Nettl:

- Menyatakan bahwa musik/nyanyian yang diwariskan, tidak mengalami

perubahan sama sekali. Dengan kata lain, lagu tersebut dinyanyikan sama persis,

baik sebelum ataupun sesudah diwariskan.

Page 19: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

13

- Menyatakan bahwa musik/nyanyian yang diwariskan, mengalami perubahan,

tetapi hanya dalam versi yang tunggal atau satu petunjuk, sehingga hasil dari

warisan itu berbeda dari aslinya tetapi tanpa proliferasi dari elemen – elemennya.

- Menyatakan bahwa musik yang diwariskan menghasilkan banyak variasi atau

perubahan, bahkan beberapa dari musik itu ditinggalkan dan dilupakan; dengan

kata lain sebagian ide tetap stabil, sedangkan selebihnya mengalami perubahan.

- Menyatakan perubahan yang benar – benar total dari musik yang asli, sebagian

besar ide musik/lagu itu dirubah sama sekali, bahkan ada yang cenderung

menyimpang dari pengembangan ide aslinya.

Teori four kinds of history digunakan karena yang mengajarkan nyanyian jemaat

di GBKP Km.7 terdiri dari banyak individu, dimana antara satu individu yang

diwariskan mengalami regenerasi, sehingga dihasilkan banyak ragam dan versi

dari satu lagu saja.

1.5 Metode Penelitian

Metode adalah cara atau jalan menyangkut masalah kerja yang dapat

memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan (Koentjaraningrat

:1985). Sedangkan penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam

mencari fakta dan prinsip-prinsip suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk

menetapkan sesuatu (menurut kamus Webster’s New International dalam Moh.

Nazir 1988:13).

Menurut Soetriono (2007:163), metode penelitian adalah langkah-langkah

pengumpulan dan mengolah data yang dikembangkan untuk memperoleh

Page 20: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

14

pengetahuan atau jawaban terhadap permasalahan melalui prosedur yang handal

dan dapat dipercaya. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998:581),

metode penelitian diartikan sebagai cara mencari kebenaran dan azas-azas alam,

masyarakat atau kemanusiaan yang bersangkutan.

Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan metode pendekatan

kualitatif dengan banyak data yang diperoleh dari narasumber. Pendekatan

kualitatif adalah metode penelitian dengan menggambarkan data-data dengan

kata-kata atau kalimat secara detail dan data yang diperoleh berasal dari

ungkapan, catatan dan tingkah laku yang diteliti. Penulis memilih metode ini

karena topik yang dibahas berhubungan erat dengan tingkah laku jemaat GBKP

dan diperlukan data-data dari narasumber. Data yang disajikan dalam bentuk kata-

kata atau kalimat dan datanya adalah data sekunder seperti dokumen dan data-data

yang menggunakan metode pengamatan terlibat atau participant observation (M.

Sitorus, 2003:25).

Metode kualitatif dapat membantu kita untuk memahami orang atau

masyarakat yang kita teliti. Metode yang saya gunakan mencakup observasi

participan dan wawancara. dengan kedua metode ini penulis sangat terbantu

dalam memahami proses pewarisan nyanyian kepada jemaat yang diteliti.

Langkah pertama yang dilakukan penulis adalah dengan melakukan studi

pustaka. Studi pustaka ini bertujuan untuk memperolah pengetahuan dasar tentang

objek yang diteliti dan mencari tulisan-tulisan yang berhubungan dengan objek

bahasan. Penulis mengumpulkan data sekunder dengan membaca buku-buku,

Page 21: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

15

makalah, literatur dan tulisan ilmiah atau melalui internet yang berhubungan

dengan penelitian ini.

Kemudian dalam mencari data-data penulis melakukan wawancara.

Wawancara yang dilakukan adalah wawancara yang bersifat terfokus yaitu

wawancara dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sudah dipersiapkan

sebelumnya. Wawancara ini juga bisa disebut wawancara berencana. Setelah data

yang diperoleh cukup, maka dilakukan pengamatan. Pengamatan yang dilakukan

penulis adalah jenis observasi partisipan. Pengamatan dan wawancara sifatnya

mendukung satu sama lain. Hasil dari pengamatan yang diperoleh penulis

kemudian didiskusikan melalui wawancara dengan informan dengan membuat

poin-poin pertanyaan terlebih dahulu. Kelebihan dari observasi partisipan, selain

sebagai peneliti, penulis juga berperan sebagai jemaat dalam gereja tersebut

sehingga memudahkan saya dalam mengamati fenomena yang terjadi dalam

gereja tersebut.

1.6 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian terletak di jalan Jamin Ginting, Padang Bulan Medan.

Tepatnya di Gereja Batak Karo Protestan Km.7. Alasan memilih lokasi tersebut

karena GBKP Km.7 merupakan salah satu gereja GBKP yang cukup berkembang

dan memiliki banyak jemaat yang dapat dilihat dari jam kebaktian Minggu yang

dibagi pada kebaktian pagi, siang dan malam. Alasan lain memilih GBKP Km.7

sebagai lokasi adalah karna penulis juga merupakan salah satu anggota jemaat di

gereja tersebut, sehingga memudahkan penulis dalam melakukan penelitian dan

Page 22: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

16

menemukan informan-informan yang dibutuhkan penulis untuk mendapatkan

informasi secara lengkap.

Page 23: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

17

BAB II

SEJARAH SINGKAT DAN PERKEMBANGAN GEREJA BATAK KARO

PROTESTAN JALAN JAMIN GINTING KM.7

PADANG BULAN MEDAN

Pada Bab II ini, penulis akan memaparkan sejarah singkat dan

perkembangan jemaat Gereja Batak Karo Protestan (GBKP), khususnya GBKP

Km.7 Padang Bulan Medan. Penulis juga akan menjelaskan tata ibadah GBKP

secara umum. Sebagai pengantar penulis akan menjelaskan sedikit tentang sejarah

berdirinya GBKP.

2.1 Sejarah Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)

Pekabaran Injil pertama ke daerah Karo merupakan jamahan tangan Tuhan

untuk menyampaikan berita Keselamatan kepada masyarakat Karo. Kehadiran

Pekabar Injil pertama di daerah Karo, dibagi atas dua kurun waktu oleh Lembaga

Penelitian dan Studi DGI. Kurun waktu yang pertama disebut masa-masa

permulaan, mulai tahun 1890-1906. Kurun waktu yang kedua disebut masa-masa

Penanaman dan Penggarapan, mulai tahun 1906-1940.

2.1.1 Masa-masa Permulaan (1890-1906)

Pekabaran Injil periode pertama ini diterima masyarakat Karo dengan

permusuhan. Masyarakat Karo menentang Belanda karena Belanda mengambil

Page 24: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

18

tanah rakyat untuk ditanami tembakau. Orang Karo menunjukkan perlawanannya

dengan membakar gudang-gudang tempat menyimpan tembakau pada malam hari,

merusak tanaman tembakau dan bahkan mengancam jiwa para pengusaha.

Mr. J.T. Cremer, kepala administrasi Deli Mij, mengumpulkan dana

sebanyak f. 30.000,- pertahun, sebagai biaya penjinakan orang Karo dengan cara

kristenisasi. Cremer berpendapat bahwa jalan satu-satunya untuk mengamankan

perkebunan mereka adalah dengan melembutkan hati orang Karo dengan cara

pemberitaan Injil. Kemudian Cremer mengadakan perjanjian dengan

Nederlandsche Zending Genoothchac (NZG), sebuah zending yang ada di Negara

Belanda untuk mengirim tenaga-tenaga Pekabar Injil ke Deli.

Tanggal 18 April 1890, Pdt. H.C. Kruyt dan Nicolas Pontoh, dari

Minahasa, tiba di Belawan untuk penginjilan orang Karo. Mereka memilih desa

Buluh Awar menjadi pos pelayanan. Di Buluh Awar, mereka mulai mempelajari

bahasa Karo dan adat istiadatnya. Mereka mengadakan pendekatan-pendekatan

dengan perbuatan baik untuk menciptakan suasana yang akrab dengan masyarakat

setempat dengan tidak jemu-jemu.

Pekabar Injil Pertama, berani mempertaruhkan nyawanya, demi berita Injil

untuk orang Karo. Motivasi penginjil NZG untuk menginjili orang Karo jauh

melebihi motivasi dari pengusaha-pengusaha perkebunan yang membiayai

penginjilan tersebut. Penginjil menghadapi banyak kendala, mulai dari kebencian

orang Karo kepada orang Belanda, komunikasi dalam bahasa Karo yang belum

mereka pahami, dan juga ancaman keselamatan nyawa mereka. Namun penginjil

ini tidak mundur untuk memberitakan berita keselamatan kepada orang Karo.

Page 25: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

19

Pada masa permulaan penginjilan, para penginjil memberikan pelayanan

pendidikan umum di lima desa, masing-masing didirikan satu pos pelayanan.

Masing-masing sekolah dipimpin oleh Guru Injil dari Minahasa serta mengadakan

kerja sama dengan Kepala Desa setempat. Mereka membagi pos-pos sebagai

berikut:

1. Pdt H.C.Kruyt dan Nicolas Pontoh di desa Buluh Awar.

2. Gr. Injil Benyamin Wenas di desa Salabulan.

3. Gr. Injil Johan Pinontoan di desa Sibolangit.

4. Gr. Injil Ricardo Tampenawas di desa Pernengenen.

5. Gr. Injil Hendrik Pesik di desa Tanjung Baringin

Pendidikan yang dilakukan ini mendapat curiga dari masyarakat setempat.

Masyarakat setempat menganggap ini adalah siasat Belanda untuk mencari

simpati rakyat. Hambatan ini ditanggulangi dengan cara pendekatan melalui

Kepala Desa setempat. Mereka secara bersama-sama mengadakan penyuluhan

serta pertemuan-pertemuan dengan masyarakat desa. Setelah empat tahun

pendidikan di lima desa itu, maka merekapun sudah mempunyai 39 orang murid.

Masyarakat Karo memiliki kepercayaan tertentu terutama mengenai

pengobatan penyakit-penyakit. Banyak pengobatan tradisional Karo yang pada

umumnya berbaur dengan kepercayaan leluhur. Banyak penyakit yang diobati

dengan cara tradisional dan tingkat kematian tinggi karena sakit peyakit. Penginjil

ditantang untuk bekerja keras dan belajar tentang perawatan kesehatan dan obat-

obatan. Mereka tidak hanya mempelajari bidang pengobatan medis, tetapi juga

Page 26: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

20

mempelajari pengobatan tradisional Karo. Para penginjil ini pergi melayani, kapan

dan dimana saja orang membutuhkan pelayanan kesehatan. Pekabar injil

menggunakan kesempatan di mana saja dan kapan saja, untuk mengabarkan kabar

kesukaan. Setelah tiga tahun kemudian, terjadi suatu kabar yang menggembirakan

dan memang ditunggu-tunggu, yaitu pembabtisan pertama yang dilakukan kepada

orang Karo sebagai buah Injil yang telah mereka beritakan. 22 Agustus 1893,

dilakukan babtisan yang pertama terhadap enam orang suku Karo di desa Buluh

Awar.

Tanggal 24 desember 1899 ditahbiskan Gereja Batak Karo yang pertama

di Buluh Awar. Semua nyanyian yang dinyanyikan pada saat pentahbisan ini

adalah nyanyian dalam bahasa Karo yang sudah duterjemahkan oleh para

penginjil. Saat itu jumlah anggota jemaat 56 orang, sementara yang sudah dibabtis

sebanyak 17 orang dan disidi 4 orang. Sekolah yang didirikan NZG 4 buah

dengan murid 93 orang.

2.1.2 Masa-masa Penanaman dan Penggarapan (1906-1940)

Kurun waktu kedua dinamakan masa penanaman dan penggarapan, ini

meliputi tahun 1906 sampai 1940. Dapat dikatakan bahwa yang berperan pada

masa sebelumnya adalah seluruhnya di luar orang Karo. Tetapi, pada masa

penanaman dan penggarapan ini orang Karo sudah ikut terlibat.

Pada masa penanaman dan penggarapan banyak dilakukan pembangunan-

pembangunan, di bidang kesehatan masyarakat dengan membangun poliklinik-

poliklinik dan rumah-rumah sakit. Leluhur Karo sangat mengkaitkan sedemikian

Page 27: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

21

rupa antara penyakit, kekuasaan alam gaib, dan roh-roh leluhur serta sistem

pengobatan yang pada dasarnya adalah tanpa pembayaran materi, tetapi di dalam

kaitan kekeluargaan. Merupakan suatu penghinaan terhadap seorang Guru Mbelin,

yang dianggap masyarakat sebagai manusia keramat, mau ditantang oleh para

pekabar injil pertama dengan penyuluhan-penyuluhan kesehatan. Penyuluhan

kesehatan ini pada umumnya menolak hal yang tahayul. Tidak jarang pada zaman

itu, pelayan harus menanggung berbagai penderitaan di dalam penyampaian kasih

melalui pelayanan kesehatan ini.

Untuk pengembangan pendidikan masyarakat dibangun rumah-rumah

sekolah dan sarana belajar lainnya. Lulusan sekolah ini akan menjadi pelopor di

tengah-tengah masyarakat. Pengembangan prekonomian masyarakat Karo

dilakukan dengan pengadaan sarana pertanian. Pembangunan irigasi dan

pemanfaatan tanah dikembangkan bersama masyarakat. Pembukaan jalan sampai

ke dataran tinggi Karo memberikan peluang yang besar kepada masyarakat untuk

memasarkan hasil produksinya. Pembangunan yang dimotori oleh para penginjil

membawa hasil yang cukup memuaskan, oleh karena tumbuh kesediaan dan

kesadaran masyarakat Karo sendiri.

Pendidikan sebagai ujung tombak pelayanan sangat relevan, karena

pemuda lebih terbuka dengan sesuatu yang baru. Serta di alam pikiran yang baru

itu, mereka dengan berani mencetuskan pikiran-pikirannya sehingga pembaharuan

tersebut lebih cepat tercapai. Sebagai generasi penerus, mereka menciptakan alam

yang baru di dalam generasinya. Dengan demikian, pendidikan sekolah tersebut

Page 28: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

22

disamping mendidik para pembaharu, juga memberlakukan pembaharuan itu

sendiri.

Semenjak itu Gereja Kristen Karo yang kemudian dikenal dengan Gereja

Batak Karo Protestan (GBKP) berkembang sekalipun sangat lambat. Dari Buluh

Awar penginjilan berkembang ke wilayah sekitarnya. Selanjutnya ke Kabanjahe,

dan wilayah lain di dataran tinggi Karo. Seterusnya ke daerah Pancur Batu tahun

1927. Daerah Langkat dimulai penginjilan tahun 1921 dan gereja pertama

ditakbiskan tahun 1929. Di Medan sudah ada kebaktian tahun 1937 dan di Jakarta

tahun 1939 sudah ada perkumpulan masyarakat Karo Sada Kata dan di Bandung

perkumpulan masyarakat Karo Sada Perarih.

2.2 Sejarah dan Perkembangan Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Km.7

Padang Bulan Medan

2.2.1 Kronologi Berdirinya Gereja Batak Karo Protestan Km.7 Padang

Bulan Medan

Sebagai titik awal Sejarah Gereja Majelis GBKP Km.7 Padang Bulan

Medan, diawali ketika beberapa dari etnis suku Karo yang berada di Simpang

Gudang dan sekitarnya, ingin membuat kebaktian dan belajar alkitab, yaitu

tentang kasih yang telah disampaikan di dalam Tuhan Yesus. Berhubung pada

waktu itu, Gereja GBKP yang terdekat dengan wilayah Padang Bulan adalah

GBKP Majelis Batang Serangan yang berada di kecamatan Medan Baru,

sementara yang terdekat menuju arah Berastagi adalah GBKP Pancur Batu. Letak

kedua gereja GBKP tersebut sudah terlalu jauh dari sepanjang Jamin Ginting.

Page 29: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

23

Berhubung karena jarak untuk beribadah bagi orang Kristen yang

bertempat tinggal di Jalan Jamin Ginting terlalu jauh ke Sei Batang Serangan dan

ke arah Pancur Batu, maka muncullah inisiatif dari beberapa suku Karo yang

bertempat tinggal di Simpang Pos/Simpang Kwala Padang Bulan, untuk membuka

Kebaktian dan sekaligus belajar Agama Kristen. Sebagai pemrakarsa pada saat itu

diantaranya adalah :

1. Bp. Rusia Sembiring

2. Bp. Ngarang Sembiring

3. Bp. Lukas Sembiring

4. Bp. Murni Ginting Manik

5. Kiras Tarigan Sahing

Dengan tugas antara lain yaitu :

- Melakukan sensus dan pendataan bagi orang Kristen yang berada di

Sumber Nongko, daerah Kaveleri, Simpang Kwala hingga Simalingkar.

- Mengusahakan secepatnya membuka Kebaktian Minggu di sekitar

Simpang Kwala, mengingat jarak tempuh ke Batang Serangan dan Pancur

Batu cukup jauh.

Untuk merealisasikan niat tersebut, maka pada akhir bulan Agustus 1955,

dimulailah kebaktian pertama yang dilaksanakan di rumah Bp. Rusia Sembiring,

dengan pelayanan pada saat itu adalah Pdt. Palem Sitepu (Alm).

Berhubung karena adanya pertambahan anggota dan keluarga yang turut

mengikuti Kebaktian Minggu di tempat tersebut, menyebabkan kediaman rumah

Pertua Bp. Rusia Sembiring tidak mampu lagi menampung jemaat, sehingga

Page 30: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

24

dicarilah jalan keluar yang terbaik. Maka dijejakilaj sebuah Sekolah Rakyat, yang

dipimpin oleh Bapak N. Kembaren pada waktu itu. Seiring dengan perjalanan

waktu ditambah pula dengan jumlah anggota yang semakin besar, maka dirasa

perlu untuk mencari tempat lain yang lebih mempu menampung jumlah anggota

jemaat, sehingga dibentuklah Panitia Pembangunan Gereja yang terdiri dari :

Ketua ( I ) : Mabai Bangun

Ketua ( II ) : E. K. Ginting

Sekretaris : Mulia Sembiring

Bendahara : Bapa Lukas Sembiring

Anggota 1 : Bapa Ruben Sinuhaji

2 : Bapa Albert Tarigan

Sebagai hasil kerja dari Panitia Pembangunan tersebut, ditambah pula

dengan berakhirnya masa pakai Rumah Sekolah Rakyat sebagai tempat beribadah,

maka pada tahun 1960 Gereja secara darurat dibangundidirikan di Km.8 Padang

Bulan. Mulai saat itu Kebaktian Jemaat dipindahkan dari Sekolah Rakyat ke Km.8

Padang Bulan. Sebagai pemilik dari tanah tersebut adalah Bapa Jendamuli

Tarigan, dan tanah tersebut dibeli dengan cara diangsur oleh jemaat. Beberapa

orang yang sangat berjasa dalam hal pendanaan pembangunannya adalah :

1.6.1 Kol. Nelang Sembiring

1.6.2 Nahud Bangun

1.6.3 Pulung Pandia

1.6.4 Bapa Albert Tarigan

Page 31: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

25

Walaupun Kebaktian bagi orang dewasa telah dipindahkan ke Km.8

Padang bulan, akan tetapi Kebaktian untuk Anak Sekolah Minggu (KA-KR) tetap

dilanjutkan/diteruskan di Sekolah Rakyat Simpang Kwala. Dan sebagai pengajar

KA-KR pada waktu itu adalah :

1) Dame Br. Sembiring (+)

2) Muliana Br. Barus

3) Else Br. Sembiring

4) Siam Srubakti (+)

5) Ngatur Tarigan

6) Tammat Br. Sinulingga. Dll

Animo masyarakat Karo untuk belajar Firman Tuhan tetap terus

meningkat seperti:

1) Tahun 1962, antara lain Sabarianna Br. Sembiring, Jendamalem Br.

Surbakti, Tetap Sitepu, Pesing Sembiring, dll, ikut belajar Firman Tuhan

yang dilayani oleh Pt.Kiras Tarigan Sahing dari daerah Simalingkar.

Mereka semua belajar di suatu tempat di Jalan Saudara Pasar Mati Padang

Bulan Medan. Usai belajar, maka pada akhir tahun 1963, mereka semua

dibaptis di GBKP Padang Bulan, yang dilayani oleh Pendeta Sibero Tua.

Perlu diketahui bahwa pada masa tersebut nama Gereja yang terdapat di

Km.8 bernama “GBKP Padang Bulan, belum memakai Km.8. Hal ini

dapat dilohat dari Cop Surat Baptisan yang dimiliki oleh anggota jemaat

yang telah dibaptiskan.

Page 32: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

26

2) Tahun 1964, ada lagi dibuka Pelajaran Agama di kediaman Pt. E.K.

Ginting (Alm), dimana Pertua ini turut secara langsung sebagai Pengajar

Firman Tuhan. Yang ikut belajar pada waktu itu tidak hanya berdomisili di

sekitar Simpang Kwala, akan tetapi juga berasal dari Simpang Gabungan,

seperti Sri Bima Depari (sekarang sudah menjadi Pertua di Gereja lain),

Sukacita Sembiring Kembaren, Esther Br. Sembiring Kembaren. Waty Br.

Bangun, Dasar Purba (dari Km.10), dll. Dan tepatnya pada tanggal 11 Juli

1965, mereka dibaptis (ada Baptisan Besar dan ada Baptisan Kecil) di

GBKP Padang Bulan Medan. Dan sebagai Pelayan Tuhan yang melayani

pada saat itu adalah Pendeta Sibero Tua (+). Termasuk yang dibaptis pada

waktu itu adalah (baptisan kecil) adalah Kandirta Purba yang sekarang

sudah menjadi Pertua.

Pada Tahun 1970 hingga 1980, merupakan sejarah pembenahan bagi

jemaat GBKP Km.7 Padang Bulan Medan yang baru terlepas dari Majelis Km.8

serta mendapat Keputusan Sidang Klasis menjadi suatu Majelis yang telah diakui.

Pembenahan maksudnya adalah adanya perubahan secara struktural yang jelas di

dalam pembagian tugas, dan pengelolaan keuangan sesuai dengan Tata Gereja di

dalam Kabktian, Tata Ibadah lebih memfokuskan kedekatan Jemaat dengan

Tuhan, Sidang-sidang yang lebih sistematis menurut keperluan/kebutuhan Gereja

dan umatnya dan sebagainya. Juga antara tahun 1970 hingga 1980, Perpulungen-

perpulungen yang selama ini di bawah binaan Majelis GBKP Km.7 Padang Bulan

Medanm akhirnya satu demi satu mulai dilepaskan agar menjadi perpulungen

yang Mandiri, baik dari segi personalianya, maupun dari segi pendanaan serta

Page 33: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

27

mengambuk keputusan-keputusan yang sistematis dan fragmatis. Keputusan-

keputusan dari Pusat, secara perlahan-lahan mulai dijalankan dan disosialisasikan

kepada jemaat, untuk meningkatkan mutu pelayanan bagi Pejabat-Pejabat Gereja,

contohnya : mensosialisasikan mengenai Kerja Rani, Sehna Berita Simeriah man

Kalak Karo, Minggu Zeding, Minggu Penjayon dan lain-lain.

Salah satu kegiatan Panitia Pembangunan Gereja pada masa ini yaitu pada

Bulan Januari 1972, melaksanakan Pengecetan Gereja untuk pertama kali

bekerjasama dengan Perguruan Yayasan SMP Masehi. Kerja sama ini dilakukan

dengan pembiayaan 2:1, antara Panitia Pembangunan Gereja dengan Yayasan

SMP Masehi.

Mengenai Panitia Pembangunan Gereja yang ada sejak Majelis GBKP

Km.7 Padang Bulan Medan menjadi Runggun, tidak pernah mengalami

perubahan (pemilihan) sampai tahun 1978. Tugas Panitia ini pada waktu itu

adalah selain mengkoordinir Pengecatan Gereja yang bekerjasama dengan

Yayasan perguruan Masehi, pemasangan asbes plafon pada bulan Juli tahun 1977,

kemudian juga menjejaki PNP IX, bagaimana agar pertapakan yang kini dipakai

sebagai tempat beribadah jemaat GBKP Km.7 Padang Bulan Medan, dapat

menjadi milik sendiri. Pendekatan ini tetap dilakukan oleh Panitia dan BP Majelis

Gereja, apakah nantinya pihak Perkebunan PNP IX mau ganti rugi atau

dihibahkan kepada pihak Gereja. Karena tidak ada jawaban dari pihak PNP IX,

mengingat bahwa Surat Perjanjian telah habis masa pakainya, maka Majelis

Gereja merasa khawatir bila pihak Perkebunan PNP IX menarik kembali asetnya

Page 34: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

28

yang mengakibatkan tempat beribadah umat GBKP Km.7 Padang Bulan Medan

tidak ada lagi.

Untuk itu dalam Sidang Majelis Gereja pada tanggal 22 Januari 1978,

dibentuklah 2 (dua) ke-Panitiaan Pembangunan Gereja Majenis GBKP Km.7

Padang Bulan Medan yaitu:

A. Panitia Pembangunan yang lama, yaitu:

1. Pt. Drs. Siam Surbakti

2. Dk. Bengkel Ginting

3. Dk. Nomon Sitepu

Mereka tetap bertuga untuk meneruskan perawatan bangunan Gereja serta

segala peralatan alat-alat yang ada.

B. Panitia Pembangunan Gereja yang baru, yaitu:

1. Ketua (I) : Bapa Luther Sembiring

2. Ketua (II) : Bapa Edy Surya Ginting

3. Sekretaris (I) : Drs. Benyamin Tarigan

4. Sekretaris (II) : Salim Sembiring

5. Bendahara : Negeri Surbakti

Dan sebagai Pembantu Umum adalah

1. Nande Ravenna Br.Sembiring

2. Jam Surbakti

3. Bapa Mehamat Barus

4. Lanee Sinulingga

5. Benteng Pelawi

Page 35: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

29

6. K. Sembiring

7. Bapa Edison Purba

8. Bapa Mai Tarigan

9. Bapa Nggulung Sinulingga

10. Bapa Petrus Sembiring

Panitia Pembangunan Gereja yang baru ini, diberi tugas untuk mencari

Pertapakan untuk Gereja, bilamana Gudang bekas PNP IX ditarik kembali oleh

Perkebunan. Pertapakan yang diprioritaskan adalah sekitar daerah Pasar VI.

Panitia diberi tugas selama 2(dua) tahun untuk mendapatkan pertapakan tersebut.

Pertapakan yang dicari benar ada tetapi ticak sesuai dengan cara pembayarannya.

Para pemilik tanah meminta dengan kontan, sementara pihak Gereja hanya

sanggup membayar secara mencicil (angsur). Dan akhirnya pertapakan tersebut

batal dibeli dan dicari tempat lain. Panitia Pembangunan yang baru dibentuk

tersebut berakhir masa tugasnya setelah tahun 1980 tanpa ada penarikan kembali

dari pihak perkebunan tentang gudang yang dipakai sebagai tempat beribadah

jemaat GBKP Km.7.

Dalam rapat dengar pendapat, dengan beberapa anggota Majelis Gereja

Km.7 Padang Bulan yang dilaksanakan tanggal 19 Maret 2011, di Gereja GBKP

Km.7 Padang Bulan Medan diperoleh beberapa catatan dari narasumber tentang

pemakaian gedung PNP IX yang sekarang telah menjadi gedung Gereja Majelis

Km.7 Padang Bulan Medan. Dari beberapa narasumber tersebut, diperoleh

keterangan/ informasi bahwa mereka pernah mengunjungi kantor perkebunan di

Tanjung Morawa untuk mengusulkan agar Gudang PNP IX yang terletak di

Page 36: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

30

Simpang Gudang dapat dipakai sebagai tempat beribadah. Demikian pula,

diperoleh informasi bahwa pada pertengahan tahun 60-an ada beberapa tokoh

masyarakat Karo datang menghadap Mr. Roga Ginting, SH untuk bersilaturahmi

mendapatkan masukan bagaimana agar Gudang PNP IX dapat menjadi tempat

beribadah bagi Masyarakat Karo di sekitarnya.

Beberapa tokoh masyarakat Karo tersebut yaitu :

1. Pt. Djaga Depari

2. Pt. Mayor Eka Ginting

3. Pt. Drs Siam Surbakti

4. Diaken bengkel Ginting Suka

Mereka ini meminta petunjuk kepada keluarga Mr. Roga Ginting,SH yang pada

saat itu memiliki kedudukan sebagai salah seorang Direksi PNP IX.

Untuk meluruskan itu, mereka juga memohon kepada ibu Roga Ginting

(Rugun Br. Purba,SH) agar dapat menghubungi Gubernur Sumatera Utara yang

pada waktu itu dijabat oleh Roos Telaumbenua, karena pada waktu itu, ibu Rugun

Br.Purba,SH adalah salah satu anggota DPRD tingkat I Sumatera Utara.

Untuk melaksanakan maksud dan tujuan pemakaian Gudang tersebut,

maka pihak jemaat Majelis GBKP Km.7 yang diwakili oleh panitia Pembangunan

Gereja yaitu Pt. Siam Surbakti dan Dk. Bengkel Ginting Suka mencoba

melakukan secara prosedur melalui keluarga Roga Ginting,SH.

Untuk menguatkan argumentasi pemakaian Gedung PNP IX sebagai

tempat ibadah, maka pertama-tama yang diusulkan oleh ibu Rugun Br. Purba,SH

kepada panitia ialah membuat surat kepada Gubernur Kepada Daerah Sumatera

Page 37: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

31

Utara. Surat panitia dibuat tanggal 24 Semptember 1966 dan tidak beberapa lama

keluarlah izin tersebut dari PNP IX. Maka pada bulan Desember 1966,

dilaksanakan Natal pertama Daerah I di gudang tersebut.

Sementara untuk Kebaktian Umum mulai dilaksanakan mulai 1 Januari

1967. Dengan demikian, jemaat yang ada di sekitar Simpang Kwala hingga

Kaveleri mulai beribadah di Gereja Majelis Km.7 walaupun masih dalam bentuk

perpulungen belum menjadi runggu.

Selain tempat ibadah, Gudang tersebut juga dipakai sebagai tempat

pendidikan SMP dan SMA Masehi yang pada waktu itu dipelopori oleh :

1. Drs. Romanus Sibero

2. Drs. Siam Surbakti

3. Drs. Kabar Sitepu

4. M.N. Depari

5. K. Keliat

6. B. Ginting

7. M. Tarigan

8. A. Sinulingga

Pembukaan SMP Masehin dan penerimaan murid baru dimulai pada 10

Januari 1968. Dalam perjalanannya panitia pembangunan tetap bekerja untuk

merenovasi gudang tersebut agar layak dipakai sebagai tempat beribadah. Sebagai

prioritas yang dibutuhkan pada waktu itu adalah mencari tanah/ tempat untuk bisa

mendirikan rumah pejabat Gereja. Tanah pertapakan tersebut diperoleh di Jalan

Beringin Padang Bulan Medan yang dibeli dengan harga Rp. 7.500.000,-. Rumah

Page 38: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

32

pejabat Gereja pun dibangun melalui swadaya jemaat/ lelang-lelang, dan pada 31

Maret 1991, rumah pejabat tersebut diresmikan secara liturgi Gereja.

Dalam perjalanannya dari waktu ke waktu, maka ditelusurilah bagaimana

sebenarnya status pertanahan yang dipergunakan Gereja sebagai tempat

beribadah. Dalam periodenisasi, Panitia Pembangunan Gereja tahun 1996-2000

tetap saling bertukar informasi dan mencari fakta-fakta sebagai masukan terhadap

panitia. Pada tahun 1996 akhir, diperoleh kepastian bahwa Ketua Pembangunan

Gereja (Balans Sebayang, SH, MA) yang menjabat sebagai K. Humas PNP IX

mengecek buku arsip tentang aset pertanahan milik PNP IX yang ada di Kantor

Pusat Tembakau Deli, nyata tidak ada lagi. Melihat keadaan ini, Ketua Panitia

bersama Sekretaris mempersiapkan bahan mengingat pentingnya Pembangunan

berskala besar atas pembangunan Gereja tersebut, maka Majelis menginstruksikan

agar Panitia juga mencari jalan bagaimana tanah yang di depan samping gereja

dan di belakang gereja dapat diperjualbelikan pemiliknya kepada Gereja. Untuk

itu, Panitia berusaha mencari pendekatan secara kekeluargaan. Setelah ditunggu

sekian lama, saudara Jaya Depari sebagai pemilik tanah di depan samping gereja

menawarkan tanahnya tersebut kepada Sekretaris Panitia di Jambur Namaken dan

hal ini tidak disia-siakan dan langsung memanggil Ketua agar secepatnya

dilakukan negosiasi antara panitia dan pemilik tanah. Singkat cerita dibelilah

tanah tersebut berukuran 4 x 20 meter seharga Rp. 26.000.000,- ditambah honor

pembuatan akta perjanjian mengenai jual beli No.33 tanggal 29 Desember 1997

dengan biaya Rp. 300.000,-. Kemudian tanggal 24 Agustus 1998, atas pendekatan

yang dilakukan oleh Ketua II yaitu Bapa Kawar Brahmana maka tanah yang di

Page 39: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

33

belakang Gereja juga diperjualbelikan sehingga Panitia melakukan negosiasi

bersama pemilik tanah dan secara perkiraan luasnya ±200 meter dengan harga Rp.

58.400.00,-. Dengan pertambahan ±200 meter, hal tersebut sudah sangat

mengembirakan sehingga pembangunan secara sekala besar sudah dapat dimulai

dengan terlebih dahulu merencanakan pengumpulan dana.

Dalam perjalanan/ kisah yang dilalui tentang aset tanah Gereja tersebut

sunggu banyak lika-liku yang dijalani sampai kepada kepemilikan yang sah

menjadi milik Gereja. Tanah pertapakan tersebut, telah dituangkan dalam suatu

Surat SK Camat No. 593.21 / 003 / SKT / KB / 2008, demikian pula mengenai

tanah Rumah Dinas Pendeta yang terletak di Jalan Beringin telah diterbitkan surat

yaitu SK Camat No.28 / 594 / APH / MB / 1989 tanggal 6 Februari 1989.

2.2.2 Perkembangan Gereja Batak Karo Protestan Km.7 Padang Bulan

Medan

Gereja GBKP Km.7 Padang Bulan Medan merupakan Gereja yang cukup

berkembang pesat. Banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan dibawah naungan

GBKP Km.7 Padang Bulan Medan, contohnya seperti kegiatan dalam

memperindah bangunan gereja. Berdasarkan catatan mantan sekretaris Majelis

GBKP Km.7 Padang Bulan Medan, Dk.Sanggup Sembiring (Alm), yang turut

dibacakan pada penringatan Jubelium yang ke-100 tahun GBKP di Jambur

Namaken, maka Badan Pekerja Majelis GBKP Km.7 yang telah dipilih pada 23

Mei 1976, mengalami perubahan. Perubahan ini tidak jelas apa penyebabnya,

namun dari struktur yang ada terlihat banyak pergantian personel yang digantikan

oleh wajah baru.

Page 40: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

34

Panitia Pembangunan Gereja yang pernah ditetapkan oleh Majelis 2(dua)

tim yaitu Panitia Pembangunan yang Lama dan Baru, pada waktu itu dibubarkan,

sekaligus dibentuk Panitia Pembangunan Gereja yang diangkat pada Agustus

1978.

Panitia yang baru diangkat masa periode 1978-1981 tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Ketua : Drs. Nomon Sitepu

2. Sekretaris : Drs. Siam Surbakti

3. Bendahara : Negeri Surbakti

Seksi Pengumpulan Dana yaitu:

1. Ketua : Rajin Ginting

2. Sekretaris : Drs. B. Tarigan

3. Pembantu : 1) Bapa Luther Sembiring

2) Salim Sembiring

3) Bengkel Ginting

4) Benteng Pelawi

5) Nd.Rarenna br Sembiring

Mengenai tugas Panitia Pembangunan Gereja ini yaitu:

A. Jangka Pendek, meliputi:

1. Memasukkan Listrik ke Gereja diusahakan selambatnya September

1978.

2. Menimbu lobang yang terdapat di tengah Gereja.

Page 41: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

35

3. Memperbaiki Gereja termasuk merehab jendela-jendela, memperbaiki

pintu-pintu untuk disesuaikan dengan gambar.

B. Sebagai Program jangka panjang, yaitu : memperjuangkan Gereja tersebut

menjadi milik GBKP Km.7 Padang Bulan Medan.

Dalam Sidang Majelis GBKP Km.7 Padang Bulan Medan pada tanggal 2

September 1978, Panitia Pembangunan Gereja menyampaikan beberapa usul

kehadapan Sidang Majelis, yaitu sebagai berikut:

1. Melaksanakan permutasian keuangan dan administrasi dari Bendahara

Majelis Gereja ke Bendahara Panitia Pembangunan Gereja.

2. Persembahan disetiap Perpulungen jabu-jabu tetap dilaksanakan untuk

dana Pembangunan Gereja.

3. Sumbangan jemaat secara pribadi perlu ditingkatkan.

4. Membentuk Donatur-donatur dari setiap Perpulungen jabu-jabu.

5. Sedapat mungkin sebulan sekali dilaksanakan lelang-lelang.

6. Melakukan Sidang Panitia sekali dalam sebulan, dan bilamana ada anggota

Panitia Pembangunan tidak hadir 3(tiga) kali berturut-turut, maka sudah

perlu dilaporkan ke Sidang Majelis, untuk diproses lebih lanjut.

Masih dalam sidang waktu yang sama Diakonia juga mengusulkan kepada

Pimpinan Majelis Gereja agar Keuangan serta administrasi Diakonia diserahkan

saja pelaksanaannya kepada Bendahara Diakonia Majenis GBKP Km.7 Padang

Bulan Medan.

Sementara pada Sidang Majelis 22 Oktober 1978, Permata Bethlehem juga

mengusulkan beberapa usulan kehadaoan Majeli sebagai berikut:

Page 42: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

36

1. Mempersiapkan dan menjual Kalender 1979 kepada Jemaat GBKP Km.7

Padang Bulan Medan. Hal ini disetujui oleh Sidang Majelis dengan catatan

Kalender tersebut mencerminkan ke-Kristenan dengan harga tidak lebih

dari Rp.500,- per buah.

2. Setiap Kegiatan PA Permata Bethlehem yang dilaksanakan secara

bergiliran di rumah-rumah, hendaknya dihadiri oleh Majelis Gereja. Usul

ini diterima dengan baik dengan catatan dihadiri secara bergiliran dengan

adanya roster.

3. Hendaknya bahab PA Permata Bethlehem senantiasa disediakan oleh

Majelis Gereja. Untuk tugas ini diserahkan sepenuhnya kepada Pendeta

Selamat Karosekali, yang merupakan Ketua BP. Majelis Km.7 pada waktu

itu.

4. Bagaimana cara mengajak/mengaktifkan Permata untuk datang ke PA

yang dilarang oleh orang tuanya.

Dalam hal ini Pimpinan Majelis memberikan jawaban agar Pertua dan

Permata yang telah ditunjuk, sama-sama mengunjungi permata tersebut

sekaligus memberikan gambaran permata kepada orang tua yang

bersangkutan.

Pekabaran Injil untuk Majelis Gereja GBKP Km.7 telah dibuka, dengan

daerah yang dilayani yaitu Talun Kenas. PI pertama dilakukan pada tanggal 13

Oktober 1979, ke kampung Bisemat Runggun Talun Kenas. Yang turut

berpartisipasi pada waktu itu adalah beberapa anggota Majelis Gereja, Moria

sekitar 10 orang dan anggota Vocal group Permata.

Page 43: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

37

Dalam perjalanannya dari tahun ke tahun, tidak mungkin semua dicatat

mendetail tentang sejarah perjalanan umat Majelis GBKP Km.7 Padang Bulan

Medan, akan tetapi satu hal yang sudah pasti bahwa dalam hal partisipasinya.

Peranan umat Majelis GBKP Km.7 telah banyak membantu Gereja-Gereja GBKP

diluar GBKP Km.7, baik dari segi pembangunan fisiknya maupun dari segi

Pengumpulan Dana berupa Lelang-Lelang, Pengedaran Struk Undangan, berupa

urupa undangan/sumbangan yang diperuntukkan bagi kemajuan suatu Gereja.

Keadaan ini dapat diketahui dari beberapa gambaran secara nyata yang telah

berwujud seperti ikut serta dalam pengumpulan dana dan Pembangunan Gereja:

1. Gereja Tanjung Berampu, telah berdiri di Biru-Biru

2. Gereja Benameriah

3. Gereja Tanjung Selamat

4. Gereja Simalingkar B

5. Gereja Pintu Besi

6. Gereja Bunga Rampai

7. Gereja Pasar IV Koserna

8. Gereja Pasar VII Selayang 2

9. Gereja Timba Lau

10. Sayum (Sembahe)

11. Gereja Biru-Biru

12. Pembangunan Kantor Klasis Medan Delitua

13. Gereja Tembengen

Page 44: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

38

Mengenai masalah persembahen tidak ada diterapkan dalam pengusulan

tersebut. Dan diusulkan juga agar nantinya ditempatkan seorang Guru Agama

untuk Majelis Benameriah/T.Selamat.

Dalam hal Perpulungen yang terdapat di Simalingkar, Pembangunan

Gereja telah dirintis/ dimulai pada bulan Juni tahun 1971, sekaligus acara lelang-

lenang untuk dana awal. Sumber-sumber dana yang dikutip untuk Pembangunan

Gereja tersebut antara lain :

1. Dari Perpulungen Km.7, Benameriah, Tanjung Selamat.

2. Dari Kolekte ekstra setiap minggu yang telah disetujui.

3. Dari para Pertua/ Diaken yang ada di setiap Perpulungen ditetapkan

Rp.200,- per orang.

4. Bantuan dari Klasis Medan berupa seng 286 lembar.

5. Donatur/ Dermawan serta kwitansi berhadiah, dll.

Pada bulan Juli 1972, dilaksanakan Pentahbisan Gereja Simalingkar,

sekalian dengan acara Lelang-Lelang untuk pengumpulan dana pembangunan

tersebut. Dalam Sidang Majelis GBKP Km.7 Padang Bulan Medan tanggal 13

Maret 1977, Perpulungen Simalingkar mengusulkan agar Gereja yang terdapat di

Simalingkar disyahkan menjadi satu Runggun, yaitu Runggun Simalingkar B.

Dan oleh Klasis Medan Delitua, yang bersidang pada bulan Mei 1977, disyahkan

Gereja di Simalingkar B menjadi Runggu GBKP Simalingkar. Keadaan

perpulungen yang dipertimbangkan untuk menjadi satu runggun antara lain,

jumlah keluarga yang ada dalam perpulungen, banyaknya anggota Sidi, banyak

jumlah anggota, jumlah Pertua/ Diaken dan persembahan rata-rata yang diperoleh.

Page 45: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

39

Tentang kelanjutan dari Panitia Pembangunan Gereja, maka pada hari

Kamis tanggal 2-7-1982 oleh team Formatur, dipilihlah beberapa orang yang

memegang jabatan di Panitia Pembangunan Gereja untuk masa bakti 1982-1983.

Sebagai Program Kerja Panitia Pembangunan Gereja ke depan telah

dirumuskan secara skala prioritas yaitu:

1. Perbaikan atap yang bocor, asbes yang rusak serta lesplank kayu.

2. Penambahan durung-durung (tempat kolekte) dan penggantian papan tulis

kecil.

3. Pembangunan tanah belakang Gereja untuk:

a. Kamar Persiapan bagi pejabat Gereja

b. Kamar Mandi/ WC

c. Inventaris/ Ruang Persiapan

d. Perbaikan Mimbar

4. Penambahan bangku-bangku Secukupnya

5. Perawatan kereta sorong jenazah

6. Membangun pagar Gereja (pagar beton) yang mengelilingi Gereja dengan

ukuran yang memiliki batas-batas yang pas.

7. Membuat Menara di depan Gereja serta loncengnya.

8. Pembelian Organ/ alat musik Gereja

9. Penataan pintu-pintu/ jendela-jendela serta pemasangan kipas angin.

10. Membangun tempat Parkir untuk sepeda motor

11. Membangun rumah Pendeta

Page 46: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

40

Jumlah biaya yang diprediksi untuk nomor 1 sampai dengan nomor 10

sekitar Rp. 4.500.000 (Empat Juta Lima Ratus Ribu Rupiah), yang direncanakan

diperoleh dengan cara pinjaman sementara kepada jemaat, sumbanga sukarela,

sumbangan wajib, dan dari Kas yang masih tersedia.

Sementara itu di tengah-tengah Pembangunan Gereja Majelis GBKP Km.7

Padang Bulan Medan terus melakukan pembenahan, demikian pula terhadap

struktur Kepanitiaan telah banyak terjadi pergantian dan terus berubah

sebagaimana tuntuntan kemajuan yang ada.

Dalam perjalanannya pada tahun 1990 hingga sekarang banyak terjadi

perubahan-perubahan yang dialami, seperti munculnya wajah-wajah baru di dalam

jabatan Pertua dan Diaken termasuk di dalam Badan Pekerja Harian Majelis

Gereja, juga di dalam semangat kegotongroyongan mendirikan Rumah Ibadah,

pembagian kerja berdasarkan Tata Gereja sudah lebih difokuskan yakni tentang

Tri Tugas Gereja (Koinonia, Marturia dan Diakonia) termasuk Hierarki dari

Pimpinan Majelis sampai ke bawah, telah terlihat semakin realistis.

Walaupun generasi baru telah terlihat banyak yang muncul dalam era ini

akan tetapi bukan berarti bahwa peran generasi pendahulu telah lenyap, akan

tetapi dalam hal inilah terjadi perpaduan antara ide-ide yang dibawa oleh wajah

baru disatukan dengan pendapat yang lenih berpengalaman sehingga terciptalah

gagasan yang dapat diterima oleh kedua pihak.

Wajah-wajah baru yang masih enerjik yeng memiliki potensi yang tinggi

serta kemampuan yang dapat diandalkan, adalah suatu modal penting di dalam

perjalanan kehidupan Gereja. Tenaga-tenaga baru tersebut tinggal bagaimana

Page 47: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

41

dipersiapkan dan diarahkan agar program yang dijalankan tidak hanya berupa

idealisme saja melainkan bener-benar realistis dan sistematis.

Page 48: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

42

BAB III

PERKEMBANGAN JEMAAT PADA GEREJA BATAK

KARO PROTESTAN JALAN JAMIN GINTING KM.7

PADANG BULAN MEDAN

Pada bab ini akan dilihat bagaimana perkembangan jemaat GBKP Km.7

yang dulunya hanya 2 (dua) sektor dan sekarang menjadi 26 sektor, dan setiap

sektor telah ada Pengurus Moria. Moria tetap mengambil bagian dalam kegiatan-

kegiatan gereja yang diprogramkan Runggun, Klasis Medan Delitua maupun

kegiatan Moria Pusat.

3.1 Deskripsi Jemaat

Penggunaan istilah jemaat umum digunakan di kalangan gereja. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia, jemaat adalah segolongan masyarakat Kristen.

Dapat disumpulkan, jemaat adalah orang yang melaksanakan ibadah/ kebaktian.

Kata “Jemaat” adalah kata serapan dari bahasa Arab. Kata yang sinonim

dengannya adalah ‘Gereja’ yang berasal dari bahasa Portugis ‘igreja’, yaitu kata

yang diserap dari para misionaris Portugis.

Karena itu jika berbicara tentang Jemaat tidak ada seorangpun yang perlu

merasa sombong dan memperkenalkan diri sebagai pendiri jemaat. Jemaat adalah

persekutuan orang percaya yg dipanggil keluar oleh Allah bukan oleh orang-

seorang secara pribadi. Persekutuan orang percaya yang terpanggil ini bertumbuh,

Page 49: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

43

hidup dan berkembang oleh kasih Yesaus Kristus dan oleh kuasa Rohkudus, dan

oleh pertumbuhan ini mereka menyaksikan kasih Allah melalui Persekutuan,

Pelayanan dan Kesaksian yg kita kenal sebagai Tri Panggilan Gereja.

Dalam persekutuan (Koinonia) semuanya mendapat bagian dalam

keselamatan yang dianugerahkan Allah dalam Kristus, yaitu keselamatan untuk

semua manusia. Dengan demikian persekutuan tersebut tidak boleh menutup diri

tetapi harus terbuka bagi semua orang. Melalui Kesaksiannya jemaat terpanggil

untuk membagikan keselamatan yg telah mereka terima sebagai anugerah dari

Kristus kepada oramg lain. Pembagian anugrah ini disampaikan melalui

pemberitaan/ Kesaksian (Marturia). Isi kesaksian ini merupakan penggenapan

janji Allah dalam Kristus kepada semua orang percaya. Jadi jelas, jemaat

terpanggil untuk mengabarkan Injil Kristus yg berisi Kabar Keselamatan (Kabar

Baik) melalui Tri Panggilan Gereja.

3.2 Perkembangan Jemaat GBKP Km.7 Padang Bulan Medan

Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Km.7 Padang Bulan Medan

merupakan salah satu gereja yang berkembang pesat di Indonesia, dapat dilihat

dari jumlah jemaat. Dari awal terbentuknya gereja ini, dapat dilihat jumpah

jemaatnya yang terus bertambah. GBKP merupakan salah satu gereja etnis yang

didominasi oleh masyarakat Karo.

Page 50: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

44

3.2.1 Perkembangan Jemaat Pada Tahun 1970-1980

Perjalanan Jemaat pada tahun 1970 hingga 1980, merupakan pembenahan

bagi umat GBKP Km.7 Padang Bulan Medan yang baru terlepas dari Majelis

GNKP Km.8 serta baru mendapat Keputusan Sidang Klasis menjadi suatu Majelis

yang telah diakui. Pembenahan maksudnya adalah adanya perubahan secara

struktural yang jelas di dalam pembagian tugas, dan pengelolaan keuangan sesuai

dengan Tata Gereja di dalam kebaktian, Tata Ibadah yang lebih memfokuskan

kedekatan Jemaat dengan Tuhan, sidang-sidang yang lebih sistematis menurut

keperluan Gereja dan umatnya dan sebagainya. Pada tahun ini juga perpulungen-

perpulungen yang selama ini di bawah binaan Majelis GBKP Km.7 Padang Bulan

Medan, dilepaskan satu demi satu agar menjadi perpulungen yang mandiri.

Keputusan dari pusat secara perlahan-lahan mulai dijalankan dan disosialisasikan

kepada jemaat, untuk meningkatkan mutu pelayanan bagi Pejabat-Pejabat Gereja,

contohnya seperti mensosialisasikan mengenai Kerja Rani, Sehna Berita Simeriah

man Kalak Karo, Minggu Zeding, Minggu Penjayon dan lain-lain.

Struktur Organisasi Kepemimpinan di Majelis GBKP Km.7 telah semakin

nyata fungsinya pada setiap personalianya, ditambah dengan tenaga fulltimer

Pendeta GM.Tamamilang, sebagai pelayan untuk Perpulungen, sehingga

memberikan peluang yang lebih luas untuk memberitakan kabar baik.

Perkembangan ditengah-tengah persekutuan juga diikuti oleh Moria, yang

turut mengadaptasikan diri melihat perlunya perubahan yang dilakukan untuk

kelancaran organisasi. Setelah pengesahan Perpulungen GBKP Km.7 menjadi satu

runggun dan juga telah disempurnakannya Pengurus Harian BP Majelis GBKP

Page 51: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

45

Km.7 Padang Bulan Medan, maka Organisasi Moria juga mengalami perubahan

di bidang personalia, karena terbentuk Pengurus Moria Anak Cabang dan Moria

Ranting.

Dalam pelayanan Kebaktian Sekolah Minggu/ Remaja belum ada struktur

kepengurusan yang dibentuk, karena kegiatan buat Anak Sekolah Minggu dan

Remaja hanya berfokus pada kebaktian saja, jarang ada Rekreasi ataupun kegiatan

lain. Kepengurusan dalam Kebaktian Sekolah Minggu dan Remaja baru mulai

terbentuk pada tahun 1977.

Mengenai kepengurusan Permata Majelis GBKP Km.7 yang dinamain

Permata Bethlehem, tidak banyak yang diketahui siapa-siapa yang duduk di masa

tahun 1973 sampai 1976, mengingat data dan informasi yang tidak lengkap, akan

tetapi dilihat dari personel yang ada pada saat itu ada beberapa tokoh yang

dianggap berperan dalam kepengurusan Permata Bethlehem seperti : Seribima

Depari, Sahabat Surbakti, Budi Petrus Surbakti, Mardin Ginting, Stasiun Tarigan,

Krisman Depari Johani Br. Barus, Johana Br. Barus, Telah Bangun, Usman

Sembiring, Sejahtera Sinulingga, Bahagia Bangun dan lain-lain. Pada tahun 1970

hingga 1976, mereka berperan dalam setiap kegiatan Permata Bethlehem yaitu

dalam Perayaan Natal, Paskah, Porseni dan sebagainya.

Dalam hal Guru Sekolah Minggu yang melayani Kabaktian Anak dan

Remaja diawal tahun 1977, bisa dikatakan agak memprihatinkan, karena Guru

yang melayani pada waktu itu hanya 4 (empat) orang saja. Untuk itu, Guru

Sekolah Minggu yang ada pada waktu itu berusaha mencari jalan, bagaimana

supaya Guru Sekolah Minggu dapat bertambah jumlahnya untuk

Page 52: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

46

menyempurnakan pelayanannya. Maka diambillah mufakat, dengan berkonsultasi

berama Pimpinan Majelis untuk melaksanakan pemilihan Guru Sekolah Minggu

dari Permata yang merasa terpanggil untuk melayani di lembaga ini.

3.2.2 Perkembangan Jemaat Pada Tahun 1980-1990

Pada periode ini GBKP Km.7 banyak membantu Gereja-Gereja GBKP

diluar GBKP Km.7, baik dari segi Pembangunan fisik maupun dari segi

Pengumpulan Dana berupa lelang-lelang, pengedaran struk undangan berupa

sumbangan yang diperuntukkan bagi kemajuan Gereja. Keadaan ini dapat

diketahui dari beberapa gambaran secara nyata yang telah terwujud seperti ikut

serta dalam pengumpulan dana dan pembangunan beberapa gereja.

Semasa periode ini BP Majelis GBKP Km.7 memiliki beberapa catatan :

1. Perpulungen jabu-jabu yang selama ini hanya ada 5 (lima) sektor menjadi

6 (enam) sektor, yaitu :

A. Daerah (I) termasuk : Sempakata, Pasar Mbiring, Sektor Rabu

B. Daerah (II) termasuk : Pasar VII, Mesin, Pasar V &VII

2. Dimulainya Pekan Doa

3. Mulai dilaksanakan pengutipan ‘Kerja Rani’ di jemaat GBKP Km.7.

Masih memfokuskan sosialisasi pada jemaat.

4. Iuran kepada jemaat sudah semakin diintensifkan pengutipannya,

memngingat iuran kepada jemaat ini lebih awal dikutip dibandingkan

dengan kutipan-kutipan lainnya.

Page 53: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

47

5. Minggu Penjayon sudah mulai dijalankan, dengan membawa persembahan

di dalam sebuah amplop, dan dimasukkan ke dalam kotak di depan

Mimbar yang sudah dipersiapkan oleh Majelis Gereja.

Pada masa ini persekutuan ibu-ibu yang dipanggil Moria, telah terlihat

perannya luar biasa. Bukan hanya dilihat dari segi aktifitasnya yang menonjol,

akan tetapi dari segi penyusunan program kerja nampak lebih diperhitungkan,

baik dari segi posisi keunganan maupun dari segi efisiensi kerja. Penanggulangan

masalah-masalah yang sering terjadi di tengah-tengah gereja, seperti bingkiran

untuk Guru Sekolah Minggu, santunan untuk anak yatim piatu di Gelora Kasih,

pengumpulan mata uang terkecil, penanggulangan sumbangan Badan Pekerja

Majelis yang diutus ke Sidang Sinode GBKP untuk Lembaga Alkitab Indonesia

dan lain-lain menunjukkan bahwa Moria tetap selangkah diatas bila dibandingkan

dengan lembaga lainnya yang ada di gereja. Kesinambungan pengurus Moria

Majelis GBKP Km.7 Padang Bulan Medan tetap eksis walaupun dalam

periodesasinya banyak terlihat wajah-wajah baru.

Di tengah perjalanan masa tahun tersebut, terjadi pemekaran Sektor

Perpulungen Jabu-jabu Lau Burah Simalem dari PJJ Rabu. Pemekaran tersebut

terjadi karena adanya pemikiran bahwa pada masa yang akan datang akan terjadi

pertambahan jemaat Karo yang beragama Kristen khususnya GBKP yang

bermukin di Lau Burah Simalem.

Dalam perkembangan selama kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir,

terlihat penigkatan dalam berbagai hal, seperti untuk tahun 1980 jumlah

Perpulungen Jabu-jabu masih terdapat 7 (tujuh) sektor, yaitu :

Page 54: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

48

1. Perpulungen Sempakata

2. Perpulungen Pasar Mbiring

3. Perpulungen Rabu

4. Perpulungen Pasar VII A

5. Perpulungen Mesin

6. Perpulungen Pasar V – VI

7. Perpulungen Pasar VII B

Namun untuk akhir tahun 1990, tercatat sudah ada 14 Sektor sekawasan

Majelis GBKP Km.7 Padang Bulan Medan, yaitu :

1. Perpulungen Sempakata

2. Perpulungen Sempakata Muli

3. Perpulungen Sempa Arih

4. Perpulungen Pasar VII - A

5. Perpulungen Rabu

6. Perpulungen Lau Burah Simalem

7. Perpulungen Sibayak - Riahna

8. Perpulungen Pasar VI - A

9. Perpulungen Pasar VI - B

10. Perpulungen Mesin

11. Perpulungen Pasar VII - A

12. Perpulungen Pasar V

13. Perpulungen Arih Ersada

14. Perpulungen Pasar VII – B

Page 55: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

49

3.2.3 Perkembangan Jemaat Pada Tahun 1990-2000

Dalam perjalanannya pada tahun 1990 hingga sekarang banyak terjadi

perubahan-perubahan yang dialami, seperti munculnya wajah-wajah baru di dalam

jabatan Pertua dan Diaken termasuk di dalam Badan Pekerja Harian Majelis

Gereja, juga di dalam semangat kegotongroyongan mendirikan Rumah Ibadah,

pembagian kerja berdasarkan Tata Gereja sudah lebih difokuskan yakni tentang

Tri Tugas Gereja (Koinonia, Marturia dan Diakonia) termasuk Hierarki dari

Pimpinan Majelis sampai ke bawah, telah terlihat semakin realistis. Walaupun

generasi baru telah terlihat banyak yang muncul dalam era ini akan tetapi bukan

berarti bahwa peran generasi pendahulu telah lenyap, akan tetapi dalam hal inilah

terjadi perpaduan antara ide-ide yang dibawa oleh wajah baru disatukan dengan

pendapat yang lenih berpengalaman sehingga terciptalah gagasan yang dapat

diterima oleh kedua pihak.

Wajah-wajah baru yang masih enerjik yeng memiliki potensi yang tinggi

serta kemampuan yang dapat diandalkan, adalah suatu modal penting di dalam

perjalanan kehidupan Gereja. Tenaga-tenaga baru tersebut tinggal bagaimana

dipersiapkan dan diarahkan agar program yang dijalankan tidak hanya berupa

idealisme saja melainkan bener-benar realistis dan sistematis.

Untuk menseleksi bagi orang yang akan menduduki posisi suatu jabatan,

perlu dilihat melalui talenta/karunia yang dimilikunya, dan juga disertai dengan

bakat yang dibawa sejak kecil. Hal itu dilakukan agar perkembangan serta

kemajuan gereja terlihat nyata di tengah-tengah jemaat, sehingga tujuan dari

Page 56: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

50

gereja yaitu mandiri dalam Teologi, mandiri dalam sumber daya manusia dan

mandiri dalam dana dapat tercapai.

Pemilihan Pertua/Diaken pada periodesasi ini tidak ada perubahan seperti

periode sebelumnya, yaitu menyelesaikan secara tuntas dan langsung dipilih di

sektor tanpa ada pemilihan ulang di Gereja, karena kebanyakan sektor hanya

memiliki calon tunggal. Hanya beberapa daerah saja yang terlibat dibawa ke

gereja untuk pemilihan berikutnya. Pada pertengahan 1994, beberapa Pertua yang

telah sampai masa kerjanya mendapatkan Hak Emeritus dan mengusulkan Hak

tersebut ditangguhkan.

Hal-hal yang perlu diprioritaskan selama periode ini adalah tentang

penyelesaian pembangunan Rumah Pejabat Gereja yang terletak di Jalan Beringin.

Kegiatan lain yang dilakukan pada periode ini adalah menerbitkan Kalender

Panitia Pembangunan Gereja dan didistribusikan kepada jemaat serta sampai ke

Peria-ria.

Banyak kegiatan yang dilakukan Permata Bethlehem pada kurun waktu

1990-2000, seperti Permata mengadakan Festival Koor dan Vocal Group antar

Sektor Perpulungen mulai dari bulan Oktober sampai November 1992. Kemudian

untuk menambah Kas Permata untuk Perayaan Natal 1992, anggota Permata

membuat aksi jual sapu lidi kepada jemaat di Gereja. Permata Bethlehem juga ikut

serta di dalam Musyawarah Pelayanan Klasis Medan Deli Tua.

Perkembangan yang dapat kita lihat dari Sektor Perpulungen Jabu-jabu

yakni :

Page 57: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

51

A. Pada Tahun 1980, jumlah Sektor Perpulungen Jabu-jabu hanya terdapat 6

(enam) sektor saja.

B. Pada Tahun 1990, jumlah Sektor Perpulungen Jabu-jabu hanya terdapat 13

(tiga belas) sektor.

C. Pada Akhir Tahun 2000, jumlah Sektor Perpulungen Jabu-jabu se-Majelis

GBKP Km.7 sudah mencapai 19 (sembilan belas) sektor, yaitu : PJJ

Sempakata, Sempakata Muli, Arih Ersada, Sadanioga, Rabu, Sempa Arih,

Lau Burah Simalem I, Lau Burah Simalem II, Riahna, Pasar V, Pasar VI-A,

Pasar VI-B, Imanuel, Maranatha, Sibayak, Pasar VII, Pijer Podi, Mesin, dan

PJJ Simpang Gudang.

3.2.4 Perkembangan Jemaat Pada Tahun 2000-Sekarang

Hal yang sudah pasti dan jelas perkembangan GBKP Km.7 Padang Bulan

Medan terletak pada perkembangan umat GBKP dibidang sektor dan pertambahan

anggotanya yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Karena

semakin banyaknya anggota di dalam sektor, maka beberapa sektor mengalami

pemekaran, beberapa sektor yang mengalami pemekaran yaitu :

1. PJJ Sempakata II pemekaran dari PJJ Sempakata I

2. PJJ Sada Kata pemekaran dari PJJ Sempakata Muli

3. PJJ Rabu II pemekaran dari PJJ Rabu I

4. PJJ Sempa Arih II pemekaran dari PJJ Sempa Arih I

5. PJJ Efata Johor pemekaran dari PJJ LBS II

6. PJJ Gloria pemekaran dari PJJ Pasar VI-B

Page 58: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

52

7. PJJ Makedonia pemekaran dari PJJ Beringin

Sehingga dengan demikian jumlah PJJ yang terdapat di kawasan Majelis

GBKP Km.7 Padang Bulan Medan sekarang terdapat sebanyak 26 sektor PJJ,

antara lain :

1. PJJ Sempakata II 14. PJJ LBS I

2. PJJ Sada Kata 15. PJJ LBS II

3. PJJ Rabu II 16. PJJ Riahna

4. PJJ Sempa Arih II 17. PJJ Pasar V

5. PJJ Efata Johor 18. PJJ Pasar VI-A

6. PJJ Gloria 19. PJJ Pasar VI-B

7. PJJ Makedonia 20. PJJ Imanuel

8. PJJ Sempakata Muli 21. PJJ Maranatha

9. PJJ Arih Ersada 22. PJJ Sibayak

10. PJJ Sadanioga 23. PJJ Pasar VII

11. PJJ Rabu I 24. PJJ Pijerpodi

12. PJJ Sempa Arih I 25. PJJ Beringin

13. PJJ Sempakata 26. PJJ Simpang Gudang

3.3 Lembaga Kategorial Pada GBKP Km.7

Dalam perkembangan GBKP Km.7 Padang Bulan Medan terdapat

beberapa Lembaga-lembaga Kategorial yang mendukung. Tiap lembaga memiliki

tugas masing-masing di bidangnya. Akan kita bahas beberapa Lembaga

Page 59: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

53

Kategorial yang ada di GBKP Km.7 Padang Bulan Medan yang mendukung

perkembangan GBKP Km.7 dengan pesat.

3.3.1 Moria

Moria adalah sebuah perkumpulan perempuan di tengah gereja GBKP.

Perempuan, tidak hanya yang sudah menikah tetapi juga yang belum menikah

namun sudah sudah berusia 25 tahun dan bersedia menjadi anggota moria.

Persekutuan ini pada tahun 2010 sudah berulang tahun yang ke-53. Artinya

secara organisasi ia sudah cukup dewasa. Demikian juga dengan program yang di

buat selama ini diharapkan sudah mampu menampung kebutuhan dan aspirasi

moria disetiap tingkatannya meski masih banyak kekurangan disana sini. Sebagai

sebuah perkumpulan perempuan tentuna dinamika yang ada didalam organisasi ini

sangat kental dengan karakter dan prilaku perempuan, khususnya perempuan

Karo.

Perempuan Karo sudah banyak mengambil bagian dalam menata

kehidupan bersama, menjadi ibu bagi keluarga dan sudah mulai mampu berperan

banya diranah publik. Sudah turut mengambil bagian dalam berbagai pengambilan

keputusan. Hal ini tidak terjadi begitu-begitu saja, tetapi ini melalui proses yang

cukup panjang, penuh perjuangan. Meski dulu ia pernah minder menjadi

perempuan karena memang tidak ada kesempatan untuk berkembang, ia dihambat

oleh budaya yang di pahami dan di akui didalam keluarga tetap sekarang hal

tersebut sudah berkurang. Hal ini disebabkan oleh perubahan sosial yang terjadi di

masyarakat, gereja dan keluarga sehingga mereka sudah mengenyam pendidikan

Page 60: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

54

yang tinggi. Melalui pengembangan pemahaman akan Firman Tuhan dan

pemberdayaan yang diberikan kepada moria telah menempa mereka menjadi

perempuan yang tangguh. Dan mereka semakin berkarya didalam gereja.

Perempuan Karo sudah banyak mampu bertelogi dalam konteks hidupnya,

spiritualitasnya semakin bagus, yang tampak dalam kehidupan ibadahnya.

3.3.2 Permata

Sebagai generasi penerus bangsa dan gereja ke depan, maka peran Permata

sebagai pemuda gereja tidaklah kalah penting dibandikan dengan lembaga lain.

Oleh sebab itu pembibaan yang diberikan khususnya di bidang kepemimpinan

hendaklah perlu ditanamkan sedini mungkin disertai dengan tanggung jawab yang

bisa diandalkan. Tanpa pembenahan yang dilakukan, maka tiang keutuhan/fondasi

persekutuan akan menjadi rapuh. Alih generasi yang disampaikan ke pundak

permata tidaklah ringan, apalagi tingkat persaingan yang semakin ketat dan

keputusan yang dilakukan selalu didasari dengan rasio dan kritis. Memang diakui

bahwa setiap personel yang masuk ke dalam organisasi Permata, memiliki

kelemahan di dalam lamamya waktu pergantian kepemimpinan. Secara umum

masuknya seseorang menjadi anggota Permata rata-rata berusia 17 tahun dan

harus menjalani sidi/ngawan. Bila terpilih sebagai pengurus, maka rata-rata

periode adalah 2 periode. Setelah itu mereka berumah tangga. Dengan demikian

lamanya jenjang yang mereka lalui sebagai Permata hanya berkisar 6 tahun.

Untuk terjadi peralihan kepemimpinan, mau tidak mau permata-permata harus

mau bekerja keras untuk mencapai prestasi yang baik, yaitu memajukan gereja,

Page 61: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

55

minimal mempertahankan yang telah ada. Dengan demikian gereja akan tetap

utuh, misi dan visi ke depan senantiasa berjalan dengan sempurna seperti tujuan

kehadiran gereja yaitu membentuk persekutuan manusia dengan Tuhan

(Koinonia), menjalankan perintah Tuhan Yesus (Marturia), dan melaksanakan

pelayanan tanpa pamtih (Diakonia) yang langsung dapat menyentuh kehidupan

jemaat itu sendiri.

3.3.3 Mamre

Mamre sebagai satu wadah kaum Bapak di tengah Gereja GBKP, memiliki

fungsi dan peran yang sangat penting, dan baru disahkan menjadi satu lembaga

sejak tahun 1995. Walaupun Lembaga Mamre telah terbentuk lama tapi dapat

dilihat di dalam kehidupan persekutuan, Mamre belum banyak ikut mengambil

bagian di dalam kegiatan gerejani, baik secara intern maupun ekstern. Dalam

berbagai informasi yang diperoleh di tengah-tengah Mamre GBKP masih banyak

Mamre yang belum melakukan kegiatan yang seharusnya dilakukan, seperti

kegiatan penelaahan Alkitab, kegiatan koor ataupun vocal grup, dan sebagainya.

Khususnya di tengah-tengah Gereja Majelis GBKP Km.7 Padang Bulan

Medan, bila diamati tentang berita melalui buletin mingguan, terlihat masih ada

sektor yang Mamrenya tidak memiliki kegiatan seperti yang disebutkan di atas.

3.3.4 Pembinaan Bagi Warga Gereja (PWG)

Pembinaan bagi Warga Gereja adalah merupakan bagian dari persekutuan

Koinonia yang mencakup beberapa kegiatan. Kegiatan yang ditanggungjawapi

Page 62: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

56

oleh lembaga PWG antara lain : ibadah kebaktian/persekutuan kategorial dan

ibadah lainnya, pengembangan liturgi, pastoral counseling (perkunjungan rumah

tangga), katekisasi dan pengajaran agama, penggalian potensi jemaat baik secara

pribadi maupun secara kelompok, hubungan antar gereja secara Oikumene,

pemeliharaan hubungan antar agama, pemerintah, dan golongan dalam

masyarakat dan lain sebagainya.

Dalam melaksanakan kegiatan PWG telah membuka aktifitas 2 periode

terakhir ini, yaitu membuka Saat Teduh Pagi di Gereja yaitu jam 5.30 WIB,

demikian pula dengan Pastoral Counseling (pertemuan yang sifatnya pribadi) dan

bukan merupakan perkunjungan rumah tangga. Diluar daripada kegiatan tersebut

memang sudah ada selama ini namun hal tersebut langsung ditangani oleh BP

Majelis, mengingat tugas-tugas tersebut lebih praktis dan dinamis. Misalnya

mempersiapkan Katekisasi bagi pelajaran Agama, mempersiapkan tenaga untuk

mengajari bagi yang disidikanm mengambil alih dan mendistribusikan bahan

Perpulungen Jabu-Jabu dan sebagainya. Khusus tentang kegiatan Saat Teduh

Pagi, hal ini dimulai bergerak sejak tahun 2000, yaitu sejak Pdt. Rusli Keliat

sebagai Ketua Majelis GBKP Km.7 Padang Bulan Medan, dan hingga saat ini

kegiatan tersebut masih tetap berlangsung walaupun nyata perjalanannya selalu

pasang surut.

3.3.5 Pastoral Counseling

Pastoral Counseling yang merupakan bagian daru tugas Koinonia telah

mulai diterapkan pelayanannya di tengah-tengah gereja. Pelayanan ini mengacu

Page 63: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

57

kepada hal-hal yang bersifat pribadi bagi seorang jemaat, apakah akibat tekanan

(Kekerasan Dalam Rumah Tangga), apakah akibat kuasa roh jahat (Kuasa Gelap),

apakah akibat hubungan percintaan (kegagalan di dalam memilih pasangan hidup)

dan lain-lain. Pelayanan Pastoral Cpunseling ini dibuka untuk umum bagi jemaat

GBKP Km.7 setiap senin, yang dilayani oleh Pdt. Diman Ginting, dengan

didampingi oleh koordinator/ anggota seksi Pastoral Counseling. Kegiatan ini

dilakukan di gereja. Dalam hal inilah setiap anggota yang mengalami masalah

hidup membutuhkan sentuhan dan jawaban yang tepat, agar yahg bersangkutan

dapat memperoleh kelepasan dari beban hidup yang menimpanya. Sebagai

pelaksana tugas dari pada kegiatan ini di koordinir oleh Pt.Ir. Imam Pandia

dengan anggota terdiri dari Pt. Rajin Sinuhaji dan Ir. Mbue Kata Bangun.

3.3.6 Kebaktian Anak Dan Kebaktian Remaja

Kebaktian Anak dan Kebaktian Remaja adalah bagian dari Tri Tugas

Gereja di dalam Koinonia. Dalam menjalankan pelayanannya, pembinaan bagi

anak-anak dan remaja dipandu oleh guru-gurunya dan dilakukan kebaktian setiap

Minggu dan hari-hari besar Kristen lainnya. Dalam malakukan tugas-tugasnya,

dibentuklah struktur kepengurusan bagi guru-guru KA/KR, sehingga dalam

menjalankan fungsinya dapat berjalan dengan semestinya.

3.3.7 Diakonia

Diakonia merupakan salah satu dari Tri Tugas Gereja setelah Koinonia dan

Marturia. Diakonia yang selalu dikaitkan dengan bagian pelayanan di tengah-

Page 64: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

58

tengah gereja selalu bersentuhan langsung dengan jemaat yang dilayani, apakah

pelayanan suka duka, santunan yatim piatu, janda/duda, memberikan bantuan bagi

anak yang kurang mampu melalui beasiswa, membuka bimbingan belajar,

mengupayakan tingkat kesehatan dengan mendirikan klinik, merehabilitas bagi

korban narkoba, HIV & Aids, ceramah kesehatan, peningkatan ekonomi jemaat

dengan mendirikan Credit Union, pengutipan STS bagi Penatua/Diaken,

melakukan pelatihan-pelatihan di bidang ekonomi dan lain sebagainya.

3.3.8 Persekutuan Lansia

Persekutuan Lansia merupakan persekutuan bagi orang tua yang telah

lanjut usia yaitu dikategorikan bagi orang tua yang berusia 65 tahun ke atas.

Lansia yang di dalamnya adalah laki-laki dan perempuan di atas 65 tahun telah

memulai kegiatannya di Gereja GBKP Majelis Km.7 Padang Bulan Medan sejak

tahun 2003, yaitu berbentuk penelaahan Alkitab, yang dilaksanakan di gereja

setiap hari Kamis sore jam 16.00 WIB. Jumlah anggota Lansia ada sekitar 112

orang, dan sebagai koordinatornya adalah Moria Runggun. Dan sebagai pelatih

Koor Lansia adalah Nora Nd. Aman Br. Ginting, sementara pemegang keunganan

Lansia dipercayakan kepada Nora Nd. Simnon Br. Manik.

3.3.9 Perkabaran Injil (PI)

Kegiatan Perkabaran Injil merupakan kegiatan di bidang Marturia yang

mana kegiatan PI ini dapat dikategotikan kepada PI ke dalam dan PI ke luar.

Maulai sejak tahun 60-an, Perpulungen Km7 saat bersama Perpulungen Km.8

Page 65: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

59

telah melakukan PI ke luar. Dan sampai saat ini Majelis Gereja Km.7 Padang

Bulan Medan, atas petunjuk dari Klasis Medan Deli Tua, masih tetap meneruskan

PI secara intern (ke dalam). Adapun daerah Perkabaran Injil yang diserahi tugas

oleh Klasis Medan Deli Tua kepada Majelis Km.7 adalah Namo Pinang,

Tembengen, Pintu Besi, Lau Rakit, Peria-ria, Deleng Buntu, dan Penen.

Selama kurun waktu 10 tahun terakhir, daerah PI diserahkan kepada

Majelis GBKP Km.7 secara begantian dari sektor yang ada ikut berperan untuk

mengambil bagian dengan cara : Khotbah Kebaktian Minggu, Koor, VG,

Membagiken Buku, Penelaan Alkitab untuk Moria dan Mamre dan juga sedapat

mungkin melayani anak KA/KR. Dan tidak ketinggalan ikut memeriahkan

Perayaan Natal yang dilakukan sekali dalam tiap tahun yang disebut Natal PI.

Kegiatan lain yang pernah dilakukan oleh Koordinator PI untuk mempererat

persekutuan antara anggota jemaat dengan Tuhan adalah dengan mengadakan

Kebaktian Kebangunan Rohani (Iman), yang bukan hanya dititik beratkan kepada

jemaat GBKP, akan tetapi sudah membuka peluang bagi jemaat Gereja lain.

3.3.10 Paduan Suara Dan Musik Gereja

Kurun waktu 15 tahun terakhit ini, perhatian akan Paduan Suara sudah

mulai diarahkan kepada jemaat, khususnya bagi setiap Perpulungen Jabu-Jabu.

Paduan Suada dan Musik Gereja yang merupakan bagian tugas dari bidang

Marturia, sangat diminati oleh anggota jemaat karena dapat menyentuh secara

langsung ke sanubari setiap insan tentang irama yang dikumandangkan. Setelah

Pemandu lagu mulai diterapkan melalui songleader dalam Kebaktian Minggu di

Page 66: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

60

Gereja, maka kegiatan untuk mengisi acara melalui Koor/ Paduan Suara dan

Vocal Group terus dibenahi sehingga dengan adanya pengisian Koor/ Paduan

Suara membuat suasana semakin hikmat. Dengan adanya pembagian tugas setiap

Perpulungen Jabu-Jabu untuk menyumbangkan puji-pujian secara bergiliran di

dalam Kebaktian Minggu, maka mau tidak mau secara perlahan Pertua/ Diaken

dan Pengurus Perpulungen berusaha mengambil bagian, agar tidak ketinggalan.

Demikian pula bagi pemimpin-pemimpin Kategorial ditingkat Majelis, baik itu

Moria, Mamre, Permata, Guru Kebaktian Anak dan Remaja dan lain-lain,

berusaha mengikuti arus untuk mewujudkan program Majelis Gereja.

Pada saat ini juga telah digalakkan tentang pengenalan musik tradisional

Karo melalui latihan-latihan yang dilakukan oleh kaum muda (Permata), dan

mulai ditampilkan dalam acara-acara perayaan hari-hari besar gerejani, seperti

pada Perayaan Natal, lagu-lagu sudah didampingi oleh iringan musik tradisional,

demikian pula pada saat peberkatan di Gereja yang dibawakan oleh Paduan Suara

Permata.

3.3.11 Panitia Pembangunan Gereja

Setelah habis masa periode Panitia Pembangunan Gereja tahun 1998

hingga 2000, sementara proses pembangunan gereja secara induk sedang giatnya

dibangun/ dikerjakan, maka kepanitiaan masa kerja 1998-2000 diperpanjang

dengan waktu 2 tahun lagi. Dengan demikian periode yang terakhir ini disebut

periode 2000 sampai 2002 (sampai kepada Pentahbisan Gedung yang Baru).

Dengan usainya Pentahbisan Gedung Gereja yang Baru yang telah dilakukan pada

Page 67: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

61

3 Maret 2002, maka secara pertanggung jawaban Panitia tinggal hanya

menyerahkan berkas dan Laporan Keuangan kepada BP Majelis GBKP Km.7.

Page 68: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

62

BAB IV

DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN PADA KEBAKTIAN

GEREJA BATAK KARO PROTESTAN JALAN JAMIN GINTING KM.7

PADANG BULAN MEDAN

4.1 Deskripsi Kebaktian

Kebaktian/ ibadah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah, yang didasari ketaatan

mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dengan kata lain,

kebaktian adalah sarana atau perkumpulan yang dilakukan agama Kristen

khususnya agama Kristen Protestan untuk memuji dan memuliakan Tuhan yang

diadakan setiap hari minggu.

Kebaktian merupakan sesuatu yang penting dan wajib dilakukan setiap

hari minggu di gereja. Ibadah di GBKP Jalan Jamin Ginting Km.7 dipimpin oleh

seorang Pendeta atau pelayan gereja (Pertua) yang bertugas sebagai:

1. Pembaca Liturgi atau biasa disebut MC (Master Ceremonial). Pembaca

Liturgi bertugas membacakan seluruh tata tertib ibadah mulai dari awal

sampai pada khotbah. Setelah itu, Pengkhotbah yang akan memimpin ibadah

dan yang akan menutup ibadah.

2. Pembaca Warta gereja. Pembacaan berita gereja biasanya dibacakan oleh

Sekretaris Jemaat atau bendahara jemaat. Dalam hal ini, berita gereja di bagi

menjadi 3 bagian, yaitu:

Page 69: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

63

(a) Berita Umum, yaitu berita tentang statistic kebaktian minggu sebelumnya,

tempat kebaktian malam sektor, berita sukacita dan berita dukacita. Dan

hal- hal lain tentang perkembangan di gereja.

(b) Surat masuk, yaitu membacakan surat-surat atau undangan yang masuk ke

gereja. Dan pengeluaran gereja selama satu minggu, memberitakan surat

yang masuk dari atau setiap undangan ke gereja.

(c) Berita keuangan, yaitu membacakan uang masuk dan uang keluar gereja.

Jalannya ibadah juga dibantu oleh tiga orang songleader/ singer yang

menyanyikan lagu-lagu pujian dan penyembahan, serta pemusik yang mengiringi

lagu-lagu pujian dan penyembahan.

4.2 Unsur-Unsur Liturgi

Melalui Konven GBKP telah disusun beberapa model Liturgi Kebaktian

Hari Minggu dan perayan hri besar gereja, dalam bahasa karo telah disahkan

pemakaiannya melalui Sidang BPL Sinode tahun 1999 dan dalam bahasa Indonsia

pada setelah disempurnakan oleh Team Penyempurnaan Liturgi GBKP telah

disyahkan pemakaiannya pada tahun 2003. Walaupun sangat beragam atau

variatif model Liturgi yang dibuat, namun semuanya tetap mengacu kepada

Liturgi yang sudah ada sebelumnya (Kitab Liturgi tahun 1986 dan 1993).

Kitab Liturgi GBKP dibuat tidak terlepas dengan warisan theologia yang

dianut yakni sebagai aliran Calvinis. Itulah sebabnya, kalau kita perhatikan gereja-

gereja aliran Calvinis seperti GMIM, GPIB, GKI, dll, memiliki sangat banyak

kesamaan khususnya juga dalam hal Liturgi. Untuk lebih memahami Liturgi

Page 70: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

64

GBKP, kita akan melihat satu per satu unsur-unsur Liturgi yang dipakai dan

makna setiap unsur itu serta mengapa urut-urutannya demikian.

1) Votum

Banyak tata kebaktian dari gereja-gereja Indonesia memulai dengan

Votum dan salam. Kebiasaan ini diambil alih dari gereja-gereja

Netherland. Votum bukanlah doa, melainkan suatu keterangan hikmat.

Dalam rapat-rapat, ketua sidang biasanya memberikan keterangan

semacam itu “saya membuka rapat”. Memang keduanya tidak sama

derajatnya, tetapi fungsinya tidak berbeda.

2) Salam

Salam bukan berkat. Karena itu salam diucapkan tanpa mengangkat

tangan. Bentuk salam yng paling sederhana yang pipakai oleh gereja lama

“Tuhan menyertai kamu” dijawab oleh jemaat dengan “Dan menyertai

rohmu”. Bentuk ini biasa juga diganti dengan salam rasuli seperti yang

dipakai oleh GBKP “Damai sejahtera dari Allah Bapa dan dari Tuhan

Yesus Kristus dan dari Roh Kudus adalah kiranya beserta saudara-saudara

sekalian” (bd. Rom. 1:7; 2 Tim.1:2, 2 Kor.13:13). Melalui Salam Allah

menyatakan bahwa Ia tetap menyertai jemaatNya. Jemaat menyambut

“Amin 3x. Artinya jemaat pun menyakini, membenarkan atau mengiakan

bahwa Allah sungguh hadir di tengah-tengah jemaatNya.

3) Introitus

Kata Introitus juga berasal dari bahasa Latin yang berti masuk ke dalam.

Di dalam liturgi-liturgi lama sampai pada perkembangan gereja-gereja

Page 71: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

65

reformsi, introitus dinyanyikan paduan suara dengan bersahut-sahutan atau

tidak. Introitus yang dinyanyikan umumnya diambil dari Mazmur.

Introitus dinyanyikan ketika yang membawa kebaktian memasuki ruangan

kebaktian. Dalam perkembangan selanjutnya, introitus tidak lagi

dinyanyikan. Introitus diambil dari ayat-ayt Alkitab yang disesuaikan

dengan tahun gereja, khotbah dan Liturgi. Di dalam Liturgi GBKP,

Introitus diucapkan setelah “salam” dan ayat Alkitab yang diambil di

sesuaikan dengan thema Khotbah yakni berdasarkan bahan bacaan untuk

khotbah/renungan.

4) Nyanyian

Jemaat menyambut dengan sukacita kehadiran Allah dengan nyanyian

pujian. Nyianyian setelah introitus adalah nyanyian masuk sebagai

jawaban jemaat atas kehadian Allah melalui Votum, salam dan juga

jawaban atas nas introitus yang dibacakan. Karena itu nyanyian ini berupa

puji-pujian yang disesuaikan dengan tahun gerejani, khotbah dan liturgi.

5) Berita karena dosa manusia, pengakuan dosa

Diberikan waktu kepada jemaat untuk merenungkan kesalahan-kesalahan

yang telah dilakukan. Setelah memahami, merenungkan dan menyesali itu

semua, melalui pemimpin liturgi jemaat menyatakan penyesalannya

dengan pengakuan dosa secara pribadi maupun secara persekutuan sebagai

orang percaya.

Page 72: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

66

6) Nyanyian

Setelah pengakuan dosa secara moncolok (pemimpin liturgi mewakili

jemaat keseluruhan), sebagai tanda bahwa sungguh-sungguh menyesali

dosa dan bertekad membaharui hidupnya sesuai dengan Firman Tuhan,

jemaat menyampaikan itu melalui nyanyian. Karena itu nyanyian yang

dipilih sehubungan dengan pengakuan dosa dan tekad hidup baru.

7) Berita Pengampunan dosa

Pembawa Liturgi atas nama Allah menyampaikan berita anugrah yakni

pengampunan dosa kepada jemat yang sungguh-sungguh menyesal akan

dosanya dan bertekad menjaukan diri dari dosa.

8) Nyanyian

Penekanan nyanyian ini adalah ucapan syukur karena jemaat telah

menerima pengampunan dosa dari Tuhan Allah. Dan sekarang sudah siap

untuk mendengar pemberitaan Firman Allah.

9) Pemberitaan Firman Tuhan

a. Pembacaan I (Ogen)

Bagian Alkitab yang dibaca fungsinya adalah sebagai pengantar untu

masuk kedalam khotbah/ renungan. Setelah membaca bagian ini

disebutkan oleh pemimpin kebaktian “Berbahagialah yang mendengar

Firman Tuhan dan melakukannya dalam hidupnya”. Disambut jemaat

dengan Haleluya 3X di nyanyiakan. Artinya jemaat menyambut kebaikan

Allah melalui FirmanNya yang menguatkan itu dengan haleluya (puji

Page 73: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

67

Tuhan/ terpuji Tuhan/ mulialah Tuhan). Pada masa adven dan selama

minggu-minggu sengsara, “haleluya” diganti dengan “Hosana”.

b. Doa untuk pembacaan Firman.

Doa ini khusus untuk memohonkan Kuasa Roh Kudus bekerja ditengah-

tengah jemaat, menguasai dan memampukan jemaat memahami dan

melakukan Firman yang akan didingarkan (doa ini menurut van der Leeuw

hendaknya pendek, tegas dan mesra).

c. Pembacaan Firman dan khotbah/renungan.

Melalui pembacaan Firman dan Khotbah Allah berbicara kepada jemaat.

Di dalam Firman ada pengajaran, nasehat, pembangunan, kecaman dan

penghiburan. Dan sikap jemaat mendengar pembacaan Firman dan

Khotbah haruslah seperti sikap Samuel, sikap seorang hamba (1 Sam

3:10).

d. Doa setelah khotbah.

Memohon agar Roh Kudus menolong jemaat untuk dapat melakukan

Firman yang sudah di dengarkan (singkat).

10) Pengakuan Iman

Setelah mendengar Firman Tuhan, jemat dengan sikap berdiri yang

menunjukkan kesungguh-sungguhan membaharui iman dan

pengharapannya dengan mengucapkan rumusan pengakuan iman secara

bersama-sama.

Page 74: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

68

11) Koor

Diberikan kesempatan kepada jemaat untuk menyatakan puji-pujiannya

sebagai respons pembaharuan yang sudah dialami.

12) Persembahan ucapan syukur

pemberian jemaat (persembahan syukur) diperuntukkan untuk menunjang

biaya kehidupan pelayan Tuhan dalam melakukan tugas pelayanannya,

biaya-biaya administrasi gereja, dll.

13) Warta Jemaat

Di dalam liturgi GBKP, warta jemaat juga bagian unsur kebaktian.

Disamping pemberitahuan mengenai kegiatan-kegiatan yang sudah

dilaksanakan pada minggu sebelumnya juga pemberitahuan untuk

mengingatkan jemaat akan kegiatan-kegiatan gereja pada minggu

berikutnya. Juga pemberitahuan keadaan jemaat yang sakit, berulang

tahun, kedukaan, dll agar menjadi bagian pokok-pokok doa syafaat.

14) Doa Syafaat

Yang dimaksud doa syafaat ialah doa umum atau doa pastoral. Isi dari

pada doa syafaat adalah disamping isi dari warta jemaat, juga untuk gereja,

pemerintah, untuk orang-orang yang hidup dalam kesusahan, untuk

pekerjaan, dll.

15) Nyanyian

Nyanyian jemaat setelah doa syafaat adalah nyanyian penyerahan diri

kepada Tuhan. Karena itu jemaat diundang bangkit berdiri sebagai tanda

kesungguh-sungguhan akan penyerahan dirinya.

Page 75: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

69

16) Doa Bapa Kami

Doa Bapa kami bukan dimaksud untuk kesempurnaan semua doa

sebelumnya. Sesuai dengan unsur yang terkandung dalam Doa bapa kami,

semua jemaat dengan mengucapkan secara bersama mengucapkan syukur

kepada Tuhan, memohon penyertaanNya dan memohon agar kuasa Tuhan

itu semakin nyata dalam kehidupan jemat supaya mampu hidup sesuai

dengan kehendak Tuhan.

17) Berkat

Unsur terakhir dalam kebaktian adalah penyampaian berkat.

Penyampaaian Berkat Allah bukan saja berguna untuk memberangkatakan

jemaat kembali ke dalam kehidupannya setiap hari.

4.3 Kitab Ende-Enden Gereja Batak Karo Protestan

Setiap agama dalam ibadahnya pasti memiliki lagu-lagu untuk

menghantarkan pujian dan penyembahannya. Salah satu kegiatan yang sering

menggunakan lagu yakni dalam tata ibadah di gereja, dimana setiap gereja di

seluruh dunia pasti menggunakan lagu-lagu dalam tata ibadahnya. Lagu dalam

sebuah ibadah di gereja adalah hal yang sangat penting karena memiliki esensi

yang khusus yakni sebagai roh dari pada tata ibadah bagi seluruh gereja-gereja di

dunia.

Lagu mengambil peranan penting dalam tata ibadah di Gereja Batak Karo

Protestan (GBKP), dimana dalam setiap ibadah yang dilaksanakan di gereja ini

lagu menjadi roh dari pada ibadah. Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)

Page 76: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

70

menggunakan lagu-lagu pujian yang disusun dalam sebuah buku yang dikenal

dengan Kitab Ende-enden (KEE).

Kitab Ende-enden (KEE) ini merupakan kumpulan lagu-lagu pujian yang

diadaptasi dari musik barat yaitu buku kidung pujian dengan mengubah syairnya

menjadi berbahasa Karo. Penggunaan KEE ini sangat umum, maksudnya lagu-

lagu yang terdapat dalam buku ini adalah lagu-lagu umum yang digunakan pada

beberapa Gereja seperti Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) yang didominasi

jemaat bersuku Batak Toba, Banua Niha Keriso Protestan (BNKP) didominasi

oleh suku Nias. Lagu-lagu yang digunakan adalah sama, namun perbedaannya

terdapat pada bahasa yang diubah dalam bahasa daerah masing-masing. Lagu-lagu

dalam KEE merupakan adaptasi dari Kidung Jemaat, sehingga style lagunya yakni

style musik barat. Beberapa contoh lagu dalam KEE seperti: Kekekenlah O Kam

Si Tutus (no.102, Cipt. Pdt.J.H. Neumann), Berngi E Nggo Kepe (no.135, Cipt.

P.dt. E.J. Van Den Berg), I Betlehem Nggo Tubuh (no.139, Cipt. P.dt. E.J. Van

Den Berg), Haleluya Wari Enda (no.152, Cipt. J.H. Neumann) dan lain-lain.

Dalam penyusunan KEE mula-mula memuat 162 judul lagu, namun pada Sidang

Synode GBKP XXIX tanggal 5-11 November 1984 di Jakarta dan sidang BPL

Sinode 1985 di Kabanjahe; berdasarkan hasil kerja Panitia Ende-Enden GBKP

priode 1979-1984 ditetapkan bahwa nyanyian GBKP disatukan (162 + 50 = 212)

dan dimuat dalam not angka dan notasi balok, yang hingga sampai sekarang 212

lagu inilah yang terus dipakai dalam ibadah di GBKP.

Page 77: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

71

4.4 Jenis-Jenis Kebaktian Ibadah di GBKP Jalan Jamin Ginting Km.7

Padang Bulan Medan

Di dalam gereja GBKP Jalan Jamin Ginting Km.7 Padang Bulan Medan

terdapat berbagai macam liturgi kebaktian yang dilakukan oleh jemaat GBKP

Jalan Jamin Ginting Km.7, liturgi kebaktian tersebut dilakukan berbeda-beda

setiap minggunya. GBKP juga mengeluarkan buku Kitab Liturgi GBKP melalui

sidang sinode GBKP Tahun 1999 dan disahkan oleh Moderamen. Tiap liturgi

tersebut berhungan dengan Kitab Ende-Enden dilihat dari lirik dari Kitab Ende-

Enden, sesuai dengan perayaan liturgi yang dilaksanakan. Berikut akan dijelaskan

liturgi-liturgi yang ada di dalam GBKP dan lagu dari Kitab Ende-Enden yang

digunakan dalam liturgi tersebut yaitu:

1) Liturgi Kebaktian Minggu Advent

Adven adalah masa menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang ke-dua kali

dan sekaligus mempersiapkan Natal (kisah kelahiran Yesus) atau Epifania

(kisah awal pelayanan Yesus). Makna kedua hari raya tersebut

mengandung arti eschatology, dimana gereja-gereja mengungkapkan

kerinduannya akan kedatangan Tuhan pada masa Adven dan kesiapannya

menyambut Natal.

Untuk lebih jelasnya, disini akan kita coba membahas tema-tema Adven

dan sekaligus makna Adven selama empat Minggu:

- Adven I: Adven pertama diisi dengan tema sikap gereja dalam menantikan

kedatangan Yesus Kristus yang ke dua kali untuk membebaskan umat

manusia.

Page 78: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

72

- Adven II : Thema utama pada Adven kedua ialah pertobatan menuju langit

baru dan bumi baru bagi segala bangsa, seluruh umat manusia, sesuai

dengan keadilanNya.

- Adven III : Minggu Adven ke tiga merupakan ajakan untuk

mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan. KedatanganNya tidak

sejajar dengan kelahiranNya, namun dapat dilihat sebagai kedatanganNya

yang kedua kali.

- Adven IV : Fokus kebaktian pada Minggu Adven keempat mengarah

kepada kelahiran Tuhan di Betlehem.

Lagu yang biasa dinyanyikan pada Kebaktian ini yaitu KEE No.53 yang

berjudul “Pesikap Kam K’rajangndu E”

2) Liturgi Kebaktian Wari Natal

Liturgi Kebaktian Wari Natal adalah kebaktian tentang peringatan

kelahiran Yesus sebagai penebus dosa umat manusia.

Lagu yang biasa dinyanyikan yaitu KEE No.193 yang berjudul “Bas Si

Nasa Tinepana”

3) Liturgi Kebaktian Nutup Tahun

Liturgi Kebaktian Nutup Tahun dilakukan pada saat penghujung tahun

untuk mengingatkan jemaat tentang kebaikan Tuhan yang selama ini sudah

menemani jemaat hingga akhir tahun.

Lagu yang biasa dinyanyikan yaitu KEE No 185 dengan judul “Dibata

Bapanta”

Page 79: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

73

4) Liturgi Kebaktian Tahun Baru

Liturgi ini dilaksanakan pada pembukaan tahun untuk memulai tahun baru

dengan berpengharapan kepada Tuhan.

Lagu yang biasa dinyanyikan yaitu KEE No.117 yang berjudul “Nggo

Mentas Tahun Male E”

5) Liturgi Kebaktian Minggu Ephiphanias

Liturgi ini untuk mengajak jemaat merenungkan pengalaman yang

dilewati semasa hidup, walaupun punya engalaman pahit, tapi Tuhan tetap

menunjukkan kemuliaan-Nya.

Lagu yang biasa dinyayikan yaitu KEE No. 86 yang berjudul “Tuhan

Yesus Si Permakan”

6) Liturgi Kebaktian Minggu Passion

Liturgi ini dilaksanakan untuk membawa jemaat mengingat penderitaan

Tuhan Yesus untuk membawa kebaikan kepada manusia agar jemaat tetap

mengikuti ajaran Yesus walaupun menderita.

Lagu yang biasa dinyanyikan yaitu KEE No. 207 yang berjudul “I Uruk

Golgota”

7) Liturgi Kebaktian Jumat Simbelin

Liturgi Kebaktian Jumat Simbelin sama artinya dengan Kebaktian Jumat

Agung, liturgi ini dirayakan tuntuk peringatan kematian Yesus di kayu

salib demi penebusan dosa manusia.

Lagu yang biasa dinyanyikan yaitu KEE No.166 yang berjudul “Nggo

Mambur Dareh Tuhan E”

Page 80: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

74

8) Liturgi Kebaktian Wari Paskah

Liturgi ini dirayakan untuk merayakan kebangkita Yesus yang membawa

kemenangan bagi manusia yang percaya kepada-Nya.

Lagu yang biasa dinyanyikan yaitu KEE No.206 yang berjudul “Sendah

Endah Wari Paskah”

9) Liturgi Kebaktian Minggu kenca Paskah

Liturgi ini dirayakan setelah perayaan Paskah untuk memperingatkan

jemaat sudah bebas dari kuasa dosa.

Lagu yang biasa dinyanyikan yaitu KEE No.201 yang berjudul “Malem

Ate Tuhu-Tuhu”

10) Liturgi Kebaktian Tuhan Yesus nangkih ku Surga

Liturgi ini tentang peringatan kenaikan Yesus ke surga untuk menyiapkan

tempat bagi orang percaya.

Lagu yang dinyanyikan yaitu KEE No.127 yang berjudul “Yesus Tuhanta

Nangkih Ku Surga”

11) Liturgi Kebaktian kenca Tuhan Yesus nangkih ku Surga (Minggu

Eksaudi)

Liturgi Kebaktian tentang perayaan setelah Tuhan Yesus naik ke surga.

Dirayakan agar jemaat menunggu peristiwa turunnya Roh Kudus.

Lagu yang dinyanyikan yaitu KEE No.94 yang berjudul “O Tuhan Yesus”

12) Liturgi Kebaktian Wari Pentakosta

Liturgi ini tentang peringatan turunnya Roh Kudus yang memberi kuasa

kepada jemaat untuk menjadi sakti Kristus.

Page 81: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

75

Lagu yang dinyanikan KEE N0.188 yang berjudul “O Dibata Kam

Temanku”

13) Liturgi Kebaktian Minggu Trinitas

Liturgi ini dirayakan untuk menutup perayaan-perayaan besar dalam

kalender gereja. Liturgi ini mengingatkan jemaat bahwa Tuhan yang layak

disembah karena menyelamatkan manusia.

Lagu yang dinyanyikan yaitu KEE No.196 yang berjudul “Pujilah Dibata

Bapa”

14) Liturgi Kebaktian Minggu Pendungi Tahun Gereja

Liturgi ini dirayakan untuk mengantar jemaat untuk merenungkan

perbuatan Tuhan di sepanjang hidupnya dan mengevaluasi kesetiaannya

kepada Tuhan selama ini.

Lagu yang dinyanyikan yaitu KEE No.75 yang berjudul “Tetapkenlah

Ukurta”

15) Liturgi Kebaktian 17 Agustus (HUT RI)

Liturgi ini merupakan perayaan ucapan syukur atas kemerdekaan Republik

Indonesia.

Lagu yang dinyanyikan yaitu KEE No.163 yang berjudul “Badia Badia”

16) Liturgi Pemasu-masun Perjabun

Liturgi ini untuk pemberkatan pasangan yang ingin mempersatukan

hubungan mereka sebagai suami istri.

Lagu yang dinyanyikan yaitu KEE No.124 yang berjudul “Ipasu-Pasu

Tuhan Dibatandu”

Page 82: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

76

17) Liturgi Lakon Persadan si Badia Nutup Pekan Penatalayanen

Liturgi tentang perayaan Perjamuan Kudus yang dilakukan sebagai

penutup Kebaktian Penatalayanen yang sudah dilakukan selamat tujuh hari

berturut-turut.

Lagu yang dinyanyikan yaitu KEE No.155 yang berjudul “Kam Idilo

Tuhan, To!”, No.166 yang berjudul “Nggo Mambur Dareh Tuhan E"

18) Liturgi Lakon Persadan si Badia Sanga Jumat si Mbelin

Liturgi tentang perayaan perjamuan kudus yang dilakukan pada hari

peringatan kematian Yesus (Jumat Agung)

Lagu yang dinyanyikan yaitu KEE No.155 yang berjudul “Kam Idilo

Tuhan, To!”, No.166 yang berjudul “Nggo Mambur Dareh Tuhan E”

19) Liturgi Lakon Persadan si Badia Nutup Pekan Keluarga

Liturgi ini merupakan perayaan Perjamuan Kudus sebagai penutup

kebaktian keluarga yang sudah diadakan selama tujuh hari berturut-turut.

Lagu yang dinyanyikan yaitu KEE No.155 yang berjudul “Kam Idilo

Tuhan, To!”, No.166 yang berjudul “Nggo Mambur Dareh Tuhan E”

20) Liturgi Lakon Persadan si Badia Nutup Pekan Doa

Liturgi tentang Perjamuan Kudus sebagai penutup kebaktian doa yang

sudah diadakan selama 7 (tujuh) hari berturut-turut.

Lagu yang dinyanyikan yaitu KEE No.155 yang berjudul “Kam Idilo

Tuhan, To!”, No.166 yang berjudul “Nggo Mambur Dareh Tuhan E”

Page 83: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

77

Berikut ini akan saya deskripsikan salah satu Liturgi yang ada di GBKP,

yaitu Liturgi Kebaktian Jumat Simbelin (Jumat Agung). Tata ibadah yang

dilangsungkan adalah sebagai berikut :

I. Persiapan

(1) Belajar Nyanyian : Jemaat mempelajari beberapa lagu yang akan dinyanyikan

yang dipimpin Song Leader

(2) Kata Pengantar ke dalam Kebaktian Jumat Agung

(3) Bernyanyi: KEE No.207 “I Uruk Golgota”

II. Kebaktian

1) Votum

2) Salam

3) Introitus

4) Bernyanyi (jemaat berdiri)

5) Berita Kejahatan Manusia (jemaat kembali duduk)

6) Saat Teduh

7) Bernyanyi: KEE No.76 :2-3 “Kulebendu Dibatangku”

8) Mendengarkan Firman Tuhan

a. Doa sebelum Khotbah

b. Khotbah

c. Doa setelah Khotbah

9) Respon Firman (jemaat berdiri)

10) Pengumpulan Persembahan (jemaat duduk)

11) Doa Persembahan (jemaat berdiri)

Page 84: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

78

12) Warta Jemaat (jemaat duduk)

13) Bernyanyi/Koor

14) Berdoa karna Jumat Agung

15) Pengakuan Iman Rasuli

16) Doa Syafaat, ditutup Doa Bapa Kami

III. Penutup

1) Pendeta Membacakan Berkat Bagi Jemaat

2) Doa Penutup

Kitab Ende-enden (KEE) ini merupakan kumpulan lagu-lagu pujian yang

diadaptasi dari musik barat yaitu buku kidung pujian dengan mengubah syairnya

menjadi berbahasa Karo. Penggunaan KEE ini sangat umum, maksudnya lagu-

lagu yang terdapat dalam buku ini adalah lagu-lagu umum yang digunakan pada

beberapa Gereja seperti Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). Syair dalam Kitab

Ende-Enden juga disesuaikan dengan perayaan yang ada dalam GBKP seperti

untuk memperingati Perayaan Natal, syair lagu dibuat tentang kelahiran Tuhan

Yesus.

Saat ini dalam tata ibadah GBKP selain Kitab Ende-Enden, terdapat Kitab

Penambahen Ende-Enden (PEE) yang digunakan. Kitab tersebut yakni KEE dan

PEE telah digunakan bersama. Terdapat perbedaan yang sangat jelas antara lagu-

lagu dalam KEE dengan PEE, terlebih jika dilihat dari melodi lagunya. KEE

merupakan adaptasi lagu dari musik barat sedangkan PEE lebih cenderung

terhadap pemilihan melodi yang berskala minor, sehingga jika diamati terdapat

kecenderungan menonjolkan melodi yang mencirikan musik etnik suku Karo.

Page 85: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

79

Perbedaan tersebut dapat terjadi dari berbagai faktor yang mempengaruhi

penciptaan lagu-lagu tersebut, salah satu diantaranya adalah latar belakang

komposer lagu-lagu dalam PEE tersebut yang didominasi oleh jemaat yang

merupakan jemaat yang bersuku Karo, sehingga tidak bisa terlepas dari pengaruh

musik etnik Karo yang memang menjadi budaya musik tersendiri bagi

masyarakatnya.

Page 86: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

80

Page 87: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

81

Page 88: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

82

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pada zaman modern saat ini, musik telah berkembang pesat dan berperan

penting dalam kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangannya, musik juga

mempunyai peranan penting didalam ibadah gereja, hal ini dapat dilihat dari hampir

semua gereja yang menggunakan musik sebagai pengiring ibadah gereja dan

hampir semua gereja memiliki buku nyanyian sebagai pedoman dalam menyayikan

lagu. Seperti halnya pada Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Km.7 Padang

Bulan Medan yang telah menggunakan buku nyanyian yang disusun dalam satu

buku yaitu Kitab Ende-Enden GBKP.

Jika dilihat dalam teks-teks Kitab Ende-Enden tersebut terkandung pesan-

pesan moral Kristiani. Dalam teks-teks musik tersebut setiap jemaat GBKP

diberitahu bagaimana ia mesti bertindak, berbuat, beramal. Setiap umat Kristen

adalah menjadi penerang seperti lilin di malam gelap. Umat Kristiani rela untuk

memberikan pipi kiri setelah pipi kanannya ditampar. Umat Kristiani rela juga

berkorban, sebagaimana Yesus Kristus berkorban untuk keselamatan semua

manusia ini.

Penggunaan Kitab Ende-Enden sebagai pedoman nyanyian jemaat pada

Gereja Batak Karo Protestan Km.7 Padang Bulan Medan memiliki dampak positif

terhadap perkembangan jemaat dalam gereja tersebut. Dampak positif tersebut

diantaranya :

Page 89: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

83

a. Menghidupkan dan menggairahkan suasana kebaktian sehingga jemaat

lebih betah dan lebih bersemangat dalam memuji Tuhan.

b. Meningkatkan partisipasi pemuda dalam pelayanan Gereja.

c. Meningkatkan semangat pemuda sebagai pengiring/ bermain musik

untuk memuji Tuhan.

d. Menghidupkan suasana hati dalam ibadah yang membangun keimanan

dan kerohanian jemaat.

e. Jumlah jemaat yang selalu bertambah dari tahun ke tahun.

f. Meningkatkan pengalaman jemaat dalam bermusik yang dipedomani

dari Kitab Ende-Enden.

5.2 Saran

Dalam hal ini, penulis mengakui masih banyak kekurangan dalam

mendeskripsikan nyanyian jemaat dalam Gereja Batak Karo Protestan Km.7

Medan. Oleh karena itu, penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk

lebih menyempurnakan penelitian di bidang yang sama agar peneliti dapat melihat

perkembangan yang lebih baik lagi. Sehingga kajian tidak hanya berhenti disini tapi

dapat dikembangkan lagi sehingga dapat menambah wawasan peneliti dan orang

yang membaca. Untuk kedepan kiranya GBKP Km.7 juga tetap semakin maju

dalam pelayanan dan dapat menjadi teladan sehingga jemaat merasa nyaman dalam

beribadah dan setiap orang yang beribadah merasakan adanya kehadiran Tuhan

dalam Gereja Batak Karo Protestan Km.7 Padang Bulan Medan.

Page 90: DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI ... · PDF filebiasa dinyanyikan pada liturgi Hari Natal yaitu lagu yang berisi tentang perayaan kelahiran Yesus, contoh lagu yang

84

DAFTAR PUSTAKA

Coki Sipahutar

2003 Pentransmisian Nyanyian Jemaat : Kasus Penyajian

Ende-ende di Jemaat GBKP Pasar II Padang Bulan

Medan. Skripsi sarjana S-1 Medan : Jurusan

Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya.

Bogdan, Robert

1975 Participant Observation in Organizational Settings.

Syracuse,NY : Syracuse University.

Cooley, Dr.Frank.L.

1976 Benih yang tumbuh : suatu survey mengenai GBKP.

Jakarta : Litbang – DGI.

Ginting, Perdana

1989 Masyarakat Karo Dewasa Ini.

Medan.

Heuken SJ,A. Ensiklopedi Gereja IV.

1967 Yayasan Cipta Loka Caraka.

Merriam, Allan P.

1964 The Anthropology of Music.

Nettl, Bruno

1983 The Study of Ethnomusicologu : 29 Issues and

Concept.

University of Illinois Press.

Koentjaraningrat.

1985 Metode – metode penelitian masyarakat. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Koentjaraningrat.

1990. Pengantar Anthropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.