kunci jawaban, silabus dan rpp pr kimia 10b 2014
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014
1/90
-
8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014
2/90
1Kimia Kelas X
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. menjelaskan sifat-sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit;2. menjelaskan cara larutan elektrolit menghantarkan arus listrik;3. menjelaskan jenis ikatan dalam larutan elektrolit dan nonelektrolit.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik mampu:1. mensyukuri keberadaan berbagai ciptaan Tuhan;2. bertanggung jawab, memiliki rasa ingin tahu tinggi, cermat, dan teliti dalam setiap kegiatan.
• Mengamati perubahan yangterjadi pada pencampuran duazat.
• Mendiskus ikan rancanganpercobaan pada larutan
elektrolit dan nonelektrolit.• Menentukan larutan elektrolit
kuat, elektrolit lemah, dan non-elektrolit berdasarkan per-cobaan.
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Mengamati dan mendiskusikanhubungan ikatan terhadap dayahantar listrik.
Mengamati uji daya hantar listrikterhadap suatu larutan.
Sifat-Sifat Larutan Elektrolitdan Nonelektrolit
Cara Larutan ElektrolitMenghantarkan Arus Listrik
Jenis Ikatan dalam LarutanElektrolit dan Nonelektrolit
• Mensyukuri keberadaan larutan elektrolit di alam dan memanfaatkannya dengan bijaksana.
• Bertanggung jawab saat mengerjakan tugas.• Mengembangkan rasa ingin tahu saat mencari informasi.• Bersikap cermat dan teliti saat melakukan pengamatan larutan elektrolit dan nonelektrolit di laboratorium.• Bersikap santun dan meghargai perbedaan pendapat antarteman.• Bersikap proaktif dalam mengerjakan tugas kelompok.• Menjelaskan campuran homogen dan heterogen.• Menjelaskan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan nonelektrolit.
• Menjelaskan cara larutan elektrolit menghantarkan arus listrik.• Menjelaskan jenis ikatan dalam larutan elektrolit dan nonelektrolit.• Menyajikan hasil diskusi tentang rancangan percobaan larutan elektrolit dan nonelektrolit.• Menyajikan laporan praktikum mengenai identifikasi sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit sesuai dengan metode ilmiah.
-
8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014
3/90
2 Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: e
Garam dalam air terlarut sempurna sehingga tidak
dapat dibedakan garam dan airnya. Kopi dalamair, cendol dalam air, tanah dalam air, dan minyak
dalam air merupakan campuran heterogen karenamasih dapat dibedakan masing-masing komponen-
nya.
2. Jawaban: e
Larutan elektrolit lemah dalam pengujian elektrolitsebagai berikut.1) Nyala lampu redup atau lampu tidak dapat
menyala.2) Menghasilkan sedikit gelembung gas.
3. Jawaban: e
Larutan yang dapat menyalakan lampu dengan
terang dan menghasilkan banyak gelembung gasadalah larutan elektrolit kuat. Larutan yang
termasuk elektrolit kuat yaitu basa kuat, asamkuat, dan garam (kecuali garam merkuri). Kaliumhidroksida (KOH) termasuk basa kuat. Asam cuka
(CH3COOH) merupakan asam lemah sehinggatermasuk elektrolit lemah. Gula, urea, dan alkohol
merupakan senyawa organik molekular yang larutsehingga termasuk larutan nonelektrolit.
4. Jawaban: c
HNO3KOH
CH3COOH
AgOH
CO(NH2)2 → nonelektrolit
5. Jawaban: b
Ciri-ciri larutan elektrolit lemah sebagai berikut.a. Terionisasi sebagian sehingga harga derajat
ionisasinya O , α < 1.b. Menghasilkan sedikit gelembung gas.c. Nyala lampu redup/padam.
Menyalakan lampu dengan terang adalah cirilarutan elektrolit kuat.
6. Jawaban: bMonovalen: XY
XY(aq) X+ + Y–
mula-mula 2 mol – –bereaksi 0,5 mol 0,5 mol 0,5 mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––setimbang 1,5 mol 0,5 mol 0,5 mol
α =mol terionisasi
mol mula-mula
=0,5 mol
2 mol
= 0,25= 25%
7. Jawaban: e
Larutan elektrolit kuat merupakan larutan elektrolitdari asam kuat, basa kuat, atau garam. Contoh: NaCl
(garam dapur). Larutan elektrolit lemah merupakanlarutan elektrolit dari asam lemah basa atau lemah.Contoh: CH3COOH (asam cuka). Larutan non-
elektrolit merupakan larutan senyawa organikmolekular yang larut. Contoh: C12H22O11 (gula).
8. Jawaban: a
Bensin termasuk larutan nonelektrolit. Air aki, air jeruk, air mineral, dan air laut termasuk larutan
elektrolit sehingga dapat menghantarkan aruslistrik.
9. Jawaban: bHCl merupakan zat elektrolit kuat. Dalam air, HCl
akan terionisasi menjadi ion H+ dan Cl– sehinggadapat menghantarkan arus listrik. Dalam benzena,
HCl tidak dapat larut dan tidak terionisasi sehinggatidak dapat menghantarkan arus listrik.
10. Jawaban: e
Penghantar listrik adalah larutan elektrolit. Ekstrakumbi-umbian, larutan asam pekat, larutan garam,dan minuman ion merupakan larutan elektrolit. Airgula merupakan larutan nonelektrolit.
B. Uraian
1. Dalam larutan, zat terlarut dapat larut sempurnasehingga tidak dapat dibedakan pelarut dan zat
terlarutnya. Dalam campuran, zat terlarut tidakdapat larut sempurna sehingga dapat dibedakanpelarut dan zat terlarutnya.
2. a. Larutan elektrolit kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yangdapat menghantarkan arus listrik secara kuat.Gejala yang dapat diamati pada elektrolit kuat
yaitu:1) lampu menyala terang;2) terdapat banyak gelembung gas
Contoh: larutan NaOH, NaCl, dan K2SO4.b. Larutan elektrolit lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yangdapat menghantarkan arus listrik secaralemah.
elektrolit kuat
elektrolit lemah
-
8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014
4/90
3Kimia Kelas X
Gejala yang dapat diamati pada elektrolit
lemah yaitu:1) lampu menyala redup/tidak menyala;
2) terdapat sedikit gelembung gasContoh: larutan CH3 COOH, NH4OH, danAl(OH)3.
c. Larutan nonelektrolitLarutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak
dapat menghantarkan listrik.Gejala yang dapat diamati pada nonelektrolityaitu:
1) lampu tidak menyala;2) tidak ada gelembung gas
Contoh: larutan gula, urea, dan etanol.
3. Air laut mengandung garam sebesar ± 3,5%.
Adanya kandungan garam mengakibatkan air lauttermasuk larutan elektrolit sehingga dapatmenghantarkan arus listrik.
4. CH3COOH CH3COO– + H+
mula-mula 4 mol – –bereaksi 3 mol 3 mol 3 mol––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––setimbang 1 mol 3 mol 3 mol
α =mol terionisasi
mol mula-mula
=3 mol
4 mol
= 0,75= 75%
Jadi, derajat ionisasi asam asetat 75%.
5. Mr H3PO4 = 98 gram/molMol H3PO4 =
9,8 gram
98 gram/mol
= 0,1 mol
H3PO4 → 3H+ + PO4
3–
mula-mula 0,1 mol – –
bereaksi 0,05 mol 0,15 mol 0,05 mol––––––––––––––––––––––––––––––––––––––setimbang 0,05 mol 0,15 mol 0,05 mol
H3PO4 yang tidak terion = 0,05 mol
massa H3PO4 tidak terion
= 0,05 mol × Mr H3PO4= 0,05 mol × 98 gram/mol
= 4,9 gram
Jadi, massa asam fosfat yang tidak terion
sebanyak 4,9 gram.
1. Jawaban: d
Teori Arrhenius menyatakan bahwa larutanelektrolit dapat menghantarkan arus listrik karenaterdapat ion-ion dalam larutan yang bergerak
bebas.
2. Jawaban: cCiri-ciri larutan elektrolit kuat antara lain persamaan
reaksi ditandai dengan satu arah panah ke kanan,daya hantar listrik kuat, tidak ada spesi dalam
bentuk molekul, dan larutan terionisasi sempurna.Ion yang terbentuk dalam larutan elektrolit kuatbanyak karena seluruh molekul terionisasi
sempurna.
3. Jawaban: b
Daya hantar listrik sebanding jumlah ion. Larutanelektrolit kuat menghasilkan ion lebih banyak
daripada larutan elektrolit lemah. Di antara larutandi atas yang menghasilkan ion paling banyakadalah H2SO4.
H2SO4 → 2H+ + 1 SO4
2–
3 ion
HCl → 1H+ + 1 Cl–
2 ion
NaNO3 → 1Na+ + 1 NO3
–
2 ion
CH3COOH CH3COO– + H+
termasuk elektrolit lemah
C6H12O6 merupakan zat nonelektrolit
4. Jawaban: e
Ciri tersebut menunjukkan bahwa larutan bersifatelektrolit lemah. Larutan yang termasuk elektrolit
lemah adalah CH3COOH. NaCl dan H2SO4 ter-masuk elektrolit kuat. CO(NH2)2 dan C6H12O6termasuk nonelektrolit.
5. Jawaban: c
Senyawa yang tetap berbentuk molekul saatdilarutkan dalam air merupakan senyawa nonelektrolit.Senyawa nonelektrolit tidak akan terionisasi saat
dilarutkan dalam air dan mempunyai derajat ionisasi0 (α = 0). Senyawa nonelektrolit tidak dapatmenghantarkan arus listrik sehingga lampu tidak
menyala dan tidak ada gelembung gas saat diujidengan alat penguji elektrolit.
-
8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014
5/90
4 Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
6. Jawaban: e
Keempat reaksi tersebut benar karena persamaan1) dan 4) merupakan elektrolit kuat sehingga dapat
terionisasi sempurna, panah hanya satu arah.Persamaan 2) dan 3) merupakan elektrolit lemahsehingga terionisasi tidak sempurna dan arah
panah bolak-balik.
7. Jawaban: b
Larutan yang bersifat elektrolit (kuat atau lemah)dapat menghantarkan arus listrik. Larutan tersebutditandai dengan lampu menyala dan menghasilkan
gelembung gas atau lampu tidak menyala, tetapimenghasilkan gelembung gas.
8. Jawaban: eLarutan fruktosa tidak dapat menghantarkan arus
listrik karena derajat ionisasinya = 0 (larutannonelektrolit).
9. Jawaban: bDaya hantar listrik dipengaruhi oleh konsentrasi
larutan elektrolit, tetapan ionisasi larutan elektrolit,pelarut yang digunakan, dan kuat lemah larutanelektrolit. Sementara itu, volume larutan elektrolit
tidak berpengaruh.
10. Jawaban: bCiri-ciri senyawa elektrolit kuat sebagai berikut.
1) Tetapan ionisasi = 1.2) Menghantarkan arus listrik dengan kuat.
3) Muncul banyak gelembung gas saat uji dayahantar listrik.
4) Nyala lampu terang.
B. Uraian
1. Jawaban:
a. Fe(OH)3 Fe3+ + 3OH–
b. NH4OH NH4
+ + OH–
c. CaCl2 → Ca2+ + 2Cl–
d. CO(NH2)2 →
2. Jawaban:
Air laut > air hujan > air tanah > air gula. Kandungangaram pada air laut tinggi, sehingga daya hantarnya
paling tinggi. Air hujan mengandung mineral danasam seperti H2CO3 dan H2SO4, tetapi kandungan-
nya rendah sehingga daya hantarnya tidak sekuatair laut. Air tanah hanya mengandung mineral-min-eral saja sehingga daya hantarnya lebih rendah
daripada air hujan. Air gula merupakan larutannonelektrolit sehingga tidak dapat menghantarkan
arus listrik.
3. Senyawa elektrolit dapat menghantarkan arus listrik
jika berada dalam bentuk larutan. Dalam bentuklarutan, senyawa elektrolit mengalami ionisasi.
Selanjutnya, kedua elektrode yang berbeda
dimasukkan ke dalam larutan elektrolit. Keduaelektrode tersebut dihubungkan pada sumber arus
listrik sehingga terbentuk katode (elektrode yangbermuatan negatif) dan anode (elektrode yangbermuatan positif). Pada saat sumber arus listrik
dihubungkan, ion-ion positif dalam larutan elektrolitakan menangkap elektron dari katode. Sebaliknya,
ion-ion negatif dalam larutan elektrolit melepaselektron ke anode. Selanjutnya, elektron yang telahditangkap anode mengalir ke katode melalui
sumber arus listrik. Pelepasan dan penerimaanelektron oleh ion ini akan mengakibatkan adanya
hantaran arus listrik.
4. Larutan elektrolit kuat sebagai berikut.
a. Senyawa terionisasi sempurna ditandaidengan satu arah panah ke kanan.
b. Dapat menghantarkan arus listrik dengan
kuat, ditandai adanya banyak gelembung gasdan nyala lampu terang saat dilakukan uji
daya hantar listrik.
5. a. Mol NaOH =r
massa NaOH
M NaOH
=4 gram
40 gram/mol
= 0,1 mol
b. Mol NH4OH =4
r 4
massa NH OH
M NH OH
=3,5 gram
35 gram/mol
= 0,1 mol
α = 0,5
α =mol terion
mol awal
0,5 =mol terion
0,1mol
Mol terion = 0,05 mol
c. Mol CH3COOH =3
r 3
massa CH COOH
M CH COOH
=6 gram
60 gram/mol
= 0,1 mol
α = 0,75
α =
mol terion
mol awal
0,75 =mol terion
0,1mol
mol terion = 0,075 mol
Mol NaOH > mol terion CH3COOH > mol terionNH4OH sehingga urutan daya hantar listriknya
adalah NaOH – CH3COOH – NH4OH.
-
8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014
6/90
5Kimia Kelas X
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: a
Perbedaan senyawa ion dan kovalen polar dalam
hal daya hantar listrik terletak pada lelehannya.Lelehan senyawa ion dapat menghantarkan aruslistrik, tetapi lelehan senyawa kovalen tidak dapatmenghantarkan arus listrik.
2. Jawaban: eSenyawa ion dapat menghantarkan arus listrikdalam bentuk leburan atau lelehan. NaCl, AlCl3,
K2SO4 dan CaCl2 termasuk senyawa ion. Sedang-kan C6H12O6 termasuk senyawa kovalen nonpolar
sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrikbaik dalam bentuk larutan, padatan maupun
lelehan.
3. Jawaban: cSenyawa yang berikatan kovalen polar adalahHNO3 dan NH4OH. Senyawa yang berikatan ion:K2SO4, dan Na2SO4. Senyawa yang berikatan
kovalen nonpolar: CO(NH2)2.
4. Jawaban: a
Senyawa kovalen polar memiliki titik leleh rendahdan dalam bentuk lelehan tidak dapat menghantar-kan arus listrik, tetapi dapat menghantarkan arus
listrik dalam bentuk larutan. Sementara itu,senyawa ion memiliki titik leleh tinggi dan dapat
menghantarkan arus listrik baik dalam bentuk
lelehan maupun larutan.
5. Jawaban: b
KCl merupakan senyawa elektrolit kuat yangberasal dari senyawa ion. HBr merupakan elektrolit
kuat yang berasal dari senyawa kovalen polar.H2CO3, H3PO4, dan NH4OH merupakan senyawa
kovalen polar yang bersifat elektrolit lemah.
6. Jawaban: b
NaCl merupakan senyawa ion. Senyawa ionterionisasi sempurna dalam larutan dan dapatmenghantarkan arus listrik. Jika dilakukan uji daya
hantar listrik akan menghasilkan banyak gelembunggas dan nyala lampu terang.
7. Jawaban: cSuatu senyawa dikatakan kovalen nonpolar apabila:
a. tidak dapat terion sehingga tidak dapatmenghantarkan arus listrik;
b. tidak menghasilkan gelembung gas dan lampu
padam;c. derajat ionisasinya sama dengan nol (α = 0)
8. Jawaban: a
Larutan yang memiliki daya hantar paling besaradalah larutan elektrolit kuat yaitu larutan dari asam
kuat, basa kuat, dan garam.
CaCl2 = garam (elektrolit kuat)CH3COOH = asam lemah (elektrolit lemah)CO(NH2)2 = senyawa senyawa organik molekularyang larut dalam air (nonelektrolit)
NH4OH dan Be(OH)2 = basa lemah (elektrolitlemah)
9. Jawaban: e
Reaksi ionisasi senyawa sebagai berikut.
NH4OH NH4+ + OH–
CH3COOH CH3COO– + H+
HNO3 → H+ + NO3
–
HF H+
+ F–
KCl → K+ + Cl–
10. Jawaban: d
Senyawa X merupakan kovalen nonpolar karena:a. tidak larut dalam air;
b. larut dalam dietil eter.Dengan demikian, senyawa X tidak dapat meng-hantarkan arus listrik yang ditandai dengan lampu
tidak menyala dan tidak ada gelembung gas.
B. Uraian
1. Senyawa ion dapat menghantarkan arus listrik
dalam bentuk lelehan dan larutannya, sedangkansenyawa kovalen polar hanya dapat menghantar-kan arus listrik dalam bentuk larutan saja.
2. Senyawa A
a. Larutan dapat menghantarkan arus listrik.b. Lelehan tidak menghantarkan arus listrik.
Senyawa A termasuk kovalen polar.Senyawa Ba. Larutan dapat menghantarkan arus listrik.
b. Lelehan dapat menghantarkan arus listrik.Senyawa B termasuk ion.
Senyawa C
a. Larutan tidak dapat menghantarkan arus listrik.b. Lelehan tidak dapat menghantarkan arus
listrik.Senyawa C termasuk kovalen nonpolar.
3. Senyawa ion dalam bentuk lelehan maupun larutan
dapat menghantarkan arus listrik karena ion-ionnyadapat bergerak bebas. Berbeda dengan bentuk
kristalnya yang tersusun rapat, ion-ion penyusun-nya tidak dapat bergerak bebas. Oleh karena itu,
kristal senyawa ion tidak dapat menghantarkan aruslistrik.
-
8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014
7/90
6 Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
4. Air mengandung mineral-mineral yang bermuatan
sehingga dapat bersifat seperti ion dalam larutanelektrolit. Ion-ion tersebut dapat menghantarkan
arus listrik. Hal ini mengakibatkan arus listrik padakabel dapat disalurkan melalui ion-ion dalam air.
5. Mol NH4OH =4
r 4
massa NH OH
M NH OH
= 7 gr35 gr/mol
=1
5 mol
= 0,2 mol
α =mol terion
mol mula-mula
0,5 =mol terion
0,2 mol
mol terion = 0,5 · 0,2 = 0,1 mol
NH4OH → NH4+ + OH–
mula-mula 0,2 mol – –bereaksi 0,1 mol 0,1 mol 0,1 mol–––––––––––––––––––––––––––––––––––––
setimbang 0,1 mol 0,1 mol 0,1 mol
Banyaknya ion yang dapat menghantarkan arus
listrik= jumlah ion × bilangan avogadro
= (mol NH4+ + mol OH–) × 6,02 × 1023
= (0,1 mol + 0,1 mol) × 6,02 × 1023
= 0,2 mol × 6,02 × 1023
= 3,01 × 1022
1. Jawaban: aSuatu larutan dikatakan bersifat elektrolit apabila:
1) mengandung ion-ion yang bergerak bebassehingga dapat menghantarkan arus listrik;
2) derajat ionisasi tidak sama dengan nol (α ≠ 0);
3) menghasilkan banyak/sedikit gelembung gas;4) nyala lampu terang/redup/mati.
2. Jawaban: c
Larutan yang dapat menghasilkan gelembung gas,
tetapi lampu tidak menyala termasuk elektrolit lemah.Di antara larutan tersebut yang merupakan elektrolit
lemah adalah NH4OH. KOH dan HCl termasukelektrolit kuat, sedangkan C6H12O6 (gula) danCO(NH2)2 (urea) termasuk nonelektrolit.
3. Jawaban: d
CO(NH2)2 termasuk nonelektrolit, tidak dapat terionKOH dan CaCl2 termasuk elektrolit kuat, panahsatu arah
Be(OH)2 dan CH3COOH: elektrolit lemah, panahbolak-balik.
4. Jawaban: aLarutan elektrolit yang memiliki derajat ionisasi =
1 adalah elektrolit kuat.NaCl merupakan elektrolit kuat.
Be(OH)2 dan HNO2 merupakan elektrolit lemah
C6H12O6 dan urea merupakan nonelektrolit.
5. Jawaban: dLarutan elektrolit adalah larutan yang mengandung
senyawa dapat terurai menjadi ion-ion dalam airsehingga dapat menghantarkan arus listrik.
6. Jawaban: bLarutan elektrolit yang berikatan ion: NaCl.
Larutan elektrolit yang berikatan kovalen polar:
HBr, H2SO4, HCl, HNO3, NH4OH, dan CH3COOH.
Larutan nonelektrolit; C6H12O6.
7. Jawaban: dLarutan yang larut dalam kloroform dan tidak
menyalakan lampu merupakan kovalen nonpolardan bersifat nonelektrolit.
8. Jawaban: cLarutan jeruk nipis, air laut, air hujan, dan minumanion termasuk larutan elektrolit karena mengandung
ion-ion yang dapat menghantarkan arus listriksehingga menghasilkan gelembung gas. Sementara
itu, larutan urea termasuk larutan nonelektrolit.
9. Jawaban: eLarutan elektrolit kuat ditunjukkan oleh air limbah
K karena nyala lampu terang, terdapat banyakgelembung gas, danα = 1. Larutan elektrolit lemah
ditunjukkan oleh air limbah L dan O karena lamputidak menyala, terdapat sedikit gelembung gas,
dan derajat ionisasi antara 0 dan 1 (0 < α < 1).Larutan nonelektrolit ditunjukkan oleh air limbahM dan N karena lampu tidak menyala, tidak ada
gelembung gas, dan α = 0.
10. Jawaban: b
Mol NH4Cl =4
r 4
massa NH Cl
M NH Cl
=5,35 gram
53,5 gram/mol
= 0,1 mol
-
8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014
8/90
7Kimia Kelas X
α =mol terion
mol mula-mula
0,75=mol terion
0,1mol
mol terion = 0,075 mol
NH4Cl → NH4+ + Cl–
mula-mula 0,1 mol – –
terion 0,75 0,075 mol 0,075 mol 0,075 mol––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––setimbang 0,25 mol 0,075 mol 0,075 mol
Banyaknya ion = ion NH4+ + ion Cl–
= 0,075 mol + 0,075 mol
= 0,15 mol
11. Jawaban: cHBr termasuk senyawa kovalen polar. KF, NaCl,dan MgCl2 termasuk senyawa ion, sedangkan
CO(NH2)2 termasuk senyawa kovalen nonpolar.
12. Jawaban: b
Larutan elektrolit kuat ditunjukkan oleh sumbermata air P karena nyala lampu terang dan banyak
gelembung gas. Larutan elektrolit lemah ditunjuk-kan pada sumber mata air Q dan S karena nyala
lampu redup atau lampu tidak menyala dan adasedikit gelembung gas. Larutan nonelektrolitditunjukkan pada sumber mata air R karena lampu
tidak menyala dan tidak ada gelembung gas.
13. Jawaban: c
Larutan K2SO4 dan NaCl termasuk elektrolit kuatsehingga derajat ionisasi (α) = 1. Larutan Fe(OH)3dan Al(OH)3 merupakan elektrolit lemah sehingga
derajat ionisasi (α) antara 0 dan 1 (0 < α 1).
14. Jawaban: d
XY X+ + Y–
Tanda panah reaksi bolak-balik merupakan cirielektrolit lemah karena terionisasi sebagian.
15. Jawaban: a
Larutan elektrolit kuat: NaCl, HCl, CaCl2, H2SO4,
HI, dan HBr.
Larutan elektrolit lemah: Be(OH)2, Mg(OH)2, dan
NH4OH.
Larutan nonelektrolit: C2H
5OH
16. Jawaban: eLarutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik
karena adanya ion-ion yang bergerak bebas.
17. Jawaban: a
H2(SO4)1 = 3 × 0,1 M = 0,3 M
H2(SO4)1 = 3 × 0,05 M = 0,15 M
H1Cl1 = 2 × 0,1 M = 0,2 M
CH3COOH merupakan asam lemah, derajationisasi < 1.
Jadi, larutan yang mempunyai jumlah ion paling
besar adalah H2SO4 0,1 M.
18. Jawaban: eLarutan merupakan campuran homogen. Minyak
dalam air tidak tercampur secara homogen.
19. Jawaban: eLarutan elektrolit lemah menghasilkan sedikit
gelembung gas dan lampu tidak menyala ataunyala dengan redup, seperti ditunjukkan olehgambar nomor IV. Larutan nonelektrolit tidak dapat
menghasilkan gelembung gas dan lampu tidakmenyala. Larutan nonelektrolit ditunjukkan oleh
gambar nomor II. Gambar nomor III merupakanlarutan elektrolit kuat karena nyala lampu terang
dan menghasilkan banyak gelembung gas,sedangkan gambar nomor I tidak mungkin terjadi.
20. Jawaban: d
Dalam bentuk kristal (padatan), ion-ion garam NaCltidak dapat bergerak bebas, melainkan diam pada
tempatnya.21. Jawaban: e
Senyawa yang dapat menghantarkan arus listrikdalam bentuk larutan adalah senyawa ion dan
kovalen polar. Senyawa ion memiliki titik lelehtinggi. Oleh karena itu, senyawa x bukan senyawaion melainkan senyawa kovalen polar. Senyawa
yang tidak dapat menghantarkan arus listrikmeskipun dalam bentuk larutan adalah senyawa
kovalen nonpolar.
22. Jawaban: aAir distilasi hanya terdapat H2O, tidak ada mineral
terlarut di dalamnya.
23. Jawaban: a
Senyawa yang termasuk elektrolit lemah yaitucuka. Senyawa yang termasuk elektrolit kuat yaituasam klorida dan garam dapur. Senyawa yang
termasuk nonelektrolit adalah alkohol dan gulapasir.
24. Jawaban: cLarutan elektrolit kuat menghasilkan banyak
gelembung gas dan nyala lampu terang. Larutanelektrolit kuat ditunjukkan oleh gambar nomor 1)
dan 2). Larutan elektrolit lemah menghasilkansedikit gelembung gas dan nyalan lampu redupatau lampu tidak dapat menyala. Larutan elektrolit
lemah ditunjukkan oleh gambar nomor 4) dan 5).Sementara itu, gambar nomor 3) menunjukkan
larutan nonelektrolit. Larutan nonelektrolit tidaktidak menghasilkan gelembung gas dan lampu
padam (tidak menyala). Jadi, larutan elektrolit kuatdan elektrolit lemah berturut-turut ditunjukkan olehlarutan nomor 1) dan 5).
-
8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014
9/90
8 Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
25. Jawaban: b
Titik didih tinggi dan larut dalam air merupakansifat senyawa ion. Senyawa ion termasuk elektrolit
kuat sehingga nyala lampu teang dan gelembunggas yang dihasilkan banyak.
26. Jawaban: c
Apabila gas amonia dilarutkan dalam air, maka:
1) membentuk larutan amonium hidroksidaNH3 + H2O → NH4OH NH4+ + OH–;
Amonia Amonium hidroksida
2) bersifat elektrolit lemah;
3) mempunyai derajat ionisasi antara 0 dan 1(0 < α < 1);
4) dapat menghantarkan arus listrik;5) terurai sebagian menjadi ion-ionnya;6) menghasilkan sedikit gelembung gas dan
nyala lampu redup atau padam.
27. Jawaban: b
Larutan elektrolit digunakan dalam aki adalahH2SO4.
28. Jawaban: aSenyawa yang berikatan ion mudah larut dalam
air dan dapat menghantarkan arus listrik dalambentuk lelehan/larutan. Senyawa ion mempunyai
titik didih dan titik leleh tinggi.
29. Jawaban: cMol Fe(OH)3 = 0,1 m × 100 ml = 10 mmol
α =mol terion
mol mula-mula
0,5 =mol terion
10 mmol
mol terion = 0,5 · 10 mmol = 5 mmolmol yang tidak terion = 10 mmol – 5 mmol
= 5 mmol
30. Jawaban: e
Larutan yang termasuk elektrolit lemah yaitu larutandari asam lemah dan basa lemah.
NH4OH merupakan basa lemah
CH3COOH merupakan asam lemah
HCl merupakan asam kuatKOH merupakan basa kuat
C6H12O6 merupakan senyawa organik molekuleryang larut
B. Uraian
1. a. Larutan elektrolit merupakan larutan yang
dapat menghantarkan arus listrik.Ciri-cirinya:
1) Larutan dapat membentuk ion yangberguna membawa arus listrik.
2) Apabila dilakukan uji daya hantar, larutan
tersebut menghasilkan gelembung gasdan nyala lampu redup atau terang atau
lampu tidak menyala.b. Larutan nonelektrolit merupakan larutan yang
tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Ciri-cirinya:1) Larutan tidak dapat membentuk ion yang
membawa arus listrik.2) Apabila dilakukan uji daya hantar, larutan
tersebut tidak menghasilkan gelembung
gas dan lampu tidak menyala.
2. Larutan elektrolit dalam air membentuk ion-ion yang
dapat bergerak bebas. Ion-ion tersebut dapatberfungsi sebagai pembawa arus listrik. Dengan
demikian, arus listrik dapat berpindah dari sumberke target.
3. Ion: NaF dan MgCl2Kovalen polar: HCl dan CH3COOH
Kovalen nonpolar: CO(NH2)2 dan C6H12O6
4. 1–3–2–4
5. Ciri-ciri titik didih tinggi, larut dalam air, dan tidak
larut dalam dietil eter termasuk senyawa ion.Senyawa ion bersifat elektrolit kuat dan dapat
menghantarkan arus listrik dalam bentuk larutanatau lelehan, sedangkan dalam bentuk kristal/
padatan tidak dapat menghantarkan arus listrik.Contoh NaCl.
6. a. Mol senyawa x =r
massa X
M X
=2,6 gram
52 gram/mol
= 0,05 mol
α =mol terion
mol mula-mula
50% =mol terion
0,5 mol
0,5 =mol terion
0,5 mol
Mol terion = 0,5 · 0,5 mol = 0,025 mmolMol yang tidak terion = 0,05 – 0,025 mol
= 0,025 mol
b. Senyawa X merupakan elektrolit lemah karenamempunyai derajat ionisasi (α) antara nol dansatu (0 < α < 1).
7. Kovalen polar adalah senyawa yang berikatan dengancara menggunakan pasangan elektron secarabersama-sama namun kedua atomnya mempunyai
elektronegativitas yang berbeda. Akibatnya terjadi 2kutub dalam molekul tersebut yaitu kutub (+) dan
(–). Hal inilah yang mengakibatkan molekul kovalen
-
8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014
10/90
9Kimia Kelas X
polar dapat terlarut membentuk ion-ion dalam air,
sehingga senyawa kovalen polar dapat meng-hantarkan arus listrik. Contoh HCl dan H2O. Kovalen
nonpolar adalah senyawa yang berikatan dengan caramenggunakan elektron secara bersama-sama dankedua atom mempunyai elektronegativitas yang
sama. Dalam molekul kovalen nonpolar tidak adakutub (+) dan (–). Hal ini menyebabkan tidak terbentuk
ion-ion dari senyawa tersebut sehingga senyawakovalen nonpolar tidak dapat menghantarkan aruslistrik. Contoh Cl2 dan CH4.
8. A = elektrolit kuatB = nonelektrolit
C = elektrolit lemahD = elektrolit lemah
E = elektrolit lemah
9. Ion-ion larutan elektrolit berfungsi sebagai penghantar
impuls dari otak ke organ-organ tubuh yang lain.
10. a. Aki Timbal
Aki timbal sering digunakan sebagai sumberarus pada kendaraan bermotor. Aki timbal
menggunakan larutan H2SO4 encer sebagaielektrolit. Elektrode yang digunakan berupaPb sebagai anode dan PbO sebagai katode.
Reaksi yang terjadi menghasilkan arus listrikdan mengubah kedua elektrode menjadi
PbSO4.b. Fuel Cells
Fuel cells adalah sel bahan bakar yang
mempunyai kapasitas listrik tahan lama,mudah perawatannya, dan mempunyai
efisiensi tinggi. Sel ini menggunakan larutanKOH pekat sebagai elektrolit. Gas hidrogen
digunakan sebagai anode dan gas oksigensebagai katode. Setiap gas dimasukkan kedalam elektrode karbon berpori. Ion OH– yang
dihasilkan di katode akan bereaksi dengan gasH2 di anode.
-
8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014
11/90
10 Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:1. mendeskripsikan perkembangan konsep reaksi reduksi oksidasi;2. menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion;3. menentukan nama senyawa berdasarkan aturan IUPAC.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:1. menghargai dan mensyukuri reaksi reduksi oksidasi sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa dengan menerapkannya untuk
mempermudah pemenuhan kebutuhan sehari-hari;2. berperilaku disiplin, teliti, jujur, kerja sama, saling menghargai, dan santun.
Reaksi Reduksi Oksidasi
Konsep Reaksi Reduksi Oksidasi
• Mendiskusikan perubahan warnaakibat reaksi reduksi oksidasi.
• Menentukan jenis reaksi reduksioksidasi.
• Menyelidiki jenis reaksi reduksioksidasi.
• membuat peta konsep reaksireduksi oksidasi.
Penentuan Bilangan Oksidasi,Oksidator, dan Reduktor dalam
Reaksi Reduksi Oksidasi
• Mendiskusikan bilangan oksidasisuatu unsur dalam senyawa yang
berbeda.• Menjelaskan cara penentuan
bilangan oksidasi unsur dalammolekul atau ion.
• Menentukan bilangan oksidasi atomdalam senyawanya.
• Menjelaskan zat reduktor danoksidator dalam reaksi reduksioksidasi.
Tata Nama Senyawa Menurut IUPAC
• Mendiskusikan bilangan oksidasiatom dalam senyawanya dan nama
senyawa tersebut sesuai IUPAC.• Menjelaskan aturan penamaan
senyawa berdasarkan bilanganoksidasinya.
• Menentukan rumus kimia dan namasenyawa berdasarkan bilangan
oksidasinya.
• Mensyukuri reaksi reduksi oksidasi sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa.• Bersikap disiplin, teliti, dan jujur dalam pengamatan.• Bersikap kerja sama, saling menghargai, dan santun saat berdiskusi.• Berperilaku peduli lingkungan dalam merancang dan melakukan praktikum.
• Mendeskripsikan perkembangan konsep reaksi reduksi oksidasi.• Menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion.• Menentukan reduktor, oksidator, hasil oksidasi, dan hasil reduksi dalam reaksi redoks.• Menyebutkan nama senyawa sederhana berdasarkan bilangan oksidasi unsur-unsurnya menurut aturan IUPAC.• Menyajikan rancangan percobaan reaksi redoks.• Menyajikan laporan hasil percobaan reaksi redoks.• Menyajikan tugas tata nama senyawa menurut aturan IUPAC.
-
8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014
12/90
11Kimia Kelas X
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: eZat yang teroksidasi berperan sebagai reduktor(mereduksi atom lain). Reaksi oksidasi terjadi pada
atom yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi,menerima oksigen, melepas hidrogen, danmelepaskan elektron dalam reaksi. Zat yang
tereduksi berperan sebagai oksidator (mengoksi-dasi atom lain). Reaksi reduksi terjadi pada atom
yang mengalami penurunan bilangan oksidasi,melepas oksigen, menerima hidrogen, dan
menangkap elektron dalam reaksi.
2. Jawaban: c
CuO(s) + H2(g) → Cu(s) + H
2O(g), Cu melepas
oksigen (reduksi)
Cr2O3(s) + 2Al(s) → 2Cr(s) + Al2O3(s), Cr melepasoksigen (reaksi reduksi)
2Na(s) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2(g), Cl melepas
hidrogen (reaksi oksidasi)
4Fe(s) + 3O2(g) → 2Fe
2O
3(s), O
2 menangkap
elektron (reaksi reduksi)
Zn(s) + CuO(s) → ZnO(s) + Cu(s), Cu melepas
oksigen (reaksi reduksi)
3. Jawaban: dZat yang tereduksi menangkap elektron, melepas
oksigen, atau mengalami penurunan bilangan
oksidasi. Zat yang mengalami reduksi dalampersamaan reaksi tersebut adalah I
2 karena
mengalami penurunan bilangan oksidasi dari 0menjadi –1.
4. Jawaban: eReaksi yang melibatkan penggabungan oksigenmerupakan reaksi oksidasi. Pada persamaan
reaksi tersebut, oksigen berada di sebelah kiritanda panah. Misal pada reaksi berikut.
C6H
12O
6 + 6O
2 → 6CO
2 + 6H
2O
Reaksi pada pilihan jawaban a, b, c, dan d
merupakan reaksi reduksi (kehilangan oksigen).5. Jawaban: e
Persamaan setengah reaksi sebagai berikut.
Reaksi reduksi : Cl2 + 2e– → 2Cl–
Reaksi oksidasi : 2I– → I2 + 2e–
Reaksi redoks : Cl2 + 2I– → 2Cl– + I
2
Spesi yang berperan sebagai reduktor mengalamioksidasi dengan melepaskan elektron. Spesi yang
melepaskan elektron adalah I–. Sementara itu, Cl2
menerima elektron sehingga mengalami reduksi
atau berperan sebagai oksidator.
6. Jawaban: ba. 2Al + Fe
2O
3 → Al
2O
3 + 2Fe
+3 0 Reduksi
Fe2O
3 mengalami reduksi.
b. SnCl2 + 2HgCl
2 → SnCl
4 + Hg
2Cl
2
+2 +4
Oksidasi
SnCl2 mengalami oksidasi.
c. H2S + 2FeCl
3 → 2FeCl
2 + S + 2HCl
+3 +2
Reduksi
FeCl3 mengalami reduksi.
d. 2CuSO4 + 4KI → 2K2SO4 + I2 + 2CuI +2 +1
Reduksi
CuSO4 mengalami reduksi.
e. MnO2 + 4HCI → MnCl
2 + Cl
2 + 2H
2O
+4 +2
Reduksi
MnO2 mengalami reduksi.
Jadi, senyawa digarisbawahi yang mengalamioksidasi adalah SnCl
2
.
7. Jawaban: cReaksi redoks dapat diketahui dari perubahanbilangan oksidasi. Reaksi oksidasi mengakibatkan
kenaikan bilangan oksidasi, sedangkan reaksireduksi mengakibatkan penurunan bilangan
oksidasi. Reaksi reduksi
1) 2Fe2O
3( ) + 2CO(g) → 4FeO( ) + 2CO
2(g)
+3 –2 +2 –2 +2 –2 +4 –2
Reaksi oksidasi
2) BaCl2(aq) + H2SO4(aq) → BaSO4(s) + 2HCl(aq)
+2 –1 +1 +6 –2 +2 +6 –2 +1 –1
Tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi(bukan reaksi redoks).
Reaksi reduksi
3) MnO2(s) + 4HCl(aq) → MnCl
2(aq) + 2H
2O( ) + Cl
2(g)
+4 –2 +1 –1 +2 –1 +1 –2 0
Reaksi oksidasi
-
8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014
13/90
12 Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)
4) Mg(OH)2(s) + 2HCl(aq) → MgCl
2(aq) + 2H
2O( )
+2 –2 +1 +1 –1 +2 –1 +1 –2
Tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi
(bukan reaksi redoks)
Reaksi oksidasi
5) 2Al(s) + 6HCl(aq) → 2AlCl3(aq) + 3H
2(g)
0 +1 –1 +3 –1 0
Reaksi reduksi
8. Jawaban: a
Perubahan bilangan oksidasi dalam reaksi sebagai
berikut. Reaksi reduksi
2FeCl3(aq) + H
2S(g )→ 2FeCl
2(aq) + 2HCl(aq) + S(s)
+3 –1 +1 –2 +2 –1 +1 –1 0
Reaksi oksidasi
FeCl3 dalam reaksi mengalami penurunan bilangan
oksidasi dari +3 menjadi +2 (reaksi reduksi).Sementara itu, H
2S mengalami kenaikan bilangan
oksidasi dari –2 menjadi 0.
9. Jawaban: c
Perubahan bilangan oksidasi yang terjadi Reaksi oksidasi
SnCl2 + I
2 + 2HCl → SnCl
4 + 2HI
+2 –1 0 +1 –1 +4 –1 +1 –1
Reaksi reduksi
Zat yang berperan sebagai oksidator mengalami
reaksi reduksi (penurunan bilangan oksidasi), yaituI2. Zat yang berperan sebagai reduktor mengalami
oksidasi (kenaikan bilangan oksidasi), yaitu SnCl2.
10. Jawaban: b Reaksi oksidasi
3CuS(aq) + 8HNO3(aq) → 3Cu(NO
3)2(aq) + 2NO(g) + 3S(s) + 4H
2O( )
+2 –2 +1 +5 –2 +2 –2 +2 –2 0 +1 –2
Reaksi reduksi
Atom S mengalami perubahan bilangan oksidasi
dari –2 menjadi 0 (bilangan oksidasi naik). Dengandemikian S mengalami oksidasi dan CuS berperan
sebagai reduktor. Atom N mengalami perubahanbilangan oksidasi dari +5 menjadi +2 (bilangan
oksidasi turun). Atom N mengalami reduksi danHNO
3 berperan sebagai oksidator.
B. Uraian
1. Berdasarkan konsep pengikatan dan pelepasanoksigen, reaksi reduksi didefinisikan sebagai reaksipelepasan oksigen dan reaksi oksidasi sebagai
reaksi pengikatan oksigen.
a. S(s) + O2(g) → SO
2(g)
Atom S mengalami reaksi oksidasi karenamenangkap oksigen, sedangkan O
2 mengalami
reduksi karena menyumbang oksigen.b. CH
4(g) + 2O
2(g)→ CO
2(g) + H
2O(g)
Atom C dan atom H menangkap oksigen atau
mengalami reaksi oksidasi, sedangkan O2
mengalami reaksi reduksi karena
menyumbang oksigen.
2.
2NaIO3(aq) + 5NaHSO
3(aq) → I
2(aq) + 3NaHSO
4(aq) + 2Na
2SO
4(aq) + H
2O( )
+5 +4 0 +6 Reduksi
Oksidasi
Jadi, zat yang mengalami reduksi adalah NaIO3.
Zat yang mengalami oksidasi adalah NaHSO3.
3.
Melepas 2 elektron
a. 2Fe3+
(aq) + 2I–
(aq)→2Fe2+
(aq) + I2(aq)
Menerima 2 elektron
Reaksi tersebut termasuk reaksi redoks
karena melibatkan pelepasan danpenangkapan elektron.
b. 2KClO3(s) → 2KCl(s) + 3O
2(g)
Melepas oksigen
Reaksi tersebut termasuk reaksi redoks
karena melibatkan pelepasan seluruh oksigendari KClO
3.
c. CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)+2 +4 –6 +2 –2 +4 –2
Reaksi tidak melibatkan perubahan bilanganoksidasi sehingga tidak termasuk reaksiredoks.
d. Ca(s) + S(s) → CaS(s)
Reaksi termasuk reaksi redoks karena reaksiberlangsung dengan melibatkan pelepasan
dan pengikatan elektron.
4.
4Ag(s) + O2
(g) + 2H2
S(g) → 2Ag2
S(s) + 2H2
O( )
0 0 +1 –2 Oksidasi
Reduksi
Reaksi terbentuknya noda pada perhiasan perak
tersebut merupakan reaksi redoks karena padareaksi tersebut Ag mengalami kenaikan bilanganoksidasi (oksidasi), sedangkan O
2 mengalami
penurunan bilangan oksidasi (reduksi).
-
8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014
14/90
13Kimia Kelas X
A. Pilihan GAnda
1. Jawaban: aC dalam CH
4 mempunyai bilangan oksidasi –4.
Atom S pada SF6 mempunyai bilangan oksidasi
+6. Atom O dalam BaO2 mempunyai bilangan
oksidasi –1. Atom H dalam HCl mempunyaibilangan oksidasi +1. Atom Ca dalam CaCl
2mempunyai bilangan oksidasi +2. Jadi, atom yangmempunyai bilangan oksidasi paling rendah adalah
atom C dalam CH4.
2. Jawaban: c1) BO VO
2 = 0
(1 × BO V) + (2 × BO O) = 0BO V + (2 × (–2)) = 0BO V – 4 = 0
BO V = +42) BO VCl
3 = 0
(1 × BO V) + (3 × BO Cl) = 0BO V + (3 × (–1)) = 0
BO V – 3 = 0
BO V = +33) BO VCO
3 = 0
(1 × BO V) + (1 × BO C) + (3 × BO O)= 0BO V + (1 × 4) + (3 × (–2)) = 0
BO V + 4 – 6 = 0
BO V = +24) BO VOSO
4 = 0
(1 × BO V) + (1 × BO O) + (1 × BO SO4)= 0
BO V + (1 × (–2)) + (1 × (–2)) = 0
BO V – 2 – 2 = 0BO V = +4
5) BO K4V(CN)
6 = 0
(4 × BO K) + (1 × BO V) + (1 × BO CN) = 0(4 × 1) + BO V + (1 × (–1)) = 0
4 + BO V – 1 = 0BO V = –3
3. Jawaban: a
MnO2 + 2H
2SO
4 + 2NaI→ MnSO
4 + Na
2SO
4 + 2H
2O + I
2+4 –1 +2 0 Reduksi
Oksidasi
Reduktor merupakan zat yang mengalami reaksi
oksidasi. Jadi, zat yang berperan sebagai reduktoradalah NaI. Sementara itu, MnO
2 merupakan
oksidator (zat yang mengalami reaksi reduksi).
4. Jawaban: b
1) Mg + 2HNO3 → Mg(NO
3)2 + H
2 0 +2 Oksidasi
Mg mengalami reaksi oksidasi (bertindaksebagai reduktor).
2) 2KClO3 + 3S → 2KCl + 3SO
2 +5 –1 Reduksi
Cl pada KClO3
mengalami reaksi reduksi
(bertindak sebagai oksidator).
3) 2KMnO4 + 5H
2C
2O
4 + 3H
2SO
4 → K
2SO
4 + 2MnSO
4
+3 + 10CO2 + 8H
2O
+4
Oksidasi
C pada H2C
2O
4 mengalami reaksi oksidasi
(bertindak sebagai reduktor).
Jadi, unsur-unsur yang digarisbawahi pada reaksitersebut secara berturut-turut bertindak sebagaireduktor, oksidator, dan reduktor.
5. Jawaban: b
1) BO NH4 = 1
(1 × BO N) + (4 × BO H) = 1
BO N + (4 × 1) = 1BO N + 4 = 1
BO N = –3
5. a. 2NH3(aq) + 3CuO(s) → N
2(g) + 3Cu(s) +
3H2O(g)
Reaksi terrmasuk reaksi redoks karena Cumelepas oksigen ( reaksi reduksi) dan atomH menangkap oksigen (reaksi oksidasi).
b. Ag2O(s) + C(s) → 2Ag(s) + CO(g)
Reaksi termasuk reaksi redoks karena Ag
melepas oksigen (reaksi reduksi) dan atom Cmenangkap oksigen (reaksi oksidasi).
c. 2H2O
2(aq) → 2H
2O( ) + O
2(g)
Reaksi merupakan reaksi redoks karena H2O
2melepas hidrogen membentuk O
2. Dalam
reaksi ini, O dalam H2O
2 mengalami oksidasi
menjadi O2 dan tereduksi menjadi H
2O.
d. Mg(s) + Cl2(g) → MgCl
2(s)
Reaksi termasuk redoks karena terjaditransfer elektron.
Mg → Mg2+ + 2e–
Cl2 + 2e–→ 2Cl–
–––––––––––––––
Mg + Cl2 → MgCl
2
e. HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O( )Reaksi bukan merupakan reaksi redoks
karena tidak terjadi perubahan bilanganoksidasi.
-
8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014
15/90
14 Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)
2) BO CrO42– = –2
(1 × BO Cr) + (4 × BO O) = –2
BO Cr + (4 × (–2)) = –2BO Cr + (–8) = –2
BO Cr = +6
3) BO MnO4– = –1
BO Mn + (4 × BO O) = –1
BO Mn + (4 × (–2)) = –1BO Mn – 8 = –1
BO Mn = +7
4) Fe(CN)63– = –3
BO Fe + (6 × BO CN) = –3
BO Fe + (6 × (–1)) = –3BO Fe – 6 = –3
BO Fe = +3
5) Cr(OH)4– = –1
BO Cr + (4 × BO OH) = –1BO Cr + (4 × (–1)) = –1
BO Cr – 4 = –1
BO Cr = +3
6. Jawaban: c
1) SO2 dan SO
3
Bilangan oksidasi SO2 = 0
(1 × BO S) + (2 × BO O) = 0
BO S + (2 × (–2)) = 0
BO S = +4
Bilangan oksidasi SO3 = 0
(1 × BO S) + (3 × BO O) = 0
BO S + (3 × (–2)) = 0
BO S = +6
2) H2S dan H
2SO
4
Bilangan oksidasi H2S = 0
(2 × BO H) + (1 × BO S) = 0
(2 × 1) + BO S = 0
BO S = –2
Bilangan oksidasi H2SO
4 = 0
(2 × BO H) + (1 × BO S) + (4 × BO O)= 0
(2 × 1) + BO S + (4 × (–2)) = 0
2 + BO S + (–8) = 0
BO S = +6
3) Na2SO
3 dan SO
2
Bilangan oksidasi Na2SO3 = 0
(2 × BO Na) + (1 × BO S) + (3 × BO O) = 0
(2 × 1) + BO S + (3 × (–2)) = 0
2 + BO S + (–6) = 0
BO S = +4
Bilangan oksidasi SO2 = 0
(1 × BO S) + (2 × BO O) = 0
BO S + (2 × (–2)) = 0
BO S = +4
4) H2SO
3 dan H
2SO
4
Bilangan oksidasi H2SO
3 = 0
(2 × BO H) + (1 × BO S) + (3 × BO O) = 0
(2 × 1) + BO S + (3 × (–2)) = 0
2 + BO S + (–6) = 0
BO S = +4
Bilangan oksidasi H2SO
4 = 0
(2 × BO H) + (1 × BO S) + (4 × BO O) = 0(2 × 1) + BO S + (4 × (–2)) = 0
2 + BO S + (–8) = 0
BO S = +6
5) Na2SO
4 dan Na
2S
Bilangan oksidasi Na2SO
4 = 0
(2 × BO Na) + (1 × BO S) + (4 × BO O) = 0
(2 × 1) + BO S + (4 × (–2)) = 0
2 + BO S + (–8) = 0
BO S = +6
Bilangan oksidasi Na2S = 0
(2 × BO Na) + (1 × BO S) = 0(2 × 1) + BO S = 0
2 + BO S = 0
BO S = –2Jadi, pasangan yang mengandung unsur S dengan
bilangan oksidasi sama adalah Na2SO
3 dan SO
2.
7. Jawaban: d
2KMnO4 + 10FeSO
4 + 8H
2SO
4 → K
2SO
4 + 2MnSO
4 + 5Fe
2(SO
4)3 + 8H
2O
+7 +2 +2 +3
Reduksi
Oksidasi
KMnO4 mengalami reaksi reduksi (sebagaioksidator) dengan hasil reduksi berupa MnSO
4.
FeSO4 mengalami reaksi oksidasi (sebagai
reduktor) dengan hasil oksidasi berupa Fe2(SO
4)3.
S tidak mengalami penurunan atau kenaikanbilangan oksidasi. Bilangan oksidasi S tetap +6.
8. Jawaban: e
Reaksi reduksi
Cl2(aq) + 2KOH(aq) → KCl(aq) + KClO(aq) + H
2O( )
0 +1 –2 +1 +1 –1 +1 +1 –2 +1 –2
Reaksi oksidasi
Bilangan oksidasi Cl berubah dari 0 menjadi –1dan +1.
9. Jawaban: aOksidator merupakan zat yang mengalami reaksi
reduksi (penurunan bilangan oksidasi). Cu yangmempunyai bilangan oksidasi 0 (nol) tidak mungkin
mengalami penurunan bilangan oksidasi. Cl2 yang
mempunyai bilangan oksidasi 0 (nol) dapat
mengalami penurunan bilangan oksidasi menjadi
-
8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014
16/90
15Kimia Kelas X
3) CuCl2 = 0
(1 × BO Cu) + (2 × BO Cl) = 0(+2) + (2 × BO Cl) = 0
BO Cl = –1NaClO = 0(1 × BO Na) + (1 × BO Cl) + (1 × BO O) = 0
(+1) + (BO Cl) + (–2) = 0BO Cl = +1
4) MnO2 = 0(1 × BO Mn) + (2 × BO O) = 0
(BO Mn) + 2(–2) = 0
BO Mn = +4K
2Mn
2O
7 = 0
(2 × BO K) + (2 × BO Mn) + (7 × BO O) = 0(2(+1)) + (2 × BO Mn) + (7(–2)) = 0
(+2) + (2 × BO Mn) + (–14) = 0BO Mn = +6
5) K2CrO
4 = 0
(2 × BO K) + (1 × BO Cr) + (4 × BO O) = 0(2(+1)) + (1 × BO Cr) + (4(–2)) = 0
BO Cr = +6K
2Cr
2O
7 = 0
(2 × BO K) + (2 × BO Cr) + (7 × BO O) = 0
(2(+1)) + (2 × BO Cr) + (7(–2)) = 0(+2) + (2 × BO Cr) + (–14) = 0
BO Cr = +6
Jadi, pasangan senyawa yang masing-masingmempunyai unsur dengan bilangan oksidasi +6
adalah K2CrO
4 dengan K
2Cr
2O
7.
12. Jawaban: aFe+ + 2AgNO
3 → 2Ag + Fe(NO
3)2
0 +1 –1 0 +2
Reaksi oksidasi (reduktor)
Reaksi reduksi (oksidator)
13. Jawaban: a
1) 3S(s) + 2KClO3(s) → 2KCl(s) + 3SO
2(g)
0 +5 –1 +4
Reaksi oksidasi
Reaksi reduksi
2) Ag2O + C → 2Ag + CO
+1 0 0 +2
Reaksi reduksi
Reaksi oksidasi
3) 2FeCl3 + H
2S → 2FeCl
2 + 2HCl + S
+3 –2 +2 0
Reaksi reduksi
Reaksi oksidasi
–1 (Cl–). Na+ yang mempunyai bilangan oksidasi
+1 dapat mengalami penurunan bilangan oksidasimenjadi 0 (nol). Mg2+ yang mempunyai bilangan
oksidasi +2 dapat mengalami penurunan bilanganoksidasi menjadi 0 (nol). Fe3+ yang mempunyaibilangan oksidasi +3 dapat mengalami penurunan
bilangan oksidasi menjadi 0 (nol).
10. Jawaban: d
Reaksi autoredoks merupakan reaksi yangmelibatkan atom yang berperan sebagai oksidatorsekaligus reduktor.
1) 2Na2S
2O
3 + I
2 → Na
2S
4O
6 + 2NaI
+1 +2 –2 0 +1 + 52
–2 +1 –1
Reaksi oksidasi
Reaksi reduksi
2) 2FeCl3 + H
2S→ 2FeCl
2(aq)+ 2HCl(aq) + S(s)
+3 –1 +1 –2 +2 –1 +1 –1 0
Reaksi reduksi
Reaksi oksidasi
3) 2KI + H2O
2 + 2HCl → 2KCl + I
2 + 2H
2O
–1 –1 0 –2
Reaksi oksidasi
Reaksi reduksi
4) 3I2(g) + 6KOH(aq) → 5KI(aq) + KIO
2(aq) + 3H
2O
0 –1 +5
Reaksi reduksi
Reaksi oksidasi
5) SnCl2 + I2 + 2HCl→
SnCl4 + 2HI +2 0 +4 –1 Reaksi oksidasi
Reaksi reduksi
11. Jawaban: eBilangan oksidasi unsur-unsur yang bergaris bawah
pada senyawa-senyawa tersebut sebagai berikut.1) H
2S = 0
(2 × BO H) + (1 × BO S)= 0
(2(+1)) + (BO S) = 0BO S = –2
SO2 = 0
(1 × BO S) + (2 × BO O)= 0(BO S) + (2(–2) = 0
BO S = +42) NH
3 = 0
(1 × BO N) + (3 × BO H) = 0(BO N) + 3(+1) = 0
BO N = –3NO
2 = 0
(1 × BO N) + (2 × BO O) = 0
(BO N) + (2(–2)) = 0BO N = +4
-
8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014
17/90
16 Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)
4) 2K2CrO
4 + H
2SO
4 → K
2SO
4 + K
2Cr
2O
7 + H
2O
+6 +6
Tiap atom tidak mengalami perubahanbilangan oksidasi. Reaksi tidak termasuk
reaksi redoks.
5) MnO2 + 2H
2SO
4 + 2NaI → MnSO
4 + Na
2SO
4 + 2H
2O + I
2
+4 –1 +2 0
Reaksi reduksi
Reaksi oksidasi
Jadi, perubahan bilangan oksidasi paling besarterjadi pada Cl pada reaksi 3S + 2KClO
3 → 2KCl
+ 3SO2.
14. Jawaban: aSnO
2(s) + 2C(s) → Sn( ) + 2CO(s)
+4 0 0 +2
Reaksi reduksi (oksidator)
Reaksi oksidasi (reduktor)
Reduktor dalam reaksi adalah C yang mengalamiperubahan bilangan oksidasi 0 menjadi +2.
15. Jawaban: cReaksi yang melibatkan oksidator dan reduktor dari
zat yang sama yaitu reaksi 1) dan 3).
2KNO3(s ) → 2KNO
2(s ) + O
2(g )
+5 –2 +3 0
Reaksi reduksi
Reaksi oksidasi
3I2 + 6KOH → 5KI + KIO
3 + 3H
2O
0 –1 +5
Reaksi reduksi Reaksi oksidasi
Reaksi yang menghasilkan senyawa hasil reduksidan hasil oksidasi sama disebut reaksi
koproporsionasi. Reaksi ini ditunjukkan reaksinomor 2).
SO2 + 2H
2S → 3S + 2H
2O
+4 –2 0
Reaksi reduksi
Reaksi oksidasi
Cr2O
72–(aq) + 2H+(aq) → CrO
42–(aq) + H
2O( )
+6 +6 Tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi
2Fe2O
3( ) + 2CO(aq) → 4FeO( ) + 2CO
2(g)
+3 +2 +2 +4
Reaksi reduksi
Reaksi oksidasi
B. Uraian
1. a. NO2
Bilangan oksidasi NO2
= 0
BO N + (2 × BO O) = 0
BO N + (2 × (–2)) = 0BO N – 4 = 0
BO N = +4
b. Na2O2Bilangan oksidasi Na
2O
2=
0
(2 × BO Na) + (2 × BO O)= 0(2 × 1) + (2 × BO O)= 0
2 BO O= –2
BO O= –1
c. Fe2S
3
Bilangan oksidasi Fe2S
3=
0
(2 × BO Fe) + (3 × BO S)= 0(2 × 3) + (3 × BO S)= 0
3 BO S= –6
BO S= –2d. (NH
4)2Cr
2O
7
Bilangan oksidasi (NH4)2Cr
2O
7=
0
(2 × BO NH4+ + (2 × BO Cr) + (7 × BO O) = 0
(2 × 1) + (2 × BO Cr) + (7 × (–2)) = 0
2 + 2 BO Cr + (–14) = 02 BO Cr = +12
BO Cr = +6
e. Cl2O
3
Bilangan oksidasi Cl2O
3=
0
(2 × BO Cl) + (3 × BO O)= 0
(2 × BO Cl) + (3 × (–2))= 02 BO Cl= +6
BO Cl = +3
2. a. Fe2O
3(s) + 3CO(g) → 2Fe(s) + 3CO
2(g)
+3 +2 0 +4
Reduksi
Oksidasi
Oksidator (zat yang mengalami reduksi) padareaksi tersebut adalah Fe
2O
3. Hasil reduksi
berupa Fe.
b. 2MnO4–(aq) + 5H
2S(aq) + 6H+(aq) → 2Mn2+(aq) + 5S(s) + 8H
2O( )
+7 –2 +2 0 Reduksi
Oksidasi
Oksidator (zat yang mengalami reduksi) pada
reaksi tersebut adalah MnO4–. Hasil reduksi
berupa Mn2+.
c. Cu2O(s) + 2H+(aq) → Cu(s) + Cu2+(aq) + H
2O( )
+1 0 +2
Reduksi
Oksidasi
-
8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014
18/90
17Kimia Kelas X
A. Pilihan GAnda
1. Jawaban: bSenyawa KClO
3 tersusun dari K+ dan ClO
3– yang
disebut ion klorat. Dengan demikian, KClO3
bernama kalium klorat.2. Jawaban: c
Fosfor pentaklorida tersusun dari atom fosfor (P)
dan lima atom Cl sehingga rumus kimianya PCl5.
3. Jawaban: bNatrium nitrat terbentuk dari ion natrium dan ion
nitrat. Ion natrium merupakan kation dengan rumusNa+. Sementara itu, ion nitrat merupakan anion
dengan rumus NO3–. Jika ion Na+ bergabung
dengan ion NO3– akan membentuk senyawa
dengan rumus NaNO3.
4. Jawaban: ca. PbI
2 = timbal(II) iodida
b. FeS = besi(II) sulfida
c. LiF = litium fluorida
d. Mg(HCO3)2 = magnesium hidrogen karbonate. Ca(NO
3)2 = kalsium nitrat
5. Jawaban: b
Rumus Kimia
a. MgO
b. Mg3N
2
c. Mg(CN)2
d. Mg(NO2)2
e. Mg(NO3)2
Nama Kimia
Magnesium oksida
Magnesium nitrida
Magnesium sianida
Magnesium nitrit
Magnesium nitrat
OksidasiReduksi
Oksidator (zat yang mengalami reduksi) pada
reaksi tersebut adalah Cu2O. Hasil reduksi
berupa Cu. Oleh karena reaksi tersebutmerupakan reaksi autoredoks maka zat yang
bertindak sebagai reduktor juga Cu2O.
3. a. CuO + 2HNO2 → Cu(NO
3)2 + H
2O
+2 +5 +2 +5
Tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi.
b. 3NaClO → 2NaCl + NaClO3
+1 –1 +5
Bilangan oksidasi Cl berubah dari +1 menjadi–1 dan +5 (reaksi autoredoks).
c. 2KCrO4 + H
2SO
4 → K
2SO
4 + K
2Cr
2O
7 + H
2O
+6 +6 +6 +6
Tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi.
d. Cl2 + 2KOH → KCl + KClO + H2O 0 –1 +1
Reduksi
Oksidasi
Bilangan oksidasi Cl berubah dari 0 menjadi–1 dan +1 (reaksi autoredoks).
e. PbO2 + 2CO → Pb + 2CO
2 +4 +2 0 +4
Reaksi redoks dengan PbO2 sebagai oksidator
dan CO sebagai reduktor.
Jadi, reaksi autoredoks ditunjukkan olehpersamaan reaksi b dan d.
4. 1) Fe(s) + SO2(g) + O
2(g) → FeSO
4(s)
0 +4 –4 0 +2 +6 –8
Oksidasi
Oksidasi
Reduksi
Unsur yang mengalami oksidasi adalah Fe danS dalam SO
2. Unsur yang mengalami reduksi
adalah O2.2) 4FeSO
4(s) + O
2(g) + 6H
2O( ) → 2Fe
2O
3 · H
2O(s) + 4H
2SO
4(aq)
+2 +6 –8 0 +2 –2 +6 –6 +2 –2
Unsur yang mengalami oksidasi adalah Fe dalam
FeSO4. Unsur yang mengalami reduksi adalah O
2.
5.
2KMnO4 + 3H
2SO
4 + 5H
2C
2O
4 → K
2SO
4 + 2MnSO
4 + 10CO
2+ 8H
2O
+7 +3 +2 +4
Reaksi reduksi
Reaksi oksidasi
Zat yang berperan sebagai oksidator adalahKMnO
4 karena mengalami reduksi. H
2C
2O
4berperan sebagai reduktor karena mengalamioksidasi.
-
8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014
19/90
18 Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)
6. Jawaban: b
BO XeF4+ = +1
BO Xe + (4 × BO F) = +1BO Xe + (4 × (–1) = +1
BO Xe – 4 = +1BO Xe = +5
7. Jawaban: d
1) S8BO S = 0
2) H2S
BO S = –2
3) SO2
BO S = +4
4) K2SO
4
BO S = +6
5) Na2S
BO S = –2
8. Jawaban: e
Bilangan oksidasi O = –2 terdapat dalam senyawaH
2O, CO
2, SO
2, dan H
2SO
4.
Bilangan oksidasi O = –1 terdapat dalam senyawa
H2O
2, Na
2O
2, dan BaO
2.
Bilangan oksidasi O = +2 terdapat dalam senyawaF
2O
.
9. Jawaban: d
Cr2O
3(s) + 2Al(s) → Al
2O
3(s) + 2Cr(s)
+3 0 +3 0
Reduksi
Oksidasi
Jadi, perubahan bilangan oksidasi Cr terjadi dari+3 menjadi 0.
10. Jawaban: eCuSO
4 terbentuk dari ion tembaga(II) dan ion sulfat
sehingga nama senyawa adalah tembaga(II) sulfat.
Cu2SO
4 terbentuk dari ion tembaga(I) dan ion sulfat
sehingga nama senyawanya adalah tembaga(I)sulfat.
B. Uraian
1. a. Tembaga(II) sulfat = CuSO4.
Bilangan oksidasi Cu = +2 karena CuSO4
terbentuk dari ion Cu2+ dan ion SO42–.
b. Kalsium nitrat = Ca(NO3)2.
Bilangan oksidasi Ca = +2 karena Ca(NO3)2
terbentuk dari ion Ca2+ dan ion NO3–.
c. Mangan(II) klorida = MnCl2.
Bilangan oksidasi Mn = +2 karena MnCl2
terbentuk dari ion Mn2+ dan ion Cl–.
d. Magnesium hipoklorit = Mg(ClO)2.
Bilangan oksidasi Mg = +2 karena Mg(ClO)2
terbentuk dari ion Mg2+ dan ion ClO–.
e. Amonium klorida = NH4Cl
Bilangan oksidasi NH4 = +1 karena NH
4Cl
terbentuk dari ion NH4+ dan ion Cl–.
2. Pasangan nama kimia dan rumus kimia yang tepat
berdasarkan tabel tersebut adalah a dan 4,b dan 2, c dan 1, d dan 5, serta e dan 3.
3. a. K2S
2O
3 = kalium tiosulfat
b. Na2CO
3 = natrium karbonat
c. SCl6 = belerang heksaklorida
d. NiPO4 = nikel(III) fosfat
4. Ketika PbO dipanaskan di dalam blok arang, reaksi
2PbO + C → 2Pb + CO2
+2 0 0 +4
Reduksi
Oksidasi
a. Reaktan yang mengalami reduksi adalah PbO.b. Reaktan yang mengalami oksidasi adalah C.
c. Nama kimia PbO = timbal(II) oksida.
5. Perbedaan penamaan ion tersebut karena bilanganoksidasi Fe berbeda. Dalam ion heksasianoferat(II),
Fe mempunyai bilangan oksidasi +2, sedangkandalam ion heksasianoferat(III), Fe mempunyai
bilangan oksidasi +3. Sebagai contoh saat iontersebut berikatan dengan kation lain, misal Na.
Senyawa yang terbentuk Na4Fe(CN)
6 = natrium
heksasianoferat(II), Na3Fe(CN)
6 = natrium
heksasianoferat(III).
-
8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014
20/90
19Kimia Kelas X
A. Pilihan GAnda
1. Jawaban: cReaksi oksidasi dapat diketahui dengan ciri
menangkap oksigen, melepas elektron, melepashidrogen, dan kenaikan bilangan oksidasi.1) Fe
2O
3 menjadi FeO, melepas oksigen dan
perubahan bilangan oksidasi dari +3 menjadi+2.
2) PbO2 menjadi Pb, melepas oksigen dan
penurunan bilangan oksidasi dari +4 menjadi
0.3) Zn menjadi ZnO, menangkap oksigen dan
kenaikan bilangan oksidasi dari 0 menjadi +2.
4) NaNO3 menjadi NaNO
2, melepas oksigen dan
penurunan bilangan oksidasi N dari +5 menjadi
+3.
5) Cr2O
72– menjadi CrO
42–, tidak terjadi perubahan
bilangan oksidasi.
2. Jawaban: dReaksi reduksi merupakan reaksi yang
melepaskan oksigen.
1) 2H2(g) + O
2(g) → 2H
2O( )
Reaksi ini termasuk reaksi oksidasi karenamengalami penggabungan oksigen.
2) 2Fe2O
3(aq) + 3C(s) → 4Fe(s) + 3CO
2(g)
Reaksi ini termasuk reaksi redoks.Fe
2
O3
melepas oksigen membentuk Fe
(reaksi reduksi). Atom C mengalamipenggabungan oksigen membentuk CO
2(reaksi oksidasi).
3) CS2(aq) + 3O
2(g) → CO
2(g) + 2SO
2(g)
Reaksi ini termasuk reaksi oksidasi karenaCS
2 mengalami penggabungan oksigen.
4) 2KClO3(aq) → 2KCl(aq) + 3O
2(g)
Reaksi ini termasuk reaksi reduksi karena
KClO3 melepas oksigen menjadi KCl.
5) CH4(aq) + 2O
2(g) → CO
2(g) + 2H
2O( )
Reaksi ini termasuk reaksi oksidasi karenaCH
4 mengalami penggabungan O
2.
3. Jawaban: a
1) Cu(s) + Br2(g) → CuBr
2(s)
0 0 +2 –1
Oksidasi
Reduksi
Reaksi ini termasuk reaksi redoks.
2) Cu(s) + 2AgNO3(aq) → Cu(NO
3)2(aq) + 2Ag(s)
0 +1 +2 0
Oksidasi
Reduksi
Reaksi ini termasuk reaksi redoks.
3) Cu(OH)2(aq) + 2HCl(aq) → CuCl
2(aq) + 2H
2O( )
+2 –1 +2 –1
Tetap
Tetap
Reaksi ini bukan termasuk reaksi redoks
melainkan reaksi netralisasi.
4) Cu(NO3)2(aq) + K
2CO
3(aq) → CuCO
3(s) + 2KNO
3(aq)
+2 +1 +2 +1
Tetap
Tetap
Reaksi ini bukan termasuk reaksi redoks
melainkan reaksi dekomposisi.Jadi, reaksi yang termasuk reaksi redoksditunjukkan oleh nomor 1) dan 2).
4. Jawaban: b
1) NH4OH + HCl → NH
4Cl + H
2O, bukan reaksi
redoks.
Reduksi
2) Mg + 2HCl → MgCl2 + H
2
0 +1 +2 0
Oksidasi
Reaksi tersebut termasuk reaksi redoks.
3) KI + AgNO3 → AgI + KNO
3, bukan reaksi
redoks.
4) Na2SO
4 + 2KCl → 2NaCl + K
2SO
4, bukan
reaksi redoks.
5) CaCO3(s ) → CaO(s ) + CO
2(g), reaksi
penguraian tidak termasuk redoks.
5. Jawaban: e
Hg(NO3)2(aq) + Sn(s) → Hg(s) + Sn(NO
3)2(aq)
+2 0 0 +2
Reaksi reduksi
Reaksi oksidasi
6. Jawaban: b
1) Bilangan oksidasi AlBr3 = 0
BO Al + (3 × BO Br) = 0
3 + (3 × BO Br) = 0
BO Br = –1
-
8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014
21/90
20 Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)
2) Bilangan oksidasi BrO4– = –1
BO Br + (4 × BO O) = –1
BO Br + (4 × (–2)) = –1
BO Br – 8 = –1
BO Br = +7
3) Bilangan oksidasi PbBr4 = 0
BO Pb + (4 × BO Br)= 0
4 + (4 × BO Br) = 0BO Br = –1
4) Bilangan oksidasi BrO2– = –1
BO Br + (2 × BO O) = –1
BO Br + (2 × (–2)) = –1
BO Br – 4 = –1
BO Br = +3
5) Bilangan oksidasi BrO– = –1
BO Br + BO O = –1
BO Br – 2 = –1
BO Br = +1
Jadi, atom Br yang memiliki bilangan oksidasipaling tinggi terdapat pada senyawa HBrO
4.
7. Jawaban: a
K2Cr
2O
7 + 14HCl → 2KCl + 2CrCl
3 + 3Cl
2 + 7H
2O
+6 –1 +3 0
Atom Cr mengalami perubahan bilangan oksidasidari +6 menjadi +3. Atom Cl mengalami perubahanbilangan oksidasi dari –1 menjadi 0.
8. Jawaban: c
1) Natrium bromit = NaBrO2.Bilangan oksidasi NaBrO
2 = 0
(1 × BO Na) + (1 × BO Br) + (2 × BO O) = 0
(1 × 1) + BO Br + (2 × (–2)) = 01 + BO Br – 4 = 0
BO Br = +3
2) Natrium bromat = NaBrO3.
Bilangan oksidasi NaBrO3 = 0
(1 × BO Na) + (1 × BO Br) + (3 × BO O) = 0
(1 × 1) + BO Br + (3 × (–2)) = 01 + BO Br – 6 = 0
BO Br = +5
3) Natrium bromida = NaBr.Bilangan oksidasi NaBr = 0
(1 × BO Na) + (1 × BO Br) = 0
(1 × 1) + BO Br = 0
BO Br = –1
4) Natrium perbromat = NaBrO4.
Bilangan oksidasi NaBrO4 = 0
(1 × BO Na) + (1 × BO Br) + (4 × BO O) = 0
(1 × 1) + BO Br + (4 × (–2)) = 0
1 + BO Br – 8 = 0
BO Br = +7
5) Natrium hipobromit = NaBrO.
Bilangan oksidasi NaBrO = 0
(1 × BO Na) + (1 × BO Br) + (1 × BO O) = 0
(1 × 1) + BO Br + (1 × (–2)) = 0
1 + BO Br – 2 = 0
BO Br = +1
Jadi, bilangan oksida Br terendah adalah –1
terdapat dalam senyawa NaBr.
9. Jawaban: c
1) a) BO Na2S
2O
3 = 0
(2 × BO Na) + (2 × BO S) + (3 × BO O) = 0
(2 × 1) + (2 × BO S) + (3 × (–2))= 0
2 + 2 BO S – 6= 0
BO S = +2
b) BO SO3 = 0
BO S + (3 × BO O) = 0
BO S + (3 × (–2)) = 0
BO S – 6 = 0BO S = +6
c) BO Na2S = 0
(2 × BO Na) + BO S= 0
(2 × 1) + BO S = 0
BO S = –2
2) a) BO H2S = 0
(2 × BO H) + BO S = 0
(2 × 1) + BO S = 0
BO S = –2
b) BO H2SO3 = 0(2 × BO H) + BO S + (3 × BO O) = 0
(2 × 1) + BO S + (3 × (–2)) = 0
2 + BO S – 6 = 0
BO S = +4
c) BO CuSO4 = 0
BO Cu + BO S + (4 × BO O) = 0
2 + BO S + (4 × (–2)) = 0
2 + BO S – 8 = 0
BO S = +6
3) a) BO NaHSO4 = 0BO Na + BO H + BO S + (4 × BO O) = 0
1 + 1 + BO S + (4 × (–2)) = 0
2 + BO S – 8 = 0
BO S = +6
b) BO SO3 = 0
BO S + (3 × BO O) = 0
BO S + (3 × (–2)) = 0
BO S – 6 = 0
BO S = +6
-
8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014
22/90
21Kimia Kelas X
c) BO H2S
2O
7 = 0
(2 × BO H) + (2 × BO S) + (7 × BO O) = 0
(2 × 1) + (2 × BO S) + (7 × (–2)) = 0
2 + 2 BO S – 14 = 0
2 BO S = 12
BO S = +6
4) a) BO S dalam Na2
SO3
= +2
b) BO H3S
2O
7 = 0
(3 × BO H) + (2 × BO S) + (7 × BO O)= 0
(3 × 1) + (2 × BO S) + (7 × (–2)) = 0
3 + 2 BO S – 14 = 0
BO S = +11
2
c) BO S dalam H2S = –2
5) a) BO SO2 = 0
BO S + (2 × BO O)= 0
BO S + (2 × (–2))= 0
BO S – 4 = 0BO S = +4
b) BO S dalam Na2SO
3 = +2
c) BO NaHSO3 = 0
BO Na + BO H + BO S + (3 × BO O)= 0
1 + 1 + BO S) + (3 × (–2)) = 0
2 + BO S – 6 = 0
2 BO S = 0
BO S = +4
Jadi, atom belerang dengan bilangan oksidasi yang
sama terdapat dalam senyawa NaHSO4, SO
3, dan
H2S
2O
7.
10. Jawaban: d Oksidasi
3Cl2 + 6OH– → 5Cl– + ClO
3– + 3H
2O
0 –2 +1 –1 +5 –2 +1 –2
Reduksi
Reaksi autoredoks terjadi pada Cl2 yang bilangan
oksidasinya berubah dari 0 menjadi –1 dan +5.
11. Jawaban: b
Oksidator merupakan zat yang mengalami reaksireduksi (mengalami penurunan bilangan oksidasi).
2HBr + H2SO
4 → Br
2 + SO
2 + 2H
2O
–1 +6 0 +4
Oksidasi
Reduksi
Jadi, zat yang merupakan oksidator adalah H2SO
4.
Sementara itu, HBr merupakan reduktor
(mengalami oksidasi).
12. Jawaban: d
Oksidasi
Cl2 + 2KOH → KCl + KClO + H
2O
0 +1 –2 +1 +1 –1 +1 +1 –2 +1 –2
Reduksi
Zat yang mengalami autoredoks adalah Cl2 dengan
perubahan bilangan oksidasi dari 0 menjadi –1 dan+1.
13. Jawaban: c
a. PF3
BO PF3 = 0
BO P + (3 × BO F) = 0
BO P + (3 × (–1)) = 0
BO P – 3 = 0
BO P = +3
b. PCl5BO PCl
5 = 0
BO P + (5 × BO Cl) = 0
BO P + (5 × (–1)) = 0
BO P – 5 = 0
BO P = +5
c. PH4Br
BO PH4Br = 0
BO P + (4 × BO H) + BO Br = 0
BO P + (4 × 1) + (–1) = 0
BO P = –3
d. POBrBO POBr = 0
BO P + BO O + (3 × BO Br) = 0
BO P + (–2) + (3 × (–1)) = 0
BO P – 2 – 3 = 0
BO P = +5
e. Ca3(PO
4)2 = 0
BO PO4 = –3
BO P + (4 × BO O)= –3
BO P + (4 × (–2)) = –3
BO P – 8 = –3
BO P = +5
14. Jawaban: d
BO NaHCrO4 = 0
BO Na + BO H + BO Cr + (4 × BO O) = 0
1 + 1 + BO Cr + (4 × (–2)) = 0
2 + BO Cr – 8 = 0
BO Cr = +6
-
8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014
23/90
22 Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)
15. Jawaban: b
CuS + NO3– → Cu2+ + S + NO
+5 +2
Bilangan oksidasi N berubah dari +5 menjadi +2.Jadi, bilangan oksidasi N turun 3 tingkat.
16. Jawaban: b
MnO2+ 2NaCl + 2H2SO4 → MnSO4 + Na2SO4 + 2H2O + Cl2+4 –1 +2 0
Reduksi
Oksidasi
Oksidator = MnO2
Reduktor = NaCl
Hasil oksidasi = Cl2
Hasil reduksi = MnSO4
17. Jawaban: d
Sr(s) + 2H2O( )→ Sr2+(aq) + 2OH–(aq) + H
2(g)
0 +1 +2 0
Sr mengalami oksidasi dengan perubahan bilangan
oksidasi dari 0 menjadi +2.H
2O mengalami reduksi dengan perubahan
bilangan oksidasi dari +1 menjadi 0.Dengan demikian, Sr bertindak sebagai reduktordan H
2O sebagai oksidator.
18. Jawaban: e
1) Cr dalam K2Cr
2O
7
BO K2Cr
2O
7 = 0
(2 × BO K) + (2 × BO Cr) + (7 × BO O)= 0(2 × 1) + 2 BO Cr + (7 × (–2)) = 0
2 + 2 BO Cr – 14 = 0
2 BO Cr = 12
BO Cr = +6
2) Cr dalam Cr2O
3
BO Cr2O
3 = 0
(2 × BO Cr) + (3 × BO O) = 0
2 BO Cr + (3 × (–2)) = 02 BO Cr – 6 = 0
BO Cr = +3
3) Cr dalam K2CrO
4
BO K2CrO4 = 0(2 × BO K) + BO Cr + (4 × BO O) = 0
(2 × 1) + BO Cr + (4 × (–2)) = 02 + BO Cr – 8 = 0
BO Cr = +6
4) Cr dalam Cr2(OH)
4–
BO Cr2(OH)
4– = –1
BO Cr + (4 × BO OH)= –1BO Cr + (–4) = –1
BO Cr = +3Jadi, kromium dengan bilangan oksidasi samaterdapat pada senyawa Cr
2O
3 dan Cr
2(OH)
4–.
19. Jawaban: c
Reaksi koproporsionasi merupakan reaksi redoksdengan hasil reduksi dan hasil oksidasi merupakanunsur yang sama.
a. 2N2 + 3O
2 → 2N
2O
3
0 0 +3 –2 Reduksi
OksidasiReaksi ini bukan reaksi koproporsionasi
karena unsur yang menjadi hasil reduksi danhasil oksidasinya berbeda.
b. Zn + 2HCl → ZnCl2 + H
2 0 +1 +2 0
Oksidasi
Reduksi
Reaksi ini bukan reaksi koproporsionasi.
c. 2H2S + SO
2 → 2H
2O + 3S
–2 +4 0
Reduksi
Oksidasi
Reaksi ini termasuk reaksi koproporsionasi.Unsur S bertindak sebagai hasil reduksi
sekaligus sebagai hasil oksidasi.
d. 6ClO2 + 3H
2O → 5HClO
3 + HCl
+4 +5 –1 Oksidasi
Reduksi
Reaksi ini bukan reaksi koproporsionasi
melainkan reaksi disproporsionasi. Unsur Clbertindak sebagai oksidator sekaligus
reduktor.
e. Fe + 2AgNO3 → 2Ag + Fe(NO
3)2
0 +1 0 +2 Reduksi
Oksidasi
Reaksi ini bukan reaksi koproporsionasi.
20. Jawaban: b
2Na + H2SO
4 → Na
2SO
4 + H
2
0 +1 +1 0
Oksidasi
Reduksi
Na teroksidasi dan H2SO
4 tereduksi. Na
2SO
4merupakan hasil oksidasi dari H
2 merupakan hasil
reduksi.
21. Jawaban: b
MnO2 + 4HCl → Mn2+ + Cl
2 + H
2O
+4 –1 +2 0
Tereduksi (oksidator)
Teroksidasi (reduk tor)
-
8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014
24/90
23Kimia Kelas X
Rumus Kimia
a. AlBr3
b. MgSO4c. CaSiO3
d. KClO3
e. SiO2
Nama Kimia
Aluminium bromida
Magnesium sulfatKalsium silikat
Kalium klorat
Silikon dioksida
22. Jawaban: e
Amonia = NH3
Bilangan oksidasi NH3 = 0
(1 × BO N) + (3 × BO H) = 0
BO N + (3 × 1) = 0
BO N = –3
Asam nitrat = HNO3
Bilangan oksidasi HNO3 = 0(1 × BO H) + (1 × BO N) + (3 × BO O) = 0
(1 × 1) + BO N + (3 × (–2)) = 0
1 + BO N – 6 = 0
BO N = +5
Kalium nitrat = KNO3
Bilangan oksidasi KNO3 = 0
(1 × BO K) + (1 × BO N) + (3 × BO O) = 0
(1 × 1) + BO N + (3 × (–2)) = 0
1 + BO N – 6 = 0
BO N = +5
Amonium klorida = NH4ClBilangan oksidasi NH4Cl = 0
(1 × BO N) + (4 × BO H) + (1 × BO Cl)= 0
(1 × BO N) + (4 × 1) + (1 × (–1)) = 0
BO N + 4 – 1 = 0
BO N = –3
Dinitrogen trioksida = N2O
3
Bilangan oksidasi N2O
3 = 0
(2 × BO N) + (3 × BO O) = 0
(2 × BO N) + (3 × (–2)) = 0
(2 × BO N) – 6 = 0
2 BO N = +6BO N = +3
Jadi, nitrogen mempunyai bilangan oksidasi +3pada senyawa dinitrogen trioksida.
23. Jawaban: d
3H2S + 2HNO
3 → 2NO + 3S + 4H
2O
–2 +5 +2 0
Reaksi oksidasi
Reaksi reduksi
Dalam reaksi H2
S bertindak sebagai reduktor
karena mengalami oksidasi, sedangkan HNO3bertindak sebagai oksidator karena mengalamireduksi.
24. Jawaban: eAluminium sulfat tersusun dari unsur logam
aluminium (Al) dan ion sulfat (SO42–). Rumus
kimianya ditulis Al2(SO
4)3.
25. Jawaban: dReaksi disproporsionasi adalah reaksi redoks jikareduktor dan oksidator dalam reaksi redoks
tersebut merupakan unsur yang sama. Dengandemikian, ion-ion yang dapat mengalami reaksidisproporsionasi dapat mengalami kenaikan atau
penurunan bilangan oksidasi.
Bilangan oksidasi ClO– = –1
(1 × BO Cl) + (1 × BO O) = –1
BO Cl + (1 × (–2)) = –1
BO Cl = +1
Bilangan oksidasi ClO4– = –1
(1 × BO Cl) + (4 × BO O)= –1
BO Cl + (4 × (–2)) = –1
BO Cl = +7
Bilangan oksidasi Cl– = –1
Jadi, ion-ion yang tidak dapat mengalami reaksi
disproporsionasi adalah Cl– dan ClO4–.
26. Jawaban: e
a. K3SbO
4= kalium antimonat
b. K3SbO
3= kalium antimonit
c. H3SbO
4= asam antimonat
d. Ca3(SbO
3)2
= kalsium antimonit
e. Ca3(SbO
4)2
= kalsium antimonat
27. Jawaban: c
28. Jawaban: e
Timah(IV) sulfat tersusun dari Sn4+ dan SO42–.
Untuk membentuk senyawa netral ion SO42– yang
berikatan dengan Sn4+ berjumlah dua. Jadi, rumus
timah(IV) sulfat adalah Sn(SO4)2.
29. Jawaban: d
Besi(III) sulfat tersusun dari Fe3+ dan SO42–. Rumus
kimia senyawa tersebut ditulis Fe2(SO
4)3.
30. Jawaban: b
Pasangan rumus kimia dan namanya yang tepat
sebagai berikut.
H3PO
4 = asam fosfat
H3PO
3 = asam fosfit
Ca(ClO3)2 = kalsium klorat
NH4NO
2 = amonium nitrit
-
8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014
25/90
24 Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)
NH4NO
3 = amonium nitrat
Cu2O = tembaga(II) oksida
CuO = tembaga(I) oksida
H3AsO
3 = asam arsenit
H3AsO
4 = asam arsenat
B. Uraian
1. a. 5C2O42– → 10CO2 + 10e–
Melepas sepuluh elektron→ reaksi oksidasi.
b. 2MnO4– + 16H+ + 10e– → 2Mn2+ + 8H
2O
Menerima sepuluh elektron→ reaksi reduksi.
c. H2O
2 → O
2 + 2H+ + 2e–
Melepas dua elektron → reaksi oksidasi.
d. Cr2O
72– + 14H+ + 6e– → 2Cr3+ + 7H
2O
Menerima enam elektron → reaksi reduksi.
2. a. 2SnO2 + 2C → 2Sn + 2CO
2 +4 0 0 +4
Reduksi Oksidasi
Zat pengoksidasi (oksidator) = SnO2
Zat pereduksi (reduktor) = C
a. 6CO2 + 12H
2S → C
6H
12O
6 + 6H
2O + 12S
+4 –2 0 0
Reduksi Oksidasi
Zat pengoksidasi (oksidator) = CO2
Zat pereduksi (reduktor) = H2S
3. a. H2S(g) + 2FeCl
3(aq) → 2FeCl
2(aq) + 2HCl(aq) + S(s)
–2 +3 +2 0
Reaksi oksidasi
Reaksi reduksi
Termasuk reaksi redoks.
b. 2KClO3(aq) + 3S(s) → 2KCl(aq) + 3SO
2(g)
+5 0 –1 +4
Reaksi reduksi
Reaksi oksidasi
Termasuk reaksi redoks.
c. CuCO3(aq) + H2SO4(aq) → CuSO4(aq) + H2O( ) + CO2(aq)+2 +4 –2 –1 +6 –2 +2 +6 –2 –1 –2 +4 –2
Tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi,
bukan reaksi redoks.
d. 5KI(aq) + KIO3(aq) + 3H
2SO
4(aq) → 3K
2SO
4(aq) + 3I
2(g) + 3H
2O( )
–1 +5 0
Reaksi reduksi
Reaksi oksidasi
Reaksi termasuk reaksi redoks (koproporsionasi).
4. Jawaban:
a. BO SF6 = 0
BO S + (6 × BO F) = 0
BO S + (6 × (–1)) = 0
BO S – 6 = 0
BO S = +6
b. BO H3PO
4 = 0
(3 × BO H) + BO P + (4 × BO O) = 0
(3 × 1) + BO P + (4 × (–2)) = 0
3 + BO P – 8 = 0
BO P = +5
c. Ca(ClO3)2
BO Ca(ClO3)2 = 0
BO Ca + (2 × BO Cl) + (6 × BO O) = 0
2 + 2(BO Cl) + (6 × (–2)) = 0
2 + 2 BO Cl – 12 = 0
2 BO Cl = 10
BO Cl = +5
d. Fe2(SO
3)3
BO Fe2(SO
3)3 = 0
2 × BO Fe + (3 × BO SO32–) = 0
2 BO Fe + (3 × (–2)) = 0
2 BO Fe = 6
BO Fe = +3
e. KMnO4
BO KMnO4 = 0
BO K + BO Mn + (4 × BO O) = 0
1 + BO Mn + (4 × (–2)) = 01 + BO Mn – 8 = 0
BO Mn = +7
5. a. CrCl3
d. AlBr3
b. ZnSO4
e. MgC2O
4
c. Ti2(CO
3)3
6. a. 3Br2 + 6NaOH → 5NaBr + NaBrO
3 + 3H
2O
0 –1 +5
Reaksi reduksi
Reaksi oksidasi
Hasil oksidasi: NaBrO3
Hasil reduksi: NaBr
b. CaH2(s) + 4H
2O( ) → Ca(OH)
4(aq) + 2H
2(g)
–1 +1 +1 0
Reaksi reduksi
Reaksi oksidasi
Hasil oksidasi: Ca(OH)2
Hasil reduksi: H2
-
8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014
26/90
25Kimia Kelas X
7. a. 4AgClO3 + 3Cl
2 → 4AgCl + 6ClO
2 +5 –1
Penurunan bilangan oksidasi sebesar –6
b. As2O
3 + 6Zn +12OH– → 2AsH
3 + 6ZnO
22– + 3H
2O
+3 –3
Penurunan bilangan oksidasi sebesar –6
c. CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O–4 +4
Kenaikan bilangan oksidasi sebesar +8
d. Cl2 + IO
3– + 2OH– → IO
4– + 2Cl– + H
2O
+5 +7
Kenaikan bilangan oksidasi sebesar +2
8. a. K2Cr
2O
7 + 3H
2C
2O
4 + 4H
2SO
4 → Cr
2(SO
4)3 + 7H
2O + 6CO
2 + K
2SO
4
+6 +3 +3 +4
Reaksi reduksi
Reaksi oksidasi
Oksidator: K2Cr
2O
7
Reduktor: H2C
2O
4
b. 2MnO4– + 10I– + 8H
2O → 2Mn2+ + 16OH– + 5I
2
+7 –1 +2 0
Reaksi reduksi
Reaksi oksidasi
Oksidator: 2MnO4–
Reduktor: I–
9. a. BO CaSO3 = 0
BO Ca + BO S + (3 × BO O) = 02 + BO S + (3 × (–2)) = 0
2 + BO S – 6 = 0
BO S = +4
BO CaSO4 = 0
BO Ca + BO S + (4 × BO O) = 02 + BO S + (4 × (–2)) = 0
2 + BO S – 8 = 0BO S = +3
Nama:CaSO
3 = kalsium sulfit
CaSO4 = kalsium sulfat
b. KClO2, KClO3, dan KClO4
BO KClO2 = 0
BO K + BO Cl + (2 × BO O) = 01 + BO Cl + (2 × (–2)) = 0
1 + BO Cl – 4 = 0
BO Cl = +3
BO KClO3 = 0
BO K + BO Cl + (3 × BO O) = 0
1 + BO Cl + (3 × (–2)) = 01 + BO Cl – 6 = 0
BO Cl = +5
BO KClO4 = 0
BO K + BO Cl + (4 × BO O) = 0
1 + BO Cl + (4 × (–2)) = 01 + BO Cl – 8 = 0
BO Cl = +7Nama:
KClO2 = kalium klorit
KClO3 = kalium klorat
KClO4
= kalium perklorat
c. K2MnO
4 dan KMnO
4
BO K2MnO
4 = 0
(2 × BO K) + BO Mn + (4 × BO O) = 0
(2 × 1) + BO Mn + (4 × (–2)) = 02 + BO Mn – 8 = 0
BO Cl = +6
BO KMnO4 = 0
BO K + BO Mn + (4 × BO O) = 0
1 + BO Mn + (4 × (–2)) = 0
1 + BO Mn – 8 = 0
BO Cl = +7
Nama:
K2MnO
4 = kalium manganat(VI)
KMnO4 = kalium manganat(VII)
10. 2FeCl2 + Cl
2 → 2FeCl
3
+2 0 +3 –1
Oksidasi
Reduksi
Reaksi tersebut tidak dapat dikategorikan reaksikoproporsionasi meskipun hasil oksidasi dan
reduksinya sama yaitu FeCl3. Hal ini karena hasil
oksidasi berupa unsur Fe dalam senyawa FeCl3,
sedangkan hasil reduksi berupa unsur Cl dalam
senyawa FeCl3. Jadi, meskipun senyawa hasil
oksidasi dan hasil reduksi sama, tetapi unsurnya
berbeda.
-
8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014
27/90
26 Ulangan Tengah Semester
terionisasi sehingga tidak dapat menghantarkan
arus listrik.
6. Jawaban: a
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang ter-
ionisasi sempurna dalam air, misal NaCl dan
H2SO4. Larutan elektrolit lemah akan terionisasi
sebagian dalam air, misal NH4OH dan CH3COOH.
Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak
terionisasi dalam air, misal CO(NH2)2. Jadi,
pasangan larutan elektrolit kuat dan nonelektrolit
secara berturut-turut adalah NaCl dan CO(NH2)2.
7. Jawaban: d
Larutan nonelektrolit tidak dapat menyalakan
lampu dan tidak menghasilkan gelembung gas.
Larutan nonelektrolit ditunjukkan oleh nomor 3).
Larutan elektrolit lemah menghasilkan sedikit
gelembung gas dan nyala lampu redup atau lampu
padam. Larutan elektrolit lemah ditunjukkan oleh
nomor 4) dan 5). Larutan elektrolit kuat
menghasilkan banyak gelembung gas dan nyala
lampu terang. Larutan elektrolit kuat ditunjukkan
oleh nomor 1) dan 2).
8. Jawaban: cSenyawa yang menghasilkan jumlah ion paling
banyak jika dilarutkan dalam air adalah senyawa
yang bersifat elektrolit kuat. Senyawa yang bersifat
elektrolit lemah yaitu H3PO4 dan Mg(OH)2.
Senyawa yang bersifat elektrolit kuat yaitu NaI,
BaF2, dan AlCl3. Senyawa-senyawa tersebut
merupakan senyawa ion. Senyawa ion akan
mengalami ionisasi sempurna jika dilarutkan dalam
air. Adapun ionisasinya sebagai berikut.
NaI(aq) → Na+(aq) + I –(aq) (2 ion)
BaF2(aq) → Ba2+(aq) + 2F –(aq) (3 ion)
AlCl3(aq) → Al3+(aq) + 3Cl –(aq) (4 ion)
Jadi, AlCl3 menghasilkan jumlah ion paling banyak
ketika dilarutkan dalam air.
9. Jawaban: e
Air laut, air sungai, dan air hujan mengandung
partikel-partikel zat terlarut yang dapat mengalami
ionisasi sehingga ketiga jenis air tersebut termasuk
larutan elektrolit. Hal ini ditandai dengan menyala-
nya lampu pada alat uji elektrolit.
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Jawaban: e
Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
merupakan larutan elektrolit, misal larutan garam
dapur. Urea, alkohol, etanol, dan gula pasir
merupakan larutan nonelektrolit. Larutan non-
elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik.
2. Jawaban: a
Larutan kalium hidroksida bersifat basa kuat
sehingga termasuk larutan elektrolit kuat. Ciri-ciri
larutan elektrolit kuat sebagai berikut.
1) Terionisasi sempurna dalam air sehingga
derajat ionisasi (α) = 1.
2) Dapat menghantarkan arus listrik.
3) Menghasilkan banyak gelembung.
4) Nyala lampu terang.
3. Jawaban: d
Larutan elektrolit kuat ditandai dengan lampu
menyala terang dan adanya banyak gelembung
gas. Larutan ini ditunjukkan oleh nomor (5). Larutan
elekrolit lemah ditandai dengan nyala lampu redup
atau tidak menyala (padam) dan adanya sedikitatau banyak gelembung gas. Larutan ini
ditunjukkan oleh nomor (2), (3), dan (4). Larutan
nonelektrolit ditandai dengan lampu tidak menyala
(padam) dan tidak ada gelembung gas. Larutan ini
ditunjukkan oleh nomor (1).
4. Jawaban: d
Jumlah mol zat mula-mula = 0,8 mol
Jumlah mol zat yang terionisasi = 0,3 mol
α =
=
= 0,375
Zat Y merupakan elektrolit lemah karena
mempunyai derajat ionisasi 0 < α < 1.
5. Jawaban: d
Senyawa ion merupakan senyawa yang dapat
menghantarkan arus listrik dalam keadaan lelehan
dan larutan. Hal ini karena dalam keadaan lelehan
dan larutan senyawa ion dapat terurai menjadi ion
positif dan ion negatif yang bergerak bebas
sehingga dapat menghantarkan arus listrik. Dalam
keadaan padat atau kristal, senyawa ion tidak
-
8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014
28/90
27Kimia Kelas X
10. Jawaban: a
H2SO4 merupakan senyawa kovalen polar. Dalam
bentuk murni, H2SO4 tidak dapat menghantarkan
arus listrik. Oleh karena itu, lampu pada alat uji
elektrolit tidak akan menyala dan tidak terbentuk
gelembung gas. KBr merupakan senyawa ion yang
mampu menghantarkan arus listrik dalam bentuk
lelehan dan larutan. Jika diuji dengan alat uji
elektrolit, lelehan KBr akan menyalakan lampudengan terang dan terbentuk banyak gelembung
gas.
11. Jawaban: b
Air limbah yang dapat menghantarkan arus listrik
paling baik ditandai dengan nyala lampu yang
terang, banyak gelembung gas, serta memiliki
derajat ionisasi sama dengan 1. Air limbah ini
ditunjukkan oleh R dan T.
12. Jawaban: a
Larutan nonelektrolit merupakan larutan yang tidak
dapat menghantarkan arus listrik. Di antara larutantersebut yang merupakan larutan nonelektrolit yaitu
urea (CO(NH2)2). Sementara itu, asam fluorida (HF),
seng klorida (ZnCl2), natrium asetat (CH3COONa),
dan barium hidroksida (Ba(OH)2) merupakan larutan
elektrolit (dapat menghantarkan arus listrik).
13. Jawaban: d
Saat arus listrik dilewatkan melalui lelehan barium
iodida, akan terjadi proses elektrolisis. Barium
iodida akan terionisasi menjadi ion barium (Ba2+)
dan ion iodida (I –). Ion barium akan bergerak
menuju elektrode negatif (katode) dan menangkap
elektron dari katode. Ion iodida akan bergerakmenuju elektrode positif (anode) dan melepas
elektron ke anode.
14. Jawaban: b
Asam asetat adalah larutan elektrolit lemah yang
terionisasi sebagian dalam air. Asam asetat
memiliki derajat ionisasi 0 < α < 1. Kalium
hidroksida adalah larutan elektrolit kuat yang
terionisasi sempurna dalam air. Derajat ionisasi
kalium hidroksida (α) = 1. Kalium hidroksida
menghasilkan jumlah ion lebih banyak daripada
asam asetat meskipun konsentrasinya sama. Oleh
karena itu, kalium hidroksida menghantarkan aruslistrik lebih baik daripada asam asetat.
15. Jawaban: e
Senyawa BaCl2 merupakan senyawa ionik.
Senyawa ionik dalam bentuk padatannya tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Bentuk lelehannya dapat
menghantarkan arus listrik karena ion-ionnya dapat
bergerak bebas. Dalam bentuk larutan, senyawa
ionik akan terionisasi sempurna dalam air sehingga
dapat menghantarkan arus listrik.
16. Jawaban: c
Reaksi reduksi merupakan reaksi yang ditandai
dengan penangkapan elektron, penurunan bilangan
oksidasi, atau pelepasan oksigen.
1) C2O42– → 2CO2