kumpulan pp pelatihan dasar pemda - kementerian pupr

116

Upload: others

Post on 02-Dec-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR
Page 2: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR
Page 3: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

i

BELAJAR BERSAMA MITRA BELAJAR Modul 1 Mitra Belajar 2 Kegiatan 1 Permainan Perkenalan 3 Kegiatan 2 Mengisi Biodata 3 Modul 2 Orientasi Belajar 4 Kegiatan 1 Penjelasan Harapan dan Rangkaian Pelatihan 5 Kegiatan 2 Penjelasan Garis Besar Program Pembelajaran 5 Modul 3 Kontrak Belajar 6 Kegiatan 1 Curah Pendapat dan diskusi Harapan Bersama 7 Kegiatan 2 Penyepakatan Mekanisme Belajar 8 TANTANGAN PARADIGMA PEMBANGUNAN Modul 1 Paradigma Pembangunan 10 Kegiatan 1 Diskusi Pemahaman Paradigma 11 Kegiatan 2 Diskusi Paradigma dan Implikasinya Terhadap

Sikap dan Perilaku 12 Kegiatan 3 Diskusi Pergeseran Paradigma dan Implikasi

nya Terhadap Kemiskinan 13

Lembar Kerja Paradigma Pembangunan – 1 15 Lembar Kerja Paradigma Pembangunan – 2 16 Modul 2 Anatomi Kemiskinan 17 Modul 3 Perempuan dan Kemiskinan 20

Page 4: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemdaii

ii

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN MITRA BELAJAR MENDUKUNG PENCAPAIAN IPM DAN MDGS Modul 1 Mendukung Pencapaian IPM _ MDGs 24 Kegiatan 1 Penjelasan dan Tanya Jawab IPM & MDGs 25 Modul 2 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

PNPM Mandiri 26 Kegiatan 1 Penjelasan dan Tanya Jawab PNPM Mandiri 27 KONSEP PNPM MANDIRI PERKOTAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN DAN KEMISKINAN Modul 1 PNPM Mandiri Perkotaan ddan Kemiskinan 30 Kegiatan 1 Belajar Pengalaman Lapangan dari P2KP 31 Kegiatan 2 Diskusi Kekhasan PNPM Mandiri Perkotaan 32 Lembar Kerja LK – PNPM Mandiri Perkotaan dan Kemiskinan – 1 34 Lembar Kerja LK – PNPM Mandiri Perkotaan dan Kemiskinan – 2 36 Modul 2 Strategi Intervensi PNPM Mandiri Perkotaan 37 Kegiatan 1 Penjelasan dan Tanya Jawab Transformasi

Sosial dalam PNPM Mandiri Perkotaan 38 Kegiatan 2 Diskusi Intervensi Membangun Nilai 39 Modul 3 Gambaran Umum Siklus PNPM Mandiri Perkotaan 43 Modul 4 PNPM Mandiri Perkotaan Sebagai Pembelajaran Penyadaran Kritis 45 Kegiatan 1 Diskusi Pembelajaran dalam Penanggulangan Kemiskinanan 46 PEMBERDAYAAN PEMBERDAYAAN SEJATI Modul 1 Pemberdayaan Sejati 51 Kegiatan 1 Diskusi Keberdayaan Hewani 53 Kegiatan 2 Diskusi Menemukan Makna Hakiki Pemberdayaan Manusia 54 Kegiatan 3 Kualitas Manusia Sejati 55 Kegiatan 4 Diskusi dan Curah Pendapat Metode Penyadaran Kritis 57 Modul 2 Pemberdayaan Perempuan dan Laki-laki 59 Kegiatan 1 Diskusi Pemberdayaan Laki-laki dan Perempuan

Page 5: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

iii

60 Modul 3 Kepemimpinan Masyarakat Manusia 60 Kegiatan 1 Diskusi Pemimpin versus Pemimpin 64 Kegiatan 2 Menggambar Bersama Pemimpin Masyarakat Manusia 65 Kegiatan 3 Diskusi Tipologi Kepemimpinana versus Kepemimpin dan Pengaruhnya Terhadap Pemberdayaan Masyarakat 66 Modul 4 Pengorganisasian Masyarakat 67 Kegiatan 1 Permainan dan Diskusi Makna Pengorganisasian Masyarakat 68 Kegiatan 2 Diskusi Alasan Masyarakat Berorganisasi 69 Kegiatan 3 Diskusi Prinsip dan Cara Masyarakat Berorganisasi 66 Kegiatan 4 Ceramah dan Diskusi Organisasi Masyarakat Warga 70 Lembar Kerja LK-Pengorganisasian Masyarakat-1 72 Lembar Kerja LK-Pengorganisasian Masyarakat-2 73 LK-Pengorganisasian Masyarakat-3 Lembar Kerja LK-Pengorganisasian Masyarakat-4 74 PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PARTISIPASI PEMBERDAYAAN DAN DEMOKRASI Modul 1 Partisipasi, Pemberdayaan dan Demokrasi 76 Kegiatan 1 Diskusi Konsep Partisipasi Permainan Membuat

Menara dan Sedotan 77 Kegiatan 2 Diskusi Kelompok Partisipasi Pemberdayaan

dan Demokrasi 78 Lembar Kerja Membuat Benda dari Sedotan 80 Modul 2 Partisipasi Perempuan 82 Kegiatan 1 Jajak Pendapat Gender dan Ketimpangan 83 Kegiatan 2 Diskusi Kelompok Permasalahan Partisipasi

Perempuan 85 Kegiatan 3 Diskusi Kelompok Strategi Peningkatan Partispasi

Perempuan dalam Nangkis 86

Page 6: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemdaiv

Lembar Kerja LK 1- Petunjuk Diskusi Jajak Pendapat 87 Lembar Kerja LK 2- Petunjuk Diskusi Memperluas Panel 89 Lembar Kerja LK 3- Petunjuk Diskusi Rapat Kota 90 Modul 3 Daur Program Pembangunan dan Siklus PNPMM

Perkotaan 91 Kegiatan 1 Diskusi Daur Program Pembangan Partisipatif

Permainan: Mengumpulkan Barang 92 Kegiatan 2 Penjelasan dan Tanya Jawab:

Siklus PNPMM Perkotaan dan Daur Program 94 Lembar Kerja LK-Daur Program Pembangunan Partisipatif 95 Modul 4 Metodologi Pembangunan Partisipatif 96 GOOD GOVERNANCE Modul 1 Good Governace 100 Kegiatan 1 Diskusi Kelompok Analisa Sewindu Reformasi

Indonesia 101 Kegiatan 2 Diskusi Good Governace 103 PERAN PEMDA DAN STAKEHOLDER DALAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN Modul 1 Peran Pemda & Stakeholder dalam PNPM Mandiri 106 Kegiatan 1 Diskusi Peran Pemda & Stakehoder dlm

Pembangunan 107 Kegiatan 1 Diskusi Tata Peran Pelaku PNPM Mandiri 107

Page 7: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

1

BELAJAR BERSAMA :

1. MITRA BELAJAR

2. ORIENTASI BELAJAR

3. KONTRAK BELAJAR

Page 8: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda2

Modul 1 Topik: Mitra Belajar

1. Saling mengenal, saling memahami dan menghargai perbedaan

2. Peserta mampu menciptakan keakraban

Kegiatan 1: Permainan perkenalan

Kegiatan 2: Mengisi Biodata

1 Jpl ( 45 ’)

Bahan Bacaan:

1. Jenis – Jenis Permainan perkenalan

2. Biodata peserta

Kerta Plano

Kuda-kuda untuk Flip-chart

Metaplan

Papan Tulis dengan perlengkapannya

Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

Page 9: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

3

Permainan Perkenalan

Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai pelatihan ini dengan perkenalan peserta. Sebelum kegiatan ini dimulai, pemandu kelas harus sudah memilih cara perkenalan yang akan digunakan. Cara perkenalan yang dipilih sebaiknya menjadi proses awal membangun dinamika kelas. Jika menggunakan permainan sebagai cara untuk melakukan perkenalan, siapkan peralatan yang akan digunakan untuk kegiatan tersebut. Seluruh peserta (pemandu kelas, wakil pemandu, panitia, dll) di dalam kelas ikut serta dalam permainan perkenalan ini. Contoh jenis-jenis perkenalan dapat dilihat pada Bahan Bacaan : Metoda Permainan.

Mengisi Bio data 1) Bagikan formulir bio data dan name tag kepada seluruh peserta. Data yang di minta dapat

disesuaikan dengan kebutuhan penyelenggara pelatihan.

2) Minta peserta untuk mengisi formulir tersebut dan tanda pengenal (name tag) yang telah dibagi dgn nama panggilan dgn tulisan yg cukup besar dan jelas dibaca.

3) Kumpulkan formulir setelah selesai diisi oleh seluruh peserta. 4) Minta peserta untuk menggunakan identitas / tanda pengenal (name tag). 5) Tutup kegiatan dan ucapkan terima kasih.

Page 10: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda4

Modul 2 Topik: Orientasi Belajar

Peserta memahami

1. Tujuan Pelatihan

2. Apa yang akan diperoleh dan bagaimana pelatihan akan dilakukan

Kegiatan 1: Penjelasan harapan dan rangkaian pelatihan

Kegiatan 2: Penjelasan Garis Besar Program Pembelajaran

1 Jpl ( 45 ’)

Bahan Bacaan:

1. Harapan dan Rangkaian Pelatihan

2. GBPP Pelatihan

Kertas Plano

Kuda-kuda untuk Flip-chart

LCD

Metaplan

Papan Tulis dengan perlengkapannya

Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

Page 11: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

5

Penjelasan Harapan dan Rangkaian Pelatihan

1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai

dengan Modul Orientasi Belajar yang terdiri dari dua kegiatan belajar. Jelaskan tujuan dari modul ini.

2) Jelaskan bahwa kita akan memulai modul ini dengan kegiatan 1 yaitu Penjelasan mengenai

Harapan dan Rangkaian Pelatihan dan gunakan Bahan Bacaan - Harapan dan Rangkaian Pelatihan yg telah disediakan panitia.

3) Setelah selesai lanjutkan ke kegiatan 2.

Penjelasan Garis Besar Program Pembelajaran

1) Jelaskan bahwa kita melanjutkan modul ini dengan kegiatan kedua yaitu Penjelasan Garis Besar

Program Pembelajaran dan gunakan Bahan Bacaan – GBPP Pelatihan Dasar. 2) Buka kesempatan tanya jawab untuk kedua kegiatan ini. 3) Tutup kegiatan dan ucapkan terima kasih.

Page 12: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda6

Modul 3 Topik: Kontrak Belajar

Peserta mampu :

1. Merumuskan harapan bersama terhadap pelatihan

2. Memahami hubungan antara harapan dan silabus

3. Membangun kesepakatan untuk mencapai harapan

4. Membangun kesepakatan tata tertib pelatihan

Kegiatan 1: Curah pendapat dan diskusi harapan bersama

Kegiatan 2: Penyepakatan mekanisme belajar

1 Jpl ( 45 ’)

Bahan Bacaan:

1. Ancangan Tata Ruang Kelas

2. Membangun Suasana Belajar

3. Pengelaman Memfasilitasi

4. Identifikasi Kebutuhan Peserta

5. Evaluasi

Kerta Plano

Metaplan

Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

Page 13: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

7

Curah Pendapat dan Diskusi

Harapan Bersama

1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai

dengan Modul Kontrak Belajar yang terdiri dari dua kegiatan. Jelaskan tujuan dari modul ini.

2) Jelaskan bahwa kita akan memulai modul ini dengan kegiatan pertama yaitu Diskusi mengenai Harapan Peserta. Bagikan LK-Kontrak Belajar kepada seluruh peserta. Minta peserta untuk menuliskan harapan mengenai pelatihan yang akan mereka ikuti selama 4 hari pada Formulir Kontrak Belajar tersebut. Sebelum peserta menulis, berikan informasi bahwa peserta harus menulis di formulir yg telah dibagi hal-hal sebagai berikut:

o Alasan mengapa mengikuti pelatihan. Alasan ini dapat saja datang dari luar berupa

perintah/penugasan, atau ingin tahu, dsb. o Motivasi yang mendorong peserta mengikuti pelatihan. Motivasi ini merupakan dorongan dari

dalam, misalnya; meskipun karena diperintah dapat saja motivasinya mengikuti sekedar menjalankan perintah/sekedar bebas dari tugas rutin/ingin meningkatkan pengetahuan.

o Harapan peserta mengikuti pelatihan ini. Harapan ini tentu saja terkait dengan motivasi peserta kalau yang motivasinya hanya sekedar menjalankan perintah harapannya tentu saja dapat melapor dgn menunjukan semua bahan maka yg dikumpulkan lebih fisik, yang ingin bebas dari tugas rutin tentu tdk punya harapan, yang meningkatkan pengetahuan tentu harapannya materi yang diberikan benar-benar bermanfaat dan cukup jelas untuk dicerna, dsb.

3) Bagi peserta menjadi beberapa kelompok dan minta tiap kelompok menyimpulkan harapan kelompok bukan lagi harapan individu.

4) Ajak 1 kelompok menyajikan hasil kelompok dan kemudian minta kelompok lain melengkapi sehingga terjadi harapan kelas.

5) Diskusikan hasil harapan kelas tersebut dan kaitkan dengan garis besar program pembelajaran.

6) Bangun kesepakatan dengan seluruh peserta untuk bertekad bersama-sama mengikuti pelatihan guna mencapai harapan-harapan yang sudah didiskusikan sebelumnya.

7) Minta peserta untuk memberikan kesimpulan untuk kegiatan modul ini.

8) Setelah selesai lanjutkan ke kegiatan 2.

Page 14: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda8

Penyepakatan Mekanisme Belajar 1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita punya harapan bersama yang dirumuskan di Kegiatan 1.

Diperlukan kesepakatan bersama untuk mencapai harapan tersebut selama pelatihan ini. Kesepakatan bersama tersebut merupakan langkah-langkah yang perlu dilakukan dan merupakan aturan main bersama termasuk tata tertib agar dapat tercapai harapan bersama, yang harus ditaati oleh seluruh peserta dan penyelenggara dalam melaksanakan pelatihan.

2) Diskusikan dengan peserta hal-hal apa saja yang harus disepakati untuk diatur bersama untuk

menjaga proses pelatihan tersebut. 3) Tuliskan semua hal yang disepakati dan tata tertib yang telah disepakati tersebut pada kertas

plano dan tempelkan di dinding di tempat semua peserta dapat melihat. Bangun kesepakatan bahwa aturan main dan tata tertib tersebut bersifat mengikat semua pihak di kelas tersebut selama pelatihan.

4) Tutup kegiatan dan ucapkan terima kasih.

Page 15: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

9

TANTANGAN:

1. PARADIGMA PEMBANGUNAN

2. ANATOMI KEMISKINAN

3. PEREMPUAN DAN KEMISKINAN

Page 16: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda10

Modul 1 Topik: Paradigma Pembangunan

Peserta memahami dan menyadari:

3. Pengertian Paradigma dan implikasinya terhadap pembangunan

4. Terjadinya pergeseran paradigma pembangunan di Indonesia dan Implikasinya terhadap kemiskinan

Kegiatan 1: Diskusi kelas pemahaman paradigma

Kegiatan 2: Diskusi paradigma dan implikasinya terhadap sikap dan perilaku

Kegiatan 3: Diskusi kelompok paradigma pembangunan dan implikasinya terhadap kemiskinan

3 Jpl ( 135 ’)

Bahan Bacaan:

1. Paradigma Pembangunan

2. Pembangunan Manusia

Kerta Plano

Kuda-kuda untuk Flip-chart

LCD

Metaplan

Papan Tulis dengan perlengkapannya

Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

Page 17: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

11

Diskusi Pemahaman Paradigma

1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita akan memulai Modul Paradigma Pembangunan dan apa yang akan dicapai melalui modul ini

Uraikan bahwa kita akan memulai Topik 1 Pengertian Paradigma dengan Kegiatan: Diskusi Pemahaman Paradigma, dan tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan ini yaitu:

Peserta mampu menguraikan dengan kata-kata sendiri perbedaan yang hakiki antara paradigma dan pandangan pribadi seseorang

2) Kemudian mintalah para peserta untuk tenang mendengarkan kisah “Kecelakaan yang fatal”. Sekali lagi mintalah peserta untuk benar-benar menyimak karena setelah cerita ini akan ada pertanyaan yang harus dijawab peserta. Bacakan kisah yang telah disiapkan di lembar kerja (LK) kemudian tanyakan apakah pernyataan dalam cerita tersebut benar atau salah. Gunakan LK Paradigma Pembangunan –1

Kemudian tanyakan kepada peserta pertanyaan kritis sebagai berikut :

Apakah pernyataan-pernyataan dalam cerita tersebut benar atau salah?

Jelaskan kalau salah, apa sebabnya, kalau benar, apa sebabnya.

Setelah terjawab, jelaskan mengapa peserta memaknai cerita tersebut dengan cara yang berbeda –beda (mungkin ada yang menganggap cerita itu benar , dan ada yang menganggap cerita itu salah). Setiap orang akan menanggapi kejadian, cerita, atau realitas yang terjadi dalam kehidupan sangat tergantung kepada peta mental yang dipunyai oleh orang tersebut. Peta mental (sudut pandang) seseorang ditentukan oleh pengalaman, pengetahuan , tata nilai seseorang. Apabila sudut pandang (peta mental) dipercaya menjadi pandangan umum (sekelompok orang), maka pandangan – pandangan tersebut disebut dengan paradigma .

Dalam kasus cerita di atas, orang yang tidak mempunyai pengalaman dan pengetahuan bahwa perempuan bisa menjadi dokter bedah akan menganggap bahwa cerita itu mustahil, apalagi pandangan seperti ini sudah menjadi pandangan umum dalam masyarakat dimana posisi atau jabatan tertentu masih didominasi oleh kaum laki – laki (banyak masyarakat yang masih mempunyai paradigma bahwa perempuan tidak harus memiliki jabatan yang tinggi, karena perempuan tugasnya menjadi ibu rumah tangga saja).

Tiap orang memiliki peta mental dan sering kali berbeda satu terhadap yang lain dan bila peta mental yang sama dimiliki oleh banyak orang maka disebut paradigma. Sering kali kita membahas sesuatu dengan terminology yang sama tetapi peta mental kita berbeda sehingga tidak pernah ketemu.

Page 18: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda12

3) Ajak peserta untuk mendiskusikan pergeseran paradigma dengan langkah sebagai berikut :

Peragakan suatu benda kubus atau pyramid yang memiliki bidang tampilan yang berbeda warna (misal merah, hijau, biru). Ajaklah peserta untuk benar-benar memperhatikan benda yang Anda peragakan. Kemudian ajukan pertanyaan kepada peserta yang melihat dari sisi kanan (warna merah), mintalah mereka untuk mendeskripsikan benda yang mereka lihat. Tanyakan juga hal yang sama kepada peserta yang melihat dari sudut yang lain. Tentu saja tiap orang akan melihat warna yang berbeda.

Tanyakan kepada peserta mengapa walaupun semua orang mengatakan kubus tetapi mendeskripsikan (memaknai kubus tersebut dengan cara yang berbeda , misal kubus berwarna hijau). Jelaskan bahwa setiap kelompok memaknai kubus tersebut sesuai dengan sudut pandang kelompoknya.

Kemudian ajak peserta untuk pindah ke sisi kanan (sudut merah). Tanyakan kepada mereka benda apa yang mereka lihat dan berwarna apa?. Mengapa semua mengatakan hal yang sama?. Apakah bergeser deskripsi dari kelompok hijau dan kelompok biru? Jelaskan bahwa paradigma yang dianut oleh sekelompok orang bisa bergeser.

4) Uraikan apa arti paradigma dengan menggunakan Media Bantu yang sudah disediakan sebagai pengkayaan

5) Ajak peserta menyimpulkan apakah perbedaan hakiki antara paradigma dan pandangan seseorang

Diskusi Paradigma dan Implikasinya Terhadap Sikap dan Perilaku

1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita memasuki topik ke dua dari Modul Paradigma Pembangunan yaitu diskusi paradigma dan implikasinya pada sikap dan perilaku masyarakat.

2) Tanyakan kepada peserta apakah tujuan pembangunan? Gali pendapat peserta sampai ketemu kata kunci proses perubahan ke arah yang lebih baik (kesejahteraan).

3) Mintalah contoh – contoh paradigma yang berkembang dalam masyarakat mengenai pembangunan, berilah satu atau dua contoh, misalnya : “Masyarakat tidak mampu memecahkan masalah sendiri”; “Kemiskinan bisa diatasi dengan pemberian uang”. Tulislah paradigma lain mengenai pembangunan menurut peserta, mintalah peserta untuk menulis dalam kertas metaplan.

4) Ajaklah peserta untuk mendiskusikan, paradigma yang sudah ditulis pada kertas metaplan , mintalah peserta untuk berdiskusi , apa tindakan yang akan dilakukan oleh seseorang (sekelompok orang) apabila mereka mempunyai paradigma – pradigma tersebut. Mintalah peserta untuk menuliskan tindakan tersebut dalam kartu metaplan dengan warna yang berbeda. (lihat contoh di bawah ini).

Page 19: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

13

5) Simpulkan bahwa paradigam seseorang akan sangat mempengaruhi sikap, keputusan dan

tindakan (perilaku) seseorang. Apabila penganut paradigma tersebut adalah pengambil kebijakan publik maka keputusan dan tindakannya akan mempengaruhi publik.

Diskusi Pergeseran Paradigma dan Implikasinya Terhadap Kemiskinan

1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita memasuki topik ke tiga dari Modul Paradigma Pembangunan yaitu Pergeseran Paradigma Pembangunan dan Implikasinya pada Kemiskinan

2) Tanyakan kepada peserta, paradigma pembangunan di Indonesia selama ini (dari mulai PJP 1 pada jaman orde baru sampai sekarang) . Sampai ketemu kata kunci paradigma pembangunan ekonomi, paradigma pembangunan kesejahteraan sosial dan paradigma pembangunan manusia.

3) Setelah selesai menyajikan paradigma pembangunan semasa PJP 1 ajukanlah pertanyaan sebagai berikut :

a) Pada saat kita menerapkan paradigma ekonomi (Repelita 2) yang lebih menekankan pertumbuhan:

siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan?

Masyarakat tidak mampu memecahkan masalah sendiri

Paradigma

(misal kartu berwarna kuning)

Tindakan yang akan dilakukan

(misal kartu berwarna merah)

Pembangunan ditentukan hanya oleh pemerintah atau lembaga luar (masyarakat hanya sebagai objek)

Kemiskinana bisa diatasi dengan pemberian uang

Tindakan ????

Paradigma lain ????, dan seterusnya

Tindakan ????

Page 20: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda14

Mengapa demikian?

b) Pada saat kita menerapkan paradigma sosial yang lebih menekankan pemerataan (Repelita 3, 4, 5) apa yang sebenarnya terjadi?

Apakah kesenjangan menyempit atau malah melebar?

Mengapa demikian?

Siapa yang sebenarnya diuntungkan masyarakat sebagai sasaran kelompok atau justru mereka yang secara langsung memberikan pelayanan ?

Mengapa demikian?

4) Bagilah peserta menjadi 4 kelompok dan ajukan pertanyaan kritis sebagai berikut ini sebagai tugas pembahasan dalam kelompok :

Kelompok 1 & 2

Pada saat kita menerapkan paradigma ekonomi (Repelita 2) yang lebih menekankan pertumbuhan:

Kelompok mana yang diuntungkan dan kelompok mana yang dirugikan ?

Siapakah yang terlibat dalam proses pembangunan? Apakah perempuan terlibat?

Apakah kesenjangan menyempit atau melebar?

Apakah mampu menjawab persoalan kemiskinan?

Paradigma pembangunan apa yang harus dianut dalam pembangunan untuk menanggulangi persoalan kemiskinan?

Kelompok 3 & 4

Pada saat kita menerapkan paradigma kesejahteraan sosial yang lebih menekankan pada pemerataan:

Kelompok mana yang diuntungkan dan kelompok mana yang dirugikan ?

Siapakah yang terlibat dalam proses pembangunan? Apakah perempuan terlibat?

Apakah kesenjangan menyempit atau melebar?

Apakah mampu menjawab persoalan kemiskinan?

Paradigma pembangunan apa yang harus dianut dalam pembangunan untuk menanggulangi persoalan kemiskinan?

5) Mintalah tiap kelompok menyajikan hasil diskusi masing-masing dan lakukan diskusi kelas dengan bahan dari peserta tersebut.

6) Untuk penegasan sajikan MB 1 apabila diperlukan

7) Ajaklah peserta untuk mendiskusikan mengenai paradigma pembangunan manusia yang lebih menekankan memanusiakan manusia, dengan prinsip – prinsip keadilan dan kesetaraan tidak memandang golongan, jenis kelamin dan sebagainya. Tanyakan lebih jauh kepada peserta mengapa di Indonesia saat ini yang sudah memakai pembangunan manusia, pemberdayaan dan kata – kata sejenisnya akan tetapi masih tetap saja ketimpangan antara berbagai kelompok masyarakat terjadi. Beri penekanan bahwa sikap mental para pelaku pembangunan sangat mempengaruhi keputusan dan tindakan seseorang.

Page 21: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

15

LK - Paradigma Pembangunan - 1 Pertanyaan dan tugas yang terkait dengan “Diskusi Kelas Pemahaman Paradigma”

Kisah Kecelakaan yang Fatal

Alkisah di Jakarta ada suatu pasangan muda dengan anaknya yang baru berumur hampir 3 tahun. Sang ayah dan ibu adalah pekerja yang rajin, khususnya sang ayah yang selalu datang ke kantor lebih awal dan pulang lebih lambat. Pada suatu hari setelah istirahat makan siang, pimpinan kantor sang ayah memanggil dia dan ujarnya : “Heee kau ini kan keluarga muda, seingat saya anakmu kan sedang lucu-lucunya”. “Benar pak, bulan depan berumur 3 tahun”. “Hari ini ada acara khusus nggak”. “Tidak pak kerja rutin saja”. “Nah kalau begitu setalah makan siang Anda boleh pulang”. Maka dengan gembira setelah makan dia buru-buru membereskan pekerjaannya dan pulanglah sang ayah. Waktu sampai dirumah hari masih siang kurang lebih pukul 4 sore dan anaknya lagi bermain-main diteras rumahnya.

Berkatalah sang ayah “Ayo nak naik mobil, kita jalan-jalan”, maka berjalan-jalanlah mereka berdua, mula-mula berkeliling di kompleks dan lama-lama tanpa sadar mereka keluar kompleks masuk ke jalan besar. Mendadak ada sebuah bis kota melaju dengan pesat dari arah samping dan kecelakaan tak dapat dihindarkan. Terjadilah kecelakaan yang fatal dimana sang ayah meninggal saat itu juga tergencet bis kota dan sang anak terpelanting menabrak kaca depan mobil yang ditumpanginya. Kepalanya terantuk dengan parah sehingga pingsan. Penduduk setempat menolong anak tersebut dan membawanya langsung ke rumah sakit.

Di rumah sakit anak tersebut segera dilarikan ke ruang bedah untuk dioperasi. Dokter anaestesi dan dokter bedah lari tergopoh-gopoh untuk secera melakukan tugasnya. Sampai di ruang bedah dan setelah melihat sang korban dokter bedah berkata “Maaf saya tidak dapat mengoperasi anak ini, karena anak ini anak saya”

Pertanyaan 1) Apakah pernyataan-pernyataan dalam cerita tersebut benar atau salah?

Jelaskan kalau salah apa sebabnya, kalau benar apa sebabnya.

2) Apakah pandangan pribadi seseorang mengenai sesuatu dapat dianggap paradigma

Page 22: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda16

LK - Paradigma Pembangunan - 2

Pertanyaan dan tugas yang terkait dengan “Ceramah Pergeseran Paradigma dan Implikasinya Terhadap Kemiskinan

Bagilah peserta menjadi 4 kelompok dan ajukan pertanyaan kritis sebagai berikut ini sebagai tugas pembahasan dalam kelompok :

Kelompok 1 & 2

Pada saat kita menerapkan paradigma ekonomi (Repelita 2) yang lebih menekankan pertumbuhan :

Kelompok mana yang diuntungkan dan kelompok mana yang dirugikan ?

Siapakah yang terlibat dalam proses pembangunan? Apakah perempuan terlibat?

Apakah kesenjangan menyempit atau melebar?

Apakah mampu menjawab persoalan kemiskinan?

Paradigma pembangunan apa yang harus dianut dalam pembangunan untuk menanggulangi persoalan kemiskinan?

Kelompok 3 & 4

Pada saat kita menerapkan paradigma kesejahteraan sosial yang lebih menekankan pada pemerataan :

Kelompok mana yang diuntungkan dan kelompok mana yang dirugikan ?

Siapakah yang terlibat dalam proses pembangunan? Apakah perempuan terlibat?

Apakah kesenjangan menyempit atau melebar?

Apakah mampu menjawab persoalan kemiskinan?

Paradigma pembangunan apa yang harus dianut dalam pembangunan untuk menanggulangi persoalan kemiskinan?

Page 23: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

17

Modul 2 Topik: Anatomi Kemiskinan

Peserta memahami dan menyadari: 1. Dimensi – dimensi kemiskinan

2. Faktor penyebab dan pendorong kemiskinan

3. Akar Penyebab Kemiskinan

Diskusi pohon persoalan kemiskinan

3 Jpl (135 ’)

Bahan Bacaan:

Anatomi Kemiskinan

Kerta Plano

Kuda-kuda untuk Flip-chart

LCD

Metaplan

Papan Tulis dengan perlengkapannya

Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

Page 24: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda18

1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita memulai dengan Modul Anatomi

Kemiskinan. Kemudian uraikan apa tujuan modul ini yaitu :

Peserta memahami:

Dimensi-dimensi kemiskinan yg banyak dialami masyarakat

Faktor-faktor penyebab dan pendorong kemiskinan

Peserta mampu menemukan:

Akar penyebab kemiskinan

2) Mintalah semua peserta megelompokkan diri ke dalam 4 kelompok kecil. Bagikan kepada setiap peserta lembar kasus ‘ Tamparan Untuk Bangsa Indonesia (Khaerunisa) ’ dan Kisah Rakyat yang Gagal.

3) Tugaskanlah kepada setiap kelompok kecil dalam waktu singkat, untuk mendiskusikan topik-topik bahasan sebagai berikut:

Kelompok 1 & 2: Apa saja yang dapat menyebabkan seseorang menjadi miskin?

Mintalah setiap kelompok untuk menulis penyebab kemiskinan dalam kartu – kartu metaplan. Satu kartu untuk satu pernyataan dan ditulis cukup besar supaya bisa terlihat jelas. Kemudian susun kartu – kartu tersebut dalam kertas besar yang menunjukkan hubungan sebab akibat antara penyebab yang satu dengan yang lainnya. Hasilnya menjadi ‘Pohon Persoalan Kemiskinan’ (lihat contoh pohon persoalan dalam LK).

Catatan untuk Pemandu:

a. Lakukanlah monitoring ke semua kelompok, perhatikan isyu-iyu kritis yang muncul dalam diskusi mereka dan bantulah mereka untuk menggalinya lebih dalam.

b. Buatlah catatan-catatan kecil atas semua kejadian yang penting dan menarik untuk dibahas kemudian.

c. Layanilah mereka apabila mereka meminta pendapat atau konsultasi pada fasilitator.

d. Apabila terjadi debat kusir yang berkepanjangan, cobalah menengahi atau menunda perdebatan sehingga menjadi bahasan semua peserta (kelas).

4) Mintalah tiap kelompok melalui wakilnya menyajikan hasil kerja kelompok di depan kelas dan doronglah untuk terjadi dialog antar kelompok sehingga terjadi diskusi kelas.

5) Apabila pohon persoalan kemiskinan belum mencerminkan tingkatan penyebab kemiskinan (level 1 sampai 4) , bahas dan susun satu contoh pohon persoalan kemiskinan (gunakan panduan LK) . Pemandu membuat catatan butir-butir kesimpulan yang diperoleh selama penyajian dan diskusi kelas.

6) Pemandu menggunakan butir-butir kesimpulan yang diperoleh, memberikan pengkayaan bahwa kemiskinan lebih diakibatkan oleh lunturnya nilai-nilai luhur kemanusiaan. Gunakan MB level –

Page 25: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

19

level penyebab kemiskinan sebagai alat bantu. Jelaskan bahwa pohon persolan yang sudah disusun apabila dibuat sistematis sesuai dengan 4 level penyebab kemiskinan.

Kemiskinan disebabkan oleh faktor yang multidimensi. Pada level penyebab yang keempat terdiri dari dimensi sosial, budaya, politik, ekonomi dan lingkungan yang kesemuanya berkaitan dan seperti lingkaran setan. Banyak pihak yang mempunyai paradigma bahwa dimensi – dimensi ini merupakan faktor utama penyebab kemiskinan, paradigma seperti ini mempengaruhi tindakan seseorang dalam melakukan intervensi untuk memecahkan masalah, maka berkembanglah pemecahan masalah ekonomi, pemecahan masalah sosial secara terpisah – pisah.

Apabila ditarik lebih jauh pada penyebab level ketiga, ternyata faktor kebijakan mempengaruhi kondisi kemiskinan seseorang (hubungkan dengan hasil paradigma pembangunan pada modul 1). Artinya kemiskinan yang terjadi pada level keempat hanyalah dampak dari keputusan, baik itu keputusan individu (boros misalnya menyebabkan miskin), maupun keputusan lembaga (kebijakan). Kebijakan menjadi faktor yang penting karena merupakan keputusan yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak (publik). Kebijakan yang mewajibkan siswa memakai buku tertentu yang dijual di sekolah, menyebabkan biaya pendidikan menjadi mahal dan tidak terjangkau oleh kelompok masyarakat tertentu, misalnya.

Pertanyaan selanjutnya adalah siapa yang mengambil keputusan. Hal ini menyangkut kepada orang. Keputusan dalam suatu lembaga adalah produk dari kepututsan sekumpulan orang – orang. Sikap mental para pelaku pembangunan yang negatif akan menyebabkan kerusakan termasuk kemiskinan. Sikap mental ini berkaitan dengan nilai dan paradigma yang dianut oleh seseorang. Orang yang mempunyai paradigma bahwa kesuksesan sama dengan jabatan dan kekayaan dan mempunyai sikap mental negatif, otomatis akan menggunakan segala macam cara untuk mengejar jabatan dan kekayaan. Akan lebih parah apabila sikap mental negatif ini dipunyai oleh para pengambil keputusan (pemimpin) sehingga lembaga pengambil keputusan di berbagai tataran tidak mampu melahirkan keputusan-keputusan yang benar (adil, berwawasan kemiskinan, dsb).

Ajaklah peserta menyimpulkan bahwa akar penyebab kemiskinan adalah lunturnya nilai-nilai luhur oleh sebab ketidak-berdayaan para pelaku pembangunan menerapkan nilai-nilai moral yang luhur (moral capability), dengan kata lain penyebab utama masalah kemiskinan adalah sikap mental dan paradigma (pola pikir) para pelaku pembangunan (lihat bahan bacaan).

7) Apabila sudah tumbuh kesadaran kritis, tanyakan kepada mereka apakah masalah kemiskinan yang terjadi dibiarkan saja atau akan dicoba untuk ditanggulangi? (pemandu harus berusaha untuk menumbuhkan kepedulian dan motivasi peserta)

8) Tanyakan kepada peserta siapa yang bertanggung jawab terhadap permasalahan kemiskinan apakah hanya orang miskin saja atau menjadi tanggungjawab bersama?

Pemandu harus bisa meyakinkan peserta, agar mereka sadar bahwa permasalahan kemiskinan menjadi tanggung jawab semua pihak (bukan golongan atau jenis kelamin tertentu) termasuk mereka peserta.

9) Di akhir kegiatan pembelajaran Pemandu dapat meminta seorang peserta untuk mulai mendistribusikan bahan bacaan

Page 26: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda20

Modul 3 Topik: Perempuan dan Kemiskinan

Peserta memahami dan menyadari: 1. Kemiskinan yang dialami perempuan

2. Faktor penyebab kemiskinan yang dialami perempuan

Analisa kasus perempuan dan kemiskinan

2 Jpl (90’)

Bahan Bacaan:

Perempuan dan Kemiskinan

Kerta Plano

Kuda-kuda untuk Flip-chart

LCD

Metaplan

Papan Tulis dengan perlengkapannya

Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

Page 27: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

21

Diskusi Kelas, Analisa Kasus Perempuan dan Kemiskinan 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita akan memulai Modul Peran

Perempuan dalam Nangkis dan apa yang akan dicapai melalui modul ini, yaitu :

Peserta memahami dan menyadari:

Kemiskinan yang dialami perempuan

Faktor penyebab kemiskinan perempuan.

2) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan membahas akibat kemiskinan pada kaum perempuan dengan menganalisa kasus bahan bacaan ‘perempuan dan kemiskinan’ dan “Busung Lapar : Perbaikan Gizi, Prioritas pada Perempuan”.

3) Bagikan kepada peserta kedua bahan bacaan di atas, kemudian beri kesempatan kesempatan kepada peserta untuk membaca.

4) Setelah selesai membaca tanyakan kepada peserta apa saja masalah kemiskinan yang dialami perempuan?. Mintalah masing – masing untuk menuliskan dalam kartu metaplan ( satu kartu untuk satu penrnyataan).

5) Kumpulkan kartu – kartu yang sudah ditulis oleh peserta kemudian ajak bersama – sama untuk membuat pohon persoalan, dengan metode yang sama pada anatomi kemiskinan.

Pada dasarnya kemiskinan yang lebih parah dihadapi oleh kaum perempuan bersumber pada ketidakadilan. Kebijakan – kebijakan di setiap bidang belum melihat secara lebih proporsional pada kebutuhan – kebutuhan yang dihadapi oleh kaum perempuan. Ketidakadilan ini disebabkan juga oleh paradigma – paradigma mengenai perempuan yang selama ini diyakini oleh masyarakat

6) Tanyakan kepada peserta paradigma – paradigma apa yang menyebabkan ketidakadilan bagi

perempuan? Tuliskan jawaban peserta pada kertas plano dan bahas secara mendalam. Jelaskan juga kepada peserta bahwa paradigma yang berkembang menyebabkan adanya bias gender. Misal : warna pink adalah warna perempuan, warna biru warna laki – laki; Ibu memasak di dapur dan bapak membaca koran (memasak adalah kewajiban perempuan); bekerja mencari nafkah, pekerjaan domestik (rumah tangga) bukan pekerjaan yang harus diperhitungkan sehingga bapak yang mencari nafkah disediakan asupan makanan yang lebih dibanding ibu yang dari subuh sampai malam mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Bahaslah contoh – contoh lainnya.

Page 28: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda22

Page 29: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

23

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN:

1. MENDUKUNG PENCAPAIAN IPM DAN MDGS 2. PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

MANDIRI

Page 30: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda24

Modul 1 Topik: Mendukung Pencapaian IPM-MDGs

Peserta memahami dan menyadari:

IPM dan MDGs sebagai salah satu alat ukur penanggulangan kemiskinan

Kegiatan 1: Penjelasan & Tanya Jawab IPM & MDGs

2 Jpl ( 90 ’)

Bahan Bacaan:

1. Indeks Pembangunan Manusia

2. Cara Lain Membaca MDGs

Media Bantu:

1. Mendukung Pencapaian IPM dan MDGs

Kertas Plano

Kuda-kuda untuk Flip-chart

LCD

Metaplan

Papan Tulis dengan perlengkapannya

Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

Page 31: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

25

Penjelasan & Tanya Jawab IPM & MDGs

2) Sampaikan kepada peserta bahwa saat ini kita akan berdiskusi mengenai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Millenium Development Goals (MDGs) yang menjadi salah satu alat ukur pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan.

3) Tayangkan dan presentasikan Media Bantu – Mendukung Pencapaian IPM & MDGs. Beri kesempatan kepada peserta untuk mendiskusikan hal-hal yang tidak dipahami dengan baik

4) Tutup diskusi dengan menyampaikan kembali beberapa kesimpulan.

Page 32: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda26

Modul 2 Topik: Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

(PNPM) Mandiri

Peserta memahami dan menyadari:

1. kerangka PNPM Mandiri

Kegiatan 1: Penjelasan & Tanya Jawab PNPM Mandiri

2 Jpl ( 90 ’)

Bahan Bacaan: Pedoman Umum PNPM Mandiri

Media Bantu : PNPM Mandiri

Kertas Plano

Kuda-kuda untuk Flip-chart

LCD

Metaplan

Papan Tulis dengan perlengkapannya

Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

Page 33: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

27

Penjelasan & Tanya Jawab PNPM Mandiri 1) Sampaikan kepada peserta bahwa saat ini kita akan berdiskusi mengenai kerangka Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. 2) Tayangkan dan presentasikan MB – PNPM Mandiri. Beri kesempatan kepada peserta untuk

mendiskusikan hal-hal yang tidak dipahami dengan baik. 3) Tutup diskusi dengan menyampaikan kembali beberapa kesimpulan.

Page 34: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda28

Page 35: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

29

KONSEP PNPM MANDIRI PERKOTAAN:

1. PNPM MANDIRI PERKOTAAN DAN KEMISKINAN

2. STRATEGI INTERVENSI PNPM MANDIRI PERKOTAAN

3. GAMBARAN UMUM SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 4. PNPM MANDIRI PERKOTAAN SEBAGAI PEMBELAJARAN

PENYADARAN KRITIS

Page 36: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda30

Modul 1 Topik: PNPM Mandiri Perkotaan dan Kemiskinan

Peserta memahami dan menyadari:

1. Dasar pemikiran yang melandasi konsep PNPM Mandiri Perkotaan

2. Bidang garapan utama PNPM Mandiri Perkotaan

Kegiatan 1: Belajar pengalaman P2KP

Kegiatan 2: Diskusi kekhasan PNPM Mandiri Perkotaan

2 Jpl ( 90 ’)

Bahan Bacaan:

1. VCD P2KP ( Mencari Orang Baik)

2. Pedoman PNPM Mandiri Perkotaan

Kerta Plano

Kuda-kuda untuk Flip-chart

LCD

Metaplan

Papan Tulis dengan perlengkapannya

Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

Page 37: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

31

Belajar Pengalaman Lapangan dari P2KP 1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memulai dengan Modul PNPM Mandiri Perkotaan dan

Kemiskinan dan uraikan tujuan dari modul ini. Kemudian jelaskan bahwa kita akan memulai modul ini dengan kegiatan pertama yaitu Belajar Pengalaman Lapangan dari P2KP dan uraikan apa yang akan dicapai melalui kegiatan belajar ini yaitu:

Peserta mampu menguraikan dgn kata-kata sendiri, pelajaran yang dipetik dari pengalaman lapangan P2KP untuk PNPM Mandiri Perkotaan

2) Pemandu mengajak peserta sejenak mendiskusikan kembali butir-butir pencerahan pada materi anatomi kemiskinan dan pohon persoalan kemiskinan. Khususnya apa sebenarnya akar penyebab kemiskinan. Tayangkan kembali level – level penyebab kemiskinan.

3) Bagi peserta menjadi beberapa kelompok terdiri dari 5 s/d 7 orang. Kemudian lanjutkan dengan tugas kelompok untuk membahas : Dengan permasalahan kemiskinan seperti yang sudah dibahas pada modul anatomi kemiskinan upaya apa yang harus dilakukan untuk menangggulangi kemiskinan ? Jawaban Kelompok, dituliskan dalam bentuk gambar dan moto di kertas plano yang dipotong-potong seperti bentuk Kaos T Shirt. Minta masing-masing kelompok menjelaskan maksud dari gambar dan logo T Shirt tersebut.

4) Ajaklah peserta menyimak dan menonton VCD P2KP (Mencari Orang Baik).

5) Setelah mengikuti penayangan VCD P2KP tersebut, peserta diajak menjawab beberapa pertanyaan kritis yg telah disiapkan di LK dan kemudian peserta diminta untuk mengungkapkan pemahaman konsep P2KP dalam menanggulangi kemiskinan. Ajak peserta membandingkan pemahaman penanggulangan kemiskinan hasil diskusi kelompok sebelumnya dengan konsep P2KP setelah menonton VCD.Analisis apakah hasil gambar tersebut sesuai atau tidak dengan apa yang ditampilkan di VCD.

6) Lakukan penjelasan kepada peserta dengan bahan presentasi “Kemiskinan dan Penanggulangannya” dan ”Asumsi Dasar dan Paradigma P2KP”, gunakan MB yang telah disediakan. Jelaskan juga kepada peserta bahwa konsep P2KP tersebut sekarang dipakai dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perktoaan.

7) Simpulkan bersama materi ini dengan menekankan pada hasil diskusi

Page 38: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda32

a. Premis Dasar P2KP/PNPMM Perkotaan adalah bahwa Kemiskinan terjadi karena lunturnya nilai-nilai luhur kemanusiaan yang menghancurkan prinsip-prinsip “good governance”, Karena itu upaya penanggulangan kemiskinan dalam P2KP/PNPMM Perkotaan bertumpu pada penggalian dan pemulihan kembali nilai-nilai luhur kemanusiaan dan good governance.

b. Penyebab kemiskinan dapat ditelusuri pada tataran 4: gejala, tataran 3, 2, 1 yang merupakan akar penyebabnya itu sendiri, yakni orang-orang yang tidak berdaya/mampu menerapkan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Karena itu, Penanganan kemiskinan dalam konteks P2KP harus dilandasi pada pencarian orang-orang baik, pegorganisasian orang-orang baik hingga dapat mengoptimalkan tingkat penyelesaian pada tataran-tataran berikutnya

Diskusi Kekhasan PNPM Mandiri Perkotaan 1) Jelaskan bahwa kita masih di modul “Konsep PNPM Mandiri Perkotaan” untuk kegiatan belajar

kedua ; Diskusi kekhasan PNPM Mandiri Perkotaan dan uraikan apa yang ingin dicapai melalui kegiatan belajar ini, yaitu:

Peserta mampu menguraikan dengan kata-kata sendiri, ciri khas PNPM Mandiri Perkotaan

2) Segarkan kembali dari apa yang dipelajari pada kegiatan belajar sebelumnya bahwa PNPM Mandiri Perkotaan adalah pola pembangunan yang bertumpu pada nilai oleh sebab itu penekanannya adalah pada pembangunan manusia sehingga seluruh proses PNPM Mandiri Perktoaan adalah proses pembelajaran kritis untuk memanusiakan manusia.

3) Mintalah peserta untuk menuliskan dalam kertas metaplan apa yang menyebabkan atau membuat PNPM Mandiri Perkotaan khas dibandingkan proyek sejenis yang lain. Gunakan LK – PNPM Mandiri Perkotaan dan Kemiskinan – 2

4) Kumpulkanlah kertas metaplan tadi, kemudian mintalah peserta untuk mengelompokkan kartu – kartu dengan pernyataan yang sama (sejenis). Diskusikan bersama.

Page 39: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

33

Kemudian simpulkan dan tegaskan bahwa yang khas dari PNPM Mandiri Perkotaan adalah:

Asumsí dasar

Manusia pada dasarnya baik

Masyarakat penuh dengan manusia baik yang sarat dengan nilai-nilai luhur, tetapi kebaikannya tertutup oleh sampah kehidupan (masyarakat ibarat tambang kebajikan yang belum digali)

Kemiskinan lebih disebabkan oleh lunturnya nilai-nilai luhur kemanusiaan yg universal, yang melahirkan ketidakadilan, keserakahan, mementingkan diri sendiri/golongan, perpecahan, dsb

Kemiskinan hanya dapat diselesaikan melalui perbuatan baik yang murni.

Perbuatan baik dan murni hanya dapat dilakukan oleh orang baik dan benar

Tantangan Utama

Menemukan orang-orang baik dan benar melalui rekam jejak bukan janji.

Transformasi dari proyek menjadi program dari, oleh dan untuk masyarakat

Pendekatan

Pemberdayaan sejati, yaitu menggali nilai-nilai baik yang telah dimiliki manusia dan memberdayakannya atau dengan kata lain memulihkan fitrah manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai mahluk ciptaan tertinggi sehingga mampu bertindak secara moral. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa proyek P2KP ibarat sebuah sekop untuk menggali/menemukan orang-orang baik dan benar dan kemudian mendudukkannya pada tempat yang terhormat

Mengunakan proyek untuk membangun program dari, oleh dan untuk masyarakat

Implementasi

Masyarakat menentukan siapa kelompok sasaran

Masyarakat merencanakan/menentukan bagaimana menangulangi kemiskinan yang disandang oleh kelompok sasaran

Masyarakat mendapat sumber daya untuk berlatih mengimplementasikan rencana mereka dalam menangulangi kemiskinan

Masyarakat menentukan bagaimana mengelola sumberdaya yang diperolehnya

Page 40: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda34

LK – PNPM Mandiri Perkotaan dan Kemiskinan - 1

Pertanyaan dan tugas yang terkait dengan “Belajar Pengalaman Lapangan P2KP”

Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok terdiri dari 5 s/d 7 orang kemudian tiap kelompok mendapat tugas sebagai berikut :

1) Potonglah kertas plano yang telah disediakan menjadi bentuk “T shirt” atau kaos oblong. Kalau perlu dengan menempel.

2) Buat logo dan moto pada bagian dada “T shirt” yang menggambarkan pemahaman kelompok terhadap PNPM Mandiri Perkotaan

3) Tempelkanlah “T shirt” kelompok di papan tulis atau dinding kelas yang telah disediakan untuk itu.

4) Pilihlah wakil dari masing-masing kelompok untuk menyajikan arti/makna dari logo dan moto masing-masing dikaitkan dengan pemahaman kelampok terhadap PNPM Mandiri Perkotaan .

5) Setelah presentasi semua peserta harus menyimak tayangan VCD tentang P2KP (Mencari orang-orang baik)

6) Peserta menjawab beberapa pertanyaan kritis yg terkait dengan penayangan vcd tersebut:

a. Apakah pendapat bu Sri mengenai pengelolaan proyek-proyek sebelumnya ? Mengapa dapat terjadi bahwa proyek-proyek yang lalu hanya dikelola oleh orang-orang tertentu saja? Apakah salah bila orang itu-itu juga yang mengerjakan proyek?

b. Mana yang lebih dahulu harus dilakukan mengembangkan sistem yang baik ataukah menemukan orang-orang baik dan murni untuk diposisikan sebagai pengambil keputusan dan kemudian membangun sistem?

c. Ada anggapan yg mengatakan bahwa kalau kita sudah “cukup” baru kita pikirkan orang lain. Bu Sri adalah buruh tani dan suaminya adalah pekerja bangunan tetapi aktif memberikan waktu, perhatian, pikirannya, dsb untuk orang miskin lainnya. Coba diskusikan apakah seorang harus mampu dulu baru dapat memberi ataukah orang miskin pun harus juga dapat berkontribusi ? Mengapa bu Sri melakukannya ? Apakah motivasinya ? Mengapa bu Sri berdaya sedangkan banyak yang lain tidak?

d. Bu Yuli mengatakan bahwa melihat orang lain menjadi senang itulah satu-satunya motivasinya. Mengapa hal semacam ini menjadi motivasi?

e. Pak Imam mengatakan bahwa dalam sosialisasi mendengar bahwa anggota BKM/LKM tidak mendapat apa-apa, bahkan harus berkorban untuk sesamanya. Lalu mengapa pak Imam masih mau bekerja untuk masyarakat? Apa yang mendorong atau menyemangatinya?

f. Apakah banyak orang seperti bu Sri, bu Yuli dan pak Imam di kelurahan Anda?

g. Dalam pemilihan anggota BKM/LKM, kiteria calon anggota ditetapkan berorientasi nilai-nilai moral oleh warga melalui FGD kepemimpinan dari mulai RT dan penjaringan utusan juga dari

Page 41: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

35

mulai RT tanpa pencalonan dan kampanye untuk mendapat utusan RT yang baik. Mengapa hal tersebut harus dilakukan? Mengapa tidak dengan musyawarah mufakat saja untuk menentukan anggota BKM/LKM? Diskusikan jawaban Anda.

h. Bu Yuli mengatakan yang penting jujur dulu. Yang lain adalah buah dari kejujuran. Seakan-akan tanpa ada kejujuran segala sukses pembangunan tidaklah mungkin terjadi. Bagaimana pendapat Anda? Diskusikan jawaban Anda?

i. Bu Sri beranggapan bahwa mengundang pria saja dalam sosialisasi tidak cukup sebab informasi pasti tidak sampai ke anggota keluarga yg lain. Coba diskusikan apakah diperlukan pertemuan khusus perempuan untuk penyebarluasan informasi maupun menggalang pendapat.

j. Apakah orang baik dan murni ini banyak di tiap kelurahan?

k. Setelah Anda menyaksikan tayangan P2KP apa kesimpulan Anda tentang perbedaan yang mendasar antara P2KP dengan proyek sejenis yang lain?

7) Kemudian tiap kelompok harus mendiskusikan kembali pemahaman kelompok terhadap PNPM Mandiri Perkotaan sebelum dan setelah menyimak tayangan VCD dan memperbaiki gambar/logo yang telah dibuat.

Page 42: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda36

LK – PNPM Mandiri Perkotaan dan Kemiskinan - 2

Pertanyaan dan tugas yang terkait dengan “Diskusi kekhasan PNPM Mandiri Perkotaan ”

Setelah selesai disegarkan kembali dgn tayangan MB – Belajar Dari Pengalaman setelah menonton vcd pada kegiatan sebelumnya, mintalah peserta untuk menuliskan dalam kertas metaplan apa yang membedakan PNPM Mandiri Perkotaan dengan program sejenis.

Untuk memudahkan diskusi di bawah ini ada beberapa pertanyaan pemandu :

1) Apa anggapan PNPM Mandiri Perkotaan tentang manusia dan masyarakat ?

2) Apa artinya “Masyarakat ibarat tambang permata yang belum digali” ?

3) Apakah bidang garapan utama PNPM Mandiri Perkotaan; bagi-bagi uang atau membangun ekonomi atau membongkar hambatan finansial, atau apa ?

4) Siapakah kelompok sasaran utama PNPM Mandiri Perkotaan dan siapa yang menentukan ?

5) Apakah makna dana BLM ( Bantuan Langsung kepada Masyarakat ) dalam konteks PNPM Mandiri Perkotaan ?

6) Apakah tantangan utama proyek PNPM Mandiri Perkoataan ?

7) Apakah makna PNPM Mandiir Perkotaan dikaitkan dengan pembangunan manusia.

Page 43: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

37

Modul 2 Topik: Strategi Intervensi PNPM Mandiri Perkotaan

Peserta memahami dan menyadari:

1. Transformasi sosial dalam PNPM Mandiri Perkotaan

2. Strategi intervensi untuk mendorong transformasi sosial

Kegiatan 1: Penjelasan dan tanya jawab PNPM Mandiri Perkotaan

Kegiatan 2: Diskusi intervenís membangun nilai

3 Jpl (135 ’)

Bahan Bacaan:

Pedoman PNPM Mandiri

Pedoman PNPM Mandiri Perkotaan

Kiat Intervenís Membangun Nilai

PNPM Mandiri Perkotaan dan Kemiskinan

Kerta Plano

Kuda-kuda untuk Flip-chart

LCD

Metaplan

Papan Tulis dengan perlengkapannya

Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

Page 44: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda38

Penjelasan dan Tanya Jawab Transformasi Sosial dalam PNPM Mandiri Perkotaan

1) Jelaskan bahwa kita masih dalam Tema Konsep PNPM Mandiri Perkotaan dan akan memulai

dengan modul “Strategi Intervensi PNPM Mandiri Perkotaan” dengan tujuan :

Transformasi sosial dalam PNPM Mandiri Perkotaan

Strategi intervensi untuk mendorong transformasi sosial yang diharapkan

2) Ajak peserta untuk memulai kegiatan 1 dalam modul ini yaitu diskusi transformasi sosial dalam PNPM Mandiri Perkotaan.

3) Ingatkan kembali kepada peserta mengenai tantangan penanggulangan kemiskinan yang sudah dibahas pada paradigma pembangunan, anatomi kemiskinan dan perempuan dan kemiskinan.

Bahas bersama bahwa kondisi saat ini pada umumnya masyarakat berada dalam kondisi ketidak berdayaan, karena masih menggantungkan diri kepada pihak luar di dalam menemukenali dan memecahkan masalah. Sudah lama masyarakat tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah yang dihadapi, banyak program yang hanya memberikan bantuan uang kepada masyarakat. Lama kelamaan kondisi ini membuat masyarakat melemparkan tanggungjawab kepada pihak lain untuk menyelesaikan masalah karena sudah terbiasa disuapi.

4) Sajikan kepada peserta konsep transformasi sosial PNPM Mandiri Perktoaan yang diharapkan mampu mengubah masyarakat dari masyarakat miskin, tertinggal dan tak berdaya menjadi masyarakat berdaya, dari masyarakat berdaya menjadi masyarakat mandiri dan dari masyarakat mandiri menjadi masyarakat madani.

5) Diskusikan bersama peserta apa yang dimaksud dengan masyarakat berdaya, masyarakat mandiri dan masyarakat madani.

Page 45: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

39

Transformasi sosial yang diharapkan:

Dari masyarakat yang tidak berdaya menjadi masyarakat berdaya. Melalui proses belajar yang dilakukan, kelompok – kelompok yang terpinggirkan bisa mempuyai daya (kemampuan ) untuk menemukenali masalah, memecahkan masalah sehingga dapat menggapai kebutuhan hidupnya.

Dari masyarakat berdaya menjadi masyarakat mandiri, yaitu dimana masyarakat bisa menolong dirinya secara mandiri, tidak lagi bergantung kepada pihak lain.

.

6) Jelaskan kepada peserta mengenai strategi intervensi yang dilakukan oleh PNPM Mandiri Perkotaan untuk mencapai transformasi sosial seperti yang diharapkan dengan menggunakan Media Bantu yang sudah disediakan.

Dari masyarakat tidak berdaya menuju masyarakat berdaya, PNPM Mandiri Perkotaan mengajak masyarakat untuk mengenal dan menggali kembali nilai – nilai universal kemanusiaan, mengajak masyarakat untuk mengenali masalah dan memecahkan masalah yang dihadapi melalui proses identifikasi kebutuhan dan perencanaan, menguatkan kelembagaan lokal masyarakat sebagai motor penggerak modal sosial sebagai modal untuk bekerjasama di antara masyarakat.

Dari masyarakat berdaya menuju masyarakat mandiri, intervensi yang dilakukan adalah penguatan akuntabilitas dan transparansi lembaga masyarakat lokal dan kerjasama antara masyarakat dan pemerintah serta pihak – pihak lain untuk menanggulangi kemiskinan.

Diskusi Intervensi Membangun Nilai

1) Jelaskan bahwa kita masih di modul “Strategi Intervensi PNPM Mandiri Perkotaan” dan akan mulai dengan Kegiatan 2 ; Diskusi intervensi membangun nilai

2) Sebelum membahas lebih lanjut segarkan dahulu ingat peserta mengenai konsep nilai dengan memberikan latihan kecil kepada kelompok yg sdh terbentuk untuk mengisi : “Setuju atau Tidak Setuju”. Gunakan LK – Intervensi Membangun Nilai –

3) Setelah selesai ajaklah peserta untuk diskusi kelas dan curah pendapat untuk memahami nilai-nilai yang terkandung dalam tiap pertanyaan. Gunakan tabel di abwah ini sebagai acuan apabila diperlukan.

Page 46: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda40

No KONDISI/PERNYATAAN PENJELASAN

1. Ada orang miskin yg beranggapan dan bersikap bahwa kemiskinan yang dialami semata-mata adalah akibat perbuatan orang lain

orang yang seringkali menyalahkan orang lain adalahorang yang mempunyai sikap rekatif dan tidak akan pernah maju karena tidak pernah berefleksi atas apayang ada dalam dirinya sehingga tidak mungkin membuat perubahan dan hanya menuntut perubahan dari pihak luar saja

2. Karena menganggap bahwa kaum miskin adalah kaum yang tertinggal dan tak berdaya maka pemerintah mendudukkan kaum miskin hanya sebagai penerima manfaat dari proyek penangulangan kemiskinan.

Masyarakat mempunyai kekuatan untuk maju yang diperlukan adalah kesempatan dan dorongan untukm kepercayaan dirinya agar bisa mandiri. Mendudukan masyarakat hanya sebagai penerima manfaat sama dengan menciptakan kebergantungan masyarakat kepada pihak luar

3. Karena sulitnya mengajak masyarakat untuk mengambil kesepakatan maka Fasilitator akhirnya memutuskan sendiri.

Masyarakat mempunyai hak untuk memutuskan nasibnya sendiri, memutuskan kebutuhan masyarakat oleh pihak luar artinya mengambil hak-hak masyarakat. Fasilitator hanyalah memfasilitasi masyarakat agar memilih keputusan dengan kesadaran kritis

4. Dalam rangka meningkatkan keterlibatan perempuan dlm proyek maka ditetapkanlah quota yang harus diikuti oleh semua pelaku P2KP

Quota hanya salah satu faktor pendorong untuk kehadiran, partisipasi harus lebih menekankan kepada kesadaran. Oleh karena itu quota saja tidak cukup tetapi harus ditindaklanjuti peningkatan kapasitas perempuan.

5. Karena menganggap manusia pada dasarnya jahat maka dibuatlah aturan yg sangat ketat agar tidak terjadi penyimpangan

Manusia pada dasarnya baik, yang harus mengontrol tingkah laku manusia adalah dirinya sendiri (kontrol dari dalam sesuai dengan kesadaran kritisnya) .Akan tetapi nilai – nilai dan sistem seperti dua sisi mata uang, aturan atau sistem tetap harus dibangun, akan tetapi sistem yang baik dihasilkan oleh manusia yang baik

6. Rasa memiliki dari masyarakat hanya dapat dibangun bila ada kebersamaan dalam menerima manfaat proyek

Hanya menjadi penerima manfaat artinya masyarakat hanya menjadi objek dan tidak akan tumbuh pemahaman terhadap kebutuhan dan tanggungjawab bersama

7. Untuk melibatkan sebanyak mungkin warga maka proyek memberi insentif bagi yang hadir dalam setiap kegiatan

Mendorong orang untuk bertindak dengan didasari insentif, adalah keliru. Motivasi membangun untuk insentif tidak akan berkelanjutan karena begitu insentifnya hilang proyek tidak akan menjadi programnya masyarakat.

Page 47: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

41

No KONDISI/PERNYATAAN PENJELASAN

8. Rasa memiliki akan terbangun bila ada kebersamaan dalam memberi/kontribusi ke proyek

Kebersamaan merupakan modal yang sangat penting untuk membangun , bukan hanya sebagai perwujudan rasa memiliki akan tetapi juga sebagai wujud tanggungjawab dan kepedulian sosial

9. Orang baik dan benar tidak digerakkan oleh insentif tetapi lebih oleh nilai-nilai yang ingin diamalkannya

Insentif bagi orang bik bukan uang, benda atau pujian tetapi kebahagiaan ketika bisa membantu orang lain

10. Transformasi sosial hanya terjadi kalau ada keharusan atau aturan yang ditetapkan oleh proyek

Aturan proyek hanya faktor pendorong agar masyarakat bisa belajar dengan cepat dan lebih terarah, keinginan membangun diri sendiri dari dalamlah yang paling penting.

11. Proyek PNPM Mandiri Perkotaan menekankan pembangunan dari dalam yang mampu mengubah sikap dan perilaku seorang demi seorang sehingga terjadi perubahan kolektif menuju transformasi sosial

Apapun yang dilakukan oleh orang luar untuk masyarakat lokal tidak akan berarti tanpa motivasi yang kuat dari masyarakat untuk membangun dirinya.

12. Pengorbanan bukan melemahkan melainkan justru meningkatkan otoritas sesorang

Berkorban untuk membela kebenaran dan melawan kejahatan, akan menjadikan seseorang manusia dihargai, karena penghargaan yang hakiki dari lingkungan bukan didasarkan kepada kekayaan, jabatan, dan perangkat lainnya akan tetapi karena “perilakunya” , perilaku yang menjalankan nilai – nilai kemanusiaan sesuai dengan harkat dan martabat menusia yang merdeka. Perilaku tersebut akan meningkatkan otoritas seseorang, karena manusia yang jujur dan menjunjung tinggi nilai – nilai tidak akan takut untuk melawan ketidakadilan.

4) Uraikan kepada peserta kaidah intervensi pengembangan masyarakat

Beberapa kaidah yang harus diperhatikan dalam pengembangan masyarakat:

Kaidah membangun dari dalam (development from within). Pemberdayaan adalah membangun potensi manusia yang sudah dimiliki untuk kembali mampu bertindak sesuai dengan nilai – nilai luhur sehingga akan tumbuh kapital sosial, kepedulian , solidaritas sosial dalam membangun (khususnya menanggulangi kemiskinan). Hasil yang diharapkan dari pemberdayaan adalah eksadaran kritis dan kesiapan masyarakat bahwa persoalan kemiskinan hanya bisa diatasi oleh 1) membangun kembali nilai – nilai kemanusiaan yang universal sebagai landasan dari semua keputusan dan tindakan 2) menemukan dan menggalang pribadi – pribadi yang komit dan memiliki integritas tinggi dalam menanggulangi kemiskinan 3) bertumpu pada keswadayaan masyarakat dan prinsip

Page 48: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda42

pembangunan organik secara berkelanjutan. Artinya pemberdayaan masyarakat pada intinya adalah perubahan sikap , perilaku dan pola pikir dari dalam individu (masyarakat) , inilah yang disebut membangun dari dalam , pihak luar hanya mendampingi sebagai pelengkap dari adanya niat, prakarsa untuk membangun kepedulian dan komitmen masyarakat sendiri. Oleh karena itu, prinsip membangun dari dalam mengandung makna bahwa proses pendampingan PNPM Mandiri Perkotaan, menitikberatkan pada proses pembelajaran bagi masyarakat agar masyarakat mampu melakukan tahapan kegaitannya sendiri dan dapat menumbuhkan kesadaran kritis terhadap alasan – alasan melakukan kegiatan.

Kaidah kerelawanan (volunteerism). Proses membangun dari dalam membutuhkan pelopor – pelopor penggerak dari masyarakat sendiri yang mengabdi tanpa pamrih, ikhlas, peduli, dan memiliki komitmen yang kuat pada kemajuan masyarakat di wilayahnya. Proses membangun dari dalam tidak akan terjadi apabila pelopor penggerak ini merupakan sekumpulan individu yang hanya memiliki pamrih pribadi, mementingkan golongannya. Berdasarkan kenyataan inilah PNPM Mandiri Perkotaan mendorong masyarakat di lokasi sasaran agar membuka kesempatan seluas mungkin bagi warga – warganya yang ihklas, jujur, adil, peduli dan memiliki komitmen tinggi untuk menjadi relawan – relawan yang membantu masyarakat dalam seluruh tahapan kegiatan.

Kaidah pertumbuhan alamiah (organic development). Kaidah ini menekankan bahwa dinamika pertumbuhan/perubahan antara satu komunitas dengan lainnya berbeda sebagai konsekuensi logik dari pembangunan dari dalam. Situasi seperti ini harus mampu diakomodasi oleh para pendamping khususnya Tim Fasilitator.

Page 49: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

43

Modul 3 Topik: Gambaran Umum Siklus PNPM Mandiri Perkotaan

Peserta memahami Siklus PNPM Mandiri Perkotaan

Penjelasan dan tanya jawab Siklus PNPM Mandiri Perkotaan

2 Jpl (90’)

Bahan Bacaan:

1. Pedoman PNPM Mandiri Perkotaan

Kerta Plano

Kuda-kuda untuk Flip-chart

LCD

Metaplan

Papan Tulis dengan perlengkapannya

Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

Page 50: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda44

1) Jelaskan bahwa akan membahas Modul : Gambaran Umum Siklus PNPM Mandiri Perktoaan dan uraikan maksud dan tujuan modul ini :

Peserta memahami Siklus PNPM Mandiri Perkotaan

2) Jelaskan kepada peserta bahwa dalam intervensi PNPM Mandiri Perkotaan untuk menuju masyarakat berdaya dan mandiri , dilakukan melalui serangkaian siklus dalam pengorganisasian masyarakat. Dalam modul ini akan diberikan sekilas gambaran umum siklus sedangkan menganai teknis penyelenggaraan siklus akan dibahas tersendiri.

3) Jelaskan menganai gambaran siklus PNPM Mandiri Perkotaan dengan menggunakan Media Bantu Substansi Siklus yang sudah disediakan

4) Lakukan tanya jawab dengan peserta, bahaslah pertanyaan – pertanyaan penting yang diajukan peserta.

Page 51: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

45

Modul 4 Topik: PNPM Mandiri Perkotaan Sebagai Pembelajaran Penyadaran Kritis

Peserta memahami

1. PNPMM Perkotaan merupakan sarana pembelajaran masyarakat untuk mengawali penanggulangan kemiskinan berbasis nilai – nilai kemanusiaan

2. Metode dan prinsip – prinsip pendidikan kritis

Kegiatan 1: Diskusi pembelajaran dalam penanggulangan kemiskinan

Kegiatan 2: Diskusi dan curah pendapat metode pembelajaran kritis

4 Jpl (180’)

Bahan Bacaan:

1. PNPM Mandiri Perkotaan : Proses Pembelajaran Penyadaran Kritis

2. Filsafat Pendidikan Paulo Freire

3. Proses Pendidikan Kritis

Kerta Plano

Kuda-kuda untuk Flip-chart

LCD

Metaplan

Papan Tulis dengan perlengkapannya

Spidol selotip kertas dan jepitan besar

Page 52: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda46

Diskusi Pembelajaran Dalam Penanggulangan Kemiskinan

1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memulai modul ‘PNPM Mandiri Perkotaan sebagai proses pembelajaran’, dan uraikan maksud dan tujuan dari modul ini, yaitu :

Agar peserta memahami bahwa PNPM Mandiri Perkotaan, merupakan sarana pembelajaran masyarakat untuk mengawali penanggulangan kemiskinan berbasis nilai – nilai kemanusiaan.

Peserta dapat memahami metode dan prinsip – prinsip pendidikan kritis.

2) Ingatkan kembali kepada peserta pada pembahasan modul intervensi P2KP, dan jelaskan bahwa intervensi yang dilakukan melalui tahapan siklus dalam P2KP merupakan proses pembelajaran.

3) Tanyakan kepada peserta, mengapa masyarakat harus belajar. Ajukan pertanyaan – pertanyaan kritis agar diskusi menjadi lebih mendalam. Ingatkan kembali kepada akar permasalahan kemiskinan dan level – level penyebab kemiskinan.

Pada pohon persoalan kemiskinan di modul sebelumnya, dapat dikatakan bahwa saat ini banyak terjadi ketidakadilan, keserakahan, ketidak jujuran dan persoalan – persoalan dimana banyak yang mementingkan diri sendiri. Karena kondisi ini masyarakat menjadi tersekat – sekat, yang secara umum terjadi 2 golongan dalam masyarakat yaitu golongan masyarakat yang tertindas dan golongan penindas yang menghalalkan segala cara untuk meraih kepentingannya. Kondisi ini menunjukkan adanya dehumanisasi (manusia sudah tidak menjadi manusia). Dehumanisasi terjadi pada kelompok penindas maupun pada kelompok tertindas. Pada kelompok minoritas kaum penindas, menjadi tidak manusiawi karena telah mendustai hakekat keberadaan dan hati nurani sendiri dengan menafikan nilai – nilai kemanusiaan yang ada dalam dirinya.Pada mayoritas kaum tertindas, menjadi tidak manusiawi karena hak – hak asasi mereka dinistakan, tidak berdaya, terbenam dalam budaya bisu. Contohnya dalam pembangunan masyarakat selama ini hanya dijadikan sasaran pembangunan semata – mata (objek), tidak pernah terlibat sehingga tidak pernah bisa memecahkan masalah sendiri sehingga mereka selalu bergantung kepada bantuan pihak lain. Kondisi ini akhirnya menjadikan masyarakat frustasi, apatis dan malas. Oleh karena itu perlu penyadaran kritis bagi masyarakat untuk menghilangkan dehumanisasi yang terjadi dengan menyadari jati diri sebagai mansusia yang sejati. Proses penyadaran ini di dalam PNPM Mandiri Perkotaan dilakukan melalui pembelajaran, oleh karena itu proses pembelajran ini dinamakan pembelajran penyadaran kritis untuk membangun sikap mental dan pola pikir yang positif.

Page 53: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

47

4) Bagi peserta ke dalam beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 – 7 orang, kemudian tugaskan masing – masing kelompok untuk membahas :

Sikap dan perilaku apa yang dibutuhkan untuk mendukung upaya penanggulangan kemiskinan ?

Pola pikir seperti apa yang harus dirubah untuk menanggulangi kemiskinan ?.

Kelompok manakah yang harus belajar merubah sikap dan perilaku : kelompok miskin, kelompok kaya, laki – laki, atau perempuan ?

Jika demikian kelompok manakah yang harus terlibat dalam proses pembelajaran?

5) Hasil diskusi kelompok kemudian dibahas dalam pleno kelas.

6) Berikan pencerahan, bahwa PNPM Mandiri Perkotaan mengawal proses pembelajaran melalui beberapa kegiatan dalam siklus PNPM Mandiri Perktoaan.

Siklus

Apa yang dipelajari?

Prinsip Kemasyarakatan

Nilai–nilai Pola pikir

Rembug Kesiapan Masyarakat (RKM)

Partisipasi: masyarakat belajar memutuskan secara sadar upaya pemecahan masalah yang mereka butuhkan

Keadilan dan kesetaraan: semua lapisan masyarakat berhak untuk mendapatkan informasi dan mengambil keputusan

Masyarakat merupakan subyek pembangunan dan berhak untuk menentukan nasibnya sendiri tanpa paksaan dari pihak luar, tetapi berdasarkan kesadaran kritis mereka

Refleksi Kemiskinan

Partisipasi, terlibat untuk menentukan masalah utama kemiskinan secara transparan dan demokratis.

Keadilan dan kesetaraan, saling memahami, dan saling perduli terhadap permasalahan orang lain.

Kejujuran untuk mengakui permasalahan.

Penyebab utama kemiskinan: lunturnya nilai–nilai kemanusiaan.

Semua pihak bertanggungjawab dalam pemecahan masalah kemiskinan.

Masyarakat mampu melakukan analisa sebab akibat permasalahan kemiskinan

Pemetaan Swadaya

Partisipasi, transparansi informasi dalam menggali potensi dan permasalahan bersama.

Perduli terhadap permasalahan orang miskin, saling menghargai, saling memahami, kesetaraan dalam kegiatan,

Penghargaan terhadap

Masyarakat mampu melakukan kajian dan penelitian sederhana mengenai permasalahan di wilayahnya, karena masyarakatlah yang mempunyai pengetahuan

Page 54: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda48

harkat dan martabat manusia, yang diperlakukan adil dan setara dengan memberi kesempatan yang sama untuk terlibat.

Saling berbagi pengetahuan dan informasi (saling memberi)

terhadap permasalahan diri dan lingkungannya bukan ‘orang luar’.

Masyarakat mempunyai potensi untuk memecahkan masalah tanpa harus selalu tergantung kepada bantuan pihak luar.

Semua permasalahan kemiskinan baik itu masalah sosial, ekonomi maupun lingkungan bersumber dari sikap dan perilaku para pelaku pembangunan.

Kemiskinan merupakan masalah bersama

Pembangunan BKM/LKM

Demokrasi, Partisipasi, Desentralisasi di dalam membangun kelembagaan milik warga masyarakat yang representativ

Kejujuran, keadilan, kesetaraan, kerelawanan menjadi komitmen semua warga masyarakat.

Masyarakat mampu untuk mengorganisir diri dalam menentukan siapa yang harus memimpin.

Pemimpin yang dipilih adalah yang mempunyai kemampuan menggunakan potensinya untuk kesejahteraan orang lain, pemimpin yang mempunyai sikap mental positif artinya merupakan manusia yang berdaya (sejati).

PJM Pronangkis (perencanaan partisipatif)

Partisipasi, transparansi, demokrasi dalam proses belajar menyusun rencana – rencana untuk memenuhi kebutuhan warga masyarakat sesuai dengan persoalan – persoalan yang dihadapi.

Keadilan, kejujuran, dan kebersamaan dalam upaya memenuhi kebutuhan agar persoalan kemiskinan dapat ditanggulangi.

Masyarakat mampu untuk merencanakan program .

Masyarakat mempunyai tanggungjawab untuk perencanaan.

Adil bukan beararti bagi rata, tetapi memberikan bantuan bagi yang paling membutuhkan.

Pengembangan program tidak hanya bertumpu pada bantuan pihak luar akan tetapi bisa mengoptimalkan potensi yang ada di masyarakat.

Page 55: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

49

Pengorgani-sasian KSM

Partisipasi, demokrasi, akuntabilitas, di dalam proses berhimpun/berkelompok sebagai bagian ‘modal sosial’.

Kejujuran, keadilan, kesetaraan, saling perduli di antara anggota kelompok, saling memahami, saling menghargai , saling percaya

Masyarakat mampu mengorganisasikan dirinya dalam kelompok

Masyarakat

Masayrakat miskin dapat dipercaya.

Page 56: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda50

Page 57: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

51

PEMBERDAYAAN:

1. PEMBERDAYAAN SEJATI

2. PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI

3. KEPEMIMPINAN MASYARAKAT MANUSIA 4. PENGORGANISASIAN MASYARAKAT

Page 58: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda52

Modul 1 Topik: Pemberdayaan Sejati

Peserta memahami dan menyadari:

5. Makna hakiki pemberdayaan sejati

6. Mampu merumuskan makna pemberdayaan sejati

Kegiatan 1: Diskusi keberdayaan hewani

Kegiatan 2: Diskusi menemukan makna hakiki pemberdayaan manusia

Kegiatan 3: Diskusi kualitas manusia sejati

4 Jpl (180 ’)

Bahan Bacaan:

Kumpulan Berbagai Bahan

Pembangunan Manusia

Kerta Plano

Kuda-kuda untuk Flip-chart

LCD

Metaplan

Papan Tulis dengan perlengkapannya

Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

Page 59: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

53

Diskusi Keberdayaan Hewani 1) Buka pertemuan dengan salam singkat kemudian uraikan bahwa kita akan memulai Modul:

Pemberdayaan Sejati yang terdiri dari 2 Kegiatan Belajar yaitu:

Kegiatan 1: Diskusi Keberdayaan Hewani

Kegiatan 2: Diskusi Menemukan Makna Hakiki Pemberdayaan Manusia, dan yang ingin dicapai melalui Modul ini yaitu:

Peserta memahami makna hakiki pemberdayaan sejati (manusiawi)

Peserta mampu merumuskan konsep pemberdayaan sejati (manusiawi)

Uraikan kemudian bahwa kita akan memulai Modul ini dengan Kegiatan 1: Diskusi Keberdayaan Hewani.

2) Bagi peserta menjadi beberapa kelompok terdiri dari 5 s/d 7 orang, kemudian mintalah kelompok mengerjakan tugas tersebut di bawah ini setelah membacanya dengan cermat

Gunakan LK-Pemberdayaan Sejati-1

Page 60: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda54

Diskusi Menemukan Makna Hakiki Pemberdayaan Manusia 1) Buka pertemuan dengan salam singkat kemudian uraikan bahwa kita akan memulai Kegiatan 2:

Diskusi Menemukan Makna Hakiki Pemberdayaan Manusia dan uraikan juga tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan belajar ini, yaitu:

Peserta mampu menguraikan dengan kata-kata sendiri:

Makna hakiki pemberdayaan manusia.

Konsep pemberdayaan sejati.

2) Bagi peserta menjadi beberapa kelompok terdiri dari 5 s/d 7 orang, kemudian mintalah tiap kelompok mengerjakan tugas sesuai dengan panduan dalam LK 2 -Pemberdayaan Sejati

3) Setelah diskusi selesai kemudian bahaslah dalam pleno kelas, berikan pencerahan (bisa dengan menggunakan media bantu tabel di bawah ini).

Binatang bertindak digerakkan oleh insting, mereka tidak bisa memilih dengan bebas apa tindakan yang akan diambil. Tidak seperti binatang, manusia mempunyai akal sehat, hati nurani, dan pilihan bebas. Oleh karena itu manusia mempunyai pilihan bebas untuk melakukan tindakan, mau menjadi baik atau buruk perilaku manusia adalah merupakan pilihan. Akan tetapi karena manusia mempunyai akal sehat dan hati nurani, maka manusia dalam bertindak seharusnya dikendalikan oleh akal sehat dan hati nuraninya. Manusia yang menggunakan hati nurani dan akal sehatnya, tentu dipenuhi oleh sifat-sifat kebaikan, sesuai dengan harkat martabatnya sebagai manusia yang merdeka.

Pemberdayaan sejati berhubungan dengan kemerdekaan, manusia yang merdeka adalah manusia yang mampu mengejawantahan hati nuraninya dalam sikap perilaku sehari - hari.

Manusia yang berdaya adalah manusia pemberi, yaitu manusia yang mampu dengan ikhlas memberikan apa yang dipunyai oleh dia untuk orang lain. Apa yang diberikan bukan hanya harta benda tetapi bisa dalam bentuk perhatian (kepedulian), waktu, pemikiran dan sebagainya. Jiwa dan semangat ini sebenarnya dipunyai oleh setiap manusia, karena manusia dianugrahi hati nurani yang di dalamnya ada cinta, sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia. Bukankah setiap manusia mempunyai kemampuan untuk mencintai? Mencintai artinya ikhlas untuk memberikan apa yang kita miliki tanpa pamrih apapun.

Bukankah dengan memberikan cinta kasih pada sesama inilah, kita berguna dan menemukan makna hakiki dari hidup kita. Untuk menjalani hidup kita bisa memilih:

Menjadi manusia yang terus menerus mengambil dari lingkungan kita, sehingga keberadaan kita merusak lingkungan (biasanya ini manusia yang serakah) atau

Menjadi manusia yang memberi dan mengambil dari lingkungannya karena tidak mau rugi, padahal keberadaannya jadi tidak berarti apa-apa bagi lingkungan.

Menjadi manusia yang mampu memberi kepada lingkungan dengan tidak memikirkan apakah akan mendapatkan keuntungan dari lingkungannya, sehingga hidupnya bermakna bagi orang lain. Manusia yang dalam berperilaku tidak dikontrol oleh lingkungan akan tetapi sikap dan perilakunya adalah merupakan pillihan bebas yang hanya dikontrol oleh akal sehat dan hati nurani. Oleh karena itu manusia yang berdaya hanya akan menggunakan semua waktu, tenaga, kecerdasan dan apa yang dia miliki sebagai wujud cinta kasih kepada Sang Pencipta.

Page 61: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

55

Diskusi Kelompok: Kualitas Manusia Sejati 1) Ajaklah peserta untuk mempulai kegiatan 3 dalam modul ini, yaitu membahas manusia yang

berdaya sejati.

2) Ingatkan kembali kepada peserta, berdasarkan kepada hasil pembahasan dalam kegiatan 1 dan 2: ”Bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk memberi dan peduli kepada manusia lainnya. Artinya manusia berperan sebagai manusia apabila dia mempunyai manfaat bagi kesejahteran lingkungannya. Manusia akan memberikan lebih banyak manfaat kepada lingkungan apabila dia juga mempunyai kapasitas (ilmu, keahlian, kekayaan materi, tenaga , dsb) yang bisa diberikan kepada lingkungannya”.

3) Gambarlah diagram di bawah ini untuk memberikan penjelasan kepada peserta:

Manusia yang paling berdaya adalah manusia yang mempunyai kapasitas yang tinggi dan menggunakan kapasitasnya untuk kepentingan umat manusia. (perilaku baik, dan kapasitas tinggi). Manusia seperti inilah yang disebut dengan manusia berkualitas (mempunyai kualitas manusia sejati)

Perilaku Baik

Perilaku Buruk

Kapasitas Tinggi Kapasitas Rendah

Manusia yang mempunyai sifat–sifat baik, dan kapasitas tinggi akan menggunakan seluruh

kemampuannya untuk kepentingan sesama.

Manusia ini yang paling bermanfaat bagi sesama

Manusia yang mempunyai kapasitas tinggi, akan tetapi

berperilaku buruk, akan menjadi licik dan merusak bagi

lingkungan. Manusia seperti ini sangat berbahaya

Manusia yang mempunyai sifat–sifat buruk dan kapasitas rendah,

tidak akan berguna bagi lingkungannya bahkan mungkin untuk dirinya.

Manusia yang mempunyai sifat–sifat baik, dan mempunyai

kapasitas rendah, kebaikannya hanya akan berguna bagi

dirinya. Kalaupun bermanfaat bagi lingkungan tidak akan

terlalu besar

Page 62: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda56

4) Bantulah peserta untuk memetakan kembali posisi Si A, B, C, D dan E dalam garis keberdayaan

yang sudah mereka diskusikan. Bantu dengan pertanyaan: siapa sebetulnya yang paling memberikan manfaat bagi masyarakat di Make-Muke?

Jawaban yang diharapkan adalah sebagai berikut:

5) Mintalah peserta untuk merenungkan akan menjadi manusia seperti apakah kita? Dan apa yang harus kita lakukan dalam mendorong pemberdayaan di masyarakat?

Memberdayakan masyarakat artinya mendorong peningkatan kualitas kemanusiaan masyarakat yaitu menggunakan sifat-sifat kemanusiaannya dan meningkatkan kapasitas mereka.

Mendorong masyarakat untuk menggunakan sifat kemanusiaannya dengan cara: mendorong kepedulian untuk saling menolong di antara warga masyarakat; mendorong masyarakat untuk menyumbangkan tenaga waktu dan pikirannya bagi penangggulangan kemiskinan dan sebagainya. Meningkatkan kapasitas masyarakat dengan cara: meningkatkan pendidikan masyarakat melalui pendidikan formal, pelatihan, memberikan akses informasi, melibatkan masyarakat dalam diskusi-diskusi; meningkatkan keterampilan warga masyarakat; memberikan santunan kepada warga yang benar-benar tidak mampu; meningkatkan kesehatan masyarakat , mengurangi pengangguran dan sebagainya.

Melibatkan masyarakat dalam proses penanggulangan kemiskinan mulai dari refleksi kemiskinan, pemetaan swadaya, pemilihan BKM/LKM, penyusunan PJM pronangkis, terlibat di KSM, monitoring evaluasi kegiatan.

(-) 5 (-) 0 (+) 5 C & D

E F & A B

Page 63: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

57

Diskusi dan Curah Pendapat metode penyadaran kritis

1) Jelaskan bahwa kita memasuki Kegiatan 2 : Diskusi dan curah pendapat metode penyadaran

kritis dan uraikan apa yang akan dicapai melalui kegiatan belajar ini, yaitu: Peserta dapat memahami metode penyadaran kritis dalam PNPM Mandiri Perkotaan.

2) Jelaskan kepada peserta, bahwa dalam setiap tahapan siklus proses belajar tersebut dilaksanakan dengan pendekatan kelompok melalui Diskusi Kelompok Terarah, rembug – rembug dan melaksanakan refleksi – refleksi bersama. Melalui diskusi – diskusi dan refleksi dalam kelompok, maka diharapkan terjadi dialog dan saling berbagi pengetahuan, berbagi informasi, berbagi sumberdaya, berbagi peluang yang artinya berbagi ‘sumber kekuasaan’ yang dilandasi oleh nilai – nilai kemanusiaan. Diharapkan pada akhirnya akan tumbuh kepedulian terhadap permasalahan orang lain dan lingkungan. Pendekatan ini juga dapat menciptakan pola – pola hubungan masyarakat yang setara dan membongkar sekat – sekat sosial . Proses pembelajaran seperti ini disebut proses pembelajaran penyadaran kritis. Diharapkan dengan proses ini akan terjadi pemberdayaan baik bagi kelompok yang tadinya tidak mempunyai pengetahuan, informasi dan sumber lainnya menjadi mempunyai pengetahuan, informasi baru. Sedangkan bagi kelompok yang mempunyai sumber kekuasaan, ajang ini menjadikan mereka mampu membagikan sumber kekuasaannya kepada kelompok lain sehingga mereka mempunyai keberdayaan untuk berbagi.

3) Untuk lebih diperlukan metodologi pendidikan yang cocok . Ajak peserta untuk membahas metodologi pendidikan kritis dengan menganalisa lembar cerita. Bagikan lembar cerita ‘ Siti, Joko dan Kamto’ dan ‘Sekolah Gajah’ yang sudah disediakan. Berilah peserta waktu untuk membaca kedua lembar cerita tersebut.

4) Setelah selesai membaca, bagi peserta ke dalam 4 kelompok (masing – masing kelompok terdiri dari 5 – 7 orang). Tugaskan kelompok untuk dikusi:

a. Kelompok 1 dan 2, mendiskusikan lembar cerita ‘Siti, Joko dan Kamto’ sesuai dengan pertanyaan – pertanyaan yang ada pada lembar cerita.

b. Kelompok 3 dan 4, mendikusikan lembar cerita ‘Sekolah Gajah’ sesuai dengan pertanyaan – pertanyaan yang ada pada lembar cerita.

5) Ajaklah tiap kelompok untuk menyajikan hasil masing-masing dan kemudian simpulkan.

Page 64: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda58

Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran yang memberdayakan tentu saja harusnya yang memanusiakan manusia. Dalam pe!aksanaannya pendekatan pendidikan tersebut menekankan pada pembelajaran yang dialogis dengan prinsip – prinsip :

Pendamping adalah Fasilitator, bukan Guru

Baik Pendamping maupun Masyarakat adalah warga belajar

Semua warga belajar adalah subjek, artinya hubungan di antara semua warga belajar adalah hubungan yang adil dan setara, sedangkan obyeknya adalah realitas kehidupan masyarakat

Komunikasi yang dibangun, komunikasi multi arah

Semua warga belajar, menjadi narasumber bagi yang lainnya karena masing -masing mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang khas yang bisa dibagikan kepada yang lain sehingga akan 'memperkaya' pemahaman masing – masing.

Dengan pernbelajaran yang dialogis di atas, dalam prosesnya diharapkan:

Tidak terjadi saling 'jegal' untuk kepentingan pribadi, maupun kelompok

Tidak ada diskriminasi

Tumbuh saling pemahaman terhadap permasalahan orang lain dan lingkungan, sehingga terjadi saling rnenghargai

Tumbuh kebersamaan

Tumbuh kepedulian, dsb

Dalam PNPM Mandiri Perkotaan, proses beIajar tersebut dilaksanakan dalam tahapan siklus , artinya dalam memfasilitasi semua tahapan siklus seharusnya terjadi pembongkaran sekat -sekat yang menghilangkan dominasi, diskriminasi dan dehumanisasi dimana hal ini bisa terjadi dengan menumbuhkan nilal - nilai kemanusiaan. Oleh karena itu penumbuhan nilai - nilai (sikap perilaku) untuk membangun manusia yang berdaya (pemberdayaan sejati) menjadi pilar ulama dalam pendekatan pembelajaran.

Page 65: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

59

Modul 2 Topik: Pemberdayaan Perempuan dan Laki-laki

1. Peserta mampu memetakan kualitas perempuan dan kulitas laki-laki

2. Peserta memahami dan menyadari

Kesetaraan perempuan dan laki-laki sebagai manusia

Pemberdayaan yang harus dilakukan kepada perempuan dan laki-laki

Diskusi pemberdayaan laki-laki dan permepuan

2 Jpl (90 ’)

Bahan Bacaan:

Analisa Gender dan Ketidakadilan

Kerta Plano

Kuda-kuda untuk Flip-chart

LCD

Metaplan

Papan Tulis dengan perlengkapannya

Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

Page 66: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda60

Diskusi Pemberdayaan Laki-Laki dan Perempuan 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita akan memulai Modul , 2 yaitu

membahas kulaitas perempuan dan laki-laki dan apa yang akan dicapai melalui modul ini, yaitu:

Peserta bisa memetakan kualitas perempuan dan kualitas laki-laki

Peserta menyadari kesetaraan perempuan dan laki-laki sebagai manusia

Peserta mengetahui pemberdayaan yang harus dilakukan kepada perempuan dan laki-laki

2) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memulai kegiatan 1 dalam modul ini, yaitu berdiskusi mengenai sifat perempuan dan laki-laki.

3) Bagilah peserta ke dalam 2 kelompok laki-laki dan perempuan (apabila peserta laki-laki dan perempuan tidak berimbang, maka kelompok bisa dibagi sama jumlahnya tanpa memperhatikan jenis kelamin). Berilah tugas kepada kelompok:

Kelompok laki-laki mendiskusikan sifat-sifat dan kapasitas yang dipunyai oleh perempuan

Kelompok perempuan mendiskusikan sifat-sifat dan kapasitas yang dipunyai oleh laki-laki

4) Mintalah kepada wakil kelompok untuk mendiskusikan hasil diskuinya, kemudian minta peserta lain untuk mennanggapi.

5) Ajak peserta untuk membandingkan dengan kualitas manusia sejati yang sudah didiskusikan dalam modul 1 , dengan membuat tabel seperti berikut: (sebaiknya tabel sudah disiapkan sebelumnya dalam kertas plano, tabel sifat manusia diisi dengan hasil diskusi pada modul 1

Kulalitas laki-laki Kualitas manusia sejati Kualitas perempuan

Sifat-sifat

Kapasitas

Page 67: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

61

6) Ajak peserta untuk membandingkan antara kualitas perempuan dan kualitas manusia sejati (baik dari sisi perilaku maupun dari sisi kapasitas), apakah sama atau ada perbedaan/ ketimpangan? Bahas dan diskusikan ketimpangan-ketimpangan bersama peserta.

7) Ajak peserta untuk membandingkan antara kualitas laki-laki dan kualitas manusia sejati , apakah sama atau ada perbedaan. Bahas dan diskusikan bersama perbedaan-perbedaan menurut mereka kemudian diskusikan sama-sama.

8) Ingatkan kepada peserta mengenai manusia yang berdaya sejati pada modul 1, yaitu manusia yang mempunyai ‘makna’ (bermanfaat) bagi kemaslahatan umat. Apakah perempuan dan laki-laki sudah berdaya sebagai manusia sejati? Mengapa demikian?

9) Jelaskan perumpamaan kepada peserta, burung terbang dengan dua sayap, bagaimana seandainya salah satu sayap tidak kuat. Apakah burung itu akan bisa terbang dengan sempurna? Apabila perempuan adalah sayap kiri dan laki-laki sayap kanannya, maka kehidupan juga akan timpang. Jadi, baik laki-laki maupun perempuan perlu diberdayakan.

10) Dari sisi kapasitas, perempuan masih banyak ketinggalan dibandingkan dengan laki-laki. Kesempatan bagi kaum perempuan untuk meningkatkan kapasitasnya masih kurang dibandingkan dengan laki-laki (Ingatkan kembali peserta pada hasil diskusi perempuan dan kemiskinan pada tema Tantangan). Tanyakan kepada peserta mengapa hal ini terjadi? Ajak peserta untuk mendiskusikan paradigma-paradigma yang berkembang selama ini mengenai perempuan dan laki-laki yang menunjukkan adanya bias jender.

Sebagai manusia perempuan dan laki-laki mempunyai akal sehat, hati nurani, dan pilihan bebas, jadi tidak ada perbedaan yang hakiki antara perempuan dan laki-laki. Oleh karena itu kedua-duanya seharusnya dapat menjadi manusia yang berdaya dan mendapat kesempatan yang sama untuk diberdayakan. Perbedaan perempuan yang kodrati dengan laki-laki hanyalah dalam soal biologis, perempuan secara kodrati mempunyai kemampuan untuk menstruasi, mengandung, melahirkan dan menyusui sedangkan laki-laki dikodratkan untuk menghasilkan sperma dan menghamili.Kodrat adalah ketentuan Tuhan yang tidak bisa dipertukarkan oleh manusia dan bersifat permanen. Walaupun saat ini ada operasi jenis kelamin, laki-laki yang merubah jenis kelaminnya menjadi perempuan tetap saja tidak bisa menstruasi, mengandung dan melahirkan.

Pembedaan-pembedaan yang selama ini terjadi antara perempuan dan laki-laki disebabkan oleh adanya konstruksi secara sosial dan kultural. Sehingga timbul paradigma-paradigma bahwa perempuan itu lemah lembut, emosional, keibuan. Sedangkan laki-laki kuat, rasional, jantan, dan perkasa. Laki-laki lebih cerdas dibandingkan dengan perempuan, dan lain-lain. Konsep mengenai sifat yang melekat pada laki-laki dan perempuan sebagai hasil dari konstruksi sosial maupun kultural inilah yang merupakan konsep jender. Konsep mengenai sifat-sifat perempuan dan laki-laki di atas menyebabkan bias gender dan menyebabkan ketidakadilan, baik bagi kaum perempuan maupun kaum laki-laki. Anggapan bahwa kelembutan hanya melekat pada kaum perempuan menyebbakan pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan kelembutan seperti membersihkan rumah, menari dan sebagainya dianggap sebagai “pekerjaan perempuan”. Di lain pihak anggapan bahwa kekuatan secara fisik, keperkasaan melekat pada kaum laki-laki, menyebabkan laki-laki dididik untuk agresif, menyelesaikan masalah dengan kekuatan fisik, bersaing dan sebagainya yang malah menjauhkan dari sifat manusia sejati. Padahal berbicara mengenai sifat laki-laki dan perempuan , seharusnya kita mengacu kepada sifat-sifat yang dipunyai oleh manusia sejati, karena sebagai manusia perempuan dan laki-laki mempunyai derajat dan martabat yang sama. Oleh karena itu dalam kaitan dengan pemberdayaan, baik perempuan dan laki-laki mestinya diberdayakan untuk menuju kualitas manusia yang sejati, karena secara hakiki perempuan dan laki-laki mempunyai martabat yang sama sebagai manusia.

Page 68: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda62

11) Bahas bersama peserta, apa saja pemberdayaan yang harus dilakukan terhadap laki-laki dan

perempuan berdasarkan kualitas yang dipunyai masing-masing dengan fenomena yang sudah dibahas di atas (lihat tabel kualitas yang sudah didiskusikan). Buatlah daftar pemberdayaan dalam tabel berikut:

Kulitas perempuan saat ini

(sifat dan kapasitas)

Pemberdayaan yang harus dilakukan

Kualitas laki-laki selama ini

(sifat dan kapasitas)

Pemberdayaan yang harus dilakukan

Beri penekanan bahwa fasilitator harus mendorong dan memfasilitasi pemberdayaan baik untuk laki-laki maupun perempuan.

Page 69: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

63

Modul 3 Topik: Kepemimpinan Masyarakat Manusia

Peserta memahami dan menyadari:

1. Ciri khas pemimpin masyarakat manusia

2. Bahwa pemimpin masyarakat manusia haruslah seorang manusia sejati sesuai dengan martabatnya sebagai mahluk ciptaan yang paling luhur.

Kegiatan 1: Diskusi pemimpin versus pemimpin

Kegiatan 2: Menggambar bersama pemimpin masyarakat menusia

Kegiatan 3: Diskusi tipologi kepemimpinan dan pengaruhnya terhadap pemberdayaan masyarakat

4 Jpl (180’)

Bahan Bacaan:

o Golongan Pemimpin

o Bukan Bos Tapi Pemimpin

o Standar Tunggal Perilaku

o Sistem Nilai: Meletakkannya Pada Garis

o Kriteria Kepemimpinan

Kerta Plano

Kuda-kuda untuk Flip-chart

LCD

Page 70: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda64

Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

Diskusi Pemimpin versus Pemimpin

1) Buka pertemuan dengan salam singkat kemudian uraikan bahwa kita akan memulai Modul

Kepemimpinan Masyarakat Manusia yang terdiri dari 3 Kegiatan Belajar yaitu:

Kegiatan 1: Diskusi Pemimpin versus Pemimpin 60 menit

Kegiatan 2: Menggambar Bersama Pemimpin Masyarakat Manusia 60 menit

Kegiatan 3: Diskusi Tipologi Kepemimpinan dan Pengaruhnya terhadap Pemberdayaan Masyarakat

60 menit

Dan apa yang ingin dicapai melalui Modul ini yaitu:

Peserta memahami ciri khas seorang pemimpin masyarakat manusia

Peserta menyadari bahwa pemimpin masyarakat manusia haruslah seorang manusia sejati sesuai dengan martabatnya sebagai mahluk ciptaan tertinggi.

Uraikan kemudian bahwa kita akan memulai dengan Kegiatan 1: Diskusi Pemimpin versus Pemimpin. Uraikan secara singkat tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan belajar ini, yaitu:

Peserta mampu menguraikan dengan kata-kata sendiri perbedaan yang hakiki antara kepemimpinan masyarakat manusia dan masyarakat binatang

5) Uraikan kasus yg telah disiapkan dan mulailah dgn ucapan maaf bukan dengan maksud merendahkan tetapi lebih dalam rangka membangun pemahaman kritis mengenai kepemimpinan masyarakat manusia.

Peristiwa yang pertama terjadi dalam masyarakat kera yang kehilangan pemimpimnya dan sedang berupaya memilih pemimpin. Peristiwa yang kedua terjadi pada masyarakat manusia yang juga kehilangan pemimpinnya dan sedang berupaya memilih pemimpin juga. Gunakan LK-Kepemimpinan-1. Kemudian bagilah peserta dalam beberapa kelompok 5-7 orang dan mintalah tiap kelompok merumuskan bagaimana kedua masyarakat tersebut akan memilih pemimpin dengan memberikan pertanyaan sebagai berikut:

Untuk masyarakat kera

Apakah kriteria seorang pemimpin bagi masyarakat kera?

Bagaimana menentukan mana yang sesuai sebagai pemimpin atau dengan kata lain memenuhi kriteria tersebut

Page 71: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

65

Apakah yang akan dilakukan oleh pemimpin kera tsb setelah terpilih.

Bagaimana sikapnya terhadap bibit unggul.

Apakah yang akan dilakukan oleh masyarakat kera tsb terhadap pemimpinnya

Kemudian tanyakan hal yang sama untuk masyarakat manusia, sbb:

Untuk masyarakat manusia

Apakah kriteria seorang pemimpin bagi masyarakat manusia?

Bagaimana menentukan mana yang sesuai sebagai pemimpin atau dengan kata lain memenuhi kriteria tersebut

Apakah yang akan dilakukan oleh pemimpin manusia tsb setelah terpilih

Bagaimana sikapnya terhadap bibit unggul

Apakah yang akan dilakukan oleh masyarakat manusia tsb terhadap pemimpinnya

2. Ajak peserta menyimpulkan apakah perbedaan hakiki antara kepemimpinan manusia dan binatang (kera) tersebut (kriteria, cara pemilihan, cara memimpin, sikap terhadap bibit unggul, sikap masyarakat yang dipimpinnya)?

Menggambar Bersama Pemimpin Masyarakat Manusia

1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita masih di Topik Kepemimpinan Masyarakat Manusia dengan Kegiatan 2: Menggambar bersama pemimpin masyarakat. Uraikan secara singkat tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan belajar ini, yaitu:

Peserta mampu memadukan persepsi mengenai pemimpin masyarakat manusia, antara lain dapat menyebutkan dgn kata-kata sendiri:

rumusan (ciri-ciri utama) seorang pemimpin masyarakat manusia

peran utama seorang pemimpin masyarakat manusia

2) Bagi kertas setengah folio seorang peserta satu dan ajukan pertanyaan: Apakah yang dimaksud dengan pemimpin masyarakat (manusia) dan minta tiap peserta menulis jawabannya secara singkat dan padat tanpa diskusi dgn temannya. Waktu 2 menit

3) Setelah selesai menulis jawaban masing-masing, mintalah tiap kelompok menggambar atau membuat simbol yang menggambarkan pengertian kelompok mengenai seorang pemimpin masyarakat (manusia) dan secara singkat merumuskan kesimpulan kelompok mengenai peran utama seorang pemimpin. Tulislah jawaban kelompok dalam kertas flip yang telah disediakan. Gunakan lembar kerja LK PIM-2 dengan beberapa pertanyaan pemandu. Waktu 10 menit

4) Mintalah tiap kielompok untuk menempel hasil masing-masing di dinding dan satu wakilnya menyajikan hasil rumusan kelompok masing-masing 2 menit.

5) Ajak diskusi kelas untuk menyimpulkan hasil masing-masing mengenai:

Page 72: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda66

a) Pengertian umum seorang pemimpin masyarakat (ciri utama)

b) Peran utama yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin masyarakat

6) Berilah masukan tentang pengertian (ciri utama) dan peran utama seorang pemimpin masyarakat sebagai pelopor pembaruan, apa dan mengapa begitu? (Gunakan Bahan Bacaan)

Diskusi tipologi kepemimpinan dan pengaruhnya terhadap pemberdayaan masyarakat

1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita akan memulai Kegiatan 3: Diskusi

tipologi kepemimpinan dan pengaruhnya terhadap pemberdayaan masyarakat, dan uraikan apa yang ingin dicapai melalui kegiatan belajar ini, yaitu:

Peserta dapat menguraikan dgn kata-kata sendiri:

Yang bagaimanakah yang disebut pemimpin sejati

Berbagai tipe kepemimpinan yang lazim di masyarakat

Pengaruh tiap tipe kepemimpinan tersebut terhadap pemberdayaan masyarakat yang dipimpinnya.

Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok terdiri dari 5-7 orang dan bagikan kepada setiap kelompok LK-Kepemimpinan-3 yang telah disiapkan dan mintalah tiap kelompok mengerjakan tugas 1 dan tugas 2 tersebut di bawah ini

2). Mintalah kepada tiap kelompok untuk menyajikan atau membagikan hasil temuan kelompok masing-masing dan simpulkan dalam diskusi kelas dengan menyempurnakan pendapat-pendapat yang kurang tepat dan tanyakan kepada peserta mana yang pemimpinan sejati dan mana tipe kepemimpinan yang paling cocok dengan konsep pemberdayaan yang intinya; melayani warganya agar mampu memulihkan dirinya sebagai manusia sejati. Gunakan Matriks Kepemimpinan yang telah diisi sebagai masukan ke peserta, yaitu kecenderungan-kecenderungan yang lazim terjadi dari tiap tipe kepemimpinan tersebut.

Page 73: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

67

Modul 4 Topik: Pengorganisasian Masyarakat

Peserta memahami dan menyadari:

1. Konsep pengorganisasian masyarakat 2. Prinsip-prinsip pengorganisasian masyarakat 3. Pengertian dan ciri-ciri pengorganisasian masyarakat 4. Pengorganisasian masyarakat sebagai proses penyadaran kritis

Kegiatan 1: Permainan dan diskusi makna pengorganisasian masyarakat

Kegiatan 2: Diskusi alasan masyarakat berirganisasi Kegiatan 3: Diskusi prinsip dan cara masyarakat berorganisasi Kegiatan 4: Ceramah dan diskusi organisasi masyarakat warga

4 Jpl (180’)

Bahan Bacaan:

1. Pengorganisasian Masyarakat 2. Pengorganisasaian Maysarakat (Beberapa Pengertian) 3. Organisasi Masyarakat Warga

Kerta Plano Kuda-kuda untuk Flip-chart LCD Metaplan Papan Tulis dengan perlengkapannya

Page 74: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda68

Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

Permainan dan Diskusi Makna Pengorganisasian Masyarakat

1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita akan memulai Topik 3 dari Tema Pemberdayaan Masyarakat, yaitu Pengorganisasian Masyarakat dan apa yang ingin dicapai dari modul ini, yaitu :

Peserta memahami dan menyadari:

Konsep pengorganisasian masyarakat Prinsip-prinsip pengorganisasian masyarakat Pengertian dan ciri-ciri pengorganisasian masyarakat Pengorganisasian masyarakat sebagai proses penyadaran kritis

2) Jelaskan bahwa kita akan memulai Kegiatan 1 : Permainan dan diskusi makna pengorganisasian masyarakat.

3) Mintalah beberapa peserta yang berbadan besar dan kuat untuk maju kedepan dan berdiri berjajar sebagai tembok dan mintalah beberapa peserta yang berbadan kecil atau lemah, dapat juga perempuan untuk maju ke depan dan berperan sebagai bulldozer untuk merobohkan tembok sedangkan sisanya menjadi pengamat untuk mencatat apa yang sebenarnya terjadi. Tentu saja bulldozer tersebut tidak dapat merobohkan tembok yang sangat kokoh.

4) Kemudian mintalah kepada pemain bulldozer untuk mencari tambahan beberapa teman dan kemudian mereka harus bekerja tanpa komunikasi sehingga bekerja secara acak atau tidak terorganisasi misalnya satu mendorong dari depan yang lain dari belakang, yang lain dari kiri dan yang lain lagi dari kanan sehingga tetap tidak mampu merobohkan tembok atau masing-masing mendorong tanpa aba-aba sehingga tidak terjadi sinergi.

5) Kemudian mintalah mereka untuk bekerja secara terorganisasi dengan aba-aba, sudut dorongan terarah, dsb, sehingga tembok roboh.

6) Belajar dari peristiwa tersebut mintalah para pengamat berunding untuk merumuskan apa sebenarnya makna “pengorganisasian masyarakat”

7) Kemudian setelah kelompok pengamat sepakat dengan makna “pengorganisasian masyarakat” ajaklah peserta untuk melakukan diskusi kelas dan menyimpulkan bahwa pengorganisasian masyarakat berarti:

membangun masyarakat yang berorganisasi,

masyarakat yang mampu melakukan sesuatu secara terorganisasi,

masyarakat yang mampu menggalang potensi bersama,

Page 75: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

69

masyarakat yang mampu bersinergi untuk menyelesaikan persoalan yang tidak dapat

dilakukan oleh masing-masing anggota

Diskusi Alasan Masyarakat Berorganisasi

1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita akan melanjutkan Topik 3: Pengorganisasian Masyarakat dengan Kegiatan 2: Diskusi alasan masyarakat berorganisasi, dan uraikan apa yang ingin dicapai melalui kegiatan belajar ini, yaitu: Peserta mampu menguraikan dgn kata-kata sendiri alasan masyarakat berorganisasi

2) Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok terdiri 5-7 orang dan mintalah tiap kelompok mendiskusikan ; Mengapa masyarakat berorganisasi atau perlu berorganisasi?

3) Kemudian mintalah tiap kelompok untuk menyajikan hasil kelompok masing-masing dalam suatu diskusi kelas dan simpulkan bahwa pengorganisasian masyarakat selalu dilakukan bila ada unsur kesamaan visi dan tujuan.

Diskusi Prinsip dan Cara Masyarakat Berorganisasi

1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita akan melanjutkan Topik 3: Pengorganisasian Masyarakat dengan Kegiatan 3: Prinsip dan cara masyarakat berorganisasi, dan uraikan apa yang ingin dicapai melalui kegiatan belajar ini, yaitu: Peserta mampu menguraikan dengan kata-kata sendiri tentang prinsip dan cara masyarakat membangun organisasi

2) Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok terdiri 5-7 orang dan mintalah beberapa kelompok mendiskusikan; Prinsip-prinsip pengorganisasian masyarakat dan beberapa kelompok lain mendiskusikan; Bagaimana cara masyarakat membangun organisasi?

3) Kemudian mintalah tiap kelompok untuk menyajikan hasil kelompok masing-masing dalam suatu diskusi kelas dan refleksikan bersama.

Prinsip pengorganisasian masyarakat adalah:

Prinsip “partisipasi” dimana pelaku utamanya justeru masyarakat sendiri sehingga melalui prinsip partisipasi terjadi proses “learning by doing”

Prinsip “kesetaraan” antar semua pelaku, termasuk yang selama ini tertinggal oleh sebab jender, pendidikan, penghasilan, etnik, dsb

Prinsip “inklusif” sehingga terbangun rasa bersama “one for all, all for one”

Prinsip “mulai dari yang ada dan dipahami masyarakat”

Page 76: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda70

Hakekat pengorganisasian masyarakat adalah:

Membangun kesadaran kritis masyarakat akan kondisi dan persoalan yang harus ditanggulangi bersama sehingga membangkitkan kebutuhan untuk berorganisasi menggalang potensi untuk memperbaiki dan mengembangkan tatanan sosial yang lebih dinamik dan tanggap menghadapi berbagai perubahan.

Membangun komunitas yang bukan hanya sekedar suatu badan hukum (legal entity) tetapi lebih merupakan himpunan antar pribadi yang saling berinteraksi dan memiliki keterikatan atau kesaling-bergantungan dan yang berakar pada suatu tatanan budaya setempat.

Membangun potensi dan kapasitas suatu kelompok masyarakat (empowerment) agar mereka mampu secara aktif berpartisipasi dalam pembangunan sehingga pada gilirannya akan mampu melakukan manajemen komunitas (community management) terhadap lingkungan.hidupnya

Cara masyarakat membangun organisasi, adalah:

Menyepakati kebutuhan bersama

Menyepakati pola-pola pengambilan keputusan

Menyepakati pola-pola kepemimpinan yang representatif

Memilih pemimpin

Melakukan perencanaan partisipatif sebagai bagian integral pengorganisasian masyarakat untuk menyepakati apa-apa yang akan dilakukan bersama

Melaksanakan hasil perencanaan partisipatif

Kaji ulang langkah-langkah yang sudah dilakukan sebagai proses pengendapan (mengubah pengalaman nyata menjadi pengalaman mental)

Ceramah Dan Diskusi Organisasi Masyarakat Warga

1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita akan melanjutkan Topik 3: Pengorganisasian Masyarakat dengan Kegiatan 4: Ceramah dan diskusi organisasi masyarakat warga dan uraikan apa yang ingin dicapai melalui kegiatan belajar ini, yaitu: Peserta mampu menguraikan dgn kata-kata sendiri pengertian dan ciri-ciri utama organisasi masyarakat warga

2) Uraikan kepada peserta tentang organisasi masyarakat warga dengan menggunakan LTP yang telah disediakan (MB PM3 Organisasi Masyarakat Warga)

3) Kemudian tawarkan kepada peserta yang masih belum jelas untuk bertanya.

Page 77: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

71

4) Bagi peserta menjadi beberapa kelompok dan ajukan pertanyaan tersebut di bawah ini sebagai

bahan diskusi kelompok;

Apakah organisasi masyarakat warga (omw)?

Apakah sifat dasar dari organisasi masyarakat warga (omw)?

Bolehkah saya didalam organisasi masyarakat warga membawa jabatan saya?

Apakah arti posisi omw di luar institusi pemerintah, militer, agama, pekerjaan dan keluarga?

5) Mintalah tiap kelompok kemudian menyajikan hasil diskusi masing-masing dan luruskan bila ada yg kurang tepat.

Page 78: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda72

LK-Pengorganisasian Masyarakat-1 Pertanyaan dan tugas yang terkait dengan “Permainan dan Diskusi Makna Pengorganisasian Masyarakat”

Lima peserta yang berbadan besar dan kuat maju ke depan kelas serta berdiri berjajar. Kelima peserta ini kemudian harus berperan sebagai tembok yang kokoh yang tidak mudah roboh oleh bulldozer. Lima peserta yang kecil dan lemah dapat juga perempuan maju ke depan kelas dan berperan sebagai bulldozer untuk merobotkan tembok tersebut tanpa komunikasi sebelumnya diantara mereka.

Tembok tidak robot dan tiga orang tambahan maju membantu bulldozer mendorong tembok secara tidak terorganisasi (misalnya ada yang dari kiri dan ada yang dari kanan, dsb) dan tembok tetap tidak roboh.

Berundinglah untuk merobohkan tembok secara sistematik dan terorganisasi, misalnya sebagian demi sebagian dirobohkan dan ada yang mendorong dan ada yang memberi-aba-aba sehingga terjadi sinergi tenaga dan tembok roboh

Page 79: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

73

LK-Pengorganisasian Masyarakat-2 Pertanyaan dan tugas yang terkait dengan “Diskusi Alasan Masyarakat Berorganisasi”

Peserta membagi diri menjadi beberapa kelompok terdiri 5 s/d 7 orang, kemudian tiap kelompok mencoba mendiskusi pertanyaan di bawah ini:

“Setelah melihat permainan terdahulu, mengapa masyarakat berorganisasi atau perlu berorganisasi?”

LK-Pengorganisasian Masyarakat-3

Pertanyaan dan tugas yang terkait dengan “Prinsip dan Cara Masyarakat Berorganisasi”

Kelompok A

Coba diskusikan dalam kelompok masing-masing apakah prinsip-prinsip pengorganisasian masyarakat dan kemudian tuliskan jawaban kelompok di atas kertas plano yang telah disiapkan.

Kelompok B

Coba diskusikan dalam kelompok masing-masing bagaimana caranya masyarakat membangun organisasi dan kemudian tuliskan jawaban kelompok di atas kertas plano yang telah disediakan.

Page 80: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda74

LK-Pengorganisasian Masyarakat-4

Pertanyaan dan tugas yang terkait dengan “Ceramah dan Diskusi Organisasi Masyarakat Warga”

Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok terdiri dari 5 s/d 7 orang dan kemudian tiap kelompok harus mendiskusikan hal tersebut di bawah ini, Bila telah sepakat maka tulislah jawaban kelompok ke atas kertas plano yang telah disiapkan.

Setelah mendengarkan ceramah sebelumnya sekarang coba uraikan dgn kata-kata sendiri mengenai hal-hal yang ditanyakan di bawah ini.

Apakah organisasi masyarakat warga (omw)?

Apakah sifat dasar dari organisasi masyarakat warga (omw)?

Bolehkah saya didalam organisasi masyarakat warga membawa jabatan saya?

Apakah arti posisi omw di luar institusi pemerintah, militer, agama, pekerjaan dan keluarga?

Page 81: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

75

PEMBANGUNAN PARTISIPATIF:

1. PARTISIPASI PEMBERDAYAAN DAN DEMOKRASI

2. PARTISIPASI PEREMPUAN

3. DAUR PROGRAM PEMBANGUNAN DAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN

4. METODOLOGI PEMBANGUNAN PARTISIPATIF

Page 82: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda76

Modul 1 Topik: Partisipasi, Pemberdayaan dan Demokrasi

Peserta memahami dan menyadari:

7. Konsep, ciri-ciri dan jenjang partisipasi

8. Hubungan partisipasi, pemberdayaan dan demokrasi

9. Perlunya partisipasi, pemberdayaan dan demokrasi dalam pembanngunan

Kegiatan 1: Diskusi kelompok konsep partisipasi

Kegiatan 2: Diskusi kelompok partisipasi, pemberdayaan dan demokrasi

2 Jpl (90 ’)

Bahan Bacaan:

1. Konsep Partisipasi

2. Partisipasi dan Pemberdayaan

3. Partisipasi dan Demokrasi

Kerta Plano

Kuda-kuda untuk Flip-chart

LCD

Metaplan

Papan Tulis dengan perlengkapannya

Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

Page 83: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

77

Diskusi Konsep Partisipasi Permainan Membuat Menara dari Sedotan

10) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita memulai Modul Daur Program

Pembangunan Partisipatif . Kemudian uriakan apa tujuan modul ini yaitu:

Peserta memahami: Konsep, ciri-ciri dan jenjang partisipasi

Peserta menyadari: Perlunya pendekatan partisipatif dalam keseluruhan pembangunan

11) Jelaskan kepada peserta, kita akan membahas modul pembangunan partisipatif, untuk lebih meningkatkan pemahaman maka kita akan mencoba untuk membuat benda dari sedotan.

12) Bagilah peserta ke dalam 2 kelompok, kemudian setiap kelompok diminta untuk membuat benda dari sedotan, dengan peralatan yang telah disediakan oleh panitia (petunjuk lihat LK).

13) Setelah benda dari sedotan jadi, kemudian analisis hasilnya dalam pleno kelas, dengan pertanyaan kunci sebagai berikut:

Mengapa memutuskan membuat ‘benda’ tersebut?

Siapa yang memimpin?

Siapa yang memutuskan?

Adakah pembagian tugas?

Bagaimana tahapan pembuatannya?

Bagaimana perasaan pemimpin?

Bagaimana perasaan anggota kelompok?

Siapakah yang terlibat dalam pembuatannya? Hanya laki-laki ataukah perempuan?

Apakah puas dengan hasilnya?

Apakah hal dia atas dapat terjadi dalam program pembangunan?

14) Berikan pencerahan, gunakan MB yang telah disediakan apabila diperlukan.

Page 84: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda78

Diskusi Kelompok: Partisipasi, Pemberdayaan dan Demokrasi 1. Jelaskan bahwa kita akan memasuki kegiatan 2, yaitu membahas partisipasi, pemberdayaan dan

demokrasi. Kemudian uriakan apa tujuan kegiatan ini yaitu:

Peserta memahami:

hubungan partisipasi dan pemberdayaan

hubungan partisipasi dan demokrasi

Peserta menyadari:

perlunya partisipasi, demokrasi dan pemberdayaan masyarakat dalam proses pembangunan

2. Bagilah peserta ke dalam 3 kelompok, kemudian bagi tugas setiap kelompok sebagai berikut:

Kelompok 1 & 2:

Apa yang dimaksud dengan pemberdayaan?

Bagaimana partisipasi yang memberdayakan?

Siapakah yang harus diberdayakan? Kaum elite, orang kaya, orang miskin, laki-laki atau perempuan? Jelaskan mengapa demikian

Kelompok 3 & 4:

Apa yang dimaksud dengan demokrasi?

Apakah mungkin partisipasi tanpa demokrasi atau sebaliknya?

3. Setelah diskusi kelompok selesai bahas dalam pleno kelas. Mintalah kelompok 1 & 2 mempresentasikan hasil diskusinya, beri kesempatan kelompok lain untuk bertanya dan memeberikan masukan. Setelah selesai lanjutkan presentasi dengan kelompok 3 & 4, berikan kesempatan kelompok lain untuk bertanya dan memberikan masukkan.

4. Berikan pencerahan (pelajari bahan bacaan). Dalam memberikan pencerahan ulas secara mendalam mengapa perlu partisipasi dan pemberdayaan perempuan.

Page 85: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

79

Pemberdayaan (empowerment) adalah konsep yang berhubungan dengan kekuasaan (power). Robert Chambers, mengartikan kekuasaan sebagai kontrol terhadap berbagai sumber kekuasaan, termasuk ilmu pengetahuan dan informasi. Karena itu Chambers mengartikan pemberdayaan masyarakat sebagai pengambilalihan penguasaan terhadap pengetahuan dan informasi, sebagai salah satu sumber kekuasaan yang penting.

Oleh karena itu pemberdayaan merupakan upaya power sharing antara masyarakat yang selama ini memiliki akses dan kontrol terhadap sumber-sumber kekuasaan (kaum elite/dominan) dengan kelompok yang terpinggirkan. Kaum miskin dan perempuan dalam hal ini termasuk ke dalam kelompok yang terpinggirkan, tidak pernah terlibat dalam sektor publik dan menjadi penerima informasi kedua. Proses power sharing dilakukan dengan cara memperbesar daya (empowerment) kepada pihak yang tidak/kurang berdaya, dan mengurangi daya pihak yang terlalu berkuasa (disempower).

Power sharing bukanlah hal yang mudah, seringkali ketika sekelompok masyarakat berhasil diberdayakan, mereka memiliki akses dan kontrol terhadap sumber kekuasaan, bila tidak hati-hati akan menjadi kelompok elite baru. Sedangkan kelompok yang selama ini berkuasa akan sangat sulit membagikan sumber kekuasaannya kepada pihak lain. Pendekatan yang dilakukan oleh PNPM Mandiri Perkotaan dengan penyadaran kritis terhadap nilai-nilai kemanusiaan sebagai kontrol sikap dan perilaku, menjadi satu alternatif untuk mengatasi hal tersebut.

Untuk mewujudkan hal di atas, tentu saja partisipasi masyarakat menjadi penting. Partisipasi dalam proses pembangunan memungkinkan kelompok marginal termasuk kaum miskin dan perempuan mempunyai kesempatan untuk mendapatkan informasi dan diperlakukan dengan adil dan setara. Sedangkan bagi kelompok elite dengan berpartisipasi merupakan salah satu upaya membagikan sumber kekuasaan (pengetahuan, informasi, dll) kepada kelompok lainnya.

Demokrasi adalah sistem pemerittahan yang didasarkan pada kedaulatan rakyat (demos artinya rakyat, cratos artinya kewenangan). Artinya, rakyat mempunyai kewenangan dalam pembuatan keputusan dan mengontrol pelaksanaan yang dilakukan oleh wakil-wakil (pemimpin) mereka.

Sebagai salah satu prinsip demokrasi, partisipasi warga merupakan keharusan untuk mengontrol penyalahgunaan kekuasaan oleh para pemimpin, menyampaikan aspirasi dan memberikan masukkan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut kehidupan warga (publik). Bentuk-bentuk partisipasi warga yaitu keterlibatan masyarakat dalam organisasi sosial kemasyarakatan (organisasi sipil), kesediaan masyarakat untuk memberikan opini yang menyangkut kepentingan publik, dalam program pembangunan, dalam proses pengambilan keputusan publik,dalam pemilihan kepemimpinan lokal,dsb.

Page 86: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda80

Membuat Benda dari Sedotan Tujuan:

Peserta memahami daur program pembangunan dengan pendekatan partisipatif.

Peserta memahami dan menyadari efektivitas pendekatan partisipatif.

Waktu:

60 menit

Peralatan:

4 set sedotan

2 kotak jarum pentul

2 gulung tali rafia

Langkah-langkah

1. Penjelasan singkat tentang tujuan dan materi pokok kegiatan ini

2. Bagi seluruh peserta ke dalam 2 kelompok sama besar, minta mereka duduk melingkari meja terpisah antar kelompok.

3. Minta setiap kelompok memilih pemimpin, dan kepad ketiga pemimpin terpilih minta untuk menemui anda di ruangan lain. Anggota kelompok diminta untuk menunggu ( pemandu lain bisa mengajak anggota kelompok untuk mengisi waktu dengan kegiatan lain).

4. Jelaskan kepada ketiga pemimpin:

Bahwa mereka akan bertugas untuk memimpin kelompoknya masing-masing untuk membuat benda dari bahan sedotan minuman, dengan bantuan jarum pentul dan benag rafia. (berikan masing-amsing satu set kepada pemimpin )

Dalam melaksanakan tugas ini, ketiga calon pemimpin akan menjalankan tugas yang berbeda-beda, yaitu:

Seorang berperan sebagai pemimpin dengan pendekatan yang top down (semua diatur oleh pemimpin), akan memimpin kelompoknya dengan cara keras dan tegas ( segalanya ditentukan oleh pemimpin, sejak identifikasi benda yanga akan dibuat, pembagian tugsa anggota sampai penentuan selesainya pekerjaan).

Seorang berperan sebagai pemimpin yang demokratis dengan pendekatan dari bawah ( bottom up), yang akan memimpin kelompoknya atas dasar musyawarah an mufakat ( dari mulai identifikasi benda apa yang akan dibuat, membuat rencana, pembagian tugas, penentuan cara, pengawasan kerja, dan penentuan hasil, semuanya ditetapkan bersama-sama , pemimpin hanya memfasilitasi).

Page 87: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

81

5. Sepakati dari kedua pemimpin tersebut, siapa yang akan berperan memimpin dengan

pendekatan top down dan siapa yang akan memimpin dengan pendekatan bottom up. Yakinlah bahwa mereka memang mampu menjalankan peran masing-masing dengan baik. Kemudian tegaskan bahwa mereka sama sekali tidak boleh mengatakan kepad anggotanya tentang apa peran ereka dan mengapa berperan seperti itu. Sesudah itu, minta mereka kembali ke kelompok masing-masing dan segera mulai.

6. Selama kelompok bekerja, amati perilaku pemimpin dan anggotanya dan catat hal-hal yang perlun untuk analisa nanti.

7. Setelah semua kelompok selesai, minta mereka kembali ke formasi semula. Kemudian minta para anggota setiap kelompok mengungkapkan kesan dan pengalaman mereka:

Bagaimana proses yang dilakukan oleh setiap kelompok?

Mengapa memutuskan membuat benda tersebut?

Siapa yang memimpin?

Siapa yang memutuskan?

Adakah pembagian tugas?

Bagaimana tahapan pembuatannya?

Bagaimana perasaan pemimpin?

Bagaimana perasaan anggota kelompok?

Apakah setiap anggota terlibat dalam pembuatannya?

Apakah puas denga hasilnya?

Mengapa semua itu bisa terjadi?

Apa penyebabnya dan bagaimana?

Apakah bisa dihubungkan dengan kegiatan-kegiatan ( program pembangunan ) di luar kelas ( keadaan yang sesungguhnya

8. Catat semua ungkapan mereka pada kertas plano, kemudian analisa dan simpulkan bersama.

Page 88: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda82

Modul 2 Topik: Partisipasi Perempuan

Peserta memahami dan menyadari:

1. Masalah-masalah yang mempengaruhi rendahnya partisipasi perempuan

2. Pentingnya partisipasi perempuan dalam pananggulangan kemiskinan

Kegiatan 1: Jajak pendapat gender dan ketimpangan

Kegiatan 2: Diskusi kelompok permasalahan partisipasi perempuan

Kegiatan 3: Diskusi kelompok strategi peningkatan partisipasi perempuan dalam nangkis

2 Jpl (90 ’)

Bahan Bacaan:

1. Perempuan dan Pembangunan

2. Perempuan, Partisipasi dan Pemberdayaan

Kerta Plano

Kuda-kuda untuk Flip-chart

LCD

Metaplan

Papan Tulis dengan perlengkapannya

Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

Page 89: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

83

Jajak Pendapat Gender dan Ketimpangan

8) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memulai dengan Modul Partisipasi Perempuan uraikan tujuan dari modul ini, yaitu peserta memahami dan menyadari:

Konsep gender serta ketimpangan gender yang terjadi di Indonesia

Masalah-masalah yang mempengaruhi partisipasi perempuan

Pentingnya partisipasi perempuan dalam penanggulangan kemiskinan

9) Pemandu mengajak peserta sejenak merefleksikan mengenai materi-materi perempuan dan kemiskinan dan pemberdayaan perempuan dan laki-laki yang sudah dibahas dalam modul-modul sebelumnya. Tanyakan kepada mereka apa yang mereka pahami dan apa yang belum mereka pahami dari modul-modul tersebut, Tuliskan jawaban peserta dalam kertas plano.

Cermati apakah mereka sudah cukup paham mengenai persoalan-persoalan yang menyangkut “Pengertian gender, bentuk-bentuk ketimpangan gender, paradigma yang mempengaruhi ketimpangan tersebut, implikasi dari ketimpangan-ketimpangan tersebut baik terhadap perempuan maupun laki-laki, dll.” Garis bawahi hal-hal yang menurut peserta belum paham untuk dibahas lebih mendalam pada sessi selanjutnya.

10) Jelaskan kepada peserta, bahwa akan dilakukan jajak pendapat . Dalam jajak pendapat pemandu memberikan beberapa pernyataan yang sudah disiapkan sebelumnya, peserta memberikan tanggapan dengan kategori setuju, tidak setuju dan netral berdasarkan kepada argumen-argumen yang mereka miliki. (lihat metode diskusi “jajak pendapat” dalam LK 1 )

Pernyataan untuk Jajak Pendapat:

Pernyataan 1

Menjaga anak, melayani suami, mengurus rumah tangga merupakan fitrah perempuan, sudah seharusnya perempuan hanya beraktivitas di rumah saja karena dengan demikian kehormatan perempuan lebih terjaga; sedangkan urusan mencari nafkah dan persoalan di luar rumah tangga merupakan fitrah laki-laki.

Pernyataan 2

Kodrat perempuan adalah melayani kaum laki-laki sesuai dengan sejarah penciptaan perempuan dari tulang rusuk laki-laki, yang terpenting bagi perempuan mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewajiban sesuai dengan kodratnya, menjadi tidak penting bagi perempuan untuk berpendidikan tinggi.

Page 90: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda84

Pernyataan 3

Perempuan tertindas dan terpinggirkan hanyalah merupakan pandangan yang datang dari “Barat” dan digembar-gemborkan oleh para aktivis perempuan untuk kepentingan-kepentingan tertentu, pada kenyataannya kaum perempuan umumnya merasa “bahagia’ dengan kehidupan sosial yang mereka jalani saat ini.

Pernyataan 4

Perempuan tidak cocok menjadi pemimpin karena mereka pada dasarnya terlalu lemah lembut, emosional, susah mengambil keputusan yang tegas, dan kapasitas yang mereka miliki tidak cukup padahal pemimpin yang baik adalah pemimpin yang kuat ,tegas, cerdas, berpendidikan tinggi dan mempunyai pengetahuan yang luas yang selama ini dimiliki oleh kaum laki-laki.

Pernyataan 5

Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah haruslah adil, untuk menjamin keadilan maka tidak pada tempatnya ada tuntutan dari pihak-pihak tertentu untuk mengeluarkan kebijakan yang “mengistimewakan” kaum perempuan, karena pada dasarnya baik perempuan dan laki-laki mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara; kebijakan-kebijakan khusus yang diberikan kepada kaum perempuan justru menggambarkan adanya diskriminasi terhadap kaum perempuan.

11) Untuk memperdalam pemahaman , jelaskan kepada peserta bahwa kita akan berdiskusi dalam kelompok. Bagi peserta menjadi 5 kelompok , tugaskan setiap kelompok untuk mendiskusikan:

Kelompok 1 dan 2:

Apa itu gender?

Apakah gender berkaitan dengan ciri-ciri biologis manusia?

Apakah gender bersifat tetap dari waktu ke waktu?

Apakah fungsi gender tidak boleh berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya?

Apakah fungsi gender tidak bisa dipertukarkan?

Apa itu ketimpangan gender dan apa bentuk-bentuknya?

Kelompok 3, 4, dan 5

Menyiapkan pertanyaan-pertanyaan kritis yang menyangkut isu-isu yang dibahas oleh kelompok 1 dan 2.

12) Setelah selesai diskusi kelompok, mintalah kelompok 1 untuk mempresentasikan hasil diskusinya, dengan metode diskusi “Memperluas Panel”. Metode diskusi bisa dilihat dalam LK 2 yang sudah disediakan.

13) Refleksikan bersama peserta hasil diksusi panel yang telah dilakukan, dan berikan masukkan-masukkan apabila diperlukan

Page 91: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

85

Diskusi Kelompok Permasalahan Partisipasi Perempuan

1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memuali kegiatan 2 dalam modul ini yaitu membahas permasalahan partisipasi perempuan.

2) Berdasarkan konsep partisipasi perempuan yang sudah dibahas pada modul sebelumnya, bagaimanakah menurut peserta partispasi perempuan dalam pembangunan?. Ingatkan kembali kepada permasalahan yang telah dibahas dalam modul perempuan dan kemiskinan dan pemberdayaan perempuan dan laki-laki.

3) Mintalah kepada setiap peserta untuk mengemukakan pandangan-pandangannya dan berdebat dengan menggunakan metode diskusi Rapat Kota ( Lihat petunjuk Rapat kota dalam LK 3), mengenai :

Perdebatan 1

Bagaimana kulaitas dan kuantitas partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan di sektor publik serta permasalahannya.?

Perebatan 2:

Bagaimana peran perempuan dalam perencanaan kegiatan pembangunan serta permasalahannya?.

Perdebatan 3:

Bagaimana peran perempuan dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan dan monitroing evaluasi serta permasalahannya

Perdebatan 4:

Bagaimana akses perempuan sebagai pemimpin dan permasalahannya

4) Refleksikan bersama peserta hasil diskusi yang sudah dilakukan.

Page 92: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda86

Diskusi Kelompok Strategi Peningkatan Partispasi Perempuan dalam Nangkis

1) Uraikan bahwa kita akan memulai kegiatan 3 dalam Modul Partisipasi

perempuan dan akan membahas strategi peningkatan peran perempuan dalam Nagkis.

2) Bagi peserta ke dalam beberapa kelompok (satu kelompok terdiri dari 8-9 orang), kemudian beri tugas setiap kelompok untuk merumuskan strategi peningkatan peran perempuan dalam nangkis.

3) Setelah selesai diskusi kelompok, mintalah setiap kelompok untuk presentasi dan bahas dalam pleno kelas.

4) Refleksikan bersama

Page 93: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

87

LK 1- Petunjuk Diskusi Jajak Pendapat Suatu perdebatan dapat menjadi sebuah metode berharga untuk mengembangkan pemikiran dan refleksi, khususnya jika para peserta latihan diharapkan mengambil posisi yang bertentangan dengan pendapatnya. Ini adalah sebuah strategi untuk suatu perdebatan yang secara aktif melibatkan setiap peserta. Strategi ini juga bisa dipakai untuk menggali dan mempengaruhi kayakinan peserta terhadap suatu isu tertentu.

Petunjuk:

1. Kembangkan suatu pernyataan yang berkaitan dengan isu yang kontroversial yang berkaitan dengan materi yang dibahas. Dalam kegiatan modul ini pernyataan untuk didiskusikan adalah sebagai berikut:

a) Menjaga anak, melayani suami, mengurus rumah tangga merupakan fitrah perempuan, sudah seharusnya perempuan hanya beraktivitas di rumah saja karena dengan demikian kehormatan perempuan lebih terjaga; sedangkan urusan mencari nafkah dan persoalan di luar rumah tangga merupakan fitrah laki-laki.

b) Kodrat perempuan adalah melayani kaum laki-laki sesuai dengan sejarah penciptaan perempuan dari tulang rusuk laki-laki, yang terpenting bagi perempuan mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewajiban sesuai dengan kodratnya, menjadi tidak penting bagi perempuan untuk berpendidikan tinggi.

c) Perempuan tertindas dan terpinggirkan hanyalah merupakan pandangan yang datang dari “Barat” dan digembar-gemborkan oleh para aktivis perempuan untuk kepentingan-kepentingan tertentu, pada kenyataannya kaum perempuan umumnya merasa “bahagia’ dengan kehidupan sosial yang mereka jalani saat ini.

d) Perempuan tidak cocok menjadi pemimpin karena mereka pada dasarnya terlalu lemah lembut, emosional, susah mengambil keputusan yang tegas, dan kapasitas yang mereka miliki tidak cukup padahal pemimpin yang baik adalah pemimpin yang kuat ,tegas, cerdas, berpendidikan tinggi dan mempunyai pengetahuan yang luas yang selama ini dimiliki oleh kaum laki-laki.

e) Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah haruslah adil, untuk menjamin keadilan maka tidak pada tempatnya ada tuntutan dari pihak-pihak tertentu untuk mengeluarkan kebijakan yang “mengistimewakan” kaum perempuan, karena pada dasarnya baik perempuan dan laki-laki mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara; kebijakan-kebijakan khusus yang diberikan kepada kaum perempuan justru menggambarkan adanya diskriminasi terhadap kaum perempuan.

2. Lakukan jajak pendapat kepada peserta dengan kategori setuju, tidak setuju dan netral terhadap pernyataan yang telah dibuat tadi. Jajak pendapat dilakukan bertahap untuk masing-masing pernyataan. Pada saat jajak pendapat dilakukan untuk pernyataan 1), pernyataan lain jangan diperlihatkan kepada peserta supaya konsentrasi mereka tidak terganggu.

3. Mintalah peserta untuk berkumpul dengan peserta lain yang satu pendapat (menjadi 3 kelompok)

Page 94: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda88

4. Mintalah ketiga kelompok tadi untuk mengembangkan argumen-argumen terhadap kategori

pilihannya ( setuju karena …………, tidak setuju karena ……., netral karena …)

5. Setiap kelompok kemudian saling berhadapan dan berdebat berdasarkan argumen-argumen yang dipilihnya, dan bisa saling mempengaruhi.

6. Dalam perdebatan setiap anggota kelompok diperbolehkan untuk pindah kepada kelompok lawan debatnya apabila lebih setuju dengan argumen yang dikemukakan pihak lawan.

7. Ketika dirasa sudah cukup, akhiri perdebatan tersebut. Buatlah diskusi seluruh kelas tentang apa yang telah dipelajari oleh para peserta berdasarkan pengalaman debat tadi.

8. Mintalah peserta mengidentifikasi apa yang mereka pikirkan merupakan argumen-argumen terbaik yang dibuat oleh kedua kelompok.

Page 95: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

89

LK 2- Petunjuk Diskusi Memperluas Panel

Kegiatan ini merupakan suatu cara terbaik untuk merangsang diskusi dan memberikan para peserta sebuah kesempatan mengenal, menjelaskan, dan mengklarifikasi berbagai isu sambil menjaga partisipasi aktif mereka.

Langkah-langkah:

1. Mintalah kelompok 1 dan 2 sebagai kelompok diskusi panel. Aturlah panelis duduk di depan ruangan dengan tempat duduk setengah lingkaran.

2. Mintalah kelompok 3 duduk di sisi kiri, kelompok 4 di sisi kanan dan kelompok 5 di depan panelis.

3. Mulailah dengan meminta kelompok 1 untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok yang sudah dilakukan sebelumnya, kemudian kelompok 2 menambahkan hal-hal yang belum dikemukakan oleh kelompok 1.

4. Mintalah kepada kelomok 3, 4 dan 5 untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya kepada para panelis.

5. Moderasilah diskusi panel, ajukan beberapa pertanyaan-pertanyaan yang provokatif sehingga dapat menimbulkan pro dan kontra di antara peserta diskusi agar terjadi dialog dan perdebatan.

Page 96: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda90

LK 3- Petunjuk Diskusi Rapat Kota

Format diskusi ini sangat cocok untuk kelas yang besar. Dengan membuat suasana mirip dengan sebuah rapat kota, maka seluruh peserta bisa menjadi terlibat dalam diskusi.

Langkah-langkah:

1. Topik masalah yang akan dibahas adalah mengenai ketimpangan gender yang terjadi di Indonesia berdasarkan kepada pengalaman peserta dan bahan bacaan yang sudah dipelajari oleh masing-masing peserta sebelumnya.

2. Jelaskan bahwa kita akan memulai berdiskusi mengenai pandangan masing-masing terhadap persoalan-persolan tadi. Sediakan kursi-kursi kosong yang disusun berhadapan untuk berdiskusi.

Mulailah diskusi dengan membahas isu pertama yaitu:

“Bagaimana akses kaum perempuan dan laki-laki terhadap sumberdaya,, pelayanan-pelayanan yang tersedia.”

3. Mintalah satu orang peserta untuk mengemukakan pandangannya terhadap hal tersebut dan duduk di kursi kosong yang sudah disediakan. Tanyakan kepada peserta apakah ada yang mempunyai pandangan yang berbeda, mintalah peserta yang punya pandangan yang berbeda untuk duduk di kursi kosong di hadapan peserta yang tadi dan mengemukakan pandangannya.

4. Doronglah peserta lain untuk terlibat dalam diskusi, peserta yang sependapat dengan peserta pertama untuk duduk di kursi kosong satu kelompok dengan peserta pertama, kemudian peserta yang tidak sependapat duduk di kursi kosong satu kelompok dengan peserta kedua.

5. Moderasi diskusi agar terjadi perdebatan dan dialog

6. Lanjutkan hal yang sama, dengan membahas isu-isu di bawah ini satu per satu:

Kontrol kaum perempuan dan laki-laki baik di sektor domestik maupun di sektor publik (kontrol menyangkut relasi kekuasaan perempuan dan laki-laki, apakah ada dominasi dalam pengambilan keputusan baik di sektor domestik maupun publik terhadap berbagai hal seperti sumberdaya, aktivitas sehari-hari, dan lainnya; )

Tingkat partisipasi kaum perempuan dan laki-laki dalam pembangunan

Kepemimpinan

Tingkat kesejahteraan kaum perempuan dan laki-laki menyangkut kualitas kesehatan, pendidikan, pemenuhan kebutuhan ekonomi dan sebagainya.

7. Refleksikan hasil pandangan-pandangan peserta tadi.

Page 97: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

91

Modul 3 Topik: Daur Program Pembangunan dan Siklus PNPMM Perkotaan

Peserta memahami dan menyadari:

1. Daur program pembangunan partisipatif

2. Pendekatan partisipatif sebagai dasar pengorganisasian masyarakat

3. Siklus PNPMM sebagai implementasi daur program

Kegiatan 1: Diskusi kelompok daur program: permainan mengumpulkan barang

Kegiatan 2: Penjelasan dan Tanya jawab siklus PNPM Perkotaan sebagai daur program

3 Jpl (135 ’)

Bahan Bacaan:

1. Daur Program Pembangunan Partisipatif

2. Langkah-langkah Pembangunan Partisipatif

3. Siklus PNPMM Perkotaan: Implementasi Daur Program

4. Pedoman Umum PNPMM Perkotaan

Kerta Plano

Kuda-kuda untuk Flip-chart

LCD

Metaplan

Papan Tulis dengan perlengkapannya

Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

Page 98: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda92

Diskusi Daur Program Pembangan Partisipatif Permainan: Mengumpulkan Barang

1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita memulai Modul Daur Program

Pembangunan Partisipatif . Kemudian uriakan apa tujuan modul ini yaitu:

Peserta memahami dan menyadari:

Daur program pembangunan partisipatif

Pendekatan partisipatif sebagai dasar pengorganisasian masyarakat

Siklus PNPMM sebagai implementasi daur program

2) Jelaskan kepada peserta, setelah sebelumnya kita membahas mengenai pembangunan partisipatif, untuk mengetahui langkah-langkah pembangunan partisipatif kita akan membuat permainan ‘Mengumpulkan barang dalam 2 menit’

3) Bagilah peserta ke dalam 3 kelompok, kemudian setiap kelompok diminta untuk mengumpulkan barang yang sudah ada dalam lembar tugas (lihat LK). Masing-masing kelompok harus mengumpulkan barang tersebut dalam waktu 2 menit.

4) Setelah selesai, kemudian ajak peserta untuk menganalisis:

Kelompok mana yang berhasil dan kelompok mana yang tidak?, mengapa terjadi demikian?

Mintalah setiap kelompok untuk menceritakan proses yang sudah dilakukan. Galilah apakah masing-masing kelompok membuat perencanaan terlebih dahulu?

Apakah puas dengan hasilnya?

Apakah setiap anggota terlibat?.Mengapa?

Apakah hal dia atas dapat terjadi dalam program pembangunan?

5) Tanyakan kepada peserta dalam proses pembangunan, sebelum memulai perencanaan, apa yang harus dilakukan? Galilah jawaban peserta sampai ketemu kata kunci: identifikasi kebutuhan.

6) Jelaskan kepada peserta daur program pembangunan mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan sampai monitoring evaluasi (pelajari bahan bacaan).

7) Kemudian bahas bersama peserta, dalam proses pembangunan siapa yang melakukan proses tersebut? Kelompok masyarakat yang mana yang terlibat (kaya, miskin, tokoh masyarakat, laki-laki, perempuan?). Apa hubungannya dengan pengorganisasian masyarakat? Tuliskan jawaban peserta dalam kertas plano.

Page 99: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

93

8) Kemudian ajak peseta untuk menganalisa perbedaan antara pendekatan pembangunan dari

bawah (partisipatif) dengan pendekatan pembangunan dari atas. Tulislah hasilnya pada kertas plano dengan memakai alat bantu tabel seperti di bawah ini.

Pendekatan ‘Top Down’

Pendekatan ‘Bottom up’

Siapa yang memimpin?

Siapa yang mengambil keputusan?

Kebutuhan program berdasarkan kepada apa?

Siapa yang merencanakan?

Siapa yang melaksanakan?

Siapa yang melakukan monitoring dan evalusi?

Siapa penerima manfaat?

Apa saja manfaatnya?

Bagaimana hasilnya?

9) Beri kesempatan kepada peserta untuk melakukan tanya jawab. Kemudian simpulkan bersama.

Jelaskan kepada peserta, bahwa dalam proses pembangunan, pengorganisasian masyarakat dimungkinkan dalam daur program pembangunan, yang dimulai dari menemukenali kebutuhan (masalah dan potensi), merencanakan upaya pemecahan masalah, melaksanakan program sampai monitoring evaluasi (daur program pembangunan). Hasil monitoring dan evaluasi kemudian ditindaklanjuti dalam perencanaan selanjutnya, makanya disebut daur karena kegiatan ini akan berulang. Dalam hal masyarakat yang mengorganisir dirinya sendiri (pihak luar hanya memfasilitasi), maka daur program tersebut disebut sebagai daur program pembangunan partisipatif.

Perempuan dan warga miskin sebagai kelompok yang masih terpinggirkan masih menjadi objek pembangunan, padahal menjadi strategis melibatkan perempuan dalam proses pembangunan mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan monitoring evaluasi, karena:

Penghargaan terhadap perempuan dan waga miskin sebagai manusia yang merdeka yang berhak untuk menentukan pemecahan masalah yang dihadapinya

Pemecahan masalah-masalah, termasuk masalah kemiskinan yang menyangkut perempuan akan lebih tepat apabila dibicarakan bersama dengan perempuan karena merekalah yang betul-betul merasakan masalah dan kebutuhannya. Keputusan yang diambil hanya oleh kaum elite atau laki-laki saja seringkali hanya berhubungan dengan dunia laki-laki dan tidak mempunyai sensitivitas terhadap masalah perempuan. Bila memikirkan masalah perempuan seringkali dasarnya tidak kuat karena mereka tidak mengalami masalahnya.

Memberi kesempatan kepada perempuan dan warga miskin untuk menjalankan

Page 100: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda94

tanggung jawab sosialnya sebagai manusia

Potensi yang besar yang dipunyai oleh perempuan, akan sangat berarti apabila digunakan bukan hanya untuk sektor domestik akan tetapi juga dalam sektor publik sehingga dapat dirasakan manfaanya oleh masyarakat

Keterlibatan dalam semua proses pembangunan memberikan kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi yang sama.

Penjelasan dan Tanya Jawab: Siklus PNPMM Perkotaan dan Daur Program 1. Jelaskan kepada peserta, bahwa kita akan melanjutkan kegiatan untuk membahas Siklus

PNPM Mandiri dan Daur Program.

2. Ajak peserta untuk mengingat kembali rangkaian siklus PNPM Mandiri yang sudah dibahas dalam modul-modul sebelumnya. Tuliskan hal-hal yang penting dalam kertas plano.

3. Jelaskan kepada peserta mengenai rangkaian siklus dan maknanya secara singkat (lihat bahan bacaan sebagai acuan). Kemudian diskusikan apa hubungannya siklus PNPM Mandiri dengan pembangunan partisipatif:

Siklus yang mana dalam PNPM Mandiri merupakan proses identifikasi kebutuhan?

Jawab: RK dan PS

Siklus yang mana dalam PNPM Mandiri merupakan proses perencanaan?

Jawab: BKM/LKM ,PJM dan KSM

Siklus yang mana dalam P2KP merupakan proses pelaksanaan?

Jawab: Pelaksanaan PJM Pronangkis dan Pengembangan KSM

Bagaimana paenerapan monitoring dan evaluasi?

Jawab: dalam penerapan transparansi dan akuntabilitas serta kontrol sosial publik (warga kelurahan/desa)

4. Berikan penjelasan kepada peserta (pakai bahan bacaan dan pedoman umum PNPM Mandiri Perkotaan sebagai acuan)

Catatan: langkah-langkah penanggulangan kemiskinan di masyarakat merupakan satu siklus (daur yang harus berulang). Dari semua tahapan siklus, harus dijelaskan mana yang masuk ke dalam identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi. Siklus penanggulangan kemiskinan ini seyogyanya merupakan langkah yang dijalankan oleh adanya kebutuhan masyarakat, bukan semata-mata untuk PNPMM Perkotaan , karena PNPMM Perkoataan hanya meletakan pondasi awalnya, sehingga setelah proyek selesai langkah-langkah ini akan menjadi bagian program masyarakat yang berkelanjutan.

Page 101: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

95

LK-Daur Program Pembangunan Partisipatif Mengumpulkan Barang dalam 2 Menit Lembar Tugas: Masing-masing kelompok harus mengumpulkan barang di bawah ini dalam waktu 2 menit:

1. Kertas Plano 2 lembar 2. Kertas A4 3 lembar 3. Kertas metaplan merah 2 lembar 4. Spidol besar 1 buah 5. Sepatu wanita 1 pasang 6. Sepatu pria 1 pasang 7. Uang koin 500 rupiah 2 keping 8. Pensil 1 buah 9. Gunting 1 buah 10. Pulpen 3 buah 11. Buku catatan (notes) 1 12. Dompet 1 buah 13. Tas wanita 1 buah 14. Selotip kertas 1 gulung 15. Kertas metaplan hijau 2 lembar 16. Handphone 2 buah 17. Tali rapia 1 gulung 18. Gelas aqua 2 buah 19. Jam Tangan pria 1 buah 20. Jam Tangan wanita 1 buah

Page 102: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda96

Modul 4 Topik: Metodologi Pembangunan Partisipatif

Peserta memahami dan menyadari:

3. Landasan pemikiran PRA sebagai metodologi pembangunan partisipaitf

4. Prinsip-prinsip pendekatan PRA

5. PRA merupakan alternatif metodologi untuk perubahan sikap dan perilaku dalam PNPM Mandiri Perkotaan

Diskusi kelompok dan pleno kelas

2 Jpl (90 ’)

Bahan Bacaan:

1. Metodologi PRA

2. Pokok-pokok Pikiran Robert Chambers

3. PRA Realitas dan Pembalikan

Kerta Plano

Kuda-kuda untuk Flip-chart

Metaplan

Papan Tulis dengan perlengkapannya

Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

Page 103: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

97

1) Beri salam kepada peserta, dan jelaskan maksud dan tujuan dari modul metodologi, yaitu:

Peserta memahami:

Landasan Pemikiran PRA

Prinsip-prinsip PRA

Penerapan PRA dalam Daur P2KP

2) Bagikan bacaan: PRA alternatif metodologi PS: Pokok-pokok Pemikiran Robert chambers, PRA: Realitas dan pembalikan dan PRA dalam daur program kepada peserta.

3) Mintalah mereka untuk membaca, dan beri waktu yang cukup.

4) Apabila mereka sudah selesai membaca, bagi peserta ke dalam 3 kelompok tugas kepada peserta untuk mendiskusikan isi bacaan tadi, yaitu:

Kelompok 1: Apa yang dimaksud dengan PRA, Apa tujuan PRA, Apa perbedaan PRA dengan RRA dan PAR, dan apakah PRA bisa diterapkan untuk di perkotaan?

Kelompok 2: Apa kontribusi PRA terhadap perubahan sikap dan perilaku? Hubungkan dengan prinsip-prinsip PRA dan pembalikan (reversal) yang dimaksud dalam PRA

Kelompok 3: Bagaimana PRA dapat diterapkan dalam PNPM Mandiri Perkotaan?

5) Setelah selesai lakukan pleno kelas, dan tanyakan kepada peserta apa yang ingin didiskusikan lebih lanjut. Lakukan tanya jawab dan tukar pengetahuan di antara peserta.

6) Apabila dari hasil diskusi, ada hal-hal yang dirasa belum jelas, berikan penjelasan sebagai pencerahan.

PRA merupakan singkatan dari Participatory Rural Appraisal (secara harfiah diterjemahkan menjadi pengkajian desa secara partisipatif ) ,pada penerapannya merupakan sekumpulan pendekatan dan metode yang mendorong masyarakat (pedesaan) untuk turut serta meningkatkan dan menganalisis pengetahuan mereka mengenai hidup dan kondisi mereka sendiri agar mereka dapat membuat rencana dan tindakan”.

Pada awalnya PRA digunakan hanya untuk pengkajian, pada perkembangan berikutnya PRA menjadi metodologi pendekatan program yang lebih dari sekedar pengkajian untuk masyarakat, melainkan sebagai sebuah kerangka kerja pengembangan program partisipatif.

PRA, merupakan metamorfosis dari RRA, pada awal perkembangannya disebut sebagai RRA partisipatif. Kata-kata partisipatif menunjuk kepada pelaku utama (aktor utama) di dalam proses pembangunan. PRA, menekankan pada ‘orang dalam’ (baca: masyarakat) sebagai aktor utama, orang luar hanya bertindak sebagai fasilitator. Oleh karena itu tujuan utama dari PRA adalah pemberdayaan masyarakat.

Page 104: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda98

Inovasi PRA, ditujukan pada perubahan sikap dan perilaku dari para pelaku. Chambers lebih menekankan pada perubahan sikap dan perilaku orang luar, tetapi pada perkembangannya terutama dalam penerapan PRA di KPMNT (Konsorsium Pengembangan Masyarakat Nusa Tenggara), perubahan sikap dan perilaku diharapkan terjadi pada semua pihak (baik orang dalam maupun orang luar) yang terlibat dalam proses kegiatan, dan seharusnya tejadi dalam konteks perubahan (transformasi) sosial.

Perubahan sikap dan perilaku dimungkinkan dalam penerapan prosesnya. Salah satu unsur PRA adalah “saling berbagi”, yaitu berbagi pengetahuan, berbagi nilai-nilai, berbagi informasi, berbagi sumberdaya, berbagi peluang, dan tentu saja berbagi ‘sumber kekuasaan’, sehingga dapat terjadi ‘power sharing’. Kondisi ini dapat dimungkinkan kalau pada proses penerapan PRA, mengacu pada prinsip-prinsipnya (lihat bahan bacaan), dan model-model reversal (lihat PRA: Realita dan Pembalikan), sehingga dominasi dari kelompok elite atau kelompok tertentu dapat diminimalkan, di sinilah pola-pola hubungan masyarakat yang setara dan sekat-sekat sosial diharapkan dapat terbongkar. PRA bukanlah PRA kalau hanya sekedar ‘seremonial’ penggunaan alat dan teknik tanpa didasari oleh prinsip-prinsipnya dan pembalikan (reversal).

Dengan demikian, PRA sebagai metodologi pendekatan tidak hanya dapat dipakai di pedesaan (pada perkembangannya banyak lembaga yang menggunakan pendekatan PRA untuk di perkotaan, dengan memodifikasi teknik-tekniknya), tetapi juga bisa digunakan pada masyarakat perkotaan, terutama pada kelompok masyarakat dimana masih adanya kaum marginal.

PRA sebagai sebuah metodologi pendekatan, seharusnya menjadi kerangka konseptual dalam keseluruhan daur program partisipatif, karena berbicara PRA berbicara soal sikap dan perilaku, hal ini sejalan dengan proses pembelajaran pembangunan sikap dan perilaku yang positif yang dibangun oleh PNPM Mandiri Perkotaan . Teknik-teknik PRA merupakan alat kajian dalam proses dapat digunakan dan dimodifikasi untuk PNPM Mandiri Perkotaan. Tentu saja dalam penerapannya (dalam proses fasilitasi) harus mengacu pada prinsip-prinsip dan tujuan utama PRA yang sejalan dengan tujuan PNPM MAndiri Perkotaan, yaitu sebagai proses transformasi sosial ke arah masyarakat yang berdaya yang pada akhirnya menuju masyarakat madani (tujuan jangka panjang).

Page 105: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

99

Good Governance

Page 106: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda100

Modul 1 Topik: Good Governance

Peserta memahami dan menyadari:

10. paradigma governance dan good governance.

11. hubungan antara masalah good governance dengan kemiskinan

12. masalah – masalah yang terjadi dalam pencapaian good governance

Kegiatan 1: Diskusi Kelompok Analisa Sewindu Reformasi Indonesia.

Kegiatan 2 : Diskusi Good Governance

4 Jpl ( 180 ’)

Bahan Bacaan :

1. Good Governance

2. Pengertian Masyarakat Warga Dan Hubungan Masyarakat Dengan Negara Dan Swasta (Modal)

Media Bantu - Good Governance

Lembar Kasus – Sewindu Reformasi

Kerta Plano, Kuda-kuda untuk Flip-chart

LCD

Metaplan, Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

Papan Tulis dengan perlengkapannya

Page 107: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

101

Diskusi Kelompok Analisa Sewindu Reformasi Indonesia 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai

modul Good Governance, dan apa yang menjadi tujuan modul ini, yaitu : Peserta memahami paradigma governance dan good governance Peserta mengetahui hubungan antara masalah good governance dengan kemiskinan Memahami masalah – masalah yang terjadi dalam pencapaian good governance

2) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memulai kegiatan 1, yaitu berdiskusi mengenai

permasalahan dan kondisi pembangunan di Indonesia saat ini. 3) Bagikan bahan diskusi “Sewindu Reformasi, Mencari Visi Indonesia 2030’” kepada seluruh

peserta. Mintalah mereka membacanya selama 15 menit. 4) Bagi seluruh peserta ke dalam 4 kelompok. Jelaskan bahwa setiap kelompok akan membahas

bahan diskusi yang telah mereka baca dari bidang yang berlainan : Kelompok 1 : Membahas masalah kesehatan Kleompok 2 : Membahas masalah pendidikan Kelompok 3 : Membahas masalah kehutanan dan pertanian Kelompok 4 : membahas masalah ekonomi

5) Beri waktu 30 – 40 menit kepada setiap kelompok untuk berdiskusi menjawab pertanyaan –

pertanyaan pokok berikut : Apa gambaran masalah dalam bidang kesehatan/pendidikan/pertanian-

kehutanan/ekonomi? Apakah ada keterkaitan antara masalah yang satu dengan masalah lainnya? Apa yang menjadi penyebab permasalahan – permasalahan yang terjadi? Apakah dari keempat masalah yang dibahas ada penyebab yang sama? Apakah ada implikasinya terhadap kemiskinan ?

Apakah ada perubahan – perubahan sebelum reformasi dan pasca reformasi? (apa saja yang berubah dan apa yang tidak berubah?) Mengapa demikian?

Faktor – faktor apa saja yang harusnya berubah untuk mencapai “Masyarakat Indonesia yang Sejahtera”?

6) Setelah semua kelompok selesai berdiskusi, mintalah mereka secara bergilir untuk menyajikan

hasil diskusi kelompok masing – masing. Setiap satu kelompok selesai menyajikan hasil diskusinya beri kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya.

7) Catat pokok – pokok hasil diskusi setiap kelompok di kertas plano (papan tulis) dan ajak peserta

untuk mengidentifikasi : Faktor – faktor yang mempengaruhi lambannya perubahan pasca reformasi (politik,

sosial, sikap, perilaku, kepemimpinan, dan lain sebagainya).

Page 108: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda102

Faktor utama apa yang menyebabkan semua persoalan yang terjadi? Apa yang harus diperbaiki? Siapa saja yang seharusnya berubah? (masyarakat,

pemerintah atau pihak swasta) 8) Simpulkan hasil pembahasan kelas bersama – sama, dengan penekanan pada hal hal berikut :

Permasalahan – permasalahan yang terjadi di setiap bidang pada dasarnya terjadi karena berbagai persoalan yang relatif sama yaitu : Sentralisasi kekuasaan baik di tingkat pusat dan daerah maupun pada masing – masing

pelaku pembangunan. Legislatif saat ini mempunyai power politik yang lebih kuat dibandingkan dengan eksekutif, sektor swasta yang mempunyai modal lebih kuat dibandingkan dengan masyarakat sipil. Kekuatan – kekuatan ini kemudian cenderung diselewengkan, kerjasama yang terjadi berbentuk kolusi dan nepotisme yang merugikan banyak pihak terutama kaum marginal.

Belum terbukanya ruang bagi publik untuk berkiprah dalam penentuan keputusan dan kebijakan. Pembangunan masih ditentukan oleh pihak yang paling kuat. Masyarakat mempunyai posisi yang paling lemah. Hal ini berhubungan dengan partisipasi dan demokrasi, yang artinya menafikan hak asasi manusia. Hak asasi manusia adalah esensi dari demokrasi. Hak asasi manusia itu pula yang menjadi tolok ukur seseorang atau suatu kelompok bisa menghargai manusia lainnya. Membangun demokrasi sama dengan melawan kecenderungan otoriter dalam diri setiap manusia.

Terjadi eksploitasi dari pihak – pihak yang mempunyai kekuasaan dan akses kepada kekuasaan, sehingga makin memiskinkan pihak – pihak yang lemah.

Krisis kepemimpinan, pemimpin saat ini masih banyak yang lebih mementingkan diri sendiri, dibanding mengayomi masyarakat. Sehingga pemimpin bukan menjadi pelayan masyarakat akan tetapi ingin dilayani oleh masyarakat. Bagaimana mungkin mengharapkan keadilan dari pemimpin – pemimpin seperti ini?

Etos bangsa masih rendah, hal ini menunjukkan sumberdaya manusia Indonesia yang masih rendah.

Apabila kita refleksikan lebih jauh semua permasalahan tadi bermuara pada sikap dan perilaku para pelaku pembangunan. Eksploitasi terjadi karena keserakahan dan mementingkan diri sendiri, ini yang menjadi sumber ketidakadilan. Manusia sudah menafikan hati nuraninya, sehingga tidak lagi peduli pada penderitaan pihak lain yang ditimbulkan olehnya. Padahal tanpa perubahan sikap mental pada tataran individual, tidak akan menimbulkan transformasi di masyarakat ke arah yang lebih baik. Bagaimana mungkin partisipasi dan demokrasi bisa terjadi apabila masing – masing pihak masih mementingkan diri sendiri? Bagaimana mungkin keadilan bisa terjadi apabila masing – masing pihak masih serakah? Bagaimana mungkin kue kekuasaan harus dibagikan apabila kekuasaan dipandang sebagai alat untuk mencapai kepentingan individual? Ujung dari semua permasalahan yang ada adalah terjadinya kemiskinan. Artinya tanpa perubahan sikap mental, Indonesia masa depan seperti yang diharapkan adalah omong kosong belaka.

Page 109: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

103

Diskusi Good Governance 6) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memulai kegiatan 2 dalam modul ini, yaitu

mendiskusikan good governance dan good local governance. 7) Ingatkan kembali peserta pada pembelajaran yang diperoleh dari kegiatan 1, bahwa harus terjadi

perubahan di dalam pembangunan termasuk dalam pelayanan publik. Perubahan – perubahan ini sebenarnya juga terjadi dalam tataran global bukan hanya di Indonesia, hanya saja kedalamannya berbeda – beda. Perubahan paradigma penyelenggaraan pemerintahan pada dekade ini adalah terjadinya transformasi dari government ke governance.

8) Pakailah Media Bantu yang telah disediakan untuk menjelaskan mengenai transformasi yang

terjadi dan menjelaskan good governance kepada peserta. 9) Setelah selesai menjelaskan, bahas bersama peserta dan simpulkan bersama

Page 110: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda104

Page 111: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

105

Peran Pemda dan Stakeholder

Dalam PNPM Mandiri Perkotaan

Page 112: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda106

Modul 1 Topik: Peran Pemda & Stakeholder dalam PNPM Mandiri

Peserta memahami dan menyadari:

13. paradigma peran Pemda & Stakeholder dalam konteks pembangunan saat ini.

14. implikasi dari pergeseran paradigma peran pemda dan stakeholder terhadap proses pembangunan di masyarakat

15. kedudukan dan peran yang dapat diberikan dalam program Penanggulangan kemiskinan.

Kegiatan 1: Diskusi Peran Pemda & Stakehoder dalam Pembangunan.

Kegiatan 2 : Diskusi Tata Peran Pelaku PNPM Mandiri

2 Jpl ( 90 ’)

Media Bantu:

1. Redefinisi Peran Pemerintah

2. Peran Pemda dalam PNPM Mandiri

3. Struktur Organisasi dan Tata Peran PNPM Mandiri

Bahan Bacaan :

1. Peran Pemerintah Daerah dalam Upaya Penanggulangan Kemiskinan

2. Bercermin ke Kabupaten Jembrana

LCD, Papan Tulis dengan perlengkapannya

Page 113: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

107

Diskusi Peran Pemda & Stakehoder dlm Pembangunan 3) Sampaikan bahwa setelah sebelumnya kita telah mencoba memahami tentang konsep PNPM

Mandiri Perkotaan dan pendekatan yang diterapkan, saatnya kita mulai mendiskusikan tentang peran pemda dan stakeholder dalam program penanggulangan kemiskinan ini.

6) Tanyakan kepada peserta beberapa pertanyaan kunci sebagai berikut:

a. Berdasarkan pengetahuan peserta, kira-kira apa pengertian pemerintahan dan apa pengertian stakeholder? Apa makna yang terkandung di dalam pengertian itu? Fungsi dan peran seperti apa yang menjadi konsekuensi dari makna tersebut?

b. Fungsi dan peran pemda/stakeholder seperti bagaimana yang sesuai dengan konteks pembangunan saat ini? (Pilah jawaban sesuai dengan peran pemda dan juga peran stakeholder)

c. Gali terus jawaban dari peserta sampai dirasa semua pendapat telah tertampung.

4) Catat semua jawaban peserta di kertas plano dan ajak peserta untuk menyimpulkan semua pendapat peserta tersebut.

5) Kemudian gunakan Media Bantu tentang Redefinisi Peran Pemerintah untuk menambah wawasan kepada peserta. Diskusikan bersama seluruh peserta Catat di kertas plano jika ada masukan/pendapat.

6) Selanjutnya ajak peserta diskusi hingga dapat menyepakati inti fungsi dan peran pemerintah dan stakeholder yang sesuai dengan paradigma pembangunan saat ini.

Diskusi Tata Peran Pelaku PNPM Mandiri

1) Jelaskan kepada peserta, bahwa kita akan memulai dengan kegiatan 2 dalam modul ini yaitu membahas struktur organisasi, tata peran pelaku PNPM Mandiri Perkotaan

2) Tayangkan MB tentang Peran Pemda dalam PNPM Mandiri. Diskusikan bersama peserta.

3) Setelah selesai dengan tayangan slide peran Pemda dalam PNPM Mandiri kemudian tayangkan slide struktur organisasi dan tata peran. Jelaskan tugas, fungsi dan peran masing-masing dengan bersumberkan pedoman umum PNPM Mandiri . Kemudian lakukan tanya jawab.

4) Lakukan dialog dan tanya jawab dengan peserta untuk memperkuat pemahaman peserta.

5) Sampaikan kepada peserta jika ingin lebih jelas dapat membaca Pedoman Umum PNPM Mandiri.

Page 114: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda108

Page 115: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

109

Page 116: Kumpulan PP Pelatihan Dasar PEMDA - Kementerian PUPR

PNPM MANDIRI | PERKOTAAN

Panduan Pemandu | Pelatihan Dasar Pemda110