kultur sekunder.pptx

Upload: medina-fadlilatus-syaadah

Post on 10-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 KULTUR SEKUNDER.pptx

    1/17

    SUBKULTUR

  • 7/22/2019 KULTUR SEKUNDER.pptx

    2/17

    PENDAHULUAN

    Setelah melakukan kultur primer, apabila sel telahmencapai confluency(tumbuh dan menyebar memenuhipermukaan substrat), maka harus dilakukan sub-kulturdan menghasilkan kultur sekunder

    Bagaimana bila tidak disubkultur? Kemampuan mitotik sel menurun

    Sel akan mati

    Kultur sekunder dipantau pertumbuhan dan diperbaharuimedianya, apanila diperlukan dapat dilakukan subkulturkembali sehingga diperoleh kultur tersier danseterusnya.

    Waktu antar subkultur bervariasi tergantung pada lajupertumbuhan dan tipe sel

  • 7/22/2019 KULTUR SEKUNDER.pptx

    3/17

  • 7/22/2019 KULTUR SEKUNDER.pptx

    4/17

    SUBKULTUR SEL DARI MONOLAYER

    Tahapan kerja

    Pelepasan sel dari substratnya

    Pembagian dan penanaman kembali

    Pemeliharaan kultur

    Prosedur kerja tambahan

    Pembekuan sel monolayer

    Thawing dan rekaveri sel Perhitungan jumlah sel

    Persiapan sel untuk transportasi

  • 7/22/2019 KULTUR SEKUNDER.pptx

    5/17

    Passaging atau sub-culture

    Cell dissociated from flask

    Split 1 in 2

  • 7/22/2019 KULTUR SEKUNDER.pptx

    6/17

    Prosedur subkultur

    Bahan dan alat:

    Sel dari kultur primer

    Medium HBSS tanpa Ca2+

    dan Mg2+ ,

    37C Larutan tripsin/EDTA, 37C

    Medium kultur lengkap (dengan suplemen), 37C

    Pipet pasteur steril

    Waterbath atau baki pemanas, 37C Cawan kultur steril (dari plastik maupun kaca)

  • 7/22/2019 KULTUR SEKUNDER.pptx

    7/17

    Prosedur subkultur

    Cara kerja

    1. Ambillah medium dari kultur primer menggunakan pipetsteril.

    2. Bilaslah sel monolayer menggunakan medium HBBStanpa Ca2+ dan Mg2+ untuk menghilangkan sisa FBS yangdapat menghambat aktivitas tripsin.

    3. Tambahkan larutan tripsin/EDTA 37C hingga menutupi

    seluruh sel monolayer.4. Letakkan cawan kultur di atas baki pemanas selama 1-2

    menit; ketukkan dasar cawan kultur ke atas meja agar sel-sel monolayer terlepas dari substrat.

  • 7/22/2019 KULTUR SEKUNDER.pptx

    8/17

    Prosedur subkultur

    5. Amati sel di bawah mikroskop (lebih baik menggunakaninverted microscope) untuk memastikan bahwa sel telahterlepas dari substratnya.

    Apabila sel belum terlepas dari substrat, letakkan kembali cawan

    kultur di atas baki pemanas6. Tambahkan 2 mL medium kultur lengkap, bilaslah sel

    monolayer dengan memipet suspensi sel beberapa kali. Segera tambahkan medium kultur lengkap setelah sel terlepas

    dari substrat untuk menghindari over digest oleh tripsin.

    7. Pindahkan suspensi sel ke cawan kultur steril berisimedium kultur lengkap hingga kepadatan ~5x104 sel/mL;cantumkan tanggal dilakukannya subkultur dan tingkatsubkultur (subkultur ke berapa?)

  • 7/22/2019 KULTUR SEKUNDER.pptx

    9/17

    Prosedur subkultur8. Inkubasi sel pada temperatur 37C, CO2 5% dan

    kelembaban optimum.

    9. Apabila diperlukan dapat dilakukan penggantianmedium setelah 3-4 hari.

    10. Apabila kultur sekunder telah mencapai confluency,dapat dilakukan subkultur kembali dengan

    mengulang langkah kerja 1-8.

  • 7/22/2019 KULTUR SEKUNDER.pptx

    10/17

    SUBKULTUR SEL DARI SISTEM SUSPENSI

    Tahapan subkultur dari sistem suspensi sedikit lebih mudahdari sistem monolayer; karena sel sudah berada dalamsuspensi sehingga tidak memerlukan proses enzimatik.

    1. Sel harus diberi nutrisi setiap 2-3 hari sekali hingga

    mencapai confluency(ditandai dengan medium yangtampak lebih turbid).

    Keluarkan botol kultur dari inkubator, biarkan sel-selnya mengendap.

    Ambillah 1/3 medium secara aseptis dan gantidengan medium segar yang telah diekuilibrasi.Usahakan agar kepadatan sel 106sel/mL.

    Resuspensi sel dan inkubasi kembali

  • 7/22/2019 KULTUR SEKUNDER.pptx

    11/17

    SUBKULTUR SEL DARI SISTEM SUSPENSI

    2. Pada saat tidak dilakukan penambahan medium, periksakondisi sel dengan mengagitasi botol kultur secara halusuntuk meresuspensi sel. Amati perubahan warnamedium.

    3. Apabila sel telah mencapai confluency(kepadatan ~2,5 x106sel/mL, lakukanlah sub kultur.

    keluarkan botol kultur dari inkubator dan suspensikan sel.

    Secara aseptis ambillah setengah dari suspensi sel dan masukkan

    ke dalam botol kultur baru.

    Tambahkan 7-10mL medium segar yang telah diekuilibrasikedalam masing-masing botol kultur dan masukkan botol kulturke dalam inkubator

  • 7/22/2019 KULTUR SEKUNDER.pptx

    12/17

    PEMBEKUAN SEL MONOLATER (dari sampel manusia)

    Bahan dan alat: Kultur monolayer (dalam petri) padafase-log

    Medium kultur lengkap

    Freezing mediumL medium lengkap ditambah dengan10-15% (v/v) FBS dan 5-10% (v/v) DMSO, 4C

    centrifuge

    Prosedur kerja

    1. Lepaskan sel monolayer menggunakan tripsin2. Pindahkan suspensi sel ke dalam tabung centrifuge steril

    dan tambahkan 2 mL medium kultur lengkap, centrifugasiselama 5 menit pada 300-350 xg dalam temperatur ruang

  • 7/22/2019 KULTUR SEKUNDER.pptx

    13/17

    PEMBEKUAN SEL MONOLATER (dari sampel manusia)

    Prosedur kerja3. Ambil supernatan dan tambahkan 1 mLfreezingmedium

    4C, dan resuspensi sel.

    4. Tambahkan 4 mLfreezing medium 4C dan homogenkansel kemudian tempatkan di atas es.

    5. Hitung jumlah sel menggunakan haemocytometer.Encerkan sel denganfreezing medium hinggakepadatannya mencapai 106-107sel/mL.

    6. Masukkan 1 mL suspensi sel ke dalam cryovial dankecangkan tutupnya.

    7. Letakkan cryovial dalam freezer -70C selama semalam

    kemudian pindahkan ke dalam nitrogen cair

  • 7/22/2019 KULTUR SEKUNDER.pptx

    14/17

    PEMBEKUAN SEL MONOLATER (dari sampel manusia)

    Prosedur kerja

    8. Catatlah identitas sel, tanggal pembekuan dan lokasinyadalam penyimpanan sehingga memudahkan pencarianpada saat dibutuhkan.

    Centrifuge

    tubes

    cryovial

    Container nitrogen cair

  • 7/22/2019 KULTUR SEKUNDER.pptx

    15/17

    Sel-sel yang disimpan beku dan akan digunakan untukpenelitian harus dibawa kembali ke temperatur ruang(thawing) dengan cepat dan dikultur dengan kepadatantinggi untuk memperbesar rekaveri sel.

    Pada saat mengeluarkan sel dari nitrogen cair, gunakanakat pelindung dengan baik seperti jas lab, google, dansarung tangan insulator. Jangan sampai anda terpercilnitrogen cair karena akan berefek seperti terbakar.

    Ruangan tempat menyimpan kontainer nitrogen cair harusmemiliki ventilasi yang cukup.

  • 7/22/2019 KULTUR SEKUNDER.pptx

    16/17

    Bahan dan alat:

    Larutan ethanol 70%

    Medium kultur lengkap

    Prosedur kerja:1. Keluarkan vial dari nitrogen cair dan segera letakkan dalam

    waterbath 37C sambil diagitasi hingga medium mencair.

    Biasanya medium akan mencair dalam waktu

  • 7/22/2019 KULTUR SEKUNDER.pptx

    17/17

    Prosedur kerja

    3. Pindahkan suspensi sel dari step 2 ke dalam tabung centrifuge berisi 2mL medium hangat dengan 20%FBS, centrifugasi selama 10 menitpada 150-200 x g, pada temperatur ruang, kemudian buang

    supernatan.4. Bilaslah DMSO dengan medium kultur segar, dan resuspensi dalam

    ~1mL medium dengan 20%FBS. Tanamkan pada medium kulturlengkap.

    5. Amati setelah 24 jam untuk melihat keberhasilan perlekatan sel ke

    substrat kultur.

    6. Gantilah medium pada hari ke 5 atan 7 dengan medium yangmengandung 20%FBS hingga kultur berhasil tumbuh.