kuliah ke 6. mi sistem produksi

44
SISTEM PRODUKSI

Upload: efraim-sumitro-salamba

Post on 16-Nov-2015

229 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Mi

TRANSCRIPT

MANAJEMEN INDUSTRI

SISTEM PRODUKSI

1

Sistem produksi berhubungan dengan teori ekonomi makro, hukum permintaan dan penawaran, peramalan permintaan, perencanaan agregat, perencanaan dan pengendalian persediaan baik yang tradisional maupun semi modern, serta penjadwalan produksi,

HUBUNGAN TEORI EKONOMI DENGAN SISTEM PRODUKSIDalam suatu sistem industri, kegiatan produksi mencakup 3 pertanyaan mendasar, yaitu apa yang diproduksi, bagaiman cara memproduksinya, dan untuk siapa barang yang diproduksi tersebut. Ketiga pertanyaan tersebut akan menjadi masalah apabila sumber daya untuk kegiatan produksi tersedia secara terbatas.

Hukum kelangkaan sumber daya ini terefleksikan dalam output (barang hasil) produksi. Suatu output yang bersifat unik dan langka biasanya mempunyai nilai lebih di mata konsumen. Fenomena ini dalam kegiatan produksi disebut dengan sistem produksi massal (produksinya standar) dan sistem produksi pesanan (produknya khusus)

Dalam ilmu ekonomi, sistem produksi massal berhubungan erat dengan konsep skala ekonomis. Konsep skala ekonomis menyatakan bahwa bila skala operasi kita tingkatkan dengan jalan menambah semua input (faktor produksi) pada saat yang sama dengan proporsi yang sama sebanyak dua kali, maka kita akan mampu menjalankan usaha secara lebih efektif dengan output yang diperoleh akan berjumlah lebih dari dua kali lipat.

Keuntungan cara ini disebabkan karena unit input yang lebih banyak akan menanggung biaya tetap yang sama, waktu set-up mesin akan ditanggung oleh unit input yang lebih banyak, yang demikian juga aktivitas-aktivitas produksi lainnya, sehingga total biaya rata-rata per unit ( yang merupakan penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel) akan menjadi lebih murah.

Gejala hasil yang makin meningkat terhadap skala ini sering kali dihubungkan dengan sistem produksi massal dengan ciri-ciri sebagai berikut :Penggunaan tenaga bukan manusiaPenggunaan peralatan otomatis yang mampu mengatur sendiriPenggunaan komponen terstandarisasi dan tersubstitusiPembagian proses produksi yang kompleks ke dalam beberapa tingkat operasi yang sederhana.Spesialisasi fungsi dan pembagian divisi dan tenaga kerja.Penyusuanan disain, analitis dan proses produksi terkomputerisasi.

Sistem produksi pesanan merupakan suatu sistem produksi yang membuat produk berdasarkan keinginan konsumen dalam jumlah yang sedikit.

Karena pembuatan disesuaikan dengan keinginan konsumen, maka sistem tersebut harus dapat membuat bermacam-macam variasi produk sehingga dibutuhkan keterampilan pekerja yang tinggi.

Keterampilan pekerja yang tinggi ditambah dengan jumlah produksi yang belum tentu berada pada skala ekonomis akan membuat konsumen bersedia membayar lebih tinggi.

Kedua fenomena ini, yaitu karakteristik sistem produksi massal dan sistem produksi pesanan sebenarnya merupakan refleksi dari hukum permintaan dan penawaran.

SISTEM PRODUKSISistem produksi merupakan kumpulan dari subsistem-subsistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi input produksi menjadi output produksi.

Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal, dan informasi.

Output produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut hasil sampingannya, seperti limbah, informasi, dan sebagainya.

Subsistem-subsistem dari sistem produksi tersebut antara lain adalah Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pengendalian Kualitas, Perawatan Fasilitas Produksi, Penentuan Standar-Standar Operasi, Penentuan Fasilitas Produksi dan Penentuan Harga Pokok Produksi.

Subsistem-subsistem dari sistem produksi tersebut akan membentuk konfigurasi sistem produksi. Keandalan dari konfigurasi sistem produksi ini tergantung dari produk yang dibuat serta bagaimana cara membuatnya (proses produksinya).

Cara membuat produk tersebut dapat berupa jenis proses produksi menurut cara menghasilkan output, operasi dari pembuatan produk, dan variasi produksi yang dihasilkan.

Proses produksi merupakan cara, metode, dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu produk dengan mengoptimalkan sumber daya produksi (tenaga kerja, mesin, bahan baku, dana) yang ada.

Gambar Input-Output Sistem Produksi

SISTEM PRODUKSI MENURUT PROSES MENGHASILKAN OUTPUTProses produksi Kontinyu (Continuous Process)Proses Produksi Terputus (Intermittent Process/Discrete Process/Discrete System)

Perbedaan pokok antara kedua proses terletak pada lamanya waktu set up peralatan produksi.

Proses kontinyu tidak memerlukan waktu set up yang lama karena proses ini memproduksi secara terus menerus untuk jenis produk yang sama. Sedangkan proses terputus memerlukan total waktu set up yang lebih lama karena proses ini memproduksi berbagai jenis spesifikasi barang sesuai pesanan, dimana dengan adanya pergantian jenis barang yang diproduksi akan membutuhkan kegiatan set up yang berbeda. Contoh proses terputus adalah usaha perbengkelan.

SISTEM PRODUKSI MENURUT TUJUAN OPERASINYADilihat dari tujuan perusahaan melakukan operasi dalam hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan konsumen, maka sistem produksi dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :Engineering To Order (ETO), yaitu bila pemesan meminta produsen untuk membuat produk yang dimulai dari proses perancangannya (rekayasa)Assembly To Order (ATO), yaitu bila produsen membuat desain standar, modul-modul opsional standar yang sebelumnya dan merakit suatu kombinasi tertentu dari modul-modul tersebut sesuai dengan pesanan konsumen. Modul-modul standar tersebut bisa dirakit untuk berbagai tipe produk.

Make To Order (MTO), yaitu bila produsen menyelesaikan item akhirnya jika dan hanya jika telah menerima pesanan konsumen untuk item tersebut. Bila item tersebut bersifat unik dan mempunyai disain yang dibuat menurut pesanan, maka konsumen mungkin bersedia menunggu hingga produsen dapat menyelesaikannya.

4.Make To Stock (MTS), yaitu bial produsen membuat item-item yang diselesaikan dan ditempatkan sebagai persediaan sebelum pesanan konsumen diterima. Item akhir tersebut baru akan dikirim dari sistem persediaan setelah pesanan konsumen diterima.

SISTEM PRODUKSI MENURUT ALIRAN OPERASI DAN VARIASI PRODUK Ada tiga jenis dasar aliran operasi, yaitu flow shop, job shop, dan proyek (Kostas, 1982).

Ketiga jenis dasar aliran operasi ini berkembang menjadi aliran operasi modifikasi dari ketiganya, yaitu batch dan continuous. Adapun karakter dari masing-masing aliran operasi tersebut adalah sebagai berikut :

SISTEM PRODUKSI MENURUT ALIRAN OPERASI DAN VARIASI PRODUKFlow shop, yaitu proses konversi dimana unit0unit output secara berturut-turut melalui urutan operasi yang sama pada mesin-mesin khusus, biasanya ditempatkan sepanjang suatu lintasa produksi. Proses jenis ini biasanya digunakan untuk produk yang mempunyai disain dasar yang tetap sepanjang waktu yang lama dan ditujukan untuk pasar yang luas, sehingga diperlukan penyusunan bentuk proses produksi flow shop yang biasanya bersifat MTS (make to stock). Bentuk flow shop dapat dibagi menjadi jenis flow shop kontinyu dan flow shop terputus.

Continuous, proses ini merupakan bentuk ekstrem dari flow shop dimana terjadi aliran material yang konstan. Contoh dari proses kontinyu adalah industri penyulingan minyak, pemprosesan kimia, dan industri-industri lain dimana kita tidak dapat mengidentifikasi uni-unit output urutan prosesnya secara tepat. Biasanya satu lintasan produksi pada proses kontinyu hanya dialokasikan untuk satu produk saja.

3.Job shop, merupakan bentuk proses konversi dimana unit-unit untuk pesanan yang berbeda akan mengikut urutan yang berseda pula

Job shop, merupakan bentuk proses konversi dimana unit-unit untuk pesanan yang berbeda akan mengikut urutan yang berseda pula dengan melalui pusat-pusat kerja yang dikelompokkan berdasarkan fungsinya. Volume produksi tiap jenis produk sedikit, variaasi produknya banyak, lama proses produksi tiap jenis produk agak panjang, dan tidak ada lintasan produksi khusus. Job shop ini bertujuan memenuhi kebutuhan khusus konsumen. Jadi biasanya bersifat MTO (make to Order).

5.Batch, merupakan bentuk satu langkah ke depan dibandingkan job shop dalam hal standarisasi produk, tetapi tidak terlalu terstandarisasi seperti produk yang dihasilkan pada aliran lintasan perakitan flow shop. Sistem batch memproduksi banyak variasi produk dan volume, lama proses produksi untuk tiap produk agak pendek, dan satu lintasan produksi dapat dipakai untuk beberapa tipe produk. Pada sistem ini, pembuatan produk dengan tipe yang berbeda akan mengakibatkan pergantian peralatan produksi, sehingga sistem tersebut harus general purpose dan fleksibel untuk produk dengan volume rendah tetapi variasinya tinggi.

6.proyek, merupakan proses penciptaan satu jenis produk yang agak rumit dengan suatu pendefinisian urutan tugas yang teratur dengan kebutuhan sumber daya dan penyelesaiannya dibatasi oleh waktu. Pada jenis proyek ini, beberapa fungsi-fungsi yang mempengaruhi produksi seperti perencanaan, disain, pembelian, pemasaran, penambahan personil/mesin harus diintegrasikan sesuai dengan urutan-urutan waktu penyelesaian sehingga tercapai penyelesaian yang ekonomis.

PERAMALANPeramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa.

Peramalan tidak terlalu dibutuhkan dalam kondisi permintaan pasar yang stabil, karena perubahan permintaannya relatif kecil. Tetapi peramalan akan sangat dibutuhkan bila kondisi permintaan pasar bersifat kompleks dan dinamis.

PERAMALAN

Dalam kondisi pasar bebas, permintaan pasar lebih bersifat kompleks dan dinamis karena permintaan tersbut tergantung dari keadaan sosial, ekonomi, politik, aspek teknologi, produk pesaing dan produk substitusi. Oleh karena itu peramalan yang akurat merupakan informasi yang sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan manajemen.

PERAMALAN DAN HORISON WAKTUDalam hubungannya dengan horison waktu peramalan, kita dapat mengklasifikasikan peramalan tersebut ke dalam 3 kelompik, yaitu :Peramalan Jangka Panjang, umumnya 2 sampai 10 tahun. Peramalan ini digunakan untuk perencanaan produk dan perencanaan sumber dayaPeramalan Jangka Menengah, umumnya 1 sampai 24 bulan. Peramalan ini lebih mengkhusus dibandingkan peramalan jangka panjang, biasanya digunakan untuk menentukan aliran kas, perencanaan produksi, dan penentuan anggaran.Peralaman Jangka Pendek, umumnya 1 sampai 5 minggu. Peramalan ini digunakan untuk mengambil keputusan dalam hal perlu tidaknya lembur, penjadwalan kerja, dan lain-lain keputusan untuk pengontrolan jangka pendek.

JENIS-JENIS PERAMALANDalam membuat suatu keputusan bisnis, seorang manajer membutuhkan informasi dari berbagai sisi yang berbeda. Oleh karena itu seorang manajer perlu melakukan peramalan pada beberapa bidang penting, antara lain :Peramalan tentang perkembangan teknologiPeramalan tentang kondisi ekonomi,Peramalan permintaan.

Peramalan permintaan merupakan tingkat permintaan produk-produk yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAANSiklus Bisnis, penjualan akan dipengaruhi oleh permintaan akan produk tersebut, dan permintaan akan suatu produk sipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang membentuk siklus bisnis dengan fase-fase inflasi, resesi, depresi, dan masa pemulihan.

2Siklus Hidup Produk, biasanya mengikuti suatu pola yang biasa disebut kurva S. kurva S menggambarkan besarnya permintaan terhadap waktu, dimana siklus hidup suatu produk akan dibagi menjadi fase pengenalan, fase pertumbuhan, fase kematangan, dan akhirnya fase penurunan. Untuk menjaga kelangsungan usaha maka perlu dilakukan inovasi produk pada saat yang tepat.

3Faktor-faktor lain, antara lain reaksi balik dari pesaing, perilaku konsumen yang berubah, dan usaha-usaha yang dilakukan sendiri oleh perusahaan, seperti peningkatan kualitas, pelayanan, anggaran periklanan, dan kebijaksanaan pembayaran secara kredit.

KARAKTERISTIK PERAMALAN YANG BAIKakurasi, akurasi dari suatu peramalan diukur dengan kebiasaan dan kekonsistenan peramalan tersebut. Hasil peramalan dikatakan bias bila peramalan tersebut terlalu tinggi atau terlalu rendah dibandingkan dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil peramalan dikatakan konsisten bila besarnya kesalahan peramalan relatif kecil.

2. biaya,biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu peramalan adalah tergantung dari jumlah item yang diramalkan, lamanya periode peramalan, dan metode peramalan yang dipakai.Pemilihan metode peramalan harus disesuaikan dengan dana yang tersedia dan tingkat akurasi yang ingin didapatkan, misalnya item-item penting akan diramalkan dengan metode yang canggih dan mahal, sedangkan item-item kurang penting bisa diramalkan dengan metode yang sederhana dan murah.

Beberapa Sifat Hasil PeramalanDalam membuat peramalan atau meerapkan hasil suatu peramalan, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, yaitu :

Peramalan pasti mengandung kesalahan, artinya peramal hanya bisa mengurangi ketidakpastian yang akan terjadi tetapi tidak dapat menghilangkan ketidak pastian tersebut.

Peramalan seharusnya memberikan informasi tentang berapa ukuran kesalahan. Ini berarti bahwa karena peramalan pasti mengandung kesalahan, maka adalah penting bagi peramal untuk menginformasikan seberapa besar kesalahan yang mungkin terjadi.

3.Peramalan jangka pendek lebih akurat dibandingkan peramalan jangka panjang. Hal ini disebabkan karena peramalan jangka pendek, faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan relatif masih konstan.

UKURAN AKURASI HASIL PERAMALANUkuran akurasi hasil peramalan yang merupakan ukuran kesalahan peramalan adalah ukuran tentang tingkat perbedaan antara hasil peramalan dengan permintaan yang sebenarnya terjadi.

Ada 4 ukuran yang biasa digunakan, yaitu :rata-rata Deviasi Mutlak (Mean Absolute Deviation = MAD).Rata-rata Kuadrat Kesalahan (Mean Square Error = MSE)Rata-rata Kesalahan Peramalan (Mean Forecat Error = MFE)Rata-rata Persentase Kesalahan Relatif (Mean Absolute Percentage Error = MAPE)

Rata-Rata Deviasi Mutlak (Mean Absolute Deviation = MAD).

MAD merupakan rata-rata kesalahan mutlak selama periode tertentu tanpa memperhatikan apakah hasil peramalan lebih besar atau lebih kecil dibandingkan kenyataannya. Secara matematis, MAD dirumuskan sebagai berikut :

Dimana : A= Permintaan aktual pada periode-tFt= Peramalan Permintaan (Forecat) pada periode-tn= Jumlah periode peramalan yang terlibat

Rata-Rata Kuadrat Kesalahan (mean Square Error = MSE)MSE dihitung dengan menjumlahkan kuadrat semua kesalahan peramalan pada setiap periode dan membaginya dengan jumlah periode peramalan. Secara matematis, MSE dirumuskan sebagai berikut :

Rata-rata Kesalahan Peramalan (Mean Forecast Error = MFE)MFE sangat efektif untuk mengetahui apakah suatu hasil peramalan selama periode tertentu terlalu tinggi atau terlalu rendah. Bila hasil peramalan tidak bias maka nilai MFE akan mendekati nol. MFE dihitung dengan menjumlahkan semua kesalahan peramalan selama periode peramalan dan membagi nya dengan jumlah periode peramalan. Secara matematis, MFE dinyatakan sebagai berikut :

Rata-Rata Persentase Kesalahan Absolut (mean Absolute Percentage error = MAPE)MAPE merupakan ukuran kesalahan relatif. MAPE biasanya lebih berarti dibandingkan MAD karena MAPE menyatakan persentase kesalahan hasil peramalan terhadap permintaan aktual selama periode tertentu yang akan memberikan informasi persentase kesalahan terlalu tinggi atau terlalu rendah.

METODE-METODE DALAM PERAMALANSecara umum, peramalan dikalsifikasikan menjadi 2 macam, yaitu :Peramalan yang bersifat subjektifPeramalan yang bersifat objektif

Perbedaan antara kedua macam peramalan ini didasarkan pada cara mendapatkan ramalan.

Peramalan subjektif lebih menekankan pada keputusan-keputusan hasil diskusi, pendapat pribadi seseorang dan intuisi yang meskipun kelihatannya kurang ilmiah tetapi dapat memberikan hasil yang baik.

Peramalan subjektif ini akan diwakili oleh Metode Delphi dan Metode Penelitian Pasar.

Metode DelphiMerupakan cara sistematis untuk mendapatkan keputusan bersama dari suatu grup yang terdiri dari para ahli dan berasal dari disiplin ilmu yang berbeda. Grup ini tidak bertemu pada satu forum tetapi diminta pendapatnya secara terpisah, kemudian dimintakan pendapatnya kepada para ahli untuk kemudian diperoleh angka estimasi sebagai hasil peramalan.

Metode Penelitian Pasarmetode ini mengumpulkan dan menganalisis fakta secara sistematis pada bidang yang berhubungan dengan pemasaran. Salah satu teknik utama dalam penelitian pasar ini adalah survei konsumen.

Peramalan Objektif merupakan prosedur peramalan yang mengikuti aturan-aturan matematis dan statistik dalam menunjukkan hubungan antara permintaan dengan satu atau lebih variabel yang mempengaruhinya.

Selain itu peramalan objektif juga mengasumsikan bahwa tingkat keeratan dan macam dari hubungan antara variabel-variabel bebas dengan permintaan yang terjadi pada masa lalu akan berulang pada masa yang akan datang.

Peramalan objektif terdiri dari dua metode, yaitu metode intrinsik dan metode ekstrinsik.

Metode Intrinsik.

metode ini membuat peramalan hanya berdasarkan pada proyeksi permintaan historis tanpa mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi besarnya permintaan. Metode ini hanya cocok untuk peramalan jangka pendek pada kegiatan produksi. Metode ini diwakili oleh analisis deret waktu (time series).

Metode Ekstrinsik

metode ini mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi besarnya permintaan di masa datang dalam model peramalannya. Metode ini lebih cocok untuk peramalan jangka panjang karena dapat menunjukkan hubungan sebab akibat yang jelas dalam hasil peramalannya sehingga disebut metode kausal dan dapat memprediksi titik-titik perubahan. Metode ini diwakili oleh metode regresi.

Metode Peramalan Analisis Deret Waktu (time Series), terdiri dari :analisis deret waktu didasarkan pada asumsi bahwa deret waktu tersebut terdiri dari komponen-komponen Trend (T), Siklus/cycle (C), Pola musiman/season (S), dan variasi acak random (R) yang akan menunjukkan suatu pola tertentu.Rata-rata Bergerak (Moving Average = MA)Rata-rata Bergerak dengan Bobot (Weighted Moving Average = WMA)Pemulusan Eksponensial (Exponential Smoothing = ES)

SELESAI