kuliah distribusi obat

Upload: ppyongpyong-puing

Post on 03-Apr-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    1/35

    DISTRIBUSI

    OBAT

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    2/35

    DISTRIBUSI

    Where do DRUGs go?

    The reversible transfer of xenobiotics fromone location in the body to another Perpindahan obat dari darah ke seluruhcairan tubuh setelah proses absorbsi.

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    3/35

    Cairan badan (60% BB)

    1. Cairan intraselular (33%)

    2. Cairan ekstraselular (26,8%)a. Plasma (4,3%)

    b. Cairan interstisial (20%)

    c. Cairan transelular (2,5%)

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    4/35

    Berlangsung sangat cepat dan reversibel Obat terdistribusi dalam jaringan

    berkeseimbangan dengan kadar obat dalamdarah

    PROSES DISTRIBUSI

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    5/35

    Faktor yang mempengaruhi

    distribusi obat :

    Sifat fisikokimiawi obat, terutama

    koefisien partisi lipid-air

    Vaskularisasi jaringan. Aliran darah yang

    memasok ke jaringan (distribusi

    regional)

    Pengikatan obat oleh material hayati

    Mekanisme transport

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    6/35

    TOLOK UKUR

    Tolok ukur distribusi adalah Volume Distribusi (Vd)

    ionconcentratdrugplasma

    bodyindrugofamount

    dV

    VOLUME OF DISTRIBUTION FOR SOME DRUGSDRUG Vd (L)cocaine 140clonazepam 210amitriptyline 1050amiodarone ~5000

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    7/35

    Vd bukan volume sebenarnya ruangan

    yang ditempati obat ---- Vd semu

    Misal :

    Vd = 50 L bukan berarti obat menempati

    ruangan bervolume 50 L, karena tidaksemua obat berada dalam darah.

    VOLUME

    DISTRIBUSI

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    8/35

    Volume Distribusi

    Dari definisi tsb jelaslah bahwa Vd tidak

    menunjukkan volum ruangan dalam tubuh yang

    ditempati oleh obat, kecuali jika obat hanya

    terdistribusi dalam darah.

    Obat yang hanya terdistribusi dalam darah

    adalah merah tripan dan biru evans.

    Dalam patologi klinik biru evans digunakan

    untuk mengukur volume plasma.

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    9/35

    Vd dapat digunakan untuk mengetahui sejauhmana distribusi obat dalam tubuh.

    Contoh Obat X diberikan pada orang dewasa normaldengan BB = 70 Kg

    Vd = 5 L (4,3%BB) ---- Obat terdistribusi dalam

    sirkulasi sistemik Vd= 10-20L (15-27%BB) ---- terdistribusi dalam

    cairan ekstraseluler (CES) Vd = 25-30 L (35-42%BB) ---- terdistribusi dalam

    cairan intraseluler (CIS) Vd = 40 L (60%BB) ---- terdistribusi dalam seluruh

    cairan badan Vd > 100-200 L, ---- terdistribusi sampai pada

    jaringan sekunder

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    10/35

    Vd merupakan parameter individual obatpada pasien dengan BB tertentu.

    Jika Vd dinyatakan L/KgBB adalah

    koefisien distribusi.

    Koefisien distribusi berlaku umum untuk :

    Postur tubuh normal

    Tidak obesitas

    Tidak udema

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    11/35

    Pengikatan Obat Oleh Material Hayati

    SIFAT : Reversibel : Mudah lepas karena ikatannya

    lemah (ikatan : ionik, hidrofobik, hidrogen, Van

    der walls)

    Non Spesifik : Obat dapat diikat oleh molekul

    protein pada tempat yang sama

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    12/35

    FUNGSI KOMPLEKS OBAT-PROTEIN antara

    lain :

    Transport senyawa biologis,

    Contoh : pengangkutan O2 oleh Hb. Fe oleh transferin

    Detoksifikasi keracunan logam berat

    Contoh : pada kasus keracunan Hg, Hg diikat secara kuat oleh gugus

    SH protein sehingga efek toksiknya dapat dinetralkan.

    Mempengaruhi sistem distribusi obat membatasiinteraksi obat reseptor, menghambat metabolisme dan

    ekskresi obat memperpanjang masa kerja obatContoh : Suramin, obat antitripanosoma yang diberikan dosis tunggal

    IV mencegah serangan penyakit tidur 2-3 bulan, karena ukuran

    molekul besar tidak dapat melewati filtrasi glomerulus dan ikatan

    kompleks Suramin-Protein plasma cukup kuat kompleks terdisosiasi

    sangat lambat melepas obat bebas sedikit demi sedikit.

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    13/35

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    14/35

    Plasma Extracellular water

    Plasma protein Tissue protein

    drug

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    15/35

    1. Jumlah tempat pengikatan Semakin banyak tempat pengikatan

    pada molekul protein ---- Semakin

    banyak pula obat yang mampu diikat.Pada umumnya 1 tempat pengikatandapat ditempati oleh 1 atau 2molekul obat.

    nD + P D(n)-P

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    16/35

    2. Kadar Protein

    Jika kadar protein

    meningkat, maka jumlahobat yang diikat oleh

    protein juga meningkat

    sampai suatu saat

    peningkatan kadar

    protein tidak lagi

    berpengaruh terhadap

    jumlah obat yang diikat.

    Plasma albumin

    (g/100ml)

    Fraksiobatterikat(fb)

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    17/35

    Pada kadar protein

    tetap, peningkatan

    kadar obat akan

    menurunkan fraksiobat yang terikat

    Kadar Obat

    Fraksiobatterikat(fb)

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    18/35

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    19/35

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    20/35

    Pengikatan obat oleh protein plasma dan

    jaringan dapat memberikan penjelasan

    mengapa kadar total obat yang tinggi dalam

    darah belum tentu mempunyai keefektifanyang tinggi

    Respon biologis ditentukan oleh kadar

    OBAT BEBAS dalam darah bukan kadar total

    obat dalam darah

    MENGAPA

    ???

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    21/35

    Jika kadar protein

    dalam darah turun,

    maka jumlah obat

    yang terikat juga

    turun dan hal inimengakibatkan

    kadar obat bebas

    naik.

    Berkurangnya kadar

    protein dalamplasma dijumpai

    pada :

    Keadaan MekanismePenyakit hati Menurunnya sintesis proteinTrauma

    Meningkatnya katabolisme protein

    Luka bakar Distribusi albumin ke dalam ruang

    ekstravaskulerPenyakit ginjal Eliminasi protein berlebihan

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    22/35

    4. Afinitas Obat-Protein

    D + P ----------- D-P

    K1

    K2

    DP

    PD

    K

    KKD

    PD

    DP

    1

    2

    K

    KK

    2

    1A

    KA adalah tetapan Kecepatan asosiasi,

    KD adalah tetapan kecepatan disosiasi

    jika KA naik, maka [DP] juga meningkat.

    KA dan KD adalah ukuran afinitas

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    23/35

    fu : fraksi obat unbound(bebas)

    fb : fraksi obat bound (terikat)

    P-DD

    D

    D

    Dfu

    T

    P-DD

    P-D

    D

    P-Dfb

    T

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    24/35

    D1 + P ----------- D1-P

    +

    D2 ----------- D2-P

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    25/35

    Afinitas obat yang didesak (D1) terhadap

    protein sangat tinggi (fraksi obat yang terikat

    > 80%)

    Vd obat yang terdesak kecil

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    26/35

    Obat/ senyawa yang

    didesak

    Obat yg

    mendesak

    akibat

    Warfarin & jenis

    antikoagulan kumarin

    Asam

    mefenamatFenil butazon

    Pendarahan

    Tolbutamid

    (hipoglikemik)

    Fenilbutazon

    Salisilat

    Sulfonamid

    Koma

    hipoglikemik

    Bilirubin Salisilat

    Sulfonamid

    Kernicterus

    Pendesakan obat dari ikatannya dgn protein yang

    mempunyai arti klinis dan perlu diwaspadai

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    27/35

    Suatu obat dapat disimpan dalam jaringan khusus,

    penyimpanan ini bersifat reversibel.

    Banyaknya obat yang tersimpan tergantung pada afinitas

    konstituen sel jaringan terhadap obat dan suplai darah ke

    jaringan.

    Contoh :

    Vitamin B12disimpan di dalam hati. Iodium diambil dari darah oleh kelenjar gondok

    kemudian disimpan sebagai hormon tiroid.

    Turunan barbiturat disimpan dalam jaringan lemak,yang nantinya akan dilepaskan secara perlahan-lahan.

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    28/35

    Perpindahan obat menembus plasenta

    terutama terjadi secara difusi sederhana.

    Faktor penentu kecepatan dan banyaknya

    obat yang ditransfer ke dalam janinditentukan oleh :

    Kelarutan obat dalam lipid

    pKa

    Pengikatan obat oleh protein baik dalam ibu(induk) ataupun dalam janin.

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    29/35

    Mother Fetus

    Polar drug

    Non-polar drug Non-polar drug

    Polar metabolite Polar metabolite

    MATERNAL-FETAL DISTRIBUTION

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    30/35

    Contoh obat yg dapat menembus

    plasenta

    Secara difusi sederhana : hampir semua hipnotik, anestetik,glikosida jantung, kortikosteroid, obat hipotensif,simpatomimetik, sulfonamid, dan antibiotik pd umumnya.

    Secara transport aktif : Vit.B, asam amino, ion organik dansenyawa turunan pirimidin.

    Derajat pengaruh obat thd janin, ditentukan oleh : jenisobat, dosis dan waktu pemberian.

    Jika obat diberikan pd trimester pertama akan menggangguperkembangan organ, jika diberikan pd trimester akhir akanmengganggu fungsi vital fetus. Contoh tragedi TALIDOMID

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    31/35

    Pemberian androgen mengakibatkan maskulinisasijanin wanita.

    Penggunaan tetrasiklin berlebihan menyebabkanpewarnaan kuning (coklat) pada gigi.

    Pemberian morfin selama melahirkan menyebabkanasfixia

    Pemberian antikoagulan dpt menyebabkanpendarahan fatal pd bayi yang baru lahir

    Pemberian antidiabetik golongan sulfonilureamenyebabkan hipoglikemia

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    32/35

    Otak merupakan organ yang sulit ditembus oleh obat,

    karena ada semacam penghalang yaitu Blood-Brain-

    Barrier(BBB).

    Penghalang ini sebenarnya perpanjangan sel khusus di

    dalam otak yang disebut : astrosit. Obat-obat yang sangat larut lipid dengan mudahmenembus penghalang masuk ke otak danmenimbulkan efek, contoh : barbiturat, anestetika. Glukosa sangat sukar larut dalam lipid, sehingga

    masuk ke dalam sel otak melalui transport aktif.

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    33/35

    9. Redistribusi

    Perpindahan obat ke jaringan lain. Contoh : TIOPENTALpKa (7,6), nilai P lemak/air 100 (log P=2) dalam plasma pH

    darah (7,6), bentuk molekul 50% kelarutan dalam lemak

    besar. Pemberian dosis tunggal IV obat cepat didistribusikan

    ke jaringan otak (SSP) terjadi efek anestesi (awal kerja obat

    cepat) namun durasinya pendek.

    Tiopental cepat terakamulasi dalam depo lemak kadar obatdalam plasma turun drastis.

    JADI : durasi yang pendek ini bukan karena mengalami

    biotransformasi yang intensif TETAPI karena redistribusi ke

    dalam otot, kulit dan jaringan lemak

    MENGAPA

    ???

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    34/35

    Time course of thiopental in blood and tissues after

    intravenous administration.

  • 7/29/2019 Kuliah Distribusi Obat

    35/35

    TERIMA KASIH

    ATAS PERHATIANNYA