kuliah blok 7 p umum 2009
DESCRIPTION
hjkgmTRANSCRIPT
Gangguan PertumbuhanGangguan Pertumbuhan
Sel, jaringan, organ lebih kecil dari Sel, jaringan, organ lebih kecil dari normalnormal
AgenesisAgenesis Organ tidak terbentuk sejak lahir. Contoh: Organ tidak terbentuk sejak lahir. Contoh:
ginjal hanya satu waktu lahirginjal hanya satu waktu lahir
AplasiaAplasia Organ telah terbentuk, tetapi terlalu kecil Organ telah terbentuk, tetapi terlalu kecil
dibandngkan dengan ukuran normal. dibandngkan dengan ukuran normal. Contoh: lumen usus tidak terbentukContoh: lumen usus tidak terbentuk
AplastikAplastik Tidak adanya pembentukan jaringan baru. Tidak adanya pembentukan jaringan baru.
Contoh: anemia aplastikaContoh: anemia aplastika
Sel, jaringan, organ lebih kecil…Sel, jaringan, organ lebih kecil…(lanjutan)(lanjutan)
AtresiaAtresia Absennya suatu lubang alami. Contoh: Absennya suatu lubang alami. Contoh:
atresia ani pada anak babiatresia ani pada anak babi
Hipoplasia (pertumbuhan yang tidak Hipoplasia (pertumbuhan yang tidak sempurna)sempurna) Organ gagal untuk berkembang mencapai Organ gagal untuk berkembang mencapai
ukurannya yang normal. Contoh: hipoplasia ukurannya yang normal. Contoh: hipoplasia serebelar pada kucingserebelar pada kucing
AtrofiAtrofi Suatu penurunan dalam jumlah atau ukuran Suatu penurunan dalam jumlah atau ukuran
atau kedua-duanya dari sel pada jaringan atau kedua-duanya dari sel pada jaringan tertentu yang telah mencapai pertumbuhan tertentu yang telah mencapai pertumbuhan dan ukurannya yang normaldan ukurannya yang normal
Sel, jaringan, organ lebih kecil…Sel, jaringan, organ lebih kecil…(lanjutan)(lanjutan)
Jenis-jenis atrofiJenis-jenis atrofi Atrofi karena tidak adanya inervasi Atrofi karena tidak adanya inervasi
saraf. Contoh: ototsaraf. Contoh: otot Atrofi tekanan. Contoh: substansi Atrofi tekanan. Contoh: substansi
amiloid diantara sel-sel hati, amiloid diantara sel-sel hati, menimbulkan atrofi hepatositmenimbulkan atrofi hepatosit
Atrofi karena nutrisi. Contoh: serous Atrofi karena nutrisi. Contoh: serous atrophy of fatatrophy of fat
Atrofi karena tidak digunakan. Contoh: Atrofi karena tidak digunakan. Contoh: alat gerak yang tidak digunakan dalam alat gerak yang tidak digunakan dalam waktu yang lamawaktu yang lama
Sel, jaringan, organ lebih kecil…Sel, jaringan, organ lebih kecil…(lanjutan)(lanjutan)
Jenis-jenis atrofi…Jenis-jenis atrofi…(lanjutan)(lanjutan)
Atrofi karena pengaruh endokrin. Atrofi karena pengaruh endokrin. Contoh: berkurang atau absennya Contoh: berkurang atau absennya adrenocorticotrophic hormone (ACTH) adrenocorticotrophic hormone (ACTH) dapat menyebabkan atrofi korteks dapat menyebabkan atrofi korteks kelenjar adrenaliskelenjar adrenalis
Atrofi fisiologik. Contoh: atrofi timus Atrofi fisiologik. Contoh: atrofi timus dan bursa Fabricius pada ayam dewasadan bursa Fabricius pada ayam dewasa
Sel, jaringan, organ lebih kecil…Sel, jaringan, organ lebih kecil…(lanjutan)(lanjutan)
Jenis-jenis atrofi…Jenis-jenis atrofi…(lanjutan)(lanjutan)
Atrofi karena nekrosis. Contoh: Atrofi karena nekrosis. Contoh: nekrosis sel secara difus dapat nekrosis sel secara difus dapat menyebabkan pengecilan dari organmenyebabkan pengecilan dari organ
Involusi: atrofi yang bersifat totalInvolusi: atrofi yang bersifat total
Atrofi otot jantungAtrofi otot jantung
Atrofi pada payudaraAtrofi pada payudara
Sel, jaringan, organ lebih Sel, jaringan, organ lebih
besar dari normalbesar dari normal
HipertrofiHipertrofi Peningkatan ukuran dari suatu jaringan, organ, atau Peningkatan ukuran dari suatu jaringan, organ, atau
bagian tertentu dari tubuh yang disebabkan oleh bagian tertentu dari tubuh yang disebabkan oleh meningkatnya ukuran dari setiap selmeningkatnya ukuran dari setiap sel
Peningkatan ukuran sel merupakan akibat kenaikan Peningkatan ukuran sel merupakan akibat kenaikan sintesis komponen struktur sel, dan bukan karena sintesis komponen struktur sel, dan bukan karena pembengkakan selpembengkakan sel
Sel, jaringan, organ lebih Sel, jaringan, organ lebih
besarbesar…..…..(lanjutan)(lanjutan)
Dua jenis HipertrofiDua jenis Hipertrofi Hipertrofi kompensatorik. Contoh: salah satu ren Hipertrofi kompensatorik. Contoh: salah satu ren
membesar karena hilngnya atau tidak membesar karena hilngnya atau tidak berfungsinya ren yang lainberfungsinya ren yang lain
Hipertrofi fisiologik. Contoh: hipertrofi uterus Hipertrofi fisiologik. Contoh: hipertrofi uterus selama masa kebuntinganselama masa kebuntingan
Hipertrofi: ditemukan pada organ dengan sel-Hipertrofi: ditemukan pada organ dengan sel-sel yang tidak lagi mengalami mitosis. Contoh: sel yang tidak lagi mengalami mitosis. Contoh: otot jantungotot jantung
Hipertrofi jantung yang ditandai oleh Hipertrofi jantung yang ditandai oleh peningkatan ukuran otot jantungpeningkatan ukuran otot jantung
Sel, jaringan, organ lebih Sel, jaringan, organ lebih
besarbesar…..…..(lanjutan)(lanjutan)
HiperplasiaHiperplasia Peningkatan ukuran dari jaringan atau Peningkatan ukuran dari jaringan atau
organ akibat meningkatnya jumlah dari organ akibat meningkatnya jumlah dari sel penyusun jaringan atau organ sel penyusun jaringan atau organ tersebut. Contoh: hepar (sel-sel masih tersebut. Contoh: hepar (sel-sel masih aktif mengadakan mitosis)aktif mengadakan mitosis)
Dapat bersifat difus ataupun lokalDapat bersifat difus ataupun lokal Contoh hiperplasia difus: goiter difusContoh hiperplasia difus: goiter difus Contoh hiperplasia lokal: hiperplasia nodular Contoh hiperplasia lokal: hiperplasia nodular
pada hepar, lien, dan pancreas anjingpada hepar, lien, dan pancreas anjing
Gambar histologi payudara normalGambar histologi payudara normal
Hiperplasi payudara ditandai oleh Hiperplasi payudara ditandai oleh peningkatan jumlah duktus dan sel peningkatan jumlah duktus dan sel
acinusacinus
Sel, jaringan, organ lebih Sel, jaringan, organ lebih
besarbesar…..…..(lanjutan)(lanjutan)
Contoh hiperplasia:Contoh hiperplasia: Cystic glandular hyperplasia (cystic Cystic glandular hyperplasia (cystic
endometritis) pada uterus anjingendometritis) pada uterus anjing Akantosis: penebalan epidermis karena Akantosis: penebalan epidermis karena
hiperplasia dari stratum malpighihiperplasia dari stratum malpighi Hiperkeratosis: penebalan stratum Hiperkeratosis: penebalan stratum
corneum yang disertai oleh hilangnya corneum yang disertai oleh hilangnya nuclei dari lapisan yang mengalami nuclei dari lapisan yang mengalami keratinisasikeratinisasi
Sel, jaringan, organ lebih Sel, jaringan, organ lebih
besarbesar…..…..(lanjutan)(lanjutan)
Parakeratosis:penebalan stratum Parakeratosis:penebalan stratum corneum yang tidak disertai oleh corneum yang tidak disertai oleh hilangnya nuclei dari lapisan yang hilangnya nuclei dari lapisan yang mengalami keratinisasimengalami keratinisasi
Hiperplasia limfoid: peningkatan jumlah Hiperplasia limfoid: peningkatan jumlah limfosit di dalam nodus lymphaticus limfosit di dalam nodus lymphaticus dan liendan lien
Sel, jaringan, organ lebih Sel, jaringan, organ lebih
besarbesar…..…..(lanjutan)(lanjutan)
Hiperplasia myeloid: jika jaringan Hiperplasia myeloid: jika jaringan lemak di dalam sumsum tulang akan lemak di dalam sumsum tulang akan diganti oleh jaringan hematopoietik diganti oleh jaringan hematopoietik yang aktifyang aktif
Hiperplasia reticuloendothelial: Hiperplasia reticuloendothelial: proliferasi elemen reticuloendothelial proliferasi elemen reticuloendothelial di dalam berbagai organ. Contoh: di dalam berbagai organ. Contoh: tuberkulosistuberkulosis
Displasia (Perkembangan Displasia (Perkembangan
Jaringan yang Abnormal)Jaringan yang Abnormal)
Perubahan mikroskopik yang ditandai Perubahan mikroskopik yang ditandai oleh hilangnya susunan normal atau oleh hilangnya susunan normal atau keseragaman bentuk atau kedua-keseragaman bentuk atau kedua-duanya dari sel-sel tertentuduanya dari sel-sel tertentu
Displasia dan hiperplasia dapat Displasia dan hiperplasia dapat melanjut menjadi tumbuh gandamelanjut menjadi tumbuh ganda
MetaplasiaMetaplasia
Transformasi dari suatu jaringan Transformasi dari suatu jaringan dewasa yang telah berdiferensiasi dewasa yang telah berdiferensiasi secara maksimal menjadi jaringan secara maksimal menjadi jaringan lain yang masih ada hubungannyalain yang masih ada hubungannya Contoh: Squamous metaplasia: Contoh: Squamous metaplasia:
transformasi dari epitel kolumner transformasi dari epitel kolumner menjadi epitel squamousmenjadi epitel squamous
Etiologi: iritasi kronis (epitel bronki); Etiologi: iritasi kronis (epitel bronki); endokrin (mixed mammary tumor); endokrin (mixed mammary tumor); nutrisi (defisiensi vitamin A) nutrisi (defisiensi vitamin A)
Dua macam metaplasia:Dua macam metaplasia: Metaplasia epitelial: Metaplasia epitelial:
Transformasi dari epitel kuboid atau Transformasi dari epitel kuboid atau kolumner menjadi epitel squamous. kolumner menjadi epitel squamous. Contoh: defisiensi vitamin A; cystitis Contoh: defisiensi vitamin A; cystitis kroniskronis
Metaplasia mesenkimal:Metaplasia mesenkimal: Transformasi dari sel-sel mioepitelial Transformasi dari sel-sel mioepitelial
menjasi kondrosit atau osteositmenjasi kondrosit atau osteosit
Metaplasia bentuk lain:Metaplasia bentuk lain: Metaplasia dari tulang:Metaplasia dari tulang:
Pembentukan jaringan tulang Pembentukan jaringan tulang ditempat yang tidak sewajarnya. ditempat yang tidak sewajarnya. Contoh: adanya jaringan tulang di Contoh: adanya jaringan tulang di septa alveoli pulmo (sapi atau anjing)septa alveoli pulmo (sapi atau anjing)
Metaplasia mieloid:Metaplasia mieloid: Adanya aktivitas mielopoiesis Adanya aktivitas mielopoiesis
(pembentukan sumsum tulang) di (pembentukan sumsum tulang) di berbagai organ, misalnya lien, hepar, berbagai organ, misalnya lien, hepar, nodus lymphaticus nodus lymphaticus
Gangguan Metabolisme SelGangguan Metabolisme Sel
Reaksi dari sel, jaringan, atau organ terhadapReaksi dari sel, jaringan, atau organ terhadappenyebab penyakitpenyebab penyakit
Adaptasi:Adaptasi: Penyesuaian terhadap rangsangan fisiologik atau Penyesuaian terhadap rangsangan fisiologik atau
patologik tertentu. Contoh: hipertrofi, atrofi, patologik tertentu. Contoh: hipertrofi, atrofi, hiperplasiahiperplasia
Kerusakan yang bersifat reversibel:Kerusakan yang bersifat reversibel: Terjadi jika kemampuan beradaptasi dari sel telah Terjadi jika kemampuan beradaptasi dari sel telah
terlampaui. Biasanya sel akan kembali normal, jika agen terlampaui. Biasanya sel akan kembali normal, jika agen perusaknya telah hilang perusaknya telah hilang
Kerusakan yang bersifat irreversibel:Kerusakan yang bersifat irreversibel: Akan berakhir dengan kematian (nekrosis) dari sel dan Akan berakhir dengan kematian (nekrosis) dari sel dan
tidak akan berfungsi normal kembali walaupun agen tidak akan berfungsi normal kembali walaupun agen perusaknya telah hilangperusaknya telah hilang
PENYIMPANGANPENYIMPANGANDARI NORMALDARI NORMAL
NORMALNORMAL
TITIK IREVERSIBELTITIK IREVERSIBEL EQUILIBRIUMEQUILIBRIUM
NEKROSISNEKROSIS
LEVELLEVELHOMEOS-HOMEOS-
TATIKTATIK
PROSESPROSESDEGRA-DEGRA-
DASIDASI
WAKTUWAKTU
FISIKOKIMIAFISIKOKIMIA
KONSEPTUAL KERUSAKAN SELKONSEPTUAL KERUSAKAN SEL
Kerusakan sel, jaringan, atau Kerusakan sel, jaringan, atau
organ yang bersifat reversibelorgan yang bersifat reversibel
Degenerasi:Degenerasi: Kerusakan sel, jaringan, atau organ Kerusakan sel, jaringan, atau organ
yang bersifat reversibel, meliputi aspek yang bersifat reversibel, meliputi aspek morfologik dan fungsinalmorfologik dan fungsinal
Degenerasi yang ditandai oleh Degenerasi yang ditandai oleh
adanya akumulasi intraselularadanya akumulasi intraselular
Akumulasi air:Akumulasi air: Kebengkakan sel akut (cloudy swelling, Kebengkakan sel akut (cloudy swelling,
degenrasi parenkimatosa, degenrasi degenrasi parenkimatosa, degenrasi albuminosa, degenerasi granular)albuminosa, degenerasi granular) Perubahan awal dari sel yang mengalami lesi Perubahan awal dari sel yang mengalami lesi
tertentutertentu Jaringan yang sering terkena: hepar, tubuli Jaringan yang sering terkena: hepar, tubuli
renalis, miokardium, berbagai kelenjarrenalis, miokardium, berbagai kelenjar
Kebengkakan sel akut …Kebengkakan sel akut …(lanjutan)(lanjutan) Etiologi:Etiologi:
Faktor mekanikFaktor mekanik Hipoksia atau anoksiaHipoksia atau anoksia Toksik (bahan kimia atau obat-obatan)Toksik (bahan kimia atau obat-obatan) Lipid peroksidasiLipid peroksidasi Beberapa penyakit viral atau bakterialBeberapa penyakit viral atau bakterial Pengaruh imunologikPengaruh imunologik
Kebengkakan sel akut …Kebengkakan sel akut …(lanjutan)(lanjutan) Perubahan makroskopik:Perubahan makroskopik:
Tidak tersifatTidak tersifat Dapat terjadi pembengkakan organ (jika Dapat terjadi pembengkakan organ (jika
semua sel dalam organ telah membengkak)semua sel dalam organ telah membengkak) Organ yang membengkak dapat terlihat Organ yang membengkak dapat terlihat
pucatpucat
Perubahan mikroskpik: Perubahan mikroskpik: Sel-sel tampak membesar, lebih pucat, dan Sel-sel tampak membesar, lebih pucat, dan
letaknya berdesak-desakanletaknya berdesak-desakan Sitoplasma terlihat keruh, tersebar, dan Sitoplasma terlihat keruh, tersebar, dan
kadang-kadang ditemukan adanya vakuolekadang-kadang ditemukan adanya vakuole
Kebengkakan sel akut …Kebengkakan sel akut …(lanjutan)(lanjutan) Perubahan mikroskopik…Perubahan mikroskopik…(lanjutan)(lanjutan)
Pada tubuli renalis atau berbagai kelenjar Pada tubuli renalis atau berbagai kelenjar pembengakakan sel menyebabkan pembengakakan sel menyebabkan penyempitan lumen dan batasnya menjadi penyempitan lumen dan batasnya menjadi iregulariregular
Penyebab utama kebengkakan sel Penyebab utama kebengkakan sel akut:akut:
Gangguan mekanisme yang mengatur Gangguan mekanisme yang mengatur gradient osmotic dari membran selgradient osmotic dari membran sel Keadaan normal: pompa natrium akan Keadaan normal: pompa natrium akan
mendorong Na+ keluar dari dalam sel dan mendorong Na+ keluar dari dalam sel dan menarik K+ masuk ke dalam selmenarik K+ masuk ke dalam sel Reaksi ini membutuhkan enerji yang dihasilkan Reaksi ini membutuhkan enerji yang dihasilkan
di dalam membran seldi dalam membran sel
Gangguan mekanisme ….Gangguan mekanisme ….(lanjutan)(lanjutan)
Jika sel rusak:Jika sel rusak: Gangguan ensim ATP-ase, akan menyebabkan Gangguan ensim ATP-ase, akan menyebabkan
gangguan produksi enerji oleh membran sel, gangguan produksi enerji oleh membran sel, sehingga:sehingga: Na+ tetap di dalam sel, yang mengakibatkan Na+ tetap di dalam sel, yang mengakibatkan
peningkatan tekanan osmotik di dalam sel, peningkatan tekanan osmotik di dalam sel, sehingga H2O akan masuk ke dalam sel, dan sehingga H2O akan masuk ke dalam sel, dan selanjutnya menyebabkan kebengkakan selselanjutnya menyebabkan kebengkakan sel
Degenerasi hidropik (degenerasi Degenerasi hidropik (degenerasi vakuolar, balooning degeneration)vakuolar, balooning degeneration)
Etiologi :Etiologi :
- Mekanik- Mekanik
- Hipoksia/anoksia- Hipoksia/anoksia
- Toksik- Toksik
- Peny. Bakterial- Peny. Bakterial
- Penyakit viral: pox, dog distemper - Penyakit viral: pox, dog distemper
(epitel vesica urinaria)(epitel vesica urinaria)
Degenerasi hidropik…Degenerasi hidropik…(lanjutan)(lanjutan)
Lokasi Lokasi : Berbagai sel epithel (kulit, vesica: Berbagai sel epithel (kulit, vesica
urinaria)urinaria)
Makroskopik Makroskopik : tidak tersifat: tidak tersifat
Pembesaran organ lebih pucat, Pembesaran organ lebih pucat,
kosistensi lebih rapuhkosistensi lebih rapuh
Mikroskopik Mikroskopik : Sel membengkak, vakuola : Sel membengkak, vakuola dalam dalam sitoplasma; beberapa sitoplasma; beberapa vakuolavakuola
dapat bersatu membentuk vakuoladapat bersatu membentuk vakuola
yang lebih besaryang lebih besar
Degenerasi hidropik pada ginjalDegenerasi hidropik pada ginjal
Degenerasi hidropik pada hatiDegenerasi hidropik pada hati
Perubahan mikroskopik yang mirip Perubahan mikroskopik yang mirip (diagnosis diferensial): (diagnosis diferensial):
Akumulasi lemakAkumulasi lemak Akumulasi glikogenAkumulasi glikogen Otolisis postmortalOtolisis postmortal
Perlu pewarnaan khusus: Perlu pewarnaan khusus: Akumulasi lemak dengan Sudan III: merah-kekuninagnAkumulasi lemak dengan Sudan III: merah-kekuninagn Akumulasi glikogen dengan periodic acid schiff (PAS) Akumulasi glikogen dengan periodic acid schiff (PAS)
reaction: merah keunguanreaction: merah keunguan
Akumulasi lipidAkumulasi lipid
Degenerasi melemakDegenerasi melemak
Lokasi : Lokasi : Hepar, ren, myocardiumHepar, ren, myocardium
Etiologi : Etiologi : Lemak berlebihan dalam pakan Lemak berlebihan dalam pakan Malnutrisi Malnutrisi Penyakit kronis Penyakit kronis
Degenerasi melemak …Degenerasi melemak …(lanjutan)(lanjutan)
Etiologi …Etiologi …(lanjutan)(lanjutan) Defisiensi faktor lipotrofik Defisiensi faktor lipotrofik Hipoksia/anoksia Hipoksia/anoksia Keracunan alkohol, fosfor, CCl4Keracunan alkohol, fosfor, CCl4 Diabetes melitusDiabetes melitus
Degenerasi melemak Degenerasi melemak … (Lanjutan)… (Lanjutan)
Perubahan makroskopik:Perubahan makroskopik: Organ berwarna kuningOrgan berwarna kuning Kasus berat : Kasus berat :
Organ membesar, kuning merata, konsistensi rapuh, Organ membesar, kuning merata, konsistensi rapuh, bidang sayatan berminyakbidang sayatan berminyak
Perubahan mikroskopik : Perubahan mikroskopik : Vakuole berbagai ukuran di dalam sitoplasmaVakuole berbagai ukuran di dalam sitoplasma Kasus beratKasus berat vakuole mendesak nukleus ke tepivakuole mendesak nukleus ke tepi
Perubahan mikroskopik yang Perubahan mikroskopik yang
mirip (diagnosis diferensial): mirip (diagnosis diferensial): Degenerasi hidropikDegenerasi hidropik Akumulasi glikogenAkumulasi glikogen
Perlu pewarnaan khusus: Perlu pewarnaan khusus: Akumulasi lemak dengan Sudan III: merah-kekuninagnAkumulasi lemak dengan Sudan III: merah-kekuninagn Akumulasi glikogen dengan periodic acid schiff (PAS) Akumulasi glikogen dengan periodic acid schiff (PAS)
reaction: merah keunguanreaction: merah keunguan
Steatosis (lipidosis, perubahan lemak)Steatosis (lipidosis, perubahan lemak)
Akumulasi lemak netral di dalam sitoplasma Akumulasi lemak netral di dalam sitoplasma selsel
Produksi trigliserida yang berlebihan Produksi trigliserida yang berlebihan sehingga lemak mengumpul sebagai globuli sehingga lemak mengumpul sebagai globuli trigliserida yang besar di dalam sitoplasmatrigliserida yang besar di dalam sitoplasma
Lokasi: hati, miokardium, otot skelet, Lokasi: hati, miokardium, otot skelet, kadang pankreaskadang pankreas
Contoh: steatosis pada hatiContoh: steatosis pada hati Etiologi: Keracunan akut, penyakit metabolik Etiologi: Keracunan akut, penyakit metabolik
kronis (diabetes melitus), hipoksia kronis, kronis (diabetes melitus), hipoksia kronis, peningkatan kadar lipid darah yang kronispeningkatan kadar lipid darah yang kronis
Perubahan mikroskopik: akumulasi lipid Perubahan mikroskopik: akumulasi lipid menyebabkan sel membesar, pucat, dan menyebabkan sel membesar, pucat, dan “berkilat” “berkilat”
Mekanisme degenerasi melemak:
Kerusakan sel/defisiensi nutrisi penurunan produksi protein (er) lipoprotein tidak terbentuk lipid tetap dalam sel lipid ditimbun di dalam sel
Gangguan penggabungan lipid dengan protein
Gangguan pembebasan lipoprotein dari sel Hambatan oksidasi asam lemak Terlalu banyak asam lemak yang dibawa ke
hepar (peningkatan absorpsi usus; pembesaran lemak dari jaringan adiposus)
Degenerasi melemak hati ditandai vakuola yang jelas pada sitoplasma
Akumulasi glikogenInfiltrasi glikogen : timbunan glikogen yang abnormal di dalam sel
Normal: karbohidrat glukosa (darah) ditimbun sebagai glikogen (hati,
otot)
Refleksi hiper glisemia diabetes mellitus
Lokasi: ren, hepar, myocardium (jarang)
Etilogi: Diabetes mellitus hiperglisemia kronis
Defisiensi ensim.G-6-P-ase (glukosa-6-fosfatase)
Glycogen storage disease
Mekanisme infiltrasi glikogen
Hiperglisemia: kadar glukosa darah tinggi sehingga terjadi gangguan metabolisme yang menyebabkan adanya penimbunan glikogen
Ren: kondis hiperglisemia akan meningkatkan reabsorbsi glukosa pada saat filtrasi glomerular sehingga glukosa akan ditimbunan di dalam tubuli
Perubahan makroskopik: Tidak spesifik
Perubahan mikroskopik : Sel membengkak, Vakuole yang ” jelas” di dalam sitoplasma; Kadang-kadang didalam nuklei
Contoh: hepar anjing yang menderita diabetes melitus atau hepar ruminansia tua
Fiksasi jaringan dengan: Alkohol absolut Larutan Carnoy’s aga glikogen tidak larut dalam air
Diferensial diagnosis: Degenerasi melemak Degenerasi hidropik
Best carmine stain: glikogen: merah muda PAS: glikogen: merah keunguan Sudan III: lemak: merah kekuningan
Infiltrasi glikogen pada tubuli ginjalInfiltrasi glikogen pada tubuli ginjal
Inklusi Intraselular
Tetes hialin Benda kecil, berwarna merah muda di
dalam sitoplasma Contoh: Tetes hialin di dalam epitel tubuli
renalis
Inklusi Intraselular…(lanjutan)
Benda inklusi (inclusion bodies) Dapat ditemukan di dalam sel
Sitoplasma (intra cytoplasmic) Nukleus (intra nuclear) Dapat berwarna eosinofilik, basofilik atau
amfofilik Dapat ditemukan sendiri-sendiri atau
berkelompok
Inklusi Intraselular…(lanjutan)
Contoh: Intranuclear inclusion bodies di dalam sel hepar
anjing yang menderita infectious canine hepatitis Intracytoplasmic inclusion bodies (negri bodies) di
di dalam sel-sel Purkinye cerebellum penderita Rabies
Intracytoplasmic inclusion bodies (Bollinger bodies) di dalam epidermis ayam yang menderita pox
Degenerasi yang Ditandai Oleh Akumulasi Ekstraselular
Akumulasi protein Perubahan hialin
Hialinisasi: proses perubahan dari jaringan normal menjadi salah satu bentuk hialin
Contoh; jaringan ikat hialin, epitel/selular hialin, keratohialin, muscular hyalin (zenker’s hyalin, zenker’s necrosis), hyalin cast 9intra selular), tetes-tets hialin (intra selular)
Amiloidosis
Timbunan amiloid di luar sel, terutama membrana basalis
Lokasi: Dinding pembuluh darah berbagai jaringan,
terutama glomeruli renalis, sinusoid hepar, folikel limfatik, arteriola sentralis (lien)
Amiloid: substansi amorf berwarna eosinofilik
(glikoprotein)
Klasifikasi amiloidosis: Amiloidosis primer:
Distribusi bersifat sistemik Merupakan amiloid B (asal
imunoglobulin) Tidak mengikuti suatu proses penyakit Lokasi: pulmo, kulit, cor, otot seran
lintang, pembuluh darah
Klasifikasi amiloidosis…(lanjutan)
Amiloidosis sekunder Distribusi bersifat sistemik Merupakan amiloid A (tidak diketahui asal usulnya) Banyak dihubungkan dengan penyakit kronis yang
disertai aktivitas sistem imun yang berlebihan Lokasi: hepar, lien, ren, glandula adrenalis Contoh: tuberkulosis, osteomielitis, rheumatoid
arthritis, hewan yang mengalami imunisasi berlebihan untuk produksi antiserum (kuda)
Amiloidosis …(lanjutan)
Perubahan mikroskopik: Ren:timbunan amyloid didalam glomeruli Hepar: diantara sinusoid atrofi sel
hepar Lien: sekitar folikel limfatik; dinding
arteriola sentralisBentuk yang paling sering :
Amyloidosis sekunder
Kalsifikasi
Penimbunan garam-garam kalsium pada jaringan lunak
Dua bentuk: Kalsifikasi distrofik
Erat dengan kerusakan jaringan, degenerasi atau kematian sel, denaturasi protein dalam jaringan yang menyebabkan presipitasi garam kalsium
Contoh: Tuberkulosis (sapi), esophagostomiasis (domba), White muscle disease 9anak sapi)
Kalsifikasi…(lanjutan)
Kalsifikasi metastatik: Pertanda adanya kadar kadar kalsium
serum yang tinggi, kelebihan vitamin D, atau hiperparatiroidismus
Lokasi: membrana basalis dan serabut elastik organ tertentu, terutama arteri
Contoh: uremia akan menimbulkan kalsifikasi pada musculus intercostalis dari pleura; kalsifikasi membrana basalis ren; kalsifikasi tunica media arteri pada berbagai organ
Kalsifikasi…(lanjutan)
Perubahan makroskpik: Biasanya terlihat sebagai timbunan
granular, berwarna putih kepucatan Perubahan mikroskopik:
Kalsium akan terlihat sebagai agregat berwarna biru muda sampai biru tua
Gout
Penyakit yang timbul jika terjadi deposisi asam urat dan kristal urat
Penyebab: gangguan metabolisme purin Lokasi: ruang sensi, membrana serosa
(pleura, peritoneum, perikardium, tubuli renalis)
Dua jenis gout: Gout bentuk artikular (persendian) Gout bentuk viseral (permukaan serosa alat
viseral) Gout paling sering pada spesies Avian
Daftar Pustaka
Introduction to Veterinary Pathology, 3rd ed., 2006. Cheville, N.F.
General Veterinary Pathology, 1978. Thomson, R.G.