kuliah 2 tuna longline tpi

74
PERIKANAN RAWAI TUNA TUNA LONGLINE

Upload: samsudin10

Post on 01-Jul-2015

358 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

PERIKANAN RAWAI TUNA

TUNA LONGLINE

Page 2: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

ILUSTRASI PERIKANAN TUNA

Karakteristik Tuna

Exportable : Komoditi eksporInvisible : Tidak dapat terlihat secara langsung di lautCommon property : Sumberdaya tuna & cakalang di laut merupakan milik umum High risk : Risiko bahaya dalam proses penangkapan tuna & cakalang cukup tinggi Highly perishable : Komoditi tuna & cakalang cepat mengalami pembusukan

Page 3: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

Longline merupakan hasil pengembangan teknik pada perikanan pancing. Dimana prinsip yang utama yaitu memasang umpan aseli pada mata pancing, kemudian mempengaruhi ikan agar memangsa umpan yang diletakkan pada mata pancing

DEFINISI :

Rawai tuna (tuna longline) adalah alat tangkap yang disebut dengan pancing yang dioperasikan secara horizontal dan terbentang memanjang dalam perairan yang cukup luas pada kedalaman tertentu, terdiri dari tali utama (main line) yang berangkai dengan tali-tali cabang (branch line) yang dilengkapi pancing dan tersusun dalam unit-unit yang disebut basket

Page 4: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi
Page 5: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi
Page 6: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi
Page 7: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

120 GT

Page 8: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

TUNA LONGLINE DI BITUNG

Page 9: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

KAPAL TUNA LONGLINE TIPE BAGAN SIAPIAPI

Page 10: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

JENIS IKAN

HASIL TANGKAPAN :

Tuna

dan

tuna lainnya (Billfish)

Page 11: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

MAIN TARGET : IKAN TUNA

MADIDIHANG YELLOWFIN TUNAThunnus albacares

Page 12: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

TUNA MATA BESAR BIGEYE TUNAThunnus obesus

MAIN TARGET : IKAN TUNA

Page 13: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

ALBAKORA ALBACOREThunnus alalunga

MAIN TARGET : IKAN TUNA

Page 14: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

MAIN TARGET : IKAN TUNA

TUNA SIRIP BIRU SELATAN SOUTHERN BLUEFIN TUNAThunnus maccoyii

Page 15: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

MAIN TARGET : IKAN TUNA

TUNA SIRIP BIRU UTARANORTHERN BLUEFIN TUNAThunnus thynnus)

Page 16: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

MAIN TARGET : IKAN TUNA

TUNA SIRIP HITAM BLACKFIN TUNA Thunnus atlanticus)

Page 17: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

TUNA EKOR PANJANG (LONGTAIL TUNA / Thunnus tonggol)

Page 18: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

TARGET IKAN HASIL TANGKAPAN

SECOND TARGET (BY-CATCH)

IKAN PEDANG / JANGILUS / TODAK (BROADBILL SWORDFISH / Xiphias gladius)

SETUHUK LORENG (STRIPPED MARLIN / Tetrapturus audax)

SETUHUK HITAM (BLACK MARLIN / Makaira indica)

IKAN LAYARAN / GEULANG PAYUNG (INDO-PASIFIC / Istiophorus orientalis)

Page 19: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

TARGET IKAN HASIL TANGKAPAN

SECOND TARGET (BY-CATCH)

SETUHUK PUTIH (INDO-PASIFIC BLUE MARLIN / Makaira mazara)

IKAN TUMBUK (SHORTBILL SPEARFISH / Tetrapturus angustirostris)

CUCUT MARTIL (HAMMERHEAD SHARK / Sphyrna blochii)

CUCUT GERGAJI (SAWFISH / Pristopsis microdon)

Page 20: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

ILUSTRASI PERIKANAN TUNA

Hook rate = 8-10 Hook rate = 5-6

Hook rate = 3-4 Hook rate = 1-2

Hasil tangkapan ikan tuna dan billfish, per 100 mata pancing

1952

1958

1964

1980

(Meyers & Worm 2003 vide Purwito Martosubroto, 2005)

Page 21: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

Trend hasil tangkapan tuna oleh Indonesia di Samudra India bagian timur

0

50000

100000

150000

200000

250000

30000019

93

1994

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

T A H U N

HA

SIL

TA

NG

KA

PA

N

(TO

N)

AlbacoreBigeye tunaBlack marlinBlue marlinFrigate and bullet tunasIndo-Pacif ic king mackerelIndo-Pacif ic sailf ishKaw akaw aMarlins,sailf ishes,etc. neiNar.-b.Spanish mackerelSkipjack tunaSouthern bluefin tunaStriped marlinSw ordfishTuna-like fishes neiWahooYellow fin tunaTotal

ILUSTRASI PERIKANAN TUNA

(Komisi Tuna Indonesia vide Purwito Martosubroto, 2005)

Page 22: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

ILUSTRASI PERIKANAN TUNA

Kondisi Daerah Penangkapan Tuna

Page 23: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

Tagging of bigeye tuna (Thunnus obesus)

tagging of bigeye tuna (Thunnus obesus) aboard NOAA research vessel Townsend Cromwell in waters adjacent

to Kailua-Kona, Hawaii

Menangkap seekor bigeye tuna dengan alat tangkap longline

Mengangkat tuna dengan jaring

Melepaskan mata pancing dari mulut tuna

Page 24: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

Tagging of bigeye tuna (Thunnus obesus)

Membuat sayatan untuk tagging

Memasukkan tag Menjahit kembali luka yang disayat

Page 25: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

Tagging of bigeye tuna (Thunnus obesus)

Tag konvensionalMelepaskan tuna yang sudah di tag

Alat taging dari Northwest Marine Technology Inc.

Page 26: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

Sea Surface temperature and bigeye tuna track

Page 27: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

Sea Surface temperature and bigeye tuna track

Page 28: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

Sea Surface temperature and bigeye tuna track

Page 29: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

Sea Surface temperature and bigeye tuna track

Page 30: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

Sea Surface temperature and bigeye tuna track

Page 31: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

ALAT TANGKAP TUNA LONGLINE

Page 32: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

ALAT TANGKAP TUNA LONGLINE

Page 33: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

ALAT TANGKAP TUNA LONGLINE

Page 34: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

METODE OPERASI PENANGKAPAN

PERSIAPAN OPERASI PENANGKAPAN

MUAT PERBEKALAN

PERSIAPAN UMPAN

IKAN UMPAN DALAM KEADAAN SEGAR (BANDENG, LEMURU, CUMI)

STRUKTUR TUBUH TAHAN DALAM PENANGKAPAN, YAITU SELAMA PERSIAPAN OPERASI PENANGKAPAN DAN SELAMA TERENDAM DALAM AIR

HARGA MURAH ?

JUMLAHNYA BANYAK

MEMILIKI WARNA KULIT YANG TERANG DAN MENGKILAT

BAU CUKUP TAJAM

UKURAN SESUAI (FL 15-25 CM DAN LEBAR 4-5 CM)

PENAMPAKAN BAIK, UMPAN AGAK LEMAS DAN KELIHATAN SEOLAH-OLAH HIDUP JIKA BERADA DALAM AIR KARENA PENGARUH ARUS

Page 35: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

METODE OPERASI PENANGKAPAN

PELAKSANAAN OPERASI PENANGKAPAN

OPERASI PENANGKAPAN : SETTING; DRIFTING; HAULING

IDENTIFIKASI FISHING GROUND :

TIME SERIES DATA;

KONDISI OSEANOGRAFI INSITU (SUHU, SALINITAS VIA FAXIMAIL);

SCHOOLING TUNA VIA FISH FINDER

PERSIAPAN SETTING :

PENYIAPAN UMPAN; BRANCH LINE; RADIO BUOY, PELAMPUNG; LIGHT BUOY; PENYAMBUNGAN MAIN LINE

Page 36: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

METODE OPERASI PENANGKAPAN

SETTING :

SETTING DILAKUKAN SEKITAR PUKUL 04:00 HINGGA PUKUL 09:00 PAGI; SETTING DILAKUKAN DI BAGIAN BURITAN KAPAL

RADIO BUOY PERTAMA DILEMPARKAN KE LAUT DISUSUL DENGAN 2 PELAMPUNG; MEMASANG SNAP BRANCH LINE PADA MAIN LINE (BEL BERBUNYI); BRANCH LINE DAN MATA PANCING BERUMPAN DILEMPARKAN; SETELAH 7 ATAU 14 KALI BEL BERBUNYI (JUMLAH MATA PANCING YANG DIGUNAKAN PER BASKET) DIPASANG SNAP TALI PELAMPUNG DAN PELAMPUNGNYA KEMUDIAN DILEMPARKAN KE LAUT DAN SETERUSNYA HINGGA PELEMPARAN RADIO BUOY TERAKHIR. SETIAP 30 PELAMPUNG (30 BASKET) DIPASANG 1 LIGHTBUOY.

Page 37: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

METODE OPERASI PENANGKAPAN

SETTING

Page 38: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

METODE OPERASI PENANGKAPAN

DRIFTING :

DRIFTING DILAKUKAN DENGAN MELEPASKAN KONSTRUKSI TUNA LONGLINE DAN BERGERAK BEBAS MENGIKUTI ARUS; DRIFTING DILAKUKAN SEKITAR 5 JAM; SAAT DRIFTING MESIN UTAMA KAPAL DIMATIKAN DAN ABK BERISTIRAHAT; MENJELANG 5 JAM DRIFTING KAPAL MENDETEKSI LOKASI ALAT TANGKAP MELALUI PENDETEKSIAN RADIO BUOY DENGAN RADIO DETECTION FINDER (RDF); SETELAH DIKETEMUKAN, KAPAL BERGERAK MENUJU ALAT TANGKAP DAN ABK MEMPERSIAPKAN DIRI TERMASUK PERALATAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MELAKUKAN HAULING.

Page 39: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

METODE OPERASI PENANGKAPAN

HAULING :

HAULING DILAKUKAN DI BAGIAN TENGAH KAPAL KE ARAH HALUAN DI SEBELAH KANAN KAPAL; HAULING DILAKUKAN SEKITAR PUKUL 14:00; LAMANYA HAULING AKAN TERGANTUNG BANYAKNYA JUMLAH HASIL TANGKAPAN KARENA AKAN MEMBUTUHKAN WAKTU UNTUK PENANGANAN IKAN HASIL TANGKAPAN DI ATAS DEK KAPAL;

Page 40: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

PENANGANAN IKAN TUNA

Page 41: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

PENANGANAN IKAN TUNA

PENGELUARAN DARAH DENGAN CARA PEMOTONGAN NADI DARAH DARI INSANG KE JANTUNG

Page 42: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

PENANGANAN IKAN TUNA

Page 43: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

PENANGANAN IKAN TUNA

PENYIMPANAN IKAN TUNA DALAM PALKAH UNTUK PRODUK FRESH TUNA

Page 44: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

PENANGANAN IKAN TUNA

Page 45: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

PENANGANAN IKAN TUNA

Page 46: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

PENANGANAN IKAN TUNA

Page 47: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

PENANGANAN IKAN TUNA

Page 48: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

PENANGANAN IKAN TUNA

Page 49: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

DAMPAK PENANGKAPAN TUNA LONGLINE

TERHADAP SPESIES LAINNYA

Page 50: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

TERIMA KASIH

I’m not TERRORIST,Fisherman of course

Page 51: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

TAMBAHAN

MOVIE

Page 52: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

NYLON FILAMENT

TETORON / HONEN TYPE NYLON CORE /VECTRAN CORE / DYNEMA CORE

MAIN LINE

MAIN LINE

Main line adalah tali utama yang berfungsi sebagai pangkal dari semua ikatan tali cabang

BAGIAN/BAHAN ALAT TANGKAP DAN ALAT BANTU TUNA LONGLINE

Page 53: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

BRANCH LINE

SEKIYAMA

TETORON

TETORON

Branch line (tali cabang) adalah tali mata pancing yang terikat pada tali utama

Sekiyama adalah tali yang salah satu ujungnya dibuat simpul mata yang dihubungkan dengan sakite

Page 54: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

Wire leader adalah wire yang menghubungkan sekiyama swivel dengan kail tuna

Page 55: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi
Page 56: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

Branch line snap adalah peniti rawai untuk mengkaitkan branch line ke main line

Swivel adalah kili-kili pada branch line snood

Page 57: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi
Page 58: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

Hook (kail) adalah pancing yang khusus untuk menangkap ikan tuna yang dilengkapi dengan cincin pancing (hook ring)

Page 59: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

Top buoy dan fuji light adalah logam yang diikatkan pada puncak buoy sebagai radar reflector agar kedudukannya dapat terdeteksi oleh radar. Fuji light adalah reflektor cahaya yang bila terkena sinar dapat terdeteksi oleh cahaya search light dan dilengkapi dengan bahan fluorescence

Page 60: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

ISTILAH :

Branch line snap ring adalah lingkaran tali yang menghubungkan branch line snap dengan branch line

Branch line snood adalah pangkal tali cabang yang menghubungkan branch line snap ring dengan swivel

Sakite adalah tali penghubung antara swivel dengan branch line snood

Sekiyama swivel adalah kili-kili pada bagian sekiyama

Tali pelampung (buoy line) adalah tali yang menghubungkan pelampung dengan tali utama

Page 61: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

ISTILAH :

Buoy line snap adalah peniti pengkait buoy line dengan main line di setiap basket

Buoy line snap ring adalah lingkaran tali yang menghubungkan buoy line snap dengan buoy line

Pelampung (buoy) adalah benda terapung yang berfungsi sebagai penahan berat dan gaya yang terjadi pada suatu alat tangkap

Buoy snap ring adalah lingkaran tali yang diikatkan pada buoy sebagai penghubung antara pangkal simpul buoy dengan buoy snap

Buoy snap adalah pengkait yang berbentuk peniti sebagai pengkait buoy dengan buoy line

Page 62: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

SPESIFIKASI TEKNIS TUNA LONGLINE

Susunan komponen tali utama (main line)

KOMPONEN BAHAN UKURAN

Tali Utama (Main Line) Polyester 6,5 mm 55000 – 62500 m

Susunan satu komponen bola pelampung (buoy)

KOMPONEN BUOY

BAHAN UKURAN

(a) Buoy (bola pelampung) ABS plastic buoy 300 mm

(a) Top buoy Plate and pole -

(a) Fuji light Luminous plate 3 pcs -

(a) Swivel Leaden barrel swivel 60 gr

(a) Buoy snap ring Polyester 6,5 mm panjang 47 cmberat 33.27 gr

(a) Buoy snap Stainless snap 35 X 125 mm berat 42 gr

Page 63: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

SPESIFIKASI TEKNIS TUNA LONGLINE

Komponen tali pelampung (buoy line)

KOMPONEN BUOY LINE

BAHAN UKURAN

1. Buoy line snap Stainless snap 35 X 125 mm berat 42 gr

2. Buoy line snap ring Polyester 6,5 mm panjang 47 cmberat 33.27 gr

3. Buoy line Polyester 6,5 mm 35 m

Page 64: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

SPESIFIKASI TEKNIS TUNA LONGLINE

Rangkaian komponen tali cabang (branch line)

No. KOMPONEN BRANCH LINE

BAHAN UKURAN

1. Branch line snap Stainless snap 35 X 125 mm berat 42 gr

2. Branch line snap ring Polyester 4,5 mm panjang 47 cm berat 15.70 gr

3. Branch line snood(pangkal branch line)

Polyester 4,5 mm panjang 25 cm berat 417,50 gr

4. Swivel No. 1 Leaden barrel swivel berat 60 gr

5. Sakite Polyester 4,5 mm panjang 40 cm berat 6,75 gr

6. Sekiyama :

- Armor spring Armor spring 3,2 mm panjang 10 cm

- Silver lock Silver lock 3,3 mm panjang 30 mm

- Tali sekiyama Fuji braid 3 mm panjang 10 m berat 75 gr

- Silver lock Silver lock 3,3 mm panjang 20 mm

- Armor spring Armor spring 3,2 mm panjang 10 cm

Page 65: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

SPESIFIKASI TEKNIS TUNA LONGLINE

Rangkaian komponen tali cabang (branch line)

No. KOMPONEN BRANCH LINE

BAHAN UKURAN

7. Swivel No. 2 Silver type 8-3S berat 11 gr8. Wire leader :

- Armor spring Armor spring 3,2 mm panjang 10 cm

- Fuji lock No. 5; 1,5 mm panjang 15 mm

- Wire leader Fuji wire No. 30/3 panjang 1.5 m berat 42 gr

- Luminous lead No. 6 (small) -

- Fuji lock Fuji lock No. 5; 1,5 mm 15 mm

- Kanseki spring No. 4; 1,9 mm panjang 30 mm

9. Pancing :

- Tuna hook Galvanized tuna hook 3,8 sun

5.1 mm panjang 104 mm berat 12 gr

- Ring hook Galvanized ring hook -

- Zinc anode Zinc anode -

Page 66: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

ALAT BANTU PENANGKAPAN

Line hauler adalah suatu alat yang digerakkan secara mekanik untuk menarik rangkaian tali utama (main line) pada waktu hauling, untuk selanjutnya rangkaian tali disusun dan ditata menjadi bentuk basket, atau disusun dalam sebuah keranjang. Ada juga tali setelah melalui line hauler diteruskan secara otomatis melalui blok-blok conveyor menuju tempat/kotak penyimpanan tali dibagian buritan kapal

Page 67: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

ALAT BANTU PENANGKAPAN

Line Arranger adalah alat yang digerakkan secara mekanik yang dipergunakan untuk penyusunan tali utama pada kotak penyimpanan secara otomatis, alat ini selain mengatur tali juga berfungsi sebagai penarik setelah tali keluar dari line hauler

Line Emitter adalah alat yang digunakan untuk mengeluarkan tali utama dari kotak penyimpanan, sewaktu tali hendak diturunkan ke laut (setting). Secara otomatis alat ini juga berfungsi untuk menormalkan lilitan tali, sehingga tidak terjadi kusut

Page 68: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

ALAT BANTU PENANGKAPAN

Branch Hauler adalah alat yang dipergunakan untuk menggulung tali cabang dan tali pelampung secara cepat. Dengan alat tali ini tali cabang akan tergulung rapi, sehingga tidak mudah kusut

Line Setter adalah adalah alat yang digunakan untuk membuang tali utama ke laut, setelah tali melalui line emitter. Dengan alat ini pula dapat diketahui berapa panjang tali yang telah terbuang dengan melalui sistem alarm bell. Line setter, biasa dipasang di bagian buritan kapal dimana para awak kapal melakukan setting

Page 69: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

ALAT BANTU PENANGKAPAN

Side Roller adalah alat yang dipergunakan untuk mengarahkan tali utama pada line hauler, sehingga tali selalu terarah pada line hauler walaupun kondisi kapal terombang-ambing oleh ombak. Disamping itu pula, dengan side roller ini tali tidak mudah rusak oleh karena gesekan dengan badan kapal

Longline Spools adalah alat yang digerakkan secara hidrolik, dipergunakan untuk menarik dan menggulung tali utama bahan monofilamen. Bagi kapal longliner yang mempergunakan alat ini tidak lagi menggunakan line hauler atau alat yang lain kecuali line setter sebagai pasangannya dalam pembuangan/ penurunan tali. Semua tali utama akan tergulung dan tersimpan dalam longline spools

Page 70: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

ALAT BANTU PENANGKAPAN

Light Buoy adalah alat yang dipergunakan untuk mengetahui kedudukan rangkaian tuna longline waktu dioperasikan malam hari. Dengan mengetahui nyala lampu dari pelampung berlampu (light buoy) maka rangkaian tuna longline dapat diketahui

Radio Buoy adalah alat yang dapat mengirimkan sinyal radio yang telah diketahui kodenya secara teratur, selama radio dalam kondisi dinyalakan. Alat ini dipergunakan untuk menghindari hilangnya rangkaian tuna longline, dengan cara mendeteksi kode radio yang terkirim dengan Radio Detection Finder (RDF), maka akan dapat diketahui posisinya. Radio buoy dipasang pada rangkaian tuna longline bagian ujung atau setiap 20 atau 30 basket tergantung dari jumlah basket yang dibuang (dioperasikan)

Page 71: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

ALAT BANTU PENANGKAPAN

Longline Blocks adalah alat pelengkap dalam pengoperasian tuna longline yang dipergunakan untuk mengatur arah tali sesuai dengan kondisi kapal (deck layout). Blok ini dapat dipindah-pindahkan sesuai kebutuhan baik pada waktu setting maupun hauling

Wire Cutter adalah alat pemotong tali baja maupun jenis tali yang lain yang terangkai dalam unit tuna longline. Wire cutter ini harus selalu siap dipergunakan pada saat setting maupun hauling sebagai alat pencegah bahaya atau keadaan yang tidak diinginkan, seperti pancing tersangkut pada kapal atau pemancing pada saat dibuang

Page 72: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

ALAT BANTU PENANGKAPAN

Subaru (Jepang) diikatkan pada tali yang cukup panjang, adalah alat yang dipergunakan untuk menggapai tali (tali pelampung atau tali utama) yang ada di dalam air dengan cara melemparkannya ke arah tali yang dituju kemudian ditarik

Long Hook atau Hook Shaft adalah alay yang dipergunakan untuk mengangkat ikan tuna yang terpancing

Short Hook atau Short Gaff adalah alat yang dipergunakan untuk mengangkat atau memindahkan ikan dengan tangan, bila ikan telah berada di atas dek

Page 73: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

ALAT BANTU PENANGKAPAN

Hand Hook atau Fish Kill Gaff adalah alat yang dipergunakan sebagi ganco ikan atau sebagai alat pembunuh

T-Spike atau Piercing Stick (Inggris), Sutoropu Toshi (Jepang) adalah alat yang dipergunakan untuk membunuh dengan cepat ikan tuna pada bagian kepala, agar kondisi ikan tetap segar

Tuna Missile adalah alat yang dipergunakan untuk menangkap dan mengangkat ikan besar. Tuna missile diikatkan pada sebuah tali yang kuat dan diluncurkan ke bawah melalui wire leader, maka alat ini akan menjepit ikan pada bagian mulut dan kepala. Dengan demikian ikan tidak lagi dapat menyerang atau bergerak

Page 74: Kuliah 2 Tuna Longline Tpi

ALAT BANTU PENANGKAPAN

Harpoon adalah alat yang dipergunakan untuk membunuh ikan buas dan besar yang terpancing. Ada beberapa macam harpoon yang digunakan di kapal, baik yang berbentuk panah, bermata satu maupun yang bermata tiga (trisula). Harpoon dilengkapi dengan tangkai panjang seperti tombak

Shark Hook atau Ganco Cucut dilengkapi dengan tali yang kuat, adalah alat yang dipergunakan untuk mengangkat ikan cucut (shark) yang terpancing ke atas dek