kuliah 16 - kesehatan lingkungan (dr.ancah).ppt

36
HENDRIK L. BLUM Status Kesehatan Keturunan Pelayanan Kesehatan Lingkungan : - Fisik - Biologi - Sosekbud Perilaku

Upload: prima-dhika-ayu

Post on 15-Jul-2016

384 views

Category:

Documents


40 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

HENDRIK L. BLUM

Status Kesehatan

Keturunan

PelayananKesehatan

Lingkungan :- Fisik-Biologi-Sosekbud

Perilaku

Page 2: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

FAKTOR-FAKTOR LINGK. YG MEMPENGARUHI KESEHATAN Faktor Biologis : agent biologis penyakit terdiri dari virus,

riketsia, bakteri, jamur, helmintes, parasit yang menginfeksi manusia melalui air yang tercemar, udara, makanan atau tanah.’

Mis: Nyamuk aegipty dan anopheles ad/ vektor penyakit deman berdarah dan malaria.

Faktor Fisik : Berdampak langsung terhdp kes : radiasi, ionisasi, asbes, vibrasi

Sosial ekonomi :Jumlah penduduk semakin tinggi menyebabkan sistem sanitasi semakin buruk.

Page 3: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

KESEHATAN LINGKUNGAN Kesehatan lingkungan adalah ilmu yang

mempelajari berbagai masalah kesehatan sebagai akibat dari hubungan interaksi antara berbagai bahan, kekuatan, kehidupan, zat, yang memiliki potensi penyebab sakit yang timbul akibat adanya perubahan-perubahan lingkungan dengan masyarakat serta menerapkan upaya pencegahan gangguan kesehatan yang ditimbulkannya.

Page 4: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

RUANG LINGKUP KESLING

Perumahan Pembuangan Kotoran

manusia (tinja) Penyediaan Air Bersih Pembuangan Sampah Pembuangan Limbah Kandang Ternak dsb

Page 5: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

Syarat-syarat rumah yang sehat Bahan bangunan

Lantai,dinding, atap dll Ventilasi

Ventilasi alamiah dimana aliran udara di dalam ruangan tersebut terjadi secara alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin.ventilasi buatan yaitu dgn mempergunakan alat-alat khusus untuk mengalirkan udara tersebut. Mis. Kipas angin, penghisap udara.

CahayaKurang cahaya merupakan media yg baik u/ hidup dan berkemb. bibit-bibit penyakit.Kelebihan cahaya menyebabkan silau dan merusak mata.

Luas Bangunan Rumah sesuaikan dengan penghuninya. Fasilitas2 di dlm rumah sehat PAB yg cukup, WC,limbah RT. Dsb.

Page 6: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

Pembuangan kotoran manusia Ad/ semua benda atau zat yang tidak dipakai

lagi oleh tubuh dan harus dikeluarkan dari dalam tubuh berbentuk tinja (faeces), urine.

Air

tangan

lalat

tanah

TinjaMakanan,Minuman,Sayur2 dll

Penjamu(host)

Mati

Sakit

Skema penyebaran penyakit yg bersumber pada tinja

Page 7: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

Syarat-syarat jamban yang sehat Tidak mengotori permukaan tanah disekeliling

jamban tersebut. Tidak mengotori air permukaan di sekitarnya. Tidak mengotori air tanah disekitarnya. Tidak dapat terjangkau oleh serangga (lalat

dan kecoa) Tidak menimbulkan bau Mudah digunakan dan dipelihara Sederhana desainnya Murah Dapat diterima oleh pemakainya.

Page 8: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

Penyediaan Air Bersih

Tubuh orang dewasa sekitar 55-60% berat badan terdiri dari air, untuk anak2 sekitar 65% dan untuk bayi sekitar 80%.

Menurut WHO untuk negara maju air 60 – 120 liter/hariNegara sedang berkembang (Indonesia) air 30 – 60 liter/hari

Page 9: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

Syarat-syarat air minum yang sehat Syarat Fisik

Bening (tak berwarna), tidak berasa, suhu dibawah suhu udara diluarnya.

Syarat BakteriologisBebas dari bakteri patogen

Syarat Kimia Mengandung Fluor, Chlor, Arsen, Tembaga,

Besi, Zat organik, pH , CO2

Page 10: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

Sumber air minum

Air hujan ditambahkan kalsium Air sungai dan danau air permukaan

(diolah) Mata air air tanah yg muncul sec.

alamiah Air sumur dangkal air yg keluar dari

dlm tanah + 5 s/d 15 m dari permukaan tanah (tidak dapat diminum langsung)

Air sumur dalam air yg berasal dari lapisan air kedua didalam tanah (diatas 15 meter) dpt diminum secara langsung.

Page 11: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

Pengolahan air minum secara sederhana

Pengolahan sec. alamiah : penyimpanan endapan. Pengolahan air dgn menyaring dgn kerikil, ijuk,pasir Pengolahan air dgn menambahkan zat kimia (Tawas

Pengendapan, Chlor membunuh bibit penyakit Pengolahan air dgn mengalirkan udara

menghilangkan rasa serta bau yang tidak enak dan menghilangkan gas-gas yang tidak diperlukan.

Pengolahan air dgn memanaskan sampai mendidih membunuh kuman2 yg terdpt pada air.

Page 12: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

Pembuangan sampah

Sampah adalah sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia, atau benda padat yang sudah digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang.

Menurut ahli kesmas AmerikaSampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dgn sendirinya.

Page 13: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

Sumber-sumber sampah

Sampah yg berasal dari pemukiman RT Sampah yg berasal dari tempat umum Pasar,

terminal dll Sampah yg berasal dari perkantoran kertas,

plastik, dll Sampah yg berasal dari jalan raya kertas, debu,

batu, pasir dll Sampah yg berasal dari industri logam, plastik,

kayu dll Sampah yg berasal dari pertanian jerami, batang

padi dll Sampah yg berasal dari pertambangan batu-

batuan, cadas, dll Sampah yg berasal dari peternakan dan perikanan

Page 14: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

Jenis-jenis sampah

Sampah Padat Sampah Cair limbah Sampah dlm bentuk gas asap kendraan

Page 15: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

Sampah padat

Berdasarkan zat kimia sampah anorganik (tdk busuk) mis. Logam, plastik dll, organik (busuk) mis. Sisa makanan, daun-daunan dll.

Berdasarkan dpt dan tidaknya dibakar Mudah terbakar kertas, karet, kayu dllTidak dapat terbakar kaleng, besi atau logam dll

Berdasarkan karakteristik sampah :Garbage (sampah hasil pengolahan yg mudah membusuk),

rabish (sampah yg berasal dari perkantoran yg mudah dan tidak mudah terbakar), abu, sampah jalanan, sampah industri, bangkai binatang, sampah pembangunan.

Page 16: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

Cara Pengelolaan Sampah

Pengumpulan dan pengangkutan sampah

Pemusnahan dan pengolahan sampah- Ditanam dimasukkan kedalam lubang- Dibakar open dumping, incenerator- Dijadikan pupuk kompos

Page 17: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

Air Limbah

Air limbah ad. Sisa air yg dibuang yg berasal dari RT, industri maupun tempat2 umum, dan pd umumnya mengandung bahan2 yg dapat membahayakan kesehatan manusia shg mengganggu lingkungan hidup.

Air limbah ad. Kombinasi dr cairan & sampah cair yg berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air permukaan dan air hujan yang memungkinkan ada (Haryoto Kusnoputranto, 1985)

Page 18: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

Sumber air limbah berasal

Domestic Wastes limbah yg berasal dari pemukiman penduduk (tinja dan urine)

Industrial Wastes Water limbah yg berasal dari berbagai jenis industri akibat proses produksi dibutuhkan pengolahan lebih lanjut.

Munikal Wastes Water limbah yg berasal dari daerah perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, STTU, tempat ibadah dsb.

Page 19: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

Karakteristik Air Limbah

Karakteristik air limbah perlu dikenal, krn hal ini akan menentukan cara pengolahan yg tepat, shg tidak mencemari lingkungan hidup.

Karakteristik Fisik Karakteristik Kimia Karakteristik Bakteriologis

Page 20: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

Cara Pengolahan air limbah sec. Sederhana Pengenceran (Dilution)

Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yg cukup rendah, kemudian baru dibuang ke badan air.

Kolam Oksidasi (Oxidation Pound)Dgn memanfaatkan sinar matahari, ganggang (algae) bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah.

IrigasiAir limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali, dan air akan merembes masuk kedlm tanah melalui dasar dan dinding parit tersebut.

Page 21: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

Dampak yg ditimbulkan air limbah terhadap kesmas dan lingkungan bila tidak diolah dengan benar

Menjadi transmisi (media) penyebaran berbagai penyakit terutama kolera,

Menjadi media berkembangbiaknya mikroorganisme patogen

Menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk atau tempat hidup larva nyamuk.

Menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan yang tidak sedap.

Merupakan sumber pencemaran air permukaan, tanah, dan lingkungan hidup lainnya.

Mengurangi produktivitas manusia, krn orang bekerja dgn tidak nyaman.

Page 22: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

Higiene dan Sanitasi LingkunganSanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disebut sebagai STBM adalah pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.

Sanitasi total adalah kondisi ketika suatu komunitas:Tidak buang air besar (BAB) sembarangan.Mencuci tangan pakai sabun.Mengelola air minum dan makanan yang aman.Mengelola sampah dengan benar.Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman.

Page 23: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

Strategi STBM

A. Penciptaan Lingkungan Yang Kondusif

1. PrinsipMeningkatkan dukungan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam meningkatkan perilaku higienis dan saniter.

2. Pokok KegiatanMelakukan advokasi dan sosialisasi kepada pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya secara berjenjangMengembangkan kapasitas lembaga pelaksana di daerah.Meningkatkan kemitraan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah,Organisasi Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Swasta.

Page 24: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

B. Peningkatan Kebutuhan

1. PrinsipMenciptakan perilaku komunitas yang higienis dan saniter untuk mendukungterciptanya sanitasi total.

2. Pokok kegiatan

Meningkatkan peran seluruh pemangku kepentingan dalam perencanaandan pelaksanaan sosialisasi pengembangan kebutuhan.Mengembangkan kesadaran masyarakat tentang konsekuensi darikebiasaan buruk sanitasi (buang air besar) dan dilanjutkan dengan pemicuan perubahan perilaku komunitas.Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memilih teknologi, materialdan biaya sarana sanitasi yang sehat.Mengembangkan kepemimpinan di masyarakat (natural leader) untukmenfasilitasi pemicuan perubahan perilaku masyarakat.Mengembangkan sistem penghargaan kepada masyarakat untukmeningkatkan dan menjaga keberlanjutan sanitasi total.

Page 25: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

C. Peningkatan Penyediaan1. PrinsipMeningkatkan ketersediaan sarana sanitasi yang sesuai dengan kebutuhanmasyarakat.2. Pokok kegiatan

Meningkatkan kapasitas produksi swasta lokal dalam penyediaan saranasanitasi.Mengembangkan kemitraan dengan kelompok masyarakat, koperasi,lembaga keuangan dan pengusaha lokal dalam penyediaan sarana sanitasi.Meningkatkan kerjasama dengan lembaga penelitian perguruan tinggiuntuk pengembangan rancangan sarana sanitasi tepat guna.

Strategi STBM

Page 26: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

D. Pengelolaan Pengetahuan (Knowledge Management)

1. PrinsipMelestarikan pengetahuan dan pembelajaran dalam sanitasi total.

2. Pokok kegiatan

Mengembangkan dan mengelola pusat data dan informasi.Meningkatkan kemitraan antar program-program pemerintah, nonpemerintah dan swasta dalam peningkatan pengetahuan dan pemberlajaran sanitasi di Indonesia.Mengupayakan masuknya pendekatan sanitasi total dalam kurikulum pendidikan.

Strategi STBM

Page 27: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

E. Pembiayaan

1. PrinsipMeniadakan subsidi untuk penyediaan fasilitas sanitasi dasar.

2. Pokok kegiatan

Menggali potensi masyarakat untuk membangun sarana sanitasi sendiriMengembangkan solidaritas sosial (gotong royong).Menyediakan subsidi diperbolehkan untuk fasilitas sanitasi komunal.

Strategi STBM

Page 28: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

F. Pemantauan Dan Evaluasi1. PrinsipMelibatkan masyarakat dalam kegiatan pemantauan dan evaluasi2. Pokok kegiatan

Memantau kegiatan dalam lingkup komunitas oleh masyarakatPemerintah Daerah mengembangkan sistem pemantauan dan pengelolaan data.Mengoptimumkan pemanfaatan hasil pemantauan dari kegiatan-kegiatanlain yang sejenisPemerintah dan pemerintah daerah mengembangkan sistem pemantauanberjenjang.

Page 29: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

A. Rencana KerjaSetiap pelaku pembangunan STBM mengembangkan rencana aksi sertapembiayaannya untuk pencapaian sanitasi total yang disampaikan kepadapemerintah daerah.B. IndikatorOutput :

Setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasidasar sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air di sembarang tempat (ODF).Setiap rumahtangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan yang aman di rumah tangga.Setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas(seperti sekolah, kantor, rumah makan, puskesmas, pasar, terminal) tersedia fasilitas cuci tangan (air,sabun, sarana cuci tangan), sehingga semua orang mencuci tangan dengan benar.Setiap rumah tangga mengelola limbahnya dengan benar.Setiap rumah tanga mengelola sampahnya dengan benar.

Page 30: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

Outcome :Menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkunganlainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku.

Page 31: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

Pengendalian Vector dan Rodent Vektor adalah arthropoda atau invertebrata

lainnya yang menimbulkan penyakit infeksi pada manusia dengan jalan memindahkan bibit penyakit yang dibawanya pada manusia melalui gigitan pada kulit atau selaput lendir, ataupun meninggalkan bibit penyakit yang dibawa pada bahan makanan atau bahan-bahan lainnya, sehingga mendatangkan penyakit bagi manusia yang memakan atau mempergunakan bahan-bahan tersebut.

Dengan demikian, penularan penyakit yang disebabkan oleh vektor tersebut kepada manusia dapat dibedakan menjadi 2 cara, yaitu :

Penyebaran secara mekanik Penyebaran secara biologi

Page 32: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

Banyak cara yang dilakukan untuk pengawasan arthropoda dan rodentia yang secara umum dibedakan menjadi : Pengawasan mekanik atau fisik Pengawasan kimiawi Pengawasan biophysical Pengawasan Biologis Pengawasan Kultural

Page 33: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

Pengawasan Nyamuk Pengawasan yang ditujukan pada bentuk

muda dari nyamuk (stadium telur, larva, dan pupa).

Ada beberapa cara pengawasan yang dilakukan pada bentuk muda dari nyamuk ini, yang dibedakan atas :– secara fisik atau mekanis, misalnya dengan

mengeringkan rawa-rawa, menimbun air yang tergenang, membuat air selokan mengalir dengan lancar.

Page 34: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

secara kimia, yakni menyiram permukaan air dengan zat kimia tertentu (minyak), dengan demikian larva dan pupa tidak dapat mengambil udara segar yang dibutuhkannya.

secara biologis misalnya memelihara beberapa jenis ikan di rawa-rawa, yang memakan telur, larva, serta pupa nyamuk.

secara kultural, misalnya mengubah sikap masyarakat yang tidak baik dan merugikan kesehatan lingkungan.

Pengawasan Nyamuk

Page 35: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

Pengawasan yang ditujukan pada nyamuk dewasaSama halnya dengan pengawasan nyamuk pada usia muda,

maka disini cara pengawasan yang dapat dilakukan dibedakan pula atas beberapa macam, yakni :– secara fisik atau mekanis, yakni dengan memasang

kawat kassa, mempergunakan kelambu, atau memukul nyamuk dengan alat pemukul.

– secara kimia, yakni mempergunakan berbagai macam insektisida dengan sifat-sifatnya yang ada untuk mematikan nyamuk, mengatur pertumbuhan, membuat steril, menarik perhatian nyamuk ataupun mengusirnya. Zat kimia yang dipakai untuk insektisida banyak macamnya, satu dengan lainnya mempunyai kebaikan ataupun kerugian-kerugian.

Pengawasan Nyamuk

Page 36: Kuliah 16 - Kesehatan Lingkungan (dr.Ancah).ppt

– secara biologis, misalnya dengan membiarkan hidup binatang seperti cecak di rumah yang akan menangkap nyamuk sebagai mangsanya. Binatang lain yang merupakan musuh nyamuk, dan karena itu dapat dimanfaatkan sebagai salah satu cara pengawasan biologis ialah kelelawar, berbagai jenis reptil, serta unggas.

– secara kultural, yakni dengan mengubah kebiasaan manusia yang buruk yang dipandang menguntungkan kehidupan nyamuk. Misalnya mengeringkan rawa-rawa, memotong dedaunan yang terlalu lebat, tidak membuang kaleng-kaleng bekas sembarangan, membuat saluran air yang memenuhi syarat kesehatan, dan lain sebagainya.

Pengawasan Nyamuk