kul3a_eksplorasi_09

31
Kuliah ke 2

Upload: farisyah-melladia-utami

Post on 25-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Kuliah ke 2

  • LAPORAN LENGKAP EKSPLORASI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAN GAMBAR BAB I PENDAHULUAN

    Latar Belakang Latar Belakang Maksud dan Tujuan Batasan Studi Sistematika Kegiatan Perizinan Sejarah Penyelidikan

  • Geografi Daerah PenyelidikanLokasi dan Kesampaian DaerahKeadaan Fisiograf dan Demografi

    Geologi RegionalGeologi Batubara/mineral

  • Peta lokasi daerah penyelidikan

  • Peta Geologi daerah penelitian

  • Mandala Geologi dan Tektonika UtamaIrian Jaya (E.Rusmana dkk, 1995)

  • Stratigrafi Daerah Penyelidikan

  • KLIMATOLOGIKlimatologi adalah kajian mengenai iklim

    suatu daerah termasuk di dalamnyacuaca, temperatur, kelembaban udara,curah hujan, arah dan kecepatan angin.cuaca, temperatur, kelembaban udara,curah hujan, arah dan kecepatan angin.

  • Temperatur Temperatur tergantung dari radiasi sinar matahari dan sumber

    panas yang berasal dari dalam bumi yang diterima di suatu daerah,dalam hal ini letak geografis, elevasi dan peranan vegetasi menjadisangat penting di dalam proses perubahan temperatur.

    Vegetasi akan mengurangi radiasi sinar matahari dan menjaga lajuradiasi dari dalam bumi, sehingga temperatur rata-rata di dalamkawasan hutan lebih rendah daripada di daerah terbuka, sebaliknyatemperatur minimum di dalam hutan akan lebih tinggi daripada ditempat terbuka.temperatur minimum di dalam hutan akan lebih tinggi daripada ditempat terbuka.

    Temperatur rata-rata di dalam kawasan hutan yang sedikit lebihrendah ini menyebabkan kelembaban nisbinya akan menjadi lebihtinggi daripada di daerah terbuka.

    Keadaan ini dapat menjadi pertimbangan untuk menempatkanfasilitas pertambangan di daerah terbuka.

  • Curah hujan pada suatu daerah dicirikan oleh intensitas hujan, yaitujumlah presipitasi yang jatuh pada saat tertentu (mm/menit, cm/jam,mm/tahun, cm/tahun, dsb).

    Data curah hujan dapat diperoleh dari Badan Meteorologi danGeofisika atau diukur sendiri melalui alat penakar hujan.

    Data curah hujan ini sangat bermanfaat untuk mengurangi resiko yangterlibat dalam konstruksi rekayasa pertambangan, sepertipemeliharaan stabilitas lereng pit dan teknik penirisan tambang.Curah hujan yang tinggi dapat mengakibatkan potensi bencana

    Curah hujan

    Curah hujan yang tinggi dapat mengakibatkan potensi bencanageologi di dalam tambang bawah permukaan seperti banjir lumpurbasah, yaitu airyang masuk ke dalam block cave bercampur denganbijih berukuran halus yang meluncur secara tiba-tiba dan cepatdengan volume yang besar (seperti yang terjadi di PT FreeportIndonesia, Wirawan dkk, 2001).

    Curah hujan yang rendah akan menyulitkan penyediaan air yangdibutuhkan oleh suatu operasi pertambangan maupun fasilitaspenunjangnya.

  • Arah Angin Data arah dan kecepatan angin cukup penting bagi

    penanggulangan pencemaran udara yang ditimbulkan olehsuatu operasi pertambangan.

    Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh asap yangdikeluarkan oleh instalasi pengolah bahan tambang ataufrekuensi lalu lintas kendaraan pengangkut bahan tambang.frekuensi lalu lintas kendaraan pengangkut bahan tambang.

    Bentuk roman muka bumi dan kerapatan vegetasi dapatdimanfaatkan untuk merubah arah dan kecepatan angin.Hutan dan perbukitan dapat menjadi penghalang mekanisterhadap angin dan membelokkan angin ke atas sertamengurangi kecepatannya, hal ini menjadi penting untukmemindahkan kawasan permukiman di sekitar operasipertambangan ke area di balik perbukitan atau area angterhalang hutan.

  • GEOMORFOLOGIVan Zuidam (1988) telah membuat suatu klasifikasi

    dari penamaan relief berdasarkan kemiringanlereng, sebagai berikut : 0-2 (0%-2%) : datar (almost flat) 2-4 (2%-7%) : landai (gently sloping) 4-8 (7%-15%) : miring (sloping) 4-8 (7%-15%) : miring (sloping) 8-16 (15%-30%) : agak curam (moderately

    steep) 16-35 (30%-70%) : curam (steep) 35-55 (70%-140%) : sangat curam (very steep) >55 (>140%) : terjal (extremely steep)

  • Metode PenyelidikanMetode PenyelidikanTahapan Penyelidikan

  • Peta fisiografidaerah penelitian.

  • Runtunan stratigrafidaerah penelitiandan sekitarnya(Nila drr., 1995).

  • Peta geologisederhana daerahpenelitian(Nila drr., 1995).

  • Potret batubara lapisan A dengan tebal 150 cmpada runtunan batupasir kuarsa dan batulempung di Sungai

    Pemantang Kanan.

  • Gambar 10. Kolomruntunan batuan diSungai Santilik.

  • Potret lapisan batubara (C) yang ditindih olehbatupasir kuarsa di Sungai Kuayan.

  • Kolom stratigrafiS. PemantangKanan.

  • Pemetaan Batas KP, situasi, topografi (skala, luas) Pemetaan Geologi (skala, luas) Geokimia (sistem, kerapatan, luas, lokasi) Geofisika (metode, kerapatan, luas, lokasi)

    Pengeboran (alat yang digunakan, pola, jumlah, lokasi, Pengeboran (alat yang digunakan, pola, jumlah, lokasi,kedalaman)

    Parit uji, sumur uji (jumlah, lokasi, kedalaman) Pembuatan terowongan (lokasi, panjang, arah Pengambilan contoh (cara pengambilan, jumlah,

    preparasi, lokasi, plotting pada peta Analisis contoh (metode, alat, laboratorium)

  • Geologi lokal daerah peyelidikan Keadaan Endapan:

    Penyebaran Penyebaran Kadar/kualitas Pehitungan Cadangan

    Dasar/cara perhitungan Klasifikasi dan Jumlah cadangan Terukur, Terindikasi dan

    Tereka

  • Korelasi Batubara

  • Peta Geologi dan Sebaran BatubaraDaerah Penyelidikan

  • Keadaan LingkunganKeadaan Geologi yang PentingKeadaan Endapan (Kadar,penyebaran, tanah penutup dll)

  • Peta Lokasi/Situasi Peta Topografi Peta Kegiatan Eksplorasi meliputi Lokasi singkapan,

    sumur uji, pemboransumur uji, pemboran