ksn

40
Kebijakan Program Surveilans Epidemiologi Nasional

Upload: mozuki

Post on 08-Apr-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kebijakan Surveilans Nasional

TRANSCRIPT

Page 1: KSN

Kebijakan Program Surveilans Epidemiologi Nasional

Page 2: KSN

Latar Belakang

1. Perkembangan teknologi dan meningkatnya kebutuhan informasi epidemiologi perlu kecepatan dan validitas tinggi

2. Adanya komitmen global sistem surveilans epidemiologi kita merupakan simpul jejaring surveilans epidemiologi global

3. Tuntutan akan transparansi dan akuntabilitas perlunya dukungan data/bukti setiap pengambilan keputusan

4. Perlunya penyesuaian/penyempurnaan sistem surveilans epidemiologi untuk menjawab kebutuhan

Page 3: KSN

Tantangan Sektor Kesehatan

1. New Emerging H5N1, H1N1 2. Re-Emerging Difteri, Malaria, 3. Neglected diseases shistosomiasis, frambosia4. Oubreaks kematian, kerugian ekonomi dan

dampak sosial 5. Pencemaran udara, tanah dan badan air6. Perubahan gaya hidup pola makan, merokok,

alkohol, penyalah gunaan obat, sex bebas7. Meningkatnya UHH bertambahnya usia lanjut8. Climate Change ketahanan pangan, penyakit

Page 4: KSN

Dasar-Dasar Kebijakan• UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, • UU No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, • UU 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, • PP No. 7 Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian

Urusan Pemerintahan Dalam Bidang Kesehatan Kepada Daerah,

• PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara pemerintah,pemerintahan daerah provinsi,dan pemerintah daerah kab/kota

• PP No. 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular.

Page 5: KSN

UU 36/2009 Pasal 154• UU No. 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan, • UU No. 4 Tahun 1984 tentang

Wabah Penyakit Menular, • UU 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah, • PP No. 7 Tahun 1987 tentang

Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan Dalam Bidang Kesehatan Kepada Daerah,

• PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara pemerintah,pemerintahan daerah provinsi,dan pemerintah daerah kab/kota

• PP No. 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular.

• (1) Pemerintah secara berkala menetapkan dan mengumumkan jenis dan persebaran penyakit yang berpotensi menular dan/atau menyebar dalam waktu yang singkat, serta menyebutkan daerah yang dapat menjadi sumber penularan.

• (2) Pemerintah dapat melakukan surveilans terhadap penyakit menular sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

• (3) Dalam melaksanakan surveilans sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pemerintah dapat melakukan kerja sama dengan masyarakat dan negara lain.

• (4) Pemerintah menetapkan jenis penyakit yang memerlukan karantina, tempat karantina, dan lama karantina.

Page 6: KSN

UU 36/2009 Pasal 155• UU No. 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan, • UU No. 4 Tahun 1984 tentang

Wabah Penyakit Menular, • UU 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah, • PP No. 7 Tahun 1987 tentang

Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan Dalam Bidang Kesehatan Kepada Daerah,

• PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara pemerintah,pemerintahan daerah provinsi,dan pemerintah daerah kab/kota

• PP No. 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular.

• (1) Pemerintah daerah secara berkala menetapkan dan mengumumkan jenis dan persebaran penyakit yang berpotensi menular dan/atau menyebar dalam waktu yang singkat, serta menyebutkan daerah yang dapat menjadi sumber penularan.

• (2) Pemerintah daerah dapat melakukan surveilans terhadap penyakit menular sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

• (3) Dalam melaksanakan surveilans sebagaimana dimaksud pada ayat (2), pemerintah daerah dapat melakukan kerja sama dengan masyarakat.

Page 7: KSN

UU No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular

• Penyelidikan epidemiologi sebagai salah satu upaya penanggulangan wabah ditegaskan dalam UU Wabah Penyakit Menular.

Page 8: KSN

BAB V UU No.4 Tahun 1984 Ttg Wabah Penyakit Menular UPAYA PENANGGULANGAN

Pasal 5

• Upaya penanggulangan wabah meliputi:• penyelidikan epidemiologis;• Pemeriksaan, pengobatan, perawatan, dan

isolasi penderita, termasuk tindakan karantina;• Pencegahan dan pengebalan;• Pemusnahan penyebab penyakit;• Penanganan jenazah akibat wabah;• Penyuluhan kepada masyarakat;• Upaya penanggulangan lainnya

Page 9: KSN

Penjelasan huruf a• Penyelidikan epidemiologis, yaitu melakukan

penyelidikan untuk mengenal sifat-sifat penyebabnya serta faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya wabah. Dengan adanya penyelidikan tersebut, maka dapat dilakukan tindakan-tindakan penanggulangan yang paling berdaya guna dan berhasil guna oleh pihak yang berwajib dan/atau yang berwenang.

• Dengan demikian wabah dapat ditanggulangi dalam waktu secepatnya, sehingga meluasnya wabah dapat dicegah dan jumlah korban dapat ditekan serendah-rendahnya.

Page 10: KSN

UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

• Pasal 13 ayat1 Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah

provinsi merupakan urusan dalam skala provinsi yang salah satunya meliputi penanganan bidang kesehatan

• Pasal 14 ayat 1 Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah

untuk Kab/Kota merupakan urusan yang berskala Kab/Kota salah satunya adalah penanganan bidang kesehatan

Page 11: KSN

PP No. 7 Tahun 1987 tentang Penyerahan Urusan Pemerintah dalam Bidang Kesehatan

Kepada Daerah

Pasal 4 ayat 1 :Urusan yang diserahkan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 diselenggarakan melalui kegiatan yang salah satunya adalah pencegahan penyakit dan pemberantasan penyakit dimana didalamnya terdapat kegiatan surveilans epidemiologi

Page 12: KSN

Peraturan Pemerintah• Pada PP No. 38 Tahun 2007, telah diatur bahwa

Surveilans Epidemiologi atau disebut juga dengan istilah Pengamatan Penyakit telah diserahkan kepada Pemerintah Daerah sesuai dengan lingkup kewilayahannya masing-masing.

• Setiap pemerintah daerah memiliki urusan wajib untuk menyelenggarakan Surveilans Epidemiologi, dengan petunjuk teknis yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan.

Page 13: KSN

Lampiran PP 38 Huruf : B. Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Kesehatan.Sub Bidang : Upaya Kesehatan : Sub-Sub Bidang : Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

Pemerintah : • Pengelolaan surveilans epidemiologi, kejadian luar biasa

skala nasional.Provinsi : • Penyelenggaraan surveilans epidemiologi, penyelidikan

kejadian luar biasa skala provinsi.Kab/Kota : • Penyelenggaraan surveilans epidemiologi, penyelidikan

kejadian luar biasa skala kabupaten/kota.

Page 14: KSN

• PerMenkes No 1116 thn 2003 tentang penyelenggaraan surveilans epidemiologi nasional

• PerMenkes No. 1479 thn 2003 tentang pedoman penyelenggaraan surveilans terpadu penyakit

• PerMenkes No. 943 thn 2004 tentang penyelenggaraan SKD-KLB

• PerMenkes No. 1501 thn 2010 tentang Jenis Penyakit tertentu yang dapat menimbulkan wabah dan upaya penanggulangannya

Page 15: KSN

Visi & Misi 1. Visi Manajemen kesehatan berbasis fakta yang cepat, tepat, dan akurat.

2. Misi• Memperkuat sistem surveilans disetiap unit pelaksana program kesehatan.• Meningkatkan kemampuan analisis dan rekomendasi epidemiologi yang berkualitas dan bermanfaat.• Menggalang dan meningkatkan kerjasama dan kemitraan unit surveilans dalam pertukaran serta penyebaran informasi.• Memperkuat SDM di bidang epid. bagi manajer & fungsional• Pemberdayaan sumberdaya di semua tingkatan

Page 16: KSN

Tujuan1. Tersedianya informasi secara terus menerus, cepat

dan “real time” tentang adanya ancaman potensial dan atau adanya KLB masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat yang dapat berdampak kepada sektor kesehatan

2. Menyediaan dukungan informasi epidemiologi bagi pimpinan dalam rangka penentuan kebijakan program (perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi)

3. Terlaksananya respon secara cepat setiap adanya ancaman (upaya pencegahan) dan respon cepat bila terjadi KLB oleh unit-unit terkait

Page 17: KSN

Strategi1. Pengembangan sistem surveilans sesuai dengan era

desentralisasi dan kebutuhan masing-masing program, termasuk penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini.

2. Peningkatan mutu data dan informasi epidemiologi3. Peningkatan profesionalisme tenaga epidemiologi.4. Pengembangan tim epidemiologi ( fungsional ) yang

handal.5. Peningkatan jejaring survailans.6. Peningkatan teknologi komunikasi informasi

elektromedia yang terintegrasi dan interaktif.7. Pemberdayaan sumber daya di semua tingkatan

Page 18: KSN

Rencana Percepatan Surveilans2008 s/d 2014

Kegiatan 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Menyusun Roadmap atas dasar hasil

assessment thn 2007

V

Pengembangan System (Event Based Surv, EWARS, Hospital Based Surv, CBS)

V

Uji coba system V V

Replikasi system V V V V V

Penguatan SDM (FETP) V V V V V V V

Penguatan SDM (PAEL) V V V V V V

Penguatan jejaring Lab V V V V V V V

Penguatan TGC & DSO V V V V

Evaluasi kemampuan minimal V

Percepatan atas dasar hasil evaluasi V V V

IHR

Page 19: KSN

Pengorganisasian Sistem Surveilans Epidemiologi

- Bupati / WL .Kota- Dinas Terkait

Tim Surv. EpidPropinsi

MenteriKesehatan

- Gubernur- Dinas Terkait

Direktorat PP dan PL, Sub. Direktorat Surveilans

dan Respon KLB

Tim Surv. Epid

Kab/Kota

Tim Surv. EpidPuskesmas

Desa Siaga(POSKESDES)

- Camat- Ka.Puskesmas

-Kepala Desa / Lurah

- Unit Terkait Kes & LS

Page 20: KSN

Informasi Analisis• Masalah Kesehatan• Daerah ter-ancam• Waktu kritis• Populasi rentan

Peringatan dini

Analisis

Kesiapsiagaan

• Dessiminasi informasi• Resources (tenaga, logistik, dll)

Respons Cepat(Unit Terkait)

• Upaya pencegahan dini • Penanggulangan dini

Pengumpulan dan pengolahan data

Mekanisme Kerja Surveilans Epidemiologi

Page 21: KSN

Data dengan konfirmasi

laboratorium dariPelayanan KesehatanLab, RS & Puskesmas,

Pusat,Propinsi, Kab/Kota

Data dariKontributor Surveilans

DKR, Organisasi Profesi, Kader Desa Siaga,

Media, Masyarakat

MENTERI KESEHATAN

Eselon I/ II

Sistem Surveilans Epidemiologi NasionalDi Subdit. Surveilans dan Respon KLB

Lintas Sektor

Data dari Lintas Sektor Depdagri, Deplu, BPOM, BMG, Depnaker, Depsos,

Deptan, TNI, POLRI, Hankam

Email, lap tertulisSharing info

Sms, call center, tertulis

MEKANISME PELAPORAN

-Web-Bulletin Epid

Catatan: Mekanisme pelaporan dan umpan balik akan memanfaatkan fasilitas online yang dibangun oleh Pusdatin dan sistem online yg sdh ada

Page 22: KSN

Mekanisme Memperoleh Data Surveilans

1. Laporan mingguan dan bulanan provinsi dan kabupaten/kota2. Laporan KLB (< 24 jam)3. SMS dan Call Center4. Verifikasi Rumor (Berita Media, Running Text, Isu-isu)5. Networking dengan Tim Surveilans Epidemiologi Provinsi dan

Kabupaten (ada petugas khusus Surveilans Propinsi dan Kabupaten)

6. Networking dengan Lintas Program dan UPT7. Networking dengan Rumah Sakit dan Laboratorium8. Networking dengan kontributor masyarakat9. Networking dengan Lintas Sektor

Page 23: KSN

Alur Data Sistem Surveilans Epidemiologi

- Bupati / WL .Kota- Dinas Terkait

Tim Surv. EpidPropinsi

MenteriKesehatan

- Gubernur- Dinas Terkait

Pusat Surveilans EpidNasional

Tim Surv. Epid

Kab/Kota

Tim Surv. EpidPuskesmas

Desa Siaga(POSKESDES)

- Camat- Ka.Puskesmas

-Kepala Desa / Lurah

- Unit Terkait Kes & LS

- Masyarakat- LSM- DKR- Lintas Sektor- Kontributor

Laporan

Umpan balik

Komunikasi informal

Page 24: KSN

Sistem Surveilans Epidemiologi

Nasional

Sub Sistem Sumber

Daya

Sub Sistem Program

Surveilans

Sub Sistem Data dan Informasi

Sub Sistem Jejaring dan Kemitraan

Page 25: KSN

Sub Sistem Sumber Daya (1)

1. Sumberdaya manusia

- Jumlah tenaga diperlukan & distribusi akan dihitung berdasarkan beban tugas

- Jenis keahlian berbagai bidang keahlian - Status kepegawaian meng optimalkan jabatan

fungsional (tdk hanya fungsional epid)- Pembinaan peningkatan keahlian melalui pendidikan

lanjutan dan pelatihan- Pemberdayaan tenaga yg ada (pusat & daerah)- Memasukkan tenaga eidemiologi menjadi komponen

tenaga kesehatan strategis

Page 26: KSN

Kebutuhan Tenaga Epidemiologi

1. Sukarelawan (kader) epidemiologi diperlukan ± 70.000 kader- Minimal 1 orang di setiap desa/kelurahan

2. Epidemiologi pekerja diperlukan ± 2000 orang - Minimal 1 orang disetiap Kab/Kota - Minimal 1 orang di setiap RS (bag.medical record) - Minimal 2 orang di setiap UPT & Dinkes Provinsi

Page 27: KSN

Kebutuhan Tenaga Epidemiologi

3. Epidemiologi tingkat ahli (FETP) ± 350 lulusan - Minimal 20 orang ditingkat nasional - Minimal 2 orang disetiap Dinkes Provinsi - Minimal 1 orang disetiap UPT - Minimal 1 orang di sekitar 200 Kab/Kota tertinggal

4. Manajer berwawasan epidemiologi - Seluruh Kepala Dinkes. Kab/Kota - Seluruh Kepala Dinkes. Provinsi & UPT - Seluruh Kepala unit setingkat eselon II & III di pusat

Page 28: KSN

Upaya Penguatan Tenaga Epidemiologi

1. Pelatihan singkat sukarelawan epidemiologi di

masyarakat keterlibatan kader dalam Community

Based Surveillance (CBS)

2. Kursus singkat epidemiologi bagi pekerja (1 bulan)

3. Kursus singkat epidemiologi bagi manajer ( 5 hari)

4. Pendidikan formal epidemiologi lapangan (FETP)

bekerjasama dengan BPPSDM dan Universitas (2 thn)

Page 29: KSN

Optimalisasi Pemanfaatan Tenaga Epidemiologi

1. Jabatan fungsional tenaga epidemiologi - Jenjang terampil - Jenjang ahli

2. Penempatan tenaga epidemiologi- Daerah menjadi prioritas (desentralisasi)- Menghindari terjadinya penumpukan di suatu tempat

Page 30: KSN

Sub Sistem Sumber Daya (2)

2. Sumberdaya Pembiayaan

a. Jenis pembiayaan belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal

b. Sumber pembiayaan APBD, APBN, BLN dan masyarakat luasc. Pertanggung jawaban & laporan

Page 31: KSN

Sub Sistem Sumber Daya (3)

3. Sarana & Prasarana

a. Manual, juklak dan juknisb. Sarana transportasic. Sarana komunikasid. Sarana pengumpul dan pengolah datae. Sarana dokumentasi

Page 32: KSN

Sub Sistem Data & Informasi

1. Sumber data masyarakat, LSM, pelayanan kesehatan (UPT, RS, LAB,

Puskesmas)2. Pengumpulan data aktif & pasif3. Pengolahan & analisis validasi data, penyajian dan

rancangan analisis4. Penyebarluasan informasi sasaran sesuai dengan

tingkatan (masyarakat, provider, LS, regional/global)5. Alur data formal Vs non formal

Page 33: KSN

Pusat

Di Lingk. Depkes

Pusat Surveilans

Epidemiologi Nasional

Surveilans Epidemiologi

Unit-unit Utama Depkes

Jejaring Surveilans Epidemiologi

Provinsi/Kab/Kota

UPT Depkes

LPND Bidang Kes

Sub Sistem Jejaring Surveilans Epidemiologi Nasional

Kontributor Surveilans

DKR, Organisasi Profesi,

Kader Desa Siaga, Media,

Masyarakat

Lintas Sektor Depdagri,

Deplu, BPOM, BMG, Depnaker, Depsos, Deptan,

TNI, POLRI, Hankam

Surveilans Epidemiologi

Regional/Global

Page 34: KSN

Sub Sistem Program Surveilans

1. Surveilans penyakit menular & faktor risiko2. Surveilans penyakit tidak menular & faktor risiko3. Surveilans masalah gizi & KIA4. Surveilans kesehatan lingkungan & perilaku5. Surveilans kesehatan matra

Semua Program Surveilans DisertaiDukungan Laboratorium, Sesuai Kebutuhan termasuk kemungkinan sampai biomolekuler

Page 35: KSN

Program Surveilans Penyakit Menular

1. Penyakit menular Prioritas, misalnya;- penyakit menular potensial menjadi KLB, - penyakit menular endemis - penyakit menular spesifik lokal- penyakit menular yg menjadi komitmen global

2. Pengembangan variabel- orientasi pada gender- mencakup vaiabel utama (tempat, orang & waktu)- mencakup faktor risiko- menuju pada list line case based

Page 36: KSN

Program Surveilans Penyakit Tidak Menular

1. Penyakit Prioritas, misalnya- penyakit jantung- kanker- diabetis militus- stroke

2. Menuju pada line list case & mencakup faktor risiko3. Pengembangan sentinel area

Page 37: KSN

Program Surveilans KIA & Gizi

1. Meng optimalkan sub sistem surveilans yg sudah ada di program KIA & Gizi

2. Mengoptimalkan jejaring dengan dinas ketahanan pangan, dalam hal SKPG

3. Intensifikasi data intake gizi, pengetahuan dan perilaku masyarakat

Page 38: KSN

Program Surveilans Kesehatan Lingkungan & Perilaku

1. Pengembangan surveilans kualitas & kecukupan air2. Mengembangan surveilans kualitas udara3. Pengembangan surveilans sanitasi dasar4. Pengembangan surveilans makanan & minuman5. Pengembangan surveilans tempat-tempat umum6. Pengembangan surveilans PHBS

Page 39: KSN

Program Surveilans Kesehatan Matra

1. Pengembangan surveilans haji 2. Mengembangan surveilans event nasional &

internasional3. Pengembangan surveilans hiperbarik 4. Pengembangan surveilans daerah khusus (terpencil,

transmigrasi)

Page 40: KSN

TERIMA KASIH