kromatografi gas
TRANSCRIPT
Kromatografi Gas
Disusun Oleh:
1. Atikah Risyad (110405048)
2. Adrian Hartanto (110405051)
3. Tongam May Andrivan Sinaga (110405067)
Universitas Sumatera Utara
Fakultas Teknik
Departemen Teknik Kimia
Medan
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
karunia-Nya, penulis dapat membuat makalah tugas mata kuliah Instrumentasi Analitik
judul Kromatografi Gas dengan baik.
Di sini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Dra. Siswarni
M.Z., M.S. selaku dosen pembimbing mata kuliah Instrumentasi Analitik dan teman-
teman yang telah membantu penulis dalam membuat makalah ini.
Kromatografi merupakan salah satu pemisahan zat yang paling umum digunakan.
Kromatografi memiliki banyak kegunaan salah satunya adalah hasil yang didapat lebih
murni dibandingkan dengan cara pemisahan lain. Jenis kromatografi yang paling umum
digunakan adalah Kromatografi Gas (GC). Oleh karena itu penulis berharap makalah ini
dapat memberikan sedikit gambaran tentang Kromatografi Gas.
Demikian makalah ini dibuat oleh penulis. Namun, penulis menyadari bahwa
makalah ini jauh dari sempurna dan masih terdapat kesalahan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Akhirnya penulis
mengucapkan terima kasih.
Medan
Penulis
1. Kromatografi
Definisi
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan
distribusi dari komponen-komponen campuran tersebut diantara dua fase, yaitu fase diam
(padat atau cair) dan fase gerak (cair atau gas). Adapun definisi lain dari kromatografi,
suatu prosedur pemisahan zat terlarut oleh suatu proses migrasi, diferensial dinamis
dalam sistem yang terdiri dari dua fase atau lebih salah satunya bergerak secara
berkesinambungan dalam arah tertentu dan didalamnya zat-zat itu menunjukkan
perbedaan mobilitas disebabkan adanya perbedaan dalam absorbsi, partisi, kelarutan,
tekanan uap, ukuran molekul atau kerapatan muatan ion.
Bila fase diam berupa zat padat yang aktif, maka dikenal istilah kromatografi
penyerapan (adsorption chromatography). Bila fase diam berupa zat cair, maka teknik ini
disebut kromatografi pembagian (partition chromatography).
Jenis-Jenis Kromatografi
Berdasarkan fase gerak yang digunakan, kromatografi dibedakan menjadi dua
golongan besar yaitu gas chromatography dan liquid chromatography. Masing-masing
golongan dapat dibagi lagi seperti yang telah disebutkan pada definisi di atas.
Skema Pembagian Kromatografi
Pembagian ini selanjutnya dapat dibagi lagi seperti telihat pada skema berikut:
KROMATOGRAFI :
1. Kromatografi Gas
a. GLC
b. GSC
2. Kromatogarafi Cair
a. HPLC
b. LLC-PC
c. LSC-TLC, Kolom
d. Ion Excange
e. Ekslusi : - GP
- GF
Keterangan
GLC = Gas Liquid Chromatography
GSC = Gas Solid Chromatography
LLC = Liquid Liquid Chromatography
LSC = Liquid Solid Chromatography
PC = Paper Chromatography
TLC = Thin Layer Chromatography
GP = Gel Permeation
GF = Gel Filtration
HPLC = High Performance Liguid Chromatography
2. Kromatografi Gas (Gas Chromatography)
GC (Gas Chromatography) yang biasa disebut juga kromatografi gas (KG)
merupakan teknik instrumental yang dikenalkan pertama kali pada tahun 1950-an. GC
merupakan metode yang dinamis untuk pemisahan dan deteksi senyawa-senyawa organik
yang mudah menguap dan senyawa-senyawa gas anorganik dalam suatu campuran.
Perkembangan teknologi yang signifikan dalam bidang elektronik, komputer, dan kolom
telah menghasilkan batas deteksi yang lebih rendah serta identifikasi senyawa menjadi
lebih akurat melalui teknik analisis dengan resolusi yang meningkat.
GC menggunakan gas sebagai gas pembawa / fase geraknya. Ada 2 jenis
kromatografi gas, yaitu :
1. Kromatografi gas–cair (KGC) yang fase diamnya berupa cairan yang diikatkan
pada suatu pendukung sehingga solut akan terlarut dalam fase diam.
2. Kromatografi gas-padat (KGP), yang fase diamnya berupa padatan dan kadang-
kadang berupa polimerik.
Susunan Alat GC
Komponen alat kromatografi gas
Alat GLC atau GC terdiri atas 7 bagian yang pokok seperti pada gambar, yaitu:
1. Silinder tempat gas pembawa/pengangkut
2. Pengatur aliran dan pengatur tekanan
3. Tempat injeksi cuplikan
4. Kolom
5. Detector
6. Pencatat/ recorder
7. Pemerkuat arus (amplifier)
Fase gerak pada GC juga disebut dengan gas pembawa / pengangkut karena
tujuan awalnya adalah untuk membawa solut ke kolom, karenanya gas pembawa tidak
berpengaruh pada selektifitas.
Gas pengangkut (carrier gas) ditempatkan dalam silinder bertekanan
tinggi. Biasanya tekanan dari silinder sebesar 150 atm. Tetapi tekanan ini sangat besar
untuk digunakan secara langsung.
Persyaratan :
a. Harus inert, tidak bereaksi dengan cuplikan, cuplikan-pelarut, dan material dalam
kolom. Contoh: He, Ar( sangat baik, tdk mudah terbakar tapi mahal); H2 (mudah
terbakar); CO2.
b. Murni dan mudah diperoleh, serta murah.
c. Sesuai / cocok untuk detector, tipe kolom.
d. Harus mengurangi difusi gas.
Tabung gas pembawa dilengkapi pengatur tekanan, pengukur kecepatan aliran
gas, sistem penapis air dan pengotor lain (tekanan 10-50 psi untuk v = 25-150
mL/menit kolom paket).
Lubang injeksi didesain untuk memasukkan sampel secara cepat dan efisien.
Desain yang populer terdiri atas saluran gelas yang kecil atau tabung logam yang
dilengkapi dengan septum karet pada satu ujung untuk mengakomodasi injeksi dengan
semprit (syringe). Karena helium (gas pembawa) mengalir melalui tabung, sejumlah
volume cairan yang diinjeksikan (biasanya antara 0,1-3,0 μL) akan segera diuapkan untuk
selanjutnya di bawa menuju kolom. Septum karet, setelah dilakukan pemasukan sampel
secara berulang, dapat diganti dengan mudah. Sistem pemasukan sampel (katup untuk
mengambil sampel gas) dan untuk sampel padat juga tersedia di pasaran.
Pada dasarnya, ada 4 jenis injektor pada kromatografi gas, yaitu:
a. Injeksi langsung (direct injection), yang mana sampel yang diinjeksikan akan
diuapkan dalam injector yang panas dan 100 % sampel masuk menuju kolom.
b. Injeksi terpecah (split injection), yang mana sampel yang diinjeksikan diuapkan
dalam injector yang panas dan selanjutnya dilakukan pemecahan.
c. Injeksi tanpa pemecahan (splitness injection), yang mana hampir semua sampel
diuapkan dalam injector yang panas dan dibawa ke dalam kolom karena katup
pemecah ditutup; dan
d. Injeksi langsung ke kolom (on column injection), yang mana ujung semprit
dimasukkan langsung ke dalam kolom. Teknik injeksi langsung ke dalam kolom
digunakan untuk senyawa-senyawa yang mudah menguap; karena kalau
penyuntikannya melalui lubang suntik secara langsung dikhawatirkan akan terjadi
peruraian senyawa tersebut karena suhu yang tinggi atau pirolisis.
Kolom merupakan bagian utama dari kromatografi gas
- Bentuk : lurus, bengkok, misal berbentuk V atau W, dan kumparan/spiral
- Kolom selalu merupakan bentuk tabung. Tabung ini dapat terbuat dari :
a) Tembaga (murah dan mudah diperoleh)
b) Plastik (teflon), dipakai pada suhu yang tidak terlalu tinggi.
c) Baja (stainless steel), (mahal)
d) Alumunium
e) Gelas
- Panjang 1-3 m. Diameter 0,3-5 mm
- Kebanyakan kolom yang digunakan berupa stainles steel dengan diameter luar (OD)
dari I/S atau 1/4 inch (0,3 atau 0,6 cm)
Gambar Kolom yang Digunakan dalam GC
Komponen utama selanjutnya dalam kromatografi gas adalah detektor. Detektor
merupakan perangkat yang diletakkan pada ujung kolom tempat keluar fase gerak (gas
pembawa) yang membawa komponen hasil pemisahan. Detektor pada kromatografi
adalah suatu sensor elektronik yang berfungsi mengubah sinyal gas pembawa dan
komponen-komponen di dalamnya menjadi sinyal elektronik. Sinyal elektronik detektor
akan sangat berguna untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif terhadap komponen-
komponen yang terpisah di antara fase diam dan fase gerak.
Pada garis besarnya detektor pada KG termasuk detektor diferensial, dalam arti
respons yang keluar dari detektor memberikan relasi yang linier dengan kadar atau laju
aliran massa komponen yang teresolusi. Kromatogram yang merupakan hasil pemisahan
fisik komponen-komponen oleh GC disajikan oleh detektor sebagai deretan luas puncak
terhadap waktu. Waktu tambat tertentu dalam kromatogram dapat digunakan sebagai data
kualitatif, sedangkan luas puncak dalam kromatogram dapat dipakai sebagai data
kuantitatif yang keduanya telah dikonfirmasikan dengan senyawa baku. Akan tetapi
apabila kromatografi gas digabung dengan instrumen yang multipleks misalnya GC/FT-
IR/MS, kromatogram akan disajikan dalam bentuk lain.
Beberapa sifat detektor yang digunakan dalam kromatografi gas adalah sebagai berikut :
Jenis
Detektor
Jenis Sampel Batas
Deteksi
Kecepatan Alir (ml/menit)
Gas
Pembawa
H2 Udara
Hantaran
panas
Senyawa
umum
5-100 ng 15-30 - -
Ionisasi
nyawa
Hidrokarbon 10-100 pg 20-60 30-60 200-500
Penangkap
elektron
Halogen
organik,
pestisida
0,05-1 pg 30-60 - -
Nitrogen-
fosfor
Senyawa
nitrogen
organik dan
fospat organik
0,1-10 g 20-40 1-5 700-100
Fotometri
nyala (393
nm)
Senyawa-
senyawa sulfur
10-100 pg 20-40 50-70 60-80
Fotometri
nyala (526
nm)
Senyawa-
senyawa fosfor
1-10 pg 20-40 120-170 100-150
Foto ionisasi Senyawa yang
terionisasi dg
UV
2 pg C/detik 30-40 - -
Konduktivitas
elektrolitik
Halogen, N, S 0,5 pg C
12 pg S
4 pg N
20-40 80 -
Fourier
Transform-
inframerah
(FTIR)
Senyawa-
senyawa
organik
1000 pg 3-10 - -
Selektif massa Sesuai untuk
senyawa
apapun
10 pg-10 ng 0,5-30 - -
Emisi atom Sesuai untuk
elemen apapun
0,1-20 pg 60-70 -
Daftar Pustaka
http://nadjeeb.files.wordpress.com/2009/10/kromatografi.pdf
http://staff.ui.ac.id/internal/131668156/material/Kel-09-KROMATOGRAFI.ppt
http://alchemistviolet.blogspot.com/2011/10/kromatografi-gas.html
http://lansida.blogspot.com/2010/06/gc-kromatografi-gas.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kromatografi