kritisi jurnal

9
KRITISI JURNAL JUDUL : Early Prevention Toward Sexual Abuse on Children 1. Abstrak Pada Abstrak dalam jurnal ini sudah memuat permasalahan, metode dan hasil penelitian sudah sesuai dengan pembahasan hasil penelitian. 2. Latar Belakang Penjelasan ringkas dari latar belakang penelitian telah digambarkan secara jelas dan terstruktur, mulai dari Program Nasional bagi Anak Indonesia , data kekerasan seksual terhadap anak hingga dampak dari kekerasan seksual. Pada Paragraf pertama berbicara tentang program Nasional Bagi Anak Indonesia yang sudah sesuai dengan tujuan dari judul jurnal bahwa prevensi dini terhadap pelecehan seksual pada anak itu merupakan bagian dari program Nasional tersebut sebagaimana dijelaskan dalam kalimat : World Fit for Children (WFC) dalam 27 th United Nations General Assembly Special Session on Children pada tahun 2001. Dengan demikian Indonesia diharapkan menyusun suatu program nasional bagi anak. Terdapat 4 bidang pokok yang mendapat perhatian khusus dalam deklarasi WFC yaitu promosi hidup sehat (promoting healthy lives), penyediaan pendidikan yang berkualitas (providing quality education), perlindungan terhadap perlakuan salah (abuse), eksploitasi dan kekerasan (protecting against abuse, exploitation and violence) dan penanggulangan HIV/AIDS (combating HIV/AIDS). Pelaksanaan program ini merupakan Program Nasional

Upload: dea-giovani-natalia

Post on 24-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

mengkritisi jurnal

TRANSCRIPT

KRITISI JURNAL

JUDUL : Early Prevention Toward Sexual Abuse on Children

1. Abstrak

Pada Abstrak dalam jurnal ini sudah memuat permasalahan, metode dan hasil

penelitian sudah sesuai dengan pembahasan hasil penelitian.

2. Latar Belakang

Penjelasan ringkas dari latar belakang penelitian telah digambarkan secara

jelas dan terstruktur, mulai dari Program Nasional bagi Anak Indonesia , data

kekerasan seksual terhadap anak hingga dampak dari kekerasan seksual. Pada

Paragraf pertama berbicara tentang program Nasional Bagi Anak Indonesia yang

sudah sesuai dengan tujuan dari judul jurnal bahwa prevensi dini terhadap

pelecehan seksual pada anak itu merupakan bagian dari program Nasional tersebut

sebagaimana dijelaskan dalam kalimat :

“World Fit for Children (WFC) dalam 27 th United Nations General Assembly Special Session on Children pada tahun 2001. Dengan demikian Indonesia diharapkan menyusun suatu program nasional bagi anak. Terdapat 4 bidang pokok yang mendapat perhatian khusus dalam deklarasi WFC yaitu promosi hidup sehat (promoting healthy lives), penyediaan pendidikan yang berkualitas (providing quality education), perlindungan terhadap perlakuan salah (abuse), eksploitasi dan kekerasan (protecting against abuse, exploitation and violence) dan penanggulangan HIV/AIDS (combating HIV/AIDS). Pelaksanaan program ini merupakan Program Nasional Bagi Anak Indonesia (PNBAI) sampai dengan tahun 2015 (PNBAI, 2004).”

Paragraf kedua membahas tentang data kekerasan seksual terhadap anak yakni

data dari kepolisian D.I Yogyakarta dan Laporan Komnas PA. Pada Laporan

Komnas Perlindungan Anak tidak disebutkan tahun pelaporannya sementara data

kepolisian D I Yogyakarta pelaporan pada tahun 2006 sebagaimana di nyatakan

dalam kalimat :

“Jumlah kasus yang tercatat dalam laporan kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2002 hanya 239 kasus dan tahun 2003 sebanyak 326 kasus (Komunikasi Pribadi, Juni 2006). Sebagian besar kasus tidak dapat diproses lebih lanjut secara hukum karena bukti yang kurang memadai atau pengaduan dicabut kembali oleh pelapor. Laporan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menyatakan 80% anak yang mengalami tindak kekerasan berusia di bawah 15 tahun. Bentuk perlakuan salah terhadap anak anak Indonesia meliputi fisik, emosional, sosial dan seksual. Pelaku kekerasan

seksual pada anak ini umumnya adalah orang yang dikenal anak (66%) termasuk orangtuanya sendiri (7,2%).”

Paragraf ketiga menjelaskan tentang definisi dan dampak dari kekerasan

seksual yang menunjukkan keterkaitan dari judul jurnal bahwa program

pencegahan dini terhadap pelecehan seksual tersebut sangat penting sesuai dengan

pernyataan dalam kalimat :

“Kekerasan seksual pada anak adalah pemaksaan, ancaman atau keterperdayaan seorang anak dalam aktivitas seksual. Aktivitas seksual tersebut meliputi melihat, meraba, penetrasi (tekanan), pencabulan dan pemerkosaan. Dampak kekerasan seksual pada anak dapat berupa fisik, psikologis, maupun sosial. Dampak secara fisik dapat berupa luka atau robek pada selaput dara. Dampak psikologi meliputi trauma mental, ketakutan, malu, kecemasan bahkan keinginan atau percobaan bunuh diri. Dampak sosial misalnya perlakuan sinis dari masyarakat di sekelilingnya, ketakutan terlibat dalam pergaulan dan sebagainya (Orange &Brodwin, 2005).

3. Tujuan :

Peneliti telah menuliskan secara jelas tujuannya yakni untuk menemukan bentuk metode dan media prevensi dini yang tepat untuk mencegah kekerasan seksual pada anak. Tujuan tersebut dicapai dengan mengetahui opini siswa dan siswi kelas 4 SD, para orangtua siswa dan siswi kelas 4 SD dan para guru kelas 4 SD tentang prevensi dini terhadap kekerasan seksual pada anak SD di Yogyakarta. Selain itu juga mengetahui opini pakar psikologi anak, dokter anak, antropolog kesehatan, sosiolog kesehatan, hukum, polisi dan perancang grafis tentang konsep kekerasan seksual pada anak serta menemukan bentuk media dan metode yang tepat dan sesuai dengan materi program prevensi dini terhadap kekerasan seksual pada anak.

4. Metode Penelitian

Peneliti menjelaskan bahwa desain penelitian yang digunakan adalah Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Lokasi penelitian adalah SD di Kota Yogyakarta. Penentuan SD yang dipilih sebagai lokasi penelitian dilakukan secara purposif. Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian adalah faktor risiko kejadian kekerasan seksual pada anak cukup pesat di Yogyakarta.

5. Sampel

Subjek penelitian terdiri dari anak anak berusia 9 – 10 tahun yang duduk dikelas 4 SD yang dipilih secara purposive. Siswa siswi kelas 4 SD dianggap mewakili anak-anak. Jumlah subjek tidak ditentukan, hal ini sesuai dengan

batasan subjek penelitian pada penelitian kualitatif, yaitu bahwa jumlah subjek tidak ditentukan.

Selain siswa dan siswa kelas 4 SD, penelitian ini melibatkan guru kelas 4 SD yang dipilih sesuai dengan SD yang siswanya terpilih sebagai subjek dan orang tua siswa dan siswi kelas 4 yang terpilih sebagai subjek. Untuk mengetahui opini kelayakan program dan kesesuaian metode dan media dilakukan pengumpulan data pada psikolog anak, dokter anak, hukum, antropologi kesehatan, polisi serta perancang grafis.

6. Pengumpulan Data ;

Pengumpulan data dilakukan melalui melalui DKT (Diskusi Kelompok Terpadu dan wawancara mendalam. DKT dilaksanakan kepada siswa dan siswi kelas 4, orangtua siswa kelas 4 dan guru kelas 4 SD, serta para ahli. Pemilihan sekolah sebagai subjek penelitian ini dilakukan secara purposif. Peserta DKT

sebanyak 6 ‐8 orang, karena suatu kelompok DKT efektif jika pesertanya tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Wawancara mendalam dilakukan kepada subjek penelitian, yang terdiri atas psikolog anak, dokter anak, antropolog kesehatan, polisi, hukum dan LSM pemerhati kekerasan seksual pada anak. Wawancara mendalam dilakukan sebagai penggalian data awal maupun sebagai sarana triangulasi.

7. Hasil Penelitian

Hasil penelitian cukup digambarkan dengan jelas sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil wawancara didapatkan empat tema yakni pemahaman dan opini subjek mengenai kekerasan seksual pada anak, fenomena kekerasan seksual pada anak anak di kota yogyakarta, pelaku kekerasan seksual pada anak, penanganan kekerasan seksual pada anak anak di Kota Yogyakarta, Pendidikan seksual pada

anak‐anak prelu dilakukan sedini mungkin dengan pemilihan waktu yang tepat dan model prevensi dini terhadap kekerasan seksual pada anak. Deskripsi hasil penelitian sudah sesuai dengan criteria penelitian kualitatif yakni dengan menampilkan kutipan hasil wawancara.

Distribusi jumlah informan kelompok diskusi terpadu tidak konsekuen dengan jumlah informan pada metode penelitian, dimana dalam metode penelitian disebutkan bahwa peserta DKT terdiri dari 6-8 orang namun pada kenyataannya jumlah peserta hingga 80 orang. Selain itu pada table distribusi tidak terdapat jumlah para ahli dan guru yang menjadi informan padahal menurut metode penelitian, peserta DKT terdiri dari siswa siswi SD, orangtua, guru dan para ahli.

8. Keterbatasan Penelitian

Dalam jurnalnya, peneliti tidak menjelaskan tentang keterbatasan penelitian.

9. Kesimpulan dan rekomendasi

Kesimpulan hasil penelitian sudah sesuai dengan tujuan dari penelitian yakni semua informan sependapat bahwa program prevensi dini terhadap kekerasan seksual pada anak sangat perlu dan harus segera dilakukan. Subjek penelitian mengusulkan agar model program prevensi dini terhadap kekerasan seksual anak sebaiknya menggunakan alat bantu seperti gambar, komik, karikatur maupun dengan menggunakan audio visual. Penulis merekomendasikan supaya program ini dapat segera terealisasikan dengan melibatkan para siswa dan siswi, orang tua, serta guru kelas 4 SD yang berminat dan peduli terhadap anak-anak.

10. Daftar Pustaka

Tehnik penulisan daftar pustaka telah disusun dan ditulis sesuai dengan kaidah. Peneliti menggunakan 11 referensi.

Daftar Pustaka

Universitas Jember. 2006. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember : UPT

Penerbitan Universitas Jember.

Paramastri, dkk. Early Prevention Toward Sexual Abuse on Children. Faculty of Psychology Gadjah Mada University.

KRITISI JURNAL

Early Prevention Toward Sexual Abuse on Children

Isu Kekerasan Seksual Terhadap Anak Di Indonesia

(Guna memenuhi tugas mata kuliah isu strategis bidang kesehatan)

Oleh

Lucia Giovani Dea N 112110101052

BAGIAN PROMOSI KESEHATAN DAN ILMU PERILAKU

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS JEMBER

2014