krim bengkuan
DESCRIPTION
krimTRANSCRIPT
-
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Vol. 4 No. 1 Juni 2007
1
PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI EKSTRAK ETANOLIK UMBI BENGKUANG (Pachyrrhizus erosus, Urb)
DALAM SEDIAAN KRIM TERHADAP SIFAT FISIKNYA
Yulias Ninik Windriyati*, Diah Pitaloka Wahyuningrum*, Mimik Murruk mihadi**
*Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim Se marang
** Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
ABSTRACT People has been used juicy tuber as food and cosmetic for delicated skin. Ju icy tuber extract was formulated
in cream in order to practical and effective. The aim of this research is to know the influence of difference
concentration of juicy tuber ext ract in cream and storage duration to its physical properties.
Extract was obtained from juicy tuber by remaceration method using 70% ethanol. Cream were made in five
formulas with ext ract concentration 0,5 %, 1,0 %, 1,5 %, 2,0 % and 2,5 % w/w using standard formula cold cream.
The physical stability of the cream was tested such as homogeneity, creaming and cracking, stickness, and
spreadibility fo r 4 weeks storage. The data obtained were statistically analyzed using Friedman test with the 95 %
confident level, followed by Mann Whitney test.
Result of this research indicate that the cream of juicy tuber extract homogeneous and no creaming for 4
weeks storage. The difference of extract concentration and storage duration had not influence to physical stability of
cream.
Keyword: Extract of Juicy tuber, Cream, Physical Test
PENDAHULUAN
Perawatan kesehatan dan kecantikan dengan
memanfaatkan bahan alamiah selain leb ih murah juga
lebih aman dan tidak menimbulkan efek samping yang
membahayakan. Berbagai hasil penelitian d ibidang
kosmetik mengungkapkan bahwa perawatan kecantikan
kuno dengan bahan alamiah bisa dibuktikan secara
ilmiah (Surt iningsih, 2005).
Kosmetika pada prinsipnya adalah obat namun
tujuan pemakaiannya sedikit mengalami perubahan bila
dibandingkan dengan tujuan pemakaian obat-obatan
pada umumnya. Kosmet ika dirancang untuk tujuan
estetika yaitu mempercantik, memperbaiki, dan
mengubah penampilan seseorang (Depkes RI., 2003).
Tanaman bengkuang (Pachyrrhizus erosus, Urb)
biasa dimanfaatkan sebagai buah atau bagian dari
beberapa jenis masakan. Bengkuang juga dimanfaatkan
sebagai penghalus kulit, dan berkhasiat sebagai obat
beri-beri, demam, diabetes, sariawan dan wasir. Sifat
kimiawi dan efek farmakologis tanaman bengkuang
adalah manis, dingin, sejuk dan berkhasiat
mendinginkan. Kandungan kimianya adalah
Pachyrhiton, rotenone, vitamin B1 dan C (Anonim,
2003).
Bengkuang supaya mudah digunakan sebagai
penghalus kulit perlu d ilakukan pengembangan
formulasinya dalam sediaan krim. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan
konsentrasi ekstrak etanolik umbi bengkuang dalam
sediaan krim dan lama penyimpanan terhadap sifat
fisiknya.
METODOLOGI
Alat
Alat-alat yang digunakan yaitu : mortir dan
stamper, penangas air, stopwatch, timbangan
elektrik Ohaus Scout BJ5006310302 portable,
rangkaian alat uji daya sebar dan alat uji daya lekat.
Bahan
Umbi bengkuang diperoleh dari daerah Kaliwungu
Kabupaten Kendal dan diidentifikasi di
Laboratorium Biologi Fakultas MIPA Universitas
Negeri Semarang. Simplisia umbi bengkuang
diekstraksi dengan metode remaserasi menggunakan
larutan penyari etanol 70 %. Bahan yang digunakan
untuk formula krim adalah cera alba, cetaceum,
adeps lanae, parafin liquid, natrium tetraborat, aqua
destilata, dengan kualitas farmasetik.
Cara Penelitian
Formula Cold Cream (Depkes RI., 1978)
R/ Cera alba 12,0
Cetaceum 12,5
Parafin liquid 56,0
Natrium tetraborat 0,5
Aqua destilata 19,0
Basis krim dibuat dengan peleburan dalam penangas
air. Ekstrak bengkuang ditambahkan pada basis
krim dengan kadar 0,5 %, 1,0 %, 1,5 %, 2,0 % dan
2,5 % b/b. Homogenitas dan terjadinya creaming
dan cracking diamati secara visual. Daya lekat diuji
dengan mencatat
-
Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Ekstrak Etanolik Hal. : 1 3 (Yulias Ninik Windriyati, dkk.)
2
waktu lekat sampel krim pada alat uji. Daya sebar diuji
dengan cara mengukur diameter penyebaran sejumlah
tertentu krim pada kaca bulat. Stabilitas fisik krim
(homogenitas, creaming dan cracking, daya lekat, daya
sebar) diamat i dan diuji selama 4 minggu penyimpanan.
Data yang diperoleh diuji secara statistik dengan uji
Friedman dilanjutkan dengan uji Mann Whitney.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Homogenitas
Hasil u ji homogenitas krim ekstrak etanolik umbi
bengkuang selama empat minggu dapat dilihat pada
tabel I berikut :
Tabel I. Hasil Uji Homogenitas Krim Ekstrak
Etanolik Umbi bengkuang Selama Empat
Minggu.
Konsentrasi
ekstrak (%)
Minggu ke
0 1 2 3 4
0,5
1,0
1,5
2,0
2,5
Kontrol negatif
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
Keterangan: (+) = Homogen
Krim ekstrak etanolik umbi bengkuang memiliki
sifat fisik yang baik, ekstrak etanolik umbi bengkuang
bisa terdistribusi dalam basis krim secara merata dalam
konsentrasi 0,5%, 1,0%, 1,5%, 2,0%, 2,5%, dengan
homogenitas selama waktu penyimpanan 4 minggu tetap
baik.
2. Creaming dan cracking
Creaming adalah terpisahnya fase dispers dari
medium pembawa, tetapi dengan pengadukan ringan
bisa terdispersi kembali (reversibel). Cracking adalah
terpisahnya sistem emulsi yang bersifat irreversibel.
Hasil pengamatan terjadinya creaming dan cracking
dapat dilihat pada tabel II berikut :
Tabel II. Hasil Pengamatan Creaming dan Cracking
Krim Ekstrak Etanolik Umbi Bengkuang
Selama Empat Minggu
Konsentrasi
ekstrak (%)
Minggu
0 1 2 3 4
0,5
1,0
1,5
2,0
2,5
Kontrol negatif
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Keterangan : (-) = t idak terjadi creaming dan cracking
Sediaan krim ekstrak etanolik umbi bengkuang yang
dihasilkan pada penelit ian in i tidak mengalami creaming
cracking selama penyimpanan 4 minggu. Dapat
dikatakan bahwa formulasi krim ekstrak etanolik umbi
bengkuang memiliki stabilitas fisik yang baik selama
penyimpanan 4 minggu.
3. Daya Lekat
Daya lekat merupakan kemampuan dari sediaan
krim untuk melekat dalam jangka waktu lama saat
dipakai. Semakin lama daya lekat suatu sediaan krim,
semakin lama waktu penetrasi obat ke dalam ku lit
sehingga absorpsi obat menjadi optimal (Ansel, et al.,
1989).
Profil rata-rata daya lekat krim ekstrak etanolik
umbi bengkuang pada tiap konsentrasi dapat dilihat pada
gambar 1.
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
0.5 1 1.5 2 2.5 Kontrol
negatif
Konsentrasi Ekstrak (%)
Rata
-rata
Daya L
ekat
(deti
k)
Minggu 0
Minggu 1
Minggu 2
Minggu 3
Minggu 4
Gambar 1. Profil rata-rata daya lekat krim ekstrak
etanolik umbi bengkuang pada tiap
konsentrasi
Menurunnya daya lekat seiring bertambahnya
konsentrasi ekstrak bisa disebabkan karena konsistensi
krim semakin lunak sehingga kemampuan untuk
melekatnya juga menjadi menurun selain itu pada
kontrol negatif juga menunjukkan waktu lekat yang
singkat sehingga bila krim ditambah ekstrak maka
kemungkinan untuk menurunnya daya lekat semakin
besar. Hal ini disebabkan sediaan krim merupakan
sediaan semi padat yang cukup banyak mengandung air,
sehingga waktu lekatnya singkat. Bila ditambah ekstrak
yang konsistensinya kental maka waktu lekatnya
bertambah. Namun dalam hal in i ekstrak bengkuang
yang ditambahkan kecil kadarnya, sehingga tidak
mempengaruhi waktu lekat krim secara bermakna.
Daya lekat krim cenderung mengalami penurunan
seiring dengan lamanya waktu penyimpanan. Penurunan
daya lekat bisa disebabkan karena pengaruh konsistensi
krim. Karena banyak mengandung air dan disimpan di
tempat dengan kelembaban cukup tinggi, maka
konsistensi krim cenderung melunak selama
penyimpanan.
4. Daya Sebar
Daya sebar merupakan kemampuan basis dan zat
aktif menyebar ke pemukaan kulit untuk memberikan
efek terap i. Penyebaran basis krim ke permukaan ku lit
menggambarkan tingkat kenyamanan pemakai sediaan
krim tersebut, karena semakin besar luas pemukaan krim
-
Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Ekstrak Etanolik Hal. : 1 3 (Yulias Ninik Windriyati, dkk.)
3
yang kontak dengan kulit, semakin mudah krim
dioleskan, berarti krim dapat terdistribusi secara merata
di permukaan kulit. Profil rata-rata daya sebar terhadap
konsentrasi ekstrak etanolik umbi bengkuang dapat
dilihat pada gambar 2 berikut :
0
1
2
3
4
5
6
7
0.50% 1% 1.50% 2% 2.50% Kontrol
negatif
Konsentrasi ekstrak (%)
Rata
-rata
daya s
eb
ar
(cm
)
Minggu 0
Minggu 1
Minggu 2
Minggu 3
Minggu 4
Gambar 2. Profil rata-rata daya sebar terhadap
konsentrasi ekstrak etanolik umbi
bengkuang
Dari gambar di atas tampak bahwa semakin
tinggi konsentrasi ekstrak bengkuang daya sebar krim
semakin meningkat. Hal ini berdasarkan pada kenyataan
bahwa konsistensi krim yang lunak dan waktu lekat
yang singkat membuat krim mudah menyebar.
Perbedaan konsentrasi ekstrak yang ditambahkan relat if
kecil sehingga beberapa krim tidak menunjukkan
perbedaan daya sebar yang bermakna. Semakin lama
waktu penyimpanan beberapa daya sebar krim menurun,
namun penurunan ini sebagian tidak bermakna.
Daya sebar krim cenderung tetap dengan lamanya
waktu penyimpanan. Hal in i bisa disebabkan karena
pengaruh konsistensi krim. Karena banyak mengandung
air dan disimpan di tempat dengan kelembaban cukup
tinggi, maka konsistensi krim tetap lunak dan
kemampuan penyebarannya tetap selama penyimpanan.
KESIMPULAN 1. Krim ekstrak etanolik umbi bengkuang selama
penyimpanan, tetap homogen dan tidak terjadi
pemisahan.
2. Variasi penambahan konsentrasi ekstrak etanolik
umbi bengkuang dan lamanya penyimpanan tidak
berpengaruh terhadap daya lekat dan daya sebar
krim.
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H.C., Popovich and Allen, L,V., 1989,
Pharmaceutical Dosage Forms and Drug
Delivery System, 489, 490, 491, Sixth Edition,
A Lea & Febiger Book, Williams & Wilkins, A
Warverly Company, USA.
Anonim, 2003, Bengkuang Mengatasi Diabetes, 11
Februari 2003, www. Republika. co m.
Departemen Kesehatan RI., 1978, Formularium
Nasional, Edisi II, 299, Departemen Kesehatan
RI., Jakarta.
Departeman Kesehatan RI, 1985, Formularium
Kosmetika Indonesia, 351, 356, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 1995, Farmakope Indonesia,
Ed isi IV, 6, 7, 47, 57, 63, 186, 551, 713,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.
Kuswardani N., 2005, Uji Stabilitas Fisik dan
Mikrobiologi Formulasi Sed iaan Krim Serbuk
Bengkuang (Pachyrrhizus erosus, Urb), Skripsi,
FMIPA UII, Yogyakarta.
Lachman, L., Lieberman H.A. and Kanig, J.L., 1986,
Theory and Practice of Industrial Pharmacy,
1032, 1077, 1092, 1093, 1094, Third Edition, A
Lea & Feb iger Book, Philadelphia, USA.
Surtiningsih, 2005, Cantik dengan Bahan Alami, 1-5,
34-37, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Voigt, R, 1984, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi ,
Ed isi V, diterjemahkan oleh Noerono, S., 329,
381, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.