kr. 1

27
Hand Out KROMATOGRAFI Oleh : JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN 2000

Upload: darul-ikhwan

Post on 20-Feb-2016

234 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

kimia analiti

TRANSCRIPT

Page 1: Kr. 1

Hand Out

KROMATOGRAFI

Oleh :

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS PADJADJARAN

2000

Page 2: Kr. 1

Mikhail S. Tsvet (1872-1919)

Page 3: Kr. 1

SEJARAH PERKEMBANGAN

Pliny (23-78 AD) : Deteksi besi dengan menggunakan kertas papirus.Runge (1855) : Meneliti penyebaran tetesan larutan garam pada kertas

saring.Schoenbein (1855) : Identifikasi zat warna dengan mencelupkan kertas saring

ke dalam larutannya.Schoenbein (1861) : Menemukan Kapillaranalyse yaitu analisis kapiler yang

sekarang dikenal sebagai kromatografi kertas.Goppelsroeder : Mempopulerkan penemuan Schoenbein.David T. Day (1897) : Memisahkan fraksi-fraksi minyak kasar secara difusi

kapiler melalui kolom fuller`s earth.

Page 4: Kr. 1

Michail Tswett (1903) : Pioner kromatografi kolom cair.Memisahkan fragmen tumbuhan dengan meng gunakan kolom serbuk kapur (CaCO3).Mengembangkan metode pemisahan yang disebut kromatografi (Chroma = warna, gravien = menulis).

Palmer (1922) : Melakukan percobaan-percobaan kromatografi.Kuhn dkk (1922) : Mengembangkan dan mempopulerkan prinsip

pemisahan secara kromatografi (kolom).Winterstein, Leder, Zechmeister, Karrer, Reichstein (1930-an) : Menggunakan kromatografi adsorpsi secara ekstensif.Adam dan Holmes (1935): Pertukaran ion pada resin sintetik.Martin dan Synge (1941) : Kromatografi kolom partisi.

Mengembangkan kromatografi kertas.Menggunakan penggunaan fasa gerak gas, kromatografi gas cair.

Page 5: Kr. 1

Martin dan Synge (1952) : Percobaan kromatografi gas pertama (penemuan kedua).

Martin dan Synge (1952) : Menerima hadial Nobel.Stahl (1958) : Mengembangkan TLC.Forath dan Flodin (1959): Kromatografi saringan gel.Forath dan Flodin (akhir(1960-an/awal 1970-an) : HPLC.Forath dan Flodin : Supercritical Fluid Chromatography (SFC).Majors dan Kirkland :(1972) : Kolom micropartikulat.(1978) : Bahan pengisi kolom 3 mikron.(1983) : Kolom microbore.(1983) : Open Tubular Columns.(1983) : Chiral Columns.(1983) : Precoated TLC plates.(1983) : HPTLC plates(1983) : Fused silica columns.(1983) : Microparticulate LC columns.

Page 6: Kr. 1

Majors dan Kirkland(1983) : GC-MS.(1983) : LC-MS.(1983) : SFC, SFC-MS.(1983) : Otomatisasi.(1983) : Process-Scale.

Page 7: Kr. 1

KROMATOGRAFI@ Teknik pemisahan /Isolasi /Pemurnian

@ Teknik identifikasi /Metode analisis

DEFINISI UMUM (H.H. Strain, 1954)

Studi dan penggunaan prosedur-prosedur analitik untuk pemisahancampuran zat-zat dari suatu zone yang sempit di dalam media yangporus (berpori) dengan cara migrasi diferensial.Migrasi tersebut diakibatkan oleh potensial listrik atau aliran cairan atau gas.

Page 8: Kr. 1

MEKANISME YANG MENGAKIBATKAN MIGRASI DIFERENSIAL

@ Adsorpsi@ Partisi@ Pertukaran ion@ Saringan molekuler@ Afinitas

PRINSIP DASARRedistribusi dua atau lebih senyawa dalam suatu campuran antara dua fasa , yaitu:

1. FASA DIAM (Stationary phase)

Berupa padatan atau cairan yang disangga oleh suatu padatan.

2. FASA GERAK (Mobile phase)

Berupa gas atau cairan yang mengalir secara kontinu melewati fasa diam.

Page 9: Kr. 1

URAIAN SINGKAT

1. KROMATOGRAFI GASKolom diisi dengan serbuk adsorben atau padatan pendukung yang inert, berpori, yang dilapis dengan cairan yang sukar menguap. Bahan-bahan tsb berfungsi sebagai fasa diam.

Sampel yang terdiri atas komponen-komponen (berupa gas atau uap) dialirkan oleh gas pembawa yang inert, dilewatkan pada kolom tsb. Komponen-komponen akan terpisah berdasarkan pembagian (distribusi) antara fasa diam dan fasa gerak (gas pembawa).

Page 10: Kr. 1

Kolom diisi dengan zat padat berpori dengan luas permukaan yang tinggi, misalnya silika gel atau selulosa, yang dilapis (secara fisik) dengan air sebagai fasa diam.Komponen-komponen campuran akan terpisah dengan melewatkannya bersama pelarut organik fasa gerak melalui kolom.

2. KROMATOGRAFI KOLOM CAIR-CAIR (PARTISI KLASIK)

Page 11: Kr. 1

3. KROMATOGRAFI KERTAS

Larutan sampel yang terdiri atas campuran zat ditotolkan pada kertas saring yang kemudian dicelupkan dalam pelarut organik atau campuran pelarut.

Campuran zat dalam sampel kemudian akan terdistribusi antara kertas (air yang terikat pada kertas) sebagai fasa diam dan pelarut organik sebagai fasa gerak.

Page 12: Kr. 1

Kolom diisi dengan partikel padatan yang berukuran kecil (3-10 µ) dilapis secara kimia oleh suatu carian yang berfungsi sebagai fasa diam.Komponen-komponen sampel dibawa oleh cairan fasa gerak yang dialirkan dengan bantuan tekanan tinggi, melewati kolom fasa diam. Komponen-komponen dipisahkan berdasarkan partisi antara fasa diam dan fasa gerak yang satu sama lain tak tercampur.

4. KROMATOGRAFI CAIR-CAIR MODERN (KCKT = HPLC)

Page 13: Kr. 1

5. KROMATOGRAFI LAPIS (KLT, TLC)

Fasa diam berupa adsorben yang disebarkan berupa lapisan tipis dengan ketebalan yang rata pada suatu lempeng kaca.Pelarut sebagai fasa mobil bergerak pada lapisan adsorben karena gaya kapiler, membawa komponen-komponen sampel. Komponen-komponen akan terpisah karena perkembangan daya adsorpsi adsorben terhadap masing-masing komponen.

Page 14: Kr. 1

6. KLT KINERJA TINGGI (HPLTC).

Merupakan pengembangan dari KLT. Dalam KLTKT digunakan partikel dengan ukuran yangjauh lebih kecil. Dengan melepaskan cairan pada adsorben maka pemisahan dapat dilakukan berdasarkan mekanisme partisi cair-cair selain dengan mekanisme adsorpsi

Page 15: Kr. 1

7. KROMATOGRAGFI KOLOM ADSORPSI (KLASIK & KCKT).

.Kolom dari gelas diisi dengan serbuk adsorben seperti pada awal penemuan metode Kromatografi oleh Tswett.Sebagai adsorben biasanya digunmakan silika gel atau alumina. Pemisahan komponen-komponen satu campuran didaasrkan pada perbedaan adsorpsi (differential adsorption) komponen-komponen tsb oleh adsorben. Sebagai fasa gerak adalah pelarut atau campuran pelarut dengan berbagai polaritas.Metode klasik tsb diatas, dalam banyak hal telah tegeser oleh metode KCKT yang berbeda dalam hal daya pisahnya yang tinggi dan manfaat analitis disamping preparatifnya.

Page 16: Kr. 1

8. KROMATOGRAFI ION (KLASIK & KCKT)

Senyawa-senyawa ion dalam fasa gerak (larutan dalam air) dipisahkan berdasarkan perbedaan afinitas terhadap gugus-gugus ionik yang merupakan bagian integral dari fasa padat tak larut sebagai fasa diam.Sampel yang terdiri atasa campuran senyawa ionik ditaruh di atas kolom penukar ion dan kemudian dielusi dengan larutan bufer. Untuk KCKT telah tersedia kolom dari baja tahan karat berisi penukar ion dengan berbagai berbagai gugus fungsi

Page 17: Kr. 1

9. KROMATOGRAFI EKSKLUSI GEL(KLASIK & KCKT)

Komponen-komponen campuran dipisahkan berdasarkan ukuran (berat) molekunya melalui perbedaan distribusi antara pelarut yang ada dalam ruang gel dengancairan fasa gerak.Untuk pemisah protein-protein dengan berat molekul yang berbeda telah dialkukan dalam kolom klasik Sephadex atau kolom HPLC yang berisi gel berlandaskan silika.

Page 18: Kr. 1

10. KROMATOGRAFI AFINITAS(AFFINITY CHROMATOGRAPHY)

Untuk mengisolasi suatu zat ( misalnya enzim) yang terdapat dalam campuran yang kompleks dengan memasukan sampel tsb ke dalam kolom dari bahan yang hanya berikatan dengan zat yang akan diisolasi, sedangkan zat-zat lainnya diloloskan dari kolom.Zat murni akan diperoleh dengan melepaskannya kembali dari ikatan (reversibel) dengan kolom tersebut.

Page 19: Kr. 1

TEORI KROMATOGRAFITEORI KROMATOGRAFITingkat I : Karakterisasi dasar fisika dan kimia dari sistem

Kromatografi yaitu pemahaman hidrodinamika retensi, kinetika alih massa, dsb.

Tingkat II : Evolusi propil konsentrasi dan ketergantungannya pada aliran, kesetimbangan dan kecepatannya.

Tingkat III : Teori tentang optimasi dan praktek Kromatografi di laboratorium.

Page 20: Kr. 1
Page 21: Kr. 1
Page 22: Kr. 1
Page 23: Kr. 1
Page 24: Kr. 1
Page 25: Kr. 1
Page 26: Kr. 1
Page 27: Kr. 1