pdam kr. peusangan kab. bireuen

Upload: ahmadirungkhom

Post on 13-Oct-2015

106 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Penyehatan pdam krueng peusangan kabupaten bireuen

Penyehatan PDAM Krueng Peusangan Kabupaten Bireuen

Dari tahun 2002 sampai tahun 2008

Dalam rangka cakupan pelayanan air minum PDAM Krueng Peusangan Kabupaten Bireuen menurut pandangan kami belum optimal yang mana tingkat pelayanan yang baru dapat kami berikan hanya baru 13 % dari total penduduk di Kabupaten Bireuen dan hal ini dapat kita lihat dari gambar yang ada dibawah ini yang mana kodisi WTP yang ada pada saat ini merupakan penyerahan aset Aceh Utara ke Pemda Bireuen yang berupa puing puing dari kehancuran yang mana pada tahun 2001 s/d 2004 kondisi Aceh dalam kondisi konflik dan PDAM menjadi sasaran utama dalam segi kehancuran karena letak alat produksi di dekat sungai yang jauh dari rumah penduduk dan sangat mudah untuk dirusak dan bahkan dibakar. Dalam kurun waktu pembentukan Kabupaten Bireuen dari tahun 1999 s/d sekarang belum ada penyertaan modal Pemda untuk dilakukan rehap WTP yang sudah hancur dan hal ini kami selaku pengelola PDAM hampir tiap tahun mengajukan permohonan untuk dapat diperbaiki alat alat produksi akan tetapi Pemda belum mampu menyediakan dana untuk melaksanakan hal tersebut akan tetapi Pemda baru mampu menambah jaringan pipa itupun melalui dana Departemen yaitu dana DAK sedangkan yang dana murni APBD untuk PDAM belum tersentuh, dan dibawah ini dapat kita lihak kondisi alat produksi ( WTP) waktu saat penyerahan dari Aceh Utara ke Pemda Kabupaten Bireuen Gambar WTP Samalanga Gambar WTP Jeunib Gambar WTP Teupin Mane

Dari gambar tersebut di atas maka saya selaku penanggung jawab PDAM Krueng Peusangan Kabupaten Bireuen mulai pada tahun 2001 membuat struktur PDAM membuat Draf Qanun pendirian perusahaan dan membuat sosialisasi nama PDAM dan melakukan pembenahan alat produksi (WTP) yang merupakan jantung utama dari setiap PDAM dan hal ini sangat sulit dilakukan karena disamping kondisi keamanan yang tidak menentu di tambah lagi kondisi keuangan PDAM yang tidak ada sama sekali, dan tidak adanya penyertaan modal dari Pemda serta kondisi perusahaan yang hancur hancuran, maka pada tahun 2001 saya mendapat 2 problem yang sangat besar1. PDAM harus menanggung biaya produksi sepertiPower listrik yang menunggakBahan kimia

BBM Solar

Jaringan hancur-hancuran

Meteran air tidak ada

Gaji karyawan yang tertunggak2. PDAM harus memperbaiki semua alat produksi karena apa yang diserahkan dari Aceh Utara ke Pemda Bireuen seperti terlihat dalam gambar dengan kondisi hancur-hancuranDari kedua permasalahan diatas maka kami dari tahun 2001 s/d sekarang tidak henti - hentinya melakukan pembenahan dengan melakukan apa yang bisa dibuat dengan mandiri yang artinya tanpa menggunakan dana APBD, PDAM Bireuen dapat membenah diri dari kehancuran menuju kemajuan dan dapat melayani masyarakat 24 jam secara kontinyu dan untuk lebih jelasnya dari gambar di bawah ini dapat kita saksikan kondisi PDAM dari tahun 2001 s/d 2008 KONDISI IKK SAMALANGA DALAM TAHUN 2000 SANGAT MEMPRIHATINKAN

1. Kondisi WTP IKK Samalanga pada saat penyerahan sangat memprihatinkan, dan Pada Tahun Tersebut WTP IKK Samalanga di Bakar, seperti tertera dalam gambar.

2. Pada tahun 2001 2002 IKK Samalanga di jadikan pos Militer.

3. Pada tahun 2001-2002, jumlah Pelanggan IKK Samalanga 402 SR

Tidak dapat dilayani lagi

4. Pada tahun 2003 pembenahan dilakukan dengan sumber dana dari PDAM murni untuk :

Membersihkan puing-puing bekas benteng Pos Militer dan melakukan Rehab.

Mebayar tunggakan listrik

5. Bangunan WTP yang telah selesai

diperbaiki pada tahun 2003.

Pembuatan Sumur intake baru pada tahun 2003 dengan biaya PDAM sendiri untuk dapat melayani pelanggan 402 SR.

Pada Tahun 2003 semua perbaikan telah dilakukan dengan biaya dari PDAM sendiri tanpa ada bantuan dari APBD.

Pada tahun 2004 IKK Samalanga sudah dapat beroperasi secara normal dan sudah dapat melayani 487 SR.

Pada tahun 2008 pembelian lokasi untuk tempat penambahan kapasitas 20 l/d dengan Kas PDAM

PENAMBAHAN KAPASITAS WTP IKK SAMALANGA

Pada Tahun 2006 2007 penambahan pelanggan dari 487 menjadi 917 SR, sehingga kapasitas WTP 10 l/d tidak sanggup melayani pelanggan, maka PDAM Krueng Peusangan harus menambah Kapasitas WTP 20 l/d lagi dengan cara pemindahan WTP Ex. Peudada ke Samalanga, yang sekarang sedang dikerjakan.

Dalam rangka mengatasi kekurangan Kapasitas produksi dari 10 l/d menjadi 30 l/d untuk dapat melayani Kecamatan Samalanga dan Kecamatan Simpang Mamplam yang dikerjakan dalam tahun 2008 Pemindahan WTP Ex. Peudada untuk IKK Samalanga dengan biaya Kas PDAM.

Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan Pengelasan Pipa Back Wose

Pemasangan dan Pengelasan Pipa Pompa Intake.

Pekerjaan Pembuatan Lantai semen.

Pemasangan dan pengelasan pipa Out line untuk Reservoir.

Kondisi PDAM Bireuen (Teupin Mane) Pada Tahun 2002 Pada masa Konflik

WTP Benyot Kecamatan Juli dibakar, sehingga WTP tersebut tidak dapat melayani Kec. Juli, Kota Juang, Kuala dan Jangka, dengan jumlah Sambungan Rumah 2.229 SR.

Karyawan PDAM Krueng Peusangan bekerja keras untuk memperbaiki Pompa yang rusak akibat di bakar.

Pekerjaan Rehab Rumah Pompa..

Pekerjaan Rehab Panel Pompa.

WTP Benyot (Teupin Mane) sedang tahap perbaikan dengan mengeluarkan dana kas PDAM.

Kondisi WTP Benyot setelah dilakukan Rehabilitasi pasca di bakar

Kondisi WTP Benyot setelah dilakukan Rehabilitasi pasca di bakar.

Kondisi WTP Benyot setelah dilakukan Rehabilitasi pasca di bakar

Pada tahun 2006

Penambahan Kapasitas Oleh BRR sebesar 40 l/d dan jaringan pipa sepanjang :

Pipa 300 sepanjang 13.000 m

Pipa 200 sepanjang 12.000 m

Dan Kapasitas PIPA Teupin Mane menjadi 80-l/dt sehingga dapat mensuplay air sampai ke :

Kecamatan Peusangan

Kecamatan Jangka dan

Kecamatan Kota Juang

WTP JEUNIB

IKK Jeunib sebelum dilakukan pembenahan tahun 2001-2002 Listrik tertunggak.

Tahap pembenahan pada tahun 2004, membersihkan puing-puing bekas Pos Militer

Pada Tahun 2003 melakukan rehab pagar pengaman.

Pada tahun 2003 dilakukan pembenahan dan semua manajemen dialihkan kekantor pusat Bireuen dan tunggakan Listrik mulai dicicil oleh PDAM Bireuen dengan kas PDAM.

Kondisi IKK Jeunib pada tahun 2004

Pada tahun 2005 PDAM IKK Jeunib mendapat bantuan rehab dari NGO, ITALIAN CORPORATION.

SDA

Program untuk tahun 2009 rencana pemindahan WTP dari dekat sungai ke atas bukit dalam rangka penghematan Listrik.

IKK PEUDADA

Pada tahun 2004

WTP Peudada tidak aktif disebabkan :

Sumur Intake hancur

- Pompa sumur Sibel and pompa distribusi rusak, akibat banjir

Kondisi sumur intake WTP Peudada yang di bawa arus sungai.

Tahun 2006

Tim Pansus DPR meninjau WTP Peudada yang sudah tidak aktif.

Tahun 2006

Tim Pansus DPR Meninjau Lokasi WTP Peudada yang tidak dapat di fungsikan lagi.

Tahun 2006

Pihak Unicef meninjau lokasi WTP Peudada yang telah hancur di terjang banjir bandang

Tahun 2006

PDAM Krueng Peusangan memohon WTP Peudada untuk dapat dilakukan relokasi di atas bendungan di Gampong Lawang

Lokasi di atas bendungan kampong Lawang Kec. Peudada

Pada tahun 2007 pihak Unicef menyetujui pembangunan WTP baru di lokasi Gampong Lawang dengan kapasitas 20 l/d.

Pada Tahun 2007

Reservoir yang berukuran 300 M dapat melayani 2000 sambungan rumah bantuan Unicef dari desa lawang.

Pada Tahun 2007

Gedung dan ruang kantor yang dibangun oleh pihak Unicef dan telah diserah terimakan oleh UNICEF ke Bupati Bireuen

KONDISI WTP IKK PEUSANGAN

Dari tahun 2002 - 2008

Kondisi WTP dengan kapasitas 10 l/d

IKK Peusangan pada awal 2001 dengan kondisi sudah Fakum atau tidak aktif

Pada tahun 2002 IKK Peusangan disentral ke Kabupaten dan pada tahun tersebut IKK Peusangan baru dilakukan pembenahan

Akibat Vakum Operasional pada tahun 2001 disebabkan sumur intake yang tidak berfungsi atau kering

Pada tahun 2002 PDAM Induk melakukan Pembuatan sumur intake baru, memperbaiki pompa intake, pompa distribusi.

Pembuatan sumur intake baru dengan biaya dari Kas PDAM sendiri.

Mesin Genset

Sehingga dapat mensuplay air kepada masyarakat

Jangka sudah teratasi

PADA TAHUN 2007 WTP PEUSANGAN DIBANTU REHAP OLEH NGO UMCORPada tahun 2007 PDAM bekerja sama dengan pihak NGO UMCOR untuk melakukan ;

Rehap Gedung

Rehap Pompa

Rehap Panel.

Pembuatan Drainase Buangan Lumpur WTP, Bantuan UMCOR.

Pemasangan Capasitor Bank, bantuan UMCOR.

Rehab Rumah Pompa dan Gudang Bahan Kimia bantuan UMCOR.

Rehab WTP Bantuan UMCOR

Rumah Jaga bagi operator Bantuan UMCOR..

Tahun 2009 rencana pemindahan WTP ke atas Reservoir.

Dan setelah dilakukan pembenahan dapat dilihat pada tabel dibawah ini laju perkembangan PDAM dari tahun 2001 s/d 2007 baik yang menyangkut dari jumlah pelanggan maupun yang menyangkut dengan pendapatan PDAMPROYEKSI DANA 2001 S/D 2007

NOTAHUNPENERIMAANPENGELUARANDEFISITSURPLUS

12001543.089.190605.247.96262.158.772-

22002745.740.990 1.828.798.0941.083.057.104-

32003911.345.1821.972.629.1631.061.283.981-

420041.124.405.7691.942.919.208818.513.439-

520051.697.392.1381.950.228.176252.836.038-

620062.392.901.8382.383.456.317-9.445.521

720072.811.348.4672.702.098.310-109.250.157

JUMLAH10.226.223.57413.385.377.2303.277.849.334118.695.678

JUMLAH PELANGGANWILAYAH2001200220032004200520062007

BIREUEN1726174117521688166218192291

MATANG 697 80911701325139818332347

SAMALANGA 376 402 460 487 408 673 917

JEUNIB---89385012511367

PEUDADA 143 135 142 134---

2924308735245420516868278289

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa PDAM Krueng Peusangan setelah dilakukan pembenahan tahun 2002 s/d 2005 sudah dapat membuahkan hasil yang mana pada tahun 2007 sudah mendapatkan keuntungan.

Pada tahun 2002 s/d 2004 merupakan kondisi keamanan di Kabupaten Bireuen yang sangat mencekam akan tetapi berkat kerja keras dan mohon perlindungan kepada ALLAH SWT semoga keinginan Perusahaan seperti kami uraikan diatas, yang mana PDAM mempunyai Fungsi Ganda yaitu Fungsi Sosial dan Fungsi Bisnis, sudah akan tercapai. Pada tahun 2007 dan untuk tahun 2008 pdam akan mengalami kesulitan akibat pemerintah menaikan harga BBM maka semua biaya produksi di PDAM akan mengalami kenaikan maka kami memohon kepada pemerintah tarif penjualan tahun 2004 sudah dapat di tinjau kembali karena harga pokok produksi sudah tidak sebanding dengan harga jual disinilah peran PEMDA sesuai dengan undang-undang no 55 tahun 1962 pemerintah wajib menyediakan air kepada masyarakat dengan harga yang terjangkau disinilah peran soial pemerintah untuk dapat mensubsidi PDAM kalau seandainya tarif tidak disesuaikan. apabila PEMDA tidak ada tanggapan maka PDAM mengalami kemacetan bukan semata mata tertumpu kepada pimpinan PDAM akan tetapi ini merupakan problem kita semua..

Dari gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa PDAM dari tahun 2001 s/d 2008 tanpa subsidi sudah dapat membantu Pemerintah menjaga kontribusi air kepada masyarakat secara kontinyu dan hal ini mungkin belum dilakukan oleh Kabupaten yang lain.Maka untuk memenuhi kebutuhan air minum dimasa yang akan datang sangat besar, maka peningkatan kapasitas produksi, sarana distribusi dan kualitas merupakan komitmen perusahaan secara terus menerus, maka dalam melakukan alternatif ini diperlukan upaya dan komitmen yang tinggi dari pihak menagement dan pemerintah.Pada umumnya untuk meningkatkan kapasitas produksi dan sarana distribusi dibutuhkan dana yang tidak sedikit dan perusahan dapat memperoleh dana dari 3 sumber

1. Bantuan Pemerintah Daerah berupa pemanfaatan modal pemerintah

2. pinjaman dari dalam dan luar negeri

3. dana sendiri berupa bahagian dari laba yang diperoleh oleh PDAMmaka untuk menjawab tantangan diatas kami sebagai pengelola PDAM dipandang perlu dilakukan kajian kajian yang bersifat konsepsional tarhadap berbagai aspek trategis bersama para pengelola dan pengawas PDAM serta para pakar dibidang air minum memadukan visi dalam rangka pengembangan manajemen PDAM. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Krueng Peusangan Direktur

Isfadli Yahya, SE

Nik. 01030013