korelasi negatif sedang antara kadar vitamin d … · pembimbing tesis, dr. dr. dyah kanya wati,...
TRANSCRIPT
i
TESIS
KORELASI NEGATIF SEDANG ANTARA KADAR
VITAMIN D DENGAN DERAJAT KEPARAHAN
PENYAKIT PADA ANAK SAKIT KRITIS DI UNIT
PERAWATAN INTENSIF ANAK
PUTU MAS VINA PARAMITHA CEMPAKA
NIM 1114018103
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2017
ii
KORELASI NEGATIF SEDANG ANTARA KADAR
VITAMIN D DENGAN DERAJAT KEPARAHAN
PENYAKIT PADA ANAK SAKIT KRITIS DI UNIT
PERAWATAN INTENSIF ANAK
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister
pada Program Magister, Program Studi Ilmu Biomedik,
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
PUTU MAS VINA PARAMITHA CEMPAKA
NIM 1114018103
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2017
3
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI
TANGGAL 20 JANUARI 2017
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr.dr. Dyah Kanya Wati, Sp.A(K) dr. Eka Gunawijaya,
Sp.A(K)
NIP 197104112008122002 NIP 196812181998031010
Mengetahui
Ketua Program Studi Imu Biomedik Dekan
Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana Universitas Udayana
4
Dr.dr.Gde Ngurah Indraguna Pinatih, MSc, Sp.GK Prof. Dr.dr. Putu Astawa,Sp.OT(K)
NIP. 194612131971071001 NIP.195301311980031004
Tesis Ini Telah Diuji pada
Tanggal 20 Januari 2017
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor
Universitas Udayana, No: 62.1/UN14.2/PP/2017
Tanggal 17 Januari 2017
Ketua : Dr.dr. Dyah Kanya Wati, Sp.A(K)
Anggota :
1. dr. Eka Gunawijaya, Sp.A(K)
2. dr. Bagus Ngurah Putu Arhana, Sp.A(K)
5
3. Dr.dr. I Gusti Ayu Trisna Windiani, Sp.A(K)
4. Dr.dr. Ida Bagus Subanada, Sp.A(K)
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Nama : dr. Putu Mas Vina Paramitha Cempaka
NIM : 1114018103
Program Studi : Magister Ilmu Biomedik (Combine-Degree)
Judul : Korelasi Negatif Sedang Antara Kadar Vitamin D Dengan
Derajat Keparahan Penyakit Pada Anak Sakit Kritis Di Unit
Perawatan Intensif Anak
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat.
Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No.17 tahun 2010 dan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER ILMU BIOMEDIK
Alamat : Jl. Panglima Sudirman Denpasar, Bali
Telepon/Fax : (0361) 223797/ (0361) 246656
Laman : www.pps.unud.ac.id
6
Denpasar, 20 Januari 2016
Yang membuat pernyataan,
(dr. Putu Mas Vina Paramitha
Cempaka)
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan karunia-Nya maka tesis yang berjudul “Korelasi negatif sedang antara
kadar vitamin D dengan derajat keparahan penyakit pada anak sakit kritis di unit
perawatan intensif anak” dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada semua pihak
yang sudah memberikan bimbingan, pengarahan, sumbangan pikiran, dorongan
semangat, dan bantuan yang sangat berharga dalam penyusunan tesis ini. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada :
1. Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD yang
telah memfasilitasi penulis dalam mengikuti dan menyelesaikan Program
Pendidikan Dokter Spesialis 1 (PPDS-1) di Universitas Udayana.
2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Putu Astawa,
Sp.OT (K), M.Kes, FICS, yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas
kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan program studi Ilmu
7
Biomedik (combined degree).
3. Ketua Program Studi Ilmu Biomedik Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih,
M.Sc, Sp.GK, yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis
untuk mengikuti dan menyelesaikan program studi Ilmu Biomedik (combined
degree).
4. Direktur RSUP Sanglah Denpasar, dr. I Wayan Sudana, M.Kes yang telah
memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis untuk mengikuti dan
menyelesaikan pendidikan di Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUP
Sanglah Denpasar.
5. Kepala Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Universitas Udayana/RSUP
Sanglah, dr. Bagus Ngurah Putu Arhana, Sp.A(K), yang telah memberikan
kesempatan dan fasilitas kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan
pendidikan di Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUP Sanglah Denpasar.
6. Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis 1 (KPS PPDS-1), Program
Studi Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, dr.
Ketut Suarta, Sp.A(K), yang telah memberikan kesempatan, bimbingan, dan
dukungan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan
dengan baik.
7. Pembimbing akademik penulis, dr. Ni Putu Siadi Purniti, Sp.A (K), yang
senantiasa membimbing dan mendukung, dan memberikan arahan selama
penulis mengikuti program pendidikan dokter spesialis I di Bagian/SMF Ilmu
Kesehatan Anak FK UNUD/RSUP Sanglah.
8. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada
pembimbing tesis, Dr. dr. Dyah Kanya Wati, Sp.A(K) dan dr. Eka Gunawijaya,
Sp.A(K), yang senantiasa penuh dengan kesabaran untuk memberikan
8
bimbingan, dukungan, dan arahan kepada penulis dalam penyusunan tesis ini
sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
9. dr. Bagus Ngurah Putu Arhana, Sp.A(K), Dr. dr. Ida Bagus Subanada, Sp.A(K)
dan Dr. dr. I Gusti Ayu Trisna Windiani, Sp.A(K) selaku penguji yang sudah
berkenan memberikan asupan dan bimbingan dalam penyusunan dan penulisan
tesis ini.
10. Seluruh supervisor Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Universitas
Udayana/RSUP Sanglah atas segala bimbingan, dorongan, semangat dan
bantuan selama penulis menempuh pendidikan PPDS-1.
11. Rekan sejawat PPDS-1 Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana/RSUP Sanglah, atas dukungan, kerjasama, doa dan bantuan yang
sangat baik selama masa pendidikan PPDS-1.
12. Kepada orangtua terkasih: I Putu Chandra, SH dan Pande Ketut Astari, SE.
Terima kasih juga kepada mertua yang saya hormati, Alm. Drs. I Made
Sumbang Wijaya, M.Si dan Ni Wayan Sudiani, S.Pd atas segala kasih sayang,
perhatian, pengertian, doa, dukungan dan bantuan dalam meraih cita-cita
penulis.
13. Kepada adik tersayang dr. Made Gandhi Mahardika, dr. Ida Ayu Ary Pramita,
dr. Nyoman Gede Bimantara, dr. Ida Ayu Tri Wedari, Ketut Mahatma Dharma
Wijaya, S.Ked, SH, dan keluarga besar penulis atas segala dukungan, kasih
sayang, serta bantuan yang tidak terhingga yang telah diberikan kepada penulis.
14. Kepada suami tercinta Komang Adi Sastra Wijaya, SS, M.Stl.Intl, serta anak-
anak tercinta, Putu Gede Gana Candravadana Wijaya, Made Mas Wulan
Maheswari Wijaya, Nyoman Mas Aliya Maharani Wijaya, Ketut Abhicandra
Maheswara Wijaya, atas segala kasih sayang, pengertian, kesabaran,
9
pengorbanan, semangat, bantuan dan doanya selama penulis menjalani
pendidikan hingga dapat meraih cita-cita penulis.
15. Terima kasih penulis juga ucapkan kepada semua pihak, sahabat, rekan
paramedis, bidan, staf tata usaha dan non paramedis yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu, atas dukungan yang telah diberikan kepada penulis
selama menempuh pendidikan PPDS-1.
16. Kepada pasien ruang perawatan intensif anak yang telah bersedia menjadi
sampel penelitian sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik.
Penulis sangat menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna. Dengan
segala kerendahan hati, penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan
tesis ini. Penulis sangat mengharapkan saran dan masukan dari berbagai pihak, untuk
lebih menyempurnakan tesis ini, sehingga tesis ini bisa bermanfaat untuk pendidikan
kedokteran dan pelayanan kesehatan.
Denpasar, 2 Januari 2017
Penulis
ABSTRAK
KORELASI NEGATIF SEDANG ANTARA KADAR VITAMIN D DENGAN
DERAJAT KEPARAHAN PENYAKIT PADA ANAK SAKIT KRITIS DI UNIT
PERAWATAN INTENSIF ANAK
Dampak defisiensi vitamin D pada anak sakit kritis masih belum jelas dan
banyak diperdebatkan. Penelitian terkini menunjukkan bahwa hormon ini secara
signifikan memiliki efek pleiotropik yang luas pada berbagai sistem organ di
dalam tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya korelasi
negatif antara kadar vitamin D dengan derajat keparahan penyakit pada anak sakit
kritis di unit perawatan intensif anak (UPIA).
10
Penelitian ini menggunakan metode analitik rancangan penelitian potong lintang
dengan uji hipotesis korelasi. Penelitian ini dilaksanakan di UPIA RSUP Sanglah
Denpasar, periode April sampai September 2016. Sampel yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi dilakukan pengambilan darah untuk mengukur kadar vitamin D
serum dan dinilai derajat keparahan penyakit saat masuk UPIA dengan skor Pediatric
Risk of Mortality III (PRISM III). Uji korelasi Spearman digunakan untuk
mengetahui kekuatan korelasi antar kedua variabel karena salah satu data dengan
distribusi tidak normal.
Seratus sembilan subjek dilakukan pemeriksaan kadar vitamin D dan dinilai
derajat keparahan penyakit saat masuk UPIA dengan skor PRISM III. Rerata kadar
vitamin D pada penelitian ini adalah 19,66 ng/mL (SB 7,2). Enam puluh subjek
(55%) dengan defisiensi vitamin D, 39 subjek (35,8%) dengan insufisiensi vitamin D
dan 10 subjek (9,2%) dengan kadar vitamin D yang optimal. Kadar vitamin D
berkorelasi negatif sedang bermakna dengan skor PRISM III (r=-0,49; p<0,001).
Simpulan penelitian ini adalah terdapat korelasi negatif sedang antara kadar
vitamin D dengan derajat keparahan penyakit pada anak sakit kritis di UPIA.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui hubungan antara defisiensi
vitamin D dengan derajat keparahan penyakit pada anak sakit kritis dengan
membandingkan anak tidak sakit kritis sebagai kontrol.
Kata kunci : anak sakit kritis, defisiensi vitamin D, PRISM III
ABSTRACT
MODERATE NEGATIVE CORRELATION LEVEL OF VITAMIN D WITH
SEVERITY OF ILLNESS IN CRITICALLY ILL CHILDREN AT INTENSIVE
CARE UNIT
The effect of vitamin D deficiency in the critically ill is still unclear and
11
much debated. Current research indicates that this hormone had significantly
broad pleiotropic effects on various organ systems in the body. The purpose of
this study was to prove the existence of a negative correlation between levels of
vitamin D with the severity of disease in critically ill children in the pediatric
intensive care unit (PICU).
This study used cross-sectional analytic study design and correlation test. This
research was conducted in PICU Sanglah Hospital in RSUP Sanglah Denpasar, the
period April to September 2016. Samples that meet the inclusion and exclusion
criteria had collected the blood sample to measure serum vitamin D levels and
assessed the degree of severity of the disease when admission at PICU using Pediatric
Risk of Mortality (PRISM) III score. Spearman correlation test was used to determine
the strength of the correlation between the two variable because one of the data
distribution was not normal.
One hundred nine subjects examined vitamin D levels and assessed the degree of
severity of the disease when admission at PICU with PRISM III score. The mean
levels of vitamin D in this study was 19,66 ng/mL (SD 7.2). Sixty subjects (55%)
with vitamin D deficiency, 39 subjects (35,8%) with vitamin D insufficiency and 10
subjects (9,2%) with optimal vitamin D levels. There was a significant negative
correlation between levels of vitamin D with PRISM III score (r = -0.49; p <0.001).
The conclusions of this study is there was a negative correlation between levels
of vitamin D with the severity of disease in critically ill children in PICU. Future
research needed to determine the association between vitamin D deficiency with the
severity of disease by comparing not critically ill children as a control.
Keywords : critically ill children, vitamin D deficiency, PRISM III
DAFTAR ISI
Halaman
12
SAMPUL DALAM ............................................................................................. i
PRASYARAT GELAR ....................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ................................................................... iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT.................................................... v
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................... x
ABSTRACT ........................................................................................................ xi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 6
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
1.3.1 Tujuan umum ............................................................................. 6
1.3.2 Tujuan khusus ............................................................................ 6
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 7
1.4.1 Manfaat akademis ..................................................................... 7
1.4.2 Manfaat pengembangan penelitian ........................................... 7
1.4.3 Manfaat praktis ......................................................................... 7
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 8
2.1 Anak Sakit Kritis .................................................................................. 8
2.1.1 Definisi .................................................................................... 8
2.1.2 Ktiteria masuk Unit Perawatan Intensif (UPIA) ..................... 8
2.1.3 Skoring derajat keparahan dan prediksi mortalitas di UPIA .. 10
2.2 Vitamin D ............................................................................................. 14
2.2.1 Sumber vitamin D .................................................................... 16
2.2.2 Sintesis dan metabolisme vitamin D ....................................... 16
2.2.3 Nilai normal dan abnormal konsentrasi vitamin D .................. 20
2.2.4 Efek defisiensi vitamin D ........................................................ 22
2.2.5 Penyebab defisiensi vitamin D ................................................ 26
2.3 Defisiensi vitamin D pada anak sakit kritis ......................................... 32
BAB III KERANGKA PIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN .... 39
3.1 Kerangka Berpikir ................................................................................ 39
3.2 Kerangka Konsep ................................................................................. 42
3.3 Hipotesis Penelitian ............................................................................. 43
BAB IV METODE PENELITIAN ..................................................................... 44
4.1 Rancangan Penelitian ........................................................................... 44
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 44
4.2.1 Tempat penelitian .................................................................... 44
4.2.2 Waktu penelitian ...................................................................... 44
4.3 Penentuan Sumber Data ....................................................................... 44
14
4.3.1 Populasi penelitian ................................................................... 44
4.3.2 Sampel penelitian .................................................................... 45
4.3.3 Kriteria pemilihan .................................................................... 45
4.3.4 Besaran sampel ........................................................................ 46
4.3.5 Teknik pengambilan sampel .................................................... 47
4.4 Variabel Penelitian ............................................................................... 48
4.4.1 Identifikasi variabel ................................................................. 48
4.4.2 Definisi operasional variabel ................................................... 48
4.5 Bahan dan Alat Penelitian .................................................................... 53
4.5.1 Bahan penelitian ....................................................................... 53
4.5.2 Instrumen penelitian ................................................................. 54
4.6 Prosedur Penelitian .............................................................................. 54
4.6.1 Pemilihan sampel ..................................................................... 54
4.6.2 Pengambilan darah ................................................................... 55
4.6.3 Pemeriksaan kadar vitamin D .................................................. 60
4.7 Alur penelitian ..................................................................................... 63
4.8 Pengolahan dan Analisis Data.............................................................. 64
4.9 Ethical Clearance ................................................................................ 65
BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................... 66
5.1 Karakteristik Subjek Penelitian ............................................................ 67
5.2 Rerata Kadar Vitamin D pada Anak Sakit Kritis di UPIA dan Prevalens
Defisiensi Vitamin D pada Anak Sakit Kritis di UPIA ............................... 67
15
5.3 Korelasi Kadar Vitamin D dengan Derajat Keparahan pada Anak Sakit Kritis
di UPIA ........................................................................................................ 69
BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................... 71
6.1 Karakteristik Subjek Penelitian ............................................................. 71
6.2 Rerata Kadar Vitamin D pada Anak Sakit Kritis di UPIA dan Prevalens
Defisiensi Vitamin D pada Anak Sakit Kritis di UPIA ............................... 72
6.3 Karakteristik Subjek berdasarkan Kategori Kadar Vitamin D.............. 74
6.4 Korelasi Kadar Vitamin D dengan Derajat Keparahan pada Anak Sakit Kritis
di UPIA ........................................................................................................ 76
6.5 Kelebihan dan Kelemahan Penelitian .................................................. 78
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 79
7.1 Simpulan .............................................................................................. 79
7.2 Saran .................................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 80
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 86
16
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 PRISM III ............................................................................................ 11
Tabel 2.2 Sumber vitamin D ............................................................................... 17
Tabel 2.3 Nilai referensi kadar vitamin D ........................................................... 20
Tabel 2.4 Penyebab defisiensi vitamin D ............................................................ 28
Tabel 2.5 Review penelitian vitamin D pada anak ............................................. 32
Tabel 5.1 Karakteristik subjek penelitian. .......................................................... 68
Tabel 5.2 Karakteristik subjek berdasarkan kadar vitamin D ............................. 69
Tabel 5.3 Analisis korelasi spearman kadar vitamin D dengan skor PRISM III 70
17
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur kimia vitamin D................................................................. 15
Gambar 2.2 Sintesis dan metabolisme vitamin D ............................................... 19
Gambar 2.3 Mekanisme respons imun alami dan adaptif terhadap vitamin D ... 26
Gambar 2.4 Patofisiologi disfungsi organ karena insufisiensi vitamin D ........... 37
Gambar 2.5 Peran vitamin D pada penyakit akut ............................................... 38
Gambar 3.1 Kerangka konsep ............................................................................. 42
Gambar 4.1 Anatomi ekstremitas kanan atas………………………………… .. 57
Gambar 4.2 Alur penelitian…………………………………………….. ........... 64
Gambar 5.1 Profil Penelitian ............................................................................... 66
Gambar 5.2 Grafik Scatter korelasi vitamin D dengan skor PRISM III ............. 70
18
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Keterangan Kelaikan Etik ...................................................... 86
Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian ......................................................................... 87
Lampiran 3 Penjelasan dan Informasi ................................................................ 88
Lampiran 4 Informed Consent ............................................................................ 92
Lampiran 5 Kuisioner ......................................................................................... 93
Lampiran 6 Hasil Analisis SPSS ......................................................................... 100
19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasien sakit kritis adalah pasien dengan fungsi organ yang labil atau organ mudah
mengalami perubahan yang akan memengaruhi fungsi organ lain sehingga timbul
sindrom gangguan organ multipel yang dapat menjadi gagal organ multipel dengan
mortalitas yang tinggi. Pada keadaan normal bila tubuh menghadapi stres berat,
trauma, atau sepsis, tubuh akan mengalami mekanisme pertahanan yaitu respons
kardiovaskular, respons imunologi, dan respons metabolik. Ketiga respons ini bekerja
secara simultan untuk menjaga homeostasis tubuh dan bila stres terlewati pasien akan
bertahan hidup (Foex, 1999). Pada pasien sakit kritis, efek pleiotropik vitamin D
terutama berperan pada fungsi imun (Youssef dkk,. 2015).
Salah satu efek pleiotropik vitamin D pada anak sakit kritis yaitu pada infeksi,
vitamin D membantu kerja cathelicidin yaitu peptida antimikroba dan gen defensing
β2 untuk dapat meningkatkan sistem imunitas alami. Vitamin D juga membantu
pelepasan neutrofil lipocalin (NGAL) yang merupakan agen bakteriostatik. Efek
pleiotropik vitamin D juga sebagai antiinflamasi dan imunomodulator dengan
menurunkan produksi TNF-α, menurunkan nuclear factor-kappa B (NF-κβ),
menghambat lipopolisakarida, merangsang ekspresi sitokin pro inflamasi seperti
intercellular adhesion molecule (ICAM-1), platelet endothelial adhesion molecule
(PECAM-1) dan interleukin (IL-6) (Krishnan dkk., 2013).
iii
Fungsi klasik utama vitamin D adalah sebagai prohormon yang berperan dalam
homeostasis kalsium dan fosfor, sehingga dapat menjaga mineralisasi tulang yang
cukup dan fungsi otot skeletal dan jantung dengan baik. Penelitian terkini menunjukkan
bahwa hormon ini secara signifikan memiliki efek pleiotropik yang luas pada berbagai
sistem organ di dalam tubuh (Krishnan dkk., 2013). Penemuan bahwa hampir seluruh
jaringan dan sel dalam tubuh memiliki reseptor vitamin D dan beberapa memiliki proses
enzimatik untuk memecah bentuk sirkulasi primer vitamin D menjadi bentuk aktif,
memberikan gambaran baru tentang fungsi vitamin D tersebut (Krishnan dkk., 2013;
Youssef dkk., 2015).
Defisiensi vitamin D muncul sebagai masalah kesehatan global di seluruh dunia
pada semua kelompok umur. Satu juta orang di seluruh dunia diperkirakan mengalami
defisiensi vitamin D dan insufisiensi vitamin D (Sankar dkk., 2016). Prevalens
defisiensi vitamin D yang tinggi pada pasien sakit kritis baik pada dewasa dan anak juga
telah banyak diungkapkan pada beberapa penelitian. Prevalens defisiensi vitamin D
pada pasien dewasa sakit kritis dilaporkan antara 17-80% dan pada anak sakit kritis
antara 35-70% (Abou-Zahr dan Kandil, 2014).
Defisiensi vitamin D banyak berhubungan dengan berbagai penyakit baik akut
maupun kronis. Beberapa penelitian menyebutkan hubungan defisiensi vitamin D
berhubungan dengan penyakit kronis seperti diabetes melitus, namun data mengenai
efek defisiensi vitamin D pada penyakit akut seperti pada pasien sakit kritis masih
sedikit. Defisiensi vitamin D juga berhubungan dengan luaran yang buruk dan
meningkatnya mortalitas pada pasien dewasa sakit kritis seperti pada sepsis berat,
gangguan metabolik dan penyakit kardiovaskular (Youssef dkk., 2015).
iv
Beberapa penelitian menyebutkan kadar vitamin D yang rendah berhubungan
dengan derajat keparahan penyakit pada pasien anak sakit kritis. Penelitian oleh Mc
Nally dkk. (2012) mendapatkan prevalens defisiensi vitamin D pada pasien sakit kritis
sebesar 69%, 23% mengalami insufisiensi vitamin D dan hanya 7% anak sakit kritis
dengan kadar vitamin D yang optimal. Rerata kadar vitamin D pada penelitian ini
adalah 40,2 ng/mL (SB 19,4). Rerata kadar 25(OH)D pada penelitian ini lebih rendah
pada pasien yang memerlukan terapi katekolamin dibandingkan yang tidak memerlukan
katekolamin (38,5±16 nmol/L vs 45±19 nmol/L, p=0,006) dan pada pasien yang
mendapatkan bolus cairan > 40ml/kg saat masuk rumah sakit (34,5±18,5 nmol/L vs
44,7±19,6 nmol/L, p=0,001). Pasien yang memerlukan ventilasi mekanik juga memiliki
kadar 25(OH)D yang lebih rendah dibandingkan pasien yang tidak memerlukan intubasi
(41,7±19,1 nmol/L vs 47,2±19,9 nmol/L, p=0,02). Penelitian ini juga mendapatkan
meningkatnya derajat keparahan penyakit berdasarkan Pediatric Risk of Mortality Score
(PRISM) III, yaitu setiap penambahan satu poin akan diikuti penurun kadar vitamin D
sebesar 8% (p=0,005). Keterbatasan pada penelitian ini adalah sampel penelitian ini
merupakan sampel bagian penelitian besar Adrenal Insufficiency in Pediatric Critical
Illness Study (AIP) dengan kriteria inklusi hanya pada anak yang memakai akses vena
sentral atau arteri, sehingga sulit untuk mengeneralisasi hasil penelitian ini kepada
semua pasien yang dirawat di UPIA.
Penelitian oleh Madden dkk. (2012) mendapatkan median kadar vitamin D pada
anak sakit kritis adalah 22,5 ng/mL (IQR 16,4-31,3) dengan 40,1% anak mengalami
defisiensi vitamin D. Hasil lainnya yaitu terdapat korelasi negatif antara kadar vitamin
D dengan tingkat keparahan penyakit pada pasien yang dirawat di ruang perawatan
v
intensif (r=-0,29, p<0,001). Skor PRISM III juga akan akan meningkat 1,19 kali setiap
kali terjadi penurunan kadar vitamin D 5ng/ml (IK 95% 1,10 sampai 1,28; p<,0001),
dan penurunan kadar vitamin D tiap 1 unit akan meningkatkan skor Pediatric Risk of
Mortality (PRISM-III) 1,26 kali (IK 95% 1,20 sampai 1,32; p<,0001). Kelemahan pada
penelitian ini adalah tidak memberikan gambaran trend longitudinal kadar vitamin D
selama dirawat di UPIA.
Hasi penelitian yang berbeda didapatkan oleh Ayulo dkk. (2014) tidak didapatkan
korelasi yang signifikan antara kadar vitamin D dengan derajat keparahan penyakit pada
anak sakit kritis yang dinilai dengan skor pediatric logistic organ dysfunction (PELOD)
(r=-0,19, p=0,09). Pada penelitian ini mendapatkan prevalens defisiensi vitamin D
sebesar 28%, insufisiensi vitamin D 47% dan 25% anak sakit kritis dengan kadar
vitamin D yang optimal. Keterbatasan penelitian ini adalah menggunakan skor PELOD
untuk mengukur derajat keparahan penyakit saat masuk, namun sebagian besar sampel
didapatkan dengan skor PELOD nol karena saat awal pasien masuk tidak didapatkan
adanya disfungsi organ sehingga hasil korelasi yang didapatkan tidak kuat dan tidak
bermakna.
Beberapa faktor yang memengaruhi penurunan jumlah vitamin D yang disintesis
dari paparan sinar matahari antara lain tinggal di daerah dataran tinggi (sebagian besar
musim dingin), penggunaan krim pelindung matahari, warna kulit yang lebih gelap, dan
menghirup udara yang mengandung polusi. Faktor lainnya yang dapat meningkatkan
defisiensi vitamin D yaitu usia tua, dan manutrisi. Pada penelitian oleh Madden dkk.
(2012) mendapatkan faktor risiko defisiensi vitamin D pada anak sakit kritis meningkat
1,43 kali pada setiap peningkatan 5 tahun umur (IK 95% 1,21 sampai 1,70; p<,0001).
vi
Faktor lainnya yaitu musim panas, suplementasi vitamin D atau multivitamin dan
asupan susu formula merupakan faktor protektif terhadap defisiensi vitamin D.
Data mengenai rerata dan prevalens defisiensi vitamin D di Indonesia masih terbatas
dan data mengenai korelasi defisiensi vitamin D dengan derajat keparahan penyakit
pada pasien yang dirawat di Unit Perawatan Intensif Anak (UPIA) saat ini masih
menjadi perdebatan. Salah satu penelitian yang telah dilakukan oleh Utami dkk. (2015)
di Bandung mendapatkan dari 50 anak, 28 anak (56%) mengalami defisiensi vitamin D.
Penelitian ini juga mendapatkan adanya perbedaan yang signifikan kadar vitamin D
pada anak sakit kritis dan bukan sakit kritis. Keterbatasan penelitian Utami dkk. (2015)
adalah besar sampel yang terbatas dan tidak dinilai secara spesifik derajat keparahan
pada anak sakit kritis. Penelitian mengenai korelasi defisiensi vitamin D dengan derajat
keparahan penyakit pada anak sakit kritis di UPIA belum pernah dilakukan di
Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang maka permasalahan yang dapat
dirumuskan adalah :
1. Berapakah rerata kadar vitamin D pada anak sakit kritis di unit perawatan
intensif anak ?
2. Berapakah prevalens defisiensi vitamin D pada anak sakit kritis di unit
perawatan intensif anak ?
vii
3. Apakah ada korelasi negatif antara kadar vitamin D dengan derajat keparahan
penyakit pada anak sakit kritis di unit perawatan intensif anak ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan primer
Tujuan utama penelitian ini adalah membuktikan bahwa ada korelasi negatif
antara kadar vitamin D dengan derajat keparahan penyakit pada anak sakit kritis di unit
perawatan intensif anak.
1.3.2 Tujuan sekunder
1.3.2.1 Mengetahui rerata kadar vitamin D pada anak sakit kritis di unit perawatan
intensif anak.
1.3.2.2 Mengetahui prevalens defisiensi vitamin D pada anak sakit kritis di unit
perawatan intensif anak.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat akademis
Penelitian ini diharapkan dapat mendukung teori kadar vitamin D memiliki
korelasi negatif dengan derajat keparahan penyakit pada anak sakit kritis yang dirawat
di UPIA.
1.4.2 Manfaat pengembangan penelitian
Dari data hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan data dasar dan acuan
untuk penelitian lebih lanjut mengenai hubungan kadar vitamin D dengan derajat
keparahan penyakit pada anak sakit kritis di UPIA.
viii
1.4.3 Manfaat praktis
Anak sakit kritis yang dirawat di UPIA yang mengalami defisiensi dan
insufisiensi vitamin D dapat dipertimbangkan untuk intervensi dini pemberian
suplementasi vitamin D sebagai terapi tambahan. Kadar vitamin D juga dapat
digunakan sebagai indikator skoring derajat keparahan penyakit pada anak sakit kritis.