koreksi pro kp landmark
DESCRIPTION
kpTRANSCRIPT
PROPOSAL KERJA PRAKTEKPenentuan Zona Hidrokarbon
Berdasarkan Data Well Log
LANDMARK
Oleh :Putera Adrian
D1H00024
JURUSAN TEKNIK GEOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS PADJADJARAN
2003
Proposal Kerja PraktekPenentuan Zona Hidrokarbon Berdasarkan Data Well Log
I. PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat
pesat maka dibutuhkan tenaga – tenaga profesional yang mampu berjalan sinergis,
mengaplikasikan, dan mengembangkan diri dengan kemajuan tersebut serta memberikan
kontribusi bagi perkembangan industri di Indonesia.
Untuk mendapatkan tenaga – tenaga profesional tersebut, selain diciptakan oleh
dunia pendidikan yang memberikan dasar ilmu, maka diperlukan interaksi yang kuat
dengan dunia industri untuk menerapkan ilmu yang didapat dari bangku pendidikan dan
membuka wawasan dalam melihat dunia kerja dan perkembangan ilmu pengetahuan
yang terjadi. Salah satu bentuk implementasinya adalah kegiatan kerja praktek bagi
mahasiswa untuk menjembatani kedua hal diatas.
Kegiatan kerja praktek merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa
Teknik Geologi UNPAD yang telah menyelesaikan semester VI. Kegiatan ini
diharapkan menjadi sarana latihan yang dapat meningkatkan pengertian mahasiswa
tentang pekerjaan seorang geologist di dunia industri setelah mahasiswa tersebut
melakukan pekerjaan lapangan dan pemetaan geologi pendahuluan serta membangun
sikap profesionalisme pada mahasiswa tersebut.
1.2 Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan kegiatan Kerja Praktek ini adalah :
Proposal Kerja PraktekPenentuan Zona Hidrokarbon Berdasarkan Data Well Log
1. Mempelajari dan memahami prinsip serta penggunaan parameter-parameter
petrofisika dalam kegiatan eksplorasi dan produksi hidrokarbon khususnya
dalam menentukan suatu zona hidrokarbon
2. Mampu menerapkan teori yang didapat pada keadaan riil yang ada pada dunia
industri.
3. Mempelajari dan memperoleh sikap dan suasana kerja dalam dunia industri.
II. JUDUL STUDI
Dalam usaha eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam, diperlukan evaluasi
menyeluruh untuk dapat melihat apakah cadangan tersebut ekonomis untuk di
eksploitasi. Begitu juga dalam industri minyak bumi yang mempunyai tingkat resiko
yang tinggi. Suatu formasi yang berpotensi menjadi reservoar minyak bumi memerlukan
suatu evaluasi menyeluruh mengenai sifat – sifat fisiknya untuk bisa mendapatkan
berapa besar cadangan hidrokarbon yang dimiliki oleh reservoar tersebut. Langkah awal
untuk evaluasi Formasi adalah dengan menggunakan metode penampang sumur bor
(Well Logging) yang dipergunakan untuk mengetahui sifat-sifat fisika batuan yang
dilakukan dengan cara memasukkan suatu alat pendeteksi yang disebut sonde (tool,
probe) ke dalam lobang bor suatu sumur. Data-data yang dihasilkan ini kemudian di
analisis untuk mengetahui karakteristik reservoirnya.
Dari permasalahan yang ada diatas maka kami mengajukan studi dalam program
Kerja Praktek ini adalah :
“Penentuan Zona Hidrokarbon Berdasarkan Data Well Log “
Adapun mata kuliah yang telah diambil dan dapat menjadi penunjang dalam kegiatan
Kerja Praktek ini adalah :
Proposal Kerja PraktekPenentuan Zona Hidrokarbon Berdasarkan Data Well Log
Geologi Fisik
Geologi Dinamik
Sedimentologi
Prinsip Stratigrafi
Geologi Minyak dan Gas Bumi
Stratigrafi Indonesia
Geologi Struktur Indonesia
Petrologi
Geologi Struktur
Sedimentografi
Geofisika
Geologi eksplorasi
Hidrogeologi
Pemetaan Geologi
Saya mengharapkan ilmu pada mata kuliah di atas dapat diterapkan selama kerja praktek
lapangan di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin. Namun meskipun demikian tidak
menutup kemungkinan untuk studi lain yang masih berhubungan dengan matakuliah di
atas.
III. TEORI DASAR
3.1 Konsep Dasar Evaluasi Log
Metode logging merupakan suatu metode yang dapat memberikan data yang diperlukan
untuk mengevaluasi secara kualitatif dan kuantitatif kandungan hidrokarbon. Secara
kualitatif berupa identifikasi tipe batuan, mendeteksi adanya hidrokarbon, dan
Proposal Kerja PraktekPenentuan Zona Hidrokarbon Berdasarkan Data Well Log
menentukan batas-batas reservoir, sedangkan secara kuantitatif berupa perhitungan nilai
porositas, saturasi fluida dan resistivitas. Data-data ini didapat dengan cara
memasukkan suatu alat pendeteksi ke dalam lobang bor suatu sumur.
Diagram Alir Tahap Eksplorasi Hidrokarbon
Data Seismik Interpretasi Struktur Litologi Stratigrafi Indikator Hidrokarbon Tekanan Formasi
Data Well Log
Well Log Evaluation Interpretasi Litologi Identifikasi Reservoar Kandungan Fluida
Reservoar Estimasi Kualitas
Reservoar Analisis Fasies
Sedimentasi Prediksi Tekanan
Data Core/Sampel Uji Laboratorium Deskripsi Batuan AnalisisFasies
Sedimentasi Paleo Environment
Korelasi Sedimentary Contnuity Distribusi Fluida Analisis Stratigrafi Distribusi Reservoar Peta Struktur
Struktur Bawah Permukaan Memperlihatkan Bawah Permukaan dari
Bentuk Geologi Batas Akumulasi Gas dan Minyak
Peta Isochore Distribusi Reservoar dan Ketebalan Vertikal dari
Hidrokarbon Volumetrik dan Estimasi Cadangan
Peta NetSand Geometri Reservoar Distribusi Vertikal dan Lateral
Ketebalan Kualitas Reservoar
Volume
Proposal Kerja PraktekPenentuan Zona Hidrokarbon Berdasarkan Data Well Log
Ruang Lingkup Kerja Praktek
Data bawah permukaan yang diperoleh dari sumur bor adalah diagram yang
merupakan gambaran vertikal hubungan antara kedalaman dengan karakter atau sifat
batuannya. Hasil akhirnya adalah berupa urut-urutan litologi secara vertikal yang
digunakan untuk pembuatan penampang kolom stratigrafi.
3.2 Jenis-jenis Log
Untuk melakukan suatu interpretasi atau analisis data log baik kualitatif maupun
kuantitatif, digunakan tiga jenis Log utama :
3.2.1 Log Elektrik
Digunakan untuk mengukur sifat kelistrikan batuan, yaitu resistivity atau tahanan
jenis dan potensial diri batuan. Adapun jenis log elektrik diantaranya :
1. Spontaneous Potential Log (SP Log)
Merupakan selisih antara sebuah elektroda yang di tempatkan di permukaan
tanah dengan yang diturunkan ke dalam lubang bor, dengan satuan milivolt. Log ini
bekerja berdasarkan perbedaan kegaraman antara air lumpur dengan air formasi hingga
kurva log SP mengalami defleksi baik positif ataupun negatif.
Defleksi negatif terjadi apabila salinitas kandungan lebih besar dari salinitas
lumpur, dan defleksi positif akan terjadi apabila salinitas kandungan lebih kecil dari
salinitas lumpur, sedangkan bila salinitas keduanya sama, maka kurva log SP akan
merupakan suatu garis lurus (Shale base line). Kegunaan log SP, yaitu :
Proposal Kerja PraktekPenentuan Zona Hidrokarbon Berdasarkan Data Well Log
Mencari zona-zona yang permeabel.
Parameter untuk menghitung harga resistivitas air formasi (Rw).
Menghitung banyaknya lempung dalam suatu reservoir.
Mencari batas-batas lapisan permeabel dan korelasi sumur berdasarkan batas
tersebut.
2. Resistivity Log / Log Resistivitas.
Resistivitas adalah kemampuan batuan untuk menghambat jalannya arus listrik
yang bergantung kepada sifat atau karakter fisik batuan diantaranya porositas, salinitas
dan jenis batuan. Beberapa hal yang dapat dianalisis sebagai berikut :
Lapisan permeabel yang mengandung air tawar, harga resistivitas akan tinggi,
karena air tawar bersifat isolator.
Lapisan permeabel yang mengandung air asin, harga resistivitas akan rendah,
karena salinitas air asin lebih tinggi.
Lapisan yang mengandung hidrokarbon harga resistivitas akan tinggi karena
hidrokarbon bersifat tidak konduktif.
Matriks batuannya yang berada dalam keadaan kering bersifat isolator sehingga
resistivitas akan tinggi.
Pada lapisan dengan sisipan shale, harga resistivitas akan tergantung kepada
prosentase sisipan, ketebalan tiap lapisan dalam sistem perselang – seling
tersebut, dan resolusi vertikal dari lognya.
Dalam log resistivitas juga digunakan log induksi (Induction Log) yang terdiri dari alat
transmiter dan receiver,yang juga digunakan untuk mengukur tahanan jenis batuan.
3.2.2 Log Radioaktif
Proposal Kerja PraktekPenentuan Zona Hidrokarbon Berdasarkan Data Well Log
Digunakan untuk menyelidiki lobang bor berdasarkan sifat radioaktif batuan.
Diantaranya adalah :
1. Log Densitas
Prinsip kerja Log Densitas ini adalah sumber radioaktif yang ada pada alat akan
memancarkan gamma rays ke dalam formasi dengan energi sebesar 0.66 mev. Sumber
radioaktif yang digunakan adalah Cs137. Pada prinsipnya Log Densitas mengukur
densitas elektron pada formasi yang dinyatakan dalam satuan gram/cc. Hasil perekaman
log densitas biasanya dalam skala bulk density (b).
2. Log Neutron.
Log Neutron memberikan suatu perekaman reaksi formasi terhadap penambahan
neuttron. Log ini mencerminkan banyaknya atom hidrogen dalam formasi. Biasanya
makin banyak fluida dalam formasi akan memberikan pembacaan porositas yang tinggi
sebab fluida menunjukkan pori-pori batuannya besar hingga harga porositas neutronnya
tinggi.
3. Log Gamma Ray (GR).
Log Gamma Ray adalah suatu pengukuran terhadap kandungan radioaktivitas
alam dari suatu formasi, yang radioaktivnya berasal dari tiga unsur radioaktif yang ada
di dalam bumi yaitu Uranium-U, Thorium-Th, dan Potasium-K. Sinar gamma sangat
efektif untuk membedakan lapisan permeabel dan yang tidak permeabel karena
radioaktif cenderung berpusat dalam serpih yang tidak permeabel (kurva log GR
defleksi ke kanan), sedangkan untuk lapisan permeabel unsur radioaktif jumlahnya
sedikit (kurva log GR defleksi ke kiri). Log GR diskala dalam satuan API (American
Petroleum Institute).
3.2.3 Log Akustik / Sonic Log
Proposal Kerja PraktekPenentuan Zona Hidrokarbon Berdasarkan Data Well Log
berfungsi untuk mendapatkan harga porositas dari batuan dengan memancarkan
gelombang suara dari transmitter dan akan diterima oleh receiver. Harga porositas akan
berbanding terbalik terhadap waktu rambat gelombang suara tersebut.
Selain ketiga jenis log di atas digunakan pula Log Capiler yang merupakan log
penunjang dalam analisa log, yaitu untuk mengetahui perubahan diameter sepanjang
lubang bor dengan satuan inch.
3.3 Parameter-Parameter Petrofisika Dalam Analisa Log
Petrofisika adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisik batuan. Analisis
petrofisika sangat penting untuk mengetahui kualitas reservoir, jenis fluida, porositas
dan permeabilitas dari suatu batuan atau formasi.Untuk mengetahui sifat-sifat fisik
tersebut maka digunakan suatu metode geofisika atau yang dikenal dengan istilah well
logging atau metode penampang sumur bor. Parameter-parameter petrofisika tersebut
adalah :
Popositas (%) Porositas suatu mediumk adalah bagian volume
batuan yang tidak terisi benda padat.
Resistivity (R) Hambatan yang diberkan oleh suatu batuan.
Volume Shale (Vsh) diperlukan dalam analisis terhadap reservoir yang
mengandung shale, guna mengkoreksi porositas
dan resistivitas hingga kejenuhan air sebenarnya
dapat diketahui.
Kejenuhan air (Sw) Adalah rasio dari volume pori yang terisi air
dengan volume porositas total. Tujuannya untuk
Proposal Kerja PraktekPenentuan Zona Hidrokarbon Berdasarkan Data Well Log
menentukan zona dan banyaknya hidrokarbon
yang terakumulasi.
Permeabilitas (k) merupakan sifat batuan reservoir untuk dapat
meluluskan cairan melalui pori-pori yang
berhubungan, idealnya diukur dari data batu inti
(Conventional Core).
3.4 Metode Interpretasi Log
3.4.1 Analisa Kualitatif
Analisa kualitatif log adalah analisa tentang kualitas log dan bentuk-bentuk
kurva log tanpa menghitung besaran-besaran yang diukur oleh log. Analisa ini
meliputi : penentuan zona batuan permeabel, penentuan zona batuan impermeabel,
penentuan ketebalan batuan permeabel dan jenis fluida di dalamnya.
1. Penentuan zona batuan permeabel
Pada wireline logs zona batuan reservoir dicirikan oleh :
Pada kurva Log SP akan ada defleksi baik positif maupun negatif tergantung
pada jenis kandungan fluidanya. Positif bila mengandung air tawar dan akan
negatif bila kandungannya air asin atau hidrokarbon.
Pada kurva log GR akan menunjukkan harga yang rendah, karena batuan
permeabel hanya mengandung sedikit unsur radioaktif bumi.
Log Capiler mengalami defleksi ke arah kiri yang menunjukkan adanya
mudcake.
Adanya perbedaan antara kurva resistivitas zona terinvasi dengan yang tidak
terinvasi karena adsanya mud filtrat ke dalam formasi.
Proposal Kerja PraktekPenentuan Zona Hidrokarbon Berdasarkan Data Well Log
2. Penentuan Zona Impermeabel
Pada wireline logs zona impermeabel dicirikan oleh :
Kurva Log SP akan statis karena tidak ada mud filtrate ke dalam batuan hingga
tidak ada beda potensial antara lumpur pemboran dengan lapisan batuan.
Pada kurva log GR akan menunjukkan harga yang tinggi, karena batuan
impermeabel banyak mengandung unsur radioaktif bumi.
Log Capiler merekam adanya pembesaran lubang bor secara tiba-tiba (caving)
karena lumpur pemboran (mudcake) tidak dapat menempel pada shale yang
permeabilitasnya sangat rendah, yang menyebabkan filtrat lumpur bor akan
berinteraksi dengan fluida pada shale hingga menyebabkan swelling clay dan
akhirnya terjadi caving.
3. Penentuan ketebalan lapisan permeabel
Digunakan kurva GR dan kurva SP. Pada formasi lunak SP memberikan
perbedaan yang lebih kontras antara serpih dan pasir dibandingkan dengan kurva GR,
sehingga akan memudahkan dalam penentuan ketebalan lapisan. Sedangkan untuk
formasi yang kompak perubahan kurva SP sangat kecil, sehinggta dalam kondisi ini
sinar gamma akan lebih baik karena memberikan resolusi lapisan yang lebih baik.
4. Penentuan jenis fluida
Zona air (water bearing zone)
Adalah zona poros dalam batuan yang mempunyai kejenuhan air formasi 100 %,
ditunjukkan oleh :
Pemisahan antara kurva resistivitas zona terinvasi (Rxo) dengan kurva
resistivitas batuan (Rt). Jika salinitas air formasi lebih tinggi dari mud
filtrate maka Rt<Rxo, dan begitu juga sebaliknya.
Proposal Kerja PraktekPenentuan Zona Hidrokarbon Berdasarkan Data Well Log
Kurva SP akan menunjukkan defleksi negatif pada zona air asin dan positif
pada zona air tawar. Hal ini terjadi jika salinitas lumpur bor lebih rendah
daripada salinitas air formasi.
Zona minyak (oil bearing zone)
Harga resistivitas zona tak terinvasi (Rt) tinggi karena minyak bersifat non
konduktif. Bisa sama, lebih tinggi atau lebih rendah daripada zona
terinvasi (Rxo), tergantung pada kedalaman invasi mud filtrate.
Harga Rxo relatif tinggi karena pengaruh mud filtrate.
Zona gas (gas bearing zone)
Pemisahan yang cukup besar antara kurva resistivitas zona terinvasi (Rxo)
dengan kurva resistivitas batuan (Rt), dimana Rt > Rxo. Rt zona gas lebih
tinggi daripada Rt pada zona minyak.
Harga porositas neutron kecil, sedangkan densitas akan besar.
3.4.2 Analisa Kuantitatif
Setelah dilakukan analisa log secara kualitatif, kemudian dilanjutkan dengan
analisa log secara kuantitatif. Analisa log secara kuantitatif ini dilakukan untuk
menghitung harga porositas (), harga resistivitas (R), kandungan clay (Vcl) dan harga
kejenuhan air (Sw). Analisa log secara kuantitatif dibedakan pada formasi clean sand
dan shaly sand, karena pada zona shaly sand, kandungan shale/clay akan
mempengaruhi pembacaan log yang digunakan.
1. Perhitungan Porositas
Porositas dapat ditentukan dari beberapa macam log, diantaranya Log Densitas
(FDC), Log Neutron (CNL), dan Log Sonic, serta kombinasi antara dua macam Log.
2. Perhitungan Harga Resistivitas
Proposal Kerja PraktekPenentuan Zona Hidrokarbon Berdasarkan Data Well Log
Perhitungan Harga Resistivitas meliputi resistivitas air formasi (Rw), resistivitas
fotmasi sebenarnya (Rt), dan resistivitas pada flused zone (Rxo).
Perhitungan resistivitas air formasi (Rw)
Perhitungan resistivitas air formasi (Rw) dapat dilakukan dengan cara-
cara sebagai berikut :
a. Berdasarkan rumus Archie
Di dalam formasi mengandung air bersih rumus Archie bisa ditulis
sebagai :
dimana Ro adalah resistivitas dalam formasi kandung-air,dan F
adalah fungsi dari porositas. Implikasi dari rumus ini adalah bahwa
hubungan antara porositas dan tahanan jenis berbanding terbalik (bila
porositas rendah maka tahanan jenisnya tinggi).Pada zona minyak hal
ini lebih rumit lagi dengan adanya kenyataan bahwa perubahan
porositas biasanya diikuti oleh perubahan Sw (karena konsep air sisa –
irredicible water) yang menyebabkan perubahan Rt.
b. Metode Rasio Resistivitas
Pada metode ini,harga Rw tidak tergantung dari porositas. Dari
persamaan kejenuhan Archie, dapat diperoleh suatu persamaan Sw
sebagai fungsi rasio dari resistivitas daerah terinvasi (invaded zone)
dengan resistivitas daerah tak terinvasi (uninvaded zone). Persamaan
tersebut yaitu :
Proposal Kerja PraktekPenentuan Zona Hidrokarbon Berdasarkan Data Well Log
dimana :
dan
sehingga persamaan di atas dapat digabungkan menjadi :
Di daerah kandung air 100% (Sw = Sxo = 1), Rw dapat dicari dengan
formula sebagai berikut :
Formula tersebut berlaku, jika mengunakan asumsi-asumsi sebagai
berikut :
1. Formasi bersih (Vcl<15%) dan permeabel.
2. Rw konstan.
3. Kondisi lobang bagus.
4. Rembesan tidak terlalu dalam.
5. Sxo=Sw1/5
3. Penentuan Harga Kejenuhan Air (Sw)
a. Berdasarkan rumus Archie
Untuk menghitung harga kejenuhan air (Sw) dari formasi dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus Archie,yaitu :
Dimana : Sw = Kejenuhan Air
F = faktor formasi
Rw = resistivitas air formasi
Proposal Kerja PraktekPenentuan Zona Hidrokarbon Berdasarkan Data Well Log
Rt = resistivitas formasi pasa uninvaded zone
Implikasi dari rumus ini adalah bahwa hubungan antara porositas dan tahanan jenis
berbanding terbalik (bila porositas rendah maka tahanan jenisnya tinggi).
Selain itu dari persamaan Archie juga didapatkan suatu bentuk persamaan untuk
kejenuhan air sebagai fungsi dari rasio kedua resistivitas :
Dalam praktek untuk menggunakan persamaan ini, dianggap :
1. R(dalam) = Rt, dan R(MSFL)=Rxo (mengabaikan Koreksi).
2. Formasi bersih (kandungan serpih <%5)
3. Formasi permeabel dengan rembesan sedang.
4. Rw konstan.
5. Sxo = (Sw)1/5
Hasil interpretasi dari analisa kuantitatif kemudian digabungkan dengan hasil
dari interpretasi analisa kualitatif, nantinya akan dapat menunjukkan zona-zona
hidrokarbon mana yang berpotensi untuk dieksploitasi lebih lanjut.
IV. RUANG LINGKUP PEMBATASAN MASALAH
Pembatasan masalah diperlukan agar dalam pengerjaan dan pembahasan tidak
terjadi penyimpangan, masalah yang ditekankan dalam kerja praktek ini adalah tentang
interpretasi data log sumur termasuk di dalamnya pembacaan dan analisa log sehingga
diketahui nilai properti batuan bawah permukaan berdasarkan parameter litologi/batuan
guna menentukan zona-zona hidrokarbon yang prospektif.
Proposal Kerja PraktekPenentuan Zona Hidrokarbon Berdasarkan Data Well Log
V. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Kegiatan Kerja Praktek ini kami ajukan untuk dilaksanakan selama kurang lebih
satu bulan pada bulan Februari 2004, bertempat di Landmark.
VI. PENUTUP
Demikianlah proposal ini dibuat dengan harapan Bapak berkenan memberikan
izin kepada kami untuk melaksanakan kegiatan Kerja Praktekdi instansi yang Bapak/Ibu
pimpin.Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati kegiatan ini sehingga dapat berjalan
dengan lancar dan memberikan manfaat bagi semua pihak.
Bandung, Agustus 2003
Mahasiswa Pemohon,
Putera Adrian
D1H00024
Mengetahui :
Ketua Jurusan Geologi,
Dr. Ildrem Syafri, Ir., DEA.
NIP. 131 608 633