koperasi
DESCRIPTION
koperasiTRANSCRIPT
MODAL KOPERASI
Modal dalam perkumpulan Koperasi didapat dari tiga sumber:
1. Dari anggota-anggotanya sendiri, berupa simpanan-simpanan
2. Dari sisa hasil usaha Koperasi, yaitu bagian yang dimasukkan adangan
3. Dana dari luar, misalnya pinjaman.
Modal dari anggota Koperasi sendiri
Modal dari anggota koperasi sendiri terdiri dari simpanan-simpanan anggota. Modal.
Sendiri itu diperoleh dari simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela
berjangka.
Simpanan pokok adalah simpanan yang sudah ditentukan jumlahnya dan sama
besarnya bagi setiap anggota.
Simpanan wajib adalah simpanan yang sudah ditentukan jumlahnya dan wajib
disimpan oleh setiap anggota pada waktu tertentu dan kesempatan tertentu.
Simpanan Sukarela berjangka adalah simpanan yang dilaku kan secara su
karela baik jumlahnya maupun jangka waktunya. Karena diketahui jangka waktu
pengambilannya, maka simpanan tersebut dapat digunakan juga untuk modal
Koperasi.
Koperasi itu merupakan badan usaha. Sebagai badan usaha Koperasi, yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya sumber permodalannya
utamanya juga berasal dari para anggotanya dalam bentuk simpanan pokok,
simpanan wajib dan simpanan khusus. Hal ini berkaitan dengan beberapa alasan:
1. Alasan kepemilikan
Modal yang berasal dari anggota merupakan salah satu wujud kepemilikan
anggota terhadap Koperasi beserta usahanya. Anggota yang memodali usahanya
sendiri akan merasa lebih bertanggung jawab terhadap keberhasilan usaha
tersebut.
2. Alasan Ekonomi
Modal yang berasal dari anggota akan dapat dikembangkan secara lebih efisien
dan murah, karena tidak dikenakan persyaratan bunga.
3. Alasan risiko
Modal sendiri/anggota juga mengandung risiko yang lebih kecil dibanding
dengan modal dari luar, khususnya pada saat usaha tidak berjalan dengan
lancer.
Seperti di atas telah disebuhkan, maka sumber permodalan Koperasi berasal
dari anggota dan dari luar. Secara keseluruhan, perincian sumber modal Koperasi
adalah sebagai berikut:
Modalsendiri
1) Simpanan Pokok, yaitu sejumlah nilai uang tertentu yang diwajibkan kepada
anggota untuk menyerahkan kepada Koperasi pada waktu masuk menjadi
anggota.
2) Simpanan Wajib, yaitu sejumlah nilai uang tertentu yang diwajibkan kepada
anggota untuk membayar dalam waktu dan kesempatan yang tertentu
(umumnya secara bulanan).
3) Simpanan Sukarela, yaitu jumlah nilai uang tertentu yang diserahkan anggota
(juga bukan anggota) atas kehendak sendiri sebagai simpanan.
Modal Koperasi dapat diperoleh dari:
1. Anggota
2. Bukan anggota
3. Pemerintah
4. Bank Umum, Koperasi dan bank-bank lain
5. Hasil Usaha
PENGGUNAAN SISA HASIL USAHA
Pembagian sisa hasil usaha Koperasi
Dalam prakteknya apabila terjadi sis ausaha 9atau sisa hasil usaha), maka sisa
itu tidak dikembalikan seluruhnya kepada anggota. Sepreti dijelaskan di muka
sebagian perlu ditahan untuk dijadikan cadangan.
Selain itu Koperasi juga tidak boleh melupakan, bahwa sesungguhnya ada
orang-orang yang bekerja tetapi belum diberi penghargaan dari uang persediaan
ongkos pelayanan itu. Mereka menjaga took, mengerjakan pembukuan, mengatur
gudang dan sebagainya. Oleh sebab itu sebagian lagi ditahan untuk orang-orang
tersebut.
Pembagian sisa hasil usaha sebagai berikut:
- 25% untuk cadangan
- 30% untuk anggota menurut perbandingan banyaknya pembelian pada Koperasi
- 20% untuk anggota penyimpanan (setinggi-tingginya 8% dari simpanan anggota).
- 10% untuk dana pengurus
- 5% untuk dana karyawan
- 21% untuk dana sosial
- 2 ½% untuk dana pembangunan kerja
Kalau Koperasi tersebut juga melayani bukan anggota, maka jumlah sisa usaha yang
diperoleh dari bukan anggota dibagi sebagai berikut:
- 30% untuk cadangan
- 10% untuk dana pengurus
- 5% untuk dana karyawan
- 5% untuk dana social
- 50% untuk dana pembangunan daerah kerja
Dalam Koperasi keuntungan biasa disebut dengan istilah Sisa Hasil Usaha
(SHU). Pada pasal 34 ayat (1) UU No. 12/67 dinyatakan: “Sisa Hasil Uasaha adalah
pendapatan Koprasi yang diperoleh di dalam satu tahun buku setelah dikurangi
dengan penyusutan-penyusutan dan biaya-biaya dari tahun buku yang
bersangkutan”. Sesuai dengan salah satu sendi-sendi dasar Koperasi, yang
mengatakan “Pembagian Sisa Hasil Usaha diatur menurut jasa masing-masing
anggota” maka pembagian SHU dibedakan antara yang berasal dari usaha yang
diselenggarakan untuk anggota dan yang berasal dari usaha yang diselenggarakan
untuk bukan anggota.
a. SHU yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota dibagi untuk:
1) Cadangan Koperasi
2) ANggota sebanding dengan jasa yang diberikan
3) Dana Pengurus
4) Dana Pegawai/Karyawan
5) Dana pendidikan Koperasi
6) Dana social
7) Dana pembangunan daerah kerja
b. SHU yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk bukan anggota dibagi
untuk:
1) Cadangan Koperasi
2) Dana Pengurus
3) Dana Pegawai/karyawan
4) Dana Pendidikan
5) Dana Sosial
6) Dana Pembangunan Daerah Kerja