koperasi

6
MODAL KOPERASI Modal dalam perkumpulan Koperasi didapat dari tiga sumber: 1. Dari anggota-anggotanya sendiri, berupa simpanan- simpanan 2. Dari sisa hasil usaha Koperasi, yaitu bagian yang dimasukkan adangan 3. Dana dari luar, misalnya pinjaman. Modal dari anggota Koperasi sendiri Modal dari anggota koperasi sendiri terdiri dari simpanan-simpanan anggota. Modal. Sendiri itu diperoleh dari simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela berjangka. Simpanan pokok adalah simpanan yang sudah ditentukan jumlahnya dan sama besarnya bagi setiap anggota. Simpanan wajib adalah simpanan yang sudah ditentukan jumlahnya dan wajib disimpan oleh setiap anggota pada waktu tertentu dan kesempatan tertentu. Simpanan Sukarela berjangka adalah simpanan yang dilaku kan secara su karela baik jumlahnya maupun jangka waktunya. Karena diketahui jangka waktu pengambilannya,

Upload: fakhri-rizky-aufar

Post on 26-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

koperasi

TRANSCRIPT

MODAL KOPERASI

Modal dalam perkumpulan Koperasi didapat dari tiga sumber:

1. Dari anggota-anggotanya sendiri, berupa simpanan-simpanan

2. Dari sisa hasil usaha Koperasi, yaitu bagian yang dimasukkan adangan

3. Dana dari luar, misalnya pinjaman.

Modal dari anggota Koperasi sendiri

Modal dari anggota koperasi sendiri terdiri dari simpanan-simpanan anggota. Modal.

Sendiri itu diperoleh dari simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela

berjangka.

Simpanan pokok adalah simpanan yang sudah ditentukan jumlahnya dan sama

besarnya bagi setiap anggota.

Simpanan wajib adalah simpanan yang sudah ditentukan jumlahnya dan wajib

disimpan oleh setiap anggota pada waktu tertentu dan kesempatan tertentu.

Simpanan Sukarela berjangka adalah simpanan yang dilaku kan secara su

karela baik jumlahnya maupun jangka waktunya. Karena diketahui jangka waktu

pengambilannya, maka simpanan tersebut dapat digunakan juga untuk modal

Koperasi.

Koperasi itu merupakan badan usaha. Sebagai badan usaha Koperasi, yang

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya sumber permodalannya

utamanya juga berasal dari para anggotanya dalam bentuk simpanan pokok,

simpanan wajib dan simpanan khusus. Hal ini berkaitan dengan beberapa alasan:

1. Alasan kepemilikan

Modal yang berasal dari anggota merupakan salah satu wujud kepemilikan

anggota terhadap Koperasi beserta usahanya. Anggota yang memodali usahanya

sendiri akan merasa lebih bertanggung jawab terhadap keberhasilan usaha

tersebut.

2. Alasan Ekonomi

Modal yang berasal dari anggota akan dapat dikembangkan secara lebih efisien

dan murah, karena tidak dikenakan persyaratan bunga.

3. Alasan risiko

Modal sendiri/anggota juga mengandung risiko yang lebih kecil dibanding

dengan modal dari luar, khususnya pada saat usaha tidak berjalan dengan

lancer.

Seperti di atas telah disebuhkan, maka sumber permodalan Koperasi berasal

dari anggota dan dari luar. Secara keseluruhan, perincian sumber modal Koperasi

adalah sebagai berikut:

Modalsendiri

1) Simpanan Pokok, yaitu sejumlah nilai uang tertentu yang diwajibkan kepada

anggota untuk menyerahkan kepada Koperasi pada waktu masuk menjadi

anggota.

2) Simpanan Wajib, yaitu sejumlah nilai uang tertentu yang diwajibkan kepada

anggota untuk membayar dalam waktu dan kesempatan yang tertentu

(umumnya secara bulanan).

3) Simpanan Sukarela, yaitu jumlah nilai uang tertentu yang diserahkan anggota

(juga bukan anggota) atas kehendak sendiri sebagai simpanan.

Modal Koperasi dapat diperoleh dari:

1. Anggota

2. Bukan anggota

3. Pemerintah

4. Bank Umum, Koperasi dan bank-bank lain

5. Hasil Usaha

PENGGUNAAN SISA HASIL USAHA

Pembagian sisa hasil usaha Koperasi

Dalam prakteknya apabila terjadi sis ausaha 9atau sisa hasil usaha), maka sisa

itu tidak dikembalikan seluruhnya kepada anggota. Sepreti dijelaskan di muka

sebagian perlu ditahan untuk dijadikan cadangan.

Selain itu Koperasi juga tidak boleh melupakan, bahwa sesungguhnya ada

orang-orang yang bekerja tetapi belum diberi penghargaan dari uang persediaan

ongkos pelayanan itu. Mereka menjaga took, mengerjakan pembukuan, mengatur

gudang dan sebagainya. Oleh sebab itu sebagian lagi ditahan untuk orang-orang

tersebut.

Pembagian sisa hasil usaha sebagai berikut:

- 25% untuk cadangan

- 30% untuk anggota menurut perbandingan banyaknya pembelian pada Koperasi

- 20% untuk anggota penyimpanan (setinggi-tingginya 8% dari simpanan anggota).

- 10% untuk dana pengurus

- 5% untuk dana karyawan

- 21% untuk dana sosial

- 2 ½% untuk dana pembangunan kerja

Kalau Koperasi tersebut juga melayani bukan anggota, maka jumlah sisa usaha yang

diperoleh dari bukan anggota dibagi sebagai berikut:

- 30% untuk cadangan

- 10% untuk dana pengurus

- 5% untuk dana karyawan

- 5% untuk dana social

- 50% untuk dana pembangunan daerah kerja

Dalam Koperasi keuntungan biasa disebut dengan istilah Sisa Hasil Usaha

(SHU). Pada pasal 34 ayat (1) UU No. 12/67 dinyatakan: “Sisa Hasil Uasaha adalah

pendapatan Koprasi yang diperoleh di dalam satu tahun buku setelah dikurangi

dengan penyusutan-penyusutan dan biaya-biaya dari tahun buku yang

bersangkutan”. Sesuai dengan salah satu sendi-sendi dasar Koperasi, yang

mengatakan “Pembagian Sisa Hasil Usaha diatur menurut jasa masing-masing

anggota” maka pembagian SHU dibedakan antara yang berasal dari usaha yang

diselenggarakan untuk anggota dan yang berasal dari usaha yang diselenggarakan

untuk bukan anggota.

a. SHU yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota dibagi untuk:

1) Cadangan Koperasi

2) ANggota sebanding dengan jasa yang diberikan

3) Dana Pengurus

4) Dana Pegawai/Karyawan

5) Dana pendidikan Koperasi

6) Dana social

7) Dana pembangunan daerah kerja

b. SHU yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk bukan anggota dibagi

untuk:

1) Cadangan Koperasi

2) Dana Pengurus

3) Dana Pegawai/karyawan

4) Dana Pendidikan

5) Dana Sosial

6) Dana Pembangunan Daerah Kerja