konverku

9
Pencampuran adalah suatu operasi yang menggabungkan dua macam atau lebih komponen bahan yang berbeda hingga tercapai suatu keseragaman. Tujuan dari pencampuran adalah bergabungnya bahan menjadi suatu campuran yang sedapat mungkin memiliki penyebaran yang sempurna atau sama. Tujuan operasi pencampuran adalah bergabungnya bahan menjadi suatu campuran homogen yang sedapat mungkin memiliki kesamaan penyebaran yang sempurna. Prinsip pencampuran bahan banyak diturunkan dari prinsip mekanika fluida dan perpindahan bahan akan ada bila terjadi gerakan atau perpindahan bahan yang akan dicampur baik secara horizontal ataupun vertical. Prinsip pencampuran didasarkan pada peningkatan pengacakan dan distribusi- distribusi atau lebih komponen yang mempunya sifat yang berbeda. Derajat pencampuran dapat dikarakterisasi dari waktu yang dibutuhkan, keadaan produk atau bahkan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk melakukan pencampuran. Salah satu alat pencampur dalam sistem emulsi adalah mixer yang menghasilkan suatu dispersi yang seragam atau homogen. Terdapat dua jenis mixer yang berdasarkan jumlah propelernya (turbin), yaitu mixer dengan satu propeller dan mixer dengan dua propiller . Mixer dengan satu propeller adalah mixer yang biasanya digunakan untuk cairan dengan viskositas rendah.

Upload: muhamad-maftuh-ihsan

Post on 29-Jan-2016

229 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tugas konver

TRANSCRIPT

Page 1: konverku

Pencampuran adalah suatu operasi yang menggabungkan dua macam atau

lebih komponen bahan yang berbeda hingga tercapai suatu keseragaman. Tujuan

dari pencampuran adalah bergabungnya bahan menjadi suatu campuran yang

sedapat mungkin memiliki penyebaran yang sempurna atau sama. Tujuan operasi

pencampuran adalah bergabungnya bahan menjadi suatu campuran homogen yang

sedapat mungkin memiliki kesamaan penyebaran yang sempurna.

Prinsip pencampuran bahan banyak diturunkan dari prinsip mekanika

fluida dan perpindahan bahan akan ada bila terjadi gerakan atau perpindahan

bahan yang akan dicampur baik secara horizontal ataupun vertical. Prinsip

pencampuran didasarkan pada peningkatan pengacakan dan distribusi- distribusi

atau lebih komponen yang mempunya sifat yang berbeda. Derajat pencampuran

dapat dikarakterisasi dari waktu yang dibutuhkan, keadaan produk atau bahkan

jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk melakukan pencampuran.

Salah satu alat pencampur dalam sistem

emulsi adalah mixer  yang menghasilkan suatu dispersi yang seragam atau

homogen. Terdapat dua jenis mixer  yang berdasarkan jumlah propelernya

(turbin), yaitu mixer dengan satu propeller dan mixer  dengan dua  propiller .

Mixer  dengan satu propeller adalah mixer yang biasanya digunakan untuk cairan

dengan viskositas rendah. Sedangkan mixer dengan dua propiller umumnya

diigunakan pada cairan dengan viskositastinggi. Hal ini karena satu propeller tidak

mampu mensirkulasikan keseluruhan massa dari bahan pencampur (emulsi),

selain itu ketinggian emulsi bervariasi dari waktu ke waktu (Suryani, dkk., 2002)

Gerakan pencampuran pada mixer bahan baik secara horizontal

maupunsecara vertikal tersebut dapat bervariasi bergantung dari jenis pengaduk /

propeller  yang digunakan, sehingga hasil yang didapat akan bervariasi pula.

Peralatan pencampur dengan menggunakan satu pengaduk/ propeller biasanya

digunakan untuk mengaduk bahan dengan viskositas rendah, sedangkan peralatan

pengaduk dengan lebih dari satu propeller digunakan untuk mengaduk bahan

dengan viskositas tinggi.

Faktor-faktor  yang  mempengaruhi  pencampuran   antara  lain adalah:

ukuran  partikel, bentuk,  dan  densitas  dari  masing-masing komponen,   efisiensi

Page 2: konverku

alat pencampur untuk masing-masing komponen, kadar air permukaan bahan

pangan, dan karakteristik aliran masing-masing bahan pangan (Brennan, 1968).

 Menurut Mc Cabe et al (1985) spesifikasi alat pencampuran ada tiga,

yaitu alat pencampuran  bahan cair/liquid, alat pencampuran bahan padat dan  alat

pencampuran bahan viskositas. Pencampuran bahan cair bertujuan

untuk mensuspensikan partikel padatan, menggabungkan bahan cair yang dapat

saling bercampur ,mendispersikan bahan cair lain yang tidak dapat bercampur dan

meningkatkan pindah panas antara bahan cair dan sumber panas.

Terdapat beberapa jenis alat pencampur, yaitu planetary mixer, vertical double

rotary mixer, single rotary mixer,  molen mixer dan ribbon mixer. Peralatan ini

akan dibahas lebih lanjut dalam pembahasan ini.

Peralatan pertama yaitu planetary mixer. Plenetary mixer adalah alat

pencampuran bahan viscous, seperti pasta. Prinsip penerapannya untuk

mencampur bahan yang berviskositas tinggi dan berbentuk pasta adalah kinerja

yang bergntung pada kontak langsung antara material pencampur dengan bahan

yang akan dicampur. Plenetary mixer terdiri dari bejana atau wadah yang bersifat

stasioner, sedangkan pengaduk bergerak melingkar sehingga pengaduk bergerak

secara berulang melewati seluruh bagian bejana. Pada pengadukan bejana

seharusnya berada dalam keadaan tertutup agar adonan tidak tumpah pada saat

pengadukan. Karakteristik proses pencampuran pada planetary mixer antara lain,

bahan padat dapat mengalir,prinsip hampir sama dengan pencampuran bahan

viscous, membutuhkan tenaga yang lebih ringan/kecil dari pada pencampuran

bahan pasta, tidak ada aliran bahan ke pengaduk dengan sendirinya. Kemudian

cara kerja dari alat ini adalah kocokan mekanik, angkat dan jatuhkan dan

menggelindingkan bahan.

Planetary ini bekerja berdasarkan teori perputaran planet, dimana beater

berputar mengitari bowl, dimana bowl tidak berputar. Sehingga menghasilkan

adonan yang rata dan lembut. Prinsip kerja alat ini adalah dengan berputarnya

impeller untuk mencampur bahan sedangkan wadahnya tetap diam. Bahan-bahan

yang akan dilakukan pencampurkan dimasukkan ke wadah melalui celah lubang

yang tersedia pada mesin tersebut (Anonim, 2006). Setelah itu mesin dapat

dijalankan dengan menekan tombol on untuk memulai proses pencampuran.

Page 3: konverku

Pengaduk yang digunakan beraneka ragam sesuai dengan jenis bahan yang

diolah. Planetary mixer digunakan untuk mencampurkan bahan yang padat.

Kedua yaitu alat pencampur bahan padat. Pada umumnya, untuk

mencampur bahan-bahan berpartikel padat digunakan mesin pencampur yang

lebih ringan dari pada bahan viscos dan memiliki tenaga lebih tingi dari pada alat

pencampur bahan cair. Kebutuhan daya alat ini umumnya berukuran

sedang.  Salah satu contoh alat pencampur ini

yaitu  ribbon mixer. Ribbon mixer terdiri dari silinder horizontal yang di

dalamnya dilengkapi dengan ”screw” berputar dan pengaduk pita berbentuk

heliks. Dua pita yang bergerak berlawanan dirakit pada sumbu yang sama. Yang

satu menggerakkan padatan perlahan kesatu arah, sedangkan yang lain

menggerakkannya dengan cepat ke arah lain. Pita-pita bisa kontinyu maupun

terputus-putus. Pencampuran dihasilkan oleh turbulensi yang diinduksi oleh

pengaduk yang beraksi berlawanan, jadi tidak oleh gerakan lamban padatan

sepanjang rongga aduk. Beberapa ribbon mixer beroperasi secara batch yaitu

dengan membuat padatan sekaligus dan mengaduknya sampai tercampur

rata. Ribbon mixer tipe  lain bekerja secara kontinu yaitu bahan padatan

diumpankan pada salah satu ujung rongga aduk dan dikeluarkan pada ujung

lainnya. Ribbon mixer adalah pencampur yang efektif untuk tepung-tepungan

yang tidak mengalir dengan sendirinya. Beberapa unit batch memiliki kapasitas

yang sangat besar sehingga mampu memuat sampai 9000 galon bahan padat.

Ribbon blender merupakan salah satu alat pencampur yang dapat

menghasilkan suatu dispersi yang sejenis atau homogen. Pada alat ini terdapat

sumber tenaga yang berfungsi sebagai penggerak dalam proses pengadukannya.

Pada alat ini bejana atau wadah tidak bergerak atau berputar. Pada pencampuran

menggunakan ribbon blender hanya pengaduk yang bergerak melingkari wadah

atau bejana alat tersebut.  Tujuan pengadukan ini agar suatu komponen dapatt

terdispersi menjadi homogen dan tidak menimbulkan pengendapan. Selain itu

tujuan dari alat ini adalah untuk mendapatkan hasil yang elastis dan

pengembangan gluten yang diinginkan. Keuntungan dari alat ini ialah mudah

dipelihara dan bahan kecil dapat didispersikan tanpa membutuhkan pencampuran

terlebih dahulu.Ribbon blender dibagi menjadi dua jenis yaitu ribbon mixer

Page 4: konverku

horizontal danribbon mixer rotary. Perbedaan dari kedua alat ini pada perputaran

alat pada saat pencampuran, pada mixer rotary sistem pengaduk berputar 360

derajat. Sedangkan mixer horizontal tidak berputar seperti mixer

rotary(Anonim,2008).

    Double cone mixer merupakan alat pencampur yang cocok untuk bahan

halus dan rapuh. Penggunaan energi dalam pencampurannya kecil. Untuk

spesifikasi alat ini adalah kapasitas alat ini dari 2 sampai 100.000 liter dan

muatannya bekerja secara otomatis. Keuntungan dari double cone mixer ini adalah

mudah digunakan untuk pencampuran berbahan halus, higienis dan mudah

dibersihkan.

Jenis mixer yang digunakan pada Alexanderwerk mixer dinamakan spiral

yaitu cocok untuk tepung, makanan kental, membutuhkan viskositas tinggi.

Komponen-komponen pada Alexanderwerk mixer : motor  berfungsi untuk

menghasilkan tenaga penggerak, rotor berfungsi sebagai menghasilkan putaran

dan tempat untuk bertumpunya pengaduk, penyangga wadah berfungsi untuk

menyangga wadah tempat menyimpan bahan. Selain itu terdapat tombol on/off

berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan mesin, pengatur kecepatan

berfungsi untuk mengatur kecepatan putaran pengaduk, display kecepatan

berfungsi untuk menunjukkan kecepatan yang digunakan oleh pengaduk, lengan

pengaduk (Hook) berfungsi untuk mengaduk bahan agar terjadi pencampuran, dan

terakhir wadah bahan untuk meletakkan bahan yang akan dicampurkan.

Alat berikutnya adalah Vertical Double Rotary Mixer, yaitu alat yang

terdiri dari dua kerucut yang berputar pada porosnya. Jika kerucut berputar, maka

bahan yang ada didalamnya akan teraduk atau tercampur. Pencampuran tipe ini

memerlukan energi dan tenaga yang lebih besar. Oleh karena itu harus

diperhatikan jangan sampai energi yang digunakan diubah menjadi panas yang

dapat menyebabkan terjadinya kenaikan temperatur produk. Alat ini cocok

digunakan untuk mencampur bahan yang berbentuk biji-bijian atau granula.

Pencampuran dengan menggunakan Vertical Double Rotary Mixer pada

umumnya adalah bahan padat (solid mixing) yang banyak diaplikasikan di

berbagai bidang industri. Untuk memperoleh produk dengan kualitas optimum,

maka dalam proses mixing harus memperhatikan sifat-sifat fisik dari partikel

Page 5: konverku

seperti aerasi, fiability, explosifitas, dan adheren terhadap permukaan (Holdich,

2002).

Alat ini merupakan alat pencampur sederhana, penggunaan energi dalam

pencampurannya kecil dan cocok digunakan untuk mencampur bahan yang halus

dan rapuh. Adapun kelebihan dan keuntungan dari alat ini adalah mudah

digunakan untuk bahan-bahan halus, higienis dan mudah dibersihkan, prinsip

kerjanya seperti kemutec’s dengan multi shear deflector plate untuk perbaikan

efesiensi sehingga granula dan bubuk (tepung) bebas mengalir, dan kehilangan

produk dapat diminimalkan

Pada proses perhitungan rotary per minute atau banyaknya putaran

impeller alat dan vessel, dihasilkan perhitungan 140 rpm untuk impeller dan 17

rpm untuk vessel. Vessel bergerak lebih lambat daripada impeller dikarenakan

vessel adalah bagian wadah pada alat vertikal double rotaryini, sedangkan

impeller merupakan pengaduk utama yang mengaduk di dalam wadah dengan

kecepatan yang cukup tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Ribbon Mixer.http://www. kemutec ribbon. htm.(14 Mei 2012)

Anonim. 2006. Penerapan Mixer di Industri [Terhubung

berkala]    http://www.digilib.its.ac.id [14 Mei 2012)

Holdich, R.  2002.  Fundamental of Particle Technology. New York :

Loughborough University.

Mc Cabe,1985. Unit Operation of Chemical Engineering. Jakarta : Erlangga.

Wiranatakusumah, Aman et al. 1992. Petunjuk Peralatan dan Unit ProsesIindustri

               Pangan. Bogor : Depdikbud. Direktorat jendral Pendidikan tinggi

PAU                             IPB.