konvensi ilo no. 102 tahun 1952 mengenai (standar minimal ... · memperkuat dialog dalam menangani...

50
Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial K102 K102 K102 K102 K102

Upload: votram

Post on 03-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

Konvensi ILO No. 102Tahun 1952 mengenai(Standar Minimal)Jaminan Sosial

K102K102K102K102K102

2

Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

Copyright © Organisasi Perburuhan Internasional 2008Cetakan Pertama, 2008

Publikasi-publikasi International Labour Office memperoleh hak cipta yang dilindungi oleh Protokol 2 KonvensiHak Cipta Universal. Meskipun demikian, bagian-bagian singkat dari publikasi-publikasi tersebut dapat diproduksiulang tanpa izin, selama terdapat keterangan mengenai sumbernya. Permohonan mengenai hak reproduksiatau penerjemahan dapat diajukan ke ILO Publications (Rights and Permissions), International Labour Office,CH 1211 Geneva 22, Switzerland. International Labour Office menyambut baik permohonan-permohonan sepertiitu.

Perpustakaan, lembaga-lembaga dan pengguna-pengguna lain yang terdaftar sebagai organisasi dengan hakproduksi ulang dapat membuat salinan-salinan sesuai dengan ijin yang mereka miliki terkait dengan hal ini.Kunjungi www.ifrro.org untuk mengetahui mengenai organisasi-organisasi dengan hak produksi ulang di negaraAnda.

Organisasi Perburuhan Internasional“K102 - Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial ”Kantor Perburuhan Internasional, 2008

ISBN 978-92-2-021484-8 (print)978-92-2-021485-5 (web pdf)

Juga tersedia dalam bahasa Inggris: “C102-Social Security (Minimum Standards) Convention, 1952”.Jakarta, 2008

Katalog Data Publikasi ILO

Penggambaran-penggambaran yang terdapat dalam publikasi-publikasi ILO, yang sesuai dengan praktik-praktikPersatuan Bangsa-Bangsa, dan presentasi materi yang berada didalamnya tidak mewakili pengekspresian opiniapapun dari sisi International Labour Office mengenai status hukum negara apa pun, wilayah atau teritori atauotoritasnya, atau mengenai delimitasi batas-batas negara tersebut.

Tanggung jawab atas opini-opini yang diekspresikan dalam artikel, studi dan kontribusi lain yang ditandatanganimerupakan tanggung jawab pengarang seorang, dan publikasi tidak mengandung suatu dukungan dariInternational Labour Office atas opini-opini yang terdapat didalamnya.

Referensi nama perusahaan dan produk-produk komersil dan proses-proses tidak merupakan dukungan dariInternational Labour Office, dan kegagalan untuk menyebutkan suatu perusahaan, produk komersil atau prosestertentu bukan merupakan tanda ketidaksetujuan.

Publikasi ILO dapat diperoleh melalui penjual buku besar atau kantor ILO lokal di berbagai negara, atau langsungdari ILO Publications, International Labour Office, CH-1211 Geneva 22, Switzerland. Katalog atau daftar publikasibaru akan dikirimkan secara cuma-cuma dari alamat diatas, atau melalui email: [email protected]. Kunjungisitus web kami di: www.ilo.org/publns.

Dicetak di Jakarta, Indonesia

3

Pengantar

Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yangbertugas memajukan kesempatan bagi laki-laki dan perempuan untuk memperolehpekerjaan yang layak dan produktif dalam kondisi yang merdeka, setara, aman,bermartabat. Tujuan-tujuan utama ILO ialah mempromosikan hak-hak kerja,memperluas kesempatan kerja yang layak, meningkatkan perlindungan sosial, danmemperkuat dialog dalam menangani berbagai masalah terkait dengan dunia kerja.

Organisasi ini memiliki 182 negara anggota dan bersifat unik di antara badan-badanPBB lainnya karena struktur tripartit yang dimilikinya menempatkan pemerintah,organisasi pengusaha dan serikat pekerja/buruh pada posisi yang setara dalammenentukan program dan proses pengambilan kebijakan.

Standar-standar ILO berbentuk Konvensi dan Rekomendasi ketenagakerjaaninternasional. Konvensi ILO merupakan perjanjian-perjanjian internasional, tundukpada ratifikasi negara-negara anggota. Rekomendasi tidak bersifat mengikat—kerapkali membahas masalah yang sama dengan Konvensi—yang memberikan polapedoman bagi kebijakan dan tindakan nasional.

Hingga akhir tahun 2007, ILO telah mengadopsi 188 Konvensi dan 199 Rekomendasiyang meliputi beragam subyek: kebebasan berserikat dan perundingan bersama,kesetaraan perlakuan dan kesempatan, penghapusan kerja paksa dan pekerja anak,promosi ketenagakerjaan dan pelatihan kerja, jaminan sosial, kondisi kerja,administrasi dan pengawasan ketenagakerjaan, pencegahan kecelakaan kerja,perlindungan kehamilan dan perlindungan terhadap pekerja migran serta kategoripekerja lainnya seperti para pelaut, perawat dan pekerja perkebunan.

Standar ketenagakerjaan internasional memainkan peranan penting dalampenyusunan peraturan, kebijakan dan keputusan nasional.

4

Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

5

Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952mengenai (Standar Minimal) JaminanSosial

K102K102K102K102K102

Konvensi ILO mengenai Standar Minimaluntuk Jaminan Sosial

(Catatan: diberlakukan 27-04-1955.)

Konvensi: C102

Tempat: Jenewa

Sidang Konferensi: 35

Tanggal pengesahan: 28-06-1952

Klasifikasi subyek: Jaminan Sosial

Subyek: Jaminan Sosial

Status: Instrumen terbaru

6

Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

Sidang Umum Organisasi Perburuhan Internasional (ILO),

Setelah diadakan di Jenewa oleh Badan Pengurus Kantor Perburuhan Internasional,dan setelah disidangkan dalam sidang ke-35 pada 4 Juni 1952, dan

Setelah memutuskan mengesahkan usulan-usulan tertentu yang terkait denganstandar-standar minimal untuk jaminan sosial, yang merupakan butir kelima dariagenda sidang, dan

Setelah menetapkan bahwa usulan-usulan ini perlu dibuat dalam bentuk KonvensiInternasional,

Mengesahkan pada tanggal dua puluh delapan Juni tahun seribu sembilan ratuslima puluh dua konvensi yang dapat disebut sebagai Konvensi ILO No. 102 Tahun1952 mengenai Standar Minimal Jaminan Sosial:

7

BAGIAN I. KETENTUAN UMUM

Pasal 1

1. Dalam konvensi ini—(a) istilah yang telah ditetapkan berarti telah ditentukan oleh atau

berdasarkan undang-undang atau peraturan nasional;(b) istilah menetap berarti tinggal di wilayah Negara Anggota dan istilah

penduduk berarti seseorang yang biasanya bermukim di wilayah NegaraAnggota tersebut;

(c) istilah istri berarti seorang istri yang ditanggung oleh suaminya;(d) istilah janda berarti seorang perempuan yang pernah ditanggung oleh

suaminya sebelum meninggal dunia;(e) istilah anak berarti seorang anak yang berusia sekolah atau berusia di

bawah 15 tahun, sebagaimana yang telah ditetapkan;(f) istilah masa kualifikasi berarti masa kontribusi atau masa kerja, atau

masa menetap, atau kombinasinya, sebagaimana yang telah ditetapkan.2. Dalam Pasal 10, 34 dan 49, istilah tunjangan berarti tunjangan langsung

dalam bentuk layanan ataupun tunjangan tak langsung berupa penggantianbiaya yang dikeluarkan pihak terkait.

Pasal 2

Setiap Negara Anggota yang menerapkan konvensi ini —

(a) harus mematuhi —(i) Bagian I;(ii) sedikitnya tiga Bagian II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX dan X, termasuk sedikitnya

salah satu dari Bagian IV, V, VI, IX dan X;(iii) ketentuan-ketentuan terkait di Bagian XI, XII dan XIII; dan(iv) Bagian XIV; dan

(b) harus menyebutkan dalam ratifikasinya bagian-bagian mana dari Bagian IIsampai X di mana ia menerima kewajiban-kewajiban yang disebutkan dalamkonvensi ini.

8

Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

Pasal 3

1. Negara Anggota yang fasilitas kesehatan dan perekonomiannya dikembangkansecara kurang memadai dapat, apabila dan selama dianggap perlu oleh petugasyang berkompeten, menggunakan, melalui deklarasi yang dilampirkan dalamratifikasinya, pengecualian sementara yang disediakan dalam pasal-pasal berikutini: 9 (d) ; 12 (2); 15 (d); 18 (2); 21 (c); 27 (d) ; 33 (b); 34 (3); 41 (d); 48 (c); 55(d); dan 61 (d).

2. Setiap Negara Anggota yang telah membuat deklarasi berdasarkan ayat 1 pasalini harus memasukkan dalam laporan tahunan, setelah penerapan konvensi iniyang diserahkan berdasarkan Pasal 22 Konstitusi ILO sebuah pernyataan tentangsetiap pengecualian yang ia gunakan —(a) bahwa alasannya melakukan hal tersebut ada manfaatnya; atau(b) bahwa ia melepaskan haknya untuk menggunakan pengecualian tersebut

mulai dari tanggal yang disebutkan.

Pasal 4

1. Setiap Negara Anggota yang telah meratifikasi konvensi ini selanjutnya dapatmemberitahukan Direktur Jenderal Kantor ILO bahwa ia menerima kewajiban-kewajiban yang ada dalam konvensi ini yang terkait dengan salah satu ataulebih dari Bagian II sampai Bagian X yang belum dicantumkan dalamratifikasinya.

2. Pelaksanaan yang disebutkan dalam ayat 1 pasal ini akan dianggap sebagaibagian terpadu dari ratifikasi tersebut dan memiliki kekuatan ratifikasi mulaidari tanggal pemberitahuan.

Pasal 5

Apabila untuk memenuhi salah satu dari Bagian II sampai X konvensi ini yang akandisebutkan dalam ratifikasinya, sebuah Negara Anggota diharuskan untuk melindungikategori penduduk yang telah ditetapkan yang jumlahnya tidak kurang dari persentasepekerja atau penduduk yang telah disebutkan, maka Negara Anggota tersebut harusmemastikan sendiri, sebelum melaksanakannya berdasarkan bagian tersebut, bahwajumlah persentase tersebut sudah terpenuhi.

9

Pasal 6

Untuk mematuhi Bagian II, III, IV, V, VIII (selama terkait dengan layanan kesehatan),Bagian IX atau X dari konvensi ini, sebuah Negara Anggota dapat mempertimbangkanpertanggungan yang diberikan asuransi yang walaupun tidak diharuskan oleh undang-undang atau peraturan nasional, untuk mereka yang akan dilindungi—

(a) diawasi oleh otoritas publik atau dilaksanakan sesuai standar-standar yang telahditetapkan, melalui pengoperasian bersama antara pengusaha dengan pekerja;

(b) mencakup bagian penting dari mereka yang upahnya tidak lebih dari upahpekerja laki-laki terampil; dan

(c) mematuhi, terkait bentuk-bentuk lain dari perlindungan, bila perlu, ketentuan-ketentuan terkait dalam konvensi ini.

BAGIAN II. LAYANAN KESEHATAN

Pasal 7

Setiap Negara Anggota yang menerapkan bagian dari konvensi ini harus memastikanpemberian tunjangan kepada meraka yang dilindungi dalam kondisi yangmembutuhkan layanan kesehatan yang sifatnya preventif atau kuratif sesuai pasal-pasal dalam bagian ini.

Pasal 8

Kontinjensi (peristiwa yang tidak terduga di masa datang) yang diberikan harusmencakup kondisi yang tidak wajar, apa pun penyebabnya, serta kehamilan danpersalinan beserta konsekuensinya.

Pasal 9

Mereka yang dilindungi harus terdiri dari —

(a) kategori pekerja yang telah ditetapkan, yang jumlahnya tidak kurang dari 50persen dari semua pekerja, serta para istri dan anak-anaknya; atau

(b) kategori yang telah ditetapkan dari penduduk yang aktif secara ekonomi, yangjumlahnya tidak kurang dari 20 persen dari semua penduduk, serta para istridan anak-anaknya; atau

10

Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

(c) kategori penduduk yang ditetapkan, yang jumlahnya tidak kurang dari 50 persendari semua penduduk; atau

(d) apabila menerapkan deklarasi berdasarkan Pasal 3, maka kategori pekerja yangtelah ditetapkan yang jumlahnya tidak kurang dari 50 persen dari semua pekerjadi bidang industri yang mempekerjakan 20 orang atau lebih, serta para istridan anak-anaknya.

Pasal 10

1. Tunjangan harus mencakup setidaknya —(a) dalam kondisi yang tidak wajar —

(i) layanan dokter umum, termasuk kunjungan ke rumah;(ii) layanan spesialis di rumah sakit untuk pasien rawat inap maupun pasien

rawat jalan, serta layanan-layanan spesialis yang tersedia di luar rumahsakit;

(iii) suplai obat-obatan penting sebagaimana yang ditetapkan oleh petugasmedis atau petugas lain yang memenuhi syarat; dan

(iv) rawat inap bila perlu; dan(b) dalam hal kehamilan dan persalinan beserta konsekuensinya—

(i) layanan sebelum melahirkan, saat persalinan dan paska melahirkanbaik oleh petugas medis ataupun bidan yang memenuhi syarat; dan

(ii) rawat inap bila perlu.2. Penerima bantuan atau pekerja dapat diminta untuk menanggung bersama

biaya layanan kesehatan yang diterima penerima bantuan dalam kondisi yangtidak wajar; peraturan-peraturan terkait pembagian biaya ini juga dimaksudkanuntuk menghindari masalah.

3. Tunjangan yang diberikan sesuai pasal ini harus diberikan dengan tujuan untukmemelihara, memulihkan atau memperbaiki kesehatan mereka yang dilindungidan kemampuannya untuk bekerja dan memenuhi kebutuhan pribadinya.

4. Lembaga-lembaga atau departemen-departemen pemerintah yang memberikantunjangan tersebut, dengan cara yang dianggap sesuai, mendorong merekayang dilindungi untuk menggunakan layanan kesehatan umum yang disediakanoleh otoritas publik atau badan-badan lain yang diakui.

11

Pasal 11

Tunjangan yang disebutkan dalam Pasal 10, dalam kontinjensi yang diberikan, harusdiberikan sedikitnya kepada mereka yang dilindungi yang telah menyelesaikan, ataukepada pekerja yang telah menyelesaikan masa kualifikasi sebagaimana yangdianggap perlu untuk menghindari penyalahgunaan.

Pasal 12

1. Tunjangan yang disebutkan dalam Pasal 10 harus diberikan selama masakontinjensi diberikan, kecuali dalam kondisi yang tidak wajar, masa berlakunyadibatasi hingga 26 minggu dalam setiap kasus, tapi tunjangan tersebut tidakboleh ditangguhkan saat tunjangan sakit terus dibayarkan, dan ketentuan harusdibuat agar batasan tersebut dapat diperpanjang untuk penyakit-penyakit yangtelah ditetapkan yang diakui membutuhkan perawatan lama.

2. Apabila deklarasi yang dibuat berdasarkan Pasal 3 diterapkan, masa tunjangantersebut dibatasi hingga 13 minggu untuk setiap kasus.

BAGIAN III. TUNJANGAN SAKIT

Pasal 13

Setiap Negara Anggota yang menerapkan bagian dari konvensi ini harus memastikanpemberian tunjangan sakit kepada mereka yang dilindungi sesuai pasal-pasal yangada dalam bagian ini.

Pasal 14

Kontinjensi yang diberikan harus mencakup ketidakmampuan untuk bekerja akibatkondisi yang tidak wajar dan mencakup penangguhan upah, sebagaimana yangditetapkan oleh undang-undang atau peraturan nasional.

12

Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

Pasal 15

Mereka yang dilindungi harus terdiri dari —

(a) kategori-kategori pekerja yang telah ditetapkan, yang jumlahnya tidak kurangdari 50 persen dari semua pekerja; atau

(b) kategori-kategori masyarakat yang telah ditetapkan yang aktif secara ekonomi,yang jumlahnya tidak kurang dari 20 persen dari semua penduduk; atau

(c) semua penduduk yang penghasilannya selama kontinjensi tidak melebihibatasan-batasan yang telah ditetapkan dengan cara yang sesuai denganpersyaratan Pasal 67; atau

(d) apabila deklarasi yang dibuat berdasarkan Pasal 3 diterapkan, kategori-kategoripekerja yang telah ditetapkan, yang jumlahnya tidak kurang dari 50 persendari semua pekerja di bidang industri yang mempekerjakan 20 orang ataulebih.

Pasal 16

1. Apabila kategori pekerja atau kategori penduduk yang aktif secara ekonomidilindungi, maka tunjangan tersebut harus berupa pembayaran berkala yangdihitung dengan cara yang sesuai dengan persyaratan Pasal 65 atau denganpersyaratan Pasal 66.

2. Apabila semua penduduk yang penghasilannya selama kontinjensi tidak melebihibatasan-batasan yang telah ditetapkan dilindungi, maka tunjangan tersebutharus berupa pembayaran berkala yang dihitung dengan cara yang sesuaidengan persyaratan Pasal 67.

Pasal 17

Tunjangan yang disebutkan dalam Pasal 16, dalam kontinjensi yang diberikan, harusdiberikan sedikitnya kepada mereka yang dilindungi yang telah menyelesaikan masakualifikasi sebagaimana yang dianggap perlu untuk menghindari penyalahgunaan.

Pasal 18

1. Tunjangan yang disebutkan dalam Pasal 16 harus diberikan selama kontinjensi,kecuali tunjangan tersebut dibatasi hingga 26 minggu untuk setiap kasus, dalamhal ini ia tidak perlu dibayarkan selama tiga hari pertama penangguhan upah.

13

2. Apabila deklarasi yang dibuat berdasarkan Pasal 3 diterapkan, maka masatunjangan dapat dibatasi —(a) hingga jangka waktu di mana jumlah hari yang diberikan tunjangan

sakit diberikan dalam satu tahun tidak kurang dari sepuluh kali jumlahrata-rata mereka yang dilindungi pada tahun tersebut; atau

(b) hingga 13 minggu untuk setiap kasus sakit, di mana dalam hal ini tidakperlu dibayarkan selama tiga hari pertama penangguhan upah.

BAGIAN IV. TUNJANGAN UNTUK PENGANGGURAN

Pasal 19

Setiap Negara Anggota yang menerapkan bagian dari konvensi ini harus memastikanpemberian tunjangan untuk pengangguran kepada mereka yang dilindungi sesuaipasal-pasal yang ada dalam bagian ini.

Pasal 20

Kontinjensi yang diberikan harus mencakup penangguhan upah, sebagaimana yangditetapkan oleh undang-undang atau peraturan nasional, akibat ketidakmampuanuntuk memperoleh pekerjaan yang sesuai apabila mereka yang dilindungi mampudan bersedia untuk bekerja.

Pasal 21

Mereka yang dilindungi harus terdiri dari—

(a) kategori-kategori pekerja yang telah ditetapkan, yang jumlahnya tidak kurangdari 50 persen dari semua pekerja; atau

(b) semua penduduk yang penghasilannya selama kontinjensi tidak melebihibatasan-batasan yang telah ditetapkan dengan cara yang sesuai denganpersyaratan Pasal 67; atau

(c) apabila deklarasi yang dibuat berdasarkan Pasal 3 diterapkan, kategori-kategoripekerja yang telah ditetapkan, yang jumlahnya tidak kurang dari 50 persendari semua pekerja di bidang industri yang mempekerjakan 20 orang ataulebih.

14

Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

Pasal 22

1. Apabila kategori-kategori pekerja dilindungi, maka tunjangan tersebut harusberupa pembayaran berkala yang dihitung dengan cara yang sesuai denganpersyaratan Pasal 65 atau dengan persyaratan Pasal 66.

2. Apabila semua penduduk yang penghasilannya selama kontinjensi tidak melebihibatasan-batasan yang telah ditetapkan dilindungi, maka tunjangan tersebutharus berupa pembayaran berkala yang dihitung dengan cara yang sesuaidengan persyaratan Pasal 67.

Pasal 23

Tunjangan yang disebutkan dalam Pasal 22, dalam kontinjensi yang diberikan, harusdiberikan setidaknya kepada mereka yang dilindungi yang telah menyelesaikan masakualifikasi sebagaimana yang dianggap perlu untuk menghindari penyalahgunaan.

Pasal 24

1. Tunjangan yang disebutkan dalam Pasal 22 harus diberikan selama kontinjensi,kecuali jika masanya dibatasi —(a) untuk kategori-kategori pekerja yang dilindungi, hingga 13 minggu dalam

jangka waktu 12 bulan, atau(b) untuk semua penduduk yang penghasilannya selama kontinjensi tidak

melebihi batasan-batasan yang telah ditetapkan dilindungi hingga 26minggu dalam jangka waktu 12 bulan.

2. Apabila undang-undang atau peraturan nasional menetapkan bahwa masatunjangan harus bervariasi sesuai masa kontribusi dan/atau tunjangan yangsebelumnya diterima dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, maka ketentuan-ketentuan huruf (a) ayat 1 akan dianggap telah dipenuhi apabila masa rata-ratatunjangan adalah sedikitnya 13 minggu dalam jangka waktu 12 bulan.

3. Tunjangan tidak perlu dibayarkan untuk masa tunggu tujuh hari pertama untuksetiap kasus penangguhan upah, dengan menghitung jumlah hari di mana iatidak bekerja sebelum dan setelah pekerjaan sementara yang berlangsung selamatidak lebih dari jangka waktu yang telah ditetapkan sebagai bagian dari kasuspenangguhan upah yang sama.

4. Untuk pekerja musiman, masa tunjangan dan masa tunggu ini dapat disesuaikandengan kondisi pekerjaan mereka.

15

BAGIAN V. TUNJANGAN HARI TUA

Pasal 25

Setiap Negara Anggota yang menerapkan bagian dari konvensi ini harus memastikanpemberian tunjangan hari tua kepada mereka yang dilindungi sesuai pasal-pasalyang ada dalam bagian ini.

Pasal 26

1. Kontinjensi yang diberikan harus terus berlangsung setelah usia yang ditetapkan.2. Usia yang telah ditetapkan tidak boleh melampaui 65 tahun atau untuk usia di

atasnya mendapatkan pengakuan dari petugas yang berkompeten mengenaikemampuan kerja para pekerja usia lanjut di negara bersangkutan.

3. Undang-undang atau peraturan nasional dapat menetapkan bahwa tunjangankepada seseorang yang berhak atas tunjangan tersebut ditangguhkan apabilaorang tersebut melakukan kegiatan apa pun yang menghasilkan yang telahditetapkan atau bila tunjangan tersebut bersifat kontribusi, dapat dikurangiapabila upah penerima bantuan melebihi jumlah yang ditetapkan dan apabilabersifat non-kontribusi, dapat dikurangi apabila jumlah upah penerima bantuanatau penghasilan-penghasilan lainnya atau kombinasi keduanya melebihi jumlahyang ditetapkan.

Pasal 27

Mereka yang dilindungi harus terdiri dari—

(a) kategori-kategori pekerja yang telah ditetapkan, yang jumlahnya tidak kurangdari 50 persen dari semua pekerja; atau

(b) kategori-kategori masyarakat yang telah ditetapkan yang aktif secara ekonomi,yang jumlahnya tidak kurang dari 20 persen dari semua penduduk; atau

(c) semua penduduk yang penghasilannya selama kontinjensi tidak melebihibatasan-batasan yang telah ditetapkan dengan cara yang sesuai denganpersyaratan Pasal 67; atau

(d) apabila deklarasi yang dibuat berdasarkan Pasal 3 diterapkan, kategori-kategoripekerja yang telah ditetapkan, yang jumlahnya tidak kurang dari 50 persen

16

Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

dari semua pekerja di bidang industri yang mempekerjakan 20 orang ataulebih.

Pasal 28

Tunjangan harus berupa pembayaran berkala yang dihitung sebagai berikut:

(a) untuk kategori pekerja atau kategori penduduk yang aktif secara ekonomidilindungi, maka dengan cara yang sesuai dengan persyaratan Pasal 65 ataudengan persyaratan Pasal 66;

(b) untuk semua penduduk yang penghasilannya selama kontinjensi tidak melebihibatasan-batasan yang telah ditetapkan dilindungi, dengan cara yang sesuaidengan persyaratan Pasal 67.

Pasal 29

1. Tunjangan yang disebutkan dalam Pasal 28, dalam kontinjensi yang diberikanharus diberikan setidaknya—(a) kepada mereka yang dilindungi yang telah menyelesaikan, sebelum

kontinjensi, sesuai peraturan yang telah ditetapkan, masa kualifikasiselama 30 tahun kontribusi atau masa kerja, atau 20 tahun bekerja disana; atau

(b) apabila, pada prinsipnya, semua orang yang aktif secara ekonomidilindungi, kepada mereka yang dilindungi yang sudah menyelesaikanmasa kualifikasi yang telah ditetapkan untuk kontribusi dan dalam halini, saat ia masih dalam usia kerja, jumlah rata-rata kontribusi tahunanyang telah ditetapkan, telah dibayarkan.

2. Apabila tunjangan yang disebutkan dalam ayat 1 bersifat kondisional setelahmasa kontribusi atau masa kerja minimal, maka tunjangan yang lebih rendahharus diberikan setidaknya —(a) kepada mereka yang dilindungi yang sudah menyelesaikan, sebelum

kontinjensi, sesuai ketentuan yang telah ditetapkan, masa kualifikasi 15tahun kontribusi atau masa kerja; atau

(b) apabila, pada prinsipnya, semua orang yang aktif secara ekonomidilindungi, kepada mereka yang dilindungi yang sudah menyelesaikanmasa kualifikasi yang telah ditetapkan untuk kontribusi dan dalam hal

17

ini, saat ia masih dalam usia kerja, separuh dari jumlah rata-rata kontribusitahunan yang telah ditetapkan sesuai huruf (b) ayat 1 psal ini telahdibayarkan.

3. Persyaratan ayat 1 psal ini akan dianggap sudah dipenuhi apabila tunjanganyang dihitung sesuai persyaratan Bagian XI tapi dengan persentase sepuluhpoin lebih rendah dari apa yang diperlihatkan dalam rincian yang dilampirkanpada bagian tersebut untuk standar penerima bantuan terkait diberikansetidaknya kepada mereka yang dilindungi yang sudah menyelesaikan, sesuaiperaturan yang telah ditetapkan, sepuluh tahun kontribusi atau masa kerja,atau lima tahun bekerja di sana.

4. Pengurangan persentase secara proporsional yang diperlihatkan dalam rincianterlampir di Bagian XI dapat digunakan apabila masa kualifikasi untuk tunjanganyang terkait dengan persentase yang lebih rendah tersebut melebihi sepuluhtahun masa kontribusi atau masa kerja tapi kurang dari 30 tahun masa kontribusiatau masa kerja; apabila masa kualifikasi tersebut lebih dari 15 tahun, makatunjangan yang lebih rendah harus dibayarkan sesuai ayat 2 pasal ini.

5. Apabila tunjangan yang disebutkan dalam ayat 1, 3 atau 4 pasal ini bersifatkondisional setelah masa kontribusi atau masa kerja minimal, maka tunjanganyang lebih rendah harus dibayarkan sesuai persyaratan yang ditetapkan kepadamereka yang dilindungi, hanya dengan syarat usianya saat diberlakukannyaketentuan-ketentuan terkait dalam penerapan bagian ini, belum memenuhipersyaratan-persyaratan yang ditetapkan ayat 2 pasal ini, kecuali bila tunjangansesuai ketentuan-ketentuan ayat 1, 3 atau 4 pasal ini diberikan kepadanya padausia yang lebih tinggi dari usia normal.

Pasal 30

Tunjangan-tunjangan yang disebutkan dalam Pasal 28 dan Pasal 29 harus diberikanselama kontinjensi.

18

Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

BAGIAN VI. TUNJANGAN KECELAKAAN KERJA

Pasal 31

Setiap Negara Anggota yang menerapkan bagian dari konvensi ini harus memastikanpemberian tunjangan kecelakaan kerja kepada mereka yang dilindungi sesuai pasal-pasal dalam bagian ini.

Pasal 32

Kontinjensi yang diberikan harus mencakup hal-hal berikut apabila diakibatkan olehkecelakaan atau penyakit yang ditetapkan yang diakibatkan oleh pekerjaan:

(a) kondisi yang tidak wajar;(b) ketidakmampuan untuk bekerja akibat suatu keadaan dan melibatkan

penangguhan upah sebagaimana yang ditetapkan oleh undang-undang atauperaturan nasional;

(c) hilangnya kemampuan untuk memperoleh upah secara total atau sebagian yangmelebihi tingkat yang ditetapkan, kemungkinan besar permanen, atau yangterkait dengan hilangnya kemampuan; dan

(d) hilangnya bantuan yang dialami oleh janda atau anak akibat kematian pencarinafkah; untuk janda, hak atas tunjangan dapat diberikan dengan syarat ia,berdasarkan undang-undang atau peraturan nasional, tidak mampu memperolehnafkah sendiri.

Pasal 33

Mereka yang dilindungi harus terdiri dari—

(a) kategori-kategori pekerja yang telah ditetapkan, yang jumlahnya tidak kurangdari 50 persen dari semua pekerja, dan untuk tunjangan yang terkait kematianpekerja, juga para istri dan anak-anaknya; atau

(b) apabila deklarasi yang dibuat berdasarkan Pasal 3 diterapkan, kategori-kategoripekerja yang telah ditetapkan, yang jumlahnya tidak kurang dari 50 persendari semua pekerja di bidang industri yang mempekerjakan 20 orang ataulebih, dan untuk tunjangan yang terkait dengan kematian pencari nafkah, jugapara istri dan anak-anaknya.

19

Pasal 34

1. Dalam hal kondisi yang tidak wajar, tunjangan tersebut harus berupa layanankesehatan sebagaimana yang tercantum dalam ayat 2 dan ayat 3 pasal ini.

2. Layanan kesehatan ini harus terdiri dari—(a) layanan rawat inap dan rawat jalan dokter umum dan spesialis, termasuk

kunjungan ke rumah;(b) perawatan gigi;(c) perawatan di rumah atau di rumah sakit atau lembaga-lembaga kesehatan

lainnya;(d) perawatan di rumah sakit, rumah perawatan bagi pasien yang baru

sembuh, sanatorium atau lembaga-lembaga kesehatan lainnya;(e) suplai obat, perawatan gigi serta suplai obat dan peralatan bedah lainnya,

termasuk peralatan prostetis yang terawat baik, serta kacamata; dan(f) layanan yang diberikan negara-negara anggota untuk profesi-profesi lain

yang dapat diakui secara sah dari waktu ke waktu yang terkait dengan profesimedis, di bawah pengawasan seorang praktisi medis atau dokter gigi.

3. Apabila deklarasi yang dibuat berdasarkan Pasal 3 diterapkan, maka layanankesehatan tersebut harus mencakup setidaknya—(a) layanan dokter umum, termasuk kunjungan ke rumah;(b) layanan spesialis di rumah sakit untuk pasien rawat inap dan pasien rawat

jalan, dan layanan spesialis yang tersedia di luar rumah sakit;(c) suplai obat-obatan penting yang ditetapkan oleh praktisi medis atau

praktisi lain yang memenuhi syarat; dan(d) rawat inap bila perlu.

4. Layanan kesehatan yang diberikan sesuai ayat-ayat terdahulu harus diberikandengan tujuan untuk memelihara, memulihkan atau memperbaiki kesehatanmereka yang dilindungi dan kemampuannya untuk bekerja sehingga memenuhikebutuhan pribadinya.

Pasal 35

1. Lembaga-lembaga atau departemen-departemen pemerintah yang memberikanlayanan kesehatan harus bekerja sama, di mana pun diperlukan, dengan layananrehabilitasi khusus yang bersifat umum, dengan tujuan untuk mengembangkankembali orang-orang cacat untuk melakukan pekerjaan yang sesuai.

20

Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

2. Undang-undang atau peraturan nasional dapat memberikan wewenang kepadalembaga-lembaga atau departemen-departemen tersebut guna memastikanpenyediaan rehabilitasi khusus bagi orang-orang cacat.

Pasal 36

1. Dalam hal ketidakmampuan untuk bekerja, hilangnya kemampuan secara totaluntuk memperoleh penghasilan yang kemungkinan besar bersifat permanen atauterkait dengan hilangnya kemampuan, atau kematian pekerja, maka tunjangantersebut harus berupa pembayaran berkala yang dihitung dengan cara yang sesuaidengan persyaratan Pasal 65 atau dengan persyaratan Pasal 66.

2. Dalam hal hilangnya kemampuan untuk memperoleh penghasilan yang bersifatsebagian namun kemungkinan besar bersifat permanen, atau terkait denganhilangnya kemampuan, maka tunjangan tersebut, bila dapat dibayarkan, harusberupa pembayaran berkala yang mewakili proporsi yang sesuai dengan apayang ditetapkan untuk hilangnya kemampuan secara total untuk memperolehpenghasilan atau terkait hilangnya kemampuan.

3. Pembayaran berkala ini dapat diperingan menjadi pembayaran tunai dalamjumlah tertentu—(a) apabila tingkat ketidakmampuan hanya sedikit; atau(b) apabila petugas yang berkompeten merasa yakin bahwa pembayaran

tunai dalam jumlah tertentu tersebut akan dimanfaatkan secara tepat.

Pasal 37

Tunjangan yang disebutkan dalam Pasal 34 dan Pasal 36, dalam kontinjensi yangdiberikan, harus diberikan setidaknya kepada mereka yang dilindungi yang telahbekerja di wilayah Negara Anggota tersebut pada waktu terjadinya kecelakaan apabilacideranya diakibatkan oleh kecelakaan atau dalam hal terjangkit penyakit apabilacideranya diakibatkan oleh penyakit dan untuk pembayaran-pembayaran berkaladalam hal kematian pekerja, kepada janda dan anak-anaknya.

Pasal 38

Tunjangan yang disebutkan dalam Pasal 34 dan Pasal 36 harus diberikan selamakontinjensi, kecuali dalam hal ketidakmampuan untuk bekerja, tunjangan tidak perludibayarkan untuk tiga hari pertama dalam setiap kasus penangguhan upah.

21

BAGIAN VII. TUNJANGAN KELUARGA

Pasal 39

Setiap Negara Anggota yang menerapkan bagian dari konvensi ini harus memastikanpemberian tunjangan keluarga kepada mereka yang dilindungi sesuai pasal-pasaldalam bagian ini.

Pasal 40

Kontinjensi yang diberikan harus mencakup kewajiban untuk memelihara anak-anaksebagaimana yang ditetapkan.

Pasal 41

Mereka yang dilindungi harus terdiri dari—

(a) kategori-kategori pekerja yang telah ditetapkan, yang jumlahnya tidak kurangdari 50 persen dari semua pekerja; atau

(b) kategori-kategori masyarakat yang telah ditetapkan yang aktif secara ekonomi,yang jumlahnya tidak kurang dari 20 persen dari semua penduduk; atau

(c) semua penduduk yang penghasilannya selama kontinjensi tidak melebihibatasan-batasan yang telah ditetapkan; atau

(d) apabila deklarasi yang dibuat berdasarkan Pasal 3 diterapkan, kategori-kategoripekerja yang telah ditetapkan, yang jumlahnya tidak kurang dari 50 persendari semua pekerja di bidang industri yang mempekerjakan 20 orang ataulebih.

Pasal 42

Tunjangan harus berupa —

(a) pembayaran berkala yang diberikan kepada mereka yang dilindungi yang telahmenyelesaikan masa kualifikasi yang telah ditetapkan; atau

(b) pemberian kepada atau dalam hal anak-anak, makanan, pakaian, perumahan,liburan atau bantuan domestik; atau

(c) kombinasi keduanya (a) dan (b).

22

Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

Pasal 43

Tunjangan yang disebutkan dalam Pasal 42 harus diberikan setidaknya kepada merekayang dilindungi yang dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, telah menyelesaikanmasa kualifikasi selama tiga bulan kontribusi atau masa kerja, atau satu tahun bekerja,sebagaimana yang ditetapkan.

Pasal 44

Jumlah nilai tunjangan yang diberikan sesuai Pasal 42 kepada mereka yang dilindungiharus berjumlah —

(a) 3 persen dari upah pekerja laki-laki dewasa, sebagaimana yang ditentukan sesuaiperaturan yang ditetapkan dalam Pasal 66, dikalikan jumlah total anak-anakdari mereka yang dilindungi; atau

(b) 1,5 persen dari upah tersebut, dikalikan jumlah total anak-anak dari semuapenduduk.

Pasal 45

Apabila tunjangan terdiri dari pembayaran berkala, maka ia harus diberikan selamakontinjensi.

BAGIAN VIII. TUNJANGAN PERSALINAN

Pasal 46

Setiap Negara Anggota yang menerapkan bagian dari konvensi ini harus memastikanpemberian tunjangan persalinan kepada mereka yang dilindungi sesuai pasal-pasalbagian ini.

Pasal 47

Kontinjensi yang diberikan harus mencakup kehamilan dan persalinan sertakonsekuensinya, dan penangguhan upah, sebagaimana yang ditetapkan undang-undang atau peraturan nasional, yang ditimbulkannya.

23

Pasal 48

Mereka yang dilindungi harus terdiri dari—

(a) semua perempuan dalam kategori-kategori pekerja yang telah ditetapkan, dimana kategorinya berjumlah tidak kurang dari 50 persen dari semua pekerjadan, untuk tunjangan kesehatan persalinan, serta para istri yang masuk dalamkategori-kategori ini; atau

(b) semua perempuan dalam kategori-kategori masyarakat yang telah ditetapkanyang aktif secara ekonomi, di mana kategorinya berjumlah tidak kurang dari20 persen dari semua penduduk, dan untuk tunjangan kesehatan persalinanserta para istri yang termasuk dalam kategori-kategori ini; atau

(c) apabila deklarasi yang dibuat berdasarkan Pasal 3 diterapkan, semua perempuandalam kategori-kategori pekerja yang telah ditetapkan, di mana kategorinyaberjumlah tidak kurang dari 50 persen dari semua pekerja di bidang industriyang mempekerjakan 20 orang atau lebih, dan untuk tunjangan kesehatanpersalinan serta para istri yang termasuk dalam kategori-kategori ini.

Pasal 49

1. Dalam hal kehamilan dan persalinan serta konsekuensinya, tunjangan kesehatanpersalinan harus berupa layanan kesehatan sebagaimana yang tercantum dalamayat 2 dan 3 pasal ini.

2. Layanan kesehatan harus mencakup setidaknya—(a) perawatan sebelum melahirkan, persalinan dan paska melahirkan baik

oleh petugas medis ataupun bidan yang memenuhi syarat; dan(b) rawat inap bila perlu.

3. Layanan kesehatan yang disebutkan dalam ayat 2 pasal ini harus diberikandengan tujuan untuk memelihara, memulihkan atau meningkatkan kesehatanperempuan yang dilindungi serta kemampuannya untuk bekerja dan memenuhikebutuhan pribadinya.

4. Lembaga-lembaga atau departemen-departemen pemerintah yang memberikantunjangan kesehatan persalinan harus, melalui cara yang dianggap sesuai,mendorong para perempuan yang dilindungi tersebut untuk menggunakanlayanan kesehatan umum yang disediakan oleh otoritas publik atau badan-badan lain yang diakui.

24

Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

Pasal 50

Dalam hal penangguhan upah yang diakibatkan oleh kehamilan dan persalinanserta konsekuensinya, tunjangan harus berupa pembayaran berkala yang dihitungdengan cara yang sesuai dengan persyaratan Pasal 65 atau dengan persyaratan Pasal66. Jumlah pembayaran berkala ini bervariasi selama kontinjensi, tergantung biayarata-rata yang sesuai persyaratan ini.

Pasal 51

Tunjangan yang disebutkan dalam Pasal 49 dan Pasal 50, dalam kontinjensi yangdiberikan, harus diberikan setidaknya kepada seorang perempuan dari kategori-kategori yang dilindungi yang telah menyelesaikan masa kualifikasi sebagaimanayang dianggap perlu untuk menghindari penyalahgunaan, dan tunjangan yangdisebutkan dalam Pasal 49 harus juga diberikan kepada istri dari kategori-kategoriyang dilindungi apabila laki-laki tersebut telah menyelesaikan masa kualifikasi.

Pasal 52

Tunjangan yang disebutkan dalam Pasal 49 dan Pasal 50 harus diberikan selamakontinjensi, kecuali kalau pembayaran berkala tersebut dibatasi hingga 12 minggu,kecuali kalau jangka waktu absensi yang lebih lama dari pekerjaan dibutuhkan ataudisahkan oleh undang-undang atau peraturan nasional, di mana dalam hal ini, iatidak boleh dibatasi menjadi lebih singkat dari jangka waktu yang lama tersebut.

BAGIAN IX. TUNJANGAN KECACATAN

Pasal 53

Setiap Negara Anggota yang menerapkan bagian dari konvensi ini harus memberikantunjangan kecacatan kepada mereka yang dilindungi sesuai pasal-pasal dalam bagianini.

Pasal 54

Kontinjensi yang diberikan harus mencakup ketidakmampuan untuk melakukankegiatan yang menghasilkan, hingga ke tingkat yang ditetapkan, di mana

25

ketidakmampuan tersebut kemungkinan besar akan menjadi permanen atau tetapsetelah diberikan tunjangan sakit tersebut.

Pasal 55

Mereka yang dilindungi harus terdiri dari—

(a) kategori-kategori pekerja yang telah ditetapkan, yang jumlahnya tidak kurangdari 50 persen dari semua pekerja; atau

(b) kategori-kategori masyarakat yang telah ditetapkan yang aktif secara ekonomi,yang jumlahnya tidak kurang dari 20 persen dari semua penduduk; atau

(c) semua penduduk yang penghasilannya selama kontinjensi tidak melebihibatasan-batasan yang telah ditetapkan dengan cara yang sesuai denganpersyaratan Pasal 67; atau

(d) apabila deklarasi yang dibuat berdasarkan Pasal 3 diterapkan, kategori-kategoripekerja yang telah ditetapkan, yang jumlahnya tidak kurang dari 50 persendari semua pekerja di bidang industri yang mempekerjakan 20 orang ataulebih.

Pasal 56

Tunjangan harus berupa pembayaran berkala yang dihitung sebagai berikut:

(a) apabila kategori pekerja atau kategori penduduk yang aktif secara ekonomidilindungi, dengan cara yang sesuai dengan persyaratan Pasal 65 atau denganpersyaratan Pasal 66;

(b) apabila semua penduduk yang penghasilannya selama kontinjensi tidak melebihibatasan-batasan yang telah ditetapkan dilindungi, dengan cara yang sesuaidengan persyaratan Pasal 67.

Pasal 57

1. Tunjangan yang disebutkan dalam Pasal 56, dalam kontinjensi yang diberikan,harus diberikan setidaknya—(a) kepada mereka yang dilindungi yang sudah menyelesaikan, sebelum

kontinjensi, sesuai peraturan yang telah ditetapkan, masa kualifikasi yangdapat berupa 15 tahun kontribusi atau masa kerja, atau 10 tahun bekerjadi sana; atau

26

Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

(b) apabila, pada prinsipnya, semua orang yang aktif secara ekonomidilindungi, kepada mereka yang dilindungi yang sudah menyelesaikanmasa kualifikasi tiga tahun kontribusi dan dalam hal, di mana ia masihdalam usia kerja, jumlah rata-rata kontribusi tahunan yang ditetapkan,telah dibayarkan.

2. Apabila tunjangan yang disebutkan dalam ayat 1 bersifat kondisional setelahmasa kontribusi atau masa kerja minimal, maka tunjangan yang lebih kecilharus diberikan setidaknya—(a) kepada mereka yang dilindungi yang sudah menyelesaikan, sebelum

kontinjensi, sesuai peraturan yang ditetapkan, masa kualifikasi lima tahunkontribusi atau masa kerja; atau

(b) apabila, pada prinsipnya, semua orang yang aktif secara ekonomidilindungi, kepada mereka yang dilindungi yang sudah menyelesaikanmasa kualifikasi tiga tahun kontribusi dan dalam hal ini, apabila ia masihdalam usia kerja, separuh dari jumlah rata-rata kontribusi tahunan yangtelah ditetapkan sesuai huruf (b) ayat 1 pasal ini, telah dibayarkan.

3. Persyaratan ayat 1 pasal ini akan dianggap sudah dipenuhi apabila tunjanganyang dihitung sesuai persyaratan Bagian XI tapi dengan persentase sepuluhpoin lebih rendah dari apa yang diperlihatkan dalam rincian yang dilampirkanpada bagian tersebut untuk standar penerima bantuan terkait yang diberikansetidaknya kepada mereka yang dilindungi yang sudah menyelesaikan, sesuaiketentuan yang telah ditetapkan, sepuluh tahun kontribusi atau masa kerja,atau lima tahun bekerja di sana.

4. Pengurangan persentase secara proporsional yang diperlihatkan dalam Rincianterlampir di Bagian XI dapat digunakan apabila masa kualifikasi pensiun yangterkait dengan persentase yang lebih rendah tersebut melebihi lima tahunkontribusi atau masa kerja tapi kurang dari 15 tahun kontribusi atau masa kerja;maka pensiun yang lebih rendah harus dibayarkan sesuai ayat 2 pasal ini.

Pasal 58

Tunjangan yang disebutkan dalam Pasal 56 dan Pasal 57 harus diberikan selamakontinjensi atau hingga tunjangan hari tua dapat dibayarkan.

27

BAGIAN X. TUNJANGAN AHLI WARIS

Pasal 59

Setiap Negara Anggota yang menerapkan bagian dari konvensi ini harus memastikanpemberian tunjangan ahli waris kepada mereka yang dilindungi sesuai pasal-pasalyang ada dalam bagian ini.

Pasal 60

1. Kontinjensi yang diberikan harus mencakup hilangnya bantuan yang dideritajanda atau anak akibat kematian pekerja; untuk janda, hak atas tunjangan dapatdiberikan atas syarat bahwa ia, berdasarkan undang-undang atau peraturannasional, tidak mampu memperoleh nafkah sendiri.

2. Undang-undang atau peraturan nasional dapat memberikan tunjangan kepadaseseorang yang berhak atas tunjangan tersebut dan tunjangan tersebut dapatditangguhkan apabila ia melakukan kegiatan apa pun yang menghasilkan yangtelah ditetapkan atau bahwa tunjangan tersebut, bila bersifat kontribusi, dapatdikurangi jika upah penerima bantuan melebihi jumlah yang ditetapkan dan,apabila bersifat non-kontribusi, dapat dikurangi apabila jumlah upah penerimabantuan atau penghasilannya yang lain atau kombinasi keduanya melebihijumlah yang telah ditetapkan.

Pasal 61

Mereka yang dilindungi harus terdiri dari—

(a) istri dan anak-anak pekerja dalam kategori-kategori yang telah ditetapkan, yangkategorinya berjumlah tidak kurang dari 50 persen dari semua pekerja; atau

(b) istri dan anak-anak pekerja dalam kategori-kategori masyarakat yang telahditetapkan yang aktif secara ekonomi, yang kategorinya berjumlah tidak kurangdari 20 persen dari semua penduduk; atau

(c) semua janda dan anak-anak penduduk yang telah kehilangan pencari nafkahmereka dan yang penghasilannya selama kontinjensi tidak melebihi batasan-batasan yang telah ditetapkan dengan cara yang sesuai dengan persyaratanPasal 67; atau

(d) apabila deklarasi yang dibuat berdasarkan Pasal 3 diterapkan, istri dan anak-

28

Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

anak pekerja dalam kategori-kategori yang ditetapkan, yang kategorinyaberjumlah tidak kurang dari 50 persen dari semua pekerja di bidang industriyang mempekerjakan 20 orang atau lebih.

Pasal 62

Tunjangan harus berupa pembayaran berkala yang dihitung sebagai berikut:

(a) apabila kategori pekerja atau kategori penduduk yang aktif secara ekonomidilindungi, dengan cara yang sesuai dengan persyaratan Pasal 65 atau denganpersyaratan Pasal 66;

(b) apabila semua penduduk yang penghasilannya selama kontinjensi tidak melebihibatasan-batasan yang telah ditetapkan dilindungi, dengan cara yang sesuaidengan persyaratan Pasal 67.

Pasal 63

1. Tunjangan yang disebutkan dalam Pasal 62, dalam kontinjensi yang diberikan,harus diberikan setidaknya—(a) kepada mereka yang dilindungi di mana pencari nafkah mereka telah

menyelesaikan, sesuai peraturan yang telah ditetapkan, masa kualifikasiyang dapat berupa 15 tahun kontribusi atau masa kerja, atau 10 tahunbekerja di sana; atau

(b) apabila, pada prinsipnya, istri dan anak-anak semua orang yang aktifsecara ekonomi dilindungi, kepada mereka yang dilindungi di manapencari nafkah mereka telah menyelesaikan masa kualifikasi tiga tahunkontribusi dan dalam hal pencari nafkah, masih dalam usia kerja, jumlahrata-rata kontribusi tahunan yang ditetapkan telah dibayarkan.

2. Apabila tunjangan yang disebutkan dalam ayat 1 bersifat kondisional setelahmasa kontribusi atau masa kerja minimal, maka tunjangan yang lebih rendahharus diberikan setidaknya —(a) kepada mereka yang dilindungi di mana pencari nafkah telah

menyelesaikan, sesuai peraturan yang telah ditetapkan, masa kualifikasilima tahun kontribusi atau masa kerja; atau

(b) apabila, pada prinsipnya, istri dan anak-anak semua orang yang aktifsecara ekonomi dilindungi, kepada mereka yang dilindungi di manapencari nafkah telah menyelesaikan masa kualifikasi tiga tahun kontribusi

29

dan dalam hal pencari nafkah masih dalam usia kerja, separuh dari jumlahrata-rata kontribusi tahunan yang ditetapkan sesuai huruf (b) ayat 1 pasalini telah dibayarkan.

3. Persyaratan ayat 1 pasal ini akan dianggap sudah dipenuhi apabila tunjanganyang dihitung sesuai persyaratan Bagian XI tapi dengan persentase sepuluhpoin lebih rendah dari apa yang diperlihatkan dalam Rincian yang dilampirkanpada bagian tersebut untuk standar penerima bantuan terkait diberikansetidaknya kepada mereka yang dilindungi di mana pekerja telah menyelesaikan,sesuai peraturan yang telah ditetapkan, lima tahun kontribusi atau masa kerja,atau bekerja di sana.

4. Pengurangan persentase secara proporsional yang diperlihatkan dalam rincianterlampir di Bagian XI dapat digunakan apabila masa kualifikasi tunjanganyang terkait dengan persentase yang lebih rendah tersebut melebihi lima tahunkontribusi atau masa kerja tapi kurang dari 15 tahun kontribusi atau masa kerja;maka tunjangan yang lebih rendah harus dibayarkan sesuai ayat 2 pasal ini.

5. Agar janda tanpa anak yang tidak mampu memenuhi kebutuhannya sendiridapat memperoleh hak atas tunjangan ahli waris, masa pernikahan minimalmungkin diperlukan.

Pasal 64

Tunjangan yang disebutkan dalam Pasal 62 dan Pasal 63 harus diberikan selamakontinjensi.

30

Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

BAGIAN XI. STANDAR HARUS SESUAI DENGANPEMBAYARAN BERKALA

Pasal 65

1. Dalam hal pembayaran berkala di mana pasal ini diterapkan, besar tunjangan,ditambah jumlah tunjangan keluarga yang perlu dibayarkan selama kontinjensi,harus dimaksudkan untuk mencapai, dalam kontinjensi terkait, untuk penerimabantuan yang standar yang diperlihatkan dalam rincian yang dilampirkan padabagian ini, sedikitnya persentase yang tercantum di dalamnya dari total upahsebelumnya dari penerima bantuan atau pencari nafkahnya dan dari jumlahsetiap tunjangan keluarga yang dapat dibayarkan kepada mereka yang dilindungiserta tanggung-jawab keluarga yang sama seperti penerima bantuan yangstandar.

2. Upah sebelumnya dari penerima bantuan atau pencari nafkahnya harus dihitungsesuai peraturan yang telah ditetapkan, dan, apabila mereka yang dilindungiatau pencari nafkah dimasukkan dalam kategori-kategori sesuai upah mereka,maka upah sebelumnya dapat dihitung berdasarkan upah pokok kategorimereka.

3. Batas maksimal dapat ditetapkan untuk besar tunjangan atau untuk upah yangdipertimbangkan untuk menghitung tunjangan, selama batas maksimal tersebutditetapkan dengan cara yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan ayat 1 pasalini di mana upah sebelumnya dari penerima bantuan atau pencari nafkahnyaadalah setara atau lebih rendah dari upah seorang pekerja laki-laki yang terampil.

4. Upah sebelumnya dari penerima bantuan atau pencari nafkahnya, upah pekerjalaki-laki yang terampil, tunjangan dan setiap tunjangan keluarga harus dihitungpada saat yang sama.

5. Untuk penerima bantuan lainnya, tunjangan harus terkait secara wajar dengantunjangan untuk penerima bantuan yang standar.

6. Untuk tujuan pasal ini, seorang pekerja laki-laki yang terampil harus merupakan—(a) seorang pemasang (fitter) atau turner dalam pembuatan mesin selain

mesin listrik; atau

31

(b) seseorang yang dianggap pekerja terampil yang dipilih sesuai ketentuan-ketentuan ayat berikut ini; atau

(c) seseorang yang upahnya setara atau lebih besar dari upah 75 persenmereka yang dilindungi, upah ini akan ditentukan setiap tahun atau lebihpendek sebagaimana yang ditetapkan; atau

(d) seseorang yang upahnya setara dengan 125 persen dari upah rata-ratasemua orang yang dilindungi.

7. Orang yang dianggap sebagai pekerja terampil yang dimaksudkan dalam huruf(b) ayat sebelumnya harus merupakan orang yang bekerja dalam kelompokutama kegiatan-kegiatan ekonomi dengan mayoritas laki-laki yang aktif secaraekonomi yang dilindungi dalam kontinjensi terkait, atau pencari nafkah darimereka yang dilindungi, bagaimana kasusnya nanti, dalam divisi yang terdiridari mayoritas orang-orang ini atau pencari nafkah; untuk tujuan ini, klasifikasiindustri standar internasional dari semua kegiatan ekonomi, yang disahkan olehDewan Ekonomi dan Sosial PBB melalui sidangnya yang ke-7 tanggal 27 Agustus1948, dan disusun ulang sebagai Lampiran Konvensi ini, atau klasifikasi yangdiamandemen setiap saat, harus digunakan.

8. Apabila besar tunjangan bervariasi tergantung wilayah, maka pekerja laki-lakimanual yang terampil dapat ditentukan oleh setiap wilayah sesuai ayat 6 danayat 7 pasal ini.

9. Upah pekerja laki-laki manual yang terampil harus ditentukan berdasarkan besarupah selama jam kerja normal yang ditentukan melalui kesepakatan bersama,oleh atau sesuai undang-undang atau peraturan nasional, bila mungkin, ataumelalui kebiasaan, termasuk tunjangan biaya hidup jika ada; apabila tarif iniberbeda berdasarkan wilayah namun ayat 8 pasal ini tidak diterapkan, makatarif tengah harus digunakan.

10. Besar pembayaran berkala saat ini untuk mereka yang berusia lanjut, kecelakaankerja (kecuali untuk ketidakmampuan bekerja), kecacatan dan kematian pekerja,harus dikaji sesuai perubahan substansial dalam tingkat upah secara umumyang diperoleh dari perubahan substansial dalam biaya hidup.

32

Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

Pasal 66

1. Dalam hal pembayaran berkala di mana pasal ini diterapkan, besar tunjangan,ditambah jumlah tunjangan keluarga yang perlu dibayarkan selama kontinjensi,harus dimaksudkan untuk mencapai, dalam kontinjensi terkait, untuk penerimabantuan yang standar yang diperlihatkan dalam rincian yang dilampirkan padabagian ini, sedikitnya persentase yang tercantum di dalamnya dari total upahseorang pekerja laki-laki dewasa biasa dan dari jumlah setiap tunjangan keluargayang dapat dibayarkan kepada mereka yang dilindungi serta tanggung-jawabkeluarga yang sama seperti penerima bantuan standar.

2. Upah pekerja laki-laki dewasa biasa, tunjangan dan setiap tunjangan keluargaharus dihitung pada saat yang sama.

3. Untuk penerima bantuan lainnya, tunjangan harus terkait secara wajar dengantunjangan untuk penerima bantuan yang standar.

4. Untuk tujuan pasal ini, seorang pekerja laki-laki dewasa yang biasa harusmerupakan —(a) seorang yang dianggap sebagai pekerja non-terampil dalam pembuatan

mesin selain mesin listrik; atau(b) seseorang yang dianggap sebagai pekerja non-terampil yang dipilih sesuai

ketentuan-ketentuan ayat berikut ini; atau5. Orang yang dianggap sebagai pekerja non-terampil yang dimaksudkan dalam

huruf (b) ayat sebelumnya harus merupakan orang yang bekerja dalam kelompokutama kegiatan-kegiatan ekonomi dengan mayoritas laki-laki yang aktif secaraekonomi yang dilindungi dalam kontinjensi terkait, atau pencari nafkah darimereka yang dilindungi, bagaimana kasusnya nanti, dalam divisi yang terdiridari mayoritas orang-orang ini atau pencari nafkah; untuk tujuan ini, klasifikasiindustri standar internasional dari semua kegiatan ekonomi, yang disahkan olehDewan Ekonomi dan Sosial PBB melalui sidangnya yang ke-7 tanggal 27 Agustus1948, dan disusun ulang sebagai Lampiran Konvensi ini, atau klasifikasi yangdiamandemen setiap saat, harus digunakan.

6. Apabila besar tunjangan bervariasi tergantung wilayah, maka pekerja laki-lakidewasa biasa dapat ditentukan oleh setiap wilayah sesuai ayat 4 dan ayat 5pasal ini.

7. Upah pekerja laki-laki dewasa biasa harus ditentukan berdasarkan besar upahselama jam kerja biasa yang ditentukan melalui kesepakatan bersama, oleh

33

atau sesuai undang-undang atau peraturan nasional, bila mungkin, atau melaluikebiasaan, termasuk tunjangan biaya hidup jika ada; apabila tarif ini berbedaberdasarkan wilayah namun ayat 6 pasal ini tidak diterapkan, maka tarif tengahharus digunakan.

8. Besar pembayaran berkala saat ini untuk mereka yang berusia lanjut, kecelakaankerja (kecuali untuk ketidakmampuan bekerja), kecacatan dan kematian pekerja,harus dikaji sesuai perubahan substansial dalam tingkat upah secara umum dimana ia diperoleh dari perubahan substansial dalam biaya hidup.

Pasal 67

Dalam hal pembayaran berkala yang diterapkan berdasarkan pasal ini—

(a) besar tunjangan harus ditentukan berdasarkan skala yang telah ditetapkan atauskala yang ditentukan oleh otoritas publik yang berkompeten sesuai peraturanyang ditetapkan;

(b) tarif ini hanya boleh dikurangi hingga ke tingkat di mana penghasilan lain darikeluarga penerima bantuan melebihi jumlah substansial yang ditetapkan ataujumlah substansial yang ditentukan otoritas publik yang berkompeten sesuaiperaturan yang ditetapkan;

(c) jumlah tunjangan dan penghasilan lain mana pun, setelah dikurangi jumlahsubstansial yang disebutkan dalam huruf (b), harus cukup untuk membiayaikeluarga penerima bantuan dalam hal kesehatan dan kewajaran, dan tidak bolehkurang dari tunjangan terkait yang dihitung sesuai persyaratan Pasal 66;

(d) ketentuan-ketentuan huruf (c) akan dianggap telah terpenuhi apabila jumlahtotal tunjangan yang dibayarkan menurut bagian terkait lebih dari 30 persenjumlah total tunjangan yang akan diperoleh dengan menerapkan ketentuanPasal 66 serta ketentuan:(i) Pasal 15 (b) Bagian III;(ii) Pasal 27 (b) Bagian V;(iii) Pasal 55 (b) Bagian IX;(iv) Pasal 61 (b) Bagian X.

34

Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

JADWAL BAGIAN XI. PEMBAYARAN BERKALA UNTUK PENERIMABANTUAN STANDAR.

Kontinjensi

Sakit

Pengangguran

Usia tua

Kecelakaan kerja: Ketidakmampuan

untuk bekerja

Kecacatan

Ahli waris

Persalinan

Kecacatan

Ahli waris

Penerima bantuan standar

Laki-laki dengan seorang istri dan dua oranganak

Laki-laki dengan seorang istri dan dua oranganak

Laki-laki dengan seorang istri dengan usiapensiun

Laki-laki dengan seorang istri dan dua oranganak

Laki-laki dengan seorang istri dan dua oranganak

Janda dengan dua orang anak

Perempuan

Laki-laki dengan seorang istri dan dua oranganak

Janda dengan dua orang anak

Persentase

45

45

40

50

50

40

45

40

40

Bagian

III

IV

V

VI

VIII

IX

X

35

BAGIAN XII. KESETARAAN PERLAKUAN TERHADAPWARGA NEGARA ASING

Pasal 68

1. Warga negara asing harus memiliki hak-hak yang sama seperti warga negaralokal (nasional): Ini berlaku apabila peraturan khusus terkait warga negara asingdan warga negara nasional yang lahir di luar wilayah Negara Anggota memangditetapkan, terkait dengan tunjangan atau bagian dari tunjangan yang dapatdibayarkan sepenuhnya atau sebagian dari dana publik dan terkait denganskema transisional.

2. Berdasarkan skema jaminan sosial berkontribusi yang melindungi pekerja,mereka yang dilindungi merupakan warga negara dari Negara Anggota lainyang telah menerima kewajiban dari sejumlah bagian dari konvensi ini harusmempunyai, menurut bagian tersebut, hak-hak yang sama seperti warga negaranasional dari Negara Anggota bersangkutan: ini berlaku apabila penerapanayat ini disusun berdasarkan perjanjian bilateral atau multilateral yangmemberikan asas timbal balik ini.

BAGIAN XIII. KETENTUAN BERSAMA

Pasal 69

Tunjangan yang menjadi hak mereka yang dilindungi berdasarkan Bagian II sampaiBagian X konvensi ini dapat ditangguhkan hingga ke tingkat yang ditetapkan—

(a) selama orang tersebut tidak ada di wilayah Negara Anggota;(b) selama orang tersebut dibiayai oleh dana publik, atau dibiayai oleh lembaga

atau layanan Jaminan Sosial, tergantung bagian mana dari tunjangan ini yangmelebihi nilai pembiayaan yang diberikan kepada tanggungan dari penerimabantuan;

(c) selama orang tersebut menerima tunjangan tunai dari Jaminan Sosial lain, selaintunjangan keluarga, dan selama jangka waktu di mana ia dibebaskan darikontinjensi oleh pihak ketiga, dan bagian tunjangan yang ditangguhkan tersebuttidak melebihi tunjangan lain atau penggantian oleh pihak ketiga;

36

Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

(d) apabila orang tersebut tidak mengajukan tuntutan penyelewengan;(e) apabila kontinjensi disebabkan oleh tindak pelanggaran pidana yang dilakukan

orang tersebut;(f) apabila kontinjensi disebabkan oleh perbuatan salah orang tersebut secara

disengaja;(g) dalam kasus-kasus tertentu, di mana orang tersebut lalai memanfaatkan layanan

kesehatan atau rehabilitasi yang disediakan untuknya atau gagal memenuhiperaturan yang ditetapkan untuk mengesahkan kejadian tersebut ataukelangsungan kontinjensi atau untuk dilaksanakan para penerima bantuan;

(h) dalam hal tunjangan untuk pengangguran, apabila orang tersebut telah gagalmemanfaatkan layanan pekerjaan yang disediakan untuknya;

(i) dalam hal tunjangan untuk pengangguran, apabila orang tersebut telahkehilangan pekerjaannya sebagai akibat langsung dari penghentian pekerjaanakibat perselisihan industri, atau telah meninggalkan pekerjaan secara sukarelatanpa alasan yang tepat; dan

(j) dalam hal tunjangan ahli waris, selama janda tersebut memang hidup bersamasang pemberi waris sebagai istrinya.

Pasal 70

1. Setiap penuntut harus mempunyai hak banding dalam hal penolakan tunjanganatau keluhan terhadap kualitas atau kuantitasnya.

2. Apabila dalam penerapan konvensi ini sebuah departemen pemerintah yangbertanggungjawab kepada legislatif dipercayakan untuk melaksanakanadministrasi layanan kesehatan, maka hak banding yang diberikan dalam ayat1 Pasal ini dapat diganti dengan hak untuk mengajukan keluhan terkaitpenolakan layanan kesehatan atau kualitas layanan yang diterima agar diselidikioleh otoritas terkait.

3. Apabila keluhan diselesaikan melalui sebuah pengadilan khusus yang dibentukuntuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang Jaminan Sosial dan di manamereka yang dilindungi diwakilkan, maka hak banding tidak diperlukan.

37

Pasal 71

1. Biaya tunjangan yang diberikan sesuai konvensi ini dan biaya administrasi atastunjangan-tunjangan tersebut harus ditanggung bersama melalui kontribusiasuransi atau pajak atau keduanya dengan cara yang dapat menghindari masalahbagi mereka yang memiliki penghasilan sedikit dan dengan mempertimbangkankondisi ekonomi Negara Anggota terkait serta kategori-kategori mereka yangdilindungi.

2. Jumlah kontribusi asuransi yang ditanggung oleh pekerja yang dilindungi tidakboleh lebih dari 50 persen dari jumlah total sumber keuangan yang dialokasikanuntuk melindungi pekerja dan para istri dan anak-anak mereka. Untukmemastikan persyaratan ini terpenuhi, semua tunjangan yang diberikan olehNegara Anggota berdasarkan konvensi ini, kecuali tunjangan keluarga dan,bila diberikan oleh kantor cabang khusus, tunjangan kecelakaan kerja, dapatdiambil sekaligus.

3. Negara Anggota harus menerima tanggung-jawab secara umum atas pemberiantunjangan-tunjangan yang diberikan berdasarkan konvensi ini, dan harusmengambil segala tindakan yang dibutuhkan untuk tujuan ini; ia harusmemastikan, bila perlu, bahwa kalkulasi dan penelitian asuransi yang diperlukanterkait dengan keseimbangan keuangan akan dibuat secara periodik dan, dalamhal apa pun, sebelum perubahan tunjangan dilakukan, tarif kontribusi asuransi,atau pajak yang dialokasikan untuk mencakup kontinjensi terkait.

Pasal 72

1. Apabila administrasi ini tidak dipercayakan kepada sebuah lembaga yang diaturoleh otoritas publik atau kepada sebuah departemen pemerintah yangbertanggungjawab kepada legislatif, maka perwakilan mereka yang dilindungiharus berpartisipasi dalam manajemen tersebut, atau dikaitkan dengan kapasitaskonsultatif, berdasarkan persyaratan yang ditetapkan; undang-undang atauperaturan nasional juga dapat memutuskan partisipasi perwakilan parapengusaha dan otoritas publik.

2. Negara Anggota harus menerima tanggungjawab secara umum atas administrasiyang sesuai dari lembaga-lembaga atau badan-badan terkait dalam menerapkankonvensi ini.

38

Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

BAGIAN XIV. KETENTUAN LAIN

Pasal 73

Konvensi ini tidak berlaku pada —

(a) kontinjensi yang terjadi sebelum diberlakukannya bagian terkait konvensi iniuntuk Negara Anggota tersebut;

(b) tunjangan-tunjangan dalam kontinjensi yang terjadi setelah diberlakukannyabagian terkait dari konvensi ini untuk Negara Anggota tersebut selama hak atastunjangan diperoleh dari periode sebelum tanggal tersebut.

Pasal 74

Konvensi ini tidak boleh dianggap mengubah konvensi yang ada.

Pasal 75

Apabila ada konvensi yang diadopsi kemudian oleh konferensi tentang subyekmanapun atau subyek-subyek yang ditangani dalam konvensi ini, maka ketentuan-ketentuan Konvensi ini sebagaimana yang disebutkan dalam konvensi terkait tidakakan berlaku lagi terhadap setiap Negara Anggota yang telah meratifikasi konvensimulai dari tanggal diberlakukannya konvensi tersebut terhadap Negara Anggota.

(Ketentuan-ketentuan berdasarkan Pasal 75 ada di dalam konvensi No. 121 (Pasal29), 128 (Pasal 45) dan 130 (Pasal 36).)

Pasal 76

1. Setiap Negara Anggota yang meratifikasi konvensi ini harus memasukkan kedalam laporan tahunan tentang penerapan konvensi ini yang diajukanberdasarkan Pasal 22 Konstitusi ILO—(a) informasi lengkap tentang undang-undang dan peraturan di mana

dampaknya diberikan pada ketentuan-ketentuan konvensi ini; dan(b) bukti, yang menegaskan kembali bahwa pemaran sejalan dengan

pelaksanaan yang diikuti dengan usulan-usulan yang semakinmenyinambungkan dengan pemaparan yang disusun Badan PengurusILO, sesuai kondisi-kondisi statistik yang disebutkan dalam—

39

(i) Pasal 9 (a), (b), (c) atau (d); 15 (a), (b) atau (d); 21 (a) atau (c); 27 (a),(b) atau (d); 33 (a) atau (b); 41 (a), (b) atau (d); 48 (a), (b) atau (c); 55(a (a), (b) atau (d); 61 (a), (b) atau (d), yang terkait dengan jumlahorang yang dilindungi;

(ii) Pasal 44, 65, 66 atau 67, yang terkait dengan besar tunjangan;(iii) huruf (a) ayat 2 Pasal 18, yang terkait dengan masa tunjangan sakit;(iv) ayat 2 Pasal 24, yang terkait dengan masa tunjangan untuk

pengangguran; dan(v) ayat 2 Pasal 71, yang terkait dengan proporsi sumber keuangan yang

diatur oleh kontribusi asuransi dari pekerja yang dilindungi.2. Setiap Negara Anggota yang meratifikasi konvensi ini harus memberikan laporan

kepada Direktur Jenderal ILO dengan interval yang tepat, sesuai permintaanBadan Pimpinan, tentang posisi undang-undang dan praktiknya yang terkaitdengan Bagian II sampai Bagian X Konvensi ini yang tidak disebutkan dalamratifikasinya atau dalam pengumuman yang dibuat kemudian berdasarkan Pasal4.

Pasal 77

1. Konvensi ini tidak berlaku untuk awak kapal atau nelayan; ketentuan tentangperlindungan untuk awak kapal dan nelayan telah dibuat oleh Konferensi ILOmelalui Konvensi tahun 1946 tentang Jaminan Sosial (Awak Kapal), dan Konvensitahun 1946 tentang Konvensi Pensiun untuk Awak Kapal.

2. Negara Anggota dapat mengurangi jumlah awak kapal dan nelayan dari jumlahpekerja, dari jumlah penduduk yang aktif secara ekonomi atau dari jumlahpenduduk, saat menghitung persentase pekerja atau penduduk yang dilindungiberdasarkan Bagian II sampai Bagian X yang dicakup dalam ratifikasinya.

40

Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

BAGIAN XV. KETENTUAN AKHIR

Pasal 78

Ratifikasi secara resmi atas konvensi ini harus disampaikan kepada Direktur JenderalILO untuk didaftarkan.

Pasal 79

1. Konvensi ini hanya akan mengikat Negara-negara Anggota ILO yang ratifikasinyatelah didaftarkan oleh Direktur Jenderal ILO.

2. Konvensi ini akan berlaku dua belas bulan setelah tanggal pendaftaran ratifikasidua Negara Anggota oleh Direktur Jenderal ILO.

3. Setelah itu, konvensi ini akan berlaku terhadap Negara Anggota manapun selamadua belas bulan setelah tanggal pendaftaran ratifikasinya.

Pasal 80

1. Deklarasi yang disampaikan kepada Direktur Jenderal ILO sesuai ayat 2 Pasal35 Konstitusi ILO harus menyebutkan —a) wilayah-wilayah di mana Negara Anggota terkait menyetujui bahwa

ketentuan-ketentuan konvensi ini akan diterapkan tanpa perubahan;b) wilayah-wilayah di mana ia menyetujui bahwa ketentuan-ketentuan

konvensi ini atau bagiannya akan diterapkan dengan perubahan, sertainformasi rinci tentang perubahan-perubahan tersebut;

c) wilayah-wilayah di mana konvensi ini tidak dterapkan dan memberikanalasan mengapa ia tidak diterapkan;

d) wilayah-wilayah di mana ia menangguhkan keputusannya tergantungpertimbangan posisinya nanti.

2. Pelaksanaan yang disebutkan dalam huruf (a) dan (b) ayat 1 pasal ini akandianggap sebagai bagian terpadu dari ratifikasi tersebut dan mempunyaikekuatan ratifikasi.

3. Setiap Negara Anggota dapat, kapan pun melalui deklarasi berikutnya,membatalkan semua atau sebagian dari persyaratan yang dibuat dalam deklarasiawal berdasarkan huruf (b), (c) atau (d) ayat 1 pasal ini.

41

4. Setiap Negara Anggota dapat, pada saat kapanpun, di mana Konvensi tergantungpada pengaduan sesuai ketentuan Pasal 82, menyampaikan kepada DirekturJenderal sebuah deklarasi untuk mengubah aspek-aspek lain dari persyaratanyang ada dalam deklarasi sebelumnya dan menyebutkan tentang posisi sekarangterkait wilayah-wilayah yang mungkin disebutkan.

Pasal 81

1. Deklarasi-deklarasi yang disampaikan kepada Direktur Jenderal ILO sesuai ayat4 atau 5 Pasal 35 Konstitusi ILO harus menyebutkan apakah ketentuan-ketentuankonvensi atau bagiannya yang diterima deklarasi tersebut akan diterapkan diwilayah terkait tanpa atau dengan perubahan; apabila deklarasi tersebutmenyebutkan bahwa ketentuan-ketentuan konvensi atau bagian-bagiantertentunya akan dterapkan dengan perubahan, maka ia harus memberiinformasi rinci tentang perubahan-perubahan tersebut.

2. Negara Anggota, Negara-negara Anggota atau otoritas internasional terkaitdapat, kapan pun melalui deklarasi berikutnya melepaskan semua atau sebagianhak untuk memberi pilihan pada perubahan apa pun yang disebutkan dalamdeklarasi sebelumnya.

3. Negara Anggota, Negara-negara Anggota atau otoritas internasional terkaitdapat, kapan pun apabila konvensi ini tergantung pada pengaduan sesuaiketentuan Pasal 82, menyampaikan kepada Direktur Jenderal deklarasi yangmengubah aspek-aspek lain manapun dari persyaratan yang ada deklarasisebelumnya dan menyebutkan posisinya sekarang dalam menerapkan Konvensiini.

Pasal 82

1. Negara Anggota yang telah meratifikasi konvensi ini dapat, setelah berakhirnyamasa sepuluh tahun dari tanggal pertama kali konvensi ini diterapkan,mengadukan konvensi ini atau salah satu atau lebih dari Bagian II sampai Xmelalui sebuah undang-undang yang disampaikan kepada Direktur JenderalILO untuk didaftarkan. Pengaduan ini tidak akan berlaku hingga satu tahunsetelah tanggal pendaftarannya.

2. Setiap Negara Anggota yang telah meratifikasi konvensi ini dan yang tidak,dalam waktu satu tahun setelah berakhirnya masa sepuluh tahun yang disebutkan

42

Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

dalam ayat terdahulu, melaksanakan hak pengaduan yang diberikan dalampasal ini, akan terikat selama masa sepuluh tahun berikutnya dan, setelah itu,dapat mengadukan konvensi atau bagian dari Bagian II sampai Bagian X padasaat berakhirnya setiap masa sepuluh tahun berdasarkan persyaratan pasal ini.

Pasal 83

1. Direktur Jenderal ILO akan memberitahukan semua Negara Anggota ILO tentangpendaftaran semua ratifikasi, deklarasi dan pengaduan yang disampaikankepadanya oleh Negara Anggota organisasi tersebut.

2. Saat memberitahukan Negara Anggota ILO tentang pendaftaran ratifikasi keduayang disampaikan kepadanya, Direktur Jenderal akan memberi perhatian padaNegara-negara Anggota Organisasi ini hingga tanggal di mana konvensi iniakan diberlakukan.

Pasal 84

Direktur Jenderal Kantor ILO akan menyampaikan kepada Sekjen PBB untukdidaftarkan sesuai Pasal 102 Piagam PBB, informasi rinci terkait semua ratifikasi,deklarasi dan pengaduan yang didaftarkan olehnya sesuai ketentuan pasal-pasalsebelumnya.

Pasal 85

Pada saat yang mungkin dianggap perlu, Badan Pengurus kantor ILO akanmenyampaikan dalam Konferensi Umum laporan tentang pelaksanaan konvensi inidan akan melihat keinginan untuk menempatkannya dalam agenda Konferensi tentangsemua atau sebagian revisinya.

Pasal 86

1. Apabila konferensi ini mengadopsi sebuah konvensi baru yang merevisikeseluruhan atau sebagian konvensi ini, maka, kecuali kalau dinyatakan laindalam konvensi yang baru tersebut:a) ratifikasi oleh sebuah Negara Anggota atas konvensi yang baru direvisi

tersebut juga akan mencakup pengaduan langsung atas konvensi ini,

43

meskipun ada ketentuan Pasal 82 di atas, apabila dan saat konvensi yangbaru direvisi tersebut sudah diberlakukan;

b) mulai tanggal di mana konvensi yang baru direvisi tersebut diberlakukan,konvensi ini tidak akan dibuka lagi untuk diratifikasi Negara-negaraAnggota.

2. Konvensi ini, dalam hal apapun, akan tetap berlaku dalam bentuk dan isiaktualnya untuk Negara-Negara Anggota yang telah meratifikasinya namunbelum meratifikasi konvensi yang sudah direvisi tersebut.

Pasal 87

Versi bahasa Inggris dan Perancis dari teks konvensi ini memiliki kekuatan yangsetara.

44

Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

LAMPIRAN

KLASIFIKASI INDUSTRI STANDAR INTERNASIONAL UNTUKSEMUA KEGIATAN EKONOMI

(DIREVISI HINGGA TAHUN 1969)

DAFTAR PEMBAGIAN UTAMA, PEMBAGIAN DAN KELOMPOKUTAMA

Pembagian Utama 1. Pertanian, Perburuan, Kehutanan danPenangkapan ikan

Pembagian Kelompok utama

11 Pertanian dan perburuan

111 Produksi pertanian dan peternakan

112 Layanan pertanian

113 Perburuan, pembuatan jebakan dan (gamepropagation)

12 Kehutanan dan penebangan

121 Kehutanan

122 Penebangan hutan

13 130 Penangkapan ikan

Pembagian Utama 2. Pertambangan dan Penggalian

Pembagian Kelompok utama

21 210 Pertambangan batubara

22 220 Produk minyak mentah dan gas alam

23 230 Pertambangan bijih Logam

29 290 Pertambangan lain

45

Pembagian Utama 3. Manufaktur

Pembagian Kelompok utama

31 Pembuatan makanan, minuman dan tembakau

311-312 Pabrik makanan

313 Industri minuman

314 Pabrik tembakau

32 Industri tekstil, pakaian dan kulit

321 Pembuatan tekstil

322 Pembuatan pakaian, kecuali alas kaki

323 Pembuatan kulit dan produk kulit, pengganti kulitdan bulu, kecuali alas kaki dan pakaian

324 Pembuatan alas kaki, kecuali alas kaki karet atauplastik yang divulkanisir atau dicetak.

33 Pembuatan kayu dan produk kayu, termasukperabotan

331 Pembuatan produk kayu dan produk kayu dangabus, kecuali perabotan

332 Pembuatan perabotan dan perlengkapan, kecualiyang sebagian besarnya terbuat dari logam

34 Pembuatan kertas dan produk kertas, percetakandan penerbitan

341 Pembuatan kertas dan produk kertas

342 Percetakan, penerbitan dan industri terkait

35 Pembuatan bahan kimia dan produk-produk kimia,Petroleum, batubara, karet dan pastik

351 Pembuatan bahan kimia industri

352 Pembuatan produk-produk kimia yang lain

353 Kilang minyak

354 Pembuatan berbagai produk minyak dan batubara

355 Pembuatan produk-produk karet

356 Pembuatan produk-produk plastik yang tidaktermasuk dalam kategori lain

36 Pembuatan produk pertambangan non-logam,kecuali produk-produk minyak dan batubara

361 Pembuatan barang-barang tembikar, porselin danbarang-barang dari tanah liat

362 Pembuatan kaca dan produk-produk kaca

369 Pembuatan produk pertambangan non-logamyang lain

46

Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

37 Industri logam dasar

371 Industri dasar besi dan baja

372 Industri dasar logam non-besi

38 Pembuatan produk-produk logam fabrikasi, mesindan peralatan

381 Pembuatan produk-produk logam fabrikasi, kecualimesin dan peralatan

382 Pembuatan mesin kecuali mesin listrik

383 Pembuatan alat mesin listrik, peralatan dan suplailistrik

384 Pembuatan alat transportasi

385 Pembuatan peralatan profesional dan ilmiah sertapengukuran dan pengontrolan peralatan yangtidak termasuk dalam kategori lain, dan barang-barang fotografis dan optikal

39 390 Industri manufaktur lainnya

Pembagian Utama 4. Listrik, Gas dan Air

Pembagian Kelompok utama

41 410 Listrik, gas dan uap

42 420 Perusahaan air minum dan suplai air

Pembagian Utama 5. Konstruksi

Pembagian Kelompok utama

50 500 Konstruksi

47

Pembagian Utama 6. Perdagangan Grosir dan Eceran serta Restorandan Hotel

Pembagian Kelompok utama

61 610 Perdagangan grosir

62 620 Perdagangan eceran

63 Restoran dan hotel

631 Restoran, kafe, dan tempat makan dan minumlainnya

632 Hotel, rumah kos, penampungan dan tempatpenginapan lain

Pembagian Utama 7. Transportasi, Penyimpanan dan Komunikasi

Pembagian Kelompok utama

71 Transportasi dan penyimpanan

711 Transportasi darat

712 Transportasi air

713 Transportasi udara

719 Layanan-layanan yang terkait dengan transportasi

72 720 Komunikasi

Pembagian Utama 8. Layanan Keuangan, Asuransi, Real Estat danLayanan Bisnis

Pembagian Kelompok utama

81 810 Lembaga-lembaga keuangan

82 820 Asuransi

83 Real estat dan layanan bisnis

831 Real estat

832 Layanan usaha kecuali sewa mesin dan peralatan

833 Sewa mesin dan peralatan

48

Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

Pembagian Utama 9. Layanan Masyarakat, Sosial dan Pribadi

Pembagian Kelompok utama

91 910 Administrasi publik dan pertahanan

92 920 Sanitasi dan layanan sejenis

93 Layanan sosial dan layanan masyarakat terkait

931 Layanan pendidikan

932 Lembaga penelitian dan ilmiah

933 Layanan kesehatan, gigi, layanan kesehatan dankehewanan lainnya

934 Lembaga-lembaga kesejahteraan

935 Asosiasi bisnis, profesional dan tenaga kerja

939 Layanan sosial dan layanan masyarakat terkaitlainnya

94 Layanan rekreasi dan budaya

941 Filem atau layanan hiburan lain

942 Perpustakaan, museum, kebun bunga danbinatang, dan layanan kultural lain yang tidaktermasuk dalam kategori lain

949 Layanan hiburan dan rekreasi yang tidak termasukdalam kategori lain

95 Layanan pribadi dan rumah tangga

951 Layanan perbaikan yang tidak termasuk dalamkategori lain

952 Binatu, layanan binatu, serta pembersihan danpabrik pengecatan

953 Layanan domestik

959 Berbagai layanan pribadi

96 960 Badan teritorial internasional dan badan teritorialekstra Lainnya

Pembagian Utama 0. Kegiatan-kegiatan yang Tidak Ditentukan secaraMemadai

Pembagian Kelompok utama

0 000 Kegiatan-kegiatan yang tidak ditentukan secaramemadai

49

Acuan silang

Konstitusi: Pasal 22 Konstitusi ILOKonvensi: Konvensi ILO No. 121 Tahun 1964 tentang Jaminan Kecelakaan KerjaKonvensi: Konvensi ILO No. 128 Tahun 1967 tentang Kecacatan, Usia Lanjut, dan

Ahli WarisKonvensi: Konvensi ILO No. 130 Tahun 1969 tentang Layanan kesehatan dan

Tunjangan sakitKonvensi: Konvensi ILO No. 70 Tahun 1946 tentang Jaminan Sosial (Awak Kapal)Konvensi: Konvensi ILO No. 71 Tahun 1946 tentang Pensiun Awak KapalKonstitusi: Pasal 35 Konstitusi ILO

50

Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial