konsumsi oksigen

Upload: amriana-ana

Post on 19-Oct-2015

55 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fisiologi biota air

TRANSCRIPT

1. PENDAHULUANLatar BelakangIndonesia adalah negara kepulauan di Asia Tenggara, yang memiliki 17.504 pulau besar dan kecil, sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni, yang menyebar disekitar khatulistiwa, yang memberikan cuaca tropis. Posisi Indonesia terletak pada koordinat 6LU - 1108'LS dan dari 95'BT - 14145'BT serta terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia/Oseania. Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km dan luas perairannya 3.257.483 km (Anonim, 2012).Perikanan adalah kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari pra produksi, produksi, pengelolaan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu bisnis perikanan. Sebagai suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan penangkapan, pemeliharaan, dan pembudidayaan ikan, ilmu perikanan sangat membantu pencapaian sasaran pembangunan nasional, yakni masyarakat maritim yang mandiri ( Anonim, 2012).Fisiologi dapat didefinisakan sebagai ilmu yang mempelajari fungsi, mekanisme, dan cara kerja organ,jaringan, dan sel-sel organism. Fisiologi mencoba menerangkan factor-faktor fisika dan kimia yang mempengaruhi seluruh proses kehidupan (Fujaya, 2008)Pernapasan adalah proses pengikatan oksigen dan pengeluaran karbondioksida oleh darah melalui permukaan alat pernapasan. Proses pengikatan oksigen tersebut, selain dipengaruhi struktur alat pernapasan, juga dipengaruhi perbedaan tekanan parsial O2 antara perairan dengan darah. Perbedaan tekanan tersebut menyebabkan gas-gas berdifusi ke dalam darah atau keluar melalui alat pernapasan (Fujaya, 2008).Oksigen sebagai bahan pernapasan dibutuhkan oleh sel untuk berbagai reaksi metabolisme. Oleh sebab itu, kelangsungan hidup ikan sangat ditentukan oleh kemampuannya memperoleh oksigen yang cukup dari lingkungan. Kurangnya oksigen terlarut dalam perairan, tentu saja akan mempengaruhi fisiologi respirasi ikan, dan hanya ikan yang memiliki sistem respirasi yang sesuai dapat bertahan hidup (Fujaya, 2008). Konsumsi oksigen merupakan jumlah oksigen yang digunakan ikan untuk melakukan proses metabolisme dalam tubuh agar ikan tersebut dapat tumbuh, berproduksi, dan sebagainya. Konsumsi oksigen pada ikan dapat dihitung totalnya pemberat badan ikan per ekor ikan, baik pada ikan kecil maupun pada ikan besar. Organisme yang berukuran kecil mempunyai laju metabolisme yang tinggi/unit berat/waktu disbanding dengan yang berukuran besar keseluruh tubuhnya. Namun sebaliknya semakin besar suatu organisme namun konsumsi oksigen semakin besar karena anggota tubuhnya bergerak memerlukan energi yang berasal dari oksigen dan makanan ( Anonim, 2012)

Tujuan dan Kegunaan Tujuan praktikum Konsumsi Oksigen adalah untuk mengetahui jumlah oksigen yang dikonsumsi pada ikan berdasarkan MgO2/L/BB/jam dan MgO2/L/ekor/jam. Kegunaan praktikum Fisiologi Hewan Air mengenai Konsumsi Oksigen adalah mengetahui jumlah oksigen yang dikomsumsi pada ikan berdasarkan MgO2/L/BB/jam dan MgO2/L/ekor/jam.

II. METODE PRAKTIKUMWaktu dan TempatPraktikum konsumsi oksigen (O2) dilaksanakan pada hari Rabu, 18 April 2012 pada Pukul 15.10 Wita, di Laboratorium Fisiologi Biota Air, Jurusan Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makassar.Alat dan BahanTabel 1..Alat yang digunakan dalam praktikum konsumsi oksigen berdasarkan fungsinyaN NoAlatFungsi

1. 1.EmberSebagai tempat untuk menampung air

2. 2.Botol respirasiSebagai alat untuk respirasi

3. 3.DO meterSebagai alat pengukur kadar oksigen terlarut dalam air

4. 4.Timbangan elektrikSebagai alat untuk menimbang berat badan ikan

5. 5.KalkulatorSebagai alat untuk menghitung

6. 6.StopwatchSebagai alat untuk menghitung waktu

7. 7.Botol BODSebagai alat untuk menampung air untuk kadar oksigen tertentu

8. 8.Lap Kasar/lap HalusSebagai alat untuk membersihkan alat-alat yang kotor

9. 9.SpuyerSebagai alat untuk menyalurkan air dari ember ke botol respirasi

Tabel 2. Bahan yang digunakan dalam praktikum konsumsi oksigen berdasarkan fungsinya :N NoBahanFungsi

1. 1.Ikan CuppangSebagai sampel pengamatan

2. 2.Air tawarSebagai mediator

3. 3.Tissue packUntuk membersihkan botol

4 4.AquadesUntuk mengkalibrasikan DO meter

4. 5.Kertas labelSebagai pemberi tanda pada Botol BOD

Prosedur Kerja Pertama-tama menyiapkan alat dan bahan, selanjutnya mengisi ember dengan air laut sampai penuh. Kemudian ambil air sampel dari ember dengan botol BOD (Biologi Oxygen Demand) sampai tidak ada gelembung udara, lalu diukur kelarutan oksigennya dengan menggunakan DO meter, hasil pengukuran tersebut itulah DO awal. Setelah itu, air dari ember akan dialirkan ke botol respirasi ketiga-tiganya sampai penuh. Selanjutnya tiga sampel ikan akan dimasukkan ke botol respirasi sesuai dengan ukuran tubuhnya sampai tidak ada gelembung udara. Setelah itu akan diaklimatisasi selama 5 menit. Kemudian akan dialirkan ke botol BOD (Biological Oxygen Demand) sesuai dengan botol yang diberi label sebanyak 3 kali pengukuran dalam waktu 10 menit untuk setiap pengukuran. selanjutnya masing-masing air sampel botol BOD (Biological Oxygen Demand) akan diukur kelarutan oksigennya dengan menggunakan DO meter. Kemudian sampel ikan yang ada dalam botol respirasi dikeluarkan dan ditimbang sesuai ukuran tubuhnya kecil.

Pengukur Peubah1. Menghitung komsumsi oksigen pada botol konrol (mg / jam) Y = (DO awal DO akhir) x V/1000 : t/602. Menghitung konsumsi pada ikan besar (x) dan ikan kecil (z) (mg / jam)X = (DO awal DO akhir ikan besar) x V/1000 : t/60Z = (DO awal DO akhir ikan besar) x V/1000 : t/603. Menghitung total konsumsi pada ikan besar (A) dan ikan kecil (B) Ikan besar (A) = X Y Ikan kecil (B) = Z Y4. Menghitung konsumsi / berat badan (mg O2 / L / bb / jam )AIkan besar = Berat total ikanBIkan kecil= Berat total ikan

5. Menghitung konsumsi / ekor (mg O2 / L / ekor / jam ) AIkan besar= Jumlah ikan

BIkan kecil= Jumlah ikan

LAMPIRANDO awal= 8,6 Mg/LDO akhir= 8,3 Mg/LDO akhir ikan kecil= 1,6 Mg/LDO akhir ikan besar= 2,0 Mg/LBerat badan ikan kecil1 = 7,72 g2= 27,17 g3= 5,96 gBerat total= 20,85 gBerat rata-rata= 6,95 gBerat badan ikan besar1 = 11,56 g2 = 11,41 g3 = 12,23 gBerat total= 35,32 gBerat rata-rata= 11,73 g

ANALISIS DATA1. Untuk meghitung konsumsi oksigen pada botol control (Mg/jam)Y1 = (Do awal - Do akhir) V/1000 : t/60= (8,6 8,3) 600/1000 : 10/60 = 1,06 Mg/jamY2 = (Do awal - Do akhir) V/1000 : t/60= (8,6 8,3) 600/1000 : 20/60 = 0,55 Mg/jamY3 = (Do awal - Do akhir) V/1000 : t/60 = (8,6 8,3) 600/1000 : 30/60 = 0,36 Mg/jam2. Untuk menghitung konsumsi oksigen pada ikan besar (X) dan ikan kecil (Z) (mg/jam)X1 = (Do awal - Do akhir ikan besar) V/1000 : t/60 = (8,6 2,0) 600/1000 : 10/60 = 23,29 Mg/JamX2 = (Do awal - Do akhir ikan besar) V/1000 : t/60 = (8,6 2,0) 600/1000 : 20/60 = 12 Mg/JamX3 = (Do awal - Do akhir ikan besar) V/1000 : t/60 = (8,6 2,0) 600/1000 : 30/60 = 7,92 Mg/JamZ1 = (Do awal - Do akhir ikan kecil) V/1000 : t/60 = (8,6 1,6) 600/1000 : 10/60 = 24,71 Mg/JamZ2 = (Do awal - Do akhir ikan kecil) V/1000 : t/60 = (8,6 1,6) 600/1000 : 20/60 = 12,72 Mg/JamZ3 = (Do awal - Do akhir ikan kecil) V/1000 : t/60 = (8,6 - 1,6) 600/1000 : 30/60 = 8,4 Mg/Jam3. Untuk menghitung total konsumsi pada ikan besar (A) dan ikan kecil (B)Ikan besar (A1)= X Y = (23,29 1,06) Mg/Jam= 22,23 Mg/JamIkan besar (A2) = X Y = (12 0,55) Mg/Jam= 11,45 Mg/JamIkan besar (A3) = X Y = (7,92 0,36) Mg/Jam= 7,56 Mg/JamIkan kecil (B1) = Z Y= (24,71 1,06) Mg/Jam= 23,65 Mg/JamIkan kecil (B2) = Z Y= (12,72 0,55) Mg/Jam= 12,17 Mg/JamIkan kecil (B3) = Z Y= (8,4 0,36) Mg/Jam= 8,04 Mg/Jam4. Untuk menghitung konsumsi oksigen per berat badan (MgO2/L/BB/Jam)Ikan besar10 menit= A / Berat total ikan= 22,23 / 35,2= 0,63 MgO2/L/BB/JamIkan besar20 menit= A / Berat total ikan= 11,45 / 35,2= 0,32 MgO2/L/BB/JamIkan besar30 menit= A / Berat total ikan= 7,56 / 35,2= 0,22 MgO2/L/BB/JamIkan kecil10 menit = B / Berat total ikan= 23,65 / 20,85= 1,13 MgO2/L/BB/Jam Ikan kecil20 menit = B / Berat total ikan= 12,17 / 20,85= 0,58 MgO2/L/BB/JamIkan kecil30 menit = B / Berat total ikan= 8,04 / 20,85= 0,39 MgO2/L/BB/Jam5. Untuk menghitung konsumsi oksigen per ekor (MgO2/L/ekor/Jam)Ikan besar10 menit = A / Jumlah ikan = 22,23 / 3= 7,43 MgO2/L/ekor/JamIkan besar20 menit= A / Jumlah ikan = 11,45 / 3= 3,82 MgO2/L/ekor/JamIkan besar30 menit= A / Jumlah ikan = 7,56 / 3= 2,52 MgO2/L/ekor/JamIkan kecil10 menit = B / jumlah ikan= 23,65 / 3 = 7,89 MgO2/L/ekor/JamIkan kecil20 menit = B / jumlah ikan= 12,17 / 3 = 4,05 MgO2/L/ekor/JamIkan kecil30 menit = B / jumlah ikan= 8,04 / 3 = 2,68 MgO2/L/ekor/Ja

III. HASIL DAN PEMBAHASAN HasilBerdasarkan hasil dan pengamatan yang telah dilakukan pada ikan mas koki (Caracius auratus), maka dapat diketahui jumlah konsumsi oksigen dengan berat badan mgO2/L/BB/jam seperti pada table berikut : Hasil pengamatan konsumsi oksigen pada ikan Mas Koki (Caracius auratus) Tabel. 3 hasil dari berbagai penggukuran Konsumsi oksigen (Waktu)MenitDO DO Kontrol DO

AwalAkhir Besar Kecil

108, 6 7, 81,0623,29 24,71

200,5512,00 12,72

300,36 7,92 8,4

Berdasarkan pada hasil pengamatan tabel diatas maka ,diketahui bahwa DO awal 8,6 lebih tinggi di bandingkan DO akhir 7,8 sedangkan pada DO kontrol waktu perhitungan menit 10 DO kontrolnya yaitu 1,06 dan pada menit ke 20 DO kontronya setara yaitu 0,55 di bandingkan menit ke 30 DO kontrolnya 0,36. Sedangkan pada DO yang berisi ikan besar pada menit 10 Do nya yaitu 23,29, pada menit ke 20 DO nya 12, sedangkan pada menit ke 30 DO nya 7,92 Sedangkan pada ikan kecil DO yang ke 10 menit yaitu 24,71, menit ke 20 yaitu 12,72 sedangkan pada DO yang ke 30 yaitu 8,4. Berdasarkan hasil data pengamatan, dapat diketahui bahwa hubungan konsumsi oksigen dengan ikan besar dan ikan kecil lebih banyak mengkonsumsi oksigen daripada ikan besar . Hal ini menunjukkan bahwa ikan kecil membutuhkan oksigen yang lebih besar daripada ikan besar dikarenakan ikan kecil membutuhkan oksigen yang banyak untuk proses metabolismenya. Hal ini sesuai dengan pendapat (Anonim,2012) yang menyatakan bahwa jumlah oksigen yang dibutuhkan organisme dipengaruhi oleh laju metabolismenya dimana bila laju metabolisme cepat menunjukkan bahwa organisme membutuhkan oksigen yang lebih banyak dibandingkan jika laju metabolismenya lambat.Menurut (Fujaya, 2004), oksigen sebagai bahan pernapasan dibutuhkan oleh sel untuk berbagai reaksi metabolisme. Oleh sebab itu, kelangsungan hidup ikan sangat ditentukan oleh kemampuannya memperoleh oksigen yang cukup dari lingkungannya. Berkurangnya oksigen terlarut dalam perairan, tentu saja akan mempengaruhi fisiologi respirasi ikan, dan hanya ikan yang memiliki sistem respirasi yang sesuai dapat bertahan hidup. Berdasarkan penggamatan yang dilakukan terhadap konsumsi oksigen pada ikan bitte/cuppang (Betta splendens) berdasarkan Mgo2/L/BB/jam dan Mgo2/L/ekor/jam,maka diperoleh hasil yang di tunjukan oleh tabel berikut :Hasil pengamatan data pada ikan Mas Koki (Caracius auratus) :Tabel.4.konsumsi oksigen pada ikan mas koki (Caracius auratus) berdasarkan Mgo2/L/BB/jam dan Mgo2/L/ekor/jam.(Waktu)MenitBerat TotalMg02/L/BB/JamMg02/L/ekor/Jam

ABABAB

1035,3220,85 0,63 1,13 7,43 7,89

20 0,32 0,58 3,82 4,05

30 0,22 0,39 2,52 2,68

Dari tabel di atas diperoleh hasil yaitu berat total pada ikan besar yang di simbol dengan huruf A yakni 35,32 gram dan total ikan kecil dengan symbol B yakni 20,85 gram .di karenakan pada ikan dewasa dan hewan tingkat tinggi untuk keperluan difusi tersebut memerlukan organ khusus, yang pada ikan terutama insang.(Fujaya, 2008).pada pengukuran konsumsi oksigen pada ikan mas koki (Caracius auratus) di dapat hasil dari tiap menit pada pengukuran yakni pada menit 10, MgO2/L/BB/jam pada ikan besar pengukuran menit 10 lebih tinggi di bandingkan pada menit 20 dan 30, yaitu pada menit ke 10 0,63 gram menit 20 0,32 dan 0,22 gram menit 30. Sedangkan pada pengukuran MgO2/L/BB/jam pada ikan kecil, penggukuran menit 10 lebih tinggi yakni 1,13 gram masi lebih tinggi di bandingkan dengan menit-menit 20 dan 30 yakni 0,58 gram menit 20 dan 0,39 gram menit 30 dan ikan kecil lebih banyak membutuhkan oksigen. Hal ini di karenakan stamina pada menit 10 masih tinggi untuk mendapatkan konsumsi oksigen di bandingkan dengan menit 20 dan 30 yang kurang mendapatkan konsumsi di karenakan stamina pada ikan (Fujaya, 2004).Hal ini menunjukkan bahwa ikan kecil lebih banyak mengkonsumsi oksigen dibandingkan ikan besar. Hal ini terjadi karena ikan kecil lebih aktif dibandingkan ikan besar yang tidak banyak bergerak selama praktikum berlangsung. Kebutuhan oksigen ikan sangat dipengaruhi umur, aktivitas, serta kondisi perairan. Semakin tua suatu organisme, laju metabolismenya semakin rendah. Selain itu, umur mempengaruhi ukuran ikan, sedangkan ukuran ikan yang berbeda membutuhkan oksigen yang berbeda pula (Fujaya, 2004).Sedangkan pada hasil pengukuran MgO2/L/BB/jam pada ikan besar yakni ikan bitte/cuppang ( Betta splendens) Maka di ketahui bahwa pada menit 10 pertama hasil pengukuran dari MgO2/L/BB/jam yakni 7,43.gram. Hasil pada menit 10 lebih tinggi bilan di bandingkan dengan menit 20 dan 30 pada ikan besar yakni pada menit 20(3,82) gram dan menit 30(2,52) gram. Sedangkan pada pengukuran ikan kecil menit 10 lebih tinggi yakni 23,67 gram di bandingkan dengan menit 20 dan 30 pada pengukuran ikan kecil yakni pada ikan kecil menit 20(4,05) dan menit 30(2,68), hal ini di sebabkan karena kebutuhan oksigen sangat di pengaruhi umur, aktivitas, serta kondisi perairan. Semakin tua suatu organisme, laju metabolismenya semakin rendah.selain itu, umur mempengaruhi ukuran ikan, sedangkan ukuran ikan yang berbeda membutuhkan oksigen yang berbeda pula. Semakin besar ukuran ikan, jumlah konsumsi oksigen per mg berat badan semakin rendah. Selain perbedaan ukuran, perbedaan aktivitasjuga menyebabkan perbedaan kebutuhan oksigen (Fujaya, 2008).Hal ini menunjukkan bahwa ikan kecil membutuhkan oksigen yang lebih besar yang menandakan bahwa ikan kecil mempunyai metabolisme yang cepat dikarenakan gerakannya yang cepat dan gesit serta mempunyai ruang yang cukup untuk bergerak dibandingkan ikan besar yang gerakannya lambat dikarenakan ukurannya yang besar serta ruang geraknya yang terbatas yang mempengaruhi konsumsi oksigen masing-masing. Hal ini sesuai dengan pendapat Fujaya (2004) yang menyatakan bahwa jumlah oksigen yang dibutuhkan organisme dipengaruhi oleh laju metabolismenya, dimana bila laju metabolismenya cepat menunjukkan bahwa organisme membutuhkan oksigen yang lebih banyak dibandingkan jika laju metabolismenya lambat. Kebutuhan oksigen untuk tiap jenis biota air berbeda-beda, tergantung dari jenisnya dan kemampuan untuk beradaptasi dengan naik-turunnya kandungan oksigen.

IV. KESIMPULAN DAN SARANKesimpulanAdapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pengamatan Konsumsi oksigen bahwa jumlah konsumsi oksigen pada ikan cuppang (Betta splendens),semakin besar ukuran ikan, maka jumlah konsumsi oksigen per mg berat badan semakin rendah, Hal ini menunjukkan bahwa ikan kecil membutuhkan oksigen yang lebih besar yang menandakan bahwa ikan kecil mempunyai metabolisme yang cepat dikarenakan gerakannya yang cepat dan gesit serta mempunyai ruang yang cukup untuk bergerak dibandingkan ikan besar yang gerakannya lambat dikarenakan ukurannya yang besar serta ruang geraknya yang terbatas yang mempengaruhi konsumsi oksigen masing-masing.Saran Saran untuk laboratorium yaitu agar perlengkapan atau alat laboratorium dipersiapkan dengan baik sebelum praktikan dimulai, supaya pada saat praktikum dimulai peralatan yang memang disediakan di laboratorium kami sebagai praktikan tidak menunggu lagi untuk mengambil alatnya di lab lain.Saran untuk asisten yaitu menjelaskan dengan baik format penulisan laporan dan jangan mempersulit praktikan pada saat asistensi dan pada saat asistensi supaya diperjelas caranya memberi saran supaya kami sebagai praktikan dapat lebih cepat mengerti.

DAFTAR PUSTAKAFujaya, Yushinta. 2004. Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknik Perikanan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.