laporan praktikum fha kelompok 11b - konsumsi oksigen

Upload: ryanti-amanda

Post on 10-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Laporan Praktikum Fha Kelompok 11b - Konsumsi Oksigen

    1/24

    LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR

    Konsumsi Oksigen pada Ikan Mas (Cyprinus carpio)

    Disusun Oleh:

    Kelompok 11

    Maulana Albar Putra 230110120081

    Firdausi Nurfalah 230110120100

    Teguh Satrio Nugraha 230110120156

    Perikanan B

    PROGRAM STUDI PERIKANAN

    FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    JATINANGOR

    2013

  • 7/22/2019 Laporan Praktikum Fha Kelompok 11b - Konsumsi Oksigen

    2/24

    Laporan PraktikumFisiologi Hewan Air Page i

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat

    dan hidayah-Nya kami dapat melaksanakan praktikum dan menyelesaikan laporan

    mata kuliah Fisiologi Hewan Air yang berjudul Konsumsi Oksigen pada Ikan

    Mas (Cyprinus carpio) ini tepat waktu.

    Pada kesempatan ini kami, mengucapkan terima kasih kepada semua

    pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan praktikum dan penyelesaian

    laporan praktikum ini.

    Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan praktikum ini masih

    jauh dari kesempurnaan, baik dari segi bentuk maupun isinya. Untuk itu kami

    mengharapkan saran dan kritikan dari semua pihak yang sifatnya membangun.

    Akhirnya, tiada kata yang dapat kami sampaikan selain mengharapkan

    agar laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak,

    khususnya kepada kami, maupun umumnya untuk pembaca dimasa sekarang

    maupun yang akan datang.

    Jatinangor, 17 Oktober 2013

    Penulis

  • 7/22/2019 Laporan Praktikum Fha Kelompok 11b - Konsumsi Oksigen

    3/24

    Laporan PraktikumFisiologi Hewan Air Page ii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ......................................................................... i

    DAFTAR ISI ....................................................................................... ii

    DAFTAR TABEL ............................................................................... iv

    BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1

    1.2 Tujuan ................................................................................... 1

    1.3 Manfaat ................................................................................. 2

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 3

    2.1 Ikan Mas ............................................................................... 3

    2.1.1. Klasifikasi ................................................................. 3

    2.1.2. Morfologi.................................................................. 3

    2.2 Mekanisme Pernafasan .......................................................... 3

    2.3 Konsumsi Oksigen ................................................................ 4

    2.4Dissolved Oxygen .................................................................. 4

    2.5 Analisis Oksigen Terlarut ...................................................... 6

    2.5.1. Metoda Titrasi dengan cara Winkler.......................... 6

    2.5.2. Metoda Elektrokimia................................................. 7

    BAB III METODOLOGI ..................................................................... 8

    3.1 Waktu dan Tempat ................................................................ 8

    3.2 Alat dan Bahan ..................................................................... 8

    3.2.1. Alat.............................................................................. 8

    3.2.2 Bahan ........................................................................... 10

    3.3 Prosedur Praktikum ............................................................... 11

  • 7/22/2019 Laporan Praktikum Fha Kelompok 11b - Konsumsi Oksigen

    4/24

    Laporan PraktikumFisiologi Hewan Air Page iii

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................. 12

    4.1 Hasil ...................................................................................... 12

    4.2 Pembahasan........................................................................... 13

    BAB V PENUTUP .............................................................................. 15

    5.1 Simpulan ............................................................................... 15

    5.2 Saran ..................................................................................... 15

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 16

    LAMPIRAN ........................................................................................ 17

  • 7/22/2019 Laporan Praktikum Fha Kelompok 11b - Konsumsi Oksigen

    5/24

    Laporan PraktikumFisiologi Hewan Air Page iv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Data Laboratorium FHA ......................................................... 12

    Tabel 2. Data Laboratorium Akuakultur ............................................... 12

    Tabel 3. Data Laboratorium MSP ......................................................... 13

  • 7/22/2019 Laporan Praktikum Fha Kelompok 11b - Konsumsi Oksigen

    6/24

    Laporan PraktikumFisiologi Hewan Air Page 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Salah satu ciri-ciri mahluk hidup adalah bernafas. Bernafas merupakan proses

    menghirup oksigen (O2) melalui organ pernafasan dan mengeluarkan

    karbondioksida (CO2). Oksigen sebagai bahan pernafasan dibutuhkan oleh sel

    untuk berbagai reaksi metabolisme. Oleh sebab itu, kelangsungan hidup ikan

    sangat di tentukan oleh kemampuannya memperoleh oksigen yang cukup dari

    lingkungannya. Berkurangnya oksigen terlarut dalam perairan, tentu saja akan

    mempengaruhi fisiologi respirasi ikan, dan hanya ikan yang memiliki sistem

    respirasi yang sesuai dapat bertahan hidup (Fujaya, 2004).

    Ikan merupakan hewan poikilotermik, suhu tubuhnya akan menyesuaikan

    dengan suhu lingkungan. Suhu media air akan mempengaruhi kandungan oksigen

    terlarut yang akan berakibat terhadap proses respirasi ikan. Kenaikan suhu akan

    diikuti oleh kenaikan derajat metabolisme serta meningkatnya kebutuhan ikan

    akan O2(Najiyati, 1992).

    Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu jenis ikan yang sensitif

    terhadap kandungan oksigen terlarut di dalam media air tempat hidupnya. Oleh

    karena itu, pada praktikum kali ini kami ingin mengetahui tingkat konsumsi

    oksigen pada ikan mas.

    1.2. Tujuan

    Untuk menghitung konsumsi oksigen ikan mas yang sensitif terhadap kadar

    oksigen terlarut di media hidupnya.

  • 7/22/2019 Laporan Praktikum Fha Kelompok 11b - Konsumsi Oksigen

    7/24

    Laporan PraktikumFisiologi Hewan Air Page 2

    1.3.Manfaat

    Praktikan dapat mengetahui seberapa banyak konsumsi oksigen padaikan mas dalam waktu tertentu.

    Praktikan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhikonsumsi oksigen pada ikan mas

  • 7/22/2019 Laporan Praktikum Fha Kelompok 11b - Konsumsi Oksigen

    8/24

    Laporan PraktikumFisiologi Hewan Air Page 3

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Ikan Mas

    2.1.1. KlasifikasiFilum: Chordata

    Kelas: Actinopterygii

    Ordo: Cypriniformes

    Famili: Cyprinidae

    Genus: Cyprinus

    Spesies: C. carpio

    2.1.2. MorfologiSecara morfologis, ikan mas mempunyai bentuk tubuh agak memanjang dan

    memipih tegak. Mulut terletak di ujung tengah dan dapat disembulkan. Bagian

    anterior mulut terdapat dua pasang sungut berukuran pendek. Secara umum,

    hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil saja yang

    tubuhnya tidak ditutupi sisik. Sisik ikan ini berukuran relatif besar dan

    digolongkan dalam tipe sisik sikloid berwarna hijau, biru, merah, kuning

    keemasan atau kombinasi dari warna-warna tersebut sesuai dengan rasnya.

    2.2. Mekanisme Pernafasan

    Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan

    ekspirasi.

    Inspirasi : O2 dari air masuk ke dalam insang yang kemudian diikat olehkapiler darah untuk dibawa ke jaringan tubuh.

  • 7/22/2019 Laporan Praktikum Fha Kelompok 11b - Konsumsi Oksigen

    9/24

    Laporan PraktikumFisiologi Hewan Air Page 4

    Ekspirasi : CO2 dari jaringan bersama darah menuju ke insang danselanjutnya dikeluarkan dari tubuh.

    Pada ikan bertulang sejati (Osteichthyes) isangnya dilengkapi dengan tutup

    insang (operculum), sedangkan pada ikan bertulang rawan (Chondrichthyes)

    insangnya tidak mempunyai tutup insang. Selain bernafas dengan insang, ada pula

    kelompok ikan yang bernafas dengan gelembung udara (pulmosis), yaitu ikan

    paru-paru

    Pertukaran antara oksigen yang masuk ke dalam darah dengan

    karbondioksida yang keluar dari darah terjadi dengan cara difusi pada pembuluh

    darah dalam insang. Peredaran darah dalam filamen merupakan pertemuan antara

    pembuluh darah yang berasal dari jantung yang masih banyak mengandung

    karbondioksida dengan pembuluh darah yang akan meninggalkan filamen insang

    yang kaya akan oksigen (Tim Iktiologi, 1989).

    2.3.Konsumsi Oksigen

    Hewan air membutuhkan oksigen dalam jumlah yang berbeda-beda tergantung

    pada jenis, ukuran, kondisi fisiologis dan variabel lingkungan seperti suhu, kadar

    oksigen terlarut, kadar CO, salinitas dan lain-lain. Ikan dan organisme akuatik lain

    membutuhkan oksigen terlarut dengan jumlah cukup (Effendi, 2003).

    Menurut Fujaya (2004) bahwa oksigen digunakan sebagai bahan pernapasan

    dibutuhkan oleh sel untuk berbagi reaksi metabolisme, sedangkan menurut

    (Afandi dan Tang, 2002) peranan oksigen dalam kehidupan ikan merupakan zat

    yang mutlak dibutuhkan untuk mengoksidasi makanan (karbohidrat, lemak, dan

    protein) sehingga dapat mengasilkan energi.

    2.4.Dissolved Oxygen

    Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal

    dari fotosintesis dan absorbsi atmosfer/udara. Oksigen terlarut di suatu perairan

    sangat berperan dalam proses penyerapan makanan oleh mahkluk hidup dalam air.

    Untuk mengetahui kualitas air dalam suatu perairan, dapat dilakukan dengan

    mengamati beberapa parameter kimia seperti oksigen terlarut (DO). Semakin

  • 7/22/2019 Laporan Praktikum Fha Kelompok 11b - Konsumsi Oksigen

    10/24

    Laporan PraktikumFisiologi Hewan Air Page 5

    banyak jumlah DO (dissolved oxygen) maka kualitas air semakin baik.jika kadar

    oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap

    akibat degradasi anaerobik yang mungkin saja terjadi.

    Satuan DO dinyatakan dalam persentase saturasi. Oksigen terlarut dibutuhkan

    oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat

    yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan.

    Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan organik

    dan anorganik dalam proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam suatu perairan

    berasal dari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme

    yang hidup dalam perairan tersebut (SALMIN. 2000). Kecepatan difusi oksigen

    dari udara tergantung dari beberapa faktor seperti kekeruhan air, suhu, salinitas,

    pergerakan massa air dan udara seperti arcs, gelombang dan pasang surut. ODUM

    (1971) menyatakan bahwa kadar oksigen dalam air laut akan bertambah dengan

    semakin rendahnya suhu dan berkurang dengan semakin tingginya salinitas.

    Pada lapisan permukaaan, kadar oksigen akan lebih tinggi, karena adanya

    proses difusi antar air dengan udara bebas serta adanya proses fotosintesis.

    Dengan bertambahnya kedalaman akan terjadi penurunan kadar oksigen terlarut,

    karena proses fotosintesis semakin berkurang dan kadar oksigen yang ada banyak

    digunakan untuk pernapasan dan oksidasi bahan bahan organik dan anorganik.

    Keadaan oksigen terlarut berlawanan dengan keadaan BOD, semakin tinggi BOD

    semakin rendah oksigen terlarut. Keperluan organisme terhadap oksigen relatif

    bervariasi tergantung pada lems, stadium dan aktifitasnya. Kebutuhan oksigen

    untuk ikan dalam keadaan diam relatif lebih sedikit dibandingkan dengan ikan

    pada saat bergerak.

    Kandungan oksigen terlarut (DO) minimum adalah 2 ppm dalam keadaan

    normal dan tidak tercemar oleh senyawa beracun. Idealnya, kandungan oksigen

    terlarut dan tidak boleh kurang dari 1,7 ppm selama waktu 8 jam dengan

    sedikitnya pada tingkat kejenuhan sebesar 70 % (HUET, 1970). KLH menetapkan

    bahwa kandungan oksigen terlarut adalah 5 ppm untuk kepentingan wisata bahari

    dan biota laut ( ANONIMOUS,2004).

  • 7/22/2019 Laporan Praktikum Fha Kelompok 11b - Konsumsi Oksigen

    11/24

    Laporan PraktikumFisiologi Hewan Air Page 6

    Oksigen memegang peranan penting sebagai indikator kualitas perairan,

    karena oksigen terlarut berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik

    dan anorganik. Selain itu, oksigen juga menentukan biologik yang dilakukan oleh

    organisme aerobik dan anaerobik. Dalam kondisi aerobik, peranan oksigen adalah

    untuk mengoksidasi bahan organik dan anorganik dengan hasil akhirnya adalah

    nutrien yang ada pada akhirnya dapat memberikan kesuburan perairan. Dalam

    kondisi anaerobik oksigen yang dihasilkan akan mereduksi senyawa senyawa

    kimia menjadi lebih sederhana dalam bentuk nutrien dan gas. Karena proses

    oksidasi dan reduksi inilah maka peranan oksigen terlarut sangat penting untuk

    membantu mengurangi beban pencemaran pada perairan secara alami maupun

    secara perlakuan aerobik yang ditujukan untuk memurnikan air buangan industri

    dan rumah tangga.

    Di dalam air, oksigen memainkan peranan dalam menguraikan komponen-

    komponen kimia menjadi komponen yang lebih sederhana. Oksigen memiliki

    kemampuan untuk beroksida dengan zat pencemar seperti komponen organik

    sehingga zat pencemar tersebut tidak membahayakan. Oksigen juga diperlukan

    oleh mikroorganisme, baik yang bersifat aerob serta anaerob, dalam proses

    metabolisme. Dengan adanya oksigen dalam air, mikroorganisme semakin giat

    dalam menguraikan kandungan dalam air. Reaksi yang terjadi dalam penguraian

    tersebut adalah:

    Jika reaksi penguraian komponen kimia dalam air terus berlaku, maka kadar

    oksigen pun akan menurun. Pada klimaksnya, oksigen yang tersedia tidak cukup

    untuk menguraikan komponen kimia tersebut. Keadaan yang demikian merupakan

    pencemaran berat pada air.

    2.5. Analisis Oksigen Terlarut

    Analisis oksigen terlarut dapat ditentukan dengan 2 macam cara, yaitu :

    2.5.1. Metoda titrasi dengan cara WinklerTitrasi merupakan metode analisa kimia secara kuantitatif yang biasa

    digunakan dalam laboratorium untuk menentukan konsentrasi dari reaktan.

  • 7/22/2019 Laporan Praktikum Fha Kelompok 11b - Konsumsi Oksigen

    12/24

    Laporan PraktikumFisiologi Hewan Air Page 7

    Karena pengukuran volum memainkan peranan penting dalam titrasi, maka teknik

    ini juga dikenali dengan analisa volumetrik. Analisis titrimetri merupakan satu

    dari bagian utama dari kimia analitik dan perhitungannya berdasarkan hubungan

    stoikhiometri dari reaksi-reaksi kimia.

    Prinsipnya dengan menggunakan titrasi iodometri. Titrasi iodometri adalah

    salah satu titrasi redoks yang melibatkan iodium. Titrasi iodometri termasuk jenis

    titrasi tidak langsung yang dapat digunakan untuk menetapkan senyawa-senyawa

    yang mempunyai potensial oksidasi yang lebih besar daripada sistem iodium-

    iodida atau senyawa-senyawa yang bersifat oksidator Sampel yang akan

    dianalisis terlebih dahulu ditambahkan larutan MnCl2den NaOH - KI, sehingga

    akan terjadi endapan MnO2. Dengan menambahkan H2SO4atan HCl maka

    endapan yang terjadi akan larut kembali dan juga akan membebaskan molekul

    iodium (I2) yang ekivalen dengan oksigen terlarut. Iodium yang dibebaskan ini

    selanjutnya dititrasi dengan larutan standar natrium tiosulfat (Na2S203) dan

    menggunakan indikator larutan amilum (kanji). Reaksi kimia yang terjadi dapat

    dirumuskan :

    MnCI2+ NaOH ==> Mn(OH)2+ 2 NaCI

    2 Mn(OH)2+ O2==> 2 MnO2+ 2 H20

    MnO2+ 2 KI + 2 H2O ==> Mn(OH)2+ I2+ 2 KOH

    I2+ 2 Na2S2O3==> Na2S4O6+ 2 NaI

    2.5.2. Metoda elektrokimiaCara penentuan oksigen terlarut dengan metoda elektrokimia adalah cara

    langsung untuk menentukan oksigen terlarut dengan alat DO meter. Prinsip

    kerjanya adalah menggunakan probe oksigen yang terdiri dari katoda dan anoda

    yang direndam dalam larutan elektrolit. Pada alat DO meter, probe ini

    biasanya menggunakan katoda perak (Ag) dan anoda timbal (Pb). Secara

    keseluruhan, elektroda ini dilapisi dengan membran plastik yang bersifat semi

    permeable terhadap oksigen. Reaksi kimia yang akan terjadi adalah

    Katoda : O2+ 2 H2O + 4e ==> 4 HO-

    Anoda : Pb + 2 HO-

    ==> PbO + H2O + 2e

  • 7/22/2019 Laporan Praktikum Fha Kelompok 11b - Konsumsi Oksigen

    13/24

    Laporan PraktikumFisiologi Hewan Air Page 8

    BAB III

    METODOLOGI

    3.1. Waktu dan Tempat

    Waktu : Kamis, 10 Oktober 2013 pukul 08.00 WIB s/d selesai

    Tempat: Laboratorium Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

    Universitas Padjadjaran

    3.2. Alat dan Bahan

    Dalam pelaksanaan praktikum ini digunakan alat-alat dan bahan sebagai

    berikut:

    3.2.1. Alat

    Wadah plastik, berfungsi sebagai tempat percobaan

    DO meter (atau seperangkat alat titrasi dengan metode Winkler),untuk mengukur kandungan oksigen terlarut

  • 7/22/2019 Laporan Praktikum Fha Kelompok 11b - Konsumsi Oksigen

    14/24

    Laporan PraktikumFisiologi Hewan Air Page 9

    Jam tangan/Timer/Handphone, sebagai alat penunjuk waktu

    Timbangan, untuk mengukur bobot ikan

  • 7/22/2019 Laporan Praktikum Fha Kelompok 11b - Konsumsi Oksigen

    15/24

    Laporan PraktikumFisiologi Hewan Air Page 10

    Cling Warp, berfungsi sebagai bahan pelapis atau penutup wadahplastik yang terbuat dari plastik

    Karet gelang, berfungsi agar wadah plastik dengan cling warptertutup rapat

    3.2.2. Bahan

    Ikan mas, sebagai objek pengamatan dalam praktikum

  • 7/22/2019 Laporan Praktikum Fha Kelompok 11b - Konsumsi Oksigen

    16/24

    Laporan PraktikumFisiologi Hewan Air Page 11

    3.3. Prosedur Praktikum

    Langkah-langkah yang dilakukan dalam praktikum ini, antara lain:

    1. Siapkan wadah plastik yang telah diisi air penuh.2. Ukur oksigen terlarutnya dengan menggunakan DO Meter (atau dapat juga

    menggunakan titrasi dengan metode Winkler), catat hasilnya.

    3. Timbang ikan, lalu catat bobotnya.4. Masukkan ikan ke dalam wadah plastik dengan hati-hati tanpa ada air

    yang memercik.

    5. Tutup wadah plastik dengan cling warp, agar tidak ada kontak denganudara luar.

    6. Wadah percobaan dibiarkan selama 30 menit.7. Setelah selesai, tutup plastik dibuka, ikan dipindahkan secara hati-hati,

    jangan sampai terjadi percikan air, lalu ukur oksigen terlarut pada media

    air wadah percobaan tersebut dengan menggunakan DO meter (atau titrasi

    metode Winkler), catat hasilnya.

    8.

    x 2 adalah konsumsi oksigen ikan tersebut.

  • 7/22/2019 Laporan Praktikum Fha Kelompok 11b - Konsumsi Oksigen

    17/24

    Laporan PraktikumFisiologi Hewan Air Page 12

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1. Hasil

    1. Data Praktikum Laboratorium FHAKelompok

    Bobot Ikan

    (g)

    DOawal

    (mg/l)

    DO akhir

    (mg/l)

    Konsumsi O2

    (mg/l)

    1 96

    6.8

    2.0 0.12 85 1.8 0.117

    3 109 0.6 0.114

    4 82 1.3 0.134

    5 58 1.8 0.172

    6 113 0.9 0.104

    7 79 1.3 0.139

    2. Data Praktikum Laboratorium AkuakulturKelompok

    Bobot Ikan

    (g)

    DOawal

    (mg/l)

    DOakhir

    (mg/l)

    Konsumsi O2

    (mg/l)

    8 68

    7.3

    4.0 0.097

    9 95.6 2.0 0.11

    10 76 3.4 0.1

    11 73 2.8 0.123

    12 83 1.5 0.14

    13 73 2.3 0.137

    14 84 2.7 0.109

  • 7/22/2019 Laporan Praktikum Fha Kelompok 11b - Konsumsi Oksigen

    18/24

    Laporan PraktikumFisiologi Hewan Air Page 13

    3. Data Praktikum Laboratorium MSPKelompok Bobot Ikan

    (g)

    DO awal

    (mg/l)

    DO akhir

    (mg/l)

    Konsumsi O2

    (mg/l)

    15 62.48

    4

    2.1 0.06

    16 82.95 2.5 0.036

    17 55.47 1.13 0.103

    18 109.65 1.45 0.046

    19 74.47 2.8 0.032

    20 70.05 2.06 0.055

    21 62.07 1.6 0.077

    22 84.98 2.16 0.043

    23 86,07 1.8 0.05

    4.2. Pembahasan

    Pada praktikum kali ini kami ingin mengetahui konsumsi oksigen pada

    ikan mas. Bedasarkan data hasil praktikum ke dua puluh tiga ikan mempunyai

    konsumsi oksigen yang berbeda-beda. Faktor yang menyebabkan perbedaan

    tingkat konsumsi oksigen ini mungkin berasal dari ukuran atau bobot tubuh ikan.

    Pada Laboratorium FHA, ikan kelompok 3 yang mempunyai bobot paling

    berat, yakni 113 gram, ternyata mempunyai konsumsi oksigen yang paling sedikit

    yaitu 0.104 mg/l. Sebaliknya, untuk ikan mas dengan bobot yang paling sedikit,

    58 gram mempunyai konsumsi oksigen paling tinggi diantara 7 kelompok lainnya

    yaitu 0.172 mg/l. Begitu pula pada laboratorium MSP, berdasarkan data yang

    diperoleh ikan yang bobotnya hanya 55.47 gram mempunyai konsumsi oksigen

    sebesar 0.103 mg/l paling tinggi diantara yang lainnya. Hal tersebut tidak berlaku

    pada laboratorium akuakultur. Bobot ikan yang paling kecil, mempunyai

    konsumsi oksigen yang kecil pula.

    Berdasarkan data diatas, ikan mas yang ukurannya lebih kecil

    mengkonsumsi oksigen lebih banyak dibandingkan ikan mas besar. Ini

    dikarenakan ikan kecil lebih banyak membutuhkan oksigen lebih banyak untuk

  • 7/22/2019 Laporan Praktikum Fha Kelompok 11b - Konsumsi Oksigen

    19/24

    Laporan PraktikumFisiologi Hewan Air Page 14

    digunakan dalam pembentukan sel-sel yang ada dalam tubuhnya dan juga untuk

    pertumbuhan, sedangkan ikan besar hanya membutuhkan oksigen untuk

    mempertahankan hidup. Selain itu, biasanya ikan kecil memiliki gerakan yang

    lebih aktif. Aktifitas ikan ini mempengaruhi banyaknya oksigen yang dikonsumsi,

    di mana hal ini berpengaruh pada suhu tubuh ikan.

    Saat ikan aktif bergerak maka suhu tubuhnya meningkat sehingga laju

    metabolisme dalam tubuhnya juga meningkat, akibatnya laju respirasi meningkat

    pula karena kebutuhan oksigen untuk metabolisme menjadi lebih besar (Salmin

    2005). Tetapi dari hasil praktikum laboratorium akuakultur jumlah konsumsi ikan

    besar lebih banyak dari pada jumlah oksigen yang digunakan oleh ikan kecil. Ini

    dikarenakan karena perbandingan bentuk tubuh antara ikan besar dan ikan kecil

    tidak terlalu jauh berbeda. Selain itu kurang telitinya praktikan dalam melakukan

    praktikum sangat berpengaruh, terutama saat penutupan wadah plastik dengan

    menggunakan cling warp diusahakan agar tidak ada oksigen dari udara yang

    masuk, karena oksigen tersebut akan mempengaruhi kadar oksigen terlarut

    sehingga berpengaruh terhadap hasil konsumsi oksigen ikan tersebut. Pada

    dasarnya, suhu juga berpengaruh pada tingkat konsumsi oksigen ikan. Ikan yang

    berada pada temperatur tinggi laju metabolismenya juga tinggi sehingga

    konsumsi oksigen lebih banyak. Amat disayangkan dalam praktikum tidak

    dilakukan pengukuran suhu sehingga kita tidak dapat mengukur aktivitas ikan

    yang dilihat dari laju metabolismenya.

  • 7/22/2019 Laporan Praktikum Fha Kelompok 11b - Konsumsi Oksigen

    20/24

    Laporan PraktikumFisiologi Hewan Air Page 15

    BAB V

    PENUTUP

    5.1. Simpulan

    Hasil pengukuran konsumsi oksigen pada ikan mas kelompok kami adalah0.123 mg/l dengan bobot ikan 73 gram, DO awal 7,3 mg/l dan DO akhir

    2.8 mg/l

    Ikan mas yang besar memiliki konsumsi oksigen yang sedikit, sementaraikan mas yang kecil memiliki konsumsi oksigen yang banyak

    Konsumsi oksigen pada jenis ikan berbeda-beda. Adapun faktor yangmempengaruhi konsumsi oksigen adalah temperatur, ukuran tubuh,

    aktivitas yang dilakukannya, dan usia.

    Ikan kecil membutuhkan oksigen lebih banyak untuk prosespertumbuhannya

    Aktivitas ikan kecil biasanya lebih aktif sehingga membutuhkan konsumsioksigen lebih besar untuk metabolism tubuh

    Konsumsi oksigen pada percobaan ini diperoleh dengan pengukuranlangsung menggunakan alat yang disebut DO meter.

    5.2. Saran

    Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam melakukan praktikum untukmeminimalisir kesalahan.

    Melakukan pengukuran suhu agar data yang diperoleh lebih akurat.

  • 7/22/2019 Laporan Praktikum Fha Kelompok 11b - Konsumsi Oksigen

    21/24

    Laporan PraktikumFisiologi Hewan Air Page 16

    DAFTAR PUSTAKA

    Buwono, Ibnu Dwi dkk. 2013.Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan Air.

    Bandung.

    Hamdani, S. Catatankimia.com. Titrasi Iodometri

    (http://catatankimia.com/catatan/titrasi-iodometri.html(diakses pada tanggal 16

    Oktober 2013 pukul 13.32 WIB)

    http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_mas (diakses pada tanggal 16 Oktober

    2013 pukul 13.07 WIB)

    http://id.wikipedia.org/wiki/Titrasi (diakses pada tanggal 16 Oktober 2013

    pukul 13.19 WIB)

    http://id.wikipedia.org/wiki/Oksigen_Terlarut(diakses pada tanggal 16

    Oktober 2013 pukul 13.21 WIB)

    Sukarji, Ahmad. 2013. Konsumsi Oksigen KO2

    (http://ahsukamajuaza.blogspot.com/2013/04/konsumsi-oksigen.html diakses pada

    tanggal 12 Oktober 2013 pukul 19.47 WIB)

  • 7/22/2019 Laporan Praktikum Fha Kelompok 11b - Konsumsi Oksigen

    22/24

    Laporan PraktikumFisiologi Hewan Air Page 17

    LAMPIRAN

    Proses Pengambilan Ikan

    Mas

    Wadah Plastik yang di isi air

    penuh

  • 7/22/2019 Laporan Praktikum Fha Kelompok 11b - Konsumsi Oksigen

    23/24

    Laporan PraktikumFisiologi Hewan Air Page 18

    Memasukan ikan kedalam

    wadah plastik yang berisi air

    penuh

    Menutup wadah plastik

    dengan menggunakan cling

    warp

  • 7/22/2019 Laporan Praktikum Fha Kelompok 11b - Konsumsi Oksigen

    24/24

    L P ktik Fi i l i H Ai

    Ikan yang sudah terisolasi Menghitung DOakhir