konstruksi pemberitaan kewarganegaraan ganda...
TRANSCRIPT
KONSTRUKSI PEMBERITAAN KEWARGANEGARAAN GANDA ARCANDRA
TAHAR PADA MEDIAINDONESIA.COM DAN REPUBLIKA.CO.ID
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
(S.Sos)
Disusun Oleh:
Qoribatul Choiriyah
(1112051100055)
KONSENTRASI JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
LEPIBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan:
Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untu memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar sarjana 1 (S1) di Univeritas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini, saya telah cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiat atau hasil
jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
う0
Jakarta, 06 Juni20ll
Qoribatul Choiriyah
i
ABSTRAK
Qoribatul Choiriyah
1112051100055
KONSTRUKSI PEMBERITAAN KEWARGANEGARAAN GANDA
ARCANDRA TAHAR PADA MEDIAINDONESIA.COM DAN
REPUBLIKA.CO.ID
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan perombakan kabinet atau reshuffle
jilid dua. Dalam perombakan kabinet tersebut terdapat beberapa nama menteri
yang diganti dengan nama baru. Salah satunya yaitu Archandra Tahar yang
menggantikan Sudirman Said sebagai Menteri Energi Sumber Daya Mineral. Baru
beberapa hari menjabat Archandra Tahar dikabarkan memiliki kewarganegaraan
ganda. Hal tersebut menimbulkan pro dan kontra mengenai status
kewarganegaraan Archandra Tahar. Publik mempertanyakan jiwa nasionalisme
Arcandra Tahar karena Ia memiliki kewarganegaraan asing.
Dalam penelitian ini penulis menitikberatkan pembahasan mengenai
analisis framing pemberitaan kewarganegaraan ganda Arcandra Tahar pada
Mediaindonesia.com dan Republika.co.id. Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah: Bagaimanakah bingkai pemberitaan kewarganegaraan ganda Arcandra
Tahar di mediaindonesia.com pada 16 Agustus – 17 September 2016?
Bagaimanakah bingkai pemberitaan kewarganegaraan ganda Arcandra Tahar di
republika.co.id pada 16 Agustus – 17 September 2016? Apa perbedaan dan
persamaan kedua media tersebut dalam membingkai berita tersebut?
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori framing
pemberitaan model Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosicki. Metodelogi yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan
pendekatan kualitatif, sifat penelitian deskriptif dan komparatif, dan teknik
pengumpulan yang digunakan peneliti ialah analisis teks, wawancara, dan
dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kedua media
online ini mempunyai sudut pandang yang berbeda dalam memberitakan kasus
kewarganegaraan Arcandra Tahar. Mediaindonesia.com menilai bahwa Arcandra
memiliki nasionalisme yang kuat karena terbukti Ia lebih memilih meninggalkan
Amerika dan kembali ke Indonesia untuk membangun sektor migas di Indonesia.
Republika.co.id mengkritik pemerintah yang dinilai tidak ketat saat mengangkat
seorang menteri sehingga membuat kesalahan dengan memilih Arcandra Tahar
yang ternyata nasionalismenya bermasalah.
Keyword: Kewarganegaraan ganda, Arcandra Tahar, Framing
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum. Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Sang pemilik kehendak. Atas izin-Nya
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Serta shalawat dan salam senantiasa
tertuju kepada Nabi Muhammad SAW., keluarga, sahabat, dan para pengikutnya.
Alhamdulillah skripsi yang berjudul KONSTRUKSI PEMBERITAAN
KEWARGANEGARAAN GANDA ARCANDRA TAHAR PADA
MEDIAINDONESIA.COM DAN REPUBLIKA.CO.ID dapat selesai dengan
baik guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Strata 1(S1) di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Penulis menyadari dalam proses penulisan skripsi ini, begitu banyak
bantuan dan semangat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Kedua orangtua tercinta Slamet dan Solikhatun, terimakasih selalu
mengingatkan untuk menyelesaikan skripsi ini, serta doa, kasih sayang,
dan semangat yang selalu diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
2. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. Arief Subhan,
MA, Pembantu Dekan I Bidang Akademik, Drs. Suparto, M.Ed Ph.D,
Pembantu Dekan II Bidang Adiministrasi Umum, Dra, Hj. Roudhonah,
M.Ag, dan wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Dr. Suhaimi, M.Si.
3. Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Kholis Ridho, M.Si dan Sekertaris
Konsentrasi Jurnalistik, Dra. Hj. Musfirah Nuralily, MA.
iii
4. Dosen pembimbing skripsi, Ade Masturi, M.A terimakasih telah
menyediakan waktu dan tenaganya, serta membagi ilmunya untuk
membimbing peneliti.
5. Dosen Penguji skripsi, Bintan Humeira, M.Si dan Ade Rina Farida, M.Si.
6. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, namun tidak mengurangi rasa hormat
peneliti kepada mereka yang telah memberikan ilmu yang sangat
bermanfaat.
7. Seluruh staf Perputakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikas
serta staf Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
8. Redaktur Politik dan Keamanan (Polkam) Media Indonesia, Eko
Rahmawanto dan Mba Meli, Sekretariat Redaksi Media Indonesia,
terimakasih atas bantuan yang telah diberikan kepada peneliti dalam
proses penelitian ini.
9. Redaktur Politik dan Hukum Nasional Republika Online, Bayu Hermawan
dan Mba Erna, Sekretariat Republika Online, terimakasih atas bantuan
yang telah diberikan kepada peneliti dalam proses penelitian ini.
10. Kakak Nuning Wahyuningsih dan Kedua adik kembar saya Siti Khodijah
dan Siti Khotimah, terimakasih selalu memberikan dukungan dalam proses
menyelesaikan skripsi ini.
11. Sahabat-sahabat tercinta Ade Marisa, Syifa Alfiah dan Syifa Hayati,
terimakasih selalu memberikan semangat.
iv
12. Teman-teman Jurnalistik angkatan 2012 kelas B, Lilis Yuniarsih, Yuni
kartika Sari dan Hilda Dziah Azkia atas kebersamaan dan bantuannya saat
masa-masa kuliah.
13. Teman-teman KKN 2012 PRIBUMI.
14. Terimakasih kepada semua pihak yang telah berjasa dalam proses
penelitian yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Akhir kata peneliti mengucapkan mohon maaf apabila terdapat
kekurangan maupun kesalahan dalam penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Jakarta, 06 Juni 2017
Qoribatul Choiriyah
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Pembatasan Masalah .................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ........................................................................ 5
D. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6
F. Metodelogi Penelitian ................................................................... 7
G. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 12
H. Sistematika Penelitian .................................................................. 13
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Jurnalisme Online ......................................................................... 15
B. Konstruksi Realitas Sosial ............................................................ 18
C. Analisis Framing
1. Definisi Framing ..................................................................... 19
2. Efek Framing .......................................................................... 20
D. Analisis Framing Model Pan dan Kosicki .................................... 21
BAB III GAMBARAN UMUMMEDIAINDONESIA.COM DAN
REPUBLIKA.CO.ID
A. Profil Mediaindonesia.com
1. Visi Misi ................................................................................. 24
2. Sejarah .................................................................................... 24
3. Tim Redaksi............................................................................ 25
B. Profil Republika.co.id
1. Visi Misi ................................................................................. 30
2. Sejarah .................................................................................... 30
3. Tim Redaksi............................................................................ 32
vi
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Bingkai Pemberitaan Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar
Di Mediaindonesia.com ................................................................ 35
B. Bingkai Pemberitaan Kewarganegraraan Ganda Arcandra Tahar
Di Republika.co.id ........................................................................ 60
C. Analisis Perbandingan Pemberitaan Kewarganegaraan Ganda
Arcandra Tahar Pada Mediaindonesia.com dan Republika.co.id . .. 81
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 87
B. Saran ............................................................................................. 88
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 89
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kerangka Framing Zhongdan Pan Dan Gerald M. Kosicki .................................. 22
Tabel 3.1 Susunan Tim Redaksi Mediaindonesia.com ......................................................... 25
Tabel 3.2 Susunan Tim Redaksi Republika.co.id ................................................................ 32
Tabel 4.1 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel Mediaindonesia.com 1 ...................... 35
Tabel 4.2 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel Mediaindonesia.com 2 ...................... 40
Tabel 4.3 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel Mediaindonesia.com 3 ...................... 45
Tabel 4.4 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel Mediaindonesia.com 4 ...................... 50
Tabel 4.5 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel Mediaindonesia.com 5 ...................... 55
Tabel 4.6 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel Republika.co.id 1 .............................. 60
Tabel 4.7 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel Republika.co.id 2 .............................. 64
Tabel 4.8 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel Republika.co.id 3 .............................. 68
Tabel 4.9 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel Republika.co.id 4 .............................. 73
Tabel 4.10 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel Republika.co.id 5 ............................ 77
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Profil Pengakses mediaindonesia.com Menurut Jenis Kelamin,
Pendidikan, dan Usia ...................................................................................................... 28
Gambar 3.2 Profil Pengakses mediaindonesia.com Menurut Pekerjaan dan
Pengeluaran .................................................................................................................... 34
Gambar 3.3 Profil Pembaca Republika Online ........................................................................... 49
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini media online menjadi pilihan utama masyarakat untuk
berkomunikasi dan mencari segela informasi. Jika dulu media cetak menjadi
pilihan utama masyarakat sebagai sumber informasi, namun sekarang
masyarakat bebas memilih media mana yang bisa memberikan informasi
dengan mudah dan cepat. Sekarang masyarakat bisa mendapatkan informasi
dengan mudah dan cepat melalui media online. Oleh karena itu, saat ini media
mulai menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat.
Menurut Wilber Schram seperti dikutip Gema Mawardi, media massa
bukan sekadar sarana yang menampilkan kepada publik peristiwa politik
secara apa adanya, tetapi tergantung kepada kelompok dan ideologi yang
mendominasinya. Dengan demikian, apapun yang dihasilkan dan ditampilkan
oleh media merupakan representasi dari ideologi media massa tersebut.
Dengan kekuatan yang dimiliki media massa, maka lembaga-lembaga politik
seperti partai politik, organisasi pemerintah, kelompok kepentingan, serikat
buruh, LSM, dan sebagainya, seringkali memanfaatkan media massa untuk
tujuan-tujuan politik.1
Pada 27 Juli 2016 lalu, Presiden Joko Widodo danWakil Presiden Jusuf
Kalla saat mengumumkan perombakan kabinet atau reshuffle jilid II. Dalam
perombakan kabinet tersebut terdapat beberapa nama menteri yang diganti
1Gema Mawardi, 2012, PEMBINGKAIAN MEDIA ONLINE (Analisis Framing Berita
Mundurnya Surya Paloh dari Partai Golkar di mediaindonesia.com dan vivanews.com Tanggal 7
September2011), Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik, Program Studi Ilmu Komunikasi,
Universitas Indonesia, Depok.
2
dengan nama baru. Salah satunya yaitu Archandra Tahar yang menggantikan
Sudirman Said sebagai Menteri Energi Sumber Daya Mineral.2
Pada 13 Agustus 2016 kemarin sejumlah pesan berantai melalui Whatsapp
beredar di antara pers. Isinya mempertanyakan integritas Arcandra Tahar yang
dinilai memiliki posisi penting di sektor ESDM, tetapi memiliki
kewarganegaraan AS. Baru beberapa hari menjabat sebagai Menteri ESDM,
Archandra Tahar dikabarkan memiliki kewarganegaraan ganda. Hal tersebut
menimbulkan pro dan kontra mengenai status kewarganegaraan Archandra
Tahar. Sehingga pada 15 Agustus, Presiden Joko Widodo akhirnya
memberhentikan Menteri ESDM, Arcandra Tahar.3
Saat dilantik menjadi menteri pada 27 Juli 2016, Arcandra sudah
memegang paspor AS setelah melalui proses naturalisasi pada Maret 2012
dengan mengucapkan sumpah setia kepada AS. Karena Indonesia belum
mengakui dwikewarganegaraan, secara hukum, Arcandra dinilai sudah
kehilangan status WNI-nya. Terkait hal itu, Arcandra dinilai melanggar UU
No 6/2011 tentang Keimigrasian, UU No 12/2006 tentang Kewarganegaraan,
serta UU No 39/2008 tentang Kementerian Negara.4
Pasal 23 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia menyebutkan, warga negara Indonesia
kehilangan kewarganegaraannya jika yang bersangkutan memperoleh
kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri, tidak menolak, atau tidak
2http://nasional.kompas.com/read/2016/07/27/11341351/jokowi.umumkan.hasil.reshuffle.
siapa.menteri.yang.tergusur, diakses pada 13 oktober 2016. 3http://nasional.kompas.com/read/2016/08/15/21092281/jokowi.copot.menteri.esdm.arca
ndra.tahar, diakses pada 13 oktober 2016. 4http://nasional.kompas.com/read/2016/08/15/21092281/jokowi.copot.menteri.esdm.arca
ndra.tahar, diakses pada 13 oktober 2016.
3
melepaskan kewarganegaraan lain. Hilangnya status WNI disebutkan juga
karena permohonannya sendiri karena yang bersangkutan berusia 18 tahun
atau sudah menikah, bertempat tinggal di luar negeri.5
Terkait hal itu, publik mempertanyakan nasionalisme Arcandra yang
menjabat sebagai menteri ESDM. Karena Indonesia belum mengakui dwi-
kewarganegaraan secara hukum, Arcandra sudah kehilangan status WNI-
nya. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2006
tentang kewarganegaraan.6
Dalam pemberitaan mengenai hal itu, setiap media memliki frame masing-
masing dalam mengemas pemberitaan yang akan dissampaikan kepada publik.
Meskipun independen dan objektifitas merupakan kata wajib dalam kegiatan
jurnalis namun kenyataannya sering kali kita mendapatkan berita yang
memiliki framming yang berbeda dari peristiwa yang sama.
Pada dasarnya dalam setiap pemberitaan sebuah media memiliki frame
tertentu. Media massa dapat langsung menyampaikan isu yang berkembang
dalam masyarakat dengan sangat cepat khususnya berita online. Dari perstiwa
yang sama, media tertentu menyeleksi isu tersebut, sedangkan media lain
mengabaikan dan bahkan menghilangkan aspek tersebut. ini membutktikan
bahwa dibalik independensi dan objektivitas, media menyimpan
keberpihakan.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait
framing pemberitaan. Peneliti akan menggunakan framing model Zhongdang
5http://nasional.kompas.com/read/2016/08/15/21092281/jokowi.copot.menteri.esdm.arca
ndra.tahar, diakses pada 13 oktober 2016.
6http://nasional.kompas.com/read/2016/08/15/21092281/jokowi.copot.menteri.esdm.arca
ndra.tahar, diakses pada 13 oktober 2016.
4
Pan dan Gerald M. Kosicki. Dengan pendekatan model tersebut, teks-teks
berita yang terkait dengan pemberitaan tentang kewarganegaraan ganda
Arcandra Tahar di mediaindonesia.com dan republika.co.id pada 17 Agustus –
16 September 2016, akan dianalisis dengan dikelompokan dan diuraikan ke
dalam empat struktur besar: (1) struktur sintaksis, (2) struktr skrip, (3) struktur
tematik, (4) struktur retoris.
Harian online mediaindonesia.com dan republika.co.id dipilih karena
terlihat kedua harian online tersebut memiliki perbedaan sudut pandang
berbeda dalam memberitakan tentang berita tentang kewarganegaraan ganda
Arcandra Tahar. Hal itu juga menunjukkan perbedaan cara kedua media
tersebut dalam membingkai dan mengkonstruksi realita. Media memiliki
subjektivitas tersendiri dalam membingkai dan mengkonstruk suatu berita
sesuai dengan ideologi media tersebut.
Selain itu, diketahui pula bahwa mediaindonesia.com dimiliki oleh Surya
Paloh yang merupakan ketua umum partai Nasional Demokrat (Nasdem).
Partai Nasdem merupakan parpol yang bergabung dalam Koalisi Indonesia
Hebat (KIH) dan selalu mendukung setiap kebijakan yang diambil oleh
pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Sedangkan harian online republika.co.id jika dilihat dari judul yang
peneliti pilih sebagai objek peneliti terlihat kritis dalam pemberitaan kasus
kewarganegaraan ganda Arcandra Tahar. Hal itulah yang menjadikan peneliti
tertarik untuk meneliti bagaimana pembingkaian berita tentang
kewarganegaraan ganda Arcandra Tahar di kedua media tersebut.
5
Maka dari uraian diatas tersebut, di dalam penelitian ini, penulis
tertarik memlilih penelitian dengan judul “KONSTRUKSI
PEMBERITAAN KEWARGANEGARAAN GANDA ARCANDRA
TAHAR PADA MEDIAINDONESIA.COM DAN
REPUBLIKA.CO.ID”
B. Pembatasan Masalah
Merujuk pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya,
maka penulis membatasi penelitian ini pada berita yang mengangkat tentang
kewarganegaraan ganda Arcandra Tahar di mediaindonesia.com dan
republika.co.id pada 17 Agustus – 16 September 2016. Periode ini dipilih oleh
peneliti karena kasus kewarganegaraan ganda Arcandra Tahar tersebut sedang
menjadi sorotan di media nasional. Alasan peneliti memilih lima berita dari
mediaindonesia.com dan republika.co.id karena berita tersebut lebih fokus
membahas mengenai nasionalisme Arcandra Tahar.
C. Rumusan Masalah
Dalam pemberitaan ini, permasalahan yang hendak diangkat oleh peneliti
adalah sebagai berikut:
Bagaimanakah pembingkaian berita kewarganegaraan ganda Arcandra
Tahar dikonstruksi oleh mediaindonesia.com dan republika.co.id?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini
sebagai berikut:
6
Untuk mengetahui bingkai pemberitaan kewarganegaraan ganda Arcandra
Tahar yang dikonstruksi oleh mediaindonesia.com dan republika.co.id
E. Manfaat Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan bahwa
berita merupakan fakta atau kejadian yang dikonstruksi dan dibingkai
oleh media.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara
jelas mengenai bingkai pemberitaan kewarganegaraan ganda Arcandra
Tahar di mediaindonesia.com dan republika.co.id pada 17 Agustus –
16 September 2016.
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi teman-
teman mahasiswa yang mengadakan penelitian media yang berkaitan
dengan analisis framing di masa yang akan datang.
2. Kegunaan Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi media-
media yang diteliti, bahwa mereka sudah atau belum menerapkan
standar jurnalisme yang netral dalam pemberitaannya terkait
pemberitaan kewarganegaraan ganda Archandra Tahar di
mediaindonesia.com dan republika.co.id.
b. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sebuah alteratif yang
berbeda dan lebih komprehensif dalam memaknai teks berita terkait
7
pemberitaan kewarganegaraan ganda Archandra Tahar di
mediaindonesia.com dan republika.co.id.
F. Metodelogi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis karena
Analisis framing merupakan salah satu metode analisis teks yang berada
dalam kategori penelitian konstruksionis. Menurut Bogdan dan Bikien,
paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang
bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berfikir dan
penelitian. 7
Paradigma konstruksionis menganggap pembuat teks berita sebagai
penentu yang akan mengarahkan pola pikir khalayak. Pertanyaan utama
dari paradigma konstuksionis adalah bagaimana peristiwa atau realitas
dikonstruksi, dan cara apa konstruksi itu dibentuk. 8
Konsep mengenai konstruksionisme diperkenalkan oleh Peter L.
Barger. Menurutnya, realitas tidak dibentuk secara alamiah tetapi realitas
dibentuk dan dikonstruksi. Melalui pemahaman ini, realitas menjadi
berwajah ganda. Setiap orang bisa mempunyai konstruksi yang berbeda-
beda atas suatu realitas.9
7Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004), h.30. 8Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, Dan Politik Media. (Yogyakarta:
Penerbit LkiS, 2002), h.37-38 9 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. h. 15.
8
2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif. Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif bertujuan
menggalang atau membangun suatu proposisi atau menjelaskan makna di
balik realita. Peneliti berpijak pada realita atau peristiwa di lapangan.
Penelitian seperti ini berupaya memandang apa yang sedang terjadi dalam
dunia tersebut dan melekatkan temuan-temuan yang diperoleh di
dalamnya10
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat interpretif
(menggunakan penafsiran) yang melibatkan banyak metode, dalam
menelaah masalah penelitiannya.11
Sebagian ilmuwan menerjemahkan
penelitian kualitatif sekedar penelitian deskriptif (tanpa angka-angka),
tanpa usaha untuk membangun proposisi, model, atau teori (secara
induktif) berdasarkan dta yang diperoleh di lapangan.12
3. Sifat penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif untuk memberikan penggambaran
tentang suatu fenomena atau penggambaran sejumlah fenomena secara
terpisah-pisah. Penelitian ini mendeskripsikan atau menggambarkan suatu
10
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2001), h.82. 11
Laly Arriane, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2008), cetatakan kedua, h.5. 12
Laly Arriane, Metode Penelitian Komunikasi, h.17.
9
keadaan (objek) yang di dalamnya terdapatupaya deskripsi, pencatatan,
dan analasis.13
Penelitian deskriptif juga bertujuan untuk menampilkan gambaran
mengenai setiap perincian situasi, setting sosial, atau hubungan. Peneliti
memulai dengan subjek yang telah terdefinisi dan mengarahkan
penelitianuntuk memberikan gambaran secara akurat. Penelitian yang
bersifat deskriptif memfokuskan diri pada pertanyaan “bagaimana” dan
“siapa”. 14
Penelitian ini juga bersifat Komparatif, penelitian komparatif
adalah penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini dilakukan
untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-
fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti berdasarkan kerangka pemikiran
tertentu. Pada penelitian ini variabelnya masih mandiri tetapi untuk sampel
yang lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda. Menurut Nazir
penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin
mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan
menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu
fenomena tertentu. 15
Konsentrasi penelitian ini adalah analisa pada framing yang
dilakukan portal media online mediaindonesia.com dan republika.co.id
13
Faisal Sanapiah, Metode Penelitian Pendidikan, (Surabaya: Usaha-Usaha Nasional,
1982), h.42. 14
Roger D Wimmer & Joseph R Dominick, Mass Media Research: An Introduction
3rd
ed. (Bellmnt California: Wadsworth Publishing Companny, 1991), h.40. 15
Nazir, Metode Penelitian. (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h.58.
10
dalam menyampaikan pemberitaan kewarganegaraan ganda Arcandra
Tahar pada 17 Agustus – 16 September 2016. sehingga dapat
dibandingkan bagaimana cara kedua portal media online tersebut dalam
membingkai dan mengkonstruk realita.
4. Subjek Dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah Eko Rahmawanto
Redaktur Politik dan Keamanan Media Indonesia dan Bayu Hermawan,
Redaktur Politik dan Hukum Nasional Republika Online, sedangkan objek
yang diteliti adalah media online mediaindonesia.com dan republika.co.id.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah:
a) Analisis teks, mencari data mengenai hal-hal yang akan diteliti
berupa catatan, transkrip, buku, dan berita di media online pada
mediaindonesia.com dan republika.co.id.
b) Wawancara berfungsi sebagai metode pelengkap penelitian ini untuk
melengkapi informasi dan pendukung data yang telah diperoleh.
Penelitian ini melakukan wawancara kepada Eko Rahmawanto
Redaktur Politik dan Keamanan Media Indonesia dan Bayu
Hermawan, Redaktur Politik dan Hukum Nasional Republika
Online.
c) Observasi. Sebagai metode ilmiah observasi adalah suatu cara
penulisan untuk memperoleh data dalam bentuk pengamatan dengan
sistematis fenomena yang diselidiki.16
Observasi teks: pembagian
16
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1989), h. 199
11
data yang diperoleh kedalam dua bagian, yaitu data primer dan data
sekunder.
6. Sumber Data
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan peneliti adalah
sebagai berikut:
1. Data Primer dalam penulisan ini adalah data-data berita tentang
kewarganegaraan ganda Arcandra Tahar di mediaindonesia.com
dan republika.co.id pada 17 Agustus – 16 September 2016.
2. Data Sekunder yang digunakan dalam penulisan ini adalah data-
data yang diperoleh dari metode dokumentasi. Dokumentasi berupa
penelitian kepustakaan, yakni mengkaji informasi yang terdapat
dalam berbagai literatur, serta yang di download dari situs-situs
internet (website), jurnal-jurnal online universitas di Indonesia,
serta buku-buku yang berkaitan dalam penulisan penelitian ini.
7. Teknik Analisis Data
Teknik Analisis data penelitian ini menggunakan metode framing
model Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosicki yang dibagi menjadi empat
struktur besar. Pertama, struktur sintaksis; kedua, struktur skrip; ketiga,
struktur tematik; dan keempat, struktur retoris.17
Menurut Pan dan
Kosicki, framing didefinisikan sebagai proses membuat suatu pesan
menjadi lebih menonjol, menempatkan informasi lebih dari pada yang
lain sehingga khalayak lebih tertuju pada pesan tersebut.18
17
Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 175-176 18
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, Dan Politik Media. (Yogyakarta:
Penerbit LkiS, 2002), h.252.
12
G. Tinjauan Pustaka
Sebelum mengadakan suatu penelitian untuk penyusunan proposal skripsi
ini, maka langkah awal penulis tempuh adalah dengan mengadakan tinjauan
pustaka terlebih dahulu. Tinjauan pustaka adalah melihat dan membandingkan
pembahasan dari teori penelitian ini dengan yang lain. dari berbagai macam
buku dan literatur serta skripsi yang penulis baca, maka tidak menutup
kemungkinan ada sedikit kesamaan dalam isi penelitian ini dengan buku dan
skripsi yang telah ada. Kesamaan dan keseluluruhan isi, teori dan metodologi
itu tidak sama sekali ketidak sengajaan penulis disebabkan oleh keterbatasan
referensi penulis. Adapun penelitian yang lain tersebut yaitu :
1. Skripsi mengenai Pembingkaian Berita Media Online (Analisis framing
Berita Mundurnya Surya Paloh Dari Partai Golkar Di
mediaindoensia.com dan vivanews.com Tanggal 7 September 2011) , yang
ditulis oleh Gema Mawardi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politiki,
Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Indonesia
2. Skripsi mengenai Analisis Framing Pemberitaan Konflik Gubernur DKI
Jakarta dan DPRD DKI Jakarta Di Media Online (Analisis Framinng
Pada Media Online kompas.com dan detik.com Periode 27 Februari-10
Desember 2015) , yang ditulis oleh Boby Tridona, Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Lampung.
3. Skripsi mengenai Analisis Framing Penangkapan Bambang Widjojanto
Pada Media Online tempo.com dan mediaindonesia.com, yang ditulis oleh
13
Rama Irmawan, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Jurusan Ilmu
Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Perbedaan penelitian skripsi ini dengan tinjauan pustaka tersebut terdapat
pada subjek, objek penelitian dan data primer. Data Primer dalam penulisan ini
adalah data-data berita tentang kewarganegaraan ganda Arcandra Tahar di
mediaindonesia.com dan republika.co.id pada 17 Agustus – 16 September
2016.
H. Sistematika Penelitian
Agar penulisan skripsi ini lebih terarah dan sistematis, penulis mengacu
kepada “Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan
Disertasi)” yang diterbitkan oleh UIN Jakarta maka penulis membagi pokok-
pokok permasalahan ke dalam lima bab yaitu sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang, Rumusan masalah, Tujuan dan
manfaat penelitian , Tinjauan pustaka, Kerangka penelitian,
dan Sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORI
Pada bab ini menguraikan tentang teori konstruksi sosial
dan membahas tentang konsep framing.
BAB III Gambaran Umum Mediaindonesia.com dan
Republika.co.id
Pada Bab ini berisi profil dari media online
mediaindonesia.com dan republika.co.id. Profil itu sendiri
14
terdiri atas sejarah singkat, visi dan misi, dan tim redaksi
media online tersebut.
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA
Bab ini berisi temuan data dan analisis framing terhadap
pemberitaan kewarganegaraan ganda Arcandra Tahar di
mediaindonesia.com dan republika.co.id pada 17 Agustus –
16 September 2016.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang penutup, penulis mencoba menarik
kesimpulan dari temuan dan analisis penelitian yang
didapat serta memberikan saran.
15
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Jurnalisme Online
Bentuk paling baru dari jurnalisme adalah jurnalisme online. Jurnalisme
online memiliki sejumlah fitur dan karakteristik yang berbeda dari jurnalisme
tradisional. Jurnalisme online menawarkan kemungkinnan-kemungkinan tidak
terbatas dalam memproses dan menyebarkan berita. Deuze menyatakan
bahwa perbedaan jurnalisme oline dengan media tradisional, terletak pada
keputusan jenis baru yang dihadapi oleh para wartawan cyber. “Online
Journalisme harus membuat kepututsan-keputusan mengenai format media
yang tepat mengungkapkan sebuah kisah tertentu dan harus
mempertimbangkan cara-cara untuk menghubungkan kisah tersebut dengan
kisah lainnya, arsip-arsip, sumber-sumber, dan lain-lain melalui hyperlinks” 19
Rafaeli dan Nehgawen mengidentifikasi 5 perbedaaan utama antara
jurnalisme online dan media massa tradisional, yaitu 1) kemampuan internet
untuk mengombinasikan sejumlah media, 2) kurangnya tirani penulis atas
pembaca, 3) tidak seorangpun dapat mengendalikan perhatian halayak, 4)
internet dapat membuat proses komunikasi berlangsung sinambung dan 5)
interaktivitas web.20
Karakteristik lain dari media ini adalah kecepatannya secara keseluruhan
yang menarik sekaligus menakutkan. Jurnalisme online memampukan
19 Septiawan Santana, Jurnalisme Kontemporer.( Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2005), h.137 20
Septiawan Santana, Jurnalisme Kontemporer, h.137.
16
jurnalisnya untuk menyuguhkan berita terbaru sehingga pembaca akan selalu
mengetahui hal baru lainnya 21
Dalam kaitannya dengan “nilai tambahan” situs-situs berita, adalah
penting untuk menekankan kapabilitas-kapabilitas teknis internet, dan
bagaimana semua ini mengubah cara-cara jurnalisme beroperasi. Ini akan
sesuai dengan transformasi jurnalisme terbaru. Bagaimanapun, perubahan-
perubahan ini tidak mengimplikasikan bahwa sifat alamiah jurnalisme sebagai
sebuah pembuatan kisah, penyuntingan reportase, dan lain-lain menjadi
kurang penting.22
Tidak ada aktivitas jurnalistik tanpa berita. Unsur terpenting
dari aktivitas media dan jurnalistik adalah berita.23
Sedangkan pengertian berita berasal dari bahasa sansekerta, yakni vrit
yang dalam bahasa Inggris disebut write, arti sebenarnya adalah ada atau
terjadi. Sebagian ada yang menyebut dengan vritta, artinya “kejadian” atau
“yang telah terjadi”. Vritta dalam bahasa indonesia kemudian menjadi berita
atau warta.24
Ada beberapa definisi tetang berita dari pakar komunikasi, ilmuwan dan
penulis diantaranya:
a. Dean M. Spencer mendefinisikan berita sebagai suatu kenyataan atau ide
yang benar dan dapat menarik perhatian sebagian pemaca.
b. Dr. Williar C. Balayer, berita adalah sesuatu yang termasuk (baru) yang
dipilih wartawan untuk dimuat dalam media cetak oleh karena itu, ia
21
Richard Craig, Online Journalism; Reporting, Writing and Editing for New Media,
(USA : Thomson Wadsworth, 2005), h.30. 22
Septiawan Santana, Jurnalisme Kontemporer.( Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2005), h.138 23
Syarifudin Yunus, Jurnalistik Terapan, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2010), h.45 24
Totok Djunarto, Manajemen Penerbitan Pers, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000),
cet ke-1. h.46.
17
dappat menarik atau mempunyai makna dan dapat menarik minat bagi
pembaca surat kabar tersebut.
c. William S. Maaulsby menyebutkn berita sebagai suatu penuturan secara
benar dan tidak memihak dari fakta yang mempunyai arti penting dan
baru terjadi.
d. Erc. C.Heswood, berita adalah laporan pertama dari kejadian yang
penting dan menarik perhatian pembaca.
e. Djafar H. Assegaf mengartikan berita sebagai laporan tentang fakta atau
ide yang termasa dan dipilih oleh staf redaksi suatu media massauntuk
disiarkan dengan harapan dapat menarik perhatian khalayak.
Dengan demikian berita adalah fakta, opini, pesan, informasi yang
mengandung nilai-nilai yang diumumkan, diinformasikan yang menarik perhatian
sejumlah orang yang memiliki pertimbangan , diantaranya: 25
1) Akurat, singkat, padat, dan sesuai kenyataan.
2) Tepat watu dan aktual.
3) Obyektif, sama dengan fakta yang sebenarnya, tanpa opini dari penulis.
4) Menarik disajikan dengan kata-kata dan kalimat yang khas, segar dan
enak dibaca.
5) Baru.
Berita juga harus lengkap, adil dan berimbang tidak boleh mencampurkan
fakta dan opini sendiri dengan kata lain berita harus obyektif dan tentu saja harus
ringkas, jelas dan hangat sebagai syarat praktis penulisan berita. 26
Saat ini, berita
bisa juga diakses melalui internet, tidak hanya melalui koran atau televisi. Berita
25
Maria Assumnti Kumanti, Dasar-dasar Publik Relation Teori dan Praktik, (Jakarta:
Grasindo, 2002), h.130
26
Maria Assumnti Kumanti, Dasar-dasar Publik Relation Teori dan Praktik, h.130.
18
online hadir dan menjadi pilihan terbaru masyarakat dalam mendapatkan segala
informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan mudah.
Berita online adalah laporan tentang fakta atau ide yang termassa, yang
dapat menarik perhatian pembaca, karena sesuatu yang luar biasa, penting
mencakup sisi human interst seperti humor, emosi dan ketegangan.27
Berita online
merupakan jenis berita yang dipublikasi dalam situs berita online. Penulisan berita
online sama saja dengan penulisan media cetak, perbedaanya hanya terletak pada
update berita yang sangat cepat, mudah diakses, dan terintegrasi dengan unsur
multimedia.28
B. Konstruksi Realitas Sosial
Dalam pandangan konstruksionis, tidak ada realitas dalam arti riil yang seolah-
olah ada.29
Begitupun berita dalam padangan konstruksi sosial, ukan juga
merupakan peristiwa atau fakta dalam arti yang riil. 30
Realitas sosial tergantung
pada bagaimana seseorang memahami dunia, bagaimana seorang menafsirkannya.
Penafsiran dan pemahaman itulah yang kemudian disebut sebagai realitas.
Peristiwa dan realitas yang sama bisaa menghasilkan konstruksi realitas yang
berbeda-beda dari orang yang berbeda.31
Menutut Eriyanto yang dikutip oleh Rama Irmawan, media bukanlah sekedar
saluran yang bebas, ia menjadi subjek yang mengkonstruksi realitas, lengkap
dengan pandangan, bias, dan pemihaknya. Lewat berbagai instrumen yang
dimilikinya, media ikut membentuk realitas yang tersaji dalam pemberitaan.
27
Djafar H. Assegaf, Jurnalistik Media Kini, ( Jakarta: Ghalia Indonesia, 1991), h.64-65. 28
M.Romli, Asep Syamsul, Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media
Online, (Bandung: PT. Refika Aditama., 2012), h. 33. 29
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, Dan Politik Media, h. 44. 30
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, Dan Politik Media, h.17. 31
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, Dan Politik Media, h.45.
19
Media memilih realitas mana yang diambil dan mana yang tidak diambil. Media
bukan hanya memilih peristiwa dan menentukan sumber berita, melainkan juga
berperan dalam mendefinisikan aktor dan peristiwa.32
C. Analisis Framing
1. Definisi Framing
Analisis framing secara sederhana digambarkan sebagai analisis untuk
mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, aktor, kelompok, atau apa saja)
dibingkai oleh media. Pembingkaian tersebut tentu saja melalui konstuksi.
Realitas sosial dimaknai dan dikonstruksi dengan makna tertentu. Peristiwa
dipahami dengan bentukan tertentu. Hasilnya pemberitaan media pada sisi tertentu
atau wawancara dengan orang-orang tertentu. Semua elemen tersebut tidak hanya
bagian dari teknik jurnalistik tetapi menandai bagaimana sebuah peristiwa
dimaknai dan di tampilkan. 33
Lebih spesifik, bagaimana media membingkai peristiwa dalam konstruksi
tertentu. Sehingga yang menjadi titik perhatian bukan apakah media
memberitakan negatif atau positif, melainkan bagaimana bingkai yang
dikembangkan oleh media.34
Pada dasarnya, framing adalah metode untuk melihat cara bercerita media atas
peristiwa. Cara bercerita itu tergambarkan pada cara melihat realitas yang
dijadikan berita oleh media. Cara melihat ini berpengaruh pada hasil akhir dari
konstruksi realitas. Analisis framing sebagai analisis yang dipakai untuk melihat
32
Rama Irmawan, 2015, “Analisis Framing Penangkapan Bambang Widjojanto Pada
Media Online Tempo.co Dan Mediaindonesia.com”, Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial Dan
Humaniora, Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,
Yogyakarta.. 33
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, Dan Politik Media. (Yogyakarta:
Penerbit LkiS, 2002), h.8 34
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, Dan Politik Media, h.7.
20
bagaimana media mengkonstruksi realitas. Analisi framing juga untuk melihat
bagaimana peristiwa dipahami dan dibingkai oleh media35
Ada dua esensi utama dari framing, yaitu pertama, Bagaimana peristiwa
dimaknai. Ini berhubungan dengan bagian mana yang diliput dan bagian mana
yang tidak diliput. Kedua, bagaimana fakta ditulis, Hal ini berhubungan dengan
pemakaian kata, kalimat atau gambar untuk mendukung gagasan. Sebagai sebuah
metode analisis teks, analisis framing mempunyai karakteristik yang berbeda
dibandingkan dengan analisis isi kuantitatif. Dalam analisis isi kuantitatif, yang
ditekankan adalah isi (content) dari suatu pesan/teks komunikasi. Sementara
dalam analisis framing, yang menjadi pusat adalah pembentukan pesan dari teks.
Framing, terutama melihat bagaimana pesan/peristiwa dikonstruksi oleh media
bagaimana wartawan mengkonstruksi peristiwa dan menyajikannya kepada
khalayak pembaca.36
8. Efek Framing
Menurut (Eriyanto, 2002) ada empat efek framing antara lain sebagai berikut:37
1. Framing mendefinisikan realitas tertentu dan melupakan definisi lain atas
realitas. Framing menyediakan alat bagaimana peristiwa dibentuk dan
dikemas dalam bentuk yang sederhana, mudah dipahami dan dikenal
khalayak.
2. Framing yang dilakukan media akan menonjolkan aspek tertentu dan
mengaburkan aspek yang lain. Framing umumnya ditandai dengan
menonjolkan aspek tertentu dari realitas, akibatnya ada aspek lain yang
tidak mendapat perhatian yang memadai.
35
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, Dan Politik Media, h.10. 36
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, Dan Politik Media, h.11. 37
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, Dan Politik Media, h.140-142.
21
3. Framing yang dilakukan media akan menampilkan sisi tertentu dan
melupakan sisi yang lain. Dengan manampilkan sisi tertentu dalam berita
ada sisi lain yang terlupakan, menyebabkan aspek lain yang penting dalam
memahami realitas tidak mendapat liputan dalam berita.
4. Framing yang dilakukan media akan menampilkan fakta tertentu dan
mengabaikan fakta yang lain. Efek yang segera terlihat dalam pemberitaan
yang memfokuskan pada satu fakta, menyebabkan fakta lain yang
mungkin relevan dalam pemberitaan menjadi tersembunyi.
D. Analisis Framing Pemberitaan Model Pan dan. Kosicki
Model framing yang dipakai dalam penelitian ini adalah model Pan dan
Kosicki. Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosicki (1993) melalui tulisan mereka
”Framing Analysis: An Approach to News Discourse” yang dikutip oleh Alex
Sobur, mengoperasionalisasikan empat dimensi struktural teks berita sebagai
perangkat framing: sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Model ini berasumsi
bahwa setiap berita mempunyai frame yang berfungsi sebagai pusat organisasi
ide, frame merupaan suatu ide yang dihubungkan dengan elemen yang
berbeda dakam teks berita – kutipan sumber, latar informasi, pemakaian kata
atau kalimat tertentu ke dalam teks secara keseluruhan.38
Dalam pendekatan ini perangkat framing dibagi menjadi empat struktur
besar. Pertama, struktur sintaksis; kedua, struktur skrip; ketiga, struktur
tematik; dan keempat, struktur retoris.39
38
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, Dan Politik Media,, h.175. 39
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, Dan Politik Media,, h. 175-176
22
Tabel 2.1
Kerangka Framing Zhongdan Pan Dan Gerald M. Kosicki
Sumber: Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, Dan Politik Media, h.294.
Model analisis framing Zongdang Pan dan Gerald M. Kosickiterbagi
dalam 4 perangkat framing yaitu Sintaksi, Skrip, Tematik dan Retoris. Berikut
penjelasan perangkat analaisis framing tersebut:40
1. Sintaksis, menjelaskan cara wartawan menyusun peristiwa, pernyataan,
opini, kutipan, pengamatan peristiwa kedalam susunan umum berita. Pada
bagian ini mengamati kepada bagan Lead, headline, kutipan, sumber,
pernyataan, penutup.
2. Skrip, menjelaskan cara wartawan mengisahkan atau menceritakan
peristiwa dengan menggunakan strategi cara bercerita atau tutur yang
dipakai wartawan dalam mengemas peristiwa ke dalam berita.
40
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, Dan Politik Media, h.294.
STRUKTUR PERANGKAT FRAMING UNIT YANG DIMINATI
SINTAKSIS
Cara wartawan menyusun
berita
1. Skema berita Headline, lead, latar
informasi, kutipan,
sumber, pernyataan,
penutup
SKRIP
Cara wartawan mengisahkan
fakta
2. Kelengkapan berita 5W+1H
TEMATIK
Cara wartawan menulis fakta
3. Detail
4. Maksud kalimat,
hubungan
5. Nominalisasi
antarkalimat
6. Koherensi
7. Bentuk kalimat
8. Kata ganti
Paragraf, proposisi
RETORIS
Cara wartawan menekankan fakta
9. Leksikon
10. Grafis
11. Metafor
12. Pengandaian
Kata, idiom, gambar/foto,
grafik
23
3. Tematik, menjelaskan wartawan mengungkapkan sudut pandangnya atas
peristiwa ke dalam proposisi, kalimat atau hubungan antar kalimat yang
membentuk berita.
4. Retoris, menjelaskan wartawan menekankan arti tertentu ke dalam berita,
dengan melihat pemakaian kata, idiom, grafis, dan gambar bukan hanya
mendukung tulisan melaikan menekankan arti tertentu kepada pembaca.
Struktur sintaksis bisa diamati dari bagan berita. Sintaksis berhubungan
dengan bagaimana wartawan menyusun peristiwa – pernyataan, opini, kutipan,
pengmatan atas peristiwa ke dalam bentuk susunan kisah berita. dengan demikian,
struktur sintaksis ini bisa diamati dari bagan berita (headline yag dipilih, lead
yang dipakai, informasi yang dijadikan sandaran, sumber yang dikutip, dan
sebagainya)41
Struktur skrip, melihat bagaimana strategi bercerita atau bertutur yang
dipakai wartawan dalam mengemas peristiwa. Kemudian, struktur tematik
berhubungan dengan cara wartawan mengungkapkan pendangannya atas peristiwa
ke dalam proposisi, kalimat, atau hubungan antarklaimat yang membentuk teks
secara keseluruhan. Struktur ini akan melihat bagaimana pemahaman itu
diwujudkan ke dalam bentuk yang lebih kecil. Dengan kata lain struktur retoris
melihat pemakaian pilihan kata, idiom, grafik, gambar yang juga dipakai guna
memberi penekanan pada arti tertentu.42
41
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, Dan Politik Media, h. 175 42
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, Dan Politik Media, h. 176
24
BAB III
GAMBARAN UMUM
MEDIAINDONESIA.COM DAN REPUBLIKA.CO.ID
A. Profil Mediaindonesia.com
1. Visi dan Misi Mediaindonesia.com
a. Visi
Menjadi surat kabar independen yang inoatif, lugas, terpercaya, dan paling
berpengaruh
b. Misi
1) Menyajikan informasi terpercaya secara nasional dan regional serta
berpengaruh bagi pengambl keputusan
2) Mempertajam isi yang relevan untuk pengembagan pasar
3) Membangun sumber daya manusia dan manajemen yang profesional dan
unggul, mampu mengemban perusahaan penerbitan yang sehat dan
menguntungkan
c. Sejarah
Media Indonesia merupakan koran nasional yang terbit sejak 19 Januari
1970. Awalnya Media Indonesia hanya terdiri dari empat halaman dengan
tiras yang masih terbatas. Kantor pertamanya saat itu beralamat di Jalan
Letnan Jenderal MT Haryono, Jakarta, dengan lembaga yang menerbitkan
ialah Yayasan Warta Indonesia. Pada 1976, Media Indonesia berkembang
menjadi delapan halaman. Pada tahun yang sama, Media Indonesia juga
sudah memiliki surat izin usaha penerbitan pers (SIUPP).43
43
http://mediaindonesia.com/about-us, diakses pada 14 Desember 2016.
25
Pada 1987, pendiri Media Indonesia Teuku Yousli Syah bekerja sama
dengan Surya Paloh, mantan pemimpin surat kabar Prioritas. Dari kerja sama
itu lahirlah Media Indonesia dengan manajemen baru di bawah PT Citra
Media Nusa Purnama. Surya Paloh menjabat direktur utama, sedangkan
Teuku Yousli Syah sebagai pemimpin umum. Lokasi kantor juga pindah ke
Jalan Gondangdia Lama No 46, Jakarta.44
Awal 1995, Media Indonesia mulai berkantor di kompleks Delta Kedoya,
Jalan Pilar Mas Raya Kav A-D, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat,
dan bertahan hingga saat ini. Pergantian kepemimpinan, baik di bagian
redaksi maupun usaha, terjadi seiring berjalannya waktu.45
d. Tim Redaksi
Berikut ini adalah susunan tim redaksi mediaindonesia.com 46
:
Tabel 3.1
Susunan Tim Redaksi Mediaindonesia.com
Pendiri Drs. H. Teuku Yousli Syah MSi (Alm)
Direktur Utama Lestari Moerdijat
Direktur
Pemberitaan/Penanggung
Jawab
Usman Kansong
Deputi Direktur
Pemberitaan
Gaudensius Suhardi
Direktur Pengembangan
Bisnis
Shanty Nurpatria
44
http://mediaindonesia.com/about-us, diakses pada 14 Desember 2016. 45
http://mediaindonesia.com/about-us, diakses pada 14 Desember 2016. 46
http://mediaindonesia.com/about-us, diakses pada 14 Desember 2016.
26
Direktur Pengembangan
Bisnis
Bambang Eka Wijaya, Djadjat Sudradjat, Elman
Saragih, Gaudensius Suhardi, Laurens Tato, Lestari
Moerdijat, Najwa Shihab, Putra Nababan, Rahni
Lowhur Schad, Saur Hutabarat, Suryopratomo, Usman
Kansong
Redaktur Senior Djadjat Sudradjat, Elman Saragih, Laurens Tato
Kepala Divisi Pemberitaan Teguh Nirwahyudi
Kepala Divisi Content
Enrichment Abdul Kohar
Kepala Divisi Artistik &
Foto Hariyanto
Asisten Kepala Divisi
Pemberitaan Ade Alawi, Haryo Prasetyo, Jaka Budisantosa, Ono
Sarwono, Rosmery C. Sihombing, Tjahyo Utomo
Kepala Sekretariat Redaksi: Sadyo Kristiarto
Redaktur Agus Mulyawan, Agus Triwibowo, Ahmad Punto,
Anton Kustedja, Aries Wijaksena, Basuki Eka P,
Bintang Krisanti, Cri Qanon Ria Dewi, Denny
Parsaulian Sinaga, Eko Rahmawanto, Eko Suprihatno,
Hapsoro Poetro, Henri Salomo, Ida Farida, Iis Zatnika,
Irana Shalindra, M. Soleh, Mathias S. Brahmana,
Mirza Andreas, Patna Budi Utami, Soelistijono, Sitria
Hamid, Widhoroso, Windy Dyah Indriantari
Staf Redaksi Abdillah M. Marzuqi, Adam Dwi Putra, Agung
Wibowo, Ahmad Maulana, Akhmad Mustain, Anata
Syah Fitri, Anshar Dwi Wibowo, Arief Hulwan
Muzayyin, Asni Harismi, Astri Novaria, Budi Ernanto,
Cornelius Eko, Christian Dior Simbolon, Deri Dahuri,
Dwi Tupani Gunarwati, Dzulfikri, Emir Chairullah,
Eni Kartinah, Fario Untung, Fathia Nurul Haq, Gana
Buana, Ghani Nurcahyadi, Golda Eksa, Haufan H.
Salengke, Hera Khaerani, Heryadi, Hillarius U. Gani,
Iqbal Musyaffa, Irene Harty, Irvan Sihombing, Iwan
Kurniawan, Jajang Sumantri, Jonggi Pangihutan M,
Maggie Nuansa Mahardika, Mohamad Irfan,
Muhamad Fauzi, Nurtjahyadi, Nurulia Juwita, Panca
Syurkani, Permana Pandega Jaya, Raja Suhud V.H.M,
Ramdani, Retno Hemawati, Richaldo Yoelianus
Hariandja, Rommy Pujianto, Rudy Polycarpus, Sabam
Sinaga, Selamat Saragih, Sidik Pramono, Siswantini
Suryandari, Siti Retno Wulandari, Sugeng Sumariyadi,
Sulaiman Basri, Sumaryanto, Susanto, Syarief
Oebaidillah, Tesa Oktiana Surbakti, Thalatie Yani,
Thomas Harming Suwarta, Usman Iskandar, Wibowo,
27
Wisnu AS, Zubaedah Hanum
Mediaindonesia.com
Asisten Kepala Divisi
Victor Nababan
Staf Redaksi Budi Haryanto, Dedy Priyanto, Fazri Al Fauza, Heru
Handoko, Muhammad Syaifullah, Panji Arimurti, R.M
Zen, Ricky Julian, Vicky Gustiawan
Sumber: http://mediaindonesia.com/about-us
28
Gambar 3.1 Profil Pengakses mediaindonesia.com Menurut Jenis Kelamin,
Pendidikan, dan Usia
Sumber: mediaindonesia.com
29
Gambar 3.2 Profil Pengakses mediaindonesia.com Menurut Pekerjaan dan
Pengeluaran
Sumber: mediaindonesia.com
30
B. Profil Republika.co.id
1. Visi dan Misi Republika.co.id
Adapun visi dari Republika Online adalah menjadikan harian umum
Republika sebagai koran umat terpercaya dan mengedepankan nilai-nilai
universal yang sejuk, toleran, damai, cerdas, dan professional, namun
mempunyai prinsip dalam keterlibatannya menjaga persatuan Bangsa dan
kepentingan umat Islam yang berdasarkan Rahmatan Lil Alamin. Sedangkan
misinya adalah menciptakan dan menghidupkan sistem manajemen yang
efisien dan efektif, serta mampu mempertanggungjawabkan secara
profesional.47
2. Sejarah
Sebelum menjelaskan profil dari Republika Online, peneliti akan
menguraikan ide awal lahirnya Republika Online yang dimulai dengan
sejarah terbentuknya Republika cetak. Republika merupakan koran nasional
yang dilahirkan oleh kalangan komunitas muslim bagi publik di Indonesia.
Kehadiran media ini selain memberi saluran bagi aspirasi namun juga
menumbuhkan pluralisme informasi masyarakat. Penerbitan tersebut
merupakan puncak dari upaya panjang kalangan umat, khususnya para
wartawan profesional muda yang telah menempuh beberapa langkah.
Kehadiran Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dapat
menembus pembatasan ketat pemerintah untuk izin penerbitan. Republika
terbit pertama kali pada 4 Januari 1993.48
47
Company Profile Republika Online 48
Company Profile Republika Online
31
Pada 1995, Republika menyajikan layanan berita di situs web internet,
dengan alamat www.republika.co.id. Ini adalah koran pertama di Indonesia
yang tampil di dunia internet, situs ini kemudian dinamakan Republika
Online (ROL). Rol muncul pertama kali di internet pada awal 1995 atau
sekitar dua tahun setelah surat kabar Republika terbit. Sebagai situs berita,
pada saat itu, muatan Rol hanya menduplikasi materi berita-berita koran
Republika secara lengkap.49
Tujuan utama penerbitan Republika versi internet adalah untuk melayani
pembaca yang tidak terjangkau distribusi koran cetak dan untuk pembaca
yang berada di luar negeri. Pada fase berikutnya Rol secara bertahap mulai
berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi informasi. Desain dan
berbagai layanan web dan materi beritanya pun lebih diperkaya.50
Kemudian sejak pertengahan 2008 Rol mengalami perubahan besar, dari
sekedar situs berita sederhana menjadi web portal multimedia. Perubahan
tersebut terjadi sebagai jawaban atas munculnya tantangan industri media
yang mulai memasuki era konvergensi media. Dalam hal ini Republika
dituntut untuk memiliki dan mendistribusikan content medianya dengan
format cetak, online dan mobile. Sesuai dengan falsafah dasar Republika,
muatan Rol tetap mengedepankan komunitas Muslim sebagai basis
penjunjungnya. Tampilan Rol terbaru inilah yang diluncurkan kembali
(relaunching) pada 6 Februari 2008.51
ROL hadir sejak 17 Agustus 1995, dua tahun setelah Harian Republika
terbit. ROL merupakan portal berita yang menyajikan informasi secara teks,
49
Company Profile Republika Online 50
Company Profile Republika Online 51
Company Profile Republika Online
32
audio, dan video, yang terbentuk berdasakan teknologi hipermedia dan
hiperteks. Dengan kemajuan informasi dan perkembangan sosial media, ROL
kini hadir dengan berbagai fitur baru yang merupakan percampuran
komunikasi media digital. Informasi yang disampaikan diperbarui secara
berkelanjutan yang terangkum dalam sejumlah kanal, menjadikannya sebuah
portal berita yang bisa dipercaya.52
3. Tim Redaksi
Berikut ini adalah susunan tim redaksi Reublika.co.id53
:
Tabel 3.2
Susunan Tim Redaksi Republika.co.id
Pemimpin Redaksi
Irfan Junaidi
Wakil Pemimpin Redaksi Nur Hasan Murtiaji
Redaktur Pelaksana ROL Maman Sudiaman
Wakil Redaktur Pelaksana
ROL
Joko Sadewo
Asisten Redaktur Pelaksana
ROL
Didi Purwadi, Muhammad Subarkah, Budi Rahardjo
Tim Redaksi Agung Sasongko, Bayu Hermawan, Bilal Ramadhan,
Damanhuri Zuhri, Esthi Maharani,Hazliansyah, Ilham
Tirta, Indira Rezkisari, Israr Itah, Winda Destiana Putri,
Yudha Manggala Putra, M.Amin Madani, Sadly
Rachman, Ririn Liechtiana, Fian Firatmaja, Ani
Nursalikah, Angga Indrawan, Dwi Murdaningsih, Nidia
Zuraya, Nur Aini, Teguh Firmansyah, Andi Nur Aminah,
Karta Raharja Ucu, Andri Saubani, Agus Yulianto, Reiny
Dwinanda
Tim Sosmed Fanny Damayanti, Asti Yulia Sundari, Dian Alfiah,
Inarah
52
http://www.republika.co.id/page/about, diakses pada 14 Desember 2016 53
http://www.republika.co.id/page/about, diakses pada 14 Desember 2016
33
Sales Coordinator Heru Supriyatin
Tim Sales dan Promosi W.K.Hadi Laga, Rani Kurniasari, Rizka Vardya, Ade
Afriyani, Achmad Yani, Annisha Ravka Batra
Tim IT dan Desain Mohamad Afif, Mufti Nurhadi, Abdul Gadir, Nandra
Maulana Irawan, Mardiah, Kurnia Fakhrini
Kepala Support dan GA Slamet Riyanto
Tim Support Firmansyah
Sekred Erna Indriyanti
Rolshop Riky Romadon
PT Republika Media
Mandiri
CEO Republika
Mira R Djarot
Direktur Operasional Arys Hilman Nugraha
GM Marketing dan Sales Yulianingsih Yamin
Sumber: republika.co.id
34
Gambar 3.3 Profil Pembaca Republika Online
Sumber: republika.co.id
35
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA
Analisis pembingkaian ini dilakukan terhadap berita-berita yang dimuat
oleh mediaindonesia.com dan republika.co.id tentang kewarganegaraan ganda
yang dimilki Arcandra Tahar pada tanggal 17 Agustus – 16 September 2016.
Adapun penyajiannya diurutkan sesuai dengan waktu (kronologis) diterbitkannya
berita yang bersangkutan di masing-masing situs kedua media tersebut.
Dengan analisis framing model Pan dan Kosicki, penelitian ini berusaha
menelaah bagaimana pembingkaian berita kewarganegaraan ganda Arcandra
Tahar dilakukan oleh mediaindonesia.com dan republika online yang pastinya
memiliki arah penyajian dan bingkai berita yang berbeda.
A. Bingkai Pemberitaan Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Di
Mediaindonesia.com
1. Analisis Artikel 1
Tabel 4.1 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel
Mediaindonesia.com 1
Perangkat
Framing
Unit Pengamatan Hasil Pengamatan
Struktur Sintaksis Judul Luhut Ingin Arcandra Kembali Jabat Menteri
ESDM
Lead Arcandra dinilai mampu mengoreksi berbagai
kebijakan di Menteri ESDM, sehingga Luhut
berharap Presiden mempertimbangkan Arcandrra
untuk ditunjuk kembali.
Latar Informasi Arcandra mampu mengoreksi berbagai kebijakan
khususnya ongkos melakukan pembangunan
Blok Abadi Masela
36
Perangkat
Framing
Unit Pengamatan Hasil Pengamatan
Kutipan Sumber Pernyataan Luhut Panjaitan yang menilai
Arcandra anak bangsa yang baik sehingga
Indonesia membutuhkan Arcandra yang mampu
mengoreksi kebijakan di Kementerian ESDM
Pernyataan /Opini Secara keseluruhan artikel ini berisi opini Luhut
Panjaitan tentang kemampuan Arcandra yang
berhasil memangkas harga minyak dan gas di
Kementerian ESDM
Penutup Kutipan pernyataan Menteri Sekretaris Negara
Pratikno menjelaskan bahwa Presiden telah
memberhentikan dengan hormat Arcandra Tahar
dari posisi Menteri ESDM
Struktur Skrip What Luhut Panjaitan berharap Presiden
mempertimbangkan Arcandra untuk ditunjuk
kembali sebagai Menteri ESDM
Where Jakarta
When 17 Agustus 2016
Who Arcandra Tahar
Why Karena Program kerja Arcandra dinilai efektif
dan Ia juga mampu mengoreksi berbagai
kebijakan di Kementerian ESDM
How Tidak ada dalam artikel
Struktur Tematik Paragraf, proposisi,
kalimat, hubungan
antar kalimat
Paragraf 1: Luhut Panjaitan ingin Arcandra
kembali menjabat Menteri ESDM karena
program kerja Arcandra dinilai efektif
Paragraf 2: Menurut Luhut, Indonesia
membutuhkan Arcandra
Paragraf 3: Arcandra mampu mengoreksi
berbagai kebijakan di Kementerian ESDM
Paragraf 4: Luhut berharap, presiden
mempertimbangkan Arcadra untuk ditunjuk
kembali sebagai Menteri ESDM
Paragraf 5: Presiden memberhentikan dengan
hormat Menteri ESDM Arcandra Tahar
dikarenakan isu dwi kewarganegaraan yang
dimilkinya.
37
Perangkat
Framing
Unit Pengamatan Hasil Pengamatan
Struktur Retoris Kata, idiom,
gambar/foto, grafik Penggunaan kata „efektif‟ dalam menjelaskan
penilaian atas program kerja Arcandra yang
telah berhasil memangkas harga minyak dan
gas di Kementerian ESDM
Penggunaan frasa „memberhentikan dengan
hormat‟ dalam menjelaskan pencopotan
Arcandra Tahar
Analisis:
1. Struktur Sintaksis
Dari pengamatan struktur sintaksis dapat dilihat bahwa artikel ini memuat
penilaian personal Luhut Panjaitan tentang hasil program kerja Arcandra di
Kementerian ESDM. Dari judul artikel ini juga menunjukannya dengan jelas.
Selain itu, lead yang digunakan juga merupakan pendapat pribadi Luhut Panjaitan
terhadap hasil kerja Arcandra Tahar di Kementerian ESDM.
Kutipan yang dipakai pun menjelaskan hal yang sama yaitu penilaian Luhut
Panjaitan terhadap program kerja Arcandra selama 20 hari menjabat menteri
ESDM mampu mengoreksi berbagai kebijakan. Khususnya pemangkasan ongkos
pembangunan Blok Abadi Masela.
Masih menggunakan pernyataan Luhut Panjaitan, mediaindonesia.com
memberi gambaran jika Arcandra adalah anak bangsa yang baik dan Indonesia
membutuhkan manusia seperti Arcandra. mediaindonesia.com juga menjelaskan
bahwa Luhut Panjaitan berharap presiden mempertimbangkan Arcandra untuk
ditunjuk kembali sebagai menteri ESDM.
38
2. Strukatur Skrip
Dari struktur skrip, dapat dilihat bahwa tujuan utama artikel ini adalah
menyampaikan kepada pembaca salah satu alasan Luhut Panjaitan menginginkan
Arcandra kembali menjabat sebagai menteri ESDM. Alasan tersebut dapat terlihat
di unsur why struktur ini, yaitu program kerja Arcandra dinilai efektif karena
berhasil memangkas harga minyak dan gas di Kementerian ESDM. Unsur why
tersebut hanya menggunakan pendapat dari Luhut Panjaitan saja.
Kita juga dapat melihat upaya penulis untuk menyampaikan pesan tersirat. Jika
kesalahan Arcandra yang berkewarganegaraan dua bisa dimaklumi, karena hasil
kerja Arcandra selama 20 hari menjabat Menteri ESDM mampu memperbaiki dan
mengoreksi berbagai kebijakan yang ada di Kementerian ESDM. Hal itu juga
diperkuat dengan pernyataan Luhut Panjaitan yang berharap Presiden
mempertimbangkan Arcandra untuk menjabat kembali sebagai Menteri ESDM.
3. Struktur Tematik
Secara tematik, artikel ini mengajak pembaca untuk melihat bahwa Arcandra
Tahar memberikan pengaruh yang positif pada Kementerian ESDM karena Ia
mampu mengoreksi berbagai kebijakan. Disini penulis membandingkan hasil
kerja Arcandra dengan mantan Menteri ESDM Rizal Ramli. Penulis menjelaskan
bahwa Arcandra mampu memangkas ongkos pembangunan Blok Abadi Maseha
menjadi Rp 15 miliar. Sedangkan dalam hitungan mantan Menteri ESDM Rizal
Ramli mencapai Rp 22 miliar.
Paragraf pertama, penulis menjelaskan bahwa Luhut Panjaitan ingin Arcandra
kembali menjabat Menteri ESDM karena program kerja Arcandra dinilai efektif.
Di paragraf kedua, Luhut menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan sosok
39
seperti Arcandra. Di paragraf berikutnya, penulis menyampaikan keberhasilan
Arcandra yang mampu mengoreksi berbagai kebijakan di Kementerian ESDM
dengan menggunakan pernyataan Luhut Panjaitan.
Di Paragraf keempat, penulis menyampaikan harapan dari Luhut Panjaitan agar
presiden mempertimbangkan Arcadra untuk ditunjuk kembali sebagai Menteri
ESDM. Di paragraf terakhir, penulis menjelaskan kembali Presiden Joko Widodo
telah memberhentikan dengan hormat Menteri ESDM Arcandra Tahar
dikarenakan isu dwi kewarganegaraan yang dimilkinya.
4. Struktur Retoris
Jika ditinjau dari struktur retoris, penggunaan kata „efektif‟ yang menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ada efeknya (akibatnya,
pengaruhnya, kesannya), dapat membawa hasil guna (tentang usaha, tindakan).
Arti itu bersifat positif yang menjelaskan bahwa sebenarnya tindakan Arcandra
melalui programnya mampu membawa hasil guna dan ada pengaruh baiknya
untuk Indonesia.
Dapat dilihat juga, penulis menggunakan kata „hormat‟ dalam frasa
„memberhentikan dengan hormat‟ dalam menjelaskan pencopotan Arcandra
Tahar. Hormat dalam KBBI berarti menghargai (khidmat, sopan). Arti kata itu
juga bersifat positif yang menunjukkan kesan bahwa Pesiden memberhentikan
Arcandra dengan cara yang sopan.
5. Kesimpulan Analisis
Dari analisis-analisis di atas, peneliti meilhat bahwa mediaindonesia.com
ingin menekankan bahwa Arcandra masih diharapkan kembali menjabat sebagai
menteri ESDM. Hal itu bisa dilihat di awal struktur sintaksis, judul artikel ini
40
(Luhut Ingin Arcandra Kembali Jabat Menteri ESDM) terlihat mediaindonesia
setuju dengan pendapat Luhut Panjaitaan yang ingin Arcandra kembali.
Mediaindonesiai.com memakai pernyataan Luhut untuk mengkonstruk sosok
Arcandra adalah anak bangsa yang baik dan Indonesia membutuhkan manusia
seperti Arcandra. Istilah itu bisa membuat pembaca merasa Arcandra bisa
kembali menjabat kembali.
2. Analisis Artikel 2
Tabel 4.2 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel
Mediaindonesia.com 2
Perangkat Framing Unit
Pengamatan
Hasil Pengamatan
Struktur Sintaksis Judul Pemulihan Status Arcandra demi Kemanusiaan
Lead Pemerintah diharapkan jangan kejam kepada
Arcandra dalam proeses pemulihan
kewarganegaraan WNI Arcandra.
Latar Informasi Refly Harun berpendapat sangat kejam sekali
jika sesuai UU, proses 5 tahun karena Arcandra
saat itu stateless, tidak punya kewarganegaraan.
Kutipan Sumber Pernyataan Refly Harun yang berharap
pemerintah jangan kejam kepada Arcandra
karena Arcandra anak bangsa
Pernyataan
/Opini
Artikel ini ditulis berdasarkan pernyataan pakar
hukum tata negara Refly Harun dan Luhut
Binsar Panjaitan
Penutup Pernyataan Luhut Binsar Panjaitan bahwa
Arcandra Tahar memiliki banyak ide yang
dilahirkan
Struktur Skrip What Pemerintah diminta segera memulihkan status
kewarganegaraan mantan Menteri ESDM
Arcandra Tahar
Where Jakarta
When 4 September 2016
Who Arcandra Tahar
41
Unit
Pengamatan
Hasil Pengamatan
Why Karena ide dan pemikiran Arcandra yang
melakukan percepatan realisasi anggaran 2016
hingga 90%
How Pemulihan bisa dilakukan Presiden Joko
Widodo dengan mengeluarkan diskresi khusus
Struktur Tematik Paragraf,
proposisi,
kalimat,
hubungan antar
kalimat
Paragraf 1: Refly Harun meminta pemerintah
memulihkan status kewargaegaraan Arcandra
Tahar, yang bisa dilakukan oleh Presiden
Jokowi dengan mengeluarkan diskresi khusus
Paragraf 2: Refly Harun beranggapan jika
sesuai UU proses 5 tahun akan sangat kejam
karena Arcandra berstatus stateless
Paragraf 3: Proses pemulihan kewarganegaraan
Arcandra tidak sama dengan proses pemberian
kewarganegaraan Indonesia terhadap warga
negara asing (WNA)
Paragraf 4: Arcandra bukan WNA, karena itu
kewarganegaraannya harus dikembalikkan
Paragraf 5: Arcandra telah diberhentikan
sebagai Menteri ESDM karena memiliki
kewarganegaraan AS namun kemampuan
Arcandra masih dibutuhkan dan diketahui Ia
telah melepas kewarganegaraan AS miliknya
Paragraf 6: Refly Harun meminta agar
pemerintah jangan terlalu kejam karena
Arcandra juga anak bangsa Indonesia dan
berharap memulihkan status WNI Arcandra
Paragraf 7: Luhut Binsar Pandjaitan memuji ide
dan pemikiran Arcandra yang melakukan
realisasi anggaran 2016 hingga 90%
Paragraf 8: Luhut menjelaskan Arcandra
memiliki banyak ide seperti percepatan
realisasi anggaran 2016 dengan target 90%
yang bertujuan penghematan anggaran negara
Struktur Retoris Kata, idiom,
gambar/foto,
grafik
Penggunaan frasa „aset bangsa‟ dalam
menjelaskan sosok Arcandra yang memiliki
kemampuan dan dibutuhkan Indonesia
Penggunaan frasa „ diskresi khusus‟ dalam
menjelaskan cara pemulihan
kewarganegaraan Arcandra
42
Analisis:
1. Struktur Sintaksis
Dari judul artikel ini, dapat langsung diketahui bahwa artikel ini bertujuan
untuk memberikan gambaran kepada pembaca bahwa pemerintah harus
memaafkan Arcandra yang memiliki kewarganegraan AS. Pemerintah diharapkan
jangan kejam kepada Arcandra dalam proses pemulihan kewarganegaraan WNI
Arcandra sebab kemampuan Arcandra masih dibutuhkan oleh pemerintah.
Kutipan yang digunakan penulis adalah pernyataan Pakar Hukum Tata Negara
Refly Harun bahwa Ia berharap pemerintah jangan kejam kepada Arcandra yang
kemampuannya masih dibutuhkan agar Indonesia tidak kehilangan anak bangsa
sepertinya. Hal ini seolah mengajak pembaca untuk berpikir bahwa Arcandra
hanya memiliki kesalahan kecil sehingga pemerintah jangan kejam saat
menghukum Arcandra. Terlebih, saat itu Arcandra berstatus stateless, tidak
mempunyai kewarganegaraan.
Penutup artikel ini menggunakan pernyataan Luhut Binsar Panjaitan bahwa
Arcandra Tahar memiliki banyak ide yang dilahirkan seperti percepatan realisasi
anggaran 2016 dengan target 90% yang menghasilkan penghematan anggaran
negara. Hal itu juga seolah memperkuat anggapan bahwa adanya Arcandra di
kementerian ESDM akan memberikan dampak positif.
2. Struktur Skrip
Struktur skrip artikel sudah lengkap. Semua unsur 5W+1H sudah lengkap di
dalam artikel ini. Jika dilihat di unsur why, mediaindonesia.com ingin
menekankan makna kepada pembaca bahwa Pemerintah diminta segera
43
memulihkan status kewarganegaraan Arcandra Tahar karena ide dan pemikiran
Arcandra bisa melakukan percepatan realisasi anggaran 2016 hingga 90%.
3. Struktur Tematik
Dengan memerhatikan urutan tematik artikel ini, dapat diketahui bahwa
adanya harapan untuk memulihkan status kewargaegaraan Arcandra Tahar, yang
bisa dilakukan oleh Presiden Jokowi dengan mengeluarkan diskresi khusus. Di
bagian paragraf kedua, penulis menggunakan pernyataan Refly Harun untuk
menggambarkan keadaan Arcandra yang tidak memiliki kewarganegaaraan karena
telah membuang kewarganegaraan AS dan kewarganegaraan Indonesia belum
dipulihkan.
Di paragraf ketiga, .penulis juga menggunakan pernyataan Refly Harun untuk
memberikan gambaran bahwa proses pemulihan kewarganegaraan Arcandra tidak
sama dengan proses pemberian kewarganegaraan Indonesia terhadap warga
negara asing (WNA). Hal itu menjelaskan bahwa ada pengecualian yang diberikan
kepada Arcandra sebab Ia bukanlah WNA. Sehingga prosesnya bisa berbeda
dengan WNA.
Di bagian paragraf keempat, masih menggunakan Refly Harun untuk
menjelaskan bahwa Arcandra sudah kehilangan status WNI nya dan Ia bukan
WNA, karena itu kewarganegaraannya harus segera dikembalikkan. Di paragraf
kelima, penulis memberikan penjelasan bahwa Arcandra telah diberhentikan
sebagai Menteri ESDM karena memiliki kewarganegaraan AS namun
kemampuan Arcandra masih dibutuhkan oleh pemerintah dan diketahui Ia telah
melepas kewarganegaraan AS miliknya.
44
Di paragraf keenam yang juga menggunakan perrnyataan Refly Harun untuk
menyampaikan agar pemerintah jangan terlalu kejam karena Arcandra juga anak
bangsa Indonesia sehingga diharapkan pemerintah segera memulihkan status WNI
Arcandra. Di paragraf ketujuh, penulis menggunakan pernyataan Luhut Binsar
Pandjaitan yang memuji ide dan pemikiran Arcandra yang melakukan realisasi
anggaran 2016 hingga 90%.
Di penghujung artikel, penulis artikel tersebut mengutip pernyataan Luhut
Binsar Panjaitan. Selain menyebutkan bahwa Arcandra telah melepas
kewarganegaraan AS miliknya, penulis juga menyebutkan bahwa Arcandra
memiliki banyak ide yang melakukan percepatan realisasi anggaran 2016 hingga
90%.
4. Struktur Retoris
Temuan analisis retoris dalam artikel ini, difokuskan dalam unsur leksikon,
pemilihan kata dan pemakaian kata-kata tertentu. Penggunaan kata „aset‟ yang
menurut KBBI berarti sesuatu yang mempunyai nilai tukar, modal, dan kekayaan.
Hal itu menunjukkan bahwa keberadaan Arcandra merupakan aset milik Indonesia
yang jangan sampai hilang karena indonesia masih membutuhkan Arcandra.
Lalu dalam menjelaskan cara pemulihan kewarganegaraan Arcandra
menggunakan frasa „diskresi khusus‟. Jika dilihat dari kamus KBBI, kata
„diskresi‟ berarti mengambil keputusan sendiri dalam setiap situasi yang dihadapi.
Kata „khusus‟ berarti khas, istimewa, dan tidak umum. Disini kata khusus bersifat
postif. Hal Itu bisa menjelaskan bahwa Refly Harun berharap Presiden Jokowi
membuat keputusan sendiri yang istimewa agar bisa memulihkan status
kewarganegaraan Arcandra.
45
5. Kesimpulan Analisis
Mediaindonesia terlihat ingin mengkonstruksi sosok cerdas Arcandra Tahar
yang masih sangat dibutuhkan oleh Indonesia. Sehingga Pemerintah diharapkan
jangan terlalu kejam kepada Arcandra dan segera memulihkan status
kewarganegaraan Arcandra. Analisis skrip menemukan hal tu,
mediaindonesia.com menjelaskan prestasi Arcandra Tahar yang mampu
mempercepat realisasi anggaran. Hal itu juga terlihat dalam temuan analisis
retoris, mediaindonesia.com memakai frasa aset bangsa dalam menyebutkan
sosok Arcandra Tahar.
3. Analaisis Artikel 3
Tabel 4.3 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel
Mediaindonesia.com 3
Perangkat Framing Unit Pengamatan Hasil Pengamatan
Struktur Sintaksis Judul Arcandra Tahar bukan Penjahat
Lead Upaya Presiden Jokowi sudah tepat dalam
mempercepat proses pengembalian status
WNI Arcandra karena Arcandra bukan
penjahat
Latar Informasi Rencana Presiden Joko Widodo
mempercepat proses legalitas status
kewarganegaraan Arcandra Tahar sehingga
dapat diangkat kembali menjadi menjadi
Menteri ESDM
Kutipan Sumber Maksimus Ramses Lalongkoe:
Arcandra bukan seorang penjahat yang
perlu ditakuti sehingga pemberlakuan
undang-undang terhadapnya harus
diperketat
Upaya Jokowi mempercepat proses ini
bukan berarti Presiden melanggar UU
Pernyataan /Opini Keseluruhan artikel berita ini ditulis
berdasarkan pernyataan/opini Maksimus
Ramses Lalongkoe, Pengamat Politik,
Dosen Komunikasi Politik Universitas
46
Mercu Buana Jakarta
Penutup Pernyataan penulis rencana Presiden Jokowi
mempercepat proses kewarganegaraan
Arcandra menuai pro dan kontra sejumlah
pihak termasuk sejumlah anggota DPR RI
Perangkat Framing Unit Pengamatan Hasil Pengamatan
Struktur Skrip What Pengembalian status WNI Arcandra Tahar
Where Jakarta
When 8 September 2016
Who Arcandra Tahar
Why Karena Arcandra Tahar bukan seorang
penjahat dan Ia adalah sosok yang
dibutuhkan Indonesia maka perlu adanya
ruang kebijakan yang bersifat terbuka
How Tidak ada dalam artikel
Struktur Tematik Paragraf, proposisi,
kalimat, hubungan
antar kalimat
Paragraf 1: Maksimus Ramses Lalongkoe
berpendapat bahwa upaya presiden Joko
Widodo mempercepat proses legalitas status
kewargnegaraan Arcandra sudah tepat
Paragraf 2: Arcandra bukan seorang
penjahat yang perlu ditakuti dan sosoknya
juga dibutuhkan bangsa Indonesia
Paragraf 3: Pernyataan Makismus Ramses,
Arcandra sosok yang diperlukan Indonesia
maka perlu adanya ruang kebijakan yang
berrsifat terbuka
Paragraf 4: Upaya Presiden Jokowi
mempercepat proses bukan berarti Presiden
Jokowi melanggar UU
Paragraf 5: Upaya tersebut menuai pro dan
kontra sejumlah pihak termasuk sejumlah
anggota DPR RI
Struktur Retoris Kata, idiom,
gambar/foto, grafik
Penggunaan frasa „sudah tepat‟
menekankan bahwa upaya presiden
Jokowi dalam pengembalian status WNI
Arcandra sudah benar dan tidak harus di
permasalahkan lagi.
Penggunaan frasa „bukan penjahat‟
mengartikan bahwa masalah Arcandra
berkewarganegaraa ganda bukanlah
kejahatan besar.
47
Analisis:
1. Struktur Sintaksis
Judul yang dipakai artikel ini (Pengamat: Arcandra Tahar Bukan Penjahat)
berupaya menggambarkan Arcandra Tahar sebagai sosok yang tidak melakukan
kejahatan. Di satu sisi, judul ini menempatkan posisi Arcandra sebagai sosok yang
harus dibantu dalam memercepat proses legalitas status kewarganegaraannya.
Lead yang dipakai menyebutkan bahwa upaya Presiden Jokowi sudah tepat
dalam mempercepat proses pengembalian status WNI Arcandra dan upaya
tersebut bukan berarti Presiden melanggar UU. Seperti yang tercantum dalam
kutipan penulis yang menggunakan pernyataan Maksimus Ramses Lalongkoe :
Upaya Jokowi mempercepat proses ini bukan berarti Presiden melanggar UU,
kasus yang menimpa Arcandra sifatnya Akuistis yang dapat ditangani secara baik
tanpa harus dipersulit.
Disini, Arcandra juga digambarkan bukan seorang sosok penjahat dengan
memiliki dua kewarganegaraan. Hal itu dapat diartikan kasus yang menimpa
Arcandra bukanlah hal yang serius sehingga pemerintah dapat memprosesnya
dengan cepat. Artikel ditutup dengan mengutip pernyataan penulis rencana
Presiden Jokowi mempercepat proses kewarganegaraan Arcandra menuai pro dan
kontra sejumlah pihak termasuk sejumlah anggota DPR RI.
2. Struktur Skrip
Temuan analisis Skrip menemukan bahwa mediaindonesia.com ingin
menekankan kembali bahwa Arcandra Tahar bukan seorang penjahat hanya
karena memiliki kewarganegaraan Amerika Serikat. Selain itu, terlihat di unsur
48
Why struktur ini bahwa Arcandra adalah sosok yang dibutuhkan Indonesia maka
perlu adanya ruang kebijakan yang bersifat terbuka.
Disini kita juga bisa melihat upaya penulis untuk menyampaikan
penggambaran bahwa Arcandra adalah seseorang yang dibutuhkan Indonesia
sehingga perlu adanya langkah cepat untuk memproses kewarganegaraan
Arcandra.
3. Struktur Tematik
Di paragraf pertama, disebutkan bahwa pengamat politik Maksimus Ramses
Lalongkoe berpendapat bahwa upaya presiden Joko Widodo mempercepat proses
legalitas status kewargnegaraan Arcandra sudah tepat. Di bagian paragraf kedua,
dijelaskan bahwa Arcandra bukan seorang penjahat yang perlu ditakuti dan
sosoknya juga dibutuhkan bangsa Indonesia.
Di paragraf ketiga, penulis menyampaikan dengan menggunakan pernyataan
Makismus Ramses, Arcandra sosok yang diperlukan Indonesia maka perlu adanya
ruang kebijakan yang berrsifat terbuka. Lalu, di paragraf keempat, disampaikan
bahwa upaya Presiden Jokowi mempercepat proses bukan berarti Presiden Jokowi
melanggar UU. Di paragraf terakhir, penulis menjelaskan bahwa upaya tersebut
menuai pro dan kontra sejumlah pihak termasuk sejumlah anggota DPR RI.
4. Struktur Retoris
Di struktur ini, terlihat upaya untuk sekali lagi menegaskan kepada pembaca
bahwa Arcandra bukan penjahat yang melakukan kesalahan besar. Penggunaan
frasa „sudah tepat‟ pada paragraf pertama yang bisa dikatakan bahwa upaya
49
presiden Jokowi dalam pengembalian status WNI Arcandra sudah benar dan tidak
harus di permasalahkan lagi.
Penggunaan frasa „bukan penjahat‟ jika dilihat arti kata „bukan‟ dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia yaitu berlainan dengan sebenarnya (dipakai untuk
menyangkal). Dapat disimpulkan hal itu merupakan penyangkalan dalam
penggambaran sosok Arcandra yang melakukan kesalahan bukan berarti Ia adalah
seorang penjahat. Sehingga penyelesaian kasus Arcandra tersebut dipersulit dan
disamakan dengan penjahat. Hal itu menegaskan bahwa artikel ini ingin
mengarahkan pembaca sebenarnya Arcandra hanyalah manusia yang biasa dan
bisa saja melakukan kesalahan.
5. Kesimpulan Analisis
Mediaindonesia.com ingin menekankan Arcandra bukanlah seorang penjahat
jika kesalahannya hanya memiliki kewarganegaraan asing. Di artikel ini terlihat
juga upaya mediaindonesia.com menonjolkan sosok Arcandra adalah orang yang
dibutuhkan oleh Indonesia. Temuan analisis Skrip menemukan hal itu,
mediaindonesia menekankan makna tujuan pengembalian status WNI bagi
Arcandra. Temuan analisis retoris juga menemukan bahwa mediaindonesia.com
menyangkal jika Arcandra disamakan dengan seorang penjahat.
50
4. Analisis Artikel 4
Tabel 4.4 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel
Mediaindonesia.com 4
Perangkat Framing Unit Pengamatan Hasil Pengamatan
Struktur Sintaksis Judul Arcandra bisa Jadi Menteri Lagi
Lead Jusuf Kalla menyebutkan adanya
kemungkinan Arcandra kembali menjadi
menteri ESDM karena pemerintah telah
memulihkan status WNI Arcandra.
Latar Informasi Presiden memiliki hak prerogratif dalam
pemilihan menteri dan Menteri Hukum dan
HAM Yasonna Laoly meneguhkan status
WNI Arcandra melalui Surat Keputusan
bernomor AHU-1 AH.10.01 Tahun 2016
Kutipan Sumber Pernyataan Jusuf Kalla bahwa ada hak
prerogratif Presiden Jokowi dalam
pemilihan menteri
Pernyataan /Opini Pasti ada kemungkinan presiden
memakai hak prerogratifnya dalam
pemilihan menteri
Wajar jika DPR tidak setuju semua
dalam proses pengembalian status
kewarganegaraan Arcandra
Penutup Pernyataan penulis bahwa peneguhan status
WNI Arcandra ditetapkan Menteri Hukum
dan HAM Yasonna Laoly melalui Surat
Keputusan bernomor AHU-1 AH.10.01
Tahun 2016
Struktur Skrip What Adanya hak kemungkinan Arcandra Tahar
kembali menduduki posisi sebagai Menteri
ESDM.
Where Jakarta
When 8 September 2016
Who Arcandra Tahar
Why Karena menurut Jusuf Kalla ada hak
prerogratif Presiden Jokowi dalam
pemilihan menteri.
51
How Pemerintah lewat Kementerian Hukum dan
HAM telah memulihkan status
kewarganegaraan Arcandra
Struktur Tematik Paragraf, proposisi,
kalimat, hubungan
antar kalimat
Paragraf 1: Jusuf Kalla menyebutkan sangat
terbuka kemungkinan Arcandra kembali
menduduki posisi menteri ESDM
Paragraf 2: Jusuf Kalla mengingatkan
pemilihan menteri adalah hak prerogratif
Presiden Jokowi
Paragraf 3: Jusuf Kalla berpendapat wajar
jika anggota DPR tidak setuju semua dalam
proses pengembalian status
kewarganegaraan Arcandra
Paragraf 4: Pemerintah telah mengukuhkan
lagi status WNI Arcandra
Paragraf 5: Penulis mengutip Pasal 23
Perangkat Framing Unit Pengamatan Hasil Pengamatan
Undang-Undang Kewarganegaraan yang
menjelaskan bahwa status WNI seseorang
hilang jika yang bersangkutan memperoleh
kewarganegaraan lain karena kemauan
sendiri
Paragraf 6: Otoritas AS mengabulkan
permohonan pencabutan kewarganegaraan
Arcandra lewat penerbitan sertifikat
kehilangan kewarganegaraann
Paragraf 7: Presiden Jokowi masih
menunggu laporan kronologis peneguhan
status WNI Arcandra
Paragraf 8: Peneguhan status WNI Arcandra
telah ditetapkan oleh Menteri Hukum dan
HAM Yasonna Laoly melalui Surat
Keputusan bernomor AHU-1 AH.10.01
Tahun 2016
Struktur Retoris Kata, idiom,
gambar/foto, grafik
- Penggunaan kata „wajar‟
- Penggunaan frasa „terbuka
kemungkinan‟ yang menjelaskan bahwa
adanya kesempatan untuk Arcandra bisa
kembali menjabat sebagai menteri
ESDM
Analisis:
1. Struktur Sintaksis
Judul yang digunakan dalam artikel ini (Arcandra Bisa Jadi Menteri Lagi)
menjelaskan bahwa penulis mengarahkan pembaca kepada kesalahan Arcandra
52
yang memiliki kewarganegaraan ganda bisa dimaklumi dan dimaafkan. Dengan
menggunakan kutipan-kutipan pernyataan Jusuf kalla, penulis berusaha
memberikan gambaran bahwa Arcandra masih bisa menjadi menteri ESDM lagi
jika Presiden menggunakan hak prerogratifnya dalam memilih lagi Arcandra
sebagai menteri ESDM.
Penggunaan lead (sudut pandang) dari Jusuf Kalla, Wakil Presiden sebagai
sumber berita digunakan oleh penulis untuk mengajak pembaca mengingat bahwa
ada hak prerogratif Presiden untuk pemilihan menteri. Dengan hak tersebut,
Presiden Jokowi dibebaskan dalam memilih siapa menteri yang diinginkan
Presiden Jokowi sebagai menteri ESDM. Penulis artikel berita juga mengarahkan
pembaca bahwa Arcadra Tahar juga memiliki kesempatan tersebut, karena
pemerintah lewat Kementerian Hukum dan HAM telah memulihkan status
Arcandra sebagai WNI.
Dengan kembalinya status WNI Arcandra tersebut membuka kemungkinan
menjabat kembali sebagai menteri ESDM. Penulis juga mencatumkan peneguhan
status WNI Arcandra yang ditetapkan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly
melalui Surat Keputusan bernomor AHU-1 AH.10.01 Tahun 2016 yang dipakai
sebagai penutup artikel. Hal itu dimaksudkan untuk mengajak pembaca untuk
percaya bahwa Arcandra sudah mendapatkan kembali status WNI.
2. Struktur Skrip
Temuan analisis skrip terlihat mediaindonesia.com ingin menyampaikan
kepada pembaca salah satu alasan Arcandra masih bisa kembali menjadi menteri
ESDM. Alasan tersebut terlihat di unsur Why struktur ini, yaitu adanya hak
53
prerogratif Presiden Jokowi sehingga adanya kemungkinan Arcandra kembali
dipilih oleh Presiden Jokowi untuk menjabat sebagai menteri ESDM.
Mediaindonesia.com juga menjelaskan kembali alasan bagaimana Arcandra
diberhentikan oleh Presiden Jokowi dari jabatan menteri ESDM. Pada paragraf ke
empat dan ke enam memiliki unsur How, mediaindonesia.com menjelaskan
kesalahan Arcandra Tahar yang memiliki kewarganegaraan asing mengakibatkan
kehilangan kewarganegaraan Indonesia. Hal tersebut membuat Presiden
memberhentikan Arcandra dari jabatan menteri ESDM. Namun, penulis juga
menyampaikan bahwa otoritas AS mengabulkan permohonan pencabutan
kewarganegaraan Arcandra lewat penerbitan sertifikat kehilangan
kewarganegaraan. Hal tersebut menguatkan bahwa Arcandra sudah melepaskan
kewarganegaraan AS.
Peneliti juga melihat upaya meddiaindonesia.com untuk menyampaikan
bahwa adanya perdebatan di anggota DPR dalam proses pengembalian status
kewarganegaraan Arcandra, namun perdebatan tersebut hal wajar. Dengan
menyebutkan pernyataan Jusuf Kalla, hal tersebut menguatkan juga bahwa
perdebatan di anggota DPR adalah wajar dan tidak terlalu dipermasalahkan.
3. Struktur Tematik
Temuan tematik menemukan upaya mediaindonesia.com untuk memberikan
gambaran bahwa Arcadra masih bisa menjadi menteri lagi jika presiden
menggunakan hak prerogatif dalam pemilihan menteri. Paragraf pertama berisi
pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menyebutkan sangat terbuka
kemungkinan Arcandra Tahar kembali menduduki posisi sebagai Menteri ESDM
54
karena pemerintah lewat Kementerian Hukum dan HAM telah memulihkan status
Arcandra sebagai WNI.
Paragraf Kedua, masih dengan mengutip pernyataan Jusuf Kalla bahwa
Presiden Jokowi memiliki hak prerogratif yang memberikan kebebasan kepada
Presiden dalam memilih seseorang yang dikehendakinya untuk menjabat sebagai
menteri ESDM. Paragraf ketiga, Jusuf Kalla memberikan pernyataan bahwa hal
yang wajar adanya perdebatan di DPR dalam menanggapi proses pengembalian
status kewarganegaraan Arcandra.
Paragraf keempat, penulis memberikan gambaran bahwa Arcandra sudah
menjadi WNI lagi karena pemerintah telah mengukuhkan lagi status WNI
Arcandra. Penulis juga menjelaskan bahwa Arcandra telah kehilangan status WNI
karena diketahui memegang paspor AS dan menekankan jika status WNI
Arcandra tidak pernah dicabut. Paragraf selanjutnya, penulis menjelaskan bahwa
presiden memberhentikan Arcandra dengan hormat dari jabatan menteri ESDM
dan penulis juga menegaskan bahwa pemerintah AS telah mencabut
kewarganegaraan Arcandra lewat penerbitan sertifikat kehilangan
kewarganegaraan.
Paragraf penutup berisi penjelasan peneguhan status WNI Arcandra
ditetapkan menteri Hukum dan HAM Yasonna Laloy melalui Surat Keputusan
bernomor AHU-1 AH.10.01 Tahun 2016.
4. Struktur Retoris
Penggunaan kata „kemungkinan‟ yang menurut KBBI berarti tingkat terjadinya
peristiwa itu rendah. Dalam frasa „terbuka kemungkinan‟ mengartikan bahwa bisa
saja Arcandra kembali menjabat sebagai Menteri lagi. Disini terlihat lagi upaya
55
untuk menegaskan kepada pembaca bahwa bahwa adanya kesempatan untuk
Arcandra bisa kembali menjabat sebagai menteri ESDM. Penulis menggunakan
pernyataan Jusuf Kalla yang menyebutkan bahwa sangat terbuka kemungkinan
Arcandra Tahar kembali menduduki posisi sebagai Menteri ESDM.
5. Kesimpulan Analisis
Temuan keseluruhan analisis di atas menunjukkan bahwa
mediaindonesia.com ingin menekankan kembali bahwa adanya kemungkinan
Arcandra kembali menjadi Menteri. mediaindonesia.com menggunakan
pernyataan Wapres Jusuf Kalla terlihat menguatkan kesempatan bagi Arcandra
kembali menduduki jabatan Menteri ESDM. Temuan analisis retoris juga
memperkuat anggapan tersebut, mediaindonesia.com menggunakan frasa „terbuka
kemungkinan‟ untuk menegaskan kepada pembaca bahwa Arcandra bisa menjadi
menteri kembali dengan menggunakan hak prerogratis Presiden.
5. Analisis Artikel 5
Tabel 4.5 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel
Mediaindonesia.com 5
Perangkat Framing Unit Pengamatan Hasil Pengamatan
Struktur Sintaksis Judul Hak Jokowi Angkat Arcandra Jadi „Pembantunya‟
Lead Pengangkatan menteri adalah hak presiden,
terserah presiden siapa yang akan diangkatnya jadi
pembantunya
Latar Informasi Pengangkatan kembali Arcandra Tahar menjadi
menteri merupakan hak prerogratif presiden
Kutipan Sumber Zulkifli Hasan mempertegas menyarankan untuk
saatnya memberikan kesempatan yang seluas-
luasnya kepada Jokowi untuk mempergunakan
hak prerogratifmya sebagai presiden
56
Perangkat Framing Unit Pengamatan Hasil Pengamatan
Pernyataan /Opini Keseluruhan artikel ini ditulis berdasarkan
pernyataan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan
Penutup Pernyataan penulis yang menjelaskan bahwa
Presiden telah memberhentikan Arcandra Tahar
sebagai Menteri ESDM karena diketahui
berkewarganegaraan AS dan pemerintah
mengukuhkan kembali status WNI milik Arcandra
Struktur Skrip What Presiden mempunyai kebebasan untuk
mengangkat kembali Arcandra sebagai menteri
ESDM lagi
Where Padang, Sumatera Barat
When 16 September 2016
Who Arcandra Tahar
Why Karena Presiden memiliki hak prerogratif dalam
memilih siapa menteri yang akan diangkat dan
membantunya
How Memberikan kesempatan kepada Presiden Jokowi
untuk mempergunakan hak prerogratif sebagai
Presiden
Struktur Tematik Paragraf,
proposisi, kalimat,
hubungan antar
kalimat
Paragraf 1: Pengangkatan kembali Arcandra Tahar
menjadi menteri merupakan hak prerogratif
presiden
Paragraf 2: Pernyataan Zulkifli Hasan yang
menjelaskan bahwa pegangkatan menteri hak
presiden, jadi terserah presiden ingin mengangkat
siapa jadi menterinya
Paragraf 3: Pernyataan Miko Kamal yang menilai
tindakan pemerintah yang meneguhkan
kewarganegaraan Arcandra Tahar sudah tepat
Paragraf 4: secara hukum Arcandra belum
kehilangan kewarganegaraan karena pemerintah
belum pernah mencatatkanya dalam lembaran
negara
Paragraf 5: Secara hukum, tidak ada beban
pemerintahan Jokowi untuk mengangkat kembali
Arcandra Tahar sebegai menteri ESDM
Paragraf 6: Presiden telah memberhentikan
Arcandra Tahar sebagai Menteri ESDM karena
57
Perangkat Framing Unit Pengamatan Hasil Pengamatan
diketahui berkewarganegaraan AS dan pemerintah
mengukuhkan kembali status WNI milik Arcandra
Struktur Retoris Kata, idiom,
gambar/foto,
grafik
Penggunaan kata „terserah‟ dalam pernyataan
kutipan Zulkifli Hasan
Penggunaan kata „mengukuhkan‟
Analisis:
1. Struktur Sintaksis
Dari pengamatan struktur ini, mediaindonesia.com berupaya menyampaikan
bahwa Presiden Jokowi memiliki kebebasan untuk memilih menteri yang
diinginkannya. Hal tersebut diperkuat dengan judul yang dipilih (Hak Jokowi
Angkat Arcandra Jadi „Pembantunya‟). Dari judul itu bisa dimaksudkan
mediaindonesia.com ingin menyampaikan bahwa Preiden memiliki hak yang
membebaskan dirinya bisa memilih seseorang untuk menjadi menteri yang siap
membantunya dalam tugas negara.
Pemilihan lead yang dipakai juga menunjukkan bahwa mediaindonesia.com
ingin menekankan bahwa proses pengangkatan menteri adalah hak prerogratif
presiden. Begitupun dengan pemilihan kutipan yang dimuat di dalam artikel
hanya berasal dari satu sumber yaitu pernyataan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.
Dibagian penutup, terdapat pernyataan penulis yang mengingatkan kemblai
bahwa Presiden telah memberhentikan Arcandra Tahar sebagai Menteri ESDM
karena diketahui berkewarganegaraan AS dan pemerintah mengukuhkan kembali
status WNI milik Arcandra
2. Struktur Skrip
Artikel ini sudah memiliki kelengkapan dalam unsur 5W+1H. Dari struktur ini
juga masih dapat kita lihat upaya mediaindonesia.com untuk meyampaikan
58
adanya suatu kesempatan Arcandra kembali menjadi menteri. Hal itu terlihat di
unsur what yang menjadi isu utama artikel ini. Ini menggambarkan bahwa
Arcandra masih bisa diterima menjadi menteri jika memang Presiden
menginginkan Ia menjadi menteri ESDM kembali.
Hal itu bisa mengartikan bahwa kasus kewarganegaraan ganda Arcandra tidak
berpengaruh dengan pemilihan menteri. Karena Presiden memiliki hak prerogratif
dalam memilih siapa menteri yang akan diangkat dan membantunya. Penulis juga
mengarahkan pembaca dengan menggunakan kutipan pernyataan Zulkifli Hasan
yang terdapat di unsur how, agar masyarakat memberikan kesempatan kepada
Presiden Jokowi untuk mempergunakan hak prerogratif sebagai Presiden.
3. Struktur Tematik
Jika diperhatikan, paragraf pertama dan kedua artikel ini telah mencakup tema
yang diangkat dalam artikel secara keseluruhan yaitu Pengangkatan kembali
Arcandra Tahar menjadi menteri merupakan hak prerogratif presiden. Pada
paragraf ketiga, dengan menggunakan pernyataan Miko Kamal yang menilai
tindakan pemerintah yang meneguhkan kewarganegaraan Arcandra Tahar sudah
tepat.
Pada paragraf berikutnya, penulis menjelaskan bahwa secara hukum Arcandra
belum kehilangan kewarganegaraan karena pemerintah belum pernah
mencatatkanya dalam lembaran negara. Di paragraf kelima, disebutkan bahwa
secara hukum, tidak ada beban pemerintahan Jokowi untuk mengangkat kembali
Arcandra Tahar sebegai menteri ESDM.
Paragraf penutup merupakan penjabaran dari penulis bahwa Presiden telah
memberhentikan Arcandra Tahar sebagai Menteri ESDM karena diketahui
59
berkewarganegaraan AS dan pemerintah mengukuhkan kembali status WNI milik
Arcandra
4. Struktur Retoris
Temuan retoris melihat apenggunaan kata „terserah‟ dalam pernyataan kutipan
Zulkifli Hasan di paragraf kedua yang menekankan bahwa Presiden Jokowi sangat
dibebaskan memilih siapa saja seseorang yang ingin dijadikan menteri. Ini
dimaksudkan kepada pembaca bahwa tidak ada yang bisa menghalangi hak
prerogratif Presiden dalam pemilihan menteri. Penulis juga mengarahkan kepada
pembaca bahwa kita harus memberikan kebebasan Presiden dalam memilih
sesorang yang dipercayainya sebagai menteri.
Peggunaan kata „mengukuhkan‟ yang berarti menguatkan atau memperkuat,
mengesahkan, menetapkan (tentang kedudukan, jabatan). Arti tersebut bersifat
positif dalam menjelaskan bahwa status kewarganegaraan Arcandra telah
disahkan kembali oleh Menhukam. Ha itu bisa menjadi penguat bagi Arcandra
jika ingin kembali menjabat sebagai ESDM.
5. Kesimpulan Analisis
Mediaindonesia.com memfokuskan adanya hak prerogratif yang dimiliki oleh
Presiden dalam pemilihan menteri. Karena dengan hak prerogratif tersebut
membuka peluang bagi Arcandra bisa kembali mejabat sebagai menteri. Dari awal
analisis sintaksis menemukan judul dan lead yang digunakan sudah bisa
menjelaskan bahwa Presiden Jokowi memiliki hak khusus untuk mengangkat
Arcandra menjadi pembantunya.
60
B. Bingkai Pemberitaan Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Di
Republika.co.id
1. Analisis Artikel 1
Tabel 4.6 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel
Republika.co.id 1
Perangkat Framing Unit Pengamatan Hasil Pengamatan
Struktur Sintaksis Judul Pengamat: Menteri ESDM Harus Punya
Nasionalisme
Lead Indonesia membutuhkan sosok menteri yang
tak hanya profesional dalam mengelola sektor
ESDM tapi juga harus memiliki jiwa
nasionalisme
Latar Informasi Sektor energi pernah menjadi sumber
pendapatan terbesar bagi negara namun
beberapa waktu terakhir sumbangan tersebut
dalam anggaran pendapat dan belanja negara
menurun
Kutipan Sumber Pernyataan Komasidi Notonegoro yang
menilai sosok menteri ESDM ke depan harus
memiliki jiwa nasionalisme dan peduli
terhadap keberlangsungan bangsa
Pernyataan /Opini Keseluruhan artikel ini menggunakan
peryataan Komaidi Notonegoro, Direktur
Eksekutif Reforminer Institute
Penutup Pernyataan penulis yang menjelaskan bahwa
Arcandra Tahar telah dicopot secara hormat
sebagai menteri ESDM karena memiliki
paspor Amerika Serikat
Struktur Skrip What Indonesia membutuhkan sosok menteri yang
memiliki jiwa nasionalisme agar bisa
berkomitmen memakmurkan masyarakat
Where Jakarta
When 20 Agustus 2016
61
Perangkat Framing Unit Pengamatan Hasil Pengamatan
Who Arcandra Tahar
Why Karena ada penurunan pendapatan dalam
sektor energi pada APBN yang sebelumnya
pernah menjadi sumber pendapatan tersebar
How Tidak ada dalam artikel
Struktur Tematik Paragraf,
proposisi, kalimat,
hubungan antar
kalimat
Paragraf 1: Komaidi Notonegoro meniai
sosok menteri ke depan harus memiliki jiwa
nasionalisme dan peduli terhadap
keberlangsungan bangsa
Paragraf 2: Kutipan pernyataan Komaidi
Notonegoro bahwa kasus Arcandra Tahar
menjadi pelajaran dalam memilih menteri itu
yang paling penting adalah integritas dan
kepemimpinan
Paragraf 3: Pernyataan Komaidi Notonegoro
bahwa sektor energi pernah menjadi sumber
pendapatan terbesar dan beberapa waktu
terakhir mengalami penurunan
Paragraf 4: Indonesia membutuhkan sosok
menteri yang tak hanya profesional dalam
mengelola sektor tersebut dan juga
berkomitmen dalam memakmurkan
masyarakat
Paragraf 5: Negara butuh sosoh dan figur
yang integritasnya paling utama
Paragraf 6: Pernyataan penulis yang
menjelaskan bahwa Arcandra Tahar telah
dicopot secara hormat sebagai menteri ESDM
karena memiliki paspor Amerika Serikat
Struktur Retoris Kata, idiom,
gambar/foto,
grafik
Penggunaan kata „dicopot‟ dalam
menjelaskan pemberhentian Arcandra karena
kasus kewarganegaraan gandanya
Analisis:
1. Struktur Sintaksis
Dari struktur sintaksis, dapat dilihat dari judul artikel ini (Pengamat: Menteri
ESDM Harus Punya Nasionalisme) bahwa penulis berusaha menyudutkan
Arcandra Tahar yang dinilai kurang memiliki jiwa nasionalisme karena ia
diketahui memiliki dua kewarganegaraan. Lead yang digunakan oleh penulis juga
62
mengajak pembaca bahwa sosok menteri yang lebih dibutuhkan masyarakat harus
memiliki jiwa nasionalisme bukan hanya profesional dalam mengelola sektor
ESDM dan diharapkan agar peduli terhadap keberlangsungan bangsa.
Dengan menggunakan pernyataan-pernyataan Komaidi Notonegoro, Direktur
Eksekutif Reforminer Institute, penulis berusaha memberikan gambaran bahwa
sosok menteri yang dibutuhkan adalah seseorang yang memiliki jiwa
nasionalisme dan peduli terhadap keberlangsungan bangsa. Penutup artikel ini
menggunakan pernyataan penulis yang mengingatkan kembali bahwa Arcandra
Tahar telah dicopot secara hormat sebagai menteri ESDM karena memiliki paspor
Amerika Serikat.
2. Struktur Skrip
Artikel ini kurang memiliki unsur How dalam kelengkapan unsur 5W+1H.
Dari struktur skrip, dapat dilihat bahwa tujuan penulisan lebih menekankan bahwa
menteri harus memiliki jiwa nasionalisme agar bisa berkomitmen memakmurkan
masyarakat. Dalam unsur why dari struktur ini dijelaskan bahwa ada penurunan
pendapatan dalam sektor energi pada APBN yang sebelumnya pernah menjadi
sumber pendapatan tersebar.
Kita dapat juga melihat upaya penulis yang ingin menyampaikan pesan tersirat
dengan menggunakan penilaian dari Komaidi Notonegoro. Jika Arcandra Tahar
memiliki kesalahan karena tidak memiliki jiwa nasionalisme sehingga bisa
mengantongi paspor Amerika Serikat.
3. Struktur Tematik
Secara tematik, penulis artikel ini sekali lagi ingin menyudutkan Arcandra
Tahar yang diketahui memiliki paspor Amerika. Sebab hal itu, di artikel ini
63
penulis ingin menekankan bahwa Arcandra kurang memiliki jiwa nasionalisme.
Paragraf pertama dan kedua dijelaskan bahwa Komaidi Notonegoro menilai sosok
menteri ke depan harus memiliki jiwa nasionalisme dan peduli terhadap
keberlangsungan bangsa.
Di paragraf ketiga, pernyataan Komaidi Notonegoro bahwa sektor energi
pernah menjadi sumber pendapatan terbesar dan beberapa waktu terakhir
mengalami penurunan. Paragraf keempat, disebutkan bahwa Indonesia
membutuhkan sosok menteri yang tak hanya profesional dalam mengelola sektor
tersebut dan juga berkomitmen dalam memakmurkan masyarakat.
Pada paragraf selanjutnya dijelaskan bahwa negara butuh sosoh dan figur yang
integritasnya paling utama. Di paragraf terakhir, artikel ini menggunakan
pernyataan penulis yang menjelaskan bahwa Arcandra Tahar telah dicopot secara
hormat sebagai menteri ESDM karena memiliki paspor Amerika Serikat.
4. Struktur Retoris
Di artikel ini, penggunaan kata „ dicopot‟ bersifat negatif. Menurut KBBI
berarti terlepas, keluar. Kata tersebut dipakai untuk menjelaskan posisi Arcandra
sebagai menteri ESDM yang diberhentikan karena memiliki kewarganegaraan
Amerika.
5. Kesimpulan Analisis
Republika.co.id memposisikan dirinya sebagai pengkritik Arcandra yang
dinilai tidak memiliki jia nasionalisme. Temuan analisis skrip melihat
republika.co.id mengkonstruksi peristiwa ini bahwa Indonesia membutuhkan
sosok menteri yang memiliki jiwa nasionalisme agar bisa berkomitmen
memakmurkan masyarakat. Analisis sintaksis juga melihat judul artikel yang
64
dipakai mengajak kepada pembaca untuk mengkritisi pemerintah yang harus
mencari sosok menteri ESDM memiliki jiwa nasioalisme dan peduli terhadap
keberlangsungan bangsa.
2. Analisis Artikel 2
Tabel 4.7 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel
Republika.co.id 2
Perangkat Framing Unit Pengamatan Hasil Pengamatan
Struktur Sintaksis Judul Ada Diskriminasi Hukum Jika Arcandra
Kembali Jadi Menteri ESDM
Lead Firman Noor menilai akan ada
diskriminasi hukum jika Arcanda Tahar
diangkat kembali sebagai menteri ESDM.
Latar Informasi Prsedur mendapatkan Warga Negara
Indonesia harus berlaku sama bagi semua
Kutipan Sumber Firman Noor, sebagai pengamat politik
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia:
Meski Arcanda orang cerdas dan
baik, secara legal-formal itu
diskriminasi namanya
Semua warga negara memiliki
aturan yang sama, baik Ia brilian
atau tidak, tua atau muda, orang kota
atau orang perbatasan harus
diberlakukan sama
Arcandra bisa saja sekedar jadi
advisor
Pernyataan /Opini Secara keseluruhan artikel ditulis
berdasarkan pernyataan dari Firman Noor
Penutup Kutipan pernyataan Firman Noor yang
menjelaskan Arcandra bisa saja sekedar
jadi advisor
Struktur Skrip What Adanya diskriminasi hukum bila
Arcandra Tahar diangkat kembali
menjadi menteri ESDM
Where 7 September 2016
When Jakarta
65
Perangkat Framing Unit Pengamatan Hasil Pengamatan
Who Arcandra Tahar
Why Karena prosedur mendapatkan Warga
Negara Indonesia (WNI) harus berlaku
sama bagi semua
How Tidak ada dalam artikel
Struktur Tematik Paragraf, proposisi,
kalimat, hubungan
antar kalimat
Paragraf 1: Firman Noor menilai akan
ada diskrimiasi hukum bila Arcandra
diangkat kembali sebagai menteri ESDM
Paragraf 2: Firman Noor menjelaskan
prosedur mendapatkan Warga Negara
Indonesia (WNI) harus berlaku sama bagi
semua
Paragraf 3: Kutipan pernyataan Firman
Noor, meski Arcandra Tahar oang cerdas
dan baik, secara legal-formal itu
diskriminasi namanya
Paragraf 4: Seharusnya semua warga
negara memiliki aturan yang sama
Paragra 5: Dorongan agar Arcandra
dikembalikan sebagai menteri ESDM
justru enciderai hukum
Paragraf 6: Pernyataan penulis jika
Presiden masih berharap kepada
Arcandra, menurutnya tidak perlu
menjadi menteri
Paragraf 7: Kutipan pernyataan Firman
Noor yang menjelaskan Arcandra bisa
saja sekedar jadi advisor
Struktur Retoris Kata, idiom,
gambar/foto, grafik
Penggunaan kata „ diskriminasi‟
Analisis:
1. Struktur Sintaksis
Dari struktur sintaksis, dapat dilihat dari judul artikel ini berupaya
memberikan gambaran yang jelas tentang akan adanya diskriminasi hukum yang
dilakukan pemerintah jika memang Arcandra Tahar diangkat kembali menjadi
menteri ESDM. Lead yang digunakan juga mendukung upaya tersebut. Arcandra
66
dikatakan tidak melewati prosedur yang sesuai aturan seperti warga negara
lainnya untuk mendapatkan status WNI nya.
Sejalan dengan dua hal di atas, penulis menggunakan kutipan sumber Firman
Noor untuk memperkuat gambaran tersebut. Firman Noor menyatakan bahwa
semua warga negara memiliki aturan yang sama, baik Ia brilian atau tidak, tua
atau muda, orang kota atau orang perbatasan harus diberlakukan sama. Walaupun
Arcanda orang cerdas dan baik, secara legal-formal itu diskriminasi namanya.
Hal ini dilakukan untuk membangun anggapan pembaca bahwa Pemerintah
akan terlihat mengistimewakan Arcandra Tahar jika kembali mengangkat
Arcanndra menjadi menteri ESDM. Penulis juga hendak membangun anggapan
bahwa Presiden masih berharap Arcandra bisa kembali menjabat sebagai menteri
ESDM.
2. Struktur Skrip
Tinjauan struktur memberikan gambaran bahwa memang ada diskriminasi
yang dilakukan pemerintah agar Arcandra tahar kembali menjadi menteri ESDM.
Hal itu ditempatkan di unsur what, sebagai isu utama dalam artikel berita ini.
Dalam unsur why, dijelaskan bahwa prosedur mendapatkan Warga Negara
Indonesia (WNI) harus berlaku sama bagi semua. Baik orang tersebut cerdas dan
baik. Namun, artikel ini tidak terdapat unsur how dalam kelengkapan unsur
5W+1H.
3. Struktur Tematik
Secara tematik, paragraf demi paragraf artikel ini berupaya membangun
anggapan bahwa adanya diskriminasi yang terjadi terhadap prosedur
pengembalian status WNI Arcadra Tahar. Di Paragraf awal disebutkan bahwa
67
Firman Noor menilai akan ada diskrimiasi hukum bila Arcandra diangkat kembali
sebagai menteri ESDM.
Di paragraf kedua, upaya pembangunan anggapan ini terus dilakukan. Firman
Noor menjelaskan prosedur mendapatkan Warga Negara Indonesia (WNI) harus
berlaku sama bagi semua. Pada paragraf ketiga menyebutkan kutipan pernyataan
dari Firman Noor, meski Arcandra Tahar oang cerdas dan baik, secara legal-
formal itu diskriminasi namanya
Pada paragraf selanjutnya, disebutkan bahwa seharusnya semua warga negara
memiliki aturan yang sama. Di Paragraf kelima, menjelaskan adanya dorongan
agar Arcandra dikembalikan sebagai menteri ESDM justru menciderai hukum. Di
Paragraf keenam, menjelaskan pernyataan penulis jika Presiden masih berharap
kepada Arcandra, menurutnya tidak perlu menjadi menteri. Paragraf terakhir,
menyebutkan kutipan pernyataan dari Firman Noor yang menjelaskan Arcandra
bisa saja sekedar jadi advisor.
4. Struktur Retoris
Di artikel ini, penggunaan kata „diskriminasi„ yang menurut KBBI berati
pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara. Republika online menilai
adanya pembedaan terhadap kasus Arcandra bila Ia diangkat kembali menjadi
Menteri. Walaupun Arcandra adalah sosok yang cerdas dan baik namun tidak ada
permbeda di mata hukum, semua warga negara memiliki aturan yang sama.
5. Kesimpulan Analisis
Republika.co.id mengkonstruksi peristiwa Arcandra menjabat kembali
menjadi menteri sebagai diskriminasi hukum. Republika.co.id mengajak kepada
pembaca untuk mengkirtik pemerintah yang dinilai pilih kasih dalam
68
mendapatkan status WNI. Temuan analisis skrip juga melihat pemerintah
melakukan diskriminasi agar Arcandra bisa kembali menjadi menteri ESDM.
Republika.co.id melihat pemerintah mengistemawakan sosok Arcandra yang
cerdas dan baik. Republika.co.id juga menilai semua warga negara memiliki
aturan yang sama, tidak ada perbedaan dalam hukum.
3. Analisis Artikel 3
Tabel 4.8 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel
Republika.co.id 3
Perangkat Framing Unit
Pengamatan
Hasil Pengamatan
Struktur Sintaksis Judul Sebetulnya Ada Apa di Belakang Arcandra, Pak
Presiden?
Lead Presiden seolah tidak peduli dengan perasaan
publik yang sangat nasionalis jika Arcandra
dijadikan menteri lagi
Latar
Informasi
Rakyat tersinggung oleh Arcandra yang pernah
memiliki du kewarganegaraan
Kutipan
Sumber
Elnino M. H Mohi :
Arcandra diketahui pernah menjadi warga AS
tapi tetap dipaksakan duduk di jabatan yang
strategis
Publik menolak Arcandra bukan sekedar
melanggar aturan tapi karena menyinggung
perasaam warga negara yang cinta NKRI
Pernyataan
/Opini
Keseluruhan artikel ini menggunakan pernyataan
Elnino M. H Mohi, Anggota DPR Komisi I dari
Fraksi Gerindra
Struktur Skrip W hat Kasus Arcandra membuat publik tersinggung
dengan kasus dwikewarganegaraannya.
Where Tidak ada dalam artikel
When 9 Spetember 2016
69
Perangkat Framing Unit
Pengamatan
Hasil Pengamatan
Who Arcandra Tahar
Why Karena Arcandra pernah menjadi warga negara
Amerika tapi tetap dipaksa untuk menjabat
sebagai menteri ESDM
How Tidak ada dalam artikel
Struktur Tematik Paragraf,
proposisi,
kalimat,
hubungan
antar kalimat
Paragraf 1: Elnino M. H Mohi cukup heran
dengan nama Arcandra Tahar yang santer
dikabarkan kembali ditarik menjadi Menteri
ESDM
Paragraf 2: Kutipan pernyataan Elnino M. H Mohi
yang mempertanyakan ada apa di belakang
Arcandra?
Paragraf 3: Jika Arcandra dijadikan menjadi
menteri lagi oleh Presiden Joko Widodo, maka
presiden seolah tidak peduli dengan perasaan
publik yang sangat nasionalis
Paragraf 4: Prosedur WNI Arcandra Tahar
didapatkan secara instan
Paragraf 5: Cara instan tersebut menciderai rasa
nasionalisme masyarakat
Paragaraf 6: Kutipan pernyataan Elnino M. H
Mohi yang menjelaskan bahwa Arcandra
menyinggung perasaan warga negara yang
mencintai NKRI
Paragraf 7: Opini yang terbentuk waktu itu adalah
presiden juga tersinggung sama seperti masyarakat
Paragraf 8: Publik mempertanyakan ada apa di
balik isu kembalinya Arcandra sebagai menteri
ESDM
Paragraf 9 : Kutipan pernyataan Elnino M. H
Mohi bahwa adanya keraguan jika Presiden hanya
pura-pura tersinggung saat memberhentikan
Arcandra
Struktur Retoris Kata, idiom,
gambar/foto,
grafik
Penggunaan kata „tersinggung‟ dalam
menjelaskan perasaan publik yang mengetahui
Menteri ESDM, Arcandra Tahar pernah memiliki
kewarganegaraan AS
70
Analisis:
1. Struktur Sintaksis
Dari pengamatan struktur sintaksis dapat dilihat bahwa artikel ini mengangkat
isu tentang ada suatu hal yang membuat pemerintah tidak ingin kehilangan
Arcandra Tahar. Hal itu dapat dilihat dari judul artikel ini (Sebetulnya Ada Apa di
Belakang Arcandra, Pak Presiden?). Isu itu seolah menekankan bahwa Presiden
Joko Widodo meyembunyikan sesuatu jika benar Arcandra Tahar diangkat
kembali menjadi menteri.
Selain itu, lead yang digunakan menjelaskan bahwa Presiden seolah tidak
peduli dengan perasaan publik yang sangat nasionalis jika Arcandra dijadikan
menteri lagi. Republika.co.id juga ingin menekankan bahwa jika benar Arcandra
akan diangkat menjadi menteri lagi, hal itu dinilai tertalu dipaksakan. Sebab,
Arcandra Tahar sudah melanggar aturan dengan memiliki kewarganegaran negara
lain.
Kutipan yang dipakai pun mengungkapkan hal yang sama, yaitu penilaian
Elnino M. H Mohi terhadap Arcandra yang diketahui pernah menjadi warga AS
tapi tetap dipaksakan duduk di jabatan yang strategis. Menurut Elnino M. H Mohi,
hal itu menyebabkan publik menolak Arcandra bukan sekedar melanggar aturan
tapi karena menyinggung perasaam warga negara yang cinta NKRI.
Penutup artikel ini menggunakan kutipan dari pernyataan Elnino M. H Mohi
menjelaskan jika Presiden hanya pura-pura tersinggung saat memberhentikan
Arcandra. Hal tersebut memberikan gambaran ketika Preisden Jokowi
memberhentikan Arcandra dari jabatannya, masyarakat menilai Presiden juga ikut
tersinggung mengenai kasus Arcandra. Namun ketika muncul kabar pengangkatan
71
kembali Arcadra sebagai menteri ESDM, hal itu menimbulkan anggapan bahwa
Presiden hanya berpura-pura ikut tersinggung saja.
2. Struktur Skrip
Dari struktur skrip masih dapat kita lihat upaya penulis menyampaikan bahwa
Arcandra telah melakukan kesalahan sehingga membuat masyarakat tersinggung
karena kasus kewarganegaraannya. Hal itu dapat dilihat di unsur what yang
menjadikan isu tersebut adalah isu utama artikel ini, bahwa kasus Arcandra
menyebabkan publik tersinggung dengan kasus dwikewarganegaraannya.
Di dalam artikel ini disebutkan bahwa masyarakat merasa tersinggung bukan
sekedar Arcandra melanggar aturan tapi karena Arcandra dinilai sudah
menyinggung masyarakat yang mencintai NKRI. Hal ini dapat dilihat di unsur
why. Kelengkapan unsur 5W+1H di dalam artikel ini tidak sempurna, tidak
adanya unsur how dan where. Sehingga artikel ini kurang menjelaskan mengenai
isu berita yang sedang dibahas.
3. Struktur Tematik
Jika diperhatikan, paragraf pertama dan kedua artikel ini telah mencakup tema
yang diangkat yaitu bahwa Elnino M. H Mohi sebagai narasumber heran dengan
nama Arcandra Tahar yang dikabarkan kembali ditarik menjadi Menteri ESDM.
Hal itu menyebabkan timbulnya pertanyaaan „ada apa di belakang Arcandra?‟.
Paragraf berikutnya, yaitu paragraf ketiga, keempat, kelima, dan keenam
menjelaskan tema mengenai kasus Arcandra yang dinilai sudah menyinggung
masyarakat Indonesia. Hal itu menyebabkan beberapa masyarakat menolak
kembalinya Arcandra menjadi menteri lagi. Selain itu, Arcandra juga dinilai
mendapatkan status WNI nya secara instan.
72
4. Struktur Retoris
Penggunaan kata „heran‟ yang menurut KBBI berarti merasa ganjil,
tercengang (ketika meilhat atau mendengar sesuatu). Kata itu dipakai oleh
mediaindonesia.com dalam menjelaskan nama Arcandra yang diakbarkan kembali
ditarik menjadi Menteri ESDM.
Kata „tersinggung‟ dalam KBBI bisa menjadi kiasan merasa disakiti (dilukai
atau sebagainya) hatinya. Jika dilihat dari struktur retoris, atrikel ini lebih
menekankan bahwa masyarakat Indonesia telah kecewa atau disakiti oleh Acandra
yang memiliki dua kewarganegaraan. Hal tersebut dapat dilihat dalam
penggunaan kata „tersinggung‟ di paragraf ketiga dan kelima dalam menjelaskan
perasaan publik yang mengetahui Menteri ESDM, Arcandra Tahar pernah
memiliki kewarganegaraan AS.
5. Kesimpulan Analisis
Republika.co.id mengangkat isu tentang ada suatu hal yang membuat
pemerintah tidak ingin kehilangan Arcandra Tahar. Republika.co.id membingkai
peristiwa ini seolah Presiden tidak peduli dengan perasaan publik yang sudah
kecewa kepada Arcandra yang mempunyai dua kewarganegaraan. Berdasarkan
temuan retoris, kata tersinggung dipakai berulang kali untuk menggambarkan
perasaan publik. Hal itu juga ditemukan dalam temuan sintaksis, lead yang
digunakan juga ingin menekankan bahwa jika benar Arcandra akan diangkat
menjadi menteri lagi, hal itu dinilai tertalu dipaksakan. Sebab, Arcandra Tahar
sudah melanggar aturan dengan memiliki kewarganegaran negara lain.
73
4. Analisis Artikel 4
Tabel 4.9 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel
Republika.co.id 4
Perangkat Framing Unit Pengamatan Hasil Pengamatan
Struktur Sintaksis Judul Jokowi Diminta tidak Lantik Kembali
Arcandra
Lead Presiden Jokowi dihimbau tidak mengangkat
kembali menjadi menteri ESDM
Latar Informasi Pengangkatan kembali Arcandra dianggap
menjadi kesalahan yang kedua
Kutipan Sumber Ahmad Sahroni:
Pesiden dihimbau harus mengkaji ulang
pengangkatan kembali Arcandra
Sejak Awal Arcandra tidak jujur
Presiden Joko Widodo:
Ia masih melihat tentang kasus
Arcandra dengan kewarganegaraannya
Pernyataan /Opini Artikel ini menggunakan pernyataan dari
Ahmad Sahroni, Anggota Komisi III DPR
dan Presiden Joko Widodo
Penutup Kutipan pernyataan Presiden Jokowi bahwa
Ia belum melihat secara detail kasus
Arcandra Tahar
Struktur Skrip What Presiden diminta tidak mengangkat kembali
Arcandra Tahar sebagai Menteri ESDM
Where Jakarta
When 12 September 2016
Who Arcandra Tahar
Why Karena Arcandra dinilai tidak jujur dari awal
mengenai status keawarganegaraannya
How Seharusnya Arcandra menyelesaikan
masalah kewarganegaraannya dahulu, baru
menerima jabatan menteri
74
Perangkat Framing Unit Pengamatan Hasil Pengamatan
Struktur Tematik Paragraf,
proposisi, kalimat,
hubungan antar
kalimat
Artikel ini membahas mengenai:
Bagian awal artikel ini menejelaskan
tentang Presiden dihimbau mengkaji
ulang pengangkatan kembali Arcaandra
Tahar
Bagian selanjutnya membahas bahwa
masyarakat akan melihat kesalahan
yang kedua jika Presiden tetap memilih
Arcandra
Bagian terakhir menyebutkan bahwa
Presiden Jokowi mengaku masih
melakukan pertimbangan mengenai
Arcandra Tahar untuk kembali menjadi
Menteri ESDM
Struktur Retoris Kata, idiom,
gambar/foto,
grafik
Penggunaan kata „kesalahan‟
Analisis:
1. Struktur Sintaksis
Jika dilihat dari judul artikel ini sudah menunjukkan bahwa penulis seolah
ingin menyampaikan penolakan mengenai kembalinya Arcandra Tahar sebagai
Menteri ESDM. Lalu, lead yang digunakan penulis artikel ini untuk
menyampaikan kepada pembaca bahwa adanya himbauan atau harapan kepada
Presiden Jokowi agar tidak mengangkat kembali Arcandra Tahar.
Latar informasi yang digunakan juga mendukung hal tersebut, bahwa artkel
ini dimaksudkan untuk menjelaskan bahwa pengangkatan kembalinya Arcandra
oleh presiden seolah digambarkan sebagai kesalahan yang kedua. Sehingga dinilai
kurang baik bagi tingkat kepercayaan masyarkat kepada pemerintah.
Penutup yang digunakan kutipan pernyataan Presiden Jokowi bahwa Ia belum
melihat secara detail kasus Arcandra Tahar. Hal tersebut menjelaskn bahwa
Presiden masih memperimbangkan kasus Arcandra dan belum mengeluarkan
75
keputusan apapun tentang Arcandra. Dibagian akhir ini menegaskan bahwa
walaupun adanya penolakan terhadap adanya isu pengangkatan kembalinya
Arcandra namun Presiden Jokowi belum mengeluarkan tindakan apapun
mengenai isu tersebut.
2. Struktur Skrip
Unsur why dalam artikel ini didasarkan pada pernyataan Ahmad Sahroni
bahwa adanya himbauan kepada Presiden agar tidak mengangkat kembali
Arcandra Tahar sebagai Menteri ESDM karena Arcandra dinilai tidak jujur dari
awal mengenai status keawarganegaraannya.
Penulis menjelaskan dalam unsur how, jika Arcandra Tahar mau berkata
dengan jujur seharusnya Arcandra menyelesaikan masalah kewarganegaraannya
dahulu, baru menerima jabatan menteri. Namun, Arcandra dinilai sengaja
menyembunyikan status kewarganegaraannya dari awal.
3. Struktur Tematik
Secara tematik, artikel ini disampaikan secara berkesinambungan untuk
menjelaskan adanya kabar bahwa Arcandra Tahar akan diangkat kembali menjadi
menteri ESDM. Bagian awal artikel ini menejelaskan tentang Presiden dihimbau
mengkaji ulang pengangkatan kembali Arcaandra Tahar.
Lalu, pada bagian selanjutnya membahas bahwa masyarakat akan melihat
kesalahan yang kedua kali jika Presiden tetap memilih Arcandra. Penulis menilai
pilihan menjadikan kembali Arcandra sebagai menteri adalah kesalahan kedua.
Setelah kesalahan pertama yang telah dilakukan yaitu memilih Arcandra menjadi
Menteri ESDM yang ternyata memiliki kewarganegaraan Amerika.
76
Bagian terakhir menyebutkan bahwa Presiden Jokowi mengaku masih
melakukan pertimbangan mengenai Arcandra Tahar untuk kembali menjadi
Menteri ESDM. hal ini menjelaskan bahwa Presiden belum mengeluarkan
keputusan apapun mengenai isu pengangkatan kembali Arcandra.
4. Struktur Retoris
Di paragraf keenam penulis menggunakan kata „kesalahan‟. Menurut KBBI,
„salah‟ berarti tidak benar, keliru, menyimpang dari yang seharusnya, gagal,
cacat. Kata tersebut bersifat negatif dalam menanggapi kasus Arcandra Tahar ini.
Hal ini juga menjelaskan bahwa penulis ingin menegaskan kepada pembaca
bahwa pemerintah sepertinya akan mengambil keputusan yang salah dan
mengulangi kesalahan unuk kedua kalinya jika benar mengangkat Arcandra
kembali.
5. Kesimpulan Analisis
Republika.co.id membingkai peristiwa ini cenderrung kontra dengan
kebijakan pemerrintah yang ingin melantik kembali Arcandra. Republika.co.id
mengajak pembaca untuk menolak Arcandra kembali menjabat sebagai menteri.
Republika.co.id mengkostruksi peristiwa ini sebagai kesalahan pemerintah, hal itu
diperrkuat dengan temuan retoris. Republika.co.id menggunakan kata „kesalahan‟
yang bersifat negatif dalam menanggapi kasus Arcandra Tahar .
77
5. Analisis Artikel 5
Tabel 4.10 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel
Republika.co.id 5
Perangkat Framing Unit Pengamatan Hasil Pengamatan
Struktur Sintaksis Judul PKS tak Setuju Arcandra Jadi Menteri
Lagi
Lead Arcandra Tahar dinilai tidak layak
ditunjuk kembali menjai Menteri ESDM
Latar Informasi Arcandra tidak layak menjabat kembali
karena pernah memiliki dua
kewarganegaraan
Kutipan Sumber Sohibul Iman: Sohibul Iman menilai
Arcandra tak layak
menjabat kembali posisi menteri ESDM
Pernyataan /Opini Keseluruhan artikel ini menggunakan
pernyataan dari Sohibul Iman, Presiden
Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Penutup Pernyataan penulis bahwa pengukuhan
kembali status kewarganegaraan
Arcandra tersebut mempertimbangkan
prinsip non-stateless atau prinsip yang
tidak mengakui asas apatride
Struktur Skrip What Sohibul Iman tidak setuju kalau
Archandra jadi menteri ESDM lagi
Where Jakarta
When 14 September 2016
Who Arcandra Tahar
Why Karena Arcandra pernah memiliki
masalah dengan status
kewarganegaraannya dan pernah menjadi
warga negara asing
How Tidak ada dalam rtikel
78
Perangkat Framing Unit Pengamatan Hasil Pengamatan
Struktur Tematik Paragraf, proposisi,
kalimat, hubungan
antar kalimat
Artikel ini membahas mengenai:
Bagian awal artikel membahas
tentang Arcandra dinilai tak layak
ditunjuk kembali menjadi Menteri
ESDM karenna pernah memiliki
masalah dengan status
kewarganegaraannya
Bagian selanjutnya menjelaskan
bahwa Presiden Joko Widodo
mengaku masih melakukan
pertimbangan mengenai penunjukan
kembali Arcandra Tahar, sedangkan
Wakil Presiden Jusuf Kalla juga
sempat memberikan sinyal
masuknya Arcandra Tahar dalam
pemerintahan
Bagian akhir membahas mengenai
pengukuhan kembali status
kewarganegaraan Arcandra
mempertimbangkan prinsip non-
stateless atau prinsip yang tidak
mengakui asas apatride
Struktur Retoris Kata, idiom,
gambar/foto, grafik
Penggunaan frasa „tak layak‟
Penggunaan frasa „tak setuju‟
Analisis:
1. Struktur Sintaksis
Dari pengamatan struktur sintaksis dapat dilihat bahwa artikel memuat
penilaian hanya dari partai politik (Parpol) PKS. Hal itu dapat dilihat artikel ini
hanya menggunakan kutipan pernyataan personal dari Sohibul Iman sebagai
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Selain itu, judul artikel ini (PKS tak
Setuju Arcandra Jadi Menteri Lagi) menunjukkannya dengan jelas.
Lead yang digunakan jga merupakan tinjauan pribadi Sohibul Iman terhadap
isu pengangkatan kembali Arcandra Tahar sebagai Menteri ESDM. Menurut
Sohibul Iman, Arcandra tidak layak menjabat kembali karena pernah memiliki
dua kewarganegaraan.
79
Kutipan yang dipakai pun juga menyampaikan hal yang sama, yaitu penilaian
Sohibul Iman terhadap Arcandra Tahar yang tidak pantas diangkat kembali
menjadi menteri. Hal ini sudah menjelakan bahwa artikel ini mengarahkan
pembaca untuk menolak Arcandra Tahar kembali diangkat menjadi Menteri
ESDM.
2. Struktur Skrip
Dari struktur skrip artikel ini dapat dilihat bahwa penulis bermaksud
memberikan gambaran penolakan terhadap isu utama (what) artikel ini yaitu
pengangkatan kembali Arcandra Tahar sebagai menteri ESDM. Di unsur why
dijelaskan alasan penolakan tersebut yaitu masih berkaitan mengenai kasus
kewarganegaraan ganda Arcandra.
Disini penulis ingin mengarahkan bahwa hal yang menjadikan Arcandra tidak
bisa kembali menjadi menteri yaitu karena Arcandra pernah memiliki masalah
dengan status kewarganegaraannya dan pernah menjadi warga negara asing.
Selain itu, artkikel ini tidak memiliki unsur how yang kurang melengkapi unsur
5W+1H.
3. Struktur Tematik
Secara tematik, artikel ini membahas tiga tema, pada bagian awal artikel ini
yaitu membahas tentang Arcandra dinilai tak layak ditunjuk kembali menjadi
Menteri ESDM karena pernah memiliki masalah dengan status
kewarganegaraannya.
Di bagian tengah artikel ini menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo
mengaku masih melakukan pertimbangan mengenai penunjukan kembali
80
Arcandra Tahar, sedangkan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga sempat memberikan
sinyal masuknya Arcandra Tahar dalam pemerintahan.
Sedangkan pada bagian akhir artikel ini menyampaikan bahwa pengukuhan
kembali status kewarganegaraan Arcandra mempertimbangkan prinsip non-
stateless atau prinsip yang tidak mengakui asas apatride. Penulis menjelaskan
bahwa hal itu sesuai dengan hukum Pasal 23 dan 32-35 Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan dan PP Nomor 2 Tahun 2007.
4. Struktur Retoris
Jika ditinjau dari struktur retoris, terlihat juga upaya penulis untuk
menyampaikan penolakan pengangkatan kembali Arcandra Tahar menjadi
Menteri ESDM. Hal ini dapat dilihat di paragraf perama dan kedua, penulis
menggunakan frasa „tak layak‟ dan „tak setuju‟ untuk menyampaikan penilaian
bahwa Arcandra tidak bisa kembali menjadi menteri ESDM.
Menurut KBBI, „tak‟ partikel untuk mrnyatakan pengingkaran, penolakan,
penyangkalan, dan sebagainya. Pemilihan cara pandang ini dengan menempatkan
Arcandra Tahar sebagai pihak yang telah melakukan kesalahan karena pernah
menjadi warga negara lain. Hal ini juga menjadikan alasan penolakan kepada
Arcandra jika benar Ia diangkat kembali menjadi Menteri ESDM.
5. Kesimpulan Analisis
Republika.co.id menempatkan dirinya sebagai pengkritik Pemerintah yang
cenderung tidak setuju Arcandra jadi menteri lagi. Hal itu diperkuat dengan
temuan retoris, republika.co.id beberapa kali mengulang penggunaan frasa „tak
layak‟ dan „tak setuj‟ yang memiliki konotasi negatif. Republika.co.id
81
mengarahkan pembaca untuk menolak Arcandra Tahar kembali diangkat menjadi
Menteri ESDM.
82
C. Analisis Perbandingan Pemberitaan Kewarganegaraan Ganda Arcandra
Tahar Pada Mediaindonesia.com dan Republika.co.id
Berdasarkan hasil temuan yang peniliti analisis pada sub-bab sebelumnya,
peneliti menemukan perbedaan pembingkaian yang dilakukan oleh
mediaindonesia.com dan Republika.co.id. Secara umum dapat dilihat dari
bagaimana kedua media memandang isu kewarganegaraan ganda Arcandra Tahar.
Dari keseluruhan hasil analisis framing terhadap berita kewarganegaraan
ganda Arcandra Tahar, peneliti menemukan bahwa artikel yang dimuat di situs
mediaindonesia.com memiliki framing yang seolah mengarahkan pembaca kepada
beberapa anggapan. Pertama, mediaindonesia.com membingkai kesalahan
Arcandra Tahar yang memiliki dua kewarganegaraan bisa dimaklumi. Hal itu
dikarenakan di beberapa artikel berita mediaindonesia.com lebih menonjolkan
bahwa Arcandra Tahar adalah sosok yang cerdas yang mampu membangun
Indonesia. Sehingga pemerintah diharapkan membantu Arcandra Tahar untuk
mendapatkan kembali status WNI nya yang hilang karena pernah menjadi warga
Amerika. Alasan itu juga diperkuat dengan pendapat dari Eko Rahmawanto,
Redaktur Politik dan Keamanan Media Indonesia.
“Hal yang wajar jika Arcandra memiliki kewarganegaraan Amerika karena
siapapun orangnya dan dari warga manapun yang memiliki kelebihan
dibandingkan warga Amerika itu sendiri pasti akan ditawari ijin tinggal yang lebih
lama dan mempunyai kemudahan keluar masuk Amerika. Lalu Amerika juga pasti
menawarkan kewarganegaraan kepada orang tersebut dan hal itu tidak hanya
terjadi kepada Arcandra Tahar saja, banyak orang di seluruh dunia yang kerja di
Amerika ditawari itu dan itu adalah hal yang biasa di Amerika”.54
Dari wawancara tersebut dapat memperkuat juga anggapan dari peneliti
bahwa mediaindonesia.com memaklumi jika Arcandra Tahar memiliki
kewarganegaraan Amerika. Menurut Eko Rahmawanto dari hasil wawancara,
pihak Amerika menawarkan kewarganegaraan bagi orang cerdas yang bekerja di
sana. Sehingga dapat dikatakan bahwa Arcandra mendapatkan paspor Amerika
karena Amerika memberikan fasilitas khusus kepada Arcandra.
54
Wawancara dengan Eko Rahmawanto, Redaktur Politik dan Kemanan Media Indonesia, pada tanggal 5 April 2017 pukul 17.00
83
Kedua, situs mediaindonesia.com memiliki asumsi jika nasionalisme
Arcandra Tahar lebih kuat karena Ia lebih memilih kembali ke Indonesia, menjadi
warga Indonesia, dan ingin membangun Indonesia dengan setuju menjadi Menteri
ESDM. Mediaindonesia.com lebih menekankan bahwa Arcandra memiliki niat
yang baik karena bersedia kembali ke Indonesia dan ingin membantu Indonesia
memperbaiki di sektor migas.
Anggapan tersebut dapat juga ditemukan dalam isi berita
mediaindonesia.com yang dipilih oleh peneliti dan telah dianalisis pada bagian A
di BAB ini. Hal itu juga diperkuat dengan pendapat Eko Rahmawanto yang
ditemui oleh peneliti di kantor Media Indonesia, Ia menilai Arcandra justru
memiliki jiwa nasionalisme yang lebih hidup.
“Ia (Arcandra Tahar) lebih memilih menjadi menteri ESDM dan kembali
menjadi warga Indonesia dari pada memilih kembali ke Amerika dengan gaji
yang lebih besar dan fasilitas yang hebat tapi. Disitu nasionalisme Arcandra diuji
dan banyak yang mengapresiasi keputusan Arcandra kembali menjadi WNI”.55
Mediaindonesia.com menilai nasionalisme Arcandra itu kuat walaupun ada
beberapa pihak yang meragukan nasionalisme Arcandra karena memiliki
kewarganegaraan asing. Mediaindonesia.com memiliki anggapan tersebut karena
Arcandra lebih memilih kembali Indonesia dan menjadi menteri dibandingkan ke
Amerika dengan gaji yang lebih besar dan fasilitas hebat.
Ketiga, dari lima judul berita yang peneliti pilih untuk dianalisis dapat dilihat
juga bahwa Mediaindonesia.com terlihat mendukung dan berpihak kepada
pemerintah yang berniat ingin mengangkat kembali Arcandra Tahar sebagai
menteri ESDM setelah diberhentikan karena Arcandra memiliki kewarganegaraan
Amerika. Dari lima judul berita yang dipilih peneliti memang sudah terlihat
bahwa mediaindonesia.com memiliki arah keberpihakan kepada pemerintah yang
tidak ingin kehilangan Arcandra Tahar. Eko Rahmawanto mengakui adanya
keberpihakan Media Indonesia kepada pemerintah mengenai kasus Arcandra
Tahar ini. Eko Rahmawanto mengatakan bahwa:
55
Wawancara dengan Eko Rahmawanto, Redaktur Politik dan Kemanan Media Indonesia, pada tanggal 5 April 2017 pukul 17.00
84
“Pers itu pasti berpihak tapi berpihaknya itu kepada kebenaran dan warga.
Pers boleh berpihak karena tujuan pers adalah selain mencerdaskan pembaca dan
membawa pembacanya itu menjadi benar dengan versi masing-masing media.
Setiap media juga harus mengkritik. Disatu sisi kami melihat jika salah ya harus
dikritik, jika benar ya harus dibenarkan”.56
Dengan pendapat itu dapat dikatakan benar bahwa pihak
mediaindonesia.com mengakui adanya dukungan atau keberpihakkan kepada
pemerintah yang ingin mengangkat kembali Arcandra Tahar sebagai Menteri
ESDM. Mediaindonesia.com menganggap dalam kasus Arcandra ini berada di
pihak yang benar. Karena mediaindonesia.com menilai Arcandra Tahar adalah
sosok yang bisa mengubah sektor migas Indonesia ke arah yang lebih baik
dibandingkan sebelumnya.
Mediaindonesia.com merasa dengan mendukung kebijakan pemerintah
yang ingin mengangkat kembali Arcandra adalah hal yang benar dan patut
didukung untuk memperbaiki sektor migas Indonesia. Mediaindonesia.com juga
merasa setiap media atau pers pasti berpihak, seperti pendapat Eko Rahmawanto
yaitu:
“Tidak hanya di mediaindonesia jika jurnalistik atau media itu berpihak.
Pers Amerika juga berpihak, ketika kepemimpinan presiden Obama, mayoritas
pers disana itu memihak Obama. Lalu sekarang kepemimpinan Donald Trump
kita lihat ada yang berpihak dan tidak berpihak tapi banyak yang tidak berpihak
kepada Donald Trump dengan mengkritiknya”57
Berbeda dengan mediaindonesia.com, republika.co.id juga memiliki
bingkai dan sudut pandang yang sendiri dari pemberitaan kewarganegaraan ganda
Arcandra Tahar ini. Melalui proses analisis framing, penulis menemukan bahwa
republika.co.id juga mengarahkan pembaca kepada beberapa anggapan. Pertama,
republika.co.id menilai adanya kesalahan yang dilakukan presiden dan istana saat
memilih Arcandra sebagai menteri SDM.
Peneliti melihat bahwa republika.co.id sangat mengkritik Arcandra yang
memiliki kewarganegaraan Amerika. Selain itu republika.co.id juga ingin
56
Wawancara dengan Eko Rahmawanto, Redaktur Politik dan Kemanan Media Indonesia, pada tanggal 5 April 2017 pukul 17.00
57 Wawancara dengan Eko Rahmawanto, Redaktur Politik dan Kemanan Media
Indonesia, pada tanggal 5 April 2017 pukul 17.00
85
mengetahui tentang bagaimana proses rektruitmen dan seleksi orang untuk posisi
Menteri. Kita ketahui kewarganegaraan Arcandra ternyata bermasalah dan
melanggar aturan. Dengan alasan itu, republika.co.id ingin mengkritisi kenapa
bisa sampai ada kesalahan dalam pengangkatan menteri dalam penyeleksiannya.
Hal tersebut diperkuat dengan pendapat Bayu Hermawan, redaktur politik dan
hukum nasional Republika online.
“Yang kita inginkan mengenai proses rekruitmen pemilihan seleksi orang
untuk posisi menteri, artinya menteri kan adalah pembantu presiden. Untuk proses
seleksi menteri harusnya lebih ketat tidak sembarangan. yang kita tahu ternyata
kewarganegaraan Arcandra bermasalah. Bagaimana itu bisa terjadi sebagai orang
yang berada di lingkaran presiden. Kalau proses seleksinya ga bener bagaimana
yang kebawahnya. Itu yang ingin kita kritisi”.58
Dari wawancara tersebut dapat dilihat bahwa situs republika.co.id
mengkritik Arcandra yang diniai tidak memiliki jiwa nasionalisme karena
memiliki kewarganegaraan asing. Republika.co.id berusaha menekankan bahwa
presiden dan pihak istana membuat kesalahan karena kurang cermat dan teliti
sehingga mengangkat Arcandra Tahar yang ternyata kewarganegaraannya
bermasalah.
Kedua, republika.co.id menilai nasionalisme Arcandra Tahar bermasalah
dan meragukan nasionalisme Arcandra. Republika.co.id sangat menekankan
bahwa status kewarganegaraan itu sangat penting dan tidak bisa ditawar lagi
karena sudah diatur oleh undang-undang. Menteri yang diangkat harus orang asli
Indonesia dan berkewarganegaraan Indonesia. Bukan orang Indonesia yang
berkewarganegaraan asing. Bayu Hermawan menilai bahwa:
“Kalau nasionalismenya saja bermasalah. Apakah ada kejaminan kalau Ia
bekerja untuk rakyat. Kita juga curiga apa jangan-jangan nanti di belakangnya ada
pihak-pihak asing yang sengaja memasukkan Arcandra. Bahwa ya nanti bisa saja
bahwa sumber daya indonesia bukan untuk rakyat Indonesia tapi untuk pihak
asing”.59
58
Wawancara dengan Bayu Hermawan, Redaktur Politik dan Hukum Nasional Republika Online, pada tanggal 13 April 2017 pukul 16.30
59 Wawancara dengan Bayu Hermawan, Redaktur Politik dan Hukum Nasional Republika
Online, pada tanggal 13 April 2017 pukul 16.30
86
Republika.co.id mengarahkan bingkai pemberitaan kepada pembaca
bahwa adanya keraguan kepada Arcandra yang tidak akan berpihak kepada rakyat
Indonesia dikarenakan tidak ada jaminan terhadap nasionalismenya yang kita
ketahui itu bermasalah.
Ketiga, republika.co.id mengakui bahwa mereka berada di pihak yang
mengkritik pemerintah pada kasus Arcandra. Hal itu dapat dilihat dari beberapa
judul berita yang peneliti untuk skripsi ini. Republika.co.id terlihat mengkritik
pemerintah yang dianggap tidak serius dalam penyeleksian menteri sehingga
terjadi kesalahan dalam kewarganegaraan Arcandra Tahar.
“Ya jelas, kami mengkritisi hal itu. Seperti yang saya katakan tadi bahwa
yang kita pertama pertanyakan adalah bagaimana bisa presiden mengangkat
menteri tapi tidak tahu asal usulnnya. Itu kan aneh. Jika menterinya saja tidak
benar bagaimana Ia bisa membela rakyat. Kalau ada orang yang dipaksa menjabat
kembali walau ketahuan melanggar aturan, kita kan curiga, ini ada apa ya?”.60
Hal itu menunjukkan republika.co.id ingin menimbulkan kecurigaan
terhadap pemerintah terkait kasus Arcandra Tahar. Republika.co.id beranggapan
terlalu dipaksakan jika Arcandra diangkat kembali menjadi menteri sebab sudah
diketahui dengan jelas Ia melanggar aturan. Alasan tersebut yang menimbulkan
kesan pemerintah terlalu memaksa Arcandra untuk kembali. republika.co.id
melihat tidak hanya Arcandra yang pintar, masih banyak orang Indonesia yang
pintar dan bisa menggantikan Arcandra Tahar. Bayu Hermawan mengatakan
bahwa:
” Bukan kita menolak, tapi kita harus curiga sebenarnya ada apa, kok
orang yang sudah jelas melanggar dan sudah dicopot. Kok tiba-tiba ketika
masalah sudah diselesaikan lalu dipilih lagi dan dinaikkan lagi. Ada pa? Kenapa
terlalu dipaksa? Apakah tidak ada orang lain yang mempunyai kemamp\uan
sama? Apakah hanya satu orang itu? Saya pikir banyak, Indonesia tidak
kekurangan orang-orang pintar”.61
Dari perbandingan analisis dua media online tersebut dapat kia lihat media
mengkonstruksi berita dengan cara tertentu sehingga masyarakat melihat realitas
60
Wawancara dengan Bayu Hermawan, Redaktur Politik dan Hukum Nasional Republika Online, pada tanggal 13 April 2017 pukul 16.30
61 Wawancara dengan Bayu Hermawan, Redaktur Politik dan Hukum Nasional Republika
Online, pada tanggal 13 April 2017 pukul 16.30
87
dengan pemaknaan yang berbeda sesuai dengan sudut pandang dan pembingkaian
media tersebut. Mediaindonesia.com dan Republika.co.id memiliki sudut pandang
dan pembingkaian mereka masing-masing terhadap kasus kewarganegaraan ganda
Arcandra Tahar ini, sehingga menghasilkan pemaknaan realitas yang berbeda. Tak
bisa dihindari juga kedua media online tersebut melakukan keberpihakan
walaupun dengan alasan kebijakan dari media itu sendiri.
88
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil analisis dan perbandingan tentang pembingkaian berita yang
dilakukan terhadap mediaindonesia.com dan republika.co.id dalam pemberitaan
tentang kewarganegaraan ganda Arcandra Tahar, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Mediaindonesia.com memiliki pembingkaiain dalam kasus kewarganegaraan
ganda Arcandra Tahar yaitu nasionalisme Arcandra Tahar justru lebih kuat
karena Ia lebih memilih kembali ke Indonesia, menjadi warga Indonesia, dan
ingin membangun Indonesia dengan setuju menjadi Menteri ESDM.
Mediaindonesia.com lebih menekankan bahwa Arcandra adalah sosok cerdas
yang rela kembali ke Indonesia dan siap membantu presiden untuk
membangun Indonesia ke arah yang lebih baik lagi.
2. Republika.co.id menilai adanya kesalahan yang dilakukan presiden dan istana
saat memilih Arcandra sebagai menteri SDM. Republika.co.id
mengkonstruksi peristiwa ini sebagai penolakan terhadap Arcandra Tahar
yang akan kembali diangkat menjadi Menteri ESDM. Republika.co.id sangat
mengkritik Arcandra yang pernah memiliki kewarganegaraan Amerika.
Republika.co.id ingin mengkritisi kenapa bisa sampai ada kesalahan dalam
pengangkatan menteri dalam penyeleksiannya.
3. Mediaindonesia.com dan republika.co.id juga memiliki persamaan
membingkai pemberitaan kewarganegaraan Arcandra. Kedua media online
89
tersebut melihat bahwa sekretariat negara tidak teliti saat proses penyeleksian
menteri. Sekretariat negara dinilai kurang memperketat proses rekruitmen
pemilihan orang untuk posisi menteri sehingga kewargaengaraan Arcandra
dipermasalahkan.
B. SARAN
1. Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan gambaran bahwa setiap
media pasti melalukan keberpihakan untuk itu pembaca perlu lebih teliti dan
kritis dalam memaknai peristiwa yang dipublish oleh media.
2. Media online menuntut kecepatan namun berita online memiliki unsur
berkelanjutan dan saling berkesinambungan dengan berita selanjutnya atau
sebelumnya. Sehingga pembaca perlu mencari informasi dengan lengkap dari
membaca berita selanjutnya atau sebelumnya agar mendapatkan informasi
dengan jelas.
90
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Sobur, Alex, Analisis Teks Media, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006.
J Moleong, Lexy Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2004.
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, Dan Politik Media, Yogyakarta:
Penerbit LkiS, 2002.
Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2001.
Arriane, Laly, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2008, cetakan kedua.
Sanapiah, Faisal, Metode Penelitian Pendidikan, Surabaya: Usaha-Usaha
Nasional, 1982.
Nazir, Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.
Nazin, Moh, Metode Penelitian, Bandung: Ghalia Indonesia, 1999.
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Yogyakarta: Andi Offset, 1989.
Santana, Septiawan, Jurnalisme Kontemporer, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2005.
Craig, Richard, Online Journalism; Reporting, Writing and Editing for New
Media, USA : Thomson Wadsworth, 2005.
Yunus, Syarifudin, Jurnalistik Terapan, Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2010.
91
Djunarto, Totok, Manajemen Penerbitan Pers, Bandung: Remaja Rosda Karya,
2000
Assumnti Kumanti, Maria, Dasar-dasar Publik Relation Teori dan Praktik,
Jakarta: Grasindo, 2002.
H. Assegaf, Djafar, Jurnalistik Media Kini, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1991.
M.Romli, Asep Syamsul, Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media
Online, (Bandung: PT. Refika Aditama., 2012),
D. Smith, Anthony, Nasionalisme, Teori, Ideologi, Sejarah, (Jakarta : Penerbit
Erlangga, 2003)
Listyarti, Retno, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA dan MA kelas
X. Jakarta : Esis, 2006.
Kohn, Hans, Nasionalisme Arti dan Sejarahnya, Terj. Sumantri Mertodipuro,
Jakarta: Erlangga,1984.
M.B Tambunan, Edwin, Nasionalisme-Etnik, Semarang : Intra Pustaka Utama,
2004.
SKRIPSI
Mawardi, Gema, Pembingkaian Media Online (Analisis Framing Berita
Mundurnya Surya Paloh dari Partai Golkar di mediaindonesia.com dan
vivanews.com Tanggal 7 September2011), Skripsi Universitas Indonesia:
Depok, 2012.
92
JURNAL
Kusumawardani, Anggraeni, dan Faturochman, Nasionalisme, Buletin Psikologi,
Tahun XII, No. 2, 2004.
Mahambara, Bhramito, Nasionalisme dan Patriotisme, 2011.
Zusron Alfaqi, Mifdal, “Memahami Indonesia Melalui Prespekktif Nasionalisme,
Politik Idenitas, Serta Solidaritas”, Jurnal Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Th. 28, Nomor 2, 2015.
Supardan, Dadang, Tantangan Nasionalisme Indonesia Dalam Era Globalisasi,
Vol 2, No 04, 2011.
WEBSITE
http://nasional.kompas.com/read/2016/07/27/11341351/jokowi.umumkan.hasil.res
huffle.siapa.menteri.yang.tergusur, diakses pada 13 oktober 2016.
http://mediaindonesia.com/about-us, diakses pada 14 Desember 2016.
http://www.republika.co.id/page/about, diakses pada 14 Desember 201
WAWANCARA
Wawancara pribadi dengan Eko Rahmawanto, Redaktur Politik dan Kemanan Media
Indonesia, Jakarta, 5 April 2017.
Wawancara dengan Bayu Hermawan, Redaktur Politik dan Hukum Nasional Republika
Online, Jakarta, 13 April 2017.
PROPOsAL SKRIPSI
Vヽacalla NasiOnalisme Dalam Pengangkatan]Kabinet ⅣIenteri RI Jolζ Owi_JK
(Studi Perllberitaan Kewarganegaraan Ganda AFCandra Tahar pada
mediaindonesia.corn dan l<ornpas.co m)
U“11versit参 ゝ131轟 ィ:鍼ィlc`,「 :
奪騒 驚:ド 躍1懃A預丁ULLAtt JAKAttTA
Disusun Oleh:
QO五batul chOi五 yah
(1112051100055)
)'
‐ JURNALISTIK ・
FAKULTASILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAⅡ JAKARTA
2016
MEDiAINDONESiA
PT C TRA MED A NUSA PURNAMA
りI P ar卜 vias Raya Kav A― D.Kedoya Sebtan,
Ko「:ρ lck De ta KerJoソ a Kebon Jeruk′
」akana l1520-lndones a T+6221 581 2088,
F+6221 581 2102 1Redaksl,+62215812110]k anl
media:ndonesla.com
No.040/Srt,Penelitian/Sekred/MI/IV/2017
Dengan lni kami beritahukan bahwa mahasiswi Universitas lslam Negri (UlN) SyarifHidayatullah Jakarta, di bawah ini :
SURAT KETERANGAN
: QOribatul Choirivah
: 1112051100055
: Jurna:istik
NamaNRP
Jurusan
Telah melakukan penelitian dan wawancara di redaksi Media lndonesia sebagai
referensi untuk skripsi dengan judul "Wocqnd Nqsicnolisme dolom PengangkotonKqbinet Menteri Rl tokowi-tusuf Kollo ( Studi Pemberitoon KewargonegoroonGondo Arcondra Tohor pado Mediq lndonesio.com don Republiko.co.id)" pada
Rabu, 05 April 2017.
Demikian surat keterangan ini kami buat, harap dipergunakan semestinya.
Jakarta, ll April 2Ot7
CITRA MEDIA NUSA Fi;RF` i「
・
Hormat kami,
Sekretaris Redaksi
SURAT KETERANGANROL.51
Republika.co.id dengan ini menerangkan,
Nama
NIM
Status
Yang bersapenyusunan
Kabinet MenteriArcandra Tahar
:Qoribatul Choiriyah
:1112051100055
akultas‖ mu Dakwah dan‖ mu Komunikasi,
lN) Syarif
i untukPengangkatan
Kalla ( Ganda
Demikian surat mestinya.
Jakarta, 18 April
Redaktur Republika.co.id
PT. REPUBTIKA MEDIA MANDIRTGedung REPUBLIKA, Jl Warung Buncit Raya No. 37, Jakarta - 12510, lndonesiaTelepon : +622L 87 O37 47 (h unting) I Faksimil i : +622t 7997 9A3e-mail redaksi: [email protected] I e-mail marketing : [email protected] le-mail rolshop : [email protected], www.rolshop.co.id
TRANSKRIP WAWANCARA
Narasumber: Eko Rahmawanto @edaktur Polkam Media Indonesia)
l. Menurut Bapak, sudut pandang seperti apa yang Mediaindonesia.com ingin
sampaikan mengenai kasus kewarganegaruan ganda Arcandra Tahar ini?
Kami (Mediaindonesia.com) melihat bahwa siapapun orangnya dan dari warga
rnanapun yqng memiliki kelebihan dibandingkan warga Amerika itu sendiri pasti
aknn ditawari ijin tinggal yang lebih lama dan mempunyai kemudahan keluar masuk
Amerika. Lalu Amerika juga pasti menawarknn kewarganegaraan kepada orang
tersebut dan hal itu tidak hanya terjadi kepada Arcandra Tahar saja, banyak orang diseluruh dunia yang kerja di Amerika ditawari itu dan itu adalah hal yang biasa diAmerilm. Secara hukum Arcandra Tahar memang melanggar hulatm karena memiliki
dua kewarganega.raan, kita ketahui Indonesia tidak mengenal dwikewarganegaraan.
Kami (Mediaindonesia.com) melihat selvetariat negara kecolongan karena tidak
mengecek siapa itu Arcandra Tahar. Namun lcasus itu harus cepat berhenti dan
diselesaikan karena Arcandra salah satu dari sekian banyak orang yang mempunyai
keahlian khusus dibidang perminyakan karena itu pemerintah ingin memanJaatkan ituuntuk memperbaiki sektor migas. Kita ketahui sektor tersebut menjadi biangnya
korupsi, kita mengapresiasi Arcandra yang ingin kembali menjadi warga Indonesia
dan memperbaiki sehor migas tersebut meskipun Ia memiliki dua kewarganegardan.
Dari berita yang saya pilih ini, terlihat mediaindonesia.com tidak terlalu menyinggung
tentang nasionalisme Arcandra karena sudah memiliki dua kewarganegataan,
bagaimana menurut B apak?
Justru nasionalisme Arcandra lebih hidup, dari pada memilih kembali ke Amerika
dengan gaji yag lebih besar dan fasilitas yang hebat tapi Ia tebih memilih menjadi
menteri ESDM dan kembali menjadi warga Indonesia. Disitu nasionalisme Arcandradiuji dan banyak yang mengapresiasi keputusan Arcandra yang kernbali menjadi
WNI. Karena Arcandra adalah salah satu putra terbaik untuk dunia migas Indonesia.
Kasus ini juga sudah berhenti, tidak lagi menjadi polemik di masayaraknt dan kini Iatelah menjadiwakil menteri ESDM.
Apakah bisa dikatakan kalau mediaindone,sia.coni' ingin menyampaikan bahwa
Arcandra Tahar diharapkan kembali menjabat ke Ksmenterian ESDM?
Di kantor media indonesia ada rurnor yang berkembang bahwa akan ada reshufle
jilid ketiga. Kantor kami mendengar ada menteri yang di reshuJle yaitu Rini
Soemarno Menteri BUMN akan menjadi setl ab kepresidenan, Arcandra Tahar aknn
naik menjadi Menteri ESDM rnenggantikan Jonan, dan kami belum tahu Jonan ditempatkan dimana. Apakah Jonan menjadi menteri apa atau Jonan yang menjabat.
3.
PT CITRA MED!A NUSA PUR‖ AMA
menjddi setl(nb kepresidenan. Kita belum tahu pasti dan hanya itu saja rumor yang
berkembang.
4. Dari judul tersebut juga, yang saya lihat mediaindonesia.com seperti ingtn
mendukung kebijakan pemerintah yang ingin mengangkat kembali Arcandra Tahar
sebagai menteri, apakah itu benar?
Tidak hanya di Media Indonesia jika jurnalistik atau media itu berpihak. Pers
Amerilrn juga berpihak, ketil<a kepemimpinan presiden Obama, mayoritas pers disana
itu rnernihak Obama. Lalu sekarang kepemimpinan Donald Trurnp kita lihat ada yang
berpihak dan tidak berrpihak tapi banyak yang tidak berpihak kepada Donald Trump
dengan menglvitilvtya. Pers itu pasti berpihak tapi berpihahrya itu kepada kebenaran
dan warga. Pers boleh berpihak karena tujuan pers adalah selain mencerdaskan
pembaca dan mernbawa pembacanya itu menjadi benar dengan versi masing-masing
media. Setiap media juga harus menglcritik. Disatu sisi lcami melihat jika salah ya
harus dikTitik, jil{a benar ya harus dibenarlatn
5. Perbedaan proses memposting berita onilne dengan berita koran?
Kalau berita online kan berdasarkan kecepatan. Jiira berita online kelengkapan
dikesampingkan dulu karena harus segera diposting narnun jika ada yang perlu
dikonfirmasi oleh pihak yang disinggung maka ada di berita selanjutnya. Berita
online harus terus naik (diposting), berkelanjutan dan saling berkesinambungan
dengan berita sebelumnya. Tapi kalau laran harus lengkap, ada unsur 5W+IH dan
harus coyer bothside. Jila online diminta untuk lengkap dengan laran pasti susah
karena akan terlambat dengan situs online lainnya.
6. Adakah proses rapat redaksi di berita onlind?
Berita onnline ada rapat redalai tapi tidak sesering seperti koran. Kalau laranjadwalnya sehari tiga kali tapi kalau online rapat sehari sel<ali saja sudah culatp.
7. Apakatr berita yang akan diposting melalui konfirmasi terlebih datrulu kepada' redaktm atau ada nr:."r revisi/pengeditan?
Setelah reporter )r*burt berita lalu menaruh di bank data. Kemudian editormenyunting berita tersebut sebelum diposting. Tidak ada konfirmasi ke redalctur
karena berita online segera diposting.
8. Siapa yang menentukan keputusan kelayakan terbit (diposting) suatu berita?
Kalau online sebanyak-banyalmya berita tidak apa-apa diposting. Editor yang
mengedit dan melihat berita tersebut layak terbit atau tidak Jika karan ternpatnya
terbatas, satu berita harus meranghrm dan lengkap. Koran lebih menuntut
PT CIIRA MEDIA NUSA PURNAMA
kelenglapan, ketajaman, dan kedalaman berita. Jadi berita online dan berita laran
sangat berbeda.
9. Tadi Bapak mengatakan kalau online sebanyak-banyaknya berita tidak apa-apa
diposting, apakah semua berita yang dibuat reporter pasti diposting oleh editor?
Tergantung, apakah berita tersebut layak atau tidak. Dilihat dulu ada nilai beritanya
tidak dan layak atau tidak. Jikn tidak layah tidak aknn diposting. Editor akan menilai
apalmh berita tersebut layak atau tidak
10. Seberapa besar peran serta wewenang pemimpin redaksi dalam menentukan berita
sehingga dikatakan layak terbit?
Pemred merniliki visi dan misi. Pemred memiliki garis besar dan rnenentuknn arah
berita kemana lalu yang menjabarkan hal itu adalah redaHur dan editor masing-
masing deskyang melaksanalanvisi danmisi dari pemred.
11. Bagaimana proses pemiiihan narasumber uqtuk berita? apakah harus cover bothside
atau ada ketentuan lain?
Pemred tidak selalu ilrut rapat rian tidak selalu melala.tkan intervensi terhadap hal-halyang kecil, apalagi hanya berita yang update setiap hari. Dinamikn rapat itulah yang
menentul<an narasumber yang dihadiri semua redahur departemen. Disitu beritanya
digodok dan didislanikan bersama siapa narasumber yang pantas di dalam rapat
ditentuknn. Atau ditentukan di dalam bagian departemen masing-masing seperti saya
Redahur Polkam jadi saya bertanggung jawab dan menyuruh reporter menghubungi
narasumber si A atau si B. Kalau online, penentuan narasumber ditentukan oleh
redahurinya.
12. Jika dilihat di visi mediaindonesia.com, Media Indonesia merniliki visi untuk
membangun sebuah harian yang independen. Independen seperti apayarLgdimaksud?
Setiap media memiliki visi yang sama yaitu memiliki independensi. Tidak berpihak ke
kiri dan berpihak ke kanan. Apa yang benar ya dikatakanbenar, apa yang salah ya
dikataknn salah. Tapi pada prinsipnya bahwa apakah ada sebuah media yang benar-
benar independen dan tidakberpihak, secarajujur susah untuk dikntakan pasti ada
keberpihaknn. Tapi berpihaknya kemana itulah yang harus dicermati. Berpihahrya
seharusnya kepada kebenaran, berpihak kepada ral<yat, berpihak kepada mayoritas
kebenaran. Tapi pada kemudian hari harus dipikirknn keuangan, manajemen, tidak
hanya memikirkan mengenai keredaksian. Nah, disitu menjadi lamplel* harus
memikirkan iklan. Tidak selalu membuat berita yang mengkritik dan tidak ada iklan
yang rnasuk lalu perusahaan akan banghntt dan tutup. Jadi perusahaan pers harus
pandai mengelola perusahaan dengan gava yang berbeda,
iklan iya.
iya dan dapat
PT CiTRA MEDIA
DW f'nL"v'a^^l a-'[a
TRANSKRIP WAWANCARA REPUBLIKA.CO.ID
Narasumber : Bayu Hermawan (Redaktur Politik dan Hukum Nasional)
Tempat: Kantor Harian Republika, Warung Buncit, Jakarta Selatan
1. Menurut Anda, sudut pandang seperti apa yang republika online ingin sampaikan
mengenai kasus kewarganegaraan ganda Arcandra Tahar ini?
Yang kita inginkan mengenai proses rekruitmen pemilihan seleksi orang untuk posisi
menteri, artinya menteri kan adalah pembantu presiden. Untuk proses seleksi menteri
harusnya lebih ketat tidak sembarangan. yang kita tahu ternyata kewarganegaraan
Arcandra bermasalah. Bagaimana itu bisa terjadi sebagai orang yang berada di
lingkaran presiden. Kalau proses seleksinya ga bener bagaimana yang kebawahnya.
Itu yang ingin kita kritisi.
Sebagai menteri, pembantu presiden dan negara lalu kewarganegaraannnya
dipertanyakan, sementara yang Ia kelola adalah ESDM, sumber daya untuk
indonesia, untuk kebutuhan rakyat. Kalau nasionalismenya saja bermasalah. Apakah
ada kejaminan kalau Ia bekerja untuk rakyat. Kita juga curiga apa jangan-jangan
nanti di belakangnya ada pihak-pihak asing yang sengaja memasukkan Arcandra.
Bahwa ya nanti bisa saja bahwa sumber daya indonesia bukan untuk rakyat
Indonesia tapi untuk pihak asing.
2. Dari judul berita yang saya pilih ini, apakah bisa dikatakan kalau republika online
ingin menyampaikan penolakan dipilihnya kembali Arcandra menjadi menteri?
Sebenarnya yang penting pertama itu presiden harus membuat klarifikasi dan
memberikan penjelasasn atau jawaban dari bagaimana proses atau seleksi menteri
yang dilakukan. Kedua, kita ingin status kewarganegaraan ini hal yang tidak bisa
ditawar lagi harus kewarganegaraan asli Indonesia. Lalu jika ketahuan ia punya
kewarganegaraan ganda lalu dicopot kemudian diangkat lagi. Itu adalah hal yang
aneh, lalu diurus kewarganegaraannya lalu jadi menteri lagi, ibaratnya seperti orang
yang ketahuan melakukan pelanggaran lalu orang tersebut hanya meminta maaf.
Tidak bisa hanya seperti itu. Seharusnya dari awal sudah diketahui, ya pasti
pahamlah seorang kepala negara dan juga lingkarannya harus tahu bagaimana
pemilihan menteri, tugas menteri itu apa, syarat-syaratnya harus seperti apa.
Bukan kita menolak, tapi kita harus curiga sebenarnya ada apa, kok orang yang
sudah jelas melanggar dan sudah dicopot. Kok tiba-tiba ketika masalah sudah
diselesaikan lalu dipilih lagi dan dinaikkan lagi. Ada apa? Kenapa terlalu dipaksa?
Apakah tidak ada orang lain yang mempunyai kemampuan sama? Apakah hanya satu
orang itu? Saya pikir banyak, Indonesia tidak kekurangan orang-orang pintar.
3. Dari judul tersebut juga, yang saya lihat republika online seperti ingin mengkritik
kebijakan pemerintah yang ingin mengangkat kembali Arcandra Tahar sebagai
menteri, apakah itu benar?
Ya itu jelas, yang tadi saya katakan bahwa yang kita pertama pertanyakan adalah
bagaimana bisa presiden mengangkat menteri tapi tidak tahu asal usulnnya. Itu kan
aneh. Ya harusnya jelas, kita harus membandingi seperti era nya SBY, proses
pengangkatan menteri itu diseleksi sangat ketat apalagi di pos-pos yang penting.
ESDM ini pos yang “basah”, yang artinya banyak kepentingan, kemudian disitu
adalah sumber keuangan masuk.
Pos ESDM ini sangat penting, kalau orangnya tidak benar, kalau orangnya titipan,
kalau orangnya tidak bisa bekerja untuk rakyat, ya sudah selesai. Jika menterinya
saja tidak benar bagaimana Ia bisa membela rakyat. Kalau ada orang yang dipaksa
menjabat kembali walau ketahuan melanggar aturan, kita kan curiga, ini ada apa ya?
4. Perbedaan mempublish berita onilne dgn berita koran?
Jelas sangat berbeda, karena karakter online itu membutuhkan kecepatan jadi kita
tidak mencari berita yang dalam, karena harus running (posting) artinya satu berita
tidak terlalu dalam. Jadi prosesya harus cepat dari reporter langsung masuk ke
redaktur. Redaktur yang mengedit lalu bisa diposting.
Kalau koran kan butuh berita yang dalam dan lengkap, jadi prosesnya juga berbeda.
Dari reporter ke redaktur lalu di proses lagi oleh tim bahasa kemudian diseleksi oleh
asredpel lalu redpel. Kenapa? Karena itu untuk mencegah kesalahan. Kalau di online
jika ada kesalahan bisa kita langsung revisi tapi kalau koran jika sudah dicetak
sudah tidak kesempatan kedua untuk bisa direvisi. Jadi seleksi penyaringan berita
koran itu lebih rumit.
5. Siapa yang menentukan keputusan kelayakan terbit suatu berita?
Kita tetap ada seleksi setelah berit itu dipublish, sebenarnya redaktur. Saringan
berita pertama ada di redaktur. Redaktur adalah orang yang menilai apakah berita
itu bagus, layak posting, dan tidak mengandung unsur-unsur sensitif yang bisa rawan
gugatan. Tetpi tetap dipantau oleh arsredpel, waredpel, dan redpel. Jika dari atasan
ada larangan tidak bisa memposting suatu berita maka berita tersebut kita copot.
Keputusan menghapus berita ada di waredpel dan redpel.
6. Seberapa besar peran serta wewenang pemimpin redaksi dalam menentukan berita
sehingga dikatakan layak terbit?
Sangat besar, karena setiap hari kita ada diskusi isu. Nah hasil diskusi itulah yang
dirunning (posting) untuk hari ini atau besok. Jika redpel setuju hasil diskusi itu,
redpel yang memberikan arah berita ini harus kesana. Redpel pasti hadir dalam
diskusi isu.
7. Bagaimana proses pemilihan narasumber untuk berita? apakah harus cover bothside
atau ada ketentuan lain?
Harus coverbothside, pemilihan narsum kita ada great, artinya narsum yang harus
ditentukan dan dikejar. Pertama, narsum dari pihak kepresidenan. Kedua, narsum
mitra kerja presiden yaitu menteri. Ketiga, narsum dari DPR atau seorang ahli.
8. Apakah berita yang akan diposting melalui konfirmasi terlebih dahulu kepada
redaktur atau ada proses revisi/pengeditan?
Ada, kalau di Republika online tidak ada editor, jadi pengeditan langsung ke
redaktur.
9. Jika dilihat di visi ROL ada kalimat „keterlibatannya menjaga persatuan Bangsa dan
kepentingan umat Islam yang berdasarkan Rahmatan Lil Alamin’. Apakah bisa
dikatakan bahwa republika merupakan surat kabar atau media pemberitaan yang
bernuansakan islam?
Iya pasti, kita adalah surat kabar islam yang nasionalis. Jadi maksudnya bukan islam
yang artiannya garis keras.
LAMPIRAN ARTIKEL BERITA MEDIAINDONESIA.COM
Berita 1
Luhut Ingin Arcandra Kembali Jabat Menteri ESDM
Rabu, 17 August 2016 14:10 WIB Penulis: Desi Angriani/MTVN
ANTARA/WIDODO S JUSUF
MENTERI Koordinator Kemaritiman Luhut Panjaitan ingin agar Arcandra Tahar kembali menjabat
Menteri ESDM. Program kerja Arcandra dinilai efektif untuk memangkas harga minyak dan gas di
Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia.
"Jadi saya pikir kita musti lihat utuh ada anak bangsa baik. Kita butuh manusia seperti pak Candra ini.
Media semua enggak usah over react," ujar Luhut seusai menghadiri upacara peringatan HUT ke-71
RI di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (17/8).
Luhut mengatakan, selama 20 hari menjabat pos ESDM, Arcandra mampu mengoreksi berbagai
kebijakan. Khususnya ongkos untuk melakukan pembangunan Blok Abadi Masela. Dalam hitungan
mantan Menteri Rizal Ramli, biaya pembangunan Masela mencapai Rp22 miliar sedangkan Arcandra
hanya sekitar Rp15 miliar.
"Tunjukan saya cost strukturnya. Ditunjukin dan dia koreksi dan angka itu sampai kepada ke angka
rendah itu. Pertanyaan kita kan kemana aja selama ini," ungkap kader Golkar berdarah Medan ini.
Meski demikian, Luhut selaku Plt Menteri ESDM mengaku akan menggunakan program dan
kebijakan Arcandra hingga Presiden menunjuk seorang menteri defenitif. Dia berharap, Presiden
mempertimbangkan Arcandra untuk ditunjuk kembali.
"Kalau anda tanya saya dengan knowledge-nya, kenapa tidak? Tapi kan saya tidak tahu keputusan
presiden," tandas mantan Menkopolhukam ini.
Presiden Joko Widodo memberhentikan dengan hormat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
(EDSM) Arcandra Tahar, Senin, 15 Agustus 2016, menyusul polemik isu dwi kewarganegaraan yang
dimiliki Arcandra.
"Menyikapi status kewarganegaraan Menteri ESDM, setelah mendengar dari berbagai sumber,
Presiden memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat saudara Arcandra Tahar dari posisi
Menteri ESDM," ujar Menteri Sekretaris Negara Pratikno dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Senin
malam.
Berita 2
Pemulihan Status Arcandra demi Kemanusiaan
Senin, 5 September 2016 06:55 WIB Penulis: Deo/P-5
ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
PAKAR hukum tata negara Refly Harun kembali meminta pemerintah segera memulihkan status
kewarganegaraan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar.
Pemulihan bisa dilakukan Presiden Joko Widodo dengan mengeluarkan diskresi khusus.
“Kalau sesuai UU, proses 5 tahun, itu akan sangat kejam sekali. Karena apa? Karena dia stateless saat
ini. Tidak punya kewarganegaraan. Kewarganegaraan Amerika Serikat sudah dibuang, di sini
(Indonesia) belum dipulihkan,” ujar Refly di Jakarta, kemarin.
Menurut Refly, proses pemulihan kewarganegaraan Arcandra tidak sama dengan proses pemberian
kewarganegaraan Indonesia terhadap warga negara asing. Terlebih, saat ini belum ada keputusan
terkait kewarganegaraan Arcandra.
“Namun, secara faktual dia sudah kehilangan kewarganegaraan. Karena itu, kewarganegaraannya
dikembalikan. Arcandra itu dipulihkan kewarganegaraannya. Arcandra ini bukan WNA sehingga
yang tepat, menurut saya, harus dikembalikan,” jelas Refly.
Arcandra sebelumnya diberhentikan dari posnya sebagai Menteri ESDM karena mengantongi
kewarganegaraan AS. Namun demikian, bukan berarti kemampuan Arcandra tidak dibutuhkan
pemerintah. Terlebih, saat ini Arcandra telah melepas kewarganegaraan AS miliknya.
“Jangan kejam-kejam juga, dong. Sebagai anak bangsa, dia (Arcandra) kan juga orang Indonesia.
Kalau kemarin saya katakan tidak memenuhi syarat, memang karena dia warga AS. Namun, ketika
dia sudah menghilangkan kewarganegaraan AS-nya dan prosesnya sudah selesai, kalau dia ingin jadi
WNI, harus dipulihkan. Biar kita tidak kehilangan anak bangsa, aset bangsa,” tandas dia.
Sebelumnya, Menko Kemaritiman sekaligus Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Pandjaitan memuji ide
dan pemikiran Arcandra yang melakukan percepatan realisasi anggaran 2016 hingga 90%.
“Banyak ide yang dilahirkan oleh beliau, misalnya, percepatan realisasi anggaran 2016 dengan target
90%. Menurut saya, sangat banyak akan kita lakukan untuk penghematan,” kata Luhut di Jakarta,
pertengahan pekan lalu.
Berita 3
Pengamat: Arcanda Tahar bukan Penjahat
Kamis, 8 September 2016 22:25 WIB Penulis: Micom
ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
PENGAMAT Politik Maksimus Ramses Lalongkoe, saat dimintai komentarnya, Kamis (8/9), terkait
polemik rencana Presiden Joko Widodo mempercepat proses legalitas status kewarganegaraan
Arcandra Tahar sehingga dapat diangkat kembali menjadi menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral, mengatakan, upaya Presiden Joko Widodo sudah tepat meski ada undang-undang yang
mengatur terkait Naturalisasi.
"Upaya Presiden Jokowi itu sudah tepat kok, kenapa harus dipermasalahkan sedemikian lebar,"
katanya.
Dosen Komunikasi Politik Universitas Mercu Buana Jakarta ini pun menilai, Arcandra bukan seorang
penjahat yang perlu ditakuti sehingga pemberlakuan undang-undang terhadapnya harus diperketat.
Arcandra, lanjutnya, tokoh dan sosok yang dibutuhkan bangsa Indonesia sehingga diperlukan ruang
kebijakan yang bersifat terbuka.
"Iya, Arcandra kan bukan seorang penjahat, kenapa harus ditakuti hingga Undang-Undang soal
Kewarganegaraan, khususnya terkait naturalisasi selama lima tahun harus diberlakukan kepadanya.
Dia kan tokoh dan sosok yang diperlukan bangsa ini, maka perlu adanya ruang kebijakan yang
bersifat terbuka," imbuh Ramses.
Ia menambahkan, upaya Jokowi mempercepat proses ini bukan berarti Presiden melanggar UU.
Presiden melakukan langkah yang dianggap sebagai langkah terbuka meski tidak populer. Kasus yang
menimpa Arcandra sifatnya kasuistis yang dapat ditangani secara baik tanpa harus dipersulit.
Seperti diberitakan, rencana Presiden Jokowi mempercepat proses kewarganegaraan Arcandra menuai
pro dan kontra sejumlah pihak termasuk sejumlah anggota DPR RI. Sampai saat ini, Menteri ESDM
masih dijabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pascapemberhentian
Arcandra pertengahan Juli lalu. (RO/OL-5)
Berita 4
Arcandra bisa Jadi Menteri Lagi
Jum'at, 9 September 2016 06:40 WIB Penulis: Christian Dior Simbolon
MI/Rommy Pujianto
WAKIL Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menyebutkan sangat terbuka kemungkinan Arcandra Tahar
kembali menduduki posisi sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pasalnya,
pemerintah lewat Kementerian Hukum dan HAM telah memulihkan status Arcandra sebagai Warga
Negara Indonesia (WNI).
Namun, Kalla mengingatkan pemilihan menteri hak prerogratif Presiden Jokowi. "Kemungkinan ada
pasti. Nanti Presiden yang jawab, bukan saya," ujar Kalla saat ditemui pewarta seusai membuka
Indonesia Business & Development Expo 2016 di Jakarta Convention Center, kemarin (Kamis, 8/9).
Dalam menanggapi proses pengembalian status kewarganegaraan Arcandra yang menuai perdebatan
di DPR, Kalla menyebut itu hal wajar. "Kalau setuju semua, memang bukan DPR," tandasnya.
Pemerintah telah mengukuhkan lagi status WNI Arcandra sejak 1 September 2016. Sebelumnya, dia
diketahui punya kewarganegaraan ganda dengan memegang paspor AS. Akibatnya, Arcandra
kehilangan kewarganegaraan Indonesia, kendati status WNI-nya tidak pernah dicabut.
Konsekuensi itu berdasarkan Pasal 23 Undang-Undang Kewarganegaraan. Dalam aturan perundangan
tersebut diungkapkan bahwa status WNI seseorang hilang jika yang bersangkutan memperoleh
kewarganegaraan lain karena kemauan sendiri.
Temuan kewarganegaraan ganda itu membuat Presiden memberhentikan Arcandra dengan hormat
dari jabatan menteri ESDM pada 15 Agustus lalu. Pada tanggal yang sama, otoritas AS mengabulkan
permohonan pencabutan kewarganegaraan Arcandra lewat penerbitan sertifikat kehilangan
kewarganegaraan.
Dipanggil hari ini Presiden Jokowi mengaku masih menunggu laporan kronologis peneguhan status WNI Arcandra,
sebelum memutuskan langkah selanjutnya. "Nanti kalau sudah sampai (Jakarta) besok pagi langsung
(Arcandra) akan saya panggil," ujar Presiden Jokowi, di sela KTT ASEAN, di Laos, kemarin.
Peneguhan status WNI Arcandra ditetapkan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly melalui Surat
Keputusan bernomor AHU-1 AH.10.01 Tahun 2016.
Berita 5
Hak Jokowi Angkat Arcandra Jadi 'Pembantunya'
Jum'at, 16 September 2016 15:01 WIB Penulis:
ANTARA
PENGANGKATAN kembali Arcandra Tahar menjadi menteri merupakan hak prerogratif presiden.
Hal tersbeut ditegaskan Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan seusai menghadiri kuliah umum sosialisasi
empat pilar kebangsaan di IAIN IMAM Bonjol Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (16/9).
"Pengangkatan menteri hak presiden, Jadi terserah beliau siapa yang akan diangkatnya jadi
pembantunya. "Pemain sepakbola warga negara asing, boleh menjadi warga negara Indonesia, apalagi
orang Sumatera Barat, jadi warga negara lain saja hebat, menjadi warga negara kita, kenapa tidak,"
ujar Zulkifli Hasan.
Sebelumnya, pengamat hukum Universitas Bung Hatta Padang, Miko Kamal menilai tindakan hukum
pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM yang meneguhkan kewarganegaraan mantan
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar sudah tepat.
Alasannya, jelasnya secara hukum Arcandra belum kehilangan kewarganegaraan karena pemerintah
belum pernah mencatatkannya dalam lembaran negara sebagaimana amanat hukum kewarganegaraan.
Menurutnya keharusan mencatatkan kehilangan kewarganegaraan seorang warga negara di dalam
lembaran negara adalah pengejawantahan dari asas publisitas yang dianut oleh UU Kewarganegaraan
UU nomor 2 Tahun 2006.
"Kemudian, secara hukum, tidak lagi beban bagi pemerintahan Jokowi untuk mengangkat kembali
Arcandra Tahar sebagai menteri ESDM dan saatnya memberikan kesempatan yang seluas-luasnya
kepada Jokowi untuk mempergunakan hak prerogatifnya sebagai Presiden," ujarnya.
Presiden telah memberhentikan Arcandra dari jabatannya sebagai Menteri ESDM pada 14 Agustus
2016 karena diketahui berkewarganegaraan Amerika Serikat. Kemudian pada 1 September 2016,
Menkumham mengeluarkan surat yang mengukuhkan kembali status kewarganegaraan Indonesia bagi
Arcandra. (Ant/OL-2)
LAMPIRAN ARTIKEL BERITA REPUBLIKA.CO.ID
Berita 1
Pengamat: Menteri ESDM Harus Punya Nasionalisme
Sabtu , 20 August 2016, 13:24 WIB
Rep: Intan Pratiwi/ Red: Teguh Firmansyah
Republika/ Tahta Aidilla
Gedung ESDM
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Reforminer Institute,
Komaidi Notonegoro menilai sosok menteri ESDM ke depan harus memiliki jiwa
nasionalisme dan peduli terhadap keberlangsungan bangsa. Kendati, profesionalisme
seseorang di dalam memimpin kementerian dan lembaga memang penting.
“Saya kira ini pelajaran bagi kita semua bahwa dalam memilih menteri untuk
memimpin sektor energi dan sumber daya mineral itu yang paling penting adalah
integritas dan kepemimpinan,” kata Komaidi di Warung Daun, Sabtu (20/8).
Ia mengatakan, sektor energi pernah menjadi sumber pendapatan terbesar yang
dimiliki negara. Namun, selama beberapa waktu terakhir, sumbangan yang diberikan
sektor tersebut di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara menurun.
Untuk itu, kata dia, dibutuhkan sosok menteri yang tak hanya profesional di dalam
mengelola sektor tersebut, tetapi juga bagaimana komitmen mereka di dalam
memakmurkan masyarakat.
“Sekarang kita prihatin, bukan hanya 15-20 persen kontribusi untuk APBN tetapi 8-10
persen. Di dalam kondisi pelik seperti ini, kita butuh sosok dan figur yang
integritasnya paling utama. Kalau soal profesional itu bisa didukung di bawahnya,”
ujar dia.
Menteri ESDM Arcandra Thara sebelumnya dicopot secara hormat sebagai Menteri
ESDM setelah kedapatan mengantongi paspor Amerika Serikat. Sebagai gantinya,
Presiden Jokowi telah menunjuk Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut
Binsar Panjaitan sebagai pelaksana tugas.
Berita 2
'Ada Diskriminasi Hukum Jika Archandra Kembali Jadi Menteri ESDM' Rabu , 07 September 2016, 18:36 WIB
Rep: Amri Amrullah/ Red: Bayu Hermawan
Republika/Tahta Aidilla
Pengamat politik Firman Noor (dua dari kanan).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) Firman Noor menilai akan ada diskriminasi hukum bila Archandra
Tahar diangkat kembali sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Sebab, menurutnya prosedur mendapatkan Warga Negara Indonesia (WNI) harus berlaku
sama bagi semua. Apalagi bila akhirnya Archandra langsung diangkat kembali,
menduduki jabatan menteri ESDM.
"Meski dia orang cerdas dan baik, secara legal-formal itu diskriminasi namanya," kata
Firman kepada Republika.co.id, Rabu (7/9).
Ia mengatakan seharusnya semua warga negara memiliki aturan yang sama. "Mau ia
brilian atau tidak, tua atau muda, orang kota atau orang perbatasan harus diperlakukan
sama," ujarnya.
Dorongan agar Archandra dikembalikan sebagai Menteri ESDM, menurutnya justru
menciderai hukum. Kesamaan di muka hukum inilah, menurutnya, ciri khas negara
modern taat hukum.
Padahal Menteri adalah juga simbol atas berlakunya aturan main yang ada di sebuah
negara. Kalaupun presiden masih berharap kepada Archandra, menurutnya, tidak perlu
menjadi menteri.
"ia bisa saja sekadar jadi advisor," ucapnya.
Berita 3
'Sebetulnya Ada Apa di Belakang Arcandra, Pak Presiden?'
Sabtu, 10 September 2016, 00:12 WIB
Rep: Amri Amirullah/ Red: Ilham
Republika/ Tahta Aidilla
Foto siluet mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR Komisi I, Elnino M. H Mohi cukup heran
dengan nama Arcandra Tahar yang santer dikabarkan kembali ditarik menjadi Menteri
ESDM. Anggota DPR dari Fraksi Gerindra ini lantas mempertanyakan sebenarnya ada apa
dengan Arcandra.
"Sebetulnya ada apa ya dengan Arcandra, pak Presiden? Atau ada apa di belakang
Arcandra?" ujarnya kepada Republika.co.id, Jumat (9/9).
Menurutnya, jika Arca ndra dijadikan menteri lagi oleh Presiden Jokowi, maka presiden
seolah tidak peduli dengan perasaan publik yang sangat nasionalis. Sebab, kasus Arcandra
membuat mereka tersinggung dengan dwikewarganegaraannya.
"Sudah tahu dia dulu pernah jadi warga negara AS, tetap saja mau dipaksain duduk di jabatan
yang sangat strategis," kata dia. Apalagi, lanjutnya, kini prosedur WNI-nya didapatkan secara
instan.
Cara ini menurutnya menciderai rasa nasionalisme masyarakat. Sebab, ketika publik menolak
Arcandra, itu karena rasa nasionalisme. Saat itu rakyat tersinggung oleh Arcandra yang punya
dua kewarganegaraan.
"Publik menolaknya bukan sekadar melanggar aturan, tapi karena menyinggung perasaan
warga negara yang cinta sama NKRI," kata dia.
Kemudian, ketika Presiden Jokowi memberhentikan Arcandra dari menteri. Opini yang
terbentuk waktu itu adalah presiden juga tersinggung sama persis seperti kebanyakan publik
di Indonesia.
Sehingga saat itu, menurutnya, pemberhentian Arcandra mewakili ketersinggungan publik.
Namun kini setelah Arcandra mendapatkan status WNI dengan cepat, kemudian santer
kembali menjabat sebagai Menteri ESDM. Maka wajar bila publik mempertanyakan ada apa
dengan Arcandra.
"Apakah Presiden Jokowi saat memberhentikan hanya pura-pura ikut-ikutan tersinggung?
padahal bisa jadi sebenarnya sedang bermain dalam administrasi hukum," ujarnya.
Berita 4
Jokowi Diminta tidak Lantik Kembali Arcandra
Monday, 12 September 2016, 13:17 WIB
Red: Ani Nursalikah
Republika/ Tahta Aidilla
Mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar bersiap saat akan berbicara dalam diskusi publik di
Jakarta, Kamis (8/9). (Republika/Tahta Aidilla)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta tidak
mengangkat kembali Arcandra Tahar sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM).
"Dalam kasus Arcandra, saya harap Presiden harus kaji ulang jika ingin mengangkatnya
kembali menjadi Menteri ESDM," kata Anggota Komisi III DPR Ahmad Sahroni di sela
pemotongan hewan kurban di kawasan Kebun Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin
(12/9).
Menurut dia, sejak kasus Arcandra mencuat, banyak masyarakat yang mempertanyakan
ketidakjujurannya terkait status kewarganegaraannya. Padahal, jika mau berkata jujur,
seharusnya Arcandra bisa menyelesaikan masalah kewarganegaraannya dahulu, baru
menerima jabatan menteri.
Menurut politikus Partai NasDem ini, semua yang sudah dilakukan Arcandra tentunya
berkaitan dengan integritas yang bersangkutan. Terlebih, masyarakat sudah melihat ada
ketidakberesan yang sejak awal dipertontonkan.
"Sangat berbahaya bagi integritas bangsa. Jangan sampai sepertistand up comedy, naik turun,
naik lagi. Walaupun hebat, pintar, luar biasa tetapi ini menyangkut integritas. Sejak awal
sudah ada ketidakjujuran," ujar Sahroni.
Jika Presiden tetap memilih Arcandra, maka masyarakat juga akan melihat kesalahan
atau blunder yang kedua kali yang dilakukan. Kondisi ini dinilainya kurang baik bagi tingkat
kepercayaan masyarakat.
Presiden Joko Widodo sebelumnya menjelaskan dirinya masih melakukan pertimbangan
mengenai Arcandra Tahar untuk kembali menjabat sebagai Menteri ESDM. "Sampai saat ini
saya akan melihat dulu masalah yang berkaitan dengan kewarganegaraan, prosesnya," kata
Jokowi di Serang, Banten, Ahad (11/9).
Jokowi mengatakan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly telah melaporkan dalam
bentuk surat mengenai status kewarganegaraan Arcandra. Jokowi juga menjelaskan pihaknya
belum memanggil Arcandra kembali.
"Jadi saya belum melihat secara detail prosesnya seperti apa. Pak Arcandra pun belum saya
panggil sampai saat ini," ujarnya.
Berita 5
PKS tak Setuju Arcandra Jadi Menteri Lagi
Wednesday, 14 September 2016, 14:39 WIB
Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Republika/ Tahta Aidilla
Mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar (Republika/Tahta Aidilla)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman
menilai Arcandra Tahar tak layak ditunjuk kembali menjadi Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM). Meskipun penunjukan menjadi menteri merupakan hak prerogatif
presiden, namun ia mengaku tak setuju jika Arcandra kembali terpilih.
"Saya tidak setuju kalau Archandra jadi menteri ESDM lagi. Bisa saja prerogratif presiden,
jadi WNI oke. Tapi jadi pejabat publik tidak layak," kata Sohibul di kantor DPP PKS,
Jakarta, Rabu (14/9).
Sohibul menilai Arcandra tak layak menjabat kembali posisi menteri ESDM lantaran pernah
memiliki masalah dengan status kewarganegaraannya dan pernah menjadi warga negara
asing. Bahkan, ia juga mengatakan proses mendapatkan kembali status WNI pun seharusnya
tak mudah.
"Karena seseorang yang sudah punya persoalan dalam masalah identitas apalagi sudah pernah
menjadi WN lain dan menurut UU kita sudah lepas dari kita, saya kira proses menjadi WN
kita tidak semudah itu," tambah dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengaku masih melakukan pertimbangan mengenai
penunjukan kembali Arcandra Tahar untuk menjabat sebagai menteri ESDM. Sedangkan,
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga sempat memberikan sinyal masuknya Arcandra Tahar
dalam pemerintahan.
Meskipun begitu, ia menyerahkan kepada Presiden Joko Widodo untuk menjawab berbagai
spekulasi yang ada terkait Arcandra. Seperti diketahui, Presiden telah memberhentikan
Arcandra dari jabatannya sebagai Menteri ESDM pada 14 Agustus 2016 karena diketahui
berkewarganegaraan Amerika Serikat.
Kemudian pada 1 September 2016, Menkumham mengeluarkan surat yang mengukuhkan
kembali status kewarganegaraan Indonesia bagi Arcandra.
Pengukuhan kembali status kewarganegaraan Arcandra tersebut mempertimbangkan prinsip
non-stateless atau prinsip yang tidak mengakui asas apatride, berpayung hukum Pasal 23 dan
32-35 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan dan PP Nomor 2
Tahun 2007.