konstitusi negara

12
A. Pengertian Konstitusi Terdapat dua istilah terkait dengan norma atau ketentuan dasar dalam kehidupan kenegaraan dan kebangsaan. Kedua istilah tersebut adalah konstitusi dan Undang-Undang Dasar. Konstitusi berasal dari bahasa Perancis, Constituer yang yang berarti membentuk.Maksutnya ialah pembentukan, penyusunan atau pernyataan akan suatu Negara. Dalam bahasa Latin, kata konstitusi merupakan gabungan dua kata, yakni Cume berarti ‘bersama dengan dan Stratuere berarti membuat sesuatu agar berdiri atau mendirikan, menetapkan sesuatu. Sedangkan Undang-Undang merupakan terjemahan dari istilah Belanda, Grondwet. Kata Ground berarti tanah atau dasar dan Wet berarti Undang-Undang. Istilah konstitusi dalam bahasa Inggris memiliki makna yang lebih luas dari Undang-Undang Dasar. Yaitu keseluruhan dari peraturan-peraturan baik yang tertulis maupun tak tertulis yang mengatur secara mengikat cara-cara suatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan konstitusi ialah : 1. Kumpulan kaidah yang memberikan pembatasan kekuasaan kepada penguasa. 2. Dokumen tentang pembagian tugas dan wewenangnya dari system pitik yang diterapkan. 3. Deskripsi yang menyangkut masalah hak asasi manusia. 1

Upload: riza-hafizi

Post on 21-Jun-2015

6.289 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konstitusi negara

A. Pengertian Konstitusi

Terdapat dua istilah terkait dengan norma atau ketentuan dasar dalam kehidupan

kenegaraan dan kebangsaan. Kedua istilah tersebut adalah konstitusi dan Undang-Undang

Dasar. Konstitusi berasal dari bahasa Perancis, Constituer yang yang berarti

membentuk.Maksutnya ialah pembentukan, penyusunan atau pernyataan akan suatu

Negara. Dalam bahasa Latin, kata konstitusi merupakan gabungan dua kata, yakni Cume

berarti ‘bersama dengan dan Stratuere berarti membuat sesuatu agar berdiri atau

mendirikan, menetapkan sesuatu. Sedangkan Undang-Undang merupakan terjemahan

dari istilah Belanda, Grondwet. Kata Ground berarti tanah atau dasar dan Wet berarti

Undang-Undang.

Istilah konstitusi dalam bahasa Inggris memiliki makna yang lebih luas dari

Undang-Undang Dasar. Yaitu keseluruhan dari peraturan-peraturan baik yang tertulis

maupun tak tertulis yang mengatur secara mengikat cara-cara suatu pemerintahan

diselenggarakan dalam suatu masyarakat.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan konstitusi ialah :

1. Kumpulan kaidah yang memberikan pembatasan kekuasaan kepada penguasa.

2. Dokumen tentang pembagian tugas dan wewenangnya dari system pitik yang

diterapkan.

3. Deskripsi yang menyangkut masalah hak asasi manusia.

Tujuan-tujuan adanya konstitusi secara ringkas dapat diklasifikasikan menjadi

tiga tujuan, yaitu:

1. Konstitusi bertujuan untuk memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap

kekuasaan politik.

2. Konstitusi bertujuan untuk melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasa sendiri.

3. Konstitusi bertujuan memberikan batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa

dalam menjalankan kekuasaanya.

Dalam faham konstitusi demokratis dijelaskan bahwa isi konstitusi meliputi:

1. Anatomi kekuasaan (kekuasaan politik) tunduk pada hukum.

2. Jaminan dan perlindungan hak-hak asasi manusia.

3. Peradilan yang bebas dan mandiri.

1

Page 2: Konstitusi negara

4. Pertanggung jawaban kepada rakyat (Akuntabilitas Publik) sebagai sendi utama dari

asas kedaulatan rakyat.

Keempat cakupan isi konstitusi itu merupakan dasar utama bagi suatu

pemerintahan yang konstitusional. Namun, indicator suatu Negara atau pemerintahan

disebut demokratis tidaklah tergantung pada konstitusinya. Sekalipun konstitusinya telah

menetapkan aturan dan prinsip-prinsip diatas, jika tidak diimplementasikan dalam praktik

penyelenggaraan tata pemerintahan, ia belum bisa dikatakan sebagai Negara yang

konstitusional atau menganut paham konstitusi demokrasi.

B. Pentingnya Konstitusi dalam Suatu Negara

Eksistensi konstitusi dalam kehidupan ketatanegaraan merupakan suatu hal yang

sangat krusial, karena tanpa konstitusi bisa jadi tidak akan terbentuk suatu Negara. Dalam

lintasan sejarah hingga awal abad ke-21 ini, hamper tidak ada Negara yang tidak

memiliki konstitusi. Hal ini menunjukkan betapa urgennya konstitusi sebagai suatu

perangkat Negara. Konstitusi dan Negara ibarat dua sisi mata uang yang satu sama lain

tidak terpisahkan.

Sejalan dengan perlunya konstitusi sebagai instrument untuk membatasi

kekuasaan dalam suatu Negara, Miriam Budi ardjo mengatakan “Di dalam Negara-negara

yang mendasarkan dirinya atas demokrasi konstitusional. Undang-Undang Dasar

mempunyai fungsi yang khas yaitu membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa

sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang. Dengan demikian

diharapkan hak-hak warga Negara akan lebih terlindungi.

Dalam konteks pentingnya konstitusi sebagai pemberi batas kekuasaan

tersebut,Kusnardi membagi fungsi konstitusi menjadi 2 yaitu:

1. Membagi kekuasaan dalam Negara.

2. Membatasi kekuasaan pemerintah atau penguasa dalam Negara.

3. Deskripsi yang menyangkut masalah hak asasi manusia.

Mengingat pentingnya konsitusi dalm suatu Negara ini, Struycken dalam bukunya

“Staatsrecht Van Het Koninkrijk der Nederlander” menyatakan bahwa Undang-undang

Dasar sebagai konstitusi tertulis merupakan dokumen formal yang berisikan:

2

Page 3: Konstitusi negara

1. Hasil perjuangan poliik bangsa di waktu yang lampau.

2. Tingkat-tingkat tertinggi perkembangan ketatanegaraan bangsa.

3. Pandangan tokoh-tokoh bangsa yang hendak diwujudkan baik untuk waktu sekarang

maupun untukyang akan datang.

4. Suatu keinginan, dimana perkembangan kehidupan ketatanegaraan bangsa hendak

dipimpin.

Keempat materi yang terdapat dalam konstitusi undang-undang tersebut,

menunjukkan arti pentingnya suatu konstitusi yang menjadi barometer kehidupan

bernegara dan berbangsa, serta memberikan arahan dan pedoman bagi generasi penerus

bangsa dalam menjalankan suatu Negara.

Dari beberapa pakar tersebut, maka dapat dikatakan bahwa eksistensi konstitusi

dalam suatu Negara merupakan suatu keniscahyaan, karena adanya konstitusi akan

tercipta pembatasan kekuasaan melalui pembagian wewenang dan kekuasaan dalam

menjalankan Negara. Selain itu juga sangat penting untuk menjamin hak-hak asasi warga

Negara sehingga tidak terjadi penindasan dan perlakuan sewenang-wenang dari

pemerintah.

C. Sejarah Lahirnya Konstitusi di Indonesia

Dalam sejarahnya, Undang-Undang Dasar 1945 dirancang sejak 29 Mei 1945

sampai 16 Juni 1945 oleh Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan

Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai dalam bahasa Jepang yang

beranggotakan 21 orang, diketuai Ir.Soekarno dan Drs.Moh.Hatta sebagai wakil dengan

19 orang anggota yang terdiri dari 11 orang wakil dari Jawa,3 orang dari Sumatra, dan

masing-masing 1 wakil dari Kalimantan, Maluku, dan Sunda kecil. BPUPKI ditetapkan

berdasarkan Maklumat Gunseikan Nomor 23 bersamaan dengan ultah Tenno Heika pada

tanggal 29 April 1945.

BPUPKI menentukan tim khusus yang bertugas menyusun konstitusi bagi

Indonesia merdeka yang dikenal dengan nama UUD 1945. tokoh-tokoh perumusnya

antara lain Dr.Rajman Widiodiningrat, Ki Bagus Hadi Koesemo, Oto Iskandardinata,

Pangeran purboyo, Pangeran Soerjohamindjojo dan lain-lain.

3

Page 4: Konstitusi negara

UUD 1945 dibentuk untuk memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia di

kemudian hari. Setelah kemerdekaan diraih, kebutuhan akan sebuah konstitusi resmi

nampaknya tidak bisa ditawar-tawar lagi, dan segera harus dirumuskan sehingga

lengkaplah Indonesia menjadi sebuah Negara yang berdaulat. Pada tanggal 18 Agustus

1945 atau sehari setelah ikrar kemerdekaan, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia

(PPKI) mengadakan sidangnya yang pertama kali dan menghasilkan beberapa keputusan

sebagai berikut :

1. Menetapkan dan mengesahkan pembukaan UUD 1945 yang bahannya diambil dari

rancangan Undang – Undang yang disusun oleh panitia perumus pada tanggal 22 Juni

1945.

2. menetapkan dan mengesahkan UUD 1945 yang bahannya hampir seluruhnya diambil

dari RUU yang disusun oleh panitia perancang UUD tanggal 16 Juni 1945.

3. memilih ketua persiapan Kemerdekaan Indonesia Ir. Soekarno sebagai presiden dan

wakil ketua Drs. Muhammad Hatta sebagai wakil presiden.

4. pekerjaan presiden untuk sementara waktu dibantu oleh Panitia Persiapan

Kemerdekaan Indonesia(Komite Nasional).

Dengan terpilihnya atas dasar UUD 1945 ,maka secara formal Indonesia

sempurna menjadi sebuah Negara, sebab syarat – syarat yang lazim diperlukan oleh

setiap Negara telah ada, yaitu adanya :

1. Rakyat .

2. Wilayah.

3. Kedaulatan.

4. Pemerintahan

5. Tujuan Negara.

6. Bentuk Negara

4

Page 5: Konstitusi negara

D. Perubahan Konstitusi di Indonesia dan di Beberapa Negara

1. Indonesia

Dalam UUD 1945 menyediakan satu pasal yang berkenaan dengan caraperubahan

UUD, yaitu pasal 37 yang menyebutkan:

1. Untuk mengubah UUD sekurang-kuranngnya 2/3 daripada anggota MPR harus hadir;

2. Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 jumlah angggota yang

hadir.

Pasal 37 terrsebut mengandung tiga norma, yaitu:

1. Bahwa wewenang untuk mengubah UUD ada pada MPR sebagai lembaga tertinggi

negara;

2. Bahwa untuk mengubah UUD, kuorum yang dipenuhi sekurang-kurangnya adalh 2/3

dari sejumlah anggota MPR;

3. Bahwa putusan tentang perubahan UUD adalah sah apabila disetujui oleh sekurang-

kurangnya 2/3 dari anggota MPR yang hadir.

Jika dihadapkan pada klasifikasi yang disampaikan KC. Wheare, merupakan

bentuk konstitusi bersifat “tegar”, karena selain tata cara perubahannya tergolong sulit,

juga karena dibutuhkannya prosedur khusus. Menurut KC. Wheare, tingkat kesulitan

perubahan-perubahan konstitusi memilki motif-motif tersendiri yaitu:

1. Agar perubahan konstitusi dilakukan dengan pertimbangan yang masak, tidak secara

serampangan dan dengan sadar (dikehendaki);

2. Agar rakyat mendapat kesempatan untuk menyampaikan pandangannya sebelum

perubahan dilakukan;

3. Agar hak-hak perseorangan atau kelompok seperti kelompok minoritas agama atau

kebudayaanya mendapat jaminan.

Dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia, Konstitusi atau Undang-undang Dasar

1945 yang diberlakukan di Indonesia, telah mengalami perubahan-perubahan dan masa

berlakunya di Indonesia, yakni dengan rincian sebagai berikut:

1. Undang-undang dasar 1945 (18 Agustus 1945-27 Desember 1949);

2. Konstitusi Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1949-17 Agustus 1950);

5

Page 6: Konstitusi negara

3. Undang-undang Dasar Semntara Rrepublik Indonesia 1950 (17 Agustus 1950-5Juli

1959);

4. Undang-undang Dasar 1945 (5 Juli 1959-19 Oktober 1999);

5. Undang-undang Dasar 1945 dan Perubahan I (19 Oktober 1999-18 Agustus 2000);

6. Undang-undang Dasar 1945 dan Perubahan I dan II (18 Agustus 2000-9 Nopember

2001);

7. Undang-undang Dasar 1945 dan peereubahan I, II, dan III (9 Nopember 2001-10

Agustus 2002);

8. Undang_undang Dasar 1945 dan perubahan I,II, III dan IV (10 Agustus 2002).

2. Amerika Serikat

Pada tahun 1777, negara ini menyusun suatu landasan kerjasama bagi ketiga belas

bekas daerah jajahannya dalam bentuk Articles of Confederation. Menurut aturan ini

sistem pemerintahan dilakukan oleh suatu badan yang disebut congres yang diberi

kekuasaan untuk bertindak atas nama konfederasi. Namun demikian bukan berarti

keputusan sepenuhnya atas nama kongres, akan tetapi keputusan itu baru bisa

dilaksanakan jika disetjui oleh sekurang-kurangnya 9 negara dari 13 negara yang

tergabung.

Pengalaman pemerintahan atas dasar Articles of Confederation memaksa para

pemimpin negara-negara yang tergabung untuk berpikir lebih jauh ke depan. Untuk itu

mereka merasa perlu melakukan perubahan secara fundamental agar berfungsinya suatu

pemerintah yang sentralistik tanpa ada gangguan dan intervensi dari negara-negara

berkembang. Untuk mak sud itu kongres membentuk suatu badan yang diberi nama

constitutional convention yang bertugas menyiapkan konstitusi bagi negara-negara yang

hendak melakukan kerjasama lebih erat. Badan ini beranggotakan 55 orang yang diwakili

13 negara yang tergabung.

Sementara itu, dalam melakukan perubahan konstitusi, Amerika telah banyak

melakukan perubahan (amandemen) dengan memunculakan beberapa syarat yaitu:

1. 2/3 dari perwakilan rakyat negara-negara dapat mengajukan usul agar dijadikan

perbahan terhadap Amerika Serikat;

6

Page 7: Konstitusi negara

2. Untuk keperluan perubahan konstitusi tersebut dewan perwakilan rakyat federal harus

memanggil siding konvensi;

3. Konvensi inilah yang melaksanakan wewenang merubah konstitusi.

3. Belanda

Perubahan konstitusi kerajaan Belanda terjadi beberapa kali yaitu pada tahun

1814, 1848, dan 1972. Masalah perubahan konstitusikerajaan ini diatur dalam Bab

(Hoofdstak) XIII dan terdira dari 6 pasal yaitu pasal 193 (210 lama) sampai pada pasal

198 (215 lama). Cara yang dilakukan dalam rangka perubahan itu adalah dengan

memperbesar jumlah anggota staten general parlemen sebanyak dua kali lipat.

Keputusan tentang perubahan atau penambahan tersebut adalah sah apabila disetujui

sejumlah suara yang sama dengan dua pertiga dari yang hadir, akan tetapi dalam

Grondwet (undan-undang dasar) Belanda tahun 1815 prosedur di atas diperberat, yaitu

memenuhi kuorum yakni sekurang-kurangnya setengah dari anggota sidang staten

general ditambah satu (UU 1814 pasal 144). Dengan demikian perubahan undang-

undang dasar adalah sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah oleh jumlah

anggota staten general yang telah dijadikan dua kali lipat ditambah satu.

7

Page 8: Konstitusi negara

DAFTAR PUSTAKA

Tim ICCE UIN JAKARTA. 2003. Demokrasi, Hak Asasi Manusia, & Masyarakat

Madani. ICCE UIN JAKARTA, Jakarta.

8