konsep pendidikan dalam al-qur’an menurut h. m. quraish...

84
Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihab Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I) Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Oleh : Nur Fatimah NIM 1110011000136 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Upload: hoangtuyen

Post on 02-Jul-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an

Menurut H. M. Quraish Shihab

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)

Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Oleh :

Nur Fatimah

NIM 1110011000136

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

skripsi berjudul Konsep Pendidikan dalam Al-eur,an Menurut H. M. euraishShihab disusun oleh Nur Fatimah, NIM. 1110011000136, Jurirsan Pendidikan

Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri

Syarif }iidal'atullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai

karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan

yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta,25 Maret 2015

Yang mengesahkan,

NrP. 19640704 199303 I 003

Pembimbing

Page 3: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berju ul Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur'an Menurut H. M. QuraishShihab disusun oleh Nur Fatimah, Nomor Induk Mahasiswa 1110011000136,

iurusan Pendidikan Agama lsiam, diajukan kepa<ia Fakultas iimu Tarbiyah danKeguruan, UtN Syarif Hidayatultah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam UjianMunaqasah pada tangeal l0 April 2015 di hadapan dewan penguji. Karena itu.penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I) dalam bidangPendidikan Agama Islam.

Panitia Uj ian Munaqasah Tanggal

Jakarta 15 April2015

Tanda TanganKetua Panitia (Ketua JurusanProgram Stucii)

Dr. H. Abdui Majid Khon. M.AsNiP. 19580707 i98703 i 005

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)

Marhamah Saleh. Lc. MA.NiP i97203i3 20080i 2 0i0Penguii I

Dr. H. Munzier Suparta. MANiP. 19s407A7 i98402 i 00iPenguii II I

Dr. Jejen Musfah. MANIP. i9770502 20050i i

Dekan Faku

t6/ u%(f--r_r---

-zotfte /t

(6/PEt{- Li,/v -=)

tt,/q%td{-f-{-

.';

iyah dan Keguruan,

Page 4: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

NIM

Jurusan

Alamat

Nur Fatimah

1 1 1001 1000r36

Pendidikan Agama Islam

Lingk. Cipayung Rt. 003/001

Sukma iaya Kota DepokIndonesia

Kel. Abadijaya Kec.

Propinsi- jawa Barat

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur'an Menurut H.M. Quraish Shihab a<iaiah benar hasii karya senciiri <ii bawah bimbingan ciosen:

Nama Pembirnbing

NIP

Jurusan/Program Studi

: Dr. Dimyati. M.Ag

: 19640704 199303 I 003

: Pendidikan Agama Islam

Demikian surat pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karyasenciiri.

Jakarta, 25 Maret2Al5Yang Menyatakan

I

Nur Fatimah

Page 5: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

i

ABSTRAK

Nur Fatimah, NIM 1110011000136, “Konsep Pendidikan dalam al-Qur’an

menurut H. M. Quraish Shihab”, Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam,

Fakultas Ilmu Tarbiyyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hudayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Konsep Pendidikan dalam al-Qur’an

menurut H. M. Quraish Shihab. Adapun metode penelitian yang digunakan penulis

dalam penyusunan skripsi adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif

analisis, yaitu pemecahan masalah-masalah yang ada dengan usaha menganalisis dan

menjelaskan dengan teliti kenyatan-kenyataan faktual dari subjek yang diteliti

sehingga diperoleh gambaran yang utuh berdasarkan fakta.

Dalam skripsi ini akan mengupas ide atau gagasan pendidikan dalam al-Qur’an

menurut H. M. Quraish Shihab yang mencakup konsep pendidikan tarbiyah yang

menitikberatkan pada pelaksanaan nilai-nilai Ilahiyat yang bersumber dari Allah Swt.

Dalam konsep pendidikan ini, terdapat pesan-pesan dakwah yang telah disampaikan

secara khusus, yakni meliputi tujuan pendidikan yakni membina manusia agar

menyadari bahwa dirinya sebagai hamba Allah dan sebagai khalifah. Dengan

menggunakan metode dialog dapat mengantarkan siswa agar berkomunikasi langsung

dengan pendidik dan dapat mengantarkan peserta didik agar dapat berani

menyampaikan pendapatnya. Selain itu ada juga sifat pendidikan Islam yang bersifat

Rabbani. Dalam skripsi ini juga H. M. Quraish Shihab menjelaskan makna dari

materi pembelajaran dalam al-Qur’an yakni menuntut pendidik agar menyampaikan

materi pendidikannya dapat disajikan dengan meyakini kebenarannya melalui

argumentasi-argumentasi yang rasional dan dalam metode penyampaian materi ada

beberapa metode, diantaranya dalam metode kisah mengarahkan peserta didik agar

mencari pengalaman dan mampu mengambil hikmah dari kisah tersebut, melalui

metode keteladanan mengarahkan siswa dapat merubah prilakunya dan mencoba

segala tindakan yang dijadikan teladan baginya, dalam metode nasihat menjadikan

siswa dalam setiap tindakannya menjadi lebih baik dan dalam metode pembiasaan

mengarahkan siswa untuk senantiasa membiasakan diri untuk berprilaku baik.

Page 6: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

ABSTRACT

Nur Fatimah, NIM 1110011000136, "Concept of Education in the Qu’ran, according

by H. M. Quraish Shihab", Thesis, Department of Islamic Education, Faculty of

Science and Teaching tarbiyyah, State Islamic University Syarif Hudayatullah

Jakarta.

This study aims to determine the education concept in the Qur'an according by H.

M. Quraish Shihab. The research methods used by the author in the preparation of the

thesis is qualitative research with descriptive method of analysis, namely solving the

problems that exist with the attempt to analyze and explain carefully weakness-

factual reality of the subject under study in order to obtain a complete picture based

on facts.

In this paper will discuss the idea or notion of education in the Qur'an according

by H. M. Quraish Shihab. Tarbiyah education that includes the concept that focuses

on the implementation of value-divine values sourced from Allah. In this educational

concept, there are messages that have been conveyed propaganda specifically, the

objectives include fostering the education of man in order to realize that he is a

servant of God and as caliph. By using the method of dialogue can deliver students to

communicate directly with educators and can lead learners to be able to dare to

express an opinion. In addition there is also the nature of Islamic education that is

Rabbani. In this thesis also H. M. Quraish Shihab explains the meaning of learning

material in the Koran, which requires educators to deliver educational material can be

presented as to believe the truth through rational arguments and in delivery methods

there are several methods, including the method of directing story learners to gain

experience, and was able to take lessons from the story, through exemplary method

directs students can change his behavior and try all measures as a model for him, in

the method of the advice makes students in every action becomes better and in

methods of habituation lead students to always familiarize themselves to behave well.

Page 7: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, atas

segala ni’mat yang tiada hentinya engkau anugrahkan kepada penulis. Dan berkat

kasih serta sayang-Nya, penulis dapaat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta

salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw beserta keluarga dan

sahabatnya, dan syafa’at dari beliaulah yang diharapkan umatnya di akhir zaman.

Skripsi ini berjudul “Konsep Pendidikan dalam al-Qur’an Menurut H. M.

Quraish Shihab”, merupakan tugas akhir selama mengikuti masa perkuliahan di

Fakultas Ilmu Tarbiyyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam yang harus

dipenuhi untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam.

Atas selesainya skripsi ini, tidak terlepas dari upaya berbagai pihak yang telah

memberikan kontribusi atau bantuan dalam rangka penyusunan dan penulisan skripsi

ini, untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. H. Abd. Majid Khon, M.Ag selaku ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Hj. Marhamah Shaleh, Lc. MA, selaku sekertaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam Fakultas Ilmu Tarbiyyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

HIdayatullah Jakarta.

3. Zaimudin, M. Ag., sebagai Dosen Penasehat Akademik yang telah memberikan

ilmunya dan senantiasa memberi motivasi penulis dari awal perkuliahan hingga

menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.

Page 8: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

iii

4. Dr. Dimyati, M. Ag, selaku Pembimbing Skripsi yang telah sabar membimbing,

memberi arahan, masukan-masukan dan selalu memotivasi penulis dalam

penyususnan skripsi ini.

5. Prof. Dr. H. M. Quraish Shihab, MA, telah meluangkan waktunya untuk bersedia

di wawancara oleh penulis sebagai penguat dari penyusunan skripsi ini.

6. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

membantu penulis dalam mengumpulkan bahan-bahan referensi untuk

menyelesaikan skripsi ini dan tempat yang selalu tersedia.

7. Teruntuk keluarga tersayang yakni ayahanda H. Ni’ih dan ibunda Hj. Asmanah

yang selalu memberikan limpahan kasih sayang dan kesabaran yang tiada batas

kepada penulis. Tidak lupa untuk kakak-kakak yakni Nur hasan, Siti Maesaroh,

Siti Zainabun, Nur ’Aini, tak lupa juga semua kakak ipar (teh nesri, ka bari, ka

rakhmat, ka adha) dan keponakan-keponakan penulis yang selalu memberikan

keceriaan, motivasi dan semangat dalam penyusunan skripsi ini.

8. Segenap keluarga besar Pondok Pesantren Tanwiriyyah Cianjur, Ibu Ijih & Pak

Ustadz Haji (Alm), Bapak Deden & Ibu Eti, Apa & Ibu Yayah, Teh Eulis &

Kang Cep, Engkang sekeluarga, Pak Nanan & Ibu Iis, Kang San-san sekeluarga,

Kang Nur-nur sekeluarga, kang Rid-rid & Teh Yani, Kang Hal-hal & Teh Yiyi,

Kang Densu & Teh Ida, dan seluruh keluarga besar YMT, imeh ucapkan

jazakumullah khairan katsiran (semoga ilmu yang sudah diberikan menjadi ilmu

yang bermanfaat dan menjadi amal yang barakah... Amin).

9. Teman-teman penulis yang selalu bersama dari awal perkuliahan sampai

penyelesaian skripsi ini yakni Nur Annisa, Bahiyyah Shalihah, Amalia, Drifal,

Eka Efrianti, Reni Ilmayanti dan Hayatun Nufus terima kasih atas motivasi dan

semangatnya kepada penulis disaat penyusunan skripsi.

10. Teman-teman perjuangan penulis saat di Yayasan Madrasah Tanwiriyyah yakni

Siti Fauziyyah, Nunun Uswatun Hasanah, Ai Siti Hasanah, Lidiawati, Zakaria

Ansori.

Page 9: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

iv

11. Teruntuk Gandi Gusrian Gemilang yang selalu memotivasi penulis yang tiada

hentinya dan memberikan kasih sayang dan selalu memberikan semangat kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman angkatan Akademik 2010 dari terutama untuk sahabat-sahabat

Dhe_Com.

13. Penghuni Rumah Tua and el-Bieya (Bahiyyah, eka, yayah dan anis).

14. Rekan-rekan kostan Putri An-Nur yakni amel, reni, teh iif, ferina, rahmah, filza.

15. Serta semua pihak yang pernah membantu dan mensupport penulis sampai

selesainya penulisan skripsi ini.

Jakarta, 26 Maret 2015

Penulis

Page 10: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PERNYATAAN PENULIS

ABSTRAK ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 9

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 9

D. Perumusan Masalah .................................................................... 9

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 9

F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 10

BAB II KAJIAN TEORITIK

A. Pendidikan .................................................................................. 11

1. Pengertian Pendidikan ............................................................ 11

2. Pengertian Pendidikan Islam ................................................. 14

3. Tujuan Pendidikan Islam ....................................................... 16

4. Unsur-Unsur Pendidikan......................................................... 18

5. Metode Pendidikan Islam ...................................................... 21

B. Sejarah Al-Qur’an ...................................................................... 23

1. Pengertian al-Qur’an .............................................................. 23

2. Sebab diturunkannya al-Qur’an ............................................. 25

3. Fungsi dan Kedudukan al-Qur’an .......................................... 26

Page 11: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

vi

4. Pendidikan dalam al-Qur’an .................................................. 30

C. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu Penelitian ......................................................................... 34

B. Metode Penulisan ........................................................................ 34

C. Fokus Penelitian .......................................................................... 34

D. ProsedurPenelitian ...................................................................... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data ............................................................................ 37

B. Konsep Pendidikan Islam dalam al-Qur’an Menurut H. M.

Quraish Shihab ........................................................................... 40

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 58

B. Saran-saran ................................................................................. 59

DARTAR PUSTAKA ................................................................................... 61

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu masalah yang dihadapi oleh dunia pendidikan kita adalah masalah

lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, seorang anak kurang

didorong untuk mengembangkan kemampuannya untuk berfikir.1

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting pada zaman sekarang ini.

Karena tanpa melalui pendidikan proses transformasi dan aktualisasi pengetahuan

modern sulit untuk diwujudkan. Dalam kehidupan manusia, pendidikan memiliki

peranan yang sangat penting dalam membentuk generasi yang akan datang.

Dengan pendidikan, manusia diharapkan dapat menghasilkan manusia yang

berkualitas, bertanggung jawab dan mampu mengatasi perubahan-perubahan

dimasa yang akan datang. Pada hakikatnya pendidikan adalah menyiapkan dan

mendampingi seseorang agar dapat memperoleh kemajuan dan dapat menjalani

kesempurnaan.

Sebagaimana telah diketahui, bahwa pendidikan Islam adalah pendidikan

yang pada pelaksanaanya berdasarkan pada ajaran Islam. Karena ajaran Islam

berdasar pada al-Qur’an dan al-Sunah, pendapat ulama serta warisan sejarah,

maka pendidikan Islam pun berdasarkan pada al-Qur’an, al-Sunah, pendapat

ulama serta warisan sejarah tersebut.2

Peninggalan umat Islam yang paling penting adalah al-Qur’an yang berfungsi

sebagai pembeda. Fungsi al-Qur’an tersebut menegaskan bahwa al-Qur’an itu

berfungsi sebagai petunjuk bagi umat manusia. Sebagaimana yang berkaitan

1 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2012), cet. ke-9, h. 1

2 Abuddin Nata, Pendidikan dalam Persepektif al-Qur‟an, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), cet.

ke-1, h. 15

Page 13: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

2

dengan firman Allah dalam ayat al-Qur’an dalam Qs. Al-Isra ayat 81 yaitu

sebagai berikut:

“Dan katakanlah: "Kebenaran telah datang dan yang bathil telah lenyap.” Sungguh yang

bathil pasti lenyap.”3

Petunjuk-petunjuknya bertujuan memberi kesejahteraan dan kebahagiaan

bagi manusia, baik secara pribadi maupun kelompok, dan karena itu ditemukan

petunjuk-petunjuk bagi manusia dalam kedua bentuk tersebut. Karena, Petunjuk

pendidikan dalam al-Qur’an tidak terhimpun dalam kesatuan pragmen tetapi ia

diungkapkan dalam berbagai ayat dan surat al-Qur’an, sehingga untuk

menjelaskannya perlu melalui tema-tema pembahasan yang relevan dan ayat-ayat

yang memberikan informasi-informasi pendidikan yang dimaksud.

Suatu kecendrungan positif yang tampak di kalangan masyarakat Indonesia

dewasa ini adalah pengkajian ayat-ayat al-Qur’an untuk menemukan kedalaman

maknanya. Pengkajian itu tidak terbatas pada masalah keagamaan saja, akan

tetapi juga masalah sosial, budaya, politik, ekonomi maupun pedidikan. Oleh

karena itu, melalui media massa terlihat beberapa tema persoalan yang

dipecahkan dengan pendekatan al-Qur’an. Hali ini membuktikan adanya

kesadaran umat Islam untuk menemukan metode baru dalam pengkajian masalah

keagamaan.

Dengan kesadaran ini, al-Qur’an harus dipandang sebagai panutan dalam

berbagai aspek kehidupan, tidak hanya dalam pelajaran dogmatis, tetapi juga

termasuk ilmu pengetahuan. Salah satu cabang ilmu pengetahuan itu yaitu ilmu

pendidikan. Meskipun al-Qur’an tidak menjelaskan secara terinci tetang

3 Departemen Agama RI, Al-Qur‟an Tajwid dan Terjemah, (Bandung: CV Penerbit Diponegoro,

2014), cet. ke 6, h. 290

Page 14: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

3

bagaimana esensi pendidikan, namun ada berbagai patokan dasar yang telah

digariskannya.4

Al-Qur’an merupakan petunjuk dan menempati posisi yang paling penting

dalam pendidikan Islam. Sumber-sumber pokok ajaran Islam yang berupa al-

Qur’an dan Hadits, banyak mendorong pemeluknya dalam menciptakan pola

kemajuan hidup yang dapat mensejahterakan pribadi dalam lingkungan

masyarakat.

Para pakar pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan dapat dilihat dari dua

sisi, yaitu sebagai berikut:

Pertama, aspek eksternal manusia yang akan dididik yaitu upaya

penyampaian ide atau konsep kepada orang lain atau masyarakat agar orang lain

atau masyarakat itu berubah menjadi tahu.

Kedua, aspek internal manusia yang akan dididik. Selain dari mewariskan

nilai-nilai budaya dari generasi ke generasi, untuk memelihara identitas,

masyarakat juga bertugas mengembangkan potensi untuk dirinya sendiri dan

masyarakatnya. Dapatlah dipahami bahwa pada hakikatnya pendidikan adalah

suatu upaya tranformasi nilai dan pengembangan potensi manusia. Sedangkan

kedua potensi tersebut, baik berlangsug secara formal maupun informal

diharapkan dapat melahirkan perbahan-perubahan dalam masyarakat.5

Dasar pemikiran yang menggambarkan harapan atau tujuan setiap bentuk

pendidikan dan bentuk telaah dan mengenai esensi pendidikan, sejalan dengan

tujuan al-Qur’an yakni mengadakan perubahan-perubahan positif dalam

masyarakat. Hal ini dapat digambarkan dalam firman Allah Swt Qs. Ibrahim ayat

1, yaitu sebagai berikut:

4 Umar Sihab Kontekstualitas al-Quran (Jakarta:Penamadani, 2005), cet. 3, h. 151,

5 Ibid, h. 154

Page 15: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

4

“Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya

kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang

benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang

Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.”

Dari penjelasan ayat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwasannya telah

menjadi kewajiban bagi seorang pendidik untuk mencerdaskan dan membimbing

peserta didik dalam menyampaikan ilmu pengetahuan.

Dalam proses transformasi ilmu pengetahuan ada yang menyampaikan materi

ada juga yang menerima materi. Hal ini mengandung makna komunikasi. Karna

dalam proses pembelajaran tanpa diadakannya komunikasi antara pendidik dan

peserta didik kegiatan belajar mengajar tidak akan berlangsung dengan baik.

Komunikasi disini sangat dibutuhkan untuk suksesnya keberlangsungan kegiatan

belajar mengajar sehingga mencapai tujuan pendidikan yang ingin dicapai, dan

untuk pencapaian tujuan pendidikan itu pendidik juga harus berpacu pada al-

Qur’an dan Hadis. Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwasannya pendidikan

merupakan proses komunikasi antara pendidik dan peserta didik untuk mencapai

tujuan tertentu.

Sehubungan dengan hal itu, terdapat beberapa hal yang dapat dikemukakan

untuk menjelaskan ketentuan-ketentuan al-Qur’an tentang ilmu pendidikan. Hal

tersebut yaitu: tujuan pendidikan, metode penyampaian pendidikan dan masa

yang dibutuhkan guna kelangsungan pendidikan. Tujuannya adalah adalah agar

terkuak hakikat setiap usaha dan pelaksanaan pembelajaran dalam hidup

manusia.6

6 Ibid, h. 154

Page 16: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

5

Para peneliti telah membuktikan bahwasannya al-Qur’an telah menaruh

perhatian yang besar terhadap masalah pendidikan dan pengajaran. Pendidikan

akan mengantarkan manusia pada derajat yang tinggi, yaitu orang-orang yang

berilmu. Ilmu yang dipandu dengan keimanan inilah yang mampu melanjutkan

warisan berharga berupa ketaqwaan kepada Allah Swt.7 Akan tetapi ilmu yang

dapat mengantarkan manusia pada derajat yang tinggi itu tidak akan dapat

diperoleh jika manusia itu sendiri tidak mencarinya. Disini dapat dijelaskan

bahwa suatu ilmu dapat diperoleh dari pendidikan, dan disini menjadi tugas para

pendidik untuk dapat mengantarkan peserta didiknya menuju derajat tertinggi

tersebut.

Pada zaman sekarang ini, orang-orang menganggap bahwa al-Qur’an sebagai

kitab yang hanya menjadi bahan bacaan saja, tidak memahami isi yang terdapat

didalam al-Qur’an. Dengan pemahaman seperti ini orang-orang tidak paham akan

pentingnya pendidikan. Padahal di dalam al-Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang

memerintahkan manusia untuk berpendidikan melalui pendalaman ilmu

pengetahuan.

Dalam hal menyampaikan materi pendidikan, kebanyakan para pendidik

tidak merujuk pada al-Qur’an, padahal sudah sangat jelas bahwa al-Qur’an

merupakan sumber pokok dalam segala ilmu pengetahuan, baik itu ilmu

pengetahuan agama maupun ilmu pengetahuan umum. Oleh sebab itu,

penyampaian materi yang sampaikan oleh pendidik harus merujuk pada tujuan

pendidikan agar materi yang telah disampaikan akan dapat diterima oleh peserta

didik sesuai dengan tujuan pendidikan.

Dalam beberapa ayat al-Qur’an, terdapat isyarat dan patokan dasar tujuan

pendidikan, yaitu dalam surat al-Isra’ ayat 9

7 Anshori , Transformasi Pendidikan Islam (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), cet ke-1, h. 3

Page 17: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

6

“Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan

memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa

bagi mereka ada pahala yang besar.”8

Penegasan ayat diatas menunjukkan bahwa al-Qur’an mengenalkan dirinya

sebagai petunjuk kepada jalan yang lebih lurus. Petunjuk-petunjuknya bertujuan

memberikan kesejahteraan dan kebahagian bagi manusia, baik secara pribadi

maupun kelompok.9

Penegasan yang telah di jelaskan oleh Umar Shihab dalam bukunya

Kontekstualitas al-Qur’an sudah sangat jelas, bahwasannya al-Qur’an merupakan

petunujuk untuk menuju jalan yang lebih baik lagi. Selain itu juga, al-Qur’an

merupakan sumber pokok ajaran Islam yang didalamnya menjelaskan banyak

sekali materi-materi yang dapat diterapkan oleh para pendidik dalam pencapaian

proses pendidikan, akan tetapi sedikit sekali para pendidik yang merujuk pada al-

Qur’an dalam pembentukan materi yang akan diajarkan.

Al-Qur’an merupakan buku petunjuk (kitab hidayah) khususnya bagi umat

Islam serta umat manusia pada umumnya. al-Qur’an menjadi kurikulum

kehidupan bagi manusia di dalam kehidupan. Satu hal yang juga disepakati oleh

seluruh umat Islam ialah al-Qur’an sebagai sumber utama hukum Islam.10

Al-

Qur’an dalam mengerahkan pendidikannya kepada makhluk manusia menghadapi

dan memperlakukan makhluk tersebut sejalan dengan unsur peciptaannya, yaitu

8 Departemen Agama RI, Al-Qur‟an Tajwid dan Terjemah, (Bandung: CV Penerbit Diponegoro,

2014), cet. ke 6, h. 383

9 Umar Sihab, Kontekstualitas al-Quran (Jakarta: Penamadani, 2005), cet. Ke-3, h. 154,

10 Nur Kholis, Pengantar Studi Al-Qur‟an dan Hadis (Yogyakarta: Teras, 2008), cet. 1, h. 21,

Page 18: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

7

jasmani, akal dan jiwa. Oleh karena itu, materi-materi pendidikan yang disajikan

al-Qur’an hampir selalu mengarah kepada jiwa, akal dan raga manusia.

Dalam penyajian materi pendidikan, al-Qur’an membuktikan kebenaran

materi tersebut melalui argumentasi logika. Argumentasi-argmentasi yang

dikemukakannya serta arahan yang dapat membuktikan sendiri oleh manusia

(anak didik) melalui penalaran akalnya, telah lebih dahulu dianjurkn teori

tersebut.11

Artinya, al-Qur’an dapat membuktikan kebenaran-kebenaran yang

telah ada dengan membuktikan kejadian-kejadian yang telah lalu.

Penurunan al-Qur’an yang dimulai dengan ayat-ayat yang mengandung

konsep pendidikan dapat menunjukkan bahwa tujuan al-Qur’an yang terpenting

adalah mendidik manusia melalui metode yang bernalar dengan kegiatan meneliti,

membaca, mempelajari dan obsevasi ilmiah terhadap manusia.

Jika dilihat dari metode-metode pendidikan saat ini, metode yang

disampaikan oleh pendidik itu sangat bertolak belakang dengan metode yang

diungkap oleh H. M. Quraish Shihab. Metode yang digunakan pada sekarang ini

seperti metode discovery, metode simulasi, metode inquiry, metode hafalan dan

metode yang lainnya hanya menitik beratkan pada siswa saja, sedangkan guru

hanya sebagai fasilitator dan motivator sehingga pembentukan moral pada siswa

terabaikan. Padahal dalam hal proses pendidikan harus diadakannya komunikasi

antara pendidik dan peserta didik. Oleh karena itu, hendaknya sebagai pendidik

dapat mempelajari dan mempraktekkan pendidikan Islam yang terdapat dalam al-

Qur’an agar tujuan pendidikan tercapai secara optimal..

Telah dijelaskan bahwa al-Qur’an menuntut anak didiknya untuk menemukan

kebenaran melalui usaha anak didik itu sendiri dengan memanfaatkan daya

nalarnya dan menuntut agar materi yang disajikan dihayati kebenarannya melalui

argumentasi logika. Akan tetapi, dewasa ini kurangnya pemahaman pendidik

dalam menyampaikan konsep pendidikan tersebut mengakibatkan peserta didik

11

Op.Cit, h. 158,

Page 19: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

8

tidak mengerti atau tidak paham dengan apa yang telah dijelaskan olehnya

(pendidik), karena kurangnya argunentasi atau bukti-bukti nyata yang dapat

memperkuat pemahan yang dapat diterima oleh daya nalarnya. Sebaiknya sebagai

pendidik dapat menyampaikan materi pendidikannya merujuk pada tujuan

pendidikan tersebut, agar dapat mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan apa

yang telah diharapkan melalui berbagai macam aspeknya.

Sifat kependidikan al-Qur’an adalah bersifat Rabbaniy berdasarkan ayat yang

pertama-tama turun yakni dalam Qs. Al-‘Alaq ayat 1-5, yaitu sebagai berikut:

“Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan. Dia

telah menciptkan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan tuhanmulah

yang maha pemurah, yang mengajarkan dengan Qalam, yang mengajarkan

kepada manusia pa yang tidak diketahuinya.” (Qs. Al-„Alaq: 1-5.)12

Maka dari itu, dalam kaitan pentingnya pendidikan dalam al-Qur’an yang

berfungsi untuk membangun pemahaman para pendidik dalam menyampaikan

bahan pengajaran mereka (para pendidik) terhadap peserta didik dengan berpacu

pada al-Qur’an, sehingga dalam penyusunan skripsi ini penulis ingin mengkaji

mengenai: “KONSEP PENDIDIKAN DALAM AL-QUR’AN MENURUT H. M.

QURAISH SHIHAB.”

12

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an Tajwid dan Terjemah, (Bandung: CV Penerbit

Diponegoro, 2014), cet. ke 6, h. 587

Page 20: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

9

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasikan

beberapa masalah yang akan dimunculkan, diantaranya:

1. Kebanyakan orang beranggapan bahwasannya al-Qur’an itu hanya menjadi

bahan bacaan saja. Padahal sudah dijelaskan di dalam al-Qur’an bahwasannya

manusia itu harus berpendidikan dengan memperdalam ilmu pengetahuan.

2. Kurangnya perhatian pendidik dalam hal menyampaikan metode pendidikan

yang hanya menitikberatkan kepada peserta didik saja, sehingga pembentukan

moral pada peserta didik terabaikan.

3. Kurangnya kesadaran diri manusia akan hal pentingnya memahami ayat-ayat

al-Qur’an yang berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan, yang kemudian

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

C. Pembatasan Masalah

Dari ruang lingkup permasalahan yang di atas dalam skripsi ini sangat luas,

maka penulis membatasinya agar peneliti dan pembahasan dalam skripsi ini

bersifat lebih mendalam dan nilai ilmiahnya dapat dipertahankan. Maka penulis

membatasi masalah pada penelitian ini dengan “Materi dan Metode Pendidikan

dalam al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihab”.

D. Perumusan Masalah

Agar penelitian ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka penulis

membatasi masalahnya pada: “Bagaimana konsep pendidikan dalam al-Qur’an

menurut H. M. Quraish Shihab?”.

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan penelitian

Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh gambaran yang jelas

tentang konsep pendidikan yang terkandung di dalam al-Qur’an, agar para

Page 21: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

10

pendidik dapat menerapkan dan menyampaikan materi pendidikan dan

metode pendidikan menurut pandangan yang terdapat dalam al-Qur’an.

2. Kegunaan penelitian

Adapun kegunaan penelitian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Kegunaan secara teoritis yaitu: dari hasil penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan masukan kritis sekitar konsep yang dirumuskan oleh H. M.

Quraish Shihab.

b. Kegunaan secara praktis yaitu: dari hasil penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan sebagai bahan masukan kepada semua para pendidik untuk

menyampaikan materi pelajaran, metode dan cara penyampaiannya tidak

terlepas dari apa yang telah di jelaskan di dalam al-Qur’an.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian karya ilmiah ini, diharapkan dapat berguna

untuk:

1. Menjadi sumbangan pemikiran yang bisa memperluas khazanah dalam dunia

pendidikan serta memperkaya khazanah referensi bilamana ada penelitian

yang sama, terutama yang berkaitan dengan pendidikan Islam saat ini.

2. Menumbuhkan pemikiran progresif tentang upaya pengembangan pendidikan

nasional, dengan pemahaman dan pengkajian yang berpijak pada pemikiran

tokoh pendidikan kontemporer.

3. Menjadi media informasi tentang bagaimana al-Qur’an memandang tentang

pendidikan.

4. Memberikan sumbangsih karya ilmiah yang bermanfaat untuk

dipersembahkan pada lingkungan masyarakat pada umumnya dan khususnya

pada penulis sendiri.

5. Menjadi pesan positif bagi seluruh pendidik dan peserta didik dalam

melakukan kegiatan pendidikan.

Page 22: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

11

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Konsep Pendidikan

1. Pengertian Pendidikan

Kata “pendidikan” merupakan kata benda dan kata dasarnya adalah

“didik”, kemudian mendapat awalan “pe” dan akhiran “an”. Istilah

pendidikan ini semula berasal dari bahasa Yunani, yaitu “paedagogie”,

yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian

diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan “education” yang berarti

pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab istilah ini sering

diterjemahkan dengan “tarbiyah” yang berarti pendidikan.

Menurut Abuddin Nata, "Tarbiyah atau pendidikan secara harfiah

atau ahli kebahasaan mengandung arti mengembangkan, menumbuhkan,

memelihara dan merawatnya dengan penuh kasih sayang. Kata ini

digunakan oleh Tuhan terhadap seluruh ciptaan-Nya".1 Sebagaimana

firman Allah Swt:

(٢)

“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”.2

Menurutnya, ayat tersebut mengandung arti “Segala puji bagi

Allah yang memelihara, menumbuhkan dan mengembangkan sekalian

alam”, jadi lafadz رب tersebut berarti memelihara, menumbuhkan dan

mengembangkan. Selain itu, terdapat pula lafadz رب yang digunakan oleh

orang tua terhadap anak-anaknya, sebagaimana firman Allah Swt:

1Abuddin Nata, Pemikiran Pendidikan Islam & Barat, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2012), h, 19 2 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah, (Bandung: CV Penerbit

Diponegoro, 2014), cet. ke 6, h. 1

Page 23: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

12

22)

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh

kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya,

sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".3

Dan menurutnya, lafadz ربياني pada ayat tersebut mengandung arti

mendidik. Sedangkan secara lebih luas berdasarkan kutipan yang beliau

ambil dari Mu’jam al-Lughah, “tarbiyah bermakna pendidikan

(education), pengembangan (upbringing), pengajaran (teaching), perintah

(instruction), pembinaan kepribadian (paedagogy), member makan

)breading(, dan pertumbuhan )raising(”.4

Ki Hajar Dewantoro mendefinisikan pendidikan sebagai barikut:

“daja upaja untuk mewudjudkan bertumbuhnja budi pekerti (kekuatan

batin, karakter), pikiran (intelect) dan tumbuh anak, dalam taman

siswa tidak boleh dipisah-pisahkan bagian itu, agar supaya kita dapat

memadjukan kesempurnaan hidup, jakni kehidupan dan penghidupan

anak-anak jang kita didik selaras dengan dunianja”.5

Dalam perkembangannya, menurut Rama Yulis “istilah pendidikan

berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja

terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Dalam

perkembangan selanjutnya, pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh

seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa atau mencapai

tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.”6

Dalam kamus Bahasa Indonesia, pendidikan diartikan sebagai suatu

proses pengubah sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang

dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan

3 Ibid, h. 284

4Abuddin Nata, Pemikiran Pendidikan Islam & Barat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2012), h.19 5Ki Hajar Dewantoro, Karya Bagian Pertama; Pendidikan, (Yogyakarta: Majelis Luhur

Persatuan Taman Siswa, 1977), h. 14-16 6Rama Yulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2010), h.13

Page 24: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

13

latihan, proses perbuatan serta cara mendidik.7 Pendidikan adalah usaha

sadar orang dewasa atau pendidik untuk membantu membimbing

pertumbuhan dan perkembangan anak kearah dewasa.8

Dan dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional pasal I, menyebutkan bahwa, “pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya ntuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

Negara.9

Berdasarkan definisi pendidikan di atas, maka dapat disimpulkan

bahwasannya pendidikan adalah suatu proses perkembangan sikap,

potensi, karakter, maupun psikologi seorang atau sekelompok orang

dengan adanya interaksi antara peserta didik, pendidik dan sumber

pendidikan melalui upaya pengajaran maupun pelatihan. Pendidikan

merupakan hal yang teramat penting bagi kehidupan. Karena dengan

pendidikan, berbagai permasalahan akan terselesaikan.

Tujuan dan sasaran pendidikan berbeda-beda menurut pandangan

hidup masing-masing pendidik atau lembaga pendidikan. Oleh karena itu,

perlu dirumuskan pandangan hidup Islam yang mengarahkan tujuan dan

sasaran pendidikan Islam.10

Sebagai landasan pandangan seorang Muslim disebutkan dalam ayat

al-Qur‟an surat Ali-„Imran ayat 11, yaitu sebagai berikut:

7Depdikbud, Kamus Besar Bahsaa Indonesia, (Jakarta, PT: Balai Pustaka, 1990) Cet 1 h.

204 8 M. Alisuf Sabri, Pikologi Pendidikan, (Jakarta, PT: Pedoman Ilmu Jaya, 1996) Cet. h. 10

9Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas dan Peraturan

Republik Indonesia tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pendidikan serta Wajib Belajar,

(Bandung: Citra Umbara Bandung, 2010), h.2 10

Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1997), cet. ke-1, h. 12

Page 25: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

14

“Sesungguhnya Islam itu adalah agaa yang benar di sisi Allah.” 11

Oleh karena itu, bila manusia yang berpredikat Muslim harus mentaati

ajaran Islam dan menjaga agar rahmat Allah tetap berada pada dirinya dan

mampu mengamalkan ajaran yang didorong oleh iman sesuai dengan

Aqidah Islamiyyah. Jadi, pendidikan Islam adalah suatu sistem

kependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan

oleh hamba Allah.12

2. Pengertian Pendidikan Islam

Pendidikan Islam secara sederhana dapat diartikan sebagai proses

pembimbingan, pembelajaran atau pelatihan terhadap manusia, agar

nantinya menjadi orang Islam yang berkehidupan serta mampu

melaksakan peranan dan tugas-tugas hidup sebagai muslim. Dengan

singkat, pendidikan Islam dapat dikatakan sebagai proses pembimbingan,

pembelajaran atau pelatihan agar menusia menjadi seorang muslim.13

Sedangkan menurut Yusuf Qordhawi sebagaimana yang dikutip oleh

Armai Arief, pendidikan Islam adalah pendidikan manusia yang

seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan

keterampilannya.14

Beberapa ilmuan muslim mencoba merumuskan dan menawarkan

teorinya tentang definisi pendidikan Islam. Ada beberapa sumbangsih

pemikirannya berkenaan dengan pengertian pendidikan Islam, antara lain:

a. Menurut Drs. Ahmad D. Marimba, pendidikan Islam adalah bimbingan

jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju

terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

Dengan pengertian yang lain seringkali beliau mengatakan kepribadian

utama tersebut dengan istilah kepribadian muslim, yakni kepribadian

11

Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah, (Bandung: CV Penerbit

Diponegoro, 2014), cet. ke 6, h. 52 12

Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam II (Bandung: Pustaka Setia, 1999), h. 12 13

Tim Dosen IAIN Sunan Ampel, Dasar-dasar Kependidikan, (Surabaya: Karya Abditama,

1996), cet. ke-1, h. 6 14

Armai Arief, Reformulasi Pendidikan Islam, (Jakarta: CRSD Press, 2005), cet. ke-1, h. 18

Page 26: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

15

yang memiliki nilai-nilai agama Islam, memilih dan memutuskan,

berbuat serta bertanggungjawab sesuai dengan nilai-nilai Islam.

b. Menurut Abdur Rahman Nahlawi, Pendidikan Islam adalah pengaturan

pribadi dan masyarakat sehingga dapat memeluk Islam secara logis

dan sesuai secara keseluruhan, baik dalam kehidupan individu maupun

kolektif.

c. Menurut Drs. Burlian Shomad, pendidikan Islam adalah pendidikan

yang bertujuan untuk membentuk individu menjadi makhluk yang

bercorak diri berderajat tinggi menurut ukuran Allah dan sisi

pendidikannya, untuk mewujudkan tujuan itu adalah ajaran Allah.

Secara rinci beliau mengemukakan pendidikan itu baru dapat disebut

pendidikan Islam apabila memiliki ciri khas, yaitu:

1) Tujuan untuk membentuk individu yang bercorak diri tertinggi

menurut ukuran al-Qur‟an.

2) Isi pendidikannya adalah ajaran Allah Swt yang tercantum dengan

lengkap dalam al-Qur‟an dan pelaksanaannya dalam praktek

kehidupan sehari-hari.

d. Menurut Syah Muhammad A. Naquib al-Atas, pendidikan Islam

adalah usaha yang dilakukan pendidikan terhadap anak didik untuk

pengenalan dan pengakuan tempat-tempat yang benar dari segala

sesuatu di dalam tatanan penciptaan sehingga membimbing ke arah

pengenalan dan pengakuan akan tempat Tuhan yang tepat di dalam

tatanan wujud dan kepribadian.15

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam

merupakan usaha sadar untuk mengarahkan pertumbuhan dan

perkembangan anak dengan segala potensi yang di anugrahkan oleh Allah

Swt kepadanya agar mampu mengemban amanat dan tanggung jawab

sebagai khalifah Allah Swt di muka bumi ini dan sebagai pengabdian

kepada Allah Swt.

15 Hamdani Ihsan dan Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: CV. Pustaka Setia,

2001), cet. ke-2, h. 16

Page 27: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

16

3. Tujuan Pendidikan Islam

Secara umum, tujuan pendidikan Islam terbagi kepada tujuan umum,

tujuan sementara, tujuan akhir dan tujuan operasional. Tujuan umum

adalah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan, baik

dengan pengajaran maupun dengan cara lain. Tujuan sementara adalah

tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman

tertentu yang direncanakan dalam sebuah kurikulum. Tujuan akhir adalah

tujuan yang dikehendaki agar peserta didik menjadi manusia-manusia

yang sempurna (insan kamil) setelah ia menghabisi sisa umurnya.

Sementara tujuan operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai

dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu.16

Tujuan ialah suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha

atau kegiatan selesai. Maka pendidikan, karena merupakan suatu usaha

dan kegiatan yang berproses melalui tahap-tahap dan tingkatan-tingkatan,

tujuannya bertahap dan bertingkat. Tujuan pendidikan bukanlah suatu

benda yang berbentuk tetap dan statis, tetapi ia merupakan suatu

keseluruhan dari kepribadian seseorang, berkenaan dengan seluruh aspek

kehidupannya.

Salah satu aspek penting dan mendasar dalam pendidikan adalah

aspek tujuan. Merumuskan tujuan pendidikan merupakan syarat mutlak

dalam mendefinisikan pendidikan itu sendiri yang paling tidak didasarkan

atas konsep dasar mengenai manusia, alam dan ilmu serta dengan

pertimbangan prinsip-prinsip dasarnya. Hal tersebut disebabkan

pendidikan adalah upaya yang paling utama, bahkan satu-satunya untuk

membentuk manusia menurut apa yang dikehendakinya. Karena itu

menurut para ahli pendidikan, tujuan pendidikan pada hakikatnya

merupakan rumusan-rumusan dari berbagai harapan ataupun keinginan

manusia.

16

Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002), cet. 1, h. 18

Page 28: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

17

Menetapkan al-Qur‟an dan hadis sebagai dasar pendidikan Islam

bukan hanya dipandang sebagai kebenaran yang didasarkan pada

keimanan semata, namun justru karena kebenaran yang terdapat dalam

kedua dasar tersebut dapat diterima oleh nalar manusia dan dapat

dibuktikan dalam sejarah dan pengalaman kemanusiaan.

Dalam Pendidikan Islam, sunnah Rasul mempunyai dua fungsi, yaitu

menjelaskan sistem pendidikan Islam yang terdapat dalam al-Qur‟an dan

menjelaskan hal-hal yang tidak terdapat didalamnya dan meyimpulkan

metode pendidikan dari kehidupan Rasulullah Saw bersama sahabat,

perlakuannya terhadap anak-anak dan pendidikan keimanan yang pernah

dilakukannya.17

Kalau kita melihat kembali pengertian pendidikan Islam, akan terlihat

jelas sesuatu yang diharapkan terwujud setelah orang mengalami

pendidikan Islam secara keseluruhan, yaitu kepribadian seseorang yang

membuatnya menjadi insan kamil dengan pola taqwa insan kamil artinya

manusia utuh rohani dan jasmani, dapat hidup dan berkembang secara

wajar dan normal karena taqwanya kepada Allah Swt. Ini mengandung arti

bahwa pendidikan Islam itu diharapkan menghasilkan manusia yang

berguna bagi dirinya sendiri dan masyarakatnya serta senang dan gemar

mengamalkan dan mengembangkan ajaran Islam dalam berhubungan

dengan Allah Swt dan dengan manusia sesamanya, dapat mengambil

manfaat yang semakin meningkat dari alam semesta ini untuk kepentingan

hidup di dunia kini dan di akhirat nanti. Tujuan ini kelihatannya terlalu

ideal, sehingga sukar dicapai. Tetapi dengan kerja keras yang dilakukan

secara berencana dengan kerangka-kerangka kerja yang konsepsional

mendasar, pencapaian tujuan itu bukanlah hal yang mustahil.18

Tujuan pokok yang utama dari pendidikan Islam adalah mengantarkan

peserta didik agar mampu menjawab tantangan zaman yang timbul dalam

kehidupan sosial sebagai konsekuensi logis dari perubahan peradabannya.

17

Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), cet. ke-1, H. 35 18

Zakiyah Darajat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 25

Page 29: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

18

Pendidikan dan demokritasi mempunyai hubungan yang sangat erat.

Karena pendidikan berperan sangat strategis dan krusial dalam mendukung

pembentukan masyarakat demokratis berkeadaban. Peran pendidikan ialah

mempersiapkan anak bangsa baik secara individual maupun secara sosial,

agar memiliki kemampuan, keterampilan, etos kerja dan motivasi untuk

beradaptasi aktif dalam aktualisasi institusionalisasi masyarakat madani.19

4. Unsur-unsur pendidikan

a. Pendidik

Pendidik merupakan orang yang memikul pertanggung jawaban

untuk mendidik.20

Seorang pendidik harus memperlihatkan bahwa ia

mampu mandiri, tidak tergantung kepada orang lain, mampu

membentuk dirinya sendiri. Selain itu, pendidik juga bukan hanya

dituntut untuk bertanggung jawab terhadap anak didiknya saja, namun

harus bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.21

Artinya pendidik

harus bisa menentukan keinginannya sendiri dalam memilih hal-hal

yang diinginkannya yang menurutnya baik. Sebab apa yang ia pilih

akan menjadi teladan bagi masyarakat, terutama bagi peserta didiknya.

Tanggung jawab seorang pendidik cukup berat, maka predikat

pendidik hanya dapat dipegang oleh orang dewasa. Untuk menjadi

pendidik, diperlukan berbagai kesiapan, diantaranya pendidikan calon

pendidik di sekolah, pendidikan pemimpin dan lain-lain.22

Ada beberapa karakteristik yang harus dimiliki pendidik dalam

melaksanakan tugasnya dalam mendidik, yaitu sebagai berikut:

1) Kematangan diri yang stabil.

2) Kematangan sosial yang stabil.

3) Kematangan professional (kemampuan dalam mendidik).23

19

Arif Cholis, Pendidikan Islam Menurut Hasyim Muzadi, Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyyah

dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam, 2013, h. 15 20

Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Al-Ma‟arif, 1987),

h. 19 21

Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2008), h. 18 22

Ibid, h. 19 23

Ibid, h. 19

Page 30: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

19

b. Peserta Didik

Dalam pengertian umum, anak didik (peserta didik) adalah setiap

orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang

yang menjalankan kegiatan pendidikan. Sedangkan dalam arti sempit,

anak didik (peserta didik) ialah anak (pribadi yang belum dewasa)

yang diserahkan kepada tanggung jawab pendidik.24

Dalam proses pendidikan, kedudukan anak didik sangat penting.

Proses pendidikan tersebut akan berlangsung di dalam situasi

pendidikan yang dialaminya, karena anak didik merupakan komponen

yang hakiki. Seseorang yang masih belum dewasa pada dasarnya

mengandung banyak sekali kemungkinan untuk berkembang, baik

jasmani maupun rohani. Antara pendidik dan peserta didik sama-sama

merupakan subjek pendidikan.25

c. Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan faktor penting dalam melaksanakan

kegiatan pendidikan. Tanpa alat pendidikan (sarana dan prasarana

pendidikan) kegiatan pendidikan tidak dapat berlangsung. Alat

pendidikan juga berfungsi untuk memperjelas pemahaman dan

penguasaan siswa dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan yang

diajarkan oleh pendidik.26

Menurut Hasbullah, alat pendidikan adalah

suatu tujuan pendidikan yang sengaja diadakan untuk tercapainya

suatu tujuan pendidikan yang ditentukan.27

Pendidikan sebagai suatu sistem terdiri atas berbagai komponen

yang masing-masing saling berkaitan dan berhubungan untuk

mencapai keberhasilan pendidikan sesuai dengan apa yang telah

diprogramkan. Dengan demikian, setiap komponen memiliki sifat

24

Ibid, h. 23 25

Ibid, h. 24 26

Supiana, Sistem Pendidikan Madrasah Unggulan, (Bandung: Badan Litbang dan Diklat

Departemen Agama RI, 2008), cet. ke-1, h. 317 27

Op.Cit, h. 26

Page 31: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

20

saling tergantung sesamanya. Keselarasan antara komponen ini akan

menopang keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan.28

Dalam pendidikan Islam, alat pendidikan yang paling diutamakan

adalah teladan. Karena sifat teladan merupakan alat pendidikan yang

paling penting dalam pendidikan Islam. Oleh karena itu, pendidik

(guru maupun orang tua) diwajibkan untuk menempatkan dirinya

sebagai sosok teladan bagi putra-putri dan peserta didik mereka.29

d. Tujuan pendidikan

Setiap apapun bentuk dan jenisnya, sadar atau tidak sadar,

pendidikan akan selalu berpacu pada tujuan pendidikan yang hendak

dicapai yang telah ditetapkan. Bagaimanapun segala sesuatu atau usaha

yang dilakukan tanpa adanya tujuan, tidak akan berarti apa-apa.

Tentang tujuan ini, di dalam UU Nomor 2 Tahun 1989, secara

jelas disebutkan Tujuan Pendidikan Nasional, yaitu:

Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki

pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,

kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan.30

Secara singkat, dapat dikatakan bahwa tujuan pendidikan Nasional

adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan

manusia Indonesia seutuhnya dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2) Berbudi pekerti luhur.

3) Memiliki pengetahuan dan keterampilan.

4) Sehat jasmani dan rohani.

5) Kepribadian yang mantap dan mandiri.

28

Jalaluddin, Teologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), cet. ke-3, h. 110 29

Ibid, h. 111 30

UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional (pasal 1 ayat 1). Lihat

Departemen Agama RI, Himpunan Peraturan Perundang-undangan Sistem Pendidikan Nasional,

(Jakarta: Dirjend. Binbaga Islam, 1991/1992), h. 3

Page 32: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

21

6) Bertanggung jawab terhadap masyarakat dan bangsa.31

5. Metode Pendidikan Islam

Metodologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua suku

kata, “metodos” berarti cara atau jalan dan “logos” yang berarti ilmu

Metodologi berarti ilmu tentang jalan atau cara. Secara istilah, metodologi

adalah ilmu tentang cara atau sampai kepada tujuan. Dengan demikian,

yang dimaksud dengan metodologi pendidikan Islam merupakan jalan

yang dapat ditempuh untuk memudahkan pendidik dalam membentuk

pribadi muslim yang berkepribadian Islam dan sesuai dengan ketentuan-

ketentuan yang digariskan oleh al-Qur‟an dan hadis.32

Sebagai suatu ilmu, metodologi merupakan bagian dari perangkat

disiplin keilmuan yang menjadi induknya. Hampir semua ilmu

pengetahuan mempunyai metodologi tersendiri. Oleh karena itu, ilmu

pendidikan sebagai salah satu disiplin ilmu juga memiliki metodologi

yaitu metodologi pendidikan, yaitu suatu ilmu pengetahuan tentang

metode yang dipergunakan dalam pekerjaan mendidik.33

Demikian pula dengan ilmu pendidikan Islam merangkum metodologi

pendidikan Islam yang tugas dan fungsinya adalah memberikan jalan atau

cara yang sebaik mungkin sebagai pelaksanaan operasional dari ilmu

pendidikan Islam tersebut. Pelaksanaannya berada dalam ruang lingkup

proses kependidikan yang berada di dalam suatu sistem dan struktur

kelembagaan yang diciptakan untuk mencapai tujuan pendidikan Islam.34

Oleh karena itu, yang dimaksud dengan metodologi pendidikan Islam

adalah cara yang dapat ditempuh dalam memudahkan pencapaian tujuan.

Dibawah ini merupakan macam-macam metode pendidikan Islam,

yaitu sebagai berikut:

31

Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2008), h. 1 32

Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002), cet. 1, h. 87-88 33

Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1999), cet. 2 h. 99 34

Ibid, h. 99

Page 33: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

22

a. Metode Mutual Education

Yaitu suatu metode mendidik secara berkelompok yang pernah

dicontohkan oleh Nabi. Misalnya dicontohkan oleh Nabi sendiri dalam

mengajarkan shalat dengan mendemonstrasikan cara-cara shalat yang

baik.35

Nabi bersabda:

“Shalatlah kamu sekalian sebagaimana aku shalat”. (HR. Bukhari)

b. Metode Intruksional

Yaitu metode yang bersifat mengajar tentang ciri-ciri orang yang

beriman dalam bersikap dan bertingkah laku agar mereka dapat

mengetahui bagaimana seharusnya mereka bersikap dan berbuat

sehari-hari.36

Misalnya, sabda Nabi:

“Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu: 1. Apabila berbicara ia

bohong, 2. Apabila berjanji ia ingkar, dan 3. Apabila dipercaya ia khianat.”

(al-Hadis).

c. Metode Bercerita

Yaitu yang mengisah peristiwa sejarah hidup manusia masa

lampau yang menyangkut ketaannya atau kemungkarannya dalam

hidup terhadap perintah Allah Swt yang dibawakan oleh Nabi atau

Rasul yang hadir di tengah mereka. Misalnya M. Arifin menyebutkan

contoh dalam bukunya yang berjudul Ilmu Pendidikan Islam, sebuah

ayat yang mengandung nilai paedagogis dalam sejarah digambarkan

Allah swt,37

sebagai berikut:

35

Ibid, h. 110 36

Ibid, h. 111 37

M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Bumi Aksara, 2009), cet. 4, h.71

Page 34: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

23

“Sesungguhnya di dalam kisah-kisah mereka terdapat pelajaran bagi orang

yang berakal”38

. (Qs. Yusuf. 111).

d. Metode Tanya Jawab

Yaitu metode yang sering dipakai oleh para nabi dan rasul dalam

mengajarkan agama yang dibawa kepada umatnya. Bahkan para

folosof banyak mempergunakan metode Tanya jawab ini. Dengan

metode Tanya jawab, pengetahuan dan pemahaman anak didik dapat

lebih dimantapkan, sehingga segala bentuk kesalahpahaman dan

kelemahan daya tangkap terhadap pelajaran dapat dihindari.

M. Arifin di dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam menyatakan

bahwa kita hendaknya bertanya kepada orang-orang yang ahli bila

memang tidak mengetahui, 39

seperti yang dicontohkan dalam Qs. An-

Nahl ayat 34:

“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan, jika kamu

tidak mengetahui”.

B. Sejarah Al-Qur’an

1. Pengertian Al-Qur‟an

Al-Qur‟an secara harfiah berarti “bacaan yang mencapai puncak

kesempurnaan”, al-Qur‟an al-Karim berarti “bacaan yang mahasempurna

dan mahamulia”. Kemahamuliaan dan kemahasempurnaan “bacaan” ini

agaknya tidak hanya dapat dipahami oleh para pakar, tetapi juga oleh

semua orang yang menggunakan “seedikit“ pikirannya.40

Qara‟a memiliki arti mengumpulkan dan menghimpun. Qira‟ah berarti

merangkai huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lainnya dalam satu

38

Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah, (Bandung: CV Penerbit

Diponegoro, 2014), cet. ke 6, h. 248 39

Op.Cit, h. 75 40

M. Quraish Syihab, Lentera al-Qur’an, (Bandung: Penerbit Mizan, 2008), h. 21

Page 35: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

24

ungkapan kata yang teratur. Secara khusus, al-Qur‟an menjadi nama bagi

sebuah kitab yang diturunkan Nabi Muhammad Saw, maka jadilah ia

sebagai sebuah identitas diri.41

Al-Qur‟an merupakan sumber hukum yang utama dari sumber-sumber

hukum yang ada, karena al-Qur‟an merupakan kalam Allah Swt yang telah

diriwayatkan-Nya kepada Nabi Muhammad Saw bagi seluruh umat

manusia. Sedangkan sumber-sumber lainnya merupakan pelengkap dan

cabang dari al-Qur‟an, karena pada dasarnya sumber-sumber hukum yang

lain itu kembali lagi kepada al-Qur‟an. Selain sebagai sumber hukum

ajaran Islam yang paling utama, di dalam al-Qur‟an juga terdapat

kandungan-kandungannya yang meliputi:

a. Aqidah, yakni keyakinan yang lebih menitikberatkan kepada

tauhidullah yakni meng-Esa-kan Allah dan menyatukan pengabdian

hanya kepada-Nya.

b. Syari‟ah, yakni hukum Islam yang meliputi Ibadah dan Muamalah,

dengan kata lain petunjuk tentang beribadah bermuamalah dan cara

mendekatkan diri kepada Allah Swt.

c. Akhlak, yakni hal-hal yang berkaitan dengan prilaku dan sopan santun,

baik hablun minallah maupun hablun munannas.

d. Berita ghaib, yang terkait dengan alam yang tidak terjangkau oleh

manusia di dunia.

e. Janji bagi yang taat kepada perintah Allah Swt dan ancaman bagi yang

melanggar perintah Allah Swt.

f. Taat hukum yang diperlukan manusia.

g. Kisah para Nabi dan Rasul serta umat-umat terdahulu.42

Al-Qur‟an merupakan kitab Allah Swt yang memiliki perbendaharaan

luas dan besar bagi pengembangan kebudayaan umat manusia. Ia

41

Syaikh Manna‟ al-Qaththan, Pengantar Studi Ilmu al-Qur’an, (Jakarta: Pustaka al-

Kautsar, 2011), cet. 6 h. 16 42

Nur Kholis, Pengantar Studi al-Qur’an dan al-Hadits, (Yogyakarta: Teras, 2008), cet. I,

h. 60

Page 36: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

25

merupakan sumber pendidikan yang terlengkap, baik itu pendidikan

masyarakat (sosial), moral (akhlak), maupun spiritual (kerohanian), serta

material (kejasmanian) dan alam semesta. Al-Qur‟an merupakan sumber

nilai yang absolute dan utuh, eksistensinya tidak akan pernah mengalami

perubahan. Kemungkinan perubahan hanya sebatas interpretasi manusia

terhadap teks ayat yang menghendaki kedinamisan pemaknaannya sesuai

dengan konteks zaman, situasi, kondisi dan kemampuan manusia dalam

melakukan interpretasi. Ia merupakan pedoman normatif-teoritis bagi

pelaksanaan pendidikan Islam yang memerlukan penafsiran pendidikan

Islam lebih lanjut.43

Al-Qur‟an juga merupakan petunjuk lengkap yang meliputi seluruh

aspek kehidupan manusia secara universal. Keuniversalan ajarannya

mencakup ilmu pengetahuan yang tinggi dan sekaligus merupakan mulia

esensinya tidak dapat dimengerti kacuali bagi orang yang berjiwa suci dan

berakal cerdas.44

2. Sebab diturunkannya al-Qur‟an

Sebagaimana yang telah kita ketahui, bahwasanya al-Qur‟an telah

diturunkan secara berangsur-angsur dalam berbagai kesempatan, sesuai

dengan peristiwa dan masalah yang menimpa kaum Muslim. Karenanya

demi menyelesaikan problematika tersebut, satu atau beberapa ayat dan

kadangkala satu surah diturunkan. Sangat jelas bahwa ayat-ayat yang

diturunkan pada setiap kesempatan berkaitan dan membahas peristiwa

tersebut. Karenanya, jika terdapat ketidakjelasan atau muncul masalah

dalam lafadz atau makna, maka untuk meyelesaikannya harus dengan

mengidentifikasi latar belakang peristiwa yang terjadi.45

Menurut sebagian ahli sejarah, al-Qur‟an diturunkan pada malam ke-

17 di Bulan Ramadhan. Penetapan tanggal 17 Ramadhan sebagai malam

43

Samsul Nizar, Pengantar Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media

Pratama, 2001), cet. 1 h. 95-96 44

Husnul Khuluq, Konsep Etika Belajar Siswa Menurut al-Ghazali, Skripsi Fakultas Ilmu

Tarbiyyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam, 2010 h. 15 45

M. Hadi Ma‟rifat, Sejarah al-Qur’an, (Jakarta: Al-Huda, 2007), cet. 1, h. 94

Page 37: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

26

Nuzul al-Qur‟an )turun al-Qur‟an(, ini didasarkan pada berbagai isyarat

yang dilansir al-Qur‟an yang menggambarkan bahwa hari turun al-Qur‟an

itu sama dengan peristiwa perang Badar yang diabadikan al-Qur‟an

dengan julukan Yaum al-Furqan (hari yang membedakan Islam dan Kafir)

dan Yaum al-Jam’an (hari bertemunya dua pasukan tempur dalam hal ini

pasukan Muslim dan pasukan kafir).46

Hal ini dijelaskan dalam Qs. Ali

„Imran ayat 55, yaitu:

“Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antaramu pada hari bertemu

dua pasukan itu, Hanya saja mereka digelincirkan oleh syaitan, disebabkan

sebagian kesalahan yang Telah mereka perbuat (di masa lampau) dan

Sesungguhnya Allah Telah memberi ma'af kepada mereka. Sesungguhnya Allah

Maha Pengampun lagi Maha Penyantun”.

Dari sejarah turunnya al-Qur‟an, dapat diambil kesimpulan bahwa al-

Qur‟an mempunyai tiga tujuan pokok, yaitu sebagai berikut:

a. Petunjuk Aqidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia yang

tersimpul dalam keimanan dan keesaan Tuhan dan kepercayaan akan

kepastiaan adanya hari pembalasan.

b. Petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan

norma-norma keagamaaan dan susila yang harus diikuti oleh manusia

dalam kehidupannya secara individual atau kolektif.

c. Petunjuk mengenai syari‟at dan hukum dengan jalan menerangkan

dasar-dasar hukum yang harus diikuti oleh manusia dalam hubungannya

dengan Tuhan dan sesama manusia.47

46

Muhammad Amin Suma Ulumul Qur’an, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2013), cet. 1,

h. 39 47

Ibid, h. 57

Page 38: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

27

3. Fungsi dan Kedudukan Al-Qur‟an

Diantara fungsi al-Qur‟an adalah sebagai petunjuk )al-huda), penerang

jalan hidup (al-bayyinah), pembeda antara yang benar dan yang salah (al-

furqan), penyembuh penyakit hati (asy-Syifa), nasihat (al-mau‟idzah(, dan

sumber informasi (al-Bayan). Sebagai sumber informasi, al-Qur‟an

mengajarkan banyak hal kepada manusia dari mulai persoalan keyakinan,

moral, prinsip-prinsip ibadah, prinsip-prinsip muamalah sampai kepada

asas-asas ilmu pengetahuan.48

Al-Qur‟an memperkenalkan dirinya sebagai Hudan li al-Nas

(petunjuk untuk seluruh manusia). Inilah fungsi utama kehadiran dari al-

Qur‟an. Kita yakin bahwa para sahabat Nabi Muhammad Saw, seandainya

hidup pada saat ini pasti akan memahami petunjuk-petunjuk al-Qur‟an

sedikit atau banyak, berbeda dengan pemahaman mereka sendiri yang

telah tercatat dalam literatur keagamaan. Karena pemahaman manusia

terhadap sesuatu tidak dapat dilepaskan dari kondisi sosial masyarakat,

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengalaman-pengalaman,

disamping kecendrungan dan latar belakang pendidikannya.49

Dalam rangka penjelasan tentang fungsi al-Qur‟an ini, Allah

menegaskan dalam surat al-Baqarah ayat 213 yang berbunyi:

48

Said Agil Husin al-Munawar Aktualisasi Nilai-Nilai Qur’ani:Dalam Sistem Pendidikan

Islam, (Ciputat: Ciputat Press, 2005), cet. ke-2, h. 4 49

M. Quraish Shihab, Lentera Al-Qur’an Isah dan Hikmah Kehidupan, (Bandung: Mizan

Pustaka, 2008), cet ke-2, h. 26

Page 39: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

28

”Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), Maka Allah

mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama

mereka Kitab yang benar, untuk memberi Keputusan di antara manusia tentang

perkara yang mereka perselisihkan. tidaklah berselisih tentang Kitab itu

melainkan orang yang Telah didatangkan kepada mereka kitab, yaitu setelah

datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, Karena dengki antara

mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada

kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. dan

Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang

lurus.”50

Dari sudut subtansinya, fungsi al-Qur‟an sebagaimana tersurat nama-

namanya dalam al-Qur‟an adalah sebagai berikut:

a. Al-Furqon (pemisah). Dalam al-Qur'an dikatakan bahwa ia adalah cara

untuk Membedaka dan bahkan memisahkan antara yang hak dan yang

batil, atau antara yang benar dan yang salah.

b. Al-Asyifa (obat). Dalam al-Qur'an dikatakan bahwa ia berfungsi

sebagai obat bagi penyakit-penyakit yang ada dalam dada (mungkin

yang dimaksud disini adalah penyakit Psikologis).

c. Al-Mau‟izah )nasihat(. Didalam al-Qur‟an di katakan bahwa ia

berfungsi sebagai penasihat bagi orang-orang yang bertakwa,

d. Al-Huda (petunjuk). Dalam al-Qur'an terdapat tiga kategori tentang

posisi al-Qur'an sebagai petunjuk. Pertama, petunjuk bagi manusia

secara umum. Kedua, al-Qur'an adalah petunjuk bagi orang-orang

bertakwa. Ketiga, petunjuk bagi orang-orang yang beriman.51

Selain memiliki banyak fungsi, al-Qur‟an juga memiliki banyak

kedudukan, diantaranya:

1) Al-Qur‟an sebagai sumber berbagai disiplin ilmu keislaman

Disiplin ilmu yang bersumber dari al-Qur‟an di antaranya yaitu:

50

Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah, (Bandung: CV Penerbit

Diponegoro, 2014), cet. ke 6, h. 33 51

Nur Kholis, Pengantar Studi Al-Qur’an dan Hadits, (Yogyakarta: TERAS, 2008), h.32

Page 40: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

29

a) Ilmu Tauhid (Teologi)

b) Ilmu Hukum

c) Ilmu Tasawuf

d) Ilmu Filasafat Islam

e) Ilmu Sejarah Islam

f) Ilmu Pendidikan Islam

2) Al-Quran sebagai Wahyu Allah Swt yaitu seluruh ayat al-Qur‟an

adalah wahyu Allah. Tidak ada satu kata pun yang datang dari

perkataan atau pikiran Nabi.

3) Kitabul Naba wal akhbar (Berita dan Kabar) arinya, al-Qur‟an

merupakan kabar yang di bawa oleh nabi yang datang dari Allah Swt

dan di sebarkan kepada manusia.

4) Minhajul Hayah (Pedoman Hidup), sudah seharusnya setiap Muslim

menjadikan al-Qur‟an sebagai rujukan terhadap setiap problem yang di

hadapi.

5) Sebagai salah satu sebab masuknya orang arab ke agama Islam pada

zaman Rasulallah dan masuknya orang-orang sekarang dan yang akan

datang.

6) Al-Quran sebagai suatu yang bersifat Abadi artinya, al-Qur‟an itu tidak

akan terganti oleh kitab apapun sampai hari kiamat baik itu sebagai

sumber hukum, sumber ilmu pengetahuan dan lain-lain.

7) Al-Qur‟an di nukil secara mutawattir artinya, al-Qur‟an disampaikan

kepada orang lain secara terus-menerus oleh sekelompok orang yang

tidak mungkin bersepakat untuk berdusta karena banyaknya jumlah

orang dan berbeda-bedanya tempat tinggal mereka.

8) Al-Qur‟an sebagai sumber hukum, seluruh mazhab sepakat al-Qur‟an

sebagai sumber utama dalam menetapkan hukum, dalam kata lain

bahwa al-Qur‟an menempati posisi awal dari tertib sumber hukum

dalam berhujjah.

Page 41: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

30

4. Pendidikan dalam al-Qur‟an

Dalam al-Qur‟an, pendidikan mempunyai beberapa arti diantaranya

Tarbiyyah, Ta’dib dan Ta’lim dan. Istilah-istilah tersebut akan dilihat

penggunaanya didalam al-Qur‟an dengan suatu masukan yang kuat bahwa

disamping memiliki segi-segi persamaan, istilah-istilah tersebut memiliki

perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya.52

Istilah-istilah tersebut

dapat dikemukakan sebagai berikut:

Pertama, istilah Tarbiyyah. istilah tarbiyyah ini merupakan istilah

yang sering digunakan dan paling terkenal, karena istilah ini termasuk

yang paling banyak digunakan oleh para ahli pendidikan. Kata Rabb

merupakan akar dari kata tarbiyyah yang berarti sumber yang memberikan

ilmu pengetahuan.53

Konsep tarbiyyah pendidikan bersumber dari Allah

Swt, kemudian diamanatkan pada para rasul untuk diselenggarakan

dilingkungan kehidupan manusia. Khusus dalam pendidikan Islam, tugas

penyampaian nilai-nilai ajaran itu dibebankan kepada orang tua.54

Konsep

tarbiyyah pendidikan dititik beratkan pada upaya untuk memberi

bimbingan, perlindungan, pemeliharaan dan pembentukan nilai-nilai kasih

sayang. Oleh karena itu, konsep tarbiyyah menekan adanya alihan fungsi

dan peran orang tua dalam memberikan perlakuan dan pelayanan

kependidikan.55

Kata Tarbiyyah untuk menunjukkan makna pendidikan Islam dapat

dipahami dengan merujuk pada firman Allah Swt dalam al-Qur‟an surat

al-Isra ayat 24, yang berbunyi:

52

Abuddin Nata, Pendidikan dalam Persepektif al-Qur’an, (Jakarta: UIN Jakarta Press,

2005), cet ke-1, h. 89 53

Ibid, h. 91 54

Jalaluddin, Teologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), cet. ke-3, h. 119 55

Ibid, h. 123

Page 42: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

31

“dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang

dan ucapkanlah “wahai tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka

berdua telah mendidik aku pada waktu aku kecil.”56

Kata Rabbaniy dalam al-Qur‟an dapat dilihat dalam Qs. Al-Maidah

ayat 44 yang berbunyi:

“Sesungguhnya kami Telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk

dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-

orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang

alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan

memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya.”57

Pada ayat diatas, telah dijelaskan bahwasanya kata Rabbaniyun

diartikan orang-orang alim, yakni para ulama ahli agama secara khusus

terdapat pada penganut agama Yahudi. Dengan demikian, kata Rabbaniy

erat kaitannya dengan kegiatan pendidikan. Rabbani adalah orang-orang

yang memiliki ilmu pengetahuan yang sempurna dan mendalam.58

Kedua, istilah Ta’dib. Kata Ta‟dib berasal dari kata “Addaba,

yuaddibu, ta’diban” yang berarti education (pendidikan), discipline

(disiplin, patuh dan tunduk pada aturan), punishment (peringatan atau

hukuman), dan chastisement (hukuman-penyucian(. Atau kata ta‟dib juga

berasal dari kata adab yang berarti beradab, bersopan antun, tata karma,

adab, budi pekerti, moral dan etika.59

Konsep ta’dib juga berimplikasi terhadap pendidikan formal dan

informal. Pada pendidikan formal ta‟dib tertuju kepada pendidik dan

56

Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), cet. ke-1, h. 26 57

Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah, (Bandung: CV Penerbit

Diponegoro, 2014), cet. ke 6, h.115 58

ibid, h. 92 59

Miftah Faridl, Konsep Ta’dib Menurut Syed Muhammad Naquib al-Attas, Skripsi

Fakultas Ilmu Tarbiyyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam, 2013, h. 48

Page 43: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

32

peserta didik. Kepribadian dan adab seorang pendidik yang mengharuskan

pendidik memiliki adab dan kepribadian yang baiksehingga mampu

menjadi teladan yang baik bagi peserta didiknya, sebab adab tidak hanya

terbatas pada aspek kognitif saja, tetapi juga meliputi pendidikan moral,

spiritual dan sosial.60

Ketiga, istilah Ta’lim. Dikalangan para ahli pendidikan di zaman

klasik, pemakaian kata ta’lim, banyak dijumpai . kata ini juga termasuk

kata yang juga popular sebagaimana kata tarbiyyah. di dalam al-Qur‟an,

kata ta’lim, dijumpai dalam Qs. Al-Hujurat ayat 16 yang berbunyi:

“Katakanlah: "Apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah tentang

agamamu, padahal Allah mengetahui apa yang di langit dan apa yang di bumi dan

Allah Maha mengetahui segala sesuatu?"61

Dalam ayat diatas, kata tu’allimu diartikan sebagai memberitahukan

sesuatu. Dengan cara demikain, seseorang yang semula tidak mengetahui

menjadi mengetahui. Kata ta’lim, terkait erat dengan proses transfer of

information (mengalihkan informasi) atau mengalihkan ilmu pengetahuan.

Hasil dari proses ta’lim adalah ilmu yang berarti suatu upaya untuk

mendapatkan sesuatu dengan sesungguhnya.62

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Setelah penulis meneliti, ternyata judul skripsi yang berjudul “Konsep

Pendidikan dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihab”, belum pernah

dikaji meskipun terdapat judul skripsi seperti dibawah ini:

60

Op. Cit, h. 94 61

Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah, (Bandung: CV Penerbit

Diponegoro, 2014), cet. ke 6, h. 115 62

Op. Cit, h. 99

Page 44: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

33

1. Konsep Khalifah menurut H. M. Quraish Shihab dan Implikasinya

Terhadap Pendidikan Islam, oleh Khoirunnisa Fadhilah (109011000079)

tahun 2014

Skripsi tersebut berbeda dengan skripsi penulis, karena dalam skripsi

tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan Islam dalam

memperhatikan penyusunan rancangan program pendidikan yang

dijabarkan dalam kurikulum.

2. Konsep Metode Pendidikan Islam Studi Pemikiran Prof. Dr. H. M.

Quraish Shihab, MA, oleh Mar‟atin Qanitah )D1205212( tahun 2009

Skripsi ini ada beberapa persamaan dengan skripsi yang penulis kaji,

dalam skripsi ini menjelaskan bahwasannya metode yang terdapat dalam

al-Qur‟an berangkat dari metode pendidikan di Indonesia, terutama

metode pada saat ini. Persamaan antara skripsi ini dengan skripsi yang

penulis kaji yaitu penulis juga mencantumkan metode yang terdapat dalam

al-Qur‟an dengan menghantarkan anak didik agar memahami dan dan

mengetahui sebuah konsep pendidikan agar berprilaku baik dalam

kehidupannya sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah

maupun masyarakat.

Page 45: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu Penelitian

Penelitian yang berjudul “Konsep Pendidikan dalam al-Qur’an

menurut Quraish Shihab” ini dilaksanakan dalam waktu beberapa bulan,

dengan pengaturan waktu sebagai berikut: Bulan November digunakan untuk

pengumpulan data mengenai sumber-sumber tertulis yang diperoleh dari teks

book yang ada di perpustakaan, serta sumber lain yang mendukung penelitian,

terutama yang berkaitan dengan pendidikan dalam al-Qur’an dari beberapa

sumber sebagai sumber primer, sebagai penguat dalam penulisan skripsi ini.

Kemudian menyusun data-data dalam bentuk penelitian (laporan) dari sumber-

sumber yang telah ditemukan.

B. Metode Penelitian

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode penelitian

kepustakaan (library research) yakni dengan membaca, menelaah dan

mengkaji buku-buku dan sumber tulisan yang erat kaitannya dengan masalah

yang dibahas, dan penelitian pemikiran tokoh. Sesuai dengan pokok masalah

yang telah dirumuskan, data dan informasi yang dihimpun. Oleh karena itu,

dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data penyajian data

digunakan metode deskriptif analisis. Metode deskriptif digunakan untuk

menguraikan dan menggambarkan data dan informasi yang diperoleh dalam

bentuk kalimat yang disertai dengan kutipan-kutipan data.1

C. Fokus Penelitian

Penelitian merupakan pemusatan konsentrasi terhadap tujuan penelitian

yang sedang dilakukan. Fokus penelitian harus diungkapkan secara jelas untuk

mempermudah peneliti sebelum melakukan penelitian adalah garis besar dari

penelitian serta analisa hasil penelitian akan lebih terarah.

1 Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2004), cet ke

18, h. 6

Page 46: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

35

Fokus penelitian pada penulisan ini adalah konsep pendidikan dalam al-

Qur’an. Apa itu pendidikan dan bagaimana pendidikan dalam al-Qur’an

menurut Quraish Shihab.

D. Prosedur Penelitian

Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.2 Penelitian pada

dasarnya merupakan suatu pencarian, menghimpun data, mengadakan

pengukuran, analisis, sintesis, membandingkan dan lain sebagainya. Suatu

metode penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini

menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu

peneitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara

bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah.

Tujuan rancangan penelitian adalah melalui penggunaan metode

penelitian yang tepat, dirancang kegiatan yang dapat memberikan jawaban

yang teliti terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian.3

Adapun proses yang ditempuh dalam penelitian ini adalah:

1. Pendekatan dan jenis penelitian

Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini

adalah penelitian kualitatif, artinya penelitian yang menggunakan data

informasi berbagai macam teori yang diperoleh dari kepustakaan. Selain

itu, langkah metodis dalam penyusunan penelitian karya ilmiah ini

menggunakan pendekatan yang bersifat deskriptif. Menutut Whithney,

sebagaimana dikutip oleh Nazir, yang dimaksud dengan metode deskriptif

adalah:

Pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif

mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang

berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang

2 Sugiono Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta , 2008), h. 3

3 Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009), h.

52

Page 47: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

36

hubungan kegiatan-keiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta

proses-proses yang sedang berlansung dan pengaruh-pengaruh dari suatu

fenomena.4

Dalam penelitian ini, metode deskriptif digunakan untuk memaparkan

konsep para cendikiawan, tokoh dan ahli dibidang tafsir yang nantinya

dapat mempermudah, memahami dan menghubungkan jalan pikiran

maupun makna yang terkandung di dalamnya secara runtut dan

komprehensif.

2. Sumber Data

Sumber data dalam skripsi ini di kelompokkan dalam dua kategori,

sumber data primer dan sumber data sekunder.

a. Sumber data primer

Yang dimaksud sumber primer dalam penelitian ini adalah sebuah

buku karya Quraish Shihab yang berjudul Membumikan Al-Qur’an

“Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat”.

b. Sumber data sekunder

Sedangkan yang dimaksud dengan sumber sekunder adalah karya-

karya atau buku-buku yang memiliki kesamaan pemikiran tentang

konsep pendidikan khususnya pendidikan dalam al-Qur’an.

3. Input Data

Sesuai dengan metode yang digunakan, maka input data dilakukan

dengan studi dokumentasi. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang

sudah berlalu. Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya

monumental dari seseorang. Dengan mengumpulkan dan menela’ah

sumber referensi berupa buku-buku, jurnal, dan literatur ilmiah lainnya

dari karya para pakar, intelektual, praktisi, maupun para pengambil

kebijakan yang berkompeten, yang mana karya-karya tersebut mempunyai

keterkaitan dengan kajian-kajian yang akan diteliti.

4 Moh. Nizar, Metode Penellitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999), cet. IV, h. 63-64

Page 48: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Biografi H. M. Quraish Shihab

H. M. Quraish Shihab lahir pada tanggal 16 Februari 1944 di Rapang,

Sulawesi Selatan. Ayahnya bernama Abdurrahman Shihab adalah keluarga

keturunan Arab yang terpelajar, dan menjadi ulama sekaligus guru besar

tafsir di IAIN Alauddin, Ujung Pandang. Sebagai orang yang berpikiran

maju, Abdurrahman percaya bahwa pendidikan adalah merupakan agen

perubahan. Sikap dan pandangannya yang demikian maju itu dapat dilihat

dari latar belakang pendidikannya, yaitu Jami’at Khair, sebuah lembaga

pendidikan Islam tertua di Indonesia.

Kehadiran H. M. Quraish Shihab di Ibukota Jakarta telah memberikan

suasana baru dan disambut hangat oleh masyarakat. Hal ini terbukti

dengan adanya berbagai aktifitas yang dijalankannya di tengah-tengah

masyarakat. Di samping mengajar, ia juga dipercaya untuk menduduki

sejumlah jabatan. Diantarnya adalah sebagai Ketua Majelis Ulama

Indonesia (MUI) Pusat sejak 1984, anggota lajnah Pentashhih al-Qur’an

Departemen Agama sejak 1989. Beliau juga terlibat dalam beberapa

organisasi professional, antara lain Asisten Ketua Umum Ikatan

Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), ketika organisasi ini didirikan.

Selanjutnya ia juga tercatat sebagai pengurus perhimpunan Ilmu-Ilmu

Syari’ah dan pengurus Konsorsium Ilmu-ilmu Agama Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan. Aktifitas lainnya yang ia lakukan adalah

sebagai Dewan Redaksi Studia Islamika: Indonesian Journal for Islamic

Studies, Ulumul Qur’an, Mimbar Ulama dan Refleksi Jurnal Kajian

Agama dan Filsafat. semua penerbitan ini berada di Jakarta.1

1Abuddin Nata, Tokoh-tokoh Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta:

Rajagrafindo Persada, 2005), cet. 1-3 h. 362

Page 49: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

38

2. Pendidikan H. M. Quraish Shihab

H. M. Quraish Shihab menyelesaikan sekolah dasarnya di kota Ujung

Pandang. Beliau kemudian melanjutkan sekolah menengahnya di kota

Malang sambil belajar agama di Pesantren Daar al-Hadits al-Fiqhiyah.

Pada tahun 1958, ketika berusia 14 tahun, ia berangkat ke Kairo, Mesir

untuk melanjukan studi dan diterima sebagai mahasiswa di kelas II

Tsanawiyah al-Azhar. Setelah itu ia diterima sebagai mahasiswa di

Universitas al-Azhar dengan mengambil Jurusan Tafsir dan Hadis,

Fakultas Ushuluddin hingga menyelesaikan Lc pada tahun 1967.

Kemudian beliau melanjutkan studinya di jurusan dan universitas yang

sama hingga berhasil mempertahankan tesisnya yang berjudul al-

Iijazasyari’i li al-Qur’anal-Karim pada tahun 1969 dengan gelar M. A.

Setelah menyelesaikan studinya dengan gelar M. A. tersebut, untuk

sementara ia kembali ke Ujung Pandang. Dalam kurung waktu kurang

lebih sebelas tahun (1969-1980) ia terjun ke berbagai aktivitas sambil

menimba pengalaman empirik, baik dalam bidang kegiatan akademik di

IAIN Alauddin maupun di berbagai institusi pemerintah setempat. Dalam

masa menimba pengalaman dan karier ini, ia terpilih sebagai Pembantu

Rektor III IAIN Ujung Pandang. Selain itu, ia juga terlibat dalam

pengembangan pendidikan perguruan tinggi swasta wilayah Timur

Indonesia dan diserahi tugas sebagai koordinator wilayah. Di tengah-

tengah kesibukanya itu, ia juga aktif melakukan kegiatan ilmiah yang

menjadi dasar kesarjanaannya. Beberapa penelitian telah dilakukannya,

diantaranya ia meneliti tentang “Penetapan Kerukunan Hidup Beragama

di Timur Indonesia” (1975) dan Masalah Wakaf di Sulawesi Selatan”

(1978).

Pada tahun 1980, H. M. Quraish Shihab kembali ke Mesir untuk

meneruskan studinya di Program Pascasarjana Fakultas Ushuluddin

Jurusan Tafsir Hadis, Universitas al-Azhar. Hanya dalam waktu dua

tahun (1982) dia berhasil meyelesaikan disertasinya yang berjudul “Nazm

Page 50: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

39

al-Durar li al-Biqai Tahqiq wa Dirasah” dan berhasil dipertahankan

dengan nilai Suma Cumlaude.

Tahun 1984 adalah babak baru tahap kedua bagi H. M. Quraish

Shihab untuk melanjutkan kariernya. Untuk itu ia pindah tugas dari IAIN

Ujung Pandang ke Fakultas Ushuluddin di IAIN Jakarta. Di sini ia aktif

mengajar bidang Tafsir dan Ulum al-Qur’an di program S1, S2 dan S3

sampai tahun 1998. Di samping melaksanakan tugas pokoknya sebagai

dosen, ia juga dipercaya menduduki jabatan sebagai Rektor IAIN Jakarta

selama dua periode (1992-1996 dan 1997-1998). Setelah itu ia dipercaya

menduduki jabatan sebagai Mentri Agama selama kurang lebih dua bulan

di awal tahun 1998, hingga kemudian diangkat sebagai Duta Besar Luar

Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk negara Republik

Arab Mesir merangkap negara Republik Djibauti berkedudukan di Kairo.

3. Karya-karya Tulis H. M. Quraish Shihab

Diantara karya-karya yang telah ditulis oleh H. M. Quraish Shihab

yaitu antara lain:

a. Tafsir al-Manar, Keistimewaan dan Kelemahannya (Ujung Pandang,

IAIN Alauddin, 1984);

b. Menyingkap Tabir Ilahi; Asma al-Husna dalam Perspektif al-Qur'an

(Jakarta: Lentera Hati, 1998);

c. Haji Bersama Quraish Shihab (Bandung: Mizan, 1999);

d. Panduan Shalat bersama Quraish Shihab (Jakarta: Penerbit Republika,

September 2003);

e. Anda Bertanya,Quraish Shihab Menjawab Berbagai Masalah

Keislaman (Mizan Pustaka)

f. Kedudukan Wanita Dalam Islam (Departemen Agama);

g. Membumikan al-Qur'an; Fungsi dan Kedudukan Wahyu dalam

Kehidupan Masyarakat (Bandung: Mizan, 1994);

h. Lentera Hati; Kisah dan Hikmah Kehidupan (Bandung: Mizan, 1994);

i. Studi Kritis Tafsir al-Manar (Bandung: Pustaka Hidayah, 1996);

Page 51: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

40

j. Wawasan al-Qur'an; Tafsir Maudhu'i atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung: Mizan, 1996);

k. Tafsir al-Qur'an (Bandung: Pustaka Hidayah, 1997);

l. Secercah Cahaya Ilahi; Hidup Bersama Al-Qur'an (Bandung; Mizan,

1999)

m. Tafsir Al-Mishbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur'an (15

Volume, Jakarta: Lentera Hati, 2003);

n. Jilbab Pakaian Wanita Muslimah; dalam Pandangan Ulama dan

Cendekiawan Kontemporer (Jakarta: Lentera Hati, 2004);

o. Perempuan (Jakarta: Lentera Hati, 2005);

p. Rasionalitas al-Qur'an; Studi Kritis atas Tafsir al-Manar (Jakarta:

Lentera Hati, 2006);

q. Menabur Pesan Ilahi; al-Qur'an dan Dinamika Kehidupan Masyarakat

(Jakarta: Lentera Hati, 2006);

r. Wawasan al-Qur'an Tentang Dzikir dan Doa (Jakarta: Lentera Hati,

2006);

s. Al-Lubâb; Makna, Tujuan dan Pelajaran dari al-Fâtihah dan Juz

'Amma (Jakarta: Lentera Hati, Agustus 2008);

t. Membumikan al-Qur'ân Jilid 2; Memfungsikan Wahyu dalam

Kehidupan (Jakarta: Lentera Hati, Februari 2011);

u. Tafîr Al-Lubâb; Makna, Tujuan, dan Pelajaran dari Surah-Surah Al-

Qur'ân (Boxset terdiri dari 4 buku) (Jakarta: Lentera Hati, Juli 2012).2

B. Konsep Pendidikan dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihab

1. Pendidikan dalam al-Qur’an

Al-Qur’an dan hadis merupakan sumber hukum ajaran Islam dan

pengetahuan yang sangat lengkap, mencakup kehidupan manusia baik

dunia mapun akhirat. Al-Qur’an dan hadis merupakan pedoman dan

2 http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Quraish_Shihab

Page 52: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

41

sekaligus kerangka segala kegiatan intelektual. Keduanya membimbing

kegiatan manusia dalam berbagai aspek kehidupannya.

Al-Qur’an memperkenalkan dirinya sebagai pemberi petunjuk kepada

jalan yang lurus. Petunjuk-petunjuknya bertujuan memberi kesejahteraan

dan kebahagiaan bagi manusia, baik secara pribadi maupun kelompok.3

Al-Qur’an telah menjadi petunjuk bagi masyarakat dimuka bumi ini untuk

mencapai tujuan yang diinginkan. Tujuan pendidikan al-Qur’an adalah

membina manusia secara pribadi dan kelompok sehingga mampu

menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah Swt dan khalifah-Nya, guna

membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan Allah Swt.

Kekhalifahan mengharuskan empat sisi yang saling berkaitan, yaitu

diantaranya: pertama, pemberi tugas (Allah Swt), kedua penerima tugas

(manusia, baik perorangan maupun kelompok), ketiga tempat atau

lingkungan dan keempat materi-materi penugasan yang harus mereka

laksanakan.4

Dalam bidang pendidikan, al-Qur’an menuntut bersatunya kata

dengan sikap. Karena itu, keteladanan para pendidik dan tokoh masyarakat

merupakan salah satu andalannya. Pada saat al-Qur’an mewajibkan anak

menghormati orangtuanya, pada saat itu pula ia mewajibkan orangtua utuk

mendidik anak-anaknya. Pada saat masyarakat diwajibkan menaati rasul

dan para pemimpin, pada saat yang sama Rasul dan para pemimpin

diperintahkan menunaikan amanah, menyayangi yang dipimpin sambil

bermusyawarah bersama mereka. Dengan demikian, al-Qur’an menuntut

keterpaduan antara orangtua, masyarakat dan pemerintah.5

Dalam hal ini, telah dijelaskan pula bahwasannya peranan orangtua

sangatlah penting dalam perkembangan anaknya, baik dilingkungan

keluarga, masyarakat maupun negara. Sebagaimana firman Allah Swt

yang telah dijelaskan dalam Surat Luqman ayat 13-14 yang berbunyi:

3 M. Quraish Shihab, Membumikan al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan

Masyarakat, (Bandung: Mizan Pustaka, 2007), cet. 121, h. 172 4Ibid, h. 269

5 M. Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an, (Bandung: Penertbit Mizan, 1997), cet. 6, h. 11

Page 53: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

42

“Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi

pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,

Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang

besar". Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang

ibu- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-

tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua

orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu.”6

Ayat diatas menjelaskan bahwasannya Allah Swt telah menetapkan

aqidah kepada anak, mengesakan Allah dan tidak mempersekutukan-Nya

dengan sesuatu selain Allah Swt. Masalah tauhid dikaitkan dengan

hubungan antara orang tua dan anak. Allah Swt mengingatkan betapa

penting dan dominan peran orang tua dalam menanamkan nilai-nilai tauhid

dalam diri anak-anak.

Pendidikan dalam ayat tersebut sejalan dengan konsep pendidikan

tarbiyah yang menitikberatkan pada pelaksanaan nilai-nilai Ilahiyat yang

bersumber dari Allah Swt selaku Tuhan semesta alam. Dalam hubungan

antara manusia, tugas penyampaian nilai-nilai ajaran itu dibebankan

kepada orang tua, sedangkan para pendidik tak lebih hanyalah sebagai

tenaga professional yang mengemban tugas berdasarkan keparcayaan para

orang tua. Pada ayat ke 14, nasehat tersebut menekankan kepada anak agar

senantiasa mengormati ibu terlebih dahulu, ini disebabkan karena ibu telah

mengandungnya dengan susah payah, kemudian memeliharanya dengan

kasih sayang yang tulus dan ikhlas, sehingga ibu berpotensi untuk tidak

dihiraukan oleh anak karena kelemahan ibu yang berbeda dengan bapak.

6 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah, (Bandung: CV Penerbit

Diponegoro, 2014), cet. ke 6, h. 412

Page 54: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

43

Telah dijelaskan bahwa al-Qur’an menuntut anak didiknya untuk

menemukan kebenaran melalui usaha anak didik itu sendiri dengan

memanfaatkan daya nalarnya, dan menuntut agar materi yang disajikan

dihayati kebenarannya melalui argumentasi logika. Demikian pula, sejarah

yang disampaikan mengantar pada tujuan pendidikan dalam berbagai

aspeknya. Pendidik (subjek pendidikan), harus membuktikan dirinya

sebagai panutan, bagaimana halnya yang ditemukan dalam kenyataan

pendidikan sekarang ini, khususnya dalam bidang metodologi pendidikan.7

Para pakar ilmu pendidikan menjelaskan bahwa usaha pendidikan

adalah usaha sadar yang dilaksanakan oleh seseorang yang menghayati

tujuan pendidikan. Berarti sudah jelas bahwa tugas pendidikan dibebankan

kepada seseorang yang lebih dewasa dan matang, yaitu orang yang

mempunyai integritas kepribadian dan kemampuan yang professional.8

Gagasan dan pemikiran H. M. Quraish Shihab dapat ditelusuri pada

sejumlah karya ilmiahnya dan pesan-pesan dakwah yang disampaikannya.

Secara lebih khusus gagasan dan pemikiran H. M. Quraish Shihab dalam

bidang pendidikan dapat dikemukakan sebagai berikut:

a. Tujuan Pendidikan.

b. Metode Pendidikan.

c. Sifat Pendidikan Islam.

Ketiga bidang pendidikan ini, telah dijelaskan bagaimana kaitannya

dengan al-Qur’an dalam menyampaikan pendidikan kepada peserta didik

agar para pendidik tidak terlepas dari al-Qur’an dalam menyampaikan

materi pendidikannya kepada peserta didik. Dibawah ini akan dijelaskan

ketiga bidang tersebut:

Pertama, tentang tujuan pendidikan. Dengan merujuk kepada ayat 2

Surat al-Jumu’ah yaitu:

7 Umar Sihab, Kontekstualitas al-Quran (Jakarta:Penamadani, 2005), cet3, h. 167,

8 Ibid, h. 169

Page 55: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

44

“Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara

mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan

mengajarkan mereka Kitab dan hikmah (As Sunnah). dan Sesungguhnya mereka

sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata”9

Tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan disini adalah untuk

mencapai kesejahteraan dalam mencapai pendidikan yang berpacu kepada

al-Qur’an. Dan tujuan yang ingin dicapai disini dengan pembacaan,

penyucian dan pengajaran tersebut adalah merupakan pengabdian kepada

Allah Swt. Sejalan dengan tujuan penciptaan manusia yang ditegaskan

oleh al-Quran dalam surat adz-Dzariyat ayat 56 “

“Aku tidak menciptakan manusia dan jin kecuali untuk menjadikan tujuan akhir

atau hasil segala aktifitasnya sebagai pengabdian kepada-Ku”.10

Atas dasar ini, H. M. Quraish Shihab berkesimpulan bahwa tujuan

pendidikan al-Qur’an adalah membina manusia secara pribadi dan

kelompok sehingga mampu menjelaskan fungsinya sebagai hamba Allah

Swt dan khalifah-Nya guna membangun dunia ini sesuai dengan konsep

yang ditetapkan oleh Allah Swt.11

Dari hasil wawancara peneliti dengan

tokoh tersebut, telah dijelaskan bahwasannya tujuan pendidikan adalah

9 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah, (Bandung: CV Penerbit

Diponegoro, 2014), cet. ke 6, h.553 10

Ibid, h. 523 11

M. Quraish Shihab, Membumikan al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan

Masyarakat, (Bandung: Mizan Pustaka, 2007), cet., ke-3, h. 269

Page 56: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

45

agar manusia menyadari bahwa dirinya sebagai hamba Allah dan khalifah

bertugas membangun masyarakat yang lebih baik.12

Tujuan kehadiran al-Qur’an yang terpadu dan menyeluruh, bukan

sekedar mewajibkan pendekatan religious yang bersifat ritual atau mistik,

yang dapat menimbulkan formalitas dan kegersangan. Al-Qur’an adalah

petunjuk-Nya yang bila dipelajari akan membantu kita menemukan nilai-

nilai yang dapat dijadikan pedoman bagi penyelesaian berbagai masalah

hidup. Apabila dihayati dan diamalkan akan menjadikan pikiran dan hati

kita mengarah kepada realitas keimanan yang dibutuhkan bagi stabilitas

dan ketentraman hidup pribadi dan masyarakat.13

Dalam buku perbandingan pendidikan Islam, al-Gazali mempunyai

pandangan mengenai tujuan pendidikan. beliau menekankan tugas

pendidikan adalah mengarah pada realisasi tujuan keagamaan dan akhlak,

dimana fadhilaah (keutamaan) dan taqarrub kepada Allah Swt merupakan

tujuan yang paling penting dalam pendidikan.14

H. M. Quraish Shihab mencoba menghubungkan tujuan pendidikan

dalam al-Qur’an dengan tujuan pendidikan Nasional. Dalam hubungan ini

beliau mengatakan bahwasannya “uraian diatas dikaitkan dengan

pembangunan Nasional yang bertujuan “membangun manusia Indonesia

seutuhnya” atau lebih khusus dibandingkan dengan tujuan Pendidikan

Nasional, jelas sekali relevansinya dan persesuaiannya. Dalam Garis-Garis

Besar Haluan Negara (GBHN) 1983 dinyatakan:

“Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan bertujuan

meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan,

keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan

mempertebal semangat kebangsaan, agar dapat menumbuhkan

manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya serta

bersama-sama bertanggugjawab atas pembangunan bangsa”.

12

Hasil wawancara dengan Prof. Dr. H. M. Quraish Shihab bertempat di Pusat Studi al-

Qur’an pada tanggal 14 April 2015 13

Umar Sihab, Kontekstualitas al-Quran (Jakarta: Penamadani, 2005), cet ke 3, h. 13 14

Ali Al Jumbulati, Perbandingan Pendidikan Islam, (Jakarta: Rineka Cipta, 1994), cet. ke-

1, h. 134

Page 57: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

46

Dengan demikian, tujuan pendidikan Islam menurut H. M. Quraish

Shihab adalah tujuan yang bersifat universal atau secara menyeluruh dan

berlaku untuk seluruh bangsa dan umat di dunia. Hal ini sejalan dengan

misi al-Qur’an yang ditujukan untuk membawa rahmat bagi seluruh alam.

Melalui kegiatan pendidikan, al-Qur’an menginginkan terwujudnya

manusia yang terbina seluruh potensi dirinya, fisik, jiwa dan akalnya

sehingga terbentuk manusia yang seutuhnya.

Kedua, metode pendidikan. Dalam kaitan ini, H. M. Quraish Shihab

menggunakan istilah metode penyampaian materi. Menurut H. M. Quraish

Shihab bahwa dalam penyajian materi pendidikannya, al-Qur’an

membuktikan kebenaran materi tersebut melalui penbuktian-pembuktian.

Baik dengan argumentasi-argumentasi yang dikemukakannya, maupun

yang dapat dibuktikan sendiri oleh manusia (peserta didik) melalui

penalaran akalnya.

Selain itu, H. M. Quraish Shihab juga mengemukakan bahwa al-

Qur’an juga menggunakan kalimat-kalimat yang menyentuh hati untuk

mengarahkan manusia kepada ide yang dikehendakinya. Di samping itu,

al-Qur’an juga menggukan metode pembiasaan dalam menanamkan ajaran

kepada umat manusia. Dengan menggunakan metode-metode tersebut

terlihat dengan jelas, bahwa al-Qur’an menuntun peserta didiknya untuk

menemukan kebenaran melalui usaha peserta didik sendiri, menuntut agar

materi yang disajikan diyakini kebenarannya melalui argumentasi-

argumentasi logika dan kisah-kisah yang dipaparkannya.

Mengenai metode dan media yang dipergunakan dalam proses

pembelajaran, menurut al-Ghazali dalam buku Ensiklopedi Tokoh

Pendidikan Islam harus dilihat secara psikologis, sosiologis, maupun

pragmatis dalam rangka keberhasilan proses pembelajaran dan metode

pengajaran tidak boleh monoton.15

15

Ramayulis dan Samsul Nizar, Ensiklopedi Tokoh Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat

Press Group, 2005), cet. ke-1, h. 13

Page 58: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

47

Ketiga, sifat pendidikan Islam. Menurut H. M. Quraish Shihab, sifat

pendidikan al-Qur’an adalah Rabbaniy, berdasrkan ayat pertama dalam

wahyu pertama. Sementara orang yang melaksanakan juga disebut

Rabbaniy yang oleh al-Qur’an dijelaskan cirinya antara lain mengajarkan

kitab Allah, baik yang tertulis (al-Qur’an) maupun yang tidak tertulis

(alam raya), serta mempelajarinya secara terus menerus.

Pemikiran H. M. Quraish Shihab dalam bidang pendidikan tersebut

sagat dipengaruhi oleh keahliannya dalam bidang tafsir al-Qur’an yang

dipadukan dengan berbagai ilmu lainnya, baik ilmu-ilmu keislaman

maupun ilmu pengetahuan umum serta konteks masyarakat Indonesia.

Pemikiran dan gagasan H. M. Quraish Shihab menunjukkan dengan

jelas bahwa di dalam al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang memiliki implikasi

terhadap munculnya konsep pendidikan menurut al-Qur’an yang pada

gilirannya dapat menjadi salah satu bidang kajian yang sangat menarik.16

2. Materi Pembelajaran dalam al-Qur’an

Materi pembelajaran al-Qur’an adalah materi yang paling agung

diantara sekian materi pembelajaran, karena seluruh mata pelajaran

menginduk dan marujuk pada al-Qur’an. Semua materi pengajaran, baik

agama maupun umum sains dan teknologi bersumberkan dari al-Qur’an.

Betapa agungnya manusia yang mau mempelajari dan mengajarkannya,

sebagaimana sabda Nabi riwayat al-Bukhari sebagai berikut:

“Sebaik-baiknya (manusia) diantara kamu adalah yang mempelajari al-Qur’an dan

mengajarkannya17

.” (HR. Bukhari)

Para pakar pendidikan sepakat bahwa al-Qur’an adalah materi pokok

dalam pendidikan Islam yang harus diajarkan kepada anak didik. Berikut

ini ungkapan pakar pendidikan, diantaranya:

16

Ibid, h. 367 17

Bukhari, Shahih Bukhari, (Kairo: Dar al-Hadits, 2010), jilid 6, h. 192

Page 59: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

48

Al-Ghazali dalam Ihya Ulum al-Din mengungkapkan: “Hendaknya

anak kecil diajari al-Qur’an, hadis-hadis, biografi orang-orang baik dan

sebagian hukum Islam”

Ibn Rusyd mengungkapkan: “Hendaknya al-Qur’an diajarkan

pertama kal kepada anak kecil. Tujuannya semata untuk mempersiapkan

secara fisik dan intelektual dalam pengajaran ini agar ia mereguk bahasa

aslinya dan agar jiwanya tertanam ajaran-ajaran keimanan.

Singkatnya Rasulullah Saw dan para pendidik Muslim sangat menaruh

perhatian kepada umat Islam agar belajar dan mengajarkan al-Qur’an,

mampu membaca, mampu memahami dan mengamalkannya. Al-Quran

dijadikan pedoman hidup (way of life) dalam berbagai aspek, baik dalam

beribadah maupun dalam bermuamalah. Bahkan al-Qur’an juga sebagai

sumber segala ilmu pengetahuan.18

Al-Qur’an al-Karim dalam mengarahkan pendidikannya kepada

manusia dengan memandang, menghadapi dan memperlakukan makhluk

tersebut sejalan dengan unsur penciptaannya yaitu jasmani, akal dan

jiwa.19

Dalam penyajian materi pendidikannya, al-Qur’an membuktikan

kebenaran materi tersebut melalui pembuktian-pembuktian, baik dengan

arguentasi-argumentasi yang dikemukakannya, maupun yang dibuktikan

sendiri oleh manusia (peserta didik) melalui penalaran akalnya. Ini

dianjurkan oleh al-Qur’an untuk dilakukan pada saat mengemukakan

materi tersebut.20

Bagi pendidik, hal ini sudah menjadi kewajiban untuk dapat

menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan beberapa metode.

Salah satu metode yang digunakan al-Qur’an dalam mengarahkan manusia

kearah yang dikehendakinya adalah dengan menggunakan “kisah”. Setiap

18

Abdul Majid Khan, Hadis Tarbawi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), cet.

1, h. 13 19

M. Quraish Shihab, Membumikan al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan

Masyarakat, (Bandung: Mizan Pustaka, 2007), cet., ke-3, h. 272 20

Ibid, h. 273

Page 60: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

49

kisah menunjang materi yang disajikan, baik kisah tersebut benar-benar

terjadi maupun kisah simbolik.21

Dari hasil wawancara dengan nara sumber, beliau mengatakan

bahwasannya dalam al-Qur’an menuntut para pendidik agar dalam hal

menyampaikan materi pendidikan itu disajikan dengan meyakini

kebenarannya melalui argumentasi-argumentasi yang masuk akal, agar

peserta didik dapat menerima materi pembelajaran dengan mudah dan

diterima oleh daya fikirnya. Selain itu, aja juga penyampaian materi nya

dengan melalui kisah. Kisah-kisah yang dijelaskan dalam al-Qur’an juga

mengantarkan mereka pada tujuan pendidikan melalui berbagai aspeknya.

Al-Qur’an juga menuntun peserta didiknya untuk menemukan kebenaran

materi pendidikan yang disampaikan oleh pendidik melalui usaha peserta

didik itu sendiri.22

Al-Qur’an menuntun peserta didiknya untuk menemukan kebenaran

melalui usaha peserta didik sendiri, manuntut agar materi yang disajikan

diyakini kebenarannya melalui argumentasi-argumentasi logika, dan kisah-

kisah yang dipaparkannya mengantarkan mereka kepada tujuan pendidikan

dalam berbagai aspeknya dan nasihatnya ditunjang dengan panutan.

Sementara pendidikan kita, khususnya dalam bidang metodologi seringkali

sangat menitikberatkan pada hapalan, atau contoh-contoh yang bersifat

ajaib, kiasan yang dikemukakan dengan bahasa gersang, tidak menyentuh

hati, ditambah lagi nasihat yang diberikan tidak ditunjang oleh panutan

pemberinya.23

Dalam penyampaian materi pendidikan kepada peserta didik perlu

ditetapkan metode yang didasarkan pada upaya memandang, menghadapi

dan memperlakukan manusia sesuai dengan unsur penciptaannya, yaitu

jasmani, akal dan jiwa dengan mengarahkannya agar menjadi manusia

21

Ibid h. 175 22

Hasil wawancara dengan Prof. Dr. H. M. Quraish Shihab bertempat di Pusat Studi al-

Qur’an pada tanggal 14 April 2015 23

Op. Cit, h. 177

Page 61: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

50

seutuhnya. Karena itu materi pendidikan yang disajikan oleh al-Qur’an

senantiasa mengarah kepada jiwa, akal dan jasmani manusia.

Selain itu, materi pembelajaran al-Qur’an juga merupakan materi

pokok diberbagai tingkatan, karena ia merupakan sumber dari semua

materi pembelajaran dan berbagai sumber ilmu pengetahuan. Sebaiknya,

sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai (KBM), seorang pendidik perlu

memulai pembelajaran tersebut dengan mengadakan apresiasi, pretest

maupun yang lainnya untuk membangkitkan kesiapan peserta didik dalam

menerima pelajaran yang akan disampaikan.

3. Metode Penyampaian Materi

Untuk menunjang tercapainya target yang diinginkan dalam

penyampaian materi-materinya, maka al-Qur’an menempuh metode-

metode berikut ini:

a) Mengemukakan kisah-kisah yang berhubungan dengan salah satu

tujuan materi.

Cerita tentang kejadian terutama tentang sejarah merupakan

metode yang banyak ditemukan didalam al-Qur’an. Adapun

pendidikan Islam, metode penyampaiannya itu dengan menceritakan

sebuah kisah, namun cara penyampaiannya sulit untuk disampaikan.

Pendidikan melalui kisah-kisah ini dapat menggiring peserta didik

pada kehangatan perasaan, artinya peserta didik akan ikut merasakan

situasi yang sedang dikisahkannya tersebut.

Kisah-kisah dalam al-Qur’an berpatokan pada peristiwa-peristiwa

sejarah yang terjadi dengan menyebut pelaku-pelaku dan tempat

terjadinya peristiwa yang telah terjadi dan masih dapat terulang

kejadiannya atau kisah simbolis yang tidak menggambarkan suatu

peristiwa yang telah terjadi, namun dapat saja terjadi sewaktu-waktu.24

Selain itu, dengan menggunakan metode kisah juga dapat

membangkitkan kesadaran pembaca termasuk peserta didik. Setiap

pembaca akan senantiasa dapat merenungkan makna dan mengkuti

24

Ibid, h. 309

Page 62: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

51

berbagai situasi kisah tersebut sehingga pembaca dapat terpengaruh

oleh tokoh atau topik kisah tersebut. Hal itu didukung oleh kisah

Qur’ani yang cendrung utuh dan biasanya diawali dengan

penyampaian tuntutan, ancaman atau peringatan terhadap suatu bahasa.

Ketiga macam peristiwa yang disebutkan diatas ini mengarah

kepada tujuan dari salah satu materi yang disajikan, misalnya

pembuktian tentang adanya wahyu dan kenabian, kekuasaan Tuhan

atau pembuktian tentang kesatuan sumber dan ajaran agama Allah Swt.

Kisah-kisah dalam al-Qur’an disajikan secara benar sejalan dengan

konteks dan dapat mewujudkan tujuan pendidikan. Al-Qur’an

menyajikan kisah-kisah secara realistis apa adanya. Selain itu,

alQur’an juga mendidik prilaku manusia melalui solusi pribadi

manusia secra realistis. Pada dasarnya kisah-kisah dalam al-Qur’an

bukanlah merupakan kisah yang asing bagi manusia, karena semua

kisah yang terdapat dalam al-Qur’an diciptakan untuk menampilkan

realitas kemanusiaan.

Selain itu, metode melalui kisah mempunyai daya tarik yang dapat

menyentuh perasaan. Menurut Quraish Shihab, bahwa al-Qur’an dalam

mengemukakan kisah-kisah tidak segan-segan untuk menceritakan

kelemahan manusiawi. Namun hal tersebut digambarkan sebagaimana

adanya, tanpa menonjolkan segi-segi yang dapat mengundang tepuk

tangan atau rangsangan.25

Kisah tersebut biasanya diakhiri dengan

menggarisbawahi akibat kelemahan itu atau dengan melukiskan saat

kesadaran manusia dan kemenangannya mengatasi kelemahan tadi.

Misalnya kisah yang diungkapkan pada Qs. Al-Qashash ayat 76-81,

bahwa dengan bangganya Qarun mengakui bahwa kekayaan yang

diperolehnya merupakan hasil usahanya sendiri, suatu kekaguman

orang-orang sekitarnya terhadap kekayaan yang dimilikinya, tiba-tiba

gempa menelan Qarun dan kekayaannya. Orang-orang yang tadinya

25

Ibid, h. 121,

Page 63: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

52

kagum menyadari bahwa orang yang durhaka tidak akan pernah

memperoleh keberuntungan yang langgeng.26

Metode melalui kisah ini juga menjadi perhatian Kuntowijoyo

untuk mengembangkan suatu alternatif pemahaman terhadap al-Qur’an

yang dinilainya amat efektif dan diberinya nama sebagai pendekatan

sintetik analitik. Menurutnya, kandungan al-Qur’an dapat dibagi

menjadi dua bagian, yaitu pertama, berisi konsep-konsep yang mana

didalamnya kita mendapati banyak sekali istilah al-Qur’an yang

merujuk pada pengertian normatif yang khusus, doktrin-doktrin yang

etik, aturan-aturan legal dan ajaran keagamaan pada umumnya.

Konsep-konsep tersebut ada yang bersifat abstrak seperti Allah Swt,

malaikat, hati akhir dan lain-lain.27

Serta ada yang bersifat kongkrit

dan dapat diamati seperti konsep fuqara, dhu’afa dan lain-lain. Semua

konsep itu mempunya makna, bukan saja karena keunikannya secara

semantik, melainkan juga karena kaitannya dengan materi struktur

normatif dan etik tertentu yang melaluinya pesan-pesan al-Qur’an

bertujuan memberikan gambaran utuh tentang doktrin Islam dan lebih

jauh lagi tentang pandangan dunianya.

Jika pada bagian pertama al-Qur’an bermaksud membentuk

pemahaman yang komprehensif mengenai nilai-nilai ajaran Islam,

maka pada bagian kedua ini al-Qur’an ingin mengajak melakukan

perenungan untuk memperoleh hikmah.28

Pada dasarnya, metode pendidikan melalui kisah, seorang guru

tidak hanya berhenti pada kisah itu sendiri, tetapi ia harus menjelaskan

hikmah, ajaran atau nilai-nilai luhur yang dapat dan harus

dikembangkan dari kisah tersebut, sehingga tidak kehilangan pesan

moralnya yang merupakan hidayah al-Qur’an.

26

Ibid, h. 175 27

Kuntowijoyo, Paradigma Islam Interpretasi untuk Aksi, (Bandung: Mizan, 1991), h. 327-

328 28

Ibid, h. 327-328

Page 64: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

53

b) Nasihat dan Panutan

Al-Qur’an al-Karim telah menggunakan kalimat-kalimat yang

menyentuh hati untuk mengerahkan manusia kepada ide-ide yang

dikehendakinya. Tetapi nasihat yang dikemukakannya itu tidak akan

berlangsung dengan baik jika yang memberikan nasihat itu tidak

memberikan panutan dan tidak dibarengi dengan contoh teladan yang

baik.29

Salah satu cara al-Qur’an mendidik Nabi Saw sehingga

memiliki keistimewaan-keistimewaan tersebut adalah dengan

menceritakan sifat-sifat para nabi terdahulu dan kemudian

memerintahkannya untuk mengikuti sifat-sifat nabi tersebut.

Nasehat sebagai suatu metode yang sasarannya adalah peserta

didik itu sendiri, dengan timbulnya kesadaran untuk mengamalkan

ajaran agama, sebagaimana dapat diperhatikan dari apa yang dilakukan

Luqman al-Hakim terhadap putranya, yang isinya antara lain nasehat

agar tidak menyekutukan Allah, agar berbuat baik kepada ibu dan

bapak, agar bersyukur kepada Allah, menunaikan shalat, menyuruh

kepada kebaikan dan menjauhi perbuatan jahat.

Metode panutan ini merupakan metode pendidikan dan pengajaran

dengan cara mendidik dan memberikan contoh agar dapat ditiru dan

dilaksanakan. Metode ini dalam pendidikan merupakan metode yang

paling efektif dalam mempersiapkan dan membentuk anak secara

moral, spiritual dan sosial. Sebab seorang pendidik dalam pandangan

anak didiknya akan menjadi panutan dalam bertingkah laku, disadari

atau tidak semua ucapan, perbuatan dan hal-hal yang bersifat material

dan spiritual akan di tiru oleh anak didiknya.

c) Pembiasaan

Secara etimologi, pembiasaan asal katanya adalah “biasa”, yang

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “biasa” dapat diartikan sebagai

29

M. Quraish Shihab, Membumikan al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam

Kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan Pustaka, 2007), cet., ke-3, h. 310

Page 65: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

54

lazim atau umum, seperti sedia kala, sudah merupakan dari kehidupan

sehari-hari.30

Dalam kaitannya dengan metode pengajaran dalam pendidikan

Islam, dapat dikatakan bahwa pembiasaan adalah sebuah cara yang

dilakukan untuk membiasakan peserta didik untuk berfikir, bersikap

dan bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran Islam.31

Pembiasaan mempunyai peranan yang sangat besar dalam

kehidupan manusia, karena dengan kebiasaan seseorang mampu

melakukan hal-hal penting dan berguna tanpa menggunakan energi dan

waktu yang banyak. Al-Qur’an menggunakan “pembiasaan” yang

dalam prosesnya akan menjadi “kebiasaan” sebagai salah satu cara

yang menunjang tercapainya target yang diinginkan dalam

penyampaian materi-materinya.

Tetapi hendaknya diperhatikan bahwa yang dilakukan al-Qur’an

terhadap umatnya menyangkut pembiasaan-pembiasaan yang bersifat

positif, hanya dalam hal yang erat hubungannya dengan kondisi sosial

dan ekonomi, bukan kejiwaan yang berkaitan dengan aqidah dan

akhlak. Sedangkan yang bersifat aktif pembiasaan tersebut terdapat

dalam segala hal.

Dalam hal yang sifatnya menuntut aktivitas, al-Qur’an

membiasakan umatnya secara bertahap. Misalnya dalam hal shalat.

Dimulai dengan menanamkan rasa kebesaran Tuhan, kemudian dengan

peaksanaan shalat dua kali sehari disertai dengan kebolehan-kebolehan

bercakap-cakap, disusul dengan kewajiban melaksanakannya lima kali

sehari dengan larangan bercakap-cakap.

Metode al-Qur’an dalam mengajukan materi seperti yang

dikemukakan diata seharusnya ditempuh bukan pada saat berdakwah

30

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1995), Edisi ke-2, cet ke-4, h. 129 31

Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002), cet. 1, h. 110

Page 66: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

55

dalam masyarakat saja, tetapi juga dalam mendidik pada lembaga-

lembaga pendidikan formal.

Metode penyampaian materi yang berkaitan dengan aspek afektif

dan psikomotorik, al-Qur’an menempuh berbagai cara seperti

dilakukan dengan keteladanan, nasihat, kisah dan kebiasaan.

Keteladanan adalah salah satu cara mendidik yang paling efektif dan

sukses sebagaimana diperlihatkan oleh Rasulullah Saw yang

difirmankan oleh Allah dalam al-Qur’an surat al-Ahzab ayat 21 yang

berbunyi:

“Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang

baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.32

Menurut Muhammad Quthb, ayat tersebut mengisyaratkan bahwa

didalam diri Rasulullah Saw, Allah Swt menyusun suatu bentuk

sempurna metodologi Islam, suatu bentuk yang hidup dan abadi

sepanjang sejarah masih berlangsung.33

Cara lain yang digunakan dalam memberikan pendidikan adalah

melalui kebiasaan yang dilakukan secara bertahap, termasuk dalam hal

merubah kebiasaan-kebiasaan negatif. Sebagai seorang pendidik

sebaiknya dapat memberikan kebiasaan-kebiasaan yang dapat diikiuti

oleh anak didiknya.

Pendidikan tidak hanya ditujukan pada pengembangan afektif saja,

tetapi juga terdapat segi-segi kognitif seperti tentang fakta-fakta

sejarah, tanda-tanda kebesaran Tuhan yang terdapat pada ciptaan-Nya

32

Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah, (Bandung: CV Penerbit

Diponegoro, 2014), cet. ke 6, h. 420 33

Muhammad Quthb, Sistem Pendidikan Islam, terj. Salaman Harun, (Bandung: al-Ma’arif,

1984), h. 135

Page 67: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

56

dan lain-lain. Metode mengajarkannya adalah sama dengan yang lain

dalam ilmu-ilmu lain.34

d) metode Keteladanan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan, bahwa

“keteladanan” dasar katanya “teladan” yaitu “perbuatan atau barang”

yang patut di tiru atau dicontoh. 35

Dengan demikian keteladanan dapat

diartikan sebagai hal-hal yang dapat ditiru atau dicontoh oleh orang

lain. Akan tetapi keteladanan yang yang dimaksud diatas adalah

keteladan yang dapat dijadikan sebagai alat pendidikan.36

Bila kita cermati sejarah pendidikan di zaman Rasulullah Saw,

dapat dipahami bahwa salah satu faktor terpenting yang membawa

beliau kepada keberhasilan adalah keteladanan atau Uswah. Ternyata

Rasulullah Saw banyak memberikan keteladanan dalam mendidik para

sahabatnya.37

Sebagai pendidikan yang bersumber kepada al-Qur’an dan Sunnah

Rasulullah Saw, metode keteladan pastinya berdasarkan kepada kedua

sumber pokok tersebut. Dalam al-Qur’an “keteladanan” diistilahkan

dengan kata Uswah.38

Kata ini terdapat dalam al-Qur’an surat al-

Mumtahanah ayat 4, yang berbunyi:

....

“sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan

orang-orang yang bersama dengan dia…”39

34

Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam, (Bandung: al-

Ma’arif, 1980). H. 183 35

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 1995), Edisi ke-2, cet ke-4, h. 1025 36

Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002), cet. 1, h. 117 37

Ibid, h. 116 38

Ibid, h. 117 39

Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah, (Bandung: CV Penerbit

Diponegoro, 2004), cet ke-6, h. 549

Page 68: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

57

Ayat diatas menjelaskan bahwasannya kata Uswah diiringi dengan

suatu yang bersifat positif yaitu Hasanah (baik). Selain surat al-

Mumtahanah, ada pula surat lain yang menjelaskan kata Uswah selalu

bersamaan dengan kata Hasanah yaitu dalam al-Qur’an Surat al-Ahzab

ayat 21, yang berbunyi:

“Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik

bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)

hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.40

Ayat diatas menjelaskan bahwasanya kita dapat dipahami bahwa

Allah Swt telah mengutus Nabi Muhammad Saw ke bumi ini sebagai

suri tauladan yang baik bagi umatnya. Beliau selalu lebih dulu

mempraktekan semua ajaran yang disampaikan oleh Allah Swt

sebelum beliau menyampaikan kepada umatnya.41

Telah jelas bahwa suri tauladan yang diterapkan oleh Rasulullah

Saw pasti selalu bersifat yang positif, karena beliau juga merupakan

kekasih Allah Swt yang bersifat mulia. Hal ini dapat diterapkan pula

dalam dunia pendidikan dengan seorang pendidik sebagai tauladan

yang mana sikap, perbuatan, ucapan dan lain-lain akan dicontoh oleh

peserta didiknya. Untuk menciptakan anak yang shaleh (peserta didik),

pendidik tidak hanya memberikan prinsipnya saja, karena yang lebih

penting bagi peserta didik adalah seorang contoh atau figur yang baik,

yang selalu memberikan keteladanan dalam menerapkan prinsip

tersebut.

40

Ibid, h. 420 41

Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002), cet. 1, h. 119

Page 69: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan

untuk mengetahui Konsep Pendidikan dalam al-Qur’an Menurut H. M.

Quraish Shihab. Berdasarkan uraian-uraian sebagaimana yang telah

disebutkan dalam bab-bab sebelumnya, maka penulis menyimpulkan hal-hal

sebagai berikut:

1. Bahwa konsep pendidikan dalam al-Qur’an itu mengarah dalam menolong

peserta didik agar dapat melaksanakan fungsinya sebagai manusia untuk

mengabdi kepada Allah dan menjadi khalifah-Nya. Deskripsi

kependidikan yang diberikan oleh al-Qur’an nampak lebih memposisikan

dirinya sebagai pemandu dalam prinsip dan tidak memasuki kawasan yang

lebih bersifat teknis. Mengenai bagaimana tujuan yang dirumuskan, materi

disusun, guru-guru dilatih, evaluasi dilakukan, itu semua diserahkan pada

kreativitas pendidik itu sendiri.

2. Tujuan pendidikan al-Qur’an adalah membina manusia agar menyadari

akan dirinya sebagai hamba Allah Swt dan menjalani fungsinya sebagai

khalifah Allah di muka bumi ini untuk dalam menjadikan lingkungan

masyarakatnya menjadi yang lebih baik. Dapat disimpulkan bahwa tujuan

pendidikan Islam menurut H. M. Quraish Shihab bersifat universal atau

menyeluruh yang berlaku untuk seluruh bangsa dan umat seluruh dunia.

Dalam hal ini, sifat tujuan pendidikan sejalan dengan misi al-Qur’an yaitu

sebagai rahmat untuk seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin)

3. Dalam hal penyampaian materi pembelajarannya, harus sesuai dengan apa

yang diharapkan dengan merujuk pada tujuan pendidikan yang telah

ditetapkan. Dengan menggunakan materi pelajaran yang diiringi dengan

metode pembelajaran yang sesuai, akan lebih cepat tangkap yang diterima

oleh peserta didik. Selain itu, dalam al-Qur’an menuntut para pendidik

agar dalam hal menyampaikan materi pendidikan itu disajikan dengan

Page 70: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

59

meyakini kebenarannya melalui argumentasi-argumentasi yang masuk

akal, agar peserta didik dapat menerima materi pembelajaran dengan

mudah dan diterima oleh daya fikirnya.

4. Pemikiran H. M. Quraish Shihab tentang konsep metode pendidikan Islam

yang terdapat dalam al-Qur’an berangkat dari kenyataan pendidikan di

Indonesia khususnya metode pendidikan saat ini yang lebih

menitikberatkan pada peserta didik saja misalnya dengan menggunakan

metode hafalan. Hampir semua metode pendidikan saat ini sepenuhnya

bergantung peserta didik, sementara guru hanya sebagai motivator,

stimulator dan fasilitator sehingga pembentukan perilaku peserta didik

terabaikan.

B. Saran

Berdasarkan penelitian diatas, maka penilis sampaikan saran-saran

sebagai berikut:

1. Sebaiknya bagi para pendidik, agar lebih meluangkan waktunya untuk

mengamati tingkahlaku peserta didiknya di luar jam pelajaran anak, agar

para pendidik dapat memahami kondisi dan permasalahan-permasalahan

yang sedang dihadapi oleh peserta didiknya sehingga dapat memberikan

solusi untuk peserta didiknya.

2. Untuk generasi intelektual Muslim diharapkan dapat lebih giat lagi untuk

mengkaji kandungan isi al-Qur’an khususnya mengenai metode-metode

pendidikan untuk lebih mengembangkan pesa-pesan kandungan yang

terdapat dalam al-Qur’an dan cara penyampaian materinya disesuaikan

atau merujuk pada al-Qur’an.

3. Hendaklah pendidik menggunakan metode dan media pembelajaran

bahkan cara penyampaian materi pembelajaran yang tepat yang terdapat di

dalam al-Qur’an serta dapat memberikan motivasi belajar kepada siswa

supaya mereka selalu belajar dan tekun dalam belajar dan mampu

meningkatkan prestasi belajar mereka.

Page 71: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

60

4. Untuk peserta didik, hendaknya tetap tekun dan rajin dalam belajar tidak

hanya dalam pengetahuan umum saja, tetapi juga dalam pengetahuan

islam terutama belajar al-Qur’an agar memiliki bekal yang kuat untuk

masa depan.

5. Untuk orangtua, hendaknya membantu anak dalam mengarahkan

pendidikan di lingkungan keluarga untuk mencapai tujuan pendidikan.

6. Adanya kerjasama antara sekolah dengan wali murid dalam hal mendidik

anak.

Page 72: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

61

DAFTAR PUSTAKA

Al-Munawar, Said Agil Husin. Aktualisasi Nilai-nilai Qur’ani: Dalam Sistem

Pendidikan Islam. Ciputat Press, Mizan Pustaka, 2008

Al-Qaththan, Syaikh Manna’. Pengantar Studi Ilmu al-Qur’an. Jakarta: Pustaka al-

Kautsar, 2011

Anshori. Transformasi Pendidikan Islam. Jakarta: Gaung Persada Press, 2010

Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat

Pers, 2002

-----. Reformulasi Pendidikan Islam. Jakarta: CRSD Press, 2005

Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 2009

Cholis, Arif. Pendidikan Islam Menurut Hasyim Muzadi, Skripsi Fakultas Ilmu

Tarbiyyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam, 2013

Daradjat, Zakiyah dkk. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 2011

Departemen Agama RI. Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah,.Bandung: CV Penerbit

Diponegoro, 2014

Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1990

Dewantoro, Ki Hajar. Karya Bagian Pertama; Pendidikan. Yogyakarta: Majelis

Luhur Persatuan Taman Siswa, 1977

Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 18

http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Quraish_Shihab

Ihsan, Hamdani dan Ihsan, Fuad. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: CV. Pustaka

Setia, 2001

Khan, Abdul Majid. Hadis Tarbawi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012

Kholis, Nur. Pengantar Studi Al-Qur’an dan Hadis. Yogyakarta: Teras, 2008

Khuluq, Husnul. Konsep Etika Belajar Siswa Menurut al-Ghazali. Skripsi Fakultas

Ilmu Tarbiyyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam, 2010

Kuntowijoyo. Paradigma Islam Interpretasi untuk Aksi. Bandung: Mizan, 1991

Page 73: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

62

Langgulung, Hasan. Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam. Bandung: al-

Ma’arif, 1980

Ma’rifat, M. Hadi. Sejarah al-Qur’an. Jakarta: Al-Huda, 2007

Moelong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya, 2004

Nata, Abuddin. Pemikiran Pendidikan Islam & Barat. Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2012

-----. Pendidikan dalam Persepektif al-Qur’an. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005

----- . Tokoh-tokoh Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2005

Nizar, Moh. Metode Penellitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999

Nizar, Samsul. Filsafat Pendidikan Islam,”Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis.

Jakarta: Ciputat Pers, 2002

Nizar, Samsul. Pengantar Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta: Gaya

Media Pratama, 2001

Quthb, Muhammad. Sistem Pendidikan Islam, terj. Salaman Harun. Bandung: al-

Ma’arif, 1984

Sabri, M. Alisuf. Pikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012

Shihab, M. Quraish Lentera Al-Qur’an Kisah dan Hikmah Kehidupan. Bandung:

Mizan Pustaka, 2008

-----. Kontekstualitas al-Quran. Jakarta:Pernamadani, 2005

-----.Membumikan al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan

Masyarakat. Bandung: Mizan Pustaka, 2007

-----. Wawasan al-Qur’an. Bandung: Penerbit Mizan, 1997

Sihab, Umar. Kontekstualitas al-Quran. Jakarta:Penamadani, 2005

Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta , 2008

Suma, Muhammad Amin. Ulumul Qur’an. Jakarta: Raja Grafindo Persada,2013

Page 74: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

63

Supiana. Sistem Pendidikan Madrasah Unggulan. Bandung: Badan Litbang dan

Diklat Departemen Agama RI, 2008

Syaodih, Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009

Tim Dosen IAIN Sunan Ampel. Dasar-dasar Kependidikan. Surabaya: Karya

Abditama, 1996

Tim Penyususun UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas dan Peraturan

Republik Indonesia tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pendidikan serta

Wajib Belajar. Bandung: Citra Umbara Bandung, 2010

Uhbiyati, Nur. Ilmu Pendidikan Islam II. Bandung: Pustaka Setia, 1999

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas dan

Peraturan Republik Indonesia tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

serta Wajib Belajar,. Bandung: Citra Umbara Bandung, 2010

Yulis, Rama. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 2010

Page 75: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

LEMBAR UJI REF'ERENSI

Nama : Nur Fatimah

NIM : 111001t000136

Jurusan : Pendirlikan Agama Islam

Judul skripsi : Konsep Pendidikan dalam al-eur'an Menurut H. M. euraishSbihab

BAB IFootnote Ke- Referensi Halaman

SkripsiParaf

I Wina Sanjay4 Strategi -P;il;e@aran

Berorientasi Standar Proses Pendidikqt,(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 20lZ),cet. ke-9, h. 1

l\

2 Abuddin Nat4 Pendidiknn dalam Persepehdal-Qur'an, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), cet.

ke-l, h. 15

I

J Departemen Agama Kl, Al-Qur'an Tajwid dan

Terjemah, @andung: CV Penerbit Diponegoro,

2014), cet.ke 6,h.290

2\([

4 Umar Sihab Kontekstualitas al-Quran(Jakarta:Penamadani, 2005), cet. 3, h- 151

,(

5 Umar Sihab Kontekstualitas al-Quran(Jakarta:Penarnadani, 2005), cet. 3, h. 154

J

6 Umar Sihab Kontekstualitas al-euran(Jakarta:Penamadani,20A5), cet. 3, h. 154

4

7 Anshori LAL., MA Transformasi pendidikan

Islam (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), cet ke-I,

h.3

5

8 Departemen Agama Rl, Al-Qur'an Tajwid dan-Terjemah, (Bandung: CV Penerbit Diponegoro,

6

Page 76: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

2014), cet. ke 6, h. 383

9 Umar Sihab Kontel<stualitas al-Qurarz (Jakarta:

Penamadani,2005), cet. Ke-3, h. 154,6 n

10 Nur Kholis Pengontar Studi Al-Qur'an danHcdis (Yogyakarta: Teras, 2008). cet. 1.h. 2l

6 \ [il'}11 Umar Sihab Kontekstualitas al-Quran (Jakarta:

Penamadani,2005), cet. Ke-3, h. 1547 >rv

12 Departemen Agama KL, Al-Qur'an Tajwid danTerjemah, (Bandung: CV Penerbit Diponegorq2414), cet. ke 6, h. 587

8

t\

BAB tr

Footnote Ke- Referensi HalamanSkripsi

Paraf

1 Abudd.n Nat4 Pemikiran Pendidikan Islam &Barat, (Jakarta: Irt Raia Grafrndo Persad42Q12),h,19

l1

2 Departemen Agama R\ Al-Qur'an Tajwid danTerjemah, (Bandung: CV Penerbit Diponegoro,2014), cet. ke 6,h.7

11

aJ Departemen Agama P.I, Al-Qur'an Tajwid danTerjemah, (Bandung: CV Penerbit Diponegoro,2014),cet. ke 6,h.284

t2

4 Abuddin Natq Pemikiran Pendidikan Islon &Barat, (Jakafia: PT Raja Grafindo Persada,

2012),1L19

12

w5 Ki Hajar Dewantoro, Karya Bagian Pertama;

Pendidilean, (Yogakarta: Majelis LuhurPersatuan Taman Siswa, 1977), h. 14-16

t2 \V\'

6 Rama Yulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:

Kalam Mulia, 2010), h.13L2

7 Depdikbud, Kamus Besar Bahsaa Indonesia,(Jakart4 PT: Balai Pustak4 1990) Cet t h. ZA4

13

8 M. Alisuf Sabri, Pikologt Pendidikan, (IakartaPT: Pedoman IImu Jay4 1996) Cet. h. 10

13

9 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20tahun 2003 tentang Sisdiknas dan PeraturanRepublik Indonesia tahun 2010 tentangPenyelenggaraan Pendidikan serta Waj ib Belaj ar,

13

Page 77: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

(Bandung: Citra Umbara eandung, 2010)Jrr_

I

10 Nur Uhbiyati llmu Pendidikan Islam, (Bandung:CV Pustaka Seti4 1997), cet. ke-L, h. 12

t3

11 Departemen Agama Rl, Al-eur'an Ta,.1wA danTerjemah, (Bandung: CV Penerbit Diponegoro,2014), cet. ke 6, h. 52

14

t2 Nur Uhbiyati llmu Pendidikon Islam, @andur€:CV Pustaka Seti4 1997), cet. ke-1, h. 12

t4

t3 Tim Dosen IAIN Sunan Ampel, Dalar-dasa,Kependidika4 (surabaya: Karya Abditama, 1996),cet. ke-l, h.6

t4

(

t4 Armai Arietl Reformulasi penaiatta" trt"*,(Jakarta: CRSD Press,2005), cet. ke-l, h. 1g

t4

15 Hamdani Ihsan dan Fuad *tsai, filsafatPendidilaan Islam, (Bandung: CV. pustaka Setia2001), cet. ke-2, h. 16

15

16 Armai Arief, Pengantar llmu dan MendologiPendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat pers, 2002),cet. l, h- 18

16

\fit7 Samsul Nizar, Filsafat Pendtdikan klam,

(Jakarta: Ciputat Pers,2oo2),cet. ke-1,. H. 35t7

\ \\l18 Zakiyah Daraja! dkk, Ilmu pendidiksn tslam,

(Jakarta: Bumi Aksar4 2011),h.25t7

\t9 Arif Cholis, Pendidikan Islam *Iin*i Hasyim

Muzadi, Skripsi Fakultas [lmu Tarbiyyah danKeguruan Jurusan Pendidikan Agama Islarq2013,lL 15

18 r20 Armai Arief, Pengantar llmu don

Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta:Ciputat Pers, 20A2), cet. t, h. 87-88 l.jrrmad,D. Marimb4 Pengontar Filsafat pendidikonI:!o*,(Bandung: Al-Ma'arif, 1987), h. 19

18

2t Hasbullah, Dasar-Dasar tlmu -Fin,lidtkan,

Qakarta: Rajagrafindo Persadq 2008), h. lg18

22 Hasbullah, Dasar-Dasar tdi-- penAidika",(Jakarta: Bajagrafindopersad4 200g), h. 19

18

z) HasbullatL Dasar-Dasar llmi--Fendidikan,(Jakarta: Rajagrafindo persada, 2009), h. 19

t8 I24 Hasbullah, Dasar-Dasar ltmu F"nd;dtk*r,

(Jakarta: Rajagrafindo Persad4 20OB), h. 23

19

Page 78: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

25 Hasbullah, Dasar-Dasar llmu P-endidikan,("'akarta: Rajagrafindo Persad4 2008), h. 24

19

26 Supian4 Sistem Pendidikan Madrasah{tnggulan, (Bandung: Badan titbang dan DiklatDepartemen Agama RI, 2008), cet. ke-1, h.317

19

27 Hasbullah, Dasar-Dagar llmu Pendidikan,(Jakarta: Rajagrafindo Peisad4 2AA8),h- 26

l9

28 Jalaluddin, Teologi Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Fersada,2003), cet. ke-3, h. 110

20

29 Jalaluddin, Teclogi Pendidiknn, (Jakarta: RajaGraflndo Persada, 2003), cel ke-3, h- 11 I

20

30 UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang SistemPendidikan Nasional (pasal I ayat 1). LihatDepartemen Agama R\ Himpunan PeraturanPerundang- Sistem PendidiiranNasional, (Jakarta: Dirjend. Binbaga Islam,t99t/1992),h.3

20

.n31 Hasbullah, Dasor-Dasar llmu Pmdidikan.

(Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2008), h- 1

2tl

32 Armai Arief, Pengantar llmu dan MetodologiPendidilran Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), cet.t, h. 87-88

2l

u'JJ Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bwrdung: CV

Pustaka Setia, 1999), cet.2h.992t I

l34 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidilcan Islam, (Bandung:

CV Pustaka Setia, 1999), ceL 2 b. 9921

35 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidiknn Islam, (Bandung:CV Pustaka Setia 1999), cet. 2 h. 1 10

22

36 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung:CV Pustaka Setia 1999), cet. 2 h. I I I

22

37 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: BumiAksar4 2009), cet. 4, h.7 I

22

38 Departemen Agama PiI, AlQur'an Tajwid danTerjemah, @andung: CV Penerbit Diponegorq2014), cet. ke 6,h.248

23\

39 M. Arifin, Ilmu Pendidiknt Islam,(Iakaria: BumiAksar4 20W), cet. 4, lt7 I

23

40 M. Quraish Syihab, Lentera al-Qur'an,(B andung: Penerbit Mizan, 2008), h. Zl

23

4t Syaikh Manna' al-Qaththan, Pengantar Studi 24 I--.-- /

\

Page 79: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

Ilmu al-Qur'an, (Jakafta: Pustaka al-Kautsar,201 l), cet. 6 h. 16 I

42 Nur Kholis, Pengantar Studi al-Qur'an danal-Hadits, (Yogyakarta: Teras, 2008), cet. I,h.60

24

43 Samsul Nizar, Pengantar Dosar-dasarPemiLiran Peneiidiknn Islam, (Jakarta: GayaMedia Pratama, 200i), cet. t h. 95-96

25

44 Husnul Khuluq, Konsep Etikn Belajar SiswaMenurut al-Ghazali, Skripsi Fakultas IlmuTarbiyyah dan Kegur,uan Jurusaa PerdidikanAgama Islam,2010 h. 15

25

45 M. Hadi Ma'rifat, Sejaroh al-Qur'an, (Jakarta:Al-Huda, 20A7), cet. 1, h.94

25

46 Muhammad Amin Suma Uumul Qur'an,(Jokarta: Raja Grafindo Persada,20l3), cet.1, h. 39

26

ffi47 Muhammad Amin Suma Uumul Qwr'an,

(Jakarta: Raja Grafindo Persada,2}JS), eet.1,h.57

26

r48 Said Agil Husin al-Munawar Aldualisasi

Nilai-Nilai Qur'ani:Dalam Sistem

Pendidikan Islam, (Ciputat Ciputat Press,

2005), cet.ke-Z,h.4

27

49 M. Quraish Shihab, Lentera Al-Qur'an Isohdon Hikmah Kehidupen, (Bandung: MizanPustaka, 2008), cet ke-Z, h. 26

2t

50 Departemen Agama RI, Al-Qur'an Tajwid danTerjemah, (Bandung: CV Penerbit Diponegoro,2014), cet. ke 6, h. 33

28

51 Nur Kholis, Pengantar Studi Al-Qur'an danHadits, (Yogyaka(a: Teras, 2008), h.32

28

52 Abuddin Nata, Pendidikan dalam Persepefudal-Qur'an, (Jakarta: UIN Jakarta Press,2005), cet ke-1, h. 89

30

53 Abuddin Nata, Pendidiknn dalam PersepehifalQur'an, (Jakarta: UIN Jakarta Press,

2005),cetke-1,h.91 \

30/

54 Jalaluddin, Teologi Pendidikan, (Jaka*a: 30

Page 80: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

Raja Grafindo Persada, 20A3), 'cet.

kejl, tL119

55 Abuddin Nata, Pendidikaru dolom persepekttf

al-Qur'an, (Jakarta: UIN Jakarta press,

2005), cet ke-l, h. 123

30\

56 Samsul Nizar, Filsofot Pendidifuin Isiai,(Jakarta: Ciputat Pers, 2002), cet. ke-1, h. 26

'31

JI Departemen Agama RI, Al-eur'an TaJwiddan Terjemah, (Bandung: CV penerbit

Diponegoro,2014), cet. ke 6, h.l 15

31

DA58 Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam,

(Jakarta: Ciputat Pers, 2002) , cet.ke-L,h.9231

\\(59 Miftah Faridl, .Konsep Ta'dib Menurut Syid

Muhammad Naquib al-Ana; SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyyah dan KeguruanJunrsan Pendidikan Agama Islam, 2013, h.48

3t N60 Samsul Nizaq Filsafot f"idAikan ttt"*,

(Jakarta: Ciputat Pers, 2002), cet. ke-I, h. 94

32

61 Departemen Agama BlI, Al-Qur'an Tajwiddon Terjemah, @andung: CV penerbit

Diponegoro,2014), cet. ke 6, h. 115

32

62 Samsul Nizar, Filscfat Pendidikon klAi:(Jakarta: Ciputat Pers, 2002), cet. ke-I, h. 99

32

BAB IIIHalamanSkripsi

Lexy J. Moelong, Metodologi peielitianKualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2004),cet ke 18, h. 6Sugiono Metode Penelition pendidikon,

(Bandung: Alfabeta,2008), h. 3Nana Syaodih, Metode penelitianPendidikan, @andung: Remaja Rosda

Page 81: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

Karya, 2009),h.524 Moh. Nizar, Metode Penellitian, (Jakarta:

Ghalia Indonesia, 1999), cet. IV, h.63-6436

Y (/

BAB IVFootnote Ke- Referensi Halaman

SkripsiParaf

I Tokoh-tikoh Pemboruandi Indonesia, (Jakarta:

NatAIslam

AbuddinPendidikan

RajagrafindoPersada, 2005), cet. 1-3 11.362

37\

2 http ://i d. wikipedia. orglwititMunammaa_qurai sh

_Shihab40

aJ M. Quraish Shihab, Membwnikan olgurtan

Fungsi dan Peran Wahyu dalam KehidupwtMasyarakat, @andung: Mizan Pustak4 ZO07),

cet.121, h.172

42

4 M. Quraish Shihab, Membumikan at-gu.AnFungsi dan Peran Wahyu dslsn KehiduponMasyaralcat, @andung: Mizan pustek4 2007),cet.l2l, h.I72.

42

{a5 M. Qtrraish Shihab, Wowason al-eurWt,

(Bandung: Penertbit Mizan,1997), cet- 6, h- I I42

t\6 Departemen Agama P.l, Al-eur'an@iidAi

Terjemah, @andung: CV penerbit Diponegoro,2Al4), cet. ke 6, h. 412

42

\

\

7 Umar Sihab Kontekstualitas ateuti(Jakarta:Penamadani, 2005), cetj, h. 167

43

8 Umar Sihab Kontelatualitas al-Quran(Jakarta:Penamadani, 2005), cet3, h. 169

43

9 Departemen Agama P.I, Al-Qur'an Tajwid danTerjemah, @andung: CV penerbit Diponegoro,2014), cet. ke 6, h.553

M

10 Departemen Agama RI, Al-eur'an T;iwid d"nTerjemah, @andturg: CV Penerbit Diponegoro,2014), cel ke 6,h.523

44

1l M. Quraish Shihab, Membumikan it-eirZn-Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupon

44

Page 82: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

lvlasyaraka:, (Bandung: Mizan Pustaka, ZO07),

cet., ke-3, h.269

/

12 Hasil wawancara dengan Prof. Dr. H. M.Quraish Shihab bertempat di Pusat Studi al-Qur'an padatanggal 14 April2015

45

t3 Sihab, Kontelcstuolitas al-Quran (Jakarta:PenamaCani, 2005), cet ke 3, h. i3

14 Ali AI Jumbulati, Perbandingan pendidikan islam,(Jakarta: Rineka Cipta 1994),cet. ke-I, h. t34

45

15 Ramayulis dan Samsul Nizar, Ensiklopedi TckohPendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press Group,2005) cet. ke-I, h. 13

46

t6 Ramayulis dan Samsul Nizar, Ensiklopedi TokohPenCidikan Islant, (Jakarta: Ciputat Press Group,2005). cet. ke-1, h.367

46

t7 Bukhari, Shahih Bukhari, ((airo: Dar al-Hadits,2010), jilid 6, h.192

46

l8 Abdul Majid Y:han Hadis Tarbawi, (Jakarta: KencanaPrenada Media Group, 2012), cet. 1,h. 13

48N

l9 M. Quraish Shihab, Membunikan alQur'an:Fungsi dnn Peran Wahyu dalon KehiCuponMasyarakat, @andung: Mizan Pustak4 2007),cet., ke-3, h.272

48

\\V/\

2A Iv{. Quraish Shihab, Membumikan al-eur'an:Fungsi dan Peran W'alryu dalam KehidupanMasyarakat, @andung: Mizan Pustak4 2007),cet., ke-3, h.273

48

\2t M. Quraish Shihab, ]vlembwnikan aleur'an:

Fungsi dan Peran TVahyu dalam KehidupanMasyaraknt, @andung: Mizan Pustak4 2007),cet., ke-3, h. 175

49

22 Hasil wawancara dengan Prof, Dr. H. M. euraishShihab bertempat di Pusat Studi al-eur,an padatanggal 14 April2015

49

23 M. Quraish Shihab, Membumikan aLeurbnFungsi dan Peran Wahya dalarn KehidupanMasyarakat, @andung: Mizan Pustak4 2007),cet., ke-3, h.177

49

I

24 M. Quraish Shihab, Membumikan at-gurdrx\ngsi dan Peran Wahyu dalarn Kehidupan J

45

Page 83: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

Masyarakat, (Bandung: Mizan t ustakqJ0iry),cet., ke-3, h. 309

25 M. Quraish Shihab, Memburnikan ol-eur,an:Fungsi don Peran {itahyu dolaru KehidupanMasyaralail, (Bandung: Mizan Pustaka, ZCOT),

cet., ke-3, h. 121

5l \

26 M. Quraish Shihab, Membwnikan al-eur'an:Fungsi dan Peran Wahyu dalam KehidupanMasyarakat, (Bandung: Mizan Pustaka- 2007),cet., ke-3, h.175

5)

27 Kuntowijoyo, Paradigma Islam Interpretasiuntuk Aksi, @andung: Mizan, l99l), h.327-328

52

28 Kuntorvijoyo, Paradigma Islam Interpretasiuntuk Aksi, @andung: Mizan,l99l), h.327-328

52

/)29 M. Quraish Shihab, Membumikatt ol-Qur'an:

Fungsi dan Peran Wahyu dalam KehidupanMasyaroknt, @andung: Mizan Pustaka,2007), cet., ke-3, h. 310

53

Iu30 Departemel Pendidikan dan Kebudayaan

Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka,1995), Edisi ke-2, cet ke-4, h.129

54

3t Armai Arief, Pengantar llmu danMetodologi Pendidikon Islam, (Jakarta:Ciputat Pers, 2002), cet. 1, h. 110

54

32 Departemen Agama Rl, Al-Qur'an Tajwiddan Terjemah, @andung: CV PenerbitDiponegoro,2014), cet. ke 6,h. 420

55

33 Muhammad Quthb, Sistem Pendidikan Islqm,terj. Salaman Harun, @andung: al-Ma,arif,1984), h. 135

55I

'34 Hasan langgulung, Beberapa pemikiran

tentang Pendidikan Islom, @andung: al-Ma'arif, 1980). H. 183

56

35 Departemen Pendidikan dan KebudayaanKamus Besar Bahasa Indonesia, (lakarta:

5H

t

\

\\

/

Page 84: Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an Menurut H. M. Quraish Shihabrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27072/1/Nur Fatimah NIM... · maka pendidikan Islam pun berdasarkan

Balai Pustaka,1995),, Edisi ke-2, cet ke-4, h1025

36 Armai Arief, Pengantar llmu donMetodologi Pendidikan Islam, (Jakarta:Ciputat Pers,2002), cet. 1,h. 117

56

37 Armai Arief, Pengantar llmu danMetodologi Pendidiknn Islam, (Jakarta:Ciputat Pers, 2002), cet. 1, h. i 16

56

38 Armai Arief Pengantor llrnu danMetodologt Pendidikon Islam, (Jakarta:Ciputat Pers,2002), cet. 1, h.ll7

s6

'\f39 Departemen Agama RI, Al-Qur'an Tojwid

dan Terjemah, (Bandung: CV PenerbitDiponegoro,2004), cet ke-6, h.549

56

40 Departemen Agarna P.I, Al-Qur'an Tajwiddan Te$emalt, @andung: CV PenerbitDiponegoro,2004), cet ke-6, h- 420

4A

4t Armai Arief, Pengantar llmu danMetodologi Pendidiknn Islam, (Jakarta:

Ciputat Pers,2002), cet. l, h. 119

4l