konsep mc

27
Konsep Dasar Pada Gangguan Sistem Muskuloskele tal Ns.Vera Sesrianty,S.Kep

Upload: auliani-annisa-febri

Post on 25-Sep-2015

223 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

muskulo

TRANSCRIPT

Konsep DasarPada Gangguan Sistem Muskuloskeletal

Ns.Vera Sesrianty,S.Kep

2

Anatomi-Fisiologi

Muskuloskeletal terdiri dari kata :

- Muskulo : otot

- Skeletal : tulang

Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-otot tubuh ( ilmu = Myologi )

Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka tubuh ( ilmu = Osteologi )

Muskuloskeletal disebut juga Lokomotor

11/7/14

Review Anatomi dan Fisiologi

Sistem Muskuloskeletal terdiri dari :

a. Tulang d. Ligamen

b. Sendi e. Tendon

c. Otot f. Bursa

a. Tulang

Tulang Panjang Femur

Tulang Pendek Tarsal

Tulang Pipih Sternum

Tulang Tidak Teratur Vertebra

b. Sendi/Artikulasi

Sinartrosis (tidak dapat digerakkan) Tengkorak

Diartrosis (bergerak bebas) Sendi Peluru. Sendi Pelana, Sendi Engsel Lutut, Bahu, Siku

Amfiartosis (gerakan terbatas)

Gambar Tulang Panjang

Gambar Sendi Lutut

c. Ligamen

Jaringan pengikat fibrous yang kuat dan mengikat tulang yang satu dengan yang lain yang membantu tulang untuk bergerak mengikat tulang dalam sendi

d. Tendon

Jaringan ikat fibrous yang kuat yang mengaitkan otot dengan periosteum (membran fibrous yang menutupi tulang)

Ligamen dan tendon berfungsi untuk menjaga stabilitas sendi

e. Bursa

Kantong berisi cairan sinovial yang terletak dititik pergeseran merupakan bantalan bagi pergerakan tendon, ligamen dan tulang di sendi

f. Otot

Berperan dalam gerakan tubuh, postur dan produksi panas

Otot dihubungkan oleh tendon (tali jaringn ikat fibros)/aponeurosis (lembaran jaringan ikat fibrus yang lebar dan piph) ke tulang, jaringan ikat dan kulit

Mioglobulin mrp pigmen protein yang sama dengan Hb

Manfaat

Sebagai transpor O2 untuk memenuhi keb metabolik sel dari kapiler darah ke mitokondria sel otot

Mioglobin banyak pada otot merah

Mioglobin sedikit pada otot putih

Tiap sel otot mengandung miofibril, merupakan sekelompok sarkomer (unit kontraktil)

Sarkomer terdiri dari filamen :

Tipis protein (aktin)

Tebal protein (miosin)

Kontraksi otot skelet :

Rangsangan potensial aksi meningkat menjalar sepanjang membran sel pelepasan ion kalsium kedalam sel otot interaksi antara miosin dan aktin dalam sarkomer

Kalsium menurun relaksasi otot

Sumber energi otot : ATP melalui metabolisme oksidatif seluler dan kreatinin fosfat

Pada akrtifitas rendah otot skelet mensisntesis ATP dari oksidasi glukosa H2O dan CO2. Aktifitas meningkat bila tidak tersedia O2 yang memadai, glukosa dimetabolisme as laktat

Kekurangan cadangan glukosa diambil melalui glikogen otot (tepung glikosa yang disimpan dalam sel selama periode istirahat dan dipergunakan selama periode aktifitas)

Kelelahan otot akibat pemecahan glikogen dan simpanan energi dan penumpukan asam laktat

Asuhan keperawatan

Pengkajian

Keluhan utama

Nyeri

Gejala paling sering muncul

Nyeri tulang : nyeri dlm, tumpul bersifat menusuk

Nyeri otot : rasa pegal

Nyeri tajam : fraktur, infeksi tulang akibat spasme oto atau penekanan pad saraf sensorik

Asuhan Keperawatan

Pengkajian

a. Skelet tubuh

Kaji mengenai deformitas dan kesejajaran

Pertumbuhan tulang yang abnormal

Pemendekan ekstremitas, amputasi

Deformitas pada tulang panjang

b. Mengkaji tulang belakang

Kurvatura tulang belakang

Deformitas tulang belakang

Skoliosis kongenital, idiopatik, kerusakan otot parasternal (poliomielitis)

Lordosis penderita berusaha menyesuaikan posturnya akibat perubahan pusat gaya beratnya (wanita hamil)

Kiposis osteoporosis, penyakit neuromuskular

Pada saat inspeksi tulang belakang, buka baju klien

Periksa kurvatura tulang belakang

Periksa perbedaanb tinggi bahu, kesimetrisan bahu dan pinggul, kerusakan tulang belakang

Pasien berdiri tegak dan membungkuk kedepan (flkeksi)

c. Mengkaji persendian

* Memeriksa luas gerakan

Sendi digerakkan secara aktif/pasif

Bila sendi digerakkan/ekstensi maksimal tetapi sisa fleksi masih ada luas gerakan terbatas

Deformitas skeletal, patologi sendi, kontraktur otot dan tendo disekitarnya

Jika gerakan sendi mengalami gangguan/nyeri periksa adanya :

kelebihan cairan dalam kapsulnya (epulsi)

Pembengkakan

Peningkatan suhu inflamasi

* Deformitas

Deformitas disebabkan oleh :

Kontraktur : pemendekan struktur disekitar sendi)

Dislokasi : lepasnya permukaan sendi

Subluksasi : lepasnya sebagian permukaan sendi

Kelemahan atau putusnya struktur penyangga sendi dapat mengakibatkan sendi terlalu lemah untuk bisa berfungsi perlu alat penyokong

* Periksa adanya benjolan

Benjolan dibawah kulit terdapat didalam dan sepanjang tendon rematoid artritis

Benjolan keras terletak didalam dan tepat disebelah kapsul sendi, kadang ruptur, mengeluarkan asam urat putih lke permukaan kulit gout

Benjolan keras dan tidak nyeri dan pertumbuhan tulang baru akibat destruksi kartilago pada tulang dalam sendi osteoartritis

d. Mengkaji sistem otot

Sistem otot dikaji dengan memperhatikan :

Kemampuan mengubah posisi

Kekuatan otot dan koordinasi

Ukuran masing otot

Untuk mengkaji sistem otot ini Lakukan uji kekuatan otot dan kekuatan genggaman

e. Mengkaji cara berjalan

Meminta klien untuk berjalan dari tempat pemeriksa sampai beberapoa jauh

Perkatikan :

Kehalusan dan irama cara berjalan

Gerakan yang tidak teratur (lansia)

Kondisi neurologis sehubungan dengan cara berjalan (stroke, parkinson)

Keadaan ketidaknyamanan

f. Mengkaji kulit dan sirkulasi perifer

Palpasi kulit menunjukkan peningkatan suhu (panas/dinggin), edema

Sirkulasi perifer

Kaji denyut nadi perifer

Warna

Waktu pengisian kapiler

Luka

Pemeriksaan Diagnostik

Ro/sinar X

Menggambarkan kepadatan tulang, tekstur, erosi dan perubahan hubungan tulang, pelebaran, penyempitan dan tanda ireguleritas, adanya cairan, spur, perubahan struktur sendi

CT Scan

Mengidentifikasi lokasi dan panjangnya patah tulang di daerah yang sulit dievaluasi tumor jaringan lunak, ligamen dan tendon

MRI

Memperlihatkan abnormalitas jaringn lunak seperti otot, tendon dan tulang rawan tumor

Anggiografi (pemeriksaan struktur vaskuler)

Arteriografi

Pemeriksaan sistem arteri dengan memakai bahan kontras yang diinjeksikan kedalam arteri kemudian diambil foto serial X-ray mengkaji perfusi arteri (amputasi)

Klien ditelentangkan 12-24 jam untuk pencegahan terhadap perdarahan pada bekas penusukan arteri

Venogram

Pemeriksaan sistem vena untuk mendeteksi trombosiss vena

Artrografi

Penyuntikan bahan radioopague/udara kedalam rongga sendi untuk melihat struktur jarinan lunak dan kontur sendi

Mengindikasi adanya robekan akut/kronik kapsul sendi atau ligamen penyangga lutut, bahu, tumit,, pinggul dan pergelangan tangan

Myelografi

Penyuntikan bahan kontras kedalam rongga sub arahnoid spinalis lumbal melihat adanya tumor

Biopsi

Menentukan struktur dan komposisi tulang, otot, sendi untuk menentukan penyakit tertentu

Pemeriksaan lab

Hb : meningkat pada trauma

LED : mendeteksi perdarahan pre op

Kalsium serum : meningkat pada osteomalasia, tumor tulang, immobilisasi yang lama

Fosfor serum : meningkat pada riketsia sehubungan dengan mal asbsorbsi

Fosfatase asam : meningkat pada ca metastasis

Fosfatasae alkali : meningkat selama penyembuhan patah tulang

Kalsitonin, PTH, Vit D : menentukan metabolisme tulang

Kreatinin kinase (CK) : meningkat pada kerusakan otot

Diagnosa Keperawatan

Nyeri b.d perubhan destruksi sendi, frakktur

Perubahan perfusi jringan perifer b.d respon fisiologis cedera, pembengkakan, peninggian tekanan didalam ruang tertutup (gips)

Kerusakan mobilitas fisik b.d kerusakan muskuloskeletal

Ansietas b.d perubahan integritas tubuh

Kurang perawatan diri b.d kurang kemampuan melakukan aktifitas