konsep dasar metode penelitian - diena san...
TRANSCRIPT
Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Cimahi, 27 Desember 2015
KONSEP DASAR METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Pengertian metode penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah yang digunakan untuk
mendapatkan dan mengolah data dengan tujuan memperoleh simpulan
berdasarkan masalah yang dirumuskan.
2. Tujuan penelitian
Menemukan prinsip-prinsip umum atau menafsirkan tingkah laku yang
dapat digunakan untuk menerangkan dan mengendalikan kejadian-
kejadian
3. Fungsi penelitian
Sebagai sebuah kegiatan yang ilmiah, penelitian memiliki beberapa fungsi.
Berikut ini fungsi penelitian menurut Syamsuddin dan Vismaia (2010:…
a. Menemukan sesuatu yang baru
b. Mengembangkan ilmu pengetahuan
c. Melakukan validasi terhadap teori lama
d. Menemukan masalah penelitian
e. Menambah khazanah pengayaan ilmiah baru
Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Cimahi, 27 Desember 2015
JENIS METODE PENELITIAN
A. Jenis Metode Penelitian
Sesuai dengan hakikatnya, yakni sebuah cara, metode penelitian dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa macam. Sugiyono (2012:4) melakukan
pengklasifikasian itu berdasarkan tujuan dan tingkat kealamiahan, yakni
berikut.
1. Metode penelitian berdasarkan tujuan penelitian
a. Penelitian dasar
b. Penelitian Pengembangan (R&D)
c. Penelitian terapan
2. Metode penelitian berdasarkan kealamiahan tempat penelitian
a. Penelitian eksperimen
b. Penelitian survey
c. Penelitian naturalistik
B. Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
1. Pengertian penelitian kuantitatif dan kualitatif
Seperti apa yang telah dijelaskan sebelumnya, payung penelitian
dibedakan menjadi kuantitatif dan kualitatif. Pembedaan ini didasarkan
pada paradigma berpikir dan pandangan cara penarikan simpulan.
Metode kuantitatif atau sering juga disebut metode tradisional, metode
positivistik, metode scientific, atau metode konfirmasi ini merupakan cara
ilmiah yang berlandaskan pada filsafat positivisme. Filasafat positivisme
ini merupakan faham yang memandang suatu fenomena itu dapat
dikalsifikasikan, relatif tetap, konkret, dapat teramati, terukur, dan
hubungan gejalabersifat sebab akibat. Secara umum, Sugiyono (2012:8)
mendefinisikan metode kuantitatif sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivistime, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument
Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Cimahi, 27 Desember 2015
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Sementara itu, metode kualitatif sering disebut metode penelitian
naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah,
disebut juga metode etnografi karena awalnya hanya digunakan pada
penelitian bidang antopologi budaya. Pada akhirnya metode ini disebut
metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisis yang dilakukan
bersifat kualitatif. Metode ini didasari oleh filsafat postpositivisme yang
memandang realitas social sebagai sesuatu yang bersifat holistic/utuh,
kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gelaja bersifat interaktif.
Secara umum, Sugiyono (2012:9) mendefinisikan metode kualiatif sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme yang
digunakan pada kondisi objek yang alamiah dengan peneliti sebagai
instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi
(gabungan) dan analisis data bersifat induktif/kualitatif serta hasil
penelitian lebih menekankan pada makna, bukan generalisasi.
2. Karakteristik penelitian kuantitatif dan kualitatif
Untuk dapat memahami dan membedakan penelitian kuantitatif dan
kualitatif, berikut ini disajikan karakteristik setiap penelitian seperti apa
yang dipetakan Sugiyono (2012:14).
Tabel 1
Karakteristik Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
No. Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif
1. Desain
a. Spesifik, jelas,
terperinci
b. Ditentukan secara
mantap sejak awal
c. Menjadi pegangan
langkah demi langkah
Desain
a. Umum
b. Fleksibel
c. Berkembang dan muncul
dalam proses penelitian
Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Cimahi, 27 Desember 2015
2. Tujuan
a. Menunjukkan hubungan
antarvariabel
b. Menguji hipotesis
c. Mencari generalisasi
yang mempunyai nilai
prediktif
Tujuan
a. Menemukan pola
hubungan yang bersifat
interaktif
b. Menemukan teori
c. Menggambarkan realitas
yang kompleks
d. Memperoleh pemahaman
makna
3. Teknik pengumpulan data
a. Kuesioner
b. Observasi dan
wawancara terstruktur
Teknik pengumpulan data
a. Observasi partisipan
b. Wawancara tidak
terstruktur
c. Dokumentasi
d. Triangulasi
4. Instrumen penelitian
a. Tes, angkat, wawancara
tertsruktur
b. Instrumen yang telah
terstruktur
Instrumen penelitian
a. Peneliti sebagai instrumen
b. Catatan/jurnal harian
5. Data
a. Kuantitatif
b. Hasil pengukuran
variable yang
dioperasionalkan
dengan menggunakan
instrumen
Data
a. Deskriptif kualitatif
b. Dokumen pribadi, catatan
lapangan, ucapan dan
tindakan responden,
dokumen, dan lain-lain
6. Sampel
a. Besar
b. Representatif
Sampel
a. Kecil
b. Tidak representatif
Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Cimahi, 27 Desember 2015
c. Random
d. Ditentukan sejak awal
c. Purposive
d. Berkembang selama proses
penelitian
7. Analisis
a. Setelah selesai
pengumpulan data
b. Deduktif
c. Menggunakan statistic
untuk menguji hipotesis
Analisis
a. Terus menerus sejak awal
sampai akhir penelitian
b. Induktif
c. Mencari pola, model teori
Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Cimahi, 27 Desember 2015
LANGKAH-LANGKAH UMUM PENELITIAN
Menemukan masalah
Studi Pendahuluan
Merumuskan Hipotesis
Mengidentifikasi Variabel & Definisi
Operasional
Menentukan Rancangan/Desain
Penelitian
Menentukan & Mengembangkan
instrumen Penelitian
Menentukan Subjek Penelitian
Melaksanakan Penelitian
Menganalisis Data Merumuskan Hasil
Penelitian & Membahasnya
Menyusun Laporan
Penelitian & Desiminasi
Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Cimahi, 27 Desember 2015
MASALAH PENELITIAN
A. Hakikat Masalah Penelitian
Masalah merupakan gap/kesenjangan antara yang seharusnya terjadi
(harapan) dengan yang sebenarnya terjadi (kenyataan).
B. Sumber Masalah Penelitian
Masalah penelitian sesungguhnya dapat diperoleh dari mana saja. Yang perlu
diperhatikan adalah penelitian merupakan kegiatan yang ilmiah. Maka dari itu,
masalah yang diangkat tentu saja haruslah bersifat ilmiah. Masalah ilmiah ini
dapat diperoleh dari berbagai sumber. Berikut ini di antaranya.
1. Bahan referensi
Sesungguhhnya, ketika kita membaca suatu referensi, setiap kalimat di
dalamnya dapat memunculkan masalah penelitian. Sebagai contoh, ketika
membaca mengenai model pembelajaran Project Based Learning dan di
dalamnya terkandung pernyataan bahwa teori ini memiliki kelebihan-
kelebihan yang dapat mengoptimalkan pembelajaran maka sesungguhnya
di sana terdapat masalah. Setidaknya masalah yang muncul diwakili oleh
pertanyaan benarkah demikian?; Bagaimana jika model tersebut
diterapkan dalam pembelajaran bahasa?; Apakah model tersebut akan
efektif jika diterapkan dalam lingkungan belajar di SMA X?; Apakah
model itu juga efektif untuk siswa yang berkarakter Y?; dan sebagainya.
Ketika pertanyaan-pertanyaan muncul dalam benak kita maka di sana
terdapat potensi masalah.
HARAPAN
KENYATAAN
MASALAH
HARAPAN
KENYATAAN
MASALAH
HARAPAN
KENYATAAN
MASALAH
HARAPAN
KENYATAAN
MASALAH
HARAPAN
KENYATAAN
MASALAH
Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Cimahi, 27 Desember 2015
2. Kegiatan ilmiah
Kegiatan ilmiah seperti seminar, simposium atau bahkan sekadar diskusi
perkuliahan di kelas merupakan forum yang sangat potensial
memunculkan masalah penelitian. Sebagai contoh, ketika seminar nasional
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi tahun 2015
mengenai peran bahasa dan sastra Indonesia dalam menghadapi MEA,
salah seorang pemateri mengatakan bahwa ketercapaian kompetensi
membaca siswa di Indonesia sangat rendah. Siswa sekolah menengah
belum mampu mencapai kompetensi untuk dapat membaca minimal dua
puluh lima buku di luar buku pelajaran. Pernyataan tersebut bisa menjadi
salah satu masalah penelitian. Kita bisa mengembangkan pernyataan
tersebut karena kemudian muncul pertanyaan benarkan?; Bagaimana
dengan siswa di sekolah lingkungan kita?; bagaimana cara mengatasinya;
dan sebagainya.
3. Observasi
Masalah yang paling konkret dapat ditemukan melalui observasi awal.
Sumber masalah ini dapat menuntun kita menemukan masalah penelitian
yang nyata terjadi di lapangan. Biasanya, penelitian melalui sumber ini
pada akhirnya akan mengarahkan kita untuk dapat mengatasi masalah-
masalah yang teramati secara langsung.
4. Diskusi atau dialog dengan orang yang dianggap ahli
Berdiskusi dengan orang yang dianggap ahli dapat menjadi sumber
munculnya masalah. Sejalan dengan pengalaman dan ilmu pengetahuan
orang yang dianggap ahli tersebut lebih banyak dibandingkan dengan
pengalaman kita maka kita akan mendapat banyak informasi yang pada
akhirnya menggiring kita berpikir dan menemukan masalah. Lebih
praktisnya, orang yang dianggap ahli bahkan besar kemungkinan akan
dengan mudah menuntun/memberikan masalah penelitian baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Cimahi, 27 Desember 2015
C. Kriteria Masalah Penelitian
Telah diuraikan sebelumnya apa dan bagaimana masalah penelitian. Meskipun
demikian, informasi lebih lanjut mengenai masalah penelitian yang harus
dipahami adalah mengenai masalah mana yang bisa diangkat ke dalam
penelitian dan mana yang tidak bisa. Oleh karena itu, berikut ini kriteria
masalah penelitian yang harus diperhatikan.
1. Original
2. Bermanfaat
3. Sesuai minat dan latar belakang
4. Tersedia data
5. Tersedia dana dan waktu
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan pokok penelitian atau fokus penelitian.
Variabel ini adalah fenomena yang akan atau tidak akan terjadi sebagai akibat
dari fenomena lain. Variabel penelitian dapat berupa segala faktor, apakah itu
kondisi, situasi, perlakuan ataupun tindakan.
Secara umum, variabel ini dibedakan menjadi dua, yakni variabel terikat dan
variabel bebas. Variabel terikat (dependent) adalah variabel yang bersifat
dipengaruhi. Artinya, hasil penelitian terhadap variabel tersebut bergantung
pada pengaruh variabel lainnya. Sementara itu, variabel bebas (independent)
adalah variabel yang bersifat memengaruhi. Artinya, dia membawa pengaruh
terhadap variabel lainnya. Sebagai contoh, ketika terdapat suatu masalah
penelitian mengenai “pembelajaran berbicara dengan menggunakan model
pemrosesan informasi” maka di dalamnya terdiri atas dua variabel:
pembelajaran berbicara sebagai variabel terikat dan model pemrosesan
informasi sebagai variabel bebas.
Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Cimahi, 27 Desember 2015
LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH
A. Latar Belakang Masalah Penelitian
Dalam penelitian, seorang peneliti harus dengan cermat mengetahui apa yang
menjadi latar belakang masalah penelitian. Latar belakang ini merupakan
segala sesuatu yang mendorong peneliti tertarik dengan topik atau judul
penelitian.
Latar belakang masalah penelitian dapat dikuatkan dengan tiga
pandangan/penelusuran, yakni konsep dan isi dokumen yang relevan dengan
dengan topik; hasil pelacakan studi topik yang sama yang pernah dilakukan
orang lain (penelitian serupa/penelitian sebelumnya); dan pernyataan para ahli.
Dengan demikian, latar belakang bukan berisi kicauan atau pandangan peneliti
semata, tetapi harus diperkuat dengan bukti.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Rumusan masalah merupakan bagian terpenting dalam penelitian. Bisa
dikatakan bahwa rumusan masalah adalah jantungnya penelitian. Semua hal
yang dilakukan dalam penelitian akan mengacu pada rumusan masalah. Oleh
karena itulah, rumusan masalah harus dirancang dengan matang dan jelas.
Rumusan masalah ini sesungguhnya dapat berupa pernyataan maupun
pertanyaan. Namun, bentuk pertanyaan diyakini lebih efektif karena akan
lebih mudah mengarahkan jalannya penelitian sehingga akan lebih
memperjelas apa yang dibutuhkan dan apa yang harus dilakukan dalam
penelitian. Maka dari itu, rumusan masalah juga dikenal dengan istilah
pertanyaan penelitian. Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam
merumuskan masalah penelitian.
1. Rumuskan dalam bentuk pertanyaan (agar memberikan kejelasan)
2. Rumuskan dalam kalimat sederhana (agar mudah dipahami)
3. Munculkan variable-variabel penelitian dan keterkaitannya (agar terarah)
4. Batasi masalah yang dirumuskan (karena mempengaruhi hasil penelitian)
Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Cimahi, 27 Desember 2015
Contoh rumusan masalah yang dapat diajukan dalam bidang pembelajaran
bahasa dan sastra Indonesia adalah berikut.
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran menyimak dongeng dengan
menggunakan metode Hypnoteaching pada siswa kelas VII SMP Negeri 1
Sumedang tahun ajaran 2015/2016?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menyimak dongeng dengan
menggunakan metode Hypnoteaching pada siswa kelas VII SMP Negeri 1
Sumedang tahun ajaran 2015/2016?
3. Bagaimana hasil pembelajaran menyimak dongeng dengan menggunakan
metode Hypnoteaching pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sumedang
tahun ajaran 2015/2016?
Ketiga rumusan masalah di atas telah disusun dengan memperhatikan empat hal
yang telah diuraikan sebelumnya, yakni dirumuskan dalam bentuk pertanyaan
dengan menggunakan kata tanya “bagaimana”; dirumuskan dalam kalimat
sederhana, yakni langsung pada intinya; memunculkan variabel-variabel
penelitian dan keterkaitannya, yakni pembelajaran menyimak sebagai variabel
terikat (variable yang dipengaruhi) dan metode Hypnoteaching sebagai variabel
bebas (variabel yang mempengaruhi); serta membatasi masalah yang dirumuskan,
yakni bahwa penelitian ini dibatasi hanya dilakukan pada siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Sumedang tahun ajaran 2015/2016.
Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Cimahi, 27 Desember 2015
TEORI LANDASAN PENELITIAN
A. Pengertian Teori
Telah diuraikan dalam konsep dasar penelitian bahwa penelitian merupakan
suatu kegiatan yang bersifat ilmiah. Merujuk pada hakikat tersebut, jelaslah
bahwa dalam penelitian diperlukan landasan-landasan yang jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan. Landasan yang umumnya dan harus menjadi dasar
penelitian adalah teori. Ini disebabkan karena penelitian tidak akan pernah
lepas dari teori mengingat penelitian itu sendiri adalah kegiatan pembuktian,
penguatan, atau bahkan pengembangan teori. Lantas apa yang dimaksud
dengan teori?
Sugiyono (2012:54) meramu berbagai hakikat teori sehingga pada akhirnya
diperoleh simpulan bahwa teori adalah alur logika atau penalaran yang
merupakan seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara
sistematis.
B. Kegunaan/Fungsi Teori dalam Penelitian
Sugiyono (2012:54) menyebutkan tiga fungsi teori dalam penelitian, yakni
untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan suatu gejala.
1. Menjelaskan
Dalam melakukan penelitian, semua peneliti harus berbekal teori karena
penelitian merupakan kegiatan yang ilmiah. Teori akan dapat memperjelas
dan mempertajam ruang lingkup atau konstruk variable yang akan diteliti.
2. Meramalkan
Beberapa penelitian akan membutuhkan hipotesis maka di sini teori
memiliki fungsi untuk merumuskan hipotesis karena pada dasarnya
hipotesis merupakan pernyataan yang bersifat prediktif. Selin itu, teori
juga digunakan dalam merumuskan instrumen penelitian.
3. Mengendalikan suatu gejala
Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Cimahi, 27 Desember 2015
Dalam hal ini, teori digunakan dalam membahas hasil penelitian sejingga
selanjutnya digunakan untuk memberikan saran dalam pemecahan
masalah.
C. Anggapan Dasar
Berkenaan dengan teori landasan, satu bagian penting dalam penelitian adalah
anggapan dasar. Anggapan dasar ini merupakan uraian, pernyataan, atau
simpulan yang kebenarannya mutlak. Anggapan dasar ini menjadi landasan
utama dalam melakukan penelitian sehingga tidak perlu diuji lagi
kebenarannya dan tidak dipertanyakan. Anggapan dasar inilah yang kemudian
menjadi pijakan rumusan hipotesis.
D. Hipotesis
Sempat disinggung sebelumnya mengenai hipotesis. Hipotesis ini merupakan
pernyataan, jawaban atau dugaan sementara dalam penelitian yang sifatnya
prediktif. Artinya, pernyataan tersebut masih harus dibuktikan kebenarannya.
Sebagai sebuah jawaban sementara, hipotesis dirumuskan dengan mengacu
pada pertanyaan penelitian (rumusan masalah) yang hendak dipecahkan.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan bagian penting dalam penyusunan rencana
penelitian dan laporan penelitian. Definisi ini dirumuskan oleh peneliti dengan
tujuan untuk memperjelas dan menyamakan persepsi penulis dengan pihak-
pihak yang terkait dengan penelitian mengenai istilah atau variabel yang ada
dalam penelitian. Sebagai contoh, istilah “menulis” memiliki definisi yang
beragam, setiap ahli atau setiap orang pun dapat mendefinisikan “menulis”,
apakah menulis itu suatu kegiatan menuangkan ide dan gagasan ke dalam
bentuk tulisan, mengorganisasikan dan meramu informasi ke dalam bentuk
tulisan, atau hanya sekadar menggoreskan tinta ke atas kertas dan membentuk
huruf/angka. Dalam penelitian, penelitian harus mendefinisikan istilah
“menulis” sesuai dengan “menulis” yang dimaksud dalam penelitian tersebut.
Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Cimahi, 27 Desember 2015
Dengan demikian, idealnya definisi operasional menggunakan bahasa sendiri
si peneliti dan bukan mengutip persis apa pernyataan ahli/teori.
Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Cimahi, 27 Desember 2015
POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
A. Hakikat Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam melakukan sebuah penelitian, seorang peneliti dapat menentukan
apakah penelitian tersebut akan dilakukan pada seluruh objek/subjek penelitian
atau hanya pada wakil dari objek/subjek penelitian itu. Ketika peneliti melakukan
penelitian pada seluruh objek/subjek penelitian maka keseluruhan objek/subjek
penelitian tersebut disebut populasi penelitian. Namun, jika peneliti hanya
melakukan penelitian pada wakil dari objek/subjek penelitian maka wakil
objek/subjek penelitian itu disebut sampel penelitian.
Lebih jelasnya, Sugiyono (2012:80) mengemukakan bahwa populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek penelitian yang
memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Yang perlu diperhatikan adalah
populasi bukan hanya orang, melainkan juga objek dan benda-benda alam yang
lain.
Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian pendidikan, khususnya yang
dilakukan di kelas dalam hal penerapan/penggunaan model/metode/strategi
pembelajaran dengan objek kemampuan siswa, yang menjadi populasi adalah
kemampuan siswa itu sendiri. Kemampuan tersebut tercermin dari hasil belajar
siswa. Sebagai contoh, ketika seorang mahasiswa hendak meneliti kemampuan
menyimak dengan menggunakan metode Hypnoteaching di SMAN 1 Sumedang
maka yang menjadi populasi adalah hasil menyimak pada siswa SMAN 1
Sumedang. Yang perlu diperhatikan adalah jumlah keseluruhan yang diteliti,
yakni seluruh siswa SMAN 1 Sumedang. Artinya, ketika berbicara populasi maka
seluruh siswa diberikan perlakuan Hypnoteaching dalam pembelajaran menyimak.
Yang sering menjadi pertimbangan adalah jumlah populasi terlalu besar
sehingga menimbulkan berbagai pertimbangan khusus dalam melakukan
penelitian. Jika hal tersebut terjadi, peneliti dapat meneliti perwakilan dari
populasi tersebut. Inilah yang kemudian disebut sampel. Syaratnya adalah sampel
yang diambil dapat betul-betul mewakili populasi.
Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Cimahi, 27 Desember 2015
Sugiyono (2012:81) secara jelas menguraikan bahwa sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Menurutnya, sampel
diambil jika peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu. Apa yang dipelajari/diteliti
tersebut kesimpulannya dapat diberlakukan untuk populasi dengan syarat sampel
yang diambil harus representatif.
Berkenaan dengan sampel dan populasi, Sanjaya (2014:227) memberikan
dua ilustrasi. Pertama, ketika seseorang hendak membeli jeruk, untuk mengetahui
apakah jeruk yang ada di dalam sebuah keranjang itu manis atau tidak, ia tidak
harus memakan keseluruhan jeruk, tetapi cukup dengan mencicipi satu atau dua
buah saja. Dari hasil mencicipi satu atau dua buah jeruk tersebut ia bias
mengambil simpulan apakah jeruk dalam keranjang manis atau tidak. Kedua,
ketika seorang ibu rumah ingin mengetahui rasa sayur asam yang ia masak, ia
tidak harus menghabiskan seluruh sayur asam yang ada dipanci. Cukup mencicipi
satu sendok saja ia akan dapat menyimpulkan apakah rasanya sudah pas atau
belum.
Kedua ilustrasi tersebut menjadi gambaran bagaimana hubungan antara
populasi dan sampel. Begitupun dalam penelitian. Untuk dapat menarik simpulan
yang terpercaya, kuncinya adalah sebagian dari keseluruhan yang diteliti harus
bersifat representatif (mewakili).
B. Manfaat Sampel
Sampel biasanya digunakan dalam penelitian kuantitatif. Pengambilan
sampel umumnya dilakukan karena jumlah populasi terlalu besar. Berikut ini
manfaat sampel menurut Sanjaya (2014:229).
1. Pengambilan sampel dapat menghemat biaya, waktu, dan tenaga.
2. Dengan menggunakan teknik sampling, hasil penelitian akan lebih
akurat dan mendalam.
3. Teknik sampling yang tepat akan mempermudah proses penelitian.
C. Langkah-langkah dan Teknik Pengambilan Sampel
Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Cimahi, 27 Desember 2015
Seperti apa yang disinggung dalam manfaat sampel, dengan menggunakan
teknik sampling, hasil penelitian akan lebih akurat dan mendalam. Teknik
sampling itu sendiri merupakan teknik atau cara untuk mengambil bagian dari
populasi. Sanjaya (2012:228) mengemukakan bahwa dalam penelitian pendidikan,
teknik sampling diartikan sebagai cara untuk memperoleh informasi yang
mendalam, terperinci, dan efisien tentang kelompok individu atau bukan
(populasi) dengan cara hanya mengambil sebagian kecil (sampel) dari populasi
tersebut. Salah satu syarat dari penarikan sampel adalah bahwa sampel itu harus
bersifat representatif. Artinya, sampel harus mewakili populasi karena sampel
merupakan cerminan populasi.
Dalam mengambil sampel penelitian, ada beberapa langkah yang harus
dilakukan. Sanjaya (2012:231) menguraikan langkah-langkah tersebut sebagai
berikut.
1. Menentukan target populasi
2. Mendaftar seluruh elemen unit populasi
3. Menentukan sumber informasi
4. Menentukan jumlah anggota sampel yang akan diambil
5. Menentukan teknik sampling yang akan digunakan
Populasi
Sampel
Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Cimahi, 27 Desember 2015
Teknik sampling yang akan digunakan sangat berhubungan erat dengan
jenis sampel. Sanjaya (2014:234) menjelaskan bahwa secara umum, rancangan
sampel dibagi menjadi dua, yaitu desain sampling tetap dan desain sampling tidak
tetap (sekuensial). Dalam desain sampling tetap, anggota sampel ditarik menurut
aturan-aturan tertentu secara tetap sampai peneliti mendapatkan sejumlah anggota
sampel yang diinginkan. Dua jenis sampel dalam desain ini adalah sampel random
terbatas dan sampel random tidak terbatas. Selanjutnya, Sanjaya (2014:234)
menjelaskan bahwa sampel tidak tetap atau sekuensial adalah sampel yang
anggotanya tidak ditarik dengan aturan-aturan tertentu, tetapi ditarik secara
bertingkat dan secara pengamatan satu persatu dari populasi.
Penggunaan istilah teknik sampling di atas bisa jadi berbeda tergantung
pernyataan para ahli. Namun, hakikatnya tetap sama. Pembagian teknik sampling
seperti yang diuraikan di atas, dalam Sugiyono (2012:81) diistilahkan dengan
probability sampling dan nonprobability sampling. Berikut ini bagan pembagian
teknik sampling menurut Sugiyono (2012:81).
Teknik Sampling
1. Simpel random sampling
2. Proportionate stratified random sampling
3. Disproportionate stratified random sampling
4. Area (cluster) sampling (sampling menurut daerah)
1. Sampling sistematis
2. Sampling kuota
3. Sampling insidensial 4. Sampling jenuh
5. Snowball sampling
Probability Sampling Nonprobability Sampling
Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Cimahi, 27 Desember 2015
PENELITIAN DESKRIPTIF
A. Hakikat Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan atau memotret
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi
tertentu.
B. Langkah-langkah Penelitian Deskriptif
Berikut ini langkah-langkah penelitian deskriptif.
Mengidentifikasi masalah
penelitian
Merumukan dan membatasi
masalah
Melakukan studi pustaka
Merumuskan hipotesis (apabila
diperlukan)
Mengembang-kan instrumen penelitian
Menentukan subjek penelitian
Melaksanakan penelitian atau mengumpulkan
data
Menganalisi data (menguji hipotesis
kalau dianggap perlu)
Membahas hasil penelitian dan
menarik simpulan
Menyusun laporan dan
mempublikasi-kannya
Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Cimahi, 27 Desember 2015
PENELITIAN EKSPERIMEN
A. Pengertian Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang bertujuan untuk
menjelaskan dan meramalkan apa yang akan terjadi pada suatu variabel jika
variabel tersebut diberikan suatu perlakuan tertentu. Dengan kata lain,
penelitian eksperimen dapat dikatakan sebagai penelitian uji coba. Tiga hal
yang menjadi karakteristik penelitian ini adalah:
1. berhubungan dengan populasi dan sampel;
2. berkaitan dengan hipotesis;
3. diarahkan untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh perlakuan.
B. Desain Penelitian Eksperimen
Sebagai sebuah metode penelitian, eksperimen memiliki desain sesuai dengan
masalah yang hendak dipecahkan. Berikut ini beberapa di antaranya.
1. One group design posttest
Desain ini hanya menggunakan satu kelompok random dengan satu kali
tes, yakni setelah perlakuan. Berikut ini gambarannya.
R X O
Keterangan:
R = kelompok yang dipilih secara acak
X = perlakuan/treatment
O2 = observasi akhir (tes akhir)
2. One group design pretest-posttest
Desain ini pun menggunakan satu kelompok saja, namun untuk lebih
meyakinkan ada atau tidak adanya pengaruh, tes dilakukan dua kali, yakni
sebelum perlakuan dan setelah perlakuan. Berikut ini gambarannya.
R O1 X O2
Keterangan:
Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Cimahi, 27 Desember 2015
R = kelompok yang dipilih secara acak
X = perlakuan/treatment
O1 = observasi awal (tes awal)
O2 = observasi akhir (tes akhir)
3. Control group design pretest-posttest
Desain ini menggunakan dua kelompok, yakni satu kelompok eksperimen
dan satu kelompok kontrol. Kelompok eksperimen merupakan kelompok
yang diberikan perlakuan yang menjadi formula uji coba, sementara
kelompok kontrol merupakan kelompok yang tidak diberikan formula uji
coba. Berikut ini gambarannya.
REksperimen O1 X O2
RKontrol O3 O4
Keterangan:
R = kelompok yang dipilih secara acak
X = perlakuan/treatment
O1 = observasi (tes awal di kelompok eksperimen)
O2 = observasi (tes akhir di kelompok eksperimen)
O3 = observasi (tes awal di kelompok kontrol)
O4 = observasi (tes akhir di kelompok kontrol)
Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Cimahi, 27 Desember 2015
TEKNIK PENELITIAN
Teknik penelitian adalah cara atau langkah-langkah konkret yang dilakukan dalam
mengumpulkan data penelitian. Oleh karena itu, teknik penelitian juga disebut
sebagai teknik pengumpulan data.
Terdapat beberapa macam teknik penelitian yang dapat digunakan, namun yang
penting untuk diperhatikan adalah bahwa teknik penelitian ini dipilih dan
digunakan sesuai dengan jenis data yang hendak dikumpulkan. Jenis data itu yang
diperlukan/hendak dikumpulkan itu sendiri sangat bergantung pada rumusan
masalah yang telah ditetapkan. Berikut ini macam-macam teknik penelitian.
1. Tes
Dalam penelitian pendidikan/pembelajaran, tes merupakan teknik
penelitian yang digunakan untuk menjaring data berupa hasil belajar
siswa. Melalui teknik ini peneliti dapat menjaring data kemampuan siswa
dalam suatu kompetensi pembelajaran. Dalam penelitian yang
membandingkan atau melihat pengaruh belajar sebelum dan setelah
diterapkan suatu perlakuan, tes dilakukan dua kali, yakni tes awal
(sebelum perlakuan) dan tes akhir (setelah perlakuan).
2. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan teknik penelitian yang dilakukan
untuk menjaring data pelaksanaan pembelajaran selama proses penelitian.
3. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
interaksi langsung dengan responden. Data yang dapat diperoleh melalui
teknik ini adalah pandangan responden terhadap sesuatu yang sedang kita
teliti.
4. Penyebaran Angket
Penyebaran angket merupakan teknik yang memiliki tujuan sama dengan
wawancara, yakni mengumpulkan informasi mengenai sikap atau pendapat
responden terhadap apa yang sedang diteliti. Namun, penyebaran angket
Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Cimahi, 27 Desember 2015
dilakukan ketika jumlah responden cukup banyak sehingga kurang atau
tidak memungkinkan jika ditanyai secara lisan satu per satu.
Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Cimahi, 27 Desember 2015
INSTRUMEN PENELITIAN
Penelitian adalah suatu kegiatan yang terencana, sistematis dan bermetodologis
maka segala proses yang terjadi di dalamnya harus benar-benar terencana dengan
matang, termasuk dalam mengumpulkan data penelitian. Dengan demikian, dalam
penelitian diperlukan instrumen penelitian, yakni alat yang digunakan ………
Instrumen penelitian ini disusun sesuai dengan teknik penelitian yang hendak
dilakukan. Sebagai contoh, ketika peneliti hendak melakukan tes untuk menjaring
hasil pembelajaran siswa maka instrumen yang diperlukan adalah soal dan
pedoman penilaian. Begitu pula ketika akan melakukan observasi maka peneliti
harus menyiapkan lembar observasi sebagai pedoman apa-apa saja yang hendak
diamati.
Penyusunan instrumen penelitian sangat bergantung pada pemahaman peneliti
terhadap masalah dan teori sebagai landasan penelitian. Dengan demikian, dalam
menyusun instrumen penelitian, peneliti harus sudah menguasai betul teori-teori
yang melandasi penelitiannya.
Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Cimahi, 27 Desember 2015
TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisis data merupakan cara atau langkah-langkah nyata yang dilakukan
dalam mengolah informasi/data yang terkumpul. Teknik analisis ini disesuaikan
dengan metode penelitian yang digunakan dan jenis data yang terkumpul.
1. Teknik analisis data kuantitatif
Dalam penelitian kuantitatif, kegiatan analisisdata dilakukan setelah data
terkumpul. Langkah-langkah yang ditempuh adalah berikut.
Perhitungan statistik merupakan ciri utama dalam penelitian kuantitatif.
Hal ini disebabkan karena data yang diperoleh melalui penelitian
kuantitatif berbetuk angka. Dengan demikian, pengolahan datanya berupa
perhitungan statistik.
Statistik sebagai bentuk pengolahan data penelitian dibedakan menjadi
dua, yakni (1) statistik deskriptif dan (2) statistik inferensial yang
kemudian dibagi lagi menjadi statistik parametris dan nonparamteris.
Statistik deskriptif adalah model perhitungan yang tidak menarik simpulan
secara general. Artinya, simpulan yang diperoleh melalui perhitungan
tersebut hanya untuk sampel atau ketika sampel sama dengan populasi.
Sementara itu, statistik inferensial adalah perhitungan yang dapat
digeneralisasikan. Artinya, sekalipun perhitungan dilakukan pada sampel,
simpulan tersebut berlaku untuk populasi.
Langkah-langkah dalam perhitungan statistik deskriptif adalah berikut.
mengelompokkan data
mentabulasi data melakukan
perhitungan statistik
menarik simpulan
menyajikan data melalui
tabel/grafik
menghitung modus, median,
mean
menghitung desil persentil, deviasi
menghitung persentase
Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Cimahi, 27 Desember 2015
2. Teknik analisis data kualitatif
Berbeda halnya dengan penelitian kuantitatif, dalam penelitian kualitatif,
analisis data dilakukan sepanjang proses penelitian, yakni sebelum-
sedang-setelah proses penelitian. Adapun langkah-langkah yang dilakukan
adalah berikut.
Mereduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal pokok,
dan fokus pada hal penting. Data yang dianggap tidak relevan
dikesampingkan. Dalam kegiatan menyajikan data, hal yang dilakukan
adalah menguraikan dan membuat bagan. Langkah terakhir, yakni menarik
simpulan dan verifikasi. Yang perlu diingat, simpulan dalam penelitian
kualitatif tidak untuk digeneralkan.
mereduksi data menyajikan data menarik simpulan
verifikasi
Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Cimahi, 27 Desember 2015
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya, W. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Sanjaya, W. 2013. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi
(Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Syamsuddin, A.R. & Vismaia S. Damaianti. 2007. Metode Penelitian
Pendidikan Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Cimahi, 27 Desember 2015
TUGAS
Susunlah sebuah proposal penelitian dengan ketentuan sebagai berikut!
1. Masalah penelitian diangkat dari realitas yang terjadi di sekolah menengah
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
2. Tujuan penelitian disesuaikan dengan salah satu misi Program Studi PBS.
Indonesia, yakni melaksanakan penelitian dalam menerapkan ………..
3. Variabel penelitian minimal dua (bebas dan terikat)
4. Sistematika proposal sebagai berikut
A. Latar Belakang Masalah Penelitian
B. Rumusan Masalah Penelitian
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Definisi Operasional
F. Anggapan Dasar Penelitian
G. Hipotesis Penelitian
H. Kajian Pustaka
I. Metode dan Teknik Penelitian
J. Populasi dan Sampel
K. Prosedur Penelitian
L. Instrumen Penelitian
M. Teknik Analisis Data Penelitian
N. Jadwal Penelitian
O. Daftar Pustaka
5. Proposal penelitian ditik dalam ukuran kertas A4 menggunakan huruf
Times New Roman 12pt dengan spasi 1,5; batas tepi atas, kanan, bawah,
kiri masing-masing 4, 4, 3, 3
6. Proposal penelitian dikumpulkan via e-mail
ke alamat [email protected]
dengan subject: TA Metode Penelitian-BM-Nama-NIM
paling lambat 9 Januari 2016 pukul 17.00