konsep dan teori keperawatan

27
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Ilmu Keperawatan dewasa ini telah mencapai prestasi yang cukup fenomenal, kemajuan tersebut menyebabkan ilmu keperawatan mendapat pengakuan sebagai suatu disiplin keilmuan dan sekaligus menjadikan keperawatan sebagai salah satu profesi dibidang kesehatan yang sejajar dengan profesi kesehatan lainnya. Keperawatan adalah Ilmu yang berbasiskan pada teori, berbekal konsep, mengutamakan keselarasan teori & praktik, berorientasi kearah masa depan dan yang paling penting adalah peduli terhadap kemanusiaan dengan visi yang holistik. Berpijak pada banyak hal diatas menyebabkan keperawatan menjadi lebih bermakna dan lebih berarti. Pelayanan keperawatan memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Untuk memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas dan professional perlu ditunjang oleh konsep dasar keilmuan diantaranya pemahaman terhadap empat konsep sentral keperawatan. Konsep dan teori keperawatan berkembang sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari perkembangan pemikiran dan ide-ide yang dituangkan beberapa ahli keperawatan. Asuhan keperawatan yang profesional akan terwujud jika perawat sendiri benar-benar memahami ilmu keperawatan secara benar dan baik. Pemahaman yang baik dan benar tentunya merujuk kepada ilmu keperawatan yang dijadikan dasar dalam pemberian asuhan keperawatan baik di rumah sakit maupun di masyarakat. Namun saat ini pemahaman perawat terhadap ilmu keperawatan yang seharusnya dijadikan dasar dan panduan dalam memberikan asuhan keperawatan masih 1

Upload: aremania-sejati

Post on 16-Jan-2016

51 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

eqgqfqw qwdnioqw icoiqjwpqwc opqjwopqjwq opjqwejowpq ocjqojpoq cojwocj ojpcjsopc.

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Dan Teori Keperawatan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan Ilmu Keperawatan dewasa ini telah mencapai prestasi yang cukup fenomenal, kemajuan tersebut menyebabkan ilmu keperawatan mendapat pengakuan sebagai suatu disiplin keilmuan dan sekaligus menjadikan keperawatan sebagai salah satu profesi dibidang kesehatan yang sejajar dengan profesi kesehatan lainnya. Keperawatan adalah Ilmu yang berbasiskan pada teori, berbekal konsep, mengutamakan keselarasan teori & praktik, berorientasi kearah masa depan dan yang paling penting adalah peduli terhadap kemanusiaan dengan visi yang holistik. Berpijak pada banyak hal diatas menyebabkan keperawatan menjadi lebih bermakna dan lebih berarti.

Pelayanan keperawatan memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Untuk memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas dan professional perlu ditunjang oleh konsep dasar keilmuan diantaranya pemahaman terhadap empat konsep sentral keperawatan. Konsep dan teori keperawatan berkembang sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari perkembangan pemikiran dan ide-ide yang dituangkan beberapa ahli keperawatan.

Asuhan keperawatan yang profesional akan terwujud jika perawat sendiri benar-benar memahami ilmu keperawatan secara benar dan baik. Pemahaman yang baik dan benar tentunya merujuk kepada ilmu keperawatan yang dijadikan dasar dalam pemberian asuhan keperawatan baik di rumah sakit maupun di  masyarakat. Namun saat ini pemahaman perawat terhadap ilmu keperawatan yang seharusnya dijadikan dasar dan panduan dalam memberikan asuhan keperawatan masih sangat kurang, sehingga asuhan keperawatan dalam berbagai tatanan masih berdasarkan order dari profesi lain atau pelayanan yang bersifat rutinitas semata. Dengan demikian pemahaman perawat akan ilmu keperawatan perlu ditingkatkan sehingga akan terlihat secara jelas  peran perawat sebagai suatu profesi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat atas dasar suatu keilmuan yang akan membedakan pelayanan keperawatan dengan pelayanan kesehatan yang lain.

Mengingat kami adalah perawat, maka penulis akan menganalisa aplikasi salah satu model/teori keperawatan pada asuhan keperawatan di rumah sakit.  Dalam tulisan ini penulis akan menganalisa aplikasi model/teori keperawatan.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Sebagai pemenuhan tugas mata ajar konsep dasar keperawatan1

Page 2: Konsep Dan Teori Keperawatan

2. Tujuan Khusus

Memahami teori-teori keperawatan dari beberapa tokoh, memberikan gambaran

aplikasi dari teori keperawatan.

C. Metode Penulisan

Metode yang dilakukan dalam pembuatan makalah ini adalah :

1. Studi perpustakaan

Dengan mempelajari beberapa buku yang berhubungan dengan teori keperawatan agar

makalah ini mempunyai nilai ilmiah untuk dipertahankan.

2. Browsing internet

Dengan mengambil beberapa literatur tentang teori keperawatan.

D. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah ini diawali dengan kata pengantar, daftar isi yang

dilanjutkan dengan Bab I tentang pendahuluan yang berisi latar belakang, tujuan

penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II tentang tinjauan teoritis,

yang terdiri dari

E. Metode Penulisan

F. Sistematika Penulisan

2

Page 3: Konsep Dan Teori Keperawatan

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Defenisi

Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep, atau definisi

yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena-

fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep-konsep tersebut dengan

maksud untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau mengendalikan suatu

fenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman dalam

penelitian.

Teori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984), sebagai usaha untuk

menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori

keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan

bertujuan untuk menggambarkan,menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil

asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.

Menurut Newman (1979), ada tiga cara pendekatan dalam pengembangan dan

pembentukan teori keperawatan yaitu meminjam teori-teori dari disiplin ilmu lain yang

relevan dengan tujuan untuk mengintegrasikan teori-teori ini kedalam ilmu keperawatan,

menganalisa situasi praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep yang berkaitan

dengan praktik keperawatan serta menciptakan suatu kerangka konsep yang

memungkinkan pengembangan teori keperawatan. Tujuan pengembangan teori

keperawatan adalah menumbuh kembangkan pengetahuan yang di harapkan dapat

membantu dan mengembangkan praktek keperawatan dan pendidikan keperawatan.

Komponen teori terdiri dari konsep dan proporsisi.

1. Konsep

Konsep adalah unit dasar dari teori. Menurut Webster (1991) konsepa adalah

sesuatu yang dilahirkan dalam pikiran (ide). Konsep bisa kata-kata yang

mengambarakan kenyataan dan bisa yang dikomunikasikan. Konsep bisa empiris

atau kongkrit dan bisa abstrak. Konsep dikatakan empiris apabila dapat diamati atau

bisa dialami oleh panca indra. Sedangkan konsep dikatakam abstrak apabila tidak

3

Page 4: Konsep Dan Teori Keperawatan

bisa diamati atau dipegang separti konsep pengharapan, keparcayaan, adaptasi dan

sebagainya. Ada empat konsep yang terkait dengan keparawatan yaitu :

1) Person atau klien : klien bisa individu, keluarga kelompok-kelompok atu

masyarakat.

2) Environment bisa internal dan bisa eksternal.

3) Health/illmess adalah status kesehatan atau “state of wellbing”.

4) Nursing adalah suatu displin yang memberikan perawatan atrau intervensi-

intervensi kep[arawatan pada klien.

2. Proporsisi

Proporsisi adalah suatu pernyataan yang mengungkapkan hubungan diantara

konsep-konsep yang bisa diuji, diterima dan atau ditolak. Contoh dari suatu

proporsisi manusia dan lingkungan adalah sistem terbuka.

B. Teori Keperawatan Virginia Henderson (1978)

1. Konsep Teori

Virginia Henderson melihat fokus model konseptual berdasarkan kebutuhan

pasien dalam membutuhkan pertolongan untuk memenuhi hasil keperawatan. Yang

membayangkan prektek keperawatan sebagai prektek independen. Dasar konsep

keperawatan dari Henderson adalah asumsi bahwa indivudu :

a) Perlu mempertahankan keseimbangan fisiologis dan keseimbangan emosional.

b) Perlu bantuan dalam mencapai kesehatan yang optimal, kemandirian perawatan

diri dan bantuan dalam memenghadapi ajalnya dengan tenang.

c) Perlu kekuatan, kemauan, dan pengetahuan untuk mencapai dan

mempertahankan kesehatan.

Focus dari perawat adalah menolong individu, keluarga, dan masyarakat untuk

mencapai kemandirian dalam memenuhi 14 kebutuhan dasar:

1) Bernapas normal

2) Makan dan minum yang adekuat

3) Eliminasi yang normal

4) Bergerak dan mempertahankan posisi tubuh yang nyaman

5) Tidur dan istrirahat

4

Page 5: Konsep Dan Teori Keperawatan

6) Memilih pakaian yang sesuai

7) Mempertahankan suhu tubuh pada batas normal dengan menyesuaikan pakian

atau memodifikasi lingkungan

8) Mempertahankan kebersihan tubuh dan melindungi keutuhan integument

9) Menghindari apa yang membahayakan dari lingkungan dan tidak menyakiti atau

membahayakan orang lain

10) Bisa mengkomunikasikan perasaan, pikiran, kebutuhan, dan pendapat ke orang

lain

11) Beribadah sesuai keyakinannya

12) Bekerja/aktualisasi sedemikian rupa sehingga dia bisa mengalami kepuasan

13) Bermain atau bisa mengikuti macam-macam rekreasi

14) Belajar dan memenuhi keinginan untuk tahu yang bisa membuat dia

berkembang. Juga mampu menggunakan fasilitas kesehatan.

Proses keperawatan 14 unsur dan defenisi keperawatan Henderson

Pengkajian keperawatan Mengetahui kebutuhan dasar manusia

berdasar 14 unsur dasar keperawatan :

1.      Bernafas normal.

2.      Makan dan minum dengan cukup.

3.      Mengurangi buangan tubuh.

4.      Bergerak dan olahraga untuk

menjaga postur tubuh.

5.      Tidur dan istirahat.

6.      Memilih pakaian yang cocok.

7.      Menjaga suhu tubuh tetap normal

dengan cara menyesuaikan

pemakaian pakaian di lingkungan.

8.      Menjaga tubuh tetap bersih dan

rapi.

9.      Menghindari bahaya dan hal yang

dapat menyakiti orang lain

10.  Berkomunikasi dengan orang lain

5

Page 6: Konsep Dan Teori Keperawatan

dalam mengekspresikan emosi,

kebutuhan dan kekuatan opini.

11.  Beribadah sesuai dengan

kepercayaannya.

12.  Bekerja dengan baik sehingga dapat

melakukan pencapaian tertentu.

13.  Bermain dan berpartisipasi dalam

berbagai bentuk rekreasi.

14.  Belajar, menemukan atau

memuaskan rasa ingin tahu dan

menggunakan fasilitas kesehatan.

Analisa :

Membandingkan data dengan

pengetahuan tentang kesehatan dan

penyakit

Diagnosa keperawatan Mengidentifikasi kemampuan individu

untuk memenuhi kebutuhannya tanpa

bantuan dengan mempertimbangkan

kekuatan, kemauan dan pengetahuan

yang dimiliki

Rencana keperawatan Pada tahap ini disusun rencana sesuai

dengan kebutuhan individu. Rencana ini

diperbaharui berdasarkan perubahan

keadaan atau kondisi pasien. Rencana

harus dapt mengintegrasikan hasil

pekerjaan semua yang ada dalam tim

kesehatan.

Implementasi keperawatan Melayani individu sakit maupun sehat

dalam beraktifitas dalam menjaga

kesehatan, penyembuhan dari sakit,

maupun mengantarkan kematian yang

tenang.

6

Page 7: Konsep Dan Teori Keperawatan

Implementasi berdasarkan prinsip

psikologi, umur, latar belakang budaya

dan kemampuan fisik dan mental.

Melaksanakan pengobatan sesuai

petunjuk dokter.

Evaluasi keperawatan Menggunakan defenisi keperawatan

yang dapat diterima dan aturan hukum

yang berhubungan dengan keperawatan.

Mutu keperawatan lebih dipengaruhi

oleh persiapan dan kemampuan dasar

perawat daripada lama waktu

perawatan. Hasil yang baik didasarkan

pada kecepatan maupun tingkat

kemampuan pasien beraktifitas kembali

secara mandiri dalam kehidupan sehari-

hari

2. Penerapan Teori Handerson

Penerapan teori Handerson diaplikasikan di ruangan rawat inap, yaitu ruang

perawatan medical bedah.

3. Masalah yang ditemukan di Lahan Praktek

Teori Handerson menekankan pada peranan perawat sebagai partner klien mencapai kemandirian dalam memenuhi 14 kebutuhan dasar. Namun dalam penerapannya di klinik, terkadang klien tidak mau mengikuti beberapa kebutuhan dasar secara mandiri yang telah diberikan oleh perawat jika tidak bantu. Padahal secara fisik klien mampu melakukan pemenuhan kebutuhan dasar secara mandiri.

4. Skema Rencana Penerapan

7

KLIEN

NURSE

PENGKAJIAN ASKEP

Page 8: Konsep Dan Teori Keperawatan

C. Teori Keperawatan Florence Nightingale

1. Konsep Teori

Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan adalah sebagai

fokus asuhan keperawatan,dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit

model konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan

kedokteran. orientasi dalam pemberianasuhan keperawatan/tindakan keperawatan

lebih diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan, lingkungan,

kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat, dengan dimulai dari pengumpulan

data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam

rangka perawat mampu menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung

dengan profesi lain.

Model konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktek

keperawatan, sehingga akhirnya dikembangkan secara luas, paradigma perawat dalam

tindakan keperawatan hanya memberikan kebersihan lingkungan adalah kurang

benarakan tetapi lingkungan dapat mempengaruhi proses perawatan pada pasien

sehingga perlu diperhatikan.

2. Penerapan Teori Nightingale

Teori keperawatan Florence Nightingale dapat diaplikasikan ke semua media

pelayanan kesehatan. Dimana teori ini memfasilitasi lingkungan untuk kesembuhan

pasien. Misalnya pada pasien yang dirawat di rumah sakit,sebisa mungkin perawat

membuat lingkungan pasien nyaman dengan memenuhi semua kebutuhan dasarnya.

Mensosialisasikan keadaan yang tengah dialami oleh klien dengan memberikan

informasi yang dibutuhkan klien.

3. Masalah yang Ditemukan di Lahan Praktek

Teori ini menerapkan pada lingkungan dalam memenuhi asuhan keperawatan

pada klien. Pada dasarnya lingkungan berpengaruh pentingnya dalam membentuk 8

INTERVENSIIMPLEMENTASI EVALUASIMASALAH

KOLABORASIMANDIRI

Page 9: Konsep Dan Teori Keperawatan

perilaku kesehatan klien. Karena lingkungan yang sadar akan pentingnya kesehatan

dapat membantu dalam memberikan kenyamanan pada klien.

Masalah yang ditemukan dalam teori ini adalah sulitnya merubah perilaku

lingkungan yang umumnya sudah terbentuk. Perawat harus mampu merubah

lingkungan sedikit demi sedikit guna mempertahankan status kesehatan yang adekuat.

Dalam lingkungan perlu ada sekelompok kecil masyarakat yang sadar akan kesehatan

dan dibantu oleh perawat untuk merubah lingkungan yang tadinya kurang sadar akan

kesehatan menjadi lingkungan yang sehat sadar dan peduli akan kesehatan.

4. Skema Rencana Penerapan

D. Teori keperawatan Peplau

1. Konsep Teori

Model konsep yang dimaksud dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau

ini menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain

yang mengunakan dasar hubungan antara manusia yang mencakup proses

interpersonal, perawat, dan masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit. Proses

interpersonal yang dimaksud antara perawat dengan klien ini memiliki empat tahap

diantaranya adalah :

9

PELKES

LINGKUNGAN

MANUSIA

Page 10: Konsep Dan Teori Keperawatan

a Tahap orientasi dimana perawat dan klien melakukan kontrak awal dalam

membangun kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data

b Fase identifikasi peran perawat apakah apakah sudah melakukan atau bertindak

sebagai fasilitator yang memfasilitasi ekspresi perasaan klien serta melaksanakan

asuhan keperawatan.

c Fase eksplorasi dimana perawat telah membantu klien dalam memberikan

gambaran kondisi klien.

d Fase resolusi dimana perawat berusaha untuk secara bertahan kepada klien untuk

membebaskan diri dari ketergantungan kepada tenaga kesehatan dan model Peplau

ini dapat dilihat adanya tindakan keperawatan yang diarahkan kepada hubungan

interpersonal atau psikoterapi dan model hubungan interpersonal.

2. Penerapan Teori Keperawatan Peplau

Teori keperawatan Peplau lebih cendrung di terapkan di pelayanan keperawatan

jiwa karena pada teori peplau lebih menegaskan kepada perawat untuk melakukan hal

- hal sebagai berikut:

a. Tahap orientasi dimana perawat dan klien melakukan kontrak awal dalam

membangun kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data

b. Fase identifikasi peran perawat apakah apakah sudah melakukan atau bertindak

sebagai fasilitator yang memfasilitasi eksprsi perasaan klien serta melaksanakan

asuhan keperawatan.

c. Fase eksplorasi dimana perawat telah membantu klien dalam memberikan

gambaran kondisi klien.

d. Fase resolusi dimana perawat berusaha untuk secara bertahan kepada klien untuk

membebaskan diri dari ketergantungan kepada tenaga kesehatan dan model paplow

ini dapat dilihat adanya tindakan keperawatan yang diarahkan kepada hubungan

interpersonal atau psikoterapi. Model hubungan interpersonal.

3. Masalah yang Ditemukan di Lahan Praktek

Masalah yang mungkin muncul dalam teori Peplau adalah dalam bentuk

komunikasi terapeutik. Karena teori ini diterapkan pada unit jiwa, komunikasi sangat

penting dalam mengidentifikasi masalah yang dialami klien. Klien dengan masalah

gangguan jiwa umumnya kurang memahami komunikasi dua arah antara perawat dan

10

Page 11: Konsep Dan Teori Keperawatan

klien. Jika komunikasi dapat terjalin dengan baik, perawat dapat membantu klien

untuk mengkaji masalah klien, mengidentifikasi masalah dan membantu memecahkan

masalah yang dialami oleh klien.

4. Skema Rencana Penerapan

E. Teori Keperawatan Betty Nueman

1. Konsep Teori

Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Nueman ini adalah model konsep

health sistem yaitu model konsep yang mengambarkan aktifitas keperawatan yang

ditujukan kapada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan

diri secara fleksibel atau normal maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah

komunitas.

Garis pertahanan diri pada komunitas tersebut meliputi garis pertahanan fleksibel,

yaitu ketersediaan dana pelayanan kesehatan, iklim dan perkerjan dan lain-lain, garis

pertahanan normal yang meliputi ketersediaan pelayanan, adanya perlindungan status

nutrisi secara umum, tingkat pendapatan, rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan

sikap masyarakat terhadap kesehatan dan garis pertahanan resisten yang meliputi

adanya ketersediaan pelayanan kesehatan, tingkat pendidikan masyarakat,

transportasi, tempat rekreasi dan cakupan dari imunisasi dari daerah yang ada.

11

ORIENTASI

FASE IDENTIFIKASI

FASE EKSFLORASI

FASE RESOLUSI

Page 12: Konsep Dan Teori Keperawatan

Intervensi keperawatan diarahkan pada garis pertahanan dengan pencegahan primer

dan sekunder. Model ini bertujuan agar terjadi stabilitas klien dan keluarga dalam

lingkungan yang dinamis. Sehingga Betty Neuman mengambarkan peran perawat

dapat bersifat menyeluruh bahkan saling ketergantungan.

Betty Neuman dalam memahami konsep keparawatan ini memiliki dasar pemikiran

yang terkait dengan komponen paradigma yaitu memandang manusia sebagai suatu

sistem yang terbuka yang selalu mencari keseimbangan dan merupakan satu kesatuan

dari variabel yang utuh diantaranya fisiologis, psikologis, sosiokultural dan spiritual

juga memandang keperawatan akan dipengaruhi lingkungan sekitar klien serta

memandang sehat sebagai kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan

dan merupakan keseimbangan yang dinamis dalam memghindari stressor.

Secara umum fokus dari model konsep keperawatan menurut Neuman ini berfokus

pada respon terhadap stresor serta fokus-fokus yang mempengaruhi proses adaptasi

pada pasien. Untuk itu tindakan keperawatan yang seharusnya dilakukan menurut

neuman adalah mencgah atau mengurangi adanya reaksi tubuh akibat sressor. Upaya

tersebut dapat juga dinamakan pencegahan primer, sekunder dan tersier.

Pencegahan primer dapat meliputi sebagai tindakan keperawatan mengidentifikasi

adanya stressor, mencegah reaksi tubuh karena adanya stressor serta mendukumg

koping kepada pasein secara konstruktif. Pencegahan sekunder menurut Neuman

meliputi berbagai tindakan keperawatan yang dapat mengurangi atau menghilangkan

gejala penyakit serta reaksi tubuh lainnya kerena adanya stressor dan pencegahan

tersier dapat meliputi pengobatan secara rutin dan teratur serta pencedahan adanya

kerusakan lebih lanjut dari komplikasi suatu penyakit. Upaya pencegahan tersebut

dipentingkan dengan adanya pendidikan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan.

2. Teori Keperawatan Betty Nueman

Teori Keperawatan Betty Nueman lebih cocok diterapkan di layanan keperawatan

komunitas alasannya yaitu dikarenakan teori keperawatan Betty Neuman

memfokuskan ketersediaan dana pelayanan kesehatan, iklim dan perkerjan dan lain-

lain, garis pertahanan normal yang meliputi ketersediaan pelayanan, adanya

perlindungan status nutrisi secara umum, tingkat pendapatan, rumah yang memenuhi

syarat kesehatan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan dan garis pertahanan

resistan yang meliputi adanya ketersedian pelayanan kesehatan, tingkat pendidikan

12

Page 13: Konsep Dan Teori Keperawatan

masyarakat, transportasi, tempat rekreasi dan cakupan dari imunisasi dari didaerah

yang ada. Intervensi keperawatan diarahkan pada garis pertahanan dengan

penggunaan pencegahan primer dan sekunder.

3. Masalah yang Ditemukan di Lahan Praktek

Teori ini diterapkan pada keperawatan komunitas dan pada umumnya hambatan

yang didapat dalam menerapkan asuhan keperawatan kepada keluarga atau komunitas

adalah sikap tertutup keluarga atau komunitas kepada perawat. Pada lingkup

keperawatan keluarga, perawat dituntut untuk mampu memberikan edukasi pada

keluarga untuk diterapkan di masyarakat, namun pada umumnya keluarga kurang

mengaplikasikan edukasi yang diberikan oleh perawat, sehingga perawat kurang

optimal dalam menaikan atau mempertahankan status kesehatan keluarga.

4. Skema Rencana Penerapan

13

INTERVENSI

TERSIER

SEKUNDER

PRIMER

NURSE

Masalah

Perilaku , Komposisi Keluarga

Faktor Internal

Keluarga

Page 14: Konsep Dan Teori Keperawatan

F. Teori Keperawan Dorothea Orem

1. Konsep Teori

Model konsep menurut Dorothea Orem yang dikenal dengan Model Self Care

memberikan pengertian bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu

pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar

dengan tujuan mempertahankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan

keadaan sehat dan sakit, yang ditekankan pada kebutuhan klien tentang keperawatan

diri sendiri.

Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam

keperawatan diantaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas kemampuan.

Self care didasarkan atas kesengajaan serta dalam mengambil keputusan menjadikan

sebagai pedoman dalam tindakan, setiap manusia menghendaki adanya self care dan

sebagai bagian dari kebutuhan dasar manusia, seseorang mempunyai hak dan

tanggung jawab dalam keperawatan diri sendiri dan orang lain dalam memelihara

kesejahteraan, self care juga merupakan perubahan tingkah laku secara lambat dan

terus menerus didukung atas pengalaman sosial sebagai hubungan interpersonal, self

care akan meningkatkan harga diri sesorang dan dapat mempengaruhi dalam

perubahan konsep diri.

Dalam pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam pandangan dalam

pemenuhan kebutuhan dasar, Orem membagi dalam kelompok kebutuhan dasar yang

terdiri dari pemeliharaan dalam pengambilan udara (oksigenisasi), pemeliharaan

pengambilan air, pemeliharaan dalam pengambilan makanan, pemeliharaan

kebutuhan proses eliminasi, pemeliharaan keseimbangan aktivitas dan istirahat,

pemeliharaan dalam keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial, kebutuhan

akan pencegahan resiko pada kehidupan manusia dalam keadaan sehat dan kebuthuan

dalam pengembangan kelompok sosial sesuai dengan potensi, pengetahuan dan

keinginan manusia.

Dalam konsep praktek keperawatan Orem mengembangkan tiga bentuk teori Self

Care diantaranya:

a Perawatan Diri Sendiri (Self Care)

Orem mengemukakan bahwa self care meliputi: pertama self care itu sendiri,

yang merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksanakan oleh

14

Page 15: Konsep Dan Teori Keperawatan

individu itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan serta

kesejahteraan; kedua self care agency merupakan suatu kemampuan individu

dalam melakukan keperawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oleh usia,

perkembangan, sosial kultural, kesehatan dan lain-lain; ketiga, adanya tuntutan

atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang merupakan tindakan mandiri

yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatan diri sendiri dengan

menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat; keempat, kebutuhan self

care merupakan suatu tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri

sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan proses kehidupan manusia

serta dalam upaya mempertahankan fungsi tubuh, self care yang berisfat universal

itu adalah aktivitas sehari-hari (ADL) dengan mengelompokkan ke dalam

kebutuhan dasar manusianya. Sifat dari self care selanjutnya adalah untuk

pengembangan kepercayaan diri serta ditunjukkan kepada penyimpangan

kesehatan yang memiliki ciri keperawatan yang diberikan dalam kondisi sakit atau

dalam proses penyembuhan.

b Self Care Defisit

Merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum di mana segala

perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan yang dapat

diterapkan pada anak yang belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi

kemampuan serta adanya perkiraan penurunan kemampuan dalam perawatan dan

tuntutan dalam peningkatan self care, baik secara kulaitas maupun kuantitas.

Dalam pemenuhan keperawatan diri serta membantu dalam proses penyelesaian

masalah, Orem memiliki metode untuk proses tersebut diantaranya bertindak atau

berbuat untuk orang lain sebagai pembimbing orang lain, memberi support,

meningkatkan pengembangan lingkungan untuk pengembangan pribadi serta

mengajarkan atau mendidik pada orang lain.

Dalam praktek keperawatan Orem melakukan identifikasi kegiatan praktek

dengan melibatkan pasien dan keluarga dalam pemecahan masalah, menentukan

kapan dan bagaimana pasien memerlukan bantuan keperawatan, mempersiapkan

bantuan secara teratur bagi pasien dan koordinasi serta mengintegrasikan

keperawatan dalam kehidupan sehari-hari pada pasien dan suhan keperawatan

15

Page 16: Konsep Dan Teori Keperawatan

diperlukan ketika klien tidak mampu memenuhi kebutuhan biologis, psikologis,

perkembangan dan sosial.

c Teori Sistem Keperawatan

Dalam pandangan teori sistem ini Orem memberikan identifikasi dalam sistem

pelayanan keperawatan diantaranya:

1) Sistem Bantuan secara penuh (Wholly compensatory System)

Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara

penuh pada pasien dikarenakan ketidakmampuan pasien dalam memenuhi

tindakan perawatan secara mandiri yang memerlukan bantuan dalam

pergerakan, pengontrolan dan ambulasi serta adanya manipulasi gerakan.

Pemberian bantuan sistem ini dapat dilakukan ada orang yang tidak mampu

melakukan aktifitas dengan sengaja seperti pada pasien koma, pada pasien

yang sadar dan mungkin masih dapat membuat suatu pengamatan dan

penilaian tentang cedera atau masalah yang lain akan tetapi tidak mampu

melakukan tindakan yang memerlukan ambulasi atau manipulasi gerakan,

seperti pada pasien yang fraktur vertebra dan pada pasien yang tidak mampu

mengurus sendiri, membuat penilaian serta keputusan dalam self care-nya dan

pasien tersebut masih mampu melakukan ambulasi dan mungkin dapat

melakukan beberapa tindakan self care-nya melalui bimbingan secara kontinu

seperti pada pasien retardasi mental.

2) Sistem bantuan sebagian (Partially Compensatory System)

Merupakan sistem dalam pemberian perawatan diri secara sebagian saja dan

ditunjukkan kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal seperti

pada pasien yang post operasi abdomen dimana pasien memiliki kemampuan

seperti cuci tangan, gosok gigi, cuci muka akan tetapi butuh pertolongan

perawat dalam ambulasi dan melakukan perawatan luka.

3) Sistem Suportif dan edukatif

Merupakan sistem bantuan yang diberikan kepada pasien yang membutuhkan

dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatan

secara mandiri. Sistem ini dilakukan agar pasien mampu melakukan tindakan

keperawatan setelah dilakukan pembelajaran. Pemberian sistem ini dapat

16

Page 17: Konsep Dan Teori Keperawatan

dilakukan pada pasien yang memerlukan informasi dalam pengaturan

kelahiran.

Dalam pandangan teori dan konsep keperawatan, Orem mempunyai pandangan

bahwa teori dan konsep dilakukan untuk merefleksikan antara individu dengan

lingkungan, menggambarkan apa yang mereka lakukan, menggunakan kreasi dalam

berpikir dan komunikasi, serta dalam melakukan perbuatan seharusnya sesuai dengan

diri dan lingkungan sehingga dalam prakteknya Orem menggunakan langkah dalam

proses keperawatan dengan menentukan diagnosis dan perintah, menetukan mengapa

keperawatan dibutuhkan, menganalisa dan menginterpretasikan dengan membuat

keputusan, merancang sistem keperawatan dengan merencanakan keperawatan sesuai

dengan sistem perawatan yang dibutuhkan, mengusahakan dalam pengaturan dan

pengontrolan perawatan yang akan diberikan dalam memenuhiketerbatasan perawatan

diri sendiri, mengatasi masalah keterbatasan serta mempertahankan dan menjaga

kemampuan pasien dalam perawatan diri.

2. Penerapan Teori Dorothea Orem

Teori Keperawan Dorothea Orem mengajarkan perawat untuk mebuat pasien agar

tidak ketergantungan pada perawat. Teori ini dapat diterapkan di bangsal perawatan

maupun di lingkungan keluarga. Klien yang berada di bangsal perawatan umumnya

merasa ketergantungan dengan perawat, tugas perawat disini adalah memandirikan

pasien agar ketika pasien tersebut sudah berada di rumah sudah dapat menyesuaikan

diri dengan keadaannya.

Contoh teori ini di lingkungan keluarga seperti memberikan pendidikan kesehatan

kepada keluarga pasien bagaimana cara merawat pasien di rumah dan upaya tindak

lanjut apabila klien memerlukan perawatan lebih. Sehingga dalam memenuhi semua

kebutuhan dasar klien,perawat dapat mengajarkan keluarga klien dan keluarga klien

dapat memenuhi semua kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh klien.

3. Masalah yang Ditemukan di Lahan Praktek

Pada teori yang dikemukakan oleh Orem, menekankan pada Self Care. Artinya

perawat harus bisa mengajarkan klien agar mandiri dalam melakukan perawatan.

Namun pada umumnya di rumah sakit, klien yang mempunyai pendapatan ekonomi

17

Page 18: Konsep Dan Teori Keperawatan

yang lebih baik cenderung lebih ingin dilayani oleh perawat. Tugas perawat disini

tetap mengajarkan kepada klien supaya dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan

dasar klien.

4. Skema Rencana Penerapan

18

SELF CARE

SUPPORTIVE / EDUCATIVE SYSTEM

DEFESIT SELF CARE

PARTLY COMPENSATORY

WHOLLY COMPENSATORY

Page 19: Konsep Dan Teori Keperawatan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

19