konjungtivitis menahun

14
Konjungtivitis menahun Konjungtivitis alergi Bentuk radang konjungtiva akibat reaksi alergi terhadap noninfeksi dapat berupa reaksi cepat seperti alergi biasa dan reaksi terlambat sesudah beberapa hari kontak seperti pada reaksi terhadap obat, bakteri dan toksis. Merupakan reaksi antibody humoral terhadap allergen. Biasanya dengan riwayat atopi. Semua gejala pada konjungtiva akibat konjungtiva bersifat rentan terhadap benda asing. Gejala utama penyakit alergi ini adalah radang (merah, sakit, bengkak dan panas), gatal , silau berulang dan menahun. Tanda karakteristik lainnya adalah terdapatnya papil besar pada konjungtiva, datang bermusim, yang dapat menganggu pegnlihatan. Walaupun penyakit alergi konjungtiva sering sembuh sendiri, akan tetapi dapat memberikan keluhan yang memerlukan pengobatan. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan sel eosinofil, sel plasma, limfosit dan basofil. Pengobatan terutama dengan menghindarkan penyebab pencetus penyakit dan memberikan astringen, sodium kromolin, steroid topical dosis rendah yang kemudian disusul dengan kompres air dingin untuk menghilangkan edemanya. Pada kasus berat dapat diberikan antihistamin dan steroid sistemik.

Upload: sherlyliyo

Post on 14-Aug-2015

69 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: konjungtivitis menahun

Konjungtivitis menahun

Konjungtivitis alergi

Bentuk radang konjungtiva akibat reaksi alergi terhadap noninfeksi dapat

berupa reaksi cepat seperti alergi biasa dan reaksi terlambat sesudah beberapa

hari kontak seperti pada reaksi terhadap obat, bakteri dan toksis. Merupakan

reaksi antibody humoral terhadap allergen. Biasanya dengan riwayat atopi.

Semua gejala pada konjungtiva akibat konjungtiva bersifat rentan terhadap

benda asing. Gejala utama penyakit alergi ini adalah radang (merah, sakit,

bengkak dan panas), gatal , silau berulang dan menahun. Tanda karakteristik

lainnya adalah terdapatnya papil besar pada konjungtiva, datang bermusim,

yang dapat menganggu pegnlihatan. Walaupun penyakit alergi konjungtiva

sering sembuh sendiri, akan tetapi dapat memberikan keluhan yang memerlukan

pengobatan.

Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan sel eosinofil, sel plasma, limfosit dan

basofil.

Pengobatan terutama dengan menghindarkan penyebab pencetus penyakit dan

memberikan astringen, sodium kromolin, steroid topical dosis rendah yang

kemudian disusul dengan kompres air dingin untuk menghilangkan edemanya.

Pada kasus berat dapat diberikan antihistamin dan steroid sistemik.

Dikenal beberapa macam bentuk konjungtivitis alergi seperti konjungtivitis

flikten, konjungtivitis vernal, konjungtivitis atopi, konjungtivitis alergi bakteri,

konjungtivitis alergi akut, konjungtivitis alergi kronik, Sindrom Steven Johnson,

pemfigoid okuli dan sindrom Syogren.

a. konjungtivitis vernal

konjungtivitas akibat reaksi hipersensitivitas (tipe I) yang mengenai kedua mata

dan bersifat rekuren. Pada mata ditemukan papil besar dengan permukaan rata

pada konjungtiva tarsal, dengan rasa gatal berat, secret gelatin yang berisi

eosinofil atau granula eosinofil, pada kornea terdapat keratitis, neovaskularisasi,

dan tukak indolen. Pada tipe limbal terlihat benjolan di daerah limbus, dengan

Page 2: konjungtivitis menahun

bercak horner Trantas yang berwarna keputihan yang terdapat dalam benjolan.

Secara histologik penonjolan ini adalah suatu hiperplasi dan hialinisasi jaringan

ikat disertai proliferasi sel epitel dan sebukan sel limfosit, sel plasma dan sel

eosinofil.

Merupakan penyakit yang dapat rekuren dan bilateral terutama pada musim

panas. Mengenai pasien muda antara 3-25 tahun dan kedua jenis kelamin sama.

Biasanya pada laki-laki mulai pada usia dibawah 10 tahun. Penderita

konjungtivitis vernal sering menunjukkan gejala alergi terhadap tepung sari

tumbuh-tumbuhan. Dua bentuk gejala utama yang dapat berjalan bersama :

Bentuk palpebra. Pada tipe palpebra terutama mengenai konjungtiva

tarsal superior. Terdapat pertumbuhan papil yang besar (cobblestone)

yang diliputi secret yang mukoid. Konjungtiva tarsal inferior hiperemi,

edema terdapat papil halus dengan kelainan kornea lebih berat dibanding

bentuk limbal. Secara klinik papil besar ini tampak sebagai tonjolan

berbentuk polygonal dengan permukaan yang rata dan dengan kapiler di

tengahnya.

Bentuk limbal, hipertrofi papil pada limbus superior yang dapat

membentuk jaringan hiperplastik gelatin, dengan Trantas dot yang

merupakan degenerasi epitel kornea atau eosinofil di bagian epitel limbus

kornea, terbentuknya pannus dengan sedikit eosinofil.

Keratokonjungtivitis vernal biasanya dapat sembuh sendiri tanpa diobati.

Kombinasi anthistamin sebagai profilaksis dan pengobatan pada kasus sedang

hingga berat. Pemakaian steroid topical atau sistemik akan dapat

menyembuhkan tetapi pada pemakaian jangka panjang sangat merugikan. Dapat

diberikan kompres dingin, vasokonstriktor, natrium karbonat membuat pasien

merasa nyaman pada mata.

Kelainan kornea dan konjungtiva dapat diobati dengan natrium cromolyn

topical. Bila terdapat tukak maka diberi antibiotik untuk mencegah infeksi

sekunder disertai dengan sikoplegik.

b. konjungtivitis flikten

Page 3: konjungtivitis menahun

merupakan konjungtivitis nodular yang disebabkan alergi terhadap bakteri atau

antigen tertentu. Konjungtivitis flikten disebabkan oleh karena alergi

(hipersensitivitas tipe IV) terhadap tuberkuloprotein, stafilokokus,

limfogranuloma venereal, leismaniasis, infeksi parasit dan infeksi di tempat lain

di dalam tubuh.

Kelainan ini lebih sering ditemukan pada anak-anak di daerah padat, yang

biasanya dengan gizi kurang atau sering mendapat radang saluran napas.

Secara histopatologik terlihat kumpulan sel leukosit neutrofil dikelilingi sel

limfosit, makrofag dan kadang-kadang sel datia berinti banyak. Flikten

merupakan infiltrasi selular subepitel yang terutama terdiri atas sel monocular

limfosit. Biasanya konjungtivitis flikten terlihat unilateral dan kadang-kadang

mengenai kedua mata. Pada konjungtiva terlihat sebagai bintik putih yang

dikelilingi daerah hiperemi.

Pada pasien akan terlihat kumpulan pembuluh darah yang mengelilingi suatu

tonjolan bulat dengan warna kuning kelabu seperti suatu mikroabses yang

biasanya terletak di dekat limbus. Biasanya abses ini menjalar kea rah sentral

atau kornea dan lebih dari satu.

Gejala konjungtivitis flikten adalah mata berair, iritasi dengan rasa sakit,

fotofobia dapat ringan hingga berat. Bila kornea ikut terkena selain daripada

rasa sakit, pasien juga akan merasa silau disertai blefarospasme.

Dapat sembuh sendiri dalam 2 minggu, dengan kemungkinan terjadi

kekambuham. Keadaan akan lebih berat bila terkena kornea.

Diagnosis banding adalah pinguekula iritan ( lokalisasi pada fisura palpebra),

ulkus kornea, ocular rosazea, dan keratitis herpes simpleks. Pengobatan pada

konjungtivitis flikten adalah dengan diberi steroid topika;, midriatika bila terjadi

penyulit pada kornea, diberi kacamata hitam karena adanya rasa silau yang sakit.

Diperhatikan hygiene mata dan diberi antibiotika salep mata pada waktu tidur

dan air mata buatan. Sebaiknya dicari penyebabnya seperti adanya tuberkulosis,

blefaritis stafilokokus kronik dan lainnya.

Page 4: konjungtivitis menahun

Karena sering terdapat pada anak dengan gizi kurang maka sebaiknya diberikan

vitamin dan makanan tambahan. Penyulit yang dapat ditimbulkan adalah

menyebarnya flikten ke dalam kornea atau terjadinya infeksi sekunder hingga

timbul abses.

c. konjungtivitis iatrogenic

konjungtivitis akibat pengobata yang diberikan dokter. Berbagai obat dapat

memberikan efek samping pada tubuh, demikian pula pada mata yang dapat

terjadi dalam bentuk konjungtivitis.

d. sindrom Steven Johnson

Sindrom steven Johnson adalah suatu penyakit eritema multiform yang berat

(mayor). Penyakit ini sering ditemukan pada orang muda sekitar 35 tahun.

Penyebabnya diduga suatu reaksi alergi pada orang yang mempunyai

predisposisi alergi terhadap obat-obat sulfonamid, barbiturat, salisilat.

Ada yang beranggapan bahwa penyakit ini idiopatik dan sering ditemukan

sesudah suatu infeksi herpes simpleks. Kelainan penyakit ini ditandai dengan

lesi pada kulit dan mukosa. Kelainan pada kulit berupa lesi eritema yang dapat

timbul mendadak dan tersebar secara simetris. Mata merah dengan demam dan

kelemahan umum dan sakit pada sendi merupakan keluhan penderita dengan

sindrom steven Johnson ini. Sindrom ini disertai dengan gejala vesikel pada kulit,

bula dan stomatitis ulseratif.

Pada mata terdapat vaskularisasi kornea, parut konjungtiva, konjungtiva kering,

simblefaron, tukak dan perforasi kornea dan dapat memberikan penyulit

endoftalmitis. Kelainan mukosa dapat berupa konjungtivitis pseudomembran.

Pada keadaan lanjut dapat terjadi kelainan, yang sangat menurunkan daya

penglihatan.

Pengobatan bersifat simptomatik dengan pengobatan umum berupa

kortikosteroid sistemik dan infus cairan antibiotik. Pengobatan local pada mata

berupa pembersihan secret yang timbul, midriatika, steroid topical dan

mencegah simblefaron. Pemberian kortikosteroid harus hati-hati terhadap

adanya infeksi herpes simpleks.

Page 5: konjungtivitis menahun

e. konjungtivitis atopic

reaksi alergi selaput lendir mata atau konjungtiva terhadap pollen, disertai

dengan demam. Memberikan tanda mata berair, bengkak dan belek berisi

eosinofil

Konjungtivitis Folikularis Kronis

Merupakan konjungtivitis yang sering ditemukan pada anak-anak dan tidak

pernah terlihat pada bayi baru lahir kecuali bila usia sudah beberapa bulan.

Konjungtivitis folikularis kronis ditandai dengan terdapatnya tanda khusus

berupa benjolan kecil berwarna kemerahan pada lipatan retrotarsal. Folikel

yang terjadi merupakan reaksi konjungtiva terhadap virus dan allergen toksik

seperti iododioksiuridin, fisostigmin, dan klamidia. Folikel terlihat sebagai

benjolan kecil mengkilat dengan pembuluh darah kecil di atasnya, yang pada

pemeriksaan histologik berupa sel limfoid. Setiap folikel ini merupakan pusat

germinatif tunggal limfoid. Folikel ini bila diakibatkan trakoma akan

berdegenerasi yang akan membentuk jaringan parut. Folikel yang didapatkan

pada tarsus inferior anak dan orang dewasa sering dapat dianggap normal.

Konjungtivitis akut terdapat pada penyakit epidemik keratokonjungtivitis

folikularis, demam faringokonjungtiva, herpes simpleks, konjungtivitis

hemoragika akut, konjungtivitis inklusi, trakoma akutm influenza, penyakit New

Castle, herpes zoster. Konjungtivitis kronis terdapat pada trakoma , toksis obat,

bakteri, keratokonjungtivitis Thygeson, moluskum kontagiosum dan Parinaud

konjungtivitis

Trakoma

Trakoma adalah suatu bentuk konjungtivitis folikular kronik yang disebabkan

Chlamidia trachomatis.

Penyakit ini dapat mengenai segala umur tetapi lebih banyak pada orang muda

dan anak-anak. Cara penularan nya adalah melalui kontak langsung dengan

secret penderita trakoma atau melalui alat kebutuhan sehari-hari seperti

handuk, alat kecantikan dan lain-lain. Keluhan pasien menyerupai konjungtivitis

Page 6: konjungtivitis menahun

bakteri adalah fotofobia, gatal, berair, eksudasi, edema palpebra, kemosis

konjungtiva bulbaris, hipertrofi papil. Menurut klasifikasi Mac Callan, penyakit

ini berjalan melalui empat stadium :

1. stadium insipien

2. stadium established

3. stadium parut

4. stadium sembuh

Pada stadium 1, terdapat hipertrofi papil dengan folikel yang kecil kecil pada

konjungtiva tarsus superior yang memperlihatkan penebalan dan kongesti pada

pembuluh darah konjungtiva. Secret yang sedikit dan jernih bila tidak ada infeksi

sekunder. Kelainan kornea sukar ditemukan tetapi kadang dapat ditemukan

neovaskularisasi dan keratitis epithelial ringan.

Stadium 2, terdapat hipertrofi papilar dan folikel yang matang pada konjungtiva

tarsus superior. Pada stadium ini dapat ditemukan pannus trakoma yang jelas.

Terdapat hipertrofi papil yang berat seolah-olah mengalahkan gambaran folikel

pada konjungtiva superior. Pannus adalah pembuluh darah yang terletak di

daerah limbus atas dengan filtrat.

Stadium 3, terdapat parut pada konjungtiva tarsus superior yang terlihat sebagai

garis putih yang halus sejajar dengan margo palpebra. Gambaran papil mulai

berkurang.

Stadium 4 , suatu pembentukan parut yang sempurna pada konjungtiva tarsus

superior hingga menyebabkan perubahan bentuk pada tarsus yang dapat

menyebabkan enteropion dan trikiasis.

Anatomi Konjungtiva

Page 7: konjungtivitis menahun

Konjungtiva merupakan membran yang menutupi sclera dan kelopak bagian

belakang. Bermacam-macam obat mat adapt diserap melalui konjungtiva ini.

Konjungtiva mengandung eklenjar musin yang dihasilkan sel goblet. Musin

bersifat membahasi bola mata terutama kornea.

Konjungtiva terdiri atas tiga bagian yaitu :

Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus, konjungtiva tarsal sukar

digerakkan dari tarsus.

Konjungtiva bulbi menutupi sclera dan mudah digerakkan dari sclera di

bawahnya.

Konjungtiva fornises atau forniks konjungtiva yang merupakan tempat

peralihan konjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi

Konjungtiva bulbi dan foniks berhubungan dengan sangat longgar dengan

jaringan di bawahnya sehingga bola mata mudah bergerak.

Pemeriksaan Fisik Mata

Pada anak ini dilakukan pemeriksaan fisik mata khsusu nya pada konjungtiva

nya.

Radang

Tanda radang pada mata terlihat pada :

konjungtivitis : hiperemi tarsus, konjungtivtiis folikular, papil, parut,

membran

keratitis : infiltrat, edem, vaskularisasi

skleritis : benjolan hiperemi, nekrosis, sclera tipis

uveiis : sel dalam badan kaca, focus dalam koroid

retina vaskulitis : perdarahan, eksudat, edem

Konjungtiva Tarsal Superior

Page 8: konjungtivitis menahun

Folikel cobble stone, penimbunan cairan dan sel limfoid di bawah

konjungtiva. Terlihat sebagai benjolan yang besarnya kira-kira 1mm.

folikel terlihat lebih banyak di daerah forniks karena daerah ini lebih

banyak mengandung jaringan limfoid.

Membran, sel radang di depan mukosa konjungtiva yang bila diangkat

akan berdarah. Merupakan massa yang menutupi konjungtiva tarsal

maupun bulbi. Terdapat pada konjungtivitis bakteri dan jarang infeksi

adenovirus.

Papil, timbunan sel radang subkonjungtiva yang berwarna merah dengan

pembuluh darah di tengahnya.

Papil raksasa, berbentuk polygonal dan tersusun berdekatan, permukaan

datar, terdapat pada konjungtivitis vernal, keratitis limbus superior,

iatrogenic konjungtivitis.

Sikatriks, pada trakoma arah sikatriks sejajar dengan margo palpebra

atau apa yang disebut garis Artl

Simblefaron, melengketnya konjungtiva tarsal, bulbi dan kornea.

Terdapat pada trauma kimia, sindrom steven Johnson dan trauma

Konjungtiva Tarsal Inferior

Kelainannya berupa :

Folikel / cobble stone

Papil

Sikatriks

Hordeolum

Kalazion

Konjungtiva bulbi

Kelainan nya berupa :

Page 9: konjungtivitis menahun

Secret

Injeksi konjungtival, melebarnya arteri konjungtiva posterior

Injeksi siliar, melebarnya pembuluh perikorneal atau arteri siliar anterior

Injeksi episklera, melebarnya pembuluh episklera atau siliar anterior.

Perdarahan subkonjungtiva

Flikten, peradangan disertai neovaskularisasi disekitarnya.

Simblefaron, adhesi konjungtiva dengan kornea ataupun kelopak

Bercak degenerasi

Pterigium, pseudopterigium

Pemeriksaan Penunjang Mata

Pemeriksaan atau pengamatan terhadap pasien dilakukan sejak pasien mulai

masuk kedalam kamar pemeriksa.

1. loupe dengan sentolop dan lampu celah (slitlamp)

loupe merupakan alat untuk melihat benda menjadi lebih besar dibanding

ukuran normalnya. Hal ini digunakan sebagai pengganti slitlamp karena cara

kerjanya hampir sama.

2. tonometer

tonometri adalah suatu tindakan untuk melakukan pemeriksaan tekanan

intraocular. Pengukuran tekanan bola mata sebaiknya dilakukan pada setiap

orang berusia di atas 20 tahun. Cara mengukur nya dikenal 4 macam : tonometer

digital, tonometer schiotz, tonometer aplanasi, tonometer mackay-marg.

3. oftalmoskop

oftalmoskop merupakan alat untuk melihat bagian dalam mata atau fundus okuli.

Pemeriksaan dengan oftalmoskop dinamakan oftalmoskopi. Oftalmoskopi

Page 10: konjungtivitis menahun

dibedakan dalam oftalmoskopi langsung dan tidak langsung. Pemeriksaan nya

dilakukan di dalam kamar gelap. Pada oftalmoskop langsung didapatkan

gambaran normal atau tidak terbalik pada fundus okuli. Pemeriksaan

oftalmoskop tidak langsung akan memberikan gambaran fundus okuli 8 kali

diameter papil, dapat dilihat sampai ora serata.

4. kampimeter dan perimeter

keduanya merupakan alat pengukur lapang pandang terutama daerah sentral

atau para sentral.

5. fluoresein

fluoresein adalah bahan yang berwarna jingga merah yang bila disinari

gelombang biru akan memberikan gelombang hijau. Bahan ini dipakai untuk

melihat terdapatnya defek epitel kornea, fistel kornea.