konduktometri
DESCRIPTION
kimiaTRANSCRIPT
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
PENENTUAN TETAPAN KESETIMBANGAN ASAM LEMAH SECARA KONDUKTOMETRI
KELOMPOK 2
NAMA: PUTU DIAN UTAMI JELANTIK(1213031013)
NI PUTU RAHAYU KUSUMA PRATIWI(1213031014)
KELAS: VI A
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2015
Judul
Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah secara Konduktometri
Tujuan
Menentukan pengaruh konsentrasi larutan terhadap daya hantar listrik.Menentukan konstanta kesetimbangan dari asam asetat dengan cara mengukur hantarannya. Menentukan konstanta (sebenarnya) termodinamik dari asam asetat
Dasar Teori
Konduktometri adalah salah satu metoda analisa kimia kuantitatif berdasarkan daya hantar listrik suatu larutan. Daya hantar listrik (G) suatu larutan bergantung pada jenis dan konsentrasi ion di dalam larutan. Daya hantar listrik berhubungan dengan pergerakan suatu ion di dalam larutan ion yang mudah bergerak mempunyai daya hantar listrik yang besar ((Basset, 1994:615) dalam Nur Rahmi, 2014).
Elektrolit adalah suatu senyawa yang apabila dilarutkan dalam pelarut akan menghasilkan larutan yang menghantarkan listrik. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena mengalami ionisasi (Suardana, 2003). Gerakan ion dalam larutan dapat dipelajari dengan mengukur konduktivitas listrik dari larutan elektrolit. Migrasi kation menuju elektroda bermuatan negatif dan anion menuju elektroda bermuatan positif, membawa muatan melalui larutan. Pengukuran dasar yang digunakan untuk mempelajari gerakan ion adalah pengukuran tahanan listrik larutan. Tahanan merupakan kebalikan dari hantaran. Pada suhu tetap, hantaran suatu larutan bergantung pada konsentrasi ion- ion dan mobilitas ion- ion tersebut dalam larutan. Sifat hantaran listrik dari suatu elektrolit biasanya mengikuti hukum ohm yang dituliskan dengan rumus V= I x R, dimana V adalah tegangan (Volt). I adalah arus listrik (ampere), dan R adalah tahanan (ohm). Hantaran suatu larutan (L) didefinisikan sebagai kebalikan dari tahanan.
R
I
=
L
..(1)
Hantaran jenis
c
adalah hantaran suatu larutan yang terletak di dalam suatu kubus dengan rusuk 1,0 cm antara dua permukaan yang sejajar. Bila untuk dua permukaan yang sejajar dengan luas A m2 dan berjarak
l
m satu dengan yang lain, maka berlaku hubungan :
l
A
x
L
c
=
....................................(2)
Dalam pengukuran hantaran, diperlukan pula suatu tetapan sel (k) yang merupakan suatu bilangan, bila dikalikan dengan hantaran suatu larutan dalam sel bersangkutan akan memberikan hantaran jenis dari larutan tersebut sehingga:
R
k
L
k
=
=
c
.............................(3)
Dari persamaan (2) dan (3) didapat hubungan bahwa
A
l
k
=
yang merupakan tetapan suatu sel.
Hantaran molar (
L
) dari suatu larutan didefinisikan sebagai hantaran larutan antara dua permukaan sejajar yang berjarak 1,0 cm satu dengan yang lain dan mempunyai luas sedemikian rupa sehingga di antara kedua permukaan tersebut terdapat elektrolit sebanyak 1 mol.
3
10
-
=
L
C
c
(4)
dimana C adalah konsentrasi larutan dalam satuan mol/m3 (Retug, 2004).
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh Kohlrausch, hubungan antara hantaran molar dan hantaran jenis terhadap konsentrasi adalah sebagai berikut.
Untuk elektrolit kuat, hantaran jenis elektrolit akan naik secara cepat dengan naiknya konsentrasi, sedangkan untuk elektrolit lemah hantaran jenis elektrolit akan naik secara perlahan-lahan dengan naiknya konsentrasi. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan daya ionisasi kedua elektrolit, dimana elektrolit kuat terionisasi sempurna sedangkan elektrolit lemah terionisasi sebagian.Untuk elektrolit kuat dan lemah, hantaran molarnya akan naik dengan naiknya pengenceran dan akan bernilai maksimal pada pengenceran tak terhingga.
Hubungan antara hantaran molar pada konsentrasi tertentu (
L
) dan hantaran molar pada pengenceran tak terhingga (
o
L
) terhadap konsentrasi (C) untuk elektrolit kuat adalah sebagai berikut.
C
b
o
-
L
=
L
Grafik hantaran molar dengan akar kuadrat konsentrasi untuk beberapa elektrolit dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 1. Hubungan hantaran molar terhadap akar kuadrat konsentrasi elektrolit
Berdasarkan grafik di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut.
Plot hantaran molar terhadap akar kuadrat konsentrasi berupa garis lurus untuk elektrolit kuat, dan lengkungan curam untuk elektrolit lemah.Ekstrapolasi data hantaran molar sampai pengenceran tak terhingga dikenal sebagai limit hantaran molar (
o
L
) yang didasarkan pada migrasi bebas rata-rata dari ion-ion, seperti yang dikemukakan oleh Kohlrausch.
Menurut hukum tersebut, hantaran molar dari setiap elektrolit pada pengenceran tak terhingga (o) adalah jumlah hantaran molar dari ion-ion pada pengenceran tak terhingga. Hal ini disebabkan pada pengenceran tak terhingga, masing-masing ion dalam larutan dapat bergerak bebas tanpa dipengaruhi oleh ion-ion lawan. Apabila jumlah ion positif dan ion negatif dinyatakan sebagai v+ dan v- serta hantaran molar pada pengenceran tak terhingga ion-ion positif dan negatif dinyatakan sebagai o+ dan o-, maka dapat dirumuskan sebagai berikut.
o
o
o
v
v
-
-
+
+
+
=
L
Penerapan utama dari hukum Kohlrausch adalah untuk menentukan harga limit hantaran molar dari elektrolit lemah. Misalnya suatu elektrolit AD, hantaran molar pada pengenceran tak terhingga (limit hantaran molarnya) ditentukan dari penentuan hantaran molar larutan elektrolit kuat AB, CD, CB dengan menggunakan persamaan berikut.
(CB)
A
(CD)
A
(AB)
A
(AD)
A
o
o
o
o
-
+
=
o
D
o
A
o
B
o
C
o
D
o
C
o
B
o
A
o
-
(AD)
A
-
-
-
-
+
=
-
+
+
+
=
+
+
+
+
Pada pengenceran tak berhingga pada hantaran molar berlaku pula keaditifan hantaran ion-ionnya sesuai dengan hukum Kohlrausch. Suatu larutan elektrolit lemah tidak terionisasi secara sempurna dalam air tetapi terdapat kesetimbangan antara ion-ionnya. Hubungan antara derajat ionisasi () dengan hantaran molar () dinyatakan dengan rumusan.
=
C
0
(5)
Dimana :
C = hantaran molar pada konsentrasi C
o = hantaran molar pada konsentrasi tak hingga
Untuk elektrolit lemah harga tetapan kesetimbangannya dinyatakan dengan rumus
1
C
=
K
2
a
-
(6)
Dari persamaan (6) harga derajat disosiasi suatu larutan elektrolit dapat diketahui, sehingga harga tetapan kesetimbangan (Ka) dapat dihitung. Harga tetapan kesetimbangan termodinamik (K) merupakan fungsi dari Ka dan koefisien keaktifan dari ion-ionnya. Untuk larutan pada pengenceran tak hingga, koefisien keaktifan adalah 1, sehingga harga tetapan kesetimbangan sebenarnya dapat dinyatakan dengan rumus.
C
+
K
=
K
a
2
log
log
(7)
Keterangan :
Ka = tetapan kesetimbangan
K = tetapan kesetimbangan sebenarnya (termodinamik)
= tetapan
= derajat disosiasi
C = konsentrasi larutan
Persamaan yang mengungkapkan bahwa aturan log Ka terhadap
C
merupakan garis lurus. Sehingga hasil ekstrapolasi ke harga C = 0 akan diperoleh harga log K (Suardana, 2003).
Alat dan Bahan
Bahan
No.
Nama Bahan
Konsentrasi
Jumlah
1.
Larutan KCl
0,1 N
100 mL
2.
Larutan CH3COOH
0,1 N
50 mL
3.
Larutan CH3COOH
0,05 N
50 mL
4.
Larutan CH3COOH
0,025 N
50 mL
5.
Larutan CH3COOH
0,0125 N
50 mL
6.
Larutan CH3COOH
0,00625 N
50 mL
7.
Larutan CH3COOH
0,00312 N
50 mL
8.
Larutan CH3COOH
0,00156 N
50 mL
9.
Larutan CH3COONa
0,1 N
50 mL
10.
Larutan CH3COONa
0,05 N
50 mL
11.
Larutan CH3COONa
0,025 N
50 mL
12.
Larutan CH3COONa
0,0125 N
50 mL
13.
Larutan CH3COONa
0,00625 N
50 mL
14.
Larutan CH3COONa
0,00312 N
50 mL
15.
Larutan CH3COONa
0,00156 N
50 mL
16.
Larutan NaCl
0,1 N
50 mL
17.
Larutan NaCl
0,05 N
50 mL
18.
Larutan NaCl
0,025 N
50 mL
19.
Larutan NaCl
0,0125 N
50 mL
20.
Larutan NaCl
0,00625 N
50 mL
21.
Larutan NaCl
0,00312 N
50 mL
22.
Larutan NaCl
0,00156 N
50 mL
23.
Larutan HCl
0,1 N
50 mL
24.
Larutan HCl
0,05 N
50 mL
25.
Larutan HCl
0,025 N
50 mL
26.
Larutan HCl
0,0125 N
50 mL
27.
Larutan HCl
0,00625 N
50 mL
28.
Larutan HCl
0,00312 N
50 mL
29.
Larutan HCl
0,00156 N
50 mL
Alat
No.
Nama Alat
Ukuran
Jumlah
1.
Konduktometer
-
1 buah
2.
Labu Erlenmeyer
100 mL
7 buah
3.
Gelas kimia
100 mL
3 buah
4.
Labu ukur
100 mL
2 buah
5.
Ball filler
-
1 buah
6.
Pipet ukur
5 mL
1 buah
7.
Pipet ukur
50 mL
1 buah
8.
Kaca arloji
-
1 buah
9.
Batang pengaduk
-
1 buah
10.
Neraca elektrik
-
1 buah
11.
Pipet tetes
-
2 buah
12.
Gelas kimia
500 mL
1 buah
Prosedur Kerja
No.
Prosedur Kerja
Hasil Pengamatan
1.
Sel hantaran dicuci dengan air dan hantarannya ditentukan di dalam air sampai menunjukkan hasil yang tetap.
Hantaran sel dalam air adalah 14,5 s.
Gambar 2. Uji hantaran sel dalam air
2.
Sel hantaran dibilaslah dengan larutan KCl 0,1 N dan hantarannya ditentukan dalam larutan KCl.
Hantaran sel dalam larutan KCl adalah 10,54 ms
3.
Temperatur larutan KCl ditentukan menggunakan alat konduktometer dan hantaran jenis larutan KCl 0,1 N ditentukan berdasarkan teori.
Temperature larutan KCl adalah 28,8oC dan hantaran jenisnya pada suhu 28,8oC adalah 1,387 ohm-1m-1.
4.
Hantaran larutan asam lemah (CH3COOH) masing-masing dengan konsentrasi, 0,1 N, 0,05 N, 0,0125 N, 0,00625 N, 0,00312 N, dan 0,00156 N ditentukan menggunakan konduktometer.
Hantaran larutan CH3COOH disajikan dalam tabel berikut.
Larutan
Hantaran (L)
CH3COOH 0,1 N
482,0 s
CH3COOH 0,05 N
344,0 s
CH3COOH 0,025 N
241,0 s
CH3COOH 0,0125 N
168,1 s
CH3COOH 0,00625 N
115,2 s
CH3COOH 0,00312 N
80,5 s
CH3COOH 0,00156 N
65,2 s
5.
Hantaran larutan CH3COONa masing-masing dengan konsentrasi, 0,1 N, 0,05 N, 0,0125 N, 0,00625 N, 0,00312 N, dan 0,00156 N ditentukan menggunakan konduktometer.
Hantaran larutan CH3COONa disajikan dalam tabel berikut.
Larutan
Hantaran (L)
CH3COONa 0,1 N
6,82 ms
CH3COONa 0,05 N
3,64 ms
CH3COONa 0,025 N
1922 s
CH3COONa 0,0125 N
1020 s
CH3COONa 0,00625 N
518 s
CH3COONa 0,00312 N
273 s
CH3COONa 0,00156 N
147,9 s
6.
Hantaran larutan NaCl masing-masing dengan konsentrasi, 0,1 N, 0,05 N, 0,0125 N, 0,00625 N, 0,00312 N, dan 0,00156 N ditentukan menggunakan konduktometer.
Hantaran larutan NaCl disajikan dalam tabel berikut.
Larutan
Hantaran (L)
NaCl 0,1 N
9,03 ms
NaCl 0,05 N
4,73 ms
NaCl 0,025 N
2,58 ms
NaCl 0,0125 N
1345 s
NaCl 0,00625 N
729 s
NaCl 0,00312 N
378 s
NaCl 0,00156 N
204 s
6.
Hantaran larutan HCl masing-masing dengan konsentrasi, 0,1 N, 0,05 N, 0,0125 N, 0,00625 N, 0,00312 N, dan 0,00156 N ditentukan menggunakan konduktometer.
Hantaran larutan HCl disajikan dalam tabel berikut.
Larutan
Hantaran (L)
HCl 0,1 N
29,65 ms
HCl 0,05 N
14,81 ms
HCl 0,025 N
7,67 ms
HCl 0,0125 N
3,91 ms
HCl 0,00625 N
1981 s
HCl 0,00312 N
995 s
HCl 0,00156 N
544 s
Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan penentuan konstanta disosiasi asam lemah (CH3COOH) berdasarkan data hantaran yang diperoleh. Alat yang digunakan untuk mengukur hantaran pada percobaan ini adalah konduktometer. Prinsip kerja konduktometer adalah bagian konduktor atau yang dicelupkan dalam larutan akan menerima rangsang dari suatu ion-ion yang menyentuh permukaan konduktormeter. Semakin besar konsentrasi larutan, maka semakin besar nilai hantarannya karena semakin banyak ion-ion dari larutan yang menyentuh konduktor. Sebelum digunakan, konduktometer terlebih dahulu dibersihkan dalam air. Hal ini bertujuan untuk membersihkan sel hantaran dari pengotor agar tidak mempengaruhi pengukuran (harga hantaran) sehingga hasil pengukuran yang diperoleh lebih akurat.
Langkah awal yaitu pembuatan larutan KCl 0,1N yang digunakan sebagai standar karena KCl mempunyai hantaran listrik yang sudah pasti pada berbagai suhu, sehingga bisa digunakan untuk menentukan konstanta sel. Untuk menentukan konstanta sel maka terlebih dahulu ditentukan hantaran larutan KCl 0,1N tersebut. Hasil pengukuran hantaran KCl menunjukkan harga sebesar 10,54 ms dengan suhu larutan KCl adalah 28,8oC. Sesuai teori, hantaran jenis KCl pada suhu tersebut adalah 1,387 ohm-1m-1. Hantaran listrik standar atau air adalah 14,5 s dan hantaran jenis larutan air adalah 14,5x10-6 mho. Dengan data tersebut selanjutnya bisa dihitung konstanta sel dengan perhitungan sebagai berikut.
L
k
K
=
,
L
K
k
=
1
3
6
3
1
m
7
,
131
0,1317.10
)mho
10
x
14,5
-
10
(10,54
m
mho
87
1,3
L
K
k
-
-
-
-
=
=
=
=
Harga konstanta sel ini digunakan untuk menentukan harga hantaran molar setiap larutan sehingga bisa digunakan untuk menghitung harga konstanta kesetimbangan dari asam lemah CH3COOH. Sebelum mengganti larutan yang akan dihitung hantaran jenisnya, sel konduktometri dibersihkan terlebih dahulu dengan air. Setelah dibersihkan dengan air, sel konduktometri harus dikeringkan dengan tisu lalu dicelupkan ke larutan lain yang akan diukur hantarannya. Hal ini dilakukan agar larutan yang diukur selanjutnya tidak terkontaminasi dengan ion-ion yang kemungkinan masih menempel di sel konduktometri.
Larutan lain yang akan diukur hantarannya terdiri dari 4 jenis larutan lain, yaitu HCl, NaCl, CH3COONa, dan CH3COOH dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 0,1N, 0,05N, 0,025N, 0,0125N, 0,00625N, 0,00312N, 0,00156N. Adapun tujuan pembuatan konsentrasi yang bervariasi tiap larutan adalah untuk mendapatkan hantaran molar tak hingga dari masing-masing larutan (HCl, NaCl, dan CH3COONa), sehingga nantinya bisa digunakan untuk menentukan hantaran molar dan konstanta termodinamik asam asetat (CH3COOH). Berikut perhitungan pembuatan larutan HCl 0,1 N; NaCl 0,1 N; CH3COONa 0,1 N; dan CH3COOH 0,1 N yang akan diencerkan untuk mempeoleh bergagai konsentrasi yang telah ditentukan.
Larutan yang telah dibuat dan diencerkan tersebut kemudian diukur hantarannya dan dari data hantaran yang diperoleh dapat dicari hantaran molarnya untuk setiap konsentrasi.
Penentuan Hantaran Molar Larutan NaCl untuk Setiap Konsentrasi.
Hantaran molar NaCl 0,1 N
2
1
3
-
1
-
1
3
1
-
3
3
3
m
mol
mho
0,01189
m
mol
100
m
mho
1,189
C
K
m
mho
189
,
1
mho
10
x
9,03
m
7
,
31
1
k.L
K
m
mol
100
dm
mol
1
,
0
M
1
,
0
0,1N
C
mho
10
x
9,03
ms
9,03
L
-
-
-
-
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Hantaran molar NaCl 0,05 N
2
1
3
-
1
-
1
3
1
-
3
3
3
m
mol
mho
0,01246
m
mol
50
m
mho
0,623
C
K
m
mho
623
,
0
mho
10
.
73
,
4
m
131,7
k.L
K
m
mol
50
dm
mol
05
,
0
M
05
,
0
0,05N
C
mho
10
x
4,73
ms
4,73
L
-
-
-
-
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Hantaran molar NaCl 0,025 N
2
1
3
-
1
-
1
3
1
-
3
3
3
m
mol
mho
0,01360
m
mol
25
m
mho
0,340
C
K
m
mho
340
,
0
mho
10
.
58
,
2
m
7
,
131
k.L
K
m
mol
25
dm
mol
025
,
0
M
025
,
0
0,025N
C
mho
10
x
58
,
2
ms
2,58
L
-
-
-
-
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Hantaran molar NaCl 0,0125N
2
1
3
-
1
-
1
6
1
-
3
3
6
m
mol
mho
0,01416
m
mol
12,5
m
mho
0,177
C
K
m
mho
177
,
0
mho
10
.
1345
m
131,7
k.L
K
m
mol
5
,
12
dm
mol
0,0125
0,0125M
0,0125N
C
mho
10
x
1345
s
1345
L
-
-
-
-
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
m
Hantaran molar NaCl 0,00625N
2
1
3
-
1
-
1
6
1
-
3
3
6
m
mol
mho
1536
0
,
0
m
mol
6,25
m
mho
0,096
C
K
m
mho
096
,
0
mho
10
.
729
m
131,7
k.L
K
m
mol
25
,
6
dm
mol
0,00625
0,00625M
0,00625N
C
mho
10
x
729
s
729
L
-
-
-
-
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Hantaran molar NaCl 0,00312N
3
3
6
m
mol
12
,
3
dm
mol
0,00312
0,00312M
0,00312N
C
mho
10
x
378
s
378
L
=
=
=
=
=
=
-
2
1
3
-
1
-
1
6
-1
m
mol
mho
0,01603
m
mol
3,12
m
mho
0,050
C
K
m
mho
050
,
0
mho
10
.
378
m
131,7
k.L
K
-
-
-
=
=
=
=
=
=
Hantaran molar NaCl 0,00156N
2
1
3
-
1
-
1
6
1
-
3
3
6
m
mol
mho
0,01731
m
mol
1,56
m
mho
0,027
C
K
m
mho
027
,
0
mho
10
.
204
m
7
,
131
k.L
K
m
mol
56
,
1
dm
mol
156
0,00
M
156
0,00
N
156
0,00
C
mho
10
x
204
s
204
L
-
-
-
-
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Tabel 1. Nilai Hantaran Molar Larutan NaCl padan Berbagai Konsentrasi
No.
Larutan
Akar konsentrasi (N)
Hantaran Molar () (mho.mol-1.m2)
1.
NaCl 0,1 N
0,316
0,01189
2.
NaCl 0,05 N
0,224
0,01246
3.
NaCl 0,025 N
0,158
0,01360
4.
NaCl 0,0125 N
0,112
0,01416
5.
NaCl 0,00625 N
0,079
0,01536
6.
NaCl 0,00312 N
0,056
0,01603
7.
NaCl 0,00156 N
0,039
0,01731
Berdasarkan data yang telah diperoleh, maka dapat dibuat kurva hubungan antara hantaran molar dengan akar konsentrasi dari larutan NaCl.
Gambar 3.Kurva Hubungan antara Hantaran Molar () dengan Akar Konsentrasi () pada Larutan NaCl
Hubungan antara hantaran molar pada konsentrasi tertentu (A) dan hantaran molar pada pengenceran tak terhingga (o) terhadap konsentrasi (C) untuk elektrolit kuat adalah sebagai berikut.
C
b
o
-
L
=
L
o
C
b
L
+
-
=
L
b
+
mx
=
y
dimana, y menyatakan hantaran molar (), m menyatakan gradien, x menyatakan akar konsentrasi, dan b menyatakan hantaran molar pada pengenceran tak hingga (0). Berdasarkan kurva di atas, diperoleh persamaan garis y = -0,0183x + 0,017. Dari persamaan garis ini akan diperoleh hantaran molar tak hingga dari larutan NaCl, dimana hantaran molar tak hingga (0) adalah sama dengan nilai intersep (b), yaitu sebesar 0,017.
Penentuan Hantaran Molar Larutan HCl untuk Setiap Konsentrasi
Hantaran molar HCl 0,1 N
2
1
3
-
1
-
1
3
1
-
3
3
3
m
mol
mho
0,03905
m
mol
100
m
mho
905
,
3
C
K
m
mho
905
,
3
mho
10
.
65
,
29
m
131,7
k.L
K
m
mol
100
dm
mol
1
,
0
M
1
,
0
0,1N
C
mho
10
x
29,65
ms
29,65
L
-
-
-
-
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Hantaran molar HCl 0,05 N
2
1
3
-
1
-
1
3
1
-
3
3
3
m
mol
mho
0,039
m
mol
50
m
mho
1,950
C
K
m
mho
950
,
1
mho
10
.
81
,
14
m
131,7
k.L
K
m
mol
50
dm
mol
05
,
0
M
05
,
0
0,05N
C
mho
10
x
81
,
14
ms
14,81
L
-
-
-
-
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Hantaran molar HCl 0,025 N
2
1
3
-
1
-
1
3
1
-
3
3
3
m
mol
mho
0,0404
m
mol
25
m
mho
010
,
1
C
K
m
mho
010
,
1
mho
10
.
67
,
7
m
131,7
k.L
K
m
mol
25
dm
mol
025
,
0
M
025
,
0
0,025N
C
mho
10
x
67
,
7
ms
7,67
L
-
-
-
-
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Hantaran molar HCl 0,0125N
3
3
3
m
mol
5
,
12
dm
mol
0,0125
0,0125M
0,0125N
C
mho
10
x
3,91
ms
3,91
L
=
=
=
=
=
=
-
2
1
3
-
1
-
1
3
-1
m
mol
mho
0,0412
m
mol
12,5
m
mho
0,515
C
K
m
mho
515
,
0
mho
10
.
3,91
m
7
,
131
k.L
K
-
-
-
=
=
=
=
=
=
Hantaran molar HCl 0,00625N
2
1
3
-
1
-
1
6
1
-
3
3
6
m
mol
mho
0,04176
m
mol
6,25
m
mho
0,261
C
K
m
mho
261
,
0
mho
10
.
1981
m
131,7
k.L
K
m
mol
25
,
6
dm
mol
0,00625
0,00625M
0,00625N
C
mho
10
x
1981
s
1981
L
-
-
-
-
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
m
Hantaran molar HCl 0,00312N
2
1
3
-
1
-
1
6
1
-
3
3
6
m
mol
mho
0,04199
m
mol
3,12
m
mho
0,131
C
K
m
mho
131
,
0
mho
10
.
995
m
131,7
k.L
K
m
mol
12
,
3
dm
mol
0,00312
0,00312M
0,00312N
C
mho
10
x
995
s
995
L
-
-
-
-
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Hantaran molar HCl 0,00156N
2
1
3
-
1
-
1
6
1
-
3
3
6
m
mol
mho
0,04615
m
mol
1,56
m
mho
0,072
C
K
m
mho
072
,
0
mho
10
.
544
m
131,7
k.L
K
m
mol
56
,
1
dm
mol
156
0,00
M
156
0,00
N
156
0,00
C
mho
10
x
544
s
544
L
-
-
-
-
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Tabel 2. Nilai Hantaran Molar Larutan HCl pada Berbagai Konsentrasi
No.
Larutan
Akar konsentrasi (N)
Hantaran Molar () (mho.mol-1.m2)
1.
HCl 0,1 N
0,316
0,03905
2.
HCl 0,05 N
0,224
0,039
3.
HCl 0,025 N
0,158
0,0404
4.
HCl 0,0125 N
0,112
0,0412
5.
HCl 0,00625 N
0,079
0,04176
6.
HCl 0,00312 N
0,056
0,04199
7.
HCl 0,00156 N
0,039
0,04615
Berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat dibuat kurva hubungan antara hantaran molar dengan akar konsentrasi dari larutan HCl.
Gambar 4. Kurva Hubungan antara Hantaran Molar () dengan Akar Konsentrasi () pada Larutan HCl
Berdasarkan kurva di atas, diperoleh persamaan garis y = -0,0196x + 0,0441. Dari persamaan garis ini akan diperoleh hantaran molar tak hingga dari larutan HCl, dimana hantaran molar tak hingga (0) adalah sama dengan nilai intersep (b), yaitu sebesar 0,0441.
Penentuan Hantaran Molar dari Larutan CH3COONa untuk Setiap Konsentrasi
Hantaran molar CH3COONa 0,1 N
2
1
3
-
1
-
1
3
1
-
3
3
3
m
mol
mho
0,00898
m
mol
100
m
mho
0,898
C
K
m
mho
898
,
0
mho
10
.
82
,
6
m
131,7
k.L
K
m
mol
100
dm
mol
1
,
0
M
1
,
0
0,1N
C
mho
10
x
6,82
ms
6,82
L
-
-
-
-
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Hantaran molar CH3COONa 0,05 N
2
1
3
-
1
-
1
3
1
-
3
3
3
m
mol
mho
0,00958
m
mol
50
m
mho
0,479
C
K
m
mho
479
,
0
mho
10
.
64
,
3
m
7
,
131
k.L
K
m
mol
50
dm
mol
05
,
0
M
05
,
0
0,05N
C
mho
10
x
64
,
3
ms
3,64
L
-
-
-
-
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Hantaran molar CH3COONa 0,025 N
mho
10
x
1922
s
1922
L
6
-
=
=
2
1
3
-
1
-
1
6
1
-
3
3
m
mol
mho
0,01012
m
mol
25
m
mho
253
0,
C
K
m
mho
253
,
0
mho
10
.
922
1
m
131,7
k.L
K
m
mol
25
dm
mol
025
,
0
M
025
,
0
0,025N
C
-
-
-
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Hantaran molar CH3COONa 0,0125N
2
1
3
-
1
-
1
6
1
-
3
3
6
m
mol
mho
0,01072
m
mol
12,5
m
mho
0,134
C
K
m
mho
134
,
0
mho
10
.
1020
m
131,7
k.L
K
m
mol
5
,
12
dm
mol
0,0125
0,0125M
0,0125N
C
mho
10
x
1020
s
1020
L
-
-
-
-
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Hantaran molar CH3COONa 0,00625N
2
1
3
-
1
-
1
6
1
-
3
3
6
m
mol
mho
0,01088
m
mol
6,25
m
mho
0,068
C
K
m
mho
068
,
0
mho
10
.
518
m
131,7
k.L
K
m
mol
25
,
6
dm
mol
0,00625
0,00625M
0,00625N
C
mho
10
x
518
s
518
L
-
-
-
-
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Hantaran molar CH3COONa 0,00312N
2
1
3
-
1
-
1
6
1
-
3
3
6
m
mol
mho
0,01154
m
mol
3,12
m
mho
0,036
C
K
m
mho
036
,
0
mho
10
.
273
m
131,7
k.L
K
m
mol
12
,
3
dm
mol
0,00312
0,00312M
0,00312N
C
mho
10
x
273
s
273
L
-
-
-
-
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Hantaran molar CH3COONa 0,00156N
2
1
3
-
1
-
1
6
1
-
3
3
6
m
mol
mho
0,01218
m
mol
1,56
m
mho
0,019
C
K
m
mho
019
,
0
mho
10
.
9
,
147
m
131,7
k.L
K
m
mol
56
,
1
dm
mol
156
0,00
M
156
0,00
N
156
0,00
C
mho
10
x
9
,
147
s
9
,
147
L
-
-
-
-
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Tabel 3. Nilai Hantaran Molar Larutan CH3COONa pada Berbagai Konsentrasi
No.
Larutan
Akar konsentrasi (N)
Hantaran Molar () (mho.mol-1.m2)
1.
CH3COONa 0,1 N
0,316
0,00898
2.
CH3COONa 0,05 N
0,224
0,00958
3.
CH3COONa 0,025 N
0,158
0,01012
4.
CH3COONa 0,0125 N
0,112
0,01072
5.
CH3COONa 0,00625 N
0,079
0,01088
6.
CH3COONa 0,00312 N
0,056
0,01154
7.
CH3COONa 0,00156 N
0,039
0,01218
Berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat dibuat kurva hubungan antara hantaran molar dengan akar konsentrasi dari larutan CH3COONa.
Gambar 5. Kurva Hubungan antara Hantaran Molar () dengan Akar Konsentrasi () pada Larutan CH3COONa
Berdasarkan kurva di atas, diperoleh persamaan garis y = -0,0106x + 0,0121. Dari persamaan garis ini akan diperoleh hantaran molar tak hingga dari larutan CH3COONa, dimana hantaran molar tak hingga (0) adalah sama dengan nilai intersep (b), yaitu sebesar 0,0121.
Penentuan Hantaran Molar dari Larutan CH3COOH untuk Setiap Konsentrasi
Hantaran molar CH3COOH 0,1 N
2
1
3
-
1
-
1
6
1
-
3
3
6
m
mol
mho
00063
,
0
m
mol
100
m
mho
0,063
C
K
m
mho
063
,
0
mho
10
.
482
m
131,7
k.L
K
m
mol
100
dm
mol
1
,
0
M
1
,
0
0,1N
C
mho
10
x
482
s
482
L
-
-
-
-
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Hantaran molar CH3COOH 0,05 N
3
3
6
m
mol
50
dm
mol
05
,
0
M
05
,
0
0,05N
C
mho
10
x
344
s
344
L
=
=
=
=
=
=
-
2
1
3
-
1
-
1
6
-1
m
mol
mho
0009
,
0
m
mol
50
m
mho
0,045
C
K
m
mho
045
,
0
mho
10
.
344
m
131,7
k.L
K
-
-
-
=
=
=
=
=
=
Hantaran molar CH3COOH 0,025 N
2
1
3
-
1
-
1
6
1
-
3
3
6
m
mol
mho
00128
,
0
m
mol
25
m
mho
0,032
C
K
m
mho
032
,
0
mho
10
.
241
m
131,7
k.L
K
m
mol
25
dm
mol
025
,
0
M
025
,
0
0,025N
C
mho
10
x
241
s
241
L
-
-
-
-
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Hantaran molar CH3COOH 0,0125N
2
1
3
-
1
-
1
6
1
-
3
3
6
m
mol
mho
0,00176
m
mol
12,5
m
mho
0,022
C
K
m
mho
022
,
0
mho
10
.
168
m
131,7
k.L
K
m
mol
5
,
12
dm
mol
0,0125
0,0125M
0,0125N
C
mho
10
x
168,1
s
168,1
L
-
-
-
-
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Hantaran molar CH3COOH 0,00625N
2
1
3
-
1
-
1
6
1
-
3
3
6
m
mol
mho
0,0024
m
mol
6,25
m
mho
0,015
C
K
m
mho
015
,
0
mho
10
.
2
,
115
m
131,7
k.L
K
m
mol
25
,
6
dm
mol
0,00625
0,00625M
0,00625N
C
mho
10
x
2
,
115
s
2
,
115
L
-
-
-
-
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Hantaran molar CH3COOH 0,00312N
2
1
3
-
1
-
1
6
1
-
3
3
6
m
mol
mho
0,00353
m
mol
3,12
m
mho
0,011
C
K
m
mho
011
,
0
mho
10
.
5
,
80
m
131,7
k.L
K
m
mol
12
,
3
dm
mol
0,00312
0,00312M
0,00312N
C
mho
10
x
5
,
80
s
5
,
80
L
-
-
-
-
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Hantaran molar CH3COOH 0,00156N
2
1
3
-
1
-
1
6
1
-
3
3
6
m
mol
mho
0,00551
m
mol
1,56
m
mho
0,0086
C
K
m
mho
0086
,
0
mho
10
.
2
,
65
m
131,7
k.L
K
m
mol
56
,
1
dm
mol
156
0,00
M
156
0,00
N
156
0,00
C
mho
10
x
2
,
65
s
2
,
65
L
-
-
-
-
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Tabel 4.Nilai Hantaran dan Hantaran Molar Larutan CH3COOH pada Berbagai Konsentrasi
No.
Larutan
Akar konsentrasi (N)
Hantaran Molar () (mho.mol-1.m2)
1.
CH3COOH 0,1 N
0,316
0,00063
2.
CH3COOH 0,05 N
0,224
0,0009
3.
CH3COOH 0,025 N
0,158
0,00128
4.
CH3COOH 0,0125 N
0,112
0,00176
5.
CH3COOH 0,00625 N
0,079
0,0024
6.
CH3COOH 0,00312 N
0,056
0,00353
7.
CH3COOH 0,00156 N
0,039
0,00551
Berdasarkan data yang telah diperoleh, maka dapat dibuat kurva hubungan antara hantaran molar dengan akar konsentrasi dari larutan CH3COOH kemudian dicari ekstrapolasi dari kurva tersebut sehingga diperoleh hantaran molar pada pengenceran tak hingga dari larutan CH3COOH.
Gambar 6. Kurva Hubungan Antara Hantaran Molar () dengan Akar Konsentrasi () pada Larutan CH3COOH
Hantaran molar elektrolit lemah (CH3COOH) tidak dapat ditentukan melalui ekstrapolasi karena plot hantaran molar () terhadap akar konsentrasi () berupa lengkungan curam (seperti Gambar 6.). Oleh karena itu, dalam mencari hantaran molar elektrolit lemah pada pengenceran tak hingga (0) dilakukan dengan menerapkan hukum Kohlrausch yang dirumuskan dengan
(CB)
A
(CD)
A
(AB)
A
(AD)
A
o
o
o
o
-
+
=
dimana, 0 merupakan hantaran molar dari spesies AD, AB, CD, dan CB, dan umumnya ini merupakan elektrolit kuat (kecuali AD). Dengan adanya hantaran molar tak hingga dari larutan elektrolit kuat, yaitu HCl, NaCl dan CH3COONa, maka hantaran molar tak hingga (0) dari larutan CH3COOH dapat dicari dengan perhitungan sebagai berikut.
0 CH3COOH = 0 CH3COONa + 0 HCl 0 NaCl
0 CH3COOH = 0,0121 + 0,0441 0,017 = 0,0392 mho mol-1 m2
Penentuan Derajat Disosiasi () Larutan CH3COOH pada Setiap Konsentrasi
Langkah selanjutnya adalah menghitung derajat disosiasi () larutan CH3COOH untuk masing-masing konsentrasi.
Untuk larutan CH3COOH 0,1 N
0161
,
0
0392
,
0
00063
,
0
0
=
=
L
L
=
a
Untuk larutan CH3COOH 0,05N
0230
,
0
0392
,
0
0009
,
0
0
=
=
L
L
=
a
Untuk larutan CH3COOH 0,025N
0327
,
0
0392
,
0
00128
,
0
0
=
=
L
L
=
a
Untuk larutan CH3COOH 0,0125N
0449
,
0
0392
,
0
00176
,
0
0
=
=
L
L
=
a
Untuk larutan CH3COOH 0,00625N
0612
,
0
0392
,
0
0024
,
0
0
=
=
L
L
=
a
Untuk larutan CH3COOH 0,00312N
0901
,
0
0392
,
0
00353
,
0
0
=
=
L
L
=
a
Untuk larutan CH3COOH 0,00156N
1406
,
0
0392
,
0
00551
,
0
0
=
=
L
L
=
a
Penentuan Harga Ka larutan CH3COOH pada Setiap Konsentrasi
Langkah selanjutnya adalah menentukan harga Ka dengan rumus
1
c
K
2
-
=
a
sehingga diperoleh harga Ka larutan CH3COOH pada setiap konsentrasi.
Untuk CH3COOH 0,1 N
5793
,
4
K
log
10
x
2,6345
9839
,
0
000025921
,
0
0,0161
1
1)
0,1.(0,016
K
1
c
K
a
5
2
a
2
a
-
=
=
=
-
=
-
=
-
Untuk CH3COOH 0,05N
5675
,
4
K
log
10
x
2,7073
977
,
0
00002645
,
0
0,0230
1
30)
0,05.(0,02
K
1
c
K
a
5
-
2
a
2
a
-
=
=
=
-
=
-
=
Untuk CH3COOH 0,025N
5585
,
4
K
log
10
7636
,
2
9673
,
0
5
0000267322
,
0
0,0327
1
327)
0,025.(0,0
K
1
c
K
a
5
2
a
2
a
-
=
=
=
-
=
-
=
-
x
Untuk CH3COOH 0,0125N
5786
,
4
K
log
10
6385
,
2
9551
,
0
2
0000252001
,
0
0,0449
1
0449)
0,0125.(0,
K
1
c
K
a
5
2
a
2
a
-
=
=
=
-
=
-
=
-
x
Untuk CH3COOH 0,00625N
6032
,
4
K
log
10
2,4935x
0,9388
9
0,00002340
0,0612
1
,0612)
0,00625.(0
K
1
c
K
a
5
-
2
a
2
a
-
=
=
=
-
=
-
=
Untuk CH3COOH 0,00312N
5554
,
4
K
log
10
x
2,7836
9099
,
0
9
0000253281
,
0
0,0901
1
,0901)
0,00312.(0
K
1
c
K
a
5
-
2
a
2
a
-
=
=
=
-
=
-
=
Untuk CH3COOH 0,00156N
4451
,
4
K
log
10
x
3,5884
8594
,
0
4
0000308386
,
0
0,1406
1
,1406)
0,00156.(0
K
1
c
K
a
5
-
2
a
2
a
-
=
=
=
-
=
-
=
Penentuan C larutan CH3COOH pada setiap konsentrasi
Selanjutnya penentuan C dari masing-masing konsentrasi larutan CH3COOH
Untuk CH3COOH 0,1N
C = 0,01610,1
= 0,0127
Untuk CH3COOH 0,05N
C = 0,0230 0,05
= 0,0076
Untuk CH3COOH 0,025N
C = 0,0327 0,025
= 0,0045
Untuk CH3COOH 0,0125N
C = 0,0449 0,0125
= 0,0026
Untuk CH3COOH 0,00625N
C = 0,0612 0,00625
= 0,0015
Untuk CH3COOH 0,00312N
C = 0,0901 0,00312
= 0,0009
Untuk CH3COOH 0,00156N
C = 0,1406 0,00156
= 0,0006
Tabel 5. Data log Ka dan C
Log Ka
C
-4,5793
0,0127
-4,5675
0,0076
-4,5585
0,0045
-4,5786
0,0026
-4,6032
0,0015
-4,5554
0,0009
-4,4451
0,0006
Berdasarkan data mengenai log Ka dan C, maka diperoleh kurva hubungan antara log Ka dengan C.
Gambar 7. Kurva Hubungan Antara log Ka dengan C
Harga tetapan kesetimbangan termodinamik (K) merupakan fungsi dari Ka dan koefisien keaktifan dari ion-ionnya. Untuk larutan pada pengenceran tak hingga, koefisien keaktifan adalah 1, sehingga harga tetapan kesetimbangan sebenarnya dapat dinyatakan dengan rumus.
C
+
K
=
K
a
2
log
log
Berdasarkan kurva di atas, diperoleh persamaan garis y = -4,0538x 4,5378. Dari persamaan garis ini akan diperoleh hantaran molar tak hingga dari larutan CH3COONa, dimana harga tetapan kesetimbangan sebenarnya (K) diperoleh dari nilai intersep (b) atau (log K) yang sebesar -4,5378. Sehingga harga K yang diperoleh yaitu:
Log K = - 4,5378
K = 2,9x10-5
Nilai konstanta sebenarnya (termodinamik) dari CH3COOH sebenarnya yaitu 2,9 x 10-5, nilai K yang diperoleh dari praktikum ini berbeda dari harga Ka CH3COOH secara teoritis yaitu 1,8 x 10-5 karena beberapa factor kesalahan dalam praktikum seperti:
Faktor kesalahan di dalam pengamatan yang dilakukan praktikan.Faktor kesalahan alat pengukur hantaran (konduktometer).Faktor kesalahan dalam pengenceran.
SIMPULAN
Secara umum hantaran suatu larutan semakin meningkat dengan meningkatnya konsentrasi, sedangkan baik elektrolit lemah maupun elektrolit kuat, nilai hantaran molarnya akan meningkat dengan adanya pengenceran. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi berbanding lurus dengan hantaran dan berbanding terbalik dengan hantaran molar.Konstanta disosiasi dari CH3COOH pada masing-masing konsentrasi adalah:
Konsentrasi (N)
Konstanta Disosiasi (Ka)
0,10000
2,6345 x 10-5
0,05000
2,7073 x 10-5
0,02500
2,7636 x 10-5
0,01250
2,6385 x 10-5
0,00625
2,4935 x 10-5
0,00312
2,7836 x 10-5
0,00156
3,5884 x 10-5
Harga konstanta (sebenarnya) termodinamik asam asetat (CH3COOH) adalah 2,9 x 10-5.
DAFTAR PUSTAKA
Rahmi, N. 2014. Konduktometri. Retrieved 13 April 2015 dari: http://laporanterbaik.blogspot.com/2014/11/laporan-konduktometri.html
Retug, N dan Sastrawidana, I.D.K. 2004. Penuntun Praktikum Kimia Fisika. Singaraja: IKIP Negeri Singaraja.
Suardana, I.N dan Retug, N. 2003. Kimia Fisika III. Singaraja: IKIP Negeri Singaraja.