konduktometri
DESCRIPTION
fileTRANSCRIPT
KONDUKTOMETRI I
TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan daya hantar listrik suatu larutan.
ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
Alat yang digunakan:1. Konduktometri 6602. Elektroda emmension cell dengan konstanta cell 0,783. Magnetic stirer4. Gelass kimia 250 ml 2 buah, 100 ml 5 buah5. Pipet ukur 10 ml6. Labu ukur 100 ml, (2 buah)7. Pipet tetes8. Kaca arloji9. Corong10.Spatula
Bahan yang digunakan:1. KCl2. Larutan NaOH 0,1N3. Larutan HCl 0,1N
DASAR TEORI
Konduktometri merupakan salah satu cara elektroanalisa yang mengukur konduktivitas larutan dengan elektroda khusus. Konduktivitas berbanding terbalik tahanan listrik dalam larutan yaitu semakin besar tahanan listrik semakin kecil konduktivitas.
Konduktivitas mempunyai siemens per cm konduktivitas larutan kimia lazimnya berkisar antara 0,1-2000 mili siemens per cm (mS/cm). Kalau kedua elektroda direndam dalam larutan yang menandung ion-ion, maka akan mengalir arus listrik antara kedua eletroda tersebut, apabila terdapat beda tegangan listrik antara kedua elektroda tersebut.
Arus mengalir dari katoda yang bermuatan negatif ke anoda yang bermuatan positif. Sebagai pembawa arus adalah ion-ion dalam larutan. Selisih potensial antara kedua elektroda tersebut tidak boleh terlalu besar agar tidak terjadi elektrolisa.
Besarnya arus yang mengalir ditentukan oleh parameter-parameter tersebut:
1.Beda tegangan antara kedua elektroda
2.Konsentrasi ion-ion
3.Sifat ion seperti besarnya muatan, derajat disosiasi besarnya ion, kompleksasi dengan lain dan sebagainya
4.Suhu larutan
5.Luas permukaan masing-masing elektroda
6.Jarak antara katoda dan anoda
Semakin besar arus makin besar pila konduktivitas K luas permukaan elektroda dan jarak antara katoda dan anoda merupakan parameter yang tetap, karena parameter-parameter tersebut bergantung pada rancangan elektroda. Oleh karena itu, setiap elekroda mempunyai faktor tersendiri yang dimasukkan dalam perhitungan konduktivitas (cell constant K/cm).
Perubahan konduktivitas terhadap suhu berbeda-beda untuk setiap senyawa. Setiap senyawa mempunyai koefisien suhu. Hubungan antara konduktivitas (K) pada suhu 200C dengan konduktivitas (K) pada suhu n0C. Koefisien suhu bergantung pula pada konsentrasi zat. Koefisien suhu dapat ditentukan endiri dengan menggukur konduktivitas pada suhu 200C dan pada suhu yang lain (misalnya 300C).
Pemeliharaan Elektroda
Elektroda yang kering sebelum dipakai direndam sebentar dalam etanol lalu dibilas dengan air. Sehabis dipakai elektroda dibilas lagi dengan air lalu disimpan lagi dalam air. Elektroda yang akan disimpan untuk jangka waktu yang panjang harus dikeringkan lalu disimpan kering. Sekali-sekali elektroda perlu dilapis ulang dengan platinum (platinizing) sesuai dingin procedure dalam manual.
Secara berkala dan sehabis setiap kali platinizing elektroda perlu dikalibrasi ulang dengan larutan kalibrasi yang telah disediakan oleh metrohm, lasimnya dengan larutan kalibrasi KCl. Tetapan elektroda distel pada 1,0 x 1 di konduktometer, lalu koefisien suhu 2,0 untuk KCl 1 mol/liter.
PROSEDUR KERJA
Kalibrasi Konduktometer1. Memasang sek konduktivitas pada socket “Cond Cell” dengan socket
berwarna hitam2. Memasang resistance temometer pt-100 pada socket berwarna merah3. Menghidupkan alat konduktometer4. Mengecek harga konstanta cell pada elektrodaimmension cell,
dimasukkan harga 1,00 pada “cell const” dan menekan tombol x15. Memasukkan harga temperatur pada “temp” dengan menekan tombol
“temp”6. Memasukkan harga koef temp, untuk larutan KCl 1,95, sedangkan
untuk yang lain dapat dilihat pada tabel, jika tidak ada dalam tabel memasukkan harga 2
7. Menggunakan frekuensi 2 KHz (tombol tidak ditekan)8. Mengisi gelas kimia 50 ml KCl 1M dan memasukkan elektroda
kedalamnya9. Mengatur temperatur larutan KCl sesuai dengan tabel atau menekan
tombol “temp”10.Memasukkan harga K pada suhu larutan untuk menghitung konstanta
cell(K)K= K tabel pada temp t/(K) pengukuran
11.Mengkalibrasi telah selesai dan dicatat harga konduktivitas larutan KCl 1M
12.Menentukan konduktivitas larutan KCl 0,1M 0,05M (sesuai dengan perintah instruktur) dna membandingkan perhitungan konduktivitas secara teoritis dan menghitung persen kesalahan
Tabel Harga 0 Untuk Anion dan Kation
Kation 0 (S.cm2.mol-1) Anion 0 (S.cm2.mol-1)
H+
Na+
349,850,1
OH-Cl-
198,376,3
K+
NH4+
73,573,5
I-CH3COO-
C2O42-HCO3-
76,840,974,244,5
Tabel Harga K Untuk Penentuan Tetapan Sel
T(0C) Ktabel (mS/cm) T(0C) Ktabel (mS/cm)0101520212223
7,159,3310,4811,6711,9112,1512,39
24252627282930
12,6412,8813,1313,3713,6213,8714,12
EVALUASI
Untuk menghitung konsentrasi larutan NaOH digunakan persamaan:
V1C1 = V2C2
Dimana :
V1 : Volume larutan HCl
V2 : Volume larutan NaOH
C1 : KonsentrasiLarutan HCl
C2 : Konsentrasi larutan NaOH
CATATAN:
Elektroda dipasang sebelum alat konduktometer dihidupkan dan rendam elektroda dengan aquadest sebelum digunakan.
Sedangkan titik ekivalen ditentukan dari kurva yang diperoleh dengan cara:
1. Menarik garis pada kedua sisi kurva sehingga diperoleh titik potong, titik potong merupakan titik ekivalen
2. Dari titik awal kurva hingga titik potong merupakan jumlah volume yang diperlukan titrasi.
Tabel 1. Konduktivitas Larutan KCl Untuk Kalibrasi
Temperatur (0C)Konsentrasi
1(mol/liter) 0,1(mol/liter) 0,001 (mol/liter)010152025
65,4183,1992,54102,05111,90
7,159,3310,4911,6712,88
0,7761,0211,1471,2781,4134
Contoh perhitungan konduktansi secara teoritis
Misal : Larutan yang diukur KCl dibuat dengan konsentrasi 0,9996 M, konduktansi terukur pada alat= 132,1 mS/cm.
0K+= 73,5(S.Cm2.mol-1)
0Cl-=76,3(S.Cm2.mol-1)
Rumus :
L= 0=S.Cm2.mol-1.conc mol.Liter-1/1000 cm3/liter
LK+ = 73,5 S.Cm2.mol-1.0,9996 mol.liter-1/1000 cm3.liter-1
= 0,07347 S.cm-1=73,47 mS/cm
LCl- = 76,3 cm2.mol-1.0,9996 mol/liter-1/1000 cm3.liter-1
= 0,07627 S.cm-1=76,27 mS/cm
LKCl = 73,47 + 76,27 = 149,74 mS/cm
%kesalahan = (149,74 – 132,1)/149,74 x 100% = 11,78%
DATA PENGAMATAN
No Nama Sampel Temperature (0C)
Konduktor
1. KCl 0,1 M 29,7 14,24 mS/cm2. HCl 1 M 30,8 19,99 mS/cm3. Aqua Vit Cup 31,0 0,20 mS/cm4. Aqua Alfa Cup 30,3 0,13 mS/cm
PERHITUNGAN
Mencari gram larutan KCl 0,1 M, 100 mlDik: V = 100 ml M = 0,1 mmol/ml BM = 74,5510 mgr/mmolDit : Gram KCl...?Jawab:Gram = M.V.BM
0,1 mmol/ml . 100 ml . 74,5510 mgr/mmol = 745,51 mgr = 0,74551 gram
Mencari volume larutan HCl 1M, 100 ml
Dik : = 1,18 gr/ml
% = 36% BM = 36,46 gr/mol M2 = 1 mmol/ml V2 = 100 mlDit : V1 HCL...?Jawab:
M1 =
=
= 11,9616 mol/liter
M1.V1 = M2.V2
11,9616 mmol/ml . V1 = 1 mmol/ml . 100 ml V1 = 0,1196 ml
Perhitungan Dari Data Pengamatan :KCl 0,1M
Dik : T = 29,80C 300C
Maka harga Ktabel = 14,12 mS/cm K (pengukuran) = 12,5 mS/cm Konstanta pada elektroda = 0,76
Dit : K (konstanta cell)...?Jawab :
K =
=
= 1,12
Maka, % kesalahan = x 100%
= x 100%
= 72,36%
Mencari Konduktansi Secara Teoritis
1. KCl 0,1M
Dik : 0 K+ = 73,5 (S.cm2.mol-1)
0 Cl- = 76,3 (S.cm2.mol-1)
Conc mol = 0,1 mol/literKonduktansi pada alat = 14,24 mS/cm
Dit : L (konduktansi)...?Jawab :
L = 0 = S.cm2.mol-1 . conc mol.liter-1 / 1000 cm3.liter-1
LK+ = 73,5 S.cm2.mol-1 . 0,1 mol.liter-1 / 1000 cm3.liter-1
= 0,00753 S.cm-1
= 7,35 mS/cm
L = 0 = S.cm2.mol-1 . conc mol.liter-1 / 1000 cm3.liter-1
LCl- = 76,3 S.cm2.mol-1 . 0,1 mol.liter-1 / 1000 cm3.liter-1
= 0,00763 S.cm-1
= 7,63 mS/cm
LKCl = (7,35+7,63) mS/cm = 14,98 mS/cm
Maka, % kesalahan = x 100%
= x 100%
= 4,94%
2. HCl 1M
Dik : 0 H+ = 349,8 (S.cm2.mol-1)
0 Cl- = 76,3 (S.cm2.mol-1)
Conc mol = 1 mol/literKonduktansi pada alat = 19,99 mS/cm
Dit : L (konduktasi)...?Jawab:
L = 0 = S.cm2.mol-1 . conc mol.liter-1 / 1000 cm3.liter-1
LH+ = 349,8 S.cm2.mol-1 . 1 mol.liter-1 / 1000 cm3.liter-1
= 0,3498 S/cm = 349,8 mS/cm
L = 0 = S.cm2.mol-1 . conc mol.liter-1 / 1000 cm3.liter-1
LCl- = 76,3 S.cm2.mol-1 . 1 mol.liter-1 / 1000 cm3.liter-1
= 0,00763 S/cm =7,63 mS/cm
LHCl = (349,8+7,63) mS/cm = 357,43 mS/cm
Maka, % kesalahan = x 100%
= x 100%
= 94,40%
ANALISA PERCOBAAN
Pada percobaan kali ini, sel konduktansi dibilas dengan aquadest agar alat yang digunakan bebas dari ion-ion yang mengganggu serta untuk menentralkan alat sehingga tidak dipengaruhi oleh pengukuran sebelumnya.
Pada percobaan kali ini, dilakukan penentuan k dengan menggunakan larutan KCl 100 ml,0,1 M. Sehingga didapatkan suhunya 29,8°C dan dengan suhu telah diketahui kita juga mendapatkan Ktetap = 14,12 mS/cm, dan Kpengukuran = 12,5 mS/cm. Setelah ini didapatkan 0,76 mS/cm secara teori, 0,21 mS/cm secara praktek. Dan setelah mendapatkan perhitungan secara teori dan praktek, maka kita dapat menentukan persen kesalahan dari percobaan yang dilakukan dan didapatkan nilainya sebesar 72,36%.
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan pada konduktometer dapat disimpulkan yaitu:
- Konduktometri yaitu satu cara elektroanalisa yang dapat mengukur konduktivitas larutan dengan elektroda khusus.
- Harga K massing-masing larutan yaitu:
1. KCl 0,1M = 14,98 mS/cm
2. HCl 1M = 357,43 mS/cm
- % kesalahan konduktansi pada masing-masing larutan :
1. KCl 0,1M = 4,94%
2. HCl 1M = 94,40%
Pada persen kesalahan HCl didapatkan 94,40% hal ini terjadi karena HCl yang dipakai mungkin mengalami kontaminasi.
DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet. 2014. Penuntun praktikum Instrumen dan Teknik Pengukuran. Palembang. Polsri
http://serbamurni.blogspot.com/2012/10/konduktometri.html
GAMBAR ALAT
Konduktometer
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUKURAN
“Konduktometri I”
DISUSUN :
KELOMPOK I (SATU)
NAMA ANGGOTA : Ahmadan Yusuf A. (061330401052)
Deviana Aditya Putri (061330401054)
Dian Febrianti P. (061330401056)
Kurnia Aini (061330401059)
Putri Inggit Istiqomah (061330401064)
Runi Bella Vis Kurnia (061330401069)
Victor Alberto V. (061330401072)
KELAS : 2KF
INSTRUKTUR : Ir. Hj. Rusdianasari, M.Si
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYATEKNIK KIMIA
TAHUN AJARAN 2014/2015