komunitas vespa di kota makassar (studi tentang gaya hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai...

102
Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) SKRIPSI DI Ajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pada Jurusan Antropologi OLEH : SAIFULLAH ISMAIL E511 09 266 JURUSAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014

Upload: trinhnga

Post on 03-May-2019

290 views

Category:

Documents


26 download

TRANSCRIPT

Page 1: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Komunitas Vespa Di Kota Makassar

(Studi Tentang Gaya Hidup)

SKRIPSI

DI Ajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pada

Jurusan Antropologi

OLEH :

SAIFULLAH ISMAIL

E511 09 266

JURUSAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2014

Page 2: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

HALAMAN JUDUL

“Komunitas Vespa Di Kota Makassar”

(Studi Tentang Gaya Hidup)

Oleh :

SAIFULLAH ISMAIL

E511 09 266

SKRIPSI

DI Ajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana

Pada Jurusan Antropologi

JURUSAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2014

Page 3: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi : Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya

Hidup)

Nama : SAIFULLAH ISMAIL

NIM : E511 09 266

Jurusan : Antropologi

Program Studi : Antropologi Sosial

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Muh. Yamin Sani, M.S. Prof. Dr. H. Pawennari Hijjang,MA

NIP. 19501125 1980031 001 NIP.19591231 198609 1 002

Mengetahui :

Ketua Jurusan Antropologi

Fisip Unhas

Dr. Munsi Lampe, MA

NIP. 19561227198612001

Page 4: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

HALAMAN PENERIMAAN

Telah diterima oleh panitia ujian skripsi Jurusan Antropologi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar, pada hari Senin,

tanggal 17 Maret 2014 dan memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

(S1).

Makassar, 17 Maret 2014

Panitia Ujian

Ketua : Prof. Dr. Muh. Yamin Sani, M.S. (...…………………..…..)

Sekretaris : Dr. Ansar Arifin, M.S. (………………………..)

Anggota : 1. Prof. Dr. H. Pawennari Hijjang, MA (………………………..)

2. Dr. Muhammad Basir, MA (………………………..)

3. Safriadi, S.IP, M.Si (………………………..)

Page 5: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

KATA PENGANTAR

“Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT, karena

berkat taufiq dan kehadirat-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skripsi ini dengan judul “Komunitas Vespa Di Kota Makassar” (Studi Tentang

Gaya Hidup). Penulis menyusun skripsi ini sebagai karya ilmiah yang merupakan

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada program Strata-1 Universitas

Hasanuddin.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan suatu karya ilmiah

tidaklah mudah, oleh karena itu tidak tertutup kemungkinan dalam penyusunan

skripsi ini terdapat kekurangan dan kekhilafan dalam penulisannya, sehingga

penulis sangat mengharapkan masukan dan saran, kritikan yang bersifat

membangun guna kesempurnaan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari berbagai

rintangan, mulai dari pengumpulan literatur, pengumpulan data sampai pada

pengolahan data maupun dalam tahap penulisan. Namun dengan kesabaran dan

ketekunan yang dilandasi dengan rasa tanggung jawab selaku mahasiswa dan juga

bantuan dari berbagai pihak, baik material maupun moril. Olehnya itu dalam

kesempatan ini izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada:

Page 6: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

1. Bapak Prof. Dr. dr. Idrus Paturusi, Sp.Bo Selaku Rektor Universitas

Hasanuddin

2. Prof. Dr. Hamka Naping, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu

Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin beserta seluruh stafnya.

3. Dr. Munsi Lampe, MA, selaku Ketua Jurusan Antropologi FISIP UNHAS

beserta seluruh stafnya.

4. Prof. Dr. Muh. Yamin Sani, M.S. selaku pembimbing I dan Prof. Dr. H.

Pawennari Hijjang,MA selaku pembimbing II yang telah mendorong,

membantu dan mengarahkan penulis hingga menyelesaikan skripsi ini.

5. Dr. Ansar Arifin, M.S, Dr. Muhammad Basir, MA, Safriadi, S.IP, M.Si

selaku Dosen penguji yang telah memberikan banyak masukan kepada

penulis demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Pimpinan Fakultas, Dosen FISIP UNHAS yang pernah memberikan ilmu

dan bantuannya kepada penulis serta Staf pegawai di lingkungan FISIP

UNHAS.

7. Kedua orang tuaku yang tercinta, Muhammad Ismail dan Nahrah yang telah

memberi Motivasi, dukungan dan pengorbanan yang tiada hentinya kalian

berikan. Semoga semua kasih sayang dan perhatian yang telah di berikan

kepada penulis akan di balas oleh Allah SWT. Keselamatan dunia akhirat

semoga selalu untukmu dan Allah SWT selalu menjaga kalian.

8. Syaharuddin, ST selaku wali bagi penulis selama berada di Makassar,

pengorbanan materi dan bimbinganmu semoga di balas oleh Allah SWT.

9. Saudara seperjuanganku Angkatan 09 Antropologi FISIP UNHAS yang

sangat saya banggakan, Tamada, Arnold, Hamzah, Nuhunk, Arfin, Yaya’,

Page 7: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Udin, Ajat, Ekha, Indah, Fatma, Dyan, Nurul, Ayu, Uchi, dan Iin. Orang-

orang yang sangat berpengaruh selama penulis kuliah di jurusan

Antropologi.

10. Akhmad Noprianto Asiles untuk segala bantuannya mulai dari mengantar

penulis untuk melakukan wawancara pada event komunitas Vespa di

Kabupaten Bulukumba sampai harus di guyur hujan deras.

11. Taufik Rahman yang telah bersedia memberikan jaringan wifi dan kopi

gratis dan sesekali makanan kecil di tengah malam di markasnya hingga

penulis lebih mudah memperoleh informasi yang di butuhkan dari internet.

12. Usman Amin yang senantiasa meminjamkan kendaraan dan mengantar

penulis ke kampus selama proses revisi skripsi ini.

13. Abd. Razak Dachri dengan segala bantuan dan masukan yang berbobot

dalam penyusunan skripsi ini.

14. Suharni yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

15. Teman-teman Posko KKN UNHAS GEL. 82 Desa Maddenra, kec. Kulo,

Kab. Sidrap.

16. M. Ali Mustafa, Syamsuddin selaku ketua dan sekertaris Makassar Vespa

Club (MVC) yang telah banyak memberikan informasi kepada penulis.

17. Seluruh Informan yang dilibatkan oleh penulis, terima kasih atas waktu dan

bantuan serta dukungan yang diberikan dalam proses penelitian.

18. Seluruh keluarga, rekan, dan sahabat yang kesemuanya yang tidak bisa

disebutkan namanya satu persatu, yang telah banyak membantu dalam

penyelesaian studi penulis.

Page 8: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Dengan selesainya skripsi ini semoga dapat berguna dan bermanfaat

terutama bagi penulis maupun pada pembaca Insya Allah. Semoga Allah swt

memberikan karuniaNya kepada Bapak, Ibu serta Saudara(i) atas segala

bantuannya kepada Penulis, Amin Ya Rabbal Alamin.

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, 17 Maret 2014

SAIFULLAH ISMAIL

Page 9: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

ABSTRAK

SAIFULLAH ISMAIL, E511 09 266, Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin. Dengan judul Skripsi

“Komunitas Vespa Di Kota Makassar” (Studi Tentang Gaya Hidup)”

dibawah bimbingan Prof. Dr. Muh. Yamin Sani, M.S dan Prof. Dr. H.

Pawennari Hijjang, MA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang gaya hidup, makna

kebebasan berekspresi, solidaritas sosial yang berkembang, dan mendeskripsikan

bagaimana anak vespa menanggapi pandangan masyarakat yang sering

mengidentikkan komunitas vespa di kota Makassar dengan hal-hal yang negative .

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian seperti perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan deskripsi

dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah

dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. (Maleong, 2006) Seperti halnya

yang akan dilakukan oleh penulis yaitu mendeskripsikan atau membuat suatu

penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang

solidaritas pada Komunitas Vespa di kota Makassar.

Gaya hidup komunitas vespa lebih berorientasi pada kebebasan. Ekspresi

gaya hidup komunitas vespa ditampilkan melalui penampilan para Scooterist,

seperti cara berpakaian, model rambut, gaya berbicara, dan kebiasaan yang

tampak dari para Scooterist serta model vespa yang mereka tunggangi. Pandangan

Negatif masyarakat terhadap Komunitas Vespa di anggap sangat wajar karna

masyarakat belum tahu dan mengenal persis apa, bagaimana dan mengapa anak-

anak Komunitas Vespa memaknai arti seni, memaknai arti kebebasan berekspresi

yang sesungguhnya. Kebebasan Berekspresi anak Vespa kerap di anggap

berlebihan sehingga masyarakat memandang perilaku mereka menyimpang,

padahal sebenarnya masyarakat belum tau bagaimana cara anak Vespa

menuangkan ekspresinya. bahwa anak Vespa hanya ingin sedikit di hargai dan di

terima di tengah-tengah masyarakat umum. Karena sangat tidak adil jika

Page 10: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

memandang orang sebelah mata hanya karna gaya hidup mereka. Mereka

memiliki cara tersendiri mengartikan kehidupan, sama halnya seperti masyarakat

pada umumnya.

Page 11: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. ii

HALAMAN PENERIMAAN .............................................................................. iii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 5

1. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5

2. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6

D. Kerangka Pemikiran............................................................................ 6

E. Metode Penelitian ............................................................................... 17

1. Jenis Penelitian ............................................................................. 17

2. PenentuanLokasi Penelitian ......................................................... 18

3. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 18

4. Teknik Penentuan Informan ......................................................... 19

5. Jenis Dan Analisis Data ................................................................ 19

F. Sistematika Penulisan ......................................................................... 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Komunitas .......................................................................................... 21

B. Sejarah Vespa ..................................................................................... 25

C. Gaya Hidup ......................................................................................... 26

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI

A. Gambaran Umum Komunitas Vespa ............................................... 43

B. Gaya Hidup Komunitas Vespa Yang Unik ...................................... 48

C. Aktivitas Komunitas Vespa .............................................................. 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gaya Hidup Komunitas Vespa ......................................................... 52

A.1. Gaya Hidup Komunitas Vespa ................................................. 52

Page 12: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

A.2. Ciri Khas Komunitas Vespa ...................................................... 58

B. Kebebasan Berekspresi ..................................................................... 66

C. Solidaritas Komunitas Vespa ............................................................ 69

C.1. Kebersamaan Komunitas Vespa ................................................ 70

C.2. Persaudaraan Komunitas Vespa ................................................ 71

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 79

B. Saran .................................................................................................. 81

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 83

LAMPIRAN ........................................................................................................ 85

Page 13: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan kapitalisme global yang semakin kuat telah menuntut sosio-

cultur bangsa ini, khususnya di kota besar seperti Makassar untuk terus membuat

citra akan penampilan yang dianggap modern dan fashionable. Jaman sekarang

gaya adalah segalanya, orang tidak lagi mementingkan nilai-guna suatu barang.

Namun, yang menjadi prioritas adalah status sosial dan prestise yang akan didapat

dari barang tersebut. Gaya konsumerispun melebur antara kebutuhan dan

keinginan, hal ini seperti yang terlihat dalam dunia style transportasi sekarang.

Orang lebih suka menggunakan motor dengan style transportasi yang mewah dari

pada hanya menggunakan motor yang biasa. Orang memilih motor dengan style

transportasi yang mewah bukan karena kebutuhan sebagai alat transportasi,

melainkan identitas borjuasi yang melekat pada kendaraan tersebut. Berkaitan

dengan fenomena di atas, penulis menemukan suatu bentuk fenomena lain tentang

style transportasi yang berseberangan.

Teknologi yang semakin canggih dan modern telah begitu terasa

dampaknya bagi kelangsungan hidup manusia. Kini manusia seolah-olah telah

hidup dalam suatu ruang hiperealitas. Terlebih saat teknologi informasi dan

komunikasi memegang kendali dalam tatanan masyarakat ini, dunia bagaikan

sebuah desa kecil. Sistem kapitalisme global pun telah menjadi kekuatan para

pemilik modal dan telah mendominasi tidak hanya secara fisik, namun telah

menjangkit ke setiap nilai-nilai sosial, dalam intelektual atau pun moral.

Page 14: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Kapitalisme telah menggiring manusia untuk hidup dalam kesenangan

dan kemewahan. Gaya hidup hedonis pun menjadi hal yang wajar bahkan trend

dalam kehidupan sekarang. Gaya konsumerispun melebur antara kebutuhan dan

keinginan, hal ini seperti yang terlihat dalam dunia style transportasi sekarang.

Orang lebih suka menggunakan motor dengan style transportasi yang mewah dari

pada hanya menggunakan motor yang biasa

Perkembangan teknologi yang semakin pesat menjadikan manusia terus

mengalami ketergantungan. Manusia tidak terbayangkan jika sekarang kehilangan

mesin-mesin teknologi tersebut, peradaban manusia seakan punah. Pengaruh

sistem kapitalisme menjadikan teknologi yang dahulu lebih dilihat dari segi

kemanfaatannya, namun sekarang yang paling dominan adalah segi luar atau

penampilan dan prestise. Orang lebih bangga mengendarai motor bermerk Harley

Davidson dari pada motor bermerk Vespa. Sekalipun bila dilihat dalam segi

kemanfaatan sebenarnya sama-sama kendaraan transportasi, namun orang lebih

mementingkan prestise, citra dan penampilannya. Itu semua adalah bentuk

hegemoni dari sistem kapitalisme global yang telah begitu menghasut manusia

menjadikan sebuah kesadaran palsu.

Bila kita amati kota-kota di Indonesia, lebih-lebih kota besar seperti

Makassar, Jakarta, Surabaya dan lainnya, fenomena seperti di atas telah menjadi

gaya hidup individu dalam kehidupan sosialnya. Orang-orang membeli barang

bukan atas dasar kebutuhan namun lebih karena untuk mendongkrak status

sosialnya, karena citra dan kesenangan belaka. Fenomena tersebut muncul dari

fashion dan style transportasi pada komunitas Vespa. Berbeda dari Komunitas

Page 15: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

motor lain yang suka menunjukkan akan kemewahannya, namun pada komunitas

Vespa sebagian besar anak Vespa lebih menunjukkan kegembelan motornya.

Kemunculan komunitas Vespa khususnya pada lingkup Kota Makassar,

dilatar belakangi oleh kebosanan mode era kontemporer sekarang yang

didominasi oleh fashion dan style transportasi kelas atas, dan Komunitas Vespa

ternyata menjadikan gaya alternatif mereka menjadi gaya tanding (counter style)

terhadap budaya mainstream yang begitu materialistis.

Musik Reggae, baju kusut, penampilan apa adanya, pemandangan yang

kerap kita lihat dari keseharian anak-anak Vespa, atau lebih akrab dengan sebutan

Scooterist. Vespa yang dianggap motor tua produk negerinya klub sepak bola

Juventus ( Italy ) itu malah kerap di cari oleh sebagian pecinta motor tua ini,

bahkan sampai rela mengeluarkan biaya yang tidak sedikit jika ada vespa yang

memiliki nilai atau berumur tua.

Komunitas vespa bukan monopoli suatu kaum. Tua, muda, pejabat,

penganggur, kaya, miskin semua ada di dalamnya. Mereka memiliki jiwa yang

bebas, mereka memiliki jiwa kekerabatan yang tinggi, mereka memiliki jiwa yang

merdeka, tak jarang komunitas ini menggelar event untuk saling berbagi.

Menariknya secara personal, sebagian dari anak-anak vespa ternyata lahir

dari keluarga yang punya status sosial tinggi, tapi ironisnya mereka terlihat seperti

anak jalanan yang tidak terurus, berpenampilan apa-adanya. Disatu sisi mereka

memiliki nilai solidaritas yang tinggi, mereka bukan tidak memikirkan masa

depan seperti yang di fikirkan masyarakat luas pada umumnya.

Page 16: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Berawal dari saling bertukar informasi di antara penggemar vespa,

kemudian terbentuk suatu komunitas yang tidak menonjolkan ego individu, tetapi

lebih untuk membentuk persaudaraan dalam satu komunitas guna mempererat tali

persaudaraan antara sesama penggemar Vespa. Ketertarikan seseorang bergabung

dalam suatu komunitas merupakan pilihan hidupnya, yang kemudian menjadi

bagian dari gaya hidup seseorang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui lebih mendalam pola gaya hidup komunitas vespa, bagaimana

solidaritas sosial yang berkembang dalam komunitas ini, kemudian menemukan

orientasi nilai yang terkandung di dalam pola gaya hidup dan solidaritas di dalam

komunitas vespa.

Gaya hidup komunitas vespa lebih berorientasi pada kebebasan Ekspresi,

gaya hidup komunitas vespa ditampilkan melalui penampilan para Scooterist,

seperti cara berpakaian, gaya rambut, gaya berbicara, dan kebiasaan yang tampak

dari para scooterist serta model vespa yang mereka tunggangi. Solidaritas dalam

komunitas vespa sangatlah kuat karna pada komunitas vespa semua sama tidak

ada yang di beda-bedakan, tua dan muda, miskin dan kaya. Rasa solidaritas

terhadap sesama Scooterist diwujudkan dalam kesetiakawanan yang erat dalam

komunitas vespa. Kesetiakawanan ini kemudian diwujudkan para Scooterist

dengan perilaku yang selalu peduli terhadap sesama Scooterist.

Maraknya komunitas Vespa di kota kota besar menggambarkan bahwa

Vespa memang di minati oleh banyak kalangan. Disisi lain masyarakat kadang

punya pandangan negatif terhadap anak-anak komunitas Vespa, mereka

menganggap anak-anak Vespa kurang kerjaan, tidak sopan dalam berpakaian dan

seabrek image negatif lainnya yang dialamatkan ke komunitas Vespa, padahal

Page 17: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

mereka yang berpandangan negative itu belum mengetahui secara mendalam

tentang komunitas Vespa tersebut .

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti masalah

tentang “Komunitas Vespa Di Kota Makassar” (Studi Tentang Gaya Hidup)

khususnya pada Komunitas Vespa yang biasanya berkumpul di depan Monumen

Mandala Jalan Jenderal Sudirman, Makassar. Dimana tempat tersebut menjadi

tempat berkumpulnya para Pecinta Vespa (Komunitas Vespa) yang ada di kota

makassar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka

penulis membatasi dan memfokuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana gaya hidup komunitas vespa di kota Makassar?

2. Bagaimana Komunitas Vespa memaknai solidaritas dan kebebasan

berekspresi?

3. Bagaimana Komunitas Vespa menanggapi masyarakat yang

berpandangan negatif?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan perumusan masalah pokok kajian

antara lain sebagai berikut :

a. Mendeskripsikan tentang gaya hidup komunitas vespa di kota Makassar.

b. Mendeskripsikan makna kebebasan berekspresi komunitas vespa.

Page 18: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

c. Mendeskripsikan bagaimana solidaritas sosial yang berkembang dalam

komunitas vespa di kota Makassar.

d. Mendeskripsikan Bagaimana komunitas vespa menanggapi pandangan

masyarakat yang sering diidentikan dengan hal-hal yang negative.

2. Manfaat Penelitian

Dari tujuan penelitian di atas maka hasil penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat antara lain untuk :

a. Penelitian ini diharapkan dapat mengubah paradigma masyarakat tentang

komunitas vespa.

b. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siapa saja yang ingin

melakukan penelitian selanjutnya tentang Komunitas Vespa.

c. Penelitian ini dapat digunakan sebagai wacana alternatif tentang gaya

hidup dan solidaritas pada Komunitas Vespa dan sebagai bahan kajian

akademis dalam ilmu-ilmu sosial terutama di bidang antropologi social,

juga sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan studi di

Jurusan Antropologi.

D. Kerangka Pemikiran

Suatu hal yang seringkali di anggap lama, di asosiasikan dengan masa

lampau yang jauh yang di anggap tidak berlaku lagi untuk masa kini, bisa muncul

lagi dalam sosok yang mungkin telah mengalami revisi, modifikasi, atau

rekonstruksi menurut Stanley Barrett, (Achmad Fedyani Saifuddin. 2006:3)

Solidaritas pada Komunitas Vespa termasuk dalam suatu kelompok Kohesif

di mana adanya hubungan erat antar anggota dalam suatu kelompok seperti yang

Page 19: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

di kemukakan oleh (Sarlito wirawan S, 2001:6) dalam bukunya Psikologi Sosial:

Psikologi Kelompok Dan Psikologi Terapan.

Banyak yang beranggapan bahwa anak Vespa itu identik dengan hal-hal

negative, orang awamlah yang beranggapan negative terhadap mereka. Mereka

seperti kurang kerjaan, kesannya juga tidak terurus, tetapi mereka juga punya

kelebihan, seperti orang pada umumnya yang mempunyai kelebihan dan

kekurangan, akan tetapi bagi masyarakat yang belum mengetahui lebih dalam

tentang komunitas vespa seperti apa akan tetap saja menganggap anak vespa

identik dengan hal-hal negative.

Untuk usaha menepis pandangan negatif itu memang tidak mudah, semua

kembali ke individu masing-masing, karena di komunitas Vespa tidak mengenal

aturan ataupun undang-undang yang mengikat, disini orang-orang bebas dalam

artian mereka tidak mau dikekang oleh aturan aturan yang mengikat. Kebebasan

yang di maksudkan di sini bukan berarti kebebasan yang negative, kebebasan

yang di maksudkan disini adalah bebas dalam artian bebas mengeluarkan

pendapat, kebebasan berekspresi, bebas tanpa aturan aturan yang biasa ada pada

komunitas bikers lainnya.

1. Komunitas

Komunitas berasal dari bahasa latin communis yang berasal dari kata dasar

comunis, artinya adalah masyarakat atau public atau orang banyak. Dalam ilmu

sosial, komunitas adalah kelompok orang yang saling berinteraksi dalam tempat

tertentu. Komunitas adalah suatu perkumpulan orang yang terdirii dari beberapa

manusia, yang dibuat oleh manusia dan memiliki nilai nilai atau aturan aturan

Page 20: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

yang akan kembali kepada anggota anggota komunitas tersebut. Para komunity

biasanya erat dengan kekerabatan, persaudaraan, brotherhood ( solidarisme ).

Komunitas merupakan kelompok sosial terdiri atas beberapa orang yang

menyatukan diri karena mempunyai kesamaan dalam banyak hal. Misalnya,

kebutuhan, kepercayaan, maksud, minat, bakat, hobi, dan kesamaan lain, sehingga

mereka merasa nyaman ketika menyatukan diri karena merasa ada teman dalam

hal yang sama. Sekalipun hal itu dianggap unik bahkan, ganjil oleh orang lain.

Komunitas dibagi menjadi dua yaitu, komunitas offline dan komunitas

online. Komunitas online adalah merupakan komunitas yang disatukan oleh

kesamaan pekerjaan, kesamaan hoby, kesamaan factor penyatu lainnya.

Komunitas dibentuk bukan tanpa tujuan. Bisa tujuan jangka pendek, menengah,

atau jangka panjang. Beberapa tujuan dibentuknya komunitas yang layak

diketahui adalah sebagai berikut.

a. Menetapkan tujuan

Komunitas muncul ketika manusia itu membutuhkan kehidupan yang layak,

untuk menciptakan suatu komunitas yang baik, mereka harus mengetahui untuk

apa komunitas tersebut didirikan, dan untuk siapa komunitas itu didirikan.

b. Menciptakan tempat berkumpul yang nyaman

Dimana setiap individu saling bertemu, bertukar pendapat, saling bercerita

tentang masalah masalah yang mereka alami, dengan adanya saling rasa

kepercayaan tersebut akan menimbulkan suatu rasa kekeluargaan yang hinggap di

setiap individu.

c. Menyalurkan hobi

Page 21: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Kehidupan manusia tidak lepas dari yang namanya hobi atau biasa disebut

dengan kesukaan masing masing person. Disinilah funsi diciptakannya suatu

komunitas, dimana tempat mereka yang mempunyai hoby yang sama berkumpul,

membicarakan sesuai hoby hoby mereka.

d. Menciptakan keluarga yang baru

Manusia tidak dapat berdiri sendiri, dalam artian manusia tidak bisa hidup

tanpa orang lain, manusia membutuhkan orang lain dalam pengaplikasiannya

terhadap kehidupan. Dalam hal ini, komunitas bertujuan agar setiap individu

memiliki rasa kepemilikan bersama dengan cara kekeluargaan, sehingga secara

tidak disadari kelompok tersebut memiliki keluarga yang berbeda dari keluarga

kandung.

e. Media Ekspresi Jati Diri

Komunitas sebagai tempat berkumpul juga bisa dijadikan salah satu media

untuk menunjukan jati diri. Secara psikologi, perilaku pencarian jati diri mayoritas

dilakukan oleh remaja. Tak heran jika mereka lebih sering bergabung dengan

komunitas atau teman-teman yang mempunyai kesamaan, baik bentuk

komunitasnya legal, ilegal, baik, dan buruk.

2. Sejarah Lahirnya Motor Vespa

Piaggio didirikan di Genoa, Italia pada tahun 1884 oleh Rinaldo Piaggio.

Pada Perang Dunia I, perusahaannya memproduksi Pesawat Terbang dan Kapal

Laut. Pada akhir Perang Dunia II, pabrik Piaggio dibom oleh pesawat sekutu.

Setelah perang usai, Enrico Piaggio mengambil alih Piaggio dari ayahnya

(Rinaldo Piaggio) dan mulai memproduksi Vespa, kendaraan roda dua yang mirip

dengan Lebah. Dan Pada tahun 1949 Vespa di produksi secara massal.

Page 22: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Vespa adalah merek sepeda motor jenis skuter yang berasal dari Italia.

Perusahaan induk dari Vespa, adalah Piaggio. Pada awal kedatangannya Vespa

mempunyai saingan berat skuterLambretta, sekarang otomatis Vespa sebagai

motor skuter konvensional tidak mempunyai saingan lagi.

Vespa juga termasuk transportasi yang ekonomis, karena harganya yang

relatif murah tapi tetap berkualitas, akan tetapi semakin tua tahun pembuatan

vespa tersebut, semakin mahal pula harga vespa tersebut. Kisaran harga vespa

mencapai kurang lebih 4-5 jutaan itu belum termasuk jenis vespa yang antic atau

vespa yang berumur lebih tua.

Vespa antik biasanya mengedepankan keantikan atau keelokan vespa

tersebut, baik secara fisik maupun mesin. Sedangkan vespa extreme berbeda

dengan vespa antic, mereka mengedepankan sesuai dengan apa yang hati mereka

inginkan, ada yang berbentuk mobil, adapula yang berbentuk seperti barang yang

tidak layak dipakai, tapi bagi mereka itu adalah kreasi mereka dan tidak

mengambil dari pemikiran orang lain

Sejarah Vespa di Indonesia

“Demam Vespa” di tanah air sangat di pengaruhi oleh “Vespa Congo”.

Vespa diberikan sebagai Penghargaan oleh Pemerintah Indonesiaterhadap

Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang bertugas di Congosaat itu. Menurut

beberapa narasumber, setelah banyak Vespa Congo berkeliaran di jalanan,

mulailah Vespa menjadi salah satu pilihan kendaraan roda dua di Indonesia.

Importir lokal turut mendukung perkembangan Vespa di tanah air.

Sampai saat ini sudah puluhan varian Vespa yang mampir di Indonesia. Dari

yang paling tua hingga yang paling baru ada di Indonesia. Sampai saat ini

Page 23: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Indonesia mungkin masih bisa disebut sebagai surganya Vespa. Maraknya ekspor

Vespa, sedikit banyak mengurangi populasi Vespa di Indonesia.

3. Komunitas Vespa

Kemunculan komunitas Vespa khususnya pada lingkup Kota Makassar,

dilatar belakangi oleh kebosanan mode era kontemporer sekarang yang

didominasi oleh fashion dan style transportasi kelas atas, dan Komunitas Vespa

ternyata menjadikan gaya alternatif mereka menjadi gaya tanding (counter style)

terhadap budaya mainstream yang begitu materialistis.

Pada Komunitas Vespa tidak ada pengkelasan, semua sama, berbagi rasa

bersama, suka, duka, susah, senang mereka merasakan pahitnya hidup secara

kebersamaan, menepis ego, membuang pemikiran – pemikiran yang bertentangan

dengan rasa kebersamaan. Menyoal masalah anak Vespa erat kaitannya dengan

drugs atau alcohol ( Minuman keras ), mereka tidak menampik, hanya orang

awamlah yang beranggapan negative terhadap mereka.

Mereka seperti kurang kerjaan, kesannya juga tidak rapih, lihat motornya

saja banyak sampahnya, tetapi mereka punya sesuatu yang lebih, seperti seseorang

yang mempunyai kelebihan dan kekurangan, mungkin anggapan negatif terhadap

komunitas ini bisa di maklumkan, terlihat dalam kegiatan kesehariannya ternyata

mereka memiliki bakat potensi yang lebih, mereka belajar mesin sendiri tanpa

seseorang yang mengajarkan, mereka jual spare part, jual beli motor vespa,

bahkan mereka sibuk diskusi tentang berbagai peluang bisnis, dalam hal ini

tentang scooter , ini mungkin sisi positif yang tidak bisa terlihat oleh masyarakat

awam pada umumnya.

Page 24: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Untuk usaha menepis pandangan negatif itu memang tidak mudah, semua

kembali ke individu perorangan masing-masing, karena di komunitas Vespa tidak

mengenal aturan ataupun undang-undang yang mengikat, disini orang-orang

bebas dalam artian mereka tidak mau dikekang oleh aturan aturan yang bagi

mereka menyesatkan.

Vespa merupakan kendaraan “tua” walaupun sekarang sebagian perusahaan

membuat produk baru seperti piagio yang membuat produk terbarunya, tetapi

penggemar panati Vespa tua semakin hari semakin bertambah. Sangat banyak

keunikan kai ini saya akan mengulas tentang lima keunikan vespa tua yang ada di

indonesia

1. Kendaraan yang peka jaman

Walaupun vespa kendaraan tua, akan tetapi sampai saat ini banyak yang

mempunyai penggemar di seluruh dunia terutama di indonesia, kendaraan tua ini

tidaklah terlarut oleh kemajuan jaman, faktanya, saat ini banyak sekali motor

baru bermunculan, namun kendaraan ini masih bertahan dan banyak orang yang

suka terhadap motor tua ini.

2. Mempunyai penggemar fanatik terbesar di indonesia

Kendaraan ini sungguh sangat luar biasa jika kita lihat dari para

penggemarnya di indonesia, penggemar vespa indonesia yang disebut juga dengan

“scooterist indonesia’ ini merupakan wadah bagi pencinta vespa di seluruh

indonesia, mereka dikenal dengan kekompakan antar scooterist yang sangat solid

jika dibandingkan dengan club motor lainnya.

Page 25: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

3. Penampilah penggemarnya yang mayoritas “nyentrik”

Para penggemar vespa penampilannya memang khas dan sederhana, itu bisa

dilihat saat mereka mengadakan jambore atau pada saat mereka berkumpul di

basecamp, perpaduan jaket jeans yang terdapat banyak sticker bordir dan

bercelana jeans menjadi ciri khas mereka, tidak sedikit pula yang berambut

gimbal.

4. Modifikasi Vespa yang Unik

Jika kita lihat, beragam model vespa yang mereka kreasikan sangatlah

mengundang perhatian kita semua, mulai dari modifikasi model elegant hingga

yang mereka sebu sebagai vespa gembel juga ada, yang paling menarik perhatian

adalah vespa gembel, dimana vespa tersebut hampir tidak terlihat seperti vespa

pada umunnya.

5. Solidaritas yang kuat

Scooterist memang dikenal dengan solidaritasnya antar sesama, itu bisa

dilihat saat mereka membantu teman walaupun mereka belum kenal sekalipun,

mereka juga mempunyai tradisi yang disebut memberi uang bensing kepada club

vespa lain yang melintas di basecamp mereka saat melakukan touring. Disatu sisi

komunitas biker ini, apabila salah satu personilnya mengelami kesusahan, jarang

sekali kawan kawan dari komunitas ini merasakan apa yang dirasakan oleh

kawannya. Berbeda memang dari komunitas vespa dengan komunitas komunitas

bikers lainnya, salah satu keistimewaan komunitas vespa ini adalah eratnya tali

Page 26: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

persaudaraan ( solidaritas ), walaupun gaya berbusana mereka yang tidak seperti

khalayak seseorang pada umumnya tetapi mereka mempunyai jiwa yang berbeda.

Mereka bukan tidak memikirkan pakaian mereka yang lusuh, pakaian

mereka yang kotor, pakaian mereka yang sobek, akan tetapi mereka tidak risih

dengan apa yang mereka gunakan. Mereka tampil apa adanya dan bukan tampil

ada apanya, menghargai perbedaan, tolong menolong dalam susah maupun

senang, berbagi bersama bahagia. Bagi sebagian orang yang awam tidak

mengetahui bagaimana pola gaya hidup komunitas vespa tersebut akan

beranggapan bahwa komunitas tersebut identik dengan hal-hal yang negatif, tidak

memiliki norma norma, itu bagi mereka yang belum mengetahui apa itu

komunitas vespa.

Solidaritas merupakan perangkat penting dalam sebuah komunitas, suatu

komunitas akan hancur apabila individu perorangannya tidak memiliki rasa

solidarisme yang tinggi, komunitas pula dapat hancur apabila setiap anggota

komunitas tesebut mementingkan setiap ego masing masing.

a. Solidaritas

Solidaritas itu muncul apabila salah seorang anggota vespa sedang

mengalami kesulitan, mereka berbondong bondong membantu sekuat usaha

mereka, rata rata para pencinta vespa itu sendiri mengerti akan mesin vespa

tersebut.Meskipun mereka tidak saling mengenal, meskipun mereka bukan

kerabat dekat tetapi mereka terikat dengan kesolidaritasan brother vespa.

Persaudaraan yang erat, ketika para pencinta vespa mengadakan event atau

acara acara, seperti biasanya para pencinta vespa yang berada dari dalam maupun

dari luar pelosok yang mengetahui akan acara tersebut akan mendatangi,

Page 27: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

meskipun mereka yang datang tak menngenal setiap individu akan tetapi mereka

terikat oleh sebuah persaudaraan yang erat, motto mereka ialah ''we are brother '' ,

“ kita adalah keluarga “ sehingga mereka saling tegur sapa meskipun tak saling

mengenal.

b. Kerendahan Hati

Dengan penampilan mereka yang tampil apa adanya, tidak bergaya gaya

dengan baju yang bagus, celana yang mahal, sepatu yang tinggi harganya, mereka

hanya berpenampilan apa adanya layaknya seorang yang tak terurus, akan tetapi

bukan mereka benar benar tak terurus, melainkan itulah penampilan mereka yang

apa adanya.

c. Keingintahuan yang tinggi

Sedikitnya lapangan kerja, dengan bertambah banyaknya manusia yang

dilahirkan di bumi. Faktor faktor itulah yang menjadikan banyaknya

pengangguran di negri ini. Meskipun banyak diantara mereka yang menganggur

atau belum mendapatkan pekerjaan yang cocok, akan tetapi mereka bukan malas

untuk bekerja. Terbukti, mereka mengerjakan sesuatu yang bermanfaat, seperti

mereka membantu teman, membuat kreatifitas kreatifitas lainnya. Seperti

membuat casing handpond dari sebuah botol, mereka memodifikasi vespa vespa

mereka, vespa mereka hampir menyerupai motor motor besar Harley Davidson.

d. Kreatifitas yang tinggi

Setiap seseorang memiliki anggapan anggapan yang berbeda beda, hanya

orang yang memiliki anggapan berbeda itulah yang mengerti akan sebuah seni

yang diciptakaan, meskipun vespa vespa yang tergolong independent identik

Page 28: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

dengan kegembelan atau kehancuran, tapi bagi mereka itu merupakan sebuah seni

yang orang lain tidak bisa lakukan

5. Gaya Hidup Komunitas Vespa

Ekspresi gaya hidup pada komunitas vespa ditampilkan melalui

penampilan para Scooterist, seperti cara berbusana, gaya rambut, gaya berbicara,

dan kebiasaan yang tampak dari para Scooterist (Anak Vespa) serta model vespa

yang mereka tunggangi, ada yang memodifikasi motor menjadi Vespa gembel

dengan menambahkan ornamen-ornamen seperti kaleng bekas, kain batik, dan

lain-lain. Ada yang memodifikasi dengan classic modification sehingga motor

Vespa semakin cantik dan elegan. Ada juga yang memodifikasi vespa model

extreme yang terlihat garang dan jantan.

Gaya hidup mereka sama namun yang membedakan itu penampilan Vespa

mereka masing-masing. Pada Komunitas Vespa, tidak ada kelas sosial, semua

sama, berbagi rasa bersama, suka, duka, susah, senang mereka bersama, menepis

ego, membuang pemikiran – pemikiran yang bertentangan dengan rasa

kebersamaan.

Banyak yang beranggapan bahwa anak Vespa itu identik dengan hal-hal

negative, orang awamlah yang beranggapan negative terhadap mereka. Mereka

seperti kurang kerjaan, kesannya juga tidak terurus, tetapi mereka juga punya

kelebihan, seperti orang pada umumnya yang mempunyai kelebihan dan

kekurangan, akan tetapi bagi masyarakat yang belum mengetahui lebih dalam

tentang komunitas vespa seperti apa akan tetap saja menganggap anak vespa

identik dengan hal-hal negative.

Page 29: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Hampir di tiap kota besar mempunyai komunitas motor vespa, dan

komunitas vespa bisa dibilang komunitas yang paling solid, vespa klasik keluaran

diatas tahun 1950 saat ini sudah mulai langka dan hanya orang tertentu saja yang

masih memilikinya. Vespa keluaran tahun tersebut termasuk vespa antik sehingga

harganya pun selangit. Itupun kalau ada, saat ini mencari vespa antik tersebut

sudah sangat susah.

Modifikasi pada motor jenis inipun banyak dilakukan oleh para

pemiliknya. Ingin modifikasi di mesin atau hanya di tampilan saat ini sudah

banyak variasi yang dibuat khusus untuk motor vespa. Mulai dari dop sampai

pada lampu dan lis ban banyak tersedia dipasaran. Modifikasi vespa pada mesin

bisa dilihat pada vespa 4 tak yang sebelumnya bermesin 2 tak. Modifikasi ini

tergolong frontal karena merubah sistem kerja mesin, tidak semua bengkel vespa

mampu mengerjakannya. Semuanya membutuhkan kreasi dan imajinasi dari

pemiliknya dan modifikasi vespa sangat banyak acuan modifikasinya, tinggal

menyesuaikan dengan selera pemiliknya.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian seperti perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan deskripsi

dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah

dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. (Maleong, 2006) Seperti halnya

Page 30: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

yang akan dilakukan oleh penulis yaitu mendeskripsikan atau membuat suatu

penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang

solidaritas pada Komunitas Vespa di kota Makassar.

2. Penentuan Lokasi Penelitian

Penentuan lokasi penelitian ini akan dilakukan dengan sengaja (purposive),

yakni di sekitar wilayah Jl. Jenderal Sudirman tepatnya di depan Monumen

Mandala dimana wilayah ini tempat berkumpulnya Scooterist (Anak Vespa) di

Kota makassar.

3. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan

skunder. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain:

a. Kajian Pustaka

Kajian pustaka dilakukan untuk mencari dan mengumpulkan data dari

referensi seperti buku-buku, majalah, surat kabar, serta artikel- artikel yang

berkaitan dengan topik yang di bahas.

b. Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan

terlibat langsung dalam penelitian yang dilakukan di lokasi penelitian, dalam

pengumpulan data ini ditempuh dengan cara:

c. Observasi Partisipasi (Pengamatan Langsung)

Page 31: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Pengamatan langsung yaitu teknik pengumpulan data dengan pengamatan

langsung terhadap objek yang akan diteliti guna memperoleh gambaran lengkap

mengenai objek penelitian.

d. Interview (wawancara)

Suatu teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara langsung

kepada informan dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah dibuat

penulis. Wawancara dilakukan secara bebas tapi tidak terlepas pada fokus

masalah.

4. Teknik Penentuan Informan

Penentuan informan dilakukan secara sengaja (purposive), dengan

berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Berdasarkan pada judul dan fokus

masalah. Maka pada penelitian ini, kriteria yang dimaksud adalah Scooterist

(Anak Vespa).

5. Jenis dan Analisis Data

Adapun jenis data yang diperoleh terbagi atas dua jenis

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti

(informan)

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari tiap club Vespa yang ada di kota

Makassar.

Adapun proses analisis data dimulai dengan menelaah semua data yang

tersedia dari berbagai sumber, baik dari wawancara maupun melalui observasi

lapangan, dengan memilih-milih data antara data yang menunjang dan data yang

tidak menunjang. Setelah itu, mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan

Page 32: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

membuat abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti

dari proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada

didalamnya.

Selanjutnya adalah menyusun satuan-satuan. Satuan-satuan ini kemudian

dikategorisasikan pada langkah berikutnya. Kategori-kategori itu dilakukan

sambil membuat koding. Tahap akhir dari analisis data ini ialah mengadakan

pemeriksaan keabsahan data melalui triangulasi, dimana yang dilakukan dalam

proses ini adalah mencocokkan antara data dari informan yang satu dengan

informan yang lain. (Maleong,2006 : 190)

F. Sistematika Penulisan

Tulisan ini disusun secara sistematis ke dalam beberapa bab dan setiap bab

terdiri sub-sub bab, adapun sistematika penulisan disusun sebagai berikut :

Bab I : Memuat bab pendahulan yang didalamnya diuraikan mengenai

latar belakang penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian,

kerangka konseptual, metode penelitan serta sistematika

penulisan.

Bab II : Memuat studi pustaka tentang konsep-konsep dan teori-teori

yang relevan serta hasil penelitian sebelumnya.

Bab III : Memuat tentang gambaran umum lokasi penelitian.

Bab IV : Memuat data tentang pembahasan mengenai gaya hidup

komunitas Vespa di kota Makassar.

Bab V : Merupakan Bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Page 33: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Komunitas

Komunitas berasal dari bahasa latin communis yang berasal dari kata dasar

comunis, artinya adalah masyarakat atau public atau orang banyak. Dalam ilmu

sosial, komunitas adalah kelompok orang yang saling berinteraksi dalam tempat

tertentu. Komunitas adalah suatu perkumpulan orang yang terdirii dari beberapa

manusia, yang dibuat oleh manusia dan memiliki nilai nilai atau aturan yang akan

kembali kepada anggota anggota komunitas tersebut. Para komunity biasanya erat

dengan kekerabatan, persaudaraan, brotherhood ( solidarisme ) seperti halnya

pada komunitas vespa.

Komunitas merupakan kelompok sosial terdiri atas beberapa orang yang

menyatukan diri karena mempunyai kesamaan dalam banyak hal. Misalnya,

kebutuhan, kepercayaan, maksud, minat, bakat, hobi, dan kesamaan lain, sehingga

mereka merasa nyaman ketika menyatukan diri karena merasa ada teman dalam

hal yang sama. Sekalipun hal itu dianggap unik bahkan, ganjil oleh orang lain.

Sejalan dengan hal di atas, komunitas vespa merupakan kelompok sosial

yang terdiri dari beberapa orang yang mempunyai kesamaan minat maupun hoby

yang sama yakni “Vespa”. Meski berasal dari berbagai latar belakang, pada

komunitas vespa tidak ada yang di specialkan / di beda-bedakan, semuanya sama.

Selanjutnya, komunitas dibagi menjadi dua yaitu, komunitas offline dan

komunitas online. Komunitas online adalah merupakan komunitas yang disatukan

oleh kesamaan pekerjaan, kesamaan hoby, kesamaan factor penyatu lainnya.

Menurut Soerjono. (1990). Komunitas dibentuk bukan tanpa tujuan. Bisa tujuan

Page 34: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

jangka pendek, menengah, atau jangka panjang. Beberapa tujuan dibentuknya

komunitas yang layak diketahui adalah sebagai berikut.

1. Menetapkan tujuan

Komunitas muncul ketika manusia itu membutuhkan kehidupan yang layak,

untuk menciptakan suatu komunitas yang baik, mereka harus mengetahui untuk

apa komunitas tersebut didirikan, dan untuk siapa komunitas itu didirikan.

2. Menciptakan tempat berkumpul yang nyaman

Dimana setiap individu saling bertemu, bertukar pendapat, saling bercerita

tentang masalah masalah yang mereka alami, dengan adanya saling rasa

kepercayaan tersebut akan menimbulkan suatu rasa kekeluargaan yang hinggap di

setiap individu.

3. Menyalurkan hobi

Kehidupan manusia tidak lepas dari yang namanya hobi atau biasa disebut

dengan kesukaan masing masing person. Disinilah funsi diciptakannya suatu

komunitas, dimana tempat mereka yang mempunyai hoby yang sama berkumpul,

membicarakan sesuai hoby hoby mereka.

4. Menciptakan keluarga yang baru

Manusia tidak dapat berdiri sendiri, dalam artian manusia tidak bisa hidup

tanpa orang lain, manusia membutuhkan orang lain dalam pengaplikasiannya

terhadap kehidupan. Dalam hal ini, komunitas bertujuan agar setiap individu

memiliki rasa kepemilikan bersama dengan cara kekeluargaan, sehingga secara

tidak disadari kelompok tersebut memiliki keluarga yang berbeda dari keluarga

kandung.

Page 35: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

5. Media Ekspresi Jati Diri

Komunitas sebagai tempat berkumpul juga bisa dijadikan salah satu media

untuk menunjukan jati diri. Secara psikologi, perilaku pencarian jati diri mayoritas

dilakukan oleh remaja. Tak heran jika mereka lebih sering bergabung dengan

komunitas atau teman-teman yang mempunyai kesamaan, baik bentuk

komunitasnya legal, ilegal, baik, dan buruk.

Ada demikian banyak defenisi komunitas ditemukan dalam literatur.

George Hillery Jr (dikutip oleh Fredian Tonny, 2003:23) pernah

mengidentifikasi sejumlah besar defenisi, kemudian menemukan bahwa

kebanyakan defenisi tersebut memfokuskan makna komunitas sebagai:

(1) the common elements of area;

(2) common ties; dan

(3) social interaction.

Kemudian, George merumuskan pengertian komunitas sebagai “people

living within a specific area, sharing common ties, and interacting with one

another” (orang-orang yang hidup di suatu wilayah tertentu dengan ikatan

bersama dan satu dengan yang lain saling berinteraksi).

Sementara itu, Christensson dan Robinson (seperti dikutip oleh Fredian

Tonny, 2003:22) melihat bahwa konsep komunitas mengandung empat

komponen, yaitu: 1) people; 2) place or territory; 3) social interaction; dan 4)

psychological identification. Sehingga kemudian mereka merumuskan pengertian

komunitas sebagai ”people the live within a greographically bounded are who are

involved in social interction and have one or more psychological ties with each

other an with the place in which they live” (orang-orang yang bertempat tingal di

Page 36: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

suatu daerah yang terbatas secara geografis, yang terlibat dalam interaksi sosial

dan memiliki satu atau lebih ikatan psikologis satu dengan yang lain dan dengan

wilayah tempat tinggalnya).

Komunitas Menurut Para Ahli

1. Kertajaya Hermawan

Komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih

dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang

erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau

values

2. Soenarno, 2002

Komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi sosial yang dibangun

dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional. Komunitas adalah sebuah

kelompok sosial dari beberapa organismeyang berbagi lingkungan, umumnya

memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia,

individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber

daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa.

Komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berarti "kesamaan",

3. Prof.Dr. Soerjono soekanto,

Komunitas yaitu yang menunjuk pada bagian masyarakat yang bertempat

tinggal di suatu wilayah (geografis) dengan batas-batas tertentu dan faktor utama

yang menjadi dasar adalah interaksi yang lebih besar di antara anggotanya,

dibanding dengan penduduk di luar batas wilayahnya.

Community dapat di terjemahkan sebagai “masyarakat setempat”, istilah

lain menunjukkan pada warga-warga sebuah kota, suku, atau suatu bangsa .

Page 37: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Apabila anggota-anggota suatu kelompok baik itu kelompok besar atupun kecil,

hidup bersama sedemikian rupa sehingga mereka merasakan bahwa kelompok

tersebut dapat memenuhi kepentingan-kepentingan hidup yang utama, maka

kelompok tadi dapat disebut masyarakat setempat. Intinya mereka menjalin

hubungan sosial ( social relationship ).

Merujuk dari pendapat para ahli di atas, dapat disimulkan bahwa masyarakat

setempat ( community ) adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh

suatu derajat hubungan sosial yang tertentu. Sebuah identifikasi dan interaksi

sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional. Komunitas

adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan,

umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.

(http://syienaainie.blogspot.com/2010/11/komunitas.html)

B. Sejarah Vespa

Piaggio didirikan di Genoa, Italia pada tahun 1884 oleh Rinaldo Piaggio.

Pada Perang Dunia I, perusahaannya memproduksi Pesawat Terbang dan Kapal

Laut. Pada akhir Perang Dunia II, pabrik Piaggio dibom oleh pesawat sekutu.

Setelah perang usai, Enrico Piaggio mengambil alih Piaggio dari ayahnya

(Rinaldo Piaggio) dan mulai memproduksi Vespa, kendaraan roda dua yang mirip

dengan Lebah. Dan Pada tahun 1949 Vespa di produksi secara massal.

Vespa juga termasuk alat transportasi yang ekonomis, karena harganya yang

relatif murah tapi tetap berkualitas, akan tetapi semakin tua tahun pembuatan

vespa tersebut, semakin mahal pula harga vespa tersebut. Kisaran harga vespa

mencapai kurang lebih 4-5 jutaan itu belum termasuk jenis vespa yang antic atau

vespa yang berumur lebih tua.

Page 38: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Vespa antik biasanya mengedepankan keantikan atau keelokan vespa

tersebut, baik secara fisik maupun mesin. Sedangkan vespa extreme berbeda

dengan vespa antic, mereka mengedepankan sesuai dengan apa yang hati mereka

inginkan, ada yang berbentuk mobil, adapula yang berbentuk seperti barang yang

tidak layak dipakai, tapi bagi mereka itu adalah kreasi mereka dan tidak

mengambil dari pemikiran orang lain

Sejarah Vespa di Indonesia

Komunitas vespa di tanah air sangat di pengaruhi oleh “Vespa Congo”.

Vespa diberikan sebagai Penghargaan oleh Pemerintah Indonesiaterhadap

Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang bertugas di Congosaat itu. Menurut

beberapa narasumber, setelah banyak Vespa Congo berkeliaran di jalanan,

mulailah Vespa menjadi salah satu pilihan kendaraan roda dua di Indonesia.

Importir lokal turut mendukung perkembangan Vespa di tanah air.

Sampai saat ini sudah puluhan varian Vespa yang mampir di Indonesia. Dari

yang paling tua hingga yang paling baru ada di Indonesia. Sampai saat ini

Indonesia mungkin masih bisa disebut sebagai surganya Vespa. Maraknya ekspor

Vespa, sedikit banyak mengurangi populasi Vespa di Indonesia.

C. Gaya Hidup (Lifestyle)

Penelitian terhadap komunitas Vespa menarik untuk dikaji lebih dalam.

Mengingat ternyata diruang publik seperti jalanan, subkultur dari kaum

minoritas bahkan yang tersubordinat mencoba menujukkan perjuangannya

yaitu suatu bentuk resistensi. Mereka menginginkan bahwa dalam dunia yang

begitu dipenuhi keglamoran akan kesenangan-kesenangan yang mengisinya.

Menjadi radar akan adanya suatu kehidupan yang sebenarnya lebih realistis

Page 39: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

dari kehidupan yang semu dan palsu tersebut. Kehidupan akan rasa yang penuh

kebersamaan, persaudaraan dan saling menghargai. Berdasarkan penulusuran saya

akan judul penelitian tentang komunitas Vespa Gembel, ternyata saya belum

menemukan karya ilmiah yang mencoba menelitinya. Untuk itu saya telusuri

melalui dokumen-dokumen lain sebagai pijakan saya untuk memperoleh

tambahan referensi bagi pemahaman terhadap masalah yang akan saya lakukan

penelitian ini. Referensi-referensi tersebut adalah :

Pertama, studi Budi Suwarno (Perlawanan Vespa Gembel) Artikel ini berisi

tentang suatu komunitas di jalanan yaitu komunitas Vespa Gembel. Gembel disini

diartikan suatu budaya tandingan yang menjadi antitesis motor-motor mewah

yang terkesan hedonis. Mengapa gembel? karena vespanya yang ditambahi

aksesoris-aksesoris sampah yang menempel di vespa tersebut, seperti plastik,

karung goni, gombal, drum bekas, galon air, sandal jepit, CD, selongsong mortis,

botol infus, tengkorak binatang, hingga kadang celana dalam juga ada. Komunitas

Vespa Gembel merupakan komunitas motor yang berasal dui kalangan menengah

ke bawah. Mereka menunjukan perlawanan simbolik terhadap budaya mainstream

yang menonjolkan style dan pakaian mewah dan glamor dengan melawannya

yang bergaya "gembel". (Budi Suwarno, "Perlawanan Vespa Gembel”

http://cetak.kompas.cornlreadtrnl/2008/09/07/01120332/perlawanan.vespa.gembel

, (Kompas: 3 Juni 2013)

Kedua, studi Hunter S. Tompson (Hell's Angels: Geng Motor Berbahaya

Sedunia)9. Melalui penelitiannya tentang Hell's Angels, Tompson dalam karyanya

ini membahas perjalanan suatu geng motor yang berbahaya yaitu Hell's Angels

Page 40: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

mulai dari latar belakang berdirinya hingga geng ini menjadi mewabah sampai ke

negara-negara lain dari asalnya, yaitu California, Amerika Serikat. Geng motor

Hell's Angels merupakan salah satu geng "empat besar" geng motor yang

anggotanya banyak tersangkut urusan kekerasan, obat-obatan, perdagangan

barang curian dan pemerasan menurut FBI dan Badan Intelejen Kriminal Canada.

Dari situlah geng seakan menjadi suatu kelompok yang dipandang mengerikan

dan jahat. Selanjutnya diterangkan bahwa geng motor ini kemudian menjadi

sebuah gaya hidup. ”Thomson, Hunter S” : Geng Motor Berbahaya Sedunia

(Yogyakarta: Garasi House Of Book, 2010)

Ketiga, Studi Lusiana Indriasari (Solidaritas"Tos-Tosan") Dalam artikel

Lusi ini, diuraikan tentang solidaritas dari komunitas Vespa. Bahwasannya

dalam dunia komunitas Vespa (Indonesia), hubungan individu dalam

komunitas dan antar komunitas begitu tinggi rasa persaudaraannya. Dijelaskan

dalam hubungan komunitas vespa tinggi dengan bukti bahwa mereka rela

memberikan tumpangan tempat tinggal bahkan sampai berbulanbulan atau

kadang ada yang sampai 1 tahun lebih, berbagi makan, bahkan kalau perlu

memberi bekal uang kepada penggemar vespa yang sedan`_ melakukan

perjalanan. Pengembaraan itulas yang menjadi bagian hidup komunitas vespa,

sehingga sekalipun uang sedikit tapi mereka bisa berani melakukannya yaitu

dengan mengandalkan rasa solidaritas tersebut. Budaya itu yang dalam

komunitas vespa di namakan tos-tosan".

Dari semua referensi yang saya jadikan sebagai rujukan pustaka tersebut.

Ternyata tidak situ pun yang secara eksplisit membahas dan mengkaji masalah

pemaknaan akan dunia fashion atau gaya berpenampilan dalam transportasi,

Page 41: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

khususnya pada komunitas vespa gembel sebagai budaya Landing (counter

culture) terhadap moda-transportasi "mapan" pada ruang publik dengan lokasi

penelitian di Yogyakarta. Kemudian juga referensireferensi di atas tidak

menyentuh makna fashion pada motor dan pakaian dengan kajian teori

semiologi (tanda). (Lusiana indrisari, “Solidaritas Tos-Tosan”)

http://cetak.kompas.cont/readtvml/2008/09/07/0113357/colidaritas.tos-tosan,

(Kompas: 3 Juni 2013)

Sub-Kultur Sebagai Bentuk Perlawanan Kultur Dominan Secara

Simbolik

Perbincangan tentang subkultur dalam komunitas vespa tidak lepas dari

idiologi yang mereka gagaskan. Ideologi mereka terlihat melalui simbol-

simbol pemaknaan dari fashion-nya maupun dari perilakunya. Kata kultur

dalam subkultur menunjuk pada "keseluruhan cara hidup" atau sebuah "peta

makna" yang memungkinkan dunia bisa dimengerti oleh anggota-anggotanya.

Kata sub mengkonotasikan kekhususan dan perbedaan dari kebudayaan yang

dominan atau mainstream. Thornton mengatakan bahwa subkultur bisa juga

dilihat sebagai sebuah ruang dimana "kebudayaan yang menyimpang"

menegoisasikan kembali posisinya atau justru merebut dan memenangkan

ruang itu.

Sub-kultur bisa berarti sebuah sistem, model ekspresi atau gaya hidup

yang dibangun oleh kelompok (community) dalam posisi yang berbeda dan

subordinat terhadap makna dan sistem perangkat kehidupan (nilai, norma,

adat-istiadat) yang dijalankan oleh masyarakat kebanyakan. Pada intinya

Page 42: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

bahwa, sub-kultur merupakan suatu bentuk perlawanan terhadap kebudayaan

dominan. Sedangkan dalam komunitas Vespa, sub-kultur dari pertunjukkan

gembel yang menyelimutinya dihadapankan dengan kultur dominan yang

menunjukkan kemewahan menjadi sebuah resistensi terhadap hegemonisasi

kapitalisme akan sebuah kesenangan belaka. Chris Barker , Cultural Studies:

Teori dan Praktik, (Yogyakarta: Kreasi Wacana,2009)

Merujuk dari hal di atas, sesuatu yang kemudian dipandang sebagai ciri

utama dari kemunculan subkultur adalah apa yang disebut Thomton (Ibid : 42)

sebagai nilai „bawah tanah‟ (subterranean), dimana subkultur mudah dilihat

sebagai ruang-ruang berbagai budaya untuk menegosiasikan perilaku yang tidak

dipahami sebagai patologi individual tetapi menjadi solusi praktis yang kolektif

dari permasalahan-permaslahan kelas yang lahir secara logis dan praktis bagi

pemecahan persoalan kelas. Terutama bagi kaum muda subkultur muncul sebagai

solusi „magis‟ atau simbolis atas persoalan yang dialami secara kolektif yang

kemudian menjadi sumber identitas. Sejalan dengan hal ini Barker (Ibid: 429)

kemudian menyebutkan beberapa fungsi yang dapat dimainkan subkultur oleh

para pengikutnya.

Lebih lanjut Barker (Ibid : 432) menjelaskan bahwa, alat analisis yang

dipakai untuk mengkaji subkultur ada tiga. Pertama, Homologi yaitu konsep

yang menganggap benda-benda simbolis kultural merupakan ekspresi dan

keprihatinan yang menunjukan posisi-posisi struktural kelompok kaum muda

yang tersembunyi. Kedua, Brikolase, yaitu proses dipadukannya simbol-simbol

yang sebelumnya tidak saling terkait untuk mendapatkan makna baru. Ketiga,

Gaya, yaitu simbol yang membentuk suatu ekspresi yang koheren dan

Page 43: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

mengandung makna nilai-nilai subkultur. Selanjutnya, Willis (ibid : 380) mencoba

menerapkan konsep Homologi untuk menggambarkan kesesuaian antara posisi

struktural dalam tatanan sosial, nilai-nilai sosial para pengikut subkultur serta

simbol-simbol dan gaya-gaya yang mereka pakai untuk mengespresikan diri. Inti

analisis Homologi berkaitan dengan sejauh mana struktur da nisi dari item-item

kultural tertentu sejajar dengan dan mecerminkan struktur, gaya, ketertarikan-

ketertarikan, sikap dan perasaan-perasaan kelompok sosialnya. Sehingga konsep

Homologi mengaitkan sebuah budaya yang dialami sebagaiseperangkat hubungan

konstitutif dengan objek artefak, institusi dan praktik-praktik sistematis budaya-

budaya lain disekitarnya.

Analisis Homologis yang bersifat sinkronik menerapkan tingkat analisis

yang terkait yaitu, pemeriksaan atas kelompok sosial atas item-

item kultural yang mereka sukai. Wills, mencontohkannya pada kelompok

bikersboy dimana perpaduan antara motor, derum dan pengendara yang sedang

melaju mengespresikan budaya nilai dan identitas mereka. Konsolidan, kecekatan,

resiko, kekuatan motor dianggap cocok dengan dunia para bikersboy yang konkret

dan aman. Kejutan pada akselerasinya yang ganas, agresitifitas suara keras knalpot

cocok untuk melambangkan maskulinitas, kesetiakawanan kasar dan

kekasaran bahasa dari gaya interaksi sosial mereka. Sehingga sepeda motor

menjadi jaminan bagi komitmen para bikersboy pada hal-hal yang konkret yang

mencerminkan kekerasan dan kekasaran.

Alat analisis berikutnya adalah konsep Brikolase, sebagaimana Clarke

(Ibid: 430-431) menjelaskan bahwa, Brikolase mengkaji objek-objek atau artefak,

baik dalam bentuk simbolik ataupun konkret, dipakai dan diletakkan dalam

Page 44: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

konteks yang baru untuk menyampaikan makna-makna yang lebih segar. Terdapat

transformasi dan penyusunan kembali atas apa yang sudah/pernah eksis kedalam

sebuah konteks baru. Clarke menggambarkannya sebagai penataan kembali dan

kontektualisasi ulang benda-benda yang telah mengandung endapan makna-

makna simbolik diberi pemaknaan ulang berkaitan dengan artefak-artefak lain

dalam sebuah konteks yang baru.

Alat analisis selanjutnya adalah gaya, dimana gaya menempati posisi

sentral dalam praktek subkultur, dikarenakan gaya (style) menjadi satu bentuk

budaya yang paling umum ditemukan dari kelompok subkultur. Penggunaan gaya

sebagai sebuah simbol menjadi aspek penting untuk membedakan kelompok

subkultur satu dengan lainnya. Sejalan dengan hal ini Coner (Ibid : 11)

menjelaskan bahwa, seorang aktor akan belajar tentang perilaku yang

menandakan keanggotaan kelompok tertentu dalam sebuah peran spesifik.

Termasuk atau jenis baju yang dia pakai, sikap badannya, gaya berjalannya, yang

dia suka atau yang dia tidak suka, apa yang dibicarakannya dan opini yang

dinyatakannya. Sehingga, secara konseptual gaya bisa dilihat sebagai

pengorganisasian aktif berbagai benda dengan aktfitas serta sikap-sikap melalui

cara-cara berpakaian, musik, ritual dan jargon-jargon ataupun semboyan. Hal ini

merupakan proses pemaknaan ulang lewat Brikolase, dimana komoditas yang juga

adalah tanda-tanda kultural, ditata ulang kedalam kode-kode makna yang baru.

Sehingga, melalui pemaknaan yang berbeda, gaya membentuk sebuah identitas

kelompok.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa, gaya hidup Komunitas Vespa

seperti halnya cara berpakaian, style transportasi seperti menunjukkan praktik-

Page 45: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

praktik Biroklase, seperti contoh gaya hidup para Scooterist atau yang akrab

di sebut Anak Vespa dalam kesehariannya, memiliki gaya berpakaian/penampilan

yang mengkombinasikan model penampilan kelas “bawah‟ berupa baju kaos

oblong yang usang, celana (jeans) sobek-sobek, jaket (jeans) yang di penuhi dengan

bordiran dan banyak lagi hal-hal unik dari Anak Vespa yang mencerminkan

Biroklase simbolis dan bertujuan untuk menyampaikan suatu pesan kesederhanaan,

dan apa adanya.

Dari hal di atas, dapat dikatakan bahwa bila dilihat dari eksistensinya,

subkultur sering menunjukkan bentuk-bentuk alternative ekspresi budaya yang

merefleksikan sebuah pluralitas dalam sebuah kebudayaan. Sehingga budaya

terkadang secara superfisial menjelaskan dominasi dari sebuah anggota-anggota

masyarakat tertentu. Dikatakan demikian, karena subkultur muncul sebagai suatu

kumpulan atas pengaturan dan pengakuan nilai-nilai, perilaku, serta tindakan

sebagai respon yang menunjukan perbedaan dari norma-norma umum.

Sejalan dengan hal ini Downes (Ibid : 8) menjelaskan bahwa, fungsi

subkultur akan muncul ketika sejumlah „aktor‟ yang memiliki kesamaan

permasalahan tentang adaptasi tapi tidak memiliki solusi yang efektif saling

melakukan interaksi yang kemudian akan menempatkan permasalahan tersebut

sebagai sebuah persoalan bersama. Sehingga subkultur menjadi semacam

alat penyelesaian kolektif (colektive solution) untuk mengatasi persoalan kelas

yang dipakai sebagai untuk mengatasi kontrakdiksi-kontradiksi struktural yang

muncul dalam masyarakat luas. Hal ini kemudian menyebabkan beberapa

kelompok subkultur akan membentuk sebuah sistem makna kelompok yang

baru, dimana ciri esensial yang menunjukan makna baru tersebut adalah dalam

Page 46: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

bentuk kumpulan perilaku, tindakan dan nilai-nilai yang banyak mengandung

simbol-simbol penuh makna yang dipraktikkan oleh anggota-anggota mereka.

Sebagaimana hal yang telah dijelaskan sebelumnya di atas, dapat ditarik

hipotesa secara umum bahwa pada dasarnya konsep subkultur mengindikasikan

bagaimana budaya dimediasi dan dihasilkan melalui kolektiftas „aktor-aktor‟

khusunya kaum muda seperti halnya dalam pilihan terhadap selera „konsumsi‟

musik untuk memproyeksikan sebuah image (citra) dan identity (identitas) yang

memberi berpengaruh terhadap identitas dan citra diri (self-image) mereka sendiri.

Sub-kultur yang di wakili oleh kaum muda terbentuk dalam suatu

artikulasi ganda, yaitu dalam perlawanannya dengan kebudayaan orang tua dan

sekaligus dalam perlawanannya dengan kebudayaan dominan. Ritual-ritual

seperti fashion, musik, atau bahasa, dilihat sebagai usaha untuk memenangkan

ruang kultural dalam melawan kebudayaan dominan dan kebudayaan orang

tua. Sementara konsep yang muncul dalam bentuk style, mengacu pada

brikolase. Konsep brikolase dipakai untuk merekontekstualisasi objekobjek

untuk mengomunikasikan makna-makna baru. Jadi, objek yang telah disarati

makna simbolis yang mengendap dimaknai ulang dalam kaitannya dengan

artefak lain dalam suatu konteks baru. Gaya para pecinta musik Ska misalnya,

dengan sepatu boot dan berambut cepak, yang merupakan brikolase dari

semangat kerja keras dan maskulinitas kelas pekerja. Clarke, J, “style” Dalam

S.Hall dan T. Jefferson (eds), Resistance Through Rituals: Youth Subcultures

in Post-War Britian, (London: Hutcinson, 1976)

Hebdige (1979) menyelidiki gaya dalam tingkat keotonomiannya sebagai

penanda. Dalam melakukannya, dia menegaskan adanya spesifikasi semiotika

Page 47: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

dan spesifikasi kultural sambil mempertahankan konsep brikolage dan

perlawanan.15

Gaya adalah sebuah praktik penandaan (signifising practice),

gaya adalah sebuah arena penciptaan makna. Melalui signifikasi perbedaan

tersebut, gaya membentuk identitas kelompok. Dalam subkultur ini, barang-

barang komuditas-melalui konsumsi brikolage-dijadikan alit perlawanan

terhadap nilai dominan. Gaya adalah sebuah perang gerilya semiotik.

Gaya pada sub-kultur menunjukkan suatu simbol representasi makna-

makna perlawanan, tidak mengherankan jika studinya juga akan membutuhkan

suatu kajian tentang tanda. Sebagaimana terungkap dalam dunia simbol atau

tanda yang disebut Semiotika atau Semiologi. “Hebidge, Subculture: The

Meaning Of Style, (London an New York: Routledge, 1979)

Dalam pembahasan tanda seorang teoritikus budaya Francis Roland

Bartes, memakai pendekatan Ferdinand de Saussure, melakukan modifikasi

dan menerapkannya kepada praktik kebudayaan pop. Walaupun pada awalnya

Saussure dengan teori semiologi ini untuk membahas masalah linguistik.

Namun, pada perkembangan selanjutnya ternyata semiologi juga mempunyai

studi pembahasan pada objek dan citra. Pembahasan objek dan citra adalah

dengan mendefinisikan tanda yang akan diterapkan pada objek dan citra yang

membentuk fashion dan pakaian. Kini, meski tampak masuk akal untuk

menunjukkan bahwa objek dan citra yang membuat fashion dan pakaian dapat

dianggap sebagai tanda yang pada dirinya sendiri membentuk penanda dan

petanda. Hubungan penanda dan petanda tersebut bersifat arbiter (tidak tetap

atau abadi). Chris Barker, Cultural Studies.

Page 48: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Bagi Barthes itulah, ternyata dalam tanda dan simbol tersebut tersimpan

suatu bentuk ideologi yang tersembunyi. Karya awal Barthes mengenai budaya

pop menaruh perhatian pada proses pemaknaan (signification), suatu cara yang

dengan itu makna-makna dihasilkan dan disirkulasikan. Barthes berpendapat

bahwa kita dapat berbicara tenting dua sistem signifikasi: denotasi dan

konotasi. Denotasi adalah level makna deskriptif dan literal yang secara virtual

dimiliki semua anggota suatu kebudayaan. Pada level kedua, konotasi, makna

terbentuk dengan mengaitkan penanda dengan aspek-aspek kultural yang lebih

luas: keyakinan, sikap. kerangka kerja dan ideologi suatu formasi sosial.

Makna kemudian menjadi persoalan asosiasi tanda dengan kode makna

kultural. “Chris Barker, (Cultural Studies: Teori dan Praktik)

Telaah atas denotasi dan konotasi yang dijumpai pada karya Barthes juga

relevan untuk memahami bekerjanya ideologi. Seperti ditulis Volosinov,

"ranah ideologi bertepatan dengan ranah tanda. Kapanpun ada tanda, disitu ada

ideologi". Inilah salah satu cara dimana posis i dominan dan subordinat, yang

merupakan hasil perilaku manusia, dibuat tampak alamiah, dan oleh karena itu

tak diragukan. Ini menunjuk pada bentuk hegemoni. Hegemoni menunjuk pada

situasi yang ada saat kelompok sosial tertentu, faksi tertentu kelompok sosial,

yang ada pada posisi dominan, mampu menggunakan otoritas sosialnya

sebagai hasil dari kekuasaannya muncul dan menjadi alamiah dan absah.

Fashion dan pakaian, sebagai bentuk komunikasi yang serat akan dominasi dan

subordinasi. Melalui proses tersebut fahion dan pakaian kelihatan seperti

alamiah, dan bukan merupakan hasil tindakan dari manusia. Hegemoni dapat

dianggap sebagai bentuk peperangan yang bergerak, dimana Gramsci

Page 49: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

menunjuk pada satu "keseimbangan yang bergerak". yang secara konstan harus

direbut lagi sebagai rangkaian medan perang perbedaan termasuk fashion dan

pakaian. Volosinov, Marxism and the Philosophy of Language, (London:

Seminar.Press) 13 Malcolm Barnard, Fashion Sebagai Komunikasi.

Dalam kaitannya dengan budaya nggembel, bahwasannya istilah fashion

dan pakaian identik dengan temuan simbol-simbol perlawanan. Melalui

fashion dan pakaian itulah mereka melakukan perlawanan terhadap budaya

dominan. Simbol-simbol tersebut muncul melalui maknamakna yang

direpresentasikan. Maka tidak mengherankan ketika sebuah sub-kultur

mencoba merepresentasikan melalui gaya hidup. fashion ataupun tindakan-

tindakan yang aneh-aneh, karena bagi mereka itu suatu bentuk komunikasi

yang mereka coba sampaikan dan kesadaran diri terhadap kehidupan yang

dijalaninya.

Ruang Publik Dalam Masyarakat Kontemporer

Manusia senantiasa hidup di dalam ruang hidup untuk saling berinteraksi

atau berkomunikasi dengan sesama dalam sebuah ruang publik. Manusia

tidaklah hidup dalam kekosongan eksistensial, namun mereka hidup dalam

pergulatan zamannya. Dalam pergulatannya sebagai manusia, mereka

membentuk wilayah sosial (social sphere).

Wilayah yang oleh Jurgen Habermas", disebut sebagai dunia publik atau

ruang publik (publik sphere). Subandy Ibrahim, Dciii Nalco Keterasingan

Menuju Nalar Pencerahan: Ruang Publik dan Konstruksi Dalam Pandangan

Soejatnzoko Istilah ruang publik dilacak secara historis oleh Habermas sebagai

ranah yang muncul dalam suatu fase spesifik "masyarakat borjuis". Ia adalah

Page 50: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

suatu ruang yang menengahi masyarakat dengan negara dimana publik

mengorganisasi dirinya dan dimana "opini publik" terbentuk.

Dalam ruang publik memungkinkan untuk semua opini publik bisa

terbentuk dan tersalurkan. Namun, sebagaimana di ketahui bahwa kehidupan

sosial yang kini telah berhadapan bahkan termodifikasi dengan sistem

kapitalisme ini. Ternyata semua harapan bahkan tujuan terciptanya ruang

publik sebagai wilayah yang demokratis menjadi luntur bahkan berangsur

surut. Bersama kemajuan kapitalisme ini menjadikan pudarnya eksistensi

ruang publik yang semakin mengarah kepada monopoli dan perguatan negara.

Meningkatnya komodifikasi kehidupan oleh perusahaan-perusahaan raksasa

mengubah masyarakat dari warga negara rasional menjadi konsumen, di antara

sekian banyak yang lain, barangbarang non-rasional ditawarkan iklan dan

industri humas.

Seiring dengan erosi ruang publik, negara meraih kekuasaan yang

semakin besar di bidang ekonomi sebagai manajer usaha dan di bidang swasta

melalui manajemen pembagian kesejahteraan dan pendidikan. (Subandy

Ibrahim, 2004.1)

Dalam hal ini, Habermas dalam ide tentang ruang publik melihat adanya

mediasi bagi dua pihak yang dibedakan secara analitis sebagai negara (state)

dan masyarakat (society). Negara adalah pihak yang diberikan mandat untuk

menata masyarakat, yang mengatur ruang publik. Untuk itu, rupanya dengan

menguatnya negara modern dan tumbuh kembangnya kapitalisme tersebut.

Negara tidak hanya berkepentingan untuk menjaga aturan main dalam ruang

publik kenegaraan, tapi negara juga sudah ikut melakukan intervensi dalam

Page 51: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

hampir semua sektor kehidupan. Dalam situasi inilah kebebasan dalam

komuikasi tidak tercipta, karena sudah mengandung benih distorsi dan

manipulasi. Dominasi dan hegemoni terhadap saluran atau akses terhadap ruang

publik pun semakin mengglobal.

Sejalan dengan hal di atas Subandy (1996 : 326) Pada era kapitalisme

global ini, peruntukan ruang dan bentuk komunikasi masyarakat di dalamnya

semakin berwajah komersial, serta bentuk dan gayanya semakin bersifat

global. Terjadi segmentasi ruang berdasarkan tujuan-tujuan komersial dan

politik tertentu, yang merupakan satu bentuk penggunaan kekuasaan

(kekuasaan politik maupun ekonomi) dalam menentukan keputusan mengenai

ruang dan ekspresi visual yang ada di dalamnya. bentuk-bentuk perebutan hak

milik wilayah antara penguasa dengan rakyat. merupakan suatu bentuk

pentingnya ruang dalam kehidupan sosial ini.

Ruang public merupakan tempat perebutan kekuasaan kultural. Ada

bentuk visual, tanda dan makna yang mendapatkan posisi hegemoni, dan ada

yang mendapat posisi marjinal. Di dalam wacana ruang, kode dapat dikatakan

sebagai cara tertentu pengorganisasian ruang beserta ungkapan-ungkapan

visual-khususnya public art-yang ada di dalamnya, sehingga menghasilkan

makna-makna tertentu yang dipahami secara sosial.--

Tanda dalam public art menentukan posisi seseorang atau satu kelompok

di dalam sebuah masyarakat. Public art, menjadi sebuah representasi visual

yang diciptakan berdasarkan bingkai-bingkai ideologi, sosial dan politik.

Public art. dengan demikian menentukan posisi ideologi dan kepercayaan satu

masyarakat.

Page 52: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Namun, seiring dikuasainya ruang publik oleh komponenkomponen

komersial, maka visual art dan dunia visual kita akan sangat ditentukan oleh

idiom, bentuk atau gaya yang dikontrol pasar. Idealisme pasar mengatur

idealisme sosial dan estetik. Ruing publik hanya akan menghasilkan

kontradiksi sosial-visual art dan dunia visual yang seharusnya memperkaya

pengalaman estetik, spiritual dan kemanusiaan, justru dijadikan sebagai alat

untuk menggali kapasitas manusia yang pling dangkal, yaitu hasrat. Di

dalamnya, dunia citraan, menjadi sebuah dunia yang termodifikasi secara

komersial, mengikuti irama produksi dan konsumsi, mengikuti mitos-mitos

pasar yang mengalir tidak ada hentinya. Oleh karena citraan-citraan komersial

tersebut lebih berfungsi sebagai satu bentuk rayuan (sebagai layaknya wanita

pajangan dalam iklan dan pameran) maka yang dipentingkan oleh citraan-

citraan tersebut bukanlah kedalaman makna dan sublimasi estetik, melainkan

keterpesonaan. provokasi dan kepuasan sesaat.

Dampak kemudian yang terjadi adalah terciptanya kedangkalan visual,

yang mencerminkan pula kedangkalan hidup masyarakat konsumer kita.

Masyarakat modern sekaligus kontemporer ini digiring ke dalam sebuah

tamasya pengembaraan dan ilusi-ilusi gaya hidup yang sebetulnya tidak

dibutuhkan mereka. Ilusi-ilusi gaya hidup (shopping mall ) diproduksi dan

dipublikasikan sedemikian rupa, sehingga is menjadi kebutuhan.

Untuk itulah ide Habermas tentang ruang publik begitu kompleks. Ruang

publik yang di dalamnya menyimpan begitu banyak kajian keilmuan tersebut,

digunakan untuk membongkar dan mengembalikan eksistensi ruang publik

yang telah pudar bahkan hilang karena kuatnya penguasaan sosio-kultur pada

Page 53: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

masyarakat oleh sisitem kapitalisme ini. Kedemokrasian dapat dikatakan

terlaksana dengan baik, salah satunya juga dengan terciptanya suatu ruang

publik yang sesungguhnya. Ruang dimana semua orang bisa ikut menyuarakan

dan menyaluakan kepentingannya dengan bebas tanpa ada pakaaan, hambatan

dan jauh dari dominasi dan diskriminasi.

Hal tersebut seperti yang di suarakan komunitas Vespa Gembel melalui

fashion, pakaian beserta atribut-atribut yang menempel padanya. Mereka

berusaha menunjukkan ekspresi diri dan berbagai kepentingannya pada ruang

publik (jalan). Bagi mereka jalanan merupakan ruang yang cukup strategis

untuk berekspresi sekaligus menyampaikan berbagai kepentingan.

Gaya hidup komunitas vespa lebih berorientasi pada kebebasan Ekspresi,

gaya hidup komunitas vespa ditampilkan melalui penampilan para Scooterist,

seperti cara berpakaian, gaya rambut, gaya berbicara, dan kebiasaan yang tampak

dari para Scooterist serta model vespa yang mereka tunggangi. Solidaritas dalam

komunitas vespa sangatlah kuat, dimana didasarkan atas persamaan rasa dan

kesetiakawanan dimana- tidak ada kelompok-kelompok di dalamnya. Artinya

dalam komunitas vespa semua sama tidak ada yang di beda-bedakan. Rasa

solidaritas terhadap sesama Scooterist diwujudkan dalam kesetiakawanan yang

erat dalam komunitas vespa. Kesetiakawanan ini kemudian d iwujudkan para

Scooterist dengan perilaku yang selalu peduli terhadap sesama Scooterist.

Maraknya komunitas Vespa di kota kota besar menggambarkan bahwa

Vespa memang di minati oleh banyak kalangan. Disisi lain masyarakat kadang

punya pandangan negatif terhadap anak-anak komunitas Vespa, mereka

Page 54: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

menganggap anak-anak Vespa kurang kerjaan, tidak sopan dalam berpakaian dan

seabrek image negatif lainnya yang dialamatkan ke komunitas Vespa, padahal

mereka yang berpandangan negative itu belum mengetahui secara mendalam

tentang komunitas Vespa tersebut.

Page 55: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI

A. Gambaran Umum Komunitas Vespa

Untuk menggambarkan dan menjelaskan Skripsi ini maka penulis akan

menjelaskan gambaran umum lokasi penelitian yakni di kota makassar, penulis

memilih Kota Makassar sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan bahwa

jumlah Anak Vespa yang ada di Kota Makassar sangat banyak.

Kemunculan komunitas Vespa di makassar tidak lepas dari sejarah awal

berdirinya komunitas Vespa pertama di Indonesia. Di Indonesia sendiri,

komunitas Vespa pertama yang terbentuk adalah komunitas Vespa eks tentara

Indonesia pada 1960-1963. Mereka tergabung dalam Kontingen Garuda yang

dikirim untuk misi perdamaian PBB di Mesir, di mana seluruh anggota yang ikut

bertugas dihadiahi motor Vespa oleh Presiden Soekarno.

Jumlah anggota yang diberikan hadiah totalnya ada 4531 orang. Saat ini,

sudah puluhan varian Vespa yang ada di Indonesia. Dari model lama hingga yang

paling baru ada di Indonesia, hal ini menjadikan komunitas Vespa di Indonesia

menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Mulai dari komunitas penggemar Vespa

classic yang dengan setia merestorasi koleksi lamanya, sampai dengan penggemar

seri Vespa baru yang sekarang transmisinya tidak lagi menggunakan perseneling

melainkan sudah automatic CVT transmission.

(http://heryfijar.blogspot.com/2013/01/gunung-latimojong-di-jelajahi-oleh.html)

Kemunculan komunitas Vespa di kota Makassar bermula dari banyaknya

jumlah pengguna Vespa yang merasa tidak memiliki wadah untuk berbagi cerita

Page 56: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

dan pengalaman seputar Vespa. Hingga akhirnya terbentuklah komunitas Vespa

pertama di kota Makassar pada tanggal 7 Juli 1987 yang kemudian di beri nama

Makassar Vespa Club (MVC)

Makassar Vespa Club didirikan untuk mewadahi penggemar Vespa yang

memiliki kesamaan hobby dan rasa persaudaraan diantara para pecinta Vespa,

wadah untuk menyalurkan hoby di bidang otomotif, olah raga dan kegiatan sosial

serta ikut berpartisipasi dalam mendukung tercapainya masyarakat yang tertib lalu

lintas. Uniknya club ini berdiri pada tanggal 7 bulan 7 tahun 1987 dan didirikan

oleh 7 orang dan hingga kini Makassar Vespa Club di kenal sebagai “MVC 777”

Makassar Vespa Club sendiri akhirnya menjadi wadah yang menghimpun

para pecinta motor jenis Vespa yang ada di kota Makassar. Makassar Vespa Club

merupakan club Vespa pertama hingga akhirnya muncul club motor Vespa lain

dan hingga kini tersebar di seluruh Sulawesi Selatan. Hampir di setiap

Kabupaten/Kota yang ada di Sulawesi Selatan memiliki dua hingga tiga club,

namun bukan berarti dengan banyaknya club membuat perpecahan atau perbedaan

diantara penggemar Vespa, club ini merupakan wadah di tiap-tiap Kabupaten

yang di naungi oleh “Ikatan Vespa Indonesia” (IVI).

Kemunculan komunitas Vespa khususnya pada lingkup Kota Makassar

didasari atas keputusan Presiden No. 83 tahun 1998 yang mengatur tentang

kebebasan berserikat dan perlindungan hak berorganisasi, dengan pengesahan

tersebut maka setiap individu mempunyai hak untuk bergabung dengan organisasi

yang dipilihnya, bebas untuk menyusun anggaran dasar dan anggaran rumah

Page 57: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

tangga sendiri, bebas memilih pengurusnya serta bebas untuk menjalankan

organisasi sendiri.

Kemunculan komunitas Vespa di kota Makassar dilatar belakangi oleh

kebosanan mode era kontemporer sekarang yang didominasi oleh fashion dan

style transportasi kelas atas, dan Komunitas Vespa menjadikan gaya alternatif

mereka menjadi gaya tanding (counter style) terhadap budaya mainstream yang

begitu materialistis.

Komunitas Vespa di kota Makassar mempunyai ciri khas yang unik dan

nyentrik dalam segi fashion. Komunitas vespa identik dengan aksesoris yang beda

dengan yang lainnya, seperti memakai jaket jeans yang penuh dengan aksesoris

dan pin, dompet yang besar, rompi kulit, rantai dompet, sepatu booth dan ada juga

beberapa anggota yang menggunakan pakaian dan celana yang terlihatnya kotor

dan di penuhi oleh bekas oli, tetapi hal ini yang membuat fashion mereka berbeda

dengan yang lainya.

Para pengguna vespa baik yang tergabung dalam komunitas ataupun non

komunitas memiliki rasa solidaritas yang tinggi. Hal ini terbukti dengan seringnya

mereka menolong sesama pengguna vespa di jalan, seringnya mereka berkumpul,

menolong sesama pengguna vespa yang mendapat musibah meskipun belum

mengenalnya, dan kebiasaan mereka menyapa pengguna vespa lain.

Kebersamaan dan interaksi yang baik diantara para Scooterist membuat

terjalinnya hubungan baik diantara satu sama lain. Tanpa harus diminta bahkan

dipaksa komunitas vespa maupun pencinta vespa telah terbiasa dengan solidaritas.

Page 58: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Rasa solidaritas tersebut telah muncul dari setiap individu masing-masing,

walaupun tidak semua terikat kedalam satu komunitas yang sama.

Semua bentuk solidaritas komunitas vespa maupun nonkomunitas di kota

Makassar di latarbelakangi beberapa faktor baik intern yaitu rasa senang dan cinta

pengguna vespa terhadap vespa itu sendiri. Ataupun faktor ekstern yaitu adanya

slogan–slogan dan motto dari pengguna vespa yang memotivasi rasa persaudaraan

di antara mereka.

Semua bentuk solidaritas komunitas vespa maupun nonkomunitas di

Makassar tersebut di latarbelakangi beberapa faktor baik intern maupun ekstern.

Faktor intern yaitu rasa senang dan cinta pengguna vespa terhadap vespa itu

sendiri. Perasaan senang dan cinta pengguna vespa terhadap vespanya dapat

terlihat pada cara mereka merawat vespanya. Meskipun sudah berumur puluhan

tahun, namun vespa tetap dijaga dan dirawat.

Kecintaan mereka terhadap vespa juga ditunjukan dengan menggunakan

vespa kemana pun ia pergi walaupun sering bermasalah di jalan dan

menghabiskan banyak biaya untuk merawatnya, mereka masih saja menggunakan

vespa tersebut. Mereka terlihat bangga memiliki vespa sehingga muncul

semboyan unik “jangan ngaku kaya kalau belum punya vespa”. Disisi lain, faktor

intern yang melatarbelakangi rasa solidaritas diantara sesama pengguna vespa

adalah kesadaran mereka sebagai makhluk sosial, komunitas vespa mengakui

keberadaannya sebagai mahkluk yang terlahir hidup dengan bantuan orang lain

dan tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. oleh karena itu mereka

menjunjung tinggi rasa saling menghormati dan tolong menolong khususnya

diantara sesama pengguna vespa. Dalam hal ini, rasa solidaritas antara pengguna

Page 59: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

vespa semakin terpupuk dengan adanya kesamaan dalam mengendarai vespa.

Mereka sama-sama mengetahui bagaimana suka dukanya memiliki vespa

sehingga jika melihat pengguna vespa lain yang mengalami kesulitan maka

mereka secara spontan akan terpanggil untuk menolongnya.

Adapun faktor ekstern yaitu adanya slogan – slogan dan motto dari

pengguna vespa yang memotivasi rasa persaudaraan di antara mereka. Motto dan

slogan tersebut antara lain:

a. Adanya slogan “semua pengguna vespa itu bersaudara”.

Maksudnya semua pengguna vespa dimana pun berada adalah saudara,

entah berasal dari keluarga kaya atau miskin, berasal dari daerah mana pun dari

sabang sampai merauke, tanpa memandang perbedaan usia, jenis kelamin, warna

kulit, penampilan, pendidikan, bahasa, ras, suku, dan sebagainya, asalkan

memiliki vespa maka dianggap sebagai saudara. Dengan dianggap sebagai

saudara, sehingga jika saudara mengalami kesulitan, maka yang lainya akan

membantu. Dengan berlandaskan itulah semua pengguna vespa merasa aman

menggunakan vespanya yang sudah tua kemana pun pergi. Berikut bukti adanya

rasa solidaritas dalam komunitas vespa, surat tersebut menunjukan tingginya rasa

solidaritas.

b. Mereka memiliki sebuah motto yaitu “nanam”

Maksudnya mereka percaya bahwa segala perbuatan yang mereka lakukan

sekarang akan dibalas dikemudian hari. Oleh karena itu, dimana pun mereka

berada, mereka selalu menerapkan prinsip tersebut. Mereka juga percaya bahwa

jika mereka menolong orang lain, maka suatu saat nanti mereka pasti akan

ditolong juga ketika mendapatkan kesulitan.

Page 60: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

B. Gaya Hidup Komunitas Vespa Yang Unik

Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan interkasi dan

sosialisasi dengan orang lain dalam menjalani kehidupan. Manusia sebagai

makhluk sosial memerlukan sosialisasi dimana proses seseorang mempelajari cara

hidup masyarakat untuk mengembangkan potensinya, baik sebagai individu

maupun sebagai anggota kelompok sesuai dengan kebiasaan yang berlaku dalam

masyarakat tersebut.

Pada komunitas Vespa, gaya hidup para scooterist sangat terlihat mencolok.

Hal itu di dukung dengan adanya undang-undang yang mengatur tentang

kebebasan berekspresi. Suatu negara yang demokratis dapat dilihat dari adanya

jaminan kebebasan berekspresi warganya. Kebebasan berekspresi merupakan

hakikat hidup manusia. Dalam mengekspresikan perasaan maupun pikiran,

manusia memiliki beribu cara dan wadah untuk menampungnya. Kebebasan

berekspresi dan mengeluarkan pendapat adalah prinsip universal dalam negara

demokratis. Negara atau pemerintah menciptakan kondisi yang baik dijamin oleh

Kovenan Internasional tentang Hak Sosial, Ekonomi dan Budaya.

Gaya hidup komunitas vespa lebih berorientasi pada kebebasan. Ekspresi

gaya hidup komunitas vespa ditampilkan melalui penampilan para Scooterist,

seperti cara berpakaian, model rambut, gaya berbicara, dan kebiasaan yang

tampak dari para Scooterist serta model vespa yang mereka tunggangi. Jaket para

scooterist kebanyakan di penuhi kotoran bekas oli, sobek-sobek, dan banyak

tambalan di mana-mana, kotoran bekas oli tidak bisa di hindari oleh anak vespa

karna tidak jarang motor mereka mogok di tengah jalan dan mau tidak mau

Page 61: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

terkadang jaket yang mereka pakai menjadi kain lap sehabis memperbaiki motor

mereka.

C. Aktivitas Komunitas Vespa

Komunitas Vespa di kota Makassar tidak hanya bercerita tentang gaya

hidup dan solidaritas saja tapi komunitas Vespa juga memiliki kegiatan yang rutin

mereka lakukan, selain sebagai ajang berkumpul kegiatan ini juga bertujuan untuk

mempererat tali silaturahmi antar anggota pecinta Vespa. Kegiatan itu antara lain :

1. Touring

Touring merupakan salah satu hal yang identik dari komunitas vespa di

kota Makassar, selain sebagai salah satu cara untuk saling bertemu dan

bersilaturahmi dengan pecinta Vespa dari kota lain, juga sebagai salah satu cara

untuk mengenali secara detail tiap kota yang ada di indonesia. Touring yang di

lakukan oleh komunitas vespa di kota makassar tidak hanya di kota-kota sekitaran

pulau sulawesi saja tapi juga touring lintas pulau seperti Sumatra, Jawa, Bali,

Kalimantan hingga Papua. Tidak hanya keliling Indonesia, uniknya ada pula

komunitas Vespa yang melakukan touring ke gunung-gunung tertinggi di

Sulawesi Selatan

Kebanyakan dari anggota komunitas Vespa di kota Makassar melakukan

touring ke kota-kota besar yang ada di sulawesi seperti Kendari, Palu, Gorontalo

hingga Manado. Kebanyakan dari mereka berpendapat bahwa sebelum

menginjakkan kaki di kota-kota besar yang ada di luar Sulawesi haruslah

menyelesaikan touring di pulau sendiri karena sangat ganjil ketika menyelesaikan

touring di beberapa kota besar yang ada di luar padahal kota-kota yang ada di

Sulawesi saja belum di kunjungi. Touring di kalangan anggota komunitas Vespa

Page 62: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

di kota makassar bisa di katakan hal yang wajib di lakukan. Selain menikmati

keindahan alam yang ada di tiap daerah, tujuan utama dari turing ini untuk

refresing dan mempererat tali silaturahmi antar sesama pengguna Vespa.

2. Kopdar

Kopdar artinya kopi darat. Kopdar merupakan istilah yang familiar di

kalangan komunitas Vespa, kopdar merupakan janjian untuk ketemu atau bertatap

muka secara langsung disuatu tempat yg sudah disepakati bersama, kopdar

pertama kali dipopulerkan oleh Sys NS dari radio Prambors Jakarta dalam

segment WARKOP di era akhir 70an dan waktu itu ikut dipelopori oleh ORARI

(radio breaker) yg sempat merajai Indonesia ditahun 82-84. Jadi pada komunitas

Vespa di kota Makassar, kopdar merupakan hal yang sayang untuk di lewatkan

karna pada saat kopdar anggota komunitas vespa dari daerah lain biasanya juga

ikut hadir, biasanya kopdar ini di lakukan pada malam minggu di depan

Monumen Mandala makassar.

3. Menghadiri Event

Selain touring dan kopdar, event-event yang di adakan secara rutin

merupakan salah satu hal yang sangat identik dengan komunitas Vespa di kota

Makassar. Event yang biasa diadakan oleh komunitas Vespa yakni bertujuan

mempertemukan semua pecinta Vespa, adapun event yang diadakan ada yang

berskala kecil dan ada pula yang berskala nasional. Event biasanya di adakan di

tiap-tiap kabupaten/kota yang merasa siap untuk melaksanakannya, biasanya

agenda ini selalu dilakukan secara bergantian di tiap kabupaten/kota. Adapun

event berskala nasional yang rutin dilaksanakan yakni CSP (Celebes Scooter

Page 63: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Party), pada event ini biasanya di hadiri oleh seluruh komunitas Vespa yang ada

di indonesia hingga negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Australi.

4. Bakti Sosial

Komunitas Vespa di kota Makassar tidak hanya rutin melakuka touring,

kopdar dan menghadiri event saja tapi juga melakukan kegiatan-kegiatan sosial

seperti beberapa waktu lalu melakukan penanaman seribu pohon, pengumpulan

dana untuk korban bencana alam, dan banyak lagi. Ini yang menarik ketika

komunitas yang selalu di identikkan dengan hal negatif turun ke lapangan dan

memberi sumbangsih dengan acara-acara sosial yang mereka lakukan.

Page 64: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gaya Hidup Komunitas Vespa

Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan interkasi dan

sosialisasi dengan orang lain dalam menjalani kehidupan. Manusia sebagai

makhluk sosial memerlukan sosialisasi dimana proses seseorang mempelajari cara

hidup masyarakat untuk mengembangkan potensinya, baik sebagai individu

maupun sebagai anggota kelompok sesuai dengan kebiasaan yang berlaku dalam

masyarakat tersebut.

Proses tersebut dimulai dari lingkungan yang paling kecil yaitu keluarga.

Manusia ketika lahir di dunia akan menyesuaikan dirinya dari lingkungan

keluarganya. Seiring dengan pertumbuhannya dia akan menyesuaikan dengan

lingkungan yang lebih luas sampai pada lingkungan yang luas lagi. Selama proses

penyesuaian tersebut, manusia sebagai seorang individu belajar menjadi seseorang

yang mempunyai kepribadian yang unik.

A.1. Gaya Hidup Komunitas Vespa

Pada Komunitas Vespa, gaya hidup para scooterist sangat terlihat mencolok.

Hal itu di dukung dengan adanya undang-undang yang mengatur tentang

kebebasan berekspresi. Suatu negara yang demokratis dapat dilihat dari adanya

jaminan kebebasan berekspresi warganya. Kebebasan berekspresi merupakan

hakikat hidup manusia. Dalam mengekspresikan perasaan maupun pikiran,

manusia memiliki beribu cara dan wadah untuk menampungnya. Kebebasan

Page 65: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

berekspresi dan mengeluarkan pendapat adalah prinsip universal dalam negara

demokratis. Negara atau pemerintah menciptakan kondisi yang baik dijamin oleh

Kovenan Internasional tentang Hak Sosial, Ekonomi dan Budaya.

Gaya hidup komunitas vespa lebih berorientasi pada kebebasan. Ekspresi

gaya hidup komunitas vespa ditampilkan melalui penampilan para Scooterist,

seperti cara berpakaian, model rambut, gaya berbicara, dan kebiasaan yang

tampak dari para Scooterist serta model vespa yang mereka tunggangi. Senada

yang di katakan Palli’ berikut ini:

Anak vespa itu tidak semuanya ji juga kayak gembel gayanya, ada

tonji scooterist yang malah rapi sekali, itu mi yang di namakan

scooterist Retro, kalo yang kayak asal-asalanji berpakaian terus kotor

baju sama jaketnya itu namanya scooterist gembel. Biasanya gaya

scooterist sesuaiki sama model motornya, klo motornya rapi, bersih,

terawat berarti yang punya itu rapi tongki, tp klo motornya kotor,

banyak sampah nempel di motor, tidak terurus berarti yang punya itu

scooterist gembel. Biasanya tergantung model motor yang di

tunggangi. (Palli, 25 Tahun)

Palli’ yang dalam kesehariannya sebagai Tukang Batu ini berpendapat

bahwa fashion dari tiap anak vespa itu berbeda-beda dan ikut juga di pengaruhi

oleh model atau tampilan Vespa yang mereka tunggangi.

Gaya hidup mereka sebenarnya sama Cuma yang membedakan itu

penampilan Vespa mereka masing-masing. Pada Komunitas Vespa, tidak ada

kelas sosial, semua sama, berbagi rasa bersama, suka, duka, susah, senang mereka

bersama, menepis ego, membuang pemikiran – pemikiran yang bertentangan

dengan rasa kebersamaan.

Berbicara fashion tentunya akan berkaitan dengan gaya hidup dan cara kita

menunjukan identitas kita dalam berpenampilan. Lingkungann dimana kita berada

Page 66: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

berpengaruh besar pada fashion yang akan kita tunjukan pada masyarakat. Seperti

yang di ungkapkan Eghy berikut ini :

Gayanya anak-anak vespa itu sebenarnya inti dari gaya hidupnya,

dari cara berpakaiannya, aksesoris yang dia pake’. Jadi inti gaya

hidupnya anak vespa itu dari caranya berpakaian. (Eghy, 21 Tahun)

Eghy yang dalam kesehariannya Mahasiswa yang kuliah di Universitas

Pepabri ini mengungkapkan bahwa inti dari gaya hidup Anak Vespa itu terletak

pada fashionnya, dari cara berpakaian Anak Vespa mencerminkan gaya hidupnya.

Melalui ekspresi gaya hidup para pecinta vespa, kita sangat bangga karena

memiliki ciri style yang tidak kalah menarik dari club-club luar negeri, style vespa

Indonesia inilah yang paling unik dari seluruh dunia. Kita disini melihat bahwa

seni itu tidak terbatas pada sesuatu hal saja, tepi seni itu luas mencakup beberapa

unsur, dan unsur-unsur seni itu telah dimunculkan oleh para komunitas vespa.

Komunitas Vespa mempunyai ciri khas yang unik dan nyentrik dalam segi

fashion. Komunitas vespa identik dengan aksesoris yang beda dengan yang

lainnya, seperti memakai jaket jeans yang penuh dengan aksesoris dan pin,

dompet yang besar, rompi kulit, rantai dompet, sepatu booth dan ada juga

beberapa anak Vespa yang menggunakan pakaian dan celana yang terlihatnya

kotor dan di penuhi oleh bekas oli, tetapi hal ini yang membuat fashion mereka

berbeda dengan yang lainya.

Apabila kita perhatikan aliran vespa gembel. Vespanya pun sangat unik dan

aneh, mereka memodifikasi Vespanya dengan gaya extrem seperti membuat

gubuk kecil diatasnya, membawa kumpulan botol – botol bekas dibelakangnya.

Sekilas gayanya seperti gelandangan namun sebenarnya disinilah keunikan

mereka. Walaupun dengan berkembangnya zaman banyak fashion yang beraneka

Page 67: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

ragam tetapi itu tidak membuat ciri khas fashion komunitas Vespa menjadi

berubah

Gaya Hidup Anak Vespa memang tidak bisa di pisahkan dengan segudang

image negatif. Tapi bagi mereka, melalui gaya hidupnya mereka menyelipkan

semacam semangat demokrasi di jalanan. Bagi mereka, jalanan yang sering

digunakan orang-orang kaya untuk memamerkan mobil dan motor mewah, juga

harus bisa menjadi ruang bagi rakyat jelata berkantong cekak seperti yang di

katakan oleh Andi berikut ini :

Saya kalo touringka’ terus berpapasanka sama anak komunitas

motor lain apalagi komunitas motor mewah kayak harley saya liat itu

orang-orang di pinggir jalan saya terusji na perhatikan padahal lebih

baguski motornya itu om-om berkantong tebal dari pada motorku

yang banyak sampahnya. Berarti kita kodong yang pas-pasan punya

tonji fans sendiri kalo touring, lebih menarikki mungkin anak vespa

dari pada anak komunitas motor lain yang bagus motornya. (Andi 27

Tahun)

Andi yang merupakan Alumni Universitas Hasanuddin ini yang berprofesi

sebagai guru mengaku senang sekali jika sedang touring dan berpapasan dengan

rombongan penggemar motor mewah. Ternyata orang di pinggir jalan lebih

banyak yang memperhatikan rombongan vespa tua daripada rombongan motor

mewah.

Meskipun kerap di pandang negatif, anak vespa tidak pernah merasa

dendam maupun benci terhadap orang-orang yang menjudge mereka negatif.

Mereka bangga dengan penampilan dan gaya hidup mereka yang tidak ikut-ikutan

dengan fashion yang matrealistis di jaman sekarang, seperti yang di ungkapkan

Wawan berikut ini :

Page 68: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Banyak keluarga, teman, tetangga yang bilangika kayak preman, geng

motor, anak nakal, tapi saya tidak pernah ji mau permasalahkan dan

pusingi itu. Terserah apa mau na bilang, yang penting saya senang

dengan gaya hidupku, itu haknya mereka menilai jadi biarlah anjing

menggonggong kapilah tetap berlalu. Itu prinsipku’. (Wawan, 29

tahun)

Wawan yang merupaka salah seorang guru di salah satu SMA di Makassar

ini mengaku bahwa orang-orang di sekitarnya menganggap perilaku wawan

sangat negatif, sampai keluarganya sendiri selalu mempermasalahkan gaya hidup

wawan yang seperti orang tidak terurus. Tetapi wawan tidak pernah

mempermasalahkan itu, penilaian mereka adalah hak mereka.

Pada dasarnya orang-orang yang mencemooh dan menjudge negatif anak

Vespa secara tidak langsung menghina dan tidak menghargai pilihan atau jalan

hidup yang telah di pilih oleh anak Vespa, di sini letak kurangnya pengetahuan

masyarakat akan arti sebuah kebebasan. Setiap orang berbeda-beda dalam

memaknai dan mengartikan suatu kebebasan, dan Komunitas Vespa memaknai

dan mengartikan sebuah kebebasan dengan cara mereka sendiri lewat gaya

hidupnya.

Kebanyakan penggemar vespa memang berasal dari kelompok menengah

ke bawah. Mereka umumnya pengangguran, mahasiswa, atau buruh serabutan.

Meski ada pula kalangan menengah ke atas yang berprofesi sebagai seniman,

guru, pengusaha, direktur bahkan manager. Di dunia nyata, kelas ini sering kali

dipandang sebelah mata. Mereka kerap diabaikan dan dipinggirkan. Nah, lewat

vespa mereka menciptakan ruang ekspresi sendiri lantas merebut perhatian orang.

Seperti yang jelaskan informan berikut ini :

Page 69: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Sepanjang jalan kalo kita touring tidak sedikit orang yang

melambaikan tangan kalo lewatki’, apalagi anak-anak kecil sama

ibu’-ibu’ di pinggir jalan, seolah-olah kita ini artis dadakan. Kalo

naik vespa kita jadi pusat perhatian. (Dian, 23 Tahun)

Dian yang dalam kesehariannya seorang mahasiswa berpendapat bahwa

dengan naik Vespa kita bisa jadi pusat perhatian di sepanjang jalan, tidak perlu

menggunakan motor mewah untuk mendapatkan perhatian orang-orang di

sepanjang jalan. Senada dengan hal itu, salah seorang informan mengungkapkan

bahwa :

Yang paling saya suka kalo naik vespa itu kalo na dapatka lampu

merah, semua orang bale’ semua liatka mungkin karena suara

knalpot vespaku yang ribut. (Bogel, 21tahun)

Bogel yang merupakan salah seorang mahasiswa STIMIK Makassar

tersebut mengungkapkan bahwa, dengan vespa dia bisa menarik perhatian

pengguna jalan lain karena keunikan vespanya yang di penuhi oleh sampah-

sampah, jadi tidak semua hal yang menarik itu harus mewah. Terbukti pada

komunitas Vespa, dengan kesederhanaan dan tampilan apa adanya mereka juga

bisa menarik perhatian orang-orang di sekitarnya tanpa harus bermewah-mewah.

Ketika kita melihat komunitas Vespa, sebenarnya kita sedang melihat

sebentuk perlawanan rakyat jelata kepada pihak-pihak berkuasa yang gemar

memuja kemewahan. Kegembelan mereka adalah antitesis dari parade

kemewahan di sekitar kita. Tidak heran, jika komunitas ini tumbuh subur di

seluruh indonesia tak terkecuali Makassar.

Dari penjelasan di atas, bisa di simpulkan bahwa Anak Vespa, melalui gaya

hidup mereka tersisipkan keinginan untuk merebut perhatian masyarakat luas dari

para pemuja kemewahan. Dengan penampilan yang apa adanya kita juga bisa

Page 70: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

menciptakan gaya kita sendiri, dan menjadi diri sendiri tanpa harus mengikuti

gaya orang lain yang memaksa kita bermewah-mewahan. Gaya hidup anak vespa

sangat anti akan kemewahan. Mereka ingin membuktikan bahwa dengan menjadi

diri sendiri kita menjadi orang yang merdeka, tidak ikut-ikutan dengan fashion ala

orang lain. Kita bisa menciptakan gaya kita sendiri sesuai yang kita inginkan dan

membuat kita bahagia.

A.2. Ciri Khas Komunitas Vespa

Komunitas Vespa di kota Makassar mempunyai ciri khas yang unik dan

nyentrik dalam segi fashion. Komunitas vespa identik dengan aksesoris yang beda

dengan yang lainnya, seperti memakai jaket jeans yang penuh dengan aksesoris

dan pin, dompet yang besar, rompi kulit, rantai dompet, sepatu booth dan ada juga

beberapa anak Vespa yang menggunakan pakaian dan celana yang terlihatnya

kotor dan di penuhi oleh bekas oli, tetapi hal ini yang membuat fashion mereka

berbeda dengan yang lainya.

A.2.1. Modifikasi Motor

Dalam benak seorang bikers, motor adalah identitas nomor wahid.

Selebihnya, bisa banyak elemen. Attitude, komunitas, dan yang juga penting

fashion mereka dan yang terakhir ini jadi menarik ketika seorang biker

menjadikan fashion sebagai bagian dari gaya hidup Bahkan ada yang bilang

totalitas sebagai bikers belum lengkap kalau tidak ”menganut” sebuah aliran

fashion sesuai motor yang ditungganginya, Vespa dengan aliran gembel Pasti

Fashion Bikersnya juga urakan yang terkesan tidak terurus dengan model rambut

acak acakan. Lain hal dengan Vespa Model Retro, sesuai karakter Vespa dan

Page 71: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

ngikut aliran khas Vespa retro. Yang suka model Retro biasanya pesan helm

khusus retro style, kalo mau lebih keren pake syal dan kacamata kumbang. Seperti

yang di ungkapkan oleh Rudy salah seorang mekanik di sebuah bengkel yang juga

merupakan anak vespa mengatakan :

Itu anak vespa, aneh-anehki gayana semua. Ada itu yang motornya

penuh sampah, tanduk kerbau terus kayak tidak teruruski, pasti yang

punya juga tidak terurus tongki gayana, rata-rata rambutnya

gondrong ada yang gimbal ada tong yang kribo brekele, terus jaket

sama celananya berlumuran oli. Kalo yang bersih di liat itu motorna

namanya vespa model retro, beda tongi itu gayana, mereka itu suka’ki

motor clasic jd model vespa dari pabrikan dia pertahankan, biasanya

yang tunggangi itu agak rapihki orangna tp tetapji sama semua di

sini, nda ada yg di beda-bedakan. (Rudy, 32 Tahun)

Menurut Rudy, Anak Vespa yang memang dengan sengaja mendesain

tunggangannya seperti tumpukan sampah pasti gaya pemiliknya sama seperti

tunggangannya dan Vespa yang modelnya masih di pertahankan pemiliknya

terlihat agak rapih.

Komunitas Vespa biasanya memodifikasi motornya dengan bermacam gaya,

ada yang Classic, retro, gembel dan Chopper dan berbagai macam aliran

modifikasi Vespa lainnya. Rambut pengendaranya kebanyakan berambut gimbal,

motornya butut, di tempeli banyak barang yang diambil dari sampah atau bekas

makanan dan sebagainya. Katanya hal itu bisa memberikan nilai historis selama

perjalanan naik Vespa seperti yang di kemukakan Dian Berikut ini :

Saya itu kalau pergika touring, tiap singgahka di satu daerah haruska

ambil kenang-kenangan di daerah itu, klo di daerah itu tidak ada

sama sekali sesuatu yang khas paling saya ambil rumputnya atau

kaleng-kaleng bekas yang ada di pinggir jalan, yang paling bagus

Page 72: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

kenang-kenangannya itu di tator Ka tanduk Kerbau saya ambil di

sana. (Dian, 23 Tahun)

Menurut dian, sampah-sampah yang ada pada motornya itu merupakan saksi

bisu tentang perjalanannya selama menggunakan vespa. Sampah-sampah itu

baginya merupakan hal yang sangat berharga buatnya. Senada dengan dian, sala

seorang informan mengungkapkan bahwa :

Itu sampah-sampah yang ada di motorku banyak sekali ceritanya dan

kalau mau di bahas satu persatu satu minggu baru selesai ini

wawancara. Intinya sampah-sampah yang ada di motorku itu banyak

sekali cerita di dalamnya, dalam maknanya buat saya, tapi ada juga

yang tidak enak selama saya pake motor penuh sampah kayak begitu.

Pernahka na gigit semut waktu touring, ternyata ada kaleng bekas di

vespaku yang di tempati semut bersarang. (Ahmad, 24 Tahun )

Ahmad yang dalam kesehariannya berprofesi sebagai tukang batu ini

menilai sampah-sampah yang ada di vespanya itu sangat memiliki arti baginya. Di

sinilah letak seni menurutnya, melalui vespa ahmad bisa menyalurkan ekspresi

gaya hidupnya.

Dari pernyataan-pernyataan di atas bisa di simpulkan bahwa fashion yang di

tampilkan oleh masing-masing anak vespa sangat dipengaruhi oleh motor yang di

tungganginya, Vespa dengan aliran gembel Pasti Fashion Bikersnya juga urakan

yang terkesan tidak terurus dengan model rambut acak acakan. Lain hal dengan

Vespa Model Retro, sesuai karakter Vespa dan ngikut aliran khas Vespa retro.

Yang suka model Retro biasanya pesan helm khusus retro style, pake syal dan

kacamata kumbang.

A.2.2. Jaket Jeans Dengan Bordiran

Page 73: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Salah satu ciri khas anak vespa yang sangat mencolok yakni Jaket jeans

yang di tempeli dengan bordiran logo tiap club yang di dapatkan pada saat touring

atau pada event-event Vespa. Jaket jeans ala anak vespa merupakan salah satu hal

wajib ketika bervespa ria, jaket jeans yang di gunakan anak vespa merupakan

salah satu identitas mereka ketika menunggangi kuda besi Italia tersebut.

Bordiran yang menempel pada jaket jeans anak vespa merupakan lambang

atau logo tiap-tiap club, bordiran itu di dapatkan pada saat adanya event vespa di

mana mereka saling bertukar bordiran, hal itu yang mereka lakukan terus menerus

hingga jaket jeans mereka di penuhi bordiran. Seperti yang di ungkapkan

informan berikut ini :

Ini lambang-lambang di jaketku dari tahun 2007 saya mulai

kumpulkanki sampai sekarang, ini bordiran di buat sama tiap-tiap

club trus pas ketemuki tukaran bordiran maki trus biasanya juga

stiker kalo tidak ada bordirannya, paling banyak saya dapatkan

bordiran itu tiap ada event-event vespa. (Andi, 27 Tahun)

Menurut Andi, lambang-lambang bordiran yang melekat di jaketnya itu

sudah lama ia kumpulkan, Andi mendapatkannya pada tiap event-event Vespa.

Bordiran tersebut di buat oleh tiap-tiap club dan di barter ketika bertemu.

Jaket anak vespa kebanyakan di penuhi kotoran bekas oli, sobek-sobek, dan

banyak tambalan di mana-mana, kotoran bekas oli tidak bisa di hindari oleh anak

vespa karna tidak jarang motor mereka mogok di tengah jalan dan mau tidak mau

terkadang jaket yang mereka pakai menjadi kain lap sehabis memperbaiki motor

mereka. Seperti yang di ungkapkan informan berikut ini :

Kalo saya jaketku belumpi banyak sobeknya tapi bekas olinya di

mana-mana, karna saya kalo touring club ku saya mekaniknya jadi

semua motor yang mogok saya semua yang kerjakanki. Jadi beginimi

Page 74: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

kondisi jaketku, tiap habis kerja motor tidak ada lap kain terpaksa

jaketku lagi jadi lapnya. Tapi saya suka jaketku yang kayak begini, di

sinimi seninya. Karna seandainya mauka bah, na lamami saya cuci ini

jaket tapi memang saya suka jaketku yang sekarang, tidak pernah pi

saya cuci selama 2 tahun ini. (Rudy, 23 Tahun)

Jaket yang di tempeli bordiran seperti itu memang merupakan ciri khas

komunitas vespa, jaket tersebut merupakan identitas mereka dan menjadi salah

satu gaya hidup mereka dari segi fashion. Anak vespa memang komunitas terunik

di negeri ini bahkan di akui di berbagai belahan dunia bahwa komunitas vespa

paling ekstrim berada di Indonesia.

Dari pernyataan-pernyataan di atas, bisa di simpulkan bahwa Jaket jeans

dengan bordiran merupakan identitas sekaligus ciri khas Komunitas Vespa dan

merupakan salah satu gaya hidup mereka dari segi fashion. Semakin kotor dan

sobek semakin berseni jaket jeans itu menurut mereka.

A.2.3. Stiker Lambang Club

Komunitas Vespa mempunyai ciri khas yang unik dan nyentrik dalam segi

fashion. Komunitas vespa identik dengan aksesoris yang beda dengan yang

lainnya, seperti memakai jaket jeans yang penuh dengan aksesoris dan pin,

dompet yang besar, rompi kulit, rantai dompet, sepatu booth dan ada juga

beberapa anak Vespa yang menggunakan pakaian dan celana yang terlihatnya

kotor dan di penuhi oleh bekas oli, tetapi hal ini yang membuat fashion mereka

berbeda dengan yang lainya.

Tak hanya itu, ada satu hal lagi yang tak lepas dari anak vespa yakni stiker

yang melekat pada motor dan helm mereka. Stiker yang mereka tempelkan pada

motor mereka masing-masing sama halnya dengan bordiran, stiker itu mereka

Page 75: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

dapatkan ketika bertemu, utamanya ketika ada event vespa. Maka merek akan

saling bertukar stiker masing-masing club. Stiker itu merupakan salah satu ciri

khas mereka utamanya pada segi fashion motor mereka.

Barter stiker merupakan kebiasaan anak vespa ketika sedang touring atau

berada pada event-event vespa. Seperti yang di ungkapkan informan berikut ini :

Vespaku itu di bagian dalamnya mami tangkina tidak ku pasangi

stiker, tidak kelihatanmi cat aslinya gara-gara stiker. Biasanya itu

stiker di event ji banyak di dapat tapi kadang juga kalo ada anak-anak

dari club lain berkunjung di markas biasa juga kita barteran stiker.

Dari dulumi perasaan itu yang namanya barter stiker karna masih di

jamannya bapakku jadi anak vespa na ada mentongmi yang namanya

barter stiker. (Bogel, 21tahun)

Menurut Bogel, barter stiker yang di lakukan anak vespa sudah terjadi sejak

lama karena dia masih ingat ketika masih kecil ayahnya merupakan salah satu

anggota club vespa yang ada di makassar dan saat itu vespa milik ayahnya sudah

di penuhi dengan stiker.

Anak vespa memang penuh dengan segudang keunikan, stiker lambang club

yang mereka tempelkan pada vespa mereka memiliki makna tersendiri dari tiap-

tiap club, tetapi inti dari stiker tersebut sebagai tanda persaudaraan, yang ketika

suatu hari ia melihat stiker itu pasti yang dia ingat siapa yang memberikan stiker

itu dan dari mana kota asal logo dalam stiker itu. Stiker dijadikan suatu pengingat

satu sama lain. Seperti yang di ungkapkan informan berikut ini :

Tidak sembarangan juga itu barter stiker anak-anak, ada semua

maksudnya. Pas kita tukaran sekalian tong mi kenalanki siapa tau

belumpaki kenalki terus nanti kalo suatu hari kita liat lagi itu stiker

kembaliki lagi ingat saudarata yang kasiki itu stiker. Pokoknya bagus

silaturahmi kalo di vespa. (Joger, 24 Tahun)

Page 76: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Menurut Joger, lewat barter stiker kita juga bisa berkenalan satu sama lain

sesama scooterist. Selain itu, stiker itu juga menjadi pengingat kepada pemberi

stiker tersebut. Dan menurut Joger, di komunitas vespa itu terjalin silaturahmi

yang baik.

Dari pernyataan-pernyataan di atas, bisa di simpulkan bahwa stiker bagi

sebagian orang hanya sebagai hiasan ketika di tempelkan tetapi di komunitas

vespa, stiker bisa menjadi pemersatu. Lewat stiker mereka berkenalan, dan dengan

stiker silaturahmi mereka berjalan dengan baik.

A.2.4. Keunikan Vespa

Vespa merupakan kendaraan “tua” walaupun sekarang sebagian perusahaan

membuat produk baru seperti piagio yang membuat produk terbarunya, tetapi

penggemar panati Vespa tua semakin hari semakin bertambah. Sangat banyak

keunikan kai ini saya akan mengulas tentang lima keunikan vespa tua yang ada di

indonesia

1. Kendaraan yang peka jaman

Walaupun vespa kendaraan tua, akan tetapi sampai saat ini masih banyak

yang menjadi penggemar Vespa di seluruh dunia terutama di indonesia, kendaraan

tua ini tidaklah terlarut oleh kemajuan jaman, faktanya, saat ini banyak sekali

motor baru bermunculan, namun kendaraan ini masih bertahan dan banyak orang

yang suka terhadap motor tua ini.

2. Mempunyai penggemar fanatik terbesar di indonesia

Page 77: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Kendaraan ini sungguh sangat luar biasa jika kita lihat dari para

penggemarnya di indonesia, penggemar vespa indonesia yang disebut juga dengan

“scooterist indonesia’ ini merupakan wadah bagi pencinta vespa di seluruh

indonesia, mereka dikenal dengan kekompakan antar scooterist yang sangat solid

jika dibandingkan dengan club motor lainnya.

3. Penampilan penggemarnya yang mayoritas “nyentrik”

Para penggemar vespa penampilannya memang khas dan sederhana, itu bisa

dilihat saat mereka mengadakan jambore atau pada saat mereka berkumpul di

basecamp, perpaduan jaket jeans yang terdapat banyak sticker bordir dan

bercelana jeans menjadi ciri khas mereka, tidak sedikit pula yang berambut

gimbal.

4. Modifikasi Vespa yang Unik

Jika kita lihat, beragam model vespa yang mereka kreasikan sangatlah

mengundang perhatian kita semua, mulai dari modifikasi model elegant hingga

yang mereka sebu sebagai vespa gembel juga ada, yang paling menarik perhatian

adalah vespa gembel, dimana vespa tersebut hampir tidak terlihat seperti vespa

pada umunnya.

5. Solidaritas yang tinggi antar sesama scooterist

Scooterist memang dikenal dengan solidaritasnya antar sesama, itu bisa

dilihat saat mereka membantu teman walaupun mereka belum kenal sekalipun,

Page 78: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

mereka juga mempunyai tradisi yang disebut memberi uang bensing kepada club

vespa lain yang melintas di basecamp mereka saat melakukan touring.

B. Kebebasan Berekspresi

Kebebasan untuk berekspresi dan mengeluarkan pendapat adalah prinsip

universal di dalam negara demokratis. Dalam perkembangannya, prinsip ini

mengilhami perkembangan demokrasi di negara‐negara yang berkembang. Bahwa

pentingnya menciptakan kondisi baik secara langsung maupun melalui kebijakan

politik pemerintah/negara yang menjamin hak publik atas kebebasan berekspresi

dan mengeluarkan pendapat sebagai salah satu barometer penegakan demokrasi

dalam masyarakat suatu bangsa. Dalam prakteknya hal ini mengatur tentang

Kebebasan Fundamental yang sifatnya inter‐relasi dengan prinsip-prinsip dasar

lainnya seperti kebebasan untuk bergerak dan kebebasan untuk memilih tempat

tinggal sesuai dengan pilihannya.

Pada Komunitas Vespa, kebebasan berekspresi para scooterist sangat

terlihat mencolok. Hal itu di dukung dengan adanya undang-undang yang

mengatur tentang kebebasan berekspresi. Suatu negara yang demokratis dapat

dilihat dari adanya jaminan kebebasan berekspresi warganya. Kebebasan

berekspresi merupakan hakikat hidup manusia. Dalam mengekspresikan perasaan

maupun pikiran, manusia memiliki beribu cara dan wadah untuk menampungnya.

Kebebasan berekspresi dan mengeluarkan pendapat adalah prinsip universal

dalam negara demokratis. Negara atau pemerintah menciptakan kondisi yang baik

dijamin oleh Kovenan Internasional tentang Hak Sosial, Ekonomi dan Budaya.

Page 79: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Kebebasan berekspresi pada komunitas vespa lebih mengarah pada

kebebasan dalam hal berpakaian seperti yang di kemukakan oleh informan di

bawah ini.

Kita’ di komunitas vespa bebaski di rasa, bebas pake’ baju sobek-

sobek, celana sobek-sobek, jaket penuh lambang-lambang, banyak

orang nda mau terimaka termasuk mama’nya pacarku’ krna kayakka

katanya gembel. Biar tongmi orang bilangika kayak orang gila yang

penting saya happy sama apa yang saya lakukan. (Dian, 23 Tahun)

Kutipan wawancara dengan Dian di atas menunjukkan bahwa kebebasan

berekspresi pada komunitas vespa lebih kepada kebebasan berpakaian, mereka

menganggap ini sebagai pembuktian bahwa orang yang berpenampilan gembel

hatinya belum tentu jahat, Dian tahu persis bagaimana sakitnya disepelekan hanya

karena penampilannya. Ketika pacaran, dia kerap ditolak orangtua pacarnya

karena rambutnya gondrong, suka memakai jaket yang di penuhi bordiran, dan

celana yang sobek.

Kebebasan berekspresi komunitas Vespa lebih kepada kebebasan dalam hal

berpenampilan, seperti yang di ungkapkan salah satu informan berikut ini.

Kalo di bilang bebas sebenarnya kita di komunitas vespa bebas dalam

bentuk kebebasan dalah hal berpakaianji. Bukan bilang bebas

ngapain saja tapi memang gaya berpakaiannya anak vespa miripki

preman tapi begitumi kita masing-masing punya cara jalani hidup,

kadang orang salah artikan kebebasannya anak vespa . (Aswar, 23

tahun)

Menurut Aswar, kebebasan dalam komunitas vespa lebih kepada kebebasan

dalam hal berpakaian. Menurutnya cara berpakaiannya membuat dia nyaman

meski orang-orang di sekelilingnya menganggapnya berperilaku menyimpan.

Page 80: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Berbeda dengan Aswar, Rudy yang merupakan salah satu informan ini

mengungkapkan bahwa :

(Kebebasan menurutku itu bebas dalam segala hal. Yang penting saya

nyaman dengan hal itu akan saya lakukan tapi klo di komunitas vespa

kebebasannya lebih kayak bebas modifikasi motor. Jadi kita bebas

mau apakanki motorta sesuai selera. Mau di kasi sampah ataukah

mau di kasi panjang semua dari kitaji masing-masing selama kita

nyam dengan itu. (Rudy, 32 Tahun)

Menurut Rudy, kebebasan itu yakni melakukan segala hal yang kita

inginkan dan membuat kita nyaman, termasuk dalam hal memodifikasi motor

tergantung selera masing-masing.

Senada dengan rudy, wawan juga mengungkapkan bahwa kebebasan

berekspresi dalam komunitas vespa itu berada pada motor yang mereka tunggangi

seperti yang di ungkapkan berikut ini.

Kalo saya di bilang bebas, bebas modif motorja. Jadi motorku itu

saya modifikasi model coper, ada juga yang model sespan jadi

tergantung kita ji mau di apakan motor, bebaski dan yang penting

senangka liataki. (wawan, 29 tahun)

Terkadang masyarakat salah mengartikan kebebasan anak-anak Komunitas

Vespa, padahal kebebasan berekspresi para scooterist merupakan cara mereka

menyalurkan bakat seni, anak-anak vespa merupakan pemuda kreatif bangsa ini

yang tidak di wadahi di negaranya sendiri. Banyak buku-buku yang telah di

terbitkan di luar negeri yang bercerita tentang komunitas vespa Indonesia dan di

dalam buku itu di ceritakan tentang keunikan dan kreatifitas Komunitas Vespa In

donesia dan hal ini turut mengharumkan nama bangsa.

Page 81: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Dari beberapa pernyataan di atas bisa di simpulkan bahwa kebebasan

berekspresi Komunitas Vespa lebih kepada kebebasan dalam hal berpakaian dan

style transportasi, namun kadang di salah artikan oleh orang-orang di

sekelilingnya yang menganggap prilaku anak vespa menyalahi norma dan aturan.

C. Solidaritas Komunitas Vespa

Solidaritas merupakan perangkat penting dalam sebuah komunitas, suatu

komunitas akan hancur apabila tiap individu tidak memiliki rasa solidarisme yang

tinggi, komunitas pula dapat hancur apabila setiap anggota komunitas tesebut

mementingkan setiap ego masing masing. Solidaritas dalam komunitas vespa

sangatlah kuat, dimana didasarkan atas persamaan rasa dan kesetiakawanan yang

dimana tidak ada kelompok-kelompok di dalamnya

Di dalam komunitas vespa semua sama tidak ada yang di beda-bedakan.

Rasa solidaritas terhadap sesama Scooterist diwujudkan dalam kesetiakawanan

yang erat dalam komunitas vespa. Kesetiakawanan ini kemudian diwujudkan para

Scooterist dengan perilaku yang selalu peduli terhadap sesama Scooterist. Seperti

yang di ungkapkan informan berikut ini :

Saya masuk jadi anggota trus bertahan selama ini jadi anak vespa

karna solidaritasnya yang menurutku tidak ada duanya, di komunitas

vespa saya banyak belajar, saya sekolahku sampe SMA tapi luas

wawasanku karna di komunitas vespa ada anak kuliahan, dosen, guru,

jadi saya banyak tau. Di komunitas vespa mami juga saya belajar arti

kesetiakawanan, kalo ada anak vespa mogok motorna di tengah jalan

pasti kita singgah bantu biar nda kenalki, pokoknya anak vespa ji

yang setiakawan menurutku.(Ahmad, 24 Tahun )

Solidaritas dalam komunitas vespa masuk dalam solidaritas sosial mekanik,

dimana didasarkan atas persamaan, kepercayaan dan kesetiakawanan. Hal ini

Page 82: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

sejalan dengan prinsip yang dijalankan oleh komunitas vespa, dimana tidak ada

kelompok-kelompok di dalamnya. Artinya dalam komunitas vespa semua sama,

tidak ada yang diistimewakan. Rasa solidaritas terhadap sesama Scooterist

diwujudkan dalam kesetiakawanan yang erat dalam komunitas vespa.

Kesetiakawanan ini kemudian diwujudkan para Scooterist dengan perilaku yang

selalu peduli terhadap sesama Scooterist.

Solidaritas itu sangat terlihat ketika salah seorang anggota vespa sedang

mengalami kesulitan, mereka berbondong bondong membantu sekuat usaha

mereka, rata rata para pencinta vespa itu sendiri mengerti akan mesin vespa

tersebut. Meskipun mereka tidak saling mengenal, meskipun mereka bukan

kerabat dekat tetapi mereka terikat dengan kesolidaritasan brother vespa.

C.1. Kebersamaan Komunitas Vespa

Kebersamaan di dalam komunitas Vespa tidak perlu disangsikan. Hal ini tak

hanya berlaku di satu klub saja. Namun di manapun mereka berada dan

berpapasan dengan club lainnya, dengan cepatnya mereka dapat berbaur.

Melupakan perbedaan yang ada satu sama lain yang ada hanyalah persamaan

nasib sebagai pengendara Vespa. Bicara soal kebersamaan, boleh dikatakan

kebersamaan mereka cukup kuat. Namun apa yang menyebabkan ikatan antar

mereka begitu kuat, kekuatan tersebut lebih karena homogenitas. Dengan begitu

lebih mudah mengekspresikan diri.

Persaudaraan yang erat, ketika para pencinta vespa mengadakan event atau

Acara acara, seperti biasanya para pencinta vespa yang berada dari dalam maupun

dari luar pelosok yang mengetahui akan acara tersebut akan mendatangi,

Page 83: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

meskipun mereka yang datang tak menngenal setiap individu akan tetapi mereka

terikat oleh sebuah persaudaraan yang erat, motto mereka ialah ''we are brother '' ,

“ kita adalah keluarga “ sehingga mereka saling tegur sapa meskipun tak saling

mengenal.

Pada Komunitas vespa semuanya saudara begitupun dengan motornya karna

berasal dari suatu pabrikan yang sama maka mereka menganggap jika ada anggota

club dari kota lain yang mengalami kesusahan di jalan wajib di bantu karna kita

semua bersaudara. Maka dari itu mereka akan menjamu saudara mereka dengan

baik, mereka akan menyiapkan makanan, tempat menginap dan lain hal kebutuhan

saudaranya. Tamu-tamu itu sering kali tidak hanya menginap satu-dua hari, tetapi

ada juga yang berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan ada yang menetap

hingga satu tahun. Dari sini, persaudaraan antar komunitas Vespa terbentuk dan

berkembang luas, maka wajar saja jika solidaritas Anak-anak Komunitas Vespa

sangat kuat.

C.2. Persaudaraan Komunitas Vespa

Persaudaraan yang erat, ketika para pencinta vespa mengadakan event atau

Acara acara, seperti biasanya para pencinta vespa yang berada dari dalam maupun

dari luar pelosok yang mengetahui akan acara tersebut akan mendatangi,

meskipun mereka yang datang tak menngenal setiap individu akan tetapi mereka

terikat oleh sebuah persaudaraan yang erat, motto mereka ialah ''we are brother '' ,

“ kita adalah keluarga “ sehingga mereka saling tegur sapa meskipun tak saling

mengenal.

Page 84: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Pada Komunitas vespa semuanya saudara begitupun dengan motornya karna

berasal dari suatu pabrikan yang sama maka mereka menganggap jika ada anggota

club dari kota lain yang mengalami kesusahan di jalan wajib di bantu karna kita

semua bersaudara. Maka dari itu mereka akan menjamu saudara mereka dengan

baik, mereka akan menyiapkan makanan, tempat menginap dan lain hal kebutuhan

saudaranya. Tamu-tamu itu sering kali tidak hanya menginap satu-dua hari, tetapi

ada juga yang berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan ada yang menetap

hingga satu tahun. Dari sini, persaudaraan antar komunitas Vespa terbentuk dan

berkembang luas, maka wajar saja jika solidaritas Anak-anak Komunitas Vespa

sangat kuat.

Pada Komunitas Vespa, rasa persaudaraan antar anggota sangat kuat, hal itu

di tandai dengan terbentuknya jejaring yang kuat hingga ke kota-kota lain. Mereka

saling mengunjungi, saling membantu, bahkan saling mendoakan. Ada semacam

aturan tidak tertulis bahwa sebuah klub harus menjamu anggota klub dari kota lain

yang mampir ke markas mereka. Mereka menyediakan makanan, tempat

menginap sekadarnya, bahkan kadang menyumbang uang bensin. Senada dengan

Hal tersebut. Cullank, yang merupakan salah seorang informan mengatakan :

Kalo touringki toh enak sekali karna tiap kota pasti ada anak

vespanya, kalo mogokki di daerahnya, anak vespa di daerah itu yang

datang jemputki baru na perbaiki motorta’ baru kita toh tinggaljeki

merokok sambil minum kopi sampe motorta selesai, ku akui memang

solid sekali anak-anak vespa.(Cullank, 24 Tahun)

Menurut Cullank yang dalam kesehariannya berprofesi sebagai pembuat

tato, kalau lagi touring tidak perlu khawatir vespa mogok di jalan di karenakan

Page 85: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

hampir di setiap kota di seluruh indonesia mempunyai komunitas vespa di

dalamnya, jika ada masalah di jalan tinggal menelfon saudara yang ada di kota itu.

Dari pernyataan-pernyataan di atas, dapat di simpulkan bahwa solidaritas

sosial yang berkembang di dalam komunitas vespa sangatlah kuat, rasa

persaudaraan yang tercipta menjadikan komunitas vespa solid, tidak ada yang di

beda-bedakan semuanya sama. Mereka saling mengunjungi, saling membantu,

bahkan saling mendoakan. Ada semacam aturan tidak tertulis bahwa sebuah klub

harus menjamu anggota klub dari kota lain yang mampir ke markas mereka.

Mereka menyediakan makanan, tempat menginap sekadarnya, bahkan kadang

menyumbang uang bensin.

D. Tanggapan Anak Vespa Terhadap Image Negatif Di masyarakat

Perilaku yang di anggap berbeda di tengah-tengah masyarakat memang hal

yang wajar karna di negara kita ini memiliki norma dan aturan. Namun ketika

norma dan aturan tersebut berbeda dengan pola fikir dan kebiasaan sebagian orang

maka akan muncul perbedaan paham tentang kehidupan. Komunitas Vespa

memiliki pola fikir dan kebiasaan yang berbeda dengan masyarakat pada

umumnya. Contoh kecil yakni cara berpakaian, cara mereka bergaul dan style

transportasi, mereka menyebutnya kebebasan berekspresi.

Kebebasan berekspresi Komunitas Vespa memang beda dari yang lain,

sangat unik dan sangat berbeda. Disisi lain pandangan negatif masyarakat

terhadap anak-anak komunitas Vespa memang tidak bisa di pungkiri, mereka

menganggap anak-anak Vespa kurang kerjaan,tidak sopan dalam berpakaian dan

banyak lagi image negatif lainnya yang dialamatkan pada anak Vespa. Mereka

Page 86: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

tidak menepis pandangan itu, mereka tahu bagaimana anggapan masyarakat

tentang mereka.

Kebebasan Berekspresi anak Vespa kerap di anggap berlebihan sehingga

masyarakat memandang perilaku mereka menyimpang, padahal sebenarnya

masyarakat belum tau bagaimana cara anak Vespa menuangkan ekspresinya.

Berkenaan dengan itu salah satu informan mengungkapkan :

Mereka itu yang pandang sebelah mataki belumpi na tau bagaimana

keseharianta, apa yang di lakukan kalau ngumpul-ngumpul. Mungkin

lebih sopanja dari pada mereka, mungkin saja saya lebih bermoral

dari mereka dan mungkin saya lebih peduli sesama di bandingkan

mereka yang menghina anak vespa. Tidak adil kalo maujaki nilai

orang dari luarnya saja’. (wawan, 29 tahun)

Wawan mengungkapkan bahwa sangatlah tidak adil ketika seseorang hanya

menilai hanya dari tampak luarnya dan menjudge negatif terhadap orang tersebut,

karna bisa saja orang yang tampak luarnya berbeda dari masyarakat pada

umumnya lebih baik ketimbang orang yang menganggap bahwa dirinya yang

terbaik, penampilannya yang terbaik dan mencerminkan sifatnya yang baik.

Komunitas “Vespa Gembel” mengalami diskriminasi. Diskriminasi yang di

alami oleh komunitas Vespa berhubungan dengan adanya stereotype dari

masyarakat bahwa komunitas ini dekat dengan hal-hal yang negatif. Diskriminasi

dalam komunitas ini terbagi kedalam diskriminasi langsung dan tidak langsung.

Diskriminasi langsung yang dirasakan oleh komunitas ini berupa pembatasan bagi

komunitas “Vespa Gembel” untuk mengakses wilayah-wilayah tertentu seperti

dilarangnya mereka memasuki pusat Kota pada siang hari, kemudian juga

dikarenakan penampilan dari anggota komunitas Vespa yang kurang rapi, mereka

Page 87: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

juga mendapatkan diskriminasi dalam hal pekerjaan dan dengan panampilannya

yang seperti itu juga mereka mengalami diskriminasi langsung dari masyarakat

yaitu berupa pengusiran oleh masyarakat di sekitar tempat biasanya berkumpul.

Seperti yang di ungkapkan oleh salah seorang informan berikut ini :

Itu sessanya jadi anak vespa ka di kucilkanki, saya kadang di bilangi

sama teman di kantor kalo saya ini Guru yang tidak bisa kasi contoh

baik buat muridnya. Tapi salah kah, kan itu pilihanku mi. Lagipula

kalo pergika ngajar nda pernah tonji saya berpakaian kayak gembel.

trus sekarang ada lagi peraturan baru. Kita tidak di bolehkan masuk

di pusat kota kalo siang hari, jadi kalo mauki ngumpul-ngumpul kalo

siang sembunyi-sembunyi mamiki dari polisi. Makanya malam-malam

beginipi baru ngumpul anak-anak. Sekarang di batasimi gerakta

belah, tidak bisami naik vespa keliling kota kalo siang. Kayak

kelelawar saja keluarnya kalo malam. (Andi 27 Tahun)

Menurut Andi, deskriminasi terhadapnya secara khusus dan terhadap anak

Vespa pada umunya sangatlah tidak adil, seolah-olah gerak mereka di batasi oleh

aturan-aturan yang belum jelas maksud dan tujuannya, deskriminasi terhadap

komunitas Vespa juga di rasakan oleh Ahmad, salah seorang informan yang

menyatakan bahwa :

Pernahka kemarin melamar kerja di pabrik kertas tapi pas saya di tau

kalo anak vespaka’, langsungmaka di kembalikan lamaranku. Tidak

tau apa alasannya saya di tolak di pabrik. Terpaksa sekarang

sembarang mami sy kerja, jadi kuli sa kerjakan, sekarang jadi tukang

batuka.(Ahmad, 24 Tahun )

Dari pernyataan Andi dan Ahmad di atas bisa di simpulkan bahwa

komunitas Vespa belum bisa sepenuhnya di terima dengan baik di tengah-tengah

masyarakat. Terbukti pada Andi yang berprofesi sebagai guru, penolakan di

tempat kerjanya di nyatakan terang-terang oleh rekan-rekannya di kantor, dan

Page 88: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

yang terjadi pada Ahmad yang di tolak unutuk bekerja di sebuah pabrik kertas

membuktikan deskriminasi terhadap anak Vespa.

Deskriminasi lain yang dirasakan oleh komunitas Vespa adalah diskriminasi

tidak langsung. Diskriminasi tidak langsung ini terjadi melalui pembuatan

kebijakan-kebijakan yang merenggut kebebasan komunitas ini dalam berekspresi.

Dan juga kebijakan-kebijakan yang membuat mereka tidak dapat beraktifitas

sesuka mereka.

Masyarakat selalu menilai orang dari penampilannya, memang itu hal wajar

tapi jangan sampai menjudge negatif hanya karna penampilan luarnya yang

berbeda dari yang lain. Anak vespa memiliki ciri khasnya sendiri jadi bakalan

menimbulkan masalah ketika masyarakat membanding-bandingkan mereka.

Seperti yang di ungkapkan Dian di atas, Joger yang merupakan salah satu

informan juga merasakan betapa sakitnya di sepelekan, di banding-bandingkan

dan di judge negatif oleh orang-orang di sekitarnya. Berikut ungkapannya :

Pernahka punya masalah dulu sama orang di gangku’, selalunya tiap

saya lewat di teriaki “mau mulung di mana lagi Joger” kadang juga

mereka bilang “Premanna Terminal Daya’ mau lewat” Terakhir dia

bilang begitu langsung mentong saya pukuli karna bosanma juga

dengarki di kata-katai seperti itu, saya tidak mauji cari masalah tapi

tiap hari dia injak-injak harga diriku jadi saya melawan saja’, dia

jual saya beli. (Joger, 24 Tahun)

Joger yang dalam kesehariannya berprofesi sebagai penjual ikan di Paotere

ini sangat menyayangkan penilaian masyarakat di sekitarnya yang berlebihan

sampai-sampai menyinggung perasaannya, dan Joger menekankan bahwa anak-

anak Vespa itu tidak anarki terkecuali jika ada yang memulai mereka akan

Page 89: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

melawan. Senada dengan pengalaman Joger di atas salah satu informan juga

mengungkapkan bahwa :

Itu sebenarnya anak vespa baek-baek semuaji. Gayanyaji memang

sangar tapi sifatnya baek, sopan. Kita tidak pernah menjual tapi kalo

ada yang menjual pasti kita beli, kita tidak suka cari masalah tp kalo

ada yang cari masalah sama kita nda bakalanki juga tinggal diam,

kita jg cinta damaiji. Tapi maumi di apa anggapanna orang di luar

nakira tong seng kita ini gerombolan preman bermotor tp maumi di

apa, beda-beda semua orang, itu haknya mereka berpendapat. (Eghy,

21 tahun)

Eghy sangat tahu jelas bagaimana pandangan masyarakat terhadapnya

secara khusus, dan terhadap komunitas vespa secara umumnya. Pandangan

Negatif masyarakat terhadap anak-anak Komunitas Vespa di anggap sangat wajar

karna masyarakat belum tahu dan mengenal persis apa, bagaimana dan mengapa

anak-anak Komunitas Vespa memaknai arti seni, memaknai arti kebebasan

berekspresi yang sesungguhnya.

Untuk usaha menepis pandangan negatif itu memang tidak mudah, semua

kembali pada pribadi masing-masing, karena di komunitas Vespa tidak mengenal

aturan ataupun undang-undang yang mengikat anggotanya, disini orang-orang

bebas berekspresi, komunitas Vespa adalah sangat menghargai kebebasan, tapi

bukan berarti mereka artikan kebebasan yang negatif seperti yang di ungkapkan

oleh seorang informan di bawah ini :

Sebenarnya kalo mauki hilangkan pandangan negatif nya orang tidak

gampang karna orang-orang selalu menilai dari luarnya saja. Kita

memang bebas tapi bukan tonji bebas yang negatif tapi itu juga

kembaliji ke pribadinya anak-anak vespa masing-masing. Mungkin

Page 90: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

ada satu anak vespa nakal-nakal di luar trus orang na samaratakan

kalo anak vespa itu anak nakal. (Dadank, 27 tahun)

Jadi, menurut Dadank yang dalam kesehariannya berprofesi sebagai kepala

toko pada salah satu minimarket, mengaku memang sangat susah untuk

menghilangkan image negatif anak vespa karna tidak bisa di pungkiri ada juga

anak vespa yang sering berulah lantas merusak nama baik anak vespa lainnya.

Senada dengan hal itu Dian mengungkapkan bahwa :

Terserahmi orang mau menilai apa anak vespa, kita acuhkan mami

saja. Karna memang yang di tuduhkan ke anak Vespa yang negatif-

negatif tidak pernah tonji kita lakukan. Dari pada jadi masalah nanti

mending kita biarkan mereka berkoar-koar (Dian, 23 tahun)

Menurut dian, image negatif yang telah melekat pada anak Vespa hanya

bisa di acuhkan karna jika di terus-terusan di perdebatkan akan menjadi masalah

yang besar. Komunitas Vespa hanya ingin sedikit di hargai dan di terima di

tengah-tengah masyarakat umum. Karena sangat tidak adil jika memandang orang

sebelah mata hanya karna gaya hidup mereka. Mereka memiliki cara tersendiri

mengartikan kehidupan, sama halnya seperti masyarakat pada umumnya.

Dari pernyataan-pernyataan di atas bisa disimpulkan bahwa sebenarnya

anak vespa sangat mencintai kedamaian, banyak orang-orang di sekitar mereka

yang memandang sbelah mata pada Komunitas Vespa. Meski begitu, anak vespa

tidak pernah mau mencari masalah yang mereka inginkan hanya sedikit

penghargaan atas gaya hidup mereka dan bisa di terima di tengah-tengah

masyarakat.

Page 91: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Gaya hidup komunitas vespa lebih berorientasi pada kebebasan. Ekspresi

gaya hidup komunitas vespa ditampilkan melalui penampilan para Scooterist,

seperti cara berpakaian, model rambut, gaya berbicara, dan kebiasaan yang

tampak dari para Scooterist serta model vespa yang mereka tunggangi.

Komunitas Vespa mempunyai ciri khas yang unik dan nyentrik dalam segi

fashion. Komunitas vespa identik dengan aksesoris yang beda dengan yang

lainnya, seperti memakai jaket jeans yang penuh dengan aksesoris dan pin,

dompet yang besar, rompi kulit, rantai dompet, sepatu booth dan ada juga

beberapa anak Vespa yang menggunakan pakaian dan celana yang terlihatnya

kotor dan di penuhi oleh bekas oli, tetapi hal ini yang membuat fashion mereka

berbeda dengan yang lainya.

Melalui gaya hidup mereka, tersisipkan keinginan untuk merebut perhatian

masyarakat luas dari para pemuja kemewahan. Dengan penampilan yang apa

adanya kita juga bisa menciptakan gaya kita sendiri, dan menjadi diri sendiri

tanpa harus mengikuti gaya orang lain yang memaksa kita bermewah-mewahan.

Gaya hidup anak vespa sangat anti akan kemewahan. Mereka ingin membuktikan

bahwa dengan menjadi diri sendiri kita menjadi orang yang merdeka, tidak ikut-

ikutan dengan fashion ala orang lain. Kita bisa menciptakan gaya kita sendiri

sesuai yang kita inginkan dan membuat kita bahagia.

Page 92: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Kebebasan berekspresi pada komunitas vespa lebih kepada kebebasan

berpakaian, mereka menganggap ini sebagai pembuktian bahwa orang yang

berpenampilan gembel hatinya belum tentu jahat dan tak semua orang yang

berpakaian rapih itu lebih baik dari mereka.

Kebebasan Berekspresi anak Vespa kerap di anggap berlebihan sehingga

masyarakat memandang perilaku mereka menyimpang, padahal sebenarnya

masyarakat belum tau bagaimana cara anak Vespa menuangkan ekspresinya.

bahwa anak Vespa hanya ingin sedikit di hargai dan di terima di tengah-tengah

masyarakat umum. Karena sangat tidak adil jika memandang orang sebelah mata

hanya karna gaya hidup mereka. Mereka memiliki cara tersendiri mengartikan

kehidupan, sama halnya seperti masyarakat pada umumnya.

Solidaritas sosial yang berkembang di dalam komunitas vespa sangatlah

kuat, rasa persaudaraan yang tercipta menjadikan komunitas vespa solid, tidak ada

yang di beda-bedakan semuanya sama. Mereka saling mengunjungi, saling

membantu, bahkan saling mendoakan. Ada semacam aturan tidak tertulis bahwa

sebuah klub harus menjamu anggota klub dari kota lain yang mampir ke markas

mereka. Mereka menyediakan makanan, tempat menginap sekadarnya, bahkan

kadang menyumbang uang bensin.

Deskriminasi yang dirasakan oleh komunitas Vespa juga berasal dari

diskriminasi tidak langsung. Diskriminasi tidak langsung ini terjadi melalui

pembuatan kebijakan-kebijakan yang merenggut kebebasan komunitas ini dalam

berekspresi. Dan juga kebijakan-kebijakan yang membuat mereka tidak dapat

beraktifitas sesuka mereka. Pandangan Negatif masyarakat terhadap anak-anak

Page 93: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Komunitas Vespa di anggap sangat wajar karna masyarakat belum tahu dan

mengenal persis apa, bagaimana dan mengapa anak-anak Komunitas Vespa

memaknai arti seni, memaknai arti kebebasan berekspresi yang sesungguhnya.

Anak vespa sangat mencintai kedamaian, orang-orang di sekitar mereka

memandang sbelah mata pada Komunitas Vespa. Meski begitu, anak vespa tidak

pernah mau mencari masalah yang mereka inginkan hanya sedikit penghargaan

atas gaya hidup mereka dan bisa di terima di tengah-tengah masyarakat.

B. Saran

Gaya hidup tiap pribadi berbeda-beda, satu sama lain memiliki ciri khasnya

sendiri. Demikian pula pada Komunitas Vespa, mereka hanya ingin menampilkan

diri mereka yang apa adanya tetapi disisi lain pandangan negatif masyarakat

terhadap anak-anak komunitas Vespa memang tidak bisa di pungkiri. Masyarakat

selalu menilai orang dari penampilannya, memang itu hal wajar tapi jangan

sampai menjudge negatif hanya karna penampilan luarnya yang berbeda dari yang

lain.

Komunitas Vespa ingin mengajak kita untuk menjadi diri sendiri, tidak

mengikuti gaya hidup orang lain. Dengan menjadi diri sendiri, secara tidak

langsung kita telah menghargai apa yang ada pada diri kita sendiri, belum tentu

gaya hidup orang lain cocok dengan kita. Setiap pribadi memiliki keunikannya

masing-masing, Komunitas Vespa juga mengajarkan bahwa hidup sederhana itu

indah ketika kita mensyukuri apa yang ada.

Komunitas Vespa sangat cinta perdamaian, sangat banyak filosofi hidup

mereka yang patut di jadikan contoh, mereka pemuda-pemuda kreatif yang suatu

Page 94: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

saat akan mengharumkan nama bangsa ini. Janganlah menilai seseorang hanya

dari tampak luarnya saja, setiap orang memiliki hak untuk berekspresi. Perbedaan

itu hal yang biasa, jadi marilah kita bersama-sama menghargai perbedaan itu,

perbedaan membuat hidup ini lebih berwarna.

Page 95: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

DAFTAR PUSTAKA

Aris, Eko SB Setyawan. Udik Kelik. 2010. Buku Pintar Sepeda Motor.

Yogyakarta: Media Pressindo

Barker, Chris. 2009. Cultural Studies: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Kreasi

Wacana

Barnard, Malcolm. 1996. Fashion Sebagai Komunikasi: Cara

mengomunikasikan Identitas Sosial, Seksual, Kelas dan Gender.

Yogyakarta: Jalasutra

Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja

Grafindo Persada

Chaney . David. 1996. Lifestyles: Sebuah Pengantar Komprehensif

Yogyakarta: Jalasutara

Hunter S., Thomson. 2010. Hell's Angels: Geng Motor Berbahaya Sedunia.

Yogyakarta: Garasi House Of Book

Husaini Usman, dan Purnomo Setiady Akbar. 1996. Metodologi Penelitian

Sosial. Jakarta: Bumi Aksara

Ibrahim. Idi Subandy. 2004. Dari Nalar Keterasingan Menuju Nalar

Pencerahan: Ruang Publik dan Komunikasi Dalam Pandangan

Soejatmoko. Yogyakarta: Jalasutra

Idi Subandy Ibrahim. (ed). 1996. Lifestyle Ecstasy: Kebudavaan Pop Dalam

Masyarakat Komuditas Indonesia. Bandung: Jalasutra

Moleong, Lexy. 2006. metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

Page 96: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Karya

Mardalis. 1995. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi

Aksara

Muhadjir, Noeng. 1998. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake

Sarasan Nasution. 2004. Metode Research Penelitian. Jakarta: PT Bumi

Tony, Thorne. 2008. Kultus Anderground: Pengantar Untuk Memahami

Budava Kaum Muda Pascamodern. Yogyakarta: The Continuum

Artikel dari Website:

Budi Suwarno 2008. "Perlawanan Vespa Gembel", http://cetak.kompas.

com/read/xml/2008/09/07/01120332/perlawanan. i'esp a.gembe, diakses pada tanggal

03 Juni 2013

Lusiana Indriasari 2008, "Solidaritas `"Tos-Tosan"". http://cetak.kompas.

con/read/xml/2008/09/07/01133571/solidaritas. tostosan, diakses pada tanggal 3 Juni

2013

http://academia.edu/1838634/KEBEBASAN_BEREKSPRESI_DALAM_NEGARA_DE

MOKRASI_TINJAUAN_KRITIS_TERHADAP_RUU_KUHP_2007_

122

Page 97: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Lampiran

Gambar 1.

Lomba lambat motor

Gambar 2.

Penerimaan hadiah lomba lambat Motor

Page 98: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Gambar 3.

Modifikasi Vespa Sespan yang mengikuti kontes pada event Komunitas Vespa di kota

Makassar

Gambar 4.

Modifikasi Vespa Coper yang mengikuti kontes pada event Komunitas Vespa di kota

Makassar

Page 99: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Gambar 5.

Peserta Kontes pada event Komunitas Vespa di kota Makassar

Gambar 6.

Foto bersama Informan (Dadank) Pada event Vespa di kota makassar

Page 100: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Gambar 7.

Foto Bersama Informan (Bogel) di depan Monumen Mandala Makassar

Gambar 8.

Lambang Club Scooter Klasic Family (SKF)

Page 101: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Gambar 9.

Lambang Club ART Scooter Club

Gambar 10.

Lambang Club Makassar Scooter Club (MSC)

Page 102: Komunitas Vespa Di Kota Makassar (Studi Tentang Gaya Hidup) · penggambaran tentang subjek mengenai perilaku gaya hidup dan persepsi tentang solidaritas pada Komunitas Vespa di kota

Gambar 8.

Peta lokasi tempat nongkrong Komunitas Vespa di kota Makassar (Monumen Mandala)