rizky fauziah samanjaya sekolah tinggi ilmu …. strategi komunikasi klub motor vespa...strategi...

62
Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Komunikasi Komunitas Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat) SKRIPSI Diajukan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Surabaya “Almamater Wartawan Surabaya” untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana Ilmu Komunikasi Disusun Oleh: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA NPM: 12.31.0030 Kekhususan : Broadcasting SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI ALMAMATER WARTAWAN SURABAYA 2016

Upload: others

Post on 20-Dec-2020

8 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya”

dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

(Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Komunikasi Komunitas Klub

Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat)

SKRIPSI

Diajukan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Surabaya

“Almamater Wartawan Surabaya” untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh:

RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA

NPM: 12.31.0030

Kekhususan : Broadcasting

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI

ALMAMATER WARTAWAN SURABAYA

2016

Page 2: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

viii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI………………………………………i

PENGESAHAN TIM PENGUJI.............................................................................ii

PERNYATAAN ORISINALITAS.........................................................................iii

MOTTO..................................................................................................................iv

KATA PENGANTAR……………………………………………………………v

ABSTRAK.............................................................................................................vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ..................................... Error! Bookmark not defined.

I.1 Latar Belakang ........................................ Error! Bookmark not defined.

I.2 Rumusan Masalah ................................... Error! Bookmark not defined.

I.3 Tujuan Penelitian .................................... Error! Bookmark not defined.

I.4 Manfaat Penelitian .................................. Error! Bookmark not defined.

I.5 Batasan Masalah ..................................... Error! Bookmark not defined.

I.6 Kajian Pustaka ........................................ Error! Bookmark not defined.

I.6.1 Komunikasi ............................................. Error! Bookmark not defined.

I.6.2 Proses Komunikasi........................... Error! Bookmark not defined.

I.6.3 Strategi Komunikasi......................... Error! Bookmark not defined.

Page 3: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

ix

I.6.4 Public Relation................................. Error! Bookmark not defined.

I.6.5 Peran dan Fungsi Public Relation .... Error! Bookmark not defined.

I.6.6 Strategi Public Relations.................. Error! Bookmark not defined.

I.6.7 Komunitas ........................................ Error! Bookmark not defined.

I.6.8 Citra.................................................. Error! Bookmark not defined.

I.6.9 Proses Pembentukan Citra ............... Error! Bookmark not defined.

I.7 Penelitian Terdahulu ............................... Error! Bookmark not defined.

I.8 Kerangka Berpikir ................................... Error! Bookmark not defined.

I.9 Metodologi Penelitian ............................................................................. 24

I.9.1 Tempat dan Waktu Penelitian .......... Error! Bookmark not defined.

I.9.2 Strategi dan Jenis Penelitian ............ Error! Bookmark not defined.

I.9.3 Metode Penelitian ............................ Error! Bookmark not defined.

I.9.4 TeknikPengambilan Data…………………………………………25

I.9.5 Sumber Data..................................................................................... 25

I.9.6 Teknik Analisis Data........................ Error! Bookmark not defined.

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN ........ Error! Bookmark not defined.

II.1 Gambaran Umum Komunitas Vespa ...... Error! Bookmark not defined.

II.2 MoVe Surabaya ...................................... Error! Bookmark not defined.

BAB III ANALISA DATA ................................... Error! Bookmark not defined.

III.1 Penyajian Data ........................................ Error! Bookmark not defined.

Page 4: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

x

III.2 Profil Informan Kunci ............................. Error! Bookmark not defined.

III.3 Strategi Komunikasi................................ Error! Bookmark not defined.

III.3.1 Formative Research ......................... Error! Bookmark not defined.

III.3.2 Strategy ............................................ Error! Bookmark not defined.

III.3.3 Tactics .............................................. Error! Bookmark not defined.

III.3.4 Evaluating Research ........................ Error! Bookmark not defined.

III.4 Pembahasan Hasil Penelitian ........... Error! Bookmark not defined.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .............. Error! Bookmark not defined.

IV.1 Kesimpulan ............................................. Error! Bookmark not defined.

IV.2 Saran ....................................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ............................................ Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN ........................................................... Error! Bookmark not defined.

Page 5: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Contoh Vespa .................................... Error! Bookmark not defined.

Gambar II.2 Contoh Komunitas Vespa ................. Error! Bookmark not defined.

Gambar II.3 Contoh Komunitas Vespa Ekstrem ... Error! Bookmark not defined.

Gambar II.4 Kopdar MoVe Surabaya di Cafe Starbucks Grandcity MallError! Bookmark not

defined.

Gambar II.5 Kegiatan Touring MoVe Surabaya ... Error! Bookmark not defined.

Gambar II.6 Logo yang Digunakan Pada Foto Profil Facebook MoVe SurabayaError!

Bookmark not defined.

Page 6: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jawaban Wawancara Informan Kunci 1Error! Bookmark not defined.

Lampiran 2 Jawaban Wawancara Informan Kunci 2Error! Bookmark not defined.

Lampiran 3 Jawaban Wawancara Informan Kunci 3Error! Bookmark not defined.

Lampiran 4 Jawaban Wawancara Informan Kunci 4Error! Bookmark not defined.

Lampiran 5 Dokumentasi Logo dan Kegiatan-kegiatan MoVe SurabayaError! Bookmark not

defined.

Page 7: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Ditengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tidak stabil beberapa tahun terakhir,

pertumbuhan otomotif khususnya sepeda motor masih dirasa cukup besar dampaknya terhadap

arus transportasi dan kegiatan masyarakat. Berdasarkan data dari salah satu perusahaan otomotif

terbesar di Indonesia menyebutkan bahwa pada tahun 2014 penjualan sepeda motor mencapai

1.440.619 unit.

Besarnya angka penjualan sepeda motor menjadi sesuatu yang sangat wajar apabila di

kota-kota besar muncul beberapa komunitas sepeda motor sebagai ajang untuk menyalurkan hobi

maupun sekedar ajang berkumpul. Hal ini dikarenakan sepeda motor tidak hanya berfungsi

sebagai sarana transportasi saja, melainkan sepeda motor juga bisa menjadi simbol identitas

sebuah komunitas seiring berkembangnya komunitas-komunitas penggemar sepeda motor.

Identitas sosial dapat diartikan sebagai definisi seseorang tentang siapa dirinya, termasuk di

dalamnya atribut pribadi dan atribut yang dibaginya bersama dengan orang lain (Baron dan

Byrne, 2003: 163).

Munculnya komunitas sepeda motor tersebut berawal dari sepeda motor yang dianggap

sebagai gambaran dari pemiliknya, menjadi sebuah hobi bagi pemiliknya, dan dari sinilah

masyarakat dalam hal ini pemilik atau pengguna sepeda motor mulai mencari wadah atau tempat

untuk menyalurkan hobinya yang kemudian membentuk kelompok-kelompok pecinta sepeda

motor atau yang lebih akrab kita kenal dengan komunitas motor, klub motor maupun geng

Page 8: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

2

motor. Sehingga kemudian muncul dan berkembangnya beragam komunitas motor dengan

karakteristik atau ciri khas yang berbeda-beda (Firmansyah dan Handoyo, 2014 : 2).

Pertumbuhan dan perkembangan komunitas motor saat ini mengalami kemajuan yang

pesat. Hal ini dibuktikan dengan munculnya komunitas-komunitas motor di Indonesia yang

beragam dan bertingkat sesuai dengan kategori dan variansi motor (Ningsih, 2014: 109).

Beberapa contoh komunitas-komunitas motor yang terbentuk diantaranya sesuai dengan merk

motor (seperti Honda, Yamaha, dan Kawasaki), tipe motor (seperti Vario, Scoopy, Mio yang

merupakan motor matic, dan Tiger yang berbodi besar), ataupun sesuai variansi motor lainnya

seperti motor gede dan vespa.

Sebagai salah satu jenis dari komunitas motor, komunitas vespa saat ini juga banyak

diminati dari kalangan muda sampai tua meskipun jenis motor ini termasuk kuno. Komunitas

vespa merupakan suatu wadah yang dibentuk karena persamaan kecintaanya terhadap kendaraan

jenis vespa.Komunitas vespa yang beranggotakan para scooterist (penggemar vespa),secara fisik

biasanya diikat berdasarkan batas lokasi atau wilayah geografis.Keunikan komunitas vespa

dicirikan melalui penampilan para scooterist, seperti cara berbusana, gaya rambut, gaya

berbicara, kebiasaan, dan model maupun modifikasi dari vespa yang mereka tunggangi.

Citra merupakan salah satu aset terpenting yang harus dimiliki, tidak hanya untuk

perusahaan atau organisasi, tetapi juga komunitas termasuk komunitas vespa. Citra bersifat

intangible(tidak terlihat) dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan

berupa penilaian positif dan negatif dari publik. Seperti halnya pada sebuah perusahaan maupun

organisasi, komunitas juga perlu untuk menciptakan dan mempertahankan citra positif demi

eksistensinya di tengah publik.Salah satu cara untuk menciptakan dan mempertahankan citra

Page 9: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

3

positif suatu komunitas dapat dilakukan dengan menanamkan kepercayaan kepada masyarakat

atau lingkungan yang ada di sekitarnya.

Citra muncul berdasarkan pengalaman publik ketika berhubungan dengan komunitas.

Pengalaman tersebut akan menimbulkan kesan di mata publik yang nantinya akan

mempengaruhi sikap publik terhadap komunitas tersebut. Dalam proses pembentukan sebuah

citra positif oleh komunitasdiperlukan waktu yang tidak sebentar. Citra positif akan mampu

terlihat atau terbentuk melalui strategi komunikasi yang tepat. Proses pembentukan citra dimulai

dari penerimaan secara fisik (panca indra) yang kemudian masuk dalam bentuk perhatian

(attention filter) dan dari situ menghasilkan pesan yang dapat dimengerti atau dilihat (perceived

message), kemudian akan berubah menjadi persepsi dan akhirnya citra (DeLozier, 1976:44).

Strategi komunikasi dengan hanya menanamkan kepercayaan kepada publik saja tidak

cukup untuk memperoleh citra positif.Citra positif yang sudah dibangun perlu dipertahankan dan

dipelihara, karena erat kaitannnya dengan reputasi sebuah komunitas. Begitu kepercayaan publik

luntur karena reputasi yang negatif, maka akan sulit untuk memulihkan kepercayaan tersebut.

Pelaksanaan strategi yang tepat dapat meningkatkan publisitas suatu komunitas dihadapan

publik, ditambah dengan menanamkan kepercayaan serta membangun reputasi yang baik

merupakan cara dalam memperoleh citra positif.

Keberhasilan pembentukan citra dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni citra dibangun

berdasarkan orientasi terhadap manfaat yang dibutuhkan dan diinginkan kelompok sasaran; citra

ditonjolkan sesuai dengan kemampuan perusahaan/organisasi/komunitas; citra yang ditonjolkan

mudah dimengerti kelompok sasaran; citra yang ditonjolkan merupakan sarana bukan tujuan

usaha (Ardianto, 2011: 65).Citra sendiri dibentuk pengalaman maupun persepsi seseorang

mengenai suatu komunitas. Oleh sebab itu, suatu komunitas sebaiknya tidak kehilangan

Page 10: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

4

kesempatan untuk dapat mengetahui opini dan aspirasi dari masyarakat terkait.Pengetahuan

mengenai opini dan aspirasi publik merupakan suatu hal yang penting bagi komunitas untuk

mengetahui posisi atau citranya di mata publik.Hal ini juga berguna untuk menentukan strategi

dalam menciptakan dan mengelola citra komunitas.

Sehingga untuk dapat membentuk dan memelihara citra positif, komunitas vespa juga

memerlukan strategi komunikasi yang tepat dan sistematis.Smith (2005: 10-11) mengungkapkan

bahwa strategi komunikasi yang dilakukan public relations dalam mengelola citra memiliki

langkah-langkah antara lain Formative Research (pencarian informasi dan analisa situasi),

Strategy (rencana dalam mencapai tujuan), Tactics(pemilihan teknik komunikasi yang

digunakan), dan Evaluative Research(mengetahui efektivitas taktik komunikasi yang digunakan).

Fungsi strategi komunikasi ini yaitu untuk menyelaraskaan dan mengupayakan sinkronisasi

antara membangun citra dan memelihara reputasi komunitas dengan pembentukan persepsi dan

preferensi publik.

Surabaya sebagai salah satu kota metropolitan dan kota tersibuk kedua setelah Jakarta,

memiliki komunitas klub motor yang cukup banyak. Hal ini yang kemudian menjadi perhatian

pemerintah Kota Surabaya untuk dapat memberikan fasilitas bagi para anggota komunitas agar

dapat mencegah tindakan-tindakan negatif yang mungkin ditimbulkan dari komunitas klub

motor. Tindakan pencegahan tidak jarang dilakukan oleh pihak pemerintah kota mengingat citra

buruk yang melekat pada anggota klub motor, diantaranya ugal-ugalan, kebut-kebutan di jalan,

bahkan sering memicu terjadinya tawuran.

Namun, kondisi ini sangat kontra terhadap realita yang ada bahwa tidak semua komunitas

klub motor memiliki citra yang negatif. Hal ini tidak lain dikarenakan komunitas klub motor

berbeda dengan adanya geng motor yang saat ini meresahkan masyarakat. Masyarakat

Page 11: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

5

menganggap komunitas klub motor dan genk motor merupakan suatu hal yang sama. Sehingga

peneliti mempunyai keinginan untuk menunjukkan bahwa komunitas klub motor berbeda dari

geng motor.

Komunitas klub motor lebih cenderung memiliki kegiatan organisasi yang terarah dan

mempunyai aturan-aturan yang ada dalam komunitas. Mereka lebih mengarah pada sport dan

kegemaran mereka terhadap motor. Komunitas klub motor cukup mudah untuk dicirikan salah

satunya yaitu tidak ugal-ugalan dijalan dan tertib lalu lintas.Walaupun terkadang masih terdapat

klub-klub motor yang memiliki sifat arogan serta pengetahuan berlalu lintas yang minim

(Wulandari, 2012: 1).

Sementara itu, gengmotor cenderung kepada perkumpulan yang bebas, tidak terarah, dan

tidak memiliki aturan yang mengikat seseorang yang ada dalam perkumpulan itu untuk

menaatinya. Misalnya, geng motor lebih suka untuk melakukan balap liar dari pada balap resmi

yang diadakan oleh pemerintah setempat. Menurut para pengikut geng motor balap liar lebih

menantang dan dapat memenuhi kepuasaan hati mereka. Penyebab inilah yang membuat

masyarakat memandang komunitas klub motor dengan sebelah mata dan menganggap

meresahkan masyarakat (Wulandari, 2012: 1).

Seperti di kota besar lainnya, Surabaya juga memiliki beragam jenis komunitas motor,

salah satunya adalah Modern Vespa (MoVe) Surabaya. MoVe Surabaya merupakan salah satu

bagian dari MoVe Indonesia. MoVe Indonesia berdiri pada 23 September 2011 oleh para pecinta

vespa modern yang berawal dari sebuah grup BBM1. Kegiatan yang dilakukan oleh kumunitas

MoVe Surabaya mulai dari sekedar kumpul bersama dalam agenda rutin kopdar maupun touring

jarak dekat dan jarak jauh. Komunitas MoVe Surabaya juga tak jarang mengikuti kegiatan

1Liputan 6

www.liputan6.com/health/read/621289/pecinta-vespa-modern-istirahat-itu-wajib

(Akses 12 Agustus 2016)

Page 12: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

6

touring bersama yang diadakan oleh MoVe di Indonesia dengan komunitas MoVe dari daerah-

daerah lainnya seperti Malang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Bali.

MoVe Surabaya beranggotakan pecinta vespa dari berbagai kalangan dan usia mulai dari

pelajar/mahasiswa dan karyawan, dariyang berusia remaja hingga yang sudah berkeluarga, serta

dari laki-laki maupun perempuan. Sebagai sebuah komunitas, MoVe Surabaya memiliki tujuan

dan aturan-aturan yang dibuat sendiri dan merupakan konstribusi arus informasi di antara

anggota sehingga mampu menciptakan atribut kelompok sebagai bentuk karakteristik yang khas

dan melekat.MoVe Surabaya merupakan komunitas yang tidak menonjolkan ego individu, tetapi

lebih untuk membentuk persaudaraan dalam satu komunitas guna mempererat tali persaudaraan

antara sesama penggemar vespa.

Tujuan positif untuk menyalurkan hobi dalam sebuah wadah yang dimiliki oleh

komunitas MoVe Surabaya tidak lantas mendapatkan pandangan yang sependapat dari

masyarakat. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya bahwa sebagian dari masyarakat

memandang sama antara komunitas motor dan geng motor. Masyarakat beranggapan bahwa anak

vespa identik dengan hal-hal negatif. Tak bisa dipungkiri, hal ini merupakan imbas dari stigma

negatif geng motor sehingga komunitas motor lainnya terhukum oleh hal-hal yang juga negatif

(Permana, 2011: 1). Persepsi buruk yang diberikan oleh masyarakat misalnya selalu ngebut saat

berkendara, atau sering melakukan kumpul antar anggota yang dianggap kurang kerjaan, dan

touring baik dalam atau luar yang dianggap kurang kerjaan dan mengganggu pengguna jalan

yang lain.

Meskipun komunitas motor sering menerima tudingan dari masyarakat yang bersifat

negatif, namun para anggota komunitas motor vespa tidak lantas terpengaruh dan menjadikan

mereka berperilaku buruk karena terbawa oleh cap negatif yang diberikan masyarakat. Hal ini

Page 13: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

7

dikarenakan tujuan utama para anggota adalah untuk menyalurkan hobi dan kecintaan terhadap

kendaraan vespa serta meningkatkan solidaritas antar anggota komunitas.Pada dasarnya sikap

para anggota komunitas tidak sebebas penampilan mereka.Dalam melaksanakan kegiatan-

kegiatan terutama touring mereka tetap mentaati peraturan yang berlaku dijalan.Para anggota

juga tetap menjaga kesopanan saatberkomunikasi dengan masyarakat, dan juga selalu menjaga

kebersihan lingkungan pada setiap tempat pemberhentian saat melakukan touring baik jarak

dekat maupun jarak jauh.

Sebagai salah satu jenis dari komunitas motor,secara tidak langsung MoVe Surabaya

diindikasikan mendapatkan citra yang negatif dari masyarakat sekitar. Hal ini membuat MoVe

Surabaya juga memerlukan suatu strategi komunikasi yang tepat dan sesuai untuk dapat

memperbaiki reputasi dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sehingga citra positif

komunitas motor pada umumnnya dan MoVe Surabaya khususnya dapat tercapai. Hal ini perlu

dilakukan dengan tujuan untuk dapat menjaga eksistensi dan keberlangsungan dari program-

program dan kegiatan-kegiatan rutin maupun insidentalyang dimiliki oleh MoVe Surabayaseperti

kumpul intern antar anggota yang biasanya dituangkan dalam kopdar rutin, touring intern baik

jarak dekat maupun jauh, serta touring bersama dengan komunitas MoVe lainnya yang ada di

Indonesia.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, peneliti ingin mengetahui langkah

atau cara yang diambil oleh MoVe Surabaya sebagai salah satu komunitas motor dalam

membentuk citra positif dari masyarakat. Langkah atau cara yang dimaksud yaitu strategi

komunikasi yang menghubungkan antara intern (anggota) dari komunitas MoVe Surabaya

dengan masyarakat sekitar dalam mengubah pandangan negatif masyarakat dan memberikan

pengertian bahwa komunitas motor berbeda dari geng motor. Peneliti ingin mengetahui seperti

Page 14: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

8

apa strategi komunikasi yang digunakan sehingga masyarakat sekitar dapat mengenal lebih

dalam megenai MoVe Surabaya dimana pada dasarnya memiliki tujuan komunitas yang baik dan

jauh dari persepsi-persepsi negatif yang selama ini ada di tengah-tengah masyarakat.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini permasalahan yang akan

diteliti adalahbagaimana strategi komunikasi komunitas klub motor vespa “MoVe Surabaya”

dalam pembentukkan citra di masyarakat?

I.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang ada, adapun yang menjadi tujuan dari penelitian

ini adalah untukmengetahui strategi komunikasi komunitas klub motor vespa “MoVe Surabaya”

dalam pembentukkan citra di masyarakat.

I.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dapat dibagi menjadi 2 yakni secara teoritis dan secara praktis.Secara

teoritis melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi dalam kajian

ilmu komunikasi serta untuk mengetahui bagaimana pola strategi komunikasi dalam

pembentukan citra bagi kalangan komunitas klub motor.Sementara itu secara praktis, hasil

penelitian diharapkan mampu memberikan deskripsi mengenai strategi pola komunikasi

Page 15: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

9

komunitas klub mtor dalam pembentukan citra positif kepada publik melalui program-program

kerja komunitas yang langsung memberikan dampak dan manfaat bagi masyarakat umum.

Selain kedua bentuk manfaat diatas, penelitian diharapkan juga akan memberikan

manfaat bagi para anggota komunitas klub motor, masyarakat, maupun peneliti sendiri, diantara

manfaatnya adalah sebagai berikut.

Bagi anggota komunitas klub motor, dapat mengetahui strategi komunikasi yang

dapat membentuk citra positif di masyarakat.

Bagi masyarakat, mengubah pandangan negatif terhadap komunitas klub motor.

Dan bagi peneliti sendiri dapat menambah informasi dan pengetahuan mengenai

karakteristik masing-masing komunitas klub motor yang menjadi objek penelitian.

I.5 Batasan Masalah

Batasan masalah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah terdiri dari batasan masalah

substansi pembahasan masalah dan batasan masalah wilayah.Batasan masalah substansi

pembahasan dalam penelitian ini adalah mengenai strategi komunikasi komunitas klub motor,

pembahasan dilakukan terhadap komunitas klub motor dengan pemilihan klub motor sesuai

dengan subjektifitas peneliti yaituModern Vespa (MoVe). Sementara itu untuk batasan masalah

dari segi wilayah penelitian ini hanya dilakukan untuk komunitas Modern Vespa (MoVe) yang

ada di Surabaya.

Page 16: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

10

I.6 Kajian Pustaka

Pada sub-bab kajian pustaka ini memuat literatur-literatur yang mendukung dengan tema

penelitian. Penelitimemperoleh data referensi dari sumber-sumber buku tertulis, e-book, jurnal

ilmiah serta internet yang valid. Kepustakaan ini dilakukan untuk mengkaji mempelajari dan

mencoba mengimplementasikan sumber terkaitdengan penelitian yang diteliti. Selain

memperoleh sumber dari buku serta sumber internet sebagai bahan refrensi peneliti. Tinjauan

pustaka yang di gunakan meliputi komunikasi, proses komunikasi, strategi komunikasi,

komunitas, klub motor, citra, proses pembentukan citra, public relation, peran dan fungsi public

relationdalam suatu komunitas.

I.6.1 Komunikasi

Secara singkat, komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari satu orang

kepada orang lain, dari satu kelompok ke kelompok lain yang ditujukan dengan menggunakan

media tertentu. Media ini haruslah dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.Pada umumnya

komunikasi dilakukan dengan menggunakan media berupa kata-kata (verbal) atau bisa juga

dengan menggunakan gerakan.

Mengacu pada tema penelitian, komunikasi tidak hanya hubungan antar manusia, namun

lebih jauh komunikasi antara kelompok dengan individu, maupun antar kelompok juga sangat

penting dilakukan. Ketidaktepatan komunikasi yang dilakukan dapat berakibat kontra produktif

pada kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh organisasi atau komunitas. Untuk itu,

komunikasi yang efektif perlu dilakukan sehingga dapat terbentuk citra yang positif dan dapat

terjalin hubungan yang baik dengan stakeholder.

Page 17: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

11

Komunikasi dapat dibagi dalam dua bentuk yakni komunikasi internal dan komunikasi

eksternal.Komunikasi internal merujuk pada pertukaran informasi dan gagasan di dalam

organisasi atau komunitas.Komunikasi internal komunitas menjadi sangat penting untuk

pencapaian tujuan, misi komunitas.Sementara komunikasi eksternal dapat dikatakan sebagai

membawa informasi ke dalam atau keluar organisasi/komunitas (Effendy, 2009: 17).Komunikasi

eksternal dilakukan dengan para stakeholder di luar komunitas atau organisasi.Hal ini menjadi

keharusan untuk menciptakan hubungan yang baik dengan publik dan masyarakat, sehingga

dapat mengurangi citra negatif yang terbentuk sebelumnya.

I.6.2 Proses Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu proses, dimana proses komunikasi terbagi menjadi dua

tahap yakni primer dan sekunder (Effendy, 2009: 11). Proses komunikasi primer merupakan

penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan

lambang sebagai media. Sementara proses komunikasi sekunder merupakan penyampaian pesan

oleh seorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua

setelah memakai lambang sebagai media pertama.

I.6.3 Strategi Komunikasi

Strategi merupakan perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan.

Definisi lain menyebutkan bahwa strategi merupakan jalan utama yang dipilih untuk menjamin

tercapainya tujuan secara efektif dan efisien (Santoso, 2005: 6).

Page 18: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

12

Strategi komunikasi menurut Effendy (2003: 301) merupakan paduan dari perencanaan

komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan.Strategi komunikasi harus dapat

menunjukkan bagaimana operasional secara taktis harus dilakukan dalam arti kata bahwa

pendekatan bisa berbeda-beda bergantung pada situasi dan kondisi.

I.6.4 Public Relation

Dalam menjaga hubungan komunikasi antar stakeholder, keberadaan humas atau public

relation menjadi sangat penting dalam proses penyampaian informasi mengenai suatu organisasi

atau komunitas kepada publik. Public relation merupakan suatu usaha yang sengaja dilakukan

dan direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling pengertian antar sebuah

organisasi atau komunitas dengan masyarakat.Menurut pertemuan asosiasi public relation

seluruh dunia di Mexico City, Agustus 1978 menghasilkan pernyataan mengenai definisi Public

Relation, yakni.

“Praktik kehumasan atau public relation merupakan seni sekaligus disiplin ilmu social yang

menganalisis berbagai kecenderungan, memperkirakan setiap kemungkinan konsekuensi darinya,

memberikan masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi, serta menerapkan

program-program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan atau

kepentingan khalayak.”

Public relation merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target tertentu yang

sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta, merencanakan,

mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil yng telah tercapai. “public relation is

planned, persuasive communication designed to influence significant public” (Marston, 1979: 3).

Page 19: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

13

Menurut Willian (1999), public relation merupakan sebuah fungsi manajemen yang

memfokuskan diri pada membangun/mengembangkan relasi serta komunikasi yang dilakukan

individual maupun organisasi terhadap publik guna menciptakan hubungan yang saling

menguntungkan.

I.6.5 Peran dan Fungsi Public Relation

Tujuan public relation secara universal adalah untuk menciptakan, memelihara dan

menciptakan citra yang baik dari organisasi atau komunitas kepada publiknya yang disesuaikan

dengan kondisi daripada publik yang bersangkutan dan memperbaikinya jika citra tersebut

menurun atau rusak (Yulianita, 2007: 43).

Terdapat empat peran public relation, antara lain;

1. Expert Preciber Communication, yakni Public relation dianggap sebagai yang ahli

komunikasi.

2. Problem Solving Process Facilitator, yakni public relation dianggap sebagai

fasilitator dalam proses pemecahan permasalahan.

3. Communication Facilitator, yakni public relation sebagai penghubung, penerjemah,

penengah dan mediator antara organisasi atau komunitas dengan publik.

4. Technician Communication, yakni public relation sebagai pelaksana pekerjaan teknis

dari pimpinan dibidang komunikasi dan menjalin relasi dengan publiknya.

Menurut Ruslan (2005: 39), tujuan umum dari program kerja dan berbagai aktivitas

public relation adalah menciptakan hubuungan harmonis antara organisasi atau komunitas yang

diwakilinya dengan publik yang terkait.

Page 20: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

14

I.6.6 Strategi Public Relations

Menurut Smith (2005: 10-11), terdapat beberapa langkah yang ditetapkan sebagai strategi

Public relations, yaitu:

1. Formative Research

Fase pertama dalam proses perencanaan strategis menurut Smith adalah riset

formatif atau riset stategis adalah kegiatan pendahuluan yang dilakukan untuk

mendapatkan informasi dan menganalisa situasi yang dihadapi yang terdiri dari 3

tahap:.

a. Analyzing the situation (menganalisa situasi)

b. Analyzing the organization (menganalisa oranisasi)

c. Analyzing the public (menganalisa publik)

2. Strategy

Strategi merupakan jantung dari perencanaan public relations maupun bidang

lainnya yang berkaitan. Strategi adalah keseluruhan rencana meliputi apa yang ingin

dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Strategi memiliki tiga tahap, yakni:

a. Establishing goals and objectives (menentukan sasaran dan objektif)

b. Formulating action and response strategies (memformulasikan aksi dan respon)

c. Using effective communication (menggunakan komunikasi yang efektif)

3. Tactics

Pada fase ini terdiri dari pemilihan taktik komunikasi yang akan digunakan dan

melakukan implementasi rencana strategis yang sudah disusun.

Page 21: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

15

a. Choosing communication tactics (memilih taktik komunikasi)

b. Implementing the strategic plan (mengimplementasikan strategi)

4. Evaluative Research

Pada fase terakhir adalah untuk mengetahui efektivitas berbagai taktik komunikasi

yang digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan. Tahap ini

adalah tahap akhir dimana dikembangkan metode yang spesifik dalam mengukur

keefektifan dari strategi yang diterapkan.

I.6.7 Komunitas

Komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berarti "kesamaan", kemudian

dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak".

Komunitas sebagai sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan,

umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia,

individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya,

preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Menurut Soenarno (2002),

definisi komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi sosial yang dibangun dengan berbagai

dimensi kebutuhan fungsional.

Pengertian komunitas Menurut Kertajaya (2008: 32), adalah sekelompok orang yang

saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi

relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest

atau values.

Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud,

kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa

Page 22: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

16

(Wenger, Richard, dan William, 2002:4). Menurut Crow dan Allan (1994), Komunitas dapat

terbagi menjadi 2 komponen:

1. Berdasarkan Lokasi atau Tempat Wilayah atau tempat sebuah komunitas dapat dilihat

sebagai tempat dimana sekumpulan orang mempunyai sesuatu yang sama secara

geografis.

2. Berdasarkan Minat Sekelompok orang yang mendirikan suatu komunitas karena

mempunyai ketertarikan dan minat yang sama, misalnya agama, pekerjaan, suku, ras,

maupun berdasarkan kelainan seksual.

Proses pembentukannya bersifat horisontal karena dilakukan oleh individu-individu yang

kedudukannya setara. Komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi sosial yang dibangun

dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional (Soenarno,2002). Kekuatan pengikat suatu

komunitas, terutama, adalah kepentingan bersama dalam memenuhi kebutuhan kehidupan

sosialnya yang didasarkan atas kesamaan latar belakang budaya, ideologi, sosial-

ekonomi.Disamping itu secara fisik suatu komunitas biasanya diikat oleh batas lokasi atau

wilayah geografis. Masing-masing komunitas, karenanya akan memiliki cara dan mekanisme

yang berbeda dalam menanggapi dan menyikapi keterbatasan yang dihadapinya serta

mengembangkan kemampuan kelompoknya.

Komunitas adalah group beberapa orang yang berbagi minat yang sama, yang terbentuk

oleh 4 faktor, yaitu.

1. Komunikasi dan keinginan berbagi, para anggota saling menolong satu sama lain.

2. Tempat yang disepakati bersama untuk bertemu.

3. Ritual dan kebiasaan, orang-orang datang secara teratur dan periode.

4. Influencer – influencer merintis sesuatu hal dan para anggota selanjutnya

Page 23: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

17

Vanina juga menjelaskan bahwa komunitas mempunyai beberapa aturan sendiri, yaitu:

1. Saling berbagi, dimana mereka saling menolong dan berbagi satu sama lain dalam

komunitas.

2. Komunikasi: Mereka saling respon dan komunikasi satu sama lain.

3. Kejujuran: Dilarang keras berbohong. Sekali seseorang berbohong, maka akan segera

ditinggalkan.

4. Transparansi: Saling bicara terbuka dan tidak boleh menyembunyikan sesuatu hal.

5. Partisipasi: Semua anggota harus disana dan berpartisipasi pada acara bersama

komunitas.

I.6.8 Citra

Citra merupakan kesan atau impresi seseorang terhadap sesuatu. Citra merupakan

persepsi yang terbentuk dalam benak manusia. Pembentukan persepsi manusia menurut K.

Sereno & Edward M Bodaken yang dikutip dari buku “Ilmu Komunikasi suatu pengantar”,

Deddy Mulyana, terdiri dari tiga aktivitas yaitu seleksi, organisasi & intepretasi. Seleksi yang

dimaksudkan adalah sensasi dan atensi terhadap stimulus (fisik & psikologis) yang ditangkap

oleh indra manusia, kemudian diorganisasikan atau digabungkan dengan stimulus pengetahuan

serta pengalaman masa lalu.

Citra diartikan sebagai kesan seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul

sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamanya. Selanjutnya dalam ilmu Psikologi

Komunikasi citra diartikan sebagai penggambaran tentang realitas dan tidak harus sesuai dengan

realitas, citra adalah dunia menurut persepsi.Citra yang ada dalam perusahaan / lembaga /

Page 24: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

18

organisasi tidaklah sama maka selanjutnya bawah ini disebutkan beberapa jenis image atau citra

yang bisa timbul atau tercipta dalam suatu organisasi menurut Jefkins (1996:17-20), yaitu:

1. Citra Bayangan

Citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang-orang dalam (biasanyapimpinan)

mengenai pandangan orang luar terhadap organisasi/perusahaannya. Citra ini cenderung

positif dan bersifat fantasi. Namun karena ketiadaan informasi yang lengkap, maka citra

yang diperoleh itu belum tentu tepat.

2. Citra yang berlaku

Citra yang berlaku adalah citra yang melekat pada orang lain terhadap

organisasi/perusahaan. Citra ini sering tidak sesuai kenyataan, karena semata terbentuk

karena pengalaman atau pengetahuan orang lain yang beleum tentu memadai. Citra ini

cenderung negatif.

3. Citra yang diharapkan

Adalah citra yang diinginkan oleh manajemen namun tidak selalu sama dengan citra

sebenarnya. Biasanya citra yang diharapkan adalah lebih baik dari citra sebenarnya.

4. Citra perusahaan

Citra perusahaan juga sering disebut sebagai citra lembaga yaitu citra dari suatu

organisasi secara keseluruhan, jadi bukan citra atas produk dan pelayanannya.

5. Citra majemuk

Page 25: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

19

Citra majemuk adalah citra yang dibentuk oleh masing-masing orang di dalam suatu

perusahaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya dan juga tidak sama dengan citra

organisasi atau perusahaan secara keseluruhan.

I.6.9 Proses Pembentukan Citra

Citra adalah kesan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengetiannya

yentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk mengetahui citra seseorang terhadap objek dapat

diketahui dari sikapnya terhadap objek tersebut. Semua sikap bersumber pada organisasi

kognitif-pada informasi dan pengetahuan yang kita miliki. Tidak akan ada teori dan sikap atau

aksi sosial yang tidak didasarkan pada penyelidikan tentang dasar-dasar kognitif. Efek kognitif

dari komunikasi sangat mempengaruhi proses pembentukan citra seseorang. Citra terbentuk

berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang. Komunikasi tidak

secara langsung menimbulkan perilaku tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita

mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan2.

Proses pembentukan citra dalam struktur kognitif yang sesuai dengan pengertian sistem

komunikasi dijelaskan oleh Danasaputra dalam Soemirat dan Ardianto (2005: 78) sebagai

berikut: “Public relation digambarkan sebagai input-output, proses intern dalam model ini adalah

pembentukan citra, sedangkan input adalah stimulus yang diberikan dan output adalah adalah

tanggapan atau perilaku tertentu. Citra itu sendiri digambarkan melalui persepsi kognisi-

motivasi-sikap.

2 Gema Wirausaha

http://gemawirausaha.blogspot.co.id/2011/05/tentang-pembentukan-citra-image.html

(Akses 9 Agustus 2016)

Page 26: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

20

Berdasarkan pemahaman mengenai pembentukan persepsi atau pencitraan, maka

seringkali pembentukan citra lebih bersifat subyektif dan tidak sesuai dengan realitas yang ada.

Oleh karena itu, banyak organisasi kemudian tidak cukup menjalankan program komunikasinya

untuk pembentukan citra, melainkan lebih kepada pembentukan reputasi organisasi. Reputasi

yang berasal dari kata bahasa Inggris Reputation memiliki arti nama baik. Tujuan program

komunikasi PR pada akhirnya tidak hanya membangun atau menciptakan image/citra positif

namun juga membangun kepercayaan terhadap public sehingga mereka percaya dengan apa yang

dilakukan organisasi adalah yang terbaik dan mengharumkan namanya. Reputasi pada akhirnya

dibentuk dari pembuktian yang kuat mengenai apa yang dilakukan organisasi adalah

memberikan yang terbaik bagi publik sasarannya

I.7 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu juga sangat penting untuk dasar pijakan dalam penyusunan

penelitian. Fungsinya untuk mengetahui hasil yang telah dilakukan peneliti terdahulu, sekaligus

sebagai perbandingan yang telah dilakukan sebagai perbandingan dan gambaran untuk

mendukung kegiatan penelitian berikutnya. Wulandari (2012) meneliti tentang “Strategi

Komunikasi Komunitas Klub MotorDalam Pembentukan Citra” yaitu penelitian tersebut

membahas mengenai strategi komunikasi komunitas klub motor New Sniper (Solo Ninja

Performance) dalam membentuk citra. Penelitian lain tentang strategi komunikasi juga pernah

dilakukan oleh Margaretha pada tahun 2012. Margaretha (2012) meneliti tentang“Strategi

Komunikasi Dalam Hubungan Pemerintah (Government Relation) Pada Industri Minyak dan Gas

Bumi (Studi Kasus pada PT Moses Petroleum), dimana tujuan penelitian untuk memaparkan dan

member gambaran mengenai strategi komunikasi yang dilakukan Communication officer dalam

membina hubungan dengan pemerintahan.

Page 27: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

21

I.8 Kerangka Berpikir

Komunitas “MoVe

Surabaya”

STRATEGI KOMUNIKASI

Anggota Komunitas

MoVe Surabaya

PUBLIC RELATION

Formative

Research

Strategy Tactics Evaluative

Research

Page 28: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

22

I.9 Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi strategi komunikasi komunitas klub

motor di Surabaya dalam pembentukan citra. Dalam mengidentifikasi strategi komunikasi

dilakukan studi kasus komunitas klub motor vespa yang ada di Surabaya yaitu MoVe

Surabaya.Pada sub-bab ini akan diuraikan mengenai perencanaan metode analisa penelitian yang

akan digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Dalam penulisan sub-bab ini terdiri dari

tempat dan waktu penelitian, strategi dan jenis penelitian, metode penelitian, populasi dan

jumlah sampel penelitian.

I.9.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pelataran Cafe Starbucks Grandcity Mall Surabaya.Sementara

pelaksanaa penelitian dilakukan selama kurang lebih 3 bulan, dimulai pada bulan Mei hingga

Agustus 2016 dan dilakukan setiap hari Sabtu Jam 19.30 WIB – Selesai.

kendala

Pembentukan Citra Positif Masyarakat

Page 29: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

23

I.9.2 Strategi dan Jenis Penelitian

Strategi dalam hal ini merupakan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dan

menganalisis data.Strategi yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisa

dekriptif.Sementara bentuk penelitian mengenai strategi komunikasi komunitas MoVe Surabaya

dalam pembentukan citra ini menggunakan pendekatan kualitatif.

I.9.3 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

metode wawancara.Wawancara dilakukan kepada pengurus dan anggota komunitas MoVe

Surabaya dengan jumlah sebanyak 4 orang terdiri dari ketua, sekretaris dan 2

anggota.Wawancara yang dilakukan terhadap pengurus dan anggota komunitas MoVe Surabaya

selain dengan tujuan untuk mengetahui penilaian masyarakat terhadap komunitas MoVe

Surabaya, juga untuk mengetahui strategi komunikasi komunitas MoVe Surabaya dalam

bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.

I.9.4 Teknik Pengambilan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah.

1. Observasi, yakni memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata atau pengamatan

yang meliputi kegiatan, pemusatan perhatian terhadap suatu objek.

Page 30: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

24

2. Wawancara yakni dengan melakukan sesi tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih

secara langsung.

3. Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk

tulisan, gambar atau karya-karya monumental seseorang.

I.9.5 Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini terdiri dari.

1. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari obyek peneliti. Dalam

penelitian ini, data primer didapatkan dari hasil wawancara terhadap responden terpilih.

2. Data sekunder, data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek yang diteliti. Data

sekunder didapatkan dari hasil kajian terhadap beberapa jurnal, buku, maupun karya-

karya ilmiah yang dipublikasikan sebelumnya sesuai tema penelitian.

I.9.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data induktif yang

terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau

verifikasi.Empat tahap tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Page 31: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

25

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara dari beberapa informan

kemudian dicatat dan dikumpulkan. Data tersebut berisi tentang hasil tanya jawab

dengan informan yang ditulis secara lengkap jawaban-jawaban dari pertanyaan dalam

penelitian tersebut, kemudian akan menjadi data kasar yang perlu diproses.

2. Reduksi Data

Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dari hasil penelitian. Proses ini juga dinamakan

transformasi data yang mengubah data kasar yang muncul dari hasil penelitian

kemudian dijadikan data halus dan siap pakai. Pada proses ini peneliti membuat

ringkasan maupun pengelompokan setelah sebelumnya dibuat transkrip dari hasil

wawancara.

3. Penyajian Data

Penyajian data merupakan proses dengan tujuan membuat data menjadi semakin

menarik dan mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Penyajian data ini dapat

dilakukan dalam bentuk teks, uraian singkat, bagan, ataupun jaringan.Penyajian data

dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk teks deskriptif yang bersumber data hasil

penelitian.Peneliti juga mengkaitkan data hasil penelitian dengan beberapa teori yang

berkaitan dengan penelitian ini.

4. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi

Penarikan kesimpulan merupakan proses untuk merangkum data-data yang telah

direduksi ataupun telah disajikan. Tahap ini merupakan interpretasi peneliti, dimana

peneliti menggambarkan makna dari data yang ditampilkan.

Page 32: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

26

BAB II

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

2.1 Gambaran Umum Komunitas Vespa

Vespa adalah merek sepeda motor jenis skuter yang berasal dari Italia. Perusahaan induk

dari vespa adalah Piaggio dimana produksinya dimulai sekitar tahun 1945. Pada awal

kedatangannya vespa mempunyai saingan berat yaitu skuter Lambretta, namun sekarang vespa

telah menjadi motor skuter konvensional yang tidak mempunyai saingan lagi. Vespa juga

termasuk transportasi yang ekonomis, karena harganya yang relatif murah namun tetap

berkualitas, akan tetapi semakin tua tahun pembuatan vespa, akan semakin mahal pula harga

vespa tersebut.

Page 33: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

27

Gambar II.1Contoh Vespa

Sampai saat ini sudah puluhan varian vespa yang terdapat di Indonesia dari yang paling

tua hingga yang paling baru.Demam vespa di tanah air sangat di pengaruhi oleh “Vespa

Congo”.Menurut sejarahnya, vespa ini merupakan vespa yang diberikan sebagai Penghargaan

oleh Pemerintah Indonesia terhadap Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang bertugas di

Congo.Setelah banyak vespa Congo berkeliaran di jalanan, mulailah vespa menjadi salah satu

pilihan kendaraan roda dua di Indonesia.

Scooterist begitulah sebutan dari para penggemar dan pengendara dari sepeda vespa yang

nyentrik ini. Terlihat dari banyaknya scooterist yang ada, maka di Indonesia sepeda motor ini

seakan-akan sudah menjadi icon di berbagai kota. Sehingga dari kegemaran tersebutlah para

scooterist mendirikan suatu wadah untuk mengapresiasikan gaya mereka atau yang biasa kita

sebut sebagai komunitas. Gaya hidup komunitas vespa lebih berorientasi pada kebebasan.

Ekspresi gaya hidup komunitas vespa ditampilkan melalui penampilan para scooterist, seperti

cara berpakaian, model rambut, gaya berbicara, dan kebiasaan yang tampak dari para scooterist

serta model vespa yang mereka tunggangi.

Gambar II.2Contoh Komunitas Vespa

Page 34: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

28

Berdasarkan tipe vespa yang digemari, terdapat beberapa jenis komunitas

vespa.Komunitas vespa antik merupakan komunitas vespa yang lebih mengedepankan keantikan

atau keelokan vespa yang dimiliki, baik secara fisik maupun mesin.Terdapat pula komunitas

vespa ekstrem yang berbeda dari komunitas vespa antik. Komunitas inibiasanya lebih cenderung

sebagai komunitas yang lebih mengedepankan kreativitas anggotanya dalam hal modifikasi

vespa, contohnya membuat vespa menjadi bentuk lain seperti mobil hingga membuat vespa

menjadi vespa gembel dimana vespa tersebut hampir tidak terlihat seperti vespa pada umumnya.

Adapula komunitas vespa modern dimana komunitas ini merupakan komunitas dengan anggota

yang lebih cenderung menggemari vespa atau scooter dengan tipe modern dan masa kini.

Gambar II.3Contoh Komunitas Vespa Ekstrem

Selain didasarkan pada tipe vespa yang digemari, komunitas vespa juga dibedakan

berdasarkan batas lokasi atau wilayah geografis dengan batas-batas tertentu.Faktor utama yang

Page 35: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

29

menjadi dasar terbentuknya komunitas vespa sesuai dengan wilayah geografis adalah interaksi

yang lebih besar diantara anggota komunitas dalam satu wilayah dibandingkan dengan interaksi

dengan penggemar vespa lain yang berada di luar batas wilayahnya. Hal ini dapat dilihat dari

adanya komunitas vespa yang tersebar di berbagai kota dan provinsi di Indonesia. Komunitas-

komunitas vespa tersebut biasanya menggunakan nama kota atau wilayahnya sebagai nama akhir

komunitas vespa mereka.

Para anggota komunitas vespa pada umumnya memiliki rasa solidaritas yang tinggi antar

anggota yang semakin terpupuk dengan adanya kesamaan dalam mengendarai vespa dan

kesamaan dalam mengetahui bagaimana suka duka yang dialami dalam memiliki vespa.Hal ini

dibuktikan dengan seringnyapara anggota komunitasvespa dalam menolong sesama pengguna

vespa di jalan dan seringnya para anggota komunitas untuk berkumpul untuk hanya sekedar

bertukar informasi mengenai vespa ataupun untuk mempererat persaudaraan antar sesama

pecinta vespa.

2.2 MoVe Surabaya

MoVe (Modern Vespa) Surabaya merupakan komunitas vespa yang merupakan bagian

dari MoVe Indonesia. MoVe Indonesia berdiri pada 23 September 2011 oleh para pecinta vespa

modern yang saat ini sudah memiliki sub-komunitas yang tersebar di berbagai kota dan provinsi

di Indonesia diantaranya seperti MoVe Malang, MoVe Jakarta, MoVe Bandung, MoVe

Page 36: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

30

Semarang, MoVe Yogyakarta, dan MoVe Bali. Komunitas MoVe Indonesia ini berawal dari

sebuah grup BBM yang dibentuk antar sesama pecinta vespa modern.

Berdirinya MoVe Surabaya, berawal dari diadakannya Jambore Nasional (Jamnas) untuk

para pecinta vespa yang bertempat di Bromo.Kegiatan ini membuat para scooterist yang ada di

Surabaya untuk berkumpul sebagai panitia Jamnas di Bromo. Sehingga dari hal tersebut para

scooterist di Kota Surabaya,khususnya pecinta vespa modern memutuskan untuk membentuk

komunitas MoVe Surabaya. Terdapat beberapa alasan yang membuat MoVe Surabaya memilih

vespa modern untuk komunitas mereka.Salah satunya adalah jika dibandingkan dengan vespa

klasik yang lebih mementingkan orisinalitas kendaraan, biaya perawatan dari vespa modern jauh

lebih terjangkau.Hal ini dikarenakan mesin ataupun bagian vespa klasik lainnya yang orisinil

tidak terdapat di Indonesia, yang membuat pemiliknya harus membeli dari Italia sehingga

menghabiskan biaya yang cukup mahal.Selain itu, vespa modern juga tidak mudah mogok jika

digunakan untuk perjalanan jauh, mengingat dalam komunitas MoVe Surabaya salah satu agenda

yang dimiliki adalah touring.

Jika dilihat dari jenis komunitas, MoVe Surabaya merupakan komunitas dengan anggota

yang lebih cenderung menggemari vespa atau scooter dengan tipe modern dan masa kini, dimana

anggotanya berasal dari satu wilayah yaitu Kota Surabaya.Layaknya sebuah komunitas, MoVe

Surabaya juga memiliki struktur tersendiri dalam mempertahankan komunitas mereka.Struktur

komunitas yang dibangun oleh komunitas ini berbasis independen.Karena memiliki struktur yang

independen, struktur yang terdapat pada komunitas MoVe Surabaya tidak terlalu formal dan

aturan yang tercipta dalam komunitas tidak terlalu mengikat atau mengharuskan segala hal bagi

anggota yang tergabung didalamnya.

Page 37: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

31

Seperti pada komunitas lainnya, MoVe Surabaya juga memiliki struktur

kepengurusandalam menjalankan komunitasnya.Struktur kepanitiaan tersebut antara lain adalah

ketua, sekretaris dan penasihat. Kepengurusan sebagai ketua dalam komunitas MoVe Surabaya

memiliki periode yang cukup pendek yaitu satu tahun.Hal ini dilakukan dengan tujuan agar

setiap anggota dapat merasakan tanggung jawab sebagai ketua.Ketua komunitas dipilih melalui

musyawarah mufakat. Struktur kepengurusan untuk periode 2016-2017 antara lain:

1. Ketua : Fido

Program kerja yang dimiliki ketua untuk kepengurusan 2016-2017 yaitu:

a. Merapikan data anggota

b. Mensukseskan acara intern maupun ekstern

c. Mempererat tali persaudaraan

2. Sekretaris : Bagus Aryan

3. Penasihat : Agus Nadi

Bapak Agus Nadi selain sebagai anggota juga merupakan penasihat tetap, karena

merupakan anggota MoVe Surabaya yang paling tua dan berpengalaman dibandingkan

dengan anggota lainnya.

Persyaratan bagi pecinta vespa khususnya vespa modern di Surabaya yang ingin

bergabung untuk menjadi anggota komunitas MoVe Surabaya cukup mudah, yaitu hanya dengan

mengumpulkan fotocopy KTP dan SIM.Kemudahan untuk menjadi anggota membuat MoVe

Surabaya memiliki anggota yang cukup besar sampai saat ini yaitu sejumlah 146 orang

anggota.Walaupun cara masuk komunitas ini cukup mudah, namun anggota MoVe Surabaya

harus tetap menjaga nama baik komunitasnya dengan selalu sopan dan tertib saat berkendara,

serta tidak memicu konflik baik dengan komunitas motor yang lain ataupun masyarakat sekitar.

Page 38: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

32

Konsekuensi bagi anggota yang melanggar adalah akan mendapatkan teguran halus hingga

dikeluarkan keanggotaannya dari MoVe Surabaya.

Anggota MoVe Surabaya berasal dari kalangan yang terpelajar dari yang masih menjadi

siswa SMA, mahasiswa, maupun yang sudah memiliki pekerjaan.Para anggota umumnya berasal

dari kalangan ekonomi menengah ke atas mengingat dalam pembelian maupun perawatan vespa

modern membutuhkan biaya yang tidak sedikit walaupun tidak semahal vespa klasik. Latar

belakang sosial yang dimiliki, menunjukkan bahwa anggota komunitas merupakan warga yang

beretika dan jauh dari kata “urakan” yang selama ini menjadi anggapan masyarakat untuk

komunitas motor.

Komunitas MoVe Surabaya memiliki kegiatan-kegiatan baik yang rutin maupun yang

insidental dan juga baik dalam intern komunitas MoVe Surabaya, dengan komunitas vespa yang

lain maupun dengan masyarakat sekitar. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain yaitu:

1. Kopi Darat (Kopdar)

Kopdar MoVe Surabaya merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap hari Jumat dari

pukul 19.30 hingga selesai.Kegiatan ini biasa dilakukan di Cafe Starbucks, Grandcity

Mall Surabaya.Kopdar merupakan kegiatan yang lebih bersifat intern, dimana kegiatan

ini bertujuan untuk mempererat persaudaraan antar anggota MoVe Surabaya.Selain itu,

selama kopdar para anggota juga dapat melakukan sharing dan berbagi ilmu mengenai

vespa modern maupun hal-hal lainnya.

Page 39: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

33

Gambar II.4Kopdar MoVe Surabaya di Cafe Starbucks Grandcity Mall

2. Keliling Kota Surabaya

Kegiatan ini juga merupakan kegiatan yang rutin dilakukan selesai kegiatan kopdar. Rute

dari kegiatan keliling kota Surabaya berawal dari Grandcity kemudian melewati

Jl.Pemuda lalu belok keJl. Yos Sudarso. Rute selanjutnya setelah Jl. Yos Sudarso belok

ke Jl. Wali Kota Mustajab dan kemudian menuju ke Jl. Genteng Kali melewati Siola

lurus kearah Tugu Pahlawan.Setelah itu melewati kantor Gubernur lalu lurus kearah Jl.

Tunjungan melewati hotel Majapahit dan akhirnya berpisah masing-masing.

3. Kegiatan pada bulan puasa

Selain melakukan kegiatan untuk mempererat solidaritas anggota, MoVe Surabaya juga

melakukan kegiatan sosial khususnya pada bulan puasa.Kegiatan ini selain digunakan

sebagai sarana untuk membantu masyarakat sekitar, juga dilakukan dengan tujuan untuk

lebih memperkenalkan komunitas MoVe Surabaya pada masyarakat sekitar di lingkungan

Kota Surabaya. Kegiatan yang dilakukan selama bulan puasa antara lain adalah:

a) Bagi-bagi takjil

Page 40: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

34

b) Memberikan santunan ke Panti Asuhan

c) Buka puasa bersama

4. Touring

Kegiatan touring yang dilakukan MoVe Surabaya terdiri dari kegiatan touring jarak dekat

maupun jarak jauh.Kegiatan touring tersebut terkadang juga dilakukan bersama dengan

komunitas MoVe dari daerah lainnya ataupun komunitas vespa jenis lainnya.

Gambar II.5Kegiatan Touring MoVe Surabaya

5. Jambore Nasional

Kegiatan ini merupakan kegiatan ekstern yang diikiuti komunitas dengan penggemar

vespa lainnya dari berbagai daerah.Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan rasa

persaudaraan antar pengguna vespa.Kegiatan ini diadakan diberbagai tempat berbeda di

Indonesia untuk setiap tahunnya.

Page 41: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

35

Dalam mempererat solidaritas antar anggota MoVe Surabaya selain dengan bertemu

langsung melalaui kopdar ataupun turing, dalam komunitas ini juga digunakan media sosial

berupa grup dengan aplikasi whatsapp dan line.Melalui dua aplikasi ini komunikasi antar

anggota komunitas menjadi lebih mudah. MoVe Surabaya juga menggunakan media sosial

instagram, facebook, dan twitter untuk lebih mengenalkan diri kepada masyarakat non

komunitas MoVe Surabaya ataupun masyarakat lainnya yang bukan pecinta kendaraan vespa.

Melalui aplikasi-aplikasi ini, masyarakat umum dapat melihat kegiatan-kegiatan yang dilakukan

MoVe Surabaya dari foto-foto yang diunggah.

Gambar II.6 Logo yang Digunakan Pada Foto Profil Facebook MoVe Surabaya

Page 42: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

42

BAB III

ANALISA DATA

3.1 Penyajian Data

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola strategi komunikasi komunitas klub

motor vespa dalam pembentukkan citra di masyarakat. Dalam beberapa teori yang digunakan,

strategi komunikasi terdapat 4 tahap, yakni Formative Research, Strategy, Tactics, dan

Evaluating Research.

Penyajian data yang digunakan untuk analisis dan pembahasan mengenai 4 tahapan

strategi komunikasi dilakukan terhadap hasil jawaban informan kunci (IK) dari wawancara yang

dilakukan sebelumnya. Wawancara ini merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap mukaantara pewawancara dengan informan

atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara.

Selain itu, wawancara berfungsi untuk data penelitian, wawancara yang dilakukan digunakan

sebagai sarana untuk mengamati secara langsung kegiatan ataupun aktifitas-aktifitas yang

dilakukan anggota klub motor dalam komunitasnya.

Komunitas MoVe Surabaya memiliki kegiatan-kegiatan baik yang rutin maupun yang

insidental dan juga baik dalam intern komunitas MoVe Surabaya, dengan komunitas vespa yang

lain maupun dengan masyarakat sekitar. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain yaitu:

Page 43: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

43

1. Kopi Darat (Kopdar)

Kopdar MoVe Surabaya merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap hari Jumat dari

pukul 19.30 hingga selesai.Kegiatan ini biasa dilakukan di Cafe Starbucks, Grandcity

Mall Surabaya.Kopdar merupakan kegiatan yang lebih bersifat intern, dimana kegiatan

ini bertujuan untuk mempererat persaudaraan antar anggota MoVe Surabaya. Selain itu,

selama kopdar para anggota juga dapat melakukan sharing dan berbagi ilmu mengenai

vespa modern maupun hal-hal lainnya

2. Keliling Kota Surabaya

Kegiatan ini juga merupakan kegiatan yang rutin dilakukan selesai kegiatan kopdar. Rute

dari kegiatan keliling kota Surabaya berawal dari Grandcity kemudian melewati

Jl.Pemuda lalu belok keJl. Yos Sudarso. Rute selanjutnya setelah Jl. Yos Sudarso belok

ke Jl. Wali Kota Mustajab dan kemudian menuju ke Jl. Genteng Kali melewati Siola

lurus kearah Tugu Pahlawan.Setelah itu melewati kantor Gubernur lalu lurus kearah Jl.

Tunjungan melewati hotel Majapahit dan akhirnya berpisah masing-masing.

3. Touring

Kegiatan touring yang dilakukan MoVe Surabaya terdiri dari kegiatan touring jarak dekat

maupun jarak jauh.Kegiatan touring tersebut terkadang juga dilakukan bersama dengan

komunitas MoVe dari daerah lainnya ataupun komunitas vespa jenis lainnya.

Selain beberapa aktifitas yang sudah dilakukan secara rutin, komunitasMoVe juga

memiliki cara lain dalam mempererat solidaritas antar anggota MoVe Surabaya yakni

menggunakan media sosial berupa grup dengan aplikasi whatsapp dan line. Melalui dua aplikasi

ini komunikasi antar anggota komunitas menjadi lebih mudah. MoVe Surabaya juga

menggunakan media sosial instagram dengan akun @movesurabaya, facebook

Page 44: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

44

(www.facebook.com/move.surabaya), twitter dengan akun @movesurabaya, dan juga email

([email protected]) untuk lebih mengenalkan diri kepada masyarakat non komunitas

MoVe Surabaya ataupun masyarakat lainnya yang bukan pecinta kendaraan vespa. Dalam

mempererat solidaritas antar anggota MoVe Surabaya selain dengan bertemu langsung melalaui

kopdar ataupun turing, dalam komunitas ini juga digunakan media sosial berupa grup dengan

aplikasi whatsapp dan line.Melalui dua aplikasi ini komunikasi antar anggota komunitas menjadi

lebih mudah. MoVe Surabaya juga menggunakan media sosial instagram dengan akun

@movesurabaya, facebook (www.facebook.com/move.surabaya), twitter dengan akun

@movesurabaya, dan juga email ([email protected]) untuk lebih mengenalkan diri

kepada masyarakat non komunitas MoVe Surabaya ataupun masyarakat lainnya yang bukan

pecinta kendaraan vespa.

Setelah penulis mengamati cara bersosialisasi dan berkomunikasi komunitas ini, terlihat

bahwa anggota klub motor bersikap sewajarnya dengan masyarakat pada umumnya dan dapat

memposisikan di tengah-tengah masyarakat. Tapi ketika melakukan pengamatan mengenai cara

pandang masyarakat, kebanyakan cara pandang masyarakat terhadap klub motor selalu negatif.

3.2 Profil Informan Kunci

Informan kunci (IK) merupakan narasumber kunci yang memiliki kriteria berikut

(Bungin, 2001).

1. Orang yang bersangkutan memiliki pengalaman pribadi sesuai dengan permasalahan

yang diteliti.

2. Orang yang bersangkutan memiliki pengetahuan yang luas mengenai masalah yang

diteliti

Page 45: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

45

Informan merupakan orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang

situasi dan kondisi latar belakang penelitian dan berkewajiban secara sukarela menjadi tim

anggota penelitian walaupun hanya bersifat informal.

Dalam penelitian ini, penulis menentukan bahwa akan menjadi informan kunci dan akan

diwawancara sebanyak 4 orang anggota klub motor vespa, diantaranya adalah.

1. Saudara Fido, merupakan ketua klub motor vespa. Beliau merupakan narasumber yang

sudah memiliki pengalaman yang cukup lama didalam komunitas motor vespa. Selain itu

juga memiliki tugas dan tanggung jawab dalam setiap aktifitas komunitas motor dengan

stake holder.

2. Sekretaris, Bagus Aryan

3. Anggota 1, Agus Nadi (Penasihat)

4. Anggota 2, Nawi

3.3 Strategi Komunikasi

Dalam analisa dan pembahasan mengenai strategi komunikasi yakni Formative Research

(pencarian informasi dan analisa situasi), Strategy (rencana dalam mencapai tujuan),

Tactics(pemilihan teknik komunikasi yang digunakan), dan Evaluative Research(mengetahui

efektivitas taktik komunikasi yang digunakan). Berdasarkan tahapan tersebut analisa dan

pembahasan dapat dijabarkan melalui beberapa pertanyaan diantaranya mengetahui bagaimana

cara anggota MoVe Surabaya dalam berkomunikasi dan bersosialisasi dengan masyarakat

(Tactics), bagaimana anggota MoVe Surabaya menyikapi beraneka ragamnya pendapat

masyarakat terhadap komunitas motor (Formative Research), program-program yang menjadi

Page 46: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

46

andalan MoVe Surabaya dalam usaha pembentukkan citra yang positif (Strategy), dan

bagaimana penerimaan masyarakat terhadap MoVe Surabaya (Evaluating Research).

3.3.1 Formative Research

Dalam pembahasan mengenai Formative Research (pencarian informasi dan analisa

situasi), komunitasMoVe Surabaya tidak terlepas dari pendapat dan penilaian yang sangat

beragam yang berkembang dalam masyarakat mengenai komunitas motor. Dalam menganalisa

hal ini peneliti memberikan pertanyaan tentang “Pendapat Anggota Tentang Beraneka Ragam

Pandangan Masyarakat”, dan “Sikap anggota dalam bersosialisai dengan lingkungan yang

berbeda-beda dari setiap lapisan masyarakat”

Dalam pertanyaan mengenai pendapat anggota tentang beraneka ragamnya pandangan

masyarakat, secara garis besar anggota klub MoVe menyadari bahwa komunitasnya juga

mendapat kritik negatif di masyarakat. Dimana IK (informan kunci) 1 dan IK 4 menyatakan

bahwa sebagai komunitas kita tetap menerima kritik ataupun saran baik itu positif ataupun

negatif, yang terpenting sebagai komunitas,MoVe Surabaya tetap harus bersikap positif

dimanapun berada.

Pendapat IK 2 mengenai beraneka ragamnya pendapatan masyarakat baik positif maupun

negatif yaitu

“Semua itu wajar ketika masyarakat luas memandang komunitas motor itu negatif. Tapi tidak

semua komunitas motor negatif, contohnya komunitas saya Klub Motor Vespa Move, saat

dijalan raya komunitas saya tidak menunjukan sifat yang urakan atau ugal-ugalan dijalan raya,

para anggota Vespa Move selalu menaati rambu-rambu lalu lintas yang ada. Para anggota

Vespa Move juga tidak pernah mengadakan balap liar dijalan raya.Jikapun ada anggota yang

Page 47: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

47

ingin balapan, mereka selalu ikut balapan resmi.Komunitas kamipun juga selalu bersikap

positif, misalnya melakukan baksos (bakti sosial), memberikan santunan dan bantuan terhadap

masyarakat yang mengalami musibah bencana alam”.

Sementara itu, IK 3 menyatakan “Semua orang punya hak untuk berpendapat, jadi kita

tanggapi dengan positif biar stigma masyarakat tentang klub motor bisa terbuka, karena klub

motor beda dengan geng motor”.

Dalam pertanyaan “sikap anggota dalam bersosialisai dengan lingkungan yang berbeda-

beda dari setiap lapisan masyarakat”.IK 1 menyatakan “Sebagai anggota kita tetap menerima

dan tidak terlalu dibawa susah omongan orang lain atau pandangan yang berbeda-beda setiap

masyarakat. Jadi kayak misal orang bilang A yasudah kita denger aja, walaupun tidak tau itu

fakta atau bukan”

IK 2 menyatakan “Didalam klub, saya selalu berusaha untuk melalukan hal-hal yang

positif. Selalu bersikap ramah dan suka bergaul dengan semua anggota yang ada.begitu juga

dengan klub Vespa Move selalu berusaha untuk melakukan hal-hal yang positif dengan cara

bersosialisasi dengan masyarakat maupun sesama komunitas klub yang ada. Terkadang

pemikiran tentang citra komunitas klub motor itu selalu dianggap negatif. Saya selaku anggota

berusaha untuk menunjukkan kepada masyarakat maupun komunitas lain bahwa klub motor itu

tidak selalu negatif. Saya sebagai anggota juga bisa menempatkan diri saya ketika saya sedang

berada didalam klub atau saat saya sedang ada ditengah-tengah masyarakat yang heterogen.”

IK 3 menyatakan “Sikap saya sebagai anggota klub, menanggapi dengan dingin dan

mecoba masuk dalam masyarakat dan mencoba merubah stigma masyarakat yg negatif terhadap

klub motor”.

Page 48: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

48

3.3.2 Strategy

Dalam tahapan strategi, komuitas memiliki beberapa strategi untuk tujuan membentuk

citra positif di masyarakat.Strategi ini tertuang dalam beberapa program kerja yang dijalankan

oleh komunitas klub MoVe.Program kerja klub Move diantaranya kopi darat (kopdar) rutin,

sarapan pagi bersama setiap minggu, bakti sosial, touring, dan rapat koordinasi.

“Program komunitas saya ya setiap jumat selalu ada kopdar rutin, kemudian

diadakannya touring jarak pendek dan jarak panjang (tergantung keputusan dari rapat),

kemudian kita ada sarapan pagi setiap minggu”, ujar Informan Kunci 1.

Sementara menurut IK 3 Program-program yang sudah di jalankan rapat koordinasi, bakti

social, touring.

3.3.3 Tactics

Dalam tahapan taktis, peneliti memberikan pertanyaan mengenai “cara anggota klub

MoVeberkomunikasi dan bersosialisasi dengan masyarakat”.Pemilihan taktik berkomunikasi

sangat penting dalam membentuk citra pada masyarakat. Dalam hasil wawancara dengan

informan kunci diperoleh, IK 1 menyatakan bahwa untuk berkomunikasi dan bersosialisasi

anggota klub motor selalu diarahkan untuk terbuka dengan masyarakat.

“Setiap kita nongkrong dimanapun dan mengadakan acara dimanapun kita selalu terbuka ke

masyarakat saat masyarakat bertanya 'kita ini siapa?' atau masyarakat bertanya tentang motor

yang kita pakai” ujarnya.

IK 2 lebih menekankan bahwa dalam berkomunikasi dan bersosialisasi dengan

masyarakat, dilakukan dengan normal, tanpa ada hambatan dalam pergaulan, baik dengan teman,

Page 49: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

49

keluarga maupun masyarakat lainnya.Menurut IK 3 dan IK 4 dalam komunikasi dan

bersosialisasi dengan masyarakat dilakukan dengan pengenalan komunitas biasanya dimana hal

ini dilakukan melalui kegiatan “nongkrong" bersama anggota komunitas, dimana pengenalan

dilakukan terhadap masyarakat di sekitar tempat berkumpul.

Selain dari pertanyaan mengenai “cara anggota MoVeSurabaya berkomunikasi dan

bersosialisasi dengan masyarakat” untuk mengetahui taktik klub MoVe dalam berkomunikasi

dengan masyarakat juga ditanyakan mengenai “faktor pendukung komunitas Klub MoVe”.

Berdasarkan hasil wawancara juga didapatkan bahwa menurut IK 1 untuk berkomunikasi dengan

masyarakat MoVe Surabaya menggunakan media sosial.

“Faktor pendukung komunitas banyak apalagi sekarang kan ada media sosial. Jadi kita

diuntungkan dari situ, karena setiap acara apa atau kegiatan apa yang kita ikutin selalu kita

update tuh di media sosial, bisa lewat ig bisa lewat line atau pun bisa lewat anggota kita. Dari

situ bisa berkomunikasi dengan masyarakat luas”.

3.3.4 Evaluating Research

Dalam tahapan evaluating research, untuk mengetahui efektivitas taktik komunikasi yang

digunakan, peneliti memberikan beberapa pertanyaan yang secara tidak langsung dapat

menjawab tahapan ini.Diantara pertanyaan tersebut adalah “apakah anda sering berkomunikasi

dengan lingkungan disekitar anda?”, “faktor penghambat dan pendukung Komunitas Klub Motor

Vespa MoVe”, dan “apakah lingkungan sekitar anda menerima bahwa anda adalah anak motor?”

Berdasarkan beberapa pertanyaan yang diajukan dalam proses wawancara diperoleh, IK 1

menyatakan bahwa secara pribadi mengaku sering berkomunikasi dengan masyarakat dimana

penilaian masyarakat terhadap IK 1 sangat postif.

Page 50: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

50

“Ya sering.Tidak semua orang melihat saya sebagai anak motor. Kebanyakan orang

melihatnya sebagai anak komunitas”

Sementara IK 3 menyatakan “Lumayan sering dan lingkungan sekitar saya menerima

dengan keberadaan komunitas”.

Selain itu, tahapan evaluating research dapat dilihat dari jawaban hasil wawancara untuk

pertanyaan faktor penghambat dan pendukung komunitas klub MoVe dalam membentuk citra di

masyarakat.Menurut IK 1 faktor penghambat klub MoVe dalam berkomunikasi tidak ada

sementara faktor pendukung banyak diantara melalui media social.

“Kalau penghambat menurut saya tidak ada, kalau pendukung banyak apalagi sekarang

kan ada media sosial. Jadi kita diuntungkan dari situ, karena setiap acara apa atau kegiatan

apa yang kita ikutin selalu kita update tuh di media sosial, bisa lewat ig bisa lewat line atau pun

bisa lewat anggota kita. Dari situ bisa berkomunikasi dengan masyarakat luas”.

Sementara itu IK 3 menyatakan “faktor penghambat : stigma negative masyarakat

terhadap komunitas motor faktor pendukung: banyak masyarakat indonesia dan surabaya

khususnya sangat menerima atas eksistensi klub motor vespa”.

Menurut IK 2 menyatakan bahwa strategi yang digunakan dalam berkomunikasi dengan

masyarakat memberikan dampak yang cukup positif meskipun masih terdapat beberapa hal

negatif yang diterima klub MoVe.

“Sejauh ini belum ada faktor penghambat antara komunitas saya dengan masyarakat

mbak.Adanya faktor pendukung itu pasti.masyarakat bisa menerima adanya komunitas kami

ditengah-tengah masyarakat dan masyarakat juga mendukung kegiatan positif untuk selalu

bersosialisasi dengan masyarakat luas.Meskipun ada penolakan, saya anggap itu sebagai kritik

dan saran untuk member motivasi terhadap komunitas saya”.

Page 51: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

51

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

MoVe Surabaya beranggotakan pecinta vespa dari berbagai kalangan dan usia mulai dari

pelajar/mahasiswa dan karyawan, dari yang berusia remaja hingga yang sudah berkeluarga, serta

dari laki-laki maupun perempuan. Sebagai sebuah komunitas, MoVe Surabaya memiliki tujuan

dan aturan-aturan yang dibuat sendiri dan merupakan konstribusi arus informasi di antara

anggota sehingga mampu menciptakan atribut kelompok sebagai bentuk karakteristik yang khas

dan melekat. MoVe Surabaya merupakan komunitas yang tidak menonjolkan ego individu, tetapi

lebih untuk membentuk persaudaraan dalam satu komunitas guna mempererat tali persaudaraan

antara sesama penggemar vespa.

Oleh karena itu, berdasarkan jawaban yang dikemukan oleh informan kunci dapat

dijabarkan langkah-langkah yang diambil oleh MoVe Surabaya dalam membentuk citra positif

dalam masyarakat yaitu:

1. Formative Research

Fase ini merupakan proses pendahuluan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi dan

menganalisa situasi yang dihadapi komunitas MoVe Surabaya. Dalam fase ini terdapat tiga

tahap yakni analisis situasi, analisis organisasi dan analisis publik.

a. Analyzing the situation (menganalisa situasi)

Tujuan positif untuk menyalurkan hobi dalam sebuah wadah yang dimiliki oleh

komunitas MoVe Surabaya tidak lantas mendapatkan pandangan yang sependapat dari

masyarakat. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya bahwa kondisi di masyarakat

sebagian memandang sama antara komunitas motor dan geng motor. Masyarakat

Page 52: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

52

beranggapan bahwa anak vespa identik dengan hal-hal negatif. Tak bisa dipungkiri, hal

ini merupakan imbas dari stigma negatif geng motor sehingga komunitas motor lainnya

terhukum oleh hal-hal yang juga negatif (Permana, 2011: 1). Persepsi buruk yang

diberikan oleh masyarakat misalnya selalu ngebut saat berkendara, atau sering melakukan

kumpul antar anggota yang dianggap kurang kerjaan, dan touring baik dalam atau luar

yang dianggap kurang kerjaan dan mengganggu pengguna jalan yang lain.

Berdasarkan situasi yang berkembang di masyarakat, terdapat pandangan bahwa

semua komunitas motor memiliki citra yang negatif dimana para anggotanya terkesan

kurang menjaga kesopanan, tidak menaati peraturan dan sering mengganggu masyarakat

sekitar khususnya saat berkendara. Hal ini dikhawatirkan membuat masyarakat memiliki

pandangan yang sama terhadap MoVe Surabaya.

Meskipun komunitas motor sering menerima tudingan dari masyarakat yang

bersifat negatif, namun para anggota komunitas motor vespa tidak lantas terpengaruh dan

menjadikan mereka berperilaku buruk karena terbawa oleh cap negatif yang diberikan

masyarakat. Hal ini dikarenakan tujuan utama para anggota adalah untuk menyalurkan

hobi dan kecintaan terhadap kendaraan vespa serta meningkatkan solidaritas antar

anggota komunitas.

b. Ananlyzing the organization (menganalisa organisasi)

Pada tahap ini diperlukan pengamatan yang tepat terhadap tiga aspek komunitas yaitu

lingkungan internalnya (misi,performance, dan sumber daya komunitas), reputasi dan

lingkungan eksternalnya.Seperti yang telah dijelaskan bahwa anggota MoVe Surabaya

berasal dari kalangan yang terpelajar dan beretika.Para anggota juga selalu menjaga

Page 53: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

53

kesopanan dan tidak mengadakan kumpul di sembarang tempat karena komunitas ini

sudah memiliki tempat khusus yaitu Cafe Starbucks di Grandcity Mall.

Pada dasarnya sikap para anggota komunitas tidak sebebas penampilan

mereka.Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan terutama touring mereka tetap mentaati

peraturan yang berlaku dijalan.Para anggota juga tetap menjaga kesopanan saat

berkomunikasi dengan masyarakat, dan juga selalu menjaga kebersihan lingkungan pada

setiap tempat pemberhentian saat melakukan touring baik jarak dekat maupun jarak jauh.

c. Analyzing the public (menganalisa publik)

Merupakan tahap untuk mengidentifikasi dan menganalisa publik yang menjadi

sasaran. Menurut para anggota, selama ini masyarakat sekitar tidak pernah memberikan

komentar negatif atau kritikan secara langsung terhadap MoVe Surabaya.Pandangan

negaif hanya ditujukan untuk klub motor pada umumnya.

Hal ini dikarenakan strategi komunikasi komunitas MoVe Surabaya yang tepat

dan sesuai klub motor MoVe untuk dapat memperbaiki reputasi dan mendapatkan

kepercayaan dari masyarakat sehingga citra positif komunitas motor MoVe Surabaya

dapat tercapai. Sehingga hal ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk dapat menjaga

eksistensi dan keberlangsungan dari program-program dan kegiatan-kegiatan rutin

maupun insidental yang dimiliki oleh MoVe Surabaya seperti kumpul intern antar

anggota yang biasanya dituangkan dalam kopdar rutin, touring intern baik jarak dekat

maupun jauh, serta touring bersama dengan komunitas MoVe lainnya yang ada di

Indonesia.

2. Strategy

Page 54: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

54

Strategi merupakan keseluruhan rencana organisasi, meliputi apa yang ingin dicapai dan

bagaimana cara mencapainya. Strategi memiliki tiga tahap, yakni menetapkan tujuan dan

sasaran,memformulasikan aksi dan strategi respon, kemudian menggunakan komunikasi

efektif.

a. Establishing goals and objectives (menentukan sasaran dan objektif)

Tahap ini dapat membuat komunitas MoVe Surabaya mengembangkan objektif yang

jelas, spesifik dan terukur (measurable) sesuai dengan yang diinginkan.Dalam

menciptakan citra positif, sasaran yang dituju adalah masyarakat sekitar khususnya yang

ada di wilayah Surabaya.Hal ini dikarenakan, tujuan komunitas hanya dapat tercapai

apabila komunitas tersebut dapat hidup berdampingan dengan baik dengan lingkungan di

sekitarnya.

b. Formulating action and response strategies (memformulasikan aksi dan respon)

Tahap ini merupakan tahap dimana antara kegiatan atau aksi dipadukan dengan respon

yang akan diterima.Pada tahap ini, aksi yang dilakukan komunitas MoVe Surabaya

dengan menjaga komunikasi, baik komunikasi internal maupun eksternal.

c. Using effective communication (menggunakan komunikasi yang efektif)

Pada tahap ini komunikasi dilakukan semaksimal mungkin, dimana tujuan dari

komunikasi internal adalah untuk selalu memantau para anggota untuk selalu menjaga

sikap dalam berhubungan dengan masyarakat.Sementara itu, komunikasi eksternal

dengan masyarakat ditujukan untuk lebih mengenalkan komunitas MoVe Surabaya

sebagai komunitas yang jauh dari hal-hal negatif.

3. Tactics

Page 55: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

55

Pada fase ini terdiri dari pemilihan taktik komunikasi yang akan digunakan dan melakukan

implementasi rencana strategis yang sudah disusun.

a. Choosing communication tactics (memilih taktik komunikasi)

Taktik yang digunakan untuk melakukan komunikasi internal yaitu dengan bertatap

muka secara langsung melalui kopdar dan touring, serta dengan sarana media sosial yaitu

grup whatsapp dan Line.Sementara itu, taktik dalam komunikasi eksternal juga dilakukan

dengan secara langsung dan menggunakan sarana media sosial yaitu melalui akun

facebook ataupun instagram.

Kopdar MoVe Surabaya merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap hari Jumat

dari pukul 19.30 hingga selesai.Kegiatan ini biasa dilakukan di Cafe Starbucks, Grandcity

Mall Surabaya.Kopdar merupakan kegiatan yang lebih bersifat intern, dimana kegiatan

ini bertujuan untuk mempererat persaudaraan antar anggota MoVe Surabaya.Selain itu,

selama kopdar para anggota juga dapat melakukan sharing dan berbagi ilmu mengenai

vespa modern maupun hal-hal lainnya.

Kegiatan touring yang dilakukan MoVe Surabaya terdiri dari kegiatan touring jarak

dekat maupun jarak jauh.Kegiatan touring tersebut terkadang juga dilakukan bersama

dengan komunitas MoVe dari daerah lainnya ataupun komunitas vespa jenis lainnya.

Sementara itu, untuk media sosial komunitas klub MoVe Surabaya menggunakan

akun @movesurabaya, facebook (www.facebook.com/move.surabaya), twitter dengan

akun @movesurabaya, dan juga email ([email protected]).

b. Implementing the strategic plan (mengimplementasikan strategi)

Page 56: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

56

Implementasi yang dilakukan MoVe Suabaya khususnya untuk komunikasi

eksternal yaitu dengan mengunggah foto dari kegiatan-kegiatan telah yang dilakukan

sehingga masyarakat lebih mengenal dan tahu bahwa yang kegiatan yang dilakukan

MoVe Surabaya bersifat positif dan jauh dari hal-hal yang negatif. Selain itu MoVe

Surabaya juga melakukan interaksi secara langsung dengan masyarakat sekitar melalui

“nongkrong” bersama masyarakat umum, bakti sosial, dan membantu masyarakat yang

sedang terkena musibah atau bencana.

Salah satu kegiatan yang dilakukan diantaranya Kegiatan pada bulan puasa,

kegiatan ini untuk mempererat solidaritas anggota, MoVe Surabaya juga melakukan

kegiatan sosial khususnya pada bulan puasa. Kegiatan ini selain digunakan sebagai sarana

untuk membantu masyarakat sekitar, juga dilakukan dengan tujuan untuk lebih

memperkenalkan komunitas MoVe Surabaya pada masyarakat sekitar di lingkungan Kota

Surabaya. Kegiatan yang dilakukan selama bulan puasa antara lain adalah:Bagi-bagi

takjil dan Memberikan santunan ke Panti Asuhan, serta Buka puasa bersama

4. Evaluative Research

Pada fase terakhir adalah untuk mengetahui efektivitas berbagai taktik komunikasi yang

digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan.Strategi komunikasi

yang digunakan dalam membangun citra positif MoVe Surabaya memberikan hasil yang

baik, dimana masyarakat sekitar khususnya Surabaya tidak memberikan pandangan negatif

terhadap MoVe Surabaya, baik kepada anggota maupun kegiatan-kegiatan yang dilakukan.

Selama berkomunikasi dengan masyarakat sekitar, komunitas MoVe Surabaya juga tidak

mengalami hambatan atau kendala yang berarti.Bahkan kendala yang diperoleh bukan dari

Page 57: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

57

masyarakat umum melainkan komunitas motor lain yang menunjukkan arogansi mereka

ketika sedang berpapasan saat touring.

Page 58: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

56

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan hasil wawancara yang dilakukan dapat

diperoleh bahwa strategi komunikasi komunitas motor MoVe Surabaya dalam pembentukan

citra, diantaranya adalah.

1. Tahap Formative Research

Berdasarkan hasil wawancara bahwa situasi yang berkembang di masyarakat, terdapat

pandangan bahwa semua komunitas motor memiliki citra yang negatif dimana para

anggotanya terkesan kurang menjaga kesopanan, tidak menaati peraturan dan sering

mengganggu masyarakat sekitar khususnya saat berkendara. Dalam hal anggota, MoVe

Surabaya berasal dari kalangan yang terpelajar dan beretika.

2. Tahap Strategy

Berdasarkan pembahasan, aksi yang dilakukan komunitas MoVe Surabaya dengan

menjaga komunikasi, baik komunikasi internal maupun eksternal.Dimana secara internal

dilakukan dengan memantau para anggota untuk selalu menjaga sikap dalam

berhubungan dengan masyarakat.

3. Tahap Tactics

Taktik yang digunakan untuk melakukan komunikasi internal yaitu dengan bertatap muka

secara langsung melalui kopdar dan touring, serta dengan sarana media sosial yaitu grup

whatsapp dan Line.Sementara itu, taktik dalam komunikasi eksternal juga dilakukan

Page 59: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

57

dengan secara langsung dan menggunakan sarana media sosial yaitu melalui akun

facebook ataupun instagram.Penggunaan media sosial dilakukan dengan mengunggah

foto dari kegiatan-kegiatan MoVe Surabaya.

4. Tahap Evaluative Research

Berdasarkan hasil pembahasan diketahui bahwa masyarakat sekitar khususnya Surabaya

tidak memberikan pandangan negatif terhadap MoVe Surabaya, baik kepada anggota

maupun kegiatan-kegiatan yang dilakukan.Selama berkomunikasi dengan masyarakat sekitar,

komunitas MoVe Surabaya juga tidak mengalami hambatan atau kendala yang berarti.

4.2 Saran

Berdasar simpulan diatas, maka saran yang dapat diajukan peneliti untuk pengembangan

penelitian selanjutnya dalam rangka menghasilkankarya penilitian yang lebih baik adalah.

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan menggunakan

metode atau jenis penelitian yang berbeda maupun gabungan metode yakni dengan

menggunakan penelitian secara kuantitatif maupun gabungan kuantitatif dan

kualitatif.

2. Objek penelitian lebih diperluas, karena dengan memperluas objek penelitian dapat

mendapatkan hasil yang lebih menyeluruh dalam kaitannya mengetahui pola strategi

komunitas klub motor.

3. Bagi masyarakat, setidaknya dapat dijadikan informasi mengenai aktivitas positif

klub motor MoVe dan program kerja yang dilakukan. Sehingga secara langsung

masyarakat dapat membedakan antara klub motor dengan geng motor.

Page 60: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

58

4. Bagi klub motor pada umumnya dan klub MoVe pada khususnya, dapat memberikan

program kerja yang menyentuh langsung masyarakat sehingga dapat memberikan

manfaat secara langsung serta dapat mengubah pandangan negatif masyarakat kepada

klub motor.

Page 61: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

56

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Ardianto, Elvinaro. 2011. Handbook of Public Relation. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Baron, Robert A. dan Byrne, Don. 2003. Psikologi Sosial. Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Crow, G. dan Allan, G. 1994. Community Life: An Introduction to Local Social. Hemel

Hempstead: Harvester Wheatsheaf.

DeLozier, M. Wayne. 1975. The Marketing Communications Process. New York: McGraw-

Hill.

Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu,Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya

Bakti.

Effendy, Onong Uchjana. 2009. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Jefkins, Frank. 1996. Public Relations. Bandung: Erlangga.

Kertajaya, Hermawan. 2008. Arti Komunitas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Marston, John E. 1979. Modern Public Relation. New York: Mc Graw-Hill.

Neuman, W. Lawrence. 2003. Basic of Social Research: Qualitative and Quantitative. Boston:

Allyn and Bacon.

Ruslan, Rosady. 2005. Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Smith, Ronald D. 2005. Strategic Planning for Public Relation.Second Edition. New Jersey:

Lawrence Erlbaum Associates.

Santoso, S. Hamijoyo. 2005. Komunikasi Partisipatoris. Bandung: Humaniora.

Soemirat dan Ardianto, Elvinaro.Dasar-dasar Public Relations.Bandung: Rosda Karya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RND. Bandung: Alfabeta.

Wenger, E., Richard M., dan William, S. 2002.Cultivating Communities of Practice. Boston:

Harvard Business School Press.

Willian, Dunn. 1999. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Yulianita, Neni. 2007. Dasar-dasar Public Relations. Jakarta: Pusat Penerbitan.

Jurnal

Page 62: RIZKY FAUZIAH SAMANJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU …. Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa...Strategi Komunikasi Klub Motor Vespa “MoVe Surabaya” dalam Pembentukan Citra di Masyarakat

57

Permana, Rendi Dwi. 2011. “Persepsi Masyarakat Surabaya Terhadap Komunitas Motor Gede”.

Surabaya: Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.

Firmansyah, Rakhmad dan Handoyo, Pambudi. 2014. “Gaya Hidup Komunitas Motor Jupiter di

Surabaya”. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Ningsih, Dian Ady. 2014. “Komunitas Motor Gede‘Tiger Community Samarinda’ (TCS) di Kota

Samarinda”. Samarinda: Universitas Mulawarman.

Soenarno.2002 “Kekuatan Komunitas Sebagai Pilar Pembangunan Nasional”. Jakarta: Fakultas

Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Wulandari, Asri. 2012. “Strategi Komunikasi Komunitas Klub Motor Dalam Pembentukan

Citra”. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Margaretha, Titi Mora. 2012. “Strategi Komunikasi Dalam Hubungan Pemerintah (Government

Relation) Pada Industri Minyak dan Gas Bumi (Studi Kasus pada PT Moses Petroleum)”.

Jakarta: FISIP Universitas Indonesia.