bab i pendahuluan - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/662/4/4_bab1.pdf · klub motor sering...

23
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepolisian Daerah Jawa Barat ( POLDA JABAR ) merupakan sebuah badan polri yang bertanggung jawab atas seluruh wilayah Jawa Barat, yang berkedudukan di Bandung. Sedangkan Ditlantas Polda Jabar bertanggung jawab terhadap persoalan lalu lintas yang meliputi penjagaan, pengaturan, pengaturan dan patroli dalam wilayah Polda Jabar. Maka dari itu fokus dari penanganan lalu lintas Ditlantas adalah pada keselamatan jalan. Karena keselamatan jalan menjadi perhatian dunia melalui WHO dan UNESCAP yang berdasarkan resolusi PBB tahun 2005 telah menetapkan Global Road Safety. Ditlantas Polda Jabar telah mencanangkan kebijakan dalam usaha pencegahan bertambahnya kecelakaan lalu lintas. Diantaranya adalah program Safety Riding yang merupakan kegiatan untuk keselamatan berkendara baik roda dua maupun roda empat. Kegiatan ini mencakup pada kegiatan pendidikan dan pelatihan keterampilan mengemudi, serta kiat- kiat aman berkendara. Lebih dari 900 sepeda motor terjadi kecelakaan setiap hari di seluruh dunia. Sepeda motor merupakan penyumbang terbesar kecelakaan di jalan raya pada tahun 2004. Dari 17.732 kecelakaan di seluruh Indonesia, 14.223 di antaranya melibatkan sepeda motor (80,21%) dan menurut survey bahwa 50% kecelakaan sepeda motor disebabkan oleh faktor manusia itu sendiri. Sungguh angka yang fantastis dan mencengangkan sekaligus juga memprihatinkan. Jadi, dengan kata lain bahwa

Upload: vanngoc

Post on 26-Jul-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/662/4/4_bab1.pdf · Klub motor sering melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan ... sebagai sponsor,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kepolisian Daerah Jawa Barat ( POLDA JABAR ) merupakan sebuah

badan polri yang bertanggung jawab atas seluruh wilayah Jawa Barat, yang

berkedudukan di Bandung. Sedangkan Ditlantas Polda Jabar bertanggung jawab

terhadap persoalan lalu lintas yang meliputi penjagaan, pengaturan, pengaturan

dan patroli dalam wilayah Polda Jabar. Maka dari itu fokus dari penanganan lalu

lintas Ditlantas adalah pada keselamatan jalan. Karena keselamatan jalan menjadi

perhatian dunia melalui WHO dan UNESCAP yang berdasarkan resolusi PBB

tahun 2005 telah menetapkan Global Road Safety.

Ditlantas Polda Jabar telah mencanangkan kebijakan dalam usaha

pencegahan bertambahnya kecelakaan lalu lintas. Diantaranya adalah program

Safety Riding yang merupakan kegiatan untuk keselamatan berkendara baik roda

dua maupun roda empat. Kegiatan ini mencakup pada kegiatan pendidikan dan

pelatihan keterampilan mengemudi, serta kiat- kiat aman berkendara. Lebih dari

900 sepeda motor terjadi kecelakaan setiap hari di seluruh dunia. Sepeda motor

merupakan penyumbang terbesar kecelakaan di jalan raya pada tahun 2004. Dari

17.732 kecelakaan di seluruh Indonesia, 14.223 di antaranya melibatkan sepeda

motor (80,21%) dan menurut survey bahwa 50% kecelakaan sepeda motor

disebabkan oleh faktor manusia itu sendiri. Sungguh angka yang fantastis dan

mencengangkan sekaligus juga memprihatinkan. Jadi, dengan kata lain bahwa

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/662/4/4_bab1.pdf · Klub motor sering melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan ... sebagai sponsor,

2

perilaku si pengendara sepeda motor lah yang harus dibenahi dan dibina untuk

mengurangi terjadinya resiko kecelakaan.

Ada 3 (tiga) hal/faktor yang dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan di

jalan raya yaitu: Faktor manusia (si pengendara), siapa (Dia) yang berkendara,

kelengkapan apa yang dia miliki untuk berkendara, bagaimana perilaku dia

berkendara, kapan dan dimana dia berkendara. Faktor kendaraan, apa Jenis

kendaraan dia, bagaimana kondisi kendaraan dia, kapan dia melakukan

pemeliharaan kendaraan. Faktor lingkungan, bagaimana kondisi/situasi jalan raya

pada saat dia berkendara, bagaimana rambu-rambu lalu lintas.

Klub-klub/komunitas sepeda motor sudah banyak bermunculan di

Indonesia. Pendapat bahwa perlunya kita bergabung dalam sebuah klub motor

tidak sepenuhnya jelek melainkan ada baiknya juga. Selain bisa membangun tali

silaturahmi juga dapat menambah wawasan dalam berorganisasi dan

menumbuhkan jiwa sosial. Tidak perlu memilih klub motor sejenis maupun klub

motor berbagai merek, yang penting adalah klub yang baik dan bisa membina

menjadi bikers yang baik dan tertib saat berkendara. Klub motor yang baik salah

satunya adalah klub yang peduli akan keselamatan dan keamanan berkendara.

Klub motor sering melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi

pencerahan tentang keselamatan dan keamanan berkendara kepada anggota

barunya. Bahkan untuk menggelar acara tersebut dilibatkan juga beberapa vendor

sebagai sponsor, yang artinya semua sepakat akan pentingnya keselamatan

berkendara (Safety Riding). Safety riding lebih difokuskan kepada pengendara

roda dua ( pengguna sepeda motor) karena pada faktanya penyebab kecelakaan,

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/662/4/4_bab1.pdf · Klub motor sering melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan ... sebagai sponsor,

3

kemacetan dan pelanggaran lalu lintas banyak dilakukan oleh para pengendara

sepeda motor dibandingkan dengan para pengemudi mobil.

Ditlantas Polda Jabar bekerjasama dengan perusahaan kendaraan bermotor

dalam mensosialisasikan program safety riding, salah satunya adalah PT.Daya

Adira Mustika dengan menggalakan keselamatan berkendara dengan melakukan

pembinaan dan pelatihan keterampilan berkendara untuk anggota klub sepeda

motor atau pengguna kendaraan motor lainnya. Hal ini dilakukan agar tercipta

kehidupan berlalu lintas yang tertib dan terhindar dari kecelakaan di jalan yang

melibatkan sepeda motor. Pembinaan klub motor ini dilaksanakan di Bumi

Perkemahan Kiara Payung.

Polda Jabar bersama IMI menggandeng PT. Daya Adira Mustika sebagai

main dealer sepeda motor Honda Jawa Barat untuk mengkampanyekan dan

memberi pengetahuan tentang safety riding. Pada sesi safety riding, para anggota

klub melakukan simulasi menikung tajam (zig zag) dengan bantuan cone dengan

jarak antar cone-nya sejauh 4,5 meter, setelah itu peserta melalui titian sempit

sebagai simulasi ketika melewati kemacetan tanpa menurunkan kaki dengan

kecepatan sepeda motor rendah.

Kampanye public relations (PR campaign) dalam arti sempit bertujuan

meningkatkan kesadaran dan pengetahuan khalayak sasaran (target audience)

untuk merebut perhatian serta menumbuhkan persepsi atau opini yang positif

terhadap suatu kegiatan dari suatu lembaga atau organisasi (corporate activities)

agar tercipta suatu kepercayaan dan citra yang baik dari masyarakat melalui

penyampaian pesan secara intensif dengan proses komunikasi dan jangka waktu

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/662/4/4_bab1.pdf · Klub motor sering melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan ... sebagai sponsor,

4

tertentu yang berkelanjutan. Kampanye public relations dalam arti luas,

memberikan penerangan terus-menerus serta pengertian dan motivasi masyarakat

terhadap suatu kegiatan atau program tertentu melalui proses dan teknik

komunikasi yang berkesinambungan dan terencana untuk mencapai publisitas dan

citra yang positif.

Merujuk dari pengertian kampanye public relations baik pengertian secara

sempit atau luas dapat disimpulkan bahwa safety riding yang dilaksanakan oleh

ditlantas Polda Jabar dapat dikategorikan sebagai kampanye public relations,

karena pada hakikatnya safety riding merupakan sebuah “ program “ seperti

pengertian dari kampanye public relations dan sebuah program itu perlu untuk di

publikasikan agar khalayak ramai atau masyarakat mengetahui tentang program

safety riding yang dilaksanakan oleh Ditlantas Polda Jabar, untuk

mempublikasikan program safety riding tersebut adalah dengan

mengkampanyekan program tersebut. Dengan kampanye public relations program

safety riding akan lebih mudah diterima oleh khalayak sasaran dan lebih efektif

karena strategi kampanye public relations menggunakan teknik komunikasi yang

dibuat oleh praktisi public relations yang sudah mempunyai skill dalam

mensukseskan sebuah rencana dari instansi atau lembaganya yang dapat

membangun citra yang positif bagi instansinya.

Ditlantas Polda Jabar gelar konvoi kendaraan tertib lalu lintas dengan

menempelkan stiker “Budayakan keselamatan berkendara jadikan keselamatan

sebagai kebutuhan” pada setiap kendaraan bermotor yang mengikuti konvoi

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/662/4/4_bab1.pdf · Klub motor sering melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan ... sebagai sponsor,

5

tersebut sebagai salah satu bentuk public relations campaign sosialisasi safety

riding.

Transportasi umum atau transportasi publik adalah seluruh alat

transportasi di mana penumpang tidak bepergian menggunakan kendaraannya

sendiri. Transportasi umum termasuk kereta, bis juga termasuk pelayanan

maskapai penerbangan, feri, taksi, dan lain-lain. Namun faktanya transportasi

publik di Indonesia sangat karut-marut dan sulit untuk menjelaskan segi positif

dari transportasi publik tersebut. Dalam beberapa pekan terakhir saja, sejumlah

peristiwa buruk transportasi banyak muncul di media masa. Pemerkosaan

penumpang angkot di Jakarta, kecelakaan kapal Sri Murah Rejeki di Bali, disusul

tenggelamnya kapal Dewi Putri Tunggal di Sumenep, hingga terbakarnya KM

Marina Nusantara di Banjarmasin serta dihentikannya secara resmi rencana

pembangunan monorel Jakarta oleh sang Gubernur.

Kemacetan, kesemrawutan, ketidakamanan dan ketidaknyamanan yang

dirasakan oleh pengguna transportasi publik merupakan problem-problem klasik

transportasi publik di Indonesia. Hal inilah yang membuat orang-orang lebih

memilih sepeda motor sebagai alat transportasi karena dianggap paling praktis dan

ekonomis, baik untuk pribadi maupun keluarga. Selain memiliki kemampuan

untuk melalui jalan yang relatif kecil juga seakan menjadi kendaraan yang bebas

macet dan efektif dengan pemakaian BBM yang ekonomis serta murah dalam

biaya perawatan. Selain itu, kenaikan ongkos angkutan umum seperti, bus, taksi,

mikrolet yang menyebabkan masyarakat di Indonesia ini lebih memilih

menggunakan kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/662/4/4_bab1.pdf · Klub motor sering melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan ... sebagai sponsor,

6

Sepeda motor menjadi transportasi yang banyak dipilih oleh masyarakat

karena kemudahan dalam memperoleh kendaraan tersebut tetapi semua itu tidak

disertai dengan kesadaran akan berkendara dengan baik dan aman. Belum lagi,

sepeda motor sebagai bagian yang tak terpisahkan dari hiruk pikuk kendaraan

yang hilir mudik di jalan raya ternyata memiliki andil yang sangat besar terhadap

terjadinya kemacetan dan bahkan kecelakaan. Banyak pengendara sepeda motor

yang tak memperdulikan kenyamanan dan memperhitungkan keselamatan diri

sendiri maupun orang lain di sekitarnya, seperti para pejalan kaki maupun

pengemudi kendaraan lainnya. Mereka mengendarai sepeda motor dengan

sekencag-kencangnya, ugal–ugalan atau sangat lambat dan lain-lain yang

membahayakan dirinya juga orang lain di sekitarnya. Demikian pula ketika lampu

hijau menyala, mereka seakan tak peduli dengan kendaraan bermotor lainnya,

langsung tancap gas dan tak sedikit pula yang zig zag. Benar-benar pemandangan

yang mengerikan dan seakan-akan mereka tidak peduli akan terjadinya kecelakaan

hingga mengakibatkan nyawa melayang.

1.2 Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah

penelitian sebagai berikut :

“ Bagaimana Sosialisasi program safety riding sebagai Public Relations

Campaign Polda Jabar ? ”

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/662/4/4_bab1.pdf · Klub motor sering melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan ... sebagai sponsor,

7

1.3 Pertanyaan Penelitian.

Berdasarkan perumusan masalah di atas, penulis mengidentifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana bentuk-bentuk kegiatan Public Relations Campaign dalam

sosialisasi program safety riding di Ditlantas Polda Jabar melalui media

internal ?

2. Bagaimana teknik-teknik Public Relations Campaign dalam sosialisasi

program Safety Riding di Ditlantas Polda Jabar?

3. Bagaimana evaluasi keberhasilan Public Relations Campaign dalam

sosialisasi program Safety Riding di Ditlantas Polda Jabar ?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan jawaban bagi

pokok- pokok permasalahan yang ada dalam penelitian, adapun tujuannya adalah:

1. Untuk mengetahui bentuk atau cara kampanye public relations dalam

sosialisasi program safety riding di Ditlantas Polda Jabar melalui media

internal.

2. Untuk mengetahui teknik kampanye public relations dalam sosialisasi

program safety riding di Ditlantas Polda Jabar.

3. Untuk mengetahui bentuk atau cara evaluasi program setelah dilakukannya

kampanye public relations dalam sosialisasi program safety riding di

Ditlantas Polda Jabar.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/662/4/4_bab1.pdf · Klub motor sering melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan ... sebagai sponsor,

8

1.5 Kegunaan Penelitian

1.5.1 Kegunaan teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan bisa menjadi suatu kontribusi

pemikiran bagi keilmuan komunikasi khususnya dalam bidang humas

mengenai public relations yang dilakukan dalam melaksanakan program-

programnya. Selain itu penelitian ini diharapakan dapat memperkaya

khasanah penelitian komunikasi dan sumber bacaan, khususnya penelitian

tentang humas atau public relations.

1.5.2 Kegunaan praktis.

Diharapkan penelitian ini berguna untuk instansi terkait (Polda Jabar)

agar semakin giat dalam menjalankan program safety riding setidaknya dapat

mencegah angka kecelekaan yang setiap tahunnya meningkat menjadi

menurun, dan juga agar berkurangnya pelanggaran lalu lintas yang dilakukan

oleh pengendara roda dua.

1.6 Tinjauan Pustaka

1.6.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Winda Chahayani, 2010 melakukan penelitian dengan judul

strategi humas dikti dalam mensosialisasikan program beasiswa

pendidikan misi untuk pemerataan akses pendidikan. Teori yang

digunakan teori komunikasi, teori humas, teori humas pemerintahan,

teori strategi humas. Metode yang digunakan metode kualitatif dan

menggunakan key informan (empat narasumber). Hasil penelitiannya

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/662/4/4_bab1.pdf · Klub motor sering melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan ... sebagai sponsor,

9

adalah mengadakan seminar ke beberapa sekolah menengah atas dan

mengadakan talk show di beberapa televisi swasta.

Saripah, 2009 melakukan penelitian dengan judul Strategi Public

Relations Dalam Mensosialisasikan Program Penghematan Energi

Listrik. Teori yang digunakan untuk mendukung penelitian ini yaitu teori

S-O-R ( Stimulus – Organism – Response) yang dikemukakan oleh

skinner sebagai Grand Theory, dan ditunjang oleh Social Learning

Theory. Metode yang digunakan metode deskriptif analisis melalui

pendekatan kualitatif teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara

observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi pustaka. Hasil

penelitian ini diperoleh suatu kesimpulan bahwa strategi manajemen

yang dilakukan oleh humas PT PLN ( persero) itu terdiri dari empat

unsur POAC dalam mensosialisasikan program penghematan energi

listrik. Strategi Operasional PLN melakukan pendekatan kepada

masyarakat dengan mengadakan acara-acara khusus yang

diselenggarakan pihak PLN , membuka klinik konsultasi di setiap kantor

PLN. Strategi Publisitas pihak PLN tidak hanya melalui tatap muka

melainkan bisa dengan menggunakan media.

Adapun penelitian terdahulu ini dimaksudkan untuk melihat perbedaan

antara skripsi terdahulu dan skripsi peneliti. Judul skripsi yang peneliti angkat

adalah Public Relations Campaign Ditlantas Polda Jabar Dalam Sosialisasi

Program Safety Riding . Perbedaan skripsi peneliti dengan penelitan terdahulu

adalah terletak pada metode dan teori yang saya gunakan, metode yang saya

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/662/4/4_bab1.pdf · Klub motor sering melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan ... sebagai sponsor,

10

gunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah metode studi kasus. Metode

studi kasus merupakan uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai

aspek individu, suatu kelompok, suatu organisasi, suatu program/ situasi sosial.

Dan teori yang saya gunakan adalah teori public relations campaign.

1.6.2 Landasan Teoritis

1) Konsep Public Relations Campaign

Kampanye public relations (PR campaign) dalam arti sempit bertujuan

meningkatkan kesadaran dan pengetahuan khalayak sasaran (target audience)

untuk merebut perhatian serta menumbuhkan persepsi atau opini yang positif

terhadap suatu kegiatan dari suatu lembaga atau organisasi (corporate

activities) agar tercipta suatu kepercayaan dan citra yang baik dari masyarakat

melalui penyampaian pesan secara intensif dengan proses komunikasi dan

jangka waktu tertentu yang berkelanjutan.

Dalam arti umum atau luas, kampanye public relations tersebut

memberikan penerangan terus-menerus serta pengertian dan motivasi

masyarakat terhadap suatu kegiatan atau program tertentu melalui proses dan

teknik komunikasi yang berkesinambungan dan terencana untuk mencapai

publisitas dan citra yang positif.

Kampanye yang dikenal adalah kegiatan kampanye yang biasanya

memuncak dalam event tertentu untuk menarik perhatian, dukungan,

pemahaman, dan meningkatkan kesadaran, sekaligus mempengaruhi

masyarakat tentang suatu isu, tema, dan topik tertentu, seperti sebagai berikut:

a. Kampanye KB nasional

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/662/4/4_bab1.pdf · Klub motor sering melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan ... sebagai sponsor,

11

b. Kampanye gerakan disiplin nasional (GDN)

c. Kampanye gerakn gemar menabung nasional

d. Kampanye kadarkum(kesadaran hukum)

1.1.Proses dan Bentuk kampanye

Proses kampanye melalui sebuah proses, antara lain merupakan

penyebaran informasi, pengetahuan, gagasan, atau ide untuk membangun atau

menciptakan kasadaran atau pengertian melalui teknik komunikasi. Sedangkan

bentuk dan komunikasi dalam melakukan kampanye sebagai berikut:

a. Komunikasi intrapersonal.

b. Komunikasi antarpesona (face to face).

c. Komunikasi kelompok (group communication).

d. Komunikasi massa ( mass communication).

e. Komunikasi media massa dan media nirmassa.

1.2.Metode Kampanye Public Relations.

Metode kampanye public relations dilakukan secara berencana,

memotivasi, psikilogis, dan dilakukan berulang-ulang serta kontinyu

(repetition and continue). Sebaliknya jika kampanye tersebut dilakukan dengan

cara insidentil atau hanya dilakukan sekali, tertentu dan terbatas maka hal ini

jelas tidak bermanfaat atau kurang berhasil untuk menggolkan suatu tema,

materi dan tujuan kampanye.

1.3.Teknik Berkampanye.

Untuk berhasilnya suatu persuasi dalam berkampanye melalui berbagai

teknik agar dalam penyampaian pesan (message) kepada audiensnya cukup

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/662/4/4_bab1.pdf · Klub motor sering melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan ... sebagai sponsor,

12

efektif, antara lain beberapa teknik kampanye yang lazim dipergunakan dalam

kegiatan public relations atau periklanan yaitu sebagai berikut:

a. Partisipasi

Partisipasi yaitu teknik mengikutsertakan (partisipasi) atau peran

serta komunikasi atau audiens yang memancing minat atau perhatian yang

sama kedalam suatu kegiatan kampanye dengan tujuan untuk

menumbuhkan saling pengertian, menghargai, kerjasama, toleransi.

b. Asosiasi

Yaitu menyajikan isi kampanye yang berkaitan dengan suatu

peristiwa atau objek yang tengah ramai atau sedang “in“ dibicarakan agar

dapat memancing perhatian masyarakat. Misalnya “three in one” maka

orang akan ingat akan pembatasan penumpang mobil pribadi yang

melewati jam tertentu dikawasan jalan protocol di Jakarta.

c. Teknik integrative

Teknik ini bagaimana untuk menyatukan diri (komunikator)

kepada khalayak secara komunikatif dengan mengucapkan kata-kata kita,

kami, anda sekalian atau untuk anda, dan sebagainya, yang artinya

mengandung makna bahwa yang disampaikan pihak komunikator bukan

untuk kepentingan dirinya atau perusahaanya, atau bukan untuk

mengambil keuntungan sepihak, tetapi mengambil manfaat secara

bersama, demi untuk kepentingan bersama.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/662/4/4_bab1.pdf · Klub motor sering melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan ... sebagai sponsor,

13

d. Teknik ganjaran

Teknik ganjaran yang dimaksud untuk mempengaruhi komunikan

dengan suatu ganjaran (pay off) atau menjanjikan sesuatu dengan “iming-

iming hadiah” dan lain sebagainya dengan dua kemungkinan :

1. Bisa berupa benefit (manfaat, kegunaan,)

2. Bisa berupa ancaman, kekhwatiran, dan suatu yang menakutkan.

e. Teknik penataan patung es

Hal ini merupakan suatu upaya dalam menyampaikan pesan suatu

kampanye sedemikian rupa sehingga enak dilihat, dibaca, dirasakan dan

sebagainya. Teknik penataan patung es merupakan to ice atau menolak

balok es yang dibentuk sedemikian rupa dan dibuat menjadi menarik

misalnya menggambarkan sepasang pengantin, atau bentuk-bentuk lainya

dibantu dengan pencahayaan yang berwarna-warni sehingga menarik

perhatian.

f. Memperoleh empati

Suatu teknik kampanye dalam menempatkan diri dalam posisi

komunikan, ikut merasakan dan peduli situasi atau kondisi pihak

komunikan. Biasanya dalam public relations dikenal dengan social

responsibility and humanity relations.

g. Teknik koersi atau paksaan

Dalam komunikasi melakukan kampanye lebih menekankan suatu

“paksaan” yang dapat menimbulkan suatu rasa ketakutam atau

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/662/4/4_bab1.pdf · Klub motor sering melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan ... sebagai sponsor,

14

kekhawatiran bagi pihak bagi komunikan bagi yang tidak mau tunduk

melalui suatu ancaman tertentu.

1.4. Materi Dan Isi Program Kampanye

1.4.1. Materi dan isi kampanye tersbut biasanya menyakut tema, topik dan isu

apa yang ingin diangkat kepermukaan agar mendapat tanggapan dan

respon.

1. Tujuan dari kampanye.

2. Program atau perencanaan acara dalam kampanye.

3. Sasaran dari kampanye yang hedak dicapai.

1.4.2. Komponen-komponen setiap langkah penggunaan program kampanye

tersebut dibentuk secara berangkat mulai dari:

1. Analisis situasi dan audit komunikasi.

2. Merumuskan tujuan dan target waktunya.

3. Menentukan publiknya.

4. Menentukan media.

5. Menetapkan anggaran.

6. Memprogram kegiatan kampanye.

7. Analisis hasil dari program tersebut dan aplikasinya, berhasil

atau tidaknya berdasarkan planning your work and working

your plan.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/662/4/4_bab1.pdf · Klub motor sering melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan ... sebagai sponsor,

15

2). Teori Harold D. Lasswel

Model teori komunikasi dari Harold D. Lasswell ini dianggap sebagai teori

yang paling awal oleh para pakar komunikasi, berkembang sekitar tahun 1948.

Teori ini juga dikenal dengan sebutan formula Lasswell yaitu yang berbunyi,

Who Says What in Which Channel To Whom With What Effect.

Komponen-komponen komunikasi tersebut di atas berkorelasi secara

fungsional dan kalau dijabarkan unsur-unsur utamanya sebagai berikut:

Who Says ( siapa yang mengatakan) : Komunikator

Says What ( mengatakan apa) : Pesan

In Which Channel ( melalui saluran apa) : media

To Whom ( kepada siapa) : komunikan

With What Effect ( dengan efek apa) : efek dan dampak

1.7 Langkah – Langkah Penelitian

1.7.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan

Agustus di Polda Jawa Barat yang beralamat Jl. Soekarno Hatta No. 748

Bandung, dengan alasan secara akademis yaitu menarik untuk diteliti dan

tersedianya data-data yang dibutuhkan oleh peneliti. Adapun alasan secara

praktis yaitu lokasi penelitian yang mudah dijangkau oleh kendaraan dan

juga biaya transportasi yang terjangkau pula.

1.7.2. Metode Penelitian

Metode adalah aspek yang sangat penting dan besar pengaruhnya terhadap

berhasil tidaknya suatu penelitian, terutama untuk mengumpulkan data. Sebab

data yang diperoleh dalam suatu penelitian merupakan gambaran dari obyek

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/662/4/4_bab1.pdf · Klub motor sering melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan ... sebagai sponsor,

16

penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan dengan maksud untuk menjelaskan

dan mengungkap fakta di lapangan tentang program safety riding. Sejalan

dengan tujuan dan rumusan masalah penelitian, metode yang peneliti gunakan

dalam penelitian ini adalah metode studi deskriptif. Metode studi deskriptif

adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-

fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia.

Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan,

kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya.

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan

menginterpretasikan sesuatu, misalnyakondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang

berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau

tentang kecendrungan yang tengah berlangsung.

1.7.3. Jenis Data

Data berupa daftar pertanyaan yang terstruktur sesuai dengan perumusan

masalah dan tujuan penelitian sebagai panduan dalam pelaksanaan teknik

pengumpulan data melalui wawancara. Data–data tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Data mengenai bentuk atau cara kampanye public relations dalam

sosialisasi program safety riding.

2. Data mengenai teknik-teknik kampanye public relations dalam sosialisasi

program safety riding.

3. Data mengenai evaluasi program setelah dilakukannya kampanye public

relations dalam sosialisasi program safety riding.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/662/4/4_bab1.pdf · Klub motor sering melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan ... sebagai sponsor,

17

1.7.4. Sumber Data

1.7.4.1. Data Primer

Menurut S. Nasution data primer adalah data yang dapat diperoleh

langsung dari lapangan atau tempat penelitian. Sedangkan menurut Lofland

bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan

tindakan. Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh

dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai. Peneliti

menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi langsung tentang

kampanye public relations Ditlantas Polda Jabar dalam sosialisasi program

safety riding yaitu dengan cara melakukan wawancara dengan Imam

Pramukarso sebagai Komisaris Besar polisi dan para polisi lalu lintas

dalam pelaksanaan program tersebut. Data tersebut sebagai berikut:

1. Data program safety riding berupa data kecelakaan yang terjadi

diprovinsi Jawa Barat setiap tahunnya.

2. Data tentang hasil yang di capai oleh polda Jabar dalam program safety

riding setelah bekerja sama dengan instansi-instansi terkait seperti, honda

dan juga sekolah-sekolah.

3. Data tentang manfaat program safety riding yang dilakukan oleh

Ditlantas Polda Jabar.

4. Data hasil wawancara dengan para polisi ditlantas dan pelaksana

kampanye public relations.

5. Data hasil wawancara dengan orang-orang diluar instansi atau

komunikan ( sasaran kampanye) yaitu para pengendara roda dua.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/662/4/4_bab1.pdf · Klub motor sering melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan ... sebagai sponsor,

18

1.7.4.2. Data sekunder

Data sekunder adalah data-data yang didapat dari sumber bacaan dan

berbagai macam sumber lainnya yang terdiri dari surat-surat pribadi, buku

harian, notula rapat perkumpulan, sampai dokumen-dokumen resmi dari

berbagai instansi pemerintah. Data sekunder juga dapat berupa majalah,

buletin, publikasi dari berbagai organisasi, lampiran-lampiran dari badan-

badan resmi seperti kementrian-kementrian, hasil-hasil studi, tesis, hasil

survey, studi histories, dan sebagainya. Peneliti menggunakan data sekunder

ini untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah

dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan orang- orang yang terkait

di Ditlantas Polda Jabar. Data tersebut sebagai berikut:

1. Data mengenai instansi terkait yaitu Polda Jabar, meliputi sejarah, visi

misi, dan struktur organisasi Polda Jabar.

2. Data yang bersumber dari buletin yang telah beredar di Polda Jabar.

3. Data yang bersumber dari dokumen-dokumen resmi yang dimiliki oleh

Polda Jabar.

4. Data yang bersumber dari pamphlet atau leaflets yang telah disebarkan

oleh Polda Jabar.

1.7.5. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian, karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data

agar mendapatkan data yang valid. Pengumpulan data adalah prosedur yang

sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/662/4/4_bab1.pdf · Klub motor sering melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan ... sebagai sponsor,

19

1. Observasi Langsung

Observasi langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata

tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Dalam kegiatan

sehari-hari, kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu. Observasi

ini digunakan untuk penelitian yang telah direncanakan secara sistematik tentang

bagaimana PR Campaign Ditlantas Polda Jabar dalam program safety riding.

Tujuan menggunakan metode ini untuk mencatat hal-hal, perilaku,

perkembangan, dan sebagainya tentang perkembangan program safety riding di

Ditlantas Polda jabar, sewaktu kejadian tersebut berlaku sehingga tidak

menggantungkan data dari ingatan seseorang. Observasi lansung juga dapat

memperoleh data dari subjek baik yang tidak dapat berkomunikasi secara verbal

atau yang tak mau berkomunikasi secara verbal.

2. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya dengan si

penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara)

Tujuan penulis menggunakan metode ini, untuk memperoleh data secara jelas

dan kongkret tentang program safety riding di Ditlantas Polda Jabar. Dalam

penelitian ini, peneliti akan mengadakan wawancara dengan orang-orang yang

terkait di Ditlantas Polda Jabar.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/662/4/4_bab1.pdf · Klub motor sering melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan ... sebagai sponsor,

20

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah proses pengumpulan data yang diperoleh melalui

dokumen-dokumen atau setiap bahan tertulis baik berupa karangan, memo,

pengumuman, instruksi, majalah, buletin, pernyataan, aturan suatu lembaga

masyarakat, buku, catatan, arsip, surat kabar, surat-surat, dan lain-lain.

Dari uraian di atas maka metode dokumentasi adalah pengumpulan data

dengan meneliti catatan-catatan penting yang sangat erat hubungannya dengan

obyek penelitian. Tujuan digunakan metode ini untuk memperoleh data secara

jelas dan konkret tentang PR Campaign Ditlantas Polda Jabar dalam program

safety riding.

1.7.6. Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema

dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.

Dari rumusan di atas dapatlah kita tarik garis besar bahwa analisis data

bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data. Data yang terkumpul banyak

sekali dan terdiri dari catatan lapangan, komentar peneliti, gambar, foto, dokumen

berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.

Peneliti melakukan pendekatan analisis kualitatif. Menurut Nasution,

analisis data dalam lapangan harus segera dituangkan dalam bentuk tulisan dan

dianalisis. Salah satu cara yang dapat dianjurkan ialah dengan mengikuti langkah-

langkah berikut:

1. Mereduksi data

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/662/4/4_bab1.pdf · Klub motor sering melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan ... sebagai sponsor,

21

Data yang diperoleh dalam lapangan ditulis dalam bentuk uraian atau

laporan yang perinci. Laporan ini akan terus bertambah. Bila tidak segera

dianalisis sejak awal, akan menambah kesulitan. Laporan-laporan itu perlu

direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang

penting, dicari tema atau polanya. Jadi laporan lapangan sebagai bahan “mentah”

disingkatkan, direduksi, disusun lebih sistematis sehingga lebih mudah

dikendalikan. Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang

hasil pengamatan, juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data bila

diperlukan.

2. Men-display data

Agar dapat melihat gambaran keseluruhannya atau bagian tertentu dari

penelitian itu, harus diusahakan membuat berbagai macam matriks, grafik,

networks dan charts. Dengan demikian, peneliti dapat menguasai data dan tidak

tenggelam dalam tumpukkan detail.

3. Mengambil kesimpulan dan verifikasi.

Sejak awalnya, peneliti berusaha mencari makna dari data yang

dikumpulkannya. Untuk itu, ia mencari pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal

yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya. Jadi, dari data yang diperolehnya

sejak awal ia mencoba mengambil kesimpulan. Kesimpulan itu mula-mula masih

tentatif, kabur, diragukan. Akan tetapi, dengan bertambahnya data, kesimpulan itu

lebih grounded. Selama penelitian berlangsung, kesimpulan senantiasa harus

diverifikasi. Verifikasi dapat disingkat dengan mencari data baru, dapat pula lebih

mendalam bila penelitian dilakukan oleh satu tim untuk mencapai intersbjective

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/662/4/4_bab1.pdf · Klub motor sering melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan ... sebagai sponsor,

22

consensus, yakni persetujuan bersama agar lebih menjamin validitas atau

confirmability.

4. Menganalisis

Menganalisis data sewaktu pengupulan data antara lain akan menghasilkan

lembar rangkuman dan pembuatan kode pada tingkat rendah, menengah (kode

pola) dan tingkat tinggi (memo).

5. Membuat lembar rangkuman

Untuk memperoleh inti data, peneliti dapat bertanya, siapa, peristiwa atau

situasi apa, tema atau masalah apa yangdihadapinya dalam lapangan, hipotesis

apa, tema atau masalah apa yang dihadapinya dalam lapangan, hipotesis apa yang

timbul dalam pikirannya. Pada kunjungan berikutnya, informasi apa yang harus

ditemukannya dan hal apa yang harus diberinya perhatian khusus.

6. Menggunakan matriks dan analisis data.

Matriks dapat memberi bantuan yang sangat berguna dalam mengolah dan

menganalisis data yang banyak, yag terdiri dari membentuk matriks, memasukkan

data ke dalam matriks, menganalasis data matriks. Adapun langkah-langkah yang

lebih rinci akan dilakukan peneliti diantranya:

a. Mengumpulkan data hasil penelitian.

b. Mengklasifikasikan data primer dan data sekunder.

c. Langkah selanjutnya, data tersebut dianalisis secara kualitatif dan ditafsirkan.

d. Mengecek atau cross check kembali semua data-data yang telah di dapatkan

melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Ditakutkan ada data

yang masih kurang. Sehingga mendapatkan data yang lebih akurat dan objektif.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/662/4/4_bab1.pdf · Klub motor sering melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan ... sebagai sponsor,

23

e. Mengambil suatu kesimpulan dengan melakukan interpretasi sesuai dengan

maksud yang terkandung dalam penelitian tersebut.

1.7.7. Teknik Penentuan Informan

Informan dalam penelitian ini adalah para polisi lalu lintas Polda Jabar

dan juga humas Polda Jabar. Penentuan informan ini dilakukan secara purposive

sampling.

Penentuan informan dilakukan secara purposivesampling. Purposive

sampling dikenal juga dengan sampling pertimbangan ialah teknik sampling

yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan

tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk

tujuan tertentu. Hanya mereka yang ahli yang patut memberikan

pertimbangan untuk pengambilan sampel yang mereka butuhkan (Alma,

2007:63).